CBD Paru Gianyar Rizki Usaputro
-
Upload
alfonsusalex -
Category
Documents
-
view
226 -
download
5
description
Transcript of CBD Paru Gianyar Rizki Usaputro
CASE BASED DISCUSSION
Rizki Usaputro ( 1002005101 )
DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK MADYAFK UNUD / RSUD SANJIWANI
Pembimibing: dr. Putu Wardana,Sp.P
PNEUMONIA
Suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit) dimana terdapat konsilidasi akibat pengisian rongga aveoli oleh eksudat
Definisi dan Epidemiologi
• Pertama kali disebutkan 2.500 tahun yang lalu• AS Penyebab kematian ke 8 55.000 kematian• SEAMIC Health Statistic Indonesia Peringkat ke 6
• Strepotococcus pneumoniae• Staphylococcus aureus•Mycoplasma pneumoniae• Haemophilus influenzae• Clamydophila
pneumoniae• Legionella• virus respirasi• basil gram negatif.
Etiologi
• Streptococus pneumoniae• Haemophillus influenza•Moraxella catarrhalis• Staphylococcus aureus• Pseudomonas aureginosa• Enterobacter sp• Acinobacter sp• Klebsiella pneumonia
Pneumonia Komunitas Pneumonia Nosokomial
Patofisiologi
Mekanisme pertahanan paru >> Mikroorganisme
•Inokulasi langsung•Penyebaran melalui pembuluh darah•Inhalasi bahan aerosol•Kolonisasi di permukaan mukosa
Basil yang masuk bersama sekret bronkus ke aveoli menyebabkan reaksi reaksi radang berupa edema seluruh alveoli disusul dengan infiltrasi sel – sel PMN dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi fagositosis sebelum terbentuknya antibodi. Sel – sel PMN mendesak bakteri ke permukaan aveoli dan dengan bantuan leukosit yang lain melalui psuedopodosis sitoplasmik mengelilingi bakteri dan kemudian dimakan
Klasifikasi
• Pneumonia komunitas• Pneumonia nosokomial• Pnemumonia aspirasi• Pneumonia pada penderita
immunocompromised
Klinis dan Epidemiologis
Bakteri Penyebab
•Pneumonia bakterial / tipikal•Pneumonia atipikal•Pneumonia virus•Pneumonia jamur
Predileksi Infeksi
• Pneumonia lobaris• Bronkopneumonia• Pneumonia intersisial
Pneumonia KomunitasTerdapat infitrat baru atau infiltrat prograsif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini:• Batuk – batuk bertambah berat• Perubahan karakteristik dahak / purulen• Suhu tubuh ≥37,50 oral / ada riwayat demam• Pemeriksaan fisik ditemukan tanda – tanda konsolidasi
dan ronki• Leukosit ≥10.000 atau ≤4.500
Diagnosis
Pneumonia Nosokomial Onset pneumonia timbul lebih dari 48 jam setelah masuk rumah
sakit, yang infeksinya tidak timbul atau ridak sedang dalam masa inkubasi pada waktu masuk rumah sakit
Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda konsolidasi (kepekakan, ronki) dan adanya infiltrat pada foto thoraks ditambah adanya satu atau lebih gejala berikut:• Sputum purulen• Didapatkan isolasi patogen dari darah, aspirasi trakea, spesimen
yang berasal dari biopsi atau sikatan bronkus• Didapatkan isolasi virus pada sekresi pernapasan• Titer antibodi terhadap suatu patogen• Pemeriksaan histopatologi membuktikan adanya pneumonia
Diagnosis
• Infiltrat• Penunjuk arah diagnosis etiologi
Definisi dan Epidemiologi
• Peningkatan Leukosit• Pemeriksaan dahak, kultur darah, uji sensitivitas• Analisa gas darah
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Lab
• Pemberian oksigen• Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori
dan elektrolit• Pemberian obat simtomatik antara lain antipiretik, dan
mukolitik• Terapi antibiotika
Terapi
Terapi
Komplikasi dari pneumonia antara lain gagal napas, sepsis (syok sepsis), parapneumotik effusion, gagal ginjal akut
Komplikasi dan Prognosis
Prognosis pasien pneumonia tergantung pada derajat berat penyakit, penyakit komorbid, status imun
• Nama :INJ• Umur :60 tahun• J K :Laki-laki• Suku :Bali• Agama :Hindu• Pendidikan :Tamat SD
LAPORAN KASUS
Status Perkawinan: Menikah
Pekerjaan :Petani
Alamat : Banjar Sidaparna Desa Yangapi Kecamatan Tembuku Bangli
Tanggal MRS : 3 November 2014
Tanggal Pemeriksaan : 5 November 2014
IDENTITAS
KELUHAN UTAMA Sesak nafas
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IRD RSUD Sanjiwani dengan keluhan utama berupa sesak nafas sejak kurang lebih 3 hari SMRS.
ANAMNESISSesak Nafas
Sesak memberat sejak 1 hari SMRS. Sesak nafas dirasakan seperti tertekan dan disertai nyeri. Sesak tidak dipengaruhi oleh posisi dan juga tidak membaik dengan perubahan posisi. Sesak nafas juga membuat pasien menjadi lemas, sehingga aktivitas pasien menjadi terganggu, pasien lebih sering berbaring di kamarnya. Selama perawatan pasien mengatakan sesaknya sudah terasa berkurang.
ANAMNESISBatuk
Pasien juga mengeluhkan batuk yang memberat sejak 2 SMRS dan semakin lama dirasakan bertambah berat. Pada awalnya batuk tidak berdahak dan sesekali saja muncul, namun batuk mulai bertambah berat seiring dengan munculnya sesak napas dan disertai dahak. Batuk dirasakan pasien terus-menerus sepanjang hari dengan dahak berwarna kekuningan.
ANAMNESISBatuk
Volume dahak yang keluar sekali batuk sekitar ½ sendok makan. Batuk dengan dahak berdarah disangkal oleh pasien. Sampai saat perawatan pasien masih batuk berdahak dengan warna putih namun dikatakan frekuensinya sudah berkurang.
ANAMNESISDemam
Pasien juga mengeluh demam sejak 3 hari SMRS namun demam semakin terasa sejak 1 hari SMRS, demam terjadi mendadak dan dirasakan terus menerus baik siang maupun malam. Setelah mendapatkan perawatan pasien mengatakan sudah tidak merasa demam lagi.
ANAMNESISBadan Lemas
Pasien mengatakan badannya terasa lemas sejak setahun yang lalu. Namun keluhan lemas ini masih bisa dikompensasi oleh pasien. 3 hari terakhir akibat demam dan sesak, keluhan ini semakin memberat. Keluhan badan lemas ini tidak berkurang dengan istirahat.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh adanya mual namun tidak sampai muntah sehingga nafsu makannya menurun sejak 3 hari SMRS. Namun pasien menyangkal adanya penurunan berat badan, serta berkeringat pada malam hari saat tanpa aktivitas. BAK pasien dikatakan biasa, dengan frekuensi berkemih sekitar 4-5 kali dalam sehari, pasien mengatakan tidak menghitung volume berkemihnya, warna jernih kekuningan. BAB pasien juga dikatakan biasa.
ANAMNESISRIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan 8 tahun yang lalu pernah dirawat di RS SAnglah akibat gangguan ginjal. Pasien mengatakan pernah menjalani cuci darah sewaktu di RS Sanglah. Setahun yang lalu pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Bangli dengan penyakit yang sama dan ditambah gangguan jantung. Setelah itu pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit lagi. Bila sakit pasien berobat ke puskesmas.
ANAMNESISRIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit ginjal dan pernah menjalani cuci darah. Pasien mengatakan memiliki riwayat darah tinggi, kadang-kadang pasien meminum obat penurun tekanan darah di puskesmas. Pasien juga mengatakan memiliki penyakit jantung yang mulai diketahuinya saat berobat di RS Bangli. Penyakit diabetes, asma, dan penyakit lain disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal memiliki riwayat alergi baik terhadap makanan maupun obat.
ANAMNESISRIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan sama seperti pasien saat ini. Riwayat penyakit sistemik pada keluarga disangkal oleh pasien. Riwayat asma ataupun alergi pada keluarga juga disangkal pasien
ANAMNESISRIWAYAT SOSIAL
Pasien bekerja sebagai petani di tempat tinggalnya. Pasien telah menikah dan memiliki 5 orang anak. Pasien mengatakan bahwa dulunya ia sering merokok dan mengatakan berhenti sejak 3 bulan terakhir
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA-TANDA VITAL
Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentis (GCS : E4V5M6 )Tekanan darah : 130/70 mmHgNadi : 90 x/ menitRR : 32 x/mnt Suhu badan : 36,8º CTinggi badan : 165 cmBerat badan : 55 kgBMI : 20,2 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUMMata : Anemis -/- , ikterus -/- , refleks pupil +/+ isokor, oedema palpebrae -/-THT : Tonsil T1/T1, hiperemi (-), lidah normal, sianosis (-)Leher : Pembesaran kelenjar (-), JVP + 2 cmH2O Thorax : Simetris (+), retraksi (-)Cor Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V MCL S, kuat angkat (-) Perkusi : Batas atas jantung ICS II kiri Batas kanan jantung 1 jari lateral kanan PSL kanan Batas kiri jantung tiga jari lateral kiri MCL kiri ICS VAuskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM
Pulmo :Inspeksi :Simetris, statis dan dinamisPalpasi : Vocal premitus N N
↑ N ↑ N
Perkusi: Sonor SonorRdup SonorRedup Sonor
Auskultasi: Vesikuler+ + Rhonki - - Whezing - -+ + + - - -+ + + - - -
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM
Abdomen:Inspeksi : Distensi (-), Ascites (-)Auskultasi : BU (+) normalPalpasi : Hepar dan Lien tidak teraba, Ginjal tidak teraba
ballotmet (-/-), nyeri ketok CVA (-/-), nyeri supra pubis (-/-), nyeri tekan (+) di area epigastrium.
Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-), Tes undulasi (-)
Ekstrimitas: Hangat + + Oedema - -+ + + + (Minimal)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap3 November
2014
Parameter Result Unit Remarks Reference range
WBC 15,6 103/μL Tinggi 4,1 – 11,00
Ly 6,60% 0,9 103/μL Rendah 20,0 – 40,0
RBC 2,82 106/μL Rendah 3,50 – 5,50
HGB 8,00 g/dL Rendah 11,00-16,00
HCT 24,20 % Rendah 37,00-54,00
MCV 85,90 Fl 82,00 – 95,00
MCH 28,40 Pg 27,00 – 31,00
MCHC 33,00 g/dL 32,00 – 36,00
RDW 15,60 % 9,00 – 17,00
PLT 289,00 103/μL 150,00 – 450,00
MPV 7,80 fL 7,00 – 11,00
PEMERIKSAAN PENUNJANGKimia Klinik (3 November 2014)
Parameter Result Unit Remarks Reference range
BUN 104,00 mg/dL Tinggi 10,00 – 40,00
Creatinine 3,38 mg/dL Tinggi 0,50 – 1,20
Natrium 135,00 Mmol/L 135,00 – 155,00
Kalium 5,10 Mmol/L 3,50 – 5,50
Glukosa
Sewaktu126 Mg/dL 0 – 150
SGPT 13 U/L 5,00 – 40,00
SGOT 22 U/L 11,00 – 37,00
PEMERIKSAAN PENUNJANGAnalisis Gas Darah ( 13 Oktober 2014)
Parameter Result Unit Remarks Reference range
Ph 7,33 - Rendah 7,35 – 7,45
pCO2 87,00 mmHg Tinggi 35,00 – 45,00
pO2 61,00 mmHg Rendah 80,00 – 100,00
HCO3- 35,30 mmol/L Tinggi 22,00 – 26,00
TCO2 37,40 mmol/L Tinggi 24,00 – 30,00
BEecf 9,40 mmol/L Tinggi -2 – 2
SO2c 89,00 % 95 – 100
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis 11 Oktober
2014
Parameter Result Reference RangepH 5 4.6 – 8
Leukosit Neg Neg
Nitrit Neg Neg
Protein Neg Neg
Glukosa Neg Neg
Ketone Neg Neg
Urobilinogen Neg Neg
Bilirubin Neg Neg
Eritrosit +2 Neg
Warna Kuning keruh Kuning Pucat- Kuning
SEDIMEN
Leukosit 6-8 < 6/lp
Eritrosit 0-2 < 3/lp
Sel Epitel 1-2 -
Lain-lain - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan:• Cardiomegali dengan dilatatio aorta• Bronkopneumonia dextra
THORAX PA Cor : Tampak membesar, CTR ± 57% tampak dilatatio aortaePulmo :Tampak infiltrat pada paru kananSinus pleura kanan dan kiri tajamDiafragma kanan kiri normalTulang-tulang tak tampak kelainanSoft tissue dan chest wall tak tampak kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANGEKG
PEMERIKSAAN PENUNJANGEKG
Irama : Sinus rhytmHeart Rate : 93 x/menit, regularAxis : NormalGelombang P : NormalPR interval : 0,16” (Normal)QRS kompleks : 0,06” (Normal)SV2 + RV5 : < 35mm (Normal)ST Segment : Normal
• Pneumonia (CAP PSI Kelas IV)• COPD• CKD Std IV susp pre renal (GFR = 18.08
ml/mnt/1.73 m2)• Anemia sedang H-M• Cardiomegali
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAANTerapi
• MRS• IVFD NaCl 0.9% 12 tetes/menit• Oksigen 2 liter/menit (nasal canule)• Nebulizer Combivent 3x1• Cefoprazon 2 x 1g i.v• Diet 35 kkal/kg/hari + Protein 0.8gram/kg/har• Transfusi PRC sampai Hb 10• Ranitidin 2 x 50mg i.v• Parasetamol 3 x 500 mg p.o• Vestein 3xC1 p.o• Antasida 2xC1 p.o
PENATALAKSANAANPLANNING DIAGNOSIS
Sputum gram / kultur / sensitivity testSpirometri
MONITORING
Vital signKeluhanCairan masuk – cairan keluar
TERIMA KASIH