2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

download 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

of 44

Transcript of 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    1/44

    Sri Sangkawati

    SRI SANGKAWATI 1

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    2/44

    Komponen Bang.

    Utama Pengelak

    A

    B

    C.

    E

    G.

    H

    F

    D

    pembilas

    G.

    (krib, matras batu, pasangan

    batu kosong dan/ataudinding pengarah).

    (Kantong lumpur /

    sand trap)

    (f ish w ay, f ish p assage)

    Tidak semua bangunan utama pengelak mempunyai

    seluruh komponen pada, tergantung dari kebutuhan masing-masing.

    Dinding

    pemisah

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    3/44

    Talang

    Intake

    Kantong lumpur

    Bangunan pembilas

    Bendung

    Lokasi : Bendung KarangTalun, Yogya

    PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    4/44

    Tipe bendung

    Lebar sungai

    Elevasi bendung

    Desain kolam olak

    Debit pengambilan

    Kecepatan Aliran

    Dimensi bangunan

    Kecepatan aliran

    Tipe penampang

    Data curah hujan

    Data debit, neraca air

    BENDUNG

    WEIR)

    KANTONG

    LUMPUR

    DATA HIDROLOGI

    BANGUNAN

    PENGAMBILAN

    TAHAP

    PERENCANAAN

    SRI SANGKAWATI 4

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    5/44

    Gambar Komponen Bendung Tetap

    Mercu Bendung(menaikkan elevasi muka air)

    Kolam olakmeredam energiyang jatuh dari

    mercu sehingga tidak merusak

    sungai hilir/local scouring.

    Pelat pancang bajaUntuk memperpanjang creep line

    sehingga mengurangi up lift pressure.

    Juga untuk perlindungan thd pipping/seepagedari bawah bendung.

    Koperan(dari beton)

    perkuatan lantai

    muka bendung.

    EndsillUntuk melindungi dasar

    sungai bagian hilir dan

    untuk perkuatan pondasi.

    Lantai Lindung(beton bertulang),

    perlindungan terhadap

    gerusan/scouring.

    Konsolidasi

    dasar sungai

    Lantai lindung

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    6/44

    Tubuh Bendung Tetap

    Tubuh bendung pada umumnya dibangun dari beton

    atau pasangan batu dan merupakan konstruksi yang

    sol id

    Penampang melintang bendung tetap mempunyai bidang

    vertikal atau hampir vertikal pada bagian hulunya, dan

    bidang dengan kemiringan landai pada bagian hilirnya.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    7/44

    Tubuh Bendung Tetap

    Bentuknya hampir menyerupai trapesium dan dengan

    bentuk hisdrolis yang menguntungkan

    Tepi hulu mercu bendung pada umumnya berbentuk

    ellips atau setengah lingkaran dan mercu hilirnya

    berbentuk parabola yang bersambung dengan permukaan

    lereng hilir.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    8/44

    Tubuh Bendung Tetap

    pada sungai yang berbatu agar dibuat bagian hilirnya

    lebih landai dan lereng hilirnya curam.

    Pada bagian bawah (kaki) bendung dibuat cekungan yang

    bersambung dengan lantai hilir bendung.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    9/44

    Perencanaan hidrolis bendung dan pelimpah

    Perencanaan hidrolis BENDUNG tetap dan

    BANGUNAN PELIMPAH pada dasarnya sama, yang

    membedakan adalah ketinggiannya.

    Tahapan perencanaan dapat dibagi menjadi :

    A Perencanaan elevasi mercu bendung

    B Perencanaan lebar efektif bendung

    C Perencanaan hidrolis mercu bendung

    D Perencanaan kolam olak

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    10/44

    A. Perencanaan Elevasi Mercu

    Elevasi mercu pelimpah ditentukan

    berdasarkan besarnya volume air yang akan

    ditampung di dalam waduk.

    Elevasi mercu bendung tetap ditentukan

    berdasarkan elevasi yang diperlukan agar air

    dapat mengalir secara gravitasi .

    Fungsi mercu :

    1. mengatur tinggi air minimum

    2. melewatkan debit banjir

    3. membatasi genangan di hulu bendung atau

    bendungan

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    11/44

    A. Perencanaan Elevasi Mercu

    Elevasi muka air yang

    diperlukan pada bendung

    tetap sama dengan muka air

    rencana di depan bangunan

    pengambilan .

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    12/44

    Elevasi muka air rencana di depan

    bangunan pengambilan ditentukan berdasarkan :

    Elevasi tertinggi/maksimum daerah layanan misal :

    sawah, kawasan industri, perumahan dll

    Kedalaman air di sawah di daerah irigasi (10-15 cm).

    Kehilangan tinggi energi di saluran dan bangunan

    sepanjangsaluran tersier, saluran sekunder, saluran

    primer

    A. Perencanaan Elevasi Mercu

    1. Elevasi muka air yang diperlukan untuk

    eksploitasi normal . Elevasi ini ditentukan

    berdasarkan :

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    13/44

    4. Beda tinggi energi yang diperlukan untuk

    meredam energi pada kolam olak.

    2. Beda tinggi energi pada kantong lumpur yang

    diperlukan untuk membilas sedimen dari kolam.

    3. Beda tinggi energi pada bangunan pembilas yang

    diperlukan untuk membilas sedimen dekat pintu

    pengambilan.

    A. Perencanaan Elevasi Mercu

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    14/44

    Elevasi muka air yang diperlukan di saluran primer/sekunderdi hulu bangunan sadap tersier ditentukan dengan rumus :

    P = A + a + b + n.c + d + m.e + f + g + h + Z

    h100 = kedalaman muka air

    pada muka air normal 100 %

    ~10 cm

    ~5cm5-15cm

    ~10 cm

    5cm

    0,18 h

    100

    =ixL

    (m & n = jumlah box)

    (KP 05)

    Variasi tinggi ma =

    Elevasi tertinggidaerah layanan

    a+b+n.c+d+ m.e+f+g+h+Z = HEADyang diperlukan untuk irigasi.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    15/44

    Di mana :

    P = muka air di saluran primer/sekunder.

    A = elevasi air tertinggi di sawah.

    a = tebal lapisan air di sawah ~ 10 cm

    b = kehilangan tinggi energi di sal. kuarter ke sawah ~ 5 cm.

    c = kehilangan tinggi energi di box bagi kuarter ~5 - 15 cm/box.

    d = kehilangan tinggi energi selama pengaliran di saluran irigasi (i x L).

    e = kehilangan tinggi energi di box bagi tersier ~ 10 cm.

    f = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong ~ 5 cm.

    g = kehilangan tinggi energi di bangunan sadap tersier.h = variasi tinggi muka air 0,18 h100 (h100 = kedalaman muka air

    pada muka air normal/MAN 100 ).

    Z = kehilangan tinggi energi di bangunan tersier yg lain (jembatan dll).

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    16/44

    Sketsa penentuan elevasi mercu bendung.

    Elevasi sawah

    Tinggi air sawah

    (K.Lumpur)

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    17/44

    A1. Contoh Perkiraan Penentuan Elevasi Mercu Bendung

    No URAIAN KETINGGIAN (m)

    1 Elevasi sawah yang akan diairi A

    2 Tinggi air di sawah 0,10

    3 Kehilangan tinggi energi/tekanan :

    - Dari saluran tersier ke sawah 0,10

    - Dari saluran sekunder ke tersier0,10

    0,15

    - Akibat bangunan ukur 0,40

    4 - Eksploitasi 0,10

    Jumlah =

    1,50 m

    Jadi elevasi mercu bendung = A + 1,50 m

    0,10

    - Dari saluran primer ke sekunder

    - Akibat kemiringan saluran

    - Dari intake ke sal.primer/kantong lumpur0,20

    - Bangunan lain antara lain kantong lumpur0,25

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    18/44

    A

    2

    . Perkiraan Penentuan Tinggi Mercu Bendung

    Tinggi untuk bangunan bendung (p) irigasi dapat dihitung sbb. :

    1. Elevasi sawah (Lihat gambar 1, misal) + 15,00 m

    2. Tinggi genangan 0,15 m

    3. Kehilangan tekanan dibangunan Box Tersier 0,10 m

    Ketinggian air di saluran tersier +15,25 m

    4. Kehilangan tekanan di sal tersier ( L x i

    ters

    ) 0,10 m

    5. Kehilangan tekanan di bangunan Sadap 0,10 m

    Ketinggian air di saluran Sekunder + 15,45 m

    6. Kehilangan tekanan di sal sekunder( L x i

    sek

    ) 0,10 m

    7. Kehilangan tekanan di bangunan Bagi 0,10 m

    Ketinggian air di saluran Induk + 15,65 m

    8. Kehilangan tekanan di saluran induk( L x i

    induk

    ) 0,10 m

    9. Kehilangan tekanan dipintu pengambilan 0,10 m

    10. Keamanan 0,10 m

    Elevasi mercu bendung + 15,95 m

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    19/44

    Yang utama dalam perencanaan konstruksi bendung adalah

    tinggi mercu (p) dan lebar bendung.Tinggi mercu ditentukan

    dengan mempertimbangkan ketinggian/elevasi lahan yang

    membutuhkan air dan kehilangan saat penyaluran air.

    Gambar 1

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    20/44

    TINGGI MERCU BENDUNG p :

    YAITU KETINGGIAN ANTARA ELEVASI LANTAI HULU/DASAR SUNGAI DI HULU DAN ELEVASI MERCU

    JIKA BENDUNG UNTUK KEPERLUAN IRIGASI MAKA

    TINGGI MERCU DIANJURKAN 4 m, MINIMUM 0,5 H.

    JIKA p > 4 m (MISAL BENDUNG DI LOKASISUDETAN/SHORT CUT), MAKA ELEVASI

    DASAR LANTAI HULU DILETAKKAN LEBIH

    TINGGI DARI DASAR SUNGAI GAMBAR

    BELUM ADA RUMUS YANG PASTI, HARUS

    DIPERTIMBANGKAN STABILITAS BENDUNG.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    21/44

    Dasar sungai

    Lantai hulu

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    22/44

    Sudetan terjadi pada sungai ber-meander dan kapasitas debitnya tidak

    memadai fungsi sudetan untuk memperpendek aliran sungai dan

    Sudetan

    /Short cut : Keuntungan bendung di sudetan :1. Pelaksanaan tidak terganggu aliran sungai.

    Kerugian :Harus dibuat tanggul penutup sungai yang

    dalam pelaksanaannya diperlukan bangunan

    pengelak khusus.

    Jika bendung pada palung sungai,

    pelaksanaan terganggu aliran air, perlu

    pekerjaan pengeringan, perlu pengarah arus,

    tapi tidak perlu tanggul penutup.

    memperbesar kemiringan sungai (i).

    muka air akan lebih rendah tapi kecepatan akan lebih besar

    dan terjadi

    scouring

    serta mempersulit pelayaran.

    2. Arah aliran menuju bendung lebih baik.

    3. Penempatan lokasi intake dan sand traplebih baik.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    23/44

    SETELAH SEIMBANG, KEMIRINGAN DASAR SUNGAIMENJADI = SEMULA, DENGAN ELEVASI DASARSUNGAI DI BAGIAN HULU SUDETAN < DARI ELEVASI

    SEMULA

    Untuk memperbaiki arah, lokasi alur dan

    pengendalian banjir sering dibuat SUDETAN /

    SHORTCUT pada sungai yg bermeander

    Dengan sudetan kemiringan dasar sungai pada

    sudetan > kemiringan semula sehingga

    Harus hati-hati karena arah alur sungai cenderungakan kembali ke kondisi awal.

    Mengakibatkan daya angkut sedimen meningkat

    akan terjadi erosi dasar alur di hulu & sedimentasi

    di hilir sudetan.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    24/44

    Bendung Idrapura di sudetan sungai Indrapura, Sumatra Barat.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    25/44

    NIJMEGEN

    SUNGAI WAAL

    SHORT CUT

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    26/44

    THE PRINCIPLE OF BOTTOM

    KONDISI SUNGAI DI INDONESIA PADA UMUMNYA MEMPUNYAIKANDUNGAN SEDIMEN YANG TINGGI, SEHINGGA BAGIANHILIR SUNGAI MENGALAMI AGRADASI,YG MENGAKIBATKAN

    agradasi

    degradasi

    Dangkal dan sempit

    ALUR SUNGAI JADI DANGKAL & SEMPIT. Untuk mengatasi hal

    ini, dilakukan pengerukan (dredging),yg hanya bersifat

    sementara, jadi perlu kegiatan yg bersifat rutin.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    27/44

    DATA-DATALebar bendung/pelimpah adalah jarak antara

    pangkal2

    utment

    B. Lebar Efektif Bendung Pelimpah

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    28/44

    DATA-DATA

    Lebar bendung/pelimpah

    dibuat

    B. Lebar Efektif Bendung Pelimpah

    Di ruas sungai bagian bawah, lebar rata-rata sungai

    dapat diambil pada saat debit penuh bankfull

    discharge).

    -Di ruas sungai atas agak sulit untuk menentukandebit penuh, sehingga untuk menentukan lebar

    = lebar rata-rata sungai pada bagian yg stabil,

    maksimum = 1,2 kali lebar rata-rata sungai.

    bendung, maka lebar rata-rata sungai diambil dari

    debit banjir rata-rata tahunan.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    29/44

    DATA-DATADalam perencanaan, diperlukan lebar efektif bendung

    /pelimpah , yaitu lebar yg efektif melewatkan debit banjirdisain = bentang bendung/pelimpah dikurangi dengan

    kontraksi yang terjadi, dihitung dgn. persamaan sbb.

    B

    e

    = lebar efektif bendung.

    B = lebar bendung/jarak antara pangkal bendung.

    n = jumlah pilar .

    K

    p

    = koefisien kontraksi pilar.

    1)(2 HaKpnKB

    eB

    K

    a

    = koefisien kontraksi pangkal bendung

    abutment).

    H

    1

    = tinggi energi, m.

    B. Lebar Efektif Bendung Pelimpah

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    30/44

    Lebar efektif pembilas

    Bs = 0,80 B3

    H1

    B1 B2 B3

    B1e B2e Bs

    Ka H1KpH1

    H1= tinggi energi

    1

    Lebar bendung = B = B1 + B2 + B3

    Be = B1e + B2e + Bs

    I II

    II

    I

    KaH1

    Pembilas

    Abutment

    Pilar

    Lebar efektif bendung : Be = B - 2(n.Kp + Ka) H1

    Kehilangan

    tg energi

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    31/44

    Besarnya koefisien kontraksi abutment dan pilar

    tergantung dari bentuk pilar dan abutment :

    Agar pembuatan bangunan peredam energi tidak terlalu mahal

    maka aliran per satuan lebar dibatasi sekitar 12 14 m/s

    yg akan memberikan tinggi energi maksimum H

    1

    = 3,5 4,5 m.

    - Semakin besar penyimpangan (divergence) darigaris aliran (

    streamline),

    semakin besar pula

    koefisien kontraksinya

    - Nilai koefisien kontraksi pilar Kp

    dan koefisien kontraksi

    pangkal bendung K

    a

    dapat dilihat pada tabel berikut

    (mis.

    K

    p

    untuk ujung pilar bulat

    lebih besar dari K

    p

    ujung pilar yang runcing), sehingga

    semakin kecil lebar efektif mercu bendung/pelimpah.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    32/44

    No. Bentuk Pilar Kp

    1.

    2.

    Ujung pilar segiempat dengan sudut

    dibulatkan pada jari-jari yang hampir = 0,1

    dari tebal pilar.

    Ujung pilar segiempat dengan sudut tanpa

    pembulatan.

    0,02

    0,10

    3. Ujung pilar bulat. 0,01

    4. Ujung pilar runcing. 0,00

    No. Bentuk Pangkal Tembok Ka

    1.

    Abutment

    /pangkal tembok segiempat dengan

    dinding hulu pada 90

    ke arah aliran. 0,20

    2.

    3.

    Abutment

    bulat dengan tembok hulu pada 90

    ke arah aliran dengan 0,5 H1 > r > 0,15 H1.

    Abutment

    bulat di mana tembok hulu < 45

    ke arah aliran dengan r > 0,5 H

    1.

    0,10

    0,00

    Tabel Nilai K

    p

    (koefisien kontraksi pilar).

    Tabel Nilai K

    a

    (koefisien kontraksi pangkal bendung).

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    33/44

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Pemilihan bentuk hidrolis mercu sangat

    penting, untuk menghindari akibat-akibatnegatif seperti :

    agradasi

    degradasi

    gerusan lokal

    head loss,

    kavitasi

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    34/44

    Bentuk mercu yang banyak dipakai di Indonesia adalah tipe

    Ogee

    dan mercu bulat (mercu

    Vlugter dan Schoklitsch

    ).

    Profil mercu direncanakan sedemikian agar sesuai dengan tirai

    luapan bawah (flow napp e) dari suatu ambang tajam

    DATA-DATA. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    35/44

    Bentuk tirai luapan di atas ambang-tajam dapat

    didekati berdasarkan prinsip lemparan peluru, yaitukomponen kecepatan aliran horisontal adalah konstan,

    sehingga gaya yang bekerja pada tirai luapan adalah

    hanya gaya berat. Dengan tebal tirai luapan vertikal T

    dianggap konstan, maka persamaan umum untukpermukaan tirai luapan adalah :

    DATA-DATA. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    DCH

    xBH

    xAH

    y

    2

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    36/44

    Merupakan persamaan pangkat dua, sehingga

    permukaan tirai luapan secara teoritis berbentuk

    parabola.

    DATA-DATA. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    DCH

    xB

    H

    xA

    H

    y

    2

    Dari berbagai penelitian yang dilakukan antara lain oleh

    U.S. Bureau of Recalamation, Creager, Justin, Ippen,

    konstanta-konstanta dalam persamaan umum tirai

    luapan adalah:

    )10exp()10(02,057,0

    45,0150,0

    127,0892,0568,1603,1411,0

    25,0425,0

    2

    2

    mmD

    H

    hC

    H

    h

    H

    h

    H

    h

    B

    H

    hA

    v

    vvv

    v

    208,0H

    hm v

    h

    v

    adalah tinggi kecapatan

    aliran msuk.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    37/44

    Profil mercu yang dibuat berdasarkan

    penyelidikan Bazin (1886-1888) adalah berimpit

    dengan permukaan bawah tirai luapan melalui

    ambang tajam dan dikenal sebagai profil Bazin.

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Secara teoritis seharusnya tidak akanmenyebabkan tekanan negatif pada mercu.

    Akan tetapi pada kenyataannya terjadi gesekan

    oleh kekasaran permukaan bendung atau

    pelimpah, sehingga timbul tekanan negatif.

    Adanya tekanan negatif dapat menimbulkan kavitasi

    (cavitation) dan dapat mengakibatkan kerusakan

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    38/44

    Percobaan USBR menggunakan data dasar dari Bazin, menyusun

    koordinat-2 permukaan tirai luapan untuk ambang tegak dan

    ambang dengan berbagai kemiringan.

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Berdasarkan data USBR, U.S. Army Corps of Engineers

    menyusun bentuk baku profil mercu bendung/pelimpah di

    Waterway Experiment Station (WES), yang juga dikenal dengan

    MERCU OGEE.Bentuk baku mercu ini dinyatakan dengan persamaan :

    X dan Y adalah koordinat dari profil

    mercu dengan pusat koordinat pada titik

    tertinggi dari mercu.YKHX n

    d

    n 1

    Hd= tinggi tekan rencana dari aliran yang melalui mercu bendung.

    K dan n = parameter-2 yang besarnya tergantung dengan faktor

    kemiringan permukaan bendung bagian hulu.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    39/44

    Nilai K dan n

    ditetapkan sbb:

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Bentuk-2 MERCU

    OGEE menurut

    standar WES

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    40/44

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    YKHX ndn 1 Hd= tinggi tekan rencana dari aliran yang

    melalui mercu bendung.

    Debit melalui pelimpah ogee dihitung

    dengan persamaan

    5,1

    eeHCBQ

    Q = debit

    Be = panjang efektifHe =tinggi enersi total pada

    mercu

    C = koefisien debit.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    41/44

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Besarnya koefisien debit tergantung pada faktor :

    1. faktor kecepatan awal/ kecepatan masuk,

    2. faktor kemiringan hulu dan

    3. efek aliran tenggelam di landasan hilir.

    1. Faktor kecepatan awal

    Besarnya koefisien debit tergantung dari

    ketinggian bendung / pelimpah (h) dan

    tinggi rencana (design head) di atasmercu bendung (Hd).

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    42/44

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Bila ketinggian bendung adalah

    lebih besar dari 1,33 kali tinggirencana, maka efek kecepatan

    masuk dapat diabaikan.

    33,1dHh 0,1

    d

    e

    H

    H

    Dalam kondisi ini koefisien debit C

    sebesar Cd, yang mempunyai nilai 2,2

    dalam satuan MKS dan 4,03 dalam

    satuan FPS.

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    43/44

    C. MERCU BENDUNG / PELIMPAH

    Bila ketinggian bendung lebih kecil dari

    1,33 kali tinggi rencana, maka efek

    kecepatan masuk tidak dapat diabaikan.

    Kondisi ini biasanya terjadi pada

    bendung-bendung yang rendah

    Grafik tidak berdimensi, dibuat oleh Waterway

    Experiment Station dapat dipakai untuk mengetahui

    besarnya efek kecepatan masuk.

    Grafik ini merupakan fungsi He/Hddengan C/Cduntuk

    suatu mercu bendung/ pelimpah yang direncanakan

    dengan bentuk WES dengan kemiringan hulu tegak

    lurus.

    33,1dH

    h

    .

  • 7/26/2019 2. DIMENSI HIDROLIK.pdf

    44/44

    Grafik faktor

    koreksi debit

    pelimpah WES