Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

6
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 ( 3 )( 2019 ): 79 - 84 79 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 ( 3 ) ( 2019 ) : 79 - 84 b»NUltrtui QJurnal Kimia ' - OSains dan Aplikasi ISSN: 1410 - 8917 Jurnal Kimia - Sains & Aplikasi e -ISSN: 2597-9914 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry Journal homepage: http: // ejournal .undip. ac.id / index. php / ksa Penentuan Kadar Fenolik Total dan Aktivitas Antioksidan Enam Tanaman Hias Mohamad Rafia bTanti Yulianti Raga Pertiwi 1 , Syaefudin a Departemen Kimia , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor , Jl . Tanjung Kampus IPB Dramaga , Bogor 16880 , Indonesia b Pusat Studi Biofarmaka Tropika , Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat , Institut Pertanian Bogor , Jl. Taman Kencana No. 3 , Kampus IPB Taman Kencana , Bogor 16128, Indonesia c Departemen Biokimia , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor , Jl. Tanjung Kampus IPB Dramaga , Bogor 16880 , Indonesia * Corresponding author: mra @ apps. ipb.ac.id https: / / d0i.0rg / 10.iA 710/ jksa.22.2. 7 Q-8A Article Info Abstract Title: Determination of Total Phenolic Content and Antioxidant Activity of Six Ornamental Plants Total phenolic content and antioxidant activity from six Indonesian ornamental plants have been studied. Those plants are Yellow Allamanda ( Allamanda cathartica L.) , Bigleaf Hydrangea ( Hydrangea macrophylla (Thunb.) Ser. ) , Crystal Anthurium ( Anthurium crystallinum Linden & Andre ) , Kapok Bush (Aerva sanguinolenta ( L. ) Blume ) , Siamese Calypha ( Acalypha siamensis Oliv. Ex Gage ) , and Wishbone Flower / Bluewings (Torenia fournieri Linden ex E. Fourn ). Extraction was carried out by maceration using ethanol as the extracting solvent. Total phenolic content was determined by the Folin Ciocalteu method. Antioxidant activity was measured using the 2.2- diphenyl-i- picrylhydrazyl ( DPPH) , reducing power , and cupric ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC) method. Based on the results obtained , Bigleaf Hydrangea has the highest yield and total phenolic content about 15.45 % and 13.86 mg gallic acid / g dry powder respectively. Siamese Acalypha leaves have the highest antioxidant activity for all methods used namely DPPH, reducing power , and CUPRAC with a value of 180.45; 202, 17; and 589.90 pmol trolox / g dry powder , respectively. This indicates that antioxidant activity is not only derived from phenolic compounds because Siamese Acalypha leaves which have lower total phenolic levels than Bigleaf Hydrangea leaves provide higher antioxidant capacity. Article history: Received: 24 February 2019 Revised: 5 May 2019 Accepted: 6 May 2019 Online : 29 May 2019 Keywords: antioxidant activity; total phenolic; ornamental plant Abstrak Kadar fenolik total dan aktivitas antioksidan pada enam tanaman hias Indonesia telah diteliti . Enam tanaman tersebut yaitu Alamanda ( Allamanda cathartica L.), Bokor ( Hydrangea macrophylla (Thunb. ) Ser.) , Kuping Gajah ( Anthurium crystallinum Linden & Andre) , Sambang Colok ( Aerva sanguinolenta ( L. ) Blume) , Teh- tehan ( Acalypha siamensis Oliv. Ex Gage ) , dan Torenia ( Torenia fournieri Linden ex E. Fourn) . Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan etanol sebagai pelarut pengekstraknya. Kadar fenolik total ditentukan menggunakan metode Folin Ciocalteu. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode 2, 2- difenil-i- pikrilhidrazil ( DPPH) , reducing power , dan cupric ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC). Berdasarkan hasil yang diperoleh, rendemen dan kadar fenolik total tertinggi dimiliki oleh daun Bokor masing- masing sebesar 15 , 45 % dan 13 ,86 mg ekivalen asam galat / g serbuk kering. Daun Teh- tehan memiliki aktivitas antioksidan tertinggi untuk semua metode yang digunakan yaitu DPPH, reducing power , dan CUPRAC dengan nilai masing- masing 180, 45 ; 202, 17; dan 589.90 pmol troloks / g serbuk kering. Hal ini menandakan bahwa aktivitas antioksidan tidakhanya berasal dari senyawaan fenolik karena daun Teh- tehan yang memiliki kadar fenolik total lebih rendah dari daun Bokor memberikan kapasitas antioksidan yang lebih tinggi. Kata Kunci: aktivitas antioksidan; fenolik total; tanaman hias

Transcript of Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

Page 1: Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019):79-84 79

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019):79-84 b»NUltrtui

QJurnal Kimia'-OSains dan AplikasiISSN:1410-8917

Jurnal Kimia-Sains &Aplikasi

e-ISSN: 2597-9914

Jurnal Kimia Sains dan AplikasiJournal of Scientific and Applied Chemistry

Journal homepage: http:/ /ejournal.undip.ac.id /index.php/ksa

Penentuan Kadar Fenolik Total dan Aktivitas Antioksidan EnamTanaman Hias

Mohamad Rafia’bTanti Yulianti Raga Pertiwi 1, Syaefudina Departemen Kimia , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Jl. Tanjung Kampus IPB Dramaga,

Bogor 16880, Indonesiab Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, Jl. Taman Kencana

No. 3, Kampus IPB Taman Kencana, Bogor 16128, Indonesiac Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Jl. Tanjung Kampus IPB Dramaga,

Bogor 16880, Indonesia

* Corresponding author: [email protected]

https:/ /d0i.0rg/10.iA710/ jksa.22.2.7Q-8A

Ar t i c l e In fo Abs t r ac t

Title: Determination of Total Phenolic Content and Antioxidant Activity of Six OrnamentalPlants

Total phenolic content and antioxidant activity from six Indonesian ornamental plants havebeen studied. Those plants are Yellow Allamanda (Allamanda cathartica L.), Bigleaf Hydrangea( Hydrangea macrophylla (Thunb.) Ser.), Crystal Anthurium ( Anthurium crystallinum Linden &Andre), Kapok Bush (Aerva sanguinolenta (L.) Blume), Siamese Calypha (Acalypha siamensisOliv. Ex Gage), and Wishbone Flower/Bluewings (Torenia fournieri Linden ex E. Fourn).Extraction was carried out by maceration using ethanol as the extracting solvent. Totalphenolic content was determined by the Folin Ciocalteu method. Antioxidant activity wasmeasured using the 2.2-diphenyl-i-picrylhydrazyl (DPPH), reducing power , and cupric ionreducing antioxidant capacity (CUPRAC) method. Based on the results obtained, BigleafHydrangea has the highest yield and total phenolic content about 15.45% and 13.86 mg gallicacid/g dry powder respectively. Siamese Acalypha leaves have the highest antioxidant activityfor all methods used namely DPPH, reducing power, and CUPRAC with a value of 180.45; 202,17;and 589.90 pmol trolox/g dry powder, respectively. This indicates that antioxidant activity isnot only derived from phenolic compounds because Siamese Acalypha leaves which have lowertotal phenolic levels than Bigleaf Hydrangea leaves provide higher antioxidant capacity.

Article history:

Received: 24 February 2019Revised: 5 May 2019Accepted: 6 May 2019Online: 29 May 2019

Keywords:antioxidant activity; totalphenolic; ornamental plant

Abs t r ak

Kadar fenolik total dan aktivitas antioksidan pada enam tanaman hias Indonesia telah diteliti.Enam tanaman tersebut yaitu Alamanda (Allamanda cathartica L.), Bokor (Hydrangeamacrophylla (Thunb.) Ser.) , Kuping Gajah ( Anthurium crystallinum Linden & Andre) , SambangColok ( Aerva sanguinolenta (L.) Blume), Teh-tehan ( Acalypha siamensis Oliv. Ex Gage), danTorenia (Torenia fournieri Linden ex E. Fourn). Ekstraksi dilakukan secara maserasimenggunakan etanol sebagai pelarut pengekstraknya. Kadar fenolik total ditentukanmenggunakan metode Folin Ciocalteu. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode2,2-difenil-i-pikrilhidrazil (DPPH), reducing power,dan cupric ion reducing antioxidant capacity(CUPRAC). Berdasarkan hasil yang diperoleh, rendemen dan kadar fenolik total tertinggidimiliki oleh daun Bokor masing-masing sebesar15,45% dan13,86 mg ekivalen asam galat/gserbuk kering. Daun Teh-tehan memiliki aktivitas antioksidan tertinggi untuk semua metodeyang digunakan yaitu DPPH, reducing power, dan CUPRAC dengan nilai masing-masing180,45;202,17; dan 589.90 pmol troloks/g serbuk kering. Hal ini menandakan bahwa aktivitasantioksidan tidakhanya berasal dari senyawaan fenolik karena daun Teh-tehan yang memilikikadar fenolik total lebih rendah dari daun Bokor memberikan kapasitas antioksidan yang lebihtinggi.

Kata Kunci:aktivitas antioksidan;fenolik total; tanaman hias

Page 2: Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

é),

·

·

.

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019):79-84 80

1. PendahuluanBeberapa penyakit dapat disebabkan oleh

keberadaan radikal bebas dalam tubuh seperti kanker,jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakitdegeneratif lainnya [1]. Radikal bebas terbentuk melaluiperistiwa metabolisme sel normal, peradangan,kekurangan gizi maupun sebagai respons atas pengaruhluar tubuh seperti polusi lingkungan, asap rokok, danpaparan sinar ultraviolet. Oleh sebab itu, dibutuhkansenyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi danmelindungi tubuh dari serangan radikal bebas yangdisebut antioksidan.

metode berbeda-beda [7]. Metode aktivitas antioksidanyang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2,2-difenil-i-pikrilhidrazil (DPPH), reducing power , dan cupric ionreducing antioxidant capacity (CUPRAC). Selain itu jugaditentukan kadar fenolik total untuk melihat korelasinyadengan aktivitas antioksidan.

2. Metode Penelitian2.1. AlatdanBahan

Alat yang digunakan yaitu seperangkat alat kacayang umum terdapat di laboratorium kimia, pH-meter510 (Eutech Instruments, Ayer Rajah Crescent ,Singapura), evaporator putar R-114 (Biichi, Flawil,Swiss), pembaca mikropelat Epoch (Biotek, Winooski,Amerika Serikat), dan sentrifuga Boeco M-24A (Boeco,Hamburg, Jerman).

Bahan yang digunakan yaitu air distilasi, etanol p.a.,pereaksi Folin-Ciocalteu, Na2C03, A1C13 H20, FeCl3.6H20,K2HP043H20, KH2P04, asam trikloroasetat, CUC12.2H20,NH4CH3COO diperoleh dari Merck (Darmstadt, Jerman) ,kalium ferisianida (K3[Fe(CN)6]) dibeli dari AjaxChemicals (Sydney, Australia), CH3COOK asetat diperolehdari Wako Pure Chemical Industries (Osaka, Jepang),kuersetin hidrat diperoleh dari Tokyo Chemical Industry(Tokyo, Jepang), serta DPPH, neokuproin, troloks asamgalat dibeli dari Sigma-Aldrich (Steinheim, Jerman).Tabel 1 menunjukkan asal lokasi tempat mengambilkeenam sampel tanaman hias yang digunakan dalampenelitian ini.

Tabel 1. Lokasi pengambilan sampel tanaman

Secara alami, tubuh kita memiliki sistem pertahananterhadap keberadaan radikal bebas ini yaitu denganadanya antioksidan endogen intrasel yang terdiri atasenzim-enzim yang disintesis oleh tubuh sepertisuperoksida dismutase, katalase, dan glutationperoksidase [2]. Akan tetapi jika dalam keadaan sakitdengan jumlah radikal bebas yang berlebihan, enzim-enzim tersebut dapat menurun aktivitasnya. Dalamkondisi ini, dibutuhkan antioksidan eksogen yang dapatberasal dari makanan ataupun asupan lainnya untukmenetralisasi efek radikal bebas [3]. Salah satu golongansenyawa yang dapat berperan sebagai antioksidan yaitusenyawa fenolik seperti flavonoid. Senyawa golongan inibanyak terdapat pada tumbuhan yang juga berfungsisebagai pigmen warna merah sampai biru pada beberapatanaman hias [4].

Tanaman hias memiliki bentuk yang unik dan khas,umum digunakan untuk memberikan nilai estetika padalingkungan rumah atau taman. Selain itu, beberapatanaman hias telah diketahui memiliki aktivitasantioksidan, seperti kuping gajah, teh-tehan [5], dantorenia [6]. Saat ini, pemanfaatan senyawa antioksidandari tanaman hias di Indonesia masih belum banyakdikembangkan sehingga menjadi suatu peluang untukmemperoleh sumber antioksidan alami lainnya karenatanaman hias umumnya telah banyak dibudidayakansehingga mudah mendapatkannya.

Pada penelitian ini, kami menggunakan enamtanaman hias yaitu Alamanda (Allamanda cathartica L.),Bokor (Hydrangea macrophylla (Thunb.) Ser.), KupingGajah ( Anthurium crystallinum Linden & Andr SambangColok (Aerva sanguinolenta (L.) Blume), Teh-tehan( Acalypha siamensis Oliv. Ex Gage), dan Torenia (Toreniafournieri Linden ex E. Fourn). Beberapa tanaman tersebuttelah diketahui memiliki aktivitas antioksidan sepertiyang disebutkan sebelumnya. Untuk lebihmengakuratkan nilai aktivitas antioksidannya, makadalam penelitian ini digunakan tiga metode pengukuranaktivitas antioksidan dengan satuan aktivitasnya sebagaiekuivalen troloks per gram serbuk kering sampel.Evaluasi aktivitas antioksidan dalam suatu tanaman tidakdapat hanya ditentukan menggunakan satu metode sajakarena kadar senyawa fitokimia yang kompleks sertahayat reaksi dalam mekanisme antioksidan di setiap

Bagian yang Lokasi pengambilandigunakan (kecamatan,

kabupaten, provinsi)

NamaSampel

Alamanda Daun Dramaga, Bogor, JawaBaratLembang, BandungBarat, Jawa BaratCikalong Hilir,Bandung, Jawa BaratLembang, BandungBarat, Jawa BaratDramaga, Bogor, JawaBaratSukaresmi, Cianjur,Jawa Barat

Bokor Daun

KupingGajahSambangColokTeh-tehan

Daun

Herba

Daun

HerbaTorenia

2.2. Determinasi tanaman dan penyiapan simplisia

Identifikasi sampel tanaman hias dilakukan diHerbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat PenelitianBiologi-LIPI Bogor dan vucer specimen tersimpan diPusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB. Daun danbatang tanaman hias yang telah bersih dimasukkan kedalam oven suhu 40°C hingga kering lalu dihaluskanhingga ukuran 80 mesh. Simplisia halus dimasukkandalam wadah dan disimpan dalam suhu ruang sebelumdianalisis lanjut

Page 3: Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019):79-84 81

2.3. Ekstraksi Sampel

Ekstraksi sampel dilakukan dengan cara maserasimenggunakan metode Roy dkk. [8] yang telahdimodifikasi. Sebanyak 20 g simplisia tanaman hiasditimbang kemudian dimasukkan ke dalam maseratorlalu ditambahkan dengan 200 mL etanol p.a. Ekstraksidilakukan selama 24 jam dengan pengadukan setiap 12

jam. Filtrat hasil ekstraksi diperoleh melalui prosespenyaringan. Proses ekstraksi diulangi sebanyak dua kalidengan jumlah pelarut dan waktu yang sama. Filtrat yangdidapatkan dikumpulkan dan diuapkan denganevaporator putar dengan suhu 40 . Ekstrak yangdiperoleh kemudian ditimbang untuk menghitungrendemennya.

2.4. Penentuan kadar fenolik total

Kadar fenolik total pada sampel ditentukanmenggunakan metode Kruawan dan Kangsadalampai [9].Sebanyak 10 pL larutan ekstrak, 160 pL akuades, 10 pLpereaksi Folin-Ciocalteu 10%, dan 20 pL larutan 7.5%Na2C03 7.5% dimasukkan ke dalam pelat tetes 96 sumur.Larutan campuran tersebut dihomogenkan dandiinkubasi selama 30 menit.Absorbans larutan kemudiandiukur pada panjang gelombang 750 nm menggunakanpembaca mikropelat. Kadar fenol total ditentukanmenggunakan kurva kalibrasi asam galat dan dinyatakansebagai jumlah ekuivalen asam galat (EAG) dalam gramserbuk kering (mg EAG/g serbuk kering).

2.5. Pengukuran aktivitas antioksidan

Metode CUPRAC. Aktivitas antioksidan metodeCUPRAC ditentukan dengan menggunakan prosedur yangdigunakan oleh Oztiirk dkk. [10]. Sebanyak 40 pL ekstraksampel, 50 pL CuCL 10 mM, 50 pL neokuproin 7.5 mM,dan 60 pL NH4CH3COO (1M) pH 7 dipindahkan ke dalampelat tetes 96 sumur sehingga volume total menjadi 200pL. Larutan campuran diinkubasi selama 1 jam.Absorbans larutan kemudian diukur pada panjanggelombang 450 nm menggunakan pembaca mikropelat.Aktivitas antioksidan dinyatakan dalam pmol troloks/gserbuk kering.

Metode DPPH. Prosedur Salazar-Aranda dkk. [11]digunakan untuk menentukan aktivitas antioksidandengan metode DPPH. Sebanyak 40 pL ekstrak sampeldan 250 pL larutan DPPH 125 pmol/L (dilarutkan dalametanol) dimasukkan ke dalam pelat tetes 96 sumur.Larutan diinkubasi selama 30 menit pada suhu ruang.Absorbans larutan diukur pada panjang gelombang 515nm menggunakan pembaca mikropelat. Aktivitasantioksidan dinyatakan dalam pmol troloks/g serbukkering.

menit, kemudian ditambahkan 400 pL asamtrikloroasetat10% dan dihomogenkan dengan sentrifugaselama 10 menit pada kecepatan 3000 rpm. Sebanyak 200

pL supernatan diambil, lalu dicampur dengan 200 pLakuades dan 40 pL FeCl3 0.1%. Absorbans larutan diukurpada panjang gelombang 700 nm menggunakan pembacamikropelat. Aktivitas antioksidan dinyatakan dalam pmoltroloks/g serbuk kering.2.6. Analisis data

Hasil analisis dinyatakan sebagai rerata ± standardeviasi (SD) dari tiga ulangan pengukuran. Analisisvarians (ANOVA) dan uji Duncan digunakan untukmengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikandiantara hasil yang diperoleh dengan nilai beda nyatasebesar 0,05.

3. Hasil dan Pembahasan3.1. Ekstraksi sampel

Ekstraksi ditujukan untuk mengambil senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam sampel. Maserasidigunakan sebagai cara ekstraksi dengan pelarutpengekstrak yang digunakan yaitu etanol. Cara maserasidipilih agar senyawa tidak mengalami degradasi ataudekomposisi saat diekstrak terutama senyawa yang taktahan panas meskipun memerlukan pelarut yang lebihbanyak Etanol digunakan sebagai pelarut karena dapatmengekstrak hampir keseluruhan senyawa fitokimia.Rendemen ekstrak tanaman hias memiliki nilai yangberagam dengan daun bokor menunjukkan rendemenekstrak yang paling besar yaitu 15.45%, sedangkanrendemen terendah sebesar 4,71% dari herba sambangcolok (Tabel 2). Hal ini menandakan jumlah senyawayang dikandung oleh tiap sampel berbeda.

Tabel 2. Kadar fenolik total dan kapasitas antioksidanekstrak etanol enam tanaman hias

Jenis sampel Rend Fenolik total Kapasitas antioksidan (pmol troloks/gserbuk kering)emen (mg EAG/g

(%) serbukkering) Reducing

PowervCUPRAC* DPPH#

Alamanda 930 4.63±o.i2c 51.3910.881> i.65±o.03a 9.80+0.21'’15.45 13.8610.19' 214.1812.50d 10.9610.47° 38.5611.37115.54 3.6uo.02b 39.5811.263 1.2010.063 4.8510.103

Bokor

KupingGajahSambang 4.71 2.70io.na 41.2510.793 3.77 +o.i8b 7.99+0.37'’colok

Teh-tehan 8.26 u.mo.i2e 589.8912.80 i8o.45+i.36e 202.1712.516

Torenia 7.27 6.8310.03d 129.4ii3.381' i6.65+o.34d 23.9111.25°

Keterangan: Nilai yangdilaporkan merupakan nilai rerata± SD dari tiga kali ulangan. Angka yang diikuti oleh hurufsuperscripts yang sama tidak berbeda signifikan pada tarafuji (p>0,05) (ANOVA).*, # dan ¥ :menunjukan perbedaanyang bermakna pada uji Ducan (p<0.05).

3.2. Kadar fenolik total

Senyawa fenolik merupakan golongan senyawametabolit sekunder yang banyak ditemukan padatanaman dan banyak yang menunjukkan potensi sebagai

Metode reducing power. Penentuan aktivitasantioksidan metode reducing power menggunakanprosedur yang digunakan oleh Benslama dan Harrar [12].Sebanyak 400 pL ekstrak ditambahkan 200 pL buferfosfat (0.2 M, pH 6.6) dan 400 pL K3[Fe(CN)6] 1%.Campuran tersebut diinkubasi pada suhu 50°C selama 20

Page 4: Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

µ

.

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019): 79-84 82

antioksidan, antikanker, antiviral, dan antiinflamasi [13].Umumnya telah diketahui secara luas bahwa senyawafenolik baik fenol sederhana maupun polifenol memilikikorelasi yang tinggi dengan aktivitas antioksidan suatuekstrak tanaman. Kadar fenolik total dalam penelitian iniditentukan dengan menggunaan metode Folin-Ciocalteudengan cara oksidasi senyawa fenolik dalam suasana basaoleh pereaksi Folin-Ciocalteu menghasilkan kompleksmolibdenum-tungsten berwarna biru yang memberikanserapan kuat pada panjang gelombang 750 nm. Rentangkadar fenolik total dari enam sampel yang digunakanyaitu 2,70-13,86 mg EAG/g serbukkering (Tabel 2). Kadarfenolik total tertinggi dimiliki oleh daun bokor dan yangterendah yaitu herba sambaing colok

Senyawaan fenolik berpotensi sebagai antioksidankarena mampu menyumbangkan ion H+ atau elektronpada senyawa radikal bebas. Meenakshi dkk. [14]menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jumlahfenol total dan aktivitas antioksidan yaitu jika kadarfenolik suatu bahan tinggi maka aktivitas antioksidandalam bahan tersebut akan tinggi pula. Dalam tulisan inikami juga melaporkan aktivitas antioksidan dari enamtanaman hias yang menjadi objek dalam studi ini.

3.3. Aktivitas antioksidan

Antioksidan merupakan suatu senyawa pemberielektron yang akan menginhibisi suatu reaksi oksidasidengan cara menangkap radikal bebas dan molekul yangreaktif. Pada studi ini, tiga metode asai antioksidandigunakan dalam mengukur kapasitas antioksidan enamtanaman hias yang diuji yaitu metode CUPRAC, DPPH,dan reducing power.Troloks dipilih sebagai standar untukmenunjukkan nilai kapasitas antioksidan karenamerupakan senyawa dengan aktivitas antioksidantertinggi.

antioksidan dalam mendonorkan electron [18]. Prinsipmetode reducing power adalah reduksi ion ferri (Fe3+)suatu antioksidan menjadi ion Ferro (Fe2+) yang diukurpada panjang gelombang 700 nm [19]. Perubahan warnayang terjadi dari hijau menjadi biru ( Perl's Prussian bluecolour).

Kapasitas antioksidan menggunakan tiga metode diatas diperoleh hasil yang sangat beragam (Tabel 2). Daunteh-tehan memiliki kapasitas antioksidan tertinggidengan menggunakan ketiga metode aktivitasantioksidan. Kapasitas antioksidan daun teh-tehan untukmetode CUPRAC, DPPH dan reducing power masing-masing sebesar 589,89; 180,45; dan 202,17 moltroloks/g serbuk kering. Daun kuping gajah memilikkapasitas antioksidan terendah saat diukur dengan ketigametode tersebut (Tabel 2).

Metode DPPH memiliki urutan kapasitas antioksidansebagai berikut teh-tehan > torenia > bokor > sambangcolok > alamanda > kuping gajah, sedangkan untukmetode CUPRAC dan reducing power urutan kapasitasantioksidannya yaitu teh-tehan > bokor > torenia >alamanda > sambang colok > kuping gajah. Torenia dansambang colok lebih berperan sebagai transfer atomhidrogen dibandingkan donor elektron, dapat dilihat dariurutannya yaitu torenia dan sambang colok lebih besarurutannya pada metode DPPH daripada reducing powerdan CUPRAC. Perbedaan urutan dan nilai ini dikarenakansetiap metode memiliki selektivitas serta kekurangan dankelebihan dalam menentukan aktivitas antioksidan.Kapasitas antioksidan paling tinggi diperoleh darimetode CUPRAC, karena (Cu II/I)-neokuproin memilikipotensial reduksi standar sebesar 0.6 V sehingga dapatcepat dan efisien bereaksi dengan antioksidan. Selain itu,metode CUPRAC diukur pada pH 7 yang mendekati pHfisiologis dan lebih menstimulasi kerja antioksidan [20].

Metode DPPH memiliki nilai kapasitas antioksidanpaling rendah dibandingkan dengan metode lainnya. Halini disebabkan stabilitas kromogenik dari radikal DPPHyang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor sehinggatidak dapat ditentukan secara tepat terjadinya reduksiDPPH oleh senyawa fenolik atau senyawa lain [20].Pereaksi DPPH hanya larut dalam pelarut organik dimanapelarut yang digunakan dalam preparasi memengaruhistabilitas DPPH [21] Berdasarkan hasil penelitianaktivitas antioksidan dengan tiga metode memberikanhasil kapasitas antioksidan yang berbeda pada enamtanaman hias, sehingga diperlukan analisis ragam untukmengetahui berbeda signifikan tidaknya dari nilaikapasitas antioksidan yang diperoleh.

Data hasil pengolahan analisis ragam menunjukkanbahwa Fhitung lebih besar dari pada F 0.05(2,6) maka hipotesisnol (Ho) ditolak. Penolakan hipotesis nol menunjukkanperlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yangnyata pada nilai kapasitas antioksidan, sehinggadiperlukan analisis lanjut , yaitu uji Duncan. Data hasilpengolahan uji Duncan menunjukkan nilai kritis Duncan

Prinsip metode CUPRAC yaitu mengukur kekuatanreduksi dalam mengubah ion kupri (Cu2+) menjadi ionkupro (Cu+ ) dengan neokuproin sebagai ligan. Pereaksikromogenikfenantrolina) yang berwarna biru tereduksi oleh senyawaantioksidan menjadi Cu+-neokuproin yang berwarnakuning. Metode ini digunakan untuk mengukur aktivitasantioksidan karena memiliki beberapa keuntunganseperti selektif , pereaksinya yang lebih stabil, dan dapatmengukur secara simultan antioksidan hidrofilik danlipofilik [15]. Untuk metode DPPH dalam mengukurkapasitas antioksidan didasarkan pada kemampuansuatu antioksidan mendonorkan proton untuk radikalDPPH [16]. Radikal DPPH adalah suatu senyawa organikyang mengandung nitrogen tidak stabil dan berwarnaungu gelap. Larutan DPPH ketika dicampurkan dengansuatu zat yang dapat mendonorkan atom hidrogen akanterjadi berubah warna menjadi kuning karenaterbentuknya DPPH-H.Metode DPPH memiliki kelebihanantara lain mengukur penghambatannya secaralangsung, sederhana, dan analisisnya cepat [17]. Reducingpower sebagai salah satu metode untuk menentukankapasitas antioksidan didasarkan oleh kemampuan

(2,9-dimetil-i,io-Cu2+-neokuproin

Page 5: Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019):79-84 83(Sy) lebih besar dari selisih antar metode maka dapatdisimpulkan antara metode CUPRAC, DPPH, dan reducingpower berbeda nyata.

[9] Kalyarat Kruawan, Kaew Kangsadalampai,Antioxidant activity, phenolic compound contentsand antimutagenetic activity of some water extract ofherbs, Thai Journal Pharmaceutical Science , 30, (2006)28-35

[10] Mehmet Oztiirk, Mehmet Emin Duru, §eyda Kivrak,Nazime Mercan-Dogan, Aziz Tiirkoglu, Mehmet AliOzler, In vitro antioxidant, anticholinesterase andantimicrobial activity studies on three Agaricusspecies with fatty acid compositions and ironcontents: A comparative study on the three mostedible mushrooms, Food and Chemical Toxicology, 49,

(2011)https:/ /d0i.0rg/10.1016/ j.fct.2011.03.0iQ

[11] Ricardo Salazar-Aranda, Luis Alejandro Perez-Lopez, Joel Lopez-Arroyo, Blanca Alicia Alarn's-Garza, Noenri Waksman de Torres, Antimicrobial andAntioxidant Activities of Plants from Northeast ofMexico, Evidence-Based Complementary andAlternative Medicine , 2011, Article ID 536139, (2011)https:/ /doi.org/io.iQQ3/ecam/nepi27

[12] Abderahim Benslama, Abdenassar Harrar, Freeradicals scavenging activity and reducing power oftwo Algerian Sahara medicinal plants extracts,International Journal of Herbal Medicine , 4, 6, (2016)i58-i6ihttps:/ /doi.org/io.2227i/flora.20i6.vA.i6c.Q3

[13] Dadang Juanda , Wempi Budiana, Irwan MuhamadRidwan, Penetapan kadar total fenol dan aktivitasantioksidan dari jus buah lima spesies jeruk (Citrussp.), Jurnal Farmasi Galenika , 2,1, (2015) 36-42

[14] S. Meenakshi, D. Manicka Gnanambigai, S. TamilMozhi, M. Arumugam, T. Balasubramanian, Totalflavonoid and in vitro antioksidant activity of twoseaweeds of Rameshwaran coast , Global Journal ofPharmacology , 3, 2, (2009) 59-62

[15] Re§at Apak, Kubilay Gii^lu, Mustafa Ozyiirek, SalihaEsin £elik, Mechanism of antioxidant capacity assaysand the CUPRAC (cupric ion reducing antioxidantcapacity) assay, Microchimica Acta , 160 , 4, (2008)413-419 http:/ /doi.org/io.ioo7/soo6oA-oo7-Q777-

4. KesimpulanKadar fenolik paling tinggi diperoleh dari tanaman

Bokor. Nilai aktivitas antioksidan ektrak tanaman hiasmetode DPPH, reducing power, dan CUPRAC diperolehhasil yang beragam. Teh-tehan menunjukkan aktivitasantioksidan tertinggi pada ketiga metode. Berdasarkanhasil ragam menunjukkan bahwa ketiga metode yangdiujikan memberikan hasil yang berbeda nyata terhadapnilai aktivitas antioksidan. Kadar fenolik tidakberkorelasisepenuhnya terhadap aktivitas antioksidan.

6 , 1353-1360

Daftar Pustaka[1] Mhd Riza Marjoni, Afrinaldi Afrinaldi, Ari Devi

Novita, Kandungan Total Fenol Dan AktivitasAntioksidan Ekstrak Air Daun Kersen (Muntingiacalabura L.), Jurnal Kedokteran YARSI , 23, 3, (2017)187-196

[2] E. Sanmugapriya, S. Venkataraman, Studies onhepatoprotective and antioxidant actions ofStrychnos potatorum Linn, seeds on CCl4-inducedacute hepatic injury in experimental rats, Journal ofEthnopharmacology, 105, 1, (2006) 154-160https:/ /d0i.0rg/10.1016/ j.jep.2005.10.028

[3] Sussi Asturi, Isoflavon kedelai dan potensinyasebagai penangkap radikal bebas, Jurnal TeknologiIndustri dan Hasil Pertanian,13, 2, (2008) 126-136

[4] Prima Astuti Handayani, Asri Rahmawati,Pemanfaatan kulit buah naga (dragon fruit) sebagaipewarna alami makanan pengganti pewarna sintesis,Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 1, 2, ( 2012) 19-24https:/ /doi.org/io.i52Q4/ jbat.vii2.2545

[5] Ami Wahyu, Gagas Ulung, 493 Resep Ramuan HerbalBerkhasiat Untuk Cantik Alami Luar Dalam, PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2014.

0[6] Kazutoshi Shindo, Etsuko Saito, Miki Sekiya, Tomo

Matsui, Yukiko Koike, Antioxidative activity of theflower of Torenia fournieri, Journal of Natural

(2008)

[16] Akram Aminjafari, Mehran Miroliaei, Violina T.Angelova, Rahman Emamzadeh, Mirjana M. Djukic,Ana Djuric, Luciano Saso, Antioxidant activity andprotective role on protein glycation of syntheticaminocoumarins, Electronic Journal of Biotechnology,

(2016)https:/ /d0i.0rg/10.1016/ j.ejbt.2016.08.00A

[17] Khwanta Kaewnarin, Hataichanoke Niamsup, LalidaShank, Nuansri Rakariyatham, Antioxidant andantiglycation activities of some edible and medicinalplants, Chiang Mai Journal of Science , 41,1, (2014)105-

Medicines,https://d0i.0rg/10.1007/s11418-007-0207-y

62 247-2482

[7] Mohamad Rafi, Salina Febriany, Puji Wulandari, IrmaHerawati Suparto, Taopik Ridwan, Sri Rahayu, DyanMeiningsasi Siswoyo, Total Phenolics, Flavonoids,and Anthocyanin Contents of Six VireyaRhododendron from Indonesia and Evaluation oftheir Antioxidant Activities, Journal of AppliedPharmaceutical Science , 8 , 9, (2018) 49-54http://s0i.0rg/10.7324/lAPS.2018.8Q08

[8] J. D. Roy, A. K. Handique, C. C. Barua, A. Barua, F. A.Ahmed, Iswar Barua, Evaluation ofphytoconstituents and assessment of adaptogenicactivity in vivo in various extracts of Rhododendronarboreum (leaves), Indian Journal of Pharmaceuticaland Biological Research, 2 , 2 , (2014) 49-56http://d0i.0rg/10.30750/ijpbr.2.2.Q

43-4824

116[18] Md. Irshad, Md. Zafaryab, Man Singh, M. Moshahid A.

Rizvi, Comparative Analysis of the AntioxidantActivity of Cassia fistula Extracts, InternationalJournal of Medicinal Chemistry, 2012 ,Article ID157125,(2012) 6 https:/ /doi.org/io.ii55/2Qi2/i57i25

[19] Deepa Garg, S. Ayesha, K. Nishtha, ThankamaniMarar, Comparative evaluation of various totalantioxidant capacity assays applied to phytochemical

Page 6: Kimia Sains dan Jurnal Sains Kimia Jurnal Kimia Sains dan ...

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (3) (2019): 79-84 84compounds of Indian culinary spices, InternationalFood Research Journal , 20 , 4, (2013) 1711-1716

[20]Mustafa Ozyiirek, Kubilay Gii^lli, Re§at Apak, Themain and modified CUPRAC methods of antioxidantmeasurement, TrAC Trends in Analytical Chemistry, 30,

(2011)https:/ /d0i.0rg/10.1016/ j.trac.2010.11.016

[21] Krystyna Pyrzynska, Anna Pgkal, Application of freeradical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) to estimatethe antioxidant capacity of food samples, AnalyticalMethods, 5, 17, (2013) 4288-4295http:/ /doi.org/io.iQ3Q /C3AY40267l

652-6644