Jaringan TCP/IP ( lanjutan )

35
Jaringan TCP/IP (lanjutan)

description

Jaringan TCP/IP ( lanjutan ). Outline. Sekilas Topologi Jaringan Sekilas Media Transmisi Routing dan Gateway. Macam topologi jaringan. Beberapa jenis coaxial. Thinnet atau RG-58 (10Base2) Thicknet atau RG-8 (10Base5). Beberapa jenis coaxial. RG59 RG 6. Beberapa jenis coaxial. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Jaringan TCP/IP ( lanjutan )

Page 1: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Jaringan TCP/IP(lanjutan)

Page 2: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Outline

• Sekilas Topologi Jaringan• Sekilas Media Transmisi• Routing dan Gateway

Page 3: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Macam topologi jaringan

Page 4: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Beberapa jenis coaxial

• Thinnet atau RG-58 (10Base2)

• Thicknet atau RG-8 (10Base5).

Page 5: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Beberapa jenis coaxial

• RG59

• RG 6

Page 6: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Beberapa jenis coaxial

Page 7: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

2 jenis kabel Twisted Pair

• Unshielded Twisted Pair (UTP)• Shielded Twisted Pair (STP)

Page 8: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Standarisasi kabel Twisted Pair• Kategori 1 (Cat-1).

– konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar.

– Untuk koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

• Kategori 2 (Cat-2).– Range impedansi lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem

Alarm. – Untuk transmisi data ISDN, bandwidth maksimum 1 MBps.

• Kategori 3 (Cat-3).– Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat

sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω – Bandwidth hingga 16 MBps– Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan

bandwidth 4 Mbps.

Page 9: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Beberapa kategori kabel Twisted Pair

• Kategori 4 (Cat-4).– Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada

jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

• Kategori 5 (Cat-5).– Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth

100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

• Kategori 6 (Cat-6).– Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth

hingga 10.000 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 55 m, dan 100 m pada 1.000 Mbps

• Kategori 7 (Cat-7).– 100 meter pada 100 Gbps Ethernet

Page 10: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

RJ45 Connector

Page 11: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )
Page 12: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Wireless Network 2,4 & 5,8GHz

Page 13: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

VHF/UHF Packet Radio

Page 14: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Optical Media

• single mode (up to 30 & 60 km)• multi mode (up to 3 & 10 km)– Kemampuan kabel single mode 50x lebih cepat

dari jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih

Page 15: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Kode warna pada kabel serat optik

Page 16: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Gateway

[E] |[A] ------ [B] ------ [C] |

[D]

Sering digunakan untuk default routing

Page 17: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Routing

• Routing : adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket– Router : perangkat yang melakukan proses routing

• “Jalur yang baik”, tergantung pada :– Beban jaringan– Panjang datagram– Type of service requested– Pola trafik

• Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan the shortest path

Page 18: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Routing

• Perangkat yang berpartisipasi pada proses routing:– Routers : harus merutekan paket– Multihomed Hosts : bisa merutekan paket

• Umumnya host tidak melakukan routing walaupun sudah dilengkapi software yang diperlukan untuk routing

Page 19: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Routing

Page 20: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

2 kategori routing

• Direct Routing (Direct Delivery) – mengirimkan paket dari satu host ke host lain

secara langsung (host-host terletak pada jaringan fisik yang sama)

• Indirect Routing (Indirect Delivery) – mengirimkan paket dari suatu host ke host lain

yang tidak terhubung langsung (terletak pada jaringan yang berbeda)

Page 21: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Direct Routing (Direct Delivery)

Page 22: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Indirect Routing (Indirect Delivery)

A

B

Page 23: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Mekanisme Direct Delivery• Untuk melihat apakah tujuan berada di dalam jaringan

fisik yang sama:– NETID dari IP address tujuan diambil (diekstrak)– Lalu dibandingkan dengan NETID pengirim

• Untuk mengirimkan paket dari suatu node,misalnya node A, ke node yang lain, misalnya node B :– Datagram dibungkus (encapsulated) ke dalam frame jaringan fisik– IP address di-bind ke physical address (ARP, RARP)– Frame dikirimkan

• Router terakhir dari sekumpulan router yang ditempuh datagram selalu melakukan direct delivery ke node tujuan

Page 24: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 24

Mekanisme Indirect Delivery• Router-router bekerjasama untuk mengirimkan

datagram sampai ke router terakhir yang melakukan direct delivery

• Indirect delivery meliputi :– Pengambilan datagram dari suatu frame– Memilih rute berdasarkan algoritma routing yang

digunakan– Re-encapsulation datagram ke dalam frame yang baru– Menala (setting) physical addresses yang sesuai dalam

header frame– Mengirimkan frame yang baru ke jaringan

Page 25: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Table Driven Routing• Algoritma routing biasanya menggunakan Internet routing table (biasa

juga disebut IP routing table)– Menyimpan informasi mengenai suatu tujuan dan bagaimana mencapainya

• Tabel routing hanya menyimpan informasi NETID– Ukuran tabel ruting jadi kecil dan efisien

• Informasi dalam tabel routing dinyatakan dalam pasangan (U, G)• U – NETID jaringan tujuan• G - IP address dari router berikutnya yang harus ditempuh (next-hop

addres)» Metoda ruting seperti ini disebut next-hop routing

• Setiap pasangan hanya menyatakan satu hop dan selalu mengacu pada router yang dapat dicapai langsung (directly connected)

• Tabel ruting akan bertambah bila jumlah jaringan (bukan host) bertambah

• Biasanya hanya menggunakan rute statis

Page 26: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Contoh (Tabel routing pada router R)

20.0.0.0

30.0.0.0

10.0.0.0

40.0.0.0

DELIVER DIRECTLY

DELIVER DIRECTLY

20.0.0.5

30.0.0.7

Destination Gateway

Page 27: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Contoh lain : next-hop routing

Page 28: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

• Next-hop address tidak diisikan ke datagram (ingat bahwa IP address dari destination dan source tidak berubah selama datagram dikirimkan di internet;

• Nex-hop address disampaikan ke Network Interface Layer yang akan melakukan hal-hal berikut :– Binds next-hop address ke physical address– Membentuk frame menggunakan physical address tersebut– Membungkus (encapsulates) datagram ke dalam field data

dari frame tersebut– Mengirimkan frame ke jaringan

Page 29: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Default Route• Teknik lain yang digunakan untuk menjaga

agar ukuran tabel routing tetap kecil• Sangat berguna untuk jaringan yang kecil

dan hanya memiliki satu koneksi ke internet• Ketika melakukan proses routing, router

memeriksa jaringan lokal terlebih dahulu, jika ternyata tujuan bukan jaringan lokal maka router mengirimkan datagram ke default router

Page 30: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Contoh default route

Page 31: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Host specific routing• Biasanya tabel routing dibuat berdasarkan NETID• IP memungkinkan route ke sebuah host dicantumkan di dalam tabel

ruting (disebut host-specific routing)

Page 32: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Penanganan datagram oleh IP

• Datagram mengalami dua kemungkinan ketika diterima oleh suatu host :– Diterima atau diproses oleh host– Dibuang jika tidak ditujukan untuk host tersebut

• Hanya router yang dapat mem-forward datagram jika datang ke tujuan yang salah

• Jika datagram sampai ke tujuan yang benar (IP address match):– Datagram di-ekstrak lalu dikirimkan ke IP protocol module untuk

diproses.– IP protocol menentukan protokol layer atas yang harus dikirimi

datagram

Page 33: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

• Jika datagram sampai ke tujuan yang salah (IP addresses do not match):– TTL dikurangi 1– Checksum baru dihitung– Merutekan datagram (hanya oleh router)

• Host yang bukan router tidak boleh merutekan datagram; dia buang saja datagram tersebut

Page 34: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Tabel routing pada Linux OS

Page 35: Jaringan  TCP/IP ( lanjutan )

Bahasan Selanjutnya (tugas besar)

• Bagaimana membuat sebuah router ?• Bagaimana membuat tabel routing ?• Bagaimana mengubah dan menghapus tabel

routing ?• Bagaimana menguji koneksi dan routing ?