ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
-
Upload
anonymous-fnanpwatip -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
1/29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS
TIPE II DENGAN GANGREN DIABETIKUM DI RUANG FRESIA II
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 1
1 A!"# W"$m%r$
& Ek" S"r$ De'$
( Fo!$!"#$ T%!%!%
) M%!"$*
+ S%!"!,"r F"#'"
- S"*r$" H"/$,
0 S"m%l Kom"r
Y"!,r$mo!
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2URUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
TAHUN &311
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
2/29
DIABETES MELLITUS
A. Pe!4er#$"!Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (rjatmo, 2002).
B. Kl"$/$k"$
!lasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut "
#. $ipe % " Diabetes mellitus tergantung insulin (%DDM)
2. $ipe %% " Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (&%DDM)
'. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
. Diabetes mellitus gestasional (DM)
5. E#$olo4$
#. Diabetes tipe %"
a. *aktor genetik
+enderita diabetes tidak mearisi diabetes tipe % itu sendiri- tetapi mearisi suatu
predisposisi atau keenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe %.
!eenderungan genetik ini ditemukan pada indi/idu yang memiliki tipe antigen
1.
b. *aktorfaktor imunologidanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi
terarah pada jaringan normal tubuh dengan ara bereaksi terhadap jaringan
tersebut yang dianggapnya seolaholah sebagai jaringan asing. 3aitu otoantibodi
terhadap selsel pulau 1angerhans dan insulin endogen.
. *aktor lingkungan
4irus atau toksin tertentu dapat memiu proses otoimun yang menimbulkan
destruksi selbeta.
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
3/29
2. Diabetes $ipe %%
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin pada diabetes tipe %% masih belum diketahui. *aktor genetik memegang peranan
dalam proses terjadinya resistensi insulin.
*aktorfaktor resiko "
a. 5sia (resistensi insulin enderung meningkat pada usia di atas 67 th)
b. 8besitas
. 9iayat keluarga
'. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
Diabetes dihubungnkan dengan kondisi tertentu atau sindrom hyperglikemia terjadi
dalam hubungannya dengan keadaan penyakit lain, seperti panreas obat : obatan atau
bahan kimia, endokrinopati dan gangguan reseptor insulin.
. Diabetes mellitus gestasional (DM)
Diabetes mellitus yang terjadi pada saat kehamilan.
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
4/29
D. P"#o/$$olo4$6P"#*'"
Defisiensi %nsulin
glukagon; penurunan pemakaian
glukosa oleh sel
glukoneogenesis hiperglikemia
lemak protein glyosuria
ketogenesis B5&; 8smoti Diuresis
ketonemia &itrogen urine ; Dehidrasi
< p emokonsentrasi
sidosis $rombosis
terosklerosis
!ekurangan/olume airan
Mual muntah
9esti gn &utrisi
!urang dari kebutuhan
!oma
!ematian
Mikro/askulerMakro/askuler
gn %ntegritas !ulit
9esiko %njury
agalinjal
&efropati
gn. +englihatan
9etinopati
diabetik
injal9etina
Miokard %nfark angrenStroke
Serebral=antung >kstremitas
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
5/29
E. T"!," ,"! Ge7"l"
!eluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM
umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat
komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. +ada DM lansia terdapat
perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya ber/ariasi dari
kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. !eluhan yang sering
munul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai
serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan
pengobatan la?im.
Menurut Supartondo, gejalagejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan
adalah "
#. !atarak
2. laukoma
'. 9etinopati
. atal seluruh badan
7. +ruritus 4ul/ae
6. %nfeksi bakteri kulit
@. %nfeksi jamur di kulit
A. Dermatopati
. &europati perifer
#0. &europati /iseral
##. miotropi
#2. 5lkus &eurotropik
#'. +enyakit ginjal
#. +enyakit pembuluh darah perifer#7. +enyakit koroner
#6. +enyakit pembuluh darah otak
#@. ipertensi
#A. astropati
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
6/29
8smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan
dapat munul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin.
+erasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi
adekuat terhadap dehidrasi. !arena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium
lanjut.
+enyakit yang mulamula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM
usia lanjut dapat berubah tibatiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin
yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan
gejala khas hiper/entilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi
dan ketonemia. ejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan
berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi
sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
+ada usia lanjut reaksi /egetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan
koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.
F. Pemer$k""! Pe!%!7"!4
#. lukosa darah seaktu
2. !adar glukosa darah puasa
'. $es toleransi glukosa
!adar darah seaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mgCdl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
!adar glukosa darah seaktu
+lasma /ena
Darah kapiler
!adar glukosa darah puasa
+lasma /ena
Darah kapiler
#00
A0
##0
0
#00200
A0200
##0#20
0##0
E200
E200
E#26
E##0
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
7/29
!riteria diagnostik F8 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan "
#. lukosa plasma seaktu E200 mgCdl (##,# mmolC1)
2. lukosa plasma puasa E#0 mgCdl (@,A mmolC1)'. lukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi @7
gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) E 200 mgCdl
G. Pe!"#"l"k"!""!
$ujuan utama terapi diabetes mellitus adalah menoba menormalkan akti/itas insulin
dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi /askuler serta
neuropati. $ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah menapai kadar glukosa
darah normal.
da 7 komponen dalam penatalaksanaan diabetes "
#. Diet
2. 1atihan
'. +emantauan
. $erapi (jika diperlukan)
7. +endidikan kesehatan
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
8/29
H. Pe!4%mp%l"! D"#"6Pe!4k"7$"!
Biodata
+enderita diabetes mellitus dapat mengenai seluruh usia, biasanya untuk tipe %DDM
munul pada usia muda dan &%DDM pada usia deasa
Riwayat kesehatan
Kel%*"! %#"m" ,"! R$'""# kee*"#"! ek"r"!4
!eluhan yang sering munul adalah " kelemahan, polyuria, polydipsia dan
polyphagia, disamping keluhan sistemik lainnya.
R$'""# kee*"#"! ,"*%l%
+ada tipe &%DDM sering ditemukan adanya kebiasaan pemasukan kalori berlebihan
yang menyebabkan timbulnya obesitas pada penderita, ataupun adanya riayat pernah
mengalami penyakit yang berhubungan dengan kelenjar pankreas dan insulitis
R$'""# kee*"#"! kel%"r4"
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan seara
genetik, hal ini terjadi akibat adanya kelainan fungsi atau jumlah selsel beta
(+rie,#7).') buat genogram.
Pemer$k""! F$$k
+emeriksaan fisik meliputi pemeriksaan sistem tubuh seara menyeluruh dengan
menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
a) Sistem >ndokrin
Biasanya didapatkan data polifagi, polidipsi, mual, muntah, kehilangan BB atau
obesitas, pembesaran tyroid, bau aseton.
b) Sistem !ardio/askuler
Biasanya didapatkan data hipotensi ortostatik, akral dingin, nadi perifer melemah
terutama pada tibia posterior dan dorsalis pedis, G9$ menurun dan dapat pula
ditemukan adanya keluhan nyeri dada. pabila telah terdapat kelaianan jantung
akan diperoleh kelainan gambaran >! lambat.
) Sistem +ernafasan
Biasanya didapatkan pernafasan kusmaul bila sudah terkena ketoasidosis, nafas
bau aseton.
d) Sistem +enernaan
Biasanya didapatkan data mual, muntah, perasaan penuh pada perut, konstipasi,penurunan BB. $etapi dapat pula ditemukan napsu makan yang meningkat.
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
9/29
e) Sistem +erkemihan
Biasanya didapatkan data poliuri dan nokturia, bahkan dalam tahap lanjut klien
dapat mengidap penyakit gagguan ginjal kronis.
f) Sistem %ntegumen
Biasanya didapatkan data turgor kulit menurun, bisulbisul, keluhan gatalgatal,
luka dan penurunan suhu tubuh.
g) Sistem Muskuloskeletal
Biasanya didapatkan kelemahan kaki, kekakuan pada ekstemitas baah.
h) Sistem +ersarafan
Biasanya didapatkan data penurunan fungsi sensasi sensori, nyeri, penurunan suhu
pada kaki, penurunan reflek, nyeri kepala dan bingung.
i) Sistem +engindraan
Biasanya didapatkan data gangguan pada pengindraan, penglihatan berupa
katarak, penglihatan kabur.
D$"4!o" keper"'"#"!
#. 9isiko !urang /olume airan yang berhubungan dengan diuresis osmotik,
intake yang kurang.
2. !etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
defisiensi insulin dan penurunan masukan oral, peningkatan laju metabolisme.
$ujuan " kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
!riteria asil
+asien dapat menerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
%nter/ensi "
$imbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
$entukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang
dapat dihabiskan pasien.
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
10/29
uskultasi bising usus, atat adanya nyeri abdomen C perut kembung, mual, muntahan
makanan yang belum sempat dierna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan
indikasi.
Berikan makanan air yang mengandung ?at makanan (nutrien) dan elektrolit dengan
segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
1ibatkan keluarga pasien pada penernaan makan ini sesuai dengan indikasi.
8bser/asi tandatanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit
lembabCdingin, denyut nadi epat, lapar, peka rangsang, emas, sakit kepala.
!olaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
!olaborasi pemberian pengobatan insulin.
!olaborasi dengan ahli diet.
'. 9esiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan kadar gula darah tinggi,
penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, infeksi saluran pernafasan dan
perkemihan yang sudah ada sebelumnya.
. !elemahan berhubungan dengan penurunan produksi energi, defisiensi insulin
atau peningkatan kebutuhan energi.
7. !urang pengetahuan berhubungan dengan kurang daya ingat, kesalahaninterpretasi informasi atau tidak mengenal sumber informasi tentang penyakitnya.
6. 9isiko terjadinya edera berhubungan dengan penurunan sensoris penglihatan
dan sentuhan.
$ujuan " pasien tidak mengalami injury
!riteria asil " pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injury
%nter/ensi "
indarkan lantai yang liin.
unakan bed yang rendah.
8rientasikan klien dengan ruangan.
Bantu klien dalam melakukan akti/itas seharihari
Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi
@. angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya C menurunnya
aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
11/29
A. angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
. angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
#0. !eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.
##. +otensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan
tingginya kadar gula darah.
#2. Gemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
#'. !urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, peraatan dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
#. angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu
anggota tubuh.
#7. angguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
12/29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS TIPE II
DENGAN GANGREN DIABETIKUM DI RUANG FRESIA II
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
. +>&!=%&
#. +engumpulan Data
a. %dentitas !lien
&ama " &y. 5mur " ' tahun
=enis kelamin " +erempuan
gama " %slam
Status " Menikah
+endidikan " SD (tidak tamat)
+ekerjaan " %bu rumah tangga
$empat tinggal " =l. Gipagalo 9$.2 9F.%4 !el. Margasari, Buah Batu
&o. 9eg C Med. 9e " 000'0''@# C #00#'@7
$anggal M9S " #0 Desember 20#0
$anggal pengkajian " '0 Desember 20#0
b. %dentitas +ennggung =aab
&ama " $n. F
5mur " 72 tahun
+ekerjaan " Firasasta
ubungan dengan klien " Suami
. 9iayat !esehatan
#) 9iayat kesehatan sekarang
a) !eluhan utama saat masuk rumah sakit
!lien mengalami luka akibat menekan batu pada aktu berjalan ditelapakkaki kanan, luka menyebar sehingga menggangu akti/itas sehari : hari
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
13/29
dirumah dengan skala nyeri sedang sejak satu bulan sebelum masuk rumah
sakit.
b) !eluhan utama saat dikaji
!lien mengatakan luka habis dioperasi pembersihan luka akibat luka yangmenekan batu pada aktu berjalan dikaki sebelah kanan bagian telapak dan
punggung kaki sehingga luka yang dirasakan mengganggu akti/itas klien
dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada aktu satu hari saat
dikaji.
2) 9iayat kesehatan dahulu
!lien menderita penyakit kening manis sejak satu tahun yang lalu, pernah
kontrol ' kali kedokter praktek dan diberi terapi dokter libenlamide # kali
sehari. Setelah itu pasien tidak pernah ontrol kedokter maupun petugas
kesehatan lainnya. !lien juga suka mengkonsumsi makanan manis seperti airteh manis dan makanan pasar setiap harinya.
') 9iayat kesehatan keluarga
!eluarga klien tidak ada yang menderita penyakit ini sebelumnya, baik orang
tua maupun anak : anaknya serta suaminya.
d. +ola ktifitas sehari : hari ( D1 )
&
8
!$%4%$S S>B>15M S$ S!%$
# &utrisi
a. Makan
=enis
=umlah
*rekensi
!eluhan
b. Minum
=enis
=umlah
*rekensi
!eluhan
&asi, sayuran, ikan,
daging, tempe, tahu.
# porsi (# piring)
' kali sehari
Selalu merasa lapar
ir putih, susu, teh
# gelas belimbing
#0#7 gelas
Selalu merasa haus
&asi biasa diet DM
#700 kkal
' kali sehari
o Mual
o Diberikan
insulin ' kali #2
unit seara
subutan
setengah jam
sebelum makan.
ir putih
# gelas belimbing
6@ gelas
$idak ada
2 >liminasi
a. B!
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
14/29
*rekensi
=umlah
Farna
!eluhan
b. BB
*rekensi
Farna !onsistensi
keluhan
Sering, terutama
malam hari lebih
dari ' kali
#000 : #7000
perhari
!uning jernih
Sering kening
2 hari satu kali
BB, apabila
minum susu # kali
sehari
!uning
1embek
$idak ada
Sering, terutama
malam hari, 2 kali
#000 : #7000
perhari
!uning
Sering kening
# kali sehari
!uning
1embek
$idak ada
' +ersonal hygiene
a. Mandi
b. !eramas
. osok gigi
d. unting kuku
2 kali sehari, sendiri
# kali sehari
# kali sehari # kali seminggu
# kali sehari, diseka
pakai lap dibantu
keluarga atau
peraat
# kali sehari
=arang Belum pernah sejak
masuk rumah sakit
%stirahat dan tidur
a. Siang
b. Malam 2' jam
' jam, sering
terbangun karena
B!
' jam
' jam, sering
bangun karena
B!
7 kti/itas !lien adalah seorang
ibu rumah tangga
dengan akti/itas seperti
menui pakaian,
menui piring, masak,
kepengajian # kali
seminggu
!lien hanya ditempat
tidur.
e. +emeriksaan *isik
!eadaan umum " 1emah
!esadaran " Gompos mentis
$anda : tanda /ital
$ekanan darah " #'0C0 mmg &adi " A6 kaliCmenit
9espirasi " 20 kaliCmenit
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
15/29
$emperatur " '6,2 0 G
Berat badan " 70 kg
$inggi badan " #70 m
#) System >ndokrin+oliphagi, polidipsi, mual, kehilangan berat badan 7 kg ( sebelum masuk
rumah sakit berat badan klien 77 kg dan setelah masuk rumah sakit berat
baadan klien menjadi 70 kg ), tidak ada pembesaran tiroid
2) System pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan uping hidung, dapat
membedakan baubauan seperti kopi,the dan minyak kayu putih, pengeluaran
seret tidak ada, thorak simetris, massa tidak ada, ekspansi paruparu dan
thorak simetris, bunyi resonan, hee?ing tidak ada, batuk tidak brdahak,
respirasi 20 kali per menit
') System kardio/askuler
!ongjungti/a anemis, kuku tampak agak puat, akral perifer teraba dingin,
=4+ tidak ada, ulbing finger tidak ada, apilarry refill kurang dari ' detik
yaitu 2 detik, pulsasi nadi kuat, irama nadi teratur, denyut nadi A6 kali
permenit, $ekanan darah " #'0C0, jantung simetris, tidak ada pembengkakan
jantung, bunyi suara dullness, S#ES2 di %GS 2 dan .
) System penernaan
Bentuk mulut simetris, ada karies gigi, sensitifitas terhadap panas dan dingin
ada, lidah simetris tampak kotor dan berak putih, dapat membedakan rasamanis, asin dan pahit, sakit menelan, mual, distensi abdomen, bising usus ada
frekuensi A kali permenitan, teratur, bunyi gemuruh dan tidak ada bruit, nyeri
tekan abdomen, bunyi timpani diatas lambung dan pekak diatas kandung
kemih.
7) System perkemihan
Sering kening malam hari frekuensi lebih dari ' kali, poliuri, arna kuning
dan tidak terpasang kateter.
6) System integument
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
16/29
Mukosa bibir kering, arna puat, turgor kulit kurang elastis, ada luka
gangrene diabetikum pada kaki kanan bagian punggung dan telapak kaki,
hematom bekas infus lama di tangan kiri atas, temperature tubuh - '6,2 HG
@) System muskuluskeletal
!lien belum dapat melakukan akti/itas seara mandiri, lingkar lengan atas
kanan dan kiri adalah 2' m, kekuatan kurang, rentang gerak kurang karena
tangan kiri terpasang infus.
A) System persarafan
!eadaan umum lemah, kesadaran ompos mentis, GS " >, M6, 47, test
memori baik, reflek fisiologis semuanya, test sensoris baik, refleks ho/stek
tidak ada, rasa baalbaal pada kaki, repleks karpopedal tidak ada, akral kaki
dingin.
) System pengindraan
Bentuk telinga simetris, pendengaran baik dengan dapat mendengarkan
ertanyaan yang ditanyakan,penglihatan agak burampalpebra edema,repleks
berkedip ada, mampu mengikuti arah benda yang ditunjukan, tidak ada
strabismus, peniuman baik dapat membedakan bau teh dan kopi, pengeapan
baik mampu membedakan rasa manis, asin dan pahit.
f. +engkajian kaki diabeti
o +emeriksaan kaki
!alus
!uku tebal, infeksi jamur, tumbuh kedalam
kral dingin
o +engkajian +>D%S deItra
+ " +erfusi
+erabaan kaki dingin
%skemik
> " >Itent C ukuran luka
1uka # " +anjang # m, lebar #,7 m
1uka 2 " +anjang 2 m, lebar 2 m
1uka ' " +anjang #.7 m, lebar # m
D " Depth C kedalaman luka
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
17/29
1uka # " rade #, luka sampai dermis
1uka 2 " rade ', dalam ' m luka sampai tulang
1uka ' " rade 2, dalam # m luka sampai tendon
% " %nfeksi
1uka # " >dema, arna dasar luka merah
1uka 2 " $idak nyeri, ada jaringan nekrotik, arna dasar kuning,
pus, tidak berbau.
1uka ' " bses, edema, tidak nyeri.
S " Sensasi
9asa baal
g. Data +sikologis
#) Status emosi
!lien merasa sudah mulai stabil
2) !eemasan
!lien masih merasa emas ringan
') +ola koping
!lien sudah bisa menerima penyakitnya dan berusaha mempertahankan
kondisi kesehatannya.
) aya komunikasi
!lien kooperatif, biara laner, bisa menggunakan bahasa %ndonesia dengan
baik dan mengerti apa yang dipertanyakan.
7) !onsep diri
!lien merasa gambaran diri berkurang karena adanya luka pada kaki, harga
dirinya merasa tidak berarti lagi bagi keluarganya, peran sebagai ibu rumah
tangga berkurang dan merasa orang lain tidak bisa menerima kondisi fisiknya.
h. Data Sosial
ubungan dan pola interaksi antara pasien dan keluarga terjalin dengan baik dan
harmonis, begitupun dengan masyarakat. $erlihat adanya keluarga dan tetangga
yang sering membesuk.
i. Data Spiritual
#) !eyakinan hidup
!lien beragama islam
2) 8ptimisme terhadap kesembuhan penyakit
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
18/29
Sebelum M9S sudah tidak berarti lagi bagi keluarganya dan merasa
penyakitnya sudah tidak bisa disembuhkan lagi, namun sekarang klien sudah
menerima penyakitnya dan optimis penyakitnya bisa disembuhkan.
') angguan dalam melaksanakan ibadah
Selama diraat di rumah sakit klien tidak pernah melaksanakan ibadahnya
sesuai keyakinan, alasannya karena terpasang infus, mobilisasi yang kurang
serta adanya gangren.
j. Data +enunjang
1aboratorium
&
8 &M $>S$
$&1
5&%$
&%1%
&89M1#2 Des #0 '0 Des #0 '# Des #0
# ematologi
Darah rutin
emoglobin ematorit 1eukosit
>ritrosit $rombosit
!imia klinik lbumin +rotein total
5reum !reatinin DS &atrium !alium !alsium
2'7
#0,#'0
.A00',2A
26.000
2,@
6,A
'0,2#A#267,
','6
,A'#
A.200,2
'6#.000
#60,622A##',
gCd1J
Cmm'
=utaCu1Cmm'
gCd1
gCd1
mgCd1mgCd1mgCd1m>KC1m>KC1
mgCd1
#2#6'7@
00##'00',67,A#7000070000
',,A
6,6A,@
#7700,70, #0#'7#7',67,7
,@7,2
k. +rogram dan 9enana +engobatan
#) %4*D 91 " &al (2 " #) " 20 ttsCmnt
2) GifrofloIain infus " 2 I @70 mg diguyur perinfus
') Metronida?ole infus " ' I 700 mg diguyur perinfus
) GefotaIime " ' I # grC%47) trapid " ' I #2 unitCSG
6) eparin " ' I 700 unitCSG
@) Metolopramide " ' I # ampulC%4
A) !S9 " ' I # tabletCoral
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
19/29
2. nalisa Data
D$ %&$>9+9>$S% MS1
Data subjektif
!lien mengatakan porsi
yang diberikan hanya L
dihabiskan.
!lien mengeluh mual
Data objektif
BB saat dikaji " 70 kg
$B saat dikaji " #70 m
+emeriksaan abdomen "
distensi abdomen, nyeri
tekan, bising usus ada
frekensi A kali C menit
%njeksi insulin ' I #2 unit
seara subutan setengah
jam sebelum makan
DS 2'7 mgCd1
%M$ 22 kgCm2
1ingkar lengan kanan dan
kiri 2' m
Defisiensi %nsulin
$ransport glukosa kedalam
jaringan terganggu
$idak ada reseptor insulin
kedalam selCjaringan
=aringan kekurangan nutrisi
+emeahan lemak dan glukosa
dari nonkarbohidrat
(gluoneogenesis)
+enurunan berat badan
Status nutrisi kurang
&utrisi jaringan kurang dari
kebutuhan
Data subjektif
!lien mengatakan baal :
baal pada kaki
Data objektif
1uka gangren diabetikum
pedis deItra bagian
punggung dan telapak kaki
kral kaki dingin
1uka ada ' area "
1uka # (grade #,
sampai lapisan dermis) 1uka 2 (grade ',
sampai tulang ' m
kedalaman) 1uka ' (grade 2,
sampai tendon 2 m
kedalaman)
1eukosit A00 mm'
Defisiensi insulin
lukosa darah tidak ditransfer
kejaringan
+eningkatan glukosa
8smolaritas meningkat
&utrisi dan oksigen tidak dapat
mensuplai kejaringan perifer
=ika terjadi luka menyebabkan
nekrosa dan pada luka yang
tidak teraatt dapat
menyebabkan mudah
berkembang biak
mikroorganisme
+otensial infeksi
9esiko terjadinya penyebaran
infeksi
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
20/29
Data subjektif
!lien mengatakan demam,
menggigil.
Data objektif +erabaan kulit panas
$emperatur " ',A 0G
&adi " A kaliCmenit
>kspresi ajah meringis
1eukosit " A00 Cmm'
$erjadi reaksi imun yang
mengeluarkan ?at pyrogen dan
endogen yang akan membentuk
prostaglandin di hipotalamus
bagian thermoregulator
Merangsang pusat
keseimbangan suhu tubuh
Suhu tubuh meningkat
ipertermi
angguan thermoregulasi
hipertermi
Data subjektif
!lien merasa gambaran
dirinya berkurang karena
adanya luka pada kaki
kanannya
!lien merasa harga dirinya
tidak berarti lagi bagi
keluarganya serta peran
sebagai ibu rumah tangga
berkurang dan merasa orang
lain tidak bisa menerima
kondisi fisiknya
Data objektif
da gangren diabetikum di
kaki kanannya
>kspresi ajah tampak
emas
kral kaki dingin
Defisiensi insulin tubuh
!ondisi kronis C menahun
Body image terganggu
!urang konsep diri
angguan konsep diri
'. Diagnosa !eperaatan
&
8D%&8S !>+>9F$&
'0 D>S>MB>9 20#0
&M +>9F$ +9*
#
2
'
&urisi jaringan kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh
dalam menggunakan glukosa " defesiensi
insulin.
9esiko terjadinya penyebaran infeksi
berhubungan dengan adanya luka gangren
diabetikum
angguan thermoregulasi hipertermiberhubungan dengan adanya proses
inflamasi
>ka Sari Dei
>ka Sari Dei
>ka Sari Dei
>ka Sari Dei
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
21/29
angguan konsep diri berhubungan dengan
adanya gangrene diabetikum
B. +>9>&G&&
&
8
D%&8S
!>+>9F$&
%&$>94>&S%
$5=5& $%&D!& 9S%8&1
# &urisi jaringan kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh
dalam menggunakan
glukosa " defesiensi
insulin.
Data subjektif
!lien mengatakan
porsi yang diberikan
hanya L dihabiskan.
!lien mengeluh
mual
Data objektif
BB saat dikaji " 70
kg
$B saat dikaji " #70
m
+emeriksaan
abdomen " distensi
abdomen, nyeri
tekan, bising usus
ada frekensi A kaliC menit
%njeksi insulin ' I
#2 unit seara
subutan setengah
jam sebelum makan
DS 2'7 mgCd1
%M$ 22 kgCm2
1ingkar lengan
kanan dan kiri 2'
m
&utrisi jaringan
terpenuhi
$ujuan jangka pendek "Dalam aktu 2 I 2
jam diharapkan setelah
dilakukan inter/ensi
keperaatan defisiensi
insulin teratasi dengan
kriteria e/aluasi "
!lien mengatakan
porsi makanan
yang diberikan
dihabiskan Mual hilang atau
berkurang
bdomen datar
DS kurang dari
#0 mgCd1
#. Monitor tanda :
tanda /ital setiap
jam
2. $imbang berat
badan setiap hari
'. uskultasi bising
usus " atat adanya
nyeri abdomen,
mual dan muntah.
. 1ibatkan keluarga
7. Berikan
pengobatan insulin
seara teratur-
setengah jam
sebelum makan
injeksi insulin ' I
#2 unit seara
subutan.
6. !olaborasi dengan
tim gi?i dalam
#. Mengetahui dan
memberikan
patokan dasar
perbandingan C
pengenalan
terhadap temuan
abnormal.2. 5ntuk mengkaji
pemasukan
makanan yang
adekuat termasuk
absorbs dan
utilitasnya.
'. iperglikemi dan
gangguan fungsi
keseimbangan
airan dan
elektrolit dapat
menurunkan
motilitas C fungsi
lambung.
. !eluarga
merupakan orang
yang paling tahu
dan kenal klien.
7. %nsulin regular
memiliki aitan
epat sehingga
memperepat
membantu
memindahkan
glukosa kedalam
sel.
6. Dapat menentukan
diit klien sesuai
kebutuhan tubuh
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
22/29
menentukan diit -
&asi Biasa diet
DM #700 kkal
@. !olaborasi dengan
tim laboratorium
untuk pemeriksaan
gula darah
klien dalam
pemenuhan
glukosa tubuh.
@. Dapat memantau
dan mengetahui
kadar gula darah
saat dilakukan
pemeriksaan.
2 9esiko terjadinya
penyebaran infeksi
berhubungan dengan
adanya luka gangren
diabetikum
Data subjektif
!lien mengatakan
baal : baal pada
kaki
Data objektif
1uka gangren
diabetikum pedis
deItra bagian
punggung dan
telapak kaki
kral kaki dingin
1uka ada ' area " 1uka # (grade
#, sampai
lapisan dermis) 1uka 2 (grade
', sampai
tulang ' m
kedalaman)
1uka ' (grade
2, sampai
tendon 2 m
kedalaman) 1eukosit A00 mm'
da pus
$ujuan jangka panjang"
+enyebaran infeksi
tidak terjadi.
$ujuan jangka pendek "
Diharapkan dalam '
hari setelah dilakukantindakan keperaatan,
penyebaran inrfeksi
tidak terjadi, dengan
riteria e/aluasi "
1uka sudah
menunjukkan
tanda : tanda
penyembuhan -
nyeri, kemerahan,
epitelisasi,
granulasi, pustidak ada.
#. 8bser/asi keadaan
luka
2. +ertahankan tehnik
asepti.
'. 1akukan
peraatan luka 2
kali sehari dengan
kompres &al
0,J
. Berikan obat
antibiotika sesuai
indikasi -
Metronida?ole ' I
700 mg,
GiprofloIain 2 I
@70 mg, injeksi
GefotaIime ' I #
gram.
#. Mengetahui
apakah ada tanda :
tanda penyebaran
infeksi.
2. !adar glukosa
yang tinggi dalamdarah akan
menjadi media
terbaik bagi
pertumbuhan
kuman
'. 5ntuk menegah
terjadinya
penyebaran infeksi
sehingga sirkulasi
jaringan perifer
tidak terganggu.
. ntibiotika
merupakan obat
yang dapat
menghambat dan
membunuh kuman
untuk menegah C
mengatasi
penyebaran
infeksi.
' angguan
thermoregulasi
hipertermi berhubungan
dengan adanya proses
inflamasi
Data subjektif
!ilen mengatakan
demam, menggigil.
Data objektif
$ujuan jangka panjang"
$emperature tubuh
dalam batas normal
$ujuan jangka pendek "
Diharapkan dalam
aktu # I 2 jam
setelah dilakukan
tindakan keperaatanproses inflamasi tidak
terjadi dengan kriteria
#. 5kur temperatur
tubuh setiap ' jam
2. Beri kompres
hangat di daerah
frontal dan aIilla
#. Sebagai auan
untuk mengetahui
keadaan
temperatur tubuh
klien.
2. !ompres hangat
dapat menekan
pusatthermoregulasi
sehingga
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
23/29
+erabaan kulit panas
$emp " ',A 0G
&adi " A
kaliCmenit
>kspresi ajahmeringis
1eukosit " A00
Cmm'
e/aluasi "
Suhu '6 : '@,7 0G
&adi " 60A0 kali
permenit
+erabaaa kulithangat
>kspresi ajah
tidak meringis lagi
1eukosit " .00 :
##.'00 Cmm'
'. Beri obatantipiretik seperti
+araetamol 700
mg diminum
seara oral
. Beri minum air
putih 2' gelas
7. Beri penyuluhan
kesehatan tentang
mengatasi demam
untuk tidak
memakai selimut
dan pakaian yang
tebal
merangsang
/asodilatasi
pembuluh darah
'. 8bat antipiretik
merupakan bekerja
pada pusat
thermoregulasi
. +eningkatan
temperatur tubuh
mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat
sehingga perlu
diimbangi denganasupan airan yang
banyak
7. +akaian tipis
membantu
mengurangi
penguapan tubuh
angguan konsep diri
berhubungan dengan
adanya gangrene
diabetikum
Data subjektif
!lien merasa
gambaran dirinya
berkurang karenaadanya luka pada
kaki kanannya
!lien merasa harga
dirinya tidak berarti
lagi bagi
keluarganya serta
peran sebagai ibu
rumah tangga
berkurang dan
merasa orang lain
tidak bisa menerima
kondisi fisiknya
Data objektif
$ujuan jangka panjang"
angguan itra tubuh
teratasi
$ujuan jangka pendek "
Dalam aktu 2' hari
setelah dilakukan
tindakan keperaatan
masalah teratasidengan kriteria
e/aluasi "
>kspresi ajah
tidak emas lagi
kral kaki hangat
!lien mampu
mangatasi masalah
kondisi fisiknya
#. !aji respon /erbal
dan non/erbal
klien tentang tubuh
klien
2. $entukan harapanpasien tentang
gambaran diri
klien.
'. $anyakan dan
tentukan apakah
perubahan fisik
saat ini telah
dikaitkan ke dalam
itra tubuh klien.
. Berikan peraatan
#. 5ntuk mengetahui
masalah apa yang
dihadapi klien
terkait kondisi
fisiknya agar dapat
membantu
mengatasinya.
2. gar dapat
meningkatkan
proses
penyembuhan
klien
'. Mengetahui
apakah
keadaannya ini
berpengaruh dalam
memenuhi
kebutuhan
akti/itasnya
. Menjaga pri/asi
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
24/29
da gangren
diabetikum di kaki
kanannya
>kspresi ajah
tampak emaskral kaki dingin
dengan ara
menjaga pri/asi
dan martabat klien
dan martabat klien
dapat membantu
psikologis klien
sehingga
mempermudahpenyembuhan
penyakit klien.
G. +>1!S&&
$&1 C =M D+ $%&D!& +9*'0 Desember 20#0
0@.'0
2 Mengganti laken
asil " klein merasa nyaman setelah diganti laken
0A.00 #, 2 Mengukur tanda : tanda /italasil "
$D " #'0C0 mmg
$ " '6,2 0G
+ " A6 ICmenit
99 " 20 ICmenit
0A.'0 # Menimbang berat badan klien "
BB " 70 kg $B " #70 m
%M$ " 22 kgCm2
0.00 2 Melakukan peraatan luka dengan kompres &al
0, J
asil "
1uka # " >dema, arna dasar luka merah
1uka 2 " $idak nyeri, ada jaringan nekrotik,
arna dasar kuning, pus, tidak berbau.
1uka ' " bses, edema, tidak nyeri.
0.'0 #, 2 Melakukan pengkajian - pengumpulan data, analisa
data dan diagnose keperaatan serta inter/ensi
0.7 # Melakukan pemeriksaan abdomen
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
25/29
asil "
%nspeksi " Distensi abdomen
uskultasi " Bising usus ada, frekensi A
kaliCmenit
+alpasi " &yeri tekan abdomen +erkusi " $ympani
#0.00 2 Memberikan obat antibiotika
asil "
GiprofloIain infus @70 mg diguyur
perinfus
Metronida?ole infus 700 mg diguyur
perinfus
GefotaIime injeksi " # gr per %4 selang
#0.#7 # Memberikan obat antiemeti "
Metohlorpamide # ampulC%4 selang
asil " mual berkurang
#0.'0 # Melibatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
perenanaan makan sesuai indikasi
asil "
!eluarga terutama anaknya mampu
memberikan makan klien
##.00 #, 2 Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien
dan keluarganya tentang pengertian, penyebab,
gejala, pengobatan dan peraatan luka dirumahserta ara pemberian insulin dirumah
asil "
!ilien dan keluarga mengerti tentang penyakit
klien serta ara peraatan luka, pengobatan
dan pemberian insulin dirumah.
#2.00 # Memberikan insulin #2 unit seara subutan
#2.'0 # Memberikan klien makan makanan yang diberikan
rumah sakit
asil "
+orsi yang diberikan dihabiskan klien L bagian
#2.'7 # Mengganti airan infus 9120 tetesCmenit
#'.00 #, 2, ' Melakukan salam terminasi dan kontrak aktu
untuk besok.
asil " klien dan keluarga menyetujuinya.
'# Desember 20#0
0@.'0
#
Memberikan insulin #2 unit seara subutan
0A.00 # Menimbang berat badan klien
asil " BB " 70 kg
$B " #70 m
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
26/29
%M$ " 22 kgCm2
0A.'0 2 Mengobser/asi keadaan luka "
asil " edema
0A.7 2 Mempertahankan tehnik asepti saat melakukan
peraatan luka
0.00 2 Melakukan peraatan luka dengan kompres &al
0, J
asil "
1uka # " edema
1uka 2 " kemerahan, nyeri, luka sampai tulang
1uka ' " kemerahan pus tidak ada, nyeri, tidak
ada abses, luka sampai tendon
#0.00 2 Memberikan obat antibiotika "
GiprofloIain infus @70 mg diguyur
perinfus
Metronida?ole infus 700 mg diguyur
perinfus
GefotaIime injeksi # grC%4 selang
#0.'0 Mengkaji respon /erbal dan non/erbal klien
tentang kondisi fisiknya serta menanyakan apakah
perubahan fisik saat ini mengganggu.
asil "
!lien merasa gambaran diri berkurang karenaadanya luka pada kaki, harga dirinya merasa tidak
berarti lagi bagi keluarganya serta peran sebagai ibu
rumah tangga berkurang dan merasa orang lain
tidak bisa menerima kondisi fisiknya.
##.00 ' Mengukur temperatur tubuh klien
asil "
$ " ',A 0G
##.#7 ' Memberikan kompres hangat didaerah frontal dan
aIilla serta memberikan minum 2' gelas
##.20 ' Memberikan obat antipiretik, yaitu paraetamol 700
mg
asil " temperature mulai turun yaitu " 'A 0G
#2.00 # Memberikan insulin #2 unit seara subutan
#2.'0 # Memberikan klien makan makanan yang telah
disediakan rumah sakit
asil " porsi yang diberikan dihabiskan
#'.00 ' Mengukur temperatur tubuh klien
asil " $emperatur " '6,@0
G
#.00 #, 2, ', Melakukan salam terminasi dan kontrak aktu
untuk hari selasa tanggal =anuari 20##
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
27/29
asil " klien menyetujuinya.
D. >415S%
$&1 C
=MD+ $%&D!& +9*
'# Des 20#0
0A.'0
# S " !lien tidak mengeluh mual lagi
8 "
BB" 70 kg
$B" #70 m
%M$ " 22 kgCm2
+orsi yang disediakan dihabiskan
Distensi abdomen masih
Bising usus ada
DS " 22A mgCd1
" Masalah teratasi sebagian
+ " $eruskan therapy dan inter/ensi D+ ##. $imbang BB setiap hari
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
28/29
2. Gatat adanya nyeri abdomen, mual dan muntah'. 1ibatkan keluarga. Berikan pengobatan insulin seara teratur sesuai
indikasi - ' I #2 unit per subutan7. !olaborasi dengan tim laboratorium dalam
pemeriksaan gula darah
% " !olaborasi dengan tim dokter dalam pemberiantherapy lanjutan dan kolaborasi dengan tim gi?i
dalam menentukan diit klien &asi Biasa dengan diit
DM #700 kkal
> " Mual teratasi
9 " Berikan insulin seara teratur
#0.00 2 S " !lien mengatakan kakinya masih baal
8 "
kral kaki dingin
!eadaan luka "
1uka # " edema
1uka 2 " kemerahan, nyeri, luka sampai tulang
1uka ' " kemerahan pus tidak ada, nyeri, tidak
ada abses, luka sampai tendon
1uka tidak berbau, balutan luka tidak berbau
" Masalah teratasi sebagian
+ " $eruskan peraatan luka dan pemberiantherapy antibiotika " GiprofloIain infus 2 I @70 mg Metronida?ole infus ' I 700 mg %njeksi GefotaIime ' I # gr
% " Basahi luka dengan kompres &al 0, J
> " 1uka sudah mulai ada tanda : tandakemerahan
9 " anti balutan setiap 2 ICsehari
#'.00 ' S " !lien mengatakan tidak demam dan
menggigil lagi
8 "
kral hangat
$emp '6,@ 0G
&adi A6 kaliCmenit
>kspresi ajah tampak tenang
1eukosit " A.200 Cmm'
" Masalah teratasi semua
+ " Monitor temperatur tubuh setiap 6 jam
% " Mengukur tanda : tanda /ital " $ekanan darah, nadi,temperature dan respirasi.
-
7/26/2019 ASKEP ENDOKRIN_DM.docx
29/29
> " $emperature tubuh normal
9 " +ertahankan suhu tubuh dalam batas
&ormal '6 : '@ 0G
#'.'0 S " !lien masih merasa gambaran dirinya berkurangkarena adanya luka pada kaki kanannya.
8 "#. >kspresi ajah masih emas
2. kral hangat'. da gangrene diabetikum pada kaki kanannya
" Masalah belum teratasi
+ " $eruskan inter/ensi keperaatan D+
#. !aji respon /erbal dan non/erbal klien tentang
tubuh klien2. $entukan harapan klien tentang gambaran
tubuh'. $anyakan dan tentukan apakah perubahan fisik
saat ini telah dikaitkan ke dalam itra tubuh
klien.. Berikan peraatan dengan ara menjaga pri/asi
dan martabat klien
% " 1ibatkan keluarga
> " ambaran diri klien masih berkurang karena adanyaluka gangrene diabetikum
9 " Moti/asi klien untuk terus mempertahankan kondisifisiknya.