Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd...

9
JURNAL KEDOKTERAN YARSI 14 (3) : 208-216 (2006) Hubungan antara banyaknya kuman (~FUfML),dari bakteriuria dengan leukosit dari leukositur~a pada pasien. pasca sectio caesarea setelahkateterisasi di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Um~m Daerah (RSUD)Ulin Banjarmasin Correlation between the nU;,mberof bacteria (CFU/ML) of bacteriuria and leucocytes of .leucocyturia in post caesarean section patients following catheterization in the Department of Obstetric and Gynecology of the Regional General Hospital (RSUD)of UlinBanjarmasin LiaYuliaBudiarti, Noor Mutkmainnah, Islamiyah Def?-artmentofMicrobiology, Lambung Mangkurat University SchoolofMedicine, Banjarbaru KEYWORDS ABSTRACT urinary fract infection; bacteriuria; leucocyturia; non parametric linear regression Urinary Tract Infection (UTI) is a pathologic phenomenon indicated by the presence of bacteria with a high number of CFU/ml.One of the causative measures is the constant catheterization of hospitalized patient. UTI happens easily to pregnant women whose urine will promote the growth of bacteria. The laboratory examination of UTI is ,:arried out to observe. the occurcace of bacteria and leucocytes. This study was carried out to see increases in number:-of bacteria in bacteriuria and number of leueocytes in leucocyturia in caesarean section paliintsfollowing catheterization. The aim of this study was to examine the correlation between the number of bacteria in bacteriuria and number .of lecOCljtesin leucocyturia from urine 'obtained after catheterization post caesarean section patients in the. Department of Obstetrics .and Gynecology of RSUD Win Banjarmasin during the periods of June 1st - July 31st, 2004. A descriptive method was used and regression as well as non parametric testing procedure of linear correlation were employed. The results showeR. a strong tkgree of correlfltion between the number of bac.teria'in bacteriuria and the number of leucocyte in leucocyturia after 1x24 hours (r = 0,51089) and after 2x24 hour~ (r = 0, 7i: 647 ). The regression analysis strongly revealed the increase number of leuc(Jcytes in 'leucocyturia along With the increase number of bacteria in bacteriuria. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan patologis yang sudah lama. dikenal dan dapat dijumpai di berbagai pelayanan kesehatan primer sampai spesialistik (Rahardjo, 1996).Infeksi saluran kemih adalah infeksi pada saluran kemih dengan besarnya CPU/ ml pada bakteriuria yang bermakna (Rusdidjas,1993). Salah satu faktor penyebab terjadi ISK terutama pada penderita rawat inap adalah tindakan kateterisasi menetap yang sering digunakan untuk menolong penderita ternyata dapat mengantarkan penderita kepada bahaya ISK, karena disamping melalui lumen kateter, bakteri dapat juga masuk melalui cairan di antara dinding luar kateter dengan mukosa uretra. ISK pasca kateterisasi merupakan porsi terbesar terjadinya infeksi nosokomial (Lubis, dkk,1982). ISK Wga mudah terjadi pada wanita hamil karena urin .wanita hamil menyuburkan .pertumbuhan kuman yang disebabkan bertambahnya bahan-bahan nutrient, sehingga dapat menyebabkan dilatasj, stasis . dan obstrUksi ureter. Banyaknya kejadian ISK pada wanita hamil mencapai sebesar 7%.BiasanyainfekSi yang nyata antara kehamilan 25- 36minggu, dengan puncak insiden pada kehamilan 30-32 minggu (Simanjuntak, 1982).Preyalensi bakteriuria asimpto- matik di dalam kehamilan berkisar antara 2-10%, dengan gambaran kelainan seperti pernah.menderita Om-espondence: '. Dra. Lia Yulia Bu,diarli, M. Kes, Department of Microbiology, Lambung Mangkurat University School of Medicine Banjarbaru, Jalan A. Yani Km.36, Banjarbaru, Te1eplume/Ftusimile: (0511) 4773470 http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Transcript of Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd...

Page 1: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 14 (3) : 208-216 (2006)

Hubungan antara banyaknya kuman (~FUfML),dari bakteriuriadengan leukosit dari leukositur~a pada pasien. pasca sectiocaesarea setelahkateterisasi di Bagian Obstetri dan GinekologiRumah Sakit Um~m Daerah (RSUD)Ulin Banjarmasin

Correlation between the nU;,mberof bacteria (CFU/ML) ofbacteriuria and leucocytes of .leucocyturia in post caesareansection patients following catheterization in the Department ofObstetric and Gynecology of the Regional General Hospital(RSUD) of Ulin Banjarmasin

LiaYuliaBudiarti, Noor Mutkmainnah, IslamiyahDef?-artmentof Microbiology, Lambung Mangkurat University School of Medicine, Banjarbaru

KEYWORDS

ABSTRACT

urinary fract infection; bacteriuria; leucocyturia; non parametric linear regression

Urinary Tract Infection (UTI) is a pathologic phenomenon indicated by the presence of bacteriawith a high number of CFU/ml.One of the causative measures is the constant catheterization ofhospitalized patient. UTI happens easily to pregnant women whose urine will promote the growthof bacteria. The laboratory examination of UTI is ,:arried out to observe. the occurcace of bacteriaand leucocytes. This study was carried out to see increases in number:-of bacteria in bacteriuriaand number of leueocytes in leucocyturia in caesarean section paliintsfollowing catheterization.The aim of this study was to examine the correlation between the number of bacteria in bacteriuriaand number .of lecOCljtes in leucocyturia from urine 'obtained after catheterization post caesareansection patients in the. Department of Obstetrics .and Gynecology of RSUD Win Banjarmasinduring the periods of June 1st - July 31st, 2004. A descriptive method was used and regression aswell as non parametric testing procedure of linear correlation were employed. The results showeR.a strong tkgree of correlfltion between the number of bac.teria'in bacteriuria and the number ofleucocyte in leucocyturia after 1x24 hours (r = 0,51089) and after 2x24 hour~ (r = 0, 7i:647). Theregression analysis strongly revealed the increase number of leuc(Jcytes in 'leucocyturia along Withthe increase number of bacteria in bacteriuria.

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakankeadaan patologis yang sudah lama. dikenal dandapat dijumpai di berbagai pelayanan kesehatanprimer sampai spesialistik (Rahardjo, 1996). Infeksisaluran kemih adalah infeksi pada saluran kemihdengan besarnya CPU / ml pada bakteriuria yangbermakna (Rusdidjas, 1993).

Salah satu faktor penyebab terjadi ISKterutama pada penderita rawat inap adalah tindakankateterisasi menetap yang sering digunakan untukmenolong penderita ternyata dapat mengantarkanpenderita kepada bahaya ISK, karena disampingmelalui lumen kateter, bakteri dapat juga masukmelalui cairan di antara dinding luar kateter denganmukosa uretra. ISK pasca kateterisasi merupakanporsi terbesar terjadinya infeksi nosokomial (Lubis,dkk,1982).

ISKWga mudah terjadi pada wanita hamil karenaurin . wanita hamil menyuburkan .pertumbuhankuman yang disebabkan bertambahnya bahan-bahannutrient, sehingga dapat menyebabkan dilatasj, stasis .dan obstrUksi ureter. Banyaknya kejadian ISK padawanita hamil mencapai sebesar 7%.Biasanya infekSiyang nyata antara kehamilan 25 - 36minggu, denganpuncak insiden pada kehamilan 30-32 minggu(Simanjuntak, 1982).Preyalensi bakteriuria asimpto-matik di dalam kehamilan berkisar antara 2-10%,dengan gambaran kelainan seperti pernah.menderita

Om-espondence: '. •Dra. Lia Yulia Bu,diarli, M. Kes, Department of Microbiology,Lambung Mangkurat University School of Medicine Banjarbaru,Jalan A. Yani Km.36, Banjarbaru, Te1eplume/Ftusimile: (0511)4773470

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 2: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

HUBUNGAN ANTARA BANY AKNY A KUMAN (CFUIML) DAR! BAKTERIURlA DENGAN LEUKOSIT 209DAR! LEUKOSlTURIA PADA PAS lEN PASCA SECTIO CAESAREA SETELAH KATETERISASI or BAGIAN

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) UUN BANJARMASIN

15K, penyakit ginjal kroms dan kencing manis.Sekitar 23 - 40% dari wanita yang menderitabakteriuria tersebut berIanjut menjadi pielonefritisakut dalam masa akhir kehamilannya, sedangkandua sampai tiga dari wanita dengan pielonefritisdapat menderita bakteriuria asimptomatik pada awalkehamilannya. Pielonefritis akut lebih sering terjadipada trimester II dan III dan 15K yang pemahdiderita sebelumnya akan meningkatkan resikopielonefritisakut Games& Thomas, 1993).

Infeksi saluran kemih dapat terjadi akibatpemasangan kateter, infeksi saluran kemih akibattindakan kateterisasi dan dapat menyebabkan bak-teremia sebesar 2-4%dari penderita dan menyebab-kan tingkat kematian yang tiga kali lebih tinggidibandingkan dengan penderita non bakteriuria(Staron,1991)

Untuk mendeteksi secara pasti adanyainfeksi saluran kemih perIu diadakan pemeriksaan.Pemeriksaan infeksi saluran kemih terutama di-dasarkan pada temuan kuman (CPU/ ml) padabakteriuria dan terdapatnya sejumlah besar leukosit(Nelson, 1992). Bakteriuria yang bermakna(Significant Bacteriuria), yaitu bila ditemukanya daribahan pemeriksaan (BP) urin permmbuhan bakteridengan banyaknya kuman lebih dari 100.000 kolonikuman/ml urin segar (Rusdidjas,1993).

Gejala penting lainnya dari infeksi salurankemih adalah piuria. Piuria merupakan keadaanterdapatnya leukosit dalam jumlah lebih dari10/Lapang Pandang Besar (LPB)pada pemeriksaanmikroskopis dari urin yang disentrifus (Rahardjo,1996).Hasil penelitian di RSHasan Sadikin Bandung,diketahui bahwa peningkatan banyaknya kumanpada bakteriuria diikuti dengan peningkatanbanyaknya leukosit (Warganegara,1994).

Belum diketahui apakah terdapat hubunganantara banyaknya kuman pada bakteriuria denganpeningkatan banyaknya leukosit pada ibu-ibu pascapersalinan dengan kateterisasi di UPF Obstetri danGinekologi RSU Ulin Banjarmasin, untuk itu makapenelitian ini perIu dilakukan. Diharapkan denganmengetahui hubungan antara banyaknya kumanpada bakteriuria dengan banyaknya leukosrr padaleukosituria dari pasien pasca persalinan (sesudahkateterisasi), maka dapat dijadikan pertimbanganpenunjang untuk diagnosis infeksi saluran kemih.Selanjutnya dengan diketahuinya resiko terjadinya15K akibat pemasangan kateter pasca persalinan,diharapkan dapat diupayakan pencegahan terjadinyaISK pasca persalinan dan. terapinya atas dasarindikasi yang tepat.

Tujuan penelitianTujuan penelitian ini adalah untuk menge-

tahui hubungan antara banyaknya kuman padabakteriuria dengan banyaknya leukosit padaleukosituria dari pasien pasca sectio caesaria sesudahkateterisasi di UPF Obstetri dan Ginekologi RSUDUlinBanjarmasin.

BAHAN DAN CARA KERJA

Bahan penelitian ini adalah urin pasienkateterisasi pasca sectio caesaria di UPF Obstetri danginekologi RSUDUlin Banjarmasin.Sampel diambiIpada periode 1 Juni - 31Jull 2004.

Bahan penelitian yang dipakai berupa urinpasien, Lempeng Agar Darah (LDA), Agar MacConkey, Cat untuk pewamaan Gram dan mediagula-gula untuk uji ide'ntifikasi bakteri (glukosa,laktosa,maltosa, sukrosa, manitol, xilosa,dll).

Alat-alat yang digunakan adalah: tabungstern, mata tugal (oese), penghitung kuman (colonicounter), lemari pengeram, mikroskop, pipet pasteur,senhifuse, tabung sentrifuse, dan laminar flaw cabinet

Variabel utamaVariabel utama pada penelitian ini adalah

banyaknya kuman bakteri dan banyaknya leukosit.

Variabelpengganggu1. Sampel penelitian, dikendalikan dengan standa-risasi teknik pemasangan kateter dan penam-pungan urin.

2. Pengolahan urine, dikendalikan dengan menyim-pan urin dalam tabung steril dan dimasukkan kedalam wadah stern yang disampingnya diberi esbatu, transportasi bahan dilakukan selambat-lambatnya 1jam setelah urin ditampung.

3. Ketelitian penghitungan koloni kuman, dikenda-likan dengan menggunakan coloni counter dariQUBEC.

Cara kerjaMetode penelitian yang dilakukan adalah

korelasi dan regresi linear nonparametrik deskriptifterhadap urin pasien pasca sectio caesaria setelahkateterisasi.

Cara per.gambilan urinPengambilan pada hari ke 3 pasca bersalin di-

ruang perawatan di RSUDUlin Banjarmasin.Peng-ambilan di ruang perawatan dengan sebelumnyamembersihkan sambungan dauer kateter dan kan-tong penampung urine (urine bag), menggunakan

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 3: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

210 LIA YULIA BUDIARTI, NOOR MUTHMAINNAH, ISLAMIYAH

aIkohol 76%. Kemudian sambungan dilepas danurine yang keluar ditampung dalam tabung steril.Sampel urin kemudian dikirim ke LaboratoriumMikrobiologi Fakultas Kedokteran UniversitasLambung Mangkurat Banjarbaru untuk dilakukanpemeriksaan kultur urin.

Cara pemeriksaan banyaknya bakterlUrin dibiarkan untuk mengetahui banyaknya

kumanf ml urin dengan menggunakan mata tugal(oese) yang ditera sesuai dengan 0,002 ml urin yangditebarkan pada Lempeng Agar Darah (LAD) danAgar Mac Conkey dan kemudian media dieramkanselama 24 jam pada temperatur 370 C. Koloni kumanyang tumbuh dihitung sebagai banyaknya kumanper ml urin (CFUf ml). Pemeriksaan banyaknyabakteri dapat dilihat pada bagan berikut:

Bahan pemeriksaan (BP) urin

~Pengenceran urin sampai 100x dan dipipet sebanyak O,lml

~ .

O,lml sampel urin dimasukkan ke dalam aquadestvolume 9,9 ml

~Dilakukan inokuIasi pada Lempeng Agar Darah & Mac

Conkey, masing-masing sebanyak 0,1 ml

Inokulum diratakan ptda seluruh permukaanmedia plate agar

Kelebihan inokulum pada sait media dimiringkan dibuang

Dilakukan inkubasi inokull pada 370 C selama 24 jam

~Dilakukan penghitungan banyaknya koloni bakteri

basil inkubasi

Gambar 1. Bagan cara pemeriksaan banyaknya bakteri

Cara pemeriksaan banyaknya leukositMemasukkan 7 - 8 ml urin ke dalam tabung

sentrifuse dan memusingnya selama 5 menit pada1500 - 2000 rpm. Dati sedimen sekitar 0,5 ml yangdihasilkan dengan menggunakan pipet diambil se-banyak 2 tetes di atas kaca objek dan menutup

r'

dengan kaca penutup. Kemudian diperiksa di bawahmikroskop dengan.perbesaran 400 kali untuk menen-tukan banyaknya leukosit.

Perhitungan .banyaknya leukosit dilakukanterhadap 10 lapang pandang yang dipilih secara acakdan diambil rata-ratanya untuk menentukan banyak-nya leukosit per LPB(Gandasoebrata, 1989).

Teknik pengumpulan dan analisis dataData diambil berdasarkan perhitungan

. banyaknya koloxrl kuman, banyaknya sel leukosit,diidentifikasi, ditabulasi dan dipr~ntasikan. Anali-sis data dilaksanakan dengan metode regresi dankorelasi linier nonparametrik untuk mengetahui ada-nya hubungan.antara banyak.•'ya kuman pada bakte-riuria dan banyaknya leukosit pada leukosituria.

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 4: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

HUBlJNGAN ANTARA BANY AKNY A KUMAN (CFUIML) DARI BAKTERIURIA DENGAN LEUKOSIT 211DARI Lltl)KOSlTURIA PADA PASIEN PASCA SECTIO CAESAREA SETELAH KATETERISASI DIBAGIAN

Oa,STETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) UUN BANJARMASIN

~dentifikasi bakJe\'i penyebab 15K

*e~~aksanakan seperti yang tertera pada Bagan dibawah ini:

Koloni Balderi

JMedia Agar Darah

lMedia Agar MacConk,:y

~Pengecatan Gram

~Kokus positif Gram. (-)

Streptococcus sp• (+)

Staphylococcus sp

Tes l.gulase

~DNAse

~Pengecatan Gram

~Negatif GramE. coliK. pneumonilleProteus vulgarisPseudomonas aeruginosa

~Agar TSI

r ~-lManitol

Resisle~S. saprophyticus S. epidermidis

Tdkadaperubahan

E. coli Proteus sp Pseudomonas spKlebsiela sp

~Test urease

~

(-)E. coli

(+)Klebsiella sp

Gambar 2 Bagan kerja dan identifikasi bakteri penyebab ISK

HA51L, Berdasarkan penelitian yang telah dilaku-k~ terhadap 66 sampel urin dari pasien-pasienkateterisasi pasca Sectio Caesaria di bagian Obstetridim Ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin padap~riode 1 Juni - 31 Jull 2004, terdapat 22 sampel yangn1emenuhi syarat sehingga dapat digunakan unfuknielihat perbandinganbanyaknya bakteri dan

banyaknya leukosit pasien kateterisasi pada sampelurin setelah 1 x 24 jam dan 2 x 24 jam (TabeI1).

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 5: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

212 LIA YULIA BUDIARTI, NOOR MUTI-lMAINNAH, ISLAMIY AH

Tabell. Perbandingan banyaknya balderi dan leukosit dari urin setelah 1 x 24jamdan 2 x 24 jam serta jenis bakteri yang ditemukan

Sampel Urin 1 x 24 iam Urin 2 x 24 iamBanyaknyaBa Banyknya Banyaknya Bnyknya Bakteri

kteri Leukosit Bakteri Leukosit1 0 3 4.500 10,4 E. coli2 300 10,2 100.000 20 E. coli3 100.000 16,1 12.120 11,2 E. coli4 8.000 10,9 0 6 P. aeruginosa5 0 6 2.000 8 Proteus Sp6 140 16 5.120 10 E. coli7 6.710 10,5 8.800 10,7 P. aeruginosa8 300 6 450 5 E. coli9 3.400 10 0 8 E. coli10 6.720 10,7 0 2 E. coli11 4.410 5,5 0 3 E. coli12 2.150 10,1 0 5 E. coli13 0 5,7 5.170 10,7 P. aeruginosa14 6.170 10,5 8.128 10,8 Proteus Sp15 1.100 10 8.890 10,9 Proteus Sp16 1.250 10 60 5 P. aeruf}j.nosa17 1.170 10 1.890 10 Proteus Sp18 11.270 10,11 9.870 10,5 E. coli19 15.490 11,4 13.310 13 E. coli20 13.650 14 11.190 12 E. coli21 500 10 200 9 E. coli22 8.510 10,5 7.720 10,1 E. coli

Berdasarkan analisis data dengan menggu-nakan uji Korelasi Linear pada sampel urin setelah 1x 24 jam dari pasien kateterisasi pasca seetio eaesariadidapatkan derajat hubungan yang kuat (r =

0,51089),selanjutnya pada sampel urin setelah 2 x 24jam didapatkan pula derajat hubungan yang kuat (r= 0,746468) antara peningkatan banyaknya bakteridengan peningkatan banyaknya leukosit urin(perhitungan pada lampiran).

LE U K 0 S IT18

Dati hasil penelitian ini juga diketahui besar-nya persentase bakteri sebagai penyebab terbanyak(dari 22 sampel yang ditemukan) adalah E. eoli (63,6%), dan penyebab lainnya adalah Proteus sp. dan P.aeroginosa dengan besarnya persentase masing-masing sebanyak 18,2%. Hasil Grafik uji regresiterdapat pada Gambar 3 dan 4 di bawah ini.

18

"12

10

2-20 00 0 20000 40000 60000 80000 100000

C1 Observed--C Linear

120000

BANYAKNYA BAKTERI

Gambar 3. Garis regresi peningkatan banyaknya bakteri pada bakteriuria terhadapbanyaknya leukosit pada leukosituria dari urin setelah 1 X 24jam

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 6: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

HUBUNGAN ANTARA BANY AKNY A KUMAN (CFUIML) DAR! BAKTERIURIA DENGAN LEUKOSIT 213DAR! LEUKOSlTURIA PADA PAS lEN PASCA SECTIO CAESAREA SETELAH KATETERISASI DI BAGIAN

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) UUN BANJARMASIN

LEUKOSIT30

20

10

o-20000 o 20000 40000 60000 80000 100000 120000

c Observed

c Unear

BANYAKNYA BAKTERI

Gambar 4. Garis regresi peningkatan banyaknya bakteri pada bakteriuria terhadapbanyaknya leukosit pada leukosituria dari urin sete1ah 2 x 24 jam

PEMBAHASAN

Infeksi salman kemih pasca kateterisasi padapenelitian di rumah sakit banyak disebabkan olehpemakOOanantibiotik, pemakaian yang tidak rasionaldan tidak proporsional akan menyebabkan peruba-han bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik,sehingga dapat menyebabkan perubahan ekologimikroorganisme dalam tubuh manusia. Pada pene-litian yang telah dilakukan dengan sampel minpasien kateterisasi pasca sectio caesarea di bagianObstetri dan ginekologi RSUD Ulin Banjarmasinpada periode 1 Juni - 31 Jull 2004diperoleh sebanyak22 sampel yang dapat digunakan untuk menelitihubungan antara peningkatan banyaknya bakteridengan banyaknya leukosit min karena kateterisasi.

Sampel yang dipilih adalah yang menunjuk-kan bakteriuria yang negatif (tidak terdapat per-tumbuhan bakteri) pada saat setelah pemasangankateter, untuk kemudian diambil sampel setelah lx24jam dan setelah 2x24 jam untuk melihat pertumbu-hankuman karena kateterisasi. Dari 22 sampel yangdihitung terdapat 2 sampel yang kenaikan banyak-nya bakteri mencapOO100.000 kuman yOOtudatisampel setelah 1 x 24 jam pada sampel 2, dan setelah2 x 24 jam pada sampel 3, sedangkan bakteri yangdidapatkan yang banyaknya tidak bermakna adalah:l: lOSkuman/ ml urin yang merupakan kontaminan(Karsinah,1994).

Pada penelitian yang telah dilakukan ter-nyata kebanyakan kuman yang diperoleh banyaknya< lOSkuman/ ml min dan keadaan ini dapat terjadi

karena penelitian yang dilakukan terbatas padasampel hati kedua dan karena pasien yang telahdiambil urinnya sebagOOsampel telah diberikanantibiotik profilaksis sebagOOtindakan pre- dan post -operatif sectio caesarea.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperolehjenis kuman terbanyak yang dapat ditemukan adalahE.coli sebanyak (63,6%), Pseudomonas aeruginosa danProteus sp masing-masing sebanyak 18,2%.Ketiganyaadalah bakteri yang berbentuk batang sebagOOpenyebab penyakit tersebut adaIah bersifat negatifGrain.

Escherichia coli adalah kuman oportunistikyang banyak ditemukan di dalam usus besarmanusia sebagOOflora normal. Sifatnya unik karenadapat menyebabkan infeksi primer pada usus misal-nya diare pada anak, seperti juga kemampuannyamenimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain diluarusus.

Penyakit lain yang disebabkan oleh E.colisalah satunya adalah infeksi saluran kemih (ISK).mulOOdati sistitis sampOOpielonefritis. E.coli merupa-kan penyebab dati lebih 85% kasus (Karsinah dkk.,1994).

Proteus merupakan kuman enterik ber-bentuk batang pendek, tidak berspora, gerak positifdengan flagel peritrikh. Infeksi oleh kuman enterikdapat berupa infeksi padausus dan infeksi di luarusus, infeksi di luar usus yang paling sering adalahsistitis dan infeksi saluran kemih lainnya, infeksisaluran nafas, bakteremia, sepsis, meningitis danlain-lain. (Karsinah dkk., 1994).

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 7: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

214 LIA YULIABUDIARTI, NOORMUTHMAlNNAH, ISLAMIYAH

Pseudomonas aeroginosa yang ditemukan padapeneIitian yang dilakukan adalah sebanyak 18,2%.Kuman ini sering dihubungkan dengan penyakitpada manusia. Mikrorganisme ini dapat merupakanpenyebab 10 - 20 % infeksi nosokomial yang seringdiisolasi dati penderita neoplastik, luka, dan kumanini dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih(Karsinahdkk., 1994).

Hasil perhitungan koefisien regresi (r) di-peroleh hasil koefisien regresi urin setelah 1 x 24jamadalah = 0,51089 sedangkan koefisien regresi urinsetelah 2 x 24 jam adalah =0,746468.Hasil yang di-peroleh tersebut bila dibandingkan dengan panduanumum, koefisien relasi (Lampiran) berada padakisaran 0,50 - 0,75 yang dapat diklasifikasikan me-miliki korelasi yang kuat Bila dilihat dati nilaikorelasinya terIihat urin setelah 2x24 jam lebih kuatkorelasinya dari urin setelah 1x24jam

Namun menurut klasifikasinya urin setelahlx24 jam maupun setelah 2x24jam memiIiki derajathubungan yang sama-sama kuat, artinya dati hasilini terdapat korelasi yang kuat antara jumlah bakteridan leukosit dalam urin pasca kateterisasi dengansampel berasal dati pasien seetio eaesarea. yangmenandakan adanya hubungan yang bermakna,yaitu setiap peningkatan banyaknya bakteri dapatdiikuti pula dengan peningkatan banyaknya leukositdari urin.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapafaktor antara lain, pemasangan kateter yang tidaksteril, flora normal uretra ikut terdorong dalamkandung kemih dan berkembang-biak, mengakibat-kan bakteri dari Iuar tubuh secara Iangsung terbawamasuk ke dalam saluran kemih dan merangsangmekanisme pertahanan untuk migrasi. Hal ini sajadapat menyebabkan Ieukosit turut ditemukan seiringdengan peningkatan leukosit urin.

Hasil peneIitian terdahulu menyebutkanbahwa persentase ISK yang terjadi akibat tindakankateterisasi yaitu 66 - 86% (Wong, 2000). Berdasar-kan peneIitian yang dilakukan oleh Dewi, pada hariketiga terdapat kejadian 15Kpada sebanyak 5 pasien(5%) dan pada hari keIima terdapat kejadian ISKpada sebanyak 14 pasien (14%) (Dewi, dkk., 2003)dan juga peneIitian yang dilakukan oleh Wiropanmenunjukkan hubungan yang bermakna antara ke-Iompok yang dikateterisasi dan didapatkan kejadianbakteriuri sebesar 85,71% dan 5,71%pada kelompokyang tidak dikateterisasi (Wiropan, dkk., 2000).

Dari hasil regresi yang menunjukkan hubu-ngan antara vatiabel bebas (bakteri urin) danvariabel terikat (leukosit urin), serta hasil perhitu-,ngangaris regresi (X terhadap Y)antara bakteri urin

(X) terhadap leukosit urin (Y). hubungan tersebutdapat ditampilkan dalam bentuk Grafik No.3 (urinsetelah 1 x 24 jam) dan Grafik NO.2 (urin setelah2 x24 jam). Untuk menggambarkan garis regresi di-perlukan 2 titik X yang disubstitusikan dalam per-samaan umum Y = a + b.X (perhitungan padalampiran). Dua titik tersebut digambarkan padadiagram baur untuk selanjutnya dapat diperkirakan(dengan meIihat dan menarik garis) bakteri padaleukosit urin yang dikehendaki, selama banyaknyabakteri tersebut masih berada dalam batas 0 - 100.000kuman tiap ml sampel urin. Dalam diagram baurtersebut digambarkan pula garis yang di observasiyaitu garis yang ditarik dati titik-titik basil peneIitian(22 sampel) sehingga dapat dibandingkan antaragaris regresi linear perhitungan dan hasil peneIitian(observed). Dati Grafik tersebut dapat dilihat hubu-ngan yang memang kuat antara banyaknya bakteridengan peningkatan banyaknya leukosit.

Selanjutnya dapat dikatakan bahwa me-mang ada kaitan antara peningkatan banyaknyabakteri urin dan banyaknya leukosit urin pada 22sampel urin pasien kateterisasi pasca Seetio Caesareadi Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD UIinBanjarmasin.

KESIMPULAN

Diperoleh kesimpulan mengenai adanyaderajat korelasi yang kuat antara peningkatanbanyaknya kuman pada bakteria dan banyaknyaIeukosit pada leukosituria dalam urin berasal darisampel pasien setelah kateterisasi pasca seetio eaesariadi Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD UIinBanjarmasinpada periode 1 Juni - 31JuIi2004.Secara bermakna dapat dikatakan bahwa pada setiapadanya bakteriuria akan selalu diikuti oleh adanyaleukosituria

SARAN

Perlu dilakukan peneIitian Ianjutan gunamengetahui hubungan antara banyaknya bakteridengan banyaknya leukosit dalam urin lebih Ianjut,misalnya pada urin setelah 3x24jam dan seterusnya.

KEPUSTAKAAN

Dewi L, P Meilina,SantosoBI 2003.GambaranInfeksiSaluranKemihPascaKateterisasiPada PasienSeksiosesareadi RSUPNCMdati bulan Juni 2001sampaimaret 2002(Abstrak).Majalah Obstem dan GinekologiIndonesia,Volume27Juli2003;117

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 8: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

HUBUNGANANTARABANYAKNYAKUMAN(CFUIML)DAR!BAKTERIURIADENGANLEUKOSIT 215DAR!LEUKOSlTURIAPADAPASIENPASCASECTIOCAESAREASETELAHKATETERISASIDI BAGIAN

OBSTETRIDANGINEKOLOGIRUMAHSAKITUMUMDAERAH(RSUD)UUN BANJARMASIN

Gandasoebrata R 1989. Penuntun Laboratorium Klinik. Simanjuntak P dkk, 1982. MasaIah Bakteriuria Asimpto-Jakarta:Penerbit Dian Rakyat; 1989;69-121 matik Pada KehamiIan (Laporan Pendahuluan). Bag

Harun R Lubis, Manuasa P dan Mangarai S 1982. Infeksi IImu Peny Dalam FKUSU/RS Pingadi Medan: CerminSaluran Kemih Pasca Kateterisasi. Bag IImu Peny Dunia Kedokteran;1982; 28;66-69DaIam FK USU/ RSDr Pingadi Medan: Cermin Dunia Staron WE 1991. Catheter Associated Urinary TractKedokteran;1982; 28; 64-66 Infection: Epidemiology, Pathogenesis and Prevention.

James S and Thomas M 1993. Treatment of Bacteriuria in The American Of Medicine: Precending Of The ThirdPregnancy. Jaumal of Pediatrics and Gynaecology;13 -18. Decencial International Conference Of Nosocomial

Karsinah, Lucky HM, Suharto dan Mardiasuti HW 1994. Infection: (3B):65Batang Gram Negatif dalam Staff Pengajar FKUI (ed) Tjokronegoro, A dan Sumedi S. 1999.Metodologi PenelitianBuku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta; Binarupa Bidang Kedokteran. 3. Balai Peenerbit FakuitasAksara: 154 _ 178 Kedokteran Universitas Indonesia. 197

Nelson 1992. nmu Kesehlltan Anak Bagian 3. Jakarta; EGC; Warganegara E 1994.Laporan Penelitian PolaMikroorganisme135-171 Penyebab Infeksi Saluran Kemih Dari Penderita Rawat

Rahardjo JP dan E Susalit 1993. Infeksi Saluran Kemih. Jalan Pada RS Hasan Sadikin Bandung. Banjarmasin:Dalam Soeparman dan Sarwono Waspadji (Ed) nmu Pusat Pnelitian UNLAMPenyakit Dalam Jilid II. Jakarta:Balai Penerbit FKUI;264- .Wiropan dkk., 2000. Perbandingan Kejadian Bakteriuria271 pada Operasi Ginekologi Terencana yang Dikateterisa-

Rusdidjas dan R Ramayanti 1993. Infeksi Saluran Kemih si dan Tanpa Kateterisasi (Abstrak). Majalah ObstetriDalam Alatas H Tambunan dan p. p. Trihono (Ed), dan Ginekologi Indonesia,Volume 24 Jull 2000;41-42Nefrologi Anak Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; Wong Edward S 2004. Guidline for Prevention of Catheter-1993; 109-128 associated Urinary Tract Infection Online),

(http;///www.yahoo.comj diakses 29 Maret 2(04).

http://www.univpancasila.ac.id 7/27

Page 9: Hubungan Antara Banyaknya Kuman (Cfu Per Ml) Dari Bakteriuria Dgn Leukosit Dari Leukosituria Pd Pasien Pasca Sectio Caesarea Setelah Kateterisasi Di Bag.ob-gin Rsud Ulin in

216 LIA YULIA BUDIARTI, NOOR MUTHMAINNAH, ISLAMIY AH

LAMPIRANMETODE REGRESI DAN KORELASI liNEAR NON PARAMETRIKBerupa garis lurns yang menyatakan hubungan antara dua variable pada sumbu Xdan Ydenganrumus Y= bX + a serta slope = ACjBCUntuk menentukan persamaan Y dieari dulu a dan b, maka digunakan persamaan :

N1:(XY) - (LX - 1:Y)b = ----------

a = Y - bXUntuk menganalisis hubungan antara bakteriuria dengan leukosituria digunakan analisiskorelasi sebagai berikut :

N~)XY)- 2:X2:Yr = ) {N2:X2 -(l:xj}{N2:y2 -(l:yj}Keterangan:X= Variabel XY= Variabel Y1: = Sigma (penjumlahan)N = Jumlah pasangan dataa = Konstantab = Koefisien regresi

artinya se a~ai er ut:Koefisien Korelasi (Nilai Mutlak) Deraiat Hubung:an

0-0,25 Tidak ada - Lemah0,25 - 0,50 Cukup0,50 - 0,75 Kuat0,76 -1,00 KuatSekali

PANDUAN UMUM KOEFISIEN KORELASISebagai Panduan umum Koefisien Korelasi (r) dapat diklasifikasikan sesuai derajatnya dan

b b ik

Sumber :Tjokronegoro dan Sumedi (1999)

http://www.univpancasila.ac.id 7/27