Leukosit 2
-
Upload
shafira-nur-aditya -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
description
Transcript of Leukosit 2
Leukosit
Leukosit adalah sel darah yang berbentuk bulat dan mengandung inti, disebut juga sel darah putih. Didalam darah manusia, jumlah leukosit rata-rata 6000-10000 / L darah. bila jumlahnya lebih dari 12000, keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang dari 6000 disebut leukopenia.
Jumlah leukosit per mikroliter darah, pada orang dewasa normal adalah 4000-11000, waktu lahir 15000-25000, dan menjelang hari ke empat turun sampai 12000, pada usia 4 tahun sesuai jumlah normal. Variasi kuantitatif dalam sel-sel darah putih tergantung pada usia. waktu lahir, 4 tahun dan pada usia 14 -15 tahun persentase khas dewasa tercapai.
Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat zat asingan. Leukosit dapat melakukan gerakan amuboid dan melalui proses diapedesis lekosit dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara sel-sel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung.
Sesuai jenis granul di dalam sitoplasmanya serta bentuk intinya, leukosit dibagi dalam 2 kelompok :
1. Granulosit
a. Memiliki inti dengan dua atau lebih lobus
b. Polimorfonukleus
c. Sitoplasma memiliki granul
Granul spesifik
Mengikat komponen netral, basa, atau asam dari campuran pewarna. Secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan pada sebagian besar precursor (pra zatnya)
Granul azurofilik
Terpulas ungu, merupakan lisosom
d. Terdiri dari :
Neutrofil
Eosinofil
Basofil
e. Pewarnaan granula :
Netral (ungu muda) ( neutrofil
Kemerahan ( eosinofil
Kebiruan ( basofil
2. Agranulosit
a. Inti berbentuk bulat atau berlekuk
b. mononukleus
c. Sitoplasma tidak memiliki granula
d. Terdiri dari
Limfosit
Monosit
Granulosit
1. Neutrofil
Polimorfonuklear (inti sel memiliki 3-5 lobus dihubungkan oleh benang kromatin halus)
60-70% dari leukosit yang beredar
Jumlah 5000/L darah
Diameter 12 15 m
Tempat pembentukan di jaringan limfiod dan kelenjar limfa
Sel berumur pendek, waktu paruh 6-7 jam dalam darah, 1-4 hari dalam jaringan ikat
Intinya memiliki 3 -6 lobus yang dihubungkan oleh benang kromatin halus
Mengandung enzim lisosom dan peroksidase
Fungsi : Fagositosis bakteri dan membantu membersihkan debris di daerah yang miskin oksigen misalnya jaringan peradangan atau jaringan nekrosis.
2. Eosinofil
Mengandung bilobus (intinya berlobus 2) yang khas
2-4 % leukosit darah normal
Jumlah 150/L darah
Tempat pembentukan di sumsum tulang ( jaringan mieloid )
Masa hidup 8 12 hari
Granul spesifiknya berukuran besar dan lonjong ( sekitar 200per sel ) dan memiliki pusat kristal ( internum )
Granulnya memiliki protein dasar mayor yang banyak mengandung residu arginin ( menyebabkan terbentuknya sifat eosinofilik dan berfungsi untuk membunuh cacing )
Fungsi : Pertahanan terhadap parasit cacing, modulasi inflamasi
3. Basofil
Diameternya 12-15 m
< 1% dari total leukosit
jumlah 30/L darah
tempat pembentukan di sumsum tulang ( jaringan mieloid )
masa hidup beberapa jam beberapa hari
Intinya terbagi dalam lobus yg tidak teratur
Granul spesifik basofi mengandung heparin dan histamin
Fungsi : Pelepasan histamin dan mediator inflamasi
Agranulosit
1. Limfosit
Sel yang berbentuk sferis
Garis tengah 6-8 m
28 % dari jumlah leukosit
Jumlahnya 2400 / L darah
Dibentuk di jaringan limfa
Inti relatifbesar, bulat sedikit cekungan pada satu sisi
Kromatin inti padat
Sitoplasma sedikit sekali, menagndung banyak ribosom
Terdapat 2 jenis limfosit :
Limfosit B
Membantu mengeliminasi benda asing bebas dengan meningkatkan respon imun nonspesifik terhadap benda tersebut, membentuk imunitas terhadap sebagian besar bakteri dan beberapa virus. Menghasilkan antibodi
Limfosit T
Melisiskan sel yang terinfeksi virus dan sel kanker, membentuk imunitas terhadap sebagian besar virus, jamur, dan beberapa bakteri ; membentuk sel B
2. Monosit
Berasal dari sumsum tulang
5% dari jumlah leukosit normal
Jumlah 350 L / darah
diameter 12 -20 m
dibentuk di jaringan limfa
Inti lonjong, berbentuk ginjal atau tapal kuda dan terletak eksentris
Kromatin kurang padat, susunan lebih fibriler, ini merupakan sifat tetap momosit
Sitoplasma relatif banyak dengan pulasan wrigh berupa bim abu-abu pada sajian, bersifat basofilik
Monosit ditemui dalam darah, jaingan penyambung, dan rongga-rongga tubuh
Generasi sel sistem fagosit mononuklear di jaringan, fagositosis dan pencernaan protozoa, virus, dan sel sel yang berumur tua
Pembentukan Leukosit
Hematopoesis
Tempat :
1. Masa fetus :
a. 0-2 bln di yolk sac
b. 2-7 bln di hati dan limfa
c. 5 9 bln di sumsum tulang
2. Bayi baru lahir : Di sumsum tulang pada hampir semua tulang
3. Masa dewasa :
a. Vertebra
b. Iga
c. Sternum
d. Tengkorak
e. Sakrum & pelvis
f. Femur 1/3 proksimal
g. Humerus 1/3 proksimal
Hematopoesis prenatal
1. Stadium Mesoblastik
a. Mg 2 10 pertama kehamilan
b. terjadi di yolk sacyolk sac stem cells
c. berdeferensiasi: (sel eritroid primitif yang mengandung hemoglobin embrionik.
d. akhir masa mesoblastik : granulosit megakariosit
e. limfosit belum ada
2. Stadium Hepatik
a. Pada umur kehamilan 6 mg
b. hemopoisis berlangsung di hati & limpa
c. Biasanya terjadi puncak pada umur kehamilan 3 - 4 bulan
d. proses hemopoisis di hati berlangsung sampai 2 minggu post natal
e. hemopoisis di limpa pada janin berumur 10 minggu
f. limfopoisis berlangsung seumur hidup
g. di kelenjar limfe, limfopoisis mulai pada umur janin 4-5 bulan berlangsung seumur hidup
h. telah terjadi deferensiasi sel.
3. Stadium Meduler / Mieloid
terjadi di sumsum tulang, dimulai pada janin berumur 4-5 bulan dan berlangsung seumur hidup.
Hematopoesis Post Prenatal
1. pada waktu lahir, hati dan limpa sudah kehilangan fungsi hemopoisisnya dan digantikan oleh sumsum tulang
2. pada umur 4 tahun sumsum tulang panjang mulai diisi dengan sel lemak.
Masa Dewasa
1. pada umur 18 tahun hemopoesis di sumsum tulang terbatas pada tulang sternum, iga, pelvis, vertebra dan tengkorak, ujung roksimal humerus, ujung proksimal femur (sumsum merah)
2. sumsum tulang lain diisi sel lemak (sumsum kuning).
3. Saat dewasa memerlukan :
a. Sel induk hemopoiesis (hematopoietic stem cell)
Sel2 yg akan berkembang menjadi sel2 darah tmsk eritrosit, leukosit, trombosit, fibroblast. Sel induk yg plg primitif pluripotent stem cell mempunyai sifat :
Self renewal(memperbarui diri
Proliferatif(membelah/memperbanyak diri
Diferensiatif(mematangkan diri menjadi fungsi tertentu
Kemampuan diferensiasi dibagi menjadi :
Pluripotent stem cell(menurunkan jenis sel2 darah
Committed stem cell(mell salah satu garis turunan sel
Oligopotent stem cell(hy beberapa jenis sel
Unipotent stem cell(hy mampu menjadi 1jenis sel saja
b. Lingk mikro (microenvirontment) sumsum tulang : substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen lingk mikro meliputi :
Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
Sel2 stroma : endotil, lemak, fibroblast, makrofag, sel retikulum
Matriks ekstraseluler :fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, proteoglikan
c. Bahan2 pembentuk darah
folat n vit B12(pembentukan inti sel
Besi(hemoglobin
Cobalt, magnesium, Cu, Zn
amino
Vit lain : vit C, B kompleks
d. Mekanisme regulasi
Zat2 yg berpengaruh thdp mekanisme regulasi :
Faktor pertumbuhan hemopoesis :
Granulocyte-macrophage colony stimulating factor
Granulocyte colony stimulating factor
Macrophage-colony stimulating factor
Thrombopoietin
Burst promoting activity
Stem cell factor
Sitokin mis : IL-3, IL-4, IL-5, IL-6, IL-7, IL-8, IL-9, IL-10, IL-11. Dibentuk oleh limfosit, monosit, fibroblast, endotil. Ada yg bertindak sbg perangsang pertumbuhan sel induk, sebagian bertindak sbg penekan pertumbuhan sel induk
Hormon hemopoetik spesifik : Erythropoietin(dibentuk di ginjal,,untuk merangsang pertumbuhan prekursor eritroid
Hormon nonspesifik :
Androgen : menstimulasi eritropoesis
Estrogen : inhibisi eritropoesis
Glukokortikoid
Growth hormon
Hormon tiroid
Daftar Pustaka
1. Histologi dasar junqueira
2. Fisiologi sherwood