Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

download Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

of 34

description

Tugas Khusus OQ/Kualifikasi Operasional Water System, Pembuatan OQ Water System, PT. Indofarma, Tbk

Transcript of Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    1/34

    LAPORAN TUGAS KHUSUS

    PELATIHAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

    DI PT. INDOFARMA (Persero), TbkJl. Indofarma No. 1 Cikarang-Barat, Bekasi Jawa-Barat

    ( Periode 1 April - 30 April 2013 )

    Kualifikasi Operational Pengolahan Air

    ( Operational Qualification Water System )

    Disusun Oleh :

    Andi Junaidi, S.Farm 1241012062) UNAND

    Henry Himawan, S.Farm (KI00121744) UMS

    Zulpakor Oktoba, S.Si (12340126) ISTN

    (12340126

    )

    PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

    BEKASI

    2013i

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    2/34

    ii

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    3/34

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas anugrah dan

    karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Khusus

    Pelatihan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PPKPA) di PT. Indofarma (Persero)

    Tbk dengan judul Kualifikasi Operasional Pengolahan Air dengan baik dan

    lancer tepat pada waktunya.

    PPKPA ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk

    memperoleh gelar Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker agar setiap

    calon Apoteker mendapatkan pengetahuan dan gambaran yang jelas mengenai

    industri farmasi yang merupakan salah satu tempat pengabdian profesi Apoteker.

    Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih banyak kepada

    Bapak Putra Rizki Arisandi, S.Farm, MM., Apt sebagai pembimbing tugas

    Khusus di PT. Indofarma (Persero),Tbk dan para staf QA Sie Kualifikasi,

    Kalibrasi, dan Validasi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

    bimbingan dan dukungan moril serta saran selama pelaksanaan penyusunanlaporan tugas khusus ini.

    Dengan segala kerendahan hati, kami sadari bahwa laporan tugas khusus

    ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diperlukan kritik dan saran dari

    pembaca yang membangun demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini

    dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dunia kefarmasian.

    Cikarang-Barat, Juni 2013

    Tim Penulis

    iii

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    4/34

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR.............................................................................................

    iii

    DAFTAR ISI.............................................................................................................

    iv

    DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................

    v

    DAFTAR GAMBAR................................................................................................

    vi

    DAFTAR TABEL.....................................................................................................

    vi

    BAB I PENDAHULUAN

    I.A Latar Belakang............................................................................................

    1

    I.B Tujuan ........................................................................................................

    3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    II.A Kualifikasi Operasional ............................................................................

    4

    II.B Water System..............................................................................................

    5

    II.C Water System di PT. Indofarma (Persero), Tbk..........................................

    8II.D Tanggung Jawab Pelaksanaan Kualifikasi Operasional..............................

    14

    II.E.Standar Kualitas Air..................................................................................

    15

    II.F Analisa Air..................................................................................................

    16.......................................................................................................................

    BAB III METODOLOGI

    iv

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    5/34

    III.A Waktu & Tempat Observasi/Pengumpulan Data......................................

    20

    III.B Metode Pengumpulan Data.......................................................................

    20

    BAB IV HASIL DATA PENGAMATAN ..............................................................

    21

    BAB V PEMBAHASAN........................................................................................

    22

    BAB VI KESIMPULAN & SARAN

    V.A Simpulan...................................................................................................

    24

    V.B Saran-Saran...............................................................................................

    24

    DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

    25

    Lampiran....................................................................................................................

    26

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Contoh Protokol Kualifikasi Operasional..............................................

    27

    Lampiran 2. Contoh Dokumen Operasional Kualifikasi............................................

    28

    v

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    6/34

    Lampiran 3. Contoh Laporan Operasional Kualifikasi..............................................

    29

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Pengolahan air di PT. Indofarma (Persero), Tbk.......................................

    8

    vi

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    7/34

    Gambar 2. Tahapan Operasional Pada Penukar Ion...................................

    11

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. ProsesPretreatment.....................................................................................

    8

    Tabel 2. Proses Pemurnian (Purefication).................................................................

    10

    Tabel 3. Proses Distribusi .........................................................................................

    14

    Tabel 4. Standar Air...................................................................................................

    15

    Tabel 5. SyaratPurified water...................................................................................

    16

    Tabel 6. Parameter Uji Kimia....................................................................................

    18

    Tabel 7. Parameter Uji Kimia di User point..............................................................

    19

    Tabel 8. Parameter Uji Mikrobiologi.........................................................................

    19

    vii

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    8/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.A Latar Belakang

    Air banyak terdapat di alam dan dua pertiga dunia kita terdiri atas air.

    Meskipun demikian, air murni tidak pernah terdapat di alam dan yang relatif agak

    murni adalah air hujan. Air hujan mengandung gas-gas yang terlarut sewaktu ia

    jatuh dari langit. Air alam lainnya seperti air sungai, mengandung zat-zat terlarut

    yang jumlah dan macamnya tergantung dari pada keadaan lingkungan

    disekitarnya.

    Air bagi suatu industri adalah bahan penunjang baik untuk kegiatan

    langsung atau tak langsung. Penggunaan air di industri biasanya untuk

    mendukung beberapa sistem, antara lain :

    Sistem pembangkit uap (boiler)

    Sistem pendingin

    Sistem pemroses (air proses)

    Sistem pemadam kebakaran

    Sistem air minum

    Persyaratan kualitas air yang dapat digunakan dalam industri berbeda-beda

    tergantung kepada tujuan penggunaan air tersebut. Air yang berasal dari alam

    pada umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan sehingga harus

    menjalani proses pengolahan lebih dahulu.

    Secara umum masing-masing pengolahan dapat diterangkan sebagai

    berikut :

    a. Pengolahan Eksternal

    Pengolahan eksternal dilakukan di luar titik penggunaan air yang bertujuan

    untuk mengurangi atau menghilangkan impurities. Jenis-jenis proses

    pengolahan eksternal ini antara lain :

    1

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    9/34

    Sedimentasi

    Filtrasi

    Pelunakan (softening)

    Deionisasi (Demineralization)

    Deaerasi

    b. Pengolahan Internal

    Pengolahan internal adalah pengolahan yang dilakukan pada titik

    penggunaan air dan bertujuan untuk menyesuaikan (conditioning) air kepada

    kriteria kondisi sistem dimana air tersebut akan digunakan. Usaha untuk

    mencapai tujuan pengolahan internal dilakukan dengan penambahan berbagai

    bahan kimia ke dalam air yang diolah. Bahan bahan kimia tersebut, akan bereaksi

    dengan impurities sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam penggunaan air

    tersebut.

    Didalam Industri farmasi, air merupakan kebutuhan penting dalam proses

    produksi dan kegiatan lain. Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang

    secara kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas dan

    kontinuitas harus memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut

    dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih

    industri, setiap industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan

    kebutuhan industri. Karena setiap proses industri maupun segala aktivitas

    membutuhkan air sebagai bahan baku utama atau bahan penolong. Kontinuitas

    kualitas air yang dihasilkan oleh sistim pengolahan air di industri farmasi menjadi

    hal yang wajib dilakukan untuk menjamin produk obat yang dihasilkan sesuaidengan standar yang berlaku secara terus menerus. Oleh karena itu perlu dibuat

    protokol kualifikasi operasional atau kajian tentang pengolahan air di PT.

    Indofarma (Persero), Tbk.

    2

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    10/34

    I.B Tujuan

    Adapun tujuan dari pembuatan tugas khusus tentang kualifikasi

    operasional/Operational Qualification (OQ) water system adalah :

    1. Memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas mengenai

    segala aspek pengolahan air di industri farmasi khususnya di PT.

    Indofarma (Persero), Tbk sesuai dengan yang dipersyaratkan.

    2. Memahami dan mengetahui proses penyusuan protokol kualifikasi

    operasinal Water system di PT. Indofarma (Persero), Tbk.

    3

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    11/34

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.A Kualifikasi

    Kualifikasi adalah kegiatan pembuktian bahwa perlengkapan, fasilitasatau sistem yang digunakan dalam suatu proses/sistem akan selalu bekerja sesuai

    dengan kriteria yang diinginkan dan konsisten. Validasi/kualifikasi mesin,

    peralatan produksi dan sarana penunjang terdiri dari 4 tingkatan, yaitu:

    a. Kualifikasi Rancangan (Design Qualification)

    Kualifikasi rancangan adalah unsur pertama dalam melakukan validasi

    terhadap fasilitas, sistem atau peralatan baru. Tujuannya adalah untuk

    menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan atau

    bangunan yang akan dipasang atau dibangun sesuai dengan ketentuan

    atau spesifikasi yang diatur dalam ketentuan CPOB yang berlaku.

    Kualifikasi ini dilakukan sebelum instalasi (pemasangan) alat/mesin/

    prasarana produksi.

    b. Kualifikasi Instalasi (Installation Qualification)

    Tujuannya adalah untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem

    atau peralatan yang diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera

    pada dokumen pembelian, manual alat yang bersangkutan dan

    pemasangannya dilakukan memenuhi spesifikasi yang telah

    ditetapkan. Kualifikasi instalasi dilakukan pada waktu instalasi

    (pemasangan baru), modifikasi atau pemindahan alat yang bersangkutan.

    c. Kualifikasi Operasional (Operational Qualification)

    Tujuannya adalah untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem

    atau peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai

    dengan spesifikasi yang diinginkan. Kualifikasi operasional dilakukan

    4

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    12/34

    setelah kualifikasi instalasi (pemasangan baru), modifikasi atau

    pemindahan alat yang bersangkutan.

    d. Kualifikasi Kinerja (Performance Qualification)

    Tujuannya adalah untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem

    atau peralatan yang telah diinstalasi bekerja sesuai dengan spesifikasi

    yang diinginkan dengan cara menjalankan sistem sesuai dengan tujuan

    penggunaan.

    Kualifikasi alat bertujuan untuk mendokumentasikan bahwa peralatan

    yang dikualifikasi dapat beroperasi pada batas operasional yang ditetapkan dan

    bekerja dengan hasil yang konsisten serta memenuhi persyaratan yang telah

    ditetapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan kualifikasi dari suatu peralatan sangat

    penting untuk menunjang proses pembuatan obat yang baik agar sesuai dengan

    pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

    PT. Indofarma (Persero), Tbk senantiasa selalu melakukan serangkaian

    kegiatan kalibrasi, kualifikasi dan validasi pada setiap aspek penting dalam

    pembuatan obat salah satunya berupa kualifikasi peralatan yang pada akhirnya

    akan tercapai dan terjaga mutu yang tinggi dari setiap produk yang dihasilkan.

    Sebelum pelaksanaan kualifikasi, harus disusun protokol kualifikasi sebagai

    dokumen kualifikasi yang berfungsi sebagai panduan pelaksanaan validasi.

    Verifikasi installation qualification dan operation qualification juga diperlukan

    sebagai dasar dilakukannya kualifikasi lanjutan untuk melihat kinerja

    (performance) dari alat.

    II.B Water System

    Air merupakan salah satu aspek kritis (vital) dalam pelaksanaan c-GMP.

    Hal tersebut disebabkan air merupakan bahan baku dalam jumlah besar, terutama

    untuk sediaan sirup obat suntik cair, cairan infus, dan lain-lain. Bila tercemar,

    beresiko sangat fatal bagi pemakai (pasien). Tujuan dari sistem pengolahan air

    untuk produksi adalah menghilangkan cemaran sesuai dengan standar kualitas air

    5

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    13/34

    yang telah ditetapkan. Dalam pengolahan air dilakukan pengelompokan jenis-jenis

    air antara lain:

    Raw water

    Air baku atau raw wateradalah air yang dapat diperoleh dari lingkungan,

    seperti air hujan, air sungai, air danau, air laut yang perlu dilakukan

    pengolahan sebelumnya (pemurnian) sebelum dikonsumsi atau di gunakan

    untuk keperluan industri. Karena air merupakan solvent universal dan

    praktis hampir semua zat dapat dikatakan larut (dalam kadar tertentu) di

    dalamnya. Dengan sifatnya ini, air akan mudah terkontaminasi oleh

    senyawa lain.

    Apapun sumber yang akan digunakan sebagai sumber air industri, maka

    air baku perlu dikondisikan dengan mengolah terlebih dahulu melalui

    water treatment yang memadai. Raw water digunakan untuk pemadam

    kebakaran, menyiram tanaman, dan lain-lain. Dengan pembuatan dari air

    sumur, air PDAM, dan lain-lain.

    Potable Water

    Portable water digunakan untuk mencuci pakaian, cuci alat non-steril,

    pembersihan ruangan, cuci tangan, kamar mandi, dan lain-lain. Metode

    pembuatan air jenis ini yaitu dengan cara mengolah raw water dengan

    iron removal,sand filter, chlorinasi, carbon filter.

    DrinkingWater

    Air yang sehari hari kita minum dan berasal dari sumber alam yang

    tersedia seperti air sungai, danau, payau, tanah, dan laut. Treatment yang

    dilakukan seperti softening (penghilangan kesadahan/zat Calsium dan

    Magnesium dihilangkan), penghilangan ion (ion spesifik yang dihilangkan

    seperti bebas klorin), reduksi partikel (reduksi jumlah partikel dan ukuran

    partikel yang tidak sesuai seperti lumpur, pasir), dan treatment

    antimikroba (penghilangan mikroba biasanya dengan pemanasan ataupun

    UV panjang gelombang 365).

    6

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    14/34

    Purified Water

    Air dengan spesifikasi purified water digunakan untuk cuci akhirkontainer, produksi sirup/tablet/coating, dan lain-lain. Pembuatannya

    dilakukan dengan mengolah potable water dengan Deionisasi yang

    dilanjutkan dengan filtrasi pada ukuran 3, 1 kemudian 0,2. Setelah

    disaring dilanjutkan dengan penyinaran UV untuk membunuh bakteri.

    Dalam skala pembuatan air jenis ini, ada istilah Reverse Osmosis yaitu

    potable watermelewati pori-pori dengan diameter mikrometer.

    Highly purified water

    Sama halnya purified water, air jenis ini juga hendaknya disiapkan dari

    sumber air yang dapat diminum. Highly purified water ini ditemukan

    hanya di Pharmacope Eropa (European pharmacopoeia) karena

    spesifikasinya yang unik. grade airnya harus sama dengan standar kualitas

    dari water for injections (WFI) termasuk limit for endotoxins, tetapi beda

    dalam hal pengolahannya (water-treatment methode), yakni tidak

    menggunakan destilasi. HPW (highly Purified Water) biasanya disiapkan

    menggunakan kombinasi dari berbagai metode seperti RO (Reversed

    osmosis), Ultrafiltrasi, dan Deionisasi. -Nb: mengenai RO akan dibahas

    lebih lanjut ditulisan berikutnya.

    Water for Injection

    Water For Injections merupakan air yang digunakan untuk produksi

    sediaan injeksi. Dengan demikian, syaratnya sangat ketat. Water for

    Injection bukanlah air steril dan bukanfinal dosage form. WFI merupakan

    produk ruah intermediet (intermediate bulk product). Di dalam

    pharmacopoeial WPU, Water For Injection merupakan kualitas paling

    tinggi dari jenis airair lainnya untuk industri farmasi. Cara/teknik

    pemurnian termasuk bagian dari spesifikasi dari WFI. International

    pharmacopoeia dan European Pharmacopoeia mengharuskan Destilasi

    sebagai tahap final purifikasi. (Bebas pirogen, bebas endotoksin, bebas

    mikroba, bebas kandungan kimia, dan bebas partikel, serta menggunakan

    destilasi sebagai tahap akhir pemurnian). Spesifikasi air jenis ini

    7

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    15/34

    difungsikan dalam pencucian akhir kontainer sterile, cuci vial/ampul,

    produksi steril, dan laboratorium.

    II.C Water System di PT. Indofarma (Persero), Tbk

    Pengolahan air di PT. Indofarma (Persero), Tbk diklasifikasikan menjadi 3

    proses yaitu sebagai berikut :

    Pretreatment

    Pemurnian (Purefication)

    Distribution

    Gambar. 1 Pengolahan Air di PT. Indofarma (Persero), Tbk

    a. Pretreatment

    8

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    16/34

    Merupakan tahap paling awal dalam pengolahan air di PT. Indofarma

    (Persero), Tbk dimana raw water atau air baku di ambil dari 4 Deep well

    dengan kedalaman 100-150 meter dengan menggunakan pompa air.

    Kemudian akan dilakukan beberapa proses (Tabel 1) pre treatment sampai

    dihasilkan out putberupaPortable Water.

    Tabel 1. ProsesPretreatment

    Alat Fungsi Proses Titik Kritis Metode Uji

    DeepWell

    Bahan baku air

    (Raw water) dari 4deep well(Sumur

    artesis)

    Pengambilan airdengan Water Pump

    Flow rate,

    Pressure Gauge(4 bar)

    Uji

    Mikrobiologi

    Uji Kimia*)

    Iron

    RemovalMengurangi Fe

    Oksidasi Fe2+ Fe3+ (mengendap)

    Hasil uji

    konduktivitas,

    Cek Visual

    Reservoir

    / Basin

    Mengurangi

    mikroba

    Pengendapan/

    Sedimen

    (+) NaOCl

    Visual, Hasil uji

    Mikro, kadar

    NaOCl

    SandFilter Mengurangipartikel Menyaring partikelukuran tertentu

    Regenerasisand

    filter(NaOCl &AP kadar 5%),

    Pressure (5 bar)

    Output Potable Water (PW)

    *) Lihat Parameter uji Mikrobiologi dan Kimia

    b. Treatment / Purification

    Merupakan proses inti dalam water system dimana air dimurnikan

    dengan metode resin penukar ion (ion exchanger) yang nantinya akan

    menghasilkan air yang memenuhi persyaratan untuk proses produksi. Pengolahan

    yang pertama yaitu dengan melewatkan air sumber tersebut ke Sand Filter,

    kemudian ke Carbon Filteryang berfungsi untuk filtrasi dan menyerap senyawa-

    senyawa yang bermolekul besar. Air yang sudah melewati filter dideionisasi

    dengan cara melewatkan di tabung Kation dan Anion selama waktu tertentu

    dengan tujuan ion-ion yang ada di dalam air dapat hilang. Tabung kation akan

    menarik ion-ion negatif dalam air, lama waktu air dalam tabung kation 40 menit.

    Sedangkan tabung anion akan menarik ion-ion positif dalam air dengan waktu 60

    9

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    17/34

    menit. Air masuk keMixed Bed(Resin yang terdapat campuran kation dan anion)

    untuk diolah lagi agar sisa dari Kation dan Anion sebelumnya bisa diminimalkan

    dan menjadi aquadem yang lunak. Air kemudian akan dialirkan

    menuju Conductivity Sensordengan filter 1 m, air tersebut diharapkan

    mempunyai konduktivitas < 30, jika tidak sesuai maka alarm akan berbunyi.

    Tabung kation, tabung anion, serta mixed bed harus sering dicek dan dilihat

    efektifitasnya, karena suatu saat akan menjadi jenuh. Air yang telah melewati

    pengolahan ini dinamakanAqua Demineralisasi (Aquadem). Aquadem kemudian

    ditampung di tangki, yang mana aquadem tersebut akan diolah kembali

    menjadiPurified Wateruntuk proses filling produk, dan lain-lain. Untuk

    menjadiPurified Water, maka air tersebut akan diolah dengan melewatkan air ke

    dalam membran dengan ukuran mikro agar kualitas air lebih terjamin dan

    menekan kontaminasi. Membran filter yang pertama yaitu cartridge 5 m.

    Tabel. 2 Proses Pemurnian

    Alat Fungsi Proses Titik Kritis Metode Uji

    Carbon

    Filter Mengurangi

    partikel

    Menyerap Bau,

    rasa, dari Klorine

    (NaOCl)

    Pengambilan

    air dgn

    Water Pump

    Presure

    Gauge

    Dosis Klorin

    Uji

    Mikrobiologi

    Uji Kimia

    Anion tank Mengurangi

    kesadahan air dgn

    Penukar ion antara

    fase air & fase solid

    resin

    Mengikat

    ion Mg+

    Regenerasi

    resin anion

    dgn NaOH

    Uji

    kandungan

    kimia

    Kation tank Mengikat ionCa+

    Regenerasiresin kation

    dgn HCl

    Ujikandungan

    kimia

    Mix Bed Mengurangi

    kesadahan air

    Ion exchange Regenerasi

    resin anion

    kation dgn

    HCl & NaOH

    Uji

    kandungan

    kimia

    Output Purified water (DMW, DIW)

    10

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    18/34

    Tahapan-tahapan dalam resin penukar ion dapat ditunjukan sebagai berikut:

    Gambar. 2 Tahapan Operasional Pada Penukar Ion

    Operasi Sistem Pertukaran Ion

    Operasi sistem pertukaran ion dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu :

    1. Tahap layanan (service)

    2. Tahap pencucian balik (backwash)

    3. Tahap regenerasi, dan

    4. Tahap pembilasan

    Tahap Layanan

    Tahap layanan adalah tahap dimana terjadi reaksi pertukaran ion, seperti

    ditunjukkan oleh reaksi-reaksi. Prinsip tahap layanan ditentukan oleh konsentrasi

    ion yang dihilangkan terhadap waktu, atau volume air produk yang dihasilkan.

    Hal yang penting pada tahap layanan adalah kapasitas (teoritik dan operasi) dan

    beban pertukaran ion (ion exchange load). Tahap layanan ini dilakukan dengan

    cara mengalirkan air umpan dari atas (down flow).

    11

    Maintanance

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    19/34

    Tahap Pencucian Balik

    Tahap pencucian balik dilakukan jika kemampuan resin telah mencapai titik

    habis. Sebagai pencuci digunakan air produk. Pencucian balik mempunyai sasaran

    sebagai berikut :

    1) Pemecahan resin yang tergumpal

    2) Penghilangan partikel halus yang terperangkap dalam ruang antar resin

    3) Penghilangan kantong-kantong gas dalam unggun, dan

    4) Pembentukan ulang lapisan resin Pencucian balik dilakukan dengan

    pengaliran air dari bawah ke atas (up flow). Pada tahap ini terjadi

    pengembangan unggun antara 50 hingga 70%.

    Tahap Regenerasi

    Tahap regenerasi adalah operasi penggantian ion yang terserap dengan

    ion awal yang semula berada dalam matriks resin dan pengembalian kapasitas ke

    tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat

    menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan

    yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal,

    maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan

    selama tahap layanan. Jadi secara teoritik, jumlah larutan regenerasi (dalam

    ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan

    (kebutuhan larutan regenerasi teoritik). Operasi regenerasi agar resin mempunyai

    kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya

    dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal.

    Perbandingan kapasitas operasi yang dihasilkan pada tingkat regenerasi tertentu

    dengan kapasitas pertukaran yang secara teoritik yang dapat dihasilkan pada

    tingkat regenerasi itu disebut efisiensi regenerasi. Efisiensi regenerasi resin

    penukar kation asam kuat yang diregenerasi dengan H2 anion basa kuat yang

    diregenerasi dengan NaOH antara 20-50%, oleh sebab itu pemakaian larutan

    regenerasi 2-5 kali lebih besar dari kebutuhan teoritik. Pada resin penukar kation

    12

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    20/34

    asam lemah dan resin penukar anion basa lemah efisiensi dapat mendekati harga

    100%, atau dengan kata lain kebutuhan larutan regenerasi untuk resin penukar

    golongan lemah lebih sedikit. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan dua alasan.

    Pertama, hubungan ikatan kuat resin golongan lemah dengan ion H dan ion OH

    lebih besar dibandingkan dengan resin golongan kuat. Kedua, nilai koefisien

    selektivitas untuk regenerasi adalah kebalikan dari koefisien selektivitas untuk

    pertukaran awal.

    Tahap Pembilasan

    Tahap pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa larutan regenerasi

    yang terperangkap oleh resin. Pembilasan dilakukan menggunakan air produk

    dengan aliran down flow dan dilaksanakan dalam dua tingkat, yaitu :

    1. Tingkat laju alir rendah untuk menghilangkan larutan regenerasi, dan

    2. Tingkat laju alir tinggi untuk menghilangkan sisa ion.

    Limbah pembilasan tingkat laju alir rendah digabungkan dengan larutan garam

    dan dibuang, sedangkan limbah pembilasan tingkat laju alir tinggi disimpan dan

    digunakan sebagai pelarut senyawa untuk regenerasi.

    c. Distribution

    Proses distribusi pada water system dimulai setelah proses treatmentatau

    purification, dimana dalam proses ini meliputi distribusi drinking watermaupun

    purified water. Distribusi air untuk produksi di PT. Indofarma (Persero), Tbk

    dilakukan dengan sistem loopingyaitu air mengalir selama 24 jam dengan suhu

    air dijaga pada 700C. Proses looping dikontrol dari gedung water system (GWS)

    yang menjadi pusat pengaturan looping air. Dalam proses looping air juga

    dilakukan sanitasi untuk memastikan tidak adanya mikroorganisme yang tumbuh

    sehingga berbahaya apabila digunakan dalam produksi. Sanitasi digunakan ozon

    (O3) dan lampu UV, keduanya sama-sama berfungsi untuk memecah dinding sel

    mikroorganisme dan menginaktivasinya. Selain mikroorganisme, ukuran partikel

    dalam air untuk produksi juga perlu diperhatikan, sehingga digunakan filter

    ukuran 5 m untuk memastikan tidak adanya partikel berukuran besar.

    13

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    21/34

    Kontrol kualitas air pada proses distribusi dilakukan dengan pengujian secara

    mikrobiologi dan kimia untuk memastikan air dalam proses distribusi selalu

    memenuhi persyaratan. Uji dilakukan setiap minggu pada peralatan untuk

    distribusi dan user point. Hasil dari uji ini akan dijadikan dasar tindakan apabila

    ada parameter uji yang tidak memenuhi persyaratan, sehingga dapat dicari solusi

    penyelesaiannya.

    Tabel. 3. Proses Distribusi

    Alat Fungsi Proses Titik Kritis Metode

    UjiGWS*) Mengalirkan air ke

    user point

    Water Looping 24 jam, 700 C

    UV lamp Sterilisasi

    mikroorganisme di air

    Inaktivasi

    Mikroorganisme

    Uji Kandungan

    Mikrobiologi

    Ozonisasi Sterilisasi

    mikroorganisme

    Sanitasi

    Memecah

    Dinding Sel

    Uji

    Kandungan

    Mikrobiologi

    Output User Point*) GWS : gedung water system

    Tahap lanjut setelah proses distribusi sebagai berikut :

    Alat Fungsi Proses Titik Kritis Metode

    Uji

    Finn Aqua

    Generator

    Destilasi air shg

    dihasilkan WFI

    Destilasi Parameter WFI

    Filter0,5 Menyaring partikel uk

    > 0,5 pada DIW

    Filterisasi

    Output User Point

    II.E Tanggung Jawab Pelaksanaan Kualifikasi Operasional

    a. Pemastian Mutu (QA)

    1. Bersama sama dengan bagian Teknik/utilities dan QC menyusun

    protokol IQ/OQ serta pelaporannya.

    14

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    22/34

    2. Bersama sama dengan Teknik/utilities menentukan desain sesuai

    dengan tujuan penggunaan peralatan

    3. Bersama-sama dengan bagian Teknik/utilities dan QC menentukan

    parameter uji, kriteria penerimaan, dan analisa hasil serta membuat

    kesimpulan hasil pengujian.

    b. Pengawasan Mutu (QC)

    1. Bersama-sama dengan bagian Teknik/utilities melakukan pengujian

    terhadap parameter- parameter uji yang telah ditentukan.

    c. Teknik/Utilities

    1. Bersama-sama bagian QA menentukan desain peralatan sesuai dengan

    kriteria desain yang telah ditentukan.

    2. Bersama-sama dengan bagian QA melakukan pengujian terhadap

    parameter-parameter uji yang telah ditentukan.

    II.E Standar Kualitas Air

    Air yang digunakan dalam industri farmasi harus memenuhi persyaratan-

    persyaratan tertentu sehingga dapat digunakan dalam proses produksi obat. Ada

    bermacam-macam mutu air tergantung dari kebutuhan yang berbeda di suatu

    Industri Farmasi. Pengawasan mutu air terutama mutu mikrobiologis dan kimia

    perlu mendapatkan perhatian penting di Industri Farmasi terutama dalam

    menentukan sistem pengolahan air apa yang harus digunakan diIndustri Farmasi

    tersebut.

    Berikut adalah standar air yang digunakan untuk produksi sesuai dengan

    persyaratan CPOB.

    Tabel. 4 Standar Air

    ParameterPurified Water

    Highly Purified

    WaterWater For Injection

    (Eur. Pharm &

    USP)

    (European

    Pharmacopeia)

    (Eur.

    Pharm)USP

    Konduktivitas(25o C)

    1.3 S/cm 1.3 S/cm 1.3 S/cm

    Logam berat - 0.1 ppm 0.1ppm -Nitrat - 0.2 ppm 0.1 ppm -

    15

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    23/34

    Total Carbon

    organik< 500 ppb < 500 ppb < 500 ppb

    Batas mikroba < 100 cfu/ml < 10 cfu/ml < 10 cfu/ml

    Endotoksin - < 0.25 Eu/ml < 0.25 Eu/ml

    Tabel.5 SyaratPurified water

    Parameter Reference

    Appearance Liquid

    Odor Odorless

    ColourColourless

    Max. Ph Eur B9

    pH (FI IV) 5,0 7,0

    Heavy Metals 0.1 ppm PbConductivity (on line) 20C, Max. 4.3 S/cm

    Nitrate 0.2 ppm

    Total komponen organic 0.5 ppm

    Bacteria < 100 CFU

    Farmakope Eropa/US/ FI

    II.F Analisa Air

    Adanya zat-zat terlarut dan tersuspensi dalam air menyebabkan air

    mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu, yang dapat diukur dari sifat-sifat

    sebagai berikut :

    1. Keasaman (acidity)

    Keasaman menyatakan kapasitas air untuk menetralkan basa atau alkali.

    Keasaman biasanya disebabkan oleh CO2, asam-asam organik, asam-asam

    mineral atau hasil reaksi hidrolisa.

    2. Alkalinitas / basa (alkalinity/basidity)

    Alkalinitas menyatakan kapasitas air untuk menetralkan asam. Penyebab

    alkalinitas adalah bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO3

    2-) dan hidroksida

    (OH-)

    3. pH

    pH menyatakan pengukuran aktivitas ion hidrogen (H+)

    4. Salinitas (salinity)

    16

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    24/34

    Besaran ini digunakan untuk menggolongkan kandungan mineral yang

    terlarut dalam air. Salinitas klorida menyatakan konsentrasi total dari

    keberadaan klorida, Cl-, dalam air. Harga salinitas tinggi pada air garam

    atau batuan garam (brine). Salinitas NaCl adalah hal yang serupa, kecuali

    kandungan klorida ditentukan dengan analisis yang dinyatakan sebagai

    NaCl.

    5. Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solids / TDS)

    TDS menunjukkan jumlah ion terlarut yang disajikan pada analisis air.

    TDS ditentukan dengan cara pemanasan secara perlahan-lahan penguapan

    sejumlah kecil air sampel (50-100 ml), kemudian sisa garam kering

    ditimbang. Hasilnya dinyatakan sebagai mg/1 atau ppm. Jumlah TDS hasil

    evaporasi ini biasanya lebih kecil daripada penjumlahan ion-ion yang

    ditentukan pada analisis, hal ini terjadi karena adanya zat yang hilang pada

    saat terjadi evaporasi.

    6. Densitas (density)

    Densitas adalah berat per satuan volume yang dinyatakan sebagai g/l,

    pound/gallon, kg/m, dan lain-lain.

    7. Specific Gravity (Sp.Gr.)

    Specific Gravity adalah nisbah antara densitas air yang dianalisis terhadap

    air murni (tidak ada garam-garam terlarut) pada temperatur tertentu.

    Karena merupakan perbandingan maka specific gravity tidak bersatuan.

    Specific gravity biasanya diukur dengan hidrometer. Hidrometer

    dikalibrasi pada suhu 4C dimana densitas air murni tepat 1,000 g/l.

    8. Padatan Tersuspensi Total

    Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solids / TSS) TSS

    merupakan berat dari zat-zat yang tidak larut, zat-zat tersuspensi yang

    disaring dari volume sampel tertentu, dan lebih sering dinyatakan dengan

    mg/l.

    9. Kekeruhan (turbidity)

    Turbidity merupakan sifat optik air yang berhubungan dengan penyerapan

    dan penyebaran cahaya. Pengukuran turbidity secara empirik

    17

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    25/34

    menunjukkan seberapa jauh pengukuran tersebut dipengaruhi oleh jumlah

    dan jenis zat-zat tersuspensi. Konsentrasi aktual dari zat yang tersuspensi

    tidak dapat ditunjukkan dan tidak ada hubungan antara pembacaan

    turbidity dengan berat padatan tersuspensi. Walaupun demikian

    pengukuran turbidity dapat dengan mudah dilakukan dengan

    menggunakan turbiditymeter dan perubahan jenis atau jumlah padatan

    tersuspensi.

    10. Biochemical Oxygen Demand(BOD)

    BOD menyatakan harga kebutuhan oksigen terlarut selama proses

    penguraian zat-zat organik secara biokimia aerobik.

    11. Chemical Oxygen Demand(COD)

    COD menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi selama terjadinya

    oksidasi zat zat organik secara kimia pada suatu kondisi tertentu. Nilai

    COD biasanya dipakai untuk memantau unit pengolahan dan aliran air

    buangan tapi tidak dapat secara langsung menunjukkan jumlah zat-zat

    organik yang dapat dioksidasi secara biologik.

    Parameter Uji Kimia

    Adapun parameter uji kimia yang dilaksanakan di PT. Indofarma

    (Persero), Tbk sebagai berikut :

    Tabel. 6 Parameter Uji Kimia

    Parameter Uji Syarat Ket

    Pemerian Sesuai spek

    Pemantauan

    Harian DIW

    7 hari sekali

    pH 5.0 7.0

    Klorida (Cl) Negatif Sulfat (SO4-) Negatif

    Amonia 0.3 ppm

    Kalsium (Ca) Negatif

    CO2 Negatif

    Logam Berat Max. 0.1 ppm

    Zat mudah teroksidasi Negatif

    Zat padat total < 0.001 %

    Konduktivitas < 2.1 S/cm

    18

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    26/34

    Untuk tahap distribusi di user pointdilakukan pemantauan dan pengujian diambil

    dari beberapa titik sampel dibeberapa lokasi diarea produksi, dapat dilihat dalam

    tabel. 7 Berikut ini :

    Tabel. 7 Parameter Uji Kimia di User point

    Lokasi Sampel Jenis Pengujian Ket

    DIW (Prod. 1 & II) Pemerian

    1 Minggu

    Sekali

    DIW. R. Cuci Dispensing

    Lt. 1

    pH( Syarat 5.0-7.0)

    DIW. R. Cuci Botol Lt. 1 Klorida (Syarat, Sesuai)API (Prod. Steril) Sulfat (syarat, Sesuai)

    DIW (Prod. Steril) Amonia (syarat max. 3.0 ppm)

    DIW IPC Kalsium (Syarat, sesuai)

    DIW R. Cuci Bin Lt.3 CO2 (Syarat, sesuai)

    DIW Prod. I Herbal Zat mudah teroksidasi (Syarat,

    sesuai)

    DIW Prod. -laktam Zat Padat total % (Syarat,

    max. 0,001)

    Logam berat (syarat Max. 0.1

    ppm)Konduktivitas (syarat max.

    2.1s/cm

    Parameter Uji Mikrobiologi

    Adapun parameter uji mikrobiologi yang dilaksanakan di PT. Indofarma

    (Persero), Tbk sebagai berikut :

    Tabel. 8 Parameter Uji Mikrobiologi

    19

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    27/34

    BAB III

    METODOLOGI

    III.A Waktu & Tempat Observasi/Pengumpulan Data

    Waktu pelaksanaan observasi lapangan dan pengumpulan data yaitu dari

    tanggal 7 april sampai dengan 25 april 2013.

    Adapun tempat dalam pelaksanaan observasi dan pengumpulan data ini

    yaitu dibagian Utilities Pengolahan air di PT. Indofarma (Persero), Tbk di Jl.

    Indofarma No. 1 Ds. Gandasari Cikarang Barat Bekasi Jawa-Barat.

    III.A Metode Pengumpulan Data

    Untuk pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan studi

    literatur, dan wawancara dengan petugas utilities.

    Parameter LokasiAlert Limit

    (kol/100mL)

    Syarat Max.

    (Kol/100ml)Ket.

    Coliform

    (kol/100mL)

    Sumur (A,B,C,D) 8 101 Bulan

    SekaliDW, Kation-Anion, AP,

    Mixbed, UV, DIW

    Sebelum UV

    - 0

    Prod. Steril (API, DIW) 1 minggu

    sekaliProd. II Non steril :

    DIW, DIW P. Beta lactam

    Bakteri aerob

    (Kol/mL)

    DW, Kation-Anion, AP 400 5001 Bulan

    Sekali

    Mixbed,UV, DIW

    sebelum UV80 100

    Prod. II Steril :API, DIW

    Prod. II Non steril :

    DIW, DIW P. Beta lactam

    80 1001 minggu

    sekali

    Endoktoksin

    (EU/mL)API - < 0.25

    20

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    28/34

    BAB IV

    DATA HASIL PENGAMATAN

    IV.A Protokol Kualifikasi Operasional

    Kualifikasi operasional untuk water system dibuat dalam dokumen

    kualifikasi peralatan (lampiran 1, 2, dan 3). Dimana dokumen ini akan berisi hal-

    hal yang diperlukan untuk melaksanakan kualifikasi operasional alat-alat pada

    water system. Selain itu dalam dokumen ini juga dilampirkan daftar periksakualifikasi operasional yang berupa check listapa saja yang perlu dilakukan untuk

    membuktikan bahwa peralatan dapat melakukan operasional dengan baik, sesuai

    dengan kenyataan dilapangan dan check listyang telah dibuat.

    Dokumen ini nantinya akan digunakan sebagai dasar pengambilan

    keputusan apabila ada permasalahan mengenai water system atau kualitas air yang

    dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil akhir pengisian

    dokumen yang dilakukan oleh supervisor kualifikasi akan dicek ulang oleh asisten

    21

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    29/34

    manajer kalibrasi, kualifikasi dan validasi (KKV), yang kemudiaan akan diberikan

    persetujuan oleh Manajer teknik/utilities, Manajer produksi, dan Manajer

    pemastian mutu.

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Pemurnian air menggunakan sistem ion exchange, sistem ini

    menggunakan carbon aktif yang berturut-turut diikuti dengan pemasangan tangki

    anion, tangki kation dan tangki mix beddi PT. Indofarma (Persero),Tbk memiliki

    dua sistem sejenis yang akan digunakan secara bergantian dalam water system.

    Tangki karbon filter berbentuk tabung yang berisi karbon yang sudah

    diaktifkan dengan konduktivitas meter yang berfungsi sebagai media filtrasi.

    Karbon filter berfungsi untuk menghilangkan kandungan klorin sisa dari proses

    klorinasi. Air yang sudah tidak mengandung klorin akan dialirkan ke dalam

    tangki kation yang berisi resin kation. Resin kation bekerja dengan mengikat ion

    Ca+ dari air dengan cara pengikatan oleh ion kation. Resin kation yang digunakan

    dapat mengalami kejenuhan yang di tandai dengan nilai konduktivitas > 10

    S/cm. Sehingga perlu dilakukan regenerasi menggunakan asam klorida (HCl).

    22

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    30/34

    Kemudian air akan memasuki tangki anion yang berisi resin anion, didalamnya

    akan terjadi pengikatan ion Mg+ atau kandungan organik serta silica dari air. Resin

    anion juga perlu diregenerasi jika angka konduktivitas > 10 S/cm menggunakan

    sodium hidroksida (NaOH).

    Air selanjutnya dialirkan ke tangki mix bed, di dalamnya terdapat resin

    kation dan anion. Mixbedberfungsi untuk menghilangkan sisa Ca+ dan Mg+ dari

    proses ion exchangeryang mungkin masih belum sempurna dalam proses kation-

    anion exchanger sebelumnya. Mix bed juga perlu dilakukan regenerasi dengan

    menggunakan asam hidroklorik untuk resin kation, dan natrium hipoklorit untuk

    resin anion. Dalam sekali melakukan regenerasi diperlukan HCl dan NaOH

    sebanyak 175-200 L.

    Hasil akhir dari proses treatment/purification adalah purified wateryang

    merupakan air yang telah memenuhi persyaratan air untuk industri. Purified

    wateryang dihasilkan jika digunakan selama 24 jam, maka air harus dikontrol

    agar kualitasnya tetap baik, maka dilakukan sistem Looping, yaitupurified water

    akan diputar agar tetap berjalan, tidak stagnan ditempat, yang dapat menimbulkan

    tumbuhnya mikroorganisme. Ditambah dengan penyinaran sinar UV untuk

    membunuh mikroorganisme.

    Sistem loopingakan berjalan seiring waktu untuk menjaga

    kualitaspurified water tersebut. Setelah sekian lama digunakan air tersebut juga

    akan diamati oleh alat TOC analyzeryang berfungsi untuk mengetahui kadar

    bakteri dalam air, syarat yang diperbolehkan yaitu nilai < 500 ppBc jika lebih dari

    itu harus dilakukan sanitasi. Cara sanitasi yaitu air dipanaskan dengan

    menggunakan pemanas yang didalam tabungnya berisi oli, karena dengan

    menggunakan oli suhu yang dihasilkan lebih stabil.

    Kran-kran penyaluranpurified waterdiminimalkan dead lock-nya dan

    juga sambungan-sambungan pipa tidak terdapat tonjolan tetapi harus rata untuk

    menghindari diamnya air pada sistem loopingkarena akan menyebabkan

    tumbuhnya mikroorganisme yang tidak dikehendaki.

    Proses pembuatan air PT. Indofarma (Persero), Tbk merupakan suatu

    rangkaian proses yang terpadu. Air industri yang diproduksi memiliki standar

    23

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    31/34

    kualitas tertentu. Apabila terjadi penyimpangan antara kondisi aktual air

    dengan standar acuan, maka perlu dilakukan treatment, baik berupa

    regenerasi, pembersihan atau maintenance. Proses yang dilakukan dijamin

    dengan adanya kualifikasi yang dilakukan sesuai dengan protokol kualifikasi

    operasional peralatan water system yang telah disusun.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    V.A Kesimpulan

    Kualifikasi operasional merupakan bagian terpenting dalam proses

    pemastian mutu air sebagai sumber bahan baku air untuk bahan baku di area

    produksi.

    1. Kualifikasi operasional water system merupakan bagian terpenting dalam

    proses pembuatan protap di bagian Utilities.

    2. Kualifikasi operasional dilakukan setelah kualifikasi instalasi selesai

    dilaksanakan, dikaji dan disetujui. Kualifikasi operasional hendaklah

    mencakup: Kalibrasi, Prosedur pengoperasian dan pembersihan, Pelatihan

    operator dan ketentuan perawatan preventif.

    V.B Saran

    24

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    32/34

    Berdasarkan temuan dilapangan, adapun saran yang direkomendasikan

    adalah sebagai berikut :

    1. Seyogyanya dilakukan pemeliharaan rutin terhadap label/penandaan yang

    terdapat pada alat-alat dalam komponen water system.

    2. Pemeliharaan protap yang tersebar di area utilities komponen water system

    dan senantiasa dilakukan evaluasi dan pembaruan terhadap protap yang

    sudah tidak relevan lagi.

    3. Standar kualitas air perlu diperhatikan agar diperoleh produk yang

    berkualitas.

    DAFTAR PUSTAKA

    Badan POM., 2012. Pedoman Cara Pembuatan obat yang Baik. Kementrian

    Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

    Priambodo., B. 2007. Manajemen Farmasi Industri. Global Pustaka Utama:

    Yogyakarta.

    Spellman, Frank R., 2003, Handbook of Water and Wastewater Treatment

    Plant Operations Lewis Publishers, Boca Raton

    Hammer, Mark, J. 1977. Water and Waste-water Technology. Canada: John

    Wiley & Son, Inc.

    Spellman, Frank, R. 2003. Handbook of Water and Wastewater Treatment.

    United States of America: Lewis Publishers

    Manual Book Installation Qualification For Purified Water Storage and

    Distribution System

    25

  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    33/34

    Browserdisearch enginewww.google.comkeyword: water system, water system

    for industries pharmacy, water treatment

    26

    http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/
  • 7/14/2019 Laporan Tgs Khusus April 2013_Final Acc

    34/34