Bedah Trauma Thoraks

download Bedah Trauma Thoraks

of 32

Transcript of Bedah Trauma Thoraks

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    1/32

    TRAUMA THORAKS, PNEUMOTHORAKS,

    HEMATOTHORAKS

    TRAUMA THORAKS

    BATASAN

    Semua keadaan rudapaksa pada thoraks dan dinding thoraks, baik trauma/

    rudapaksa tajam maupun tumpul.

    PATOFISIOLOGI

    a. Perdarahan jaringan interstitium, perdarahan intra alveolar, diikuti kolaps

    kapiler-kapiler kecil dan atelektasis, hingga tahanan perifer pembuluh paru

    naik, aliran darah turun : pertukaran gas berkurang.

    b. Sekret terkumpul karena batuk kurang.

    c. Terjadi kompresi dan dekompresi karena coup en contre coup.

    GEJALA KLINIS

    !. Sesak nafas, pernafasan asimetris.

    ". #$eri, nafas berkurang, ekskursi turun.

    %. &da jejas atau trauma 'luka(.

    ). *mfisema kutis.

    !

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    2/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    3/32

    &kibat dari trauma thoraks, dapat pula menimbulkan :

    PNEUMOTHORAKS, HEMATOTHORAKS.

    BATASAN

    Pneumothor!" #

    Terdapatn$a udara dalam rongga pleuraparu kolaps.

    Hemtothor!" #

    Terdapatn$a darah dalam rongga pleura, sehingga paru terdesak, dan juga ada

    anemia 'perdarahan(.

    G$un%n #

    1emato-pneumothoraks.

    PATOFISIOLOGI

    2arena tekanan negatif intra pleura, maka udara luar terhisap masuk ke rongga

    pleura 'sucking-3ound(.

    2arena sifat elastis paru, maka paru akan kolaps 'mengkerut(.

    2arena sifat elastis dinding thoraks, maka kurungan ini meleset kearah luar.

    2arena ada trauma tajam, ada perdarahan, darah akan masuk ke rongga pleura

    dengan atau tanpa pneumothoraks.

    GEJALA KLINIS

    !. #$eri dada hebat.

    %

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    4/32

    ". ispneu/ sesak nafas.

    %. batuk, rasa takut.

    ). dapat terjadi emfisema kutis.

    PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

    a. Tampak hemithoraks $bs. iam.

    b. Perkusi : hipersonor 'pneu(, redup 'hemato(.

    c. &uskultasi suara nafas menurun.

    d. +-foto thoraks.

    DIAGNOSIS BANDING

    Status asmatikus.

    KOMPLIKASI

    Tension pneumothoraks 'a3as, ga3at(.

    Pneumothoraks bilateral 'sesak hebat(.

    'lambat( : emfisema.

    PENATALAKSANAAN

    !. 4ila pneumothoraks kurang dari %56, atau hematothoraks ringan '%55 cc(,

    terapi simptomatis, observasi.

    )

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    5/32

    ". 4ila pneumothoraks lebih dari %56, atau hematothoraks sedang '%550755 cc(,

    drainase kavum pleura denga 8.S..

    ianjurkan untuk melakukan drainase dengan :continuous suction unit.

    %. Pada keadaan pneumothoraks $ang residif lebih dari dua kali harus

    dipertimbangkan thorakotomi.

    ). Pada hematothoraks $ang massif 'terdapat perdarahan melalui drain lebih dari

    755 cc(, segera thorakotomi.

    9atatan tambahan/ resume.

    ndikasi melakukan drainase rongga thoraks :

    !. Pneumothoraks lebih dari %56 '";6(.

    ". Persiapan respirator.

    %. Persiapan pembiusan dengan intubasi endotrakeal.

    ). Pneumothoraks residif.

    ;. 2ombinasi dengan hematothoraks . Pneumothoraks bilateral.

    7. 1ematothoraks bilateral 'meskipun masing-masing %55 cc(.

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    6/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    7/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    8/32

    imfogen ke hilus, mediastinum, parabronkial, supraklavikula.

    1ematogen ke hepar, adrenal, otak, tulang dan ginjal.

    Tumor metastase dapat berasal dari : mamma, prostat, tulang,

    otak, ginjal, dan organ lain.

    GEJALA KLINIS

    !. 1emoptoe, batuk kronis.

    ". #$eri dada.

    %. sesak nafas, 3heeEing

    ). ebris residif kausa ignota.

    ;. 4erat badan menurun.

    =. Fejala pneumonia 'obstruksi(.

    Fejala metastase

    #$eri tulang, linu.

    #eurologik, sefalgia.

    kterik

    2aheksia.

    PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

    !. Pemeriksaan laboratories, T.

    ". Boentgenologis :

    Thoraks &P/ lat.

    7

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    9/32

    Tomogram/ planigram.

    4ronkografi, bronkoskopi.

    2.p. esofagografi, angiografi.

    BS t$pe-& : 9T- Scan, @B.

    %. 1istopatologis : biopsi.

    ). sitologis : sputum, imprin.

    ;. Test faal paru.

    =. staging : T#@, stadium , ,

    2arnovsk$ : 5 'mati( s/d !55 'sehat(.

    DIAGNOSIS BANDING

    Tumor mediastinum.

    KOMPLIKASI

    ari akibat gejala metastase-n$a atau besarn$a tumor 'datang terlambat(.

    PENATALAKSANAAN

    !. Pembedahan.

    Stadium .

    Beseksi segmen, lobektomi.

    Stadium .

    obektomi G diseksi hillus atau pneumonektomi.

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    10/32

    Stadium .

    Pneumonektomi, reseksi kosta/ dinding thoraks.

    Stadium H.

    'inoperable, kontraindikasi(.

    ". 2ontra-indikasi pembedahan

    Test faal paru jelek.

    @etastase jauh ke : pleksus, jantung, esofagus, vena kava superior.

    %. Badioterapi.

    ndikasi

    2arsinoma anaplastik.

    Sindroma vena kava superior.

    Besidif setelah pembedahan.

    &da metastase jauh.

    2ontra-indikasi radioterapi

    &da nekrosis tumor.

    Pleuritis.

    nfeksi.

    ). terapi lain

    a. 2emoterapi.

    b. mmunoterapi.

    c. 2ombinasi.

    !5

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    11/32

    TUMOR MEDIASTINUM

    BATASAN

    Tumor mediastinum ialah pertumbuhan neoplastik dalam rongga

    mediastinum, baik anterior, posterior, superior, maupun inferior.

    PATOFISIOLOGI

    @assa men$ebabkan penekanan atau obstruksi organ didekatn$a :

    !. 2e vena kava superior I oedema bag. 2epala/ leher, sianosis, kolateral.

    ". 2e traktus respiratorius : batuk kering, dispneu.

    %. 2e sistem saraf : neuralgia interkostal, sindroma 1orner, paralisis frenikus.

    ). 2e traktus gastro-intestinal I disfagia.

    ;. 2e sistem kardiovaskuler I disritmia, angina pektoris.

    PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

    a. Cmumn$a secara kebetulan 3aktu dibuat +-foto thoraks.

    b. Tomografi, esofagografi.

    c. 9T-Scan.

    d. 4ronkoskopi.

    e. &ngiografi, ekokardiografi.

    !!

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    12/32

    DIAGNOSIS BANDING

    Tumor paru

    Predileksi dari lokalisasi tumor :

    &nterior Posterior nf/ tengah Superior

    Timoma neurinoma kista-bronkogen struma

    Teratoma limfoma limfoma timoma

    Struma aneurisma aneurisma

    PENATALAKSANAAN

    Pembedahan untuk ekstirpasi tumor : struma, timoma, neurinoma, kista-

    bronkogen, melalui thorakotomi atau sternotomi.

    imfoma : condong ke radioterapi.

    TUMOR DINDING THORAKS

    BATASAN

    Tumor dinding thoraks ialah pertumbuhan neoplastik pada dinding thoraks

    $ang bukan berasal dari kulit.

    PATOFISIOLOGI

    apat berasal dari tulang iga atau sternum.

    !"

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    13/32

    GEJALA KLINIS

    4enjolan n$eri, tanda-tanda radang dengan atau tanpa patah tulang.

    PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

    Boentgenologis : evaluasi pleura atau mediastinum.

    Punksi percobaan.

    9T-scan thoraks.

    DIAGNOSIS BANDING

    nfeksi banal jaringan lunak.

    Perikondritis T49.

    KOMPLIKASI

    !. pneumothoraks, piothoraks.

    ". 1ambatan/ obstruksi nafas.

    PENATALAKSANAAN

    Pembedahan

    a. 4enigna : eksisi.

    b. @aligna : radiasi pra-bedah, eksisi luas, reseksi iga.

    !%

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    14/32

    DAFTAR PUSTAKA

    !. 4urnette, 8. : 9linical Sciene for Surgeons, 4utter3orths 9o., 'tk(, !

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    15/32

    (ARISES TUNGKAI

    BATASAN

    Harises tungkai ialah memanjangn$a, berkelok-kelok dan pembesaran dari

    vena di tungkai.

    ?enis/ pembagian :

    !. Harises trunkal.

    ". varises retikularis.

    %. Harises kapilaris.

    PATOFISIOLOGI

    Terdapatn$a inkompetensi dari katub vena, hingga terdapat Jreversal flo3

    atau aliran balik dalam pembuluh vena, lalu mengembang dan berkelok-kelok,

    menimbulkan pula rasa n$eri/ kemeng.

    nkompetensi katub dapat terjadi pada :

    a. Hv. Perforantesvarises trunkal.

    b. Hv. 2omunikansvarises retikularis et kapilaris.

    1ormonal berpengaruh pada timbuln$a keluhan primer

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    16/32

    PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

    Terdapat ) stadium klinis I

    Stadium : keluhan tidak spesifik, kemeng, linu, restlessleg, gringgingen, se -

    mutan dan sebagain$a.

    Stadium : fleboekstasia.

    Stadium : varises sesungguhn$a, keluhan jelas.

    Stadium H : 9hronic venous insufficienc$, ada ulkus-varikosum, kelainan tro-

    fik.

    KOMPLIKASI

    Perdarahan varises $ang pecah.

    Tromboflebitis akut/ kronik.

    Selulitis, gangren.

    PENATALAKSANAAN

    !. Pembedahan : stripping varises, ligasi vv, komunikans, ligasi vv. Perforantes,

    ekstraksi vena '4abcock(, pada :

    Harises trunkal St. -.

    Harises retikularis St. .

    ". Pembedahan dengan eksisi ulkus dan Thiersch pada stadium H.

    %. Skleroterapi dilakukan pada :

    Harises kapilaris.

    !=

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    17/32

    Harises retikularis St .

    ). Terapi konservatif berupa :

    Pemasangan bebat elastik pada tungkai, pemakaian kaos kaki elastik pada

    tungkai, pemakaian sepatu bertumit tinggi.

    Dbat-obatan vasoaktif.

    9atatan :test klinis $ang dipakai untuk evaluasi I

    !. Test trendelenburg.

    &.

    - Penderita tidur, tungkai dikosongkan dengan menaikkan

    keatas, kalau perlu dengan massage:.

    - Setelah kosong, pemeriksa menahan daerah inguinal, atau

    dipasang torniket pada pangkal paha.

    - Penderita disuruh berdiri.

    - Pada insufisiensi ringan : vena terisi lebih dari ); detik.

    - 4ila setelah berdiri, cepat 'kurang dari !5 detik( terisi

    kembali dari ba3ah/ distal berarti ada kebocoran pada komunikans Tes

    Trendelenburg positif 'insufisiensi komunikans(.

    4.

    - katan bisa diturunkan pada titik-titik diba3ah, sehingga dapat

    diketahui v. komunikan mana $ang insufisiensi.

    9.

    !>

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    18/32

    - iulangi prosedur seperti pada &, tetapi setelah penderita berdiri,

    langsung lepas tahanan tersebut : bila terlihat pengisian vena dari

    proksimal ke distal ada reversal flo3, Trendelenburg positif

    'insufisiensi superficial(.

    #ormal : 3aktu lepas vena terisi dari ba3ah dan lambat lebih dari !;

    detik.

    ". Tes Derthes.

    - Penderita berdiri, bagian inguinal diikat sedang.

    - Penderita kemudian diminta berdiri lari di tempat atau jongkok berdiri

    berulang.

    - 4ila :

    &. Harises makin mengempis, maka sistem profunda masih baik,

    aliran darah varises dipompa masuk ke sisitem profunda : Tes

    Perthes #egatif.

    4. Harises makin tegang dan penderita lebih n$eri hebat, maka

    berarti sistem profunda juga tertutup 'HT(, : Tes Perthes Positif.

    DAFTAR PUSTAKA

    !. ale, &ndre3, 8 : management of vascular surgical problems. @c-gra3 1ill

    4ook 9o., 'tk(, !

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    19/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    20/32

    PENYAKIT ARTERIA PERIFER

    BATASAN

    Pen$akit arteria perifer ialah kelainan arteria perifer $ang mengakibatkan

    gejala-gejala akral akibat hipovaskularisasi $ang ditimbulkann$a : gejala-gejala akral

    tersebut bukan karena proses degeneratif/ organik.

    PATOFISIOLOGI

    asar utama pen$akit adalah arteritis arteria perifer non spesifik, $ang bersifat

    angio-neuropati dan terjadi pada orang muda. Sifat khusus tidak melampaui stadia

    menurut ontaine, dan langsung berupa gejala $ang sepadan dengan ontaine-

    stadium H, berupa nekrosis gangren, akral dingin, parestesi dan kelainan trofik.

    #$eri akral hebat karena arteritisn$a.

    &rteritis

    &dalah proses peradangan/ inflamasi dari dinding arteria, $ang men$ebabkan

    penebalan dari dinding dan juga akan memberi sumbatan arteria $ang kronis.

    ?adi merupakan proses peradangan-obliteratif, $ang umumn$a men$erang penderita-

    penderita muda.

    Salah satu bentuk $ang paling klasik adalah apa $ang disebut pen$akit 8#-

    8&BT*B-4C*BF*B atau Thrombendangitis-Dbliterans.

    "5

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    21/32

    Termasuk pula dalam kategori ini adalah pen$akit-pen$akit kolagen,

    misaln$a:

    Fiant-cell arteritis.

    Periarteritis nodosa.

    upus eritematosus.

    Folongan pen$akit ini umumn$a men$erang arteria-arteria kecil dan menimbulkan

    sumbatan dan mikro-aneurisma.

    Salah satu bentuk lain dari pada arteritis ini adalah apa $ang disebut sebagai arteritis

    non-spesifik, $ang men$erang arteria-arteria besar.

    4entuk-bentuk $ang dikenal terdapat pembagian geografis $ang jelas, $aitu terutama

    di benua &sia dan &merika latin.

    Aang dikenal dalam golongan arteritis non-spesifik ini adalah I

    Pen$akit Taka$ashu, $aitu sumbatan pada a3al dari percabangan supra-

    aortal.

    *osinofil-arteritis $ang men$erang aorta, arteria iliaka dan arteria besar

    lainn$a.

    nflamator$-arteriosclerosis '#*B-D*BB( proses arteriosclerosis pada

    umur muda belia.

    Sebagai patogenesis dari golongan pen$akit ini, umumn$a disepakati bah3a masih

    belum jelas etiologin$a.

    "!

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    22/32

    Salah satu faktor kuat dari etiologi, adalah sering disebut adan$a faktor rokok

    karena sering terdapatn$a pen$akit ini pada perokok berat. 4agaimana mekanisme

    nikotin atau rokok tersebut membentuk proses arteritis, masih belum jelas.

    GEJALA KLINIS

    #$eri hebat dengan tanda-tanda cepat nekrosis ujung jari/ akral, gangren. Dnset

    kurang dari = bulan.

    Posisi tungkai/ lengan fleksi.

    &da hubungan dengan habitus merokok ban$ak.

    Penderita umur muda, kurang dari %; tahun.

    Seperti $ang telah dikemukakan pada cara-cara diagnostik, pemeriksaan melalui

    anamnesa, inspeksi, palpasi, dan auskultasi tetap harus dilakukan.

    ari anamnesa perlu ditan$akan :

    #$eri 3aktu bekerja/ berjalan/ olah raga.

    Aang hilang bila istirahat

    @erupakan tanda adan$a sumbatan/ stenose pembuluh arteria.

    Perjalanan pen$akit menentukan pula apakah proses tersebut bersifat :

    egeneratif.

    Dbliteratif.

    &kut.

    ""

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    23/32

    Semi-akut 'it is(.

    Pada proses $ang degeneratif obliteratif, maka perjalanan pen$akit secara kronologik

    dapat menuruti pola tertentu, $ang oleh ontaine disusun menurut urutan :

    Stadium : keluhan non spesifik, seperti gringgingen, n$eri-n$eri ringan dan

    lain sebagain$a.

    Stadium : n$eri 3aktu bekerja/ berjalan, hilang bila berhenti 'claudicatio

    intermittens(.

    Stadium : n$eri bila diam 'rest pain(, $ang menunjukkan mulain$a proses

    irreversible.

    Stadium H : kerusakan jaringan berupa nekrose atau gangren.

    Pada proses $ang berjalan cepat, 'akut, it is( maka kejadian $ang bersifat kronologik

    tadi umumn$a tidak terdapat, karena mekanisme kompensasi oleh sirkulasi kollteral

    belum sempat terjadi.

    Pada adan$a faktor-faktor resiko : rokok, hipertensi, diabetes dan lain sebagain$a,

    anamnesa perlu diarahkan lebih teliti.

    PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

    Babaan pulsasi arteria ada tapi agak berkurang, akral dingin, luka n$eri.

    Pulsasi arteria sentral/ proksimal ada.

    &rteriografi : gambaran ular dan arteria halus.

    "%

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    24/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    25/32

    PENATALAKSANAAN

    Pembedahan bersifat paliatif 'simpatektomi(, konservatif 'nekrotomi(, obat-

    obatan, h$giene akral.

    DAFTAR PUSTAKA

    !. 1ershle$, .4., 9olmann, 9.1. : &tlas of Hascular Surger$. 9H. @osb$, 9o.

    !%.

    ". Puruhito : Pengantar 4edah Haskuler, &irlangga Cniversit$ Press !.

    %. Butherford, B. 4 : Hascular surger$. 8. 4. Saunders 9o, !

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    26/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    27/32

    c. 4eberapa sebab khusus karena rangsangan langsung pada vena dapat

    menimbulkan keadaan ini. Cmumn$a pemberian infus 'dilengan atau

    ditungkai( dalam jangka 3aktu lebih dari " hari pada tempat sama atau

    pemberian obat $ang iritan secara intra-venous. 4an$ak pendapat $ang

    men$atu tentang pemakaian kontrasepsi peroral, $ang dihubungkan dengan

    terjadin$a tromboemboli.

    2elainan jantung $ang secara hemodinamik men$ebabkan kelainan pula pada

    sistem aliran vena.

    ?uga keadaan-keadaan dehidrasi berat 'hemokonsentrasi(, koagulasi intravasal

    $ang meluas '..9( ataupun infeksi sistemik dapat menimbulkan rangsangan untuk

    patogenesis ini. ?uga tumor-tumor intra abdominal, umumn$a di daerah rongga

    panggul $ang memberikan hambatan aliran dari ekstremitas ba3ah, hingga terjadi

    rangsangan pada segmen vena di tungkai.

    GEJALA KLINIS

    Penderita umumn$a mengeluh spontan terjadin$a n$eri didaerah vena, $ang

    n$eri tekan, kulit disekitarn$a kemerahan dan panas. ?uga din$atakan adan$a oedema

    atau pembengkakan agak luas, n$eri bila berjalan atau menggerakkan lengan, juga

    pada gerakan-gerakan otot tertentu.

    Pada kasus-kasus $ang agak berat, dapat terjadi keadaan seperti gambaran

    er$sipelas, tetapi biasan$a terbatas pada satu bagian ekstremitas.

    ">

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    28/32

    Pada perabaan, selain n$eri tekan, diraba pula pengerasan dari jalur vena tersebut,

    pada tempat-tempat dimana terdapat katub vena, kadang-kadang diraba fluktuas,

    sebagai tanda adan$a hambatan aliran vena dan mengembungn$a vena didaerah

    katub. luktuasi ini dapat pula terjadi karena pembentukan abses.

    ebris dapat terjadi pada penderita-penderita ini, tetapi biasan$a pada orang

    de3asa han$a dirasakan sebagai summer '?a3a( atau malaise.

    PENATALAKSANAAN

    4ila menghadapi keadaan-keadaan tersebut, maka setelah benar-benar dapat

    disimpulkan terdapatn$a flebitis vena superfisialis, terapi dapat dilakukan dengan

    pola sebagai berikut :

    a. Penderita diminta tiduran, lokalisasi flebitis ditentukan dengan pasti dan diraba

    dimana terdapat pergeseran dan n$eri tekan.

    Tempat tersebut dilakukan desinfeksi dengan alkohol atau desinfeksi lainn$a

    'antiseptik(.

    b. isiapkan sebuah skapel/ bisturi tajam 'bisturi steril no.!!, tanpa pegangan(,

    beberapa kasa steril.

    c. engan tuntunan dua jari disekitar vena $ang mengeras tadi, dilakukan insisi

    pendek dengan skapel tersebut, cepat dan singkat sedalam kulit sampai vena,

    dan vena dipijat dengan dua jari, thrombus atau darah vena $ang mengental

    dikeluarkan, kalau perlu dengan mengurut kearah lubang insisi.

    d. 4ila perlu, dilakukan lagi insisi pada tempat-tempat lain dimana masih teraba

    pengerasan.

    "7

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    29/32

    engan insisi $ang cepat dan singkat ini rasa n$eri han$a dirasakan seperti

    pen$untikan biasa I sebaikn$a dipakai skapel disposibel.

    e. Setelah selesai, tempat-tempat insisi diberi kasa alkohol dan ekstremitas $ang

    bersangkutan dibebat dengan bebat elastik dari arah distal. 4ebat ini

    dipertahankan paling sedikit ") jam.

    f. Dbat-obatan $ang paling baik memberi keringanan gejala adalah golongan

    fenilbutason atau derivatn$a, dapat diberikan :

    Per injeksi, pada saat itu, dosis satu kali, disusul pemberian per-oral selama

    ;-> hari.

    Pada keadaan ringan cukup pemberian per-oral saja.

    Cmumn$a pemberian antibiotik tidak diperlukan, kecuali bila terdapat abses

    atau radang septik setempat.

    &ntibiotik diberikan han$a bila faktor pen$ebabn$a adalah peradangan di lain

    tempat 'lihat hal patogenesis(.

    Penderita dapat dipulangkan dan dira3at ambulatoir/ kontrol poliklinis pada

    hari berikutn$a/ seterusn$a melihat keadaan.

    9atatan :

    Pada flebitis ringan setelah pemberian infus lama $aitu bila ada kemerahan

    ringan pada jalur vena $ang bekas diinfus, maka dapat diberikan pengobatan

    konservatif dengan :

    2ompres alkohol 'bila penderita dira3at di B.S(.

    Salep/ jell$ $ang mengandung antikoagulansia.

    "

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    30/32

    2ompres boor3ater umumn$a tidak memberikan pertolongan.

    KEADAAN)KEADAAN KHUSUS TROMBOFLEBITIS

    *. FLEBITIS MIGRANS.

    Suatu keadaan $ang men$angkut reaksi men$eluruh dari sistem vena karena

    berbagai etiologi $ang menimbulkan gangguan dari vena.

    Pen$akit $ang umumn$a berkaitan dengan gejala ini :

    ase a3al dari Thrombendangitis obliterans 'pen$akit 8ini3ater

    4uerger(.

    Beaksi alergi 'keadaan $ang lebih dari gatal-gatal(.

    &dan$a malignitas 'gejala adan$a pen$ebaran hematogen(.

    upus eritematosus diseminatus 'jarang dijumpai(.

    4eberapa hari timbul lagi pada daerah vena $ang lain, biasan$a pada ekstremitas $ang

    sama lagi.

    ebih ban$ak terjadi pada laki-laki setengah umur.

    apat disertai dengan serangan febris atau menggigil.

    Pemeriksaan alboratorium menunjukkan * $ang meningkat, hitung diferensial

    $ang shift to the left dan relatif terdapat leukopenia.

    II. TROMBOFLEBITIS SEPTIK

    Aaitu gejala-gejala tromboflebitis $ang disertai pembentukan abses atau

    nanah pada tempat radang, dan pen$ebaran secara hematogen. Timbul gejala-gejala

    sepsis G febris, menggigil, dan memerlukan pera3atan di rumah sakit. alam

    %5

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    31/32

  • 8/12/2019 Bedah Trauma Thoraks

    32/32