Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

7
KONTRIBUSI METODF, NEARO-LINGAISTIC PRO GRAMMIN G PADA KONSENTRASI PELARI CEPAT (SPRINTER) Miftakhul Jannah e-mail: [email protected] Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya Abstract This research was designed to test the contribution Neuro-Linguistic programming ta sptinters' concentration.There are sixteen sprintersfromTraining center LacalaJ EastJava participoted in this research. Datowere analyzed using dilJerence mean pretest and posttest concentration scare.The result obtained indicates that : (7) mean pretest cancentratrian scare = 7125 e) mean posttest concentratrion score = 7ot127. e) Mean gain scare = Zg3l5 There was cltfference s;pri..ters, concentration between before and aJter received Neuro:Linguistic programming (NLp) Training. After received NLP Training sprinters' cancentration were.-increased. sprintei,s concentratiin increase through the NLP training because of subject's readiness and participatian, training method andtraining items, with they are interrelated to each other. Key words: rVeuro- linguistic programming, kansentrasi. Perkenrbangan ilnru pengetahuan dan teknologi berdarnpak pada upaya peningkatan prestasi di serlua bidang. Guna peningkatan prestasi di semua bidang tidak terkecuali di bidang olahraga, seorang atlet Ir-temerlLrkan suatu kondisi fisik yang baik. Fisik yang baik rnendLrkung upaya mencapaian prestasi bagi seorang atlet. Menuntt Sajoto (1986) faktor. kondisi fisik antar.a lain : kekLtatan (slrenglh), daya tahan (errrft u.ance), daya ledak (nruscular power), kecepatan (speidl kelenturan (lex ib i I it.v), keseinr bangan (b otin ce), koordinasi tt.oot d inat iort 1- kelincihan raglliry.1. ketepatan (accuraclr), dan reaksi (rcaclioir). Sedangkan nterlrut SasLropan,-relar. dln Cholik (1983) serta Sajoto (1990) fhktor-faktor yang turut rnentpenganrhi usaha pencapaian prestasi olahraga yang tinggi dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategoii. Kategori pertama adalah faktor.dar.i dalanr diri atlet yang disebut faktor endogen. Kategori kedua aiaiah faktor dali luar cliri allet tang discbrrr laktor. eksogerr. Fakror endogen rrrcliputi a"pek fisik darr mental. Aspek fisik mencakrrp anthropometri dall kesegaran jasmani serla gizi. sedanrlkan aspck mental mencakup pengetahuan, emosi dan motivasi. Faktor eksogcrr rrreliputi aspek sosial ekononr. sarana dan prasarana. lingkurrgan. organisasi, nranajerren, dan sisten penbinaan. Mcnurut Nasutiol ( 1996) dalarn olahraga konsentrasi merregang peranan sangat penting. Jika konsentrasi atlet terganggrr pacla sait melakukan gerakan olahraga, apalagi dalant pertandingan maka dapat tinbLrl berbagri nrasalah. Masalah-rr asalah tersebut seperti berkurangnya akulasi ger.akan, tidak dapat menerapkan strateqi karena tid.lk nrengetahui harus nrelakukan apa sehingga kepcr.cayaan dir.i atlet menjadi berkLrrang bahkan hilang. pada akhirnya atlet sulit nrerrcapai prestasi optimal sesuai dengan kentampuannya. IIal tersebut sependapat denilan pernyataan Nide1l'er (2003). bahwa konsentrasi rncrupakan sesuatu yang penting bagi atlet Lrntuk ntencapai prestasi puncak. Konsentrasi nrembantu atlet mencapai kondisi yang siap bertanding secara fisik dan nental. Kemampuan urrtuk rrenrlbkLrskar perhatian pada stinruli tertelltu (.selective ottentiotl) nrerupakan kemanrpuan karakteristik kognitif yang har.us dikuasaiatlet. Pada cabang olahraga atletik konsentrasi diperlukan guna ntenyelesaikan tugas yang dienrbannya. Terutanra pada norlor lari, konsentrasi diperlukan agar malupu mengatur pace (tenrpo lari) supaya tidak kehabisan tenaga 01 -/

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Miftakhul Jannah,

Transcript of Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

Page 1: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

KONTRIBUSI METODF, NEARO-LINGAISTICPRO GRAMMIN G PADA KONSENTRASIPELARI CEPAT (SPRINTER)

Miftakhul Jannahe-mail: [email protected] Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya

AbstractThis research was designed to test the contribution Neuro-Linguistic programming ta sptinters'concentration.There are sixteen sprintersfromTraining center LacalaJ EastJava participoted in thisresearch. Datowere analyzed using dilJerence mean pretest and posttest concentration scare.Theresult obtained indicates that : (7) mean pretest cancentratrian scare = 7125 e) mean posttestconcentratrion score = 7ot127. e) Mean gain scare = Zg3l5 There was cltfference s;pri..ters,concentration between before and aJter received Neuro:Linguistic programming (NLp) Training.After received NLP Training sprinters' cancentration were.-increased. sprintei,s concentratiinincrease through the NLP training because of subject's readiness and participatian, training methodandtraining items, with they are interrelated to each other.

Key words: rVeuro- linguistic programming, kansentrasi.

Perkenrbangan ilnru pengetahuan danteknologi berdarnpak pada upaya peningkatanprestasi di serlua bidang. Guna peningkatanprestasi di semua bidang tidak terkecuali di bidangolahraga, seorang atlet Ir-temerlLrkan suatu kondisifisik yang baik. Fisik yang baik rnendLrkung upayamencapaian prestasi bagi seorang atlet. MenunttSajoto (1986) faktor. kondisi fisik antar.a lain :

kekLtatan (slrenglh), daya tahan (errrft u.ance), dayaledak (nruscular power), kecepatan (speidlkelenturan (lex ib i I it.v), keseinr bangan (b otin ce),koordinasi tt.oot d inat iort 1- kelincihan raglliry.1.ketepatan (accuraclr), dan reaksi (rcaclioir).

Sedangkan nterlrut SasLropan,-relar. dlnCholik (1983) serta Sajoto (1990) fhktor-faktoryang turut rnentpenganrhi usaha pencapaianprestasi olahraga yang tinggi dapatdiklasifikasikan menjadi 2 kategoii. Kategoripertama adalah faktor.dar.i dalanr diri atlet yangdisebut faktor endogen. Kategori kedua aiaiahfaktor dali luar cliri allet tang discbrrr laktor.eksogerr. Fakror endogen rrrcliputi a"pek fisik darrmental. Aspek fisik mencakrrp anthropometri dallkesegaran jasmani serla gizi. sedanrlkan aspckmental mencakup pengetahuan, emosi danmotivasi. Faktor eksogcrr rrreliputi aspek sosialekononr. sarana dan prasarana. lingkurrgan.

organisasi, nranajerren, dan sisten penbinaan.Mcnurut Nasutiol ( 1996) dalarn olahraga

konsentrasi merregang peranan sangat penting.Jika konsentrasi atlet terganggrr pacla saitmelakukan gerakan olahraga, apalagi dalantpertandingan maka dapat tinbLrl berbagrinrasalah. Masalah-rr asalah tersebut sepertiberkurangnya akulasi ger.akan, tidak dapatmenerapkan strateqi karena tid.lk nrengetahuiharus nrelakukan apa sehingga kepcr.cayaan dir.iatlet menjadi berkLrrang bahkan hilang. padaakhirnya atlet sulit nrerrcapai prestasi optimalsesuai dengan kentampuannya. IIal tersebutsependapat denilan pernyataan Nide1l'er (2003).bahwa konsentrasi rncrupakan sesuatu yangpenting bagi atlet Lrntuk ntencapai prestasi puncak.Konsentrasi nrembantu atlet mencapai kondisiyang siap bertanding secara fisik dan nental.Kemampuan urrtuk rrenrlbkLrskar perhatian padastinruli tertelltu (.selective ottentiotl) nrerupakankemanrpuan karakteristik kognitif yang har.usdikuasaiatlet.

Pada cabang olahraga atletik konsentrasidiperlukan guna ntenyelesaikan tugas yangdienrbannya. Terutanra pada norlor lari,konsentrasi diperlukan agar malupu mengaturpace (tenrpo lari) supaya tidak kehabisan tenaga

01

-/

Page 2: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

JURNAL PSIKOLOGI: TEORI & TERAPAN, Vol. t, No. 1, Aqustus 2010

sebelum mencapai garis finish (akhir). Selain itupelari harus berkonsentrasi agar tetap pada jalurlintasan larinya sesuai aturan yang berlaku padanomor lari kecuali untuk nomor lari nrarathon.Pada nomor sprint (larijarak pendek) konsentrasiyang tinggi diperlukan guna merespon dengancepat dan tepat dalarr melakukan gerakantumpuan kaki ketika start (tahap perurulaan),rrengingat jarak tenrpuh mencapai galis akhir(fizr.rA) relatif pendek.

Pada nomor sprint (lari cepat) terdapat tigaunsur gerakan dasar dalarn teknik dasar gerakanlali. Pertama, adalah gerakan tungkai. Kuncigerakan agar pelari uremperoleh kecepatan nlelajuke depan telletak pada tolakan kaki tunrpusebelLrrn meninggalkan tanah. Pada saat kakitrrnlpu r.neninggalkan bidang tunipuan, kakidiusahakan rileks dan rnengimbangi tungkailainnya yang siap rrendarat, selanjutnya kakiyangbaru rnendarat segera rnelakukan tolakan sehinggabadrn nelaju ke depan. Gerakan ini dilakukanberulang kali dengan kedua kaki silih bergantisebagai kakitumpu.

Kedua, yaitu gerakan lengan. Gerakanlengan dilakukan bersamaan dengan gerakantungkai. Kedua lengan digelakkan untuknrenrelilrara keseimbangan ketika badan urelaju kedepan. lengan dan tungkai yang ber-lawanandiayun denuan gerak yang selaras, Jika tungkaikanan diayun ke depan maka lengan kiri diayun kebelakang. Lengan diayunkan ke nruka dan kebelakangdengan gerakan rileks, siku ditekuk lebihdari 900 ,jari-jari tangan dikepaJkan. Pada waktulengan diayunkan ke depan, arahnya agak serongke tengah.

Ketiga, yaitu sikap badan. Posisi badandipertahankan tetap rnenghadap ke depan danagak condong ke depan. Semua otot badan mulaidari leher. dada. dan punqsung tetap lileks agargerakan tidak kaku dan tidak boros tenaga. Teknikdasar gerakan lari yang benar pellu d irn ilik i kar-enadengan teknik gerakan yang benar sepertikootdinasi. keluwesan, dan otot yang tidakdiperlukan dalant gerakan tersebut hams dalamkeadaan rileks sehingga pelari tidak nrudah lelah(Watt, 1974).

Pada nortor sprint (larijarak pendek) jaraktcmpuh pelari relatif pendek. Pelari diharapkannrarrpn nelanrpaui galis finish (akhir) secepatnrLrrrukin tanpa keluar dari .ialLrr lintasan yangsudah ditcntukln. Senrrkin ceprl rlencapai garis

o2

finish (akhir) senrakin bagus prestasi pelari.Berdasarkan aktivitas motolik tetsebnt di atas danjarak ternpuh, maka tahap pcrntultan (s/.//./)sangat menentukan bagi sprinter. 'lhhap telsebutrnettterlukan littgkrt korscrtrasi yarr3 tir,.rli.Konsentrasi yang tinggi cliperlukan gunamerespon denuan cepat dan tepat dalarnmelakukan aerakan tuntpuan kaki ketika start.Selain itu. konsentrasi dan motir.asi atlet harustinggi agar atlet telap lnanrpu nrencurahkanperhatian dar teiraganvr secara total untukmenapaki lintasannya sanrpai garis akhir(Sudradjat, J996)

Cox (2002) nren.vatakan konsentr:rs i

merupakan kemanrpuan atlet untuk rlelltusatkanperlratian pada infirrmasi yane relevan selanrakompetisi. Pendapat telsebut se.jalan tlenganDalloway (1993) yang mcnyatnknn bahrvakonsentrasi dipcrlukan untuk nretaih plcstasioptinral. tidak hanya pada cabang olahragamenerrbak, panahan, goll', atau tenis. tetapihampir pada selurLrh cabang olahraga, ternrasukcabang olahraga yang belegu.

Konsentrasi tidak dapat dipisahkan dariperhatian karena konsentrasi ncrupakan ba{iandari perhatian. Moray (Evsenck. 1984)mengemukakan bah lva konsentrasi identikdengan perhatian, yaitu kenrampr.ran ntenrilihsalah satu stimulus yang adl untuk diproses lebihlanjut. Dalloway (1993) menyatakan bahwakonsentrirsi rnerupakan fokus perhatian. Haltersebut sejalan dengan pendapat Matlin (1998)yang mengart;kan konsentrasi sebagaikerlanrpuan memusatkan pik iran atauketnatnpuan tnental dalant penyortiral ilibrrnasiyang tidak diperlukan dan utenrusalkan perhatiarrhanya pada infornrasi yang diperlLrkar. Maka dariitu Matlin ( 1998) menrernukakan bahwakonsentrasi meruplkan baqian drri pcrhatiankarena perhatian nremiliki pengeltirn yang lebihluas dari korrsentlasi.

Mengingat pentingnya faktor konsentlasidan guna menghindali keadaan yang ticlakdiinginkan karena faktor konsentrasi di bidangolahraga. nraka pelln dilaliLrkan Iatihankonsentrasi bagi atlet. Adr bebelapa cara untukmelatih konsenlrasi. antara lain rnenurutDallowav (1993) dan Gendlin (1981) rretodemeditasi dapat digunakan untuk rrelatihkonsentrasi dengan cara nrernusatkan perhatianpada sasaran tertentu sellingga seluruh energi

Page 3: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

terarah pada satu sasaran tertentu tersebut.

Cara lain adalah dengan nretode -ly'etaro-

Linguistic Progratnning. Pada rnodel inimenekankan pengalaman individual agar atletlebih rrarnpLr tnettr:ettdalikatr tnotivasi.meningkatkan penghargaan secara positifterhadap penilaian diri sendiri, serta membangunkemampuan kourunikasi interrelasi yang lebihbaik. Penerapannya dengan menemttkan struktut'pengalaman cara kognitif bekerja di dalam otakdan kemudian melakukan pelubahan-perubahansecara perseptual pengalanan-pengalarran yangpelnah dilalui(Andleas dan Faulkner, I998).

N euro- L ingu istic Programrning adalahproses yang digr:nakan untuk mengidentifikasi(e n c o d e),mengalihkan(tronsfer),rnengarahkan(guide), serta rnemodifikasi (arodi,i) perilakumelalui pengalarran indelawi dalam sistent sarafyang kemudian dirangkai dengan polakomunikasi.

Deskripsi dalam kata derni kata dijabarkanoleh Dilts, Grinder, Bandler, dan DeLozier secara

lebihjelas (Villar, 1997). Neuro met'upakan dasarseluruh perilaku manusia yang dihasilkan olehproses internal dalam sistern saraf otak berbentukkesadaran dan ketidaksadaran rrelaluipengalarnan yang diterirna seda diproses olehpanca indera dengan rnelilrat, mendengar, merasa!mengecap, dan nrencium. Linguistic ntenyatakankernarnpuan untuk rnemrtnculkan, mengarahkan,dan merangkaikan proses-pl'oses salaf ke dalamsuatu model dan strategi melalui sistenr bahasa

dan komunikasi verbal atau non-verbal.Programming menyatakan proses yarg mengatursistern untuk rlemperoleh hasil yang diinginkanmelalui instruksi dan tahapan-tahapan logis darigambaran internal dengan cara berpikiq belajar,rnemotivasi diri sendiri, dan berubah.

Asumsi utanra dari NLP adalah pengalarrranyang dirasakan individu tentang dunianya tidakseperti apa yang sebenarnya terjadi, tetapimerupakan sebuah model atau peta yang dibentuksendiri. Peta ini tidak bersifat teritorial namundalam konteks peta mentalyang diperoleh rnelaluipengalanran perseptual.

Miftokhul Jannah: Konttibusi lvletode Neurc-linguistic...(01 - 07)

METODE

Penelitian ini dilakukan denganmenggunak:rn metode eksperimen. Modelrancangan eksperimen yang digunakan adalah one

Sroup pr(l.sl-l)usl/,'s/. Pada ranclng.an iniperlakuan dikenakan pada suatu kelornpok unitpercobaan tertentu, dengatr dilakukan dua kalipengukuran terhadap variabel terikat, yaitusebelum dan sesudah perlakuan. Mengacu pada

Nasir (1983:279) r.naka eksperirnen ini akannrenggunakan rancangan sebagai belikut:

Tabel 1.

Rancangan Eksperimen Penelitian

Ki3terangan:'l'0 : pengukuran yang dilakukan terhadap

subjek sebelurn adanya perlakuarrX : pellakuan yang diberikan kepada

subjek berupa pelalihan Neuro'Li n gL! i s I ic P ro gro n1m ing.

Tl - pengukuran yang dilakukan terhadapsubjek setelah adanya perlakuan

Subjek penelitian ini adalah pelari cepat(sprinler) Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Jawa

Timur urenjelang PON XVIl,2008 yang berbadansellat. Sementara instrument yang digunakanadalah sebabagai berikut:

a. Gritl ('oncentrolioll ExercisePengurrpulan data konse4trasi dengan GrrZ

Concenlrdliotl Ercrri.re (Haris & Harris, 1984).

Alat ini digunakan untuk rrengukur konsentrasiatlet, berupa tabel yang memuat angka 0 sampai

99. Penilaian adalah berupa perolehan angka

tertinggi yang dicapai. Semakin tinggi angkayangdicapai semakin tinggi tingkat konsentrasiseseorang. Menurut Harris & Harris (1984) atletdengan konsentrasi yang tinggi memperoleh skorantara2l 30.

b. Paket Pelatihan Neuro-LinguislicPrograrnming

Langkah-langkah dalam ntetode ini disusunsesuai dengan langkah-langkah teknik Cbr.scioasRelraming (Villar', 1997a:l 85- 187) sebagai

Subjek Pretes Perlakuan Postes

K c lorn pok Pelatihan Trr X T

03

Page 4: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

JIJRNAL PS\KOLOGI:TEOR| &TERAPAN, VoL 1, No l,Agustus2010

berikut:

Langkah 1: ldentifikasi pola perilaku yang akan

dilubah, khususnya betkaitan dengan kemampuan

untuk berkonsentrasi.Subjek dirninta unhrk berpikir tentang

perilaku l ang hendal dirubah. sesuatu yang ittgin

dihilangkan tetapi lrerasa tidak mampu.Kernudian subjek d iarah ka n untukmengkourunikasikannya secara internal tentang

apa yang sudah diinstruksikan. Bila secara intemal

sirbiek sudah mampu berkomunikasi maka

diminta r.rntuk membeli tanda "ya" dengan

menganggukkan kepala, tetapi bila belum maka

mernberi tanda "tidak" dengan menggelengkan

kepala.

Langkah 2: Menentukan maksud positif dari

perilaku tersebut.Snbjek diminta untuk berkornuuikasi secara

internal tnenggatnbarkan sisi atau maksud positifdari perilaku tersebnt kepada bagian kreatif dan

pikiran sadarnya. Tanda "ya" dapat diberikan bilaselesai d ilakukan.

Langkah 3: Identifikasi terhadap altelnatif baru

yang akan nrenggantikan perilaku.Subjek tetap dalanr keadaan berkomunikasi

secara internal dan merninta bagian kreatif untukmenghasilkan berbagai alternatif yang diinginkan.Tanda "ya" dapat diberikan bila telah menemttkan

altematif yang efektif, sesuai keinginan, dan ada

pada d irinya.

Langkah 4: Mernilih alternatif yang ada ke dalampola perilaku sebelumnya.

Subjek diminta menanyakan pada bagian

yang nrenangani perilaku sebelurrnya untukmerrilih altelnatif yang efektif, sesuai keinginan,dan ada pada dirinya. Beri tanda "ya" bila selesai

dilakukan.

Langkah 5: Memastikan kesediaan pikilanbawah sadar untuk bertanggung jawab.

Subjek dirninta untuk menanyakankesediiran pikiran bawah sadar untuk bertanggungjawab mengimplementasikan alternatif baru ke

dalam konteks yang tepat selama waktu tefientu.Kemudian beri tanda "ya" bila selesai dilakukan

Langkah 6: Melakukan cek ekologis.

o4

Melalui komunikasi secara interrral, subjek

menanyakan pada bagian kreatif apakah ada

hambatan bila alternatil' yang dipilih itLr akan

diaplikasikan. Bila tidak ada hantbatan. maka

proses dilklriri dettgatr tttt3krpatt rpre.iasi ra5l

terinra kasih pada bagian kreatif. Bila ada

lrambatan, maka langkah berikutrrva diteruskan.

Langkah 7: Menanvakan hambatarr yang

mungkin dan maksud positil-nya.

Langkah 8: Menanyakan alternatif barLr yang

mungkin untuk menggantikan altelnatifsebelurlnya (mentlr.r langkah 5 dan 6 untuk

mengakhiri pr-oses).

Keseluruhan langkah pada paket inidiLrjicobakan terlebih dahultr dengan subjek lain

untuk mernberikan pengalaman dan petrahanran

yang lebih dalarn bagi perreliti tentang altrr atarl

proses berp ik il metode Neuro- Littgtr is licPrograntnting, serta uji coba penggttnaan kata-

kata yang tepat disesuaikan dcngan karakteristiksubjek penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses validasi dilakukan dengan cara

menunjtrkkan alat ukur Gricl ConcenlraliottExcrrr'se kepada 2 orang ahli yaitu seorang ahlipsikologi kognitiFyang pernah menlbuat alat ukurkonsentrasi dan seorang ahli psikologi olahraga

Kedua ahli tersebut dintinta untuk menilai apakah

alat ini manrprt dan tepat mengukr:r tingkatkonsentrasi atlet.

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut

dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya alat

tersebut dapat digitnakan mengukur tirrgkatkonsentrasi atlet, dengan catatan instruksi harusjelas. Dasar peltintbangan rasional yang

dinyatakan adalah alat ukur nratrpu nlengttkut'

tingkat konsentrasi sesuai dengan definisikonsentrasi, tepat untuk atlet karena kebanyakan

atlet bemifat kinestetik, sehingga tidak betah

terlalu lanra rnengerjakan paper test (Hasilwawancara dengan Dl Sugiyanto, UGM, ahlipsikologi kognitildarr Rrchtnan W. M. Psi.. sala!satu tim psikologi Ptrslatda PASI Jatirn).Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut maka

alat ukur ini dianggap valid.Penghitungan re liab ilitas Gr ld

Page 5: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

lViiftakhul Jannah: Kontribusi Metade Neuro-linguistic...rcl - 07)

Concentrotioti Exercise mcnggunakan teknikkorelasi product monen! dari Pearson. Ujireliabilitas lllenunjukkan koefisien korclasi atau rsebesar 0,667 dengan peluang galat alpha atau psebesar 0.000. lni berarti 6,67 %o varians d,arivarians total merlpakan varians yang sebenarnya,sehingga alat ukur ini dapat dinyatakan andal.

Deskripsi hasil pengambilan data sepertitertera di bawah ini :

Tabel 2Deskripsi Data Pcnelitian

Berdasarkan l'abel 2 di salnpingkonsentlasi atlet lari jarak cepat (.sprinter)sebelrrrrr diberi perlakuan pehtihrn NI p rnernililirerata sebesar 7,25. Sedangkan rerata sesudahdiberi perlakuan pelatihan NLP adalah sebesar10,125. Sedangkan nilai selisih (galn score antaraposllest dan prete.rr) nremiliki rerata 2, 9375. Halini menunjukkan bah.ll'a setelah diberi perlakuanpelatihan NLP te{adi peningkatan konsentrasipada atlet lari cepat (sprinter). Ber.dasarkan hasil

Guna ntcntperjelasberdasarkan tabel 2 didiagrarn dibawah ini :

16

/,.l

I/,/

"4v'i

I

I

Pretest Posttest

tersebut maka h ipotes isditerima, yaitu terdapatkontlibLrsi rnetodepelatihan N[,P terhadapkonscntlasi pada atlet lar.iceprt. Kontribusi tersebutbernpa peningkatankonsentrasi

Hasil statistikrrenunjukkan bahwasetelah pemberian pelatihanNLP nanrpak adapeningkatan rerata tingkatkorrsentrasi pada subjeksebesar 2,937 5.Berdasarkan hasil tersebutdapat disinpr: lkan bahu'aterdapat kontribus i

pelatihan NLP terhadapkonsentrasi atlet lari cepatberupa pen ingkatankonscntrasi.

Peningkatan konsentrasi yang terjadi padapenelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa halantara lain, yaitLr kesiapan dan keaktifbn peserta,materi, dan rretode pelatihan yan_c saling terkaitsatu dengan yang lain.

Pertama; Kes inpun clan keakliJan peserta

Berdasalkan l'orm at observasi danwawancara setelah setiap perternuan pelatihan,keaktif'an dan kesiapan peserta sangat terlihat dariawal pelatihan. Peserta selalu ntenepati waktuyang telah disepakati dan antusias rnengikutipelatihan Hal tersebut dimungkinkan karenarnateri yang ditau,ar-kan dalan pelatihan inilangsung berkaitan den,uan apa yang merekahadapi saat ini, yaitu persiapan nrenjelang PekanOlahraga Nasional (PON) XVII,2008. Saat inimereka merrasuki pusat latihan daerah rnenjelang

data penelitian, ruakaatas tergambar dalanr

14

12

10

8

4

0

No Jenis Kelanr in Usia Pretest Posttest Gain ScoreL.rki-laki t7 9 14 5

2 Laki-lak i tg ,7 l03 l,aki-1ak l5

4 t-aki-lak t6 6 I0 1

5 Laki-lak t7 6 t? 6

6 Laki-laki 22 5 l3 8

7 Laki-laki 2l 9 I I

8 Laki-laki !i 8 12. 1

9 Pcrenpuan l3 l0 lll0 Perempuan l5 9 t2 3

l1 I'erenrpuan 11 8 9 I

12 I)crenrpuan 22 7 6

l3 Percmpuan 20 1 8 114 Perempuan 2t 9 II 2

15 Perempuan l7 7 8 I

l6 Perempuan I8 9 lt )x Il6 162 4',l

R ERATA 725 r0. r25 1.9t 7 5

Gambar L Diagrant Data lr.lrJ/ dirn lo!l/Lr/

05

Page 6: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

JU RN AL P SI KO LOG\ : TEO RI & T ERAPAN, Vol l, No. 1, Ag ustu s 20 1 A

PON, dengan.iadwal dan kualifikasiyang ketat, di

mana secara periodik perkembangan prestasi

rnereka dipantau dan dievaluasi. Situasi demikian

sering membuat atlet nlengalanri kecentasan"

lnerasa teftekan, sehingga dapat rnernbuyarkatr

konsentrasi nrereka ketika berlatih, yang pada

akh irnya mengganggu kiner.ia olahraga mereka.

Dari segi waktu pelaksanaan pelatihan pun tidak

nlerlgganggu jadwal latihan fisik rnereka.

Pelatihan clilakukan setelah nrereka istirahat dali

berlatih fisik dan teknik, serta pelaksanaan

pelatihan relatiftidak terlah.r lanra yaitu 30 rnenit

runtuk tiap pertemuan.

Kedua: Maleri pelatihan

Pada pertemuan pertalra, sebelunrpelatihan dilaksanakan, d iad:ik an dialognrengenai yang rnenjelaskan ttliuan pelatihan'

prinsip-prinsip belajar orang dewasa, apa harapan

nasa depan mereka dan ditandatangan inyakontrak pelatihan. Melalui dialog tersebut subjek

menyadari balrwa mateti pelatiltan berguna untukpeningkatan ketnaurpuan kiner.ia olahraganya,terutama bagaintana rnereka men ingkatkankonsentrasi, nr enge lirr in ir kecenrasan, dan

nempersiapkan diri secala psikologis rnenjelangdan saat pertandingan. Hal itu saat ini sangat

dipellukan subjek kalena sentakin hari semakinmendekati even nasional yang akan uenlbuktikankemarrpuan kinerja olahraga ntereka pada tingkatnasional.

Ke tiga: Metodc pelatihcnt

Metode pelatihan yang digunakan adalah

. Neuro-linguistic Progranrnring QrILP). Mengutippendapat Robbins (1996:25), NLP nrerupakanpengetahuan bagaimana menjalankan pikiransecara optirlal untuk urentberikatr hasil yang

diinginkan, kematlpuan untuk uelakukan apa

saja dalam kehidupan adalah berdasarkan pada

kemanpuan komunikasi untuk mengarahkansisterr.r syaraf sehingga mampu memberikan hasilyang luar biasa. Konsep ini menjelaskan perilaku

atlet dalam bertanding telah nrengalamipenrbentukan model konsentrasi diri pada peta

mentalnya, model belajalyang aktif dalam situasilapangan, setelah perlakuan NLP.

Pada penelitian ini, sprinter belajarrnengkonstruksi peta nrental cara belajar

meningkatkan kousentrasi dari metode NI-P.Metode ini nrengarahkan spl'irler unttlkmengetahui struktur yang lebih luas yang tidakterbatas pada situasi tcrtelttu, sehingga pengertian

itu dapat digLrnakan dalatrt situasi yang lain.Selain itu NLP rrrenggunakan teknik

pengaturan napas, relaksasi. dan nremusatkan

perhatian pada pernapasan dan perilaku negatifyang menggauggu konsentrasi yang hendak

diubah. Melalui cara ini, sprinler diajak irntukmenggali, nrenyadali. dan engontrol potensi

pengganggu konsenh'asinya. Dengan pikiran tetap

terjaga dengan baik dan d.rpat dikontrol. sehingga

mengakibatkan kondisi rileks. membuahkankejernihan dan kesegaran jastnani dan rohani.

Kondisi rileks. keicrnilran datt kese'-.:rtatt.lastltatti

dan rohani berarti tidak mertgalanri kecemasan'

pera5nrn lakut. scrta lorrdisi crlrosi l ang

terkontrol. Hal ini beratti ntengelintinir disttaktoriuternal dalarir konsentrasi. karena seperti dibahas

diatas, salah satu bentuk dish'aktor interrraladalah

kecenrasan, perasaan 1akut, dlrl kondisi enlosiyang tidak telkontlol.

Setelah itu. lprlrlcr berttsaha rllengubah

pola negatif yang menggarrggtt konsenttasinya,dengan cara nrembayangkan kondisi yang yang

mampu rnendukttngnya betkonsenhasi Melaluipengubahan peta mental ke rralr yang positif ini.sprinter akan mantpu beleaksi spontan ketikadalam kondidi nyata. Sehingga dapat dikatakan

bahw a s p r i n I e r telah nr cm i I i k i tek n ik positif untu k

rnemlokuskan perhatian. Se lain itLr pelatihan NLPnrelatihkan pengaturan dan fokLrs padapernafhsan. Cara ini mcuberikan efek sarnpingyang bagus berupa meningkatnye kemalllpuanmengatur pernapasan. Pada bidang olahragakenranpttan pengaturan pelnapasan lllelllegangperanan yang sangat pcnting gLrna tleraih prestasi

optimal.Adapur catatan rtntrtk rnendLtkung hasil

penelitian ini dijelaskan secara teoritis oleh Piaget(Suparno. 2001:144) sebagai berikut: hal yang

dapat menjadi motivasi instrinsik dalarn diliseseorang untuk nremajukan peugetahttannya

adalah: (l) adanya proses asimilasi, dan (2)

adanya situasi konllik yang merangsangseseorang tlengadakan akomodasi. Tindakan

asimilasi ini akan menghubungkan pengetahuan

yang sudah dimiliki seseorang dengan hal barrr

yang sedang ditemukan. Agal proses adaptasi

dengan asimilasi ini berjalan baik. diperlukan

Page 7: Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)

kegiatan pengulangan dalam suatr.r latihan danpraktik. Pengetahuan balu yang telahdikonstruksikan perlu dilatih dengan pengulanganagar semakin belarli dan tertanam.

Sementara itu, keadaan konflik diperlukanuntuk merangsang seseorang mengadakanakomodasi atau perubahan pengetahuan. Pelatihdalam hal ini memerlukan tanda-tanda konflik dantahu bagaimana menciptakan situasi konflik agarsprinter tefiantang secara kognitif mengubah danmengembangkan pengetahuannya.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pernbahasan dapatdisimpulkan bahwa pelatihan ntetode Neuro-Linguistic Programming (NLP) memilikikontribusi telhadap peningkatan konsentrasisprinter. Berdasarkan simpulan seperti tersebut diatas, maka hasil penelitian ini memberikanbeberapa rekomendasi.

Miftakhul Jannah: Kontribusi Metode Neurolinguistic...(01 - 07)

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkanpelatih dapat mengambil langkah-langkah praktistuntuk dapat meningkatkan prestasi atlet, yaitudengan menerapkan pelatihan NLP dalambersinergi dengan latihan fisik., menggabungkanpelatihan NLP dengan pelatihan rnental yang lainseperti pelatihan irnajeri dan pelatihan relaksasiprogresif agar latihan niental lebih menyeluruh.

Melakukan latihan NLP secara mtin agarrnam pu rreningkat-kan konsentrasi yangmenunjang kinerja olahraganya sehingga dapatnrencapai prestasi optimal. Semakin seringmelakukan latihan NLP maka atlet akan semakintrampil meningkatkan konsentrasinya. Padanomor sprlrt (larijarak pendek) konsentrasi yangtinggi diperlukan guna merespon dengan cepatdan tepat dalam melakukan gerakan tumpuan kakiketika slarl (tahap perrnulaan), rnengingat jaraktempuh mencapai garis akhir (jinish) relatifpendek. Selain ilu sprinter juga harus rnenjagakonsentrasinya agar tidak keluar darijalur lintasangaris larinya.

DAFTAR PUSTAKA

Andreas, S & Faulkner, C. ( I 998).,rr'I P Teknologi Boru Meraih Sukses. Jakarta: PT.Pustaka Delapratasa.Cox, R.H.,2002,.!p ort Psychology, Concept &Applicatrons, Boston : McGraw Hill.Dalloway, M. (1993). Concentration: Focus Your Mind, Power Your Gante. Arizona : Optimal

Perfonnance Institute.Haris, D.V. & Harris, B.L. ( 1984). The Arhlere's Guide to Sports Psychologr, New york: Leisure press.

Nasution, Y (1996). Model Program Latihan Mental BagiAtlet, dalam Gunarsa, S.D., Satiadarrna, M.p.,& Soekasah, M.H.R. (editor). Psikologi Olahragit, Teori dan Praktik, Jakarta: BPK GunungMulia.

Nideffeq R.M. & Bond, J. (2003). A Cross Cultulal Exanrination of the Concentration Skills of EliteLev el Athletes, h ttp : //www. e n han c e d- n etlb r m an c e. c orn/n id elftLLxtlek;tbbLht tn I

Robbins, A. ( 1996). Ke kuatan Tanpa -Bctas. Jakarta: Pustaka Delapratasa.Sajoto, M., 1990, Peningkatart dan Pembinaan : Kekuatan dan Kondisi Fisik dalant Olahraga,semarang

: Dahara Prize.Sastropanoelar dan Cholik, M.T., 1983, Usaha Peningkatan Prestasi Olahraga Sepakbola Indonesia,

makalah,nimbar ihniah27Agustus 1983, tidak diterbitkan, Surabaya: FPOK-IKIP Surabaya.Sudradjat, N.W., 1996, Pelanan Psikolog Olahraga dalam Olahraga, dalam Gunar.sa, S.D., Satiadarma,

M.P., Soekasah, M.H.R.(eds): Psikologi Olahraga, Teori dan Praktik, Jakarta: BPK GunungMulia.

Villar, t. V.G., 1997 . Hope Trough The NLP Magic.Manila: Aligned Transfonnations.1997. The Unconscious Mind: Our Creatiye Const tan /. Manila: Aligned

Tran sfo rm at io n s .

Watt,D.,197 4, Trackle Athletics,London: Stanley Paul.

07