KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN...

18
JOURNAL OF PLANNING AND POLICY DEVELOPMENT SENGAJA DIKOSONGKAN © 2017 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973 ISSN 0853-xxxx print/ 2442-xxxx online © 20XX ITERA, ASPI dan IAP KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN PRASARANA WISATA DI KIMAL PARK BENDUNGAN TIRTASHINTA WONOMARTO Putri Salamah 1 , Dewi Sawitri 2 , Yudha Rahman 3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Institut Teknologi Sumatera Email : [email protected] ABSTRAK Dalam pengembangan objek wisata hal yang perlu diperhatikan tidak hanya daya tarik dan atraksi wisata tetapi juga mempertimbangkan aspek pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan di dalam kawasan tersebut. Ketersediaan sarana dan prasarana wisata pendukung yang ada di objek wisata akan memberikan kepuasan kepada pengunjung yang datang. Kepuasan pengunjung dapat memberikan pengaruh terhadap minat untuk berkunjung kembali ke objek wisata, yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan jumlah pengunjung yang datang. Sarana dan prasarana wisata pendukung telah tersedia di Kimal Park Bendungan Tirtashinta. Permasalahannya yang terjadi untuk beberapa tahun terakhir pengembangan objek wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta dinilai belum berjalan secara optimal. Hal itu dilihat melalui kondisi objek wisata yang kurang baik, keadaan objek wisata yang sepi oleh pengunjung, dan tidak ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata untuk beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan pengunjung terhadap sarana dan prasarana wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis statistic deskriptif dan analisis asosiasi korelatif berdasarkan data primer dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengunjung merasa cukup puas dengan sarana wisata dan kurang puas dengan prasarana wisata yang tersedia di objek wisata. Ketidakpuasan maupun cukup puas yang dirasakan oleh pengunjung dipengaruhi oleh jumlah, kebersihan fasilitas serta kondisi fisik sarana wisata dan kondisi fisik prasarana wisata yang tersedia. Kata Kunci : Kepuasan Pengunjung, Sarana dan Prasarana Wisata ABSTRACK In developing tourist objects, things that need to be considered are not only tourist attractions but also the aspects of fulfilling the facilities and infrastructure to support activities in the area. The availability of tourism facilities and infrastructure in tourist objects will give satisfaction to visitors. Visitor satisfaction can have an influence on the interest in returning to a tourist attraction, which in turn will affect the increase in the number of visitors. Tourism facilities and infrastructure are available at the Tirtashinta Dam Kimal Park. The problem that has occurred in the last few years is the development of the Kimal Park tourist attraction at the Tirtashinta Dam, has not been running

Transcript of KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN...

Page 1: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

JOURNAL OF PLANNING AND POLICY DEVELOPMENT

SENGAJA DIKOSONGKAN © 2017 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973

ISSN 0853-xxxx print/ 2442-xxxx online © 20XX ITERA, ASPI dan IAP

KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN PRASARANA

WISATA DI KIMAL PARK BENDUNGAN TIRTASHINTA

WONOMARTO

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, Yudha Rahman

3

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan

Institut Teknologi Sumatera

Email : [email protected]

ABSTRAK

Dalam pengembangan objek wisata hal yang perlu diperhatikan tidak hanya daya tarik

dan atraksi wisata tetapi juga mempertimbangkan aspek pemenuhan fasilitas sarana dan

prasarana pendukung kegiatan di dalam kawasan tersebut. Ketersediaan sarana dan

prasarana wisata pendukung yang ada di objek wisata akan memberikan kepuasan

kepada pengunjung yang datang. Kepuasan pengunjung dapat memberikan pengaruh

terhadap minat untuk berkunjung kembali ke objek wisata, yang nantinya akan

mempengaruhi peningkatan jumlah pengunjung yang datang. Sarana dan prasarana

wisata pendukung telah tersedia di Kimal Park Bendungan Tirtashinta.

Permasalahannya yang terjadi untuk beberapa tahun terakhir pengembangan objek

wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta dinilai belum berjalan secara optimal. Hal itu

dilihat melalui kondisi objek wisata yang kurang baik, keadaan objek wisata yang sepi

oleh pengunjung, dan tidak ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke objek

wisata untuk beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi kepuasan pengunjung terhadap sarana dan prasarana wisata di Kimal

Park Bendungan Tirtashinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis statistic deskriptif dan analisis

asosiasi korelatif berdasarkan data primer dan observasi lapangan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengunjung merasa cukup puas dengan

sarana wisata dan kurang puas dengan prasarana wisata yang tersedia di objek wisata.

Ketidakpuasan maupun cukup puas yang dirasakan oleh pengunjung dipengaruhi oleh

jumlah, kebersihan fasilitas serta kondisi fisik sarana wisata dan kondisi fisik prasarana

wisata yang tersedia.

Kata Kunci : Kepuasan Pengunjung, Sarana dan Prasarana Wisata

ABSTRACK

In developing tourist objects, things that need to be considered are not only tourist

attractions but also the aspects of fulfilling the facilities and infrastructure to support

activities in the area. The availability of tourism facilities and infrastructure in tourist

objects will give satisfaction to visitors. Visitor satisfaction can have an influence on the

interest in returning to a tourist attraction, which in turn will affect the increase in the

number of visitors. Tourism facilities and infrastructure are available at the Tirtashinta

Dam Kimal Park. The problem that has occurred in the last few years is the development

of the Kimal Park tourist attraction at the Tirtashinta Dam, has not been running

Page 2: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

2 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

optimally. This can be seen through the unfavorable condition of tourist objects, the

condition of tourist objects that are quiet with visitors, and there is no increase in the

number of visitors who come to tourist objects for the last few years. Therefore, this study

aims to identify visitor satisfaction with tourist facilities and infrastructure in the

Tirtashinta Dam Kimal Park. The method used in this research is descriptive quantitative

using descriptive statistical analysis and correlative association analysis based on

primary data and field observations. The results showed that most visitors were quite

satisfied with the tourist facilities and less satisfied with the tourism infrastructure

available at the tourist attraction. The dissatisfaction and satisfaction felt by visitors was

influenced by the number, cleanliness of the facilities and the physical condition of the

tourist facilities and the physical condition of the available tourism infrastructure.

Key Words: Visitor Satisfaction, Tourist Facilities And Infrastructure

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengembangan sektor pariwisata

merupakan salah satu sektor pembangunan

yang mampu mensejahterahkan komunitas

masyarakat lokal jika dikembangkan dan

dikelola dengan baik. Pengembangan

pariwisata menurut Pearce (1981) dapat

didefinisikan sebagai usaha untuk

melengkapi atau meningkatkan fasilitas

dan pelayanan yang dibutuhkan

masyarakat. Ada beberapa komponen-

komponen wisata yang harus diperhatikan

dalam pengembangan objek wisata, yaitu

atraksi, amenitas (fasilitas), aksesibilitas

(pendukung) dan ancillary (pelayanan),

(Cooper et al., 1993). Kawasan yang

memiliki potensi pariwisata harus memiliki

manajemen, pengelolaan serta perwujudan

pembangunannya. Mengenai perwujudan

pembangunan pariwisata sebagai kawasan

fungsional perlu dibangun dengan

menyediakan segala infrastruktur guna

mendukung kawasan tersebut. Menurut

Pitana (2009), ada beberapa syarat teknis

dalam pengembangan objek wisata yaitu

adanya objek wisata dan daya tarik wisata,

aksesibilitas, tersedianya fasilitas-fasilitas

di objek wisata (amenitas), dan organisasi.

Kabupaten Lampung Utara

merupakan salah satu bagian dari Provinsi

Lampung yang memiliki luas wilayah

sebesar 272.563 Haktare dan terdiri atas 23

kecamatan. Kabupaten Lampung Utara

sebagian besar merupakan dataran rendah

dengan ketinggian 15 hingga 339 meter di

atas permukaan laut. Untuk mendorong

peningkatan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Pemerintah Daerah Lampung Utara

melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan

Pariwisata (Disporpar) terus berupaya

menggali potensi melalui objek wisata,

selain dari sektor PBB dan hasil pertanian.

Salah satu pengembangan wisata lokal

tersebut ada di Desa Wonomarto. Desa

Wonomarto memiliki potensi wisata lokal

berupa wisata alam buatan yaitu Kimal

Park Bendungan Tirtashinta atau lebih

dikenal dengan nama Bendungan

Tirtashinta. Pengembangan wisata tersebut

telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung

Utara Tahun 2014-2034 yang

menyebutkan bahwa Desa Wonomarto

masuk ke dalam rencana kawasan wisata

alam buatan.

Faktor pendukung dalam

pengembangan pariwisata bukan hanya

adanya objek wisata serta atraksi yang

menarik tetapi juga perlu faktor lain yang

sangat penting yaitu sarana dan prasarana.

Dalam rangka mengembangkan industri

pariwisata modern, peranan sarana dan

prasarana sudah merupakan keharusan

(Warpani, 2007). Kimal Park Bendungan

Tirtashinta memiliki daya tarik, atraksi

wisata dan juga fasilitas sarana prasarana

yang telah tersedia di objek wisata.

Page 3: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 3

Fasilitas sarana prasarana wisata yang

tersedia di objek wisata harus

mendapatkan perhatian guna menunjang

kegiatan didalamnya dengan kondisi,

kualitas, kuantitas dan distribusi yang baik

sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

Kepuasan pengunjung merupakan

situasi yang diberikan perusahaan (tempat

wisata) di dalam usaha memenuhi harapan

pengunjung merupakan perbedaan antara

yang diharapkan pengunjung (nilai

harapan) dengan kenyataan yang ada di

lapangan. Soebiyantoro (2009)

menemukan bahwa ketersediaan sarana

wisata yang ditampilkan dapat

memberikan dampak kepuasan bagi

wisatawan. Hal tersebut didukung pula

dengan hasil penelitian Hermawan (2017)

yang menyatakan bahwa sarana dan

prasarana wisata yang ditampilkan mampu

memberikan kepuasan bagi wisatawan.

Kepuasan pengunjung merupakan

tujuan utama dari setiap pengembangan

objek wisata untuk mengetahui

permasalahan yang ada agar segera di

evaluasi dan juga untuk mengetahui

keberhasilan penyelenggaraan suatu

pelayanan atau suatu produk. Oleh karena

itu, perlu diketahui sejauh mana kepuasan

pengunjung terhadap fasilitas sarana dan

prasarana wisata yang ada di Kimal Park

Bendungan Tirta Shinta sebagai dasar

untuk pengembangan pariwisata lebih

lanjut.

1.2 Rumusan Masalah dan

Pertanyaan Penelitian

Pengembangan objek wisata telah

tertuang dalam Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung

Utara Tahun 2014-2034. Objek wisata

Kimal Park Bendungan Tirtashinta

memiliki beberapa fasilitas sarana

prasarana dan pelayanan seperti warung

makan dan minum, wahana permainan,

gazebo, spot foto, dan lain-lain. Potensi

yang dimiliki jika dikembangkan dan

dikelola dengan baik mampu memberikan

keuntungan bagi masyarakat sekitar dari

segi ekonomi yaitu dapat membuka

lapangan pekerjaan baru dan

mensejahterahkan kehidupan masyarakat

lokal.

Permasalahan yang terjadi untuk

beberapa waktu terakhir pengembangan

objek wisata Kimal Park Bendungan

Tirtashinta dinilai belum berjalan secara

optimal. Hal itu dilihat melalui kondisi

objek wisata yang kurang baik, keadaan

objek wisata yang sepi oleh pengunjung,

dan tidak ada peningkatan jumlah

pengunjung yang datang ke objek wisata

untuk beberapa tahun terakhir. Sehingga,

hal tersebut berdampak terhadap

pendapatan objek wisata itu sendiri,

pendapatan daerah, dan juga masyarakat

lokal. Potensi yang ada, seharusnya

memberikan dampak posititf terhadap

keberlangsungan pengembangan objek

wisata, tetapi dalam kurun waktu terakhir

hal tersebut tidak terlihat. Kenyataannya

sampai saat ini kunjungan pengunjung dari

waktu ke waktu mengalami penurunan.

Dalam pengembangan objek wisata

hal yang perlu diperhatikan tidak hanya

daya tarik dan atraksi wisata tetapi juga

mempertimbangkan aspek pemenuhan

fasilitas sarana dan prasarana pendukung

kegiatan di dalam kawasan tersebut Hal

tersebut akan memberikan pengaruh

terhadap hiburan wisata dan atraksi wisata

di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

untuk memberikan kepuasan kepada

pengunjung yang datang. Untuk

meningkatkan jumlah pengunjung yang

datang, pengelola objek wisata khusunya

harus mengetahui kelemahan dan

kelebihan yang ada sehingga mengetahui

prioritas yang harus diperbaiki dan

dikembangkan guna meningkatkan

kepuasan pengunjung di objek wisata

(Tangkere dan Sondak, 2017).

Sarana dan prasarana wisata dilihat

dari segi kualitas dan kuantitas yang baik

juga sesuai standar dan mampu memenuhi

kebutuhan pengunjung akan

mempengaruhi kepuasan pengunjung yang

datang ke Kimal Park Bendungan

Tirtashinta. Sebaik dan semenarik objek

wisata di suatu daerah, apabila tidak

Page 4: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

4 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

didukung dengan sarana dan prasarana

wisata yang memadai disertai pelayanan

yang baik, maka objek wisata tersebut

tidak ada artinya, dan menyebabkan

ketidakpuasan bagi wisatawan (Septiani,

2010). Karena kunci keberhasilan objek

wisata adalah loyalitas dan kepuasan

pengunjung itu sendiri sehingga dapat

menarik kembali wisatawan yang sudah

pernah datang untuk datang kembali dan

menarik minat wisatawan untuk datang

lebih banyak lagi. Oleh sebab itu, perlu

mengetahui sejauh mana kepuasan

pengunjung terhadap sarana dan prasarana

wisata yang tersedia di Kimal Park

Bendungan Tirtashinta. Berdasarkan

rumusan masalah yang telah dibuat maka

pertanyaan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

“Bagaimana kepuasan

pengunjung terhadap sarana dan

prasarana wisata di objek wisata Kimal

Park Bendungan Tirta Shinta?”

1.3 Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan rumusan masalah dan

pertanyaan penelitian yang telah

ditentukan, penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi kepuasan pengunjung

terhadap sarana dan prasarana di objek

wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta.

Adapun sasaran untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Identifikasi kepuasan pengunjung

terhadap sarana wisata di Kimal Park

Bendungan Tirta Shinta.

2. Identifikasi kepuasan pengunjung

terhadap prasarana wisata di Kimal

Park Bendungan Tirta Shinta.

3. Identifikasi korelasi karakteristik

pengunjung dengan kepuasan terkait

sarana dan prasarana wisata.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini

di bagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis

dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian yang

dilakukan diharapkan dapat memberi

kontribusi bagi perkembangan ilmu

pengetahuan terutama pada perencanaan

pariwisata terkait ketersediaan dan

kebutuhan sarana prasarana pendukung

wisata yang merupakan salah satu aspek

pemenuhan fasilitas dalam melakukan

pengembangan wisata. Penelitian ini juga

dapat menjadi masukan atau referensi

dalam melakukan penelitian selanjutnya

terutama yang berkaitan dengan

infrastruktur pariwisata dalam

pengembangan sektor pariwisata.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat praktis bagi

pemerintah, masyarakat, dan swasta

sebagai investor dalam melakukan

pengembangan wisata Bendungan Tirta

Shinta. Berikut manfaaat praktis dari

penelitian ini :

a) Pemerintah

Bagi Pemerintah Daerah

Kabupaten Lampung Utara, penelitian

ini diharapkan dapat bermanfaat

sebagai tambahan informasi dan

masukan bagi lembaga-lembaga yang

terkait untuk pembuatan kebijakan

yang berhubungan dengan

pengembangan wisata salah satunya

ialah Kimal Park Bendungan Tirta

Shinta. Terutama dalam penyediaan

fasilitas sarana dan prasarana wisata

yang dapat memberikan daya tarik

kepada wisatawan/pengunjung untuk

datang.

b) Pengelola Wisata

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi tambahan

terkait keinginan dan kebutuhan

pengunjung yang dilihat melalui

kepuasan pengunjung terhadap

fasilitas yang tersedia. Dan juga

sebagai bahan evaluasi kepada

pengelola wisata agar dapat

meningkatkan pengelolaan objek

wisata secara optimal.

1.5 Ruang Lingkup Wilayah

A. Ruang Lingkup Wilayah

Page 5: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 5

Ruang lingkup wilayah penelitian

yaitu Desa Wonomarto. Desa Wonomarto

adalah bagian dari wilayah Kecamatan

Kotabumi Utara , Kabupaten Lampung

Utara dan berada di utara Kecamatan

Kotabumi Utara. Wilayah Administratif

Kecamatan Kotabumi memiliki batas-batas

sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan

Kecamatan Sungkai Selatan

b) Sebelah Timur berbatasan dengan

Kecamatan Abung Timur

c) Sebelah Selatan berbatasan dengan

Kecamatan Kotabumi

d) Sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Sungkai Jaya

Gambar 1.1 Administrasi Wilayah

Penelitian

Sumber: Hasil Olahan Arcgis, 2019

B. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi/substansi

merupakan batasan yang digunakan

dalam melakukan penelitian. Ruang

lingkup materi dalam penelitian yang

dilakukan yaitu mengidentifikasi

karakteristik pengunjung dan

mengidentifikasi kepuasan pengunjung

terhadap ketersediaan sarana dan

prasarana wisata di Kimal Park

Bendungan Tirtashinta yang dilihat

melalui kebutuhan, kualitas, kuantitas

yang ada juga sesuai standar sarana dan

prasarana wisata dan juga mengetahui

hubungan karakteristik pengunjung

dengan kepuasan terkait sarana dan

prasarana wisata di Kimal Park

Bendungan Tirtashinta.

II. Tinjauan Literatur

2.1 Sarana dan Prasarana Wisata

Menurut Yoeti dalam Suchaina

(2014), mengatakan bahwa Prasarana

kepariwisataan adalah semua fasilitas yang

memungkinkan agar sarana kepariwisataan

dapat hidup dan berkembang sehingga

dapat memberikan pelayanan untuk

memuaskan kebutuhan wisata yang

beraneka ragam sehingga wisatawan juga

tertarik untuk berkunjung ke suatu tempat

wisata. Prasarana wisata adalah semua

fasilitas dan sumber daya manusia yang

mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam

perjalanannya di daerah tujuan wisata

seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi,

terminal, jembatan, dan lain sebagainya

(Suwantoro 2004).

Sarana wisata merupakan kelengkapan

daerah tujuan wisata yang diperlukan

untuk melayani kebutuhan wisatawan

dalam menikmati perjalanan wisatanya

(Suwantoro, 2004). Menurut Spillane

dalam Akrom (2014), sarana wisata

sebagai berikut:

1. Fasilitas utama, sarana yang

dibutuhkan dan dirasakan sangat

perlu selama pengunjung berada di

objek wisata. Salah satunya yaitu

atraksi wisata.

2. Fasilitas pendukung, sarana sebagai

pelengkap fasilitas utama, yaitu :

a. Akomodasi

b. Tempat makan dan minuman

c. Fasilitas dan pelayanan belanja

d. Fasilitas pelengkap yang terdiri atas

fasilitas pokok seperti :

e. Toilet umum

f. Pemandu wisata

g. Pusat informasi

h. Tempat parkir

2.2 Kepuasan Pengunjung

Menurut Day yang dikutip oleh

Tjiptono dalam Septiani (2010), Kepuasan

atau ketidakpuasan pelanggan adalah

respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang

dirasakan antara harapan sebelumnya (atau

norma kinerja lainnya) dan kinerja actual

produk yang dirasakan setelah

pemakaiannya. Prinsip utama kepuasan

Page 6: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

6 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

adalah perbandingan antara apa yang

diharapkan dengan tingkat kerja yang

dirasakan oleh wisatawan. Artinya

kepuasan itu merupakan perbandingan

antara kinerja dan harapan, jika kinerja

produk yang dirasakan lebih tinggi dari

harapan maka wisatawan akan puas atau

senang.

2.3 Karakteristik Pengunjung

Pengunjung adalah setiap orang

yang berkunjung ke suatu negara lain

dimana ia mempunyai tempat kediaman,

dengan alasan melakukan pekerjaan yang

diberikan oleh negara yang dikunjunginya.

1. Karakteristik Sosio-demografis

jenis kelamin, umur, status

perkawinan, tingkat pendidikan,

pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga

atau jumlah anggota keluarga dan lain-

lain yang dielaborasi dari karakteristik

tersebut.

2. Karakteristik Geografis

Karakteristik geografis membagi

wisatawan berdasarkan lokasi tempat

tinggalnya.Dikelompokkan berdasarkan

ukuran (size) kota tempat tinggal,

kepadatan penduduk di kota tersebut

dan lain-lain.

2.4 Sintesa Variabel

Dalam menganalisis kepuasan

pengunjung terhadap sarana dan prasarana

wisata diperlukan beberapa variable.

Variable terpilih sebagai berikut:

No. Sasaran Variabel Terpilih

1. Identifikasi

Kepuasan

Pengunjung

Terhadap

Sarana Wisata

di Kimal Park

Bendungan

Tirtashinta

1. Tempat parkir

2. Toilet umum

3. Tempat sampah

4. Gazebo/pondok santai

5. Musholla

6. Warung makan dan

minum

7. Wahana permainan

8. Pos Petugas keamanan

wisata.

No. Sasaran Variabel Terpilih

2. Identifikasi

Kepuasan

Pengunjung

Terhadap

Prasarana

Wisata di

Kimal Park

Bendungan

Tirtashinta

1. Akses Jalan

2. Transportasi

3. Air bersih

4. Listrik

5. Jaringan

Telekomunikasi

3. Identifikasi

korelasi

karakteristik

pengunjung

terhadap

kepuasan terkait

sarana dan

prasarana

wisata di Kimal

Park

Bendungan

Tirtashinta

1. Usia

2. Jenis Kelamin

3. Pekerjaan

4. Tingkat Pendapatan

5. Motivasi Berkunjung

6. Frekuensi Berwisata

Sumber: Hasil Analisis, 2019

III. Gambaran Umum

3.1 Gambaran Umum Kecamatan

Kotabumi Utara

Kecamatan Kotabumi Utara adalah

salah satu kecamatan dari 23 kecamatan

yang berada di Kabupaten Lampung Utara

dengan Ibukota Kecamatan adalah

Madukoro. Luas kecamatan 17.519 Ha,

dengan jumlah penduduk 30.108 jiwa,

yang terdiri dari penduduk laki-laki

berjumlah 15.385 jiwa dan penduduk

wanita berjumlah 14.723 jiwa. Secara

administrasi Kecamatan Kotabumi Utara

dibagi menjadi 8 (delapan) desa yaitu Kali

Cinta, Madukoro Baru, Madukoro, Talang

Jali, Margorejo, Banjar Wangi,

Wonomarto, dan Sawojajar.

3.2 Gambaran Umum Kawasan

Wisata Kimal Park Bendungan

Tirtashinta

Daerah penelitian Kimal Park

Bendungan Tirtashinta merupakan salah

satu objek wisata alam yang ada di Desa

Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara,

pada awalnya merupakan milik Pemerintah

Kabupaten Lampung Utara. Namun pada

tahun 1974 Bendungan Tirta Shinta mulai

dirintis pembangunan dan pengelolaannya

Page 7: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 7

oleh masyarakat dan TNI Angkatan Laut

Prokimal Lampung. Selanjutnya

bendungan ini dikembangkan menjadi

Objek Wisata Kimal Park atau lebih

dikenal Bendungan Tirta Shinta dan

diresmikan pada 22 April 2016. Luas objek

wisata adalah kurang lebih 4 hekatre.

Bendungan Tirta Shinta menjadi daya tarik

wisata tersendiri bagi masyarakat setempat

maupun wisatawan yang ingin menikmati

keindahan alam buatan berupa bendungan.

Bendungan Tirtashinta berjarak

kurang lebih 17 kilometer dengan waktu

tempuh 20-30 menit dari pusat kota

Kotabumi dengan menggunakan

transportasi darat. Bendungan Tirta Shinta

dikelola oleh tiga pihak yaitu TNI AL,

masyarakat, dan Pemerintah Daerah.

Pengelolaan tersebut dibagi menjadi tiga

bagian tempat yang dikelola oleh tiga

pihak. Namun, untuk sarana dan prasarana

yang ada mayoritas ada di lahan

pengelolaan milik TNI AL. Objek wisata

ini dibuka setiap hari dimana hari senin

sampai minggu dibuka pada jam 09.00 –

17.00 WIB. Karyawan yang bertugas di

objek wisata Bendungan Tirta Shinta

berjumlah 4 (empat) orang untuk dihari

senin-jum’at, dan kurang lebih 10

(sepuluh) orang dihari sabtu-minggu.

Keberadaan objek wisata ini berfungsi

sebagai tempat rekreasi yang menampilkan

keindahan pemandangan alam buatan yang

akan memberikan ketenangan bagi para

pengunjung. Tarif masuk ke Objek Wisata

Bendungan Tirta Shinta , dikenakan biaya

sebesar Rp 10.000/mobil, Rp 50.000/bus

dan Rp 5.000/motor.

IV. Metodologi Penelitian

4.1. Teknik Pengambilan Data

1. Data Primer

a) Kuisioner

Kuisioner adalah daftar pertanyaan

tertulis yang disusun untuk

menjawab tujuan penelitian yang

dilakukan. Kuisioner ini ditujukan

untuk pengunjung, ingin mengetahui

kebutuhan apa saja yang dibutuhkan

pengunjung terkait sarana dan

prasarana wisata, karakteristik

pengunjung, dan kepuasan

pengunjung terhadap kualitas serta

kuantitas sarana dan prasarana

wisata di Kimal Park Bendungan

Tirtashinta. Pengambilan data

angket atau kuisioner yang

dilakukan akan menggunakan 5

(lima) tingkatan dalam menentukan

kepuasan pengunjung. Dimana 5

tingkatan tersebut yaitu sangat tidak

puas, tidak puas, cukup puas, puas

dan sangat puas.

b) Observasi

Observasi merupakan salah satu

teknik pengumpulan data yang

mengamati dan mengidentifikasi

secara langsung situasi yang ada di

lapangan. Teknik ini digunakan bila

penelitian ditujukan untuk

mempelajari objek penelitian yang

tidak terlalu besar (Sekaran, 2006

dalam Rahman, 2014). Objek

penelitian yang akan diamati adalah

kualitas, kuantitas dan distribusi

sarana dan prasarana wisata yang

tersedia di Bendungan Tirta Shinta.

2. Data Sekunder

a) Survey Instansi

Instansi yang dituju juga disesuaikan

dengan kebutuhan dan keperluan

data yang berhubungan dengan

penelitian seperti Dinas Pemuda,

Olahraga dan Kepariwisataan

(Disporpar) Kabupaten Lampung

Utara dan pengelola objek wisata

untuk mengetahui aset/invetaris

mengenai fasilitas sarana dan

prasarana wisata Bendungan Tirta

Shinta, dokumen Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Lampung Utara Tahun 2014-2034

dan dokumen Rencana Induk

Pariwisata Daerah (Ripparda)

Kabupaten Lampung Utara.

b) Kajian Dokumen

Page 8: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

8 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

Keseluruhan kajian literatur tersebut

berhubungan dengan topik

penelitian yaitu Analisi Kepuasan

Pengunjung Terhadap Sarana dan

Prasarana Wisata di Objek Wisata

Bendungan Tirta Shinta.

4.2. Teknik Sampling Data

Pada penelitian ini, teknik sampling

atau pengambilan data yang akan

digunakan yaitu non-probability sampling

dengan menggunakan metode accidental

sampling. Accidental sampling adalah

teknik penentuan sampel, berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/insidental bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Menurut Nawawi dalam Indahtanti (2013),

mengatakan bahwa “. . . Accidental

sampling adalah teknik yang pengambilan

sampelnya tidak ditetapkan lebih dahulu

namun langsung mengumpulkan data dari

unit sampling yang ditemuinya, setelah

jumlahnya mencukupi pengumpulan

datanya dihentikan.” Kelemahan dari

metode ini adalah sangat mungkin sampel

yang diperoleh tidak representative dan

bias, sehingga tidak mungkin menarik

kesimpulan yang bersifat generalisasi

berdasarkan metode ini.

Alasan pengambilan sampel dengan

cara accidental sampling ini adalah atas

pertimbangan jumlah pengunjung di objek

wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta

tidak diketahui dengan jelas. Kriteria

sampel responden terpilih yaitu

pengunjung yang berkunjung di objek

wisata. Responden dipilih dari satu

kategori wisatawan berdasarkan waktu

berkunjung, yaitu hari kamis dan akhir

pekan (Minggu), dengan waktu

pengambilan data dimulai dari jam 10.00

pagi sampai dengan jam 17.00 sore.

Menurut Roscoe yang dikutip Uma

Sekaran (2006) dalam Hendryadi (2010)

memberikan acuan umum untuk

menentukan sampel yaitu ukuran sampel

lebih dari 30 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian. Jumlah sampel

yang diperoleh yaitu 61 responden. Teknik

sampling ini digunakan untuk mengetahui

karakteristik pengunjung, dan kepuasan

pengunjung terhadap kualitas dan kuantitas

sarana dan prasarana wisata yang tersedia

di Kimal Park Bendungan Tirtashinta.

4.3. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistic deskriptif adalah

statistic yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara

menggambarkan atau mendeskripsikan

data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa ada maksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generalisasi. Analisis statistic

deskriptif dalam penelitian ini ditujukan

untuk sasaran pertama dan kedua yaitu

identifikasi kepuasan pengunjung

terhadap sarana wisata dan identifikasi

kepuasan pengunjung terhadap prasarana

wisata.

Analisis statistik deksriptif pada

penelitian ini dilakukan pada hasil data

kebutuhan fasilitas sarana prasarana yang

dibutuhkan pengunjung, tingkat

pelayanan kualitas dan kuantitas fasilitas

sarana prasarana sesuai standar dan juga

kepuasan pengunjung terhadap sarana

prasarana wisata yang tersedia di Kimal

Park Bendungan Tirta Shinta. Teknik

analisis ini digunakan untuk

mengidentifikasi seberapa jauh kepuasan

yang dirasakan oleh pengunjung terhadap

sarana prasarana wisata dan pada sarana

prasarana manakah yang memberikan

kepuasan dan tidak memberikan rasa

puas kepada pengunjung yang datang.

Data yang dibutuhkan diperoleh melalui

angket atau kuisioner dan observasi. Data

yang ditujukan untuk mengetahui

kebutuhan fasilitas sarana prasarana

wisata dan kepuasan pengunjung dalam

penelitian ini akan dinilai secara

deskriptif persentase kemudian hasil

perhitungan deskriptif persentase

ditafsirkan ke dalam kalimat, dengan

Page 9: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 9

perhitungan sebagai berikut (PPT Metode

Analisis Perencanaan 1, 2016) :

Persentase %� �

�� 100

Keterangan :

Persentase (%) = Deskriptif persentase

(%)

n = Skor yang diperoleh

N = Skor maksimal/jumlah sampel

penelitian

2. Analisis Asosiasi Korelatif Pada sasaran ketiga yaitu

identifikasi korelasi karakteristik

pengunjung terhadap kepuasan terkait

sarana prasarana wisata digunakan analisis

asosiasi yang merupakan analisis statistic

yang digunakan untuk mencari hubungan

antar dua variable atau lebih, dimana

hubungan yang dihasilkan belum tentu

menunjukkan sebab akibat. Koefisien

korelasi adalah pengukuran asosiasi antar

dua variable. Metode analisis asosiasi yang

digunakan pada penelitian ini yaitu

korelasi variable ordinal collapse dengan

menggunakan uji koefisien kendall’s tau.

Menurut Sugiyono (2007) dalam

(Handaru & Ajining, 2011) korelasi

Kendall’s Tau digunakan untuk mencari

hubungan atau menguji hipotesis antara

dua variable atau lebih, bila data berbentuk

ordinal. Dapat pula salah satu data berskala

ordinal sementara data yang lainnya

beskala nominal maupun rasio. Analisis

chi-square bertujuan untuk mengetahui

hubungan antar variable yang terdapat

pada baris dan kolom. Jenis data yang

digunakan dalam uji chi-square harus

berbentuk data frekuensi berskala nominal

atau ordinan atau dapat juga salah satu data

berskala nominal dan ordinal.

Analisis ini ditujukan untuk

mengetahui hubungan, keeratan dan arah

hubungan antara variable karakteristik

pengunjung dan kepuasan pengunjung

terkait sarana prasarana wisata yang

tersedia di Kimal Park Bendungan Tirta

Shinta. Untuk variable jenis kelamin,

pekerjaan, motivasi berkunjung dan

frekuensi berwisata dianalisis

menggunakan analisis korelasi chi-square.

Hal itu dikarenakan bentuk data variable

tersebut adalah nominal. Sedangkan untuk

variable usia dan tingkat pendapatan

dianalisis menggunakan analisis korelasi

kendall’s tau, dikarenakan bentuk data

variable tersebut adalah ordinal dan rasio.

V. Analisis Data

5.1 Identifikasi Kepuasan

Pengunjung Terhadap Sarana

Wisata Di Kimal Park Bendungan

Tirta Shinta

5.1.1 Fasilitas Sarana Wisata Yang

Dibutuhkan Pengunjung Kimal

Park Bendungan Tirtashinta

Gambar 1.2 Fasilitas Sarana Wisata

Yang Dibutuhkan Pengunjung

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan, kebutuhan fasilitas sarana

wisata yang sangat dibutuhkan oleh

pengunjung yaitu toilet/ruang ganti sebesar

34% dan wahana permainan sebesar 33%.

Dimana hanya ada tiga toilet/ruang ganti di

objek wisata sehingga perlu adanya

penambahan pada sarana ini. Untuk

wahana permainan yang tersedia kurang

bervariasi sehingga diharapkan adanya

penambahan akan sarana tersebut.

Selanjutnya warung makan dan minum

sebesar 14%, ketersediaan sarana ini sudah

mencukupi namun diharapkan adanya

variasi makanan dan minuman yang di jual

dengan harga yang terjangkau. Lalu untuk

Page 10: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

10 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

lahan/tempat parkir sebesar 14%, telah

tersedia namun diperlukan peningkatan

baik luas maupun kondisi fisiknya. Dan

yang terakhir lain-lain sebesar 5%, seperti

kolam renang, spot foto dan musholla.

Dimana untuk musholla telah tersedia

namun dengan kondisi yang kurang baik,

spot foto yang tersedia kurang mencukupi

dan bervariasi, sedangkan kolam renang

belum tersedia.

5.1.2 Kualitas Dan Kuantitas Sarana

Wisata Yang Tersedia Sesuai

Standar

Beberapa sarana wisata yang

tersedia memiliki kuantitas dan kualitas

yang masih harus ditingkatkan. Hal itu

dilihat melalui kondisi fisik, kebersihan,

dan jumlah sarana wisata yang tersedia di

Kimal Park Bendungan Tirtashinta.

Beberapa permasalahan seperti jumlah

sarana wisata yang belum memenuhi

kebutuhan pengunjung, masih terdapat

fasilitas yang memiliki kondisi fisik

kurang terawat. Fasilitas sarana wisata

yang belum memenuhi standar minimal

Peraturan Menteri Pariwisata No. 3 Tahun

2018 Tentang DAK Fisik Bidang

Pariwisata maupun teori menurut Lothar

A. Kreck dalam Yoeti dalam Santoso

(2017) yaitu toilet umum dan tempat

sampah. Untuk fasilitas toilet umum perlu

adanya penambahan jumlah toilet,

peningkatan dan pemeliharaan kualitas

terkait kondisi fisik serta kebersihan toilet

umum yang telah ada. Hal ini didukung

dengan data yang menunjukkan bahwa

toilet umum merupakan kebutuhan yang

dibutuhkan oleh pengunjung saat berada di

objek wisata. Dan untuk permasalahan

tempat sampah yaitu persebaran tempat

sampah belum merata di titik objek wisata

dan juga tidak dibedakan antara tempat

sampah organic dan non organic, sehingga

perlu disediakan lebih banyak lagi fasilitas

tempat sampah serta persebaran tempat

sampah diberbagai titik didalam objek

wisata.

Fasilitas sarana wisata yang telah

sesuai standar minimal peraturan maupun

teori yaitu tempat parkir, gazebo/pondok

santai, warung makan dan minum, wahana

permainan, dan pos petugas keamanan.

Namun masih perlu adanya peningkatan

terkait kondisi fisik serta jumlah fasilitas

yang tersedia sehingga mampu memenuhi

kebutuhan dan juga memberikan

kenyaman kepada pengunjung yang datang

di Kimal Park Bendungan Tirta Shinta.

5.1.3 Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana Wisata

Tabel 1.1 Kepuasan Pengunjung

Terhadap Kuantitas Sarana Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Tabel 1.2 Kepuasan Pengunjung

Terhadap Kualitas Sarana Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Tabel 1.3 Kepuasan Pengunjung

Terhadap Kelengkapan Sarana Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Page 11: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 11

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan, didapatkan bahwa sebagian

besar pengunjung objek wisata Kimal Park

Bendungan Tirtashinta merasa cukup puas

terhadap sarana wisata yang tersedia, baik

itu dilihat melalui kuantitas, kualitas, dan

kelengkapan sarana. Dimana dilihat

melalui segi kuantitas sebagian besar

pengunjung merasa cukup puas dengan

fasilitas sarana tempat/lahan parkir, tempat

sampah, gazebo/pondok santai, dan

warung makan dan minum. Dari segi

kualitas sebagian besar pengunjung merasa

cukup puas dengan fasilitas sarana

tempat/lahan parkir, gazebo/pondok santai,

musholla, warung makan dan minum, dan

petugas keamanan. Namun, ada beberapa

fasilitas sarana wisata yang mendapatkan

penilaian tidak puas oleh pengunjung baik

dari segi kualitas dan kuantitas yaitu toilet

umum dan wahana permainan.

Ketidakpuasan maupun cukup puas

yang dirasakan oleh pengunjung sesuai

dengan data dan pembahasan sebelumnya

terkait kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan

pengunjung dan juga kualitas dan kuantitas

sarana wisata yang sesuai standar.

Ketidakpuasan dan cukup puas yang

dirasakan dipengaruhi oleh jumlah, kondisi

fisik serta kebersihan fasilitas sarana

wisata yang tersedia.

Dimana untuk fasilitas yang

mendapatkan penilaian tidak puas yaitu

toilet umum dimana fasilitas ini paling

dibutuhkan pengunjung namun secara

eksisting memiliki kualitas dan kuantitas

yang kurang baik serta belum sesuai

standar minimal menurut peraturan.

Jumlah toilet umum yang tersedia belum

mencukupi kebutuhan pengunjung serta

kondisi fisik dan kebersihan yang kurang

baik. Sedangkan wahana

permainan/rekreasi telah sesuai dengan

standar minimal dan sarana yang paling

dibutuhkan oleh pengunjung, namun

fasilitas tersebut kurang bervariasi dan ada

beberapa wahana permainan memiliki

kondisi dan kebersihan yang kurang baik.

Sedangkan untuk fasilitas yang

mendapatkan penilaian cukup puas tetap

perlu dilakukan peningkatan terkait

kualitas dan kuantitas fasilitas sarana yang

ada agar dapat memberikan rasa puas

kepada pengunjung yang datang dan

menikmati fasilitas sarana wisata yang

tersedia di Kimal Park Bendungan

Tirtashinta.

5.2 Identifikasi Kepuasan

Pengunjung Terhadap Prasarana

Wisata Di Kimal Park Bendungan

Tirtashinta

5.2.1 Fasilitas Prasarana Wisata Yang

Dibutuhkan Pengunjung Kimal

Park Bendungan Tirtashinta

Gambar 1.3 Fasilitas Prasarana Wisata

Yang Dibutuhkan Pengunjung

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan, kebutuhan fasilitas prasarana

wisata yang sangat dibutuhkan oleh

pengunjung yaitu akses jalan dengan

kondisi jalan yang baik menuju objek

wisata. Fasilitas ini sangat dibutuhkan

untuk mendukung akses jalan untuk

menuju ke objek wisata sehingga perlu

adanya perbaikan jalan yang rusak.

Selanjutnya air bersih, dimana kualitas air

yang tersedia kurang baik sehingga perlu

adanya peningkatan kualitas air agar

pengunjung merasa nyaman dan aman saat

menggunkannya. Lalu untuk transportasi

dimana belum tersedianya transportasi

umum yang melayani pergerakan dari dan

menuju objek wisata. Dan yang terakhir

lain-lain yaitu penginapan.

5.2.2 Kualitas Dan Kuantitas Sarana

Wisata Yang Tersedia Sesuai

Standar

Page 12: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

12 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan, didapatkan bahwa fasilitas

prasarana wisata yang yang tersedia

memiliki kualitas yang masih harus

ditingkatkan. Hal itu dilihat melalui

kondisi fisik yang tersedia di Kimal Park

Bendungan Tirtashinta. Fasilitas prasarana

wisata yang telah memenuhi standar

minimal menurut teori Lothar A. Kreck

dalam Yoeti dalam Santoso (2017) yaitu

akses jalan, air bersih, jaringan listrik dan

juga jaringan telekomunikasi. Namun

meskipun telah memenuhi standar minimal

yang sesuai, fasilitas prasarana yang telah

disebutkan masih perlu dilakukan

perbaikan terkait jalan yang rusak dan

peningkatan kualitas air bersih yang telah

tersedia.

Untuk fasilitas prasarana wisata

yang tidak memenuhi standar minimal

yaitu transportasi. Namun secara eksiting

belum adanya transportasi umum yang

tersedia untuk mengakomodir pengunjung

menuju ke lokasi Kimal Park Bendungan

Tirtashinta. Sebagian besar pengunjung

yang datang ke objek wisata menggunakan

kendaraan pribadi baik itu motor maupun

mobil. Sehingga perlu adanya transportasi

umum yang melayani pergerakan dari dan

menuju yang dilakukan pengunjung dari

segi kuantitas dan kualitas. Hal ini

didukung dengan data yang menunjukkan

bahwa transportasi dan akses jalan

merupakan kebutuhan yang paling banyak

dibutuhkan oleh pengunjung untuk menuju

ke objek wisata.

5.2.3 Kepuasan Pengungjung Terhadap

Prasarana Wisata

Tabel 1.4 Kepuasan Pengunjung

Terhadap Aksesibilitas Prasarana

Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Tabel 1.5 Kepuasan Pengunjung

Terhadap Kualitas Prasarana Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Tabel 1.6 Kepuasan Pengunjung

Terhadap Kelengkapan Prasarana

Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan, didapatkan bahwa sebagian

besar pengunjung objek wisata Kimal Park

Bendungan Tirtashinta merasa tidak puas

terhadap aksesibilitas dan kualitas

prasarana wisata yang tersedia. Dimana

dilihat melalui segi aksesibilitas sebagian

besar pengunjung merasa tidak puas

dengan akses jalan dan transportasi.

Padahal didukung dengan data sebelumnya

yang menunjukkan bahwa akses jalan dan

transportasi merupakan prasarana yang

paling banyak dibutuhkan oleh pengunjung

untuk menuju dan dari objek wisata. Dari

segi kualitas sebagian besar pengunjung

juga merasa tidak puas pada fasilitas

jaringan air bersih, jalan, dan

telekomunikasi. Namun, ada satu fasilitas

prasarana wisata yang mendapatkan

penilaian cukup puas oleh pengunjung baik

dari segi kualitas yaitu jaringan listrik.

Ketidakpuasan maupun cukup puas

yang dirasakan oleh pengunjung sesuai

dengan data dan pembahasan sebelumnya

terkait fasilitas yang dibutuhkan

pengunjung dan juga kualitas prasarana

wisata yang sesuai standar. Hal tersebut

sesuai dengan data yang diperoleh bahwa

ketidakpuasan dan cukup puas yang

dirasakan dipengaruhi oleh kondisi fisik

fasilitas prasarana wisata ataupun

pelayanan yang tersedia. Akses jalan

Page 13: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 13

dengan kondisi jalan yang tidak baik,

masih banyak jalan bergelombang dan juga

berlubang. Kualitas air yang tersedia

berwarna keruh sehingga membuat

pengunjung tidak nyaman

menggunakannya. Tidak tersedianya

transportasi umum yang dapat melayani

pengunjung dari dan menuju objek wisata

Kimal Park Bendungan Tirtashinta. Hanya

beberapa jenis provider yang mendapatkan

sinyal 3g ataupun 4g di dalam objek

wisata.

5.3 Identifikasi Korelasi

Karakteristik Pengunjung

Terhadap Kepuasan Terkait

Fasilitas Sarana Dan Prasarana

Wisata

5.3.1 Korelasi Karakteristik

Pengunjung Terhadap Kepuasan

Terkait Sarana Wisata

Tabel 1.7 Rekapitulasi Nilai Koefisien

Korelasi Karakteristik Pengunjung

Dengan Kepuasan Sarana Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai

korelasi menunjukkan bahwa seluruhnya

karakteristik pengunjung seperti jenis

kelamin, usia, pekerjaan, tingkat

pendapatan, motivasi berkunjung dan

frekuensi berwisata memiliki hubungan

dengan kepuasan sarana wisata yang ada di

objek wisata. Artinya ketersediaan sarana

tempat/lahan parkir, toilet umum, tempat

sampah, gazebo/pondok santai, musholla,

warung makan dan minum, wahana

permainan dan pos petugas keamanan yang

telah ada di objek wisata memberikan

kepuasan kepada pengunjung yang datang.

Oleh karena itu, dalam pengembangannya

pengelola objek wisata perlu

memperhatikan atraksi wisata maupun

fasilitas sarana wisata yang diminati dan

menarik, agar selalu memberikan rasa puas

kepada pengunjung yang datang. Tidak

lupa pula untuk melakukan peningkatan

kualitas serta kuantitas sarana dan

prasarana wisata yang dapat memfasilitasi

dan memenuhi kebutuhan pengunjung dan

pembenahan terhadap fasilitas sarana dan

prasarana wisata yang mengalami

kerusakan dan berada pada kondisi yang

kurang memadai untuk meningkatkan

kenyamanan dan kepuasan pengunjung.

Dengan begitu pengembangan objek

wisata akan berjalan secara optimal dan

dapat memberikan dampak positif bagi

keberlangsungan objek wisata.

5.3.2 Korelasi Karakteristik

Pengunjung Terhadap Kepuasan

Terkait Prasarana Wisata

Tabel 1.8 Rekapitulasi Nilai Koefisien

Korelasi Karakteristik Pengunjung

Dengan Kepuasan Prasarana Wisata

Sumber: Hasil Olahan Kuisioner, 2020

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai

korelasi menunjukkan bahwa seluruhnya

karakteristik pengunjung seperti jenis

kelamin, usia, pekerjaan, tingkat

pendapatan, motivasi berkunjung dan

frekuensi berwisata memiliki hubungan

dengan kepuasan prasarana wisata yang

ada di objek wisata. Artinya prasarana

Page 14: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

14 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

transportasi, air bersih, jalan, jaringan

listrik dan jaringan telekomunikasi yang

ada di kawasan objek wisata dengan

kualitas yang baik dan sesuai standar

memberikan kepuasan kepada pengunjung

yang datang. Oleh karena itu, penyediaan

dan peningkatan terhadap fasilitas

prasarana wisata yang ada harus menjadi

perhatian penuh oleh pengelola objek

wisata Kimal Park Bendungan Tirtashinta

maupun pemerintah daerah setempat.

Prasarana wisata yang tersedia bertujuan

untuk memudahkan dalam kegiatan

beratraksi sehingga dapat memberikan

pelayanan untuk memuaskan kebutuhan

pengunjung yang beraneka ragam dan

nantinya pengunjung juga tertarik untuk

berkunjung ke suatu objek wisata. Dengan

begitu pengembangan objek wisata akan

berjalan secara optimal dan dapat

memberikan dampak positif bagi

keberlangsungan objek wisata.

VI. Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi kepuasan pengunjung

terhadap sarana dan prasarana wisata di

Kimal Park Bendungan Tirtashinta.

Didapatkan bahwa sebagian besar

responden pengunjung yang datang merasa

cukup puas dengan sarana wisata yang

tersedia dan merasa tidak puas dengan

prasarana wisata yang tersedia.

Ketidakpuasan maupun cukup puas yang

dirasakan oleh responden pengunjung

dipengaruhi oleh jumlah, kebersihan, serta

kondisi fisik sarana dan prasarana wisata

yang tersedia. Namun dilihat dari kondisi

eksisting secara umum sarana dan

prasarana wisata di Kimal Park Bendungan

Tirtashinta yang tersedia dinilai belum

dapat memenuhi kebutuhan pengunjung.

Dikarenakan sebagian besar sarana dan

prasarana wisata yang ada memiliki

kualitas dan kuantitas yang kurang baik

juga di bawah standar dan belum memadai

sehingga membuat pengunjung kurang

puas.

Pengunjung yang datang sebagian

besar berjenis kelamin perempuan dan

yang berusia dewasa awal (18-29 tahun),

pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa,

dengan tingkat pendapatan sangat rendah.

Karakteristik pengunjung dengan kepuasan

terkait sarana dan prasarana wisata

seluruhnya memiliki hubungan. Dilihat

dari hal tersebut pengunjung merasa puas

dengan kuantitas dan kualitas sarana

prasarana wisata yang tersedia. Sehingga

penyediaan dan peningkatan akan kualitas

dan kuantitas fasilitas sarana dan prasarana

wisata yang ada perlu dilakukan agar dapat

memberikan rasa puas kepada pengunjug

yang datang.

2. Rekomendasi

2.1 Rekomendasi Bagi Pemerintah

a) Perlu adanya komitmen secara

penuh dari Pemerintah Daerah

Kabupaten Lampung Utara dalam

implementasi pembangunan fasilitas

pendukung pengembangan objek

wisata yang telah ditetapkan dalam

dokumen Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW). Karena

pengembangan objek wisata ini

telah tertuang dalam dokumen

Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Lampung Utara

Tahun 2014-2034.

b) Perlu adanya perhatian dan

komitmen dari Pemerintah Daerah

Kabupaten Lampung Utara

khususnya pihak pengelola yang

terkait masalah kepariwisataan yaitu

Dinas Pemuda, Olahraga dan

Kepariwisataan (Disporpar) untuk

memasukkan prioritas

pengembangan objek wisata

kedalam dokumen Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan

Daerah (Ripparda) Kabupaten

Lampung Utara.

c) Perlu adanya komitmen dan

kerjasama Pemerintah Daerah

Kabupaten Lampung Utara dengan

satuan kerja pemerintah daerah

(SKPD) lain untuk mendukung

Page 15: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 15

pengembangan dan meningkatkan

atraksi wisata dan fasilitas sarana

prasarana wisata agar potensi objek

wisata di Kimal Park Bendungan

Tirtashinta dapat dikembangkan

secara optimal dan akan dapat

menarik pengunjung untuk datang.

Salah satunya seperti peningkatan

peningkatan terkait pelayanan jasa

melalui perbaikan system jaringan

jalan untuk meningkatkan

aksesibilitas antar kawasan dengan

memperbaiki jalan yang rusak dan

penyediaan transportasi umum yang

melayani pergerakan dari dan

menuju objek wisata yang dilakukan

pengunjung.

2.2 Rekomendasi Bagi Pengelola

a) Perlu adanya pembenahan terhadap

fasilitas sarana wisata yang

mengalami kerusakan ataupun

berada pada kondisi yang kurang

baik dan memadai. Seperti

meningkatkan kondisi dan

kebersihan toilet umum,

penambahan wahana permainan

yang lebih bervariasi, penambahan

tempat sampah yang disebar di

seluruh fasilitas lainnya yang ada,

peningkatan kondisi fisik dan alat

salat untuk musholla. Hal tersebut

dilakukan untuk meningkatkan

kenyaman dan kepuasan

pengunjung.

b) Perlu adanya pembenahan terhadap

fasilitas prasarana wisata yang

mengalami kerusakan dan berada

pada kondisi yang kurang memadai

untuk meningkatkan kenyamanan

dan kepuasan pengunjung. Seperti

peningkatan kualitas air bersih.

c) Pengelola perlu menjaga dan

meningkatkan kualitas serta

kuantitas sarana dan prasarana

wisata yang dapat memfasilitasi dan

memenuhi kebutuhan pengunjung

agar dapat memberikan kepuasan

kepada pengunjung yang datang.

d) Pentingnya mengetahui

permasalahan yang sedang terjadi

untuk dijadikan evaluasi berkala

agar pengelola dapat segera

menemukan solusi yang tepat,

sehingga dapat meminimalisir

dampak yang akan terjadi di waktu

yang akan datang, seperti

menurunnya kunjungan pengunjung

yang datang.

3. Keterbatasan Studi

a) Dalam penelitian ini jumlah sampel

responden yang digunakan terhenti

di 61 responden, dikarenakan

peneliti menggunakan teknik

pengambilan sampel accidental

sampling dimana pengunjung yang

datang sangat sedikit.

b) Tidak mengkonfirmasi kepada

pemerintah daerah mengapa sarana

dan prasarana wisata yang tersedia

belum memadai dan masih ada di

bawah standar.

4. Saran Bagi Studi Lanjutan

a) Penelitian terkait peran pemerintah

dalam mendukung pengembangan

peningkatan sarana dan prasarana

objek wisata Kimal Park Bendungan

Tirtashinta dan kawasan sekitarnya.

b) Penelitian terkait peran stakeholder

dalam pengelolaan pengembangan

objek wisata Kimal Park Bendungan

Tirtashinta.

VII. Daftar Pustaka

Andini, N. A. (2016). Pengaruh Tourist

Experience Terhadap Kepuasan

Wisatawan Dan Dampaknya Pada

Revisit Intention.

repository.upi.indonesia.

Apriliani, P. R. (2013). Analisis

Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Taman Wisata Alam Curug

Cilengkrang di Kabupaten

Bandung.

Arwandi. (2016). Studi Peningkatan

Sarana dan Prasarana Kawasan

Page 16: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

16 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973

Objek Wisata Pantai Pa'Badilang

Kecamatan Bontomatene

Kabupaten Kepulauan Selayar.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan

Kotabumi Utara. (2018).

Kecamatan Kotabumi Utara

Dalam Angka 2017. Lampung

Utara

Bagiastra, I. K. (2013). ANALISIS

MANAJEMEN TOILET

UMUMDI KAWASAN WISATA

LOMBOK. 10 Media Bina Ilmiah.

Dewi, S. S. (2017). Pengaruh Sarana

Wisata Terhadap Kepuasan

Wisatawan Di Panorama Tabek

Patah Kabupaten Tanah Datar.

Padang: FPP Universitas Negeri

Padang.

Dr. Cahya Suryana, S. M. (2007).

Pengolahan dan Analisisi Data

Penelitian. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional .

Fajriasanti, R. (2010). Pariwisata Sebagai

Sistem: Model Sistem Pariwisata

di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa

Tengah.

Ghani, Y. A., & Brahmanto, E. (2015).

Pengaruh Inovasi Sarana Prasarana

Terhadap Kepuasan Pengunjung

Di Objek Wisata Karangsetra

Waterland. Pariwisata, 98-110.

Hadzami, B. (2018). Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Frekuensi

Kunjungan Wisata (Kaus di

Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan, Kecamatan

Jagakarsa, DKI Jakarta). Bogor:

IPB.

Hafsani, M. R. (2010). Ketersediaan

Sarana Wisata Objek Wisata

Pemandian Air Panas Guci Di

Kecamatan Bumijawa Kabupaten

Tegal. Semarang: Fakultas Ilmu

Sosial, UNES.

Hendryadi, Suryani. (2010). Metode Riset

Kuantitatif.

Hermawan, H. (2017). Pengaruh Daya

Tarik Wisata, Keselamatan, Dan

Sarana Wisata Terhadap Kepuasan

Serta Dampaknya Terhadap

Loyalitas Wisatawan : Studi

Community Based Tourism di

Gunung Api Purba Nganggeran.

Jurnal Media Wisata, 562-577.

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bi

tstream/handle/123456789/3070/0

7%20BAB%20III.pdf?sequence=9

. Diakses pada tanggal 01-11-

2019, pukul 0:48 WIB.

http://etheses.uin-

malang.ac.id/2094/7/08510046_Ba

b_3.pdf . Diakses pada tanggal 02-

09-2020, pukul 22:57 WIB.

ISDARMANTO. SE, M. M. (2017).

Dasar-Dasar Kepariwisataan dan

Pengelolaan Destinasi Pariwisata.

Yogyakarta: Gerbang Media

Aksara dan STiPrAm Yogyakarta.

Menteri Pariwisata Republik Indonesia,

(2018). Peraturan Menteri

Pariwisata Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2018 Tentang

Petunjuk Operasional Pengelolaan

dan Alokasi Khusus Fisik Bidang

Pariwisata. Jakarta.

Nanang, Sang. 2015. Berbincang Soal

Sampah di Tempat Wisata.

https://www.kompasiana.com/sang

nanang/5512ccc1813311bd21bc5f

b0/berbincang-soal-sampah-di-

tempat-wisata . Diakses pada

tanggal 29-04-2020, pukul 22:34

WIB.

Nawangsari D, d. (2018). Pengembangan

Wisata Pantai Desa Watu Karung

dan Desa Sendang Kabupaten

Pactan Tahun 2017. GeoEco, 31-

40. Pendit, N. S. (2003). Ilmu

Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana).

Jakarta: Penebar Swadaya.

Pemerintah Republik Indonesia, (2009).

Undang-Undang Nomor 10 Tahun

2009 Tentang Kepariwisataan.

Jakarta.

Presiden Republik Indoneisa, (2014).

Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa. Jakarta.

Page 17: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah1, Dewi Sawitri

2, dan Yudha Rahman

3, Kepuasan Pengunjung Terhadap

Sarana dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta

Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973 17

Riadi, D. E. (2016). Statistika Penelitian

(Analisis Manual dan IBM SPSS).

Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Ristianti, N. S. (2016). Kebijakan

Kebutuhan Transportasi Dalam

Mendukung Pengembangan

Pariwisata Di Kota Salatiga.

RUANG, 96-103.

Sasmita, A. (2017). Kajian Aspek Fasilitas

Wisata Berdasarkan Konsep

Geoturism pada Kawasan Wisata

Desa Silalahi, Kaldera Toba.

Sumatera Utara:

http://repositori.usu.ac.id/handle/1

23456789/1968.

Sarnubi. 2019. Tingkatkan PAD Melalui

Pariwisata, Disporapar Lampura

Lirik Bendungan Way Tebabeng.

https://www.kupastuntas.co/2019/

11/26/tingkatkan-pad-melalui-

pariwisata-disporapar-lampura-

lirik-bendungan-way-tebabeng/.

Diakses pada tanggal 08-12-2019,

pukul 12:17 WIB.

Septiani, D. (2010). Pengaruh Sarana dan

Prasarana Wisata Terhadap

Kepuasan Wisatawan Nusantara

Di Kota Padang. Bandung:

Fakultas Bisnis dan Manajemen,

Universitas Widyatama.

Septiani, dkk. (2019). Analisis Preferensi

Pengunjung Kawasan Wisata Gili

Meno Kabupaten Lombok Utara.

Jurnal Ilmu Manajemen dan

Bisnis, 141-154.

Shofwan Hanief, S. M., & Dian Pramana,

S. M. (2018). Pengembangan

Bisnis Pariwisata Dengan Media

Sistem Informasi. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Soebiyantoro, U. (2009). Pengaruh

Ketersediaan Sarana Prasarana,

Sarana Transportasi terhadap

Kepuasan Wisatawan. Jurnal

Manajemen Pemasaran, 16-22.

Suchaina. (2014). Pengaruh Kualitas

Fasilitas Sarana dan Prasarana

Terhadap Peningkatan Jumlah

Pengunjung Wisata Danau Ranu

Grati. Jurnal Psikologi, 89-109.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito Bandung.

Sunarta, I. G. (2018). Dampak

Pengembangan Sarana Pariwisata

Peningkatan Jumlah Pengunjung

Di Wisata Alam Air Panas

Angseri, Tabanan. Jurnal Destinasi

Pariwisata, 217-223.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar

Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.

Suwena, I. K., & Widyatmaja, I.

N. (2017). Pengetahuan Dasar

Ilmu Pariwisata. Indonesia:

Pustaka Larasan.

Tangkere, E. G., & Sondak, L. W. (2017).

Tingkat Kepuasan Pengunjung

Terhadap Kualitas Pelayanan

Daerah Wisata Puncak Temboan

Tomohon. Agri-SosioEkonomi

Unsrat, 35-46.

UNWTO. (2011). UNWTO Tourism

Highlight 2011 Edition. UNWTO

Utama, I. G. (2014). Pengantar Industri

Pariwisata. Yogyakarta:

Deepublish.

Wahyudi, Isa. Konsep Pengembangan

Pariwisata.

http://cvinspireconsulting.com/kon

sep-pengembangan-pariwisata/.

Diakses pada tanggal 04-

10-2019, pukul 0:30 WIB.

Widyo, I. (n.d.). Retrieved April 30, 2020,

from Academia Edu:

https://www.academia.edu/365613

27/KEBIJAKAN_SANITASI_LIN

GKUNGAN_PARIWISATA

Wijaya, Raden. 2013. Skala Likert

(Metode Perhitungan, Persentase

dan Interval).

https://www.slideshare.net/wijayar

aden/skala-likert-metode-

perhitungan-persentase-dan-

intervalDiakses pada tanggal 12-

01-2020, pukul 22:26 WIB.

Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu

Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yoeti, O. A. (2003). Tour and Travel

Marketing. Jakarta: Pradnya

Paramita.

Page 18: KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA DAN ...repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009090036/...sarana dan prasarana wisata. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini

Putri Salamah, Dewi Sawitri dan Yudha Rahman, Kepuasan Pengunjung Terhadap Sarana

dan Prasarana Wisata di Kimal Park Bendungan Tirtashinta Wonomarto Kotabumi Utara

18 Volume 0 Nomor 0 - Bulan 1111 - p ISSN 2301-878X - e ISSN 2541- 2973