Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

19
MANAJEMEN ANESTESI DAN PENGELOLAAN NYERI DENGAN EPIDURAL PADA P ASIEN PREEKLAMPSIA BERAT SINDROM HELLP PA RSIAL Y ANG DILAKUKAN SECTIO CAESARIA  ANESTHETIC AND PA IN MANAGEMENT IN P A TIENT SEVERE  PREECLAMPSIA PA RTIAL HELLP SYNDROME UNDERGO SECTIO CAESARIA Oleh: Ayu Puji Lestari, dr. LAPORAN KASUS PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG 201

description

Anestesi epidural pada PEB dan HELLP SYNDROME

Transcript of Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

Page 1: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 1/19

MANAJEMEN ANESTESI DAN PENGELOLAAN NYERI DENGAN

EPIDURAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA BERAT SINDROM HELLP

PARSIAL YANG DILAKUKAN SECTIO CAESARIA

 ANESTHETIC AND PAIN MANAGEMENT IN PATIENT SEVERE 

 PREECLAMPSIA PARTIAL HELLP SYNDROME UNDERGO SECTIO

CAESARIA

Oleh:

Ayu Puji Lestari, dr.

LAPORAN KASUS

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS IDEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN

BANDUNG

201

Page 2: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 2/19

MANAJEMEN ANESTESI DAN PENGELOLAAN NYERI DENGAN

EPIDURAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA BERAT SINDROM HELLP

PARSIAL YANG DILAKUKAN SECTIO CAESARIA

A!" P"#$ Le%&'($Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif 

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran uma! "akit Dr. #asan "adikin $andung

ABSTRAK 

Preeklamsia adala! se%ua! sindrome ke!amilan pada usia diatas &' minggu yang ditandai

dengan !ipertensi, oedem dan proteinuria le%i! dari ( &. Preeklamsia dapat %erkem%ang menjadi

eklamsia, dengan angka kejadian di Amerika "erikat ) * + tiap '.''' ke!amilan dan penyum%angkematian maternal ' -. Kami laporkan seorang anita usia )' ta!un dengan /0P&A', !amil aterm dan

 preeklamsia %erat dan #1LLP sindrom yang tela! dilakukan se2tio 2esaria dengan teknik anestesi

epidural dan pengelolaan nyeri dengan epidural kateter. Pada pengelolaan setela! operasi tidak 

ditemukan tanda3tanda komplikasi %erupa oedem pulmonum dan penderita merasa nyaman tidak 

menderita nyeri.

K'&' K")*$4 epidural, nyeri, preeklampsia

ANESTHETIC AND PAIN MANAGEMENT IN PATIENT SEVERE

PREECLAMPSIA PARTIAL HELLP SYNDROME UNDERGO SECTIOCAESARIA

A!" P"#$ Le%&'($Anest!esiology and Intensive T!erapy Department

5edi2al Fa2ulty of Padjadjaran University #asan "adikin #ospital $andung

ABSTRACT

Pree2lampsia is a syndrome of pregnan2y at t!e age a%ove &' eeks, is 2!ara2teri6ed %y

!ypertension, edema and proteinuria of more t!an (&. Pree2lampsia 2an develop into e2lampsia, it! t!ein2iden2e in t!e United "tates )3+ per ' ''' pregnan2ies and '- 2ontri%utor to maternal mortality. 7ereport a )'3year3old oman it! /0P&A', aterm pregnan2y and severe pree2lampsia and #1LLP

syndrome !o !ad done se2tio 2esaria it! epidural anest!esia te2!ni8ues and pain management it!

epidural 2at!eter.9n t!e management after t!e operation as not found signs of edema Pulmonum

2ompli2ations and patients feel 2omforta%le not suffer pain.

Ke! +,(-% 4 epidural, pain management , pree2lampsia

Page 3: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 3/19

PENDAHULUAN

Preeklamsia adala! suatu sindroma yang %erkem%ang dan di2etuskan ole! ke!amilan

 %erupa 4 !ipertensi, proteinuri, dan edema setela! ke!amilan le%i! &' minggu.,&,0  Penye%a%

 preeklamsi tidak diketa!ui se2ara pasti, diperkirakan penye%a%nya adala! faktor genetik dan

immunologi. Defek primer terjadi pada plasenta, %erupa peru%a!an fungsi jaringan

uteroplasental yang diduga dise%a%kan ole! faktor genetik, melalui gen resesif autosomal

tunggal. Insiden preekalmsi 3 eklamsi di Inggris dan Amerika "erikat adala! ) 3 + per '.'''

ke!amilan dan merupakan '- penye%a% kematian maternal.,0,)

Anestesi neuroa:ial tela! memperole! !asil ter%esar pada anestesi o%stetrik. "aat ini

anestesi epidural se2ara luas digunakan untuk analgetik pada anita dalam persalinan sama

 %aiknya selama persalinan neonatus pervaginam. $eda! 2esar paling umum dilakukan dalam

anestesi epidural atau spinal. Kedua %lok terse%ut mem%uat i%u untuk tetap sadar dan

merasakan kela!iran dari anaknya. "tudi %esar populasi pada $ritania aya dan United "tates

tela! menunjukkan %a!a anestesi regional di!u%ungkan dengan %erkurangnya mor%iditas dan

mortalitas maternal di%andingkan dengan anestesi umum. ;ang se2ara %esar dikarenakan

 pengurangan insiden dari aspirasi pulmo dan intu%asi yang gagal. +

Pada laporan kasus ini disajikan mengenai seorang anita usia )' ta!un dengan

/0P&A', !amil aterm dan preeklamsia %erat dengan #1LLP sindrom yang dilakukan se2tio

2esaria dengan teknik anestesi epidural dan pengelolaan nyeri dengan epidural kateter.

LAPORAN KASUS

"eorang anita /0P&A' usia )' ta!un, %ekerja se%agai i%u ruma! tangga, datang ke

U/D dengan kelu!an ken2eng3ken2eng di perut yang semakin lama semakin ken2ang.

Penderita datang atas rujukan %idan setempat karena tensi tinggi dan kaki %engkak. Penderita

Page 4: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 4/19

selama ini kontrol dengan %idan, se%elumnya penderita tidak mempunyai riayat dara! tinggi,

kaki tidak %engkak, penderita tidak mengeta!ui se2ara pasti kapan menstruasi terak!ir.

Ke!amilan se%elumnya dilakukan se2ara spontan normal, keluarga juga tidak mempunyai

riayat dara! tinggi, jantung dan alergi. "e2ara sosial penderita melakukan pem%ayaran

kese!atan dengan umum.

Pada pemeriksaan pra anestesi, dari anamnesis, pasien tidak memiliki riayat alergi,

asma, dara! tinggi, penyakit gula, jantun, kejang, dan riayat penyakit penyerta lainnya. Pasien

 juga tidak sedang mengkonsumsi o%at * o%atan apapun. Pasien dalam keadaan sadar, %erat %adan

+' kg, tinggi %adan ++ 2m, dengan tekanan dara! <+='' mm#g, laju nadi >& kali :=mnt, laju

napas && := menit dan su!u 0?,@ , saturasi oksigen ter%a2a >? - dengan udara %e%as.

Pemeriksaan jalan napas, %uka mulut le%i! dari 0 jari, 5allampati I dengan gerak le!er yang

tidak ter%atas. Pada pemeriksaan fisik gerak dinding dada simetris dengan %unyi nafas vesikuler 

yang sama antara kanan dan kiri, tanpa suara tam%a!an, %unyi jantung murni regular, a%domen

2em%ung se%esar ke!amilan > %ulan. 1kstremitas ditemukan oedem pada kaki kanan dan kiri.

Pemeriksaan neurologis tidak didapatkan defisit %aik sensorik maupun motorik.

Pemeriksaan penunjang la%oratorium ditemukan #emoglo%in ',? gram=dl, #ematokrit

00-, Leukosit '.?''=mm0, Trom%osit &'.'''=mm0, PT 0,& detik, aPTT &@,) dengan IB 

'.>?, Ureum ) mg=dl, Kreatinin ',) mg=dl, "/9T <&, "/PT &', LD# +'' ,proteinuri (0,

sedangkan yang lainnya dalam %atas normal. Penunjang radiologi tidak ditemukan tanda3tanda

gam%aran oedem pulmo dan pem%esaran jantung.

"etela! dilakukan informed 2onsent dan edukasi, pasien setuju untuk dilakukan regional

epidural. Pasien tetap dipuasakan ? jam se%elum operasi dengan premedikasi meto2lorpramid '

Page 5: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 5/19

mg dan ranitidine &+ mg. Pasien mendapatkan maintenan2e 5g"9) & gram dalam L +''22 +

tetes per menit dan 5etildopa 0: +'' mg per oral. Persiapan anestesi dilakukan se%elum pasien

masuk ke kamar operasi, yaitu selain o%at * o%atan anestesi dan peralatan airay, mesin anestesi,

serta 2airan yang akan digunakan.

Keadaan pasien se%elum anestesi, kesadaran 2ompos mentis. Dilakukan pemasangan alat

monitoring tekanan dara!, elektrokardiogram, dan pulse o:ymetri dengan tekanan dara! ++=>+

mm#g, laju nadi >' :=menit, respirasi @ :=menit, saturasi 9ksigen ter%a2a ><- dengan udara

 %e%as. Dilakukan loading 2airan '22=kg$$ se%anyak +''22 Kristaloid. Pasien diminta untuk 

 posisi duduk. Kemudian setela! dilakukan asepti2 antiseptik dilakukan penusukan setinggi L03

L) dengan jarum Touchy no. @ dengan kedalaman )2m. Dimasukkan  cathether dengan

kedalaman >2m. Kemudian dimasukkan o%at anestesi lo2al %upiva2ain ',+- se%anyak +22.

Dilakukan tes pinpri2k ,%lok epidural setinggi T?. 9perasi %erlangsung selama ?' menit. Durante

operasi !emodinamik sta%il, %ayi la!ir dengan Apagar s2ore @3@3>. Perdara!an se%anyak )''22.

5aintanan2e dengan 2airan kristaloid +''22. Urine keluar ''22 dalam jam.

Page 6: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 6/19

0 15 30 60

0

20

40

60

80

100120

140

160

180

200

sistolik diastolik HR SpO2 RR

/rafik. #emodinamik durante operasi selama tindakan epidural.

Pengelolaan penderita diruangan selama & !ari peraatan ruang !ig! 2are dengan nutrisi

se2ara enteral dan pem%erian parenteral tam%a!an infus inger La2tate tetesan maintenan2e &'

tetes permenit. Pengelolaan nyeri dengan pem%erian $upiva2ain ', - dan adjuvant fentanyl

&m2g=22 dalam spuit +' 22 melalui syringe pump &22=jam. "elama & !ari peraatan penderita

dalam keadaan sadar, merasa nyaman tidak mengelu! sakit, tanda vital sta%il dan oedem pada

ekstremitas semakin menge2il dan terjadi penurunan proteinuria menjadi (.

PEMBAHASAN

Preeklamsia adala! suatu sindroma yang %erkem%ang dan di2etuskan ole! ke!amilan

 %erupa 4 !ipertensi, proteinuri, dan edema setela! ke!amilan le%i! &' minggu. 1klamsi

merupakan gangguan multisistem dari ke!amilan dan didefinisikan se%agai preeklamsia yang

disertai kejang.,& Pada pasien ini penegakkan diagnosa preeklamsia %erat didasarkan pada

 penemuan anamnesis %a!a se%elumnya tidak menderita dara! tinggi se%elumnya, didapatkan

tanda !ipertensi dengan tensi <+='' mm#g, serta adanya proteinuria (0. Parsial #1LLP

Page 7: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 7/19

syndrome didapatkan dari tanda #1LLP syndrome pada pasien %erupa peningkatan "/9T

C<' dengan adanya peningkatan LD# dan %elum adanya penurunan trom%osit. #al ini sesuai

dengan literature yang ada.

P'&,$%$,l,/$

Pada penelitian immuno!istologi didapatkan perusakan pada endotel pem%ulu! dara!

ole! trofo%las dan ini akan menurunkan produksi prostasiklin yang merupakan vasodilator 

 poten. Pada saat yang %ersamaan terjadi kenaikan produksi trom%oksan A& yang merupakan

vasokonstriktor, se!ingga menye%a%kan spasme pem%ulu! dara!. ),?

Disamping vasokonstriksi se2ara umum, terjadi juga penurunan volume plasma. Dan

inila! alasan tidak dianjurkannya pemakaian diuretika pada eklamsi karena dik!aatirkan akan

le%i! mengurangi volume plasma se!ingga menim%ulkan insufisiensi plasenta. "ala! satu

dampak dari iskemia plasenta adala! penurunan produksi vasodilator prostaglandin k!ususnya

 prostasiklin, yang merupakan mediator vasodilator dan peng!am%at agregasi trom%osit yang

 penting. Peningkatan permea%ilitas vaskuler menye%a%kan terjadinya edema dan proteinuria.

Aktivasi sistem koagulasi mengara! terjadinya koagulasi intravaskuler yang menyeluru! DIE

dengan adanya agregasi dan kerusakan platelet, penurunan kadar prokoagulan, degradasi produk 

fi%rin intravaskuler dan kerusakan end-organ dari mikrotrombusi.,) 

Peru%a!an vaskuler, %ersama !ipoksia lokal pada jaringan sekitarnya dapat

menye%a%kan perdara!an, nekrosis dan gangguan lainnya. Pada ke!amilan normal terjadi

 peningkatan volume intravaskuler, tetapi ta!anan vaskuler menurun se!ingga tekanan dara!

tidak naik. Pada preeklamsi = eklamsi terjadi spasme pem%ulu! dara! menyeluru! dan

 peningkatan ta!anan vaskuler se!ingga tekanan dara! akan naik, sementara dilain pi!ak volume

intravaskuler %erkurang. $e%erapa mekanisme etiologi yang diterapkan pada kejang eklamsi

men2akup vasokonstriksi atau vasospasm hypertensive enchepalopathy, edema sere%ri atau

Page 8: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 8/19

infark, perdara!an otak dan ensefalopati meta%olik. Temuan ini %elum jelas, apaka! se%agai

 penye%a% atau efek dari kejang. Patologi otak pada su%stansia al%a korteks dan su%korteks

ter%entuk edema infark dan perdara!an merupakan temuan otopsi yang paling urnum pada

 penderita yang meninggal karena eklamsi.)

Preeklampsia digolongkan se%agai %erat %ila tekanan dara! C ?'=' mm#g,

 proteinuria (& atau men2apai + gram per jumla! urin selama &) jamE, atau %ila tela! tim%ul

komplikasi seperti. &,),?

a. 9liguria 4 urin )''3+G22=&) jam

 %. Kenaikan kreatinin serum2. 9edem paru atau sianosis

d. Byeri epigastrium, kuadran kanan atas a%domen karena teregangnya kapsula /lisone 3

!eparE

e. /angguan otak3visus 4 nyeri kepala dan pandangan ka%ur 

f. /angguan fungsi !epar g. #emolisis mikroangiopatik 

!. Trom%ositopenia 4 ''.''' set=mm0

i. "indroma #1LLP hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count E

"ala! satu komplikasi dari P1$ atau 1klamsia adala! #1LLP syndrome. Ta!un >@&,

7einstein yang mengusulkan istila! ini yang merupakan singkatan dari !emolysis #E, elevated

liver en6yme 1LE, dan lo plateletsLPE atau trom%ositopenia. #1LLP syndrome dapat terjadi

mulai ke!amilan pertenga!an trimester & sampai %e%erapa !ari postpartum. "uatu penelitian

mengungkapkan data se%anyak '- terjadi se%elum &< minggu ke!amilan, &'- se%elum 0<

minggu dan ter%anyak <'- antara &<30< minggu.

#1LLP syndrome ditegakkan dengan !asil la%oratorium yaitu 4 anemia !emolitik 

mikroangiopati, disfungsi !epar dan trom%ositopenia.

#asil la%oratorium dapat menunjukkan se%agai %erikut 4

Page 9: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 9/19

a. #apus dara! perifer akan menunjukkan gam%aran sistiosit, %urr 2ells, !elmet 2ells yang

menunjukan keadaan adanya kerusakan eritrosit.

 %. 5eningkatnya LD# La2ti2 de!ydrogenaseE dan penurunan !aptoglo%in terjadi se%elum

 peningkatan kadar %iliru%in indirek dan penurunan kadar #%.

2. Trom%ositopenia menunjukkan terjadinya a%normalitas sistem koagulasi.

d. Kelainan prot!rom%in time, partial t!rom%oplastin time dan fi%rinogen pada proses lanjut.

e. Peningkatan kadar "/9T, "/PT dan LD#. Kadar %iliru%in indirek meningkat pada kasus

yang lanjut.

f. Kadar asam urat C <,@ mg=dl, ureum C &'' IU=L dan kreatinin C ,'.

Klasifikasi 5ississippi 4

Kelas I 4 trom%osit +'.''' mL.

Kelas II 4 trom%osit C +'.''' tapi ''.''' mL.

Kelas III 4 trom%osit C ''.''' tapi +'.''' mL.

Disertai !emolisis dan disfungsi !epar 4 LD# C ?'' IU=L, "/9T dan atau "/PT C )' IU=L

Klasifikasi Tennesse 4

Komplit 4E Trom%osit ''.'''=mL &ELD# C ?'' IU=L 0E "/9T C <' IU=L.

Inkomplit=parsial 4 #anya terdapat atau & tanda pada komplit.

Kelas I mempunyai resiko mortalitas dan mor%iditas perinatal yang paling tinggi.

 Kesulitan lain adala! mem%edakan preeklampsia dengan kondisi lain seperti !ipertensi

dengan ke!amilan. Kelainan ini dapat meliputi !ipertensi kronik, preeklampsia3eklampsia,

!ipertensi kronik dengan super imposed preeklampsi PI#E dan !ipertensi gestasional.#ipertensi kronis didefinisikan se%agai !ipertensi yang suda! dijumpai se%elum

ke!amilan, se%elum usia ke!amilan &' minggu, selama ke!amilan sampai & minggu post

 partum, Tidak ditemukan kelu!an dan tanda3tanda preeklampsia lainnya.

Page 10: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 10/19

"edangkan superimposed preekiampsia adala! gejala dan tanda3tanda preeklampsia

mun2ul sesuda! ke!amilan &' minggu pada anita yang se%elumnya menderita !ipertensi

kronis, dengan tim%ulnya proteinuria atau peningkatan kadar proteinuria %ila kondisi ini tela!

dijumpai se%elumnyaE, peningkatan tekanan dara! se2ara akut atau pasien mengalami sindroma

#1LLP.#ipertensi gestasional adala! kenaikan tekanan dara! tanpa disertai proteinuria yang

terjadi setela! usia ke!amilan &' minggu sampai & minggu paska persalinan, tidak dijumpai

kelu!an dan tanda3tanda preeklampsia lainnya. "ekitar seperempat anita dengan !ipertensi

gestasional mengalami proteinuria dan ak!irnya menderita preekiampsia. 1klampsia adala!

terjadinya kejang tonik3kl2nik pada penderita preeklampsia.,),?

F'&,( Re%$,

Faktor risiko preeklampsia meliputi kondisi medis yang %erpotensi menye%a%kan

kelainan mikrovaskular, seperti dia%etes mellitus, !ipertensi kronis dan kelainan vaskular serta

 jaringan ikat, sindrom anti%odi antifosfolipid dan nefropati. Faktor risiko lain %er!u%ungan

dengan ke!amilan itu sendiri atau dapat spesifik ter!adap i%u atau aya! dari janin.$er%agai faktor risiko preeklampsia Disadur dari American Familiy Physician, &'')E 4

Faktor yang %er!u%ungan dengan ke!amilan 4

a. Kelainan kromosom

 %. 5ola !idatidosa

c. Hydrops etalisd. Ke!amilan multifetus

e. Inseminasi donor atau donor oosit

f. Kelainan struktur kongenital

Faktor spesifik maternal

a. Usia C 0+ ta!un

 %. Usia &' ta!un2. as kulit !itam

d. iayat preeklampsia pada keluarga

Page 11: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 11/19

e. Bullipara

f. Preeklampsia pada ke!amilan se%elumnya

g. Kondisi medis k!usus 4 dia%etes gestasional, dia%etes tipe I, o%esitas, !ipertensi kronis,

 penyakit ginjal, trom%ofilia

!. "tress

Faktor spesifik paternal

a. Primipaternitas

 %. Partner pria yang pema! menika!i anita yang kemudian !amil dan mengaiami

 preeklampsia

"e2ara umum pada pasien ini ditemukan keadaan yang %aik, !anya pada %e%erapa faktor 

 pem%erat yang ditemukan, diantaranya adala! faktor usia, faktor stres, dan faktor ssosial

ekonomi.

M')$e%&'%$ Kl$)$%

$er%agai peru%a!an yang terjadi pada ke!amilan dengan preeklampsia dan manifestasi

yang tim%ul pada ke!amilan terse%ut antara lain 4,?

5enurunnya aliran dara! ke plasenta dapat mengaki%atkan solusio plasenta, gangguan

 pertum%u!an janin, gaat janin sampai kematian janin. Peru%a!an pada ginjal dise%a%kan ole!

karena aliran dara! ke dalam ginjal menurun, se!ingga filtrasi glomerulus %erkurang,

 proteinuria dan retensi garam serta air, ai%uminuria, peningkatan permea%iiitas. Tampak edema

retina, spasme setempat atau menyeluru! pada satu atau %e%erapa arteri. Harang terjadi

 perdara!an atau eksudat atau spasme. Pada preekiampsia pelepasan retina ole! karena edema

intra okuler merupakan indikasi untuk pengak!iran ke!amilan segera.

Page 12: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 12/19

/ejala klinis #1LLP sindrom %erupa nyeri epigastrium, mual, munta!, nyeri supraor%ita,

lapang pandang menyempit, eklamsia, !ipertensi %erat dan %a!aya pada i%u serta janin dapat

terjadi solusio plasenta.

1dema paru dapat terjadi pada preeklampsia %erat maupun eklampsia se2ara kardiogenik 

ataupun non3kardiogenik. Patogenesis terjadinya edema paru seringkali aki%at overload 2airan

iatrogenik, namun dapat pula ditim%ulkan ole! se%a% kardiogenik atau terjadinya transudasi

2airan ke dalam alveoli paru. Penye%a% non3kardiogenik %ervariasi se%agai aki%at sekunder dari

menurunnya tekanan onkotik koloid plasma atau aki%at ke%o2oran pem%ulu! dara! pada paru,

dan dapat terjadi antepartum, intrapartum dan postpartum#ipoal%uminemia yang menye%a%kan tekanan koloid osmotik plasma turun merupakan

se%a% utama darn tim%ulnya edema pulmonum disamping se%a%3se%a% yang lain.

#emokonsentrasi yang menyertai preeklampsia dan eklampsia tidak diketa!ui

se%a%nya. Terjadi pergeseran 2airan dari ruang intra vaskuler ke ruang interstisial, diikuti ole!

kenaikan !ematokrit, protein serum meningkat dan %ertam%a!nya edema menye%a%kan volume

dara! %erkurang, viskositas dara! meningkat, aktu peredaran dara! tepi le%i! lama.

A)e%&e%$ E$-"('l

$lok spinal, epidural dan kaudal pertama kali digunakan dalam prosedur %eda! pada

 permulaan a%ad dua pulu!. $lok sentral ini tela! dilakukan se2ara luas se%elum ta!un >)'

sampai didapati %anyak laporan akan terjadinya 2edera saraf permanen aki%at teknik ini. Bamun

demikian, suatu studi epidemiologi %erskala %esar yang dilakukan pada ta!un >+'

menunjukkan %a!a komplikasi jarang terjadi %ila %lok dilakukan dengan !ati3!ati.+,<

Page 13: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 13/19

/am%ar . Anestesi epidural

$lok neuraksial spinal, epidural dan kaudalE meng!asilkan %lok simpatis, analgesia

sensorik dan %lok motorik tergantung pada dosis, konsentrasi atau volume o%at anestesi lokal

yang digunakanE. 5eski terdapat kesamaan, terdapat pula per%edaan fisiologi dan farmakologi

yang %ermakna pada ketiga teknik ini. Anestesi spinal memerlukan jumla! volume o%at yang

ke2il, meng!asilkan analgesi sensori yang kuat tanpa efek farmakologi sistemik. "e%aliknya,

anestesi epidural memerlukan volume o%at yang le%i! %esar se!ingga kadar o%at dalam dara!

sistemik dapat 2ukup %esar yang mungkin %er!u%ungan dengan efek samping dan komplikasi

yang tidak didapati pada anestesi spinal.,+,< 

Tempat kerja dari %lok neuroaksial adala! akar sera%ut sarat. Anestesi lokal disuntikkan

kedalam 2airan sere%rospinal pada anestesi spinalE atau keruang epidural anestesi epidural dan

kaudalE dan menggenangi akar sera%ut saraf dalam ruang su%araknoid atau epidural. 

Pasien dengan pregnan2y indu2e !iperten2y PI#E ringan umumnya memerlukan

 pengaasan ekstra pada persalinan dapat dilakukan praktik anestetik standar. Anestesi epidural

dan spinal %erkaitan dengan penurunan pada tekanan dara! arteri pada pasien3pasien ini. Pasien

dengan penyakit %erat, %agaimanapun, memerlukan sta%ilisasi se%elum pem%erian anestetik 

apapun. #ipertensi !arus terkontrol dan !ipovolemia dikoreksi se%elum anestesi. Tanpa adanya

koagulopati, anestesi epidural kontinyu merupakan pili!an pertama pada pasien dengan PI#

selama persalinan, persalinan pervaginam, dan seksio sesaria. Dan lagi, anestesi epidural

Page 14: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 14/19

kontinyu meng!indari peningkatan risiko kegagalan intu%asi karena edema %erat pada jalan

nafas atas.,&,+

Anestesi epidural kontinyu tela! menunjukkan penurunan sekresi katekolamin dan

memper%aiki perfusi uteroplasenta !ingga <+- pada pasien3pasien ini. $olus 2airan koloid

&+'3+'' mLE se%elum aktivasi epidural dapat le%i! efektif daripada kristaloid dalam

mengoreksi !ipovolemia dan men2ega! !ipotensi.,+

Pemili!an teknik anestesi memang mengedepankan kemampuan dari a!li anestesi

terse%ut, tetapi pada %e%erapa literatur dan jurnal pada pasien dengan preeklamsia memang

se%agai pili!an pertama dalam teknik anestesi adala! epidural, demikian juga ada yang

menye%utkan %a!a teknik anestesi spinal dan epidural se%agai pili!an dalam anestesi pasien

dengan eklamsia. Demikian juga pada pasien ini pada saat dilakukan konsul dengan anestesi,

setela! dilakukan kunjungan pra%eda! ditemukan tanda3tanda preeklamsia %erat dengan tanpa

adanya gangguan sistem koagulasi, se%agai %a!an pertim%angan %a!a pasien dengan

 preeklamsia %erat dengan fungsi koagulasi dan trom%oasit yang normal se%agai pili!an pertama

teknik anestesi adala! dengan epidural dan pemasangan kateter epidural untuk pengelolaan

nyeri pas2a %eda!.'

Teknik anestesi epidural dilakukan pada daera! interspa2e lum%al 03), kedalaman

kateter epidural > 2m dengan menggunakan o%at anestesi %upiva2ain ',+ - se%anyak + 22 <+

mgE . Pem%erian volume + 22 dengan konsentrasi ',+ - pada regio lum%al 03) dan kedalaman

kateter > 2m, suda! men2ukupi untuk dermatom regio t!orak ?. #al ini suda! men2ukupi untuk 

me%erikan analgesi dan relaksasi pada se2tio 2esaria.+

5onitoring durante operasi tidak terjadi gejolak !emodinamik yang %erarti dan

 pem%erian 2airan dengan %alan2e negatif, !al ini ditunjukan nutuk meng!indari komplikasi

oedem pulmonum pada pas2a se2tio 2esaria. Pada pasien dengan preeklamsia %erat

kemungkinan untuk terjadinya oedem pulmonum sangat %esar, !al ini dakrenakan kem%alinya

Page 15: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 15/19

sistem sirkulasi se!ingga %e%an jantung yang semakin meningkat memungkinkan untuk 

memper%erat oedem pulmonum. $ila keadaan ini terjadi segera posisikan pasien setenga!

duduk, oksigen '' - dengan masker, morp!in &3+ mg, diuretika furosemide )' * '' mg,

 pemeriksaan analisa gas dara!, %ila suda! menunjukkan indikasi dapat dilakukan intu%asi dan

 penggunaan ventilator dengan pem%erian P11P. Dalam monitoring pas2a operasi dengan

 pengelolaan nyeri menggunakan epidural kateter o%at $upiva2ain ', - dan adjuvant fentanyl

&m2g=22 dalam spuit +' 22 melalui syringe pump &22=jam.

O'& A)e%&e%$ L,'l

Pili!an o%at anestesi untuk %lok neuroaksial ditentukan ole! sifat dan poerkiraan lama

 prosedur pem%eda!an yang dilakukan serta aspek pas2a %eda!..

+,<

  #al ini %erkaitan dengan

kualitas dari epidural anestesi yang ditentukan dengan o%at yang digunakan, dosis yang

di%erikan dan volume o%at serta setinggi mana dermatom yang diinginkan.

Ta%el . 9%at anestesi lokal pada anestesi +

9%at on2entrasi

Dos ma:mg=kg%%

E

Durasi

!E

$upiva2aine

'.&+-, '.+-,'.<+-

0 .+*@

Lido2aine

ligno2aine

E

'.+-, -, .+-,

&-, )-, +-).+ '.<+*&

opiva2ain

e'.&-, '.+-, '.<+-,

-0 .+*@

Pe)/el,l'') N!e($

 Byeri merupakan gejala yang paling sering mem%uat pasien menemui dokter, !ampir 

selalu merupakan manifestasi proses patologis. $e%erapa ren2ana peraatan !arus ditujukan

Page 16: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 16/19

 pada proses yang mendasari se%agaimana usa!a untuk mengatasi nyeri. Istila! Jpengelolaan

nyeriJ se2ara penerapan umum digunakan pada seluru! pengeta!uan anestesiologi, tetapi dalam

 penggunaan modernnya di%atasi pada pengelolaan nyeri di luar ruangan operasi. Pada aalnya

sesuai dengan re2overy pasien setela! pem%eda!an atau dengan kondisi medis akut di

lingkungan ruma! sakit, dan yang terak!ir meliputi kelompok yang %er%eda dari pasien pada

raat jalan. Praktek pengelolaan nyeri tidak !anya ter%ata pada seorang a!li anestesi tetapi juga

meliputi dokter lain seperti dokter praktek penyakit dalam, a!li kanker, a!li syarafE dan selain

dokter psikolog, a!li urut, akupungtur, !ipnosisE.@

De$)$%$

 Byeri %ukan !anya suatu modalitas sensorik tetapi adala! suatu pengalaman. T!e

International Asso2iation for t!e "tudy of Pain menggam%arkan nyeri se%agai suatu

 pengalaman sensoris dan emosional yang tidak tak menyenangkan di!u%ungkan dengan

kerusakan jaringan nyata atau potensial terjadinya kerusakan jaringan, atau digam%arkan dalam

keadan yang %erkaitan dengan kerusakan terse%ut . Definisi ini saling mempengaru!i antara

tujuan, aspek sensoris fisiologis nyeri dan sifat su%jektifnya, emosional, dan komponen

 psikologis. Tanggapan untuk nyeri dapat sangat %ervariasi pada %er%agi orang se%agaimana

 pada orang yang sama pada aktu yang %er%eda. Dari definisi ini dapat ditarik & kesimpulan

yaitu 4@,>

. $a!a persepsi nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan dan pengalaman

emosional menyusul adanya kerusakan jaringan yang nyata pain it! no2i2eptionE.&. Perasaan yang sama juga dapat tim%ul tanpa adanya kerusakan jaringan yang nyata

pain it!out no2i2eptionE.Dengan kata lain nyeri pada umumnya terjadi aki%at adanya kerusakan jaringan yang

nyata keadaan mana dise%ut se%agai nyeri akut, disini misalnya nyeri post operasi. Bamun

terdapat juga suatu keadaan dimana tim%ul kelu!an nyeri tanpa adanya kerusakan jaringan yang

Page 17: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 17/19

nyata, tim%ul setela! proses penyem%u!an selesai, keadaan ini dise%ut se%agai nyeri kronis

misalnya nyeri post !erpes.Antara stimuli nyeri sampai dirasakannya se%agai persepsi nyeri terdapat suatu

rangkaian proses elektrofisiologik yang se2ara kolektif dise%ut se%agai nosisepsi. Terdapat

empat proses yang jelas yang terjadi pada suatu nosisepsi yaitu 4

1. P(,%e% &(')-"%$

5erupakan proses dimana suatu stimuli nyeri no:ious stimuliE diu%a! menjadi suatu

aktifitas listrik yang diterima ujung3ujung saraf nerve

 endingE. "timuli ini dapat %erupa stimuli fisik, su!u atau kimia.

2. P(,%e% &(')%3$%$

Dimaksudkan se%agai penyaluran impuls melalui saraf sensoris menyusul proses tranduksi.

Impuls ini akan disalurkan ole! sera%ut saraf A3delta dan sera%ut se%agai neuron pertama.

Kemudian dari perifer ke medula spinalis dimana impuls terse%ut mengalami modulasi

se%elum diteruskan ke talamus melalui traktus spinotalamikus dise%ut neuron kedua. Dari

talamus selanjutnya impuls disalurkan ke daera! somato sensoris di korteks sere%ri melaui

neuron ketiga dimana impuls terse%ut diterjema!kan dan dirasakan se%agai persepsi nyeri.

4. P(,%e% 3,-"l'%$

Adala! proses dimana terjadi interaksi antara sistim analgesia endogen yang di!asilkan ole!

tu%u! kita dengan nyeri input yang masuk ke kornu posterior medula spinalis. Hadi

merupakan as2enderen yang dikontrol ole! otak. "istim analgetik endogen ini meliputi

enkefalin, endorfin, serotonin dan noradrenalin memiliki efek yang dapat menekan impuls

nyeri pada kornu posterior medula spinalis. Kornu posterior ini dapat dii%aratkan se%agai

 pintu dapat ter%uka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri. Peristia ter%uka dan

tertutupnya pintu nyeri terse%ut diperankan ole! sistim analgesik endogen terse%ut diatas.

Proses modulasi ini yang menye%a%kan persepsi nyeri menjadi sangat su%yektif dari orang

 perorang.

5. P(,%e% e(%e%$

Page 18: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 18/19

Adala! !asil ak!ir dari proses interaksi yang kompleks dan unik yang dimulai dari proses

tranduksi, transmisi dan modulasi yang pada gilirannya meng!asilkan suatu perasaan

su%yektif yang dikenal se%agai persepsi nyeri.

Pengelolaan nyeri pada pasien se!a%is operasi adala! sesuatu !al yang sangat penting,

!al ini %isa %erkaitan dengan tim%ulnya stres, peningkatan meta%olisme dan ketidaknyamanan

 penderita, ole! karena itu se%agai a!li anestesi se%agai garda terdepan, pengelolaan nyeri !arus

dilakukan dengan %enar. Penderita dengan preeklamsia %erat dengan pengelolaan nyeri

menggunakan epidural keteter sangatla! efektif, !al ini di%uktikan dengan pem%erian

 %upiva2ain ', - dan fentanyl & m2g=22 se%anyak &22 per jam melalui syringe pump dapat

mem%erikan rasa nyaman %e%as nyeri penderita pas2a operasi. Penggunakan epidural kateter 

 juga dise%utkan dapat men2ega! terjadinya repolling pada pas2a operasi.

KESIMPULAN

Preeklamsia adala! suatu sindroma yang %erkem%ang dan di2etuskan ole! ke!amilan

 %erupa 4 !ipertensi, proteinuri, dan edema setela! ke!amilan le%i! &' minggu. Preeklamsia

dapat %erkem%ang manjadi eklamsia. Insiden preekalmsi 3 eklamsi di Inggris dan Amerika

"erikat adala! ) 3 + per '.''' ke!amilan dan merupakan '- penye%a% kematian maternal.,0,)

Anestesi neuroa:ial tela! memperole! !asil ter%esar pada anestesi o%stetrik. "tudi %esar 

 populasi pada $ritania aya dan United "tates tela! menunjukkan %a!a anestesi regional

di!u%ungkan dengan %erkurangnya mor%iditas dan mortalitas maternal di%andingkan dengan

anestesi umum.Pemili!an teknik anestesi yang tepat pada kondisi yang tepat dapat mengurangi tingkat

mor%iditas dan mortalitas pasien, serta dapat me%erikan rasa kenyamanan pada pasien pas2a

operasi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

7/17/2019 Case Report Anestesi pada Pre Eklampsia dan HELLP SYNDROME

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-anestesi-pada-pre-eklampsia-dan-hellp-syndrome 19/19

. 5organ /1, 5ik!ail 5", 5urray 5H, Larson P. 9%stetri2 Anest!esia. In 4 lini2al

anest!esiology )rd ed. Be ;ork 4 Lange 5edi2al $ooks=52/ra3#ill 5edi2al Pu%lis!ing

Four 1dition, &' 4 @>' * >&.

&. Leksana 1. 9%stetri Anestesi. "5F=$agian Anestesi dan Terapi Intensif "UP dr Kariadi

"emarang=FK UBDIP. "emarang, &'00. "toelting K, Dierdoff "F. Peri2ardial diseases. In 4 Anest!esia and 2o3e:isting diseases. 0rd

ed. Indiana 4 !ur2!ill Livingstone In2, &'' 4 '< *&.

). "i%ai $5. Diagnosis, prevention, and management of e2lampsia. 9%stetri2s and

/yne2ology &'''+4 )'&3'.

+. Kleinman 7, 5ik!ail 5. "pinal, 1pidural audal. In 4 5organ /1, 5ik!ail 5", 5urray

5H, Larson P. lini2al anest!esiology )rd ed. Be ;ork 4 Lange 5edi2al $ooks=52/ra3

#ill 5edi2al Pu%lis!ing Four 1dition, &' 4 &@> * 0&0.

?. 5aroto. Diagnosis Dan Penatalaksanaan Preeklampsia $erat31klampsia Dan "indroma

#ellp. $agian = "5F Anestesiologi FK Undip = " Dr. Kariadi "emarang.

<. 5iller D, Anest!esia, Fift! 1dition, !ur2!ill Livingstone, In2. &''.

@. 5organ /1, 5ik!ail 5", 5urray 5H, Larson P. Pain 5anagement. In 4 lini2al

anest!esiology )rd ed. Be ;ork 4 Lange 5edi2al $ooks=52/ra3#ill 5edi2al Pu%lis!ing

Four 1dition, &' 4 @>' * >&.

>. Maldivieso . !roni2 Pain 5anagement. In 4 Duke H. Anest!esia "e2rets. T!ird 1dition

5os%y 1lseiver, P!iladelpia, &'' 4 +&)3+&>

'. Boorily ". Pree2lamsia and 12lamsia. In 4 Dillman, Boorily, $ready. De2ision 5aking in

Anest!esiology. )t! 1dition 5os%y 1lseiver, P!iladelpia &'' 4 0><30>>