Bab Iv_galaporan Anestesi

11
BAB IV LAPORAN ANESTESI IV. 1. Persiapan Anestesi IV. 1. 1. Persiapan alat 1. Laringoskop 2. Stetoskop 3. Endotracheal Tube 3 ukuran, yaitu No. 6.5; 7; 7.5 4. Face Mask Adult 5. Pipa Y-piece 6. Oropharyngeal Airway 7. Plester / Tape: Hypafix 8. Mandrin 9. Magill 10. Spuit 20 cc 11. Suction 12. Monitor EKG dan SpO2 13. Pulse Oxymetry 14. Lubricating Gel IV. 1. 2. Persiapan Obat-obatan 1. Midazolam (Dosis 0.05 – 0.1 mg/KgBB) 2. Propofol (Dosis 2 - 2.5mg / kgBB) 3. Atracurium (Dosis 0.5 – 1 mg/kgBB) 4. Fentanyl (Dosis 1-3 mcg/kgBB) 5. Ondansetron (Dosis 4mg) 25

description

lap.anes

Transcript of Bab Iv_galaporan Anestesi

28

BAB IVLAPORAN ANESTESI

IV. 1. Persiapan AnestesiIV. 1. 1. Persiapan alat1. Laringoskop1. Stetoskop1. Endotracheal Tube 3 ukuran, yaitu No. 6.5; 7; 7.51. Face Mask Adult1. Pipa Y-piece1. Oropharyngeal Airway1. Plester / Tape: Hypafix1. Mandrin1. Magill1. Spuit 20 cc1. Suction1. Monitor EKG dan SpO21. Pulse Oxymetry1. Lubricating Gel

IV. 1. 2. Persiapan Obat-obatan1. Midazolam(Dosis 0.05 0.1 mg/KgBB)1. Propofol (Dosis 2 - 2.5mg / kgBB)1. Atracurium(Dosis 0.5 1 mg/kgBB)1. Fentanyl (Dosis 1-3 mcg/kgBB)1. Ondansetron(Dosis 4mg)1. Maintanence (rumatan): Sevofluran N2O Oksigen1. Obat Emergensi: Sulfas Atropindosis 0.5 mg- 1 mg IV Epinephrinedosis 1 mg atau 0.02 mg/kg larutan 1:10.000 Ephedrine dosis 5-20 mg Prostigmindosis 0.05 mg/kgBB (maks 5 mg) Tramadoldosis 50-100mg per 4 jam (maks 400mg/hari) Dexamethasondosis 0.5- 25 mg/hari IV

IV. 1. .3 Persiapan Pasien1. Informed consent: bertujuan untuk memberitahu kepada pasien tindakan medis apa yang akan dilakukan kepada pasien, bagaimana pelaksanaannya, kemungkinan, hasilnya, dan resiko tindakan yang akan dilakukan.1. Surat persetujuan operasi: merupakan bukti tertulis dari pasien atau keluarga pasien yang menunjukkan persetujuan akan tindakan medis yang akan dilakukan sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan keluarga pasien tidak akan mengajukan tuntutan.2. Pasien dipuasakan sejak pukul 24.00 WIB tanggal 13 juni 2011, tujuannya untuk memastikan bahwa lambung pasien telah kosong sebelum pembedahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya muntah dan aspirasi isi lambung yang akan membahayakan pasien.1. Pembersihan wajah dan kuku pasien dari kosmetik agar tidak mengganggu pemeriksaan selama anestesi, misalnya bila ada sianosis. Bila ada gigi palsu sebaiknya dilepaskan agar tidak mengganggu kelancaran proses intubasi dan bila ada perhiasan sebaiknya diberikan kepada keluarga pasien.1. Pemeriksaan fisik pasien di ruang persiapan : TD = 120/80 mmHg, Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36.50C, RR = 18 x/menit

IV. 1. 4. Pelaksanaan Anestesi Teknik anestesi umum dengan ETT nafas kendali1. Premedikasi : SA, Fentanyl2. Induksi : Propofol 3. Muscle Relaxant : Atracurium4. Intubasi : dilakukan dengan selang ETT no.7,5 cuff (+)5. Maintanance : Sevofluran, Oksigen: N2O (3:3)6. Nafas kendali dengan respirator dengan frekuensi napas 14 kali permenit, Volume Tidal 540 ml Nadi 80 kali per menit

Keadaan pre-operarif: Keadaan pasien tampak tenang, kooperatif, tensi 120/ 70 mmHg, nadi 85 x/ menitJenis Anestesi: anestesi umum, semi closed, general endotracheal anestesi dengan ET oral no: 7,5 respirasi kontrol.Premedikasi yang diberikan : 5 menit sebelum dilakukan induksi anestesi, diberikan premedikasi berupa Sulfas Atropine 0,25mg. Anestesi yang diberikan: Induksi anestesi ( jam 14.15)Untuk induksi digunakan propofol. Setelah itu pasien diberi O2 murni selama 1 menit, disusul pemberian tramus setelah terjadi relaksasi kemudian dilakukan intubasi melalui oral dengan ETT no. 7,5. Setelah di cek pengembangan paru dan suara nafas paru kanan dan kiri sama, ETT di fiksasi dan dihubungkan dengan sistem apparatus anestesi. Pernapasan pasien dibantu sampai terjadi napas spontan. MaintenanceUntuk mempertahankan status anestesi digunakan kombinasi O2 3 L/ menit, N2O 3 L/ menit, sevofluran. Selain itu juga diberikan dexamethasone 10 mg, asam tranexamat 500 mg dan ondansetron 4 mg.Selama tindakan anestesi berlangsung, tekanan darah dan nadi senantiasa di kotrol setiap 5 menit. Tekanan darah sistolik berkisar antara 100-120 mmHg, dan 6080 mmHg untuk diastolik, nadi berkisar antara 80-95 x/ menit. Infus RL diberikan pada penderita sebagai cairan rumatan.

Keadaan post operasiOperasi selesai dalam waktu 135 menit, tetapi pemberian agent anestesi masih dipertahankan dengan tujuan agar tindakan ekstubasi dalam dilakukan pada keadaan tidak sadar penuh sehingga tidak menimbulkan batuk dan mencegah kejang otot yang dapat menyebabkan gangguan nafas, hipoksia dan sianosis.

Ruang Rumatan Pasien dipindah ke ruang pemulihan dan diobsevasi mengenai pernafasan, tekanan darah, nadi. Bila pasien tenang dan Aldrette Score 8 tanpa nilai nol, dapat dipindah ke bangsal. Namun, pada kasus ini, pasien langsung dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan pengawasan yang lebih intensif.

Program post operasi Pasien dikirim ke bangsal dengan catatan: Setelah pasien sadar, pasien harus tiduran dengan kepala yang ditinggikan dengan bantal selama 24 jam, pasien belum boleh duduk dan berdiri. Kontrol tekanan darah, nadi dan pernafasan tiap 30 menit. Bila pasien kesakitan beri ketorolac 30 mg IV, boleh diulang tiap 8 jam. Bila pasien mual-muntah diberi ondansetron 4 mg IV. Bila pasien menggigil beri petidin 12,5 mg IV. Cairan infuse NaCl, beri O2 lewat nasal. Jika paien sadar penuh dan peristaltik (+), coba makan dan minum

IV. 2. Monitoring AnestesiAnestesi dimulai pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 16.30. Pembedahan dimulai pada pukul 14.15 WIB dan selesai pada pukul 16.10 WIB.

PUKULTEKANAN DARAHNADIKETERANGAN

14.00120/7080x / menit Pasien masuk ke kamar operasi, dan dipindahkan ke meja operasi Pemasangan monitoring tekanan darah, nadi, saturasi O2 Infus RL terpasang pada tangan kanan Premedikasi : Ondansetron 4mg iv

14.05120/70100x / menit Obat induksi dimasukkan secara iv: Propofol 200 mg Fentanyl 100 g Atracurium Besylate 30 mg Kemudian mengecek apakah refleks bulu mata masih ada atau sudah hilang. Jika tidak ada, lalu dilakukan tindakan face mask dengan sungkup No.3, dan diberikan: O2 : 2 L N2O : 2 L Sevofluran 1-2 vol%

14.10120/7070 Dilakukan tindakan pemasangan endotracheal tube No. 7,5 dengan bantuan laringoskop kemudian fiksasi. Kedua mata pasien diberikan ophtalmic ointment (salep mata) dan ditutup dengan kassa Pernafasan terkontrol

14.15100/6072x / menit Operasi dimulai Kondisi terkontrol

14.30100/6063x / menit Kondisi terkontrol

14.45100/7063x / menit Kondisi terkontrol Diberikan Asam Tranexamat 500mg

15.00110/7067x / menit Kondisi terkontrol Dilakukan penggantian infus RL 500 cc

15.15100/7061x / menit Kondisi terkontrol

15.30100/7060x / menit Kondisi terkontrol

15.45100/7085x / menit Kondisi terkontrol Tramadol diberikan 100 mg secara iv drip dalam 500ml Ringer Laktat Pemberian Ketorolac 30 mg iv

16.00120/7085x / menit Operasi selesai Dilakukan pemberian Prostigmin 3 ampul dan SA 2 ampul Memasang goedel (oral airway) , dilakukan suction , dan pelepasan nasal endotracheal tube Gas N2O dan Sevofluran dimatikan, dan gas O2 dinaikkan menjadi 5 vol % (Oksigenisasi) dengan menggunakan face mask no. 3.

16.15100/6085x / menit Pasien bernapas spontan dan dapat membuka mata Gas 02 dihentikan Pelepasan alat monitoring (saturasi dan tensimeter). Pasien dipindahkan ke ruang recovery room. Pasien dapat dibangunkan dan memonitoring keadaan pasien

IV. 3. PASCA ANESTESIPUKULTEKANAN DARAHNADI

16.15120/7078

16.20120/7071

16.25120/8070

16.30120/8062

IV. 4. PENILAIAN PULIH SADARPenilaian pulih sadar berdasarkan alderetes score Kesadaran :2 Pernapasan:2 Tekanan Darah:2 Aktivitas:2 Warna Kulit:2 Jumlah Nilai Pulih Sadar : 10 (Pasien dapat pindah ke ruang rawat)25