HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

21
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Transcript of HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

Page 1: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Page 2: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

EPIDEMIOLOGI

Hyperemesis occurs in 0.5-2.0% of pregnancies and is the most common cause of admission to hospital in early pregnancy.  It is associated with adverse pregnancy outcomes such as low birth weight and preterm birth.

Page 3: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3
Page 4: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

DEFINISI

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999).

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).

Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).

Page 5: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

ETIOLOGI

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :

1) Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.

2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.

3) Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.

4) Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

Page 6: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

PATOFISIOLOGI

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.

2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang

Page 7: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

lanjut

3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan

4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal

Page 8: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3
Page 9: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3
Page 10: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

TANDA DAN GEJALA

1) Tingkat I

Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pd aepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.

Page 11: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

Lanjutttttttttt…….

2)Tingkat II- lebih lemah dan apatis, - turgor kulit lemah mengurang, - lidah mengering dan nampak kotor, - nadi kecil dan cepat, - suhu kadang-kadang naik - mata sedikit ikteris, - berat badan turun - mata menjadi cekung,

- tensi turun,- hemokonsentrasi, - oliguria- konstipasi. - Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

Page 12: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

lanjut

3)Tingkat III- Keadaan umum lebih parah, - muntah keadaan umum lebih parah, - muntah henti,- kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, - nadi kecil dan cepat, - suhu meningkat tensi menurun, - komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, - timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati

Page 13: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

PENATALAKSANAAN

1. Obat-obatanSedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.

Page 14: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

lanjut

2. IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang denganisolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

Page 15: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

lanjut

3.Terapin PsikologikPerlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalahdan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

Page 16: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

lanjut

4. Cairan ParenteralBerikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin Cdan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.

Page 17: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

5. Penghentian kehamilanBila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria danperdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhirikehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya

Page 18: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

Lanjut

a) Gangguannkejiwaan(1) Delirium(2)Apatis,somnolen sampai koma(3)Terjadi gangguan jiwa ensepalopati wernicle

b) Gangguan penglihatan(1) Pendarahan retina(2) Kemunduran penglihatan

c) Gangguan faal(1) Hatibdalambbentukbikterus(2) Ginjalbdalambbentukbanuria(3)Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat(4)Tekanan darah menurun

Page 19: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3
Page 20: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Most cases of nausea and vomiting seen in a generalist’s office will not require laboratory testing. If the diagnosis is still unclear after history and physical examination, the laboratory workup can be classified into primary, secondary, and tertiary on the basis of their utility and ability to detect disease with an urgent need for diagnosis.

A. Primary tests include electrolytes, glucose, renal and liver function tests, amylase, urinalysis, stool for white blood cells, pregnancy test, and plain films of the abdomen or abdominal ultrasound if pain is a prominent feature of the presentation.

B. Secondary tests include abdominal ultrasound if not already done, upper GI series or upper endoscopy, stool culture, thyroid-stimulating hormone, electrocardiogram, and chest x-ray study.

C. Tertiary tests include lower endoscopy, computed tomography or magnetic resonance imaging studies, urine toxicology, urine porphyrins, and, in many instances, specialty consultation.

Page 21: HIPEREMESIS GRAVIDARUM KEL.3

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA