Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah...

12
218 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang Dijual Di Blang Padang Kota Banda Aceh Analysis Of Escherichia Coli And Sanitation Hygiene On Fruit Cuts Sold In Blang Padang Field Banda Aceh Nilawati * dan Darmiati * * Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh, Email: [email protected] ABSTRAK: Escherichia coli dalam buah potong menjadi indikator sanitasi makanan dan minuman, apakah pernah tercemar atau tidak. Buah potong adalah makanan umum dan sedang populer serta disukai oleh masyarakat Banda Aceh. Oleh karena itu perlunya diketahui apakah buah potong terkontaminasi/tercemar dengan melihat keberadaan bakteri Escherichia coli. Penelitian ini secara epidimologi deskiptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi 25, Tekhnik pengambilan sampel dilakukan secara nonprobability sampling, hal tersebut dikarenakan jumlah populasi yang ada relatif kecil, maka sampel adalah total keseluruhan dari populasi. Hasil penelitian ini dengan perhitungan program komputer dengan tingkat kesalahan 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya ada indikasi Eschericia coli sebanyak 12 sampel (48%). Paling banyak tidak memenuhi syarat adalah personal higiene penjaja Ada 10 sampel (40%) dan standarisasi dari sarana penjaja 11 sampel (44%), buah potong di Lapangan Blang Padang dari 25 sampel terindikasi adanya E. Coli sebanyak 12 sampel (48%), temuan E. Coli paling banyak pada penggunaan es balok. Kata kunci : Escherichia Coli, Higiene Sanitasi, Penjualan Buah ABSTRACT: Escherichia coli in fruit pieces is an indicator of food and beverage sanitation, whether ever contaminated or not. Cut fruit is a common food and is popular and well liked by the people of Banda Aceh. Therefore, the need to know whether the fruit cut contaminated / polluted by seeing the presence of Escherichia coli bacteria. Methods Descriptively epidimologically using Cross Sectional study approach. Population 25, Technique of sampling is done by nonprobability sampling, that is because the number of existing population is relatively small, then the sample is the total of the total population. Result: With SPSS calculation with 5% error rate, H0 is accepted and Ha is rejected which means there are 12 E. Coli indication (48%). Conclusions: The most unqualified is the personal hygiene of peddlers. There are 10 samples (40%) and the standardization of the vendor means 11 samples (44%), the cut fruit in Blang Padang Square from 25 samples indicated E. Coli of 12 samples (48% ), E. Coli's findings were mostly on the use of ice beams.. Keyswords : Escherichia Coli, Sanitation Hygiene, Sales of Fruits

Transcript of Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah...

Page 1: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

218

Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang Dijual

Di Blang Padang Kota Banda Aceh

Analysis Of Escherichia Coli And Sanitation Hygiene On Fruit Cuts Sold

In Blang Padang Field Banda Aceh

Nilawati * dan Darmiati *

*Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Aceh,

Email: [email protected]

ABSTRAK: Escherichia coli dalam buah potong menjadi indikator sanitasi

makanan dan minuman, apakah pernah tercemar atau tidak. Buah potong adalah

makanan umum dan sedang populer serta disukai oleh masyarakat Banda Aceh. Oleh

karena itu perlunya diketahui apakah buah potong terkontaminasi/tercemar dengan

melihat keberadaan bakteri Escherichia coli. Penelitian ini secara epidimologi

deskiptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi 25,

Tekhnik pengambilan sampel dilakukan secara nonprobability sampling, hal tersebut

dikarenakan jumlah populasi yang ada relatif kecil, maka sampel adalah total

keseluruhan dari populasi. Hasil penelitian ini dengan perhitungan program

komputer dengan tingkat kesalahan 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang

artinya ada indikasi Eschericia coli sebanyak 12 sampel (48%). Paling banyak tidak

memenuhi syarat adalah personal higiene penjaja Ada 10 sampel (40%) dan

standarisasi dari sarana penjaja 11 sampel (44%), buah potong di Lapangan Blang

Padang dari 25 sampel terindikasi adanya E. Coli sebanyak 12 sampel (48%),

temuan E. Coli paling banyak pada penggunaan es balok.

Kata kunci : Escherichia Coli, Higiene Sanitasi, Penjualan Buah

ABSTRACT: Escherichia coli in fruit pieces is an indicator of food and beverage

sanitation, whether ever contaminated or not. Cut fruit is a common food and is

popular and well liked by the people of Banda Aceh. Therefore, the need to know

whether the fruit cut contaminated / polluted by seeing the presence of Escherichia

coli bacteria. Methods Descriptively epidimologically using Cross Sectional study

approach. Population 25, Technique of sampling is done by nonprobability sampling,

that is because the number of existing population is relatively small, then the sample

is the total of the total population. Result: With SPSS calculation with 5% error rate,

H0 is accepted and Ha is rejected which means there are 12 E. Coli indication (48%).

Conclusions: The most unqualified is the personal hygiene of peddlers. There are 10

samples (40%) and the standardization of the vendor means 11 samples (44%), the

cut fruit in Blang Padang Square from 25 samples indicated E. Coli of 12 samples

(48% ), E. Coli's findings were mostly on the use of ice beams..

Keyswords : Escherichia Coli, Sanitation Hygiene, Sales of Fruits

Page 2: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

219 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang…

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak

serta kewajiban bagi setiap insan

manusia untuk kelangsungan

hidupnya dalam beraktifitas secara

optimal, memperlancar proses

berpikir, serta dapat membantu

orang lain yang membutuhkan.

Untuk mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal

diselenggarakan upaya kesehatan

melalui 16 macam kegiatan, salah

satu diantaranya adalah pengamanan

terhadap penyehatan makanan dan

minuman1.

Makanan dan minuman sangat

penting bagi manusia karena

merupakan salah satu kebutuhan

pokok untuk kelangsungan hidupya

dan di dalam makanan dan minuman

tersebut terkandung senyawa-

senyawa yang diperlukan untuk

memulihkan dan memperbaiki

jaringan tubuh yang rusak, mengatur

proses di dalam tubuh,

perkembangbiakan dan

menghasilkan energi untuk berbagai

kepentingan dalam kehidupannya2.

Dalam proses pengolahannya

terdapat enam (6) prinsip higiene

dan sanitasi yang harus diperhatikan,

yaitu pemilihan makanan,

penyimpanan bahan makanan,

pengolahan makanan, penyimpanan

makanan masak, pengangkutan

makanan dan penyajian makanan3.

Maka dari itu, Indonesia harus

mengupayakan peningkatan derajat

kesehatan masyarakat dilakukan

dengan upaya kesehatan perorangan

dan upaya kesehatan masyarakat.

Salah satu upaya tersebut adalah

pengamanan makanan dan

minuman4.

Salah satu masuknya penyakit

adalah melalui makanan dan

minuman, hal tersebut dikarenakan

makanan berpotensi sebagai media

penularan penyakit bagi manusia jika

dalam pengolahannya, makanan

tersebut tidak diolah secara baik dan

benar5. Salah satu penyakit yang

bersumber dari mengkonsumsi

makanan adalah diare6.

Pada tahun 2000 insiden rate

(IR) diare sebesar 301/1000

penduduk dan meningkat menjadi

411/1000 penduduk pada tahun

20107. Sedangkan tingkat diare

tertinggi berada pada lima provinsi

besar di Indonesia yakni Aceh,

Papua, Jakarta, Sulawesi, dan

Banten.

Page 3: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 220

Dari data profil Kesehatan

Aceh, perkiraan kasus diare dari

tahun 2008 hingga 2011 berjumlah

182.322 sementara kasus diare yang

ditangani 116.058 (63,7%).

Sedangkan di kota Banda Aceh

menurut data bandaacehkota.go.id

pada akhir tahun 2013 selama bulan

Desember tercatat jumlah penderita

diare sebanyak 545 orang8. Dan

diare merupakan gejala-gejala

infeksi atau keracunan yang

diakibatkan oleh escherichia coli.

Sesuai dengan yang dikatakan oleh

Doyle et.al. dalam Sembel yaitu

gejala-gejala infeksi atau keracunan

Eschericia coli adalah diare tanpa

darah, kejang perut, pembengkakan

kolon perut (hemoragik colitis)

namun terkadang tanpa adanya

gejala9.

Berdasarkan hasil penelitian

Kristofel (2003), menemukan bahwa

es campur yang dijual pedagang kaki

lima di Pasar Minggu Kelurahan

Belakang Pondok Kecamatan

Gading Cempaka Bengkulu,

diketahui bahwa kandungan

escherichia coli dalam es campur

tidak memenuhi persyaratan kualitas

bakteriologis, sebab hasil dari

pemeriksaan laboratorium 9 dari 10

sampel es campur yang diteliti

tercemar oleh Escherichia coli

sebanyak 4 sampai 7 sampel/100 ml

sampel dan 1 sampel tidak tercemar

Escherichia coli10.

Hasil penelitian Munthe (2006)

diketahui bahwa kandungan

Escherichia coli dalam air tebu di

Pasar Kota Medan tidak memenuhi

persyaratan kualitas bakteriologis air

minum karena dari 16 sampel,

semuanya mengandung Escherichia

coli. Dalam air tebu yang tidak

diberi es batu berkisar 7/100 ml air

tebu11.

Sedangkan dalam penelitian

Ritonga Berdasarkan hasil

pemeriksaan dan observasi analisis

Escherichia coli dan higiene sanitasi

pada minuman es teh yang dijual di

Pajak Karona Jamin Ginting

Kecamatan Medan Baru dapat

ditarik kesimpulan yaitu seluruh

sampel mengandung Eschericia coli

dan seluruh pedagang tidak

memenuhi prinsip hygiene sanitasi12.

Di sepanjang jalan dan

lapangan Blang Padang Kota Banda

Aceh banyak dijumpai pedagang

yang menjual buah potong seperti

jambu biji, jambu merah, pepaya,

bengkuang, semangka, dan

Page 4: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

221 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang…

sebagainya. Tidak kecil

kemungkinan buah potong dapat

tercemar oleh beberapa jenis

mikroba apabila cara pengolahannya

tidak memenuhi syarat standar

kesehatan. Misalnya higiene sanitasi

pengolahan buah potong yang tidak

baik, begitu juga dengan air yang

digunakan untuk mencuci buah-

buahan tersebut tidak menggunakan

air yang sudah di masak atau yang

sudah di olah dan juga bisa jadi es

batu yang digunakan tidak

bersumber dari air masak atau air

mineral. Mikroba yang dapat

ditemukan pada hal tersebut adalah

jenis bakteri coliform yaitu

Escherichia coli.

Berdasarkan hasil survei

pendahuluan yang telah dilakukan

buah-buahan potong dijual adalah

jenis makanan yang menggunakan

tempat usaha sendiri. Makanan

tersebut dapat terkontaminasi oleh

Eschericia coli yang mana

keberadaan Eschericia coli

menunjukkan adanya pencemaran

tinja pada minuman. Berdasarkan

adanya kemungkinan minuman es

pada tempat pendingin buah yang

dijual oleh pedagang tersebut mudah

terkontaminasi, maka penulis ingin

mengetahui kualitas buah potong

secara bakteriologis dan higiene

sanitasi pengolahannya serta lokasi

penjualan dengan menggunakan

standar yang ditetapkan oleh

Permenkes RI No.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang

Persyaratan dan Pengawasan

Kualitas Air minum dan sejalan

dengan Kepmenkes RI No.

942/Menkes/SK/VII/2003 tentang

Persyaratan Higiene Sanitasi

Makanan Jajanan.

Escherichia coli dalam buah

potong menjadi indikator sanitasi

makanan dan minuman, apakah

pernah tercemar atau tidak. Buah

potong adalah makanan umum dan

sedang populer serta disukai oleh

masyarakat Banda Aceh. Oleh

karena itu perlunya diketahui apakah

buah potong terkontaminasi/tercemar

dengan melihat keberadaan bakteri

Escherichia coli.

Sering peneliti mendengar

himbauan atau pengumuman oleh

lintas sektor terkait saat ketika habis

pelaksaan senam jantung sehat setiap

hari Jumat pagi di Blang Padang

tentang “waspada mengkonsumsi

makanan yang di jual di sekitar

Blang Padang karena dikuatirkan

Page 5: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 222

tidak memenuhi standar kesehatan”

Maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai

“Analisis Escherichia Coli Dan

Higiene Sanitasi Pada Buah Potong

Yang Dijual Di Wilayah Blang

Padang Kota Banda Aceh Tahun

2017”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

epidimologi deskiptif dengan

menggunakan pendekatan Cross

Sectional study yaitu suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor resiko dan efek

dengan pendekatan observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point to approach).

Penelitian ini membutuhkan waktu

selama 10 (Sepuluh) bulan terhitung

mulai bulan Februari sampai dengan

bulan November 2017, penelitian ini

sudah dilaksanakan pada bulan Juli

2017 di lapangan Blang Padang

Banda Aceh. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh

penjamah yang merupakan pedagang

buah potong di sekitar wilayah

lapangan Blang Padang Kota Banda

Aceh. Dari hasil survei yang

dilakukan pada bulan Januari-

Februari 2017, diketahui jumlah

penjamah buah potong sebanyak 25

orang. Sampel penelitian ini

merupakan penjamah buah di sekitar

wilayah lapangan Blang Padang

Kota Banda Aceh. Tekhnik yang

pengambilan sampel dilakukan

secara nonprobability sampling, hal

tersebut dikarenakan jumlah

populasi yang ada relatif kecil.

Karena jumlah yang sedikit tersebut

maka peneliti menjadikan semua

total populasi sebagai sampel.

Data primer diperolah dengan

melakukan panduan wawancara

secara langsung menggunakan

kuesioner dan observasi.

Pengambilan spesimen buah potong

dan air dari cairan es pendingin yang

kemudian dibawa ke laboratorium

Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh

untuk diperiksa kadar bakteri

Escherichia coli. Data dari analisis

disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi dan di narasi dengan

literatur yang relevan. Hasil analisis

tersebut merupakan gambaran dari

higiene sanitasi mengacu kepada

PERMENKES RI No. 942 tahun

2003 tentang pedoman persyaratan

higiene sanitasi makanan jajanan.

Sedangkan untuk kadar bakteri

Page 6: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

223 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang…

Escherichia Coli menggunakan uji

laboratorium yang standarnya

mengacu pada BPOM No.

HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009

tentang batas pencemaran

maksimum mikroba pada pangan

olahan lainnya.

HASIL PENELITIAN

Univariat

Gambaran Personal Higiene

Pedagang dan Kandungan E. Coli

Pada Buah Potong di Lapangan

Blang Padang Kota Banda Aceh.

Tabel 1 Frekuensi Personal Higiene

Penjamah.

Frekuensi Percent

Memenuhi

Syarat

Tidak

Memenuhi

Syarat

Total

15

10

25

60.0

40.0

100.0

Personal Higiene Penjamah

di Lapangan Blang Padang Kota

Banda Aceh, masih memenuhi

syarat. Terlihat pada tabel 1 ada 15

(60%) dari sampel yang masih

memenuhi syarat. Akan tetapi setiap

orang atau penjamah haruslah

memperhatikan kebersihan dirinya

karena setiap hari kontak langsung

terhadap makanan. Ada 10 sampel

(40%) masih tidak peduli terhadap

personal higiene.

Tabel 2 Frekuensi Higiene Sanitasi

Peralatan.

Kriteria Frekuensi Percent

Memenuhi

Syarat

Tidak

Memenuhi

Syarat

Total

17

8

25

68.0

32.0

100.0

Masih banyak pedagang

yang tidak memperdulikan

kebersihan peralatan, ditinjau dari

tabel 2 bahwasannya memenuhi

syarat sebanyak 17 orang (68%),

sedangkan yang tidak

memperhatikan kebersihan peralatan

hanya 8 orang (32%).

Tabel 3. Frekuensi Sanitasi Bahan

Baku.

Kriteria Frekuensi Percent

Memenuhi

Syarat

Tidak

Memenuhi

Syarat

Total

16

9

25

64.0

36.0

100.0

Sesuai tabel 3, penggunaan

bahan baku yang memenuhi syarat

sebanyak 16 sampel (64%)

sedangkan yang tidak memenuhi

syarat 9 sampel (36%). Seharusnya

Page 7: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 224

penggunaan bahan baku memenuhi

syarat semuanya.

Tabel 4. Frekuensi Sarana Penjaja.

Kriteria Frekuensi Percent

Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi

Syarat

Total

14

11

25

56.0

44.0

100.0

Sesuai tabel 4 standarisasi

dari sarana penjaja sebagian besar

sampel telah memenuhi syarat yakni

14 sampel (56%). Sedangkan yang

masih tidak memenuhi persyaratan

11 sampel (44%).

Tabel 5. Frekuensi Kandungan E.

Coli.

Kriteria Frekuensi Percent

Tidak Tercemar

E. Coli

Tercemar

E.Coli

Total

13

12

25

52.0

48.0

100.0

Masih banyak buah potong

di Lapangan Blang Padang tercemar

E. Coli yakni sebanyak 12 sampel

(48%), sedangkan yang tidak

tercemar 13 sampel (52%)

Analisis Cross Tabel

Tabel 6. Frekuensi Kandungan E.

Coli Cross Higiene

Sanitasi.

Kriteria

Value Kandungan

E. Coli

Memenuhi

Syarat

Tidak

Memenuhi

Syarat

1. Personal Higiene

Penjamah

2. Higiene Sanitasi

Peralatan

3. Sanitasi Bahan

Baku

4. Sarana Penjaja

3.667

5.647

6.750

4.321

0.333

0.336

0.281

0.092

Dengan perhitungan dengan

tingkat kesalahan 5%, maka H0

diterima dan Ha ditolak. Penjelasan

sebagai berikut:

a) Ha1 = Personal higiene

penjamah memenuhi syarat

bebas dari resiko E. Coli

H0 1= Personal higiene penjamah

tidak memenuhi syarat bebas dari

resiko E. Coli

b) Ha2 = Higiene sanitasi peralatan

memenuhi syarat bebas dari

resiko E. Coli

H0 2= Higiene sanitasi peralatan

tidak memenuhi syarat bebas dari

resiko E. Coli

c) Ha3 = Sanitasi Bahan Baku

memenuhi syarat bebas dari

resiko E. Coli

H0 3= Sanitasi Bahan Baku tidak

memenuhi syarat bebas dari

resiko E Coli

Page 8: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

225 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang…

d) Ha4 = Sarana Penjaja memenuhi

syarat bebas dari resiko E. Coli

H0 4= Sarana Penjaja tidak

memenuhi syarat bebas dari

resiko E. Coli

PEMBAHASAN

Personal Higiene Penjamah

Personal higiene merupakan

konsep dasar pembersihan,

perawatan dan merupakan langkah

pertama untuk terciptanya kesehatan

tiap individu18. Penjamah makanan

haruslah memperhatikan kebersihan

diri sebelum melayani pelanggan.

Kebersihan diri sesuai dengan yang

dikatakan di dalam Keputusan

Menteri Kesehatan No. 942 tahun

2003 yaitu: 1) Tidak menderita

penyakit menular, 2) Menutup luka,

pada luka terbuka/bisul atau luka

lainnya, 3) Menjaga kebersihan

tangan, kuku, dan pakaian. Serta

memamakai celemek, dan tutup

kepala, 4) Mencuci tangan setiap kali

hendak menangani makanan, 5)

Menjamah makanan harus memakai

alat/perlengkapan, atau dengan alas

tangan, 6) Tidak sambil merokok,

menggaruk anggota badan (telinga,

hidung, mulut, atau bagian lainnya),

7) Tidak batuk atau bersin di

hadapan makanan yang disajikan

atau atau tanpa menutup mulut atau

hidung19.

Pada kenyataan pada saat di

lapangan masih banyak penjamah

makanan atau pedagang yang masih

tidak memperhatikan kebersihan

personal. Ada 15 (60%) dari sampel

yang masih memenuhi syarat. Akan

tetapi setiap orang atau penjamah

haruslah memperhatikan kebersihan

dirinya karena setiap hari kontak

langsung terhadap makanan. Ada 10

sampel (40%) masih tidak peduli

terhadap personal higiene.

Higiene Peralatan

Kebersihan dari peralatan

untuk memasak atau membuat

minuman seperti gelas, sendok,

piring, pisau, dan lai-lain harus

dijaga. Seperi Peralatan yang sudah

dipakai dicuci dengan air bersih dan

dengan sabun, dikeringkan dengan

alat pengering/lap yang bersih,

kemudian peralatan yang sudah

bersih tersebut disimpan di tempat

yang yang bebas pencemaran, tidak

menggunakan kembali peralatan

yang dirancang hanya untuk sekali

pakai.

Penelitian dilapangan masih

ada 8 sampel (32%) yang tidak

Page 9: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 226

memenuhi syarat dalam kebersihan

peralatan.

Higiene Sanitasi Bahan Baku

Kebersihan bahan baku adalah

prioritas utama dalam menjual

produk makanan. Akan tetapi di

lapangan masih ada bahan baku yang

masih tidak memenuhi persyaratan.

Penggunaan bahan baku yang

memenuhi syarat sebanyak 16

sampel (64%) sedangkan yang tidak

memenuhi syarat 9 sampel (36%).

Seharusnya penggunaan bahan baku

memenuhi syarat semuanya.

Masih ada ditemukan buah

yang tidak segar, tidak disimpan di

dalam tempat yang layak, dan cara

pengolahan yang masih dalam

kriteria tidak baik. Tidak

ditempatkan dalam pendingin.

Sarana Penjaja

Syarat sarana penjaja adalah

Mudah dibersihkan serta tersedia

tempat untuk air bersih,

penyimpanan bahan makanan,

penyimpanan makanan jadi/siap

disajikan, penyimpanan peralatan,

tempat cuci (alat, tangan, bahan

makanan), tempat sampah21

Standarisasi dari sarana penjaja

sebagian besar sampel telah

memenuhi syarat yakni 14 sampel

(56%). Sedangkan yang masih tidak

memenuhi persyaratan 11 sampel

(44%).

Kandungan Eschericia coli

Kandungan Eschericia coli

banyak terdapat pada sampel es,

rata-rata penjaja membeli es balok.

Kebanyakan schericia coli terdapat

pada es balok, sedangkan penjaja

yang menggunakan es kristal masih

melengkapi persyaratan.

Masih banyak buah potong

di Lapangan Blang Padang tercemar

Eschericia coli yakni sebanyak 12

sampel (48%), sedangkan yang tidak

tercemar 13 sampel (52%).

KESIMPULAN

Paling banyak tidak memenuhi

syarat adalah personal higiene

penjaja Ada 10 sampel (40%) dan

standarisasi dari sarana penjaja 11

sampel (44%). Buah potong di

Lapangan Blang Padang dari 25

sampel yang terindikasi adanya

Eschericia coli sebanyak 12 sampel

(48%). Temuan Eschericia coli

paling banyak pada penjaja buah

potong yang menggunakan es balok.

Page 10: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

227 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang…

SARAN

Perlu adanya motivasi dan

dukungan yang intensif dari

perangkat desa, pemerintah daerah,

dinas kesehatan, puskesmas, dan

pihak lain yang terkait, agar

kedepannya memantau dan

memberikan sosialisasi lebih efesien

tentang personal higiene sanitasi

pada pedagang serta memberikan

wawasan terkait eschericia coli .

Perlunya pedagang atau

penjaja buah potong untuk selektif

dalam memelih bahan dan es yang

aka digunakan. Lebih baik

menggunakan es kristal atau

membeli es yang sudah dijamin

kebersihannya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih yang tidak

terhingga kepada:

1. Direktur Poltekkes Kemenkes

Aceh

2. Kepala Unit Penelitian Poltekkes

Kemenkes Aceh

3. Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Poltekkes Kemenkes

Aceh

4. Kepala Kesbangpol Kota Banda

Aceh

5. Kepala Dinas Kesehatan Kota

Banda Aceh

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun

2009 Tentang Kesehatan

2. Supardi, I & Sukamto. (1999).

Mikrobiologi Dalam

Pengolahan dan Keamanan

Pangan. Bandung: Penerbit

Alumni.

3. Depkes RI. (2004). Tentang

Bakteri Pencemaran Makanan

dan Penyakit Bawaan Makanan,

Modul 4. Jakarta.

4. Undang-Undang Nomor 36

Pasal 48 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan

5. Hadi, B., Bahar, E., & Semiarti,

R. (2014). Uji Bakteriologis Es

Batu Rumah Tangga Yang

Digunakan Penjual Minuman Di

Pasar Lubuk Buaya Kota

Padang. Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas, 3.

6. Achmadi, U. F. (2011). Dasar-

Dasar Penyakit Berbasis

Lingkungan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

7. Buletin diare. (2011). Situasi

Diare Di Indonesia

Page 11: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 10 No. 2, Nopember 2017 228

8. Profil Kesehatan Aceh. (2014).

Di akses pada 12 Februari 2017

dari

www.depkes.go.id/resources/do

wnload/profil/PROFIL_KES.../0

1_Aceh_2014.pdf. Hal: 16.

9. Sembel, Dantje T. (2015).

Toksikologi Lingkungan.

Yogyakarta: Andi

10. Kristofel, S. (2008).

Pengelolaan dan Kandungan

Bakteri Escherichia coli Pada

Es Campur. Medan: Skripsi

FKM USU.

11. Munthe, P. (2006). Pemeriksaan

Escherichia coli Pada Air Tebu

Yang Dijual Dibeberapa Pasar

Tradisional Di Kota Medan.

Medan: Skripsi FKMUSU

12. Ritonga, Rimadani., Marsaulina,

Irnawati & Chahaya, Indra.

(2013). Analisis Escherichia

Coli Dan Higiene Sanitasi Pada

Minuman Es Teh Yang Dijual

Di Pajak Karona Jamin Ginting

Kecamatan Medan Baru Tahun.

Medan : Universitas Sumatra

Utara

13. Hassan, B. A. R. (2012).

Importance Of Personal

Hygiene. Pharmaceut Anal

Acta, 3.

14. Keputusan Menteri Kesehatan

No. 942 2003. Pedoman

Persyaratan Higiene Sanitasi

Makanan Jajanan. Menteri

Kesehatan Republik Indonesia.

15. Nadanti, Alifia. (2015).

Gambaran Higiene Sanitasi

Pengolahan Es Buah Yang

Terkontaminasi Bakteri

Coliform Di Kelurahan

Pisangan Kota Tanggerang

Selatan. Jakarta: Universitas

Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Page 12: Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah ...nasuwakesaceh.ac.id/gudang/file/pdf/jurnal-pdf-C7D6k9kqcSef7rMN.pdf · Higiene Sanitasi Peralatan 3. Sanitasi Bahan Baku

229 Analisis Escherichia Coli dan Higiene Sanitasi Pada Buah Potong yang…