ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB...

42
ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI PERAIRAN PULAU PASARAN DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI Oleh AYU WULANDARI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI

PERAIRAN PULAU PASARAN DI PROVINSI LAMPUNG

SKRIPSI

Oleh

AYU WULANDARI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

ABSTRACT

Analysis of Pollutant Load and Assimilation Capacity of Pasaran Island

Waters in Lampung Province

By

Ayu Wulandari

Pasaran Island is the only island in Bandar Lampung. The location of Pasaran

Island is quite close to the Way Belau River estuary so that domestic waste and

industrial waste from the city enter the waters around Pasaran Island through this

river flow. By looking at these conditions, a study was conducted regarding the

status of the waters of Pasaran Island. The purpose of this study was to analyze

the pollutant load, assimilation capacity and water pollution status on Pasaran

Island. This research was carried out in May-July 2017, observations and data

collection were carried out at 5 points around the waters of Pasaran Island. Water

quality parameters measured include temperature, salinity, pH, DO, BOD, COD,

NO3, NH3, PO4, TOM, TSS. The data analysis was done by calculating the

pollution load value using the Mitsch and Goesselink equation, the calculation of

the assimilation capacity value using a linear regression equation and determining

the status of the waters using the STORET method. The results of the analysis of

pollutant load calculations obtained the highest load values derived from COD

parameters both in rivers or river estuaries with a value of 8192, 92 kg/yr and

5994.13 kg /yr. The results of assimilation capacity analysis show that the BOD

parameter values have exceeded the assimilation capacity of Pasaran Island

waters. And the results of the analysis of pollution status showed that the waters

of Pasaran Island were moderately polluted.

Keywords: Pollution Load, Assimilation Capacity, Pasaran Island, Waste,

Water Status

Page 3: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

ABSTRAK

Analisis Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Perairan Pulau Pasaran

di Provinsi Lampung

Oleh

Ayu Wulandari

Pulau Pasaran merupakan satu-satunya pulau yang ada di wilayah Kota

Bandar Lampung. Lokasi Pulau Pasaran cukup dekat dengan muara Sungai Way

Belau sehingga limbah domestik dan limbah industri yang berasal dari pusat kota

masuk ke perairan sekitar Pulau Pasaran melalui aliran sungai ini. Dengan melihat

kondisi tersebut, maka dilakukan kajian terkait status perairan Pulau Pasaran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis beban pencemar, kapasitas

asimilasi dan status pencemaran perairan di Pulau Pasaran. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2017, pengamatan dan pengambilan data

dilakukan pada 5 titik yang ada di sekitar perairan Pulau Pasaran. Parameter

kualitas air yang diukur antara lain suhu, salinitas, pH, DO, BOD, COD, NO3,

NH3, PO4, TOM, TSS. Analisis data yang dilakukan yaitu perhitungan nilai beban

pencemaran menggunakan persamaan Mitsch and Goesselink, perhitungan nilai

kapasitas asimilasi menggunakan persamaan regresi linier dan penentuan status

perairan menggunakan metode STORET. Hasil analisis perhitungan beban

pencemar diperoleh nilai beban tertinggi berasal dari parameter COD baik di

sungai atau muara sungai dengan nilai 8192, 92 kg/thn dan 5994.13 kg/thn. Hasil

analisis kapasitas asimilasi menunjukan bahwa nilai parameter BOD telah

melebihi kapasitas asimilasi perairan Pulau Pasaran. Dan hasil analisis status

pencemaran menunjukan perairan Pulau Pasaran tercemar sedang.

Kata kunci: Beban Pencemar, Kapasitas Asimilasi, Limbah, Pulau Pasaran,

Status Perairan

Page 4: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI

PERAIRAN PULAU PASARAN DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Ayu Wulandari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi
Page 6: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi
Page 7: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi
Page 8: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada

tanggal 16 September 1994 sebagai anak pertama dari

Bapak Ismail dan Ibu Septinawati. Penulis memiliki 2

adik laki-laki yaitu Bagus Harits Fadillah dan

Muhammad Atthar Fadillah. Penulis menempuh

pendidikan di TK Ar - Rusdah Kota Bandar Lampung

tahun 2000, SDN 2 Palapa Kota Bandar Lampung

tahun 2001-2007, SMPN 25 Bandar Lampung tahun 2007-2010, SMAN 4 Bandar

Lampung tahun 2010-2013. Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi

Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN.

Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam organisasi dan mengikuti berbagai

kegiatan. Penulis menjadi anggota aktif Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan

Universitas Lampung (HIDRILA) bidang Kerohanian periode 2014-2015 dan

penulis menjadi pengurus aktif sebagai Sekretaris bidang Kerohanian periode

2015-2016. Penulis pernah menjadi Asisten Praktikum mata kuliah Menejemen

Kualitas Air pada TA 2015/2016, Oceanografi pada TA 2015/2016, Ekologi

Perairan pada TA 2016/2017, Teknologi Budidaya Pakan Hidup TA 2016/2017.

Pada bulan Januari-Maret 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

periode I selama 60 hari di Pekon Air Abang, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten

Tanggamus, Lampung. Pada bulan Juli-Agustus 2016 penulis melaksanakan

Praktik Umum (PU) selama 30 hari di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau

(BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah dengan judul kajian “Manajemen Kualitas Air

Pada Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos)”. Pada bulan Mei 2017 untuk

mencapai gelar Sarjana Perikanan (S.Pi.), penulis melaksanakan penelitian dan

menyelesaikan tugas akhirnya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis

Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Perairan Pulau Pasaran di Provinsi

Lampung”.

Page 9: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

KARYA TULIS INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

Keluarga tercinta yaitu bapak - ibu dan kedua adik lelaki

yang selama ini telah memberi banyak dukungan, doa serta

kasih sayang berlimpah disepanjang hidupku. Mereka adalah

sumber semangatku, kebahagian mereka menjadi alasan

utamaku untuk mewujudkan impian dan meraih kesuksesan.

Aku sangat bersyukur memiliki mereka dalam hidupku,

karena keberadaan mereka merupakan nikmat yang tak

terhingga dari Allah SWT.

Untuk Almamater kebangganku, Universitas Lampung.

Page 10: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya.”

(Q.S Al-Baqarah {2} :286)

"Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan

adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha."

(BJ Habibie)

“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau

hidup selamanya”

(Mahatma Gandhi)

"Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh

orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini."

(Malcolm X)

“Hasil tidak akan mengkhianati proses. Jika usaha yang dilakukan

maksimal dan doa yang diucapkan tulus disertai keyakinan.

Percayalah Allah SWT pasti memberi yang terbaik karena Dia tau apa

yang kita butuhkan, bukan hanya sekedar apa yang kita inginkan.”

(Ayu Wulandari)

Page 11: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin atas limpahan Rahmat dan Karunia ALLAH SWT

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Beban Pencemar dan

Kapasitas Asimilasi Perairan Pulau Pasaran di Provinsi Lampung”.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini berkat dukungan dari semua pihak, untuk

itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

(1) Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

(2) Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung.

(3) Bapak Limin Santoso, S.Pi., M. Si., selaku Ketua Program Studi Budidaya

Perairan.

(4) Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan arahan, motivasi dan ilmu terbaik.

(5) Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si., selaku dosen pembimbing II dan dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasehat, ilmu serta banyak

pengalaman.

(6) Ibu Henni Wijayanti M., S.Pi., M.Si., selaku dosen penguji yang telah

memberikan arahan dan ilmu yang bermanfaat.

(7) Tim Pulau Pasaran (Skripsi Do or Die) yaitu Kurnopriawan Hidayat dan

Muhammad Rifki Nur Huda yang telah bersedia berbagi banyak hal serta

berjuang bersama dari awal persiapan penelitian hingga bertiga mendapat

gelar Sarjana Perikanan (S.Pi).

(8) Pak Warli, saudara Imawan Abdul Qohar dan saudari Kory Dita Iswari yang

telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama penelitian hingga

penulisan skripsi selesai.

(9) Para sahabat seperjuangan yaitu Yeni, Rufaida, Ayu Nov, Dewi, Arlin,

Siwi, Juliana, Ida, Rio, Anrifal, Wahyu, Akbar, Ricky dan kawan-kawan

BDPi 2013 lainnya.

Page 12: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

(10) Abang-abang, Mba-mba, dan Adik-adik Jurusan Perikanan dan Kelautan

angkatan 2010, 2011, 2012, 2014, dan 2015 yang telah berbagi pengalaman

bersama dan semua pihak yang telah memberikan dukungannya kepada

penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga ALLAH SWT senantiasa

meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Bandar Lampung, Desember 2018

Ayu Wulandari

Page 13: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………...... 1

B. Tujuan Penelitian……...……………………………………………………... 3

C. ManfaatPenelitian………………………………............................................. 3

D. Kerangka Pikir Penelitian………………………............................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………………….......... 6

B. Metode yang Digunakan………………………………………………........... 7

1. Storet…………………………………………………………………......... 7

2. Regresi Linier…………………………………………………………........ 7

C. Parameter Kualitas Perairan……………...………………………………….. 8

1. Suhu…………………………………………………………….................. 8

2. Salinitas..……………………………………………………...................... 8

3. pH (Derajat Keasaman).………………………………………................... 8

4. DO (Dissolved Oxygen)………………...…………………........................ 9

5. BOD (Biochemical Oxygen Demand)……………....................................... 9

6. COD (Chemical Oxygen Demand)…………………………………........... 10

7. NO3 (Nitrat)………………………………………………………….......... 10

Page 14: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

ii

8. NH3 (Amoniak)…………………………………………………..…........... 11

9. PO4 (Fosfat) ……………………….……………………………................. 11

10. TOM (Total Organic Matter) ………..………………………..…............. 11

11. TSS (Total Suspended Solid)……..……………………...…….................. 12

D. Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi………………................................. 12

E. Pencemaran Perairan……………………………………………...................... 13

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………...….. 15

B. Alat dan Bahan Penelitian……………………………………………........... 16

C. Prosedur Penelitian…………………………………………………….......... 16

1. Pengumpulan Data…………………………………………………........... 16

2. Pengukuran Kualitas Air………………………………………….............. 17

D. Analisis Data……..……………………………………………….................. 17

1. Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi………………………............... 18

2. Penentuan Status Perairan………………………………………................ 19

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengukuran Kualitas Perairan…………………………………...….... 23

B. Hasil Pengukuran Beban Pencemar Perairan………………………......…... 33

C. Hasil Analisis Kapasitas Asimilasi………………..…………………...….... 35

D. Hasil Perhitungan Metode STORET………………………………….......... 43

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………...……...... 44

B. Saran………………………………………………………………….…....... 44

Page 15: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

iii

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….............. 45

LAMPIRAN…………………………………………………………………......... 48

Page 16: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Titik Koordinat Stasiun Penelitian..................... ................................................. 16

2. Parameter Kualitas Perairan………………………............................................. 17

3. Klasifikasi Mutu Air Berdasarkan Metode STORET………………………….. 20

4. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut………………………………………..... 21

5. Penentuan Sistem Nilai Untuk Menentukan Status Mutu Perairan..................... 21

6. Hasil Perhitungan Beban Pencemar dari Sungai Way Belau……………........... 34

7. Hasil Perhitungan Beban Pencemar dari Muara Sungai Way Belau……........... 34

8. Hasil Perhitungan Nilai Kapasitas Asimilasi dan Fungsi Hubungan Antara

Parameter Pencemar dengan Beban Pencemar di perairan sekitar Pulau Pasaran 35

9. Hasil Perhitungan Metode STORET…………………….…………………........ 43

Page 17: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian………………………………………... 5

2. Peta Lokasi dan Stasiun Penelitian…………………………………………....... 15

3. Grafik Hasil Pengukuran Suhu Perairan…………………………………........... 24

4. Grafik Hasil Pengukuran Salinitas Perairan……………………………............. 25

5. Grafik Hasil Pengukuran pH Perairan……………………………...................... 26

6. Grafik Hasil Pengukuran DO, BOD dan COD Perairan......…………………..... 27

7. Grafik Hasil Pengukuran Amoniak (NH3) dan Nitrat (NO3) Perairan…..…....... 29

8. Grafik Hasil Pengukuran Fospat (PO4) Perairan……………………….……..... 31

9. Grafik Hasil Pengukuran TOM dan TSS Perairan……………………………... 32

10. Grafik Regresi antara Beban Pencemar BOD di Muara Sungai dengan

konsentrasi BOD di perairan Pulau Pasaran…………………………………... 37

11. Grafik Regresi antara Beban Pencemar COD di Muara Sungai dengan

konsentrasi COD di perairan Pulau Pasaran………………………………...... 38

12. Grafik Regresi antara Beban Pencemar Nitrat di Muara Sungai dengan

konsentrasi Nitrat di perairan Pulau Pasaran………………………….............. 39

13. Grafik Regresi antara Beban Pencemar Amoniak di Muara Sungai dengan

konsentrasi Amoniak di perairan Pulau Pasaran………………………............ 40

14. Grafik Regresi antara Beban Pencemar Fospat di Muara Sungai dengan

konsentrasi Fospat di perairan Pulau Pasaran………………………………..... 41

15. Grafik Regresi antara Beban Pencemar TOM di Muara Sungai dengan

konsentrasi TOM di perairan Pulau Pasaran………………………………….. 42

16. Grafik Regresi antara Beban Pencemar TSS di Muara Sungai dengan

konsentrasi TSS di perairan Pulau Pasaran…………………………........….... 43

Page 18: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Bandar Lampung secara geografis terletak pada 5° 20’ sampai dengan 5°

30’ lintang selatan dan 105°

28’ sampai dengan 105°

37’ bujur timur.

Berdasarkan kondisi ini, Kota Bandar Lampung menjadi pintu gerbang utama

pulau Sumatera tepatnya ± 165 km sebelah barat laut Jakarta dan memiliki

peran sangat penting selain dalam kedudukannya sebagai ibu kota Provinsi

Lampung juga merupakan pusat pendidikan, kebudayaan dan perekonomian

bagi masyarakat. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km²

dengan kepadatan penduduk yang tinggi yaitu 8.142 jiwa/km² (Badan Pusat

Statitik Provinsi Lampung, 2016). Wilayah Kota Bandar Lampung terbagi ke

dalam 13 Kecamatan, ada beberapa Kecamatan yang terletak di kawasan

pesisir seperti Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung Barat.

Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung Barat merupakan kawasan

pesisir di Kota Bandar Lampung yang memiliki potensi tinggi sebagai wilayah

yang produktif, hal tersebut terbukti dengan jumlah penduduk yang tinggi dan

beragam aktivitas yang dilakukan masyarakat untuk memanfaatkan ruang

disetiap sisi kedua wilayah tersebut. Selain permukiman padat penduduk di

Kecamatan Panjang ada pelabuhan yang dijadikan lokasi bongkar-muat barang,

kawasan wisata pantai, lokasi industri dan pabrik-pabrik besar milik beberapa

perusahaan. Sementara di Kecamatan Teluk Betung Barat terdapat kawasan

tempat pelelangan ikan, dermaga-dermaga kecil, kawasan pengolahan ikan,

kegiatan industri rumahan dan kawasan wisata pantai.

Page 19: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

2

Di Kecamatan Teluk Betung Barat ada sebuah pulau yang merupakan satu-

satunya pulau yang berada di kawasan geografis Kota Bandar Lampung yaitu

Pulau Pasaran. Pulau Pasaran awalnya hanya memiliki luas 3,5 hektar namun

seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk dan berbagai kebutuhan lain,

luas wilayah pulau tersebut bertambah menjadi 12 hektar. Pulau ini dihuni oleh

269 kepala keluarga dengan jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 1123 jiwa

(Profil Kelurahan Kota Karang, 2016). Tingginya jumlah penduduk

menunjukan pula padatnya permukiman dan beragam aktivitas yang dilakukan

di kawasan ini. Meskipun kegiatan industri di Pulau Pasaran tidak sebanyak di

Kecamatan Panjang, potensi terjadinya pencemaran disekitar perairan pulau ini

cukup tinggi karena ada aliran sungai Way Belau yang membawa limbah

domestik dan bermuara di dekat Pulau Pasaran. Adanya aktivitas pengolahan

ikan teri, kegiatan budidaya ikan maupun kerang, serta aktivitas kapal warga

setempat yang berkerja sebagai nelayan juga dapat menjadi sumber pencemar

bagi perairan sekitar.

Berbagai kegiatan penduduk yang tinggal di kawasan pesisir seperti interaksi

sosial, kegiatan ekonomi, dan industri menjadi penyebab utama meningkatnya

jumlah limbah yang ada di sekitar perairan Pulau Pasaran. Limbah rumah

tangga, limbah industri dan limbah dari kegiatan lain yang ada di wilayah

pesisir Kota Bandar Lampung juga dapat menjadi sumber pencemar perairan.

Tingginya masukan bahan organik akibat berbagai aktivitas masyarakat

terutama di kawasan pesisir berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran.

Jika pencemaran terjadi maka kualitas perairan akan menurun, sumber daya

alam yang ada di kawasan perairan akan berkurang dan penduduk yang tinggal

di wilayah pesisir akan mengalami kerugian terutama penduduk yang memiliki

usaha budidaya ikan dan kerang di perairan tersebut.

Analisis beban pencemar dan kapasitas asimilasi dilakukan untuk mengetahui

kondisi suatu perairan tercemar atau tidak. Suatu perairan dikatakan tercemar

apabila nilai beban pencemar lebih besar dari nilai kapasitas asimilasi.

Page 20: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

3

Kapasitas asimilasi adalah kemampuan suatu perairan dalam menerima beban

pencemar tanpa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang

ditetapkan sesuai peruntukkannya yaitu untuk kehidupan biota laut sesuai

standar baku mutu kualitas air laut.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis status

pencemaran, beban pencemar dan kapasitas asimilasi perairan di Pulau

Pasaran.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam upaya pengelolaan

kawasan perairan Pulau Pasaran.

2. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat dalam pemanfaatan wilayah

perairan Pulau Pasaran.

D. Kerangka Pikir Penelitian

Sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan, pada umumnya berasal dari

kegiatan manusia di berbagai sektor seperti rumah tangga, industri dan

kegiatan budidaya. Proses produksi yang dilaksanakan akan menghasilkan

limbah sebagai buangan sisa yang seharusnya dapat di daur ulang kembali atau

diolah agar tidak berbahaya terhadap lingkungan. Pembuangan limbah sisa

proses produksi tersebut merupakan sumber bahan pencemar seperti TSS,

TOM, BOD, COD, NO3, NH3, dan PO4. Sumber bahan pencemar limbah

tersebut dapat menurunkan pH dan oksigen terlarut yang pada akhirnya akan

menurunkan kualitas perairan yang pada jangka panjang akan berpengaruh

terhadap kehidupan biota perairan (Sutisna, 2007).

Page 21: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

4

Masuknya limbah ke suatu perairan dapat mempengaruhi kualitas air dan akan

mempengaruhi kapasitas asimilasi perairan. Kapasitas asimilasi adalah

kemampuan suatu perairan dalam menerima beban pencemar tanpa

menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang ditetapkan sesuai

peruntukkannya yaitu untuk kehidupan biota laut sesuai standar baku mutu

kualitas air laut. Suatu perairan dikatakan tercemar apabila beban pencemar

lebih besar dari kapasitas asimilasinya yang ditandai dengan tingginya

konsentrasi bahan pencemar dibandingkan dengan konsentrasi ambang batas

baku mutu yang berlaku (Baheram, 2014). Dalam studi ini nilai kapasitas

asimilasi diasumsikan merupakan fungsi dari kualitas air dan beban limbah.

Selanjutnya nilai kapaitas asimilasi dianalisis dengan melihat seberapa besar

peran masing-masing parameter terhadap beban pencemarannya.

Page 22: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

5

Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian

Perairan Pulau Pasaran

1. Limbah Rumah Tangga

2. Limbah Industri

3. Limbah Kegiatan Perikanan

Beban Pencemar

Metode Mitsch and Goesselink

Kapasitas Asimilasi

Perairan Pulau

Pasaran

Metode Regresi

Linier

Status Pencemaran

Perairan Pulau

Pasaran

Metode Storet

Kualitas Perairan

Pulau Pasaran

1. Suhu

2. pH

3. Salinitas

4. DO

5. BOD

6. COD

7. Nitrat

8. Amoniak

9. Fosfat

10. TOM

11. TSS

Page 23: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Pulau Pasaran adalah satu-satunya pulau yang ada di Kecamatan Teluk Betung

Barat, Kota Bandar Lampung. Awalnya Pulau Pasaran hanya memiliki luas 3,5

hektar namun seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk dan berbagai

kebutuhan lain, luas wilayah pulau tersebut bertambah menjadi 12 hektar.

Pulau Pasaran dihuni oleh 269 kepala keluarga dengan jumlah keseluruhan

penduduk sebanyak 1123 jiwa (Profil Kelurahan Kota Karang, 2016). Secara

administratif pulau Pasaran dibatasi oleh laut karena letaknya berada di tengah

laut. Secara keseluruhan lahan di Pulau Pasaran digunakan untuk berbagai

bentuk penggunaan lahan 60% lahan digunakan untuk tempat penjemuran ikan

asin sedang sisanya 40% digunakan untuk pemukiman, bangunan umum, jalan,

dan lapangan.

Pulau Pasaran berada dilokasi yang startegis, sehingga memiliki potensi yang

sumber daya alam yang berlimpah. Potensi perikanan yang ada di daerah

Pulau Pasaran dimanfaatkan oleh penduduk setempat yang sebagian besar

memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, pengolah teri, pembudidaya ikan

dan kerang. Perairan Pulau Pasaran memiliki keanekaragaman organisme

yang cukup tinggi, seperti ikan, cumi, kepiting, dan jenis kekerangan. Salah

satu jenis kerang yang potensial adalah kerang hijau yang sejak tahun 2012

mulai dibudidayakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

sepempat (Noor, 2014). Selain itu, budidaya beberapa jenis ikan juga telah

dilakukan di perairan Pulau Pasaran seperti ikan samba dan ikan kakap.

Budidaya ikan dan kerang yang dilakukan oleh masyarakat pulau pasaran

masih menggunakan karamba jaring apung dengan cara yg sederhana, benih

ikan yang digunakan untuk budidaya juga diperoleh dari alam. Oleh sebab

Page 24: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

7

itu, kehidupan masyakat Pulau Pasaran masih sangat bergantung pada sumber

daya alam yang ada di perairan sekitar.

B. Metode Analisis Data

1. Storet

Storet adalah metode umum yang digunakan untuk mengetahui status mutu

air, dengan metode ini dapat diketahui parameter apa yang memenuhi atau

melampaui baku mutu air. Pada prinsipnya metode storet membandingkan

antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan

peruntukannya guna menentukan status air (KepMen LH No.51 tahun

2004). Status mutu air dapat mengindikasikan keadaan air dalam kondisi

tercemar atau bebas dari pencemaran dalam waktu tertentu dengan

membandingkan dengan baku mtu yang ditetapkan. Mutu air adalah suatu

kondisi kualitas air yang diukur atau diuji berdasarkan parameter-parameter

tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2. Regresi Linier

Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk

model hubungan antara variabel terikat (dependen Y) dengan satu atau

lebih variabel bebas (independen X). Apabila jumlah variabel bebas hanya

ada satu disebut sebagai regresi linier sederhana, sedangkan apabila

terdapat lebih dari 1 variabel bebas disebut sebagai regresi linier berganda.

Data untuk variabel independen X pada regresi linier bisa merupakan data

pengamatan yang tidak ditetapkan sebelumnya oleh peneliti (obsevational

data) maupun data yang telah ditetapkan (dikontrol) oleh peneliti

sebelumnya (experimental atau fixed data). Perbedaannya adalah bahwa

dengan menggunakan fixed data, informasi yang diperoleh lebih kuat

Page 25: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

8

dalam menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel X dan variabel

Y (Kurniawan, 2008).

C. Parameter Kualitas Perairan

1. Suhu

Suhu berperan penting dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan.

Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan biota air,

suhu pada badan air dipengaruhi oleh musim, sirkulasi udara, aliran dan

kedalaman air. Peningkatan suhu dapat menyebabkan penurunan kelarutan

gas-gas dalam air, seperti O2, CO2, N2, CH4. Selain itu peningkatan suhu

juga mengakibatkan terjadinya peningkatan dekomposisi bahan organik oleh

mikroba. Kenaikan suhu perairan juga menurunkan kelarutan oksigen dalam

air, menaikkan daya racun suatu polutan terhadap organisme perairan

(Effendi, 2003).

2. Salinitas

Menurut Nontji (1987) dalam Sutisna (2007) mendefinisikan salinitas

sebagai jumlah berat semua garam dalam satuan gram yang terlarut dalam 1

liter air, secara umum salinitas dinyatakan dalam satuan per mil atau gram

per liter. Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Nilai salinitas

perairan tawar berkisar dari 0,5-30 ppt, dan perairan laut 30-40 ppt. Salinitas

air berpengaruh terhadap tekanan osmotik air, semakin tinggi salinitas maka

tekanan osmotik akan menjadi semakin besar (Widiadmoko, 2013).

3. pH (Derajat Keasaman)

Nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa

dalam air yang merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam larutan.

Page 26: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

9

Kandungan karbonat, hidroksida dan bikarbonat meningkatkan kebasaan air,

sementara itu kandungan mineral bebas dan asam karbonat menaikkan

kemasaman air. Nilai pH dapat mempengaruhi jenis dan susunan zat dalam

lingkungan perairan dan ketersediaan unsur hara serta tingkat toksisitas

beberapa senyawa kimia dalam air (Sami, 2012). Semakin tinggi konsentrasi

ion H+ maka semakin rendah konsentrasi ion OH

- dan pH < 7, perairan

bersifat asam. Hal sebaliknya jika konsentrasi ion OH- tinggi dan pH > 7,

maka perairan bersifat basa. Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari hasil

respirasi, maka pH air akan turun. Perairan laut maupun pesisir memiliki pH

relatif lebih stabil dengan kisaran antara 7,7 - 8,4 (Effendi, 2003).

4. DO (Dissolved Oxygen)

DO (Dissolved Oxygen) adalah total jumlah oksigen yang terlarut didalam

air. Oksigen terlarut merupakan kebutuhan utama bagi ekosistem perairan,

konsentrasi oksigen terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada

suhu dan salinitas (Effendi, 2003). Oksigen terlarut merupakan salah satu

elemen penting dalam kehidupan laut. Sebaran kandungan oksigen terlarut

di laut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu interaksi antara permukaan laut

dengan atmosfer, kegiatan biologi yang dapat mempengaruhi konsentrasi

O2, CO2, arus dan proses percampuran air (Sutisna, 2007). Sumber oksigen

terlarut dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer dan

aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton.

5. BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Nilai BOD menggambarkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri

untuk penguraian bahan organik saat kondisi aerobik. Nilai BOD tidak

menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya

mengukur secara tidak langsung jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk

mengoksidasi bahan organik. Nilai BOD yang besar menunjukkan aktivitas

Page 27: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

10

mikroorganisme yang semakin tinggi dalam menguraikan bahan organik.

Nilai BOD yang tinggi menunjukkan penurunan kualitas perairan (Rafni,

2004).

6. COD (Chemical Oxygen Demand)

Nilai COD menggambarkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan

oksidan, seperti kalium dikhromat K2Cr2O7 untuk mengoksidasi bahan

organik yang terdapat dalam air. Nilai COD dapat dijadikan sebagai ukuran

tingkat pencemaran di perairan oleh bahan organik yang secara alamiah

dapat dioksidsasi dengan proses mikrobiologi dan akan menyebabkan

berkurangnya konsentrasi oksigen di perairan (Sami, 2012).

7. NO3 (Nitrat)

Nitrat adalah bentuk nitrogen utama di perairan alami. Konsentrasi nitrat

yang tinggi di perairan dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan

organisme perairan jika didukung dengan ketersedian nutrien. Nitrifikasi

merupakan proses oksidasi amoniak menjadi nitrit dan nitrat. Nitrifikasi

adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada

kondisi aerob. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri

nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh

nitrobacter (Mezuan, 2007). Konsentrasi nitratnitrogen yang lebih dari 0,2

mg/liter dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi perairan, dan

selanjutnya memacu pertumbuhan algae serta tumbuhan air secara pesat

(blooming). Beberapa sumber nitrogen dalam air antara lain hancuran bahan

organik, limbah domestik, limbah industri, limbah peternakan, dan pupuk

(Effendi, 2003).

Page 28: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

11

8. NH3 (Amoniak)

Secara alami senyawa amoniak di perairan berasal dari hasil metabolisme

hewan dan hasil proses dekomposisi bahan organik oleh bakteri. Jika

konsentrasi amoniak di perairan terdapat dalam jumlah tinggi lebih besar

dari 1,1 mg/liter pada suhu 25°C dan pH 7,5 dapat diduga adanya

pencemaran (Sembel, 2012). Sumber amoniak di perairan adalah hasil

pemecahan nitrogen organik seperti protein dan urea, nitrogen anorganik

yang terdapat dalam tanah dan air, serta yang berasal dari dekomposisi

bahan organik seperti tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati yang

dilakukan oleh mikroba (Effendi, 2003).

9. PO4 (Fosfat)

Fosfat merupakan senyawa yang mengandung ion unsur fosfor. Fosfor

dalam air ada yang berupa bahan padat maupun terlarut. Fosfor padat berupa

suspensi garam-garam yang tidak larut, dalam bahan biologik, atau

teradsorpsi dalam bahan padat. fosfor adalah komponen yang sangat penting

dalam permasalahan air. Sumber-sumber fosfor adalah pencemaran industri,

hanyutan dari pupuk, limbah domestik, hancuran bahan organik, dan

mineral-mineral fosfat (Santoso, 2006). Konsentarasi fosfat pada perairan

alami berkisar antara 0,005-0,02 mg/liter P-PO4. Pada umumnya konsentrasi

fosfat total pada perairan alami tidak melebihi 1 mg/liter (Verawati, 2016).

10. TOM (Total Organic Matter)

TOM (Total Organic Matter) merupakan total bahan organik yang terdapat

dalam perairan. Bahan organik adalah makanan yang diperlukan

zooplankton, dalam perairan bahan organik dapat dibedakan menjadi bahan

organik terlarut, bahan organik tersuspensi dan bahan organik terpartikulat.

Bahan organik yang dapat dimanfaatkan secara langsung adalah bahan

organik yang terlarut dengan air (Ridwan dan Nobelia, 2009). Semakin

Page 29: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

12

banyak bahan organik yang didukung faktor-faktor lain maka akan dapat

menambah total bakteri untuk dapat mengoksidasi bahan organik. Selama

ada bahan organik, maka selama itulah dekomposisi akan berlangsung

(Purnomo dkk, 2013).

11. TSS (Total Suspended Solid)

Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak

terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri

dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil daripada

sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel

mikroorganisme, dan sebagainya. Sama halnya dengan padatan terendap,

padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi cahaya ke dalam air

sehingga mempengaruhi regenerasi oksigen secara fotosintesis (Sutisna,

2007).

D. Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Perairan

Beban pencemar adalah istilah yang dikaitkan dengan jumlah total bahan

pencemar yang masuk ke dalam lingkungan baik secara langsung maupun tidak

langsung yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya pada areal tertentu dalam kurun waktu tertentu. Besarnya beban

pencemar yang masuk ke perairan tergantung aktivitas manusia di sekitar

daerah aliran sungai yang masuk perairan tersebut. Besarnya beban pencemar

perairan sangat dipengaruhi pula oleh keadaan pasang surut air laut. Pada saat

pasang umumnya beban masukan limbah sangat kecil karena aliran sungai

akan tertahan oleh peningkatan massa air laut, sedangkan pada saat surut

berlaku sebaliknya (Rafni, 2004).

Page 30: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

13

Kapasitas asimilasi perairan adalah kemampuan perairan dalam memulihkan

diri akibat masuknya limbah tanpa menyebabkan penurunan kualitas

lingkungan yang ditetapkan sesuai dengan peruntukkannya (Sutisna, 2007).

Kemampuan asimilasi sangat dipengaruhi oleh adanya proses pengenceran

maupun perombakan bahan pencemar yang masuk ke perairan. Apabila

beban pencemar yang masuk lebih besar dibandingkan kapasitas beban suatu

perairan menunjukkan kapasitas asimilasi berada dalam kondisi telah

terlampaui. Kapasitas beban pencemar merupakan kemampuan suatu perairan

dalam menerima beban pencemar yang masuk. Kapasitas beban pencemar

biasa disebut juga dengan kapasitas beban perairan yang merupakan fungsi

dari konsentrasi bahan pencemar dan volume perairan (Indrasti, 2006).

E. Pencemaran Perairan

Pencemaran perairan didefinisikan sebagai dampak negatif dari masuknya zat

pencemar kedalam suatu perairan sehingga berpengaruh terhadap kualitas

perairan, kehidupan biota di perairan, sumberdaya, ekosistem perairan dan

kesehatan manusia yang hidup di sekitar perairan tersebut. Bahan pencemar

atau zat pencemar menurut sumbernya terbagi menjadi dua yaitu yang berasal

dari alam dan kegiatan manusia. Pencemaran yang yang diakibatkan oleh

kegiatan manusia diantaranya adalah pemanfaatan sumberdaya alam pada

proses pertambangan, perindustrian, pertanian dan perikanan (Sutisna, 2007).

Pencemaran perairan di wilayah pesisir telah menjadi isu utama yang dihadapi

oleh pemerintah dan masyarakat di Kota Bandar Lampung. Sumber

pencemaran yang utama berasal dari limbah industri dan domestik yang

mengalir melalui sungai-sungai yang bermuara ke laut di sepanjang pantai

Kota Bandar Lampung. Selain itu, sampah-sampah domestik diperkirakan juga

berasal dari wilayah lain yang dibawa oleh arus laut. Data Status Lingkungan

Hidup Daerah Provinsi Lampung (2007) menyatakan kualitas air di perairan

Teluk Lampung yang merupakan bagian dari wilayah pesisir Kota Bandar

Page 31: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

14

Lampung telah mengalami pencemaran. Pencemaran yang terjadi tidak terlepas

dari aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pesisir, seperti

kegiatan rumah tangga, kegiatan perikanan, dan kegiatan usaha lainnya yang

banyak dilakukan masyarakat pesisir.

Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah padat penduduk yang berpotensi

terjadi pencermaran karena ada banyak aktivitas yang dilakukan dikawasan ini.

Aktivitas-aktivitas yang ada wilayah pesisir Kota Bandar Lampung adalah

aktivitas industri, kepelabuhan, pemukiman dan pariwisata. Aktivitas

kepelabuhan yang ada di Kota Bandar Lampung adalah Pelabuhan Panjang

dengan limbah yang dibuang berupa air limbah, tumpahan minyak dari

kapalkapal, peletakan jangkar dan bersih-bersih kapal yang dapat merusak

lingkungan perairan (Verawati, 2016). Di sekitar Pelabuhan Panjang ada

beberapa industri seperti industri batu bara, industri kimia dan lainnya yang

berpotensi menimbulkan pencemaran di wilayah pesisir Kota Bandar

Lampung.

Page 32: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

15

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2017 di perairan

sekitar Desa Pulau Pasaran, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar

Lampung. Ada 5 titik sampling yang ditentukan berdasarkan potensi sumber

pencemar dan bahan pencemar yang masuk ke perairan tersebut. Penentuan

lokasi sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan alat bantu

berupa GPS. Adapun uji kualitas air dilakukan di laboratorium kualitas air

Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL), Lampung dan

laboratorium analisis Politeknik Negeri Lampung (POLINELA).

Gambar 2. Peta Lokasi dan Stasiun Penelitian

Page 33: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

16

Tabel 1. Titik Koordinat Stasiun Penelitian

Titik Sampling Stasiun Penelitian Titik Koordinat

1 Aliran sungai Way Belau S 5°27’10.866”

E 105°15’27.795”

2 Muara sungai Way Belau S 5°27’35.234”

E 105°15’56.294”

3 Perairan di dermaga lama

Pulau Pasaran

S 5°27’35.639”

E 105°15’44.070”

4 Perairan yang menghadap

arah Kecamatan Panjang

S 5°28’00.000”

E 105°16’03.729”

5 Perairan yang menghadap

arah TPI

S 5°28’03.603”

E 105°15’43.035”

B. Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pelaksanan penelitian ini antara

lain botol sampel 500 ml, termometer, DO meter, pH meter, refraktometer,

sperktrofotometer, cuvet, alat titrasi, erlenmeyer, box sterofom, kertas label,

alat tulis, GPS, kamera, dan kapal (perahu sebagai alat transportasi ketika

mengambil sampel di peraian sekitar Pulau Pasaran).

C. Prosedur Penelitian

1. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan ada 2 jenis data yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan langsung

seperti suhu, pH, DO, salinitas dan debit air sungai yang diukur secara

langsung di perairan sekitar Pulau Pasaran. Serta BOD, COD, amoniakk,

nitrat, fosfat, TSS dan TOM yang uji di laboratorium kualitas air Balai

Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung dan laboratorium

Page 34: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

17

analisis Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) Sedangkan data sekunder

adalah buku, dan artikel ilmiah yang berhubungan dengan basahan dalam

penelitian ini.

2. Pengukuran Kualitas Perairan

Pengukuran kualitas perairan dilakukan secara berkala yaitu 3 kali selama 3

bulan di 5 titik lokasi sampling yang telah ditentukan. Sampel air diambil

langsung dari lokasi penelitian yang telah ditentukan dengan menggunakan

botol sampel, sampel air yang diambil sebanyak 500 ml. Berikut adalah cara

mengukur dan menguji parameter-parameter kualitas air yang diamati dalam

penelitian ini:

Tabel 2. Parameter Kualitas Perairan

No. Parameter Satuan Alat/Metode Analisis Keterangan

1. Suhu ⁰C Termometer Pengukuran langsung

2. Salinitas ppt Refraktometer Pengukuran langsung

3. pH mg/l pH meter Pengukuran langsung

4. DO mg/l DO meter Pengukuran langsung

5. BOD mg/l Titrimetrik Laboratorium

6. COD mg/l Titrimetrik Laboratorium

7. Amoniak

(NH3) mg/l Spektofotometer Laboratorium

8. Nitrat (NO3) mg/l Spektofotometer Laboratorium

9. Fosfat (PO4) mg/l Spektofotometer Laboratorium

10. TOM ppm Titrimetrik Laboratorium

11. TSS ppm Gravimetrik Laboratorium

D. Analisis Data

Data dianalisis dengan metode deskriptif terhadap parameter-parameter yang

diamati. Adapun parameter yang dideskripsikan adalah parameter kualitas

perairan berupa suhu, salinitas, pH, DO, BOD, COD, NO3, NH3, PO4, TOM,

TSS, beban pencemaran, kapasitas asimilasi dan status perairan.

Page 35: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

18

1. Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi

Analisis beban pencemaran dilakukan dengan perhitungan secara langsung

dari kualitas air sungai Way Belau yang bermuara di perairan Pulau Pasaran.

Cara penghitungan beban pencemaran ini didasarkan atas pengukuran

langsung debit sungai dan konsentrasi limbah di sungai yang menuju

perairan Pulau Pasaran, berdasarkan persamaan (Mitsch and Goesselink,

1993 dalam Marganof, 2007) :

BP = Q x Ci …………………………….............................................. (1)

Keterangan :

BP = Beban pencemar yang berasal dari suatu sumber (ton/bulan)

Q = Debit sungai yang masuk perairan Pulau Pasaran (m3/detik)

Ci = Konsentrasi parameter ke-i(mg/l)

Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan

antara konsentrasi masing-masing parameter limbah di perairan dengan total

beban limbah pencemaran parameter tersebut di muara sungai dan

selanjutnya dianalisa dengan cara memotongkannya dengan garis baku mutu

air yang diperuntukkan bagi biota dan budidaya. Pola hubungan antara

konsentrasi limbah dengan beban pencemaran direferensikan terhadap

standar baku mutu. Nilai kapasitas asimilasi didapat dari titik perpotongan

antara garis hubungan beban pencemar dengan konsentrasi polutan dengan

nilai baku mutu untuk parameter yang diuji.

Nilai kapasitas asimilasi selanjutnya dianalisis dengan melihat seberapa

besar peran masing-masing parameter terhadap beban pencemarannya.

Dengan asumsi dasar yakni:

1) Nilai kapasitas asimilasi hanya berlaku di wilayah pesisir pada

batas yang telah ditetapkan dalam penelitian.

Page 36: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

19

2) Nilai hasil pengamatan baik di perairan pesisir maupun di

muara sungai diasumsikan telah mencerminkan dinamika yang

ada di perairan tersebut.

3) Perhitungan beban pencemaran dilakukan baik berasal dari land

based, pencemaran dari kegiatan di perairan sekitar pulau

maupun dari lautnya sendiri.

Data yang diamati merupakan data pencemaran yang mempengaruhi

kualitas air muara sungai dan perairan. Hubungan yang ingin dilihat adalah

nilai parameter tersebut yang ada di perairan dan analisis yang digunakan

adalah regresi linear.

Y = a + bx ............................................................................................. (2)

Keterangan :

Y = nilai konsentrasi pencemar di perairan

x = nilai parameter beban pencemar dari perairan

a = interseps (nilai tengah)

b = koefisien regresi untuk parameter di perairan

Peubah (x) merupakan nilai beban pencemar dari parameter tertentu dan (Y)

merupakan nilai konsentrasi pencemar tersebut. Nilai-nilai tersebut

dianggap mewakili seluruh nilai parameter yang ada di perairan Pulau

Pasaran.

2. Penentuan Status Perairan

Status mutu perairan adalah tingkat kondisi mutu perairan yang

menunjukkan kondisi tercemar atau kondisi baik pada suatu sumber air

dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang

ditetapkan (KepMen LH No.115 tahun 2004). Penentuan status suatu

perairan dapat menggunakan metode STORET.

Page 37: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

20

Metode STORET merupakan salah satu metode untuk menentukan status

mutu air yang umum digunakan, karena penghitungan dengan metoda ini

sangat mudah dilakukan, penentuan status mutu air menggunakan sistem

nilai dari “US-EPA (Environmental Protection Agency)” dan dengan

metode ini, dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau

melampaui baku mutu air. Klasifikasi mutu air dengan metode STORET

berdasarkan ”US-EPA” dapat dilihat pada berikut:

Tabel 3. Klasifikasi Mutu Air Berdasarkan Metode STORET

Kelas Kriteria Skor Status

A Baik Sekali 0 Memenuhi Baku Mutu

B Baik -1 s/d -10 Tercemar Ringan

C Sedang -11 s/d -30 Tercemar Sedang

D Buruk ≥ -30 Tercemar Berat

Sumber : KepMen LH No.115 tahun 2004

Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas

air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna

menentukan status mutu air. Penentuan status mutu air dengan

menggunakan metode STORET dilakukan dengan langkahlangkah sebagai

berikut :

1) Berdasarkan data hasil pengukuran untuk setiap parameter maka

dibuatkan tabulasi nilai kadar mimimum, maksimum dan rerata,

kemudian dibandingkan dengan nilai baku mutu.

2) Hasil pengukuran memenuhi baku mutu jika sesuai peruntukkannya

(hasil pengukuran < baku mutu), diberi skor 0.

3) Hasil pengukuran tidak memenuhi baku mutu jika sesuai

peruntukkannya, diberi nilai sesuai dengan Tabel 3.

4) Jumlah negatif dari jumlah skor yang diperoleh dipergunakan untuk

menentukan status air/perairan sesuai dengan kriteria sistem nilai dari

“US-EPA (Environmental Protection Agency)”.

Page 38: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

21

Tabel 4. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut

Parameter Satuan Baku Mutu

Fisika

Suhu °C 28 - 32

TSS ppm < 80.00

Kimia

pH 6.50 - 8.50

Salinitas ppt 33 - 34

DO mg/l > 5.00

BOD mg/l < 20.00

COD mg/l < 80.00

NH3 mg/l < 0.30

NO3 mg/l < 0.08

PO4 mg/l < 0.015

TOM ppm < 50 Sumber : KepMen LH No.115 tahun 2004

Tabel 5. Penentuan Sistem Nilai Untuk Menentukan Status Mutu

Perairan

Jumlah Parameter Nilai Parameter

Fisika Kimia Biologi

< 10

Maksimum -1 -2 -3

Minimum -1 -2 -3

Rata-Rata -3 -6 -9

≥ 10

Maksimum -2 -4 -6

Minimum -2 -4 -6

Rata-Rata -6 -12 -18

Sumber : KepMen LH No.115 tahun 2004

Page 39: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

43

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perairan

di sekitar Pulau Pasaran memiliki status perairan tercemar sedang. Nilai beban

pencemar parameter BOD telah melebihi kapasitas asimilasi perairan,

sedangkan nilai beban pencemar parameter amoniak COD, nitrat, fosfat TOM

dan TSS tidak melebihi kapasitas asimilasi perairan.

B. Saran

Diharapkan adanya penelitian lanjutan terkait kajian ini dengan waktu

pengamatan yang lebih lama, agar dapat melihat akumulasi beban pencemar

dan hasil analisis kapasitas asimilasi secara periodik (1 tahun).

Page 40: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

44

DAFTAR PUSTAKA

Apriliza, Kika. 2012. Analisa Genetic Gain Anakan Ikan Nila Kunti F5 Hasil

Pembesaran I (D90-150). Journal Of Aquaculture Management and

Technology. 1 (1): 132-146.

Baheram. 2014. Strategi Pengelolaan Sungai Berdasarkan Daya Tampung Beban

Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi (Studi kasusu Sungai Cibanten

Provinsi Banten). Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statitik. Provinsi Lampung 2016.(Data Jumlah Penduduk

Pulau Pasaran)

Effendi, H. 2003. Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Fisesa, E, D., I. Setyobudiandi dan M. Krisanti. 2014. Kondisi Perairan Dan

Struktur Komunitas Makrozoobentos Di Sungai Belumai Kabupaten Deli

Serdang Provinsi Sumatera Utara. Depik. 3 (1): 1-9.

Gazali, Widiatmono, Rahadi, dan R, Wirosoedarmo. 2013. Evaluasi Dampak

Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas Terhadap Kualitas Air Sungai

Klinter Kabupaten Nganjuk. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan

Biosistem 1 (2): 1-8.

Indrasti, N. S. 2006. Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi serta

Penyusunan Strategi Pengelolaan Perairan Teluk Kendari. ENVIRO.8 (2): 1-

6.

Irianto dan Triweko. 2011. Eutrofikasi Waduk dan Danau, Permasalah dan

Upaya Pengendalian Litbang sumber Daya Air dan Pekerjaan Umum.

Bandung.

Kelurahan Kota Karang. 2016. Profil Kota Karang. Bandar lampung.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku

Mutu Air Alut.

Kurniawan, D. 2008. Regresi Linier. http://ineddeni.wordpress.com (diakses pada

tanggal 17 Juni 2017 pukul 13.25 wib)

Page 41: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

46

Marganof. 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan di Danau Maninjau

Sumatra Barat. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Mezuan. 2007. Kajian Kapasitas Asimilasi Perairan Marina Teluk Jakarta Tesis.

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Noor, N. M. 2014. Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Kerang Hijau (Perna

viridis) di Pulau Pasaran, Bandar Lampung. Aquasains. 239-246.

Nugraha, W. D. 2008. Identifikasi Kelas Air dan Penentuan Daya Tampung

Beban Cemaran BOD Sungai dengan Model Qual2E (Studi Kasus Sungai

Serayu, Jawa Tengah). Jurnal Presipitasi. 5 (2): 31-41.

Purnomo, P. W. 2013. Hubungan Antara Total Bakteri Dengan Bahan Organik,

NO3 dan H2S Pada Lokasi Sekitar Enceng Gondok dan Perairan Terbuka

di Rawa Pening. Journal Of Management.Of Aquatic Resources. 2(3):

85-92.

Rafni, R. 2004. Kapasitas Asimilasi Beban Pencemar Di Perairan Teluk Jobokuto

Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Richard, M., Sipriana S.T., dan Yoppy M. 2013. Analisis kualitas fisika kimia air

di areal budidaya ikan Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal

Penelitian Perikanan. 1 (2): 29-37

Ridwan, M dan J. Nobelia, I. 2009. Pengaruh Kekeruhan, pH, Alkalinitas dan Zat

Organik Terhadap Dosis Koagulan Pada Pengolahan Air Minum (Studi

Kasus: IPAM Ciparay PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Risamasu, F dan Prayitno, H. 2011. Kajian Zat Hara Fosfat, Nitrit, Nitrat dan

Silikat di Perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Jurnal

Penelitian Oseanografi – LIPI. 16 (3): 7-14.

Sami, M. 2012. Penyisihan COD, TSS, dan pH dalam Limbah Cair Dosemstik

dengan Metode Fixed-Bed Column Up Flow. Jurnal Reaksi (Journal od

Science and Technology). 10 (21): 1-11.

Samawi, M.F. 2007. Desain Sistem Pengendalian Pencemaran Perairan Pantai

Kota (Studi Kasus Perairan Pantai Kota Makassar). Disertasi. Program

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 42: ANALISIS BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI …digilib.unila.ac.id/55057/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUniversitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Tes SBMPTN. ... Oceanografi

47

Santoso, A. D. 2006. Kualitas Nutrien Perairan Teluk Hurun Lampung. Badan

Pengkajian Dan Penerapan Teknologi. Jurnal Teknik Lingkungan. 1 (2):

140-144.

Sembel, L. 2012. Analisis Beban Pencemar dan Kapasitas Asimiliasi di Estuari

Sungai Belau Teluk Lampung. Maspari Journal. 4 (20): 178-183.

Siahaan, R. 2011. Kualitas Air Sungai Cisadane Jawa Barat Banten. Jurnal

Ilmiah Sains. 11 (2): 268 - 273.

Standar Nasional Indonesia. 2004. Cara uji padatan tersuspensi total (Total

Suspended Solid, TSS) secara gravimetri. SNI 06-6989.3-2004. Jakarta:

Badan Standarisasi Nasional.

Standar Nasional Indonesia. 2005. Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer

secara asam askorbat. SNI 06-6989.31-2005. Jakarta: Badan Standarisasi

Nasional.

Standar Nasional Indonesia. 2011. Cara uji nitrat dengan spektrofotometer UV-

visibel secara reduksi kadmium. SNI 6989.79:2011. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional.

Sutisna. 2007. Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Kawasan

Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Verawati. 2016. Analisis Kualitas Air di Teluk Lampung. Tesis. Program

Pascasarjana Magister Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar

Lampung.

Widiadmoko, W. 2013. Pemantauan Kualitas Air Secara Fisika dan Kimia di

Perairan Teluk Hurun Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL)

Lampung. Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung.

Wulandari, A. 2016. Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Bandeng

(Chanos chanos) Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP)

Jepara Jawa Tengah. Laporan Praktik Umum. Jurusan Perikanan dan

Kelautan. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.