Evangelii Nuntiandi 2016

44
EVANGELII NUNTIANDI Pewartaan Injil dalam Dunia Modern D. Agus Goenawan BPK PKK KEUSKUPAN BOGOR 2016

Transcript of Evangelii Nuntiandi 2016

Page 1: Evangelii Nuntiandi 2016

EVANGELII NUNTIANDIPewartaan Injil dalam Dunia Modern

D. Agus Goenawan

BPK PKK KEUSKUPAN BOGOR2016

Page 2: Evangelii Nuntiandi 2016

EVANGELII NUNTIANDI Jenis dokumen:

Imbauan Apostolik dari Bapa Suci

Dari: Bapa Suci Paus Paulus VI

Selesai ditulis: 8 Desember 1975, Vatikan

Page 3: Evangelii Nuntiandi 2016

PENGANTAR Momentum yang dimanfaatkan : Ultah ke 10 Konsili Vatikan II Penutup Tahun Suci 1975 Ultah pertama Sinode Para Uskup

(1974, yang secara khusus membahas tentang penginjilan)

EN meneguhkan pengajaran Konsili Vatikan II tentang peranan aktif Gereja sebagai lembaga maupun sebagai anggota umat Allah dalam menegakkan keadilan di dunia.

Page 4: Evangelii Nuntiandi 2016

Tiga Persoalan Hangat ENBagaimana Kabar Gembira

yang dapat berpengaruh padasuara hati manusia?Bagaimana kekuatan Injil

sungguh-sungguh mampumengubah manusia?Bagaimana metode pewartaan

Injil yang efektif?

Page 5: Evangelii Nuntiandi 2016

Susunan EN Kata Pengantar Bab I. Dari Kristus Pewarta Injil kepada

Gereja yang Mewartakan Injil Bab II. Apakah Evangelisasi itu ? Bab III. Isi Evangelisasi Bab IV. Metode-metode Evangelisasi Bab V. Orang-orang yang mendapat

Manfaat dari Evangelisasi Bab VI. Pekerja-pekerja untuk Evangelisasi Bab VII. Semangat Evangelisasi Penutup

Page 6: Evangelii Nuntiandi 2016
Page 7: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 1DARI KRISTUS PEWARTA INJIL KEPADA

GEREJA YANG MEWARTAKAN INJIL

Page 8: Evangelii Nuntiandi 2016

KRISTUS PEWARTA INJIL GEREJA YANG

MEWARTAKAN INJIL

Page 9: Evangelii Nuntiandi 2016

1. Perutusan Yesus adalah pergi dari kota kekota sambil mewartakan Kabar GembiraAllah (Luk 4:18, 43). Seluruh segi dari misteriNya – Inkarnasi, muji- zat -mujizat dan pengajaranNya, berkumpul-nya dengan para rasul, perutusan kedua-belas rasulnya, Salib danKebangkitan- merupakan bagian darikegiatan penginjil-Nya. (#6)

2. Yesus, sebagai pewarta Injil, memaklumkankerajaan Allah dengan kata-kata dantanda-tanda. (#8,11, 12)

Intisari Bab I (1)

Page 10: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab I (2)4. Poros dan pusat pewartaan

penebusanPenebusan : pembebasan dari segalasesuatu yang menindas umat manusia, dan pembebasan dari dosa dankejahatan. (#9)

5. Kerajaan dan keselamatan ini tersediabagi setiap orang. Untuk itu, dituntutsuatu pembaruan pikiran dan hati yang mendalam (metanoia). (# 10)

Page 11: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab I (3)

6. Mewartakan Injil... adalah rahmat danpang-gilan yang tepat bagi Gereja (lihat1Kor 9:16). Gereja adalah pewarta Injil namun harusdimulai dengan mewartakan Injil dalamtubuh Gereja sendiri. (# 14, 15)

7. Gereja tak terpisahkan dari Kristus (#16)”Barang siapa menolak kamu, iamenolak Aku” (Luk 10:16) “

Page 12: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 2APAKAH PEWARTAAN INJIL ITU ?

Page 13: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab II (1)1. Evangelisasi :

upaya mewartakan Kristus kepada mereka yang belum mengenalnya, berkotbah, memberikan katakese, memberikan Permandian dan Sakramen-sakramen lainnya. (#17)

2. Unsur-unsur pewartaan Injil :a. Pembaruan – membaharui dan

mengubah manusia dari dalam dan membuatnya menjadi baru. (#18)

Page 14: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab II (2)2. Unsur-unsur pewartaan Injil :

b. Perubahan –mempengaruhi tolok ukur penilaian manusia, nilai-nilai, kepenting-an, pemikiran dan pola hidupnya yang bertentangan dengan Sabda Allah dan rencana penyelamatan. (# 19)

c. Budaya – Evangelisasi kebudayaan harus selalu menjadikan pribadi manusia sebagai titik pangkalnya dan selalu kem-bali kepada hubungan antar manusia dan hubungan manusia dengan Allah. (# 20)

Page 15: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab II (3)2. Unsur-unsur pewartaan Injil :

d. Kesaksian dan Pewartaan – Injil harus dimaklumkan dengan kesaksian hidup pribadi, baik secara implisit (#21) maupun secara eksplisit (#22).

e. Komunitas Umat Beriman – Umat yang mengalami perubahan karena evangelisasi memasuki komunitas Gereja yang merupakan tanda hidup baru. (# 23)

f. Kerasulan - orang yang telah menerima pewartaan Injil hendaknya pula mewartakan Injil kepada orang lain (#23)

Page 16: Evangelii Nuntiandi 2016

St. Francis ...

“Preach the gospel—if necessary, use

words”

Not quite!

Page 17: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab II (4)

3. Pewartaan Injil adalah suatu proses kompleks dengan banyak unsur yang saling melengkapi dan saling memperkaya : pembaruan kemanusiaan, kesaksian, pewartaan yang eksplisit, ketaatan batin, masuk dalam umat, menerima tanda-tanda, dan prakarsa merasul.

Page 18: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 3ISI PEWARTAAN INJIL

Page 19: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab III (1)1. Penebusan – pesan utama : “dalam Yesus

Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, yang wafat dan bangkit dari kematian, penebus-an diwartakan kepada semua orang sebagai karunia rahmat dan belaskasihan Allah.” (#27)

2. Harapan – pewartaan Injil menyangkut tentang kehidupan akhirat, harapan akan Injil yang dibuat Allah dalam

PB dalam Yesus Kristus, kasih Allah kepada kita dan

kasih kita kepada Allah,

Page 20: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab III (2)2. (lanjutan …)

misteri kejahatan dan usaha mencari kebaikan secara aktif.

pencarian aktif akan Allah dilakukan lewat doa, komuni dan Sakramen2. (# 28)

3. Kehidupan Seutuhnya – Pewartaan Injil memiliki dimensi pribadi, keluarga, dan sosial yang mencakup hak2 dan kewajiban manusia, kehidupan keluarga, kehidupan dlm masyarakat, kehidupan internasional, perdamaian, keadilan, perkembangan dan pembebasan. (# 29)

Page 21: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab III (2)4. Pembebasan – Gereja wajib untuk mewartakan

pembebasan umat manusia (dari penindasan, neokolonialisme, penjajahan ekonomi, ketidak adilan, illiterasi, dan kemiskinan), membantu lahirnya pembebasan ini.Semuanya ini bukanlah sesuatu yang asing melainkan menyatu dengan pewartaan Injil. (# 30)

5. Pemajuan Manusia – Rencana penebusan meliputi karya menentang ketidakadilan. Dalam pewartaan Injil keadilan tak dapat diabaikan. (#31)catatan: kita harus memasukkan semua orang ke surga, termasuk yang tidak adil dan korup

Page 22: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab III (3)6. Integral dan Total – Penyelamatan dan

pembebasan tidak dikurangi hanya padakesejahteraan materiil belaka. Dimensi spiritual dan religious tak dapat diingkari. (# 32)

7. Pembebasan Injil – Pembebasan tak dapatdibatasi pada ekonomi, politik, kehidupan sosialatau budaya. Ia harus mencakup manusia secaramenyeluruh (#33).

8. Berpusat pada Kerajaan Allah –Pewartaan Kerajaan Allah tak dapat digantikandengan pewartaan tentang bentuk2 pembebasanmanusia. Pewartaan keselamatan dalam YesusKristus tidak dapat diabaikan. (#34)

Page 23: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab III (4)9. Pewartaan Injil dan Pembebasan –

Pembebasan manusia dihubungkan dengan penebusan dan Yesus. Pembebasan sejati harus digerakkan oleh keadilan dan cinta kasih, dan tujuan akhirnya haruslah penebusan dan kebahagiaan dalam Allah. (# 35)

Pembebasan yang diwartakan gereja adalah pembebasan yang diwartakan Kristus dan diberikan kepada manusia melalui pengorbananNya. (#39)

Page 24: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab III (5)10. Pertobatan – Pertobatan pribadi diperlukan

dalam membangun struktur-struktur yang lebih manusiawi, adil, menghormati hak-hak manusia, tidak menindas dan tidak memperbudak. (# 36)

11. Tanpa Kekerasan – Kekerasan tidak selaras dengan pembebasan sejati. Kekerasan akan membangkitkan kekerasan dan membawa bentuk2 penindasan dan perbudakan baru dan lebih berat. (#37)

12. Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang penting. (# 39)

Page 25: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 4METODE-METODE PEWARTAAN INJIL

Page 26: Evangelii Nuntiandi 2016

Kesaksianhidup

KOTBAH

Media massa

KesalehanMerakyat

LiturgiSabdaSakramen²

Kontakpribadi Katekese

M

Page 27: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab IV (1)1. Kesaksian Hidup – Sarana Pertama

pewartaan Injil adalah kesaksian hidup kristiani yang otentik, yang diberikan kepada Allah dan sesamanya dalam persekutuan yang tak dapat dibinasakan oleh apapun juga. (#41)

2. Kotbah yang hidup – Sarana kedua adalah berkotbah tentang kabar Gembira. Metode2 komunikasi modern telah dipergunakan dengan sukses. (# 42)

3. Liturgi Sabda – Kotbah terdapat dalam Liturgi Sabda dan merupakan kesempatan istimewa untuk mengkomunikasikan Sabda Allah. (# 43)

Page 28: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab IV (2)4. Katakese – Pengajarannya harus disesuaikan

dengan usia, kebudayaan, dan sikap pribadi2 yang bersangkutan; mereka harus senantiasa menanamkan dalam ingatan, pikiran dan hati mereka kebenaran2 yang hakiki. (# 44)

5. Media Massa – Penggunaan media massa untuk pewartaan Injil hendaknya menjangkau sejumlah besar orang, namun dengan kemampuan menembus hati nurani setiap individu. (# 45)

6. Kontak Pribadi –Dalam jangka panjang, kontak pribadi sangat penting bagi pewartaan Injil. (# 46) alasan terbentuk KEP

Page 29: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab IV (3)

7. Sakramen-sakramen – Pewartaan Injil harus menyentuh kehidupan kodrati dan adikodrati, yang terungkap dalam tujuh sakramen. Peranan evangelisasi ialah mendidik masing2 individu kristiani agar menghayati sakramen2 secara sejati; bukan menerimanya secara pasif melainkan untuk menjalaninya. (# 47)

Page 30: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab IV (3)

8. Kesalehan yang Merakyat – agama rakyat ini membuat orang2 mampu bersikap murah hati dan rela berkorban. Orang harus peka akan kesalehan yang merakyat, menyelaminya, dan membantunya mengatasi penyelewengan. Dengan demikian kesalehan yang merakyat itu dapat menjadi suatu pertemuan sejati dengan Allah dalam Yesus Kristus. (# 48)

Page 31: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 5ORANG-ORANG YANG MENDAPATKAN

MANFAAT DARI PEWARTAAN INJIL

Page 32: Evangelii Nuntiandi 2016

Setiaporang• hadapirintangan

Yang belummengenalKristus• seni• ilmiah

Duniayang tidak lagiKristianiAgama non Kristen

Siapa yang mendapat manfaat?

Page 33: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab V (6)Kepada Komunitas Basis Gerejani –Terdapat dua macam “komunitas kecil”. Yang satu bekerja dengan Gereja, menuntun

orang Kristiani bersama dalam jemaat-jemaat agar menjadi pendengar dan pewarta Kabar Gembira.

Kelompok lainnya mengecam Gereja dengan sikapnya yang menolak dan mencari-cari kesalahan.

Page 34: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 6PEKERJA-PEKERJA PEWARTAAN INJIL

Page 35: Evangelii Nuntiandi 2016

• Bukan tindakan peroranganGereja – umat Allah (#59,60)

Gereja universal (#61,62)

• Inkulturasi budayaGereja lokal (#63-65)

Paus, Uskup, para Imam (#67,68)

Para Pekerja Evangelisasi

Page 36: Evangelii Nuntiandi 2016

Kaum Religius (#69)Kaum Awam (#71)Keluarga (#71)Generasi muda (#72)Pelayan tidak tertahbis (#73)

Para Pekerja Evangelisasi

Page 37: Evangelii Nuntiandi 2016

TEMA-TEMA KUNCI EN

BAB 7SEMANGAT PEWARTAAN INJIL

Page 38: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab VII (1)1. Pewartaan Injil tidak akan dimungkinkan

tanpa karya Roh Kudus. Teknik2 pewartaan Injil adalah baik, tetapi merekatak dapat menggantikan karya Roh Kudus yang lemah lembut. (#75)

2. Semangat menginjil harus muncul darikesucian hidup sejati, dan kotbah harusmembuat sang pengkotbah berkembangdalam kesucian, yang diperkaya dengandan cinta akan Ekaristi. (#76)

Page 39: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab VI (2)3. Dari setiap Pewarta Injil diharapkan suatu

kesederhanaan hidup, semangat doa, kasih terhadap semua orang terutama kepada mereka yang miskin dan tersingkir, ketaatan dan kerendahan hati, sikap lepas-bebas dan pengorbanan diri. (# 76)

4. Kesatuan di antara para pewarta Injil menjadi bukti bahwa mereka diutus Bapa. Tanda persatuan di antara semua orang kristiani merupakan pula jalan dan alat evangelisasi. (# 77)

Page 40: Evangelii Nuntiandi 2016

Intisari Bab V (4)5. Pewarta Injil akan menjadi orang yang

senantiasa mencari kebenaran yang harus ia bagikan dengan orang lain, meskipun untuk itu ia harus menyangkal diri dan berkorban.

6. Pewarta Injil harus memiliki kasih yang semakin besar kepada mereka yang diberi penginjilan. Situasi keagamaan dan rohani mereka yang mendapat penginjilan haruslah dihormati. (#79)

7. Semangat rohani diperlukan untuk menge-sampingkan segala dalih yang menghambat pewartaan Injil. (# 80). Jangan mencari banyak alasan lain mengapa kita tidak berevangelisasi.

Page 41: Evangelii Nuntiandi 2016

PENUTUP

Page 42: Evangelii Nuntiandi 2016

Penutup81. EN adalah Warisan Tahun Suci82. Maria adalah Bintang Evangelisasi. Pada pagi hari Pantekosta, Bunda

Maria dengan doanya menyaksikan mulainya evangelisasi yang didorong oleh Roh Kudus.

Bunda Maria telah dan tetap menjadi Bintang Evangelisasi.

Page 43: Evangelii Nuntiandi 2016

EN vs MEEvangelii Nuntiandi Kalimat sulit dipahami,

bahasa formal dan kering.

Dari hirarki ke awam Teoritis, dasar

Teologis, Biblis dan Eklesiologis tentang Evangelisasi

Ajaran Gereja, memiliki kekuatan yang mengikat

Misi Evangelisasi Kalimat mudah

dipahami dalam bahasa sehari-hari.

Dari awam ke awam Aplikatif, petunjuk2

konkrit untuk melaksanakan evangelisasi

Bukan ajaran Gerea, tidak terlalu mengikat

Page 44: Evangelii Nuntiandi 2016

Selamat mewartakanKabar Baik …

Paus Yohanes XXIII