Asuhan Keperawatan Pada Anemia
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Anemia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANEMIA
Mira Trisyani
Disampaikan pada Kuliah Sistem Imun dan Hematologi, 22 September 2010
APA KOMPONEN DARAH
Plasma ( 40%) Air Ion-ion terlarut dan protein
Cellular Component (60%) RBCs (Red Blood Cells) WBCs (White blood Cells) Platelet
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN ANEMIA
RBCs (Red Blood cells) Hgb = hemoglobin MCV = mean cell volume Fe = iron TIBC = total iron binding capacity RDW = red cell distribution width
DEFINISI
Anemia : Penurunan jumlah normal sel darah merah
(RBCs) atau hemoglobin kurang dari jumlah normal dalam darah.
Suatu keadaan yang menunjukan penurunan kadar hemoglobin di bawah batas normal untuk kelompok tertentu. (WHO)
SEL DARAH MERAH (RBCS)
Dibentuk pada sumsum tulang belakang Sel darah merah terdiri dari air (65%), Hb
(33%), dan sisanya terdiri dari sel stroma, lemak, mineral, vitamin, dan bahan organik lainnya dan ion K (Kusumawati, 2004).
Masa hidup adalah 120 hari (+ / - 20 hari) Pembentukan sel darah merah pada orang
dewasa pada sumsum tulang belakang dan pada bayi terjadi di hati, kelenjar thymus dan nodula lymphatica (Frandson,1992).
CONTINUE: RBCS Sel darah merah mengalami desintergrasi
atau pemecahan sehingga melepas haemoglobin ke dalam sel dan sel darah pecah.
Sel darah merah yang mengalami degradasi ini kemudian disendirikan dari sirkulasi yang dilakukan oleh sistem makrofag atau sistem reticuloendotelia.
Sel-sel makrofag mencengkeram fragmen, fragmennya dicerna dan dilepaskan dalam darah. Globin dari haemoglobin mengalami degradasi kedalam tulang, disimpan sebagai sel-sel jaringan sebagai homosiderin (Frandson 1992).
HEMOGLOBINE MOLECULE STRUCTURE
HEMOGLOBINE
Suatu molekul yang terdiri dari globin, protoporfirin, dan besi (Fe).
Globin dibentuk di sekitar ribosom, protoporfirin dibentuk disekitar mitokondria, sedangkan besi didapatdari transferrin.
Setiap molekul hemoglobin tersusun atas 4 kandungan heme yang identik dan terikat pada 4 rantai globin.
Chain type: 2 rantai Alpha, dan 2 rantai lagi yang berlainan sesuai jenis hemoglobin, yaitu rantai Beta untuk HbA, rantai Gamma HbF, rantai Delta HbA2.
CONTINUE: HEMOGLOBINE
Setiap subunit berikatan dgn heme yang mengandung zat besi
Pengertian lain hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi.
Gangguan pengikatan besi untuk membentuk hemoglobin akan mengakibatkan terbentuknya eritrosit dengan sitoplasma yang kecil (mikrositer) dan kurang mengandung hemoglobin didalamnya (hipokrom).
FUNGSI HEMOGLOBINE
Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Pada keadaan normal, kira-kira 97% transpor oksigen dari paru ke jaringan dibawa hampir seluruhnya oleh hemoglobin.
Hemoglobin dapat diukur secara kimia Darah orang normal mengandung hemoglobine
hampir 15 gram dalam tiap 100 ml darah, dan tiap gram hemoglobin dapat berikatan dengan maksimal kira-kira 1,34 ml oksigen (Guyton, 1994).
Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia (I Dewa Nyoman, 2001:145).
CONTINUE: HEMOGLOBIN
Fungsi sel darah merah tergantung pada: Jenis hemoglobin dan kandungannya Stabilitas membran Produksi energi
BATAS NORMAL KADAR HEMOGLOBINE
Kelompok Hb (gr/dl)
Women 12.1 - 15.1
Men 13.8 – 17.2
Children 11 – 16
Pregnant Women 11 - 12
PENYEBAB ANEMIA
1. Penurunan konsentrasi hemoglobine dalam eritrosit dan terjadi penurunan jumlah sel darah merah dalam volume darah yang beredar dalam tubuh (Burton & Foster (1988).
2. Kehilangan darah karena perdarahan, kerusakan sel darah merah, produksi sel darah merah tidak cukup banyak (Karyadi, 2000)
CONTINUE: PENYEBAB ANEMIA
3. Menurut AIRE (Anemia Institute for Research and Education) tahun 1996, anemia disebabkan oleh beberapa faktor :
Tidak terpenuhinya zat-zat gizi yang sangat diperlukan dalam makanan sehari-hari
Kehilangan zat-zat nutrisi essensial dalam jumlah yang banyak
Kurangnya asupan vitamin B12 Kurangnya asupan asam folat Kurangnya asupan zat besi Penyakit yang bersifat kronis, misalnya anemia aplastik,
thalasemia, dan sickle sel anemia
PATOFISIOLOGI
Perdarahan Anemia
Hitungan sel eritrosit <<<
Hemolisis
Nutrisi <<<Pejanan toksikInvasi tumorUnknown Kegagalan sumsum tulang Eritropoesis
MANIFESTASI KLINIK
Tergantung pada : Kecepatan timbulnya anemia Durasi Kebutuhan metabolisme Kecacatan Komplikasi
JENIS ANEMIA
1. Anemia aplastik2. Anemia defisiensi zat besi3. Anemia Megaloblastik
Anemia gizi salah satu jenis anemia yang paling sering dijumpai
Tidak adekuatnya intake zat gizi essensial (zat besi, protein, asam folat dan vit. B12, phyridoxin dan vit. C)
Jenis anemia gizi yang banyak dijumpai: anemia def.besi, anemia megaloblastik.
ANEMIA APLASTIK
DEFENISI : Suatu gangguan pada sel-sel induk pada
sumsum tulang dimana darah yang dihasilkan tidak memadai
PENYEBAB : Agen antineoplastik Terapi radiasi Antibiotika (antihistamin, antimikrobial) Medikasi (terapi tiroid, sedatif) Infeksi (hepatitis) Menzene/ derivat benzene
PATOFISIOLOGI
idiopatikFaktor Penyebab
kongenital/didapat Toksik
Gangguan Hemapoetik
Eritropoetik Trombositopenia Leukopenia
Anemia -ekimosis depresi sistem -epitaksis immune. -perdrhn sal.cerna -perdrhn cerebral
PENATALAKSANAAN
Transplantasi sumsum tulang untuk menyediakan sediaan jaringan hemapoetik
yang adekuat Terapi imunosupresi
Dengan pemberian ATG (Anti Timosit Globulin) untuk menghentikan fungsi imunologis yang memperpanjang aplasia
Terapi suportif Upaya penghentian penyebab
diikuti oleh tranfusi darah (SDM, Trombosit)
Tubuh mengembangkan AB Tidak efektif lagi utk
Terhadap AG SDM meningktkan SDM
ANEMIA DEFISEINSI ZAT BESI
DEFENISI : suatu keadaan dimana kandungan besi tubuh total
turun dibawah normal (n ± 4 gr) Penyebab anemia utama untuk semua
kelompok usia
ETIOLOGI: Tidak cukup zat besi dalam makanan Bertambah kebutuhan Kehilangan darah
ANEMIA MEGALOBLASTIK
DEFENISI : Anemia akibat defisiensi Vitamin B12 dan
Asam Folat yang mengakibatkan sintesis DNA terganggu.
PENYEBAB: Kemungkinan sekunder karena malnutrisi,
malabsorpsi, infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, serta agen kemoterapeutik.
ANEMIA MEGALOBLASTIK INSIDEN:
Orang dengan malnutrisi Pecandu alkohol Pada masa kehamilan
Kebutuhan minimal folat setiap hari kira-kira 50 mg
Sumber: daging merah, sayuran berdaun hijau yang segar (harus diperhatikan cara pengolahannya)
Folat dibsorpsi dari duodenum dan jejunum bagian atas, terikat pada protein plasma dan disimpan dalam hati.
TANDA-TANDA DAN GEJALA ANEMIA
5 L (Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai) Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-
kunang Rambut rapuh dan halus Kuku mudah patah Stomatitis Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir,
lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat Pada anemia berat , dapat menimbulkan payah
jantung, gangguan saluran pencernaan seperti: anoreksia, nausea, konstipasi atau diare hebat
AKIBAT ANEMIA
1. Pada anak-anak: Menurunkan kemampuan dan konsentrasi
belajar Menghambat pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan otak Meningkatkan resiko menderita penyakit infeksi
karena daya tahan tubuh menurun
2. Pada remaja: Menurunkan kemampuan dan konsentrasi
belajar Mengganggu pertumbuhan fisik, sehingga TB
tidak mencapai optimal Menurunkan kemampuan fisik atlet
CONTINUE: AKIBAT ANEMIA
3. Pada orang dewasa: Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah
terkena penyakit Menurunkan produktivitas kerja Menurunkan kebugaran
4. Pada ibu hamil: Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat
persalinan Meningkatkan resiko BBLR Pada anemia berat, bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu/bayi
PENATALAKSANAAN
Dietary: Diit tingi vit. B12 Diit preparat besi ; Sulfat Ferosus, Glukonat
Ferosus, Fumarat Ferosus anjuran 2 tahun Menanamkan kebiasaan pola makan teratur
untuk kecukupan kalori
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Parameter awal untuk menegakkan dianosa
anemia adalah kadar hemoglobin (Hb). Metode yang direkomendasikan ICHS
(International Committee for Standarization in Hematology) adalah metode cyanmethemoglobine, dengan menambahkan darah kedalam larutan potassium ferricyanida dan potassium cyanida atau yang dikenal dengan larutan “Drabkin’s”. Konsentrasi Hb dibaca pada spectropometer atau colorimeter dan membandingkannya dengan kalibrasi standar.
Metode konvensional seperti Tallqvist atau Sachli (kurang akurat).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pengambilan sampel darah diambil dari pembuluh darah vena atau pembuluh darah kapiler, kemudian darah yang diambil dimasukkan ke dalam wadah yang berisikan EDTA (antikoagulan), atau dapat langsung dicampurkan dengan cairan pelarut tanpa menggunakan antikoagulan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Aktivitas Subyektif :
Keletihan, kelemahan, malaise umum Kehilangan produktivitas; penurunan semangat kerja Toleransi terhadap latihan rendah Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak
Obyektif : Takikardia/ takipnea Letargi, menarik diri, lesu, kurang tertarik pada lingkungan Kelemahan otot dan penurunan kekuatan Postur lunglai, berjalan lambat, bahu menurun
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
SIRKULASI Subyektif :
Riwayat kehilangan darah kronis palpitasi
Obyektif : Peningkatan TD darah (sistolik) Disritmia Pucat Sklera ; biru/ putih CRT ; << Kuku ; mudah patah, kolinoika Rambut ; kering mudah putus tipis
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Kebutuhan Nutrisi: Subyektif :
Penurunan pemasukan diit Kesulitan menelan Anoreksia Penurunan BB
Obyektif : Lidah tampak merah daging Turgor kulit ; jelek Membran mukosa kering, pucat stomatitis
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
NEUROSENSORI Subyektif :
Sakit kepala Insomnia Penurunan penglihatan
Obyektif : Peka rangsang Geliah Depresi Apatis Respon lambat Gangguan koordinasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen seluler
Fokus intervensi :1. Awasi TTV, CRT, warna kulit dan mukosa2. Kaji respon verbal3. Pertahankan suhu lingkungan4. Berikan oksigen5. Berikan tranfusi darah6. Lakukan pemeriksaan Hb/Ht, AGDA, SDM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan
Fokus intervens :1. Kaji kemampuan toleransi pasien2. Kaji tingkat ketergantungan3. Awasi TTV selama dan sesudah aktivitas4. Berikan bantuan pada saat aktivitas5. Gunakan aktivitas dengan tehnik menghemat energi6. Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien
Fokus intervensi :1. Kaji riwayat nutrisi2. Observasi intake makanan3. Monitor BB/ hari4. Pantau hasil Lab ; protein darah, besi serum,5. B12, asam folat
Sekian dan selamat belajar ^_*