KOMPREHENSIF (Revisi) Ending
-
Upload
resmanezragultom -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of KOMPREHENSIF (Revisi) Ending
61
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini semakin banyak perusahaan yang memproduksi barang yang sejenis dengan barang perusahaan lainnya, meskipun memiliki fungsi yang sama, namun tentunya memiliki ciri khas masing-masing. Semua perusahaan tersebut tentunya ingin memenuhi kebutuhan konsumen untuk mencapai profit. Berbagai produk tersebut dapat diperoleh di berbagai tempat yakni dengan karakter masing-masing baik itu mengenai harga maupun kualitas. Masing-masing perusahaan mencoba untuk mengambil hati para konsumen. Hal seperti inilah yang disebut dengan persingan dalam pemasaran. Oleh karena itu setiap perusahaan-perusahaan bersaing untuk memikat hati pelanggannya dengan berbagai cara dalam memasarkan produk mereka.
Syarat yang harus dipenuhi suatu perusahaan agar dapat mencapai kesuksesan di tengah-tengah persaingan adalah berusaha mampu menjawab kebutuhan dan mempertahankan pelanggan. Perusahaan/produsen harus mengetahui apa yang diminta dan dibutuhkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Perusahaan harus bekerja keras membuat berbagai kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan para kompetitor yang dapat memberikan nilai lebih besar kepada para konsumen.
Pada dasarnya, semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula produk yang akan dipilih oleh para konsumen untuk memenuhi dan menjawab kebutuhannya masing-masing. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah konsumen akan lebih pintar dan selektif dalam menentukan produk mana yang akan dipilih/dibeli.
Sama halnya dengan PT. AJE Group Indonesia yang memproduksi minuman bersoda juga menginginkan strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produknya tersebut. Minuman bersoda merupakan produk consumer goods yang berdasarkan kebiasaan pembeliaan konsumennya dapat digolongkan menjadi convinience goods, yaitu produk yang dibeli dan dipakai secara teratur (staples). Berdasarkan durability-nya, minuman bersoda merupakan minuman bersoda merupakan produknondurableyaitu produk yang digunakan sekali pakai. Strategi pemasaran yang paling cocok untuk kategori produk iniadalah dengan menjaga ketersediaan produk di banyak lokasi (outlet), menetapkan margin keuntungan yang kecil agar harga penjualan tidak terlalu tinggi dan gencar beriklan untuk mendorong preferensi merek dan niat menggunakan atau mencobanya (Kotler & Keller : 2009).
Perusahaan ini beroperasi di Peru, Ekuador, Republik Dominika, Venezuela, Meksiko, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Thailand. Perusahaan ini dijalankan oleh keluarga An an os-jeri dari Ayacucho, Peru. Perusahaan ini masuk ke Indonesia pada tahun 2010. Semakin tumbuh dan berkembangnya produk sejenis menimbulkan persaingan yang semakin ketat, sehingga produsen dituntut harus bisa mengetahui perilaku konsumen yang terkadang dapat berubah-ubah. AJE Group merupakan pendatang baru dalam persaingan minuman bersoda di Indonesia yang selama ini didominasi oleh Coca-Cola company dan pepsi.co.
Di Indonesia sendiri, minuman berkarbonasi bisa dikatakan sangat diminati oleh masyarakat. Namun tak seperti di luar negeri yang dijadikan sebagai minuman dalam keseharian, di Indonesia minuman berkarbonasi lebih cenderung sebagai minuman selebrasi. Salah satu minuman berkarbonasi yang bisa dijumpai di kios-kios pinggir jalan hingga minimarket dan hipermarket adalah Big Cola. Big Cola adalah minuman ringan berkarbonasi dari AJE Group yang telah dipasarkan sejak Agustus 2010. Minuman yang sepintas kemasannya mirip dengan brand Coca-Cola ini telah menjangkau 4.000 lebih toko retail indomaret dan alfamart di Jawa dan Sumatera sejak diluncurkan pada november 2010. Namun dalam tiga tahun terakhir, AJE Group dengan produk Big Colanya berhasil menjadi top brand dalam kategori minuman bersoda.
Tabel 1.1 Top Brand Index (TBI) tahun 2011-2014 Kategori Minuman Bersoda atau Berkarbonasi
MEREK
2011
2012
2013
2014
Coca-Cola
31,1 %
30,8 %
32,9 %
28,8 %
Fanta
33,4 %
35,8 %
31,5 %
27,6 %
Sprite
23,6 %
22,3%
19,3 %
17,0 %
Pepsi
2,6 %
1,7 %
2,1 %
1,3 %
Big Cola
2,3 %
4,6 %
9,2 %
20,6 %
Sumber: www.Topbrand-award.com
Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat untuk kategori minuman bersoda dari tahun 2011-2014 terdiri dari 5 merek yaitu Coca-Cola, Fanta, Big Cola, Sprite, Pepsi. Untuk kategori minuman bersoda dari tahun 2011-2014 ternyata persentase top brand index menunjukkan peningkatan pada produk Big Cola. Yang semula hanya 2,3 % pada tahun 2011, meningkat menjadi 4,6 % pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 9,2 %, dan pada tahun 2014 Big Cola berhasil menggeser posisi Pepsi dan Sprite dengan persentase sebesar 20,6 %.
Melihat keberhasilan yang dicapai oleh merek Big Cola pada kategori minuman bersoda tiga tahun terakhir ini, tidak luput dari upaya PT. AJE Group Indonesia yang terus-menerus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, khususnya untuk konsumen yang gemar meminum minuman bersoda. Dan mungkin dengan merek Big Cola ini telah dapat menarik perhatian konsumen dan keinginan konsumen sehingga konsumen tersebut memutuskan untuk menjatuhkan pilihannya untuk membeli minuman bersoda bermerek Big Cola tersebut untuk mereka konsumsi.
Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
Perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu membuat keputusan untuk menghabiskan sumber daya yang dimilikinya (waktu, uang dan usaha) dalam konsumsi (Natalisa, 2007). Menurut Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk perilaku konsumen adalah cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi (Schiffman, 2007).
Untuk menyusun strategi yang tepat dalam menarik minat konsumen dibutuhkan informasi tentang konsumen terutama perilakunya dalam mengambil keputusan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Definisi keputusan pembelian menurut (Setiadi, 2003) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Minuman berkarbonasi Big Cola dipilih karena merupakan produk baru, namun telah banyak dikonsumsi oleh khalayak ramai. Terutama kalangan mahasiswa karena mahasiswa merupakan salah satu segmen yang potensial yang dipilih oleh Big Cola. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi terhadap hal-hal baru. Sama halnya dengan produk baru yang diproduksi oleh PT. Aje Group yaitu Big Cola. Di samping itu, Big Cola juga mudah didapat dan harganya terjangkau.
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih spesifik mengenai ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN BERSODA BIG COLA dengan studi kasus mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya.
1.2. Perumusan Masalah
Seberapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola oleh Mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya?Variabel manakah berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola oleh Mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya?
1.3.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola oleh Mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya.Untuk mengetahui variabel manakah diantara variabel pribadi dan variabel psikologis yang penting yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola oleh Mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang sangat berguna dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
Manfaat Praktis
Bagi pembaca penelitian ini bermanfaat sebagai referensi untuk mendapatkan informasi mengenai faktor pribadi dan faktor psikologis serta perilaku konsumen untuk penelitian selanjutnya. Khususnya pada perusahaan-perusahaan yang akan memasarkan produknya, penelitian ini dapat sebagai sumber informasi.
Manfaat Teoritis
Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menuangkan pengetahuan pemasaran yang telah di terima di kuliah khususnya yang berkaitan dengan perilaku konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Perilaku Konsumen
Ada banyak pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Menurut Nugroho J. Setiadi, perilaku konsumen didefinisikan sebagai Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
Menurut Kotler, 2009 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, seperti yang disajikan pada gambar berikut:
Tabel 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Budaya
BudayaSub-BudayaKelas sosial
Sosial
Kelompok acuanKeluargaPeran dan status
Pribadi
Usia dan daur hidupPekerjaanEkonomiGaya hidupKepribadian dan konsep diri
Psikologi
MotivasiPersepsiPembelajaranKeyakinan dan sikap
Keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki faktor yang luas dan mendalam terhadap perilaku. Peran budaya, sub-budaya dan kelas sosial pembeli sangatlah penting.
Faktor SosialKelompok acuan
Adalah seseorang itu terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan yang paling dasar dan paling berpengaruh.
Peran dan status
Setiap peran memiliki status. Orang-orang memilih produk yang mengkonsumsikan peran dan status mereka dalam masyarakat.
Faktor PribadiUsia dan daur hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Pemasar sering memilih kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
Pekerjaan/ kegiatan
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk dan jasa mereka.
Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan, hutang, kemampuan untuk meminjam. Pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan nilai pada pelanggan sasaran.
Gaya hidup
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan gaya hidup kelompok.
Kepribadian dan konsep diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi.
Faktor psikologiMotivasi
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.
Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seseorang untuk memilih, mengorganisasi, menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Keyakinan dan sikap
Keyakinan dan sikap merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang sesuatu hal dan evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi (2003: 415) pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001; 225) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk. Dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian pula pada hal keputusan membeli minuman bersoda, untuk menghindari resiko yang akan terjadi setelah pembelian.
Proses Keputusan Pembelian
Menurut (Kotler 2002:204), proses pengambilan keputusan untuk membeli terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif dan pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Secara umum proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif dan pembelian
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keptusan Pembelian
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu ole rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, rasa lapar, haus, seks, naik ke tingkat mksimum dan menjadi dorongan atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen (Kotler & Keller : 2008).
Pencarian Informasi
Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Survei memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen melihat di satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif : mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegitan online, dan mengnjungi toko utuk mempelajari produk tersebut (Kotler & Keller: 2008).
Evaluasi Alternatif dan Pembelian
Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu. Cara lain untuk mempersempit alternatif pilihan produk adalah dengan menggunakan jalan pintas atau tingkat minimum atau maksimum dari sejumlah atribut, yang mana atribut tersebut harus benar-benar dipertimbangkan. Nama merek juga dapat berdampak signifikan pada pilihan terakhir konsumen. Sejalan dengan evaluasi atas semua alternatif-alternatif tadi, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.
Keputusan pembelian
Pada tahap ini beberapa aktifitas seperti pemilihan toko, kapan dan kemungkinan finansial serta keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan.
Perilaku Setelah Pembelian
Ketika membeli suatu produk, konsumen mengaharapkan dampak tertentu dari pembelian tersebut. Bagaimana harapanharapan itu terpenuhi, menentukan apakah konsumen puas atau tidak puas dengan pembelian tersebut. Bagi manajer pemasaran, satu hal yang penting adalah bagaimana mengevaluasi suarasuara sumbang dari konsumen. ketika orang menghadapi ketidak-konsistenan atau keraguan antara nilai atau opini didalam dirinya yang disebut dengan ketidaksesuaian kognitif (cognitive dissonance).
Dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan dengan pengenalan masalah terhadap kebutuhan dan keinginan serta tidak berhenti setelah pembelian dilakukan. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap-tahap itu.
Penelitian Terdahulu
1. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh IMEY PRATAMA PUTRI tahun 2012 dengan judul penelitian PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN INDOMIE (pada mahasiswa universitas Sriwijaya yang kost di Kelurahan Timbangan Ogan Ilir). Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah :
Dari keempat variabel yang diujikan ( motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap), hanya dua variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu variabel Pengetahuan (X3) serta Keyakinan dan Sikap (X4). Artinya jika variabel tersebut ditingkatkan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami peningkatan. Variabel Keyakinan dan Sikap (X4) merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar atau dominan terhadap keputusan pembelian mie instan Indomie pada mahasiswa Universitas Sriwijaya yang kost di Kelurahan Timbangan Ogan Ilir.
2. Penelitian serupa lainnya pernah dilakukan oleh NOVI AULIA pada tahun 2010 dengan judul penelitian ANALISIS FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMEN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN BERLABEL HALAL DI PALEMBANG. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa:
Dari hasil analisis data didapatkan bahwa variabel faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian makanan berlabel halal. Hal ini ditunjukkan pada tabel Uji t (tabel 4.2.4.1.2) dimana diketahui hasil koefisien t hitung menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1) mempunyai nilai hitung sebesar 2,891, variabel persepsi (X2) mempunyai t hitung sebesar 1,908, variabel pembelajaran (X3) mempunyai t hitung sebesar 2,647 serta variabel keyakinan dan sikap (X4) mempunyai t hitung sebesar 6,898, dan masing-masing lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar 1,6528. Dari hasil uji F (tabel 4.2.4.1.1) dapat disimpulkan bahwa F hitung sebesar 36,218 lebih besar dari F tabel 2,4332 yang berarti bahwa pada taraf nyata = 0,05 variabel faktor motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3) serta keyakinan dan sikap (X4) secara serempak / bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian makanan berlabel halal (Y).
Y = 6,060 + 0,234X1 + 0,181X2 + 0,241X3 + 0,671
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dimana hasil daripada regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Maka dapat dilihat bahwa X4 yaitu variabel keyakinan dan sikap memiliki pengaruh yang paling dominan dari pada variabel motivasi, persepsi dan variabel pembelajaran, yaitu sebesar 0,671 satuan. Serta dapat dilihat dari nilai standardized coefficients beta juga menunjukkan nilai yang dominan pada faktor keyakinan dan sikap yaitu sebesar 0,556.
3. Penelitian serupa lainnya pernah dilakukan oleh SHABRINA MASVIRA HALIM pada tahun 2009 dengan judul penelitian PENGARUH FAKTOR PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STURBUCKS COFFEE SHOP SUN PLAZA MEDAN. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Secara parsial disimpulkan bahwa variabel pekerjaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman dan makanan pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan dan variabel usia dan kepribadian tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian makanan dan minuman pada Sturbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan.
b. Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti ternyata variabel pekerjaan merupakan variabel yang paling dominan. Hal itu dapat dilihat dari nilai t hitung pada variabel X2 lebih besar dari nilai t hitung X1, X3, X4, dan X5.
c. Secara serentak variabel usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli minuman dan makanan di Sturbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan.
d. Nilai adjusted R2 sebesar 0,787, nilai tersebut berarti bahwa sebesar 78,70% variabel terikat dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian dan sisanya sebesar 21,30% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
2.3. Kerangka Pemikiran
Variabel Independen (X) :
Faktor Pribadi (X1)
Faktor Psikologis (X2)
Kerangka Pemikiran
Variabel Dependen (Y) :
Keputusan pembelian konsumen
Penelitian ini menjelaskan bagaimana pengaruh variabel independen (X) yang terdiri faktor pribadi (X1) dan faktor psikologis (X2) terhadap variabel dependen (Y) yaitu keputusan pembelian konsumen. Tanda panah pada kerangka konseptual menunjukkan hubungan atau pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian konsumen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Sriwijaya Inderalaya. Adapun permasalahan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor mana diantara faktor pribadi dan faktor psikologis yang dominan terhadap keputusan pembelian konsumen minuman bersoda Big Cola di Universitas Sriwijaya Inderalaya.
3.2. Rancangan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian pada konsumen minuman bersoda Big Cola di Universitas Sriwijaya Inderalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas yaitu penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan sebab-akibat dari berbagai variabel.
3.3. Populasi dan Sampe
3.3.1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sriwijaya Inderalaya yang mengkonsumsi minuman bersoda dengan merek Big Cola.
3.3.2.Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan responden dalam penelitian. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik non probability sampling dengan cara accidental sampling. Teknik non probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data, (Sugiyono, 2007). Di dalam Uma Sakaran (2006) untuk menentukan jumlah sampel digunakan pendapat Roscoe (1975) yang menyatakan bahwa dalam penelitian multi variate (termasuk analisis berganda) ukuran sampel sebaiknya lebih disukai 10 kali atau lebih besar dari jumlah variabel yang diteliti. Dengan persamaan rumus:
n= Jumlah variabel penelitian x 30
n= 3 x 30
n= 90 sampel
Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 90 sampel dan digenapkan menjadi 100 sampel.
3.4.Variabel Penelitian
Dalam sub judul ini akan disajikan mengenai identifikasi variabel, batasan operasional variabel dan pengukuran variabel.
3.4.1. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel-variabel sebagai berikut :
Variabel independen (X) atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat, yaitu pribadi (X1) dan psikologis (X2).Variabel dependen (Y) atau veriabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas, yaitu keputusan pembelian.
3.4.2. Batasan Operasional Variabel penelitian
Agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam mengidenifikasikan variabel yang dianalisis, maka diperlukan batasan operasional dari variabel-variabel berikut:
Variabel bebas (independent)Pribadi (X1)
Pribadi adalah suatu keadaan atau situasi dimana seorang individu memiliki sifat untuk dapat menentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Indikator dari variabel pribadi adalah:
Usia dan daur hidupPekerjaan/ kegiatanKeadaan ekonomiGaya hidupKepribadian dan konsep diriPrikologis (X2)
Psikologis adalah suatu keadaan dimana seorang individu mempunyai keinginan yang berasal dari dalam dirinya sendiri (pribadi) untuk menentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya. Indikator dari variabel psikologis adalah:
Motivasi PersepsiPembelajaranKeyakinan dan sikap
Variabel terikat (dependent), yaituKeputusan Membeli (Y)
Keputusan pembelian konsumen untuk mau membeli atau tidak membeli minuman bersoda dengan merek Big Cola.
Indikator empiris yang dapat menjelaskan variabel keputusan pembelian adalah :
Memutuskan untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big ColaMerasa puas dengan mengkonsumsi minuman bersoda Big ColaMerekomendasikan orang lain untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola
Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang diberikan kepada responden. Jawaban dalam kuesioner tersebut dirancang dengan menggunakan skala Likert. Sehingga diketahui hubungan variabel-variabel yang akan dianalisis. Pada setiap nomor pertanyaan disediakan lima kotak jawaban, dimana setiap kotak jawaban diberikan kategori. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang disediakan sesuai dengan penilaian dengan membubuhkan tanda (x).
Skala Likert pada penelitian ini meliputi:
STS
TS
R/N
S
SS
1
2
3
4
5
Keterangan:
STS: Sangat Tidak Setuju
TS: Tidak Setuju
R/N: Ragu-ragu/ Netral
S: Setuju
SS: Sangat Setuju
3.6. Jenis Data
Data yangn digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu :
Data Sekunder
Yaitu data yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh seseorang atau suatu lembaga untuk tujuan tertentu dan bukan untuk tujuan penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian ini, data sekunder yang digunakan adalah data dari majalah, referensi, jurnal, literatur kuliah, dan publikasi melalui internet yang berhubungan dengan judul penelitian ini.
Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan bersumber dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner yang kemudian diolah penulis untuk dijadikan bahan penganalisisisan dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan di dalam pengumpulan data penelitian ini sebagai berikut:
Kuesioner
Peneliti menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa UNSRI Inderalaya yang pernah membeli minuman bersoda dengan merek Big Cola untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Riset kepustakaan (library research)
Riset yang dilakukan oleh peneliti dengan cara membaca buku dan skripsi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan mengakses langsung informasi melalui internet.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang diajukan kepada 100 orang mahasiswa Universiras Sriwijaya Inderalaya yang mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola.
Kuesioner sebagai instrumen pengukuran variabel harus teruji baik validitas dan reliabilitasnya. Sebelum penelitian dilanjutkan, sebaiknya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 15 atau 20 kuesioner terlebih dahulu.
Uji Validitas
Validitas didefenisikan sebagai ukuran seberapa kuat alat tes melakukan fungsi ukurnya. Apabila validitas yang didapatkan semakin tinggi, maka tes tersebut akan mengenai sasaran dan semakin menunjukkan apa yang seharusnya ditunjukkan. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Corellated Item-Total Correlation (r hitung) > nilai r tabel maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid.
Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji kekonstanan dan ketepatan hasil pengukuran kuesioner yang erat hubungannya dengan masalah kepercayaan. Pengujian reliabilitas kuesioner menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6.
3.9. Teknik Analisi Data
Beberapa uji analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Uji t
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh veriabel bebas secara individual (parsial) terhadap variabel terikat. Masing-masing variabel bebas dikatakan berpengaruh pada variabel terikat apabila tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas pada nilai t hitung R tabel yang berarti tingkat pengukuran kesalahan terendah sehingga dikatakan reliabel. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS, didapat koefisien alpha hitung sebesar 0.767 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel kuesioner adalah reliabel. Karena hasil uji instrumen penelitian valid dan reliabel maka diputuskan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan.
4.2.2Analisis Statistik Deskriptif
4.2.2.1 Analisis Deskriptif Profil dan Perilaku Konsumen
Pemilihan atas responden yang dilakukan dalam analisis data adalah mahasiswa Universitas Sriwijaya kelas Inderalaya yang mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola dalam satu bulan terakhir. Dalam penelitian ini, jumlah responden yang didapatkan adalah sebanyak 100 responden. Dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan didapat profil dan perilaku responden yang meliputi jenis kelamin, usia, fakultas, angkatan, pengeluaran, dari mana mengetahui adanya minuman bersoda Big Cola, dan dimana membeli minuman bersoda Big Cola.
Profil RespondenFrekuensi Jenis Kelamin Responden
Analisis frekuensi jenis kelamin responden ini bertujuan untuk mengetahui mayoritas dari responden, dimana penelitian ini terdiri dari 100 orang.
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Jumlah
Percent
Laki-laki
44
44.0
Perempuan
56
56.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel frekuensi jenis kelamin di atas dapat dilihat bahwa dari 100 jumlah responden, 44 responden atau (44%) merupakan responden laki-laki dan 56 responden atau (56%) merupakan responden perempuan. Hal ini menunjukkan informasi yang diperoleh baik laki-laki maupun perempuan mewakili kedua jenis kelamin tersebut.
Frekuensi Usia Responden
Analisis frekuensi usia responden bertujuan untuk mengetahui usia dari responden.
Tabel 4.5 Usia Responden
Usia
Frekuensi
Percent
16-18 tahun
10
10.0
19-21 tahun
45
45.0
22-14 tahun
41
41.0
>24 tahun
4
4.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel frekuensi usia di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden, sebanyak 10 responden atau (10%) memiliki usia 16-18 tahun, kemudian pada usia 19-21 tahun sebanyak 45 responden atau (45%), pada usia 22-24 tahun sebanyak 41 responden atau (41%), dan pada usia >24 tahun sebanyak 4 responden atau (4%).
Frekuensi Fakultas Responden
Analisis frekuensi fakultas responden bertujuan untuk mengetahui dari fakultas apa saja reponden.
Tabel 4.6 Fakultas Responden
Fakultas
Frekuensi
Percent
Ekonomi
17
17.0
Teknik
12
12.0
Keguruan
7
7.0
Hukum
12
12.0
Pertanian
37
37.0
Lainnya
15
15.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel frekuensi fakultas responden di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yakni mahasisa Universitas Sriwijaya kelas Inderalaya, 17 responden atau (17%) merupakan mahasiswa fakultas ekonomi, 12 responden atau (12%) dari fakultas teknik, 7 responden atau (7%) dari fakultas keguruan, 12 responden atau (12%) dari fakultas hukum, 37 responden atau (37%) dari fakultas pertanian, dan 15 responden atau (15%) lainnya merupakan masiswa dari fakultas lain.
Frekuensi Angkatan Responden
Analisis frekuensi angkatan responden ini bertujuan untuk mengetahui angkatan berapa saja responden dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Angkatan Responden
Ankatan
Frekuensi
Percent
2014
11
11.0
2013
13
13.0
2012
19
19.0
2011
33
33.0
>2011
24
24.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel frekuensi angkatan responden di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 11 responden atau (11%) merupakan angatan 2014, 13 responden atau (13%) angkatan 2013, 19 responden atau (19%) angkatan 2012, 33 responden atau (33%) angkatan 2011, dan 24 responden atau (24%) merupakan mahasiswa > angkatan 2011.
Frekuensi Pengeluaran Responden/bulan
Analisis frekuensi pengeluaran responden bertujuan untuk mengetahui berapa pengeluaran responden tiap bulannya.
Tabel 4.8 Frekuensi Pengeluaran Responden/bulan
Pengeluaran/bulan
Frekuensi
Percent
Rp. 800.000-Rp. 1.000.000
41
41.0
Rp. 1.000.001-Rp. 1.200.000
30
30.0
Rp. 1.200.001-Rp. 1.500.000
19
19.0
> Rp. 1.500.000
10
10.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel frekuensi pengeluaran responden di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 41 responden atau (41%) memiliki pengeluaran Rp. 800.000 Rp. 1.000.000 perbulan, 30 responden atau (30%) sebesar Rp. 1.000.001- Rp. 1.200.000, 19 responden atau (19%) sebesar Rp. 1.200.001- Rp. 1.500.000, dan 10 responden atau (10%) memiliki pengeluaran > Rp. 1.500.000.
Perilaku Konsumen Frekuensi Informasi Adanya Minuman Bersoda Big Cola
Analsis frekuensi informasi adanya minuman bersoda Big Cola ini bertujuan untuk mengetahui dari mana responden mengetahui adanya minuman bersoda Big Cola.
Tabel 4.9 Frekuensi Informasi
Sumber Informasi
Frekuensi
Percent
Iklan
73
73.0
Teman
17
17.0
Saudara
3
3.0
Majalah
2
2.0
Lainnya
5
5.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 73 responden atau (73%) di antaranya mengetahui adanya minuman bersoda Big Cola dari iklan, 17 responden atau (17%) dari teman, 3 respoden atau (3%) dari saudara, 2 responden atau (2%) dari majalah, dan 5 responden atau (5%) dari sumber lainnya.
Frekuensi Dimana Membeli Minuman Bersoda Big Cola
Analisis frekuensi ini bertujuan untuk mengetahui dari mana responden membeli minuman bersoda Big Cola.
Tabel 4.10 Frekuensi Dimana Membeli
Membeli Dari
Frekuensi
percent
Warung
18
18.0
Toko
5
5.0
Supermarket/ minimarket
76
76.0
Lainnya
1
1.0
Total
100
100.0
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Dari tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 18 responden atau (18%) membeli minuman bersoda Big Cola dari warung, 5 responden atau (5%) dari toko, 76 responden atau (76%) dari supermarket/minimarket, dan 1 responden atau (1%) dari lainnya.
Analisis Deskriptif Independen
Analisis deskriptif independen dilakukan dengan menginterpretasikan variabel-variabel utama yang menjadi alat inti dalam mengukur pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola.
4.2.3.1 Faktor Pribadi
Analisis deskriptif variabel dimensi faktor pribadi dilakukan dengan menginterpretasikan variabel tersebut yang terdiri dari lima buah variabel menjadi indikatornya, seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.8 di bawah ini:
Tabel 4.11 Analisis deskriptif dimensi faktor pribadi
NO
KETERANGAN
STS
TS
R/N
S
SS
Mean
1
Cita rasa Big Cola cocok untuk semua kalangan
5
21
20
50
4
3.27
2
Mengkonsumsi Big Cola ketika selesai berolah raga
20
46
28
4
2
2.22
3
Menyisihkan sebagian uang untuk membeli minuman bersoda Big Cola
16
38
31
15
-
2.45
4
Menetapkan Big Cola sebagai minuman selebrasi saat ada acara tertentu
8
19
21
44
8
3.25
5
Cita rasa Big Cola sesuai dengan selera konsumen
-
4
28
61
7
3.71
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:
Mayoritas responden menyatakan setuju bahwa cita rasa Big Cola cocok untuk semua kalangan yaitu sebanyak 50 responden, sebanyak 21 responden menyatakan tidak setuju, 20 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 5 responden menyatakan sangat tidak setuju dan 4 responden lainnya menyatakan sangat setuju. Dari nilai mean 3.27 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju cita rasa Big Cola cocok untuk semua kalangan.Untuk kategori mengkonsumsi Big Cola ketika selesai berolah raga sebanyak 46 responden mengatakan tidak setuju, 28 responden mengatakan ragu-ragu/netral, 20 responden mengatakan sangat tidak setuju, 4 responden mengatakan setuju dan 2 responden mengatakan sangat setuju. Dengan nilai mean 2.22 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen tidak sejutu akan mengkonsumsi Big Cola ketika selesai berolah raga.Dalam hal menyisihkan sebagian uang untuk membeli Big Cola, terdapat 38 responden yang mengatakan tidak setuju, 31 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 16 responden menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden menyatakan setuju dan tidak ada responden yang mengatakan sangat setuju. Dengan nilai mean 2.45 dapat diketahui bahwa konsumen ragu-ragu/netral untuk menyisihkan sebagian uang mereka untuk membeli minuman bersoda Big Cola.Dalam hal menetapkan Big Cola sebagai minuman selebrasi saat ada ada acara tertentu, sebanyak 44 responden mengatakan setuju, 21 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 19 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dan 8 responden menyatakan sangat setuju. Dari nilai mean 3.25 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen akan menetapkan Big Cola sebagai minuman selebrasi saat ada acara tertentu.Dalam hal cita rasa Big Cola sesuai dengan selera konsumen, sebanyak 61 responden menyatakan setuju, 28 responden menyatakan ragu-ragu/ netral, 7 responden menyatakan sangat setuju, dan 4 responden lainnya menyatakan tidak setuju. Dari nilai mean 3.71 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju dan menyukai cita rasa Big Cola.
Faktor Psikologis
Analisis deskriptif variabel dimensi faktor pribadi dilakukan dengan menginterpretasikan variabel tersebut yang terdiri dari empat buah variabel menjadi indikatornya, seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.9 di bawah ini:
Tabel 4.12 Analisis deskriptif dimensi faktor psikologis
NO
KETERANGAN
STS
TS
R/N
S
SS
Mean
1
Harga Big Cola sesuai dengan kualitas yang ditawarkan
-
2
6
69
20
4.07
2
Tampilan minuman bersoda Big Cola dikemas menarik sehingga mudah untuk diingat
1
-
17
66
16
3.96
3
Tetap mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola karena varian rasa yang ditawarkan beragam
1
13
37
43
6
3.40
4
Ketika begitu banyak minuman bersoda lain yang ditawarkan, tetapi saudara tetap memilih untuk mengkonsumsi Big Cola
8
22
39
28
3
2.96
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:
Mayoritas reponden menyatakan setuju bahwa harga Big Cola sesuai dengan kualitas yang ditwarkan yaitu sebanyak 69 responden, 20 responden menyatakan sangat setuju, 6 responden menyatakan ragu-ragu/netral, dan dua responden lainnya menyatakan tidak setuju. Dari nilai mean 4.07 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju dengan harga Big Cola sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.Indikator yang menyatakan tampilan minuman bersoda Big Cola dikemas menarik sehingga mudah untuk diingat, sebanyak 66 responden menyatakan setuju, 17 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 16 responden menyatakan sangat setuju, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dari nilai mean 3.96 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju dengan kemasan Big Cola dikemas menarik sehingga mudah untuk diingat.Dalam hal tetap mengkonsumsi Big Cola karena varian rasa yang ditawarkan beragam 43 responden menyatakan cukup setuju, 37 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 13 responden menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan sangat setuju dan 1 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dari nilai mean 3.40 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju untuk tetap mengkonsumsi Big Cola karena varian rasa yang ditawarkan beragam.Dalam hal tetap memilih untuk mengkonsumsi Big Cola ketika begitu banyak minuman bersoda lain yang ditawarkan, 39 responden menyatakan ragu-ragu/ netral, 28 responden menyatakan setuju, 22 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan sangat tidak setuju, dan 3 responden lainnya menyatakan sangat setuju. Dari nilai mean 2.96 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen ragu-ragu/netral untuk tetap memilih untuk mengkonsumsi Big Cola ketika ditawarkan minuman bersoda lainnya.
Analisis Deskriptif Variabel Dependen
Analisis deskriptif variabel dependen (keputusan pembelian konsumean) dilakukan dengan menginterpretasikan variabel tersebut yang terdiri dari tiga buah variabel menjadi indikatornya, seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.10 di bawah ini:
Tabel 4.13 Analisis deskriptif variabel dependen
NO
KETERANGAN
STS
TS
R/N
S
SS
Mean
1
Memutuskan untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola saat ingin mengkonsumsi minuman bersoda
2
12
41
42
3
3.32
2
Saya puas mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola
1
5
43
50
1
3.45
3
Saya akan merekomendasikan orang lain untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola
3
19
38
35
5
3.20
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:
Mayoritas responden menyatakan setuju untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola saat ingin mengkonsumsi minuman bersoda yaitu sebanyak 42 responden, 41 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 12 responden menyatakan tidak setuju, 3 responden menyatakan sangat setuju, dan 2 responden lain menyatakan sangat tidak setuju. Dari nilai mean 3.32 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen menyatakan setuju untuk mengkonsumsi Big Cola saat ingin mengkonsumsi minuman bersoda.Indikator yang menyatakan puas mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola, 50 responden menyatakan setuju, 43 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 5 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju dan 1 responden lain mengatakan sangat setuju. Dari nila mean 3.45 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju menyatakan puas mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola.Pada indikator merekomendasikan orang lain untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola, 38 responden menyatakan ragu-ragu/netral, 35 responden menyatakan setuju, 19 responden menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan sangat setuju, dan 3 responden lain menyatakan sangat tidak setuju. Dari nilai mean 3.20 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumen setuju untuk merekomendasikan orang lain untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola.
Uji Analisis Data
Analisis data yang dilakukan menggunakan perhitungan program spss 16, maka didapat hasil sebagai berikut:
Uji Koefisien Determinasi
Pengujian joefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 < R2 > 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.595a
.354
.341
.49617
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: x3
Berdasarkan pengolahan data primer pada tabel 5.12 di atas, nilai dari koefisien korelasi dan koefisien dapat digunakan untuk mengetahui besarnya proporsi variabel independen (X) dalam menjelaskan variasi-variasi perubahan variabel dependen (Y). Koefisien determinasi sebesar 0.595 menandakan bahwa terdapat pengaruh dan searah antara variabel independen dengan variabel dependen dan dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan faktor pribadi dan faktor psikologis maka akan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola.
Pada tabel di atas juga dapat dilihat bahwa nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.354 yang memiliki arti bahwa kontribusi yang diberikan variabel bebas (faktor pribadi dan faktor psikologis) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) adalah sebesar 35.4% sedangkan sisanya sebesar 0.646 (64.6%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji F (F Test)
Uji F (F Test) bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (faktor pribadi dan faktor psikologis) secara bersama-sama atau serentak berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian konsumen).
Tabel 4.15 Hasil Uji F (F Test)
ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
13.110
2
6.555
26.628
.000a
Residual
23.880
97
.246
Total
36.990
99
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: x3
Berdasarkan tabel 5.13 di atas diketahui nilai F hitung sebesar 26.628 dengan tingkat signifikansi 0.000. Dikarenakan probabilitas (sig 0.000) lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel dependen (Y) atau dapat dikatakan bahwa faktor pribadi (X1) dan faktor prsikologis (X2) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi keputusan pembelian (Y).
Uji t (parsial)
Uji t adalah uji yang dilakukan untuk menguji variabel secara parsial atau sebagian sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
.721
.361
1.996
.049
x1
.180
.107
.161
1.682
.096
x2
.574
.111
.496
5.191
.000
a. Dependent Variable: x3
Berdasarkan tabel 5.14 di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Variabel faktor pribadi dalam penelitian ini secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola karena t hitung sebesar 1.682 < t tabel sebesar 1.984 dan signifikansi 0.096 > 0.05.Variabel faktor psikologis dalam penelitian ini secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola karena t hitung sebesar 5.191 > t tabel sebesar 1.984 dan signifikansi 0.000 < 0.05.
Koefisien Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, analisis regresi berganda akan digunakan untuk menganalisa dan membahas analisis pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola. Maka persamaan regresinya dalah sebagai berikut:
Y = 0,721 + 0,180 + 0,574
Keterangan :
Y = keputusan pembelian
a = konstanta
X1 = faktor pribadi
X2 = faktor psikologis
Dari persamaan regresi linear berganda di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Konstanta sebesar 0.721 menyatakan bahwa jika nilai variabel faktor pribadi dan faktor psikologis sama dengan nol maka keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola akan sebesar konstanta yaitu 0.721.Koefisien regresi variabel faktor pribadi (X1) memiliki pengaruh secara positif tetapi tidak signifikan dengan keputusan pembelian karena t hitung 1.682 < t tabel 1.984 dan signifikansi 0.096 > 0.05. Koefisien regresi faktor pribadi (X1) sebesar 0.096 menyatakan bahwa apabila terdapat peningkatan sebesar satu satuan terhadap variabel pribadi tidak akan menyebabkan peningkatan pembelian minuman bersoda Big Cola sebesar 0.096 pada studi kasus mahasiswa kelas Inderalya Universitas RriwijayaKoefisien regresi variabel faktor pribadi (X2) sebesar 0,574 menyatakan bahwa setiap adanya peningkatan sebesar satuan dari variabel faktor psikologis akan menyebabkan peningkatan pula pada keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola sebesar 0,574 pada studi kasus mahasiswa kelas Inderalya Universitas Rriwijaya. Dalam analisis pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola variabel faktor psikologis (X2) t hitung sebesar 5.191 > t tabel sebesar 1.984 dan signifikansi 0.000 < 0.05 maka variabel ini berpengaruh secara signifikan, dari segi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa dari 2 variabel yang diteliti yaitu faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola secara simultan. Tetapi secara parsial faktor pribadi tidak berpengaruh secara signifikan dan faktor psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola dengan studi kasus mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya.
Pembahasan
Pada bagian pembahasan ini penulis membandingkan antara penelitian terdahulu dengan hasil yang didapat dalam penelitian dengan teori yang menjadi dasar adalah Kotler (2009) yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis dimana faktor-faktor tersebut dibagi lagi ke dalam sub bagian. Adapun salah satu penelitian terdahulu yang menjadi acuan penulis adalah Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan oleh Shabrina Masvira Halim mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang memiliki 5 variabel independen yaitu usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3), gaya hidup (X4) dan kepribadian (X5) dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dengan hasil analisis linear berganda sebagai berikut:
Tabel 4.17 Analisis Regresi Linear Berganda (penelitian terdahulu)
Variabel
Koefisien regresi (b)
sig
R
R square
Adjusted R square
F hitung
Constant
.955
.199
.896
.803
.787
49.681
Usia
.099
.151
Pekerjaan
.591
.000
K.ekonomi
.262
.002
Gaya hidup
.381
.000
Kepribadian
.011
.713
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Pada tabel hasil penelitian di atas dapat disimpulkan besarnya derajat keeratan hubungan antara keputusan pembelian dengan variabel faktor pribadi yang meliputi usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3), gaya hidup (X4), dan kepribadian (X5) mencapai 0.896 serta adanya hubungan yang sangat kuat diantara variabel pribadi tersebut dengan keputusan pembelian. Pada tabel di atas juga dapat dilihat besarnya nilai Koefisien Determinasi =R2 yaitu sebesar 0.803, yang menyatakan besarnya pengaruh dari variabel faktor pribadi tersebut dengan keputusan pembelian pada Starbucks Coffe Shop Sun Plaza Medan. Artinya kontribusi yang diberikan variabel bebas (usia, pekerjaan, keadaan ekosnomi, gaya hidup, dan kepribadian) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) adalah sebesar 80.3% sedangkan sisanya sebesar 19.7% ditentukan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.
Berdasarkan tabel tersebut di atas, uji F yaitu pengujian secara serentak (simultan) diperoleh hasil F hitung sebesar 49.681 dengan nilai signifikansi 0.000 yang jauh lebih kecil dari alpha 0.05. Dengan uji parsial (uji t), variabel faktor pribadi yang meliputi pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3) dan gaya hidup (X4) mempunyai pengaruh yang positif (koefisien bernilai positif) terhadap keputusan pembelian pada Starbucks Coffe Shop dengan nilai signifikansi sebesar 0.000; 0.002; 0.000. Sedangkan variabel usia (X1) dan kepribadian (X5) tidak mempengaruhi keputusan pembelian karena memiliki signifikansi > 0.05 yaitu 0.151 dan 0.713 dengan pengertian bahwa X1 dan X5 tidak mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan dan variabel yang paling berpengaruh dalam penelitian terdahulu tersebut adalah pekerjaan (X2) dengan sig 0.000.
Penelitian terdahulu yang juga menjadi acuan penulis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Novi Aulia mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya pada tahun 2010 dengan judul penelitian Analisis Faktor Psikologis Konsumen yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Makanan Berlabel Halal Di Palembang yang memiliki 4 variabel independen yaitu motivsdi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), serta keyakinan dan sikap (X4) dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dengan hasil analisis regresi linear berganda sebagai berikut :
Tabel 4.18 Analisis regresi linear berganda (penelitian terdahulu)
Variabel
Koefisien regresi (b)
sig
R
R square
Adjusted R square
F hitung
Constant
6.060
.001
.707
.512
.486
36.218
Motivasi
.234
.002
Persepsi
.181
.003
Pembelajaran
.241
.002
Keyakinan dan sikap
.671
.000
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Pada tabel hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya derajat keeratan hubungan antara keputusan pembelian dengan variabel faktor psikologis yang meliputi motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), serta keyakinan dan sikap (X4) mencapai 0.707 serta adanya hubungan yang kuat diantara faktor psikologis tersebut dengan keputusan pembelian. Adjusted R square= R2 yaitu sebesar 0.512 menyatakan besarnya pengaruh dari variabel faktor psikologis tersebut dengan keputusan pembelian makanan berlabel halal di Palembang. Arinya kontribusi yang dapat diberikan oleh variabel bebas (motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap) adalah sebesar 51.2% sedangkan sisanya sebesar 48.8% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian terdahu ini.
Pada tabel tersebut di atas juga dapat dilihat, uji F yaitu pengujian secara serentak (simultan) diperoleh hasil F hitung sebesar 36.218 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang jauh lebih kecil dari 0.05. Dalam uji parsial (uji t) variabel faktor psikologis yang meliputi motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), serta keyakinan dan sikap (X4) mempunyai pengaruh yang positif (koefisien berniali positif) terhadap keputusan pembelian (Y) karena memiliki signifikansi < 0.05 yaitu 0.002, 0.003, 0.002, 0.000 dan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah faktor keyakinan dan sikap karena memiliki signifikansi 0.000 yang jauh lebih kecil dari 0.05.
Sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan dengan 2 variabel independen yaitu faktor pribadi (X1) dan faktor psikologis (X2) dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian memiliki hasil sebagai berikut :
Tabel 4.19 Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel
Koefisien regresi (b)
sig
R
R square
Adjusted R square
F hitung
Constant
.721
.049
.595
.354
.341
26.628
X1
.180
.096
X2
.574
.000
Sumber: diolah dari data primer pengolahan spss
Koefisien determinasi sebesar 0.595 menandakan bahwa terdapat pengaruh dan searah antara variabel independen dengan variabel dependen dan dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan fator pribadi (X1) dan faktor psikologis (X2) maka akan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola. Pada tabel di atas juga dapat dilihat bahwa nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.354 yang memiliki arti bahwa kontribusi yang diberikan variabel bebas (faktor pribadi dan faktor psikologis) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) adalah sebesar 35.4% sedangkan sisanya 0.646 (64.6%) lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Berdasarkan pengolahan data primer di atas diketahui nilai F hitung sebesar 26.628 dengan tingkat signifikansi 0.000 dikarenakan probabilitas (sig 0.000) lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel dependen (Y) atau dapat dikatakan variabel faktor pribadi dan faktor psikologis bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dalam uji t (parsial) variabel faktor psikologis (X2) mampu mempengaruhi keputusan pembelian (Y) karena mempunyai signifikansi 0.05 yaitu 0.096 dengan pengertian bahwa faktor pribadi (X1) tidak mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji dan analisis penelitian tentang pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola (Study Kasus Mahasiswa Kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya) maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat pada BAB I, Seberapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola oleh Mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya? Berdasarkan koefisien determinasi, didapat bahwa koefisien determinasi sebesar 0.595 menandakan bahwa terdpat pengaruh dan searah antara variabel independen (faktor pribadi dan faktor psikologis) dengan variabel dependen (keputusan pembelian) sebesar 0.595 pada mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya dan Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.354 yang memilik arti bahwa kontribusi yang diberikan variabel bebas (faktor pribadi dan fakto psikologis) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) adalah sebesar 35.4% sedangkan sisanya sebesar 0.646 (64.6%) lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.Variabel manakah berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola oleh Mahasiswa kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya?
Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 0,721 + 0,180 + 0,574 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Big Cola adalah variabel faktor psikologis karena memiliki koefisien regresi yang paling besar yaitu 0.574.
5.2 Saran
Dari penelitian ini diketahui bahwa variabel faktor psikologis (X2) merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling signifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian (Y). Oleh karena itu perusahaan PT. AJE Group diharapkan dapat terus mengembangkan produknya agar tetap dapat mempertahankan serta menambah konsumen melaui motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap yang terkandung dalam variabel faktor psikologis.Dari hasil analisis penenelitian ini, perusahaan PT. AJE Group diharapkan dapat meningkatkan nilai-nilai yang dapat mempengaruhi indikator-indikator dalam variabel faktor pribadi agar dapat memberi pengaruh yang lebih besar lagi terhadap keputusan pembelian.Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan hendaknya menambah variabel penelitian lanjutan karena nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini yaitu 0.354 yang berarti secara keseluruhan faktor pribadi dan faktor psikologis mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 35.4% sedangkan sisanya 64,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor budaya dan faktor sosial yang tidak diteliti pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Novi. 2010. Anasilis Faktor Psikologis Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Makanan Berlabel Halal di Palembang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Palembang (tidak dipublikasikan).
Halim, Shabrina Masvira. 2009. Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Sturbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler & Armstrong.2008. Prinsipprinsip Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran hal.11.jilid 1. Edisi 11. PT. Indeks
Natalisa, Diah. 2007. Perilaku Konsumen: Konsep Dasar dan Pemahaman. Palembang: Universitas Sriwijaya
Puspowarsito. 2008. Metode Penelitian Organisasi dengan Program SPSS. Bandung : Humaniora
Putri, Imey Pratama. 2012. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Mie Instan Indomie (pada mahasiswa universitas Sriwijaya yang kost di Kelurahan Timbangan Ogan Ilir. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Palembang (tidak dipublikasikan).
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh. Jakarta: Indeks
Sekaran, Uma.2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat: Jakarta
Setiadi, Nugroho. J. 2003. Perilaku Konsumen dalam Konsep dan Implikasi Untuk Strategi Penelitian dan Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Penertbit CV Alfabeta.
Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia.
http://bigcolabandung.blogspot.com/2012/11/sejarah-big-cola.html. Diakses pada tanggal 05 Mei 2014.
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2012/12/pengertian-keputusan-pembelian.html. Diakses pada tanggal 05 Mei 2014.
http://www.jobsvacancy.net/lowongan-terbaru/lowongan-kerja-juli-2013-pt-big-cola.html. Diakses pada tanggal 05 Mei 2014.
http://www.slideshare.net/isninbintang/bsc-aje-group?from_action=save. Diakses pada tanggal 22 Juni 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ajegroup. Diakses pada tanggal 22 Juni 2015.
www.bigcola.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2015.
www.Topbrand-award.com. Diakses pada tanggal 10 April 2014.
Lampiran-lampiran
KUESIONER
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN BERSODA BIG COLA
(Study kasus Mahasiswa Kelas Inderalaya Universitas Sriwijaya)
Responden Yth,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Sriwijaya yang sedang mengadakan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Bersoda Big Cola (Studi kasus mahasiswa Universitas Sriwijaya Kelas Inderalaya, untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi. Demi tercapainya hasil yang diinginkan, saya sangat mengharapkan kerja sama saudara untuk dapat mengisi daftar pertanyaan ini secara lengkap dan benar. Semua informasi yang diterima sebagai hasil dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian semata. Atas perhatian saudara dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
NO.
PROFIL DAN PERILAKU RESPONDEN
Apakah anda mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola dalam satu bulan terakhir?
Ya Tidak
Apabila anda menjawab Tidak maka anda tidak perlu meneruskan pengisian kuesioner ini.
Apabila anda menjawabYa maka silahkan anda meneruskan ke pertanyaan berikutnya.
Petunjuk: Untuk pertanyaan No. 1-7 cukup pilih salah satu jawaban. Lingkari jawaban anda tersebut.
Jenis kelamin anda:
1. Pria
2. Wanita
Usia anda saat ini:16-18 tahun19-21 tahun22-24 tahun> 24 tahunAnda adalah mahasiswa Universitas Sriwijaya Fakultas:EkonomiTeknikKeguruanHukumPertanianLainnya (sebutkan)..........Anda adalah Mahasiswa Universitas Sriwijaya angkatan:2014201320122011>2011pengeluaran anda perbulan:Rp. 800.000-Rp. 1.000.000Rp. 1.000.001-Rp. 1.200.000Rp. 1.200.001-Rp. 1.500.000> Rp.1.500.00Dari mana anda mengetahui adanya minuman bersoda Big Cola?Iklan Teman Saudara Majalah Lainnya...Dimanakah anda membeli minuman bersoda Big Cola?WarungTokoSuper market/minimarketLainnya...
Petunjuk : Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kondisi yang Anda alami, tidak ada jawaban benar atau salah . Berilah tanda check list ( ) pada kolom yang disediakan.
STS= sangat tidak setuju, R/N= ragu-ragu/NetralSS= sangat setuju
TS= tidak setuju, S= setuju,
Pribadi
STS
TS
N/N
S
SS
Cita rasa Big Cola cocok untuk semua kalangan
Mengkonsumsi Big Cola ketika selesai berolah raga
Menyisihkan sebagian uang untuk membeli minuman bersoda Big cola
Menetapkan Big Cola sebagai minuman selebrasi saat ada acara tertentu
Cita rasa Big Cola sesuai dengan selera konsumen
Psikologis
STS
TS
R/N
S
SS
Mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola karena tidak mengandung kafein
Tampilan minuman bersoda Big Cola dikemas menarik sehingga mudah untuk diingat
Tetap mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola karena varian rasa yang ditawarkan beragam
Ketika begitu banyak minuman bersoda lain yang ditawarkan, tetapi saudara tetap memilih untuk mengkonsumsi Big Cola
Keputusan Membeli
STS
TS
R/N
S
SS
Memutuskan untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola saat ingin mengkonsumsi minuman bersoda
Saya puas mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola
Saya akan merekomendasikan orang lain untuk mengkonsumsi minuman bersoda Big Cola
Terima Kasih
Atas partisipasinya dalam penelitian ini
LAMPIRAN 2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X1.1
37.25
26.303
.231
.770
X1.2
38.10
25.042
.523
.741
X1.3
38.05
25.524
.213
.780
X1.4
37.30
22.537
.471
.745
X1.5
36.90
23.042
.630
.724
X2.1
36.30
26.537
.399
.755
X2.2
36.40
27.516
.262
.764
X2.3
37.05
25.524
.346
.757
X2.4
37.45
22.366
.590
.727
X3.1
37.20
25.747
.292
.764
X3.2
37.05
24.682
.577
.736
X3.3
37.00
24.842
.487
.743
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.767
12
FrequencyTable
Persentase Responden Mengkonsumsi Big Cola Satu Bulan Terakhir
N1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
100
100.0
100.0
100.0
Persentase Jenis Kelamin Responden
N2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
44
44.0
44.0
44.0
2
56
56.0
56.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Persentase Usia Responden
N3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
10
10.0
10.0
10.0
2
45
45.0
45.0
55.0
3
41
41.0
41.0
96.0
4
4
4.0
4.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Persentase Fakultas Responden
N4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
17
17.0
17.0
17.0
2
12
12.0
12.0
29.0
3
7
7.0
7.0
36.0
4
12
12.0
12.0
48.0
5
37
37.0
37.0
85.0
6
15
15.0
15.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Persentase Angkatan Responden
N5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
11
11.0
11.0
11.0
2
13
13.0
13.0
24.0
3
19
19.0
19.0
43.0
4
33
33.0
33.0
76.0
5
24
24.0
24.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Persentase Pengeluaran Responden
N6
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
41
41.0
41.0
41.0
2
30
30.0
30.0
71.0
3
19
19.0
19.0
90.0
4
10
10.0
10.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Persentase Informasi Adanya Minuman Bersoda Big Cola
N7
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
73
73.0
73.0
73.0
2
17
17.0
17.0
90.0
3
3
3.0
3.0
93.0
4
2
2.0
2.0
95.0
5
5
5.0
5.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Persentase Dimana Membeli Minuman Bersoda Big Cola
N8
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
18
18.0
18.0
18.0
2
5
5.0
5.0
23.0
3
76
76.0
76.0
99.0
4
1
1.0
1.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
LAMPIRAN 3 Frekuensi indikator dari variabel
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1.1
100
1
5
3.27
1.004
X1.2
100
1
5
2.22
.883
X1.3
100
1
4
2.45
.936
X1.4
100
1
5
3.25
1.104
X1.5
100
2
5
3.71
.656
X2.1
100
2
5
4.07
.607
X2.2
100
1
5
3.96
.650
X2.3
100
1
5
3.40
.829
X2.4
100
1
5
2.96
.974
X3.1
100
1
5
3.32
.803
X3.2
100
1
5
3.45
.657
X3.3
100
1
5
3.20
.910
Valid N (listwise)
100
X1. Pribadi
X1.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
5
5.0
5.0
5.0
2
21
21.0
21.0
26.0
3
20
20.0
20.0
46.0
4
50
50.0
50.0
96.0
5
4
4.0
4.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X1.2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
20
20.0
20.0
20.0
2
46
46.0
46.0
66.0
3
28
28.0
28.0
94.0
4
4
4.0
4.0
98.0
5
2
2.0
2.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X1.3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
16
16.0
16.0
16.0
2
38
38.0
38.0
54.0
3
31
31.0
31.0
85.0
4
15
15.0
15.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X1.4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
8
8.0
8.0
8.0
2
19
19.0
19.0
27.0
3
21
21.0
21.0
48.0
4
44
44.0
44.0
92.0
5
8
8.0
8.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X1.5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
2
4
4.0
4.0
4.0
3
28
28.0
28.0
32.0
4
61
61.0
61.0
93.0
5
7
7.0
7.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X2. Psikologis
X2.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
2
2
2.0
2.0
2.0
3
9
9.0
9.0
11.0
4
69
69.0
69.0
80.0
5
20
20.0
20.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X2.2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
1.0
1.0
1.0
3
17
17.0
17.0
18.0
4
66
66.0
66.0
84.0
5
16
16.0
16.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X2.3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
1.0
1.0
1.0
2
13
13.0
13.0
14.0
3
37
37.0
37.0
51.0
4
43
43.0
43.0
94.0
5
6
6.0
6.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
X2.4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
8
8.0
8.0
8.0
2
22
22.0
22.0
30.0
3
39
39.0
39.0
69.0
4
28
28.0
28.0
97.0
5
3
3.0
3.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Y (keputusan pembelian)
Y.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
2.0
2.0
2.0
2
12
12.0
12.0
14.0
3
41
41.0
41.0
55.0
4
42
42.0
42.0
97.0
5
3
3.0
3.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Y.2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
1.0
1.0
1.0
2
5
5.0
5.0
6.0
3
43
43.0
43.0
49.0
4
50
50.0
50.0
99.0
5
1
1.0
1.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Y.3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
3
3.0
3.0
3.0
2
19
19.0
19.0
22.0
3
38
38.0
38.0
60.0
4
35
35.0
35.0
95.0
5
5
5.0
5.0
100.0
Total
100
100.0
100.0