Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

download Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

of 81

description

Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

Transcript of Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    1/81

    PENILAIAN FORMASI

    ( FORMATION EVALUATION)

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    2/81

    Adalah satu proses penggunaan data suatu

    lubang bor utk mengevaluasi atau menilai

    keadaan formasi batuan di bawah permukaanbumi atau subsurface.

    Data yang diperoleh dapat melalui cara :

    1. Drilling Operation Log atau disebut Mud

    Logging

    2. Coring dan analisa core

    3. Logging dan analisa log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    3/81

    DRILLING OPERATION LOG

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    4/81

    Gambar : Hasil cutting log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    5/81

    Analisa gas

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    6/81

    Gambar : Hot wire analyser

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    7/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    8/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    9/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    10/81

    Tabel : Warna fluorecence dari minyak

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    11/81

    Tabel : Warna fluorecence dari minyak pada batuan

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    12/81

    CORING DAN ANALISA CORE

    I. CORING

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    13/81

    Dari cara pengambilan coring dapat dibagi 2 yaitu :

    1. Bottom Hole Coring ( BHC )

    2. Side Wall Coring ( SWC )

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    14/81

    Gambar : Rotary core barrel

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    15/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    16/81

    Gambar : Wireline core barrel

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    17/81

    Gambar :

    Rubber sleeve core

    barrel

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    18/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    19/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    20/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    21/81

    Gambar : Perubahan tekanan dan temperatur dari keadaan reservoir

    ke keadaan permukaan

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    22/81

    II. ANALISA CORE

    Hasil dari analisa core adalah menentukan sifat sifat batuan formasi yaitu :

    1. Porositas

    2. Permeabilitas absolut

    3. Saturasi

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    23/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    24/81

    Gambar : Two cells Boyles porosimeter

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    25/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    26/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    27/81

    Gambar : Saturation apparatus

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    28/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    29/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    30/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    31/81

    Gambar : Retort apparatus Gambar : Stark dean distillation

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    32/81

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    33/81

    KEGUNAAN ANALISA CORE

    I. Pada sumur sumur eksplorasi

    a) Mengevaluasi kemungkinan edge well, pengembangan

    lapangan & wildcats utk menjadi sumur produktip

    b) Menentukan struktur dan stratigrafi subsurface

    II. Pada operasi Well completion dan Workover

    a) Memilih interval DST

    b) Menentukan interpretasi dasar dari data DST terhadap

    karakteristik formasi

    c) Menentukan kombinasi well completion yg baik bila

    ditemukan beberapa lapisa horisontal

    d) Penentuan kedalaman completion dan interval untuk

    plugging, setting packer, cement shutoff, perforasi, shotting

    serta acidizing

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    34/81

    III. Pada pengembangan lapangan ( field

    development )

    1. Menentukan spasi yg optimum

    2. Menentukan lokasi pemboran yg baru

    ( New well )

    3. Menentukan batasbatas lapangan

    4. Menentukan letak GOC, WOC dan

    GWC5. Menentukan korelasi struktur dan

    stratigrafi lapisan

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    35/81

    LOGGING

    Adalah kegiatan untuk merekam karakteristik batuan

    sebagai fungsi kedalaman.

    1. Pencatatan ketika kegiatan pemboran masih berjalan,dengan media lumpur, sering disebut sebagai MUDLOGGING.

    Data yang diperoleh: Jenis Batuan, Kekerasan Batuan,Kandungan Fluida, ROP, DEPTH, WOB, RPM, SPP,GAIN PIT VOL, FLOWRTE, TORQUE, HOOKLOAD

    2. Pencatatan setelah kegiatan pemboran selesai, media

    yang digunakan adalah kabel,disebut WIRELINELOGGING.

    Data yang didapat: Resistivity Batuan, Beda Potensialketebalan mud cake, Densitas Batuan, Sifat RadioaktifBatuan, Sifat Rambat Suara, Temperatur Formasi, dll

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    36/81

    Gambar : Peralatan Electric logging

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    37/81

    Gambar : Hasil penggambaran Mud Logging

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    38/81

    Gambar : Penggambaran hasil Wireline Logging

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    39/81

    WIRELINE LOGGING

    1 OPENHOLE LOGGINGLogging yang dilakukan pada sumur/lubang bor yangbelum dilakukan pemasangan casing.

    Semua jenis log dapat dilakukan.

    2 CASED HOLE LOGGINGLogging yang dilakukan pada sumur/lubang bor yangsudah dilakukan pemasangan casing.

    Hanya log tertentu:

    - Gamma ray

    - Caliper

    - NMR

    - CBL

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    40/81

    Analisa Data yang diperoleh dari

    Wireline Log

    Tujuan:

    Melakukan interpretasi baik kualitatif

    maupun kuantitatif dari data logging

    sehingga dapat diidentifikasi adanyalapisan produktif.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    41/81

    INTERPRETASI KUALITATIF

    Didasarkan pada bentuk/defleksi kurva dari logyang tergambar/terekam pada slip log yang

    dipengaruhi oleh faktor lithologi dan kandungan.

    Dapat menentukan lithologi/susunan perlapisan

    batuan.

    Dapat membedakan lapisan porous/permeabel

    Dapat memperkirakan kandungan fluida dalam

    batuan

    - Memperkirakan lapisan minyak, gas dan air. - Memperkirakan letak GOC/WOC

    Sebagai dasar dalam melakukan interpetasi

    kuantitatif

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    42/81

    INTERPRETASI KUANTITATIF

    Dengan menggunakan persamaan/chart

    menghitung parameter-parameter reservoir dari

    data-data logging (Rw, Rt, b, f, m , dll)

    Porositas

    Saturasi air

    Saturasi Hidrokarbon tersisa (Shr)

    Saturasi Hidrokarbon yang dapat bergerak(Shm)

    Cadangan Hidrokarbon mula-mula secara

    Volumetris (OOIP/IOIP)

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    43/81

    JENIS LOG

    1. LOG LITHOLOGI

    2. LOG RESISTIVITAS

    3. LOG POROSITAS

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    44/81

    LOG LITHOLOGI

    Adalah jenis log yang bertujuan untuk

    mengetahui lithologi yang ditembus oleh

    lubang bor:

    - Log SP

    - Log Gamma Ray

    - Log Caliper

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    45/81

    LOG RESISTIVITASAdalah jenis log yang bertujuan untuk mengetahui

    harga resistivity batuan.

    - Log SP

    - Log Normal

    - Microlog

    - Microlaterolog - Laterolog

    - Induction Log

    - MSF

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    46/81

    LOG POROSITAS

    Adalah jenis log yang bertujuan untuk

    menentukan/mengetahui harga porositas

    batuan.

    - Log Density

    - Log Neutron- Log Sonic

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    47/81

    Gambar : Bentuk log secara umum

    1 SP log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    48/81

    1. SP logSpontaneous Potential (SP) log merupakan log yang tertua yang digunakan di

    industri perminyakan akan tetapi kegunaannya masih sangat menentukan untukanalisa log.

    SP log mengukur perbedaan tegangan DC (dalam milivolt) antara elektroda

    yang bergerak di lubang sumur dengan elektroda tidak bergerak yang berada di

    permukaan.

    Kegunaan SP log adalah:

    - Mengidentifikasi zona permeabel

    - Mengidentifikasi batas zona permeabel

    - Menentukan resistivity air (Rw)- Menentukan volume shale suatu zona

    -Mendeteksi hidrokarbon.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    49/81

    Pada lapisan shale, kurva SP pada umumnya

    berupa garis lurus yang disebut Shale Base Line,

    sedangkan pada formasi permeable kurva SPmenyimpang dari garis dasar serpih mencapai

    garis konstan pada lapisan permeable yang cukup

    tebal yaitu garis pasir.

    Penyimpangan SP, tergantung pada kadar garam

    dari air formasi filtrasi lumpur.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    50/81

    Pengaruh air filtrat terhadap

    lubang bor

    ( lihat gambar di halaman

    berikut )

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    51/81

    K di i L b B k l l b k i i fil i i

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    52/81

    Kondisi Lubang Bor akan selalu terbentuk tiga zona infiltrasi, yaitu:

    1. Flushed Zone atau invaded zone

    Merupakan zone infiltrasi yang terletak paling dekat dengan lubang bor serta terisi olehair filtrat yang mendesak kandungan semula (gas, minyak ataupun air).

    Meskipun demikian mungkin saja tidak seluruh kandungan semula terdesak kedalam zone

    yang lebih dalam.

    2. Transition ZoneMerupakan zona infiltrasi yang lebih dalam dimana zone ini didapati oleh campuran dari

    air filtrat lumpur dengan kandungan semula (gas, minyak ataupun air).

    3. Uninvaded Zone

    Merupakan zona infiltrasi yang terletak paling jauh dari lubang bor, serta seluruh pori

    batuan terisi oleh kandungan semula (gas, minyak ataupun air).

    Dengan demikian zona ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh adanya infiltrasi air filtrat

    Lumpur.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    53/81

    SP log tidak dapat direkam didalam lubang sumur yang diisi lumpur yang tidak

    konduktif karena diperlukan medium yang dapat menghantarkan arus listrik

    antara elektroda alat dan formasi.

    Penyimpangan SP disebabkan oleh aliran arus listrik di dalam lumpur dengan

    tenaga electromotive di dalam formasi, yaitu komponen elektrokimia dan

    elektrokinetik yang berasal dari pemboran lubang yang memberikan kontak

    listrik kepada berbagai jenis cairan formasi, yang akan membentuk kurva

    kurva.

    Bentuk kurva dan besarnya defleksi SP tergantung pada:

    - Rasio dari filtrasi Lumpur dengan resistivitas air.

    - Ketebalan dan resistivitas (Rt) dari lapisan permeable.- Resistivitas Rxo, dan diameter di daerah rembesan oleh filtrasi Lumpur.

    - Resistivitas Rs dari formasiformasi yang berdekatan.

    - Resistivitas Rm dari Lumpur diameter (dh) dari lubang bor.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    54/81

    Defleksi negatif ataupun positif terjadi karena adanya perbedaan salinitas antara lumpur

    dan kandungan dalam batuan.

    Dengan menggunakan jenis Lumpur pemboran dari freshwater mud,berbagai

    defleksi SP dapat terbentuk, bentuk itu disebabkan adanya hubungan antara arus listrik

    dengan gaya-gaya elektromotif (elektrokimia dan elektrokinetik) dalam formasi.

    Defleksi kurva SP yang tergambar pada slip log memberikan bentuk-bentuk sebagai

    berikut:

    - Untuk lapisan shale, kurva SP log akan berbentuk garis lurus dan biasa disebut

    shale base line

    - Untuk lapisan yang permeabel dengan kandungan air asin, kurva SP log

    berkembang negatip (kekiri) dari shale base line.

    - Untuk lapisan permeabel dengan kandungan hidrokarbon, maka kurva SP akan

    berkembang negatip

    - Untuk lapisan permeabel dengan kandungan air tawar, kurva SP log akan

    berkembang positip (kekanan) dari shale base line.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    55/81

    Gambar : Contoh SP Log

    2 Resistivity Log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    56/81

    2. Resistivity Log

    Kegunaan Resistivity log adalah:

    1. Membedakan zona hidrokarbon dengan zona air2. Mengetahui zona permeabel

    3. Menentukan porositas dari resistivitas

    Manfaat utama Resisitivity log adalah menentukan zona

    hidrokarbon dan air.

    Karena batuan formasi bersifat non konduktif, menyebabkan

    hanya air yang terperangkap didalam pori-pori saja yang

    mempengaruhi pembacaan log.

    Seperti halnya batuan formasi, hidrokarbon juga bersifat non

    konduktif sehingga untuk zona dengan saturasi hidrokarbon

    tinggi menimbulkan pembacaan resistivitas meningkat.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    57/81

    Saturasi air dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan Archie dibawah

    ini:

    A *Rw

    Swn

    =

    f m * Rt

    Dimana:

    Sw = Saturasi airRw = Resistivity air

    Rt = True resistivity

    f = Porositas

    A = Tortuosity Factor

    m = Eksponen sementasin = Eksponen saturasi

    Terdapat dua jenis log resistivity yang dikenal pada saat ini yaitu:

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    58/81

    Terdapat dua jenis log resistivity yang dikenal pada saat ini yaitu:

    1. Induction Log

    Alat induction log terdiri dari satu atau lebih transmitting coil yang mengalirkanalternating current berfrekwensi tinggi dengan intensitas yang tetap.

    Untuk memperoleh hasil yang akurat, induction log sebaiknya digunakan untuk jenis

    lumpur pemboran dengan dasar air tawar (Rmf > 3 Rw).

    Terdapat dua macan induction log, yaitu:

    - Induction Electric Log

    - Dual Induction Focused Log

    2. Electrode Log

    Elektroda di dalam lubang sumur dihubungkan dengan sumber arus (generator) dan arus

    mengalir dari elektroda melalui fluida lubang sumur kedalam formasi.

    Untuk memperoleh hasil yang akurat, Electrode log sebaiknya digunakan untuk jenis

    lumpur pemboran dengan dasar air asin (Rmf Rw).

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    59/81

    Terdapat beberapa macam Electrode log

    yaitu:

    - Normal

    - Lateral

    - Lateralog

    - Microlateralog

    - Microlog

    - Proximity Log- Spherically focused log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    60/81

    Gambar : Contoh Resistivity

    Log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    61/81

    Gambar 42

    Kombinasi Alat Log Resistivity

    yang Umum Digunakan.

    3. Gamma Ray ( GR ) log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    62/81

    3. Gamma Ray ( GR ) log Gamma ray log adalah log yang menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang

    ada didalam formasi, sehingga gamma ray log berguna mendeteksi / mengevaluasi

    endapan-endapan mineral radioaktif seperti potassium / biji aluminium. Defleksi kurva kearah kanan pada gamma ray log menandakan kandungan

    radioaktif bertambah, contohnya lapisan shale yang mengandung banyak mineral

    radioaktif.

    Defleksi ke arah kiri jika lapisan tidak mengandung mineral radioaktif seperti clean

    sand. Jika dibandingkan dengan kurva SP log, GRL akan mempunyai arah defleksi

    yang sama.

    Prinsip kerja dari Gamma Ray Log adalah dilakukan dengan jalan

    memasukkan alat detector kedalam lubang bor lalu detektor ditarik keatas

    secara perlahan.

    Formasi yang merngandung unsur-unsur radioktif akan memancarkan radiasi

    dimana intensitasnya akan diterima oleh detektor dan dicatat dipermukaan. Didalam detektor, sinar gamma tidak dapat diukur secara langsung, tetapi harus

    melalui proses ionisasi atau disintegrasi.

    Gamma Ray Log mempunyai energi gelombang elekromagnetik yang tinggi dan

    mampu menembus material padat. Sehingga dapat digunakan pada open hole

    maupun cased hole.

    K d i l d l h

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    63/81

    Kegunaan dari log gamma ray adalah:

    1. Identifikasi litologi2. Menghitung volume shale

    3. Korelasi formasi

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    64/81

    Gambar : Contoh Gamma Ray

    Log

    4. Neutron Log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    65/81

    eut o og Log neutron adalah log pororitas yang mengukur konsentrasi ion hidrogen

    dalam formasi. Pada formasi bersih (clean formation) yang bebas dari shale,

    dimana porositasnya terisi oleh air atau minyak, log neutron akan mengukurporositas dari bagian yang terisi fluida.

    Neutron dibuat dari bahan kimia yang biasanya adalah campuran americium

    dan beryllium yang akan terus-menerus memancarkan neutron. Neutron

    neutron ini akan bertabrakan dengan atom-atom dari material formasi, dan

    mengakibatkan neutron akan kehilangan sebagian energinya.

    Karena massa atom hidrogen hampir sama dengan neutron, kehilangan energi

    terbesar akan terjadi bila keduanya bertabrakan. Kehilangan energi terbesar

    adalah fungsi (pengaruh) dari konsentrasi hidrogen dalam formasi. Karena

    hidrogen dalam formasi berada di pori-pori yang terisi fluida, kehilangan energi

    akan berhubungan dengan porositas formasi.

    Bila pori-pori terisi oleh gas, maka porositas neutronnya akan lebih kecil

    dibandingkan bila pori-pori terisi oleh minyak atau air. Hal ini terjadi karena

    konsentrasi hidrogen pada gas lebih kecil dibandingkan yang terdapat pada

    minyak maupun air. Penurunan porositas neutron yang disebabkan oleh gas ini

    disebut efek gas.

    Respon dari log neutron bervariasi tergantung pada :

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    66/81

    Respon dari log neutron bervariasi, tergantung pada :

    1. Perbedaan tipe detektor,

    2. Jarak antara sumber neutron dan detektor

    3. Litologi, misalnya sandstone, limestone dan dolomit.

    Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, maka digunakan chart-chart yang

    berbeda, sesuai dengan alat dan kondisi yang ada.

    Interpretasi harus dilakukan pada chart yang spesifik karena log neutron tidak

    dikalibrasi pada kondisi fisik alat yang standard, seperti alat-alat lainnya.

    Log neutron modern pertama adalah Sidewall Neutron Log (SNL). SNL inimemiliki sepasang sumber (source) dan detektor di mana kedua pasang alat tersebut

    diletakkan bertolak belakang satu sama lain.

    Log neutron yang lebih modern adalah Compensated Neutron Log (CNL) yang

    memiliki sebuah source dan dua buah detektor.Keuntungan dari CNL dibandingkan SNL adalah lebih sedikit terpengaruh oleh

    ketidakseragaman lubang bor.

    Kedua alat tersebut dapat merekam porositas dalam satuan apparent limestone,

    sandstone maupun dolomit.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    67/81

    Bila formasi yang kita ukur adalah limestone dan log neutron

    mengukur porositas dalam satuan apparent limestone, maka

    apparent limestone tersebut sama nilainya dengan porositas

    yang sesungguhnya.

    Akan tetapi, bila ternyata litologi dari formasi tersebut berupa

    sandstone atau dolomit, porositas apparent limestone harus

    dikoreksi menjadi porositas.

    Sesungguhnya Gamma Ray Log mempunyai energi

    gelombang elekromagnetik yang tinggi dan mampu

    menembus material padat. Sehingga dapat digunakan pada

    open hole maupun cased hole.

    5. Density Log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    68/81

    5. Density Log

    Log density adalah log porositas yang mengukur densitas elektron pada

    formasi.

    Log ini berguna untuk :

    - Mengidentifikasi mineral evaporit

    - Mendeteksi zona gas- Menentukan densitas hidrokarbon

    - Mengevaluasi reservoir yang mengandung shale (shaly sand) dan litologi

    yang kompleks.

    Peralatan log density adalah alat yang terdiri atas source gamma-ray yang

    memancarkan gamma-ray ke formasi. Sumbernya dapat berupa Cobalt-60

    atau Cesium-137. Gamma-ray bertabrakan dengan elektron di dalam formasi

    yang menyebabkan hilangnya energi dari partikel gamma-ray.

    Titt d W hl (1965) b t i t k i t tik l

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    69/81

    Tittman dan Wahl (1965) menyebut interaksi antara partikel

    Gamma-ray yang datang dengan elektron formasi sebagai

    Compton Scattering. Sebaran Gamma-ray yang mencapai

    detektor yang ditempatkan pada jarak tertentu dari source, akandicatat sebagai indikator dari densitas formasi.

    Jumlah tumbukan Compton Scattering adalah fungsi langsung

    dari jumlah elektron yang ada dalam formasi (densitas elektron).

    Akibatnya, densitas elektron dapat dihubungkan dengan bulkdensity formasi (rb) dalam gram/cc.

    Densitas bulk formasi (rb) adalah fungsi dari densitas matriks,

    porositas dan densitas fluida yang berada di dalam pori-pori

    (salt mud, fresh mud atau hidrokarbon).Untuk menentukan densitas porositas, baik dengan

    menggunakan chart maupun dengan perhitungan, membutuhkan

    data tipe fluida dalam lubang bor.

    Persamaan untuk menghitung densitas porositas, adalah sebagai berikut:

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    70/81

    dimana :

    Di mana :

    D = porositas yang diperoleh dari densitas

    rma = densitas matriks (Tabel 2)

    rb = densitas bulk formasirf = densitas fluida (1.1 salt mud, 1.0 fresh mud dan 0.7 gas)

    Bila terjadi invasi yang dangkal pada formasi, rendahnya densitas

    hidrokarbon pada formasi akan meningkatkan porositas density.

    Keberadaan minyak tidak memberikan efek yang signifikan pada

    porositas density, akan tetapi gas memberikan efek yang besar (efek gas).

    Bila densitas gas tidak diketahui, Hilchie (1978) menganjurkan untuk

    menggunakan densitas gas 0.7 gram/cc untuk dimasukkan ke densitas

    fluida pada persamaan porositas density.

    T b l 2

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    71/81

    Tabel 2.

    Densitas matriks pada litologi yang umum dijumpai.

    Konstanta yang digunakan disini digunakan dalam

    persamaan porositas density.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    72/81

    Gambar 43

    Contoh LogNeutron & Density.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    73/81

    Gambar 44

    Kombinasi Alat

    Neutron &

    Density Log yang

    Umum

    Digunakan.

    6. Sonic Log

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    74/81

    g Log sonik adalah log porositas yang mengukur interval waktu transit

    (transit travel time -t ) yang berjalan melalui satu foot formasi.

    t dipengaruhi oleh litologi dan porositas diukur dalam satuanmicrosecond per foot. Untuk itu, cepat rambat gelombang sonik pada

    matriks batuan harus diketahui untuk memperoleh porositas sonik.

    Nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah.

    Porositas sonik dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan

    sebagai berikut :

    Formula Wyllie:

    dimana :

    s = porositas dari log sonik (fraksi)

    tma = waktu interval transit pada matriks batuan (ft/sec), dari Tabel.

    tlog = waktu interval transit yang terbaca pada log sonik (ft/sec)

    tf = waktu interval transit pada fluida (ft/sec), untuk fresh mud = 189;

    salt mud = 185

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    75/81

    Persamaan Wyllie ini dapat digunakan untuk menentukan porositas

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    76/81

    Persamaan Wyllie ini dapat digunakan untuk menentukan porositas

    pada consolidated sandstone dan karbonat dengan porositas

    intergranular (grainstones) atau porositas interkristalin (sucrosic

    dolomites). Akan tetapi, apabila porositas sonik dari karbonat yang

    memiliki porositas vuggy atau fracture dihitung dengan dengan

    persamaan Wyllie, akan memberikan nilai porositas yang terlalu

    rendah. Hal ini terjadi akibat log sonik cenderung merekam porositasmatriks dibandingkan vuggy atau porositas sekunder dari fracture.

    Persentase vuggy maupun porositas sekunder dapat dihitung dengan

    mencari selisih antara porositas total dan porositas sonik.

    Nilai porositas total, ditentukan dari salah satu log nuklir, misalnya log

    density maupun neutron. Persentase porositas sekunder (secondary

    porosity index SPI), berguna dalam pemetaan parameter pada

    eksplorasi di batuan karbonat.

    P d l ik di k k k i d

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    77/81

    Pada saat log sonik digunakan untuk menentukan porositas pada

    batuan unconsolidated sand, harus ditambahkan faktor kompaksi ke

    dalam persamaan Wyllie, menjadi sebagai berikut :

    dimana :Cp = faktor kompaksi.

    tsh = waktu interval transit pada shale yang kontinu

    C = konstanta yang umumnya bernilai 1.0

    Waktu interval transit (t) dari formasi akan

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    78/81

    Waktu interval transit (t) dari formasi akan

    meningkat, bila terdapat hidrokarbon (efek

    hidrokarbon). Bila saturasi hidrokarbon tidak

    dikoreksi maka porositas sonik akan terlalu tinggi.

    Hilchie (1978) menyarankan untuk menggunakan

    koreksi empiris untuk efek hidrokarbon, sebagai

    berikut :

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    79/81

    Gambar 45

    Contoh Sonic Log.

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    80/81

    Gambar 46

    Kombinasi Alat

    Neutron & Density

    Log yang Umum

    Digunakan.

    Referensi

  • 7/13/2019 Bahan Ajar Formation Evaluation Presentation

    81/81

    1. Asquith, George B, Log Evaluat ion o f Shaly Sands tone: A Pract ical Guide, The

    American Association of Petroleum Geologists, Tulsa Oklahoma.

    2. Desbrandes, R, Encyclop edia of Wel l Log ging, Gulf Publishing Company Book

    Division, Houston, Texas, 1985.

    3. Dewan, John T, Essential of Modern Open-Hole Log Interpretat ion, Penn Well

    Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1983.

    4. Harsono Adi, Evaluasi Formasi dan Apl ikasi Lo g.

    5. Helander, Donald P, Fundamental of Format ion Evaluat ion, OGCI Publications,

    Oil and Gas Consultants International Inc, Tulsa, 1983.

    6. Pirson, Sylvain J, Well Log An alys is for Oi l and Gas Format ion Evaluat ion,

    Prentice Hall, Inc Englewood Cliffs, New Jork, 1963.

    7. Wyllie M.R.J, The Fundamental of Wel l Log Interpretat ion, 3th Edition Academic

    Press, Inc 1963.