Agricom-unindo_ Agribisnis Sebagai Sebuah Sistem
-
Upload
septi-safrianti -
Category
Documents
-
view
158 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Agricom-unindo_ Agribisnis Sebagai Sebuah Sistem

07/03/13 AGRICOM-UNINDO: AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
agricomunindo.blogspot.com/2012/09/agribisnis-sebagai-sebuah-sistem_15.html 1/4
SATURDAY, SEPTEMBER 15, 2012
AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Definisi Sistem*)
Sistem didefinisikan sebagai “any biological, mechanical, or organizational entity
which carries out a specific function, receiving inputs from its surroundings and
sending outputs to its surroundings. It follows that any system is a part of a wider
system, which in turn is part of a wider system …” (Webstwer’s Encyclopedia
2000)[1]. Tiga butir penting yang terkandung di dalam definisi ini ialah:
1) sistem merupakan satu kesatuan biologikal, atau mekanikal, atau
organisasional;
2) sistem menjalankan fungsi spesifik; dan
3) sistem menyerap input dari dan menghasilkan output ke lingkungannya.
Sebuah sistem memiliki empat sifat (properties), yakni sistem (a0 memiliki
struktur, yang didefinisikan oleh komponen-komponennya (input-proses-output);
memiliki dinamika; (c) menjalankan suatu fungsi tertentu; dan (d) memiliki
hubungan interdependensi fungsional antarkomponennya.
Input suatu sistem bermacam-macam bentuknya, fisik (benih, bahan bakar, mesin,
orang, dan lain-lain) dan non-fisik (metode, teknik, dan prosedur). Proses-proses
dari sistem ada yang tergolong fisikal, kemikal, biologikal, atau kombinasi antara
ketiganya. Contohnya: pengolahan biji gandum menjadi terigu (proses fisikal),
pengolahan bahan-bahan kimia menjadi pestisida (proses kemikal), pengolahan biji
kedelai menjadi tempe dan susu menjadi yoghurt (proses-proses biologikal).
Demikian pula halnya dengan output, bermacam-macam bentuknya, fisik (ikan,
jamur, pala, dll.) dan non-fisik (pemandangan taman, aroma bumbu-bumbuan,
dll.).
Sistem Agribisnis
Sebagaimana sistem pada umumnya, demikian pun agribisnis sebagai sistem
terdiri atas komponen input, proses, dan output. Komponen sistem agribisnis yang
tergolong input ialah unit-unit bisnis yang menghasilkan dan memasok barang dan
jasa untuk digunakan oleh komponen sistem agribisnis atau unit usaha lain.
Komponen proses dari sistem agribisnis ialah unit-unit bisnis yang berfungsi
memproduksi dan mengolah hasil produksi produk primer. Output ialah produk-
produk agribisnis yang tiba di tangan konsumen akhir.
Agribisnis dan Penyuluhan
MAKALAH
▼ 2012 (12)
► December (1)
► October (1)
▼ September (6)
Produk Agribisnis
Perbedaan Agribisnis dan Bisnis lain
AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAHSISTEM
Nilai Tambah Sistem Agribisnis
AGRIBISNIS: Istilah & Definisi
KEMUNCULAN PERTANIAN DANAGRIBISNIS
► August (4)
ARTICLES
AGRIBISNIS: Istilah & Definisi
AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Nilai Tambah Sistem Agribisnis
Produk Agribisnis
Perbedaan Agribisnis dan Bisnis lain
KEMUNCULAN PERTANIAN DANAGRIBISNIS
Agribisnis Perikanan & Kehutanan*
7 MOSTLY READ ARTICLES
Media ini terbuka bagi komunitas kampus
dan publik untuk berbagi gagasan,
informasi, pengetahuan, pengalaman,
dan pendapat tentang agribisnis dan/atau
tentang bidang sosial-ekonomi pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehutanan.
MEDIA PENCERDASAN
9BagikanBagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

07/03/13 AGRICOM-UNINDO: AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
agricomunindo.blogspot.com/2012/09/agribisnis-sebagai-sebuah-sistem_15.html 2/4
Unit-unit atau kegiatan bisnis (business entity) di dalam sistem agribisnis dapat
digolongkan ke dalam lima kelompok (identik dengan komponen sistem). Berikut
nama dan fungsi masing-masing unit bisnis tersebut.
Komponen input
1) Agriindustri hulu: unit bisnis yang memproduksi input untuk komponen-
komponen lainnya dalam sistem agribisnis, termasuk untuk usahatani, usaha
perikanan, dan kehutanan.
2) Agriservis: unit bisnis penyedia jasa (selain jasa niaga). Termasuk di dalam
komponen ini antara lain kegiatan Riset dan Pengembangan, penyuluhan,
informasi, perkreditan, asuransi, pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.
Komponen Proses
3) Agriproduksi: unit bisnis yang menghasilkan produk-produk primer, identik
dengan usahatani, usaha perikanan dan kehutanan.
4) Agriindustri hilir: unit bisnis yang menjalankan fungsi pengolahan produk
primer menjadi barang siap konsumsi (final product) ataupun produk antara
(intermediate product) untuk unit bisnis lainnya. Contoh produk-produk yang
tergolong produk antara ialah minyak sawit sebagai bahan baku agriindustri
kimia, tepung terigu sebagai bahan baku agriindustri makanan, dan lain-lain.
5) Agriniaga (agrimarketing): unit bisnis yang berfungsi menyelenggarakan proses
distribusi barang dan jasa antarunit usaha (atau komponen) dan antara sistem
agribisnis dengan konsumen akhir. Komponen agriniaga tergolong bisnis jasa,
akan tetapi dipisahkan dari komponen agriservis, karena komponen agriniaga
dipandang memiliki peran penting dalam hubungannya dengan kebijakan
publik di bidang stabilitas pasar dan distribusi pendapatan antarpelaku usaha.
Pemisahan ini juga bermanfaat bagi keperluan analisis dan perumusan
kebijakan pengembangan agribisnis.
Diagram Sistem Agribisnis
Dua komponen sistem agribisnis yang menghasilkan nilai tambah (added value)
ialah agriindustri hulu dan agriindustri hilir. Akan tetapi keduanya berbeda, yaitu
bahwa agriindustri hilir menghasilkan nilai tambah pada produk (output)
agribisnis, sedangkan agriindustri hulu pada input. Atas dasar ini maka agriindustri
hilir disebut sebagai added value generator (pembangkit nilai tambah) dalam
sistem agribisnis.
Contoh jenis-jenis input yang dihasilkan dalam komponen agriindustri hulu ialah
benih, alat-alat dan mesin, pupuk, kapal penangkap ikan, kaleng kemasan daging,
dan lain-lain. Barang dan jasa yang tergolong produk agribisnis (output) ialah
segala jenis makanan-minuman, pakaian, perabot berbahan baku tumbuhan,
kosmetika, suplemen dan obat-obatan berbahan baku produk atau turunan
produk tumbuhan -ternak-ikan, hiasan-hiasan, ban mobil, dan lain-lain. Contoh
jenis usaha yang termasuk dalam kelompok agriindustri hilir ialah industri kuliner,
pabrik coklat, pabrik sabun, pabrik ikan atau daging kaleng, pabrik tempe, pabrik
ban, industri garmen, dan lain; yaitu semua produk primer (hasil dari komponen
Tulisan yang hendak dimuat terlebih
dahulu dikirim ke
[email protected]; atau, dapat
dimuat langsung setelah memiliki status
"Contributor". Permintaan untuk menjadi
contributor dapat dikirim ke alamat email
di atas.
Pengguna akun google dapat memuat
langsung komentar, atau pertanyaan,
atau diskusi. Caranya, klik ... comments:
di bagian akhir setiap tulisan (artikel),
ketik teks, dan save.
Sandy Palawi
Pemerhati Agribisnis
Bakorluh-Sulut
Duta Alam Sulawesi
CONTRIBUTORS
Join this siteJoin this sitew ith Google Friend Connect
Members (79) More »
Already a member? Sign in
MEMBER

07/03/13 AGRICOM-UNINDO: AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
agricomunindo.blogspot.com/2012/09/agribisnis-sebagai-sebuah-sistem_15.html 3/4
agriproduksi) yang telah melewati proses transformasi fungsional[2].
Transformasi fungsional berlangsung dalam komponen agriindustri hilir (dan hulu),
yakni proses mengubah kegunaan potensial dari suatu produk menjadi kegunaan
aktual. Sebagai contoh, biji sawit bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia
tetapi dalam bentuk biji tidak dapat dikonsumsi. Dalam hal ini, biji sawit dikatakan
memiliki kegunaan potensial. Selanjutnya, nanti setelah diproses menjadi minyak
goreng atau barang kosmetik barulah dihasilkan produk dengan kegunaan aktual;
ikan yang baru ditangkap memiliki kegunaan potensial dan berubah menjadi ikan
dengan kegunaan aktual setelah diproses menjadi sashimi.
Cara Lain Penggolongan Komponen Sistem Agribisnis
Cara penggolongan komponen sistem agribisnis yang paling sederhana ialah
menggeneralisasikannya menjadi dua komponen saja, yaitu on-farm dan off-farm.
Istilah on-farm identik dengan agriproduksi, dan off-farm mencakup empat
komponen lain yang disebutkan di atas.
Cara penggolongan yang lain, ialah penggolongan ke dalam empat komponen,
yakni (a) sub-sistem agribisnis hulu (upstream agribusiness; identik dengan
agriindustri hulu); (b) sub-sistem agribisnis budidaya (on-farm agribusiness,
identik dengan agriproduksi); (c) sub-sistem agribisnis hilir (downstream
agribusiness; identik dengan agriindustri hilir); dan sub-sistem jasa penunjang
(supporting institution; identik dengan agriniaga dan agriservis). Penggolongan ini
lebih spesifik daripada yang disebut pertama, tetapi masih menyatukan agriservis
dan agriniaga, dan tidak menunjukkan secara eksplisit komponen-komponen yang
termasuk input, proses, dan output dari sistem agribisnis.
Generalisasi atau penyederhanaan model biasanya menimbulkan keterbatasan-
keterbatasan. Dalam contoh di atas ini, kedua cara penggolongan di atas ini
mengakibatkan hilangnya pengungkapan peran atau fungsi yang unik dari setiap
komponen.
*)Diangkat dari buku ajar: “Agribisnis: Konsep Dasar dan Perspektif Pengembangan”. Prodi
Agribisnis, Fak. Pertanian Unsrat 2004, disusun oleh Jen Tatuh.
Riferensi
Robert P. King, Michael Boehlje, Michael L. Cook, and Steven T. Sonka. 2010. “Agribusiness
Economics and Management”, Amer. J. Agr. Econ. 92(2): 554–570.
Davis, John H., Ray A. Goldberg. 1957. A Concept of Agribusiness. Harvard Business School,
Boston.
Ricketts, Cliff., Omri Rawlins. 2001. Introduction to Agribusiness. Delmar, Thomson Learning.
US.
Roy, Ewell P. 1980. Exploring Agribusiness. Danville.
Saragih, Bungaran. 2001. Kumpulan Pemikiran Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan
Ekonomi berbasis Pertanian. Pustaka Wisuda Muda.
_________________. 2000. Kumpulan Pemikiran: Agribisnis berbasis Peternakan. USESE
Foundation dan Pusat Studi Pemba¬ngunan IPB. Bogo.
Tatuh, Jen., Hanny Anapu. 2000. Tentang Sistem Agribisnis. Dalam Djohan D., dan Bayu
Krisnamurthi (Ed). Membangun Koperasi Pertaninian Berbasis Anggota. LSP2I, Jakarta.
_________. 1997. Menggalang Sinergi Sistem Agribisnis: suatu Tinjauan Institusional. Makalah
disajikan dalam Semiloka ‘Pengembangan Agroindustri’ Februari 1997, PERHEPI
Sulawesi Utara.
Timka, Joseph J., Robert J. Birkenholz. 1984. Introduction to Agribusiness Unit. Columbia.
[1]Agribisnis sebagai sistem termasuk sistem organisasional.
[2]Ada dua tipe transformasi produk, yaitu transformasi fungsional dan transformasi
material. Transformasi material mengacu pada peroses perubahan input-input fisik
menjadi output. Tipe transformasi ini berlangsung dalam komponen agriproduksi, yakni
dalam proses menghasilkan produksi tanaman, ternak, ikan, dan tanaman hutan.

07/03/13 AGRICOM-UNINDO: AGRIBISNIS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
agricomunindo.blogspot.com/2012/09/agribisnis-sebagai-sebuah-sistem_15.html 4/4
Newer Post Older PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Posted by Pemerhati Agribisnis at 2:44 AM
+9 Recommend this on Google
Enter your comment...
Comment as: Google Account
Publish Preview
Tulislah diskusi, pendapat, komentar, atau pertanyaan Anda di
dalam kotak di bawah ini. Please do it wisely! Thanks
Create a Link
1 comment:
Sandy Palawi Sep 15, 2012, 8:54:00 AM
Thanks Pak, tulisan-tulisannya menambah riferensi bagi saya sebagai dosen. Kalau
boleh ada penjelasan mengenai "produk agribisnis" apa bedanya dengan produk-
produk lain
Reply
Links to this post
16
FOLLOW BY EMAIL
Email address... Submit
Picture Window template. Template images by Xaviarnau. Powered by Blogger.