Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)
-
Upload
alim-sumarno -
Category
Documents
-
view
65 -
download
1
description
Transcript of Kontribusi Metode Neuro-Linguistic Programming pada Konsentrasi Pelari Cepat (Sprinter)
KONTRIBUSI METODF, NEARO-LINGAISTICPRO GRAMMIN G PADA KONSENTRASIPELARI CEPAT (SPRINTER)
Miftakhul Jannahe-mail: [email protected] Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya
AbstractThis research was designed to test the contribution Neuro-Linguistic programming ta sptinters'concentration.There are sixteen sprintersfromTraining center LacalaJ EastJava participoted in thisresearch. Datowere analyzed using dilJerence mean pretest and posttest concentration scare.Theresult obtained indicates that : (7) mean pretest cancentratrian scare = 7125 e) mean posttestconcentratrion score = 7ot127. e) Mean gain scare = Zg3l5 There was cltfference s;pri..ters,concentration between before and aJter received Neuro:Linguistic programming (NLp) Training.After received NLP Training sprinters' cancentration were.-increased. sprintei,s concentratiinincrease through the NLP training because of subject's readiness and participatian, training methodandtraining items, with they are interrelated to each other.
Key words: rVeuro- linguistic programming, kansentrasi.
Perkenrbangan ilnru pengetahuan danteknologi berdarnpak pada upaya peningkatanprestasi di serlua bidang. Guna peningkatanprestasi di semua bidang tidak terkecuali di bidangolahraga, seorang atlet Ir-temerlLrkan suatu kondisifisik yang baik. Fisik yang baik rnendLrkung upayamencapaian prestasi bagi seorang atlet. MenunttSajoto (1986) faktor. kondisi fisik antar.a lain :
kekLtatan (slrenglh), daya tahan (errrft u.ance), dayaledak (nruscular power), kecepatan (speidlkelenturan (lex ib i I it.v), keseinr bangan (b otin ce),koordinasi tt.oot d inat iort 1- kelincihan raglliry.1.ketepatan (accuraclr), dan reaksi (rcaclioir).
Sedangkan nterlrut SasLropan,-relar. dlnCholik (1983) serta Sajoto (1990) fhktor-faktoryang turut rnentpenganrhi usaha pencapaianprestasi olahraga yang tinggi dapatdiklasifikasikan menjadi 2 kategoii. Kategoripertama adalah faktor.dar.i dalanr diri atlet yangdisebut faktor endogen. Kategori kedua aiaiahfaktor dali luar cliri allet tang discbrrr laktor.eksogerr. Fakror endogen rrrcliputi a"pek fisik darrmental. Aspek fisik mencakrrp anthropometri dallkesegaran jasmani serla gizi. sedanrlkan aspckmental mencakup pengetahuan, emosi danmotivasi. Faktor eksogcrr rrreliputi aspek sosialekononr. sarana dan prasarana. lingkurrgan.
organisasi, nranajerren, dan sisten penbinaan.Mcnurut Nasutiol ( 1996) dalarn olahraga
konsentrasi merregang peranan sangat penting.Jika konsentrasi atlet terganggrr pacla saitmelakukan gerakan olahraga, apalagi dalantpertandingan maka dapat tinbLrl berbagrinrasalah. Masalah-rr asalah tersebut sepertiberkurangnya akulasi ger.akan, tidak dapatmenerapkan strateqi karena tid.lk nrengetahuiharus nrelakukan apa sehingga kepcr.cayaan dir.iatlet menjadi berkLrrang bahkan hilang. padaakhirnya atlet sulit nrerrcapai prestasi optimalsesuai dengan kentampuannya. IIal tersebutsependapat denilan pernyataan Nide1l'er (2003).bahwa konsentrasi rncrupakan sesuatu yangpenting bagi atlet Lrntuk ntencapai prestasi puncak.Konsentrasi nrembantu atlet mencapai kondisiyang siap bertanding secara fisik dan nental.Kemampuan urrtuk rrenrlbkLrskar perhatian padastinruli tertelltu (.selective ottentiotl) nrerupakankemanrpuan karakteristik kognitif yang har.usdikuasaiatlet.
Pada cabang olahraga atletik konsentrasidiperlukan guna ntenyelesaikan tugas yangdienrbannya. Terutanra pada norlor lari,konsentrasi diperlukan agar malupu mengaturpace (tenrpo lari) supaya tidak kehabisan tenaga
01
-/
JURNAL PSIKOLOGI: TEORI & TERAPAN, Vol. t, No. 1, Aqustus 2010
sebelum mencapai garis finish (akhir). Selain itupelari harus berkonsentrasi agar tetap pada jalurlintasan larinya sesuai aturan yang berlaku padanomor lari kecuali untuk nomor lari nrarathon.Pada nomor sprint (larijarak pendek) konsentrasiyang tinggi diperlukan guna merespon dengancepat dan tepat dalarr melakukan gerakantumpuan kaki ketika start (tahap perurulaan),rrengingat jarak tenrpuh mencapai galis akhir(fizr.rA) relatif pendek.
Pada nomor sprint (lari cepat) terdapat tigaunsur gerakan dasar dalarn teknik dasar gerakanlali. Pertama, adalah gerakan tungkai. Kuncigerakan agar pelari uremperoleh kecepatan nlelajuke depan telletak pada tolakan kaki tunrpusebelLrrn meninggalkan tanah. Pada saat kakitrrnlpu r.neninggalkan bidang tunipuan, kakidiusahakan rileks dan rnengimbangi tungkailainnya yang siap rrendarat, selanjutnya kakiyangbaru rnendarat segera rnelakukan tolakan sehinggabadrn nelaju ke depan. Gerakan ini dilakukanberulang kali dengan kedua kaki silih bergantisebagai kakitumpu.
Kedua, yaitu gerakan lengan. Gerakanlengan dilakukan bersamaan dengan gerakantungkai. Kedua lengan digelakkan untuknrenrelilrara keseimbangan ketika badan urelaju kedepan. lengan dan tungkai yang ber-lawanandiayun denuan gerak yang selaras, Jika tungkaikanan diayun ke depan maka lengan kiri diayun kebelakang. Lengan diayunkan ke nruka dan kebelakangdengan gerakan rileks, siku ditekuk lebihdari 900 ,jari-jari tangan dikepaJkan. Pada waktulengan diayunkan ke depan, arahnya agak serongke tengah.
Ketiga, yaitu sikap badan. Posisi badandipertahankan tetap rnenghadap ke depan danagak condong ke depan. Semua otot badan mulaidari leher. dada. dan punqsung tetap lileks agargerakan tidak kaku dan tidak boros tenaga. Teknikdasar gerakan lari yang benar pellu d irn ilik i kar-enadengan teknik gerakan yang benar sepertikootdinasi. keluwesan, dan otot yang tidakdiperlukan dalant gerakan tersebut hams dalamkeadaan rileks sehingga pelari tidak nrudah lelah(Watt, 1974).
Pada nortor sprint (larijarak pendek) jaraktcmpuh pelari relatif pendek. Pelari diharapkannrarrpn nelanrpaui galis finish (akhir) secepatnrLrrrukin tanpa keluar dari .ialLrr lintasan yangsudah ditcntukln. Senrrkin ceprl rlencapai garis
o2
finish (akhir) senrakin bagus prestasi pelari.Berdasarkan aktivitas motolik tetsebnt di atas danjarak ternpuh, maka tahap pcrntultan (s/.//./)sangat menentukan bagi sprinter. 'lhhap telsebutrnettterlukan littgkrt korscrtrasi yarr3 tir,.rli.Konsentrasi yang tinggi cliperlukan gunamerespon denuan cepat dan tepat dalarnmelakukan aerakan tuntpuan kaki ketika start.Selain itu. konsentrasi dan motir.asi atlet harustinggi agar atlet telap lnanrpu nrencurahkanperhatian dar teiraganvr secara total untukmenapaki lintasannya sanrpai garis akhir(Sudradjat, J996)
Cox (2002) nren.vatakan konsentr:rs i
merupakan kemanrpuan atlet untuk rlelltusatkanperlratian pada infirrmasi yane relevan selanrakompetisi. Pendapat telsebut se.jalan tlenganDalloway (1993) yang mcnyatnknn bahrvakonsentrasi dipcrlukan untuk nretaih plcstasioptinral. tidak hanya pada cabang olahragamenerrbak, panahan, goll', atau tenis. tetapihampir pada selurLrh cabang olahraga, ternrasukcabang olahraga yang belegu.
Konsentrasi tidak dapat dipisahkan dariperhatian karena konsentrasi ncrupakan ba{iandari perhatian. Moray (Evsenck. 1984)mengemukakan bah lva konsentrasi identikdengan perhatian, yaitu kenrampr.ran ntenrilihsalah satu stimulus yang adl untuk diproses lebihlanjut. Dalloway (1993) menyatakan bahwakonsentrirsi rnerupakan fokus perhatian. Haltersebut sejalan dengan pendapat Matlin (1998)yang mengart;kan konsentrasi sebagaikerlanrpuan memusatkan pik iran atauketnatnpuan tnental dalant penyortiral ilibrrnasiyang tidak diperlukan dan utenrusalkan perhatiarrhanya pada infornrasi yang diperlLrkar. Maka dariitu Matlin ( 1998) menrernukakan bahwakonsentrasi meruplkan baqian drri pcrhatiankarena perhatian nremiliki pengeltirn yang lebihluas dari korrsentlasi.
Mengingat pentingnya faktor konsentlasidan guna menghindali keadaan yang ticlakdiinginkan karena faktor konsentrasi di bidangolahraga. nraka pelln dilaliLrkan Iatihankonsentrasi bagi atlet. Adr bebelapa cara untukmelatih konsenlrasi. antara lain rnenurutDallowav (1993) dan Gendlin (1981) rretodemeditasi dapat digunakan untuk rrelatihkonsentrasi dengan cara nrernusatkan perhatianpada sasaran tertentu sellingga seluruh energi
terarah pada satu sasaran tertentu tersebut.
Cara lain adalah dengan nretode -ly'etaro-
Linguistic Progratnning. Pada rnodel inimenekankan pengalaman individual agar atletlebih rrarnpLr tnettr:ettdalikatr tnotivasi.meningkatkan penghargaan secara positifterhadap penilaian diri sendiri, serta membangunkemampuan kourunikasi interrelasi yang lebihbaik. Penerapannya dengan menemttkan struktut'pengalaman cara kognitif bekerja di dalam otakdan kemudian melakukan pelubahan-perubahansecara perseptual pengalanan-pengalarran yangpelnah dilalui(Andleas dan Faulkner, I998).
N euro- L ingu istic Programrning adalahproses yang digr:nakan untuk mengidentifikasi(e n c o d e),mengalihkan(tronsfer),rnengarahkan(guide), serta rnemodifikasi (arodi,i) perilakumelalui pengalarran indelawi dalam sistent sarafyang kemudian dirangkai dengan polakomunikasi.
Deskripsi dalam kata derni kata dijabarkanoleh Dilts, Grinder, Bandler, dan DeLozier secara
lebihjelas (Villar, 1997). Neuro met'upakan dasarseluruh perilaku manusia yang dihasilkan olehproses internal dalam sistern saraf otak berbentukkesadaran dan ketidaksadaran rrelaluipengalarnan yang diterirna seda diproses olehpanca indera dengan rnelilrat, mendengar, merasa!mengecap, dan nrencium. Linguistic ntenyatakankernarnpuan untuk rnemrtnculkan, mengarahkan,dan merangkaikan proses-pl'oses salaf ke dalamsuatu model dan strategi melalui sistenr bahasa
dan komunikasi verbal atau non-verbal.Programming menyatakan proses yarg mengatursistern untuk rlemperoleh hasil yang diinginkanmelalui instruksi dan tahapan-tahapan logis darigambaran internal dengan cara berpikiq belajar,rnemotivasi diri sendiri, dan berubah.
Asumsi utanra dari NLP adalah pengalarrranyang dirasakan individu tentang dunianya tidakseperti apa yang sebenarnya terjadi, tetapimerupakan sebuah model atau peta yang dibentuksendiri. Peta ini tidak bersifat teritorial namundalam konteks peta mentalyang diperoleh rnelaluipengalanran perseptual.
Miftokhul Jannah: Konttibusi lvletode Neurc-linguistic...(01 - 07)
METODE
Penelitian ini dilakukan denganmenggunak:rn metode eksperimen. Modelrancangan eksperimen yang digunakan adalah one
Sroup pr(l.sl-l)usl/,'s/. Pada ranclng.an iniperlakuan dikenakan pada suatu kelornpok unitpercobaan tertentu, dengatr dilakukan dua kalipengukuran terhadap variabel terikat, yaitusebelum dan sesudah perlakuan. Mengacu pada
Nasir (1983:279) r.naka eksperirnen ini akannrenggunakan rancangan sebagai belikut:
Tabel 1.
Rancangan Eksperimen Penelitian
Ki3terangan:'l'0 : pengukuran yang dilakukan terhadap
subjek sebelurn adanya perlakuarrX : pellakuan yang diberikan kepada
subjek berupa pelalihan Neuro'Li n gL! i s I ic P ro gro n1m ing.
Tl - pengukuran yang dilakukan terhadapsubjek setelah adanya perlakuan
Subjek penelitian ini adalah pelari cepat(sprinler) Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Jawa
Timur urenjelang PON XVIl,2008 yang berbadansellat. Sementara instrument yang digunakanadalah sebabagai berikut:
a. Gritl ('oncentrolioll ExercisePengurrpulan data konse4trasi dengan GrrZ
Concenlrdliotl Ercrri.re (Haris & Harris, 1984).
Alat ini digunakan untuk rrengukur konsentrasiatlet, berupa tabel yang memuat angka 0 sampai
99. Penilaian adalah berupa perolehan angka
tertinggi yang dicapai. Semakin tinggi angkayangdicapai semakin tinggi tingkat konsentrasiseseorang. Menurut Harris & Harris (1984) atletdengan konsentrasi yang tinggi memperoleh skorantara2l 30.
b. Paket Pelatihan Neuro-LinguislicPrograrnming
Langkah-langkah dalam ntetode ini disusunsesuai dengan langkah-langkah teknik Cbr.scioasRelraming (Villar', 1997a:l 85- 187) sebagai
Subjek Pretes Perlakuan Postes
K c lorn pok Pelatihan Trr X T
03
JIJRNAL PS\KOLOGI:TEOR| &TERAPAN, VoL 1, No l,Agustus2010
berikut:
Langkah 1: ldentifikasi pola perilaku yang akan
dilubah, khususnya betkaitan dengan kemampuan
untuk berkonsentrasi.Subjek dirninta unhrk berpikir tentang
perilaku l ang hendal dirubah. sesuatu yang ittgin
dihilangkan tetapi lrerasa tidak mampu.Kernudian subjek d iarah ka n untukmengkourunikasikannya secara internal tentang
apa yang sudah diinstruksikan. Bila secara intemal
sirbiek sudah mampu berkomunikasi maka
diminta r.rntuk membeli tanda "ya" dengan
menganggukkan kepala, tetapi bila belum maka
mernberi tanda "tidak" dengan menggelengkan
kepala.
Langkah 2: Menentukan maksud positif dari
perilaku tersebut.Snbjek diminta untuk berkornuuikasi secara
internal tnenggatnbarkan sisi atau maksud positifdari perilaku tersebnt kepada bagian kreatif dan
pikiran sadarnya. Tanda "ya" dapat diberikan bilaselesai d ilakukan.
Langkah 3: Identifikasi terhadap altelnatif baru
yang akan nrenggantikan perilaku.Subjek tetap dalanr keadaan berkomunikasi
secara internal dan merninta bagian kreatif untukmenghasilkan berbagai alternatif yang diinginkan.Tanda "ya" dapat diberikan bila telah menemttkan
altematif yang efektif, sesuai keinginan, dan ada
pada d irinya.
Langkah 4: Mernilih alternatif yang ada ke dalampola perilaku sebelumnya.
Subjek diminta menanyakan pada bagian
yang nrenangani perilaku sebelurrnya untukmerrilih altelnatif yang efektif, sesuai keinginan,dan ada pada dirinya. Beri tanda "ya" bila selesai
dilakukan.
Langkah 5: Memastikan kesediaan pikilanbawah sadar untuk bertanggung jawab.
Subjek dirninta untuk menanyakankesediiran pikiran bawah sadar untuk bertanggungjawab mengimplementasikan alternatif baru ke
dalam konteks yang tepat selama waktu tefientu.Kemudian beri tanda "ya" bila selesai dilakukan
Langkah 6: Melakukan cek ekologis.
o4
Melalui komunikasi secara interrral, subjek
menanyakan pada bagian kreatif apakah ada
hambatan bila alternatil' yang dipilih itLr akan
diaplikasikan. Bila tidak ada hantbatan. maka
proses dilklriri dettgatr tttt3krpatt rpre.iasi ra5l
terinra kasih pada bagian kreatif. Bila ada
lrambatan, maka langkah berikutrrva diteruskan.
Langkah 7: Menanvakan hambatarr yang
mungkin dan maksud positil-nya.
Langkah 8: Menanyakan alternatif barLr yang
mungkin untuk menggantikan altelnatifsebelurlnya (mentlr.r langkah 5 dan 6 untuk
mengakhiri pr-oses).
Keseluruhan langkah pada paket inidiLrjicobakan terlebih dahultr dengan subjek lain
untuk mernberikan pengalaman dan petrahanran
yang lebih dalarn bagi perreliti tentang altrr atarl
proses berp ik il metode Neuro- Littgtr is licPrograntnting, serta uji coba penggttnaan kata-
kata yang tepat disesuaikan dcngan karakteristiksubjek penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses validasi dilakukan dengan cara
menunjtrkkan alat ukur Gricl ConcenlraliottExcrrr'se kepada 2 orang ahli yaitu seorang ahlipsikologi kognitiFyang pernah menlbuat alat ukurkonsentrasi dan seorang ahli psikologi olahraga
Kedua ahli tersebut dintinta untuk menilai apakah
alat ini manrprt dan tepat mengukr:r tingkatkonsentrasi atlet.
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya alat
tersebut dapat digitnakan mengukur tirrgkatkonsentrasi atlet, dengan catatan instruksi harusjelas. Dasar peltintbangan rasional yang
dinyatakan adalah alat ukur nratrpu nlengttkut'
tingkat konsentrasi sesuai dengan definisikonsentrasi, tepat untuk atlet karena kebanyakan
atlet bemifat kinestetik, sehingga tidak betah
terlalu lanra rnengerjakan paper test (Hasilwawancara dengan Dl Sugiyanto, UGM, ahlipsikologi kognitildarr Rrchtnan W. M. Psi.. sala!satu tim psikologi Ptrslatda PASI Jatirn).Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut maka
alat ukur ini dianggap valid.Penghitungan re liab ilitas Gr ld
lViiftakhul Jannah: Kontribusi Metade Neuro-linguistic...rcl - 07)
Concentrotioti Exercise mcnggunakan teknikkorelasi product monen! dari Pearson. Ujireliabilitas lllenunjukkan koefisien korclasi atau rsebesar 0,667 dengan peluang galat alpha atau psebesar 0.000. lni berarti 6,67 %o varians d,arivarians total merlpakan varians yang sebenarnya,sehingga alat ukur ini dapat dinyatakan andal.
Deskripsi hasil pengambilan data sepertitertera di bawah ini :
Tabel 2Deskripsi Data Pcnelitian
Berdasarkan l'abel 2 di salnpingkonsentlasi atlet lari jarak cepat (.sprinter)sebelrrrrr diberi perlakuan pehtihrn NI p rnernililirerata sebesar 7,25. Sedangkan rerata sesudahdiberi perlakuan pelatihan NLP adalah sebesar10,125. Sedangkan nilai selisih (galn score antaraposllest dan prete.rr) nremiliki rerata 2, 9375. Halini menunjukkan bah.ll'a setelah diberi perlakuanpelatihan NLP te{adi peningkatan konsentrasipada atlet lari cepat (sprinter). Ber.dasarkan hasil
Guna ntcntperjelasberdasarkan tabel 2 didiagrarn dibawah ini :
16
/,.l
I/,/
"4v'i
I
I
Pretest Posttest
tersebut maka h ipotes isditerima, yaitu terdapatkontlibLrsi rnetodepelatihan N[,P terhadapkonscntlasi pada atlet lar.iceprt. Kontribusi tersebutbernpa peningkatankonsentrasi
Hasil statistikrrenunjukkan bahwasetelah pemberian pelatihanNLP nanrpak adapeningkatan rerata tingkatkorrsentrasi pada subjeksebesar 2,937 5.Berdasarkan hasil tersebutdapat disinpr: lkan bahu'aterdapat kontribus i
pelatihan NLP terhadapkonsentrasi atlet lari cepatberupa pen ingkatankonscntrasi.
Peningkatan konsentrasi yang terjadi padapenelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa halantara lain, yaitLr kesiapan dan keaktifbn peserta,materi, dan rretode pelatihan yan_c saling terkaitsatu dengan yang lain.
Pertama; Kes inpun clan keakliJan peserta
Berdasalkan l'orm at observasi danwawancara setelah setiap perternuan pelatihan,keaktif'an dan kesiapan peserta sangat terlihat dariawal pelatihan. Peserta selalu ntenepati waktuyang telah disepakati dan antusias rnengikutipelatihan Hal tersebut dimungkinkan karenarnateri yang ditau,ar-kan dalan pelatihan inilangsung berkaitan den,uan apa yang merekahadapi saat ini, yaitu persiapan nrenjelang PekanOlahraga Nasional (PON) XVII,2008. Saat inimereka merrasuki pusat latihan daerah rnenjelang
data penelitian, ruakaatas tergambar dalanr
14
12
10
8
4
0
No Jenis Kelanr in Usia Pretest Posttest Gain ScoreL.rki-laki t7 9 14 5
2 Laki-lak i tg ,7 l03 l,aki-1ak l5
4 t-aki-lak t6 6 I0 1
5 Laki-lak t7 6 t? 6
6 Laki-laki 22 5 l3 8
7 Laki-laki 2l 9 I I
8 Laki-laki !i 8 12. 1
9 Pcrenpuan l3 l0 lll0 Perempuan l5 9 t2 3
l1 I'erenrpuan 11 8 9 I
12 I)crenrpuan 22 7 6
l3 Percmpuan 20 1 8 114 Perempuan 2t 9 II 2
15 Perempuan l7 7 8 I
l6 Perempuan I8 9 lt )x Il6 162 4',l
R ERATA 725 r0. r25 1.9t 7 5
Gambar L Diagrant Data lr.lrJ/ dirn lo!l/Lr/
05
JU RN AL P SI KO LOG\ : TEO RI & T ERAPAN, Vol l, No. 1, Ag ustu s 20 1 A
PON, dengan.iadwal dan kualifikasiyang ketat, di
mana secara periodik perkembangan prestasi
rnereka dipantau dan dievaluasi. Situasi demikian
sering membuat atlet nlengalanri kecentasan"
lnerasa teftekan, sehingga dapat rnernbuyarkatr
konsentrasi nrereka ketika berlatih, yang pada
akh irnya mengganggu kiner.ia olahraga mereka.
Dari segi waktu pelaksanaan pelatihan pun tidak
nlerlgganggu jadwal latihan fisik rnereka.
Pelatihan clilakukan setelah nrereka istirahat dali
berlatih fisik dan teknik, serta pelaksanaan
pelatihan relatiftidak terlah.r lanra yaitu 30 rnenit
runtuk tiap pertemuan.
Kedua: Maleri pelatihan
Pada pertemuan pertalra, sebelunrpelatihan dilaksanakan, d iad:ik an dialognrengenai yang rnenjelaskan ttliuan pelatihan'
prinsip-prinsip belajar orang dewasa, apa harapan
nasa depan mereka dan ditandatangan inyakontrak pelatihan. Melalui dialog tersebut subjek
menyadari balrwa mateti pelatiltan berguna untukpeningkatan ketnaurpuan kiner.ia olahraganya,terutama bagaintana rnereka men ingkatkankonsentrasi, nr enge lirr in ir kecenrasan, dan
nempersiapkan diri secala psikologis rnenjelangdan saat pertandingan. Hal itu saat ini sangat
dipellukan subjek kalena sentakin hari semakinmendekati even nasional yang akan uenlbuktikankemarrpuan kinerja olahraga ntereka pada tingkatnasional.
Ke tiga: Metodc pelatihcnt
Metode pelatihan yang digunakan adalah
. Neuro-linguistic Progranrnring QrILP). Mengutippendapat Robbins (1996:25), NLP nrerupakanpengetahuan bagaimana menjalankan pikiransecara optirlal untuk urentberikatr hasil yang
diinginkan, kematlpuan untuk uelakukan apa
saja dalam kehidupan adalah berdasarkan pada
kemanpuan komunikasi untuk mengarahkansisterr.r syaraf sehingga mampu memberikan hasilyang luar biasa. Konsep ini menjelaskan perilaku
atlet dalam bertanding telah nrengalamipenrbentukan model konsentrasi diri pada peta
mentalnya, model belajalyang aktif dalam situasilapangan, setelah perlakuan NLP.
Pada penelitian ini, sprinter belajarrnengkonstruksi peta nrental cara belajar
meningkatkan kousentrasi dari metode NI-P.Metode ini nrengarahkan spl'irler unttlkmengetahui struktur yang lebih luas yang tidakterbatas pada situasi tcrtelttu, sehingga pengertian
itu dapat digLrnakan dalatrt situasi yang lain.Selain itu NLP rrrenggunakan teknik
pengaturan napas, relaksasi. dan nremusatkan
perhatian pada pernapasan dan perilaku negatifyang menggauggu konsentrasi yang hendak
diubah. Melalui cara ini, sprinler diajak irntukmenggali, nrenyadali. dan engontrol potensi
pengganggu konsenh'asinya. Dengan pikiran tetap
terjaga dengan baik dan d.rpat dikontrol. sehingga
mengakibatkan kondisi rileks. membuahkankejernihan dan kesegaran jastnani dan rohani.
Kondisi rileks. keicrnilran datt kese'-.:rtatt.lastltatti
dan rohani berarti tidak mertgalanri kecemasan'
pera5nrn lakut. scrta lorrdisi crlrosi l ang
terkontrol. Hal ini beratti ntengelintinir disttaktoriuternal dalarir konsentrasi. karena seperti dibahas
diatas, salah satu bentuk dish'aktor interrraladalah
kecenrasan, perasaan 1akut, dlrl kondisi enlosiyang tidak telkontlol.
Setelah itu. lprlrlcr berttsaha rllengubah
pola negatif yang menggarrggtt konsenttasinya,dengan cara nrembayangkan kondisi yang yang
mampu rnendukttngnya betkonsenhasi Melaluipengubahan peta mental ke rralr yang positif ini.sprinter akan mantpu beleaksi spontan ketikadalam kondidi nyata. Sehingga dapat dikatakan
bahw a s p r i n I e r telah nr cm i I i k i tek n ik positif untu k
rnemlokuskan perhatian. Se lain itLr pelatihan NLPnrelatihkan pengaturan dan fokLrs padapernafhsan. Cara ini mcuberikan efek sarnpingyang bagus berupa meningkatnye kemalllpuanmengatur pernapasan. Pada bidang olahragakenranpttan pengaturan pelnapasan lllelllegangperanan yang sangat pcnting gLrna tleraih prestasi
optimal.Adapur catatan rtntrtk rnendLtkung hasil
penelitian ini dijelaskan secara teoritis oleh Piaget(Suparno. 2001:144) sebagai berikut: hal yang
dapat menjadi motivasi instrinsik dalarn diliseseorang untuk nremajukan peugetahttannya
adalah: (l) adanya proses asimilasi, dan (2)
adanya situasi konllik yang merangsangseseorang tlengadakan akomodasi. Tindakan
asimilasi ini akan menghubungkan pengetahuan
yang sudah dimiliki seseorang dengan hal barrr
yang sedang ditemukan. Agal proses adaptasi
dengan asimilasi ini berjalan baik. diperlukan
kegiatan pengulangan dalam suatr.r latihan danpraktik. Pengetahuan balu yang telahdikonstruksikan perlu dilatih dengan pengulanganagar semakin belarli dan tertanam.
Sementara itu, keadaan konflik diperlukanuntuk merangsang seseorang mengadakanakomodasi atau perubahan pengetahuan. Pelatihdalam hal ini memerlukan tanda-tanda konflik dantahu bagaimana menciptakan situasi konflik agarsprinter tefiantang secara kognitif mengubah danmengembangkan pengetahuannya.
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pernbahasan dapatdisimpulkan bahwa pelatihan ntetode Neuro-Linguistic Programming (NLP) memilikikontribusi telhadap peningkatan konsentrasisprinter. Berdasarkan simpulan seperti tersebut diatas, maka hasil penelitian ini memberikanbeberapa rekomendasi.
Miftakhul Jannah: Kontribusi Metode Neurolinguistic...(01 - 07)
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkanpelatih dapat mengambil langkah-langkah praktistuntuk dapat meningkatkan prestasi atlet, yaitudengan menerapkan pelatihan NLP dalambersinergi dengan latihan fisik., menggabungkanpelatihan NLP dengan pelatihan rnental yang lainseperti pelatihan irnajeri dan pelatihan relaksasiprogresif agar latihan niental lebih menyeluruh.
Melakukan latihan NLP secara mtin agarrnam pu rreningkat-kan konsentrasi yangmenunjang kinerja olahraganya sehingga dapatnrencapai prestasi optimal. Semakin seringmelakukan latihan NLP maka atlet akan semakintrampil meningkatkan konsentrasinya. Padanomor sprlrt (larijarak pendek) konsentrasi yangtinggi diperlukan guna merespon dengan cepatdan tepat dalam melakukan gerakan tumpuan kakiketika slarl (tahap perrnulaan), rnengingat jaraktempuh mencapai garis akhir (jinish) relatifpendek. Selain ilu sprinter juga harus rnenjagakonsentrasinya agar tidak keluar darijalur lintasangaris larinya.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, S & Faulkner, C. ( I 998).,rr'I P Teknologi Boru Meraih Sukses. Jakarta: PT.Pustaka Delapratasa.Cox, R.H.,2002,.!p ort Psychology, Concept &Applicatrons, Boston : McGraw Hill.Dalloway, M. (1993). Concentration: Focus Your Mind, Power Your Gante. Arizona : Optimal
Perfonnance Institute.Haris, D.V. & Harris, B.L. ( 1984). The Arhlere's Guide to Sports Psychologr, New york: Leisure press.
Nasution, Y (1996). Model Program Latihan Mental BagiAtlet, dalam Gunarsa, S.D., Satiadarrna, M.p.,& Soekasah, M.H.R. (editor). Psikologi Olahragit, Teori dan Praktik, Jakarta: BPK GunungMulia.
Nideffeq R.M. & Bond, J. (2003). A Cross Cultulal Exanrination of the Concentration Skills of EliteLev el Athletes, h ttp : //www. e n han c e d- n etlb r m an c e. c orn/n id elftLLxtlek;tbbLht tn I
Robbins, A. ( 1996). Ke kuatan Tanpa -Bctas. Jakarta: Pustaka Delapratasa.Sajoto, M., 1990, Peningkatart dan Pembinaan : Kekuatan dan Kondisi Fisik dalant Olahraga,semarang
: Dahara Prize.Sastropanoelar dan Cholik, M.T., 1983, Usaha Peningkatan Prestasi Olahraga Sepakbola Indonesia,
makalah,nimbar ihniah27Agustus 1983, tidak diterbitkan, Surabaya: FPOK-IKIP Surabaya.Sudradjat, N.W., 1996, Pelanan Psikolog Olahraga dalam Olahraga, dalam Gunar.sa, S.D., Satiadarma,
M.P., Soekasah, M.H.R.(eds): Psikologi Olahraga, Teori dan Praktik, Jakarta: BPK GunungMulia.
Villar, t. V.G., 1997 . Hope Trough The NLP Magic.Manila: Aligned Transfonnations.1997. The Unconscious Mind: Our Creatiye Const tan /. Manila: Aligned
Tran sfo rm at io n s .
Watt,D.,197 4, Trackle Athletics,London: Stanley Paul.
07