Exodus agustus 2013

48
GERAKAN ANAK MUDA PUTRI DAMAYANTI : I JUST WANNA DO THE RIGHT THING

description

Exodus Edisi Agustus ini menghadirkan tokoh-tokoh pemuda yang berjuang demi masa depan dan jadi kebanggaan bangsa. Ada Pandji Pragiwaksono, Riyanni Djangkaru, Pure Saturday, Toraja Melo, dan Presiden AISEC UNPAD Putri Damayanti. Exodus adalah majalah yang dibuat oleh mahasiswa Jurnalistik UNPAD sebagai tugas akhir mata kuliah produksi jurnalisme cetak

Transcript of Exodus agustus 2013

Page 1: Exodus agustus 2013

GERAKANANAK MUDA

PUTRI DAMAYANTI :

I JUST WANNA DOTHE RIGHT THING

Page 2: Exodus agustus 2013

Twitter : @bound_it facebook : BOUNDIT phone : 022-937-41018

Page 3: Exodus agustus 2013

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 3

Diterbitkan oleh Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad dalammata kuliah Workshop Produksi Jurnalistik Cetak tahun 2013

Pembina ACENG ABDULLAH, RANA AKBARI, IPIT ZULFAN Pemimpin Redaksi ARZIA HALIDA TIVANY Redaktur Bahasa HANNA NURIE Redaktur Foto M. YUSUF ZAIN Radaktur Artistik RINTANG AZHAR PERDANA

Reporter ARZIA HALIDA TIVANY, HANNA NURIE, MERYAM ZAHIDA, NIKEN ARSIA, NICKY AULIA WIDADIO, M. YUSUF ZAIN, FILANI OLYVIA, RINTANG AZHAR, WITA ADELINA, HANI FAUZIA

Alamat Gedung 3 Lantai 2 Fikom Unpad Jatinangor, Jl. Raya Jatinangor KM 21, Sumedang Telp : 022 -7796954

AGUSTUS 2013

EXPLOSION : GERAKAN ANAK MUDA INDONESIAPEMUDA

EXTROVERT :Pandji

PragiwaksonoSaatnya

Mer(k)desa.

EXIST :Try Scuba Dive

You’ll never dive alone

EXQUISITE :Globalisasi tak

selamanya racun

EXPLORE :Bandung,

a Playful City!

31

13 29

35

7

Terpisah dari interview pada hari sebelumnya, Putri Damayanti menyempatkan waktu

untuk sesi pemotretan cover story EXODUS edisi Agustus 2013. Meskipun namanya

belum dikenal banyak orang, mahasiswi hubungan internasional Universitas

Padjadjaran ini sudah banyak meraih prestasi, salah satunya menjadi Presiden

AIESEC Universitas Padjadjaran yang misinya pada Global Community Development untuk

mengembangkan masyarakat lewat pendidikan, budaya, pariwisata dll. Semangat muda dan kehausannya akan prestasi adalah alasan kuat EXODUS mengangkat sosok Putri

sebagai cover EXODUS edisi Agustus 2013. Apa kata dia soal Pemuda? Kamu bisa check

di rubrik EXPLOSION kali ini.

COVER STORY :

SPECIAL REPORT :Warna-Warni

Idul Fitri

26

Page 4: Exodus agustus 2013

Edisi Agustus yang pertama ini bener-bener

ditunggu. EXODUS selalu memberi sajian

informasi istimewa tiap bulannya. Makanya, saya

gak bisa nunggu lama edisi Agustus yang sepertinya

akan menjadi sangat special. Selamat buat

EXODUS Magz! Mohon maaf lahir batin untuk

seluruh kru, dan MERDEKA!

Camelia Laksmini Prasodjo – Bandung, Jawa Barat

Standing ovation saya berikan untuk

keberlangsungan EXODUS MAGZ. Semoga

semakin berjaya!

Alderio Diosa Tarigan - Medan

Halo EXODUS MAGZ, saya mau tanya nih, kalau mau

langganan majalah EXODUS dalam bentuk fisik di

bagian timur Indonesia seperti saya bisa tidak, ya?

Soalnya saya benar-benar jatuh hati sejak pertama kali

EXODUS MAGZ terbit. Karena untuk info

berlangganan majalah fisik belum dapat saya temukan,

hanya bentuk majalah elektronik. Tapi koneksi

internet saya untuk men-download-nya terbatas.

Semoga dengan peringatan kemerdekaan Indonesia

ke 68, pemerataan fasilitas telekomunikasi dan

transportasi Indonesia semakin merata. Salam dari

Timur Indonesia.

Elvira Christy – Sorong, Papua Barat

4 | EXODUS | AGUSTUS 2013

“AUGUST RUSH!!!”Teriak saya ketika mengingat kembali bahwa deadline kian dekat. Selagi menyelesaikan seluruh isi rubrik majalah, saya ditemani sebuah buku bersampul kuning karya Leila S. Chudori. Buku dengan latar belakang masa lalu Indonesia yang kelam di akhir orde lama (akhir 1960-an) dan akhir orde baru (1998), seakan ingin menghidupkan kembali memoar-memoar pergerakan pemuda pada zamannya.

Latar itu pulalah yang menginspirasi EXODUS untuk mengangkat kembali pergerakan pemuda dan anak

muda pada zamannya. Kini, pergerakan anak muda sudah tak terbatas pada demo –demo menuntut

keadilan dan kebijakan pemerintahan, atau menjadi musuh birokrat. Bukan berarti mereka lelah.

Bagi saya, tokoh-tokoh pergerakan pemuda tak harus turun ke jalan, bakar ban, sambil kelaparan.

Mereka yang hadir dalam majalah ini adalah pemuda-pemuda yang sudah berada di jalannya dan

berjuang demi masa depannya dan jadi kebanggaan bangsanya!

Dalam edisi kali ini hadir tokoh-tokoh pemuda bagi perubahan, bukan muda secara usia. Namun, dalam

pola pikir, jiwa, dan semangat yang lebih dari sekedarnya. Hadirlah Pandji Pragiwaksono yang bercerita

tentang Nasionalisme dan optimisme memajukan bangsanya. Ada pula Riyanni Djangkaru dan

kampanye lingkungan #savesharks. Pure Saturday pun hadir dalam rubrik musik membahas bahasa

Indonesia dalam lirik lagu. Tak lupa kehadiran Toraja Melo, salah satu kain khas Indonesia rancangan

desainer asal Indonesia, yang sempat dikenakan ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama.

Mereka itulah yang turut membangun pergerakan bangsa hingga kini.

di bulan ini umat Islam di seluruh dunia pun akan

merayakan hari kemenangan dan kembali pada kesucian setelah selama satu bulan menjalankan ibadah

Ramadhan. Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan, daaan…

Meminjam kata-kata Pandji Pragiwaksono di rubrik EXTROVERT, maka mulai detik ini mari kita

wujudkan KEMERDESAAN! MERDESA!

Arzia H. Tivany Wargadiredja

Selain merayakan hari kemerdekaan ke-68,

Page 5: Exodus agustus 2013

CA

LEN

DER

EV

ENTWHAT’s HAPPENING?

MARK YOUR DAY28 29 30 31 1 2 3

4Hari Persahabatan Internasional

5Hari Dharma Wanita Indonesia

6 7 8Hari Ulang Tahun ASEAN

Idul Fitri 1434H

9Hari Pribumi Internasional

10Hari Veteran Nasional

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

11 12Hari Pemuda Internasional

Hari Wanita TNI Angkatan Udara

13 14Hari Pramuka

15 16 17Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

18Hari Konstitusi Republik Indonesia

19Hari Kemanusiaan SeduniaInternasional

20 21 22 23 24Hari Televisi Republik Indonesia (TVRI)

25 26 27 28 29 30 31

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 5

Page 6: Exodus agustus 2013

EXA

MIN

E

Hal ini tidak menghambat adanya macam varisasi sekolah internasional di Indonesia, mungkin lebih tepatnya di kota-kota besar. Para orang tua yang tingkat ekonominya berada di taraf menengah ke atas, akan menyekolahkan anak mereka sebaik-baiknya. Sekolah internasional atau berbasis bahasa Inggrispun menjadi salah satu pilihannya. Masih ada ketidakpercayaan pada pendidikan negeri, sehingga sekolah swasta dan asing mampu mendominasi.

Apakah kamu tahu tentang jenis sekolah internasional yang ada di negara kita? Terdapat beberapa yang bisa kami sampaikan, yaitu sekolah bilingual, nasional plus, dan internasional. Sekolah bilingual adalah sekolah yang memfasilitasi anak-anaknya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris di saat-saat tertentu. Misalnya pada saat mata pelajaran IPA, Matematika, dan lainnya. Namun, secara keseluruhan, pengantar dan isi dari

pelajaran yang disampaikan masih bertaraf Indonesia. Biasanya sekolah bilingual ini dapat diaplikasikan di sekolah negeri atau pun swasta.

Sekolah nasional plus. Mungkin di antara kamu tidak banyak yang pernah mendengar jenis sekolah ini. Ichthus School Jakarta merupakan salah satu di antaranya. Perbedaan dari sekolah ini adalah para siswa masih diajarkan mata pelajaran Indonesia dan mengikuti Ujian Nasional (UN). Namun, mereka juga mengikuti ujian internasional (international exam) dengan diajar guru expatriat dari Filipina dan India.

Selina Ginting, murid kelas IX Ichthus School, mengaku pernah mengalami kesulitan berkomunikasi dengan pihak-pihak tertentu. ''Kadang kalau ngobrol sama orang lain, misalnya security di mall, mereka salah paham. Soalnya kan di rumah sama di sekolah conversation bahasa Inggris,'' jelas anak sulung yang tetap ingin meneruskan pendidikan di

sekolah internasional ini.

Sedangkan sekolah internasional yang sesungguhnya adalah sekolah yang menggunakan pengantar bahasa Inggris, tidak mengikuti UN, dan memiliki jadwal sekolah sendiri; tidak sama dengan sekolah pada umumnya. Sekolah internasional di Bandung misalnya Bandung International School dan Stamford International School. Di saat sekolah negeri, bilingual, atau pun nasional plus tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi UN, sekolah internasional malah libur mid-semester selama seminggu. Hal inilah yang sangat membedakan.

Kebanyakan para siswa di sekolah internasional memang yang merupakan keturunan asing, namun ada juga yang asli Indonesia. Kami menyayangkan orang asli Indonesia yang mengenyam pendidikan di sekolah internasional tapi kesulitan berbahasa Indonesia. Seharusnya, meski bersekolah dengan

Salah satu kekurangan Indonesia adalah di bidang pendidikan. Tidak

perlu dilihat dari segi fasilitas sekolah negeri terlebih dahulu,

coba saja lihat tingkat buta huruf di Indonesia yang masih tinggi walaupun secara statistis mulai

berkurang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada

2011, persentase angka buta huruf penduduk berusia di bawah 15

tahun adalah 7,19%. Sementara persentase angka buta huruf bagi

penduduk dengan rentang usia 15-44 tahun adalah sebesar 2,30% dari

total jumlah penduduk sebanyak 237 641 326 jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk 2010. Belum lagi

masalah ekonomi rakyat dengan tingkat menengah ke bawah yang

berpegang teguh pada alasan: mencari uang lebih berguna

daripada mengenyam pendidikan.

Taraf Internasional, Nasionalisme Dipertanyakan

6 | EXODUS | AGUSTUS 2013

TEKS OLEH HANNA NURIE | FOTO BERBAGAI SUMBER

Page 7: Exodus agustus 2013

EXIM

INE

bahasa asing, para orang tua tetap mengajarkan bahasa Indonesia saat di lingkungan rumah. Atau bahkan bahasa daerah. Indonesia merupakan negara yang beragam suku daerahnya. Bila jiwa nasionalisme sebagai rakyat Indonesia hilang, bagaimana bentuk generasi penerus bangsa nantinya.

Alasan orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah berbahasa asing sangat beragam. Yiyin N.M menyekolahkan anaknya di TK Palm Kids Malang. Sejak dini, anaknya sudah diajarkan berbahasa Inggris dan berada di lingkungan dengan orang-orang asing. ''Bangga kalau anak saya bisa berbahasa Inggris. Mengobrol lancar dengan anak bule seumurannya. Menurut saya, bahasa Inggris itu penting untuk menghadapi dunia nantinya. Kalau sekedar tahu bahasa Inggris, tanpa mampu, buat apa? Hal kecil misalnya

permainan di games-nya saja menggunakan tutorial bahasa Inggris. Tapi anak saya juga masih bisa menyanyi lagu nasional, jadi tidak benar bila tidak nasionalis,'' jelas wanita yang juga menjadi guru di sekolah bilingual ini.

Rini Mustikawati, seorang ibu yang menyekolahkan dua anaknya di sekolah bilingual, merasa perubahan yang terasa pada anaknya adalah pembendaharaan katanya yang lebih banyak. ''Jadi mereka lebih banyak tahu tentang kata-kata. Tapi kalau bahasa Inggris-nya, ya, nggak lancar. Di rumah nggak terlalu diutamakan bahasa Inggrisnya,'' terangnya.

Bila anak-anak sejak dini sudah diajarkan bahasa Inggris, tanpa bahasa nasional sama sekali, pasti akan menjadi suatu kesulitan tersendiri bagi orang tua. Susah atau, bahkan, tidak bisa membedakan

“Bila anak-anak sejak dini sudah diajarkan bahasa Inggris, tanpa bahasa nasional sama sekali, pasti akan menjadi suatu kesulitan tersendiri bagi orang tua. Susah atau, bahkan, tidak bisa membedakan mana bahasa asing, mana bahasa Indonesia akan berdampak pada cara berkomunikasi anak.”

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 7

mana bahasa asing, mana bahasa Indonesia akan berdampak pada cara berkomunikasi anak. Orang tua harus mendampingi anaknya berbahasa Indonesia guna berkomunikasi; menyampaikan maksud pada orang lain.

Negara Indonesia memerlukan orang-orang yang masih menjunjung tinggi bahasa nasional: bahasa Indonesia. Meski seseorang canggih berbahasa asing namun harus pintar berbahasa Indonesia pula untuk tetap memberikan label nasionalisme. Buat apa kamu, misalnya, menggunakan bahasa asing di negeri sendiri di mana orang luar negeri mempertahankan bahasa mereka pula? Lalu, siapa yang mempertahankan bahasa ibu pertiwi?

Tidak perlu membayar mahal sebuah pendidikan bertaraf internasional, bila di lubuk hati kita belum ada jiwa nasionalisme yang kuat.

Page 8: Exodus agustus 2013

EXP

LOR

E BANDUNG,A PLAYFUL CITYApa yang ada di otak kamu ketika mendengar kata “Bandung”? Hmmm… yakin deh,

pasti banyak yang langsung berpikir tentang Factory Outlet dan shopping. Satu hal yang kamu harus tahu tentang Bandung, kota ini sebenarnya tidak hanya punya segudang

pusat perbelanjaan. Buat kamu yang suka bertualang seru, ini dia tempat-tempat tersembunyi di Bandung yang bisa dikunjungi. Nggak semua orang tahu tempat-tempat ini. Kami pun dapat bocoran tentang keberadaan tempat-tempat ini dari kawan-kawan

komunitas Sahabat Kota. Ayo, siap-siap… Masukan tempat-tempat ini ke daftar place-to-visit kamu akhir pekan ini!

Hutan Kota Babakan Siliwangi

Apa Ini?

Hutan lebat di tengah kota! Kalau kita masuk ke tengah hutan Babakan Siliwangi, benar-benar bisa lupa kalau sedang ada di kota. Sebab, beberapa bagian hutan ini masih liar dan jarang didatangi orang. Hutan kota punya peran yang sangat penting untuk kesehatan penduduknya lho! Ia membantu membersihkan udara, menyediakan air bersih dari mata air, dan suasananya yang tenang dapat menghilangkan stres.

Apa yang menarik di sini?

Wah, super banyak sampai bingung! Di hutan ini ada banyak hewan dan

tumbuhan liar unik. Hewan paling lucu adalah tupai, mereka suka muncul di pagi atau sore hari. Kalau kita tenang dan tidak banyak bergerak, kita bisa menonton ulah mereka berlarian kesana-kemari. Sepanjang hutan ini, banyak akar-akar dari atas pohon yang menjuntai. Jadilah hutan akar gantung yang luar biasa! Beberapa bagian hutan dipenuhi akar gantung ini, lebat seperti tirai, sehingga pemandangannya memesona seperti di dongeng-dongeng.

Lalu ada mata air yang digunakan warga setempat untuk mandi dan mencuci. Dulu di dekat sumber air ini ada kolam sangat cantik yang ditumbuhi teratai, tapi sekarang sudah rusak karena pepohonan sekitarnya ditebang. Semoga suatu saat bisa kembali cantik.

Di sini ada lapangan adu domba yang masih aktif digunakan. Kalau sedang musimnya, banyak orang datang dari jauh membawa domba aduan mereka, dan area ini jadi ramai!

Kalau malas blusukan ke dalam hutan, ada juga anjungan forest walk. Menjelajah lewat anjungan ini sensasinya berbeda karena kita berjalan sejajar dengan puncak-puncak pohon. Jadi sudut pandang pengunjung agak seperti tupai, mungkin.

Di sekitar hutan ini ada beberapa komunitas asyik yang bisa dikunjungi.

Salah satunya Sanggar Olah Seni (SOS) Babakan Siliwangi, tempat kita bisa belajar atau melihat-lihat karya seni warga setempat. Bagi kamu yang berjiwa muda ada Hayu Ulin di Baksil (HUB), tempat mangkalnya di puing-puing restoran Babakan Siliwangi. Di sana mereka membuat bike track, tempat duduk-duduk, dan mural. Ada juga sisa dinding restoran berhias relief Prabu Siliwangi.

Apa yang bisa dilakukan di sini?

Piknik, jelajah hutan (bisa jalan kaki atau naik sepeda), nongkrong di anjungan forest walk, memetik dan makan buah kersen, mengamati tupai dan burung, foto-foto di hutan akar gantung, main ke SOS atau HUB.

Peringatan:

Kalau mau jelajah hutan, sebaiknya pakai pakaian tertutup dan lotion anti nyamuk. Nyamuknya ganas! Jangan nyampah atau berisik di hutan, supaya tidak mengganggu hewan liar. Gunakan jalur jalan setapak yang sudah ada, hindari membuat jalur baru. Di sana sudah banyak jalan setapak kok. Sebelum lewat daerah mata air, sebaiknya tengok-tengok dulu, supaya tidak mengganggu warga yang sedang mandi. Lebih baik ambil jalan memutar ke hutan sebelah atas.

8 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks Oleh Hani Fauzia | FOTO OLEH DESTARI MAHALAKSMI, HANI FAUZIA

Page 9: Exodus agustus 2013

EXP

LOR

ELabirin Kota, perkampungan Lebak Siliwangi dan MuararajeunApa ini?

Coba deh sekali-kali tersesat di tengah kota! Perkampungan kota adalah tempat yang ajaib. Biasanya berawal dari suatu tempat terbuka, entah berupa bantaran sungai, taman atau lahan menganggur yang tak jelas fungsinya. Lalu orang berdatangan menghuni tempat tersebut secara liar. Karena tidak ditertibkan selama bertahun-tahun, pembangunan pun terus bertambah, dari awalnya sekadar gubuk lalu menjadi rumah semi permanen bahkan permanen. Dalam bidang tata kota, ini disebut sebagai “pertumbuhan organik” karena perkembangan wilayah tersebut terjadi tanpa perencanaan, hanya mengikuti kebutuhan orang yang tinggal di sana. Karena semua orang berbeda kebutuhan, akibatnya terjadilah kesemrawutan! Gang, selokan, bangunan, sumur dan sebagainya terletak tak teratur, pabalatak kalau kata orang Sunda.

Untuk sebuah kota, sebenarnya perkampungan seperti ini dianggap sebagai masalah perkotaan. Tetapi selalu ada sisi cerah dari awan mendung, kan? Karena karakternya yang acak-acakan, perkampungan tersebut memiliki potensi untuk bermain dan bertualang. Beberapa yang sudah saya jelajahi adalah perkampungan sepanjang Lebak Siliwangi dan perkampungan di belakang Jl. Muararajeun.

Apa yang menarik di sini?

Karena jaringan gangnya rumit, kita bisa sungguh-sungguh hilang arah! Waktu menjelajah perkampungan Muararajeun, saya masuk dari jalan di belakang kantor Telkom Jl. Supratman. Dari sana, secara acak mengikuti jalur gang yang bercabang-cabang, tiba-tiba sudah keluar di Jl. Surapati, dekat Sukaluyu. Pernah juga iseng mencari jalan tembus dari Jl. Katamso ke Muararajeun Baru, yang ada saya tersesat kebingungan dan ujung-ujungnya keluar di… Jl. Katamso lagi. Dan kerennya, menurut seorang ahli Teknik Geodesi, daerah perkampungan seperti ini hingga sekarang belum dipetakan, karena sangat sulit. Jadi, GPS? Maaf ya, pakai insting saja.

Khusus perkampungan di sepanjang

Lebak Siliwangi, keunikannya adalah banyak badan air di sela-sela rumah penduduk. Banyak sekali anak sungai bercabang kesana-kemari. Kalau dilihat dari sejarahnya, sebenarnya Lebak Siliwangi adalah daerah luahan, tempat banyak keluar mata air dan anak sungai yang mengalir ke Sungai Cikapundung. Dulunya di sini ada ruang terbuka hijau tempat orang rekreasi, hal itu masih tampak dari nama jalan di sekitarnya: Taman Sari, Pelesiran, Kebon Bibit dan lain sebagainya. Kalau kita menjelajah ke dekat Jl. Cihampelas, percaya tidak, kita bisa menemukan air yang bersih dan jernih! Itu adalah salah satu mata air yang masih tersisa. Bahkan dulunya, kolam renang Cihampelas diisi dengan air mata air asli lho, bukan air berkaporit. Ah sayang sekali kolam bersejarah ini sudah dihancurkan.

Karena pertumbuhannya yang organik, di perkampungan seperti ini kita bisa menemukan hal-hal unik yang dibuat berdasarkan inisiatif warga setempat. Contohnya kebun tanaman obat, sekolah sepak bola dan panggung kesenian di daerah Lebak Siliwangi. Ada juga permainan kukuyaan (tubing, menyusur sungai dengan ban) di sepanjang sungai Cikapundung.

Apa yang bisa dilakukan di sini?

Bersepeda atau jalan kaki menjelajah gang sampai hilang arah. Di perkampungan Balubur, bisa juga menyusur sungai dan bermain di bawah kolong jalan layang Pasupati. Nongkrong di warung makan dan mengobrol dengan warga setempat. Main petak umpet!

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 9

Page 10: Exodus agustus 2013

EXP

END

EBLE

Branhang Perumahan,

Jl. Kanayakan, Jl. Kebon Waru & Jl. Gempol

Apa Ini?

Dulu, waktu orang Belanda merancang kawasan perumahan kota Bandung, rumah yang saling membelakangi harus diberi ruang, tidak boleh langsung menempel. Nah, ruang di antara deretan rumah ini disebut sebagai “branhang.” Branhang berguna sebagai tempat saluran air, juga mencegah kebakaran dari satu rumah merambat ke rumah lain. Branhang bisa menjadi jalur evakuasi warga kalau ada kebakaran atau bencana lain. Sekarang banyak dari branhang ini sudah hilang, baik karena dibuat bangunan atau dipagari oleh pemilik rumah. Tetapi masih ada juga contoh branhang yang bagus, yaitu di kompleks Kanayakan, Kebon Waru dan Jl. Gempol.

Apa yang Menarik di Sini?

Sudah pasti letaknya yang tersembunyi! Siapa sangka di belakang perumahan yang biasa kita lewati, ada jalan alternatif yang bisa nyambung ke mana-mana seperti ini? Khusus Kanayakan, kondisi branhangnya sungguh bagus: bersih, terawat dan banyak tanamannya. Suasana branhang Kanayakan mengingatkan saya pada perumahan di Jepang, dan memang kalau main di sini, rasanya seperti bukan di Bandung. Kalau branhang Kebon Waru, yang keren adalah warga setempat menghiasinya dengan taman-taman, and it's a nice place to take some profile pictures!

Dengan hafal letak branhang di macam-macam tempat, bisa membantu memperpendek perjalanan kita-kita yang berjalan kaki atau bersepeda. Contohnya saja, kalau kita sedang di Gedung Sate dan mau jajan roti bakar di Jl. Gempol. Kalau lewat jalan biasa, kita harus memutar agak jauh lewat Jl. Sultan Tirtayasa. Tapi sebenarnya ada jalan tembus lewat branhang di sebelah BCA Jl. Banda, yang langsung keluar di dekat toko roti Gempol. Nah penghematan waktu dan tenaga kan? Tapi sekali lagi, branhang adalah hak istimewa pejalan kaki dan pesepeda. Jadi buat pengendara mobil dan motor, silakan memutar jauh-

jauh!

Apa yang Bisa Dilakukan di Sini?

Jelajah jalur branhang alih-alih lewat jalan biasa – sedap! Suasananya tenang dan lebih aman untuk pejalan kaki maupun pesepeda, karena tak bisa dilewati mobil maupun motor. Coba juga jelajah malam hari, foto-foto, dan main petak umpet.

Jalur Sepeda Tikus, Jl. Cisitu sampai Dago BengkokApa Ini?

Bandung memang kota yang penuh jalan alternatif. Apa karena orang-orangnya kreatif ya, jadi tidak suka pakai jalan biasa? Ini adalah jalan pintas yang menembus sangat jauh dari Cisitu ke Dago Pojok, terus hingga ke Dago Bengkok. Jalannya bahkan dibuat dari semen, memanfaatkan ruang seadanya di antara rumah dan jurang. Biar begitu, warga sekitar sungguh-sungguh menggunakan jalan ini lho, dan mereka sangat hebat mengendalikan motor mereka!

Apa yang Menarik di Sini?

Bagi yang suka adrenalin, nah ini dia tempat seru menegangkan buat bersepeda! Lebar jalannya tidak lebih dari setengah meter, padahal letak jalan ini agak tinggi di atas tanah. Kalau bersepeda dari Cisitu ke arah atas, di sebelah kiri jalan adalah lembah yang cukup dalam, bisa terguling delapan sampai sepuluh meter ke bawah, sedangkan di sebelah kanannya tembok tinggi. Jalannya pun tidak datar-datar saja, tetapi miring curam, berbelok-belok, menanjak, menurun. Bahkan berjalan kaki dengan sepatu yang solnya licin pun bisa agak menyeramkan di sini. Belum lagi kalau berpapasan dengan motor atau pesepeda lain, wah makin seru!

Lewat jalan ini, kita juga bisa main ke Curug Dago, sebuah air terjun di sekitar Dago atas. Di sana kita bisa melihat prasasti dengan tanda tangan seorang raja Thailand yang dulu pernah bekerja sama dengan bangsa kita.

Apa yang Bisa Dilakukan di Sini?

Bersepeda, tentu saja! Kalau bersepedannya malam hari, lebih menantang lagi.

10 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Page 11: Exodus agustus 2013

EXP

END

EBLE

Abad ke-16, perburuan orang-orang Eropa terhadap rempah-rempah begitu marak. Mereka berlayar keliling dunia hanya untuk mencari tahu di mana sumber rempah-rempah berada. Pencarian rempah-rempah lah yang mengantar Christopher Columbus tersesat ke benua Amerika. Ini pula alasan mengapa suku asli Amerika dinamakannya sebagai suku Indian. Ia mengira bahwa Amerika adalah Hindia, wilayah penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.

Pada November 1665, Samuel Pepys yang saat itu bertugas sebagai pengawas Angkatan Laut Kerajaan Inggris, menginspeksi sebuah kapal yang dilayari oleh dua orang Hindia dan terkagum-kagum dengan apa yang terdapat di

dalamnya. “Kekayaan terbesar yang dapat dilihat seseorang di dunia – lada tersebar di setiap sudut, sedangkan cengkih dan pala menggunung sampai selutut–seisi ruangan penuh. Pemandangan paling agung yang pernah saya lihat seumur hidup”.

Karena rempah-rempah juga, Belanda pernah rela menukarkan Manhattan, yang dulunya bernama Nieuw Amsterdam dengan Pulau Run, Maluku yang merupakan pulau penghasil pala. Lucu, jika melihat bagaimana saat ini New York menjadi tempat paling ramai dan gemerlap di dunia, sementara Pulau Run keberadaannya nyaris dilupakan. Tapi begitulah kenyataannya. Pulau Run pernah dianggap lebih bernilai dibandingkan New York karena kandungan rempah-rempahnya.

Fakta lainnya diungkapkan oleh penulis buku Rijstafel Fadly Rahman. “Dulu orang-orang eropa sering melakukan barter berupa senjata, perhiasan, dengan pala atau rempah-rempah lainnya karena komoditas rempah-rempah saat itu sangat langka di Eropa sehingga mereka begitu memburu rempah-rempah dan rela

menukarkannya dengan barang-barang berharga milik mereka,” jelasnya. Wah, coba bayangkan jika kamu bisa menyeruput segelas bandrek di masa itu. Artinya, kamu sedang menikmati minuman dengan komposisi bahan paling fenomenal di dunia saat itu!

Sayangnya, popularitas rempah-rempah ternyata tidak bertahan selamanya. “Pada abad 19-20, perlahan-lahan bahkan sampai sekarang pamor rempah-rempah sudah turun karena perhatian terhadapnya telah digantikan oleh komoditas kopi, teh, dan gula. Kita lihat saja sekarang kopi Indonesia lebih terkenal dibandingkan rempah-rempah Indonesia,” ujar Fadly yang juga merupakan dosen di Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Padjadjaran. Kata-kata Fadly bisa dibuktikan. Sebagai anak muda, pernahkah kamu begitu antusias untuk sekedar nongkrong di warung bandrek seantusias ketika nongkrong di coffeeshop?

Seperti rempah-rempah, seiring berjalannya waktu prospek bandrek juga semakin menurun. Kebanggaan masyarakat terhadap bandrek pun berkurang. Hanya orang-orang tertentu

Tidak berlebihan rasanya jika mengatakan bahwa bandrek

pernah menjadi begitu prestis pada masanya. Pada setiap seruput bandrek yang kita teguk, terkandung begitu

banyak nilai sejarah layaknya hikayat merantau yang

terdapat pada setiap suap nasi padang yang bisa kita temui diseluruh Indonesia.

Atau seperti banyaknya perkebunan tebu di tanah Jawa yang menjadi alasan

dibalik manisnya masakan-masakan Jawa. Bandrek

begitu prestis bukan hanya karena kehangatan yang

ditimbulkan oleh minuman asal Tanah Sunda ini, bukan

juga karena rasanya yang nikmat di lidah, namun karena

apa yang terkandung di dalamnya. Minuman ini

terbuat dari berbagai campuran rempah-rempah seperti cengkeh, pala, gula

aren, dan lada hitam. nah sekarang, kita tahu rempah-

rempah pernah begitu fenomenal dan menjadi

penyebab dijajahnya bangsa ini.

Torehan dalam SeGELAS

Sejarah

Bandrek

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 11

TEKS OLEH Nicky Aulia, M. Yusuf Zain FOTO OLEH M. YUSUF

Page 12: Exodus agustus 2013

“Kekayaan terbesar yang dapat dilihat seseorang di dunia – lada tersebar di setiap sudut, sedangkan cengkih dan pala menggunung sampai selutut – seisi ruangan penuh. Pemandangan paling agung yang pernah saya lihat seumur hidup.”

EXP

END

EBLE

12 | EXODUS | AGUSTUS 2013

saja yang masih mau mencoba. Tanya saja, mana yang lebih kamu pilih, bandrek, kopi, atau softdrink?

Penurunan popularitas bandrek tidak menjadi penghalang bagi sebagian orang untuk berinovasi menjadikan bandrek sebagai minuman yang lebih menarik. Salah satunya adalah bandrek durian, hasil eksperimen Tutang Kusniadi. “Awalnya iseng, setelah dicoba ke saudara, tetangga, bilang enak, ya udah dijual,” ujarnya.

Pada 9 November 2009, Tutang yang awalnya berjualan es kelapa dan kelapa bakar merambah ke bandrek durian. Tak hanya bandrek, bajigur dan kelapa pun dicampurkan dengan durian. Nama Bajigur Asoy pun dipajang di depan warungnya. Tutang berpendapat, selama rasa dan manfaat dari minuman tersebut masyarakat suka pasti laku. Terlebih disukai masyarakat sadar manfaat dari bandrek tersebut. Menurutnya, meski hanya setitik, nilai tradisi kita sangat bermanfaat sekali. Dari komposisinya saja, fungsi farmasi dari bandrek banyak sekali, di antaranya bisa meredakan masuk angin, mengurangi rasa mual, dan mengurangi sakit tenggorokan.

Tak perlu waktu lama, usaha Tutang menuai hasil. Bandrek durian yang dijual Tutang kemudian langsung terkenal. Orang-orang pun berdatangan karena penasaran dengan minuman olahan Tutang. Ini menjadi bukti bahwa minuman tradisional yang tadinya dilupakan, jika diberi bumbu inovasi, ternyata lebih mampu menarik perhatian masyarakat. “Konsumen biasanya datang dari penduduk lokal, luar kota, bahkan sempat dari orang luar negeri. Mereka melihat liputan di televisi, penasaran kemudian datang sini.Rata- rata pelanggan menghabiskan 75-100 porsi,” ujar Tutang.

Salah satu pembeli bandrek Duren, Hari Harmaen mengatakan bahwa bandrek atau bajigur yang dicampur duren membuat rasanya berbeda. “Seperti namanya Asoy, minuman disini dicampur duren, bajigur atau bandreknya jadi asoy,” ujar Hari.

Inovasi sejenis ini bisa disebut sebagai satu bentuk penyadaran terhadap tradisi dan sejarah. Bahwa apa yang terkandung dalam bandrek pernah menjadi biang kerok dari sejarah kelam bangsa ini yang pernah begitu dipuja oleh bangsa-bangsa Eropa.

Page 13: Exodus agustus 2013

EXIS

T

Nama lain dari boneka tersebut adalah custom doll. Melihat dari namanya saja, sudah terlihat bahwa bagian-bagian dari boneka ini bisa ditata sesuai dengan kemauan dari pemiliknya. Bahkan bagian-bagian dari boneka ini bisa dibeli secara terpisah. "Kita bisa membeli rambutnya saja, pakaiannya saja, tangannya saja, hingga matanya saja sehingga kita dapat membentuk sebuah karakter baru sesuai dengan keinginan kita," ujar Dina Aries (29) salah satu kolektor custom doll.

Dina sudah mengoleksi custom doll sejak tahun 2009. Berawal dari ketertarikannya pada boneka barbie dan latar belakang pendidikannya yang berhubungan dengan dunia seni. Dina kemudian tertarik untuk menekuni hobi untuk membuat custom doll ini. Namun menurutnya pada tahun 2009, bagian-bagian dari custom doll ini masih sulit untuk didapatkan di Indonesia.

"Dulu peminat di Indonesia sangat sedikit, apalagi yang jual printil-printil boneka ini. Akhirnya dulu saya seringkali belanja atau memesan barang ke luar negeri untuk menjalankan hobi saya ini," ujar Dina. Menurut Dina, di Indonesia dahulu peminat custom doll ini sangat jarang sehingga Dina mencari teman dengan hobi yang sama di media sosial. "Namun semakin hari peminat custom doll di Indonesia semakin banyak dan akhirnya terbentuklah sebuah komunitas pecinta custom doll. Lumayan buat berbagi referensi," tutur Dina lagi.

Walaupun unik dan dapat dibuat sesuai dengan keinginan pemiliknya, rupanya untuk menjalankan hobi ini, kolektor harus merogoh kocek lebih dalam dibadingkan mengoleksi boneka biasa. "Untuk membeli body-nya yang berukuran 30 cm harganya sekitar 1,5 juta. Sedangkan untuk yang ukurannya kecil harganya sekitar 200 ribu," ujar Dina menjelaskan. Harga tersebut belum termasuk perlengkapan-perlengkapan lainnya seperti pakaian, cat arkilik untuk

Bagi kebanyakan anak perempuan, boneka

merupakan salah satu mainan pilihan favorit.

Bahkan hingga kini, mungkin masih ada di

antara kamu yang masih mengoleksi boneka, atau

menjadikan boneka sebagai alternatif hadiah

untuk orang terdekat. Lalu bagaimana apabila

terdapat boneka yang dapat kamu buat sendiri, mulai dari pilihan model

rambut, hingga penataan make-up nya? Mungkin ini

akan menjadi alternatif lain untuk kamu yang ingin

menjadi kolektor boneka.

peralatan make up, dan rumah.Sadar harus mengeluarkan uang

lebih, Dina tidak kehabisan akal. Boneka-boneka yang sudah dibuatnya beberapa dijual. Selain itu boneka-bonekanya ini kemudian juga dijadikan brand ambassador oleh salah satu perusahaan tas ternama di Indonesia. Hal itu yang membuat Dina memiliki modal untuk mempercantik bonekanya lagi serta melengkapi peralatan-peralatannya.

Proses pembuatan custom doll sendiri menurut Dina relatif cukup mudah dan tidak memakan waktu yang terlalu lama. Pada awalnya, boneka ini hanya merupakan bagian-bagian yang masih polos. Kemudian, boneka ini dikaitkan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Bentuk kepala, mata, tangan, dan kaki juga dapat dipilih sesuai kemauan pemiliknya. Kemudian, boneka ini dibubuhkan make-up sesuai dengan keinginan pemilik custom doll.

"Setelah selesai membuat custom doll, kayanya ada kepuasan tersendiri aja," ujar Dina yang sudah mengoleksi lebih dari 20 custom doll ini. Selain menambah teman yang memiliki hobi yang sama seperti dirinya, Dina mengakui saat ini peluang bisnis untuk custom doll dapat dikatakan cukup bagus. "Saat ini custom doll peminatnya sudah lumayan banyak di Indonesia, selain itu ini merupakan alternatif hadiah yang bagus dan cukup unik," ujar Dina. Tertarik untuk mencoba?

Buat BoNEKamu

Sendiri

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 13

TEKS DAN FOTO OLEH Wita AdelinaFOTO dokumentasi pribadi

< Custom Doll dengan ukuran kecil yang dijadikan hiasan dinding

Dina dan salah satu koleksi Custom Dollnya

Page 14: Exodus agustus 2013

Jari telunjuk kiri memasang tanda, ibu jari

kanan dibalik menunjuk ke dasar. Tabung 200 bar

itu siap siaga, menyambung nyawa

lewat selang-selang regulator yang

tersangkut di ujung terluar rongga napas.

Seiring dengan telunjuk kiri menekan tombol deflate, maka rompi

udara siap dikosongkan. Kami pun turun,

tenggelam, jauh ke dalam.

Kami turun mencari dasar, jantung berdegup penuh takjub. Paru-paru tetap meminta jatahnya. Dan gendang telinga terasa dengungnya. Tidak ada lagi suara-suara, beserta pasukan gelombang permukaan. Rongga hidung mulai ditekan sambil berusaha menelan ludah, dengan mulut menganga tertahan alat pernapasan dan kerongkongan kering luar biasa. Gendang telinga mulai terbiasa, mulai tak terasa sakitnya, tapi makin lama timbul lagi dengungnya. “Equalizing lagi, dan nikmati saja!” ucap saya dalam hati.

Menyelam merupakan salah satu jenis kegiatan olahraga ekstrim yang saat ini sedang banyak digandrungi di Indonesia. Bukan tanpa alasan, Diving Course Director, John Sidjabat yang ditemui di kantornya di Gedung Stadion Renang, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta menjelaskan bahwa tak banyak negara di dunia yang lautnya bisa diselami sepanjang tahun, dan Indonesia adalah salah satunya.

Terbentang ribuan spot penyelaman yang terkenal di Indonesia. Mulai dari

ujung barat sampai ujung timur. Belum lagi, adanya pusat segitiga terumbu karang dunia yang 65 persennya berada di perairan Indonesia, yang berhasil mengundang ribuan bahkan jutaan penyelam setiap tahunnya.

Namun, perlu diingat bahwa menyelam adalah olahraga yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang terlatih. Ibarat mengemudikan mobil, sangat dilarang menyelam jika belum belajar di sekolah selam dan mendapatkan diving license atau lisensi menyelam. Perlu kemampuan dan pengetahuan khusus untuk melakukan olahraga ini. “Kecelakaan pada saat menyelam kebanyakan disebabkan oleh ketidaktahuan dan kecerobohan,” ujar John Sidjabat.

Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang ingin mencoba SCUBA (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus) diving tanpa memiliki lisensi menyelam? Apakah aman mengingat banyak pengetahuan dasar yang harus diketahui sebelum melakukan penyelaman?

EXIST

Try SCUBA Dive, You'll Never Dive Alone

14 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks oleh Arzia Tivany | foto oleh rintang azhar

Page 15: Exodus agustus 2013

Try SCUBA Dive atau mencoba menyelam menggunakan tabung SCUBA adalah sebuah kegiatan yang baru-baru ini digagas oleh SCUBA dive centre di beberapa lokasi kolam renang yang memadai. Peserta yang ingin mencoba menyelam dapat merasakan sensasi menyelam menggunakan tabung SCUBA, meskipun hanya di kolam renang.

“Try SCUBA dive diselenggarakan untuk mengenalkan SCUBA diving pada masyarakat dengan alat-alat selam,” ungkap Diving Instructor John Sidjabat. Kegiatan ini merupakan ajang rekreasi sebelum peserta benar-benar mengambil kelas selam untuk mendapatkan lisensi menyelam. Kegiatan ini dilakukan di kolam renang dengan kedalaman 2 – 5 meter dan dalam satu kelompok yang terdiri atas maksimal 6 orang akan didampingi oleh seorang dive master yang sudah terlatih.

Meskipun mendapat jaminan keamanan, sebagai peserta tetaplah harus berhati-hati dan jujur terhadap diri sendiri. Sebelum melakukan praktik ke kolam renang, peserta harus membuat surat pernyataan kesehatan yang menyatakan bahwa dirinya sehat,

bawah air, termasuk teknik dasar equalizing dan naik ke permukaan. Semua itu adalah hal-hal dasar yang perlu diketahui ketika melakukan penyelaman. “Kunci dalam diving itu cuma satu, yang penting sehat!” jelas dive master Rachmat Abdul. Jika peserta benar-benar sehat, kemampuan lain termasuk renang adalah tambahan.

Di dalam air, akan diajarkan beberapa teknik seperti berlutut di dasar kolam, tiarap, berkeliling kolam, dan berkomunikasi.

Seiring dengan makin popularnya kegiatan menyelam, Try SCUBA Dive pun dibanjiri peminat. Setiap Sabtu dan Minggu satu dive centre saja bisa

EXIS

T

dan tidak memiliki penyakit berbahaya seperti jantung, asma akut, epilepsi, dan TBC. Peserta pun harus jujur mengakui kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, seperti kemampuan renang, atau pengalaman melakukan kegiatan air lain seperti snorkel dive atau free dive.

Setelah mengisi formulir pernyataan, peserta akan dilatih kemampuan dasar mulai dari pengenalan alat-alat selam, cara menggunakannya, cara mengoperasikannya, isyarat komunikasi

kedatangan 40 peserta. Demi mempromosikan kegiatan menyelam, beberapa dive centre pun bekerjasama dengan sekolah ataupun perguruan tinggi untuk melaksanakan program Try SCUBA Dive dan sertifikasi selam dengan harga khusus pelajar.

Momen-momen bawah air terutama di laut memang relatif lebih berkesan, karena kita dapat merasakan ketenangan berkenalan dengan organisme laut menakjubkan sekaligus kepanikan instan

akibat kencangnya arus dan gelombang. Namun, dimanapun dan kapanpun kita menyelam, ada satu aturan yang tak boleh ditentang, “Dilarang mengelam sendirian!”.

Eka Putri Yuningsih, penyelam muda berusia 15 tahun berkata bahwa diving mengajarkannya untuk lebih bertanggungjawab, “Ketika diving, ada tiga tanggung jawab yang harus ditanggung yaitu terhadap alam, diri sendiri, dan orang lain!”

Bertanggungjawab pada alam agar tidak merusaknya, kepada diri sendiri agar bisa menjaga dan tahu kemampuan diri, dan tidak lupa untuk selalu menjaga teman yang biasa disebut “buddy”. Wah ternyata diving bukan sekedar hobi biasa yah? Tapi mengajarkan kita tanggung jawab juga.

Jadi, siap-siap pasang diving mask dan regulator-mu, tekan tombol deflate, lakukan equalizing, pertahankan buoyancy, dan jangan panik, karena you'll never dive alone, buddy!

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 15

Simulasi Try Scuba di kolam renang untuk mempermudah proses diving tutorial di olam Renang Senayan Jarta.

“Ketika diving, ada tiga tanggung jawab yang harus ditanggung yaitu terhadap alam, diri sendiri, dan orang lain!”

Page 16: Exodus agustus 2013

Dinny Jusuf (56), pemilik brand Toraja Melo, pernah menjabat sebagai Sekretaris jenderal Komisi Nasional (Sekjen Komnas) Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Bersama Nina Jusuf yang juga bekerja pada bidang konseling khusus perempuan, Dinny kemudian mengangkat tenun khas asli daerah Sa'dan, Toraja, Sulawesi Selatan. Dinny melihat banyak potensi yang dimiliki oleh penenun-penenun ini. Namun kehidupan para penenun ini, yang keseluruhannya adalah perempuan, masih ada di dalam garis kemiskinan. Didirikan dengan tujuan sosial, Dinny dan Nina mulai menggunakan tenun Toraja sebagai aksen khas dari setiap rancangan mereka.

Untuk 'menaikan kelas' dan menjadikan tenun Toraja ini lebih aplikatif, Dinny dan Nina mengakalinya dengan membuat beberapa modifikasi. Tenun Toraja seringkali dipadupadankan dengan bahan leather untuk membuat tas dan sendal, serta dipadupadankan

dengan bahan katun untuk menciptakan sebuah pakaian yang nyaman untuk digunakan. Rupanya hasil modifikasi ini banyak diminati, baik peminat lokal hingga internasional.

Selain memasarkannya di Indonesia seperti di Jakarta dan Bali , Toraja Melo pernah memasarkan produknya ke Amerika dan Jepang dan menurut Dinny, masyarakat disana sangatlah antusias. "Sampai pernah ada nenek-nenek di Jepang yang sangat senang dengan produk kita, kemudian bernyanyi-nyanyi di dalam outlet kita," tutur Dinny sambil tersenyum.

Beda tujuan, beda pula cerita yang dialami oleh Deden Siswanto (44), perancang busana yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat. Apabila Toraja Melo mengangkat tenun Toraja dengan tujuan sosial, Deden Siswanto mengangkat kain

Kain asli Indonesia makin berkibar saja kancahnya di dunia

adi busana internasional.

Desainer-desainer Indonesia saat ini

sudah banyak menyadari betapa tingginya potensi

kain-kain Indonesia. Dengan

keberagaman motif, latar belakang

budaya, bahkan filosofinya, kain-kain

di Indonesia memiliki kekuatan serta daya

tariknya sendiri dibandingkan

dengan kain-kain lainnya.

16 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Toraja Melo ketika tampil padaIndonesia Fashion Week 2013

(16/2) di JCC, Jakarta

EXP

RESSIO

N

TEKS DAN FOTO OLEH WITA ADELINA

Page 17: Exodus agustus 2013

EXP

RES

SIO

N

Indonesia seperti batik dan songket sebagai salah satu ciri rancangannya. "Setiap perancang busana kan memiliki gaya, dan menggunakan kain-kain Indonesia itu merupakan trademark saya," ujar Deden.

Deden Siswanto tidak hanya menggunakan satu jenis kain Indonesia untuk disematkan kepada setiap rancangannya. "Sampai saat ini saya masih lebih sering menggunakan batik, tetapi kan masih banyak jenis kain yang dimiliki oleh Indonesia," ujar Deden. Misalnya pada akhir Oktober 2012,

dari pribumi Indonesia yang menetap disana, maupun dari masyarakat Hongkong. "Tapi yang saya sayangkan apresiasi itu datang dari masyarakat Indonesia apabila sudah ada hasilnya. Dukungan pada saat proses itu yang jarang, baik dari pemerintah maupun masyarakatnya," ujar Deden.

Inovasi-inovasi yang dilakukan para perancang Indonesia saat ini sudah dapat dikatakan berhasil menembus dinding internasional. Namun apresiasi serta dukungan dari masyarakat Indonesia rupanya tetap menjadi asupan utama pengembangan ide-ide mereka untuk berkarya. "Kita bukan sekedar jualan, ini sebuah bentuk pelestarian budaya yang menuju punah dimana tas, baju, atau sandal hanya sebagai alatnya saja. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi?" ujar Dinny.

Deden mengadakan sebuah pagelaran yang mengangkat tenun asli dari Nusa Tenggara Barat.

Sama halnya seperti Toraja Melo, Deden juga kerap mengkombinasikan rancangan-rancangannya dengan kain tradisional agar tetap terlihat modern, elegan, serta yang paling penting ready to wear. Proses asimilasi dalam rancangan-rancangan Deden juga dapat dikatakan cukup tegas dimana unsur tradisional yang dapat ditilik dari motif simetris yang khas tetap berpadupadan dengan selera kekinian.

Rancangan dari Deden ini juga kerap mewarnai catwalk internasional. Sebut saja pegalaran yang dilaksanakan di salah satu negara dengan sebutan Macan Asia, Hongkong. Menurut Deden, apresiasi masyarakat disana dapat dikatakan antusian terhadap rancangan-rancangannya. Apresiasi ini datang

“Kita bukan sekedar jualan, ini sebuah bentuk pelestarian budaya

yang menuju punah dimana tas, baju, atau sandal hanya sebagai alatnya

saja. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi?"

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 17

Dinny Jusuf (kiri) dan Nina Jusuf (kanan) di galeri Toraja Melo di Kemang, Jakarta Selatan.

Aneka Produk hasil modifikasi Tenun Torajayang dilakukan oleh Toraja Melo

Page 18: Exodus agustus 2013

GERAKANPEMUDAANAKMUDA

18 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Page 19: Exodus agustus 2013

XSC

HO

OL

Sekilas, gerakan pemuda dan gerakan anak muda terdengar sama. Namun, ternyata makna yang tersimpan di dalamnya sedikit berbeda. Gerakan pemuda berbicara tentang suatu ideologi, idealisme, keyakinan, dan bisa berlaku panjang. Sedangkan gerakan anak muda cenderung masih terkotak-kotak dalam bidang-bidang tertentu dan tidak menimbulkan reaksi serentak secara besar-besaran. Selain itu, landasan dari gerakan anak muda cenderung mengarah kepada isu-isu global. Lantas siapkah kamu membuat pergerakan?

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 19

Page 20: Exodus agustus 2013

EXP

LOSIO

N

Bagaimana dengan sekarang? Kemana perginya sosok-sosok pemuda yang menghiasi sejarah perkembangan bangsa ini? Apakah bangsa ini masih membutuhkan gerakan pemuda? Untuk mencari jawabannya, kami menemui Iman Soleh, seorang dosen dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran.

Menurut Iman, gerakan pemuda terakhir yang dimiliki oleh bangsa ini adalah ketika era reformasi bergulir. “Saya melihat sudah tidak ada lagi yang dinamakan gerakan pemuda, untuk apapun itu. Kalau kita berbicara masa lalu, jelas bahwa pemuda itu menjadi sebuah motor gerakan, mulai dari 1908 kemudian puncaknya 1928. Dulu jelas bahwa pemuda melakukan suatu gerakan. Kalau sekarang kan abstrak,” ujarnya.

Lalu, bagaimana dengan gerakan-gerakan seperti save Babakan Siliwangi, save sharks, earth hour, dan lain-lain? Meski dimotori oleh pemuda, gerakan-gerakan sejenis itu tidak bisa dikatakan sebagai gerakan pemuda, melainkan

gerakan anak muda. Sekilas memang terdengar sama. Namun kenyataannya, terdapat perbedaan yang cukup dalam antara gerakan pemuda dan gerakan anak muda.

“Gerakan pemuda berbicara tentang suatu ideologi, suatu idealisme, suatu keyakinan, dan itu bisa berlaku panjang,” jelas Imam. Ideologi dan keyakinan yang dimaksud Imam adalah sesuatu yang berbasis nasionalisme dan kebangsaan. Sebuah gerakan, layak disebut sebagai gerakan pemuda jika bersifat massive dan menghasilkan suatu momentum yang diingat sejarah, seperti peristiwa-peristiwa yang telah disebutkan sebelumnya. Sementara gerakan anak muda, meski dilakukan oleh banyak orang, namun cenderung masih terkotak-kotak dalam bidang-bidang tertentu dan tidak menimbulkan reaksi serentak secara besar-besaran. Selain itu, landasan dari gerakan anak muda cenderung mengarah kepada isu-isu global.

Indonesia saat ini memang belum kembali memiliki sebuah gerakan

pemuda bersifat massive yang berbasis ideologi. Namun jika dilihat dari situasi dan kondisi saat ini, sangat wajar jika yang berkembang justru berupa gerakan anak muda. Tidak terdapat lagi tekanan-tekanan seperti kolonialisme dan rezim pemerintahan yang tidak berjalan sesuai apa yang dicita-citakan sehingga menimbulkan sebuah ancaman yang mendorong kita, para pemuda melakukan sebuah gerakan berbasis nasionalisme.

Kondisi Indonesia saat ini bisa dibilang cukup stabil. Oleh karena itu, fokus para pemuda yang dulunya mengarah pada hal-hal bersifat kebangsaan dan nasionalisme, kini mulai bergeser kepada hal-hal yang bersifat global seperti isu lingkungan, perempuan, dan lain-lain. Tapi tidak menutup kemungkinan jika ke depannya muncul gerakan-gerakan pemuda seperti yang pernah ada di negeri ini.

“Apa yang membedakan antara gerakan pemuda dan gerakan anak muda adalah fundamentalisme mereka berpikir. Jadi kalau gerakan anak muda

Jika berbicara tentang gerakan pemuda, sepintas terbayang kisah pergerakan para pemuda yang tercatat dalam sejarah. Tentu kita ingat dengan peran pemuda pada 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Kita juga ingat bagaimana pemuda mendesak golongan tua untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Meski kemerdekaan bangsa ini telah tercapai, ternyata peran pemuda tidak terhenti sampai di situ. Pada 1998, gerakan pemuda yang begitu massive mampu menurunkan rezim Soeharto yang kemudian dikenal dengan era reformasi. Jika menilik ke peristiwa-peristiwa tersebut, pemuda bisa dijadikan simbol dari sosok-sosok yang begitu aktif, berani, dan menjadi tumpuan harapan bangsa ini.

20 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks oleh Arzia Tivany, Nicky AuliaFoto oleh Satria Perdana

Page 21: Exodus agustus 2013

EXP

LOSI

ON

beranggotakan satu juta orang tetapi gerakan berpikirnya tidak Indonesia, tidak bisa disebut gerakan pemuda. Walaupun satu juta orang itu kreatif semua, tapi tidak berbasis ideologis, tidak berbasis kebangsaan, nggak bisa itu disebut sebagai gerakan pemuda. Gerakan pemuda itu menghasilkan suatu momentum yang diingat oleh sejarah. Misalnya Soe Hok Gie yang meskipun tidak hidup di zaman saya, tetapi saya mengetahui dia. Dan dia menciptakan sesuatu yang diingat oleh sejarah,” ujar Iman.

Butuh TokohMasih ingat Wahidin Sudirohusodo,

Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan Ali Sastroamijoyo? Nama-nama tersebut mungkin pernah terlintas di pikiran ketika kamu membaca ulang buku-buku sejarah, atau masih terselip di pikiran materi ujian sejarah di Sekolah Dasar. Ya, mereka adalah tokoh-tokoh pergerakan nasional yang mendirikan organisasi-organisasi politik pada masa sebelum kemerdekaan. Budi Utomo, Indische Partij, Sarekat Dagang Islam, hingga Partai Nasional Indonesia dibentuk sebagai wujud gairah politik pemuda Indonesia di masa itu.

Tak berhenti di situ, lahirnya pemuda-pemuda terpelajar yang membentuk organisasi-organisasi berbasis kedaerahan, agama, dan ideologi itulah yang kemudian menyadarkan mereka untuk bersatu dalam sumpah pemuda. Soekarno, W. R. Supratman, adalah beberapa diantara tokoh-tokoh yang menghidupkan semangat kebangsaan.

Jika yang tersirat di benak kita hanyalah Soekarno dan Hatta yang menjadi founding fathers bangsa ini. Maka sebenarnya bukan hanya mereka yang berjasa dalam kemerdekaan. Kalau saja Chairul Saleh, Soekarni, dan kawan-kawan tidak menculik Soekarno ke Rengasdengklok maka Agustus ini mungkin kita tidak akan merayakan apa-apa.

Kembali teringat akan isu komunis pada medio 1960-an menjadi hal yang cukup meresahkan. Hal tersebutlah yang memelopori Soe Hok Gie dan kawan-kawan berjuang melawan rezim pemerintahan orde lama yang dianggap sudah tidak sesuai. Sayangnya, pada dekade 1970-an gerakan mahasiswa seakan terhenti setelah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) pada 1978, hingga akhirnya muncul kembali pada akhir masa pemerintahan orde baru.

Era 1997-1998 ditandai dengan

lahirnya gerakan-gerakan pemuda yang menuntut agar Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) dihapuskan dan rezim orde baru diturunkan. Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR Senayan, yang sebelumnya ditandai dengan berbagai kerusuhan mulai dari Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi Semanggi I dan II, Tragedi Lampung, dan Tragedi Trisakti yang menyebabkan gugurnya empat pahlawan reformasi, Elang Surya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, dan Hery Hertanto.

Serupa tapi Tak SamaSerupa tapi tak sama. Begitulah

gambaran mengenai gerakan pemuda dan gerakan anak muda di Indonesia. Sama-sama dimotori oleh pemuda, namun landasannya berbeda. Meski begitu, kami meyakini baik gerakan pemuda dan gerakan anak muda tentu memiliki andil yang sama besar pada masanya. Jika gerakan pemuda mampu menghasilkan peristiwa-peristiwa besar, maka gerakan anak muda pun tidak bisa diremehkan. Bukankah perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil?

Iman Soleh, Dosen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Padjadjaran.

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 21

“Fokus para pemuda yang dulunya mengarah pada hal-hal bersifat kebangsaan dan nasionalisme, kini mulai bergeser kepada hal-hal yang bersifat global seperti isu lingkungan, perempuan, dan lain-lain.”

Page 22: Exodus agustus 2013

EXP

LOSIO

N

Sebenarnya apa passion kamu?Passion aku nggak muluk-muluk. I

don't wanna change anything in this world. Aku pengen memperbaiki diri aku aja and I hope by making myself a better person it will help the world to be a better place. Sebenernya aku nggak “I wanna change the world” minded.What's wrong with changing the world?

Banyak orang nggak tahu sebenarnya yang salah dari dunia ini apa. Kamu misalnya bisa jawab lingkungan, perang, atau kelaparan. Sebenarnya kita bisa apa sih dari semua itu? Menurut aku changing the world itu terlalu jauh. Aku anaknya terlalu realis ya sebenarnya. Sebenarnya if you couldn't do nothing, membuat poverty di Afrika itu hilang ya udah start dari diri kamu aja.Bagaimana cara kamu mengembangkan diri?

Dengan mengeksplor diri aku. Sebenarnya aku opurtunis, misalnya aku ikut kegiatan di luar universitas, seperti AIESEC dan MTV Exit. Jadi aku bakal tahu in directly present ke society itu apa.Apa saja yang sudah kamu lakukan?

Kegiatan aku di AIESEC, terus aku baru buat Padjadjaran MUN, hal-hal kayak gitu. Kemarin juga ada MTV Action jadi disana aku jadi representatif Indonesia. Disana juga ada beberapa representatif negara lain kayak Kamboja dan Thailand. Berusaha balancing my life juga jadi aku berusaha nggak aktif di kegiatan-kegiatan di luar kampus saja. Terus aku juga kemarin gabung di kepanitiaan Symphonesia jadi General

Saat itu, EXODUS menemui Putri panggilan akrabnya di suatu café di daerah Jatinangor. Perawakannya yang mungil tak bis dengan prestasinya yang segudang. mahasiswa hubungan internasional universitas padja padat aktivitas. Dengan mengenakan kemeja hitam berkilau, dia

ndung. Tak lama, bincang-bincang yang berjalan selama 20 menit harus usai meeting lainnya. Namun, dalam waktu yang sedikit itu sempat membuat

lam organiasasi yang bertujuan untuk Global community Development, ternyata dia mengaku bukan seorang nasionalis. Apa yang membuatnya berani mengatakan itu? Apa juga yang dia katakan soal 'Muda'?

a diremehkandjaran ini memang

datang usai rapat organisasi di Bakarena dia harus bergegas ke

kejutan. Di balik kontribusinya da

Manager (GM), aku membawahi enam divisi waktu itu. Aku juga lagi internship di Utoyo and partner.Apa impian masa depan kamu?

Di umur 32 aku mau nikah. Terus intinya tahun ini aku mau internship dan mau jadi chair di MUN aku juga mau jadi best delegate di MUN. Terus tahun depan pengen internship juga tapi skalanya lebih besar. Kalau aku udah lulus, aku pengen kerja jadi konsultan di Boston Consultant Group. Itu impian aku. Ketika aku udah financially stable, aku pengen kerja sebagai volunteer di United Nations buat daerah Somalia, Ethiopia.Kenapa tidak di Indonesia?

Karena aku nggak nasionalis. Alasannya simpel karena aku nggak merasa ada sesuatu di negara ini yang bisa aku banggakan. Aku berusaha nanya sama orang-orang "what do you kamuve about this country?" jawabannya semuanya sama. Karena keberagaman dan semua orang yang saya tanya selalu menjawab seperti itu. Ketika aku harus melakukan sesuatu untuk negara ini, aku bersedia, tapi aku mending kerja di negara asing, tapi menguntungkan buat Indonesia. Daripada aku kerja di perusahaan Indonesia. Tapi aku mikir kalau aku menjadi orang yang miskin dan tidak berpendidikan itu akan menjadi tambahan beban buat negara aku, maka aku akan memilih menjadi independen dan sukses.Bagaimana kalau orang menganggap kamu egois?

Aku pikir what i'm done is so far

away from changing the world. Aku nggak tahu orang bilang aku ke-western-an atau ke-indonesiaan. I just do the right thing. Ketika orang bilang Indonesia nggak do the right thing, ya aku nggak mau di Indonesia karena I just wanna do the right thing.Bagaimana pendapat kamu tentang gerakan pemuda sekarang?

Menurut aku pemuda Indonesia itu harus tahu tujuannya itu. Ketika ia tahu apa yang mau dia lakukan dan tujuannya apa, dia akan membantu mereka pursuing their dream. Banyak sekali pemuda jaman sekarang itu yang ketika aku nanya mau jadi apa di masa depan dan mereka nggak tahu mereka mau jadi apa. Aku percaya kalau pemuda harus punya tujuan dan tahu kapabilitasnya apa dan mengeksplor diri mereka dengan ikut organisasi jadi mereka tahu apa yang mereka bisa dan nggak bisa lakukan. Tentang nasionalisme, percuma kamu buat poster segede gaban di jalan bertuliskan bla bla bla NKRI but you do nothing about yourself. Pemuda yang pintar itu pemuda yang tahu masalahnya itu apa, baru kamu speak up kalau udah pinter. Kalau kamu belum tahu root masalahnya apa, mending kamu jangan speak up dulu. Kamu bikin diri kamu pinter, baru kamu ngomong. Jadi mereka nggak mempermasalahkan apa permasalahannya tapi mereka juga punya solusi atas masalah ini. Kamu bisa memberi solusi kalau kamu tahu apa masalahnya.

PUTRI DAMAYANTII JUST WANNA DO THE RIGHT THING

22 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks Oleh Rintang AzharFoto oleh SATRIA Perdana

Page 23: Exodus agustus 2013

EXP

LOSI

ON

Sebagai anak muda kita bebas untuk menggagas sebuah pergerakan yang positif. Sebuah pergerakan anak muda tidak melulu harus berdemonstasi yang berteriak–teriak di depan gedung DPR ketika muncul isu–isu nasional yang membuat panas telinga. Saat ini pergerakan mahasiswa lebih menjurus kepada passion yang mereka punya. Entah itu manfaatnyaa dirasakan oleh diri sendiri ataupun orang lain.

Dani Ferdian, seorang Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, sudah memulai pergerakannya sejak ia kuliah tingkat dua dengan menggagas Volunteer Doctor. Bisa dibilang bentuk pengabdian masyarakat ini adalah sebuah panggilan jiwa yang tidak bisa ia tolak. Menurut Dani Ferdian, Volunteer Doctor yang digagasnya adalah tempat menyalurkan jiwa sosial, dan kontribusi kepada masyarakat tapi sesuai dengan kapasitas yang mahasiswa punya.

“Garis besar nantinya sebagai wadah mahasiswa untuk membangun idealisme mahasiswa, tempat memantik semangat mahasiswa dengan kapasitas yang kita punya sekarang tentang apa yang ingin kamu kasih kepada masyarakat,” jelas Dani.

Beberapa anak muda zaman sekarang mungkin masih enggan dan malas untuk menggerakkan jiwa mudanya sesuai dengan passion yang ia punya. Bahkan, ada juga yang merasa ia tidak mempunyai passion. Sebenarnya tidak ada orang yang tidak punya passion. Itu tergantung bagaimana kita membangun dan menggerakkannya. Sebagai pemuda yang hidup di zaman kreatif, kita tidak boleh melayukan begitu saya semangat kita.

Menurut Dani Ferdian, salah satu cara menggerakkan anak muda yaitu dengan melibatkan diri di dalam kegiatan masyarakat. “Saya mau bergerak, karena mungkin tidak semua orang memiliki idealisme seperti saya. Tidak semua orang disadarkan lebih dulu sama Tuhan. Makanya ketika saya merasa saya sudah disadarkan, diri kita yang disadarkan itu tanggung jawab untuk menyadarkan orang lain.”

Hal tersebut dikatakan oleh Cahaya Ramadhani (23), salah satu volunteer dari gerakan Indonesia Mengajar yang merupakan salah satu gerakan pemuda bergerak pada bidang pendidikan dengan visi utama mencerdaskan kehidupan bangsa. Kegiatan ini juga didukung dengan adanya misi-misi untuk menjalankan visi tersebut, salah satunya adalah menempatkan anak-anak muda yang tergabung dalam gerakan ini selama beberapa waktu tertentu pada suatu daerah yang dianggap kekurangan tenaga pengajar.

Cahaya bergabung pada gerakan Indonesia Mengajar sejak awal tahun 2013. Niat untuk bergabung sudah dimiliki Cahaya sebelum ia meraih gelar sarjana komunikasi dengan basis jurnalistik di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. "Awalnya aku ikut setahun disini kan karena mau istirahat nanti setelah itu aku kembali lagi ke duniaku di jurnalistik," ujar Cahaya yang saat ini ditempatkan mengajar di Paya Bakong, Aceh Utara.

Walaupun sempat mengalami kendala komunikasi karena sebagian besar anak-anak di Aceh tidak menguasai Bahasa Indonesia, Cahaya tidak menyerah. "Disitulah kamu seperti merasakan patah hati berkali-kali, tapi tetap jatuh cinta pada orang yang sama."

Mengenai gerakan pemuda di Indonesia saat ini Cahaya berpendapat bahwa saat ini sedang terbentuk wacana ‘yang muda yang memimpin’. Menurut Cahaya, tokoh kepemudaan di Indonesia saat ini sangat diperlukan menggerakan banyak orang. Namun, pemuda-pemuda tersebut juga harus bisa menanamkan sikap kepemimpinan di dalam diri masing-masing, setidaknya pemimpin yang bisa memberikan kontribusi pada keahliannya masing-masing. "Bawa bidangmu masing-masing dalam kepemimpinan," ujarnya.

DANI FERDIAN :PASSION dan TANGGUNG

JAWAB SOSIAL

CAHAYA RAMADHANI :“Tugas orang yang terdidik adalah mendidik"

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 23

Teks oleh Meryam Zahida, Wita Adelina | Foto dokumentasi pribadi

Page 24: Exodus agustus 2013

EXP

LOSIO

N

Stefany Lolita, 21 tahun, Mahasiswa Manajemen UISebagai mahasiswa ekonomi, saya ingin sekali mempunyai gerakan pemuda yang aktif melakukan social empowerment through microfinance. Walaupun employment rate indonesia relatif menurun, tapi masih banyak masyarakat yang membutuhkan dana untuk membuka usaha. Ditambah dengan economy growth 6.8% dan emerging middle class, pemberian microfinance akan memberi kesempatan bagi mereka untuk membuka start up. Diharapkan dengan bantuan dana dan training singkat oleh gerakan pemuda ini, perekonomian Indonesia bisa menjadi lebih baik.

Muhammad Ali Rini, 25 tahun, karyawanKampanye Jujur mungkin, karena sebagai pemuda, calon pemimpin bangsa kita harus mulai dari hal yang kecil dulu, kalau di lingkungan kampus ya mulai dari kampanye anti nyontek dan sebagainya. Menurut gue ya, karena kebiasaan ngga jujur, efeknya kerasa banget di dunia kerja, semua jadi susah, ribet, dan kayak dipalsukan, gitu aja sih.

Nadia Putri Utami Dikti, 23 tahun, pegawai swastaAku pengen supaya generasi mudanya nggak gampang ngeluh, berusaha dari yang kita punya, nggak konsumtif, dan berani mencoba. Jangan tergila-gila sama luar negeri, bangun dulu negeri sendiri. Indonesia jago hampir di semua bidang, tapi pemerintah nggak capture itu sebagai sebuah aset. Tapi biarpun begitu, mari kita tunjukkan kalau kita mampu mandiri. Ntar juga pemerintah malu sendiri.

Febrian Permana, 23 tahun, pegawai swastaGerakan sudah saatnya kaum muda yang jadi pioner dalam menjadikan bangsa Indonesia lebih baik dalam perekonomian dan kesejahterahaan masyarakat di mata internasional. Mengurangi kegagalan kaum muda dalam memulai usaha mandiri, kaum muda yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengurangi persentase kaum muda yang tidak mempunyai keahlian, membuat kaum muda siap untuk menghadapi perdagangan bebas. Memberikan solusi kepada pemerintah kebijakan-kebijakan apa saja yang sebaliknya dilakukan dalam perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Venna Camelia, 17 Tahun, pelajarKalo aku, sih, sebenarnya pengen jadi guru TK karena suka anak kecil. Kebetulan, dulu aku pernah jadi semacam volunteer buat ngajarin anak-anak yang kurang mampu. Aku sih belum ahli atau mampu di bidang edukasi tapi, someday, dengan aku menjadi guru, aku pengen bikin generasi penerus Indonesia jadi lebih baik sejak dini.

Khairani Windyaningrum, 20 tahun, Mahasiswa Public Relation UnpadYang jelas mulai dari diri sendiri aja. Nggak jadi pemuda yang memberontak. Jadi pemuda yang mengikuti identitas bangsa itu sebenarnya kayak gimana. Kita sebagai bangsa Indonesia sudah mulai kebarat-baratan, kita harus tetap cinta tanah air. Nah, gerakan-gerakan paling kecil yang bisa dilakukan ya seperti itu. Kalau tindakan nyatanya misalnya dengan teman-teman gue yang berwirausaha. Itu gerakan kecil tapi dengan kayak gitu lo nyiptain lapangan pekerjaan, bukan nyusahin bangsa. Nggak perlu muluk-muluk. Lo lakuin aja hal kecil. Menurut gue menciptakan lapangan kerja juga sudah hebat.

24 | EXODUS | AGUSTUS 2013

TEKS OLEH Filani Olyvia , Nicky Aulia, dan Hanna Nurie

Orang bilang pemuda adalah generasi penerus bangsa. Kepada

para pemuda juga bangsa ini menaruh harapan. Sebagai

pemuda, sebagai tumpuan harapan, gerakan seperti apa yang ingin

mereka lakukan untuk Indonesia?

Page 25: Exodus agustus 2013

EXP

LOSI

ON

Ada yang masih ingat Soe Hok Gie? Mahasiswa Universitas Indonesia yang dikenal kritis terhadap pemerintahan masa Soekarno ini adalah wakil dari era 1955 – 1966, era dimana pemuda ingin membangun bangsa dengan mengkritisi kebijakan pemerintahan yang dirasa tidak tepat. Kemudian, pada 1998 dengan turunnya mantan Presiden Soeharto. Lantas, setelah itu apa masih ada gerakan pemuda?

Zaman yang kita tinggali sekarang ini, memang lain dengan zaman dahulu. Pemuda mungkin memang tak seagresif dulu dalam hal turun ke jalan melakukan demonstrasi dan menyuarakan pendapat. Lalu apa sih yang dimaksud gerakan pemuda?

Nah, bicara tentang gerakan anak muda, selalu berhasil mengingatkan kami pada ungkapan sosok Pandji Pragiwaksono, “Kenali Indonesia-mu, temukan passion-mu, berkaryalah untuk masa depan bangsamu.”

Saat ini anak muda lebih banyak yang bergerak di bidang masing-masing sesuai dengan passion-nya. Mulai dari jadi entrepreneur bikin usaha, jadi komedian atau musisi sambil menyebarkan kritik-kritik bagi pemerintahan, atau bahkan buat gerakan di media sosial.

Selain gerakan anak muda seperti Indonesia Mengajar, Volunteer Doctor, ataupun organisasi pemuda internasional semacam AIESEC, masih banyak gerakan anak muda yang digerakkan dari anak muda, oleh anak muda, untuk semua.Sebut saja Gerakan 1001 buku yang merupakan organisasi nirlaba yang

“Tidak ada satu pun perubahan besar yang

terjadi di negeri ini yang tidak bermula dari

pergerakan pemuda,” begitu ujar Bambang

Widjojanto, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) di hadapan puluhan mahasiswa saat

menghadiri sebuah diskusi di Universitas Padjadjaran

beberapa waktu lalu. Ucapan pemenang

Kennedy Human Rights Awards 1993 ini

sepenuhnya benar! Mari kita tengok kembali sejarah

negeri kita…

berfokus pada pengumpulan dan pendistribusian buku dan bahan bacaan. Ada pula Gerakan Diet Kantong Plastik yang peduli pada kampanye nasional hemat kantong plastik. Masih seputar gerakan yang concern pada lingkungan, Indonesia Berkebun hadir melalui jejaring sosial untuk menginformasikan dan mempromosikan kegiatan urban farming. Bagi anak muda yang tertarik dengan kegiatan berbasis kemasyarakatan, ada Sahabat Pulau yakni sebuah organisasi nirlaba yang bekerjasama dengan masyarakat di tempat sasaran untuk mendukung anak-anak Indonesia dalam melanjutkan pendidikan mereka. Lalu, ada juga wadah perkumpulan anak muda yang peduli pada bahaya korupsi.

Gerakan-gerakan anak muda tersebut berfokus pada bidang yang berbeda, ada yang sangat peduli terhadap lingkungan, pendidikan, kreativitas, anak-anak, bahkan masalah pemerintahan. Fokus dan tujuan boleh berbeda, lingkupnya pun bisa saja berbeda. Namun, satu hal yang sama dari mereka, yakni percaya akan perubahan ke arah yang lebih baik.

Gerakan Media SosialTidak dapat dipungkiri. Banyak orang

mencemooh gerakan anak muda di media sosial. Gerakan ini dinilai tak nyata dan tak ada gunanya. Jangan salah, sekarang memang era komunikasi. Dalam era ini, teknologi menjadi penting dan sekarang orang di belahan dunia manapun bisa dengan cepat menangkap

informasi secara realtime melalui teknologi dan media. Media sosial juga menjadi sangat penting karena menghubungkan tidak hanya antar individu dan antar informasi, tapi membangun solidaritas.

Beberapa kali kerap kita jumpai timeline Twitter kita diramaikan oleh tanda pagar tentang isu-isu tertentu. Salah satunya, tagar #SaveKPK yang mungkin beberapa dari kamu juga sempat ikut meramaikannya. Gerakan melalui media sosial ini tak bisa dipungkiri, loh! Dalam Undang-undang, dinyatakan bahwa pemberantasan korupsi akan berhasil jika melibatkan partsipasi publik. Nah, partisipasi publik yang paling konkret saat ini adalah dukungan melalui media sosial.

Selain #SaveKPK masih banyak lagi gerakan di twitter yang cukup berpengaruh. Seperti kasus penurunan mantan ketua PSSI Nurdin Halid yang cukup fenomenal di twitter bahkan beberapa kali menjadi Trending Topic World Wide. Bukan hanya soal tuntutan yang gencar dipublikasikan di twitter, kampanye lingkungan berskala internasional yang digagas oleh Riyanni Djangkaru, yakni #SaveSharks pun mendapatkan banyak respon di twitter. Meskipun gerakan anak muda saat ini dianggap hanya berbau tren, tetapi tren menuju perbaikan dan perubahan tak ada yang salah bukan? Jadi, gerakan apa yang mau kamu buat sekarang?

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 25

TEKS OLEH Hani Fauzia, Arzia TivanyFOTO OLEH SATRIA PERDANA

Page 26: Exodus agustus 2013

LAP

OR

AN

KH

USU

S

26 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Idul Fitri dirayakan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia setelah Ramadhan. Berbagai jenis perayaan diselenggarakan di seluruh penjuru Indonesia dengan suka cita menyambut

kemenangan. Tak lupa rasa kangen akan lebaran di tanah kelahiran pun dihadirkan. Memancing banyak orang

berbondong-bondong mudik ke kampung halaman. Momen yang hanya dirayakan sekali dalam setahun ini, menjadi

semakin bermakna dengan adanya tradisi-tradisi khas. Untuk itu, pada edisi khusus kali ini kami menghadirkan warna-

warni lebaran baik di penjuru tanah air hingga penjuru dunia.

TEKS oleh Arzia Tivany, Hani Fauzia, Niken Arsia, Hanna NurieFoto dari berbagai sumber, dokumentasi pribadi

WARNAWARNIIDUL FITRI

Page 27: Exodus agustus 2013

SPEC

IAL

REP

OR

T

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 27

Tahun lalu, saya melewati momen lebaran sendirian di Hanoi, ibu kota negara Vietnam. Di sana, muslim tentu merupakan minoritas. Sudah jelas, tak ada suasana lebaran di sana. Oh, jangankan suasana lebaran, banyak orang bahkan tak tahu apa itu Idul Fitri atau lebaran. Solat Id dilaksanakan di satu-satunya mesjid yang terdapat di kota itu. Wah, perjuangan untuk melaksanakan solat Id saat itu cukup seru juga sih…

Berbarengan dengan hari Idul Fitri, badai besar menghantam kota Hanoi hari itu. Saya sebelumnya memang sudah diperingati untuk sebisa mungkin tidak keluar rumah. Tapi, yah, namanya juga lebaran… nggak mungkin saya lewati tanpa solat Id. Begitu saya pikir saat itu. Ternyata, peringatan itu serius. Begitu keluar rumah, angin super kencang berhembus dan hujan besar turun. Jalanan banjir dan saya harus menunggu bis di tengah jalan, karena pinggiran jalan sudah banjir selutut. Fyi, saya tidak membawa paying saat itu. Alhasil, saya sampai ke mesjid dengan keadaan basah kuyup. Perjalanan dari rumah tempat saya tinggal ke mesjid memakan waktu sekitar satu setengah jam.

Solat Id di mesjid itu dilaksanakan seperti biasa. Bedanya, khotbah Idul Fitri di sana menggunakan bahasa Arab. Setelah solat, jamaah yang kira-kira hanya 50 orang saling bersalam-salaman dan menyantap hidangan yang sudah dipersiapkan oleh pengurus mesjid. Sayangnya, makanan yang ada bukan ketupat dan kari atau gulai. Melainkan pizza dan roti. Untungnya, saya mendapat undangan dari KBRI untuk

makan siang dan ternyata ketupat dan gulai serta kari dihidangkan di sana. Cukup untuk mengobati rasa rindu tanah air.

Tentu sedih rasanya melewati lebaran tanpa keluarga besar. Namun, momen itu jadi pengalaman sangat berharga yang tak akan terlupakan…

Lain halnya dengan cerita saya yang merayakan Idul Fitri di Vietnam, teman saya Gita Hermanda, merayakan Hari Raya Idul Fitri di Ukraina. “Aku kangen berat sama keluargaku,” serunya. Selain kangen dengan keluarga, Gita mengaku bahwa Ia kangen juga dengan masakan Indonesia yang sangat sulit didapatkan di Ukraina. “Di sini makanannya plain,” tegasnya.

Setelah proyek kebudayaannya selesai di kota Lugansk, Gita langsung menuju ke Ibukota Ukraina di Kiev. Di sana aku merayakan Idul Fitri di Kedubes Indonesia. “Ibu Kedubesnya baik banget,” ujarnya yang mengaku dijamu dengan sangat ramah di sana. Teman-temannya sampai iri karena dia bisa menginap di Kedubes Indonesia lengkap dengan masakan Indonesia. “Makan gratis, tidur gratis,” jelasnya sambil tertawa.

Tak banyak orang Indonesia yang tinggal di Kiev. Gita mengaku pada hari raya hanya sekitar 20 orang yang tinggal di sana. “Alhamdulillah, kami bisa shalat Ied,” akunya senang. Ketika hari raya, Ibu Kedubes Indonesia di Ukraina mengadakan open house dan dihadiri oleh perwakilan diplomatik berbagai negara seperti Malaysia dan India.

Tidak jauh berbeda, Nandi seorang kerabat saya yang sedang menempuh program S3 di Leipzig Jerman, juga merasakan lebaran tanpa suasana

semeriah di tanah air. Sebenarnya, menurut Nandi rutinitas lebaran di Jerman tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Dimulai dengan solat Ied di mesjid, silaturahim dengan sesama muslim dan komunitas Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan acara makan dan barbeque di taman. “Kita saling bawa makanan, terutama makanan khas lebaran seperti ketupat, opor, dan kue-kue,” tambah Nandi.

Uniknya, karena lebaran di Jerman jatuh saat musim panas, Nandi dan kerabat-kerabatnya biasa menghabiskan waktu dengan santai dan berkumpul di taman kota sambil menikmati berbagai permainan dan olahraga. Meski menyenangkan, bagi Nandi tetap ada yang kurang. “Yang paling dikangenin dengan lebaran di Indonesia itu takbirnya, karena di sini nggak ada takbir keliling dan juga suasananya,” ungkapnya.

Meski bukan di tanah air, nyatanya makanan khas lebaran tetap bisa dihadirkan. Begitu juga dengan gema takbir yang masih bisa diakses dengan format digital. Nah, bagaimana dengan suasana lebaran di tanah air? Sulit digantikan. Apalagi di negara-negara yang tidak menjadikan Idul Fitri sebagai hari libur nasional seperti Jerman. “Kalau jadwal sekolah, kuliah atau kerja nggak bisa diganggu. Cuma kita bisa izin sebelumnya. Jadi tergantung pada guru atau profesornya. Kalau baik hati pasti dikasih izin. Nah kalau pas ujian sama sekali nggak ada toleransi dan tetap harus masuk,” cerita Nandi. Wah, sedih memang. Tapi, di manapun perayaannya yang penting makna Idul Fitrinya kan?

Teks Oleh Hani, ARZIA, NICKYFoto Dokumentasi pribadi

Hani saat lebaran di Kedubes Vietnam (Kiri). Gita yang merayakan ldul Fitri di Kedubes

Indonesia di Ukraina (Kanan).

LEBARANDI NEGERI ORANG

Idul Fitri alias lebaran memang paling pas dirayakan bersama keluarga besar. Di Indonesia, kumpul keluarga saat lebaran ini sudah mengakar dan

menjadi tradisi. Saking pentingnya momen itu, sebagian besar rakyat Indonesia menjalani ritual mudik alias pulang kampung. Tujuannya? Sudah

tentu untuk kumpul bersama keluarga besar. Bagi sebagian dari kita, mungkin tak akan terbayang rasanya melewatkan lebaran tanpa mengalami momen kumpul keluarga. Apalagi kalau harus melewati lebaran sendirian di

negeri orang. Tapi beberapa kawan kita pernah merasakannya. Penasaran bagaimana rasanya? Berikut ini pengalaman mereka…

Page 28: Exodus agustus 2013

SPEC

IAL R

EPO

RT

28 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Definisi mudik sendiri secara umum seperti yang kita tahu adalah kembali pulang ke daerah asal bagi siapapun yang tengah merantau untuk kerja atau sekolah. Dede Mulyanto, dosen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Padjadjaran (Unpad), berpendapat bahwa pulang yang saat mudik bukan hanya sekedar pulang membawa badan. “Orang yang merantau itu pulang tidak hanya pulang secara fisik mendatangkan badannya ke mereka tetapi juga pulang menyandang status sosial dan segala macam perlambangan yang bisa ditunjukkan lewat benda materil,” terang Dede Mulyanto saat ditemui di jurusan Antropologi Unpad.

Biasanya, H-7 lebaran masyarakat sudah menyiapkan diri untuk pulang. Kota-kota besar di Indonesia tampak lengang saat menjelang lebaran, salah satunya adalah ibu kota Jakarta. Tradisi mudik seperti ini tidak akan ditemukan di negara selain Indonesia dan menjadi ciri khas Indonesia.

Namun bukan berarti di setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi menyambut hari raya yang sama. Indonesia sangat kaya akan perbedaan unik. Beda pulau, beda tradisi. Bahkan, beda provinsi pun ada kemungkinan berbeda tradisi penyambutan lebaran.

Pulau LombokTerletak di Provinsi Nusa Tenggara

Barat dengan mayoritas masyarakatnya

beragama Islam. Pulau Seribu Masjid yang dikelilingi laut ini memiliki tradisi lebaran yang unik. Lebaran di Pulau Lombok baru dirayakan setelah melakukan puasa Syawal selama tujuh hari yaitu Lebaran Topat. Acaranya dipusatkan di pantai, bukan di masjid atau mushalla. Semua masyarakat Lombok, tua-muda berkumpul tanpa ada perbedaan untuk merayakan acara yang berlangsung selama satu hari penuh itu.

Pada hari Lebaran Topat tersebut juga masyarakat membawa makanan berupa ketupat dengan lauk khas berupa pelalah manuk (ayam bumbu pedas), teloq opor (telur masak opor), olah-olah (sayur bumbu santan), gula lemang (daging bumbu santan), tolang kedele (kedelai goreng), urap jambah (taoge dicampur kelapa parut dan bumbu), pelecing kangkung, dan beberok. Selain Lebaran Topat, ziarah makam juga menjadi tradisi tersendiri. Baik ziarah makam keluarga dekat maupun ziarah tokoh agama Islam.

MaduraSeperti di Pulau Lombok,

masyarakat Pulau Madura juga merayakan Lebaran, tujuh hari setelah hari raya Idul Fitri, di pesisir pantai. Masyarakat Madura menyebutnya Lebaran Ketupat atau Topat Ladeh. Lebaran Ketupat disemarakkan dengan berbagai perlombaan, di antaranya adalah lomba menghias dokar (delman,

andong) dan menghias perahu.

Gorontalo, Sulawesi Sebuah tradisi unik yang dilakukan di

Gorontalo adalah kegiatan anak-anak setelah shalat Id, yaitu melakukan mohile zakati. Kegiatan yang dimaksud adalah kumpulan anak-anak di bawah usia 12 tahun berkeliling kampung mendatangi rumah-rumah penduduk untuk meminta angpau lebaran.

Sama dengan tradisi lebaran di Pulau Lombok dan Madura, Gorontalo juga merayakan Hari Raya Sunat atau Hari Raya Ketupat setelah tujuh hari pada bulan Syawal. Tradisi ini berawal di satu daerah saja, yaitu perkampungan masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang juga disebut Kampung Jawa, di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Klaten, Boyolali, Yogyakarta, Salatiga, dan Padang

Persamaan di beberapa daerah tersebut adalah adanya tradisi membersihkan diri di sungai. Di daerah Jawa Tengah disebut sebagai Padusa dimana masyarakat melakukan upacara berendam di sumur atau sumber air kramat. Kegiatan berendam ini dilakukan sebelum hari lebaran guna membersihkan jiwa dan raga. Sedangkan di Padang, terkenal dengan Balimau, juga dilakukan beberapa hari sebelum Ramadhan mulai matahari terbit sampai terbenam.

Perayaan hari raya atau hari besar selalu dinanti oleh siapa saja. Berkumpul dengan keluarga merupakan salah satu momen berharga. Hal inilah yang sering dilakukan oleh masyarakat

Indonesia: mudik saat lebaran. Bahkan, Indonesia, sebagai negara yang mempunyai keragaman agama (keyakinan),memberikan keistimewaan sendiri pada momen lebaran, yaitu

libur yang lebih panjang daripada hari besar agama lainnya. Tidak lain karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

FITRI DIPENJURU

NEGERITeks Oleh Niken Arsia, Hanna Nurie FOTO BERBAGAI SUMBER

Page 29: Exodus agustus 2013

SPEC

IAL

REP

OR

T

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 29

EXODUS telah melakukan survey khusus terhadap tradisi lebaran yang ada di Indonesia. Beberapa cerita mengenai

pengalaman teman-teman berlebaran di daerah asal masing-masing.

Fairuz Rana – Aceh“Kalo lebaran di Aceh sama aja sih kayaknya dengan daerah lain. Tradisi

pulang kampung, mudik, ya semacam itu ada. Yang bikin beda itu jelas

suasana sama makanannya. Kalo tradisi di sini ada tradisi yang namanya

meugang, tradisi sebelum lebaran biasanya itu masak daging gitu.”

Dianita Kautsarini – Lombok“Di Lombok waktu lebaran gak ada sungkeman, biasa aja, tapi ya tetep

kumpul-kumpul keluarga gitu. Yang khas itu di Suku Sasak, ada tukeran

makanan, jadi makanannya ditaruh di tampah gitu ada nasi, lauk, sayur,

ditata mengelilingi nasi. Kalo sebelum hari raya lebaran sering ada

pawai terus di jalan-jalan biasanya ada obor-obor gitu.”

Mercyella Daeng - Makassar “Lebaran hari pertama gue kalo di Makassar ya biasa makan-makan

keluarga terus sungkeman dulu, habis itu ziarah ke makam. Kalo di

keluarga gue yang paling penting itu ziarah dan makan coto makassar.

Karena kalo perayaan yang lain biasa aja. Kalo pas malam takbiran

biasanya orang naik mobil yang dihias-hias ada kubah masjidnya gitu dan

nantinya berpusat ke Pantai Losari.”

Ayudya Dwitari - Medan“Kalo gue lebaran di Medan biasanya pas malam takbiran main kembang

api sama keluarga. Terus pas hari raya lebaran makanannya ada lontong,

opor ayam, ketupat, keripik kentang, macem-macem. Kalo di keluarga

gue pas lebaran yang cewek harus pake kerudung yang benar-benar

nutupin rambut. Tradisi nyekar kalo di Medan itu sebelum masuk bulan

ramadhan. Selebihnya sih sama dengan perayaan hari raya di daerah

lain.”

Taqabbalallahu minnaa wa minkum, minnal aidin wal faizin!

Selamat Lebaran!

Teks oleh Hana Nurie, Niken Arsia

Page 30: Exodus agustus 2013

EXQU

ISITE

Penggunaan pertama adalah kata yang sering diartikan sebagai internasionalisasi ini merupakan intensifikasi interaksi lintas – perbatasan dan hubungan saling ketergantungan antar negara. Kedua, penggunaan kata globalisasi dianggap sama dengan liberalisasi yang merupakan proses menghilangkan pemerintah yang menetapkan pembatasan pergerakan antar negara dalam rangka menciptakan pemikiran yang terbuka, terintegrasi, serta penetapan ekonomi dunia. Konsepsi ketiga melihat globalisasi dalam hal universalisasi, yang menyangkut penyebaran berbagai objek dan pengalaman kepada orang – orang di seluruh dunia.

Keempat, banyak orang (terutama kritikus imperialisme budaya) telah mendefinisikan globalisasi sebagai westernisasi, terutama di Amerika sendiri. Selanjutnya globalisasi diidentifikasikan sebagai deteritorialisasi yang merupakan pergeseran dalam geografi dimana jarak teritorial dan batas teritorial kehilangan beberapa pengaruh utama mereka. Kelima konsepsi tersebut saling tumpang tindih hingga mencapai batasan tertentu, tetapi penekanan masing – masing konsep berbeda secara signifikan

Nah, poin nomor empat adalah salah satu yang menjadi isu terbesar dan sering kita dengar sekarang. Sayangnya, nyaris semua yang kita sering dengar itu bagian negatifnya. Namun sesungguhnya, seperti yang selalu diajarkan hidup, segala

sesuatu selalu memiliki dua sisi; baik dan buruk. Begitu pula dengan globalisasi.

Globalisasi (Tidak) Membunuh Seni Tradisional

Pernahkah mendengar tentang karawitan Sunda? Well, karawitan Sunda adalah memang tidak termasuk seni yang overrated. Karawitan Sunda dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu karawitan sekar yang mengutamakan unsur vokal manusia, karawitan gending yang mengutamakan unsur instrumen musiknya, dan karawitan sekar gending yang merupakan gabungan dari kedua kategori lainnya.

Karawitan Sunda sebenarnya termasuk seni musik kaya dengan banyak unsur di dalamnya. Karawitan Sunda dibentuk dari nada-nada yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk laras. Laras adalah deretan nada-nada, baik turun maupun naik, yang disusun dalam satu gembyang – kita biasa menyebutnya oktav – dengan swarantara (interval) yang telah ditentukan.

Tak hanya unsur di dalamnya, fungsi dari karawitan Sunda pun beragam. Karawitan Sunda bisa berfungsi sebagai bagian dari ritual, misalnya wayang golek

atau ruwatan. Selain itu, karawitan Sunda bisa juga menjadi bagian dari festival atau pasanggiri. Karawitan Sunda pun berfungsi sebagai hiburan, misalnya dalam seni jaipongan, ketuk tilu, calung,atau longser.

Seorang ahli budaya dan dosen senior Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Heri Herdini memaparkan sebuah penemuan yang cukup mencengangkan. Di akhir perjalanannya menempuh pendidikan S3 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, ia meneliti tentang karawitan Sunda sebagai disertasinya dan menemukan fakta bahwa seni karawitan Sunda pun terjamah oleh globalisasi. Bukan, itu bukan hal yang buruk. Tenang saja!

Ternyata, dalam perjalanan perkembangannya, karawitan Sunda juga mengadaptasi musik barat. Terbukti dengan adanya penyisipan intro yang baru dilakukan di karawitan Sunda pada tahun 90-an. Cukup mengejutkan, ya? Kebanyakan dari kita pasti menganggap globalisasi atau westernisasi justru akan membunuh kesenian tradisional. Wah, anggapan itu sudah terbukti salah! Dengan mengadaptasi budaya barat, ternyata malah bisa memperkaya budaya yang kita miliki tanpa memusnahkannya.

Globalisasi tak Selamanya Racun

“Globalization is poisoning,” begitu para aktivis anti globalisasi berkoar. Beberapa dari kita mungkin sering

mengangguk setuju pada pernyataan itu. Hmmm… Yakin sudah paham betul apa balisasi? Well,

globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti proses masuknya sesuatu ke ruang lingkup

dunia. Zaman yang kita huni sekarang pun disebut-sebut sebagai zaman globalisasi. Globalisasi sendiri berasal dari kata global yang memiliki arti universal atau mendunia. Terdapat lima penggunaan umum

yang dapat dibedakan dari kata globalisasi.

itu glo

30 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks dan Foto Oleh Hani Fauzia

Page 31: Exodus agustus 2013

EXQ

UIS

ITE

Kuncinya cuma satu: porsi yang pas!Bicara soal porsi yang pas, ada

beberapa contoh nih musisi-musisi yang mengadaptasi budaya barat dengan 'porsi yang pas'. Ini dia:

Man JasadSejak beberapa tahun silam,

masyarakat dibuat heran oleh pergeseran yang terjadi di kalangan komunitas death metal Bandung. Mereka yang kelihatannya garang-garang itu jadi doyan memakai ikat kepala khas Sunda. Ternyata, ini dia trend setter-nya; Man Jasad. Pria bernama lengkap Mohammad Rohman ini bersama Jasad, band metalnya, membuat gebrakan baru dengan memadukan musik cadas tersebut dengan tradisi lokal. Man bercerita, kecintaannya terhadap Sunda dan

kearifan lokal tidak timbul begitu saja. Ia menempuh perjalanan panjang untuk menyadari bahwa Sunda itu ternyata keren pisan dan sangat berharga.

Bermula dari pemikirannya, “Saya tidak lahir di Amerika, tidak dibesarkan di Arab Saudi. Saya dilahirkan di tanah ini. Tentunya harus ada kontribusi untuk tanah ini. Warisan dari leluhur kita juga tentu saja harusnya dijaga, bukan dibuang dan digantikan dengan sesuatu yang baru dan dianggap sangat keren. Kita justru harus bisa memadukan apa yang datang dari luar dengan apa yang kita punya sehingga jadi produk budaya baru di jaman kita ini.“

Pada awal tahun 2003, dia bersama Jasad bersikeras, “Kita tinggal di Bandung, nge-band juga di Bandung.

Trah Project adalah sebuah band elektronik beraliran trip-hop, down-tempo, dan sedikit eksperimental, yang mengingatkan kita pada Ulrich Schanuss, sebuah band elektronik legendaris asal Jerman. Bedanya, instrumen yang diolah dalam musik elektronik Trah Project adalah alat musik sunda seperti suling, gendang, gong, dan juga kecapi. Nuansa vokal dalam musik Trah Project juga mengacu pada nuansa vokal sinden (penyanyi) sunda yang bermain di nada-nada tinggi dengan birama panjang. Menjadi menarik, dimana kita mendengar beat-beat musik elektronik dengan melodi dari alat musik Sunda yang biasanya hanya kita dengar dalam lagu pengiring upacara pernikahan.

Gaya kita harus mencirikan kita itu orang Bandung, jangan meniru anak metal di luar negeri sana.” Sampai akhirnya, mereka memutuskan untuk mengubah segalanya. Mulai saat itulah, Man jadi sering menggunakan pangsi hitam yang biasanya dikenal orang sebagai pakaian untuk pencak silat. Tidak hanya itu, band metalnya pun berubah total; intro lagu-lagu mereka diwarnai kendang penca.

Trah ProjectMereka adalah musisi-musisi muda

asal Bandung yang tidak serta-merta terjebak dalam arus pemikiran musik elektronik modern. Mereka berhasil meramu instrumen-instrumen tradisional dengan musik modern dengan harmonis tanpa mengabaikan nilai estetika dari musik tradisional dan musik elektronik modern itu sendiri.

“…Untuk menjadi sesuatu yang modern

atau kekinian kita tidak harus menghapus jati

diri kita karena jati diri kita akan menjadi

pijakan yang sangat kuat dalam menjalani dan

beradaptasi dengan waktu. Tidak perlu

meruntuhkan bangunan tua bersejarah, tak

perlu membabat hutan, tak perlu menebang

pohon, tak perlu-tak perlu melupakan atau

bahkan menghancurkan sejarah yang menjadi

jati diri kita, akan tetapi tidak usah takut pula

pada perubahan, tak perlu. Karena yang abadi

di dunia ini adalah perubahan…” – Trah

Project

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 31

Foto : Hani

Page 32: Exodus agustus 2013

EXQU

ISITEBeberapa tahun belakang ini stand up comedy sedang eksis di jagat hiburan, baik on air mau pun off air. Kita tentu tahu salah satu orang yang terlibat dan patut bertanggung jawab akibat sukses dan bangkitnya kembali stand up comedy di Indonesia. dialah Pandji Pragiwaksono!

Pria kocak kelahiran Singapura, 18 Juni 1979 ini tidak hanya jago mengibur penonton televisi, tapi ia juga mempunyai pemikiran – pemikiran yang cerdas dan nasionalis juga mampu memprovokasikan pemikirannya kepada khalayak banyak, khususnya pemuda Indonesia. Bagi kamu yang sudah pernah membaca salah satu buku yang ditulis Pandji yang berjudul Nasional.is.me pasti tahu bagaimana rasa nasionalis dan kecintaannya terhadap Indonesia.

Pandji mengaku sangat optimistis dapat mengubah Indonesia menjadi lebih baik dengan caranya. Menurut ayah dua anak ini, potensi yang dimiliki Indonesia ada dan semuanya sudah siap, tinggal pelaku – pelakunya saja yang harus siap.

“Kebanyakan pelaku-pelakunya belum yakin dan belum lihat potensi-potensi yang dimiliki Indonesia, belum sadar dan belum tau apa yg musti dilakukan. Kuncinya hanya itu, asal pelaku-pelakunya tahu bagaimana potensinya, tahu bagaimana caranya, akan jauh lebih baik. Dan itu bukan cuma ada di dalam pemikiran saya saja tapi dari pemikiran dari banyak sekali orang,” jelas Pandji saat di temui EXODUS di gedung Usmar Ismail pada Maret 2013 lalu.

PANDJI PRAGIWAKSONO :SAATNYA MERDEKSA

EXTR

OV

ERT

X

32 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks oleh Meryam Zahida | Foto oleh Arzia Tivany, Berbagai Sumber

Foto

: K

apanla

gi.c

om

Page 33: Exodus agustus 2013

Ketika Rasa Nasionalisme itu TumbuhKesadaran nasionalisme Pandji sudah

muncul sejak ia kecil. Ketika masih kecil, ayahnya selalu membawa sesuatu yang berhubungan dengan tradisi Indonesia jika datang dari luar kota. Ayahnya pernah membawakan Pandji sebuah Sasando (instrumen musik petik dari Rote, NTT – red), udeng Bali (ikatan kepala untuk sembahyang dari Bali – red), pecut karapan sapi, gangsing Cirebon, dan banyak lagi. Benda – benda tradisional yang dibawa oleh almarhum ayahnya dulu, memberikan gambaran kepada Pandji seperti apa Indonesia. Pandji pun mulai membayangkan bahwa Indonesia sangat kaya dan berbeda satu daerah dengan daerah lain.

Bukan hanya itu, sejak kecil pula ia sering menonton pertandingan olahraga yang dimainkan oleh Indonesia dan lawannya. Seperti pertandingan tenis, sepak bola, basket, dan tinju. Sejak saat itu identitas Indonesia semakin dikenalnya, dan ia sadar bahwa inilah Indonesia yang ia bela dan ia dukung.

Nationalism is…Ketika ditanya apa makna

nasionalisme bagi Pandji, ia menjelaskan makna yang sebeneranya yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut Pandji, makna sebenarnya itu lah yang harus dipahami, karena 80 persen orang Indonesia kebanyakan sudah salah arti.

“Kata isme itu paham, jadi nasionalisme itu paham. Paham percaya untuk kebaikan bangsa tersebut, perbedaannya harus dibikin bersatu. Jadi nasionalis adalah orang yang percaya sama konsep tersebut. Percaya bahwa perbedaan ini musti dibikin bersatu. Bersatu, bukan menjadi satu. Nah banyak orang Indonesia pikir bahwa nasionalisme itu cinta Indonesia, semangat kebangsaan. Padahal beda, gak nyambung. Semangat kebangsaan ini bahwa percaya bahwa perbedaan ini bisa dibersatukan demi kebaikan negara tersebut.”

Salah satu produk persatuan adalah bahasa Indonesia. Di negara kita sangat banyak bahasa daerah. Di Jakarta saja orang – orang datang dari Sabang sampai Merauke. Pasti kita terbayang banyak pula bahasa dan budaya yang ada di Indonesia. Bagaimana masyarakat yang heterogen akan bisa saling berkomunikasi kalau tidak menggunakan bahasa Indonesia. Itulah nasionalisme: pemahaman bahwa perbedaan itu bisa bersatu.

Bukti bahwa orang Indonesia itu bersatu sebenarnya sudah sering kita lakukan. Kita pasti sering nongkrong

dengan teman – teman di cafe, warung kopi, dan dimana pun buat sekedar ngobrol – ngobrol. Mulai dari ngobrol pembahasan yang tidak penting, yang berbobot. Bahkan pembahasan yang awalnya tidak penting, tiba – tiba jadi pembabasan berbobot

“Nah, ini yang mutlak orang Indonesia punya adalah adanya budaya ngumpul dibandingkan budaya di negara apapun di seluruh dunia,” aku Pandji.Pria lulusan Jurusan Desain Produk Fakultas Desain dan Seni Rupa, ITB ini mengaku tidak pernah pesimistis dengan sifat – sifat atau kebiasaan buruk orang Indonesia. Misalnya, kalau konon orang Indonesia itu suka buang sampak sembarangan. Gak cuma di Indonesia kok yang masyarakatnya suka buang sampah sembarangan, di negara lain juga ada. Katanya orang Indonesia itu terkenal dengan budaya ngaret. Di negara lain juga ada orang – orangnya suka ngaret, contohnya saja di Ukraina dan Meksiko. Jadi, kita nggak perlu pesimistis dengan kebiasaan – kebiasaan kurang baik yang dilakukan orang – orang Indonesia. Kalau kita nggak suka ngaret, ya kita mulai dulu dalam sistem diri kita untuk selalu tepat waktu. Begitu juga dengan kebiasaan kurang baik lainnya. Mulai dari diri sendiri.

Jangan Mengambil Keputusan GampangDi tahun 2014 nanti tidak terasa

bahwa kita harus menentukan siapa pemimpin Indonesia. Pasti kita tahu bahwa di Indonesia, golongan putih (golput) itu sudah menjadi budaya sejak Arief Budiman menggagas golput.

Sebagai pemuda yang pernah melewati tahun 1998 di saat ia kuliah, dimana terjadi kerusuhan mahasiswa besar – besaran, Pandji pernah terpikir untuk melakukan golput. Namun, setelah ia berpikir, keputusan untuk golput itu adalah keputusan yang terlalu simple. “Golput terlalu gampang, saya gak nyalahin. Tapi golput itu terlalu

gampang. Kalau kita mau tanggung jawab dalam membangun Indonesia, ya jangan mengambil keputusan-keputusan yang gampang,” jelas presenter dan comic Stand Up Comedy ini.

Ketika kita memiliki kesempatan untuk memilih, maka kita harus memanfaatkan kesempatan kita untuk menentukan pemimpin yang terbaik untuk negara kita. Karena pada suatu saat nanti, hak kita yang akan jadi taruhannya. Memilih pemimpin negara bukan sekedar kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia, tapi itu adalah hak kita untuk bersuara dan menentukan. Kalau kita tidak menggunakan hak suara atau golput, maka sebenarnya kita tidak berhak juga untuk protes jika ada yang salah yang terjadi pada pemimpin yang terpilih.

Mungkin kita pernah melakukan golput dan berdalih kalau kita tidak tau atau tidak kenal dengan calon -calon pemimpin. Maka, yang harus kita lakukan adalah mencari tahu siapa sebenarnya calon-calon pemimpin itu. Di internet pasti banyak dituliskan siapa dia, apa saja track record-nya, apa saja

programnya. Jadi sebenernya tidak ada alasan buat kita untuk melakukan golput.

Kita juga tidak boleh asal memilih pemimpin. Sesadar mungkin kita tahu dan ingat siapa calon pemimpin yang kita pilih. Jangan sampai ketika pemimpin yang kita pilih naik jadi presiden, kemudian ada yang salah dengan presiden tersebut, kita malah ikutan protes. Jangan salahkan yang dipilih, salahkan pemilihnya.

“The real democracy lives from great people, educated people, bright people. Demokrasi kita,

“Misalnya ada orang selalu pakai bahasa Indonesia, bertemu orang asing pun pakai bahasa Indonesia dengan penerjemah. Tapi orang ini, 32 tahun berbahasa Indonesia, korupsi 350 triliun uang Indonesia. Setelah jadi presiden, dia punya properti tanah yang kalau dikumpulkan sebesar Belgia. Lalu media bubar di zamannya, orang – orang hilang di zamannya, tapi dia pakai bahasa Indonesia, bahkan pakai barang – barang yang 100 persen barang Indonesia. Apakah orang ini bisa dibilang cinta Indonesia?”

EXTR

OV

ERT

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 33

Page 34: Exodus agustus 2013

sebagaimana pun saya cinta Indonesia, is one of the most stupid democracy in the world.”

Sosok Pemimpin untuk IndonesiaPemimpin itu awalnya bermula dari

kita sendiri. Di dalam diri kita pasti ada jiwa kepemimpinan. Hal yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita mengasah dan menggerakkan jiwa kita untuk memimpin. Di dalam jiwa pemimpin pasti ada sikap pergerakan. Untuk orang – orang yang berjiwa muda seperti kita, itulah yang dinamakan pergerakan pemuda.

Untuk Indonesia yang lebih baik, maka kita butuh sosok pemimpin yang ideal. Lahirnya sosok pemimpin yang ideal untu Indonesia, harus ada desakan dari rakyat, termasuk kita pemuda Indonesia. Menurut Pandji, desakan ini harus datang dari rakyat yang menginginkan seorang presiden yang ideal.

“Orang ini mempunyai track record yang panjang, dan baik tidak ada corengnya, orang ini mempunyai program yang jelas, dan orang ini tidak terafiliasi dengan orang yang punya dosa besar,” pendapat Pandji dengan nada bicara yang optimis. “Tapi basically yang ingin saya bilang adalah orang ini harus disetujui oleh rakyat dan bukan lewat pemilu tapi desakan sebelum pemilu, bahwa rakyat menginginkan orang untuk maju. Kedua, kita tahu track record dia selama ini. Ketiga, dia punya program yang bener.”

Terjun ke dunia politik? Hmm…Membaca pemikiran – pemikiran

Pandji di buku Nasional.is.me atau pun di blognya, pasti membuat kita berpikir, kenapa Pandji tidak terjun saja ke dunia politik agar bisa mewakili kita pemuda –

pemuda Indonesia. Ternyata hal tersebut pernah terlintas di pikiran Pandji. Namun, di sisi lain ia menyadari bahwa ia tidak kompeten.

Untuk terjun ke politik, seseorang harus memiliki dua hal, yaitu kompetensi dan passion. Passion terhadap gagasan besar, rakyat Indonesia, dan Indonesia. Kalau orang tersebut punya passion tapi nggak kompeten, di dalam akan menyusahkan. Sebaliknya, kalau seseorang kompeten tapi nggak passion dan nggak cinta, di dalam ia akan gampang tergeser dengan uang.

Walau pun Pandji merasa passionated, tapi sayangnya tidak ada tempat di DPR yang sesuai dengan kompetensi Pandji yaitu desain. “Jadi dari sisi keilmuan aja gak cocok. They say, ‘tapi kan lo bisa masuk Komisi X Kepemudaan’. Oke, tapi di Komisi X ada pendidikan, kepramukaan, dan ada banyak banget yang saya tidak bisa. Lebih baik orang – orang yang saya tahu kompeten,” jawab Pandji yang mengaku ternyata dia belum mengambil ijazah ITB-nya.

Mengenai kebijakan yang sudah dibuat oleh DPR dan seluruh anggotanya, Pandji berpendapat, bahwa sebenernya yang orang harus paham adalah di Indonesia yang menjadi masalah bukan law making, tapi law enforcement. Jadi undang – undang yang terkait itu udah bener, masalahnya penegakkannya yang gak ada. Yang harus dijamin adalah bahwa setiap jabatan yang diisi orang yang tepat. Dan semua yang disepakati, dijalankan.

Merdesa

Negara Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Sebenarnya kalau kita melihat kembali pada 67 tahun yang lalu, negara Indonesia sudah merdeka

berkali – kali karena dijajah berkali – kali pula. Baik dijajah oleh bangsa asing, maupun bangsa sendiri. Karena yang belum terjadi di Indonesia adalah merdesa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdesa adalah hidup layak, adil, dan beradab. Pandji adalah salah satu orang yang enggan menggunakan kata merdeka, dan lebih memilih kata merdesa. “Saya enggan terhadap 'merdeka', merdeka mah udah tapi belum merdesa aja. Jadi belum semua orang yang merdeka hidup layak selayaknya orang yang merdeka,” Jelas Pandji yang juga mendukung legalisasi ganja.

Ketika kami bertanya kepada Pandji Pragiwaksono, apa prediksinya terhadap Indonesia dalam 20 tahun kedepan, ini jawabannya sekaligus menutup perbincangan.“Lebih seru, karena lebih banyak orang yang berkarya. Sekarang tren berkarya nyata sekali terasa. Di kedepannya nanti, orang – orang yang berkarya hari ini, dan akan menuai hasilnya belakangan. Indonesia akan jadi negara yang seru. Bukan negara yang beli doang, tapi juga bikin. Oleh karena itu Indonesia jadi lebih bergairah. Bukan satu arah untuk mengambil sesuatu tapi semuanya melakukan sesuatu dan itu seru. Di tahun tersebut orang Indonesia lebih pintar menyikapi kebebasan berpendapat, sehingga kita ngomong hal – hal yang bijak, tentu masih ada yang kampret – kampretnya tapi dijagain sama orang – orang yang dewasa yang paham. Jadi Indonesia akan menjadi negara yang menyenangkan dan saya percaya itu.”

EXQU

ISITEEX

TRO

VER

T

34 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Page 35: Exodus agustus 2013

Penurunan jumlah spesies hiu kini bukanlah proyeksi masa depan lagi. Hiu mengalami penurunan jumlah sebesar 75% dan bisa mencapai 90% bagi spesies tertentu. "Penangkapan hiu dan pari ini merupakan salah satu pendapatan masyarakat nelayan di Indonesia. Akibatnya, penangkapan hiu di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara" jelas Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K), Sudirman Saad di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta.

Data yang diperoleh Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 hingga 2008 Indonesia merupakan penyumbang hiu terbesar dengan lebih dari 100.000 ton per tahun. Dengan kenyataan seperti ini, di luar sana masih banyak masyarakat yang berbangga hati menikmati aneka jenis kuliner berbahan dasar hiu, mulai dari steak hiu, hiu saus padang, satai hiu, hiu bakar, hingga bubur hiu.

Tak banyak yang menyadari bahwa hiu sebagai predator puncak dalam sistem rantai makanan di laut pun mempunyai andil besar dalam keseimbangan ekosistem laut. Maka, jangan salahkan siapapun jika suatu saat kita akan kehilangan kerapu , lobster, dan tuna dalam daftar sajian bahari kita.

Selain itu bila dibandingkan dengan perkembangbiakan ikan lain seperti cakalang, hiu sangatlah lambat. Cakalang dapat berkembang biak setelah 1,5 tahun dengan frekuensi perkembangbiakan 3 -4 kali per tahun, jutaan anak dapat dihasilkan. Bandingkan dengan hiu yang baru dapat berkembangbiak setelah berusia 7 – 15 tahun dengan frekuensi

Jaws The Sequel dan Deep Blue Sea, bukanlah

serangkaian film baru yang hadir di bioskop.

Mereka adalah film-film yang berhasil menyedot perhatian jutaan pasang

mata dengan hiu sebagai bintang utama.

Serangkaian film itu pun berhasil membentuk sudut pandang kekal

tentang sosok hiu yang mengerikan dan suka

makan orang. Tanpa kita sadari, memperkirakan

ahli perikanan dunia bahwa hanya dalam

jangka waktu yang diperlukan untuk

menonton salah satu film tersebut (2 jam) sekitar

16.900 - 34.722 ekor hiu ditangkap di seluruh

dunia, sebagian besar hanya untuk sirip mereka.

perkembangbiakan 1 kali setiap 2 – 3 tahun, dan hanya menghasilkan 1 – 10 ekor anak.

“Hiu merupakan jenis hayati yang sangat penting dari sisi ekologi dan bisa menjamin kelangsungan ekosistem di negara kita," jamin Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo. Melihat kenyataan tersebut, beberapa negara di dunia mulai melancarkan aksi melalui berbagai macam regulasi. Palau mulai 2009 melarang penangkapan hiu, Maladewa pun mengikuti jejak Palau pada 2010. Pada 2011 dibuat tempat perlindungan hiu di Honduras dan Tokelau, yang kemudian diikuti oleh Kepulauan Cook pada 2012.

Tak hanya di negara-negara kepulauan, beberapa negara bagian di Amerika Serikat seperti Oregon, Washington, California, dan Illinois sukses menjalankan regulasi pelarangan kepemilikan, dan perdagangan sirip hiu. Kabar gembira datang dari daratan Cina, sejak 2012 pemerintah Cina melarang penyajian makanan berbahan dasar sirip hiu dalam seluruh kegiatan pemerintahan.

Bagaimana dengan Indonesia? Kabar datang dari Papua Barat. Kabupaten Raja Ampat membuat terobosan luar biasa dengan menetapkan kawasan perairannya sebagai kawasan perlindungan hiu dan pari manta pertama di Indonesia melalui Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Larangan Penangkapan Hiu, Pari Manta, dan Jenis-Jenis Ikan Tertentu di Perairan Laut Kabupaten Raja Ampat.

Sebuah penelitian terpisah yang dilakukan di Kepulauan Bahama, Afrika Selatan, Palau, Maladewa, dan Australia menunjukkan bahwa keuntungan wisata selam dengan hiu jauh melebihi potensi keuntungan penangkapan hiu. Wisata penyelaman dengan hiu yang sehat, secara global dapat menghadirkan keuntungan berkelanjutan sekitar $ 314 juta tiap tahunnya, bandingkan dengan keuntungan yang diperoleh hanya dengan menjual sirip saja, tak lebih dari 10 persennya, kemudian mati percuma. Bahkan, Manajer Misool Eco Resort, Raja Ampat, Andrew Miners menyatakan, bahwa melihat pari manta dan hiu secara langsung adalah puncak dari wisata selam dan menempatkan hiu dan pari manta di urutan pertama paling menarik.

Masalah utama adalah tingginya permintaan hiu oleh konsumen menyebabkan penangkapan dan ekspor hiu dari Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Jika kita sebagai konsumen tak bisa berhenti menyantap hiu, jangan harap lobster bakar juga tuna lezat tetap tersaji.

IRONI RAJABAHARI

EXC

ERC

ISE

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 35

Bupati Raja Ampat, bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutarjo dalam Simposium Nasional Perlindungan Hiu

Teks dan Foto oleh Arzia Tivany

Page 36: Exodus agustus 2013

Tujuh diantaranya penuh dengan goa hiu. Dalam satu goa ada sekitar 3 – 4 ekor hiu dalam berbagai jenis. Dalam konteks peliputan dan berita itu sangat menarik. Apalagi konteksnya sebuah ekspedisi dan menemukan sesuatu yang baru. Namun, ketika kami telusuri di sana merupakan daerah perburuan hiu dan tidak ada peraturan yang menjaga hiu seperti di Raja Ampat, itu berbahaya! Untuk site seperti ini, biasanya akan kami simpan sampai aman. Ini bukan Cuma untuk kasus hiu, informasi apapun kalau dinilai lebih banyak kerugiannya biasanya tidak akan dipublikasikan.

Timbal balik dari masyarakat?Kami bekerjasama dengan changes.org yang membantu kami membuat petisi di media sosial tentang pelarangan penjualan bayi hiu dan hiu yang sedang hamil ada sekitar 1800 dukungan melalui petisi. Kemudian, pengikut akun @itong_hiu pun ada sekitar lebih dari 480 akun. Adapun sekitar 116 juta twits dengan tanda #savesharks. Ada pula lebih dari 38 ribu mentions dan #savesharks dalam periode Agustus 2012 – Januari 2013. Salah satu harapan kami adalah bagaimana agar gerakan ini memiliki regenerasi.

Riyanni Djangkaru, CEO PT Divemag

Indonesia:

#SaveSharks“Kita menyelam maunya liat hiu, tapi kita juga

takut sama hiu karena ada anggapan-anggapan basi bahwa hiu suka makan manusia. Kemudian,

kenyataan ini diperburuk juga ketika akhir-akhir ini semakin banyak tayangan kuliner hiu di

televisi yang kemudian menjadi tren”

Kampanye #saveshark ini dilakukan lewat sosial media terutama twitter, kenapa lewat twitter?Media sosial merupakan salah satu cara termudah untuk menyebarkan informasi. Di sini kami melirik 'pasar' yang tidak terlirik oleh berbagai program penyuluhan. Karena biasanya kan sosialisasi ke nelayan, padahal konsumen adalah salah satu penyebabnya. Nelayan menangkap hiu pun karena ada konsumennya.

Siapa sih Itong Hiu?Itong Hiu ini merupakan akun digital di twitter. Akun ini merupakan re-brand dari image hiu itu sendiri. Itong Hiu ini merupakan singkatan dari Hiu Tonggos. Visualisasinya sendiri dia pakai kawat gigi dan digambarkan sebagai sosok yang bersahabat dan lucu.

Saat ini banyak sekali restoran-restoran hiu yang berkembang di kota-kota besar maupun daerah. Bukan hanya kaki lima, tapi restoran besar yang ada di berbagai pusat perbelanjaan, untuk kasus seperti itu bagaimana tindakan yang dilakukan?Kalau restoran besar ya memang dari regulasi. Lihat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 12 tahun 2012. Ada pasal-pasal mengenai pelarangan penangkapan bayi hiu, hiu hamil, dan beberapa

spesies lainnya. Ditambah lagi sebenarnya kesadaran konsumen. Percuma saja bikin regulasi tapi tidak ada yang mematuhi. Selama ini kan regulasi yang ada baru ditujukkan pada nelayan dan penangkap ikan, nah sekarang bagaimana agar konsumen bisa aware sendiri.

Bagaimana dengan para penentang vokal?Ya biarkan saja. Penentang vokal itu, mereka vokal karena mereka percaya. Nah, kita vokal karena kita percaya apa yang mau kita percaya. Yasudah, dan jangan lupa semuanya kan based on data.

Di beberapa wilayah, konsumsi hiu sudah membudaya, bagaimana cara menghentikannya?Ambil contoh di Cina, di sana sudah ada penurunan sekitar 45% karena ada pergerakan anak mudanya. Tapi yang paling mudah ya kembali lagi ke data science yang bisa menunjukkan pembuktian bahwa lebih banyak kerusakan yang dihasilkan daripada keuntungannya.

Pernah tidak menemukan tempat baru yang menjadi 'sarang hiu', biasanya akan langsung dipublikasi atau tetap disimpan sendiri meskipun potensial bagi pariwisata?Kami pernah menemukan sembilan titik penyelaman baru di Sumbawa Barat.

EXER

CISE

36 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks dan Foto oleh Arzia Tivany

Page 37: Exodus agustus 2013

Citra pengguna tato dahulu dianggap creepy, hanya dilakukan oleh kalangan preman, penjudi, atau punkers. Namun, seiring waktu berjalan, tato dianggap sebagai salah satu gaya hidup yang in. Bahkan tidak sedikit yang mengganggap tato sebagai fashion tersendiri.

Tidak sedikit pemberitaan negatif mengenai tato. 'Penyakit menular yang berasal dari tato', 'Tidak sterilnya alat pembuat tato', dan judul tulisan lainnya. Karena tato bersifat permanen; tidak bisa dihilangkan, sebaiknya dipikirkan matang-matang terlebih dahulu sebelum ditato. Tetapi, bukan berarti tato selalu menimbulkan penyakit. Bona, manajer Studio Kent Tattoo, menjelaskan standarisasi proses tattoo-ing atau penatoan. “Mulai dari konsultasi persiapan mental tattoo artist dan pelanggan, hingga alat tato-nya.”

Perawatan tato ternyata tidak sederhana. Setelah proses tattoo-ing dengan menggunakan mesin koil, pelanggan harus menutup bagian yang ditato dengan plastik kedap udara selama kurang lebih 2-4 jam. Karena hasil awal tato tersebut adalah berbentuk luka, maka tidak boleh terkena air dan sinar matahari, selain itu juga dilarang untuk berolahraga selama 14 hari. Bila gatal juga tidak boleh digaruk karena takut akan merusak bentuk dan warna tato.

Eitaro Nonaka, penggemar tato, mengaku tidak terlalu kesulitan untuk merawat tatonya. Kalau sehari-hari saat siang hari, tato tidak boleh terkena sinar matahari langsung, jadi Taro, panggilan akrabnya, memakai jaket untuk melindungi tato yang ada dibadannya. Selain itu, badan yang bertato tidak boleh mandi pakai sabun yang mengandung whitening, sabun bayi akan lebih aman untuk badan yang bertato.

“Selama ini saya nggak pernah ada penyakit kulit atau apapun itu yang disebabkan oleh tato di badan saya,” jelas sulung kelahiran tahun 1989 yang kurang lebih mempunyai 27 tato di badannya.

Lain tato, lain pula halnya dengan dreadlocks atau yang lebih dikenal dengan rambut gimbal. Asal-usul adanya gimbal disebut-sebut karena ada kepercayaan yang mengajarkan ketidakpedulian pada penampilan fisik. Maka, banyak pendatang dari orang Nazaret, Yogis, atau Gyanis, yang dikenal sebagai pembawa dreadlocks terkenal tidak menyisir atau memotong rambutnya.

Dreadock Studio adalah salah satu tempat di Bandung yang melayani penggimbalan dan perawatan rambut gimbal. Dicky Alfarizy alias Docko, pemilik Dreadock Studio, berpendapat gimbal

tidak hanya identik dengan rasta atau reggae. “Dreadlocks adalah pilihan. Mendunia. Bukan hanya milik kalangan tertentu saja,” tutur Docko.

Gimbal juga sangat identik dengan predikat kotor, jorok, dan bau. Padahal, perawatan rambut gimbal lebih membutuhkan perhatian esktra dibanding rambut biasa. Meski Docko tidak merasa memberikan perhatian ekstra, namun ia tetap merawat rambut gimbalnya yang sudah berusia lima tahun itu.

“Perawatannya sebenarnya biasa aja. Keramas bisa tiap hari, tapi nanti rambut yang udah digimbal jadi gampang keluar-keluar. Jadi disaranin untuk perawatan keramas seminggu sekali atau seminggu dua kali aja. Biasanya di-pas-pas-in setelah keringetan banget, baru keramas,” jelas Docko.

Perawatan sederhana yang biasanya dilakukan setelah penggimbalan seperti mengusap kulit kepala dengan kapas untuk membersihkannya. Lalu cara keramasnya pun sebenarnya tidak susah asal rajin, yaitu air dicampur dengan shampo terlebih dahulu baru disiramkan pada kepala. “Malah, wangi akan bertahan lebih lama pada rambut gimbal setelah dishampo,” kata Docko.

Ketika zaman semakin berkembang dengan segala kebaruannya, masyarakat mulai mencari hal unik yang berbeda dengan yang lain. Orang cenderung mengubah kebiasaan, hobi, atau gaya hidup supaya bisa tampil beda, meski beberapa dari mereka mempunyai alasan riil; bukan latah melihat orang lain. Tapi bukan berarti mengubah gaya hidup biar tampil beda sehingga tidak mempedulikan kesehatan. Salah satu hal yang dianggap dapat mengubah penampilan adalah tato.

Tato dan dreadlocks bisa menjadi pilihan untuk gaya hidup asalkan tidak mengesampingkan masalah kesehatan. Jangan sampai pilihan gaya hidup tersebut justru merusak kesehatan hidup itu sendiri.

Ketika zaman semakin berkembang dengan segala kebaruannya, masyarakat mulai mencari hal unik yang berbeda dengan yang lain. Orang cenderung mengubah

kebiasaan, hobi, atau gaya hidup supaya bisa tampil beda, meski beberapa dari mereka mempunyai alasan riil; bukan latah melihat orang lain. Tapi BUKAN berarti mengubah gaya hidup biar tampil beda sehingga tidak mempedulikan kesehatan. Salah satu hal

yang dianggap dapat mengubah penampilan adalah tato.

EXER

CIS

E

Kekinian Tanpa Melupakan Kesehatan

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 37

Teks oleh Niken Arsia, Hanna NurieFOTO dokumentasi pribadi dan berbagai sumber

Page 38: Exodus agustus 2013

Berkaca pada perayaan Hari Teknologi Nasional (Harteknas) 2012 lalu dilangsungkan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), ITB. Salah satunya yang dimunculkan adalah perkembangan dari karya anak bangsa, yaitu pesawat tanpa awak. Kini, tren itu bergeser ke mobil listrik. Melihat ke arah sana, Dosen Universitas Komunikasi Bandung Agus Mulyana memberikan tanggapannya. “Yang harus dilihat dari Harteknas itu substansinya yaitu apresiasi terhadap peneliti dari kampus ataupun independen atau pun industri yang memang berkontribusi terhadap perkembangan teknologi, untuk kesejahteraan bangsa tentunya bukan hanya kepentingan bisnis belaka,” ujar Agus Mulyana.

Masyarakat Indonesia kini cenderung mangapresiasi produk bangsa lain, terlebih di bidang elektornik. Brand

image menjadi sangat penting untuk pemasaran sebuah produk. Lihat saja, produk-produk seperti Apple, Blackberry, atau Honda pada bagian otomotif. Merk-merk itu seolah-olah mengekor ke pada setiap orang. Ironisnya, produk anak bangsa tak satu pun eksis di pasaran.

Harteknas seharusnya mempertemukan peneliti, pemerintah, dan industri. Menurut Agus, hal tersebut bertujuan untuk memunculkan regulasi yang dapat membuat para peneliti lebih leluasa dan terjamin. Leluasa artinya tidak dibatasi oleh urusan politik atau lain-lain. Terjamin, ya kalau mereka berhasil dapat royalti, dapat penghargaan, dapat kesejahteraan dan lain-lain. Bukan hanya sekedar dijadikan kebutuhan sesaat bagi sebagian konglomerat atau pihak-pihak yang lain.

Harteknas, secara lebih luas,

sebetulnya menunjukan identitas bangsa kita mampu membuat sesuatu yang memang selayaknya mampu mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain yang sudah lebih dahulu leading di depan kita.“Secara umum saya mengapresiasi adanya Harteknas itu yang setiap tahun diperingati dengan adanya pameran, seminar dan lain-lain. Tetapi yang seharusnya menjadi tolak ukur, setahun itu kita menghasilkan apa saja,” ujar Agus.

Agus menambahkan, setiap peringatan itu harus menghasilkan substansi bukan hanya sekedar seremoni. “Kalau acaranya hanya bertendensi ke seremonial bukan substansial atau esensial ya agak percuma nanti dilaksanakan karena tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan.”Sulitnya pertemuan ketiga unsur tadi, peneliti, pemerintah, dan industri

HarteknasSEKEDARSEREMONI

Secara umum teknologi di Indonesia mengalami perkembangan, dalam arti secara tren, masyarakat

sudah melihat beberapa teknologi baru muncul terutama pada elektronik, komputer dan otomotif. Walaupun

begitu tren penyerapan teknologi hanya terfokus atau modular di beberapa tempat, kota-kota besar seperti

Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan lainnya.

TECH

NO

EXP

ERT

38 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks dan Foto oleh M. Yusuf Zain

Page 39: Exodus agustus 2013

menjadi kendala kemajuan teknologi di Indonesia. Masing masing bagian punya jalur koordinasi dan birokrasi yang agak berbeda. Industri dibawahi oleh kementrian perindustrian, segmennya ke ekspor impor. Sementara perguruan tinggi atau sekolah dibawah kementrian pendidikan segmennya ke penelitian dan pengembangan keilmuan, berujung menjadi sebuah paper, buah buku, seminar, workshop. Sementara pemerintah seharusnya berdiri netral untuk menjembatani industri dengan kampus. Faktanya, sampai saat ini pemerintah belum kuat menunjukan identitas bahwa sebetulnya mereka pembuat regulasi yang melihat banyak sisi. Akibatnya, kita hanya bisa membuat desain produk tetapi diproduksi oleh asing, atau produk asing dan kita hanya mengelola saja, seperti merakit, memasarkan dan lain-lain.

Alokasi pendidikan untuk riset bukan berbasis ke pendidikan yang teoritis saja tetapi untuk menjadi produk yang bermanfaat masih kurang. Dalam pendidikan, kurikulum itu datangnya dari kementrian pendidikan saja, bukan dari lingkungan masyarakat, bukan dari industri. Padahal stakeholder-nya mereka, kita kembali ke masyarakat dan

kembali ke industri. Perancangan kurikulum seolah-olah menyulitkan pertemuan tiga unsur itu. Misalnya, Perguruan tinggi melakukan riset, tetapi tak tahu industri sedang buat apa.

“Link and matchnya antara peneliti dan industri tidak ada. Pemerintah pun dirasa kurang berperan terhadap hal ini. Dengan kisruhnya perpolitikan dalam pemerintah, saya yakin mereka tidak terfokus untuk memikirkan hal-hal begini,” ujar Agus Mulyana.

Saat ditanyai mengenai apakah ada produk anak bangsa yang layak dipasarkan, penggagas Lo-Tech ini menjawab, “Secara umum kalau kalimatnya asal buat, asal pasarkan ada. Tetapi kan kalau masuk ke dunia bisnis kata “buat” dan “jual” belum pasti jalan begitu saja. Ada beberapa yang mesti diperhatikan. Pertama, kepercayaan calon pembeli. Kedua, kompetitor, kita bermain di pasar mana. Ketiga, future oriented, produk ini bisa dikembangkan atau akan mati dalam satu model. Keempat, legalitas, perizinan dan lain-lain supaya tidak dianggap plagiasi, duplikasi atau lain-lain. Kelima, sebuah produk harus memiliki endurance. Saya pribadi menilai belum ada.”

Ini sebuah PR besar bagi bangsa kita.

Ada banyak hal yang mesti dibenahi, dimulai dari kebijakan pemerintahan hingga penyinergian ketiga unsur tadi. Selain itu dibutuhkan pula pemicu agar anak bangsa kita kreatif dalam membuat suatu produk.

Secara umum sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan asing, bahkan di beberapa titik kita menang. Buktinya, orang kita mampu menjuarai beberapa kejuaraan yang berkaitan dengan teknologi. Kesempatan untuk menuju teknologi yang maju terbatasi oleh regulasi yang kurang menghargai, mengapresiasi para peneliti. Maka banyak peneliti atau bahkan akademisi yang pindah ke luar negeri.

TEC

HN

OEX

PER

T

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 39

“Akibatnya, kita hanya bisa membuat desain produk tetapi diproduksi oleh asing, atau produk asing dan kita hanya mengelola saja, seperti merakit, memasarkan dan lain-lain.”

Page 40: Exodus agustus 2013

EXTR

AV

AG

AN

ZAM

OV

IE

“Saya rasa suatu saat film Indonesia akan masuk Hollywood lagi asal digarap dengan benar dan budget

Film

Masuk Hollywood

Indonesia

Pada pekan pertamanya, film aksi yang menampilkan seni bela diri silat ini mampu menghasilkan pendapatan US$ 213.785 saat diputar pada 14 layar saja. Pekan kedua berhasil mendapatkan US$ 270.496 pada 46 layar, dan pekan ketiga US$ 526.292 dengan 176 layar.

John Badalu, yang kerap disebut-sebut sebagai Menteri Luar Negerinya perfilman Indonesia, pun memberikan tanggapan mengenai film aksi ini. “Film ini memang ditujukan untuk pasar internasional. Digarap dengan serius dengan budget yang cukup besar. Mungkin dari segi cerita lemah tapi berhasil ditutup dengan adegan laga yang sangat fantastis. Ritme filmnya juga terjaga,” ujar John.

Hal senada diungkapkan oleh Eric Sasono, seorang pengamat film di Indonesia. “Saya suka dan menurut saya film The Raid Redemption dikerjakan dengan amat baik, jauh di atas kualitas film Indonesia umumnya dalam banyak aspek.”

Eric menambahkan, “Sepanjang ingatan saya ini adalah Film Indonesia yang pertama masuk Hollywood. Berkompetisi untuk masuk Hollywood

memang tak mudah. Tidak semua film menargetkan kesana, melihat pasar film cukup terbuka.”

Film The Raid Redemption memang banyak mendapatkan apresiasi. Namun pertanyaannya, apakah kualitas film Indonesia hanya sampai di sini? Ataukah keberhasilan film ini akan menjadi momentum untuk memicu gairah dan semangat para sineas Indonesia agar membuat film yang berkualitas?

John Badalu pun menanggapi persoalan tersebut. “Banyak yang perlu dibenahi dalam perfilman Indonesia ini. Rata-rata produksi film indonesia masih jauh dibawah standar internasional. Selain itu, sumber daya manusia yang bekerja di bidang film masih sangat terbatas. Tidak ada contoh yang kongkret tetapi sejauh ini sudah ada langkah-langkah beberapa film yang menuju kesana seperti Modus Anomali dan The Raid Redemption,” ujar John.

Itulah pernyataan sekaligus harapan seorang distributor film, John Badalu saat ditanya, “Akankah film Indonesia masuk Hollywood lagi?”. Ya, Hollywood merupakan studio film ternama yang terletak di Negeri Paman Sam. Ribuan film ternama digarap atau didistribusikan di sana.

Asa ini muncul setelah melihat salah satu film Indonesia mendapatkan apresiasi yang baik di mata dunia. Adalah Film The Raid Redemption, sebuah film aksi yang dibintangi oleh Iko Uwais yang berhasil menembus posisi kesebelas dari daftar box office Amerika Serikat dan Kanada. Ini adalah pertama kalinya, sebuah judul film Indonesia bersanding dengan judul-judul film Hollywood.

Film garapan Gareth Evans ini diputar pada Festival Film Internasional Toronto dan Sundance Festival. Selama empat pekan penayangannya di Amerika Serikat dan Kanada, film yang hak distribusinya dibeli oleh Sony Classic itu mendapatkan perolehan sebesar satu juta dollar AS. Ini merupakan jumlah terbanyak setelah melakukan pemutaran pada 831 layar di AS dan Kanada! Wow Amazing!

40 | EXODUS | AGUSTUS 2013

teks oleh M. Yusuf Zain | Foto berbagai sumber

Page 41: Exodus agustus 2013

EXTR

AV

AG

AN

ZAB

OO

K

Kontribusinya untuk turut mencerahkan wawasan anak-anak Indonesia Timur ini bermula dari pelesir Nila ke Kampung Roe di NTT ketika bekerja di lembaga konservasi untuk Pulau Komodo. Anak-anak di Kampung Roe tidak memiliki akses terhadap buku. Mereka jauh dari perpustakaan dan keadaan tidak memungkinkan mereka untuk membeli buku sendiri. Ia kemudian terdorong untuk membantu anak-anak di NTT untuk membangun kebiasaaan membaca, membuka jendela wawasan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan mereka.

Saat itu Nila memulai langkahnya dengan mengontak salah satu keluarga guru di Kampung Roe yang mau menyediakan tempat untuk meletakkan buku. Juga warga lainnya yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai taman bacaan. Setelah setuju, Nila akan mengirimkan rak buku serta aneka pustaka. Setiap tiga bulan, koleksinya ditukar antara satu taman dengan taman lain.

Pola demikian sudah diterapkan di seluruh TBP yang tersebar di Indonesia Timur. Kini Taman Bacaan Pelangi sudah beroperasi di 25 desa yang tersebar di 10 pulau di Indonesia Timur. Dari Roe, Nusa Tenggara Timur, pada Desember 2009,

akhirnya TBP juga sudah beroperasi di Flores, Atambua, Korea Oenak Muti, Makassar, Lombok Timur, Sumbawa, dan Maluku.

Di sela kerjanya di Jakarta, Nila Tanzil selalu menyempatkan diri terbang ke Indonesia Timur. Ia berkunjung ke Flores, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di sana ia menemukan kebahagiaan.

“Memang capek dan repot banget, tapi menyenangkan. Apalagi ketika ingat ekspresi anak-anak senang banget ketika melihat buku-buku yang ada di Taman Bacaan Pelangi,” ungkap Nila.

Nila membangun taman bacaan ini dengan aneka buku-buku koleksinya serta teman-teman dekatnya. Melihat besarnya antusiasme anak-anak Indonesia Timur untuk membaca, Nila pun lantas berinisiatif mengumpulkan donasi agar dapat memperbanyak koleksi buku di taman bacaannya tersebut. Agar anak-anak semakin tercerahkan dan teredukasi. Agar anak-anak berani bermimpi tentang dunia yang jauh lebih luas, yang sama sekali berbeda dari kampung mereka saat ini.

”Buku jendela dunia. Lewat buku, imajinasi bisa ke mana-mana,” tambahnya.

Saat ini TBP menyebut dirinya sebagai suatu kegiatan sosial wadah

nirlaba yang bertujuan menyediakan perpustakaan di wilayah-wilayah Indonesia bagian timur yang terpencil. Dalam pelaksanaannya, taman bacaan ini menggalang dan membina minat baca anak-anak melalui buku-buku yang baik. Kegiatan ini dinilai teramat penting artinya bagi pendidikan seorang anak, karena jelas dapat membuka lebar-lebar wawasan sekaligus peluangnya. Dengan belajar, TBP mendorong anak-anak setempat untuk mengejar cita-cita, mengasah kemampuan demi kemajuan lingkungan masyarakat, keluar dari lingkaran kemiskinan dan membangun nilai-nilai dasar kehidupan damai. Nila berencana untuk membuka lebih banyak TBP di wilayah Indonesia bagian timur lainnya, seperti Papua dan Sulawesi. Bersama para relawan, Nila mengaku mengalami begitu banyak pengalaman berkesan dengan anak-anak TBP. Ia kini ingin lebih mengutamakan pendekatan pada para guru untuk menjadi relawan di Taman Bacaan Pelangi karena guru tentunya lebih memahami makna buku sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak.

Sudah tiga tahun ini, Nila Tanzil membuka Taman Bacaan Pelangi (TBP) untuk anak-anak di pulau-pulau terpencil di Indonesia bagian timur. Perempuan muda penyuka olahraga selam ini tergerak hatinya untuk membuka jendela pengetahuan anak-anak di sana dengan koleksi bukunya, setelah melihat sendiri betapa memprihatinkannya sarana pendidikan di daerah mereka. Ia merasa iba melihat anak-anak yang memiliki sarana minim untuk mengasah wawasan dan ilmu pengetahuan mereka.

Pelangi di Timur Indonesia

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 41

TEKS oleh Filani Olyvia | Foto dokumentasi

Page 42: Exodus agustus 2013

EXTR

AV

AG

AN

ZAM

USIC

susah. Bahasa indoensia punya konteks makna yang sangat beragam. Bahasa Inggris kalo ngomong aku ya 'I' kalo bahasa Indonesia kan beda ada aku, saya, gue , daku dan itu bisa menimbulkan kesan yang beda makanya harus hati-hati. Makanya saya kalau bikin lagu pake bahasa Indonesia itu saya anggap spesial. Musisi yang punya kemampuan buat bikin lagu bahasa Indonesia itu bagus,” tambahnya.

Musik dipandang sebagai karya yang hidup dalam estetika yang dijadikan media untuk menyampaikan pesan lewat nada. Komposisi musik tidak hanya sekedar lirik namun harmoniasi, instrumen, vokal dan lirik adalah satu paket. “Kadang ada musisi yang bikin lagu bahasa Indoensia dan liriknya bagus tapi kalo didengerin kok kayaknya nggak pas. Balik lagi, musik bukan masalah nasionalisme, itu masalah taste,” jelasnya

“Jangan dikait-kaitin deh kita bikin lirik pake bahasa Inggris terus dibilang itu tidak nasionalis. Itu terlalu jauh. Kita disini bermusik dan hidup di dunia seni. Gini aja deh apa bedanya dia pake bahasa Indonesia setiap hari terus dia

bikin lagu bahasa Indonesia tapi dia mabok, do nothing sama negaranya, liriknya nakal, korupsi, dan sebagainya?”

Iga Massardi, anak sastrawan Yudhistira Massardi, menegaskan, perihal bahasa dalam lirik adalah tentang estetika, bukan selamanya konten. “Bagaimana jika orang dari Sulawesi membuat lirik dalam bahasa Inggris tentang kehidupan harmonis di kampungnya? Sungguh gila jika dengan menulis ini ia dianggap pembelot yang tidak nasionalis. Lirik bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sudah kita miliki secara hakiki. Alangkah baiknya jika kita bisa memanfaatkan kekayaan itu. Banyak sekali bahasa daerah yang bisa dirangkai menjadi bentuk lirik yang sangat indah dengan makna yang beragam. Dan berbanggalah sepatutnya untuk bahasa kita. Namun menulis lirik dalam bahasa lain entah apakah itu Inggris, Afrika, Brazil, dan lain-lain juga adalah pilihan yang mutlak. Karena ini adalah seni dan seni tidak memiliki kewarganegaraan,” ujarnya.

sering KALI kita dengar di pemutar musik kita pasti ada satu dua lagu bahkan banyak lagu dari musisi Indonesia yang berbahasa

Inggris atau bahasa gado-gado dengan mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa inggris. Banyak yang berpendapat kalau lirik berbahAsa asing atau bahasa gado-gado itu tidak nasionalis dan tidak mencintai bahasa Indonesia sebagai tempat para musisi

itu berkarya. Apa memang benar seperti itu? Apa memang benar para musisi yang melantunkan lagu berlirik non bahasa Indonesia

itu akan mematikan bahasa Indonesia?

LIRIK LAGU BAHASA ASINGBUKAN BERARTITAK NASIONALISDulu dan sekarang memang masa yang

beda. Lagu yang dulu sering diputar di radio rata-rata menagandung lirik bahasa Indonesia yang puitis. Musisi seperti Chrisye, Iwan Fals, Letto, yang masih mempertahankan lirik seperti itu. Namum saat ini lirik lagu yang ada di Indonesia mempunyai kecenderungan yang heterogen. Ada lirik yang straight forward (langsung), lirik berbahsa Inggris, dan lirik lagu gado-gado. Kecenderungan ini muncul tak lepas dari kreativitas musisi Indonesia dalam mengolah lagu.

Apakah memang benar lirik yang tidak menggunakan bahasa Indonesia adalah bentuk tindakan yang tidak nasionalis dan bisa membunuh bahasa Indonesia itu sendiri?

Ade, Bassist Band Pure Saturday yang sering menulis lagu dengan bahasa Inggris tidak mempermasalahkan lirik yang bebahasa asing itu. “Yang penting dalam sebuah lagu itu bukan bahasanya. Bahasa itu Cuma media buat nyampein pesan lagu. Percuma aja kalo bikin lagu pake baahsa Indonesia tapi liriknya kotor dada kemana-mana,” ujarnya

Bagi Ade menulis lirik dengan bahasanya sendiri bahasa Indonesia tidak boleh sembarangan dan harus bisa menyatukannya dengan musik agar enak menjadi suatu lagu yang indah. “Menurut saya bikin lagu pake bahasa Indonesia itu

42 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Teks oleh Rintang Azhar | Foto Dokumentsi Pribadi

Page 43: Exodus agustus 2013

FILM :

9 REASONSRilis 2013

Mencintai Indonesia dengan sederhana. Itulah kalimat yang saya pelajari setelah membaca buku ini. kenapa dengan sederhana? Karena tanpa kesederhanaan, tanpa kepedulian, tanpa rasa kemanusiaan mungkin sulit menemukan alasan bagi negeri ini untuk dicintai.Kesederhanaan itu pula yang dihadirkan buku ini. Dengan gaya bahasa jurnalisme sastrawi yang mengalir dan hidup, saya banyak belajar dari perjalanan kedua “orang gila” yang mengelilingi Indonesia selama hampir setahun mengelilingi Indonesia hanya dengan mengendarai sepeda motor 100 cc bekas yang dimodifikasi.Lewat kisah yang dibuat untuk mengagumi dan menyelami Indonesia sebagai negeri bahari ini, sukses menampilkan realita bahwa: Indonesia yang konon agraris itu ternyata payah di daratan, dan Indonesia yang konon maritim itu pun nyatanya tak jaya di lautan. Namun, justru dari realitas itulah pembaca akan dibuat sadar untuk menghargai setiap kristal garam yang dicecap yang diperoleh dari negeri sendiri. Mencintai Indonesia dari dekat.Di satu sisi pembaca akan terpukau dengan kekayaan alam negeri, merasa diundang oleh serangkaian upacara adat. Namun, di sisi lain air mata tak terasa menggenangi pelupuk. Seiring mata memicing tumpah ruah isinya meliputi ironisnya kisah-kisah bahari negeri ini.Buku ini sarana kontemplasi melihat negeri. Membacanya seperti lupa diri, lupa Jawa. Wajah asli Indonesia dibalut kesaksian ratusan wawancara dan referensi sejarah yang membuat khazanah pengetahuan bertambah. Ditulis oleh Ahmad Yunus dalam perjalanannya yang anehnya masih saja waras dengan realita yang ada, menarik kita ke masa lalu kemudian menyilahkan kita kembali ke realita, dan membuat kita menerawang masa depan kita, Indonesia.

BUKU :

MERABA INDONESIARilis 2012

Di balik kharisma besar Soekarno, ada peran kuat sembilan orang wanita. Kisah itu diangkat ke layar lebar dengan judul, 9 Alasan (9 Reasons).Kharisma Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama memang tak pernah habis dibincangkan masyarakat. Salah satu bukti kharismanya yang besar adalah tak sedikit hati wanita yang takluk kepada sang proklamator. Berkaitan dengan kharisma itu, film 9 Alasan (9 Reasons) akan mengupas kehidupan Soekarno yang juga dikenal sebagai sosok pemuja wanita.Dalam film ini, aktor senior Tio Pakusadewo akan berperan sebagai Soekarno. Sedangkan tujuh dari kesembilan wanita yang jadi sentral cerita masing-masing akan diperankan oleh Acha Septriasa (Oetari), Happy Salma (Inggit), Revalina S. Temat (Fatmawati), Lola Amaria (Hartini), Mariana Renata (Dewi), Wulan Guritno (Kartika), dan Pevita Pearce (Yurike).Pada awal tahun 2012, film 9 Alasan sebenarnya masih dalam tahap produksi. Bahkan disebut-sebut film itu akan rilis tahun ini. Nyatanya, sampai saat ini rumah produksi Rupakata Cinema belum mengumumkan tanggal resmi rilis film 9 Alasan.

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 43

Lady Gaga bakal kembali menggemparkan musik dunia dengan rencananya merilis album yang keempat bertajub 'ArtPop” pada Agustus 2013. Seperti biasa, Gaga akan memasukkan seluruh lagu yang berasal dari ciptaannya sendiri. Lagu-lagu yang akan ada di ArtPop ini dipengaruhii oleh Princess Diana. Salah satu single-nya yang akan rilis adalah Princess Die, Sex Dream, G.U.Y (Girl Under You) dan Tea. Lagu-lagu Gaga memang terkenal vulgar tapi unik. Yuhu... Ini dia nih Gaga yang bicara soal albumnya yang bakal lebih fresh untuk genre Pop.I'm fascinated with the decay of the blonde pop icon and how culture loves to build and give birth to fantasies and then destroy them and what that means. It's something I want to explore on my next album. -GagaKemasan album ini akan berbeda dengan album Gaga sebelumnya yang terkesan dark and funk. Untuk album Gaga kali ini, packaging-nya bakal sangat colorful. Dalam album ini, Gaga berkolaborasi dengan musisi Kendrik Lamar dan Azealia Banks. Gaga melibatkan produser yang ada di album sebelumnya di Born This Way seperti RedOne, DJ White Shadow dan Fernando Garibay dan dua produser baru lainnya seperti Zedd and Madeon. Rencananya, Gaga akan memabgi album ArtPop menjadi dua bagian yaitu ArtPop Volume1 dan Volume 2. Tunggu aja dan siap-siap ngedengerin ArtPop!!! "Artpop could mean anything, pop art was a movement in the '70s that is still alive now

MUSIK :

LADY GAGAARTPOPRilis 2013

Page 44: Exodus agustus 2013

EXODUS AGUSTUS 201339

Jalesveva Jayamahe!

Jalesveva Jayamahe!Di lautan kita berjaya... Di lautan kita berkarya...

Teks oleh arzia tivanyFoto Oleh Arzia Tivany, Chesya Sera (kontributor)

Pulau Tengah, Karimunjawa

Perairan Karimunjawa, sebelum melakukan kegiatan penyelaman

Page 45: Exodus agustus 2013

EXPOSURE

Kita boleh berbangga karena sekitar 18 persen terumbu karang dunia yakni seluas 74.748 kilometer persegi hidup di dasar laut Nusantara. Dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia yakni sekitar 750 jenis karang dan 942 jenis ikan, tak aneh rasanya bila negeri ini dijuluki "Negeri Megabiodiversity".

Namun, hal menyedihkan justru datang dari laporan para peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (2005), ternyata hanya tersisa 5,8 persen terumbu karang di Indonesia yang masih dalam kondisi baik. Hal tersebut memicu gerakan sekelompok pemuda yang tergabung dalam Unit Kegiatan Selam 387 Universitas Diponegoro (Uksa 387 Undip) Semarang untuk menyelenggarakan kegiatan bertajuk Coral, Serviceable, Volunteer, Action yang disingkat dengan nama Conservation.

Conservation merupakan program berkelanjutan lima tahun yang diselenggarakan Uksa 387 Undip sejak 2011 di Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah. Pada 21-25 September 2012, acara Conservation kedua kembali dilaksanakan. Sebanyak 15 sukarelawan dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Kalimantan Timur berkumpul di Karimun Jawa untuk melakukan konservasi lautan.

Sebelum berangkat menuju Kepulauan Karimunjawa, peserta dibekali pengetahuan awal mengenai terumbu karang oleh dosen Oseanografi Undip, Prof. Sahala Hutabarat, M.Sc, perwakilan Coral Triangle Center, Arief Darmawan, dan perwakilan dari Terangi, Mikael Prastowo.

Meskipun laut Jawa yang biasanya tenang sedikit bergelombang, hal tersebut tak menyurutkan semangat para penyelam yang terdiri atas mahasiswa dan pelajar dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Kalimantan Timur untuk melakukan kegiatan transplantasi karang di kedalaman 7-8 meter. Mereka berharap kelak hewan yang hanya tumbuh 2 hingga 10 cm per tahun ini dapat dilihat oleh anak-cucu mereka.

Setelah melakukan kegiatan transplantasi karang, rombongan peserta beranjak menuju Pulau Tengah untuk melakukan kegiatan selam gembira atau fun dive. "Tahun ini konstruksi bawah lautnya kami tambah tugu dengan polip di atasnya, serta fish shelter untuk membasmi alga," jelas Ketua Panitia acara Aulia Yustian. Tranplantasi terumbu karang ini menggunakan metoda yang relatif mudah dan tingkiat efisiensinya tinggi, yakni menggunakan media substrat semen (cor) dan pipa paralon dimana sampel akan diikatkan.

"Indonesia memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia," ungkap Prof. Sahala Hutabarat, M.Sc. dalam seminar hari pertama Conservation 2nd. Jadi dapat dibayangkan berapa banyak masyarakat pesisir yang alur napasnya turut ditunjang kekayaan sector kelautan. Bukan tanpa alasan Tuhan menganugerahi negeri ini dengan laut mahaluas, potensi negeri mega-biodiversity ini pun tak perlu diragukan lagi. Maka, bukan tanpa alasan pula proyek ekowisata Taman Bawah Laut di Karimun Jawa ini diadakan demi membangun potensi ekonomi masyarakat sekitar pesisir.

Seiring istilah "traveling" dan acara "jalan-jalan" yang kini makin menjamur, tak ada salahnya sebagai wisatawan tak hanya mengekspos keindahan dan metode bepergian saja, kesejahteraan masyarakat sekitar pun patut diperhatikan! Sekali lagi, Jalesveva Jayamahe!

EXODUS | AGUSTUS 2013 | 45

Kegiatan transplantasi terumbu karang, Perairan Karimunjawa

Page 46: Exodus agustus 2013

Kita boleh berbangga karena sekitar 18 persen terumbu karang dunia yakni seluas 74.748 kilometer persegi hidup di dasar laut Nusantara. Dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia yakni sekitar 750 jenis karang dan 942 jenis ikan, tak aneh rasanya bila negeri ini dijuluki "Negeri Megabiodiversity".

48 | EXODUS | AGUSTUS 2013

Page 47: Exodus agustus 2013

COMING SOON ON SEPTEMBERTunggu EXODUS edisi selanjutnya di Bulan September 2013. Akan ada banyak isu yang tidak kalah seru. Apalagi EXODUS bulan September bakal Bandung Banget. Kenpa ya? Don’t miss EXODUS September 20013 Edition.

Facebook : ManeaterID Twitter : @Manaeater_ID

Page 48: Exodus agustus 2013