ANALISIS PENGARUH PEMELIHARAAN MACHINERY DARI …
Transcript of ANALISIS PENGARUH PEMELIHARAAN MACHINERY DARI …
ANALISIS PENGARUH PEMELIHARAAN MACHINERY DARI NORMAL SURVEY SYSTEM KE CONTINUOUS SURVEY SYSTEM DAN
PENERAPAN MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM
Ifur Roifurrijal, Gerry Liston Putra
Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Abstrak
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai metode pemeliharaan yang dianggap belum tepat dalam pemilihan metode pemeliharaan machinery dan tidak diterapkanya sebuah management yang berdampak kepada efektivitas kerja. Terdapat tiga kajian utama yaitu, Normal Survey System, Continuous Survey System dan Maintenance Management System. Penelitian betujuan untuk mengetahui metode yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan dimana memperhitungkan dari segi biaya dan waktu serta pengelolaan pemeliharaan pada setiap kegiatan agar menciptakan pekerjaan yang lebih efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian bahwa metode yang sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut adalah metode Continuous Survey System disertai dengan menerapkan Maintenance Management System.
Kata Kunci : Normal Survey System; Continuous Survey System; Maintenance Management System.
Analysis Influence The Application Of Maintenance Machinery Than Normal Survey System To Continuous Survey System And Implementation Of Maintenance
Management System
Abstract
The isues which examined in this research are about maintenance methods where the choosen method considered does not suitable for machinary maintenance and no applied of management system that has impacts on the effectiveness. There are three main study, Normal Survey System, Continous Survey System and Maintenance Management System. The research aimed to know the suitable methods to be applied for the company where the method should consider the cost, time and maintenance management in every activities in order to creat effectivness. The methods which used in this reaserch are survey and interview. According to the result of the research, the suitable method for the company needs is Continuous Survey System method along with implementing Maintenance Management System. Key Words : Normal Survey System; Continuous Survey System; Maintenance Management System.
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kelautan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari
daerah perairan. Tercatat bahwa Indonesia memiliki luas total sebesar 7,7 juta km2 yang
terdiri dari 1,9 juta km2 daratan dan 5,8 juta km2 perairan (Pusat Data Statistik dan Informasi
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, 2009). Dengan kondisi tersebut tentu dibutuhkan
moda yang mampu mempererat wilayah kesatuan dan persatuan Indonesia salah satunya
adalah kapal laut. Kapal laut merupakan sarana transportasi yang penting dalam aktivitas
hubungan antara masyarakat dari pulau satu dengan pulau yang lainnya. Kapal merupakan
moda transportasi yang sarat akan regulasi (aturan). Sejak kapal dipesan untuk dibangun
hingga kapal beroperasi dan mendapat perawatan, selalu ada peraturan yang harus dipatuhi
dan di dalam proses pelaksanaannya pun selalu dilakukan pengawasan.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mewujudkan keadaan terpenuhinya persyaratan
keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan. Perawatan kapal
merupakan salah satu hal terpenting dalam menjaga kapal agar selalu berada dalam kondisi
yang baik ketika akan beroperasi. Perawatan kapal dapat diartikan sebagai suatu usaha atau
kegiatan yang dilakukan terhadap kapal untuk mencegah terjadinya kerusakan dan
mengembangkan kepada kondisi yang lebih baik. Pemeliharaan kapal akan dilakukan ketika
terjadi sebuah kerusakan, karena kapal yang terus bertambah tua dan rusaknya beberapa
bagian dari konstruksi kapal, sehingga mengakibatkan berkurangnya kemampuan kapal
dalam beroperasi. Dalam hal ini peran penting biro klasifikasi sebagai badan hukum yang
mempunyai wewenang mengawasi, memeriksa dan memberikan perijinan dalam
pengoperasian kapal yang bertujuan pada kelaikan kapal dan keselamatan kapal. Dengan
memperhatikan pemeliharaan kapal secara baik maka dibutuhkan waktu yang tepat dalam
menentukan kapan pemeliharaan/reparasi itu dilakukan. Seperti diketahui, bahwa
pemeliharaan memerlukan penanganan yang baik agar kapal tersebut tetap dalam kondisi
prima, sehingga perusahaan pelayaran akan selalu berusaha mencari solusi terbaik untuk
penanganan yang tepat pada perawatan kapal sehingga menjadi lebih efisien dalam
pengerjaannya. Dalam beberapa kejadian terdapat masalah dalam menentukan pemeliharaan
machinery. Khususnya sistem survey yang diterapkan oleh badan klasifikasi. Pemeliharaan
mesin secara menyeluruh adalah dengan melakukan special survey, dan secara rutin harus
dilakukan pemeliharaan oleh pihak kapal dan manajemen di darat. Special survey biasanya
menggunakan metode normal survey system dan continuous survey system.
2. LANDASAN TEORI
2.1. IMO
IMO adalah salah satu badan PBB yang mengurusi bidang kemaritiman, Sebagai
badan khusus PBB, IMO adalah otoritas yang menetapkan standar global untuk keselamatan,
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
keamanan, dan kinerja lingkungan pelayaran internasional. Peran utama IMO adalah untuk
menciptakan kerangka peraturan bagi industri perkapalan yang adil dan efektif sehingga
dapat diadopsi dan diimplementasikan secara universal.
2.2. ISM Code
ISM Code merupakan standar Internasional yang digunakan untuk Sistem Manajemen
Keselamatan dimana bertujuan untuk menjamin bahwa perusahaan memberi pelayanan yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan, yaitu kapal dapat beroperasi dengan “selamat” dan
mencegah terjadinya“pencemaran lingkungan”.
Tujuan Pemberlakuan ISM Code ;
1. Pada manusia, untuk mencegah luka dan kematian
2. Pada lingkungan, bertujuan untuk mencegah pencemaran dilaut
3. Pada properti, bertujuan untuk mencegah kerusakan kapal dan peralatannya.
2.3 Biro Klasifikasi
Biro klasifikasi adalah Badan Hukum yang bergerak dalam bidang jasa yang
mengurus permasalahan kelas kapal, baik kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau
yang sedang beroperasi yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal,
termasuk permesinan dan peralatan lainnya.
Kegiatan Biro Klasifikasi :
1. Pengawasan baik untuk pembangunan kapal baru maupun kapal yang sedang
beroperasi
2. Pemberian sertifikasi untuk kapal-kapal yang telah lulus penilaian atas kesempurnaan
konstruksi dan kelengkapannya.
Survey berkala, pembaharuan sertifikat perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa
kapal memenuhi kondisi untuk pemeliharaan klasifikasi.
Beberapa jenis survey Biro Klasifikasi :
1. Survey tahunan terapung (setiap tahun),
2. Survey antara (setiap 2-3 tahun),
3. Survey bottom diatas dock (setiap 2-3 tahun),
4. Survey poros baling-baling (setiap 2-10 tahun),
5. Survey pembaruan kelas diatas dock (setiap 5 tahun).
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
2.4 Pengertian pemeliharaan dan perbaikan
Pemeliharaan dan perbaikan yaitu kegiatan yang bertujuan untuk merawat peralatan
atau fasilitas agar tetap dalam kondisi yang stabil dan prima serta memperbaiki bagian yang
mengalami kerusakan agar kegiatan operasi dapat berjalan kembali sesuai dengan yang
direncanakan.
2.5 Maintenance Management System
Maintenance management system adalah suatu kegiatan pengorganisasian operasi
perawatan yang bertujuan untuk memberikan pandangan umum mengenai perawatan.
2.6 Perawatan Berdasarkan Class Rules
Sistem perawatan mengacu pada sistem yang diterapkan class pada kapal tersebut.
Dimana harus mengikuti prosedur perawatan Renewal Survey secara berkala, yaitu setiap 5
tahun harus overhaul baik untuk setiap unit atau untuk setiap part, seperti :
1. Normal Survey System
2. Continuous Survey System
3. Planned Maintenance Survey System
2.7 Man Power untuk Perawatan Mesin di Kapal
2.7.1 Perawatan Dilakukan oleh Crew Kapal
Terlepas dari sistem perawatan diatas, owner kapal dalam rangka
menghemat biaya, mengistruksikan crew kapal untuk melakukan perawatan
khususnya dalam melakukan overhaul mesin.
Pekerjaan ini biasanya diawasi oleh port engineer yang selalu datang ke
kapal untuk memastikan apakah perawatan tersebut dikerjakan dan sesuai dengan
perintah owner diatas. Begitu juga sebelum overhaul dilaksanakan, semua
kebutuhan tools dan spare parts sudah direncanakan sampai dengan pengadaan
supaya tidak menghambat pekerjaan akibat tools dan spare parts tersebut tidak
tersedia atau belum sampai di kapal.
2.7.2 Perawatan Dilakukan oleh Contractor Mesin
Owner kapal yang memisahkan pekerjaan crew antara operational dan
maintenance biasanya memberikan pekerjaaan overhaul mesin seperti diatas
kepada contractor. Pengawasan pekerjaan ini biasanya diawasi juga oleh port
engineer yang dalam hal komunikasi internal antara kapal dan owner tentunya
lebih mudah. Begitu juga untuk kebutuhan tools dan spare parts dapat
direncanakan dan dibicarakan dengan contractor tersebut. Yang mana tools pada
umumnya sudah disediakan oleh contractor bersangkutan.
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
2.8 Waktu Pelaksanaan Perawatan Mesin Kapal
Dalam melaksanakan perawatan mesin kapal khususnya overhaul mesin tentunya
perlu waktu yang relatif lama.
Perawatan mesin tersebut akan meliputi waktu :
1. membuka dan melepas setiap part,
2. membersihkan setiap part,
3. memeriksa setiap part,
4. mengganti/memasang/menutup kembali setiap part,
5. menguji coba mesin untuk memastikan mesin telah bekerja dengan baik.
Selama kapal beroperasi yang meliputi waktu berlayar, sandar atau berlabuh. Waktu
sandar atau berlabuh bisa dipergunakan untuk melakukan perawatan mesin.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
3.1.1 Studi Pendahuluan dan Literatur
Studi pendahuluan diperlukan untuk mengkaji penerapan pemeliharaan
machinery seperti :
1. normal survey system,
2. continuous survey system,
3. maintenance management system.
Ada kelebihan dan kekurangan dengan sistim-sistim tersebut, seperti
normal survey system atau continuous survey system yang akan berbeda terhadap
waktu dan biaya yang timbul. Begitu juga mengenai management maintenance
system yang tentunya mempengaruhi efektivitas kerja, perlu tidaknya penerapan
maintenance management system
3.1.2 Pengambilan Data
Dalam tahap ini, peneliti mengambil data dengan menggunakan metode
penelitian survei. Survei dilakukan di galangan dimana kapal sedang melakukan
pemeliharaan mesin.
1. Data yang diambil meliputi :
2. machinery particulars,
3. machinery maintenance list,
machinery maintenance reports
3.1.3 Mengolah Data
Pengolahan data sangat penting dilakukan dalam proses pengerjaan
penelitian, oleh karena itu tidak boleh terjadi kesalahan dalam proses pengolahan
data agar mendapatkan hasil yang baik dan akurat. Dalam mengolah data tersebut
peneliti mempergunakan juga software berupa spreadsheet dari microsoft excel
3.1.4 Mengidentifikasi Waktu dan Biaya
Biaya akan dipengaruhi oleh waktu. Baik waktu dalam melakukan
pemeliharaan pada tiap mesin atau tiap bagian pada mesin tersebut. Begitu juga
waktu yang dihabiskan pada saat melakukan special survey pada tahun ke lima
dengan memakai normal survey sytem, atau pada saat melakukan continuous
survey pada rentang waktu lima tahun dengan memakai continuous survey
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
system. Waktu dan biaya ini dapat diindetifikasi dari machinery maintenance
reports selama berlangsungnya pemeliharaan mesin seperti diatas.
3.1.5 Mengidentifikasi Efektivitas Kerja
Dalam hal efektivitas kerja, peneliti akan melihat seberapa besar pengaruh
terhadap efektivitas kerja apabila didalam kegiatan pemeliharaan machinery
menerapkan sebuah maintenance management system yang sebelumnya tidak
diterapkan oleh perusahaan tersebut dalam melakukan pemeliharaan. Dengan
adanya analisis tersebut diharapkan dapat membantu menghasilkan keputusan
mengenai penerapan maintenance management system terhadap efektivitas kerja
yang akan membantu meningkatkan kinerja pekerja yang cekatan dan sesuai
dengan prosedur perusahaan yang terstruktur dan terencana dengan baik agar
memudahkan dalam proses pengontrolan.
3.1.6 Menganalisis Pengaruh Perubahan dari Normal Survey System ke
Continous Survey System
Pada dasarnya sebuah penelitian akan berujung pada mempengaruhi atau
tidaknya sebuah topik yang diangkat terhadap masalah yang terjadi dilapangan.
Seberapa besar pengaruh yang terjadi tergantung pada beberapa faktor yang
menjadi penentu dalam penelitian. Dalam hal ini faktor yang menjadi pusat
penelitian seperti yang telah dijelaskan diatas adalah biaya dan waktu. Peneliti
akan menganalisis bagaimana pengaruh yang terjadi pada sebuah studi lapangan
apabila proses pemeliharaan machinery secara normal survey sistem diubah
kedalam continuous survey sistem.
3.1.7 Memberikan Rekomendasi Pemeliharaan Machinery yang Tepat
Maka pada akhirnya peneliti akan mengetahui bagaimana pengaruh yang
akan terjadi secara umum baik dari segi perusahaan yang berkaitan dengan
budget dan pengelolaan keuangan maupun di lapangan khususnya waktu dan man
power di kapal atas perubahan metode tersebut. Diharapkan dengan mengetahui
pengaruh dari perubahan metode tersebut peneliti mampu menghasilkan
keputusan yang tepat yang akan direkomendasikan kepada pihak yang terkait
mengenai penggunaan normal survey dan continuous survey, serta maintenance
management systems.
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
4. HASIL DAN ANALISA
4.1 Spesifikasi Mesin 4.1.1 Main Engine
Gambar 4. 1 Main Engine
Tabel 4. 1 Spesifikasi Main Engine
Item Unit Spesifikasi
Model 8320ZCd-6
Type 4-stroke, in-line, water-cooled,
direct injection, turbocharged,
irreversible marine main engine
(right engine) with intercooler
Number of cylinder 8
Cylinder bore mm 320
Piston stroke mm 440
Total displacement L 282.9
Compression ration 13:1
Max.continuous rating kW 2060
Speed at max.continuous
rating
r/min 525
One hour rated power kw 2266
One hour rated speed r/min 542
Lowest continuous speed
with load
r/min 210
Mean effective pressure Mpa 1.6622
Max combustion pressure of
cylinder
Mpa 12.5
Mean piston speed m/s 7.7
Direction of rotation of the
crankshaft
Clockwise (seen from the
flywheel end)
Specific fuel consumption g/kw.h 205 with +5 % Tolerance
Specific lube oil
consumption
g/kw.h 1.7
Air consumption (in rated
condition)
Kg/s 4.689
m3/s 4.023
Starting type By compressed air
Cooling type Intercooler
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
4.1.2 Auxiliary Engine
Gambar 4. 2 Auxiliary Engine
Tabel 4. 2 Spesifikasi Auxiliary Engine
Item Unit Spesifikasi
Model 6135ZG
Type Vertical, in-line
Number of cylinder 6
Cylinder bore mm 135
Piston stroke mm 140
Total displacement 12
Compression ration 14:1
Max.continuous rating kW 2060
12h rating (PS)/Rated speed
(r/min)
190/1500
1h rating (PS)/Rated speed
(r/min)
209/1500
Continuous rating
(PS)/Rated speed (r/min)
171/1500
Specific fuel consumption
at 12h rating (g/PS.h)
g/PS.h <170
Specific lube oil
consumption at 12h rating
(g/PS.h)
g/PS.h <2
Firing order (counter from
free end)
1-5-3-6-2-4
Mean piston speed m/s 7
Direction of rotation of the
crankshaft
Counter-Clockwise
Starting type Electric
Cooling type Water cooled
Net weight of the engine kg 1250
Overall dimensions Length (mm) 1618
Width (mm) 797
Height (mm) 1255
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
4.2 Jadwal Pemeliharaan Mesin
Dalam manual book terdapat jadwal untuk pemeliharaan mesin, beberapa tabel yang
berisikan bagian-bagian mesin dan berapa lama jam kerja mesin tersebut agar dapat
dilakukan pemeliharaan secara berkala.
Dengan adanya jadwal pemeliharaan mesin diatas yang terdapat pada masing-masing
manual book mesin, dapat menjadi referensi dalam membuat sebuah maintenance
management system untuk mesin tersebut.
4.3 Waktu overhaul
Dalam melakukan overhaul pada mesin, akan dibutuhkan waktu untuk melakukan
proses tersebut. Terdapat banyak part pada mesin dan berbeda-beda waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan perbaikan terhadap masing-masing part tersebut. Terdapat beberapa tabel
yang berisikan dengan part, banyaknya pekerja yang mengerjakan dan berapa lama waktu
yang dibutuhkan oleh pekerja untuk melakukan overhaul untuk satu part dari mesin. Tabel 4. 3 Waktu Pengerjaan Overhaul Main Engine
1 2 3 4 5 6 7 8CylinderHead
a)Air,FO,LOpipesb)Intakevalvec)Exhaustvalve
Pistona)Pistoncompressionringb)Pistonoilringc)PistonPin
ConnectingRoda)Connectingrodbushingb)BearingInsert(upper)c)BearingInsert(lower)
4 CylinderLinerJournalandBearing
a)Mainjournalb)Mainbearingjurnalc)Crankpinjournal
6 21 42
2
Total
3
5
2 8 16
2
Workinghour
OverhaulMainEngine
ManhourNo DescriptionTime(Hour)
Manpower
5 10
1 2 8 16
Tabel 4. 4 Waktu Pengerjaan Overhaul Auxiliary Engine
1 2 3 4 5 6 7 8CylinderHead
a)Air,FO,LOpipesb)Intakevalvec)Exhaustvalve
Pistona)Pistoncompressionringb)Pistonoilringc)PistonPin
ConnectingRoda)Connectingrodbushingb)BearingInsert(upper)c)BearingInsert(lower)
4 CylinderLinerJournalandBearing
a)Mainjournalb)Mainbearingjurnalc)Crankpinjournal
4 13 26
2
1
Total
OverhaulAuxiliaryEngine
No DescriptionTime(Hour)
Manpower Workinghour Manhour
5
3
2 5 10
2 8 16
Dari data diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pekerjaan untuk
melakukan overhaul untuk satu part dari mesin membutuhkan waktu selama 21 jam untuk
main engine dan 13 jam untuk auxiliary engine.
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
4.4 Biaya overhaul mesin
Ini adalah beberapa contoh biaya yang dikenakan apabila sedang melakukan proses
overhaul:
1. Biaya overhaul jika menggunakan normal survey system
a) Daftar biaya apabila dilakukan oleh perusahaan kontraktor Tabel 4. 5 Biaya Overhaul Main Engine dengan Metode Normal Survey System oleh Kontraktor
No Item Q'ty UnitPrice(Rp) Amount(Rp)GeneralOverhaul,2760hpxRp15.000/hp-takeout,surveyor,reassemblyWorkscope:-Piston8set,CrankpinBearing8set,CylinderHead,Suc&Exh.Val.16pcsMeasurement&record,Pistonring,Grooves,CylinderLinerbore,MainBearingCrankshaftpinoutdimension,CylinderHeadtobehyd.Wtest
2 CylinderLinear,8pcs-takeout,inspection,reassembly 8pcs 4,200,000.00 33,600,000.003 MainBearing,9set-takenout,inspection,reassembly 9pcs 3,000,000.00 27,000,000.00
115,800,000.00Total
1Unit 55,200,000.00 55,200,000.00
OverhaulMainEngine
1
Tabel 4. 6 Biaya Overhaul Auxiliary Engine dengan Metode Normal Survey System oleh Kontraktor
No Item Q'ty UnitPrice(Rp) Amount(Rp)GeneralOverhaul,250hpxRp60.000/hp-takeout,surveyor,reassemblyWorkscope:-Piston6set,CrankpinBearing6set,CylinderHead,Suc&Exh.Val.24pcsMeasurement&record,Pistonring,Grooves,CylinderLinerbore,MainBearingCrankshaftpinoutdimension,CylinderHeadtobehyd.Wtest
2 CylinderLinear,6pcs-takeout,inspection,reassembly 6unit 2,000,000.00 12,000,000.003 MainBearing,7set-takenout,inspection,reassembly 7unit 2,000,000.00 14,000,000.00
71,000,000.00Total
45,000,000.00
OverhaulAuxiliaryEngine
1 3unit 15,000,000.00
b) Daftar biaya apabila dilakukan oleh perusahaan tersebut
Tabel 4. 7 Biaya Overhaul Main Engine dengan Metode Normal Survey System oleh Perusahaan
CylinderHeada)Air,FO,LOpipesb)Intakevalvec)Exhaustvalve
Pistona)Pistoncompressionringb)Pistonoilringc)PistonPin
ConnectingRoda)Connectingrodbushingb)BearingInsert(upper)c)BearingInsert(lower)
4 CylinderLinerJournalandBearing
a)Mainjournalb)Mainbearingjurnalc)Crankpinjournal
4,200,000.0034,400,000.00
Salary/Hour(Rp) Amount(Rp)
100,000.00
100,000.00
100,000.00
1,600,000.00
1,600,000.00
1,000,000.002 5 105
Total
2 8 16
3
8Cylinder
No Description Manpower Workinghour Manhour
1 2 8 16
2
OverhaulMainEngine
Tabel 4. 8 Biaya Overhaul Auxiliary Engine dengan Metode Normal Survey System oleh Perusahaan
CylinderHeada)Air,FO,LOpipesb)Intakevalvec)Exhaustvalve
Pistona)Pistoncompressionringb)Pistonoilringc)PistonPin
ConnectingRoda)Connectingrodbushingb)BearingInsert(upper)c)BearingInsert(lower)
4 CylinderLinerJournalandBearing
a)Mainjournalb)Mainbearingjurnalc)Crankpinjournal
2,600,000.0016,000,000.00
OverhaulMainEngine
No Description Manpower Workinghour Manhour Salary/Hour(Rp) Amount(Rp)
1
2 8 16 100,000.00 1,600,000.00
2
3
2 5 10 100,000.00 1,000,000.00
5
Total8Cylinder
2. Biaya jika menggunakan continuous survey system
a) Daftar biaya apabila pekerjaan dilakukan oleh perusahaan kontraktor
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
Tabel 4. 9 Biaya Overhaul Main Engine dengan Metode Continuous Survey System oleh Kontraktor
No Item Q'ty UnitPrice(Rp) Amount(Rp)GeneralOverhaul,2760hpxRp15.000/hp-takeout,surveyor,reassemblyWorkscope:-Piston1set,CrankpinBearing8set,CylinderHead,Suc&Exh.Val.2pcsMeasurement&record,Pistonring,Grooves,CylinderLinerbore,MainBearingCrankshaftpinoutdimension,CylinderHeadtobehyd.Wtest
2 CylinderLinear,1pcs-takeout,inspection,reassembly 1pcs 4,200,000.00 4,200,000.003 MainBearing,1set-takenout,inspection,reassembly 1pcs 3,000,000.00 3,000,000.00
14,100,000.00
OverhaulMainEngine
1 1Unit 6,900,000.00 6,900,000.00
Total Tabel 4. 10 Biaya Overhaul Auxiliary Engine dengan Metode Continuous Survey System oleh Kontraktor
No Item Q'ty UnitPrice(Rp) Amount(Rp)GeneralOverhaul,250hpxRp60.000/hp-takeout,surveyor,reassemblyWorkscope:-Piston1set,CrankpinBearing1set,CylinderHead,Suc&Exh.Val.4pcsMeasurement&record,Pistonring,Grooves,CylinderLinerbore,MainBearingCrankshaftpinoutdimension,CylinderHeadtobehyd.Wtest
2 CylinderLinear,1pcs-takeout,inspection,reassembly 1unit 2,000,000.00 2,000,000.003 MainBearing,1set-takenout,inspection,reassembly 1unit 2,000,000.00 2,000,000.00
6,500,000.00
2,500,000.00
Total
1 1unit 2,500,000.00
OverhaulAuxiliaryEngine
b) Daftar biaya apabila dilakukan oleh perusahaan tersebut
Tabel 4. 11 Biaya Overhaul Main Engine dengan Metode Continuous Survey System oleh Perusahaan
CylinderHeada)Air,FO,LOpipesb)Intakevalvec)Exhaustvalve
Pistona)Pistoncompressionringb)Pistonoilringc)PistonPin
ConnectingRoda)Connectingrodbushingb)BearingInsert(upper)c)BearingInsert(lower)
4 CylinderLinerJournalandBearing
a)Mainjournalb)Mainbearingjurnalc)Crankpinjournal
4,200,000.00Total
1,600,000.00
3
2 5 10 100,000.00 1,000,000.005
2
2 8 16 100,000.00
Amount(Rp)
1 2 8 16 100,000.00 1,600,000.00
OverhaulMainEngine
No Description Manpower Workinghour Manhour Salary/Hour(Rp)
Tabel 4. 12 Biaya Overhaul Auxiliary Engine dengan Metode Continuous Survey System oleh Perusahaan
CylinderHeada)Air,FO,LOpipesb)Intakevalvec)Exhaustvalve
Pistona)Pistoncompressionringb)Pistonoilringc)PistonPin
ConnectingRoda)Connectingrodbushingb)BearingInsert(upper)c)BearingInsert(lower)
4 CylinderLinerJournalandBearing
a)Mainjournalb)Mainbearingjurnalc)Crankpinjournal
2,600,000.00
OverhaulMainEngine
No Description Manpower Workinghour Manhour Salary/Hour(Rp) Amount(Rp)
1
2 8 16 100,000.00
2
1,600,000.00
3
2 5 10 100,000.00 1,000,000.00
5
Total
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya untuk melakukan overhaul dengan
metode normal survey system yaitu:
1. Menggunakan jasa perusahaan kontraktor dikenakan biaya sebesar Rp. 115,800,000
untuk main engine dan Rp. 71,000,000 untuk auxiliary engine.
2. Menggunakan jasa crew kapal dikenakan biaya sebesar Rp. 34,400,000 untuk main
engine dan Rp. 16,000,000 untuk auxiliary engine.
Dan apabila melakukan overhaul dengan menggunakan metode continuous survey
survey yaitu:
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
1. Menggunakan jasa perusahaan kontraktor dikenakan biaya sebesar Rp.
14,100,000/cylinderuntuk main engine dan Rp. 6,500,000/cylinder untuk auxiliary
engine.
2. Menggunakan jasa crew kapal dikenakan biaya sebesar Rp. 4,200,000/cylinder untuk
main engine dan Rp. 2,600,000/cylinder untuk auxiliary engine.
4.5 Maintenance Management System
Pada dasarnya dalam perancangan sebuah system memiliki sebuah alur agar sistem
tersebut berjalan sesuai dengan kebijakan yang akan diterapkan. Ini merupakan alur
maintenance management system :
Gambar 4. 3 Alur Maintenance Management System
Alur diatas menjelaskan tentang sebuah maintenance management system. Dimana
alur tersebut didapat dari proses penelitian yang bersumber dari manual book mesin yang
dikeluarkan perusahaan pembuat, yaitu:
1. Table Maintenance list
2. Table tool list
3. Table Specification of main accessories and system data.
Dari adanya data-data tersebut dibuatlah sebuah rangkuman pekerjaan menjadi sebuah
pedoman kerja dalam pemeliharaan mesin kapal. Pedoman kerja tersebut terdiri dari beberapa
prosedur kerja yang akan dilakukan dalam pemeliharaan, yaitu jadwal pemeliharaan mesin,
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
prosedur kerja pemeliharaan mesin, prosedur permintaan sparepart mesin serta prosedur
pencatatan laporan pemeliharaan mesin.
Berikut ini merupalan hasil perancangan maintenance management system yang
mengacu pada manual book dari perusahaan pembuat :
4.5.1 Penjadwalan Pemeliharaan
Jadwal pemeliharaan mesin terbagi menjadi dua yaitu:
1. Waktu kalender misalnya weakly, Monthly atau Yearly.
2. Running Hours.
Dalam jadwal pemeliharaan mesin ini yaitu berdasarkan Running Hours
yang terdapat pada manual book. Setiap mesin pasti mempunyai jadwal tersendiri
untuk mendapatkan pemeliharaan sesuai dengan kemampuan Spare Part yang
dibuat.
4.5.2 Prosedur Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan mesin akan dilakukan sesuai dengan jadwal pemeliharaan
yang telah ditentukan. Seluruh pekerjaan yang dilakukan dalam proses
pemeliharaan pada setiap komponen mesin memiliki prosedur kerja tersendiri.
Prosedur kerja pemeliharaan mesin tersebut adalah :
1. Melakukan pengecekan jadwal pemeliharaan saat overhaul berlangsung.
2. Menentukan pekerja yang akan melakukan kegiatan perawatan mesin.
3. Pengecekan form komponen sesuai dengan komponen yang akan dilakukan
perawatan
4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan yang diinstruksikan dalam form
tersebut.
5. Membuat laporan atas hasil pemeliharaan yang dilakukan dengan mengisi
buku laporan pemeliharaan.
Tabel 4. 13 Form Prosedur Pemeliharaan
Safetyprecautions(KeselamatanAwal) Checklist Intructionwork(Instruksikerja)a)Stoppedengine(MatikanMesin)b)Shutoffstartingair(Matikanudarapemicu)c)Shutoffcoolingwater(Matikanairpendingin)d)Shutofffueloil(Matikanbahanbakar) ToolUsing(Peralatanyangdigunakan)e)Stoppedlub.Oilcircul(MatikansirkulasiPelumas)
SafetyEquipment(Peralatankeselamatan)a)Safetyshoes(Sepatukeselamatan)b)Safetyhelmet(Pelindungkepala)c)Safetyglasses(Kacamatapelindung)d)Handgloves(Sarungtangan)
Description(Deskripsi)
Startingposition(Posisiawal)
Manpower(Tenagapekerja)WorkingTime:hoursCapacity:men
Matikanmesindanbiarkandingin
GeneralOverhaul
ManualBook
Notes(Catatan)Melepaskansemuabagianbagianmesinuntukdiinspeksidanoverhaul
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
4.5.3 Prosedur Pemesanan Spare Part
Untuk melakukan permintaan sebuah spare part, dapat dilakukan oleh
kepala kamar mesin kapal kepada kantor pusat pemilik kapal tersebut yang
berada di darat. Dalam melakukan permintaan sparepart, ada beberapa prosedur
yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Kepala kamar mesin akan membuat list spare part yang diinginkan.
2. Memberikan list spare part kepada owner kapal. Pada proses ini dapat
diwakilkan oleh superintendent sebagai pengganti owner.
3. List sparepart yang diterima oleh technical superintendent akan dikirimkan ke
kantor pusat melalui fax, email ataupun yang lainnya.
4. Pada saat pergantian spare part prosedur permintaan spare part dilakukan
minimal 1 bulan sebelum proses pergantian dilakukan.
5. Spare part yang dipesan harus dikirimkan secepat mungkin paling lambat 10
hari setelah melakukan kegiatan pergantian komponen mesin yang dipasang.
6. Penukaran spare part lama dengan spare part baru.
7. Dilakukannya pengecekan spare part baru oleh kepala kamar mesin. Apabila
tidak sesuai dengan pemesanan maka kepala kamar mesin akan
mengembalikan list spare part kepada superintendent dengan sebuah catatan
yaitu ketidak sesuaian spare part yang dipesan.
8. Setelah sparepart disetujui, maka kepala kamar mesin akan menginfokan
kepada technical superintendent kapal bahwa spare part sesuai dengan
permintaan lalu disimpan dikapal.
Tabel 4. 14 Form Prosedur Pemesanan Sparepart
No Item SparepartCode OrderQuantity Notes
Customer:BonaPHarahap(KKM)ContactNumber:
Manufacturer'sName:GuangzhouModelofMainEngine:8320zcd-8
MainEngine
VasselName:LintasLaurent
DateOrdering:15Mare2016DeliveryLocation:Cilegon
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
4.5.4 Prosedur Pencatatan dan Laporan Hasil Pemeliharaan
Prosedur pencatatan laporan pemeliharaan mesin ditentukan sebagai berikut
:
1. Mencatat hasil pemeriksaan dan pemeliharaan mesin di engine log book.
2. Pencatatan harus dilakukan dengan baik berdasarkan pekerjaan yang
dilakukan, dimulai dari proses pemeliharaan hingga proses pergantian spare
part.
3. Pencatatan engine log book harus dilakukan oleh pekerja yang melakukan
pemeriksaan dan pemeliharaan.
4. Mencatat kondisi komponen mesin dalam keadaan baik maupun buruk.
5. Mencatat tindakan yang dilakukan apabila komponen mesin sedang berada
dalam pembersihan atau penggantian.
6. Mencatat sebuah laporan apabila dilakukan pergantian spare part.
7. Pemberian tanda bukti pemeliharaan oleh pekerja yang melakukan kegiatan
tersebut.
8. Pemberian tanda bukti pemeliharaan oleh kepala kamar mesin pada engine log
book yang dimana laporan harian akan dilampirkan untuk menjadi laporan
bulanan yang diserahkan kepada technical superintendent.
9. Pemberian tanda bukti pemeliharaan diatas harus disertai oleh captain dan
port enginer.
4.6 Analisis pengaruh pemeliharaan machinery dari normal survey system ke
continous survey system
Dalam proses perubahan pemeliharaan machinery dari metode normal survey system
ke continuous survey system, terdapat beberapa pengaruh dalam pelaksanaanya yang meliputi
masalah biaya dan waktu.
4.6.1 Analisis Pengaruh Terhadap Biaya
Dalam masalah biaya, terlihat bahwa ada beberapa pengaruh terhadap
perusahaan kapal dalam mengeluarkan dana untuk melakukan pemeliharaan.
Terdapat beberapa pilihan untuk mengeluarkan biaya dalam pemeliharaan, yaitu
dengan menggunakan jasa kontraktor atau menggunakan jasa crew kapal sendiri.
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
Tabel 4. 15 Analisis Biaya Antara Normal Survey System dengan Continuous Survey System
NormalSurveySystem ContinuousSurveySystem NormalSurveySystem ContinuousSurveySystem1 1 0 28,200,000.00 0 8,400,000.002 2 0 28,200,000.00 0 8,400,000.003 3 0 28,200,000.00 0 8,400,000.004 4 0 14,100,000.00 0 4,200,000.005 5 115,800,000.00 17,100,000.00 34,400,000.00 5,000,000.00
OverhaulMainEngine
Kontraktor CrewKapalTahunNoJumlahBiaya
Grafik 4. 1 Analisis Biaya Antara Normal Survey System dengan Continuous Survey System
Table diatas adalah salah satu contoh pengaruh penerapan pemeliharaan
main engine dari metode normal survey system ke continuous survey system
dalam hal biaya.
Ketika melakukan pemeliharaan dengan metode normal survey system,
perusahaan akan mengeluarkan biaya sesuai dengan pilihan jasa yang mereka
pilih secara langsung ditahun kelima disaat kapal tersebut melakukan overhaul.
Apabila melakukan pemeliharaan dengan metode continuous survey system,
perusahaan akan mengeluarkan biaya sesuai jasa yang mereka pilih tetapi biaya
tersebut akan dikeluarkan secara bertahap selama lima tahun. Dengan kata lain
perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan secara berangsur dalam
kurun lima tahun.
4.6.2 Analisis Pengaruh Terhadap Waktu
Dalam hal waktu, pengaruh yang ditimbulkan dalam pemeliharaan sama
seperti pengaruh yang ditimbulkan dalam mempengaruhi cara mengeluarkan
biaya. Dalam masalah waktu, perbedaan tersebut antara normal survey system dan
continuous survey system adalah dalam cara meluangkan waktu untuk
pemeliharaan.
Tabel 4. 16 Analisis Waktu Antara Normal Survey System dengan Continuous Survey System
OverhaulMainEngine
No TahunJumlahCylinder
NormalSurveySystem ContinuousSurveySystem1 1 0 22 2 0 23 3 0 24 4 0 15 5 8 1
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
Grafik 4. 2 Analisis Biaya Antara Normal Survey System dengan Continuous Survey System
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5
JumlahCylin
der
Tahun
OverhaulMainEngine
NormalSurveySystem
Con;nuousSurveySystem
Table diatas adalah salah satu contoh pengaruh penerapan pemeliharaan
main engine dari metode normal survey system ke continuous survey system
dalam hal waktu.
Ketika pemeliharaan menggunakan metode normal survey system, waktu
yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melakukan pemeliharaan akan dilakukan
dalam satu kali waktu ditahun kelima. Sedangkan dalam ketika menggunakan
continuous survey system kapal akan melakukan pemeliharaan secara bertahap
selama lima tahun.
4.7 Analisis Pengaruh terhadap Efektifitas Kerja dalam Menerapkan Maintenance
Management System
Pada dasarnya pekerjaan dikerjakan untuk menghasilkan sesuatu dalam mencapai
tujuan perusahaan sesuai dengan kebijakan, perencanaan yang dapat diukur tingkat
pencapaiannya. Sehingga tingkat efektivitas kerja pada tiap perusahaan tidak akan sama
karena beberapa faktor dalam aspek yang dinilai. Namun pada dasarnya objek yang menjadi
sasaran dalam hal ini yakni para pekerja, dimana pekerja merupakan salah satu unsur dalam
menentukan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi atau perusahaan.
Maintenance management system adalah salah satu cara untuk membantu mengelola
proses pemeliharaan dalam organisasi dimana tentunya dapat terkontrol, terukur, dan
terencana. Maintenance management system juga merupakan kegiatan pengorganisasian
operasi perawatan yang bertujuan untuk memberikan pandangan umum mengenai perawatan.
Pada dasarnya hal ini dilakukan oleh pekerja untuk memudahkan dalam melakukan
pekerjaan.
Keterkaitan keduanya dapat kita ketahui dari berbagai pandangan para ahli yang
mengungkapkan bahwa pada dasarnya perilaku individu akan menpengaruhi kinerja dari
individu itu sendiri. Dalam hal ini kita ketahui bahwa salah satu perilaku individu tersebut
mengikuti kebijakan maintenance management system. Ketika pekerja mengikuti kebijakan
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
maintenance management system dengan baik maka seorang pekerja akan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut. Salah satu kebijakan perusahaan
akan berisi mengenai job description pekerja, sehingga pekerja akan bekerja sesuai dengan
tugas dan kewajibannya pada bidang yang telah ditentukan. Ketika seorang pekerja fokus
pada pekerjaan yang dia kerjakan, maka tingkat kinerja yang akan dia capai dapat lebih tinggi
bahkan melebihi ekspektasi yang telah ditentukan. Karena maintenance management system
akan mendorong dia untuk selalu patuh pada aturan dan bekerja sesuai dengan pembagian
tugasnya. Dalam hal ini maintenance management system diharapkan mampu memberikan
dampak yang baik terhadap kinerja pekerja karena mampu menghasilkan pekerja yang
bekerja efektiv dan berkontribusi tinggi dalam perusahaan. 5. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis pengaruh pemeliharaan machinery dari normal survey
system ke continous survey system dengan melengkapi adanya maintenance management
system didapatkan beberapa kesimpulan bahwa:
1. Pengaruh perubahan metode pemeliharaan dari normal survey system ke continuous
survey system terhadap perusahaan dalam hal waktu dan biaya yaitu:
a) Dalam hal biaya, perusahaan akan mengeluarkan dana untuk pemeliharaan
machinery secara berangsur selama lima tahun.
b) Seperti dalam hal biaya, perusahaan akan meluangkan waktu untuk melakukan
pemeliharaan machinery secara bertahap selama lima tahun.
2. Dalam hal penerapan maintenance management system dapat disimpulkan bahwa
perilaku individu akan mempengaruhi kinerja pekerja itu sendiri. Maintenance
management system akan memberikan prosedur kerja yang baik dan terstruktur
sesuai dengan kebijakan perusahaan sehingga menuntut para pekerja untuk selalu
patuh terhadap prosedur kerja dan sesuai dengan job description para pekerja agar
lebih efektif. Selain itu dengan diterapkannya maintenance management system
maka record setiap kegiatan yang telah dilakukan oleh pekerja dapat terdokumentasi
dengan lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan. Semua kegiatan tersebut
merupakan usaha untuk memperbaiki system kerja yang baik dimana dampaknya
akan berguna terhadap kinerja pegawai. Semakin baik penerapan maintenance
management system dalam perusahaan maka akan semakin baik pula tingkat
efektivitas kerja yang dihasilkan oleh para pekerja diperusahaan.
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016
DAFTAR PUSTAKA [1] Apriliandi, Haski. (2013). Perancangan Planned Maintenance System Pada Mesin Utama
Kapal Jenis Diesel 2 Langkah Dengan Jumlah Silinder Tujuh Dan Bertenaga 15820
Kw. Depok
[2] BKI. ( 2012). Peraturan Klasifikasi dan Survey
[3] BV. ( 2014). Classification and Surveys
[4] (2011). Biro Klasifikasi
[5] (2009). Feijing operation Manual for Series 135 Diesel Engines. Nantong Diesel Engine
Works
[6] (2009). Guangzhou Diesel Engine, type 8320, Guangzhou Diesel Engine Factory.
[7] (2014). Classification and Surveys Requirements.
[8] (2008). Evaluasi Manajemen Perawatan Dengan Metode Reliability Centered
Maintenance Ii (Rcm Ii) Pada Mesin Danner 1.3 Di Pt.
[9] https://lemustar47.wordpress.com/2010/12/23/pengertian-international-maritime-
organization-imo/
[10] http://www.klasifikasiindonesia.com/detailpost-24-imo-dan-regulasi-maritim-terkini-
lang-.html
Analisis pengaruh ..., Ifur Roifurrijal, FT UI, 2016