ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

download ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

of 29

Transcript of ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    1/29

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A

    DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS

    TIPE II DENGAN GANGREN DIABETIKUM DI RUANG FRESIA II

    RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

    DI SUSUN OLEH :

    Kelompok 1

    1 A!"# W"$m%r$

    & Ek" S"r$ De'$

    ( Fo!$!"#$ T%!%!%

    ) M%!"$*

    + S%!"!,"r F"#'"

    - S"*r$" H"/$,

    0 S"m%l Kom"r

    Y"!,r$mo!

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

    2URUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

    TAHUN &311

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    2/29

    DIABETES MELLITUS

    A. Pe!4er#$"!Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

    kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

    Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang

    disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan

    insulin baik absolut maupun relatif (rjatmo, 2002).

    B. Kl"$/$k"$

    !lasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut "

    #. $ipe % " Diabetes mellitus tergantung insulin (%DDM)

    2. $ipe %% " Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (&%DDM)

    '. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

    . Diabetes mellitus gestasional (DM)

    5. E#$olo4$

    #. Diabetes tipe %"

    a. *aktor genetik

    +enderita diabetes tidak mearisi diabetes tipe % itu sendiri- tetapi mearisi suatu

    predisposisi atau keenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe %.

    !eenderungan genetik ini ditemukan pada indi/idu yang memiliki tipe antigen

    1.

    b. *aktorfaktor imunologidanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi

    terarah pada jaringan normal tubuh dengan ara bereaksi terhadap jaringan

    tersebut yang dianggapnya seolaholah sebagai jaringan asing. 3aitu otoantibodi

    terhadap selsel pulau 1angerhans dan insulin endogen.

    . *aktor lingkungan

    4irus atau toksin tertentu dapat memiu proses otoimun yang menimbulkan

    destruksi selbeta.

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    3/29

    2. Diabetes $ipe %%

    Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi

    insulin pada diabetes tipe %% masih belum diketahui. *aktor genetik memegang peranan

    dalam proses terjadinya resistensi insulin.

    *aktorfaktor resiko "

    a. 5sia (resistensi insulin enderung meningkat pada usia di atas 67 th)

    b. 8besitas

    . 9iayat keluarga

    '. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

    Diabetes dihubungnkan dengan kondisi tertentu atau sindrom hyperglikemia terjadi

    dalam hubungannya dengan keadaan penyakit lain, seperti panreas obat : obatan atau

    bahan kimia, endokrinopati dan gangguan reseptor insulin.

    . Diabetes mellitus gestasional (DM)

    Diabetes mellitus yang terjadi pada saat kehamilan.

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    4/29

    D. P"#o/$$olo4$6P"#*'"

    Defisiensi %nsulin

    glukagon; penurunan pemakaian

    glukosa oleh sel

    glukoneogenesis hiperglikemia

    lemak protein glyosuria

    ketogenesis B5&; 8smoti Diuresis

    ketonemia &itrogen urine ; Dehidrasi

    < p emokonsentrasi

    sidosis $rombosis

    terosklerosis

    !ekurangan/olume airan

    Mual muntah

    9esti gn &utrisi

    !urang dari kebutuhan

    !oma

    !ematian

    Mikro/askulerMakro/askuler

    gn %ntegritas !ulit

    9esiko %njury

    agalinjal

    &efropati

    gn. +englihatan

    9etinopati

    diabetik

    injal9etina

    Miokard %nfark angrenStroke

    Serebral=antung >kstremitas

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    5/29

    E. T"!," ,"! Ge7"l"

    !eluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM

    umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat

    komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. +ada DM lansia terdapat

    perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya ber/ariasi dari

    kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. !eluhan yang sering

    munul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai

    serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan

    pengobatan la?im.

    Menurut Supartondo, gejalagejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan

    adalah "

    #. !atarak

    2. laukoma

    '. 9etinopati

    . atal seluruh badan

    7. +ruritus 4ul/ae

    6. %nfeksi bakteri kulit

    @. %nfeksi jamur di kulit

    A. Dermatopati

    . &europati perifer

    #0. &europati /iseral

    ##. miotropi

    #2. 5lkus &eurotropik

    #'. +enyakit ginjal

    #. +enyakit pembuluh darah perifer#7. +enyakit koroner

    #6. +enyakit pembuluh darah otak

    #@. ipertensi

    #A. astropati

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    6/29

    8smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan

    dapat munul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin.

    +erasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi

    adekuat terhadap dehidrasi. !arena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium

    lanjut.

    +enyakit yang mulamula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM

    usia lanjut dapat berubah tibatiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin

    yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan

    gejala khas hiper/entilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi

    dan ketonemia. ejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan

    berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi

    sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.

    +ada usia lanjut reaksi /egetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan

    koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.

    F. Pemer$k""! Pe!%!7"!4

    #. lukosa darah seaktu

    2. !adar glukosa darah puasa

    '. $es toleransi glukosa

    !adar darah seaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mgCdl)

    Bukan DM Belum pasti DM DM

    !adar glukosa darah seaktu

    +lasma /ena

    Darah kapiler

    !adar glukosa darah puasa

    +lasma /ena

    Darah kapiler

    #00

    A0

    ##0

    0

    #00200

    A0200

    ##0#20

    0##0

    E200

    E200

    E#26

    E##0

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    7/29

    !riteria diagnostik F8 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan "

    #. lukosa plasma seaktu E200 mgCdl (##,# mmolC1)

    2. lukosa plasma puasa E#0 mgCdl (@,A mmolC1)'. lukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi @7

    gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) E 200 mgCdl

    G. Pe!"#"l"k"!""!

    $ujuan utama terapi diabetes mellitus adalah menoba menormalkan akti/itas insulin

    dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi /askuler serta

    neuropati. $ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah menapai kadar glukosa

    darah normal.

    da 7 komponen dalam penatalaksanaan diabetes "

    #. Diet

    2. 1atihan

    '. +emantauan

    . $erapi (jika diperlukan)

    7. +endidikan kesehatan

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    8/29

    H. Pe!4%mp%l"! D"#"6Pe!4k"7$"!

    Biodata

    +enderita diabetes mellitus dapat mengenai seluruh usia, biasanya untuk tipe %DDM

    munul pada usia muda dan &%DDM pada usia deasa

    Riwayat kesehatan

    Kel%*"! %#"m" ,"! R$'""# kee*"#"! ek"r"!4

    !eluhan yang sering munul adalah " kelemahan, polyuria, polydipsia dan

    polyphagia, disamping keluhan sistemik lainnya.

    R$'""# kee*"#"! ,"*%l%

    +ada tipe &%DDM sering ditemukan adanya kebiasaan pemasukan kalori berlebihan

    yang menyebabkan timbulnya obesitas pada penderita, ataupun adanya riayat pernah

    mengalami penyakit yang berhubungan dengan kelenjar pankreas dan insulitis

    R$'""# kee*"#"! kel%"r4"

    Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan seara

    genetik, hal ini terjadi akibat adanya kelainan fungsi atau jumlah selsel beta

    (+rie,#7).') buat genogram.

    Pemer$k""! F$$k

    +emeriksaan fisik meliputi pemeriksaan sistem tubuh seara menyeluruh dengan

    menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

    a) Sistem >ndokrin

    Biasanya didapatkan data polifagi, polidipsi, mual, muntah, kehilangan BB atau

    obesitas, pembesaran tyroid, bau aseton.

    b) Sistem !ardio/askuler

    Biasanya didapatkan data hipotensi ortostatik, akral dingin, nadi perifer melemah

    terutama pada tibia posterior dan dorsalis pedis, G9$ menurun dan dapat pula

    ditemukan adanya keluhan nyeri dada. pabila telah terdapat kelaianan jantung

    akan diperoleh kelainan gambaran >! lambat.

    ) Sistem +ernafasan

    Biasanya didapatkan pernafasan kusmaul bila sudah terkena ketoasidosis, nafas

    bau aseton.

    d) Sistem +enernaan

    Biasanya didapatkan data mual, muntah, perasaan penuh pada perut, konstipasi,penurunan BB. $etapi dapat pula ditemukan napsu makan yang meningkat.

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    9/29

    e) Sistem +erkemihan

    Biasanya didapatkan data poliuri dan nokturia, bahkan dalam tahap lanjut klien

    dapat mengidap penyakit gagguan ginjal kronis.

    f) Sistem %ntegumen

    Biasanya didapatkan data turgor kulit menurun, bisulbisul, keluhan gatalgatal,

    luka dan penurunan suhu tubuh.

    g) Sistem Muskuloskeletal

    Biasanya didapatkan kelemahan kaki, kekakuan pada ekstemitas baah.

    h) Sistem +ersarafan

    Biasanya didapatkan data penurunan fungsi sensasi sensori, nyeri, penurunan suhu

    pada kaki, penurunan reflek, nyeri kepala dan bingung.

    i) Sistem +engindraan

    Biasanya didapatkan data gangguan pada pengindraan, penglihatan berupa

    katarak, penglihatan kabur.

    D$"4!o" keper"'"#"!

    #. 9isiko !urang /olume airan yang berhubungan dengan diuresis osmotik,

    intake yang kurang.

    2. !etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

    defisiensi insulin dan penurunan masukan oral, peningkatan laju metabolisme.

    $ujuan " kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

    !riteria asil

    +asien dapat menerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat

    Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya

    %nter/ensi "

    $imbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.

    $entukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang

    dapat dihabiskan pasien.

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    10/29

    uskultasi bising usus, atat adanya nyeri abdomen C perut kembung, mual, muntahan

    makanan yang belum sempat dierna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan

    indikasi.

    Berikan makanan air yang mengandung ?at makanan (nutrien) dan elektrolit dengan

    segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.

    1ibatkan keluarga pasien pada penernaan makan ini sesuai dengan indikasi.

    8bser/asi tandatanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit

    lembabCdingin, denyut nadi epat, lapar, peka rangsang, emas, sakit kepala.

    !olaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.

    !olaborasi pemberian pengobatan insulin.

    !olaborasi dengan ahli diet.

    '. 9esiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan kadar gula darah tinggi,

    penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, infeksi saluran pernafasan dan

    perkemihan yang sudah ada sebelumnya.

    . !elemahan berhubungan dengan penurunan produksi energi, defisiensi insulin

    atau peningkatan kebutuhan energi.

    7. !urang pengetahuan berhubungan dengan kurang daya ingat, kesalahaninterpretasi informasi atau tidak mengenal sumber informasi tentang penyakitnya.

    6. 9isiko terjadinya edera berhubungan dengan penurunan sensoris penglihatan

    dan sentuhan.

    $ujuan " pasien tidak mengalami injury

    !riteria asil " pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injury

    %nter/ensi "

    indarkan lantai yang liin.

    unakan bed yang rendah.

    8rientasikan klien dengan ruangan.

    Bantu klien dalam melakukan akti/itas seharihari

    Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi

    @. angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya C menurunnya

    aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    11/29

    A. angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada

    ekstrimitas.

    . angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.

    #0. !eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.

    ##. +otensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan

    tingginya kadar gula darah.

    #2. Gemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

    #'. !urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, peraatan dan

    pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

    #. angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu

    anggota tubuh.

    #7. angguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    12/29

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A

    DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS TIPE II

    DENGAN GANGREN DIABETIKUM DI RUANG FRESIA II

    RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

    . +>&!=%&

    #. +engumpulan Data

    a. %dentitas !lien

    &ama " &y. 5mur " ' tahun

    =enis kelamin " +erempuan

    gama " %slam

    Status " Menikah

    +endidikan " SD (tidak tamat)

    +ekerjaan " %bu rumah tangga

    $empat tinggal " =l. Gipagalo 9$.2 9F.%4 !el. Margasari, Buah Batu

    &o. 9eg C Med. 9e " 000'0''@# C #00#'@7

    $anggal M9S " #0 Desember 20#0

    $anggal pengkajian " '0 Desember 20#0

    b. %dentitas +ennggung =aab

    &ama " $n. F

    5mur " 72 tahun

    +ekerjaan " Firasasta

    ubungan dengan klien " Suami

    . 9iayat !esehatan

    #) 9iayat kesehatan sekarang

    a) !eluhan utama saat masuk rumah sakit

    !lien mengalami luka akibat menekan batu pada aktu berjalan ditelapakkaki kanan, luka menyebar sehingga menggangu akti/itas sehari : hari

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    13/29

    dirumah dengan skala nyeri sedang sejak satu bulan sebelum masuk rumah

    sakit.

    b) !eluhan utama saat dikaji

    !lien mengatakan luka habis dioperasi pembersihan luka akibat luka yangmenekan batu pada aktu berjalan dikaki sebelah kanan bagian telapak dan

    punggung kaki sehingga luka yang dirasakan mengganggu akti/itas klien

    dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada aktu satu hari saat

    dikaji.

    2) 9iayat kesehatan dahulu

    !lien menderita penyakit kening manis sejak satu tahun yang lalu, pernah

    kontrol ' kali kedokter praktek dan diberi terapi dokter libenlamide # kali

    sehari. Setelah itu pasien tidak pernah ontrol kedokter maupun petugas

    kesehatan lainnya. !lien juga suka mengkonsumsi makanan manis seperti airteh manis dan makanan pasar setiap harinya.

    ') 9iayat kesehatan keluarga

    !eluarga klien tidak ada yang menderita penyakit ini sebelumnya, baik orang

    tua maupun anak : anaknya serta suaminya.

    d. +ola ktifitas sehari : hari ( D1 )

    &

    8

    !$%4%$S S>B>15M S$ S!%$

    # &utrisi

    a. Makan

    =enis

    =umlah

    *rekensi

    !eluhan

    b. Minum

    =enis

    =umlah

    *rekensi

    !eluhan

    &asi, sayuran, ikan,

    daging, tempe, tahu.

    # porsi (# piring)

    ' kali sehari

    Selalu merasa lapar

    ir putih, susu, teh

    # gelas belimbing

    #0#7 gelas

    Selalu merasa haus

    &asi biasa diet DM

    #700 kkal

    ' kali sehari

    o Mual

    o Diberikan

    insulin ' kali #2

    unit seara

    subutan

    setengah jam

    sebelum makan.

    ir putih

    # gelas belimbing

    6@ gelas

    $idak ada

    2 >liminasi

    a. B!

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    14/29

    *rekensi

    =umlah

    Farna

    !eluhan

    b. BB

    *rekensi

    Farna !onsistensi

    keluhan

    Sering, terutama

    malam hari lebih

    dari ' kali

    #000 : #7000

    perhari

    !uning jernih

    Sering kening

    2 hari satu kali

    BB, apabila

    minum susu # kali

    sehari

    !uning

    1embek

    $idak ada

    Sering, terutama

    malam hari, 2 kali

    #000 : #7000

    perhari

    !uning

    Sering kening

    # kali sehari

    !uning

    1embek

    $idak ada

    ' +ersonal hygiene

    a. Mandi

    b. !eramas

    . osok gigi

    d. unting kuku

    2 kali sehari, sendiri

    # kali sehari

    # kali sehari # kali seminggu

    # kali sehari, diseka

    pakai lap dibantu

    keluarga atau

    peraat

    # kali sehari

    =arang Belum pernah sejak

    masuk rumah sakit

    %stirahat dan tidur

    a. Siang

    b. Malam 2' jam

    ' jam, sering

    terbangun karena

    B!

    ' jam

    ' jam, sering

    bangun karena

    B!

    7 kti/itas !lien adalah seorang

    ibu rumah tangga

    dengan akti/itas seperti

    menui pakaian,

    menui piring, masak,

    kepengajian # kali

    seminggu

    !lien hanya ditempat

    tidur.

    e. +emeriksaan *isik

    !eadaan umum " 1emah

    !esadaran " Gompos mentis

    $anda : tanda /ital

    $ekanan darah " #'0C0 mmg &adi " A6 kaliCmenit

    9espirasi " 20 kaliCmenit

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    15/29

    $emperatur " '6,2 0 G

    Berat badan " 70 kg

    $inggi badan " #70 m

    #) System >ndokrin+oliphagi, polidipsi, mual, kehilangan berat badan 7 kg ( sebelum masuk

    rumah sakit berat badan klien 77 kg dan setelah masuk rumah sakit berat

    baadan klien menjadi 70 kg ), tidak ada pembesaran tiroid

    2) System pernafasan

    Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan uping hidung, dapat

    membedakan baubauan seperti kopi,the dan minyak kayu putih, pengeluaran

    seret tidak ada, thorak simetris, massa tidak ada, ekspansi paruparu dan

    thorak simetris, bunyi resonan, hee?ing tidak ada, batuk tidak brdahak,

    respirasi 20 kali per menit

    ') System kardio/askuler

    !ongjungti/a anemis, kuku tampak agak puat, akral perifer teraba dingin,

    =4+ tidak ada, ulbing finger tidak ada, apilarry refill kurang dari ' detik

    yaitu 2 detik, pulsasi nadi kuat, irama nadi teratur, denyut nadi A6 kali

    permenit, $ekanan darah " #'0C0, jantung simetris, tidak ada pembengkakan

    jantung, bunyi suara dullness, S#ES2 di %GS 2 dan .

    ) System penernaan

    Bentuk mulut simetris, ada karies gigi, sensitifitas terhadap panas dan dingin

    ada, lidah simetris tampak kotor dan berak putih, dapat membedakan rasamanis, asin dan pahit, sakit menelan, mual, distensi abdomen, bising usus ada

    frekuensi A kali permenitan, teratur, bunyi gemuruh dan tidak ada bruit, nyeri

    tekan abdomen, bunyi timpani diatas lambung dan pekak diatas kandung

    kemih.

    7) System perkemihan

    Sering kening malam hari frekuensi lebih dari ' kali, poliuri, arna kuning

    dan tidak terpasang kateter.

    6) System integument

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    16/29

    Mukosa bibir kering, arna puat, turgor kulit kurang elastis, ada luka

    gangrene diabetikum pada kaki kanan bagian punggung dan telapak kaki,

    hematom bekas infus lama di tangan kiri atas, temperature tubuh - '6,2 HG

    @) System muskuluskeletal

    !lien belum dapat melakukan akti/itas seara mandiri, lingkar lengan atas

    kanan dan kiri adalah 2' m, kekuatan kurang, rentang gerak kurang karena

    tangan kiri terpasang infus.

    A) System persarafan

    !eadaan umum lemah, kesadaran ompos mentis, GS " >, M6, 47, test

    memori baik, reflek fisiologis semuanya, test sensoris baik, refleks ho/stek

    tidak ada, rasa baalbaal pada kaki, repleks karpopedal tidak ada, akral kaki

    dingin.

    ) System pengindraan

    Bentuk telinga simetris, pendengaran baik dengan dapat mendengarkan

    ertanyaan yang ditanyakan,penglihatan agak burampalpebra edema,repleks

    berkedip ada, mampu mengikuti arah benda yang ditunjukan, tidak ada

    strabismus, peniuman baik dapat membedakan bau teh dan kopi, pengeapan

    baik mampu membedakan rasa manis, asin dan pahit.

    f. +engkajian kaki diabeti

    o +emeriksaan kaki

    !alus

    !uku tebal, infeksi jamur, tumbuh kedalam

    kral dingin

    o +engkajian +>D%S deItra

    + " +erfusi

    +erabaan kaki dingin

    %skemik

    > " >Itent C ukuran luka

    1uka # " +anjang # m, lebar #,7 m

    1uka 2 " +anjang 2 m, lebar 2 m

    1uka ' " +anjang #.7 m, lebar # m

    D " Depth C kedalaman luka

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    17/29

    1uka # " rade #, luka sampai dermis

    1uka 2 " rade ', dalam ' m luka sampai tulang

    1uka ' " rade 2, dalam # m luka sampai tendon

    % " %nfeksi

    1uka # " >dema, arna dasar luka merah

    1uka 2 " $idak nyeri, ada jaringan nekrotik, arna dasar kuning,

    pus, tidak berbau.

    1uka ' " bses, edema, tidak nyeri.

    S " Sensasi

    9asa baal

    g. Data +sikologis

    #) Status emosi

    !lien merasa sudah mulai stabil

    2) !eemasan

    !lien masih merasa emas ringan

    ') +ola koping

    !lien sudah bisa menerima penyakitnya dan berusaha mempertahankan

    kondisi kesehatannya.

    ) aya komunikasi

    !lien kooperatif, biara laner, bisa menggunakan bahasa %ndonesia dengan

    baik dan mengerti apa yang dipertanyakan.

    7) !onsep diri

    !lien merasa gambaran diri berkurang karena adanya luka pada kaki, harga

    dirinya merasa tidak berarti lagi bagi keluarganya, peran sebagai ibu rumah

    tangga berkurang dan merasa orang lain tidak bisa menerima kondisi fisiknya.

    h. Data Sosial

    ubungan dan pola interaksi antara pasien dan keluarga terjalin dengan baik dan

    harmonis, begitupun dengan masyarakat. $erlihat adanya keluarga dan tetangga

    yang sering membesuk.

    i. Data Spiritual

    #) !eyakinan hidup

    !lien beragama islam

    2) 8ptimisme terhadap kesembuhan penyakit

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    18/29

    Sebelum M9S sudah tidak berarti lagi bagi keluarganya dan merasa

    penyakitnya sudah tidak bisa disembuhkan lagi, namun sekarang klien sudah

    menerima penyakitnya dan optimis penyakitnya bisa disembuhkan.

    ') angguan dalam melaksanakan ibadah

    Selama diraat di rumah sakit klien tidak pernah melaksanakan ibadahnya

    sesuai keyakinan, alasannya karena terpasang infus, mobilisasi yang kurang

    serta adanya gangren.

    j. Data +enunjang

    1aboratorium

    &

    8 &M $>S$

    $&1

    5&%$

    &%1%

    &89M1#2 Des #0 '0 Des #0 '# Des #0

    # ematologi

    Darah rutin

    emoglobin ematorit 1eukosit

    >ritrosit $rombosit

    !imia klinik lbumin +rotein total

    5reum !reatinin DS &atrium !alium !alsium

    2'7

    #0,#'0

    .A00',2A

    26.000

    2,@

    6,A

    '0,2#A#267,

    ','6

    ,A'#

    A.200,2

    '6#.000

    #60,622A##',

    gCd1J

    Cmm'

    =utaCu1Cmm'

    gCd1

    gCd1

    mgCd1mgCd1mgCd1m>KC1m>KC1

    mgCd1

    #2#6'7@

    00##'00',67,A#7000070000

    ',,A

    6,6A,@

    #7700,70, #0#'7#7',67,7

    ,@7,2

    k. +rogram dan 9enana +engobatan

    #) %4*D 91 " &al (2 " #) " 20 ttsCmnt

    2) GifrofloIain infus " 2 I @70 mg diguyur perinfus

    ') Metronida?ole infus " ' I 700 mg diguyur perinfus

    ) GefotaIime " ' I # grC%47) trapid " ' I #2 unitCSG

    6) eparin " ' I 700 unitCSG

    @) Metolopramide " ' I # ampulC%4

    A) !S9 " ' I # tabletCoral

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    19/29

    2. nalisa Data

    D$ %&$>9+9>$S% MS1

    Data subjektif

    !lien mengatakan porsi

    yang diberikan hanya L

    dihabiskan.

    !lien mengeluh mual

    Data objektif

    BB saat dikaji " 70 kg

    $B saat dikaji " #70 m

    +emeriksaan abdomen "

    distensi abdomen, nyeri

    tekan, bising usus ada

    frekensi A kali C menit

    %njeksi insulin ' I #2 unit

    seara subutan setengah

    jam sebelum makan

    DS 2'7 mgCd1

    %M$ 22 kgCm2

    1ingkar lengan kanan dan

    kiri 2' m

    Defisiensi %nsulin

    $ransport glukosa kedalam

    jaringan terganggu

    $idak ada reseptor insulin

    kedalam selCjaringan

    =aringan kekurangan nutrisi

    +emeahan lemak dan glukosa

    dari nonkarbohidrat

    (gluoneogenesis)

    +enurunan berat badan

    Status nutrisi kurang

    &utrisi jaringan kurang dari

    kebutuhan

    Data subjektif

    !lien mengatakan baal :

    baal pada kaki

    Data objektif

    1uka gangren diabetikum

    pedis deItra bagian

    punggung dan telapak kaki

    kral kaki dingin

    1uka ada ' area "

    1uka # (grade #,

    sampai lapisan dermis) 1uka 2 (grade ',

    sampai tulang ' m

    kedalaman) 1uka ' (grade 2,

    sampai tendon 2 m

    kedalaman)

    1eukosit A00 mm'

    Defisiensi insulin

    lukosa darah tidak ditransfer

    kejaringan

    +eningkatan glukosa

    8smolaritas meningkat

    &utrisi dan oksigen tidak dapat

    mensuplai kejaringan perifer

    =ika terjadi luka menyebabkan

    nekrosa dan pada luka yang

    tidak teraatt dapat

    menyebabkan mudah

    berkembang biak

    mikroorganisme

    +otensial infeksi

    9esiko terjadinya penyebaran

    infeksi

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    20/29

    Data subjektif

    !lien mengatakan demam,

    menggigil.

    Data objektif +erabaan kulit panas

    $emperatur " ',A 0G

    &adi " A kaliCmenit

    >kspresi ajah meringis

    1eukosit " A00 Cmm'

    $erjadi reaksi imun yang

    mengeluarkan ?at pyrogen dan

    endogen yang akan membentuk

    prostaglandin di hipotalamus

    bagian thermoregulator

    Merangsang pusat

    keseimbangan suhu tubuh

    Suhu tubuh meningkat

    ipertermi

    angguan thermoregulasi

    hipertermi

    Data subjektif

    !lien merasa gambaran

    dirinya berkurang karena

    adanya luka pada kaki

    kanannya

    !lien merasa harga dirinya

    tidak berarti lagi bagi

    keluarganya serta peran

    sebagai ibu rumah tangga

    berkurang dan merasa orang

    lain tidak bisa menerima

    kondisi fisiknya

    Data objektif

    da gangren diabetikum di

    kaki kanannya

    >kspresi ajah tampak

    emas

    kral kaki dingin

    Defisiensi insulin tubuh

    !ondisi kronis C menahun

    Body image terganggu

    !urang konsep diri

    angguan konsep diri

    '. Diagnosa !eperaatan

    &

    8D%&8S !>+>9F$&

    '0 D>S>MB>9 20#0

    &M +>9F$ +9*

    #

    2

    '

    &urisi jaringan kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh

    dalam menggunakan glukosa " defesiensi

    insulin.

    9esiko terjadinya penyebaran infeksi

    berhubungan dengan adanya luka gangren

    diabetikum

    angguan thermoregulasi hipertermiberhubungan dengan adanya proses

    inflamasi

    >ka Sari Dei

    >ka Sari Dei

    >ka Sari Dei

    >ka Sari Dei

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    21/29

    angguan konsep diri berhubungan dengan

    adanya gangrene diabetikum

    B. +>9>&G&&

    &

    8

    D%&8S

    !>+>9F$&

    %&$>94>&S%

    $5=5& $%&D!& 9S%8&1

    # &urisi jaringan kurang

    dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan

    ketidakmampuan tubuh

    dalam menggunakan

    glukosa " defesiensi

    insulin.

    Data subjektif

    !lien mengatakan

    porsi yang diberikan

    hanya L dihabiskan.

    !lien mengeluh

    mual

    Data objektif

    BB saat dikaji " 70

    kg

    $B saat dikaji " #70

    m

    +emeriksaan

    abdomen " distensi

    abdomen, nyeri

    tekan, bising usus

    ada frekensi A kaliC menit

    %njeksi insulin ' I

    #2 unit seara

    subutan setengah

    jam sebelum makan

    DS 2'7 mgCd1

    %M$ 22 kgCm2

    1ingkar lengan

    kanan dan kiri 2'

    m

    &utrisi jaringan

    terpenuhi

    $ujuan jangka pendek "Dalam aktu 2 I 2

    jam diharapkan setelah

    dilakukan inter/ensi

    keperaatan defisiensi

    insulin teratasi dengan

    kriteria e/aluasi "

    !lien mengatakan

    porsi makanan

    yang diberikan

    dihabiskan Mual hilang atau

    berkurang

    bdomen datar

    DS kurang dari

    #0 mgCd1

    #. Monitor tanda :

    tanda /ital setiap

    jam

    2. $imbang berat

    badan setiap hari

    '. uskultasi bising

    usus " atat adanya

    nyeri abdomen,

    mual dan muntah.

    . 1ibatkan keluarga

    7. Berikan

    pengobatan insulin

    seara teratur-

    setengah jam

    sebelum makan

    injeksi insulin ' I

    #2 unit seara

    subutan.

    6. !olaborasi dengan

    tim gi?i dalam

    #. Mengetahui dan

    memberikan

    patokan dasar

    perbandingan C

    pengenalan

    terhadap temuan

    abnormal.2. 5ntuk mengkaji

    pemasukan

    makanan yang

    adekuat termasuk

    absorbs dan

    utilitasnya.

    '. iperglikemi dan

    gangguan fungsi

    keseimbangan

    airan dan

    elektrolit dapat

    menurunkan

    motilitas C fungsi

    lambung.

    . !eluarga

    merupakan orang

    yang paling tahu

    dan kenal klien.

    7. %nsulin regular

    memiliki aitan

    epat sehingga

    memperepat

    membantu

    memindahkan

    glukosa kedalam

    sel.

    6. Dapat menentukan

    diit klien sesuai

    kebutuhan tubuh

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    22/29

    menentukan diit -

    &asi Biasa diet

    DM #700 kkal

    @. !olaborasi dengan

    tim laboratorium

    untuk pemeriksaan

    gula darah

    klien dalam

    pemenuhan

    glukosa tubuh.

    @. Dapat memantau

    dan mengetahui

    kadar gula darah

    saat dilakukan

    pemeriksaan.

    2 9esiko terjadinya

    penyebaran infeksi

    berhubungan dengan

    adanya luka gangren

    diabetikum

    Data subjektif

    !lien mengatakan

    baal : baal pada

    kaki

    Data objektif

    1uka gangren

    diabetikum pedis

    deItra bagian

    punggung dan

    telapak kaki

    kral kaki dingin

    1uka ada ' area " 1uka # (grade

    #, sampai

    lapisan dermis) 1uka 2 (grade

    ', sampai

    tulang ' m

    kedalaman)

    1uka ' (grade

    2, sampai

    tendon 2 m

    kedalaman) 1eukosit A00 mm'

    da pus

    $ujuan jangka panjang"

    +enyebaran infeksi

    tidak terjadi.

    $ujuan jangka pendek "

    Diharapkan dalam '

    hari setelah dilakukantindakan keperaatan,

    penyebaran inrfeksi

    tidak terjadi, dengan

    riteria e/aluasi "

    1uka sudah

    menunjukkan

    tanda : tanda

    penyembuhan -

    nyeri, kemerahan,

    epitelisasi,

    granulasi, pustidak ada.

    #. 8bser/asi keadaan

    luka

    2. +ertahankan tehnik

    asepti.

    '. 1akukan

    peraatan luka 2

    kali sehari dengan

    kompres &al

    0,J

    . Berikan obat

    antibiotika sesuai

    indikasi -

    Metronida?ole ' I

    700 mg,

    GiprofloIain 2 I

    @70 mg, injeksi

    GefotaIime ' I #

    gram.

    #. Mengetahui

    apakah ada tanda :

    tanda penyebaran

    infeksi.

    2. !adar glukosa

    yang tinggi dalamdarah akan

    menjadi media

    terbaik bagi

    pertumbuhan

    kuman

    '. 5ntuk menegah

    terjadinya

    penyebaran infeksi

    sehingga sirkulasi

    jaringan perifer

    tidak terganggu.

    . ntibiotika

    merupakan obat

    yang dapat

    menghambat dan

    membunuh kuman

    untuk menegah C

    mengatasi

    penyebaran

    infeksi.

    ' angguan

    thermoregulasi

    hipertermi berhubungan

    dengan adanya proses

    inflamasi

    Data subjektif

    !ilen mengatakan

    demam, menggigil.

    Data objektif

    $ujuan jangka panjang"

    $emperature tubuh

    dalam batas normal

    $ujuan jangka pendek "

    Diharapkan dalam

    aktu # I 2 jam

    setelah dilakukan

    tindakan keperaatanproses inflamasi tidak

    terjadi dengan kriteria

    #. 5kur temperatur

    tubuh setiap ' jam

    2. Beri kompres

    hangat di daerah

    frontal dan aIilla

    #. Sebagai auan

    untuk mengetahui

    keadaan

    temperatur tubuh

    klien.

    2. !ompres hangat

    dapat menekan

    pusatthermoregulasi

    sehingga

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    23/29

    +erabaan kulit panas

    $emp " ',A 0G

    &adi " A

    kaliCmenit

    >kspresi ajahmeringis

    1eukosit " A00

    Cmm'

    e/aluasi "

    Suhu '6 : '@,7 0G

    &adi " 60A0 kali

    permenit

    +erabaaa kulithangat

    >kspresi ajah

    tidak meringis lagi

    1eukosit " .00 :

    ##.'00 Cmm'

    '. Beri obatantipiretik seperti

    +araetamol 700

    mg diminum

    seara oral

    . Beri minum air

    putih 2' gelas

    7. Beri penyuluhan

    kesehatan tentang

    mengatasi demam

    untuk tidak

    memakai selimut

    dan pakaian yang

    tebal

    merangsang

    /asodilatasi

    pembuluh darah

    '. 8bat antipiretik

    merupakan bekerja

    pada pusat

    thermoregulasi

    . +eningkatan

    temperatur tubuh

    mengakibatkan

    penguapan tubuh

    meningkat

    sehingga perlu

    diimbangi denganasupan airan yang

    banyak

    7. +akaian tipis

    membantu

    mengurangi

    penguapan tubuh

    angguan konsep diri

    berhubungan dengan

    adanya gangrene

    diabetikum

    Data subjektif

    !lien merasa

    gambaran dirinya

    berkurang karenaadanya luka pada

    kaki kanannya

    !lien merasa harga

    dirinya tidak berarti

    lagi bagi

    keluarganya serta

    peran sebagai ibu

    rumah tangga

    berkurang dan

    merasa orang lain

    tidak bisa menerima

    kondisi fisiknya

    Data objektif

    $ujuan jangka panjang"

    angguan itra tubuh

    teratasi

    $ujuan jangka pendek "

    Dalam aktu 2' hari

    setelah dilakukan

    tindakan keperaatan

    masalah teratasidengan kriteria

    e/aluasi "

    >kspresi ajah

    tidak emas lagi

    kral kaki hangat

    !lien mampu

    mangatasi masalah

    kondisi fisiknya

    #. !aji respon /erbal

    dan non/erbal

    klien tentang tubuh

    klien

    2. $entukan harapanpasien tentang

    gambaran diri

    klien.

    '. $anyakan dan

    tentukan apakah

    perubahan fisik

    saat ini telah

    dikaitkan ke dalam

    itra tubuh klien.

    . Berikan peraatan

    #. 5ntuk mengetahui

    masalah apa yang

    dihadapi klien

    terkait kondisi

    fisiknya agar dapat

    membantu

    mengatasinya.

    2. gar dapat

    meningkatkan

    proses

    penyembuhan

    klien

    '. Mengetahui

    apakah

    keadaannya ini

    berpengaruh dalam

    memenuhi

    kebutuhan

    akti/itasnya

    . Menjaga pri/asi

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    24/29

    da gangren

    diabetikum di kaki

    kanannya

    >kspresi ajah

    tampak emaskral kaki dingin

    dengan ara

    menjaga pri/asi

    dan martabat klien

    dan martabat klien

    dapat membantu

    psikologis klien

    sehingga

    mempermudahpenyembuhan

    penyakit klien.

    G. +>1!S&&

    $&1 C =M D+ $%&D!& +9*'0 Desember 20#0

    0@.'0

    2 Mengganti laken

    asil " klein merasa nyaman setelah diganti laken

    0A.00 #, 2 Mengukur tanda : tanda /italasil "

    $D " #'0C0 mmg

    $ " '6,2 0G

    + " A6 ICmenit

    99 " 20 ICmenit

    0A.'0 # Menimbang berat badan klien "

    BB " 70 kg $B " #70 m

    %M$ " 22 kgCm2

    0.00 2 Melakukan peraatan luka dengan kompres &al

    0, J

    asil "

    1uka # " >dema, arna dasar luka merah

    1uka 2 " $idak nyeri, ada jaringan nekrotik,

    arna dasar kuning, pus, tidak berbau.

    1uka ' " bses, edema, tidak nyeri.

    0.'0 #, 2 Melakukan pengkajian - pengumpulan data, analisa

    data dan diagnose keperaatan serta inter/ensi

    0.7 # Melakukan pemeriksaan abdomen

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    25/29

    asil "

    %nspeksi " Distensi abdomen

    uskultasi " Bising usus ada, frekensi A

    kaliCmenit

    +alpasi " &yeri tekan abdomen +erkusi " $ympani

    #0.00 2 Memberikan obat antibiotika

    asil "

    GiprofloIain infus @70 mg diguyur

    perinfus

    Metronida?ole infus 700 mg diguyur

    perinfus

    GefotaIime injeksi " # gr per %4 selang

    #0.#7 # Memberikan obat antiemeti "

    Metohlorpamide # ampulC%4 selang

    asil " mual berkurang

    #0.'0 # Melibatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan

    perenanaan makan sesuai indikasi

    asil "

    !eluarga terutama anaknya mampu

    memberikan makan klien

    ##.00 #, 2 Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien

    dan keluarganya tentang pengertian, penyebab,

    gejala, pengobatan dan peraatan luka dirumahserta ara pemberian insulin dirumah

    asil "

    !ilien dan keluarga mengerti tentang penyakit

    klien serta ara peraatan luka, pengobatan

    dan pemberian insulin dirumah.

    #2.00 # Memberikan insulin #2 unit seara subutan

    #2.'0 # Memberikan klien makan makanan yang diberikan

    rumah sakit

    asil "

    +orsi yang diberikan dihabiskan klien L bagian

    #2.'7 # Mengganti airan infus 9120 tetesCmenit

    #'.00 #, 2, ' Melakukan salam terminasi dan kontrak aktu

    untuk besok.

    asil " klien dan keluarga menyetujuinya.

    '# Desember 20#0

    0@.'0

    #

    Memberikan insulin #2 unit seara subutan

    0A.00 # Menimbang berat badan klien

    asil " BB " 70 kg

    $B " #70 m

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    26/29

    %M$ " 22 kgCm2

    0A.'0 2 Mengobser/asi keadaan luka "

    asil " edema

    0A.7 2 Mempertahankan tehnik asepti saat melakukan

    peraatan luka

    0.00 2 Melakukan peraatan luka dengan kompres &al

    0, J

    asil "

    1uka # " edema

    1uka 2 " kemerahan, nyeri, luka sampai tulang

    1uka ' " kemerahan pus tidak ada, nyeri, tidak

    ada abses, luka sampai tendon

    #0.00 2 Memberikan obat antibiotika "

    GiprofloIain infus @70 mg diguyur

    perinfus

    Metronida?ole infus 700 mg diguyur

    perinfus

    GefotaIime injeksi # grC%4 selang

    #0.'0 Mengkaji respon /erbal dan non/erbal klien

    tentang kondisi fisiknya serta menanyakan apakah

    perubahan fisik saat ini mengganggu.

    asil "

    !lien merasa gambaran diri berkurang karenaadanya luka pada kaki, harga dirinya merasa tidak

    berarti lagi bagi keluarganya serta peran sebagai ibu

    rumah tangga berkurang dan merasa orang lain

    tidak bisa menerima kondisi fisiknya.

    ##.00 ' Mengukur temperatur tubuh klien

    asil "

    $ " ',A 0G

    ##.#7 ' Memberikan kompres hangat didaerah frontal dan

    aIilla serta memberikan minum 2' gelas

    ##.20 ' Memberikan obat antipiretik, yaitu paraetamol 700

    mg

    asil " temperature mulai turun yaitu " 'A 0G

    #2.00 # Memberikan insulin #2 unit seara subutan

    #2.'0 # Memberikan klien makan makanan yang telah

    disediakan rumah sakit

    asil " porsi yang diberikan dihabiskan

    #'.00 ' Mengukur temperatur tubuh klien

    asil " $emperatur " '6,@0

    G

    #.00 #, 2, ', Melakukan salam terminasi dan kontrak aktu

    untuk hari selasa tanggal =anuari 20##

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    27/29

    asil " klien menyetujuinya.

    D. >415S%

    $&1 C

    =MD+ $%&D!& +9*

    '# Des 20#0

    0A.'0

    # S " !lien tidak mengeluh mual lagi

    8 "

    BB" 70 kg

    $B" #70 m

    %M$ " 22 kgCm2

    +orsi yang disediakan dihabiskan

    Distensi abdomen masih

    Bising usus ada

    DS " 22A mgCd1

    " Masalah teratasi sebagian

    + " $eruskan therapy dan inter/ensi D+ ##. $imbang BB setiap hari

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    28/29

    2. Gatat adanya nyeri abdomen, mual dan muntah'. 1ibatkan keluarga. Berikan pengobatan insulin seara teratur sesuai

    indikasi - ' I #2 unit per subutan7. !olaborasi dengan tim laboratorium dalam

    pemeriksaan gula darah

    % " !olaborasi dengan tim dokter dalam pemberiantherapy lanjutan dan kolaborasi dengan tim gi?i

    dalam menentukan diit klien &asi Biasa dengan diit

    DM #700 kkal

    > " Mual teratasi

    9 " Berikan insulin seara teratur

    #0.00 2 S " !lien mengatakan kakinya masih baal

    8 "

    kral kaki dingin

    !eadaan luka "

    1uka # " edema

    1uka 2 " kemerahan, nyeri, luka sampai tulang

    1uka ' " kemerahan pus tidak ada, nyeri, tidak

    ada abses, luka sampai tendon

    1uka tidak berbau, balutan luka tidak berbau

    " Masalah teratasi sebagian

    + " $eruskan peraatan luka dan pemberiantherapy antibiotika " GiprofloIain infus 2 I @70 mg Metronida?ole infus ' I 700 mg %njeksi GefotaIime ' I # gr

    % " Basahi luka dengan kompres &al 0, J

    > " 1uka sudah mulai ada tanda : tandakemerahan

    9 " anti balutan setiap 2 ICsehari

    #'.00 ' S " !lien mengatakan tidak demam dan

    menggigil lagi

    8 "

    kral hangat

    $emp '6,@ 0G

    &adi A6 kaliCmenit

    >kspresi ajah tampak tenang

    1eukosit " A.200 Cmm'

    " Masalah teratasi semua

    + " Monitor temperatur tubuh setiap 6 jam

    % " Mengukur tanda : tanda /ital " $ekanan darah, nadi,temperature dan respirasi.

  • 7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx

    29/29

    > " $emperature tubuh normal

    9 " +ertahankan suhu tubuh dalam batas

    &ormal '6 : '@ 0G

    #'.'0 S " !lien masih merasa gambaran dirinya berkurangkarena adanya luka pada kaki kanannya.

    8 "#. >kspresi ajah masih emas

    2. kral hangat'. da gangrene diabetikum pada kaki kanannya

    " Masalah belum teratasi

    + " $eruskan inter/ensi keperaatan D+

    #. !aji respon /erbal dan non/erbal klien tentang

    tubuh klien2. $entukan harapan klien tentang gambaran

    tubuh'. $anyakan dan tentukan apakah perubahan fisik

    saat ini telah dikaitkan ke dalam itra tubuh

    klien.. Berikan peraatan dengan ara menjaga pri/asi

    dan martabat klien

    % " 1ibatkan keluarga

    > " ambaran diri klien masih berkurang karena adanyaluka gangrene diabetikum

    9 " Moti/asi klien untuk terus mempertahankan kondisifisiknya.