Post on 13-Apr-2016
description
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
1
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
2
2.1 Input Spread Sheets
NomorNodal
PanjangElement
Diameter
Wall thickess/Schedule
11
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
3
1. Node Number
• Nodal awal diisi dari (from) danke (to).
• Jumlah nodal maksimum yang dapat dimasukkan adalah 32000
• Jika kenaikan nomor nodal selanjutnya konstan, cukup tekanicon Continue
Jika ingin kembali ke element sebelumnyatekan icon previous element
2.2 Data Fields
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
4
2. Element Length
Cara penulisan panjang element dilakukanseperti pada contoh di bawah ini :
12
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
5
Besarnya ekspansi termal adalah nol unutk elemen offset.
Elemen offset tidak memiliki fleksibilitas.
Offset hanyabisadiguna-kanuntukelemenyang lurus
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
6
3. Pipe Section Properties
• Corrosion tolerance tidakdiperhitungkan dalam strength & stiffness
• Insulation weight secaraotomatis dimasukkan sebagaibeban
• Mill tolerance 12.5 %, adalahbatas tebal dinding pipa bolehberkurang dari nilai nominalnya
13
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
7
4. Temperatur dan Tekanan
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
8
Bend= 1.5 x diameter
Jumlah Potonganpada belokan
Fitting thickness
5. Special Element Information
14
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
9
= 1 x berat fluida yang mengalir didalam pipa + 1.75 x berat insulasi
6. Rigid dan Expansion Joints
• Bellow Stiffness properties (=1 untuk flexible bellow , 1E+12 untuk rigid bellow)
• Satuan untuk : tranlational stiffnes (lb/in), rotational stiffness (in.lb/deg)
• Nilai default untuk torsional stiffness adalah 0.1E+06
• Jika berat dari rigid element adalahnol atau blank, CAESAR II akanmengasumsikan elemen ini sebagaiartificial “ construction element”daripada actual piping element, jaditidak ada tebal insulasi atau beratfluida yang akan dihitung padaelemen ini.
(Artificial = Weightless)
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
10
7. SIF & Tees
Jenis Intersection pada CAESAR II
• Bagian ini digunakan untuk memasukkannilai stress intensification factor, atau tipefitting sampai dengan dua nodal per spreadsheet.
• Jika komponen dipilih dari list yang ada, maka CAESAR II secara otomatis akanmenghitung besarnya SIF.
15
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
11
Restraint Type Abbreviation1 - Anchor ..................................................................................... A2 - Translational Double Acting ............................................ X, Y, or Z3 - Rotational Double Acting ......................................... RX, RY, or RZ4 - Guide, Double Acting ............................................................. GUI5 - Double Acting Limit Stop ........................................................ LIM6 - Translational Double Acting Snubber .................. XSNB,YSNB, ZSNB7 - Translational Directional ............................. +X, -X, +Y, -Y, +Z, -Z8 - Rotational Directional .................................... +RX, -RX, +RY, etc.9 - Directional Limit Stop ............................................................ LIM10 - Large Rotation Rod ..................................... XROD, YROD, ZROD11 - Translational Double Acting Bilinear ............................ X2, Y2, Z212 - Rotational Double Acting Bilinear ......................... RX2, RY2, RZ213 - Translational Directional Bilinear ..................... -X2, +X2, -Y2, etc.14 - Rotational Directional Bilinear ................ +RX2, -RX2, +RY2, etc.15 - Bottom Out Spring ......................................... XSPR, YSPR, ZSPR16 - Directional Snubber ......................... +XSNB, -XSNB, +YSNB, etc.
8. Boundary Conditions/Restraints
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
12
9. Displacement
D = displacement (in.)
R = rotations (deg)
Jika pada kolom di atas tidak diisikan (BLANK) berarti nodal tersebut dapat bebas bergerak, dan jika diisi dengan nilaiNOL maka nodal tersebut tidak boleh terjadi perpindahan.
16
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
13
10. Hangers
Jenis Hanger pada CAESAR II:
1 - PSS-Grinnel2 - Bergen Paterson3 - Power Piping4 - NPS Industries5 – Lisega…10 – Basic Engineers11 - Inoflex (Italy)13 - Sinopec (China)…19 - Sarathi (India)…dst.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
14
11. Nozzles
• Tampilan ini digunakan untukmenggambarkan flexible nozzle connections.
• CAESAR II secara otomatisakan menghitung fleksibilitassambungan nozzle.
• CAESAR II dapat menghitungbeban nozzles berdasarkankriteria WRC 297, API 650atau BS 5500.
17
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
15
Forces/Moments
• Tampilan ini digunakan untukmemasukkan data gaya luar danmomen pada dua nodal dalam satuspreadsheet.
• CAESAR II dapat menghitungsembilan pembebanan gaya luar danmomen secara simultan (load components F1 through F9).
12. Loading Conditions
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
16
Uniform Loads
Tampilan ini digunakan untuk memasukkan tiga vektoruniform load (load components U1, U2 and U3).
18
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
17
Wind/Wave
• Bagian ini digunakan untuk menerapkan beban angin ataugelombang pada bagian pipa tertentu.
• Klik Wind untuk mengaktifkan beban angin pada sistem pipa
• Klik Wave untuk mengaktifkan beban gelombang pada sistempipa
• Klik Off sehingga kedua beban tersebut tidak aktif
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
18
13. Piping Material
Material Elastic Properties
SC = cold allowable stressSH = hot allowable stressF1 = Force reduction factor (0.3 – 1.0)
Modulus elastisitas danpoisons’s ratio akanotomatis terisi jikamaterialnya telah dipilih
19
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
19
Material PropertiesModulus of elasticity
Poisson’s ratio,
Pipe density
Secara otomatis akan tertulis ketika memilih material. Nilai yang ada dapat diubah secara manual denganmengisi langsung kotak yang ada.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
20
Density• Pipe density akan secara otomatis terisi jika
materialnya telah didefinisikan
• Fluid density dapat dinyatakan dalamspecific gravity (SG) misalnya: 0.85 SG
Nilai untukInsulation Densitydapatdilihat padatabeldisampingini
20
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
21
2.3 Menu Commands1. File Menu
File menu digunakanuntuk menyatakanlangkah-langkah yang berhubungan denganopening, closing danrunning job file.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
22
2. Edit Menu
Edit menu merupakancommand untuk perintahcutting dan pasting, melihat spread-sheets.
21
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
23
List Input Format
Gunakan : [Pg Dn], [Pg Up], Ctrl +[Home], Ctrl +[End] untuk berpindahke element berikutnya
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
24
3. Model Menu
Model menu mengandung modeling command untuk memasukkan data-data yang diperlukan oleh software.
22
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
25
Break — digunakan untukmembagi elemen menjadidua elemen yang tidaksama panjang ataubeberapa elemen yang sama panjang.
Break
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
26
• Valve — Digunakan untuk memodelkan valve atau flangeyang ada pada database CAESAR II.
Pemilihan kombinasi Rigid Type, End Type, dan Class.
Valve
23
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
27
Expansion joint• Expansion Joints — Mengaktifkan Expansion Joint Modeler. Modeler ini otomatis menyusun assembly yang lengkap dariexpansion joints yang dipilih termasuk vendor yang memproduksiexpansion joints.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
28
• Hanger Design Control Data— Digunakan untuk memasukkandata-data hanger.
Hanger Design Control Data
24
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
29
2.4 Kaux Menu
• Review SIFs at Intersection Nodes — Memberikan informasi mengenaiSIF percabangan pada pipa.
• Review SIFs at Bend Nodes — Memberikan informasi mengenai SIF padabends.
• Special Execution Parameters — Memberikan kemungkinan perubahanhal-hal yang akan mengakibatkan analisis menjadi lebih efektif. Perubahantersebut diantaranya adalah ambient temperature, pressure stiffening, displacements due to pressure (Bourdon effect), dll
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
30
Special Execution Parameters
25
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
31
Include Piping Input Files — Memberikan kemungkinanuntuk menggabung model pada file lain ke dalam file yang diinginkan.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
32
Include Structural Input Files —Memasukkan file strukturke dalam model pipa.
26
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
33
2.5 PlotMenu ini digunakan untuk menampilkan gambar sebagai hasil dariproses input data dalam spreadsheet.
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II
Bab II Piping Input
34
Tampilan Grafik 3 D
27