Lab. Effervescent YG MW dPrint
-
Upload
unhyawalyamustamin -
Category
Documents
-
view
400 -
download
20
Transcript of Lab. Effervescent YG MW dPrint
LABORATORIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT
TABLET EFFERVESCENT
ASISTEN : INDRA YOSRY
OLEH
KELOMPOK TIGA
INDRA MARIANIE HARUN
NOELA NATALIA MANGAPE
DEWITA FATIAH
DIENA RIFAAH AMALIAH
ANDI AULIA TENRI PAULA
NELSI
ACHMAD HIMAWAN
ARIFIN WONGSO
MAKASAR
2009
1. Formula Asli
Tablet effervescent vitamin C
2. Rancangan formula
Tiap 1500 mg tablet mengandung :
Asam askorbat 500 mg
Na. bikarbonat 450 mg
Asam sitrat anhidrat 152,83 mg
Asam tartrat 245,226 mg
PVP 5,25 mg
2-propanol 13 ml
PEG 6000 3 %
Aspartam 0,3 %
Lemon flavor q.s
Natrium benzoat 3 mg
Sukrosa 47,25 mg
3. Master formula
Nama produk : Tree-C 500® Tablet Effervescent
Jumlah produk : 10 tablet @ 1500 mg
Tanggal formula : 20 Februari 2009
Tanggal produksi : -
No. batch : J09 03 007
No. register : DBL 0977701007A1
PT.Trimis Mega FarmaDibuat oleh : Kelompok III
Disetujui oleh : Indra Yosry
No.reg : DBL0977701007A1
No.batch : J0903007
Tree-C 500 ®
No Kode Bahan Nama BahanFungsi
BahanPerdosis Perbets
1. ASK-01 As.askorbat Zat aktif 500 mg 55 g
2. NBI-02 NaHCO3 Basa 450 mg 4,95 g
3. ASA-03 As.sitrat anhidrat Asam 152,83 mg 3,773 g
4. AST-04 Asam tartrat Asam 246,226 mg 4,422 g
5. PVP-05 PVP Pengikat 5,25 g 0,05775 g
6. PRP-06 2-propanol Pelarut 13 ml 143 ml
7. PEG-07 PEG 6000 Lubrikan 45 mg 0,495 g
8. ASP-08 Aspartam Pemanis 4,5 mg 0,0495 g
9. LMF-09 Lemon Flavour Pengaroma q.s q.s
10 NAB-10 Na.Benzoat Pengawet 3 mg 0,033 g
11 SUK-11 Sukrosa Pengisi 25 mg 0,52 g
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sediaan-sediaan farmasi yang beredar di masyarakat pada saat ini
umumnya dapat dibedakan antar sediaan padat, semi padat, semi cair,
dan cair. Dalam pembuatan sediaan-sediaan ini tentulah membutuhkan
suatu perancangan formula yang tepat dan akonomis serta memberikan
efek yang diharapkan.
Salah satu sediaan padat farmasi yang saat ini sudah banyak
digunakan oleh masyarakat yaitu tablet effervescent. Sediaan ini
merupakan salah satu sediaan padat yang digunakan secara oral.
Dalam memformulasi suatu sediaan tablet effervescent yang baik
tentulah harus memperhatikan banyak faktor. Adapun yang perlu
diperhatikan adalah bahan aktif yang digunakan, zat tambahan,
pengemasan serta ketahanan sediaan.Untuk lebih mengetahui lebih
mendalam mengenai formulasi suatu sediaan tablet effervescent maka
diadakanlah percobaan ini.
Percobaan ini dilakukan untuk dapat membuat suatu formula tablet
effervescent dengan bahan aktif vitamin C yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat dengan menggunakan bahan tambahan sesuai dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Setelah membuat suatu formula,
kemudian membuatnya dengan metode yang sesuai.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami teknik formulasi suatu sediaan tablet
effervescent.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Mengetahui dan memahami teknik formulasi dalam membuat suatu
sediaan tablet effervescent dengan bahan aktif vitamin C.
I.3 Prinsip Percobaan
Pembuatan tablet effervescent dengan menggunakan Natrium
bikarbonat yang dikombinasikan dengan asam sitrat anhidrat dan asam
tartrat untuk menghasilkan gas CO2 dengan penambahan bahan
tambahan lainnya dengan zat aktif vitamin C yang dilakukan dengan
granulasi basah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Formulasi
II.1.1 Alasan Pembuatan sediaan
a. Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III : 645-715
Tablet merupakan sediaan yang utuh dan menawarkan
kemampuan terbaik semua sediaan oral. Tablet merupakan bentuk
sediaan dengan biaya produksi yang rendah. Tablet merupakan sediaan
yang kompak dan ringan. Tablet paling kecil kemungkinan tinggal di
tenggorokan.
Tablet effervescent dimaksudkan untuk menghasilkan larutan
secara tepat dengan menghasilkan CO2 secara serentak. Disamping
menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang
enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki beberapa
rasa obat tertentu. Keuntungan tablet effervescent adalah kemungkinan
penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis obat
yang tepat.
b. Prescription Pharmacy 2nd ed : 125
Memudahkan transportasi dalam pembuatan bagi ahli farmasi dan
pasien. Tablet dapat dibagi ½ dan ¼ dari total dosis tablet. Rasa yang
tidak enak dari obat dapat diubah dengan tablet salut.
c. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : 97
Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang dapat dipakai untuk
melindungi zat obat terhadap pengaruh yang merusak dari kelembaban,
cahaya, dan udara selama periode penyimpanan atau menyembunyikan
rasa yang tidak enak atau pahit dari alat perasa pasien.
d. Remington’s Pharmaceutical Sciences 20th edition : 858
Keuntungan dari sediaan tablet ialah pada proses pembuatan
misalnya sediaannya yang sederhana, hemat, stabilitas, baik dalam
tahapan pengemasan, pengangkutan, dan penyaluran dan pada pasien
dosisnya akurat. Mudah dibawa, rasa yang enak dan kemudahan dalam
penyaluran.
e. Dispensing of Medication King : 52
Tablet dapat dengan mudah disesuaikan dengan berbagai variasi
sediaan dari bahan obat. Oleh karena itu, konsentrasi obat yang layak
tersedia dengan mudah dan ekonomis, baik dengan dokter, pasien,
maupun farmasis.
f. Dispensing of Medication Martin : 795
Tablet effervescent adalah tablet yang membebaskan CO2 ketika
berkontak dengan air, misalnya tablet tripel Bromida. Tablet effervescent
menggambarkan keseimbangan bahan obat, granul-granul, dan garam
effervescent, dengan keuntungan bentuk sediaan tablet.
g. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics : 65-66
Dua metode penyiapan granul effervescent adalah metode
peleburan dan granulasi basah. Formulasinya dipertimbangkan pada
metode pembuatannya.
Pada metode granulasi, panas tidak digunakan. Sejumlah kecil dari
cairan yang bahan pelarutnya terbatas, misalnya alkohol, dicampur
dengan serbuk sampai terbentuk massa yang kohesif. Lalu kemudian
dilewatkan pada ayakan, kemudian dikeringkan.
II.1.2 Alasan Penggunaan zat aktif
1. Indikasi
a. Farmakope Indonesia edisi III : 47
Khasiat dan penggunaan : antiskorbut
b. Concise guideto medicines and drugs : 90-91
Sebagai supplement, antioksidan (menetralkan efek radikal bebas
yang dihasilkan dalam proses tubuh normal yang mana berbahaya jika
tidak dinetralkan)
c. Obat-Obat Penting : 588-589, 747, 808-809
Besi terdapat dalam makanan terutama sebagai kompleks ferri
yang dalam lambung diubah menjadi ferroklorida dimana vitamin C
bertindak stabilator yaitu meningkatkan penyerapan besi dari makanan
serta garam fosfat dari serat nabati, selain itu, vitamin C mengaktivasi
fagosit dan juga menstimulasi produksi interferon. Selain itu, vitamin C
dapat menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi jika dikonsumsi 500
mg-1g sehari. Vitamin C juga dapat mempercepat penyembuhan luka di
kulit akibat tekanan dan dapat memperbaiki fungsi otot jika dikonsumsi
400 mg sehari.
d. Farmakologi dan Terapi : 722-724
Vitamin C sebagai antiskorbut. Ia juga berperan dalam sintesis
kolagen, proteoglikan, vitamin C tidak mengurangi insiden common cold
meskipun dapat sedikit mengurangi beratnya sakit dan lamanya masa
sakit
e. British Formularium Nationale : 525
Pencegahan dan pengobatan skurvi (kekurangan vitamin C)
Kesimpulan :
Tablet effervescent vitamin c diindikasikan sebagai anti skorbut,suplemen,
anti oksidan, stabilitator, serta mencegah kekurangan vitamin C.
2. Mekanisme Kerja
a. Obat-Obat Penting : 589, 797, 808
Besi dalam makanan tedapat dalam 2 bentuk yaitu haem dalam
daging dan kompleks ferri dalam sayur. Haem diserap menguap oleh sel
mukosa usus. Senyawa ferri dilarutkan oleh asam dan oleh vitamin C
direduksi menjadi ferro. Hanya 10 % dari ferro diserap oleh usus yang
mencakupi keperluan sehari. Vitamin C bersifat hidrofil dan melindungi
membran sel dari luar karena terutama bekerja dalam cairan di luar sel.
b. Farmakologi dan Terapi : 722
Vitamin C berperan sebagai suatu kofaktor dalam sejumlah reaksi
hidroksilasi dan amidasi dengan memindahkan elektron ke enzim yang ion
netralnya harus berada dalam keadaan tereduksi dan dalam kondisi
tertentu berifat sebagai antiokidan. Dengan demikian vitamin C dibutuhkan
untuk mempercepat residu prolin.
c. Dinamika Obat : 607
Vitamin C berperan pada :
1. Hidroksilasi hormon korteks adrenal
2. Penguraian asam amino siklik
3. Perubahan asam folat menjadi asam folinat
4. Penutupan kapiler
5. Pengaktifan trombin (mempercepat pembekuan)
6. Hidroksilasi prolin menjadi hidroksiprolin, yang mutlak untuk
pembentukan kolagen
d. www.astaqauliyah.com
Vitamin C mencegah oksidasi pada molekul yang berbasis cairan,
misalnya plasma darah dan mata.
e. www.kalbe.co.id
Vitamin C (asam askorbat) adalah substansi yang larut dalam air.
Vitamin ini diyakini menjadi antioksidan dalam cairan ekstraseluler yang
paling penting, dan mempunyai aktivitas intraseluler yang baik.
Kesimpulan :
Mekanisme kerja vitamin C yaitu melindungi membran sel dari luar dan
terutama bekerja dalam cairan luar sel, menjadi kofaktor dalam sejumlah
reaksi hidroksilasi dana midasi dengan memindahkan elektron keenzim
yang ion netralnya harus berada dalam keaadaan tereduksi dan dalam
kondisi tertentu bersifat anti oksidan dan dibutuhkan dalam mempercepat
residu prolin. Vitamin C menghidroksilasi hormon korteks adrenal,
meguraikan asam amino siklik, mengubah asam folat menjadi asam
folinat, berperan dalam penutupan kapiler dan pengaktifan trombin
(mempercepat pembekuan), menghidroksilasi prolin menjadi hidroksi
prolin yang mutlak untuk pembentukan kolagen.
3. Dosis Pemakaian
a. Farmakope Indonesia edisi III : 959
Dosis lazim 75 mg – 1 g. Biasanya 500 mg sehari.
b. Informasi Spesialite Obat : 151
Dewasa : Sehari 1-2 tablet
Anak : Sehari ½ - 1 tablet
Masing-masing 250 mg 1 tablet
c. MIMS : 234
100 – 500 mg sehari
d. British Formularium Nationale : 525
25-75 mg sehari = prophylactic
e. Concise guide to medicines and drugs : 93
Baru lahir – 1 tahun = 25 mg
11-14 tahun = 35 mg
15 tahun – dewasa = 40 mg
Ibu mengandung = melebihi 50 mg
Ibu menyusui = 70 mg
Kesimpulan
Dosis lazim 75 mg-1 gram. Biasanya 500 mg sehari. Untuk dewasa, 1-
2 tablet sehari dan pada anak-anak ½-1 tablet sehari, masing-masing
250 mg 1 tablet. Untuk bayi baru lahir hingga 1 tahun, 25 mg. Umur
11-14 tahun 35 mg, 15 tahun hingga dewasa 40 mg. Untuk ibu
mengandung melebihi 50 mg dan ibu menyusui 70 mg.
4. Efek Samping
a. Obat-Obat Penting : 809
Penggunaan lama dan di atas 1,5 g sehari dapat berupa diare,
terjadinya batu ginjal oksalat dan urat pada dosis di atas 1-10 g sehari
belum pernah dilaporkan. Bila terapi dihentikan secara mendadak, dapat
terjadi rebound skorbut sebagai reaksi karena system perombakan vitamin
C telah sangat dirangsang oleh dosis yang tinggi.
b. Dinamika Obat : 607
Penggunaan vitamin C yang meningkat yang terjadi pada aktivitas
tubuh yang berat (misalnya olahraga yang berat), penyinaran sinar
rontgen, penyakit infeksi akut dan kronis, penyakit metabolism (diabetes)
serta selama kehamilan dan menyusui
c. Farmakologi dan terapi : 723
Vitamin C dengan dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan
diare karena efek iritasi lambung pada mukosa usus yang menyebabkan
peningkatan iritasi. Dosis besar dapat menyebabkan ketergantungan dan
meningkatkan absorbsi besi dan juga dapat menyebabkan krisis sickle
cell.
d. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 23
Dapat menyebabkan diarrhea atau gangguan pencernaan lainnya.
e. Informasi Spesialite Obat : 463
Dapat menyebabkan diare, pengasaman urin oleh vitamin C dapat
memudahka n kristalisasi oksalat dan sistin.
Kesimpulan
Penggunaan lama dan diatas 1,5 gram sehari dapat menyebabkan diare,
karena efek iritasi lambung pada mukosa usus yang menyebabkan
peningkatan iritasi, terjadinya batu ginjal oksalat dan urat pada dosis
diatas 1-10 gram sehari belum pernah dilaporkan. Bila terapi dihentikan
secara mendadak, dapat terjadi rebound skorbut sebagai reaksi karena
sistem perombakan vitamin C yang meningkat yang terjadi pada aktivitas
tubuh yang berat (misalnya olahraga yang berat). Penyinaran sinar
rontgen, penyakit infeksi akut dan kronis, penyakit metabolisme (diabetes)
serta selama kehamilan dan menyusui. Dosis besar dapat menyebabkan
ketergantungan dan meningkatkan absorbsi besi dan juga menyebabkan
krisis sickle sel.
5. Kontraindikasi
a. Informasi Spesialite Obat : 463
Hipersensitif
b. Farmakologi dan terapi : 723
Penderita tukak lambung
c. Obat-Obat Penting : 809
Penderita batu ginjal
d. Mengenal Obat-Obatan Secara Mudah : 306
Payah ginjal, batu ginjal
e. www.pharosindonesia.com
Riwayat penyakit hati atau peminum alkohol berat.
6. Peringatan
a. Obat-Obat Penting : 809
Dosis di atas 500 mg sehari dapat merusak DNA sel
b. www.medicafarma.com
Setelah mengkonsumsi vitamin C sebaiknya jangan memakan udang
karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang
merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan
berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
7. Interaksi
a. Obat-Obat Penting : 809
Interaksi antara vitamin C dan vitamin B12 yaitu vitamin C
meningkatkan resorpsi besi, sedangkan vitamin B12 diperlemah efeknya
hingga dapat terjadi defisiensi
b. Farmakologi dan Terapi : 723
Bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi oral, vitamin C
berinteraksi terhadap kadar etinil estradiol plasma. Dosis vitamin C 1
g/hari dilaporkan meningkatkan kadar etinil estradiol plasma. Interaksi ini
dapat mengakibatkan break through bleeding dan kegagalan kontrasepsi,
bila pemakai kontrasepsi oral yang mengandung etinil estradiol tersebut
menghentikan penggunaan vitamin C secara tiba-tiba.
II.1.3 Alasan penggunaan zat tambahan
1. Asam sitrat anhidrat
a. Pharmaceutical Dosage Form tablet : 287
Banyak tersedia dan murah. Mempunyai kelarutan yang tinggi.
Kekuatan asam yang tinggi, tersedia dalam bentuk granul yang halus,
mudah mengalir, anhidrat dan monohidrat, higroskopis yang tinggi.
b. Handbook of Pharmaceutical Excipients : e-book
Digunakan secara meluas dalam formulasi farmasetik dan produk
makanan dan biasanya untuk mengubah pH larutan. Asam sitrat
monohidrat diunakan dalam pembuatan granul effervescent manakala
asam sitrat anhidrat digunakan secara meluas dalam pembuatan tablet
effervescent.
Perbandingan asam sitrat dengan asam yang lain :
a. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 493
Jika dibandingkan dengan asam fosfat, asam sitrat lebih aman
digunakan karena asam fosfat dapat menyebabkan hiperphosphatemia
atau beberapa ketidakseimbangan elektrolit. Selain itu, gangguan
pencernaan seperti diarrhea, nausea, dan vomiting dapat timbul jika
digunakan asam fosfat sebagai bahan tambahan pada formulasi
pemberian secara oral.
b. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : 214
Garam-garam effervescent biasanya diolah dari suatu kombinasi
asam sitrat dan asam tartrat daripada hanya satu macam asam saja,
karena penggunaan bahan asam tunggal saja akan menimbulkan
kesukaran. Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang
dihasilkan akan mudah kehilangan kekuatannya dan akan menggumpal.
Asam sitrat saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi
granul.
2. Natrium bikarbonat
a. Pharmaceutical Dosage Form tablet : 289
Merupakan sumber terbesar dari CO2 dalam sistem effervescent. Ia
larut sempurna dalam air, tidak higroskopis, tidak mahal, banyak. Wujud
secara komersial dalam 5 ukuran partikel yaitu dari serbuk halus hingga
granul seragam yang daya alirnya bebas, ia dapat menghasilkan 52 %
CO3.
b. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 474
Banyak digunakan sebagai sumber CO2 dalam tablet dan granul
effervescent. Ia juga digunakan secara meluas untuk menghasilkan atau
meningkatkan pH basa dalam suatu sediaan. Dalam granul dan tablet
effervescent, NaHCO3 biasanya diformulasikan dengan asam sitrat atau
dan asam tartrat
3. PEG 6000
a. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 392
1. Stabil, substansi hidrofilik yang paling penting tidak mengiritasi kulit
2. Tidak higroskopis
3. Larut dalam air
b. Text book of pharmaceutics : 274
Penggunaannya berkualitas dengan berat molekul lebih dari 5000.
Larut dalam air dan beberapa bukan air. Memiliki aksi lubrikan yang
menolong efek menetralkan karena sifat hidrofobik beberapa bahan.
c. Farmakope Indonesia edisi III : 506
Kelarutannya mudah larut dalam air
d. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 393
Polyetilen glikol dengan berat molekul 6000 dan di atasnya dapat
digunakan sebagai lubrikan untuk tablet yang memerlukan larut dalam air
karena kelarutannya sangat mudah larut dalam air
4. Asam tartrat
a. Pharmaceutical Dosage Form tablet : 287
Digunakan dalam banyak sediaan effervescent. Ia lebih larut dan
lebih higroskopis daripada asam sitrat. Ia juga asam kuat seperti asam
sitrat tetapi perlu digunakan lebih banyak untuk mencapai ekuivalen
konsentrasi karena ia diprotik dimana asam sitrat triprotik.
b. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : e-book
Banyak digunakan dalam makanan dan formula farmasetik karena
nontoksik dan noniritasi. Ia juga mempunyai kelarutan yang tinggi
5. PVP
a. Pharmaceutical Dosage Form tablet : 291
PVP adalah pengikat tablet effervescent yang paling efektif. Ia
biasanya ditambah pada serbuk untuk granulasi kering atau basah.
b. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 433
Bersifat noniritan dan nontoksik dan ia larut dalam air. Dalam
pembuatan tablet, PVP digunakan sebagai pengikat dalam proses
granulasi basah. Ia juga ditambahkan ke dalam serbuk dalam keadaan
kering, dan digranulasikan dengan penambahan alkohol, air atau
hidroalkohol.
6. 2-propanol
a. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 263
2-propanol banyak digunakan dalam kosmetik dan sediaan
farmasetik sebagai pembasah dalam sediaan topical. 2-Propanol juga
digunakan sebagai pembasah untuk tablet salut film dan granulasi tablet.
2-Propanol memiliki beberapa aktivitas antimikroba.
7. Aspartam
a. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 27
1. Fungsinya sebagai bahan pemanis
2. Aspartam digunakan sebagai bahan pemanis yang kuat dalam produk
minuman, makanan pemanis table-top, dan sediaan farmasi
termasuk tablet
3. Kekuatan pemanisnya lebih kurang 180-200 kali daripada sukrosa
4. Stabil dalam kondisi kering
b. Obat-Obat Penting : 710-711
Perbandingan aspartam dengan siklamat dan saccharin :
Aspartam 200 kali lebih manis dari gula, tidak berasa pahit, memiliki
khasiat analgetis.Siklamat 30 kali lebih manis dari gula dan saccharin 350
kali lebih manis dari gula. Tetapi siklamat dan saccharin dihubungkan
dengan kanker kandung kemih dan pada dosis tinggi membuat cacat janin
c. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 28
Tidak seperti pemanis buatan lainnya, aspartam dimetabolisme
dalam tubuh dan memiliki beberapa nutrisi. 1 gram mengandung sekitar
17 kJ (4 kcal). Walaupun pada kenyataannya, jumlah kecil pada aspartam
yang dikuonsumsi mengandung hanya sedikit nutrisi.
d. www.medicaFarma.com/PemanisSintetik
Pemanis sintetik adalah suatu zat yang dapat menimbulkan rasa
manis atau dapat meningkatkan rasa manis, sedangkan kalori yang
dihasilkanya jauh lebih rendah daripada gula. Pemanis sintetik
mempunyai senyawa kimia yang mempunyai rasa manis. Tetapi, pada
tingkat kemanisan yang sama dengan gula, pemanis sintetik hanya
mengandung 2 persen kandungan kalori gula. Artinya, kandungan
kalorinya jauh lebih rendah daripada gula. Tingkat kemanisan pemanis
sintetik berkisar antara 50 – 3.000 kali lebih tinggi daripada gula.
8. Natrium benzoat
a. Handbook of Pharmaceutical Excipients third edition : 433
Natrium benzoat digunakan sebagai anti mikroba pada kosmetik,
makanan dan sediaan farmasi. Natrium benzoat sangat baik digunakan
sebagai bahan pengawet pada zat yang mempunyai range pH yang
sempit. Berefek bakteriostatik dan antifungi.
b. Martindale The Extra Pharmacopeia : 1284
Natrium benzoat mempunyai kelarutan yang tinggi dari asam
benzoat dan mempunyai efek bakteriostatik dan antifungi.
c. Remington’s Pharmaceutical Sciences 20th edition : 1173
Ekstensif sebagai pengawet makanan dan sediaan farmasi. Satu-
satunya ynag diizinkan untuk digunakan bagi banyak produk makanan.
Agar efektif, pH dari sediaan yang menggunakannya tidak boleh di atas
empat.
d. www.wikipedia.org
Mekanisme kerja :
Dimulai dari diserapnya natrium benzoat ke dalam sel. Jika pH
intraselnya berubah menjadi 5 atau lebih rendah, fermentasi anaerobik
dari glukosa melalui entire fosfofruktokinase menurun sebanyak 95 %.
9. Sukrosa
a. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design
Memiliki rasa yang sedap
b. Remington’s Pharmaceutical Sciences 18th edition : 1635
Sukrosa merupakan salah satu pengisi yang cocok yang dapat
memberi kemudahan pemecahan diameter tablet saat dikonsumsi.
10. Kombinasi asam tartrat dan asam sitrat anhidrat
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : 214
Garam-garam effervescent biasanya diolah dari suatu kombinasi
asam sitrat dan asam tartrat daripada hanya satu macam asam saja,
karena penggunaan bahan asam tunggal saja akan menimbulkan
kesukaran. Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang
dihasilkan akan mudah kehilangan kekuatannya dan akan menggumpal.
Asam sitrat saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi
granul.
II.5 Uraian Bahan
1. Vitamin C (FI III : 364 dan excipients : 21)
Nama resmi : Asam Askorbat
Nama lain : Vitamin C
RM / BM : C6H8O6 / 176,13
RB :
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak kuning, tidak
bau, rasa asam, oleh pengaruh cahaya lambat lau
menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di
udara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol 95%, praktis tidak larut dalam kloroform,
dalam eter dan dalam benzen.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Incomp : Dengan alkali, ion logam berat, bahan pengoksida,
phirilamme maleat, sodium nitrite, pilotamide.
Khasiat : Antiskorbut
Kegunaan : Sebagai zat aktif
Stabilitas : Dalam bentuk serbuk, asam askorbat lebih stabil di
udara
2. Asam Tartrat (FI III : 654)
Nama resmi : Acidum Tartaricum
Nama lain : 2,3 dihidroksibutanedoit acid, asam tartrat
RM / BM : C4H6O6 / 150,09
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak
berbau, rasa sangat asam, kristal monosiklik
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air (1 dalam 0,75)
mudah larut dalam metanol 95%P (1 dalam 2,5),
sukar larut dalam eter P (1 dalam 250), praktis tidak
larut dalam kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, di tempat sejuk dan
kering.
Kestabilan : stabil di udara kering.
Incomp : incomp dengan perak dan bereaksi dengan metal
karbonat dan bikarbonat.
Kegunanaan : pemberi asam
3. PVP (FI III : 570 dan excipients : 433)
Nama resmi : Poridonum
Nama lain : Poridon, polivinil pirolidon, PVP, plasdone
RM/BM : (C6H5N6)n / 2500 – 300000
RB :
Pemerian : serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah
atau tidak berbau, higroskopis
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P dan
dalam kloroform P, kelarutan tergantung dari bobot
molekul rata-rata, praktis tidak larut dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai zat pengikat
Stabilitas : Menjadi gelap bila dipanaskan
Incomp : -
4. 2-propanol (FI III : 685 dan Excipient : 263)
Nama resmi : Isopropyl alcohol
Nama lain : Dimethyl carbonil, isopropanol, petrohol, 2-propanol
RM/BM : C3H8O / 60,1
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, mudah
terbakar
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan kloroform P,
dan dengan eter P.
Penyimpanan : Harus disimpan dalam tempat sejuk dan kering.
Incomp : Dengan bahan oksidasi seperi hidrogen peroksida
dan asam nitrat
Kegunaan : Sebagai zat pembasah
Stabilitas : Isopropyl alkohol harus di simpan dalam tempat
sejuk dan kering
5. Aspartam (Excipient : 27)
Nama resmi : Aspartame
Nama lain : 3-amino-N-(α-carboxyphenethyl)succinamic acid N-
methylester.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kestabilan : Stabil dalam kondisi kering
Incomp : dengan dibasic calcium fosfat dan juga dengan
lubrikan magnesium stearat.
Kegunaan : Sebagai pengisi
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%), kurang larut dalam
air
Pemerian : Putih, serbuk kristal, tidak berbau, dan rasa yang
manis
6. Sukrosa (Excipient : 539)
Nama resmi : Sucrose
Nama lain : Sukrosa
RM / BM : C12H22O11 / 342,30
RB :
Pemerian : Berbentuk seperti kristal, atau putih, serbuk kristal
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform, Larut dalam air
(1 dalam 0,5 dan 1 dalam 0,2 pada suhu 1000 C)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kestabilan : stabil pada temperatur ruangan
Incomp : dengan logam berat, asam askorbat. (Jadi, pada
saat pengerjaan, ditambahkan terakhir)
Kegunaan : Sebagai zat pengisi
7. Natrium Bikarbonat (FI III : 424)
Nama resmi : Natrium Subcarbonas
Nama lain : Natrium bikarbonat
RM / BM : NaHCO3 / 84,01
Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin, buram, tidak
berbau, rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam
etanol 95%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Antasidum
Incomp : dengan asam, dengan garam asam, garam
alkaloid, as.borat, NaHCO3 bereaksi dengan asam
menghasilkan garam bismuth
Kegunaan : pemberi basa.
8. Asam Sitrat Anhidrat (FI III : 652)
Nama resmi : Citrate acid anhidrat
Nama lain : Asam sitrat anhidrat
RM / BM : C6H8O7 / 192,10
RB :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk putih, rasa asam
kuat
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
bagian etanol 95%, sukar larut dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara di tempat kering dan
sejuk
Stabilitas : Asam sitrat monohidrat kehilangan air waktu
kristalisasi dalam kering
Incomp : pottasium tartrat, alkalikarbonat dan bikarbonat,
basa, nitrat
Kegunaan : pemberi asam
9. PEG 6000 (FI III : 506 dan excipients : 392)
Nama resmi : Polyethylenglycolum - 6000
Nama lain : PEG 6000, makrogol 6000, poliglikol 6000
RM / BM : H (CO-CH2-CH2)n OH / 7000-9000
RB :
Pemerian : memenuhi syarat yang tertera pada
polyethylenglycolum-4000 (serbuk licin putih atau
potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau,
tidak berasa.
Kelarutan : Memenuhi syarat yang tertera pada PEG-4000
(mudah larut dalam air, dalam etanol 95%P dan
dalam kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Incomp : dengan gugus hidroxyl
Kegunaan : sebagai lubrikan
Stabilitas : Stabil di udara dan dalam larutan
10. Na Benzoat (Excipient : 433)
Nama resmi : Natrii benzoat
Nama lain : Natrium benzoate, benzoate soda
RM/BM : C7H5NaO2 / 144,11
RB :
Pemerian : Butiran atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau
hampir tidak berbau
Kelarutan : Dalam etanol 95% (1 bagian dalam 75), etanol 90%
(1 bagian dalam 50), dalam air (1 bagian dalam 1,8
dan 1 bagian dalam 1,4 pada suhu 1000 C)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan tidak tembus
cahaya.
Kestabilan : Menggumpal pada suhu 750C, stabil di udara.
Incomp : incomp dengan bahan-bahan kuarterner, gelatin,
garam feri, garam kalsium, dan garam-garam metal
termasuk silver, lead dan merkuri
Kegunaan : Sebagai pengawet.
11. Minyak jeruk (FI III : 455 & Martindale 29th : 1065)
Nama resmi : Oleum citri
Nama lain : Minyak jeruk / Orange oil
Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau
khas,rasa pedas, agak pahit
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P,
larutan agak beropalesensi, dapat bercampur
dengan etanol mutlak P
Penyimpanan : Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, di tempat sejuk
Incomp : -
Kegunaan : Sebagai pengaroma dan perasa
Konsentrasi : 1,2-2,5%
BAB III
METODE KERJA
III. 1 ALAT DAN BAHAN
III.1.1 ALAT
Alat yang dipakai pada praktikum ini adalah anak timbangan, alas
timbangan, ayakan no. 6 - 12 dan nomor 40, baskom, batang pengaduk,
cawan porselen, gelas arloji, gunting, kain putih, lap halus, lap kasar,
lumpang, mesin pengempa single punch, mortir, lemari pengering granul,
pinset, pipet tetes, sendok tanduk, sikat gigi, sudip, timbangan, sarung
tangan.
III.1.2 BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades, asam
askorbat, NaHCO3, asam sitrat anhidrat, asam tartrat, PVP, 2-propanol,
PEG 6000, aspartam, lemon flavor, natrium benzoat dan sukrosa
III.2 PERHITUNGAN BAHAN
- Natrium bikarbonat = 53
Asam sitrat = 18
Asam tatrat = 29
H3C6H5O7 + 3NaHCO3 Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2
Jumlah garam effervescent = a
450 = 53/100 x a
a = 849,0566 mg
Asam sitrat = 18/100 x 849,0566 mg
= 152,8308 mg
Asam tartrat
H2C4H4O6 + 2NaHCO3 Na2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2
Asam tartrat = 29/100 x 849,0566
= 246,226 mg
PVP = 0,35/100 x 1500 mg = 5,25 mg
2-propanol = 13 ml
PEG 6000 = 3/100 x 1500 = 45 mg
Aspartam = 0,3/100 x 1500 = 4,5 mg
Na. benzoat = 3 mg
Sukrosa ad 1500 mg
- Per Batch
1. As. Askorbat = (500x10) + 10% (500x10) = 5,5 g
2. NaHCO3 = (450x10) + 10% (450x 10) = 4,95 g
3. As. Sitrat = (152,83x10) + 10% (152,83x10)= 1681,13 mg
4. As. Tartrat = (246,226x10) + 10%(246,226x10)= 2708,486 mg
5. PVP = (5,25x10) + 10% (5,25x10) = 0,05775 g
6. 2-propanol = (13x10) + 10% (13x10) = 143 ml
7. PEG 6000 = (45x10) + 10% (45x10) = 0,495 g
8. Aspartam = (4,5x10) + 10% (4,5x10) = 0,0495 g
9. Na. benzoat = (3x10) + 10% (3x10) = 0,033 g
10. Sukrosa = (47,25x10) + 10% (47,25x10) = 0,52 g
III.3 CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang semua bahan sesuai dengan perhitungan
3. Dibuat larutan pengikat dengan melarutkan PVP ke dalam 2-Propanol.
4. Tambahkan larutan pengikat PVP tersebut dengan orange oil dan
tartrazin serta Na.Benzoat dan aspartam
5. Asam tartrat ditambahkan dengan asam sitrat anhidrat dan
ditambahkan vitamin C dan sukosa kemudian dibuat granul dengan
larutan pengikat PVP yang telah ditambahkan orange oil, tartrazin,
Na.Benzoat dan aspartam tadi
6. Keringkan di oven pada suhu 600 C
7. Na.Bikarbonat kemudian ditambahkan dengan PEG 6000
8. Kemudian digranulasi dan dikeringkan pada suhu 600 C
9. Tambahkan granul tersebut dengan vitamin C yang telah bercampur
dengan bahan lainnya dan telah dikeringkan.
10.Dilakukan pengempaan.
LAMPIRAN
Etiket
Tree-C 500
Netto @ 1500 mg
Komposisi : Tiap tablet mengandung:
Vitamin C 500 mg
Bahan tambahan q.s
Indikasi : Sebagai antiskorbut dan dapat meningkatkan
kekebalan tubuh
Kontraindikasi : Hipersensitif
Efek samping : Dapat menyebabkan iritasi lambung
Aturan pakai : anak-anak : 1 x sehari, ½ tablet
Dewasa : 1 – 2 x sehari, 1 tablet
Penyimpanan : Tempat kering dan sejuk
No reg : DBL090011001A1
No bets : J09 03 007
Diproduksi oleh:
PT.Trimis Mega Farma
Makassar, Indonesia
Etiquette
Tree-C 500
Netto @ 1500 mg
Composition : Each 1500 mg tablet contain:
Ascorbic acid 500 mg
Excipients q.s
Indication : As a antiscorbut and for increasing the body’s
protect
Contraindication : Hypersensitif
Side effect : Peptic ulcus
Dosage : Child : 1 for a day, 1/2 tablet
Adult : 1 -2 for a day, 1 tablet
Storage : Dry place
Reg No. : DBL0977701007A1
Batch No. : J09 03 007
Manufactured by :
PT. Trimis Mega Farma
Makassar, Indonesia