Leukosit 2

13
Leukosit Leukosit adalah sel darah yang berbentuk bulat dan mengandung inti, disebut juga sel darah putih. Didalam darah manusia, jumlah leukosit rata-rata 6000-10000 / µL darah. bila jumlahnya lebih dari 12000, keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang dari 6000 disebut leukopenia. Jumlah leukosit per mikroliter darah, pada orang dewasa normal adalah 4000-11000, waktu lahir 15000-25000, dan menjelang hari ke empat turun sampai 12000, pada usia 4 tahun sesuai jumlah normal. Variasi kuantitatif dalam sel-sel darah putih tergantung pada usia. waktu lahir, 4 tahun dan pada usia 14 -15 tahun persentase khas dewasa tercapai. Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat zat asingan. Leukosit dapat melakukan gerakan amuboid dan melalui proses diapedesis lekosit dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara sel-sel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung. Sesuai jenis granul di dalam sitoplasmanya serta bentuk intinya, leukosit dibagi dalam 2 kelompok : 1. Granulosit a. Memiliki inti dengan dua atau lebih lobus b. Polimorfonukleus c. Sitoplasma memiliki granul Granul spesifik Mengikat komponen netral, basa, atau asam dari campuran pewarna. Secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan pada sebagian besar precursor (pra zatnya) Granul azurofilik Terpulas ungu, merupakan lisosom d. Terdiri dari : Neutrofil Eosinofil Basofil e. Pewarnaan granula : Netral (ungu muda) à neutrofil Kemerahan à eosinofil Kebiruan à basofil

description

bnvbv m

Transcript of Leukosit 2

Leukosit

Leukosit adalah sel darah yang berbentuk bulat dan mengandung inti, disebut juga sel darah putih. Didalam darah manusia, jumlah leukosit rata-rata 6000-10000 / L darah. bila jumlahnya lebih dari 12000, keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang dari 6000 disebut leukopenia.

Jumlah leukosit per mikroliter darah, pada orang dewasa normal adalah 4000-11000, waktu lahir 15000-25000, dan menjelang hari ke empat turun sampai 12000, pada usia 4 tahun sesuai jumlah normal. Variasi kuantitatif dalam sel-sel darah putih tergantung pada usia. waktu lahir, 4 tahun dan pada usia 14 -15 tahun persentase khas dewasa tercapai.

Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat zat asingan. Leukosit dapat melakukan gerakan amuboid dan melalui proses diapedesis lekosit dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara sel-sel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung.

Sesuai jenis granul di dalam sitoplasmanya serta bentuk intinya, leukosit dibagi dalam 2 kelompok :

1. Granulosit

a. Memiliki inti dengan dua atau lebih lobus

b. Polimorfonukleus

c. Sitoplasma memiliki granul

Granul spesifik

Mengikat komponen netral, basa, atau asam dari campuran pewarna. Secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan pada sebagian besar precursor (pra zatnya)

Granul azurofilik

Terpulas ungu, merupakan lisosom

d. Terdiri dari :

Neutrofil

Eosinofil

Basofil

e. Pewarnaan granula :

Netral (ungu muda) ( neutrofil

Kemerahan ( eosinofil

Kebiruan ( basofil

2. Agranulosit

a. Inti berbentuk bulat atau berlekuk

b. mononukleus

c. Sitoplasma tidak memiliki granula

d. Terdiri dari

Limfosit

Monosit

Granulosit

1. Neutrofil

Polimorfonuklear (inti sel memiliki 3-5 lobus dihubungkan oleh benang kromatin halus)

60-70% dari leukosit yang beredar

Jumlah 5000/L darah

Diameter 12 15 m

Tempat pembentukan di jaringan limfiod dan kelenjar limfa

Sel berumur pendek, waktu paruh 6-7 jam dalam darah, 1-4 hari dalam jaringan ikat

Intinya memiliki 3 -6 lobus yang dihubungkan oleh benang kromatin halus

Mengandung enzim lisosom dan peroksidase

Fungsi : Fagositosis bakteri dan membantu membersihkan debris di daerah yang miskin oksigen misalnya jaringan peradangan atau jaringan nekrosis.

2. Eosinofil

Mengandung bilobus (intinya berlobus 2) yang khas

2-4 % leukosit darah normal

Jumlah 150/L darah

Tempat pembentukan di sumsum tulang ( jaringan mieloid )

Masa hidup 8 12 hari

Granul spesifiknya berukuran besar dan lonjong ( sekitar 200per sel ) dan memiliki pusat kristal ( internum )

Granulnya memiliki protein dasar mayor yang banyak mengandung residu arginin ( menyebabkan terbentuknya sifat eosinofilik dan berfungsi untuk membunuh cacing )

Fungsi : Pertahanan terhadap parasit cacing, modulasi inflamasi

3. Basofil

Diameternya 12-15 m

< 1% dari total leukosit

jumlah 30/L darah

tempat pembentukan di sumsum tulang ( jaringan mieloid )

masa hidup beberapa jam beberapa hari

Intinya terbagi dalam lobus yg tidak teratur

Granul spesifik basofi mengandung heparin dan histamin

Fungsi : Pelepasan histamin dan mediator inflamasi

Agranulosit

1. Limfosit

Sel yang berbentuk sferis

Garis tengah 6-8 m

28 % dari jumlah leukosit

Jumlahnya 2400 / L darah

Dibentuk di jaringan limfa

Inti relatifbesar, bulat sedikit cekungan pada satu sisi

Kromatin inti padat

Sitoplasma sedikit sekali, menagndung banyak ribosom

Terdapat 2 jenis limfosit :

Limfosit B

Membantu mengeliminasi benda asing bebas dengan meningkatkan respon imun nonspesifik terhadap benda tersebut, membentuk imunitas terhadap sebagian besar bakteri dan beberapa virus. Menghasilkan antibodi

Limfosit T

Melisiskan sel yang terinfeksi virus dan sel kanker, membentuk imunitas terhadap sebagian besar virus, jamur, dan beberapa bakteri ; membentuk sel B

2. Monosit

Berasal dari sumsum tulang

5% dari jumlah leukosit normal

Jumlah 350 L / darah

diameter 12 -20 m

dibentuk di jaringan limfa

Inti lonjong, berbentuk ginjal atau tapal kuda dan terletak eksentris

Kromatin kurang padat, susunan lebih fibriler, ini merupakan sifat tetap momosit

Sitoplasma relatif banyak dengan pulasan wrigh berupa bim abu-abu pada sajian, bersifat basofilik

Monosit ditemui dalam darah, jaingan penyambung, dan rongga-rongga tubuh

Generasi sel sistem fagosit mononuklear di jaringan, fagositosis dan pencernaan protozoa, virus, dan sel sel yang berumur tua

Pembentukan Leukosit

Hematopoesis

Tempat :

1. Masa fetus :

a. 0-2 bln di yolk sac

b. 2-7 bln di hati dan limfa

c. 5 9 bln di sumsum tulang

2. Bayi baru lahir : Di sumsum tulang pada hampir semua tulang

3. Masa dewasa :

a. Vertebra

b. Iga

c. Sternum

d. Tengkorak

e. Sakrum & pelvis

f. Femur 1/3 proksimal

g. Humerus 1/3 proksimal

Hematopoesis prenatal

1. Stadium Mesoblastik

a. Mg 2 10 pertama kehamilan

b. terjadi di yolk sacyolk sac stem cells

c. berdeferensiasi: (sel eritroid primitif yang mengandung hemoglobin embrionik.

d. akhir masa mesoblastik : granulosit megakariosit

e. limfosit belum ada

2. Stadium Hepatik

a. Pada umur kehamilan 6 mg

b. hemopoisis berlangsung di hati & limpa

c. Biasanya terjadi puncak pada umur kehamilan 3 - 4 bulan

d. proses hemopoisis di hati berlangsung sampai 2 minggu post natal

e. hemopoisis di limpa pada janin berumur 10 minggu

f. limfopoisis berlangsung seumur hidup

g. di kelenjar limfe, limfopoisis mulai pada umur janin 4-5 bulan berlangsung seumur hidup

h. telah terjadi deferensiasi sel.

3. Stadium Meduler / Mieloid

terjadi di sumsum tulang, dimulai pada janin berumur 4-5 bulan dan berlangsung seumur hidup.

Hematopoesis Post Prenatal

1. pada waktu lahir, hati dan limpa sudah kehilangan fungsi hemopoisisnya dan digantikan oleh sumsum tulang

2. pada umur 4 tahun sumsum tulang panjang mulai diisi dengan sel lemak.

Masa Dewasa

1. pada umur 18 tahun hemopoesis di sumsum tulang terbatas pada tulang sternum, iga, pelvis, vertebra dan tengkorak, ujung roksimal humerus, ujung proksimal femur (sumsum merah)

2. sumsum tulang lain diisi sel lemak (sumsum kuning).

3. Saat dewasa memerlukan :

a. Sel induk hemopoiesis (hematopoietic stem cell)

Sel2 yg akan berkembang menjadi sel2 darah tmsk eritrosit, leukosit, trombosit, fibroblast. Sel induk yg plg primitif pluripotent stem cell mempunyai sifat :

Self renewal(memperbarui diri

Proliferatif(membelah/memperbanyak diri

Diferensiatif(mematangkan diri menjadi fungsi tertentu

Kemampuan diferensiasi dibagi menjadi :

Pluripotent stem cell(menurunkan jenis sel2 darah

Committed stem cell(mell salah satu garis turunan sel

Oligopotent stem cell(hy beberapa jenis sel

Unipotent stem cell(hy mampu menjadi 1jenis sel saja

b. Lingk mikro (microenvirontment) sumsum tulang : substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen lingk mikro meliputi :

Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang

Sel2 stroma : endotil, lemak, fibroblast, makrofag, sel retikulum

Matriks ekstraseluler :fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, proteoglikan

c. Bahan2 pembentuk darah

folat n vit B12(pembentukan inti sel

Besi(hemoglobin

Cobalt, magnesium, Cu, Zn

amino

Vit lain : vit C, B kompleks

d. Mekanisme regulasi

Zat2 yg berpengaruh thdp mekanisme regulasi :

Faktor pertumbuhan hemopoesis :

Granulocyte-macrophage colony stimulating factor

Granulocyte colony stimulating factor

Macrophage-colony stimulating factor

Thrombopoietin

Burst promoting activity

Stem cell factor

Sitokin mis : IL-3, IL-4, IL-5, IL-6, IL-7, IL-8, IL-9, IL-10, IL-11. Dibentuk oleh limfosit, monosit, fibroblast, endotil. Ada yg bertindak sbg perangsang pertumbuhan sel induk, sebagian bertindak sbg penekan pertumbuhan sel induk

Hormon hemopoetik spesifik : Erythropoietin(dibentuk di ginjal,,untuk merangsang pertumbuhan prekursor eritroid

Hormon nonspesifik :

Androgen : menstimulasi eritropoesis

Estrogen : inhibisi eritropoesis

Glukokortikoid

Growth hormon

Hormon tiroid

Daftar Pustaka

1. Histologi dasar junqueira

2. Fisiologi sherwood