Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

46
Disusun oleh : NIM : Faiz Alfian 145060201111039 Ahmad Fahmi Irfanda 145060200111011 Try Yuda Yasman 135060200111037 Sena Ilham 125060202111005 Fathony Aziz 125060201111001 Kelompok 6 Review Buku Cengel Bab 9

description

Mekanika Fluida 2

Transcript of Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Page 1: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Disusun oleh : NIM :

• Faiz Alfian 145060201111039• Ahmad Fahmi Irfanda 145060200111011• Try Yuda Yasman 135060200111037• Sena Ilham 125060202111005• Fathony Aziz 125060201111001

Kelompok 6Review Buku Cengel

Bab 9

Page 2: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 2

Analisis Diferensial Aliran Fluida

Tujuan :1.Memahami bagaimana diferensial persamaan massa

dan konservasi momentum.

2.Mengetahui fungsi arus dan bidang tekanan, dan plot

arus untuk diketahui medan kecepatan.

3.Mendapatkan solusi analitis dari persamaan gerak untuk

bidang aliran sederhana.

Page 3: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 3

Pengantar

IngatControl volume (CV) versi hukum kekekalan massa dan energiCV versi konservasi momentum

CV, atau integral, bentuk persamaan yang berguna untuk menentukan efek keseluruhanNamun, kita tidak dapat memperoleh pengetahuan rinci tentang medan aliran di dalam motivasi CV untuk analisis diferensial

Page 4: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 4

Pengantar

Contoh: Persamaan Incompressible Navier-Stokes

Page 5: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 5

Konservasi Massa

Ingat kembali CV untuk Transformasi panas Reynolds (RTT)

Periksa kembali 2 metode untuk mendapatkan diferensial dari hukum kekekalan massa

Divergence teorema (Gauss’s)

Differential dari teorema CV dan hukum Taylor pada ekspansi

Page 6: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 6

Konservasi MassaDivergence Theorem

Teorema divergensi memungkinkan kita untuk mengubah Integral volume yang berbeda dari vektor ke suatu persamaan yang tidak terintegralkan atas level yang mendefinisikan volume.

Page 7: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 7

Konservasi MassaDivergence Theorem

Tulis kembali hukum kekekalan momentum

Menggunakan teorema divergence, ganti daerah integral dengan volume integral dan collect terms

Integral berlaku untuk CV, maka dari itu:

Page 8: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 8

Conservation of MassDifferential CV and Taylor series

Pertama, menetapkan control volume (CV) dari volume yang sangat kecil dx x dy x dz

Berikutnya, kita dekati laju aliran massa masuk atau keluar dari masing-masing 6 sisi menggunakan persamaan Taylor ekspansi di sekitar titik pusat, misalnya, sisi yang tepat

Ignore terms higher than order dx

Page 9: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 9

Konservasi MassaDiferensial CV dan seri Taylor

Infinitesimal control volumeof dimensions dx, dy, dz Area of right

face = dy dz

Mass flow rate throughthe right face of the control volume

Page 10: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 10

Konservasi MassaDiferensial CV dan seri Taylor

Sekarang, mari kita jumlah tingkat aliran massa masuk dan keluar dari 6 sisi dari CV

Tempatkan ke konservasi integral dari persamaan massa

Net mass flow rate into CV:

Net mass flow rate out of CV:

Page 11: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 11

Konservasi MassaDiferensial CV dan seri Taylor

setelah substitusi,

Membagi melalui volume dx dy dz

Atau, jika kita menerapkan definisi perbedaan dari vektor

Page 12: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 12

Konservasi Massabentuk alternatif

Menggunakan aturan produk pada jangka divergence

Page 13: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 13

Konservasi Massakoordinat silinder

Ada banyak cara yang lebih sederhana untuk menyelesaikan jika persamaan ditulis dalam koordinat silinder-polarCara termudah untuk mengkonversi dari Cartesian adalah dengan menggunakan bentuk vektor dan definisi operator divergensi di koordinat silinder

Page 14: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 14

Konservasi Massakoordinat silinder

Page 15: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 15

Konservasi MassaKasus khusus

Aliran kompresibel stabil

Cartesian

Cylindrical

Page 16: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 16

Konservasi MassaKasus khusus

Aliran Incompressible

Cartesian

Cylindrical

and = constant

Page 17: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 17

Konservasi Massa

Secara umum, persamaan kontinuitas tidak dapat digunakan dengan sendirinya untuk memecahkan medan aliran, namun dapat digunakan untuk

1. Menentukan apakah medan aliran kecepatan adalah mampat

2. Mencari komponen kecepatan

Page 18: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 18

The Stream Function

Mempertimbangkan persamaan kontinuitas untuk aliran 2D mampat

Mengganti transformasi

memberikan This is true for any smoothfunction (x,y)

Page 19: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 19

The Stream Function

Why do this?Variabel Tunggal menggantikan (u,v). Setelah diketahui, (u,v) dapat dihitung.

signifikansi fisik1. Kurva konstan adalah arus aliran

2. Selisih antara arus sama dengan laju aliran volume antara arus

Page 20: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 20

The Stream FunctionPhysical Significance

Ingat dari Bab. 4 bahwa seiring dari streamline

Change in along streamline is zero

Page 21: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 21

The Stream FunctionPhysical Significance

Selisih antara arus sama dengan laju aliran volume antara arus

Page 22: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 22

Conservation of Linear Momentum

Ingat kembali CV dari Chap. 6

Menggunakan teorema divergensi untuk mengkonversi integral

Body Force

Surface Force

ij = stress tensor

Page 23: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 23

Conservation of Linear Momentum

Mengganti integral volume,

Menyadari bahwa ini berlaku untuk setiap CV, integral dapat turun menjadi

This is Cauchy’s Equation

Can also be derived using infinitesimal CV and Newton’s 2nd Law (see text)

Page 24: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 24

Conservation of Linear Momentum

Bentuk alternatif dari Cauchy Persamaan dapat diturunkan dengan memperkenalkan

Memasukkan ini ke Persamaan Cauchy

(Chain Rule)

Page 25: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 25

Conservation of Linear Momentum

Sayangnya, persamaan ini tidak terlalu diperlukan

10 DiketahuiStress tensor, ij : 6 komponen independen

Massa jenis Kecepatan, V : 3 komponen independen

4 persamaan (kontinuitas + momentum)

6 persamaan diperlukan untuk menutup masalah!

Page 26: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 26

Navier-Stokes Equation

Langkah pertama adalah untuk memisahkan ij ke tekanan

dan kental tekanan

Situasi belum membaik6 diketahui di ij 6 diketahui diij + 1 di P, yang berarti bahwa kami telah menambahkan 1!

ij xx xy xz

yx yy yz

zx zy zz

p 0 0

0 p 0

0 0 p

xx xy xz yx yy yz zx zy zz

Viscous (Deviatoric) Stress Tensor

Page 27: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 27

Navier-Stokes Equation

(toothpaste)

(paint)

(quicksand)

Pengurangan jumlah variabel dicapai dengan berkaitan tegangan geser untuk regangan-tingkat tensor.

Untuk fluida Newtonian dengan sifat konstan

Newtonian fluid includes most commonfluids: air, other gases, water, gasoline

Newtonian closure is analogousto Hooke’s Law for elastic solids

Page 28: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 28

Navier-Stokes Equation

Ganti ij ke persamaan Cauchy dengan memasukkan persamaan Navier-Stokes

Hal ini menyebabkan persamaan fluida pada sistem tertutup

4 persamaan (kontinuitas dan momentum)

4 temuan rumus (U, V, W, p)

Incompressible NSEwritten in vector form

Page 29: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 29

Navier-Stokes Equation

Selain bentuk vektor, persamaan N-S incompressible dapat ditulis dalam beberapa bentuk lain

Cartesian coordinates

Cylindrical coordinates

Notasi tensor

Page 30: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 30

Navier-Stokes EquationCartesian Coordinates

Kontinuitas

X-momentum

Y-momentum

Z-momentum

See page 431 for equations in cylindrical coordinates

Page 31: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 31

Navier-Stokes EquationTensor and Vector Notation

Kontinuitas

Konservasi dari MomentumNotasi Tensor Notasi Vektor

Notasi VectorNotasi Tensor

Tensor dan notasi Vector menawarkan bentuk persamaan yang lebih ringkas.

Indeks berulang akan dijumlahkan lebih dari j (x1 = x, x2 = y, x3 = z, U1 = U, U2 = V, U3 = W)

Page 32: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 32

Differential Analysis of Fluid Flow Problems

Sekarang kita memiliki beberapa persamaan yang mengatur persamaan diferensial parsial, ada 2 masalah yang kita dapat pecahkan

1. Perhitungan tekanan (P) untuk medan kecepatan diketahui

2. Menghitung kecepatan (U, V, W) dan tekanan (P) untuk geometri ang diketahui, kondisi batas (BC), dan kondisi awal (IC)

Page 33: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 33

Exact Solutions of the NSE

Solusi juga dapat diklasifikasikan menurut jenis atau geometri1. Couette shear flows

2. Steady duct/pipe flows

3. Unsteady duct/pipe flows

4. Arus dengan batas-batas yang bergerak

5. solusi kesamaans

6. Hisapan aliran asitotik

7. Dorongan Angin arus Ekman

Ada sekitar 80 solusi yang tepat yang dikenal dengan NSE

Solusi itu dapat diklasifikasikan sebagai:

Solusi linear dimana nilai konvektifnya adalah nol

Solusi nonlinier di mana nilai konvektifnya tidak nol

ME33

ME421ME521

Page 34: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 34

Exact Solutions of the NSE

1.Mengatur masalah dan geometri, mengidentifikasi semua dimensi dan parameter yang relevan

2.Daftar semua asumsi, perkiraan, penyederhanaan, dan kondisi batas yang sesuai

3.Menyederhanakan persamaan diferensial sesederhana mungkin

4. integrasikan persamaan5.Terapkan BC untuk memecahkan konstanta integrasi6.verifikasi hasil

Prosedur untuk pemecahan masalah dalam kontinuitas dan NSE

Page 35: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 35

Boundary conditions

Kondisi batas sangat penting untuk membalas, perkiraan, dan solusi komputasi.

Dibahas dalam Bab 9 & 15Penggunaan BC dalam solusi analitis, dibahas di sini

Kondisi batas tanpa slip

Kondisi batas antar sisi

Ini digunakan dalam CFD juga, ditambah ada beberapa BC yang timbul karena hal tertentu dalam pemodelan CFD. Ini akan disajikan dalam Bab. 15.

Kondisi batas inflow dan outflow

Simetri serta kondisi batas periodik

Page 36: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 36

No-slip boundary condition

Untuk cairan dalam kontak dengan dinding yang solid, kecepatan fluida harus setara dengan kecepatan pada dinding

Page 37: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 37

Interface boundary condition

Ketika dua cairan bertemu di sebuah gesekan antar sisi, kecepatan dan geser stres harus sama di kedua sisi

Jika efek tegangan permukaan dapat diabaikan dan permukaan hampir rata

Page 38: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 38

Interface boundary condition

Kasus merosot dari antar sisi BC terjadi pada permukaan bebas dari cairan.Diondisi yang sama terus

Saat air << water,

Seperti dengan antar sisi pada umumnya, jika efek tegangan permukaan dapat diabaikan dan permukaan hampir rata

Pwater = Pair

Page 39: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 39

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Untuk geometri yang diberikan dan BC, menghitung bidang kecepatan dan tekanan, dan memperkirakan gaya geser per satuan luas yang bekerja pada pelat bawah

Step 1: Geometri, dimensi, dan sifat

Page 40: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 40

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Step 2: Asumsi dan BC yang diterapkanAsumsi1. Lempeng tak terbatas dalam x dan z

2. Arus stabil, /t = 0

3. Aliran paralel, V=0

4. Incompressible, Newtonian, laminar, bersifat konstan

5. Tidak ada tekanan gradien

6. 2D, W=0, /z = 0

7. Tindakan gravitasi di Pelat pada arah –z,

Kondisi batas1. Bottom plate (y=0) : u=0, v=0, w=0

2. Top plate (y=h) : u=V, v=0, w=0

Page 41: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 41

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Step 3: Penyederhanaan3 6

Note: these numbers referto the assumptions on the previous slide

This means the flow is “fully developed”or not changing in the direction of flow

Continuity

X-momentum

2 Cont. 3 6 5 7 Cont. 6

Page 42: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 42

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Step 3: Penyederhanaan,Kontinuitas.Y-momentum

2,3 3 3 3,6 7 3 33

Z-momentum

2,6 6 6 6 7 6 66

Page 43: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 43

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Step 4: Integrasi

Z-momentum

X-momentum

integrate integrate

integrate

Page 44: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 44

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Step 5: Pengaplikasian pada BCy=0, u=0=C1(0) + C2 C2 = 0

y=h, u=V=C1h C1 = V/h

Yang artinya

Untuk tekanan, tidak ada BC eksplisit, karena itu C3 bisa tetap konstanta sembarang (Ingat hanya P yang muncul pada NSE).

Let p = p0 at z = 0 (C3 renamed p0)1. Hydrostatic pressure2. Pressure acts independently of flow

Page 45: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 45

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Step 6: Verifikasi solusi yang telah didapat dengan mengembalikan penggantinya ke persamaan diferensial

Ingat pengkondisian rumus (u,v,w)=(Vy/h, 0, 0)

Kontinuitas (terpenuhi/terbukti)0 + 0 + 0 = 0

X-momentum (terbukti)

Page 46: Kelompok 6 Bab 9 Analysis Differensial

Chapter 9: Differential AnalysisME33 : Fluid Flow 46

Example exact solution (Ex. 9-15)Fully Developed Couette Flow

Finally, hitung shear force pada bawah pelat

Gaya geser per satuan luas yang bekerja pada dinding

Catatan w itu sama dan berlawanan padategangan geser yang bekerja pada fluida yx (Hukum ketiga Newton).