Jurnal Reading

22
JURNAL READING Using family atopy scores to identify the risk of atopic dermatitis in infants Disusun oleh : Noviana Pupitasari 01.209.5968 Pembimbing : dr. Zuhriah Hidajati, Sp.A

description

skor riwayat atopi keluarga untuk mendeteksi risiko bayi untuk mjd atopy

Transcript of Jurnal Reading

Page 1: Jurnal Reading

JURNAL READING Using family atopy scores to identify

the risk of atopic dermatitis in infants

Disusun oleh :Noviana Pupitasari

01.209.5968

Pembimbing :dr. Zuhriah Hidajati, Sp.A

Page 2: Jurnal Reading

LATAR BELAKANGManifestasi penyakit alergi bermacam-

macamDermatitis atopi : manifestasi alergi pertama

yang dapat muncul di awal kehidupan bayiRhinitis alergiUrtikariaAsma

Intervensi dini dapat mencegah perkembangan menjadi alergi, salah satunya menggunakan kartu riwayat alergi keluarga.

Page 3: Jurnal Reading

Dermatitis atopi Adalah imflamasi kronis pada kulit dgn onset

puncak pada masa bayi.Dampak bayi di bulan pertama kehidupan

terkena dermatitis atopi Menimbulkan stres pada keluargaMengganggu bayi tidur dan makanLebih sering berkunjung ke tenaga medisPeningkatan biaya pengeluaran untuk berobat

Page 4: Jurnal Reading

Faktor risiko atopiFaktor risiko menjadi atopi mungkin

sudah ada sebelum kelahiran.Faktor genetikFaktor lingkunganPaparan bayi selama di dalam rahimFaktor-faktor post natal

Untuk mengidentifikasi populasi yang berisiko tinggi menjadi atopi digunakan kartu riwayat alergi keluarga dari Indonesian Pediatric Society(IPS) dan Indonesian Society of Obstetric&Ginecology (ISOG)

Page 5: Jurnal Reading

TUJUAN PENELITIANUntuk mengevaluasi kembali penggunaan

kartu riwayat alergi keluarga dengan membandingkan kejadian dermatitis atopi pada bayi yang dievaluasi tiap bulan sampai usia bayi 4 bulan.

Membandingkan kejadian dermatitis atopi antara 2 kelompok : 1. Subjek dengan skor atopi keluarga >02. Dan subjek dengan skor atopi keluarga 0

Page 6: Jurnal Reading

METODEStudi kohort Populasi : semua wanita hamil dan bayi

mereka sampai usia 4 bulanTempat penelitian : Rumah Sakit Sanglah,

DenpasarWaktu penelitian : Juni-Desember 2014Analisa hasil : chi square

Page 7: Jurnal Reading

KRITERIA INKLUSISubjek yang tinggal di BaliTidak berencana meninggalkan Bali selama 4

bulan setelah kelahiranOrang tua dapat dihubungi melalui telepon

dan telah memberikan persetujuan

Page 8: Jurnal Reading

KRITERIA EKSKLUSIIbu hamil dengan gangguan imunologi,

gangguan autoimun, menerima kortikosteroid jangka pangjang.

Subjek drop out jika :Bayi lahir matiTerdapat anomali kongenitalTidak ter follow up, subjek tidak bisa

dihubungi via teleponSubjek meninggal sebelum diagnosis

dermatitis atopi ditegakkan

Page 9: Jurnal Reading

Diagnosa dermatitis atopi dengan menggunakan kriteria Hanifin dan RajkaDiagnosis DA ditegakkan bila mempunyai

minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor.

Kriteria Mayor- Pruritus- Dermatitis di muka atau ekstensor bayi

dan anak- Dermatitis di fleksura pada dewasa- Dermatitis kronis atau residif- Riwayat atopi pada penderita atau

keluarganya

Page 10: Jurnal Reading

Kriteria Minor- Xerosis- Infeksi kulit (khususnya oleh

S. aureus dan virus H. simpleks)

- Dermatitis non spesifik pada tangan dan kaki

- Iktiosis/hiperlinearis palmaris/keratosis pilaris

- Pitiriasis alba- Dermatitis di papila mame- White dermatografism dan

delayed blanched response- Keilitis- Lipatan infra orbital Dennie –

Morgan- Konjungtivitis berulang

- Keratokonus- Katarak subkapsular anterior- Orbita menjadi gelap- Muka pucat dan eritema- Gatal bila berkeringat- Intolerans perifolikular- Hipersensitif terhadap

makanan- Perjalanan penyakit

dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi

- Tes alergi kulit tipe dadakan positif

- Kadar IgE dalam serum meningkat

- Awitan pada usia dini

Page 11: Jurnal Reading

Faktor yang dikendalikanPaparan asap rokok : riwayat ibu merokok

selama/setelah kehamilan, riwayat anggota keluarga yang merokok dekat subjek.

Hewan peliharaan (anjing dan kucing).Status imunisasiMetode persalinan : pervaginam atau secsio

sesareaRiwayat infeksi neonatal Pemberian ASI eksklusifPemberian makanan padat secara dini (<6bulan)Pajanan susu sapi pada bayiJumlah saudara kandung dibedakan menjadi 2

kelompok : <3 dan > 3

Page 12: Jurnal Reading

Skor kartu riwayat alergi IPS-ISOG

Jika orang tua/saudara dari subjek punya alergi yang telah didiagnosis oleh dokter = diberi skor 2

Bila masih dicurigai punya alergi atau gejala alergi = diberi skor 1

Bila tidak memiliki gejala atau penyakit alergi = diberi skor 0

Semua riwayat alergi pada ayah, ibu, dan saudara pasien di nilai skoring nya

Page 13: Jurnal Reading

Kemudian skor total dibagi dalam 3 kelompok1. Total skor 02. Total skor 1-33. Total skor 4-6

Setelah ditentukan skor total, subjek dievaluasi tiap bulan sampai umur 4 bulan. Jika terdapat gejala kemerahan di pipi atau

ekstremitas gatal, disarankan untuk periksa ke RS Sanglah, kemudian didiagnosis oleh residen menggunakan kriteria Hanifin Rajka.

Bila sebelum usia 4bulan sudah terdiagnosis dermatitis atopi maka pasien tidak di evaluasi lagi tiap bulan.

Skor atopi >0

Page 14: Jurnal Reading

HASIL,SAMPEL

Page 15: Jurnal Reading
Page 16: Jurnal Reading
Page 17: Jurnal Reading

DISKUSI Dermatitis atopi merupakan manifestasi

awal penyakit alergi dengan insiden tertinggi usia 3 bulan.

Dermatitis atopi berkembang karena interaksi antara faktor genetika, riwayat atopi, gaya hidup termasuk pola makan dan kebersihan.

Perkembangan penyakit alergi dimulai di dalam rahim, pada usia 11 minggu ketika IgE akan diproduksi.

Page 18: Jurnal Reading

Wang et al. menemukan hubungan antar konsentrasi cotinine (metabolit nikotin dalam darah) dari darah tali pusat dan darah ibu dalam terjadinya dermatitis atopi. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek iritasi polutan udara pada kulit dan mukosa, memungkinkan potensi penetrasi alergen ke dalam tubuh, menyebabkan gejala dermatitis atopi dan peningkatan risiko sensitisasi.

Page 19: Jurnal Reading

KESIMPULANAtopi keluarga sebagaimana tercantum

dalam kartu riwayat alergi mampu memprediksi terjadinya dermatitis atopi sebelum lahir, dan oleh karena itu, digunakan secara rutin sebagai alat skrining sebelum kelahiran.

Kartu riwayat alergi adalah metode yang mudah dan hemat biaya untuk mengidentifikasi populasi berisiko tinggi untuk alergi.

Risiko alergi lebih tinggi terjadi pada kelompok yang memiliki skor atopi keluarga >0 daripada kelompok yang skor atopi keluarga =0

Page 20: Jurnal Reading

Keterbatasan jurnal1. Insiden dermatitis atopi lebih kecil

dibandingkan penelitian sebelumnya2. Sampel lebih sedikit3. Periode observasi lebih pendek4. Lingkungan prenatal tidak dievaluasi seperti

diet ibu selama hamil, riwayat infeksi saat hamil, paparan rokok saat hamil, penggunaan antibiotik atau asupan asam folat saat hamil

Page 21: Jurnal Reading

PATIENT : semua ibu hamil dan bayi nya sampai usia 4bulan, yang datang di RS Sanglah, Periode Juni-Desember 2012

INTERVENTION : riwayat atopi pada keluarga yang dinilai dengan skor atopi keluarga dibandingkan dengan kejadian dermatitis atopi pada bayi sampai usia 4 bulan yang didiagnosis menggunakan kriteria Hanifin Rajka

COMPARISON : kelompok yang memiliki skor atopi keluarga =0 dan kelompok yang memiliki skor atopi >0

OUTCOME : kelompok yang memiliki skor atopi >0 memiliki risiko lebih besar terjadinya dermatitis atopi

Page 22: Jurnal Reading

TERIMA KASIH