Kelompok 2 jurnal

23
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN Riswan*, Henna Rya Sunoko**, Agus Hadiyarto*** PRESENTASI ANALISIS JURNAL DESA SIAGA

Transcript of Kelompok 2 jurnal

Page 1: Kelompok 2 jurnal

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGADI KECAMATAN DAHA SELATAN

Riswan*, Henna Rya Sunoko**, Agus Hadiyarto***

PRESENTASI ANALISIS JURNAL DESA SIAGA

Page 2: Kelompok 2 jurnal

Kelompok 2

Nita Sri M. G1D010008

Rizka R. G1D010008

Alifah Dewi P. G1D010008

Sekar Sari P. G1D010008

Ikke Nova Z. G1D010008

Indah Setya W. G1D010008

Yuliana K. D. G1D010008

M. Cakraningrat G1D010057

Hisna Adilla G1D010006

Dian Febri G1D010030

Desti Nur H. G1D010035

Shifa Ayyu A. G1D010031

Dhea Prayunita G1D010071

Page 3: Kelompok 2 jurnal

LATAR BELAKANG

Salah satu strategi yang terus dikembangkan dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 adalah melalui pengembangan Desa Siaga. Desa Siaga merupakan suatu kondisi masyarakat tingkat desa atau kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan dalam mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Pengembangan desa siaga mencakup upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapsiagakan masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul, memandirikan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, serta mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu perwujudan darihidup bersih dan sehat dengan lingkungan yang bersih danterhindar dari sampah yang dapat mengganggu kesehatan.

Page 4: Kelompok 2 jurnal

Sampah diartikan sebagai materialsisa yang tidakdiinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampahmerupakan material sisa yang tidak diinginkan setelahberakhirnya suatu proses. Untuk mengurangi dampakterhadap kesehatan, lingkungan, dan keindahan, pengelolaan sampah dapat di lakukan selain itupengelolaan sampah dapat dilakukan untuk memulihkansumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkanzat padat, cair, gas, atau radioaktiv dengan metoda dankeahlian khusus untuk masing-masing jenis zat(Kasmarudin, 2007) .

Page 5: Kelompok 2 jurnal

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

FAKTOR YANG BERKOLERASI DENGAN CARA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS MASYARAKAT

Page 6: Kelompok 2 jurnal

A. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga diKecamatan Daha Selatan

Menurut Bebassari (2008), secara umumterdapat lima aspek penting dalampengelolaan sampah yaitu teknologi, institusi, hukum/peraturan, pembiayaan dan partisipasimasyarakat.

Page 7: Kelompok 2 jurnal

1. Aspek Kelembagaan dan Institusi

Pengelolaan sampah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Tata Kota danPedesaan pada Bidang Kebersihan melalui Seksi Kebersihandan Pertamanan, sementara pada tingkat kelurahan belumada lembaga yang bertanggung jawab dalam mengelolapersampahan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budihardjo(2008), salah satu kelembagaan masyarakat yang dapatdidaya gunakan untuk pengolahan sampah adalah denganpemanfaatkan PKK yang ada di lungkungan setempat.

Page 8: Kelompok 2 jurnal

2. Aspek Hukum Dan Peraturan

Belum diterapkannya PERDA No. 5 tahun 2004 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan atasPenyelenggaraan Kebersihan dan PengelolaanPersampahan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu faktor belum teratasinyapermasalahan pengelolaan sampah di Kabupatentersebut.

Page 9: Kelompok 2 jurnal

3. Aspek Teknik Operasional

Berdasarkan tingkat penguraian, sampah pada umumnya dibagi menjadi dua macam (Hadiwiyoto, 1983):

Sampah organik, yaitu sampah yang mengandung senyawa-senyawa organik,

Sampah anorganik, yaitu sampah yang bahan kandungannya bersifat anorganik dan umumnya sulit terurai oleh mikroorganisme.

Komposisi sampahdi Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari : 47% sampah organik, 15% kertas, 22% plastik, serta 16% logam dansebagainya. Sekitar 54,7% rumah tangga yang memiliki pewadahan, namun hanya 9% yang melakukan pemilahan.

Page 10: Kelompok 2 jurnal

4. Aspek Pembiayaan

Menurut The Allen Consulting Group (2003), salahsatu sumber pembiayaan dalam pengelolaan sampahdapat berasal dari retribusi yang biasa disebut denganuser charger (tarif pelanggan). Kemampuan dan kemauanmasyarakat dalam membayar retribusi sampah.

Hal tersebut, akan mempengaruhi peningkatanjumlah pemasukan pendapatan dalam pengelolaan sampahyang nantinya dapat digunakan untuk menutupipengeluaran dan peningkatan pelayanan kebersihan.

Page 11: Kelompok 2 jurnal

5. Aspek Peran Serta Masyarakat

Diikutsertakannya masyarakat dalampengelolaan sampah merupakan salah satucara yang dapat digunakan untuk merubahperilaku buruk masyarakat. Merubahperilaku masyarakat bukanlah hal mudah, halini dikarenakan masyarakat sudah terbiasamembuang sampah sembarang di sekitarrumahnya (Potter & Perry, 2005).

Page 12: Kelompok 2 jurnal

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi carapengelolaan sampah rumah tangga

Faktor-faktor

Tingkat pendidikan

rendah

Tingkat pendapatan yang

rendah

Perilaku terhadapkebersihanlingkungan

Pengetahuantentang perdapersampahan

Kesediaanmembayar

retribusi

Page 13: Kelompok 2 jurnal

C. Perencanaan pengelolaan sampah rumahtangga berbasis masyarakat

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kecamatan DahaSelatan dapat diterapkan dengan menggunakan perencanaan yang bertipe Transaktif atau Pembelajaran Sosial. MenurutFriendmann dalam Burke, dalam perencanaan transaktif, kuncinyaadalah komunikasi antara masyarakat dan perencana teknis. Perencanaan ini memungkinkan perencana teknis belajar darimasyarakat, sedangkan masyarakat belajar pengetahuan teknisdari perencana.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi : identifikasi masalah, penentuan tujuan, penilaian situasi, alternative kebijakan/program, pemilihan alternatif, keputusandan implementasi, serta evaluasi dan monitoring (Reksohadiprodjo & Brodjonegoro, 1982).

Page 14: Kelompok 2 jurnal

Identifikasi masalah dengan metodeSWOT didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Matriks SWOT Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Page 15: Kelompok 2 jurnal

Solusi Pengelolaan Sampah

Salah satu solusi pengelolaan sampah, sebagaimanatermaktub dalam UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampahadalah penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle (3R).

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masihdapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.

Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.

Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampahmenjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Kegiatan penyusunan program sampah 3R (reuse, reduce, recycle) merupakan proses penyusunan rencana pengelolaansampah terpadu berbasis masyarakat.

Page 16: Kelompok 2 jurnal

Pengelolaan Sampah di Desa Daha Selatan

SAMPAH

Page 17: Kelompok 2 jurnal

Tata cara pengelolaan sampah bersifat integral dan terpadu

secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan menurut

Riswan, Sunoko, & Hadiyarto, 2011, yaitu : penampungan /

pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan,

pembuangan/pengolahan

PengelolaanSampah

Penampungan

Pengumpulan

Pemindahan

Pengangkutan

Pembuangan/ Pengolahan

Page 18: Kelompok 2 jurnal

Peran Masyarakat

Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalampengelolaan sampah rumah tangga. Peran sertamasyarakat dalam pengelolaan sampah merupakankesediaan masyarakat untuk membantu berhasilnyaprogram pengembangan pengelolaan sampah sesuaidengan kemampuan setiap orang tanpa berartimengorbankan kepentingan diri sendiri. Tujuan yang akan dicapai melalui usaha pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat yang mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir kosmopolitan (Tampubolon,2004).

Page 19: Kelompok 2 jurnal

Dampak pada lingkungan yang diakibatkan olehpenumpukan sampah dapat dikurangi dengan usahapemanfaatan sampah menjadi bahan-bahan yang memiliki nilai ekonomi dan daya guna yang tinggi. Sebagai contohnya, sampah rumah tangga dapatdimanfaatkan sesuai dengan jenisnya. Sampah organikdapat dijadikan sebagai kompos, sedangkan sampahplastik, kertas, logam dan sebagainya dapat dijadikansebagai kerajinan daur ulang.

Page 20: Kelompok 2 jurnal

KESIMPULANStatement yang bahwa sampah yang tidak dikelola dengan

baik akan berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya seakan tidak diindahkan oleh masyarakat di Kecamatan Daha Selatan ini. Faktor yang berpengaruh adalahtingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat yang masih rendah, kebiasaan masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih minim karena masih membuang sampah secara sembarangan, ketidahtahuan masyarakat mengenai peraturan persampahan, serta belum adanya pelayanan persampahan di lingkungan tersebut. Salah satu contoh rill di lapangan yaitu pengetahuan dan penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) secara sederhana hanya dilakukan oleh 35% rumah tangga.

Page 21: Kelompok 2 jurnal

SARAN

Cara yang dapat dilakukan selain sosialisasi unutk

pemenuhan aspek pengetahuan masyarakat, ialah

dengan adanya perencanaan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat dimana semua sektor yang terkait

dapat terlibat aktif di dalamnya, seperti pemerintah

atau dinas lingkungan sehingga penanganan sampah

menjadi optimal serta berpengaruh pula pada

peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya di

wilayah Kecamatan Daha Selatan.

Page 22: Kelompok 2 jurnal

REFERENSIKasmarudin. (2007). Partipasi Masyarakat Pesisir dan Pengembangan KawasanEkowisata. 109.

Misnaniarti, Ainy, A., & Fajar, N. A. (2011). Kajian Pengembangan Desa Siaga diKabupaten Ogan Ilir. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan , 14, 78-83.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Reksohadiprodjo, S., & Brodjonegoro, A. B. (1982). Ekonomi Lingkungan : SuatuPengantar. BPFE , Yogyakarta.

Riswan, Sunoko, H. R., & Hadiyarto, A. (2011). Pengelolaan Sampah Rumah Tanggadi Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan , 9, 31-39.

Sopacua, E., & Dwilaksono, A. (2009). Review Kebijakan Pada IndikatorPengembangan Desa Siaga di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Manajemen PlayananKesehatan , 12, 175-182.

Syafrudin. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Page 23: Kelompok 2 jurnal