Post on 25-Oct-2015
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
ACHMA HENDRA SETIAWAN
Market Structure
A market structure is the particular
environment of a firm, the characteristics of
which influence the firm’s pricing and
output decision.
The Differences of Market Structure
• Number of sellers and buyers (many or few or one).
• Type of product (homogeneous or identical or differentiated).
• Barriers to entry and exit (easy or not).
A Review of Market Structures
Market Structure
Number of
Sellers
Type of Product
Barriers to Entry
Long-Run Market Tendency of Price
and ATC
Perfect Competition
Many Homogeneous No P = ATC (Zero economic profits)
Monopoly One Unique Yes P > ATC (Positive Economic Profits)
Monopolistic Competition
Many Slightly Differentiated
No P = ATC (Zero economic profuts)
Oligopoly Few Homogeneous or Differentiated
Yes P > ATC (Positive Economic Profits)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
ACHMA HENDRA SETIAWAN
The Characteristics of Perfect Competition
1. There are many sellers and buyers, none of which is large in relation to total sales or purchases.
2. Each firm produces and sells a homogeneous product.
3. Buyers and sellers have all relevant information about prices, product quality, sources of supply, and so forth.
4. Firms have easy entry and exit.
[Roger A. Arnold, 2005. Microeconomics, 7th edition, South-Western – Thomson Corporation]
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
• Terdapat banyak penjual dan banyak pembeli di pasar sehingga mereka hanya sebagai penerima harga (price taker).
• Produk yang ditawarkan pada umumnya sama (homogen/identik).
• Setiap perusahaan bebas masuk dan keluar (meninggalkan) pasar (free entry and exit).
• Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan (informasi) yang sempurna mengenai harga-harga yang berlaku.
Price Taker
A seller that does not have the ability to
control the price of the product it sells; it
takes the price determined in the market.
[Roger A. Arnold, 2005. Microeconomics, 7th edition, South-Western – Thomson Corporation]
Konsep Dasar PPS
• Penerimaan Total (Total Revenue)
• Penerimaan Rata-Rata (Average
Revenue)
• Penerimaan Marjinal (Marginal
Revenue)
Penerimaan Total (Total Revenue)
• Penerimaan Total adalah hasil kali antara harga produk dengan kuantitas penjualan.
TR = PQTR = Penerimaan TotalP = Harga ProdukQ = Kuantitas Penjualan
Penerimaan Rata-Rata (Average Revenue)
• Penerimaan Rata-Rata adalah penerimaan total dibagi dengan kuantitas penjualan.
TR AR =
Q
Penerimaan Marjinal (Marjinal Revenue)
• Penerimaan Marjinal adalah perubahan penerimaan total yang berasal dari tambahan per unit kuantitas penjualan.
∆TR MR =
∆Q
Hubungan Antara TR, AR dan MR
QQ PP TRTR ARAR MRMR
1122334455667788
6666666666666666
661212181824243030363642424848
6666666666666666
66666666666666
Kurva Permintaan PPS
• Dalam PPS penjual dan pembeli banyak sehingga mereka hanya sebagai penerima harga (price taker) maka harga adalah konstan.
TR = f (P, Q)
• TR hanya dipengaruhi oleh Q, artinya besar kecil- nya penerimaan total tergantung pada besar kecilnya kuantitas penjualan.
Kurva Permintaan PPS
• Dalam PPS, karena P = konstan maka harga produk yang dijual sama dengan penerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.
P = AR = MR
Kurva Permintaan PPS
P
Q
P D = AR = MR
0
Perfectly Elastic
Kondisi Maksimisasi Laba Dalam PPS
• Harga jual produk atau harga yang dibayar oleh konsumen sama dengan tambahan biaya produksinya (biaya marjinal).
P = MC
di mana MC menaik.
Resources Allocation Efficiency
The situation that exists when firms produce
the quantity of output at which price equals
marginal cost: P = MC.
[Roger A. Arnold, 2005. Microeconomics, 7th edition, South-Western – Thomson Corporation]
Laba Perusahaan Dalam PPS
Ada dua pendekatan:
• Pendekatan Total
Π = TR − TC
• Pendekatan Marjinal
Laba per Unit: Π = P − AC
Laba Total: Π = (P − AC) x Q
Keadaan Laba (Profits) Dalam PPS
JikaJika MakaMaka KeadaanKeadaan
P > ACP > AC
P = ACP = AC
P < ACP < AC
TR > TCTR > TC
TR = TCTR = TC
TR < TCTR < TC
Positive ProfitsPositive Profits
BEP (Break-Even BEP (Break-Even Point)Point)
Negative Profits Negative Profits (Losses)(Losses)
Menghitung Laba
Q PP=MR=
AR
TR TC Π MC AC Π per Unit
Π Total
012345678
666666666
06
12182430364248
358
121723303847
Menghitung Laba
Q PP=MR=
AR
TR TC Π MC AC Π per Unit
Π Total
012345678
666666666
06
12182430364248
358
121723303847
-314677641
23456789
0544
4,254,60
55,435,87
122
1,751,40
10,570,13
14677641
Mencari Laba Secara Grafis
Laba ditentukan oleh bidang
segiempat yang terletak antara harga
(P) dengan biaya rata-rata total (AC).
Laba Dalam PPS
P
Q
P D = AR = MR
0
ACMC
Q*
AC
Positive Profits
BEP Dalam PPS
D = AR = MR
MC AC
P
QQ*
0
P = AC
BEP = Normal Profits
Rugi Dalam PPS
P
Q
P D = AR = MR
0
ACMC
Q*
AC
Negative Profits
Laba, BEP, dan SDP Dalam PPS
P
Q
P D = AR = MR
0
AC
MC
Q*
AC AVC
SDSDPP
.AVC
AC’
..
BEPBEP
Hubungan Antara Harga dan Biaya Rata-Rata
Jika Maka Keadaan KeputusanP > ACP = ACP < AC
TR > TC
TR = TC
TR < TC
ProfitsBEP
Losses
EntryStop
Entry/ExitExit
P = AVC TR = TVC
SDP ClosedBEP = Break-Even PointSDP = Shut-Down Point
Shut-Down Point (SDP)
SDP atau titik penutupan usaha adalah titik terendah
pada kurva biaya variabel rata-rata (AVC).
Ketika harga turun pada titik minimum AVC, penerimaan total tidak dapat untuk menutup biaya variabel.
Perusahaan akan menutup usaha dan menanggung kerugian yang sama dengan biaya tetap.
Kondisi Keseimbangan Dalam PPS
Jangka PendekJangka Pendek Jangka PanjangJangka Panjang
Syarat maksimisasi laba:Syarat maksimisasi laba:(Tujuan setiap perusahaan)(Tujuan setiap perusahaan)
P = MCP = MCdi mana MC meningkatdi mana MC meningkat
Syarat maksimisasi laba:Syarat maksimisasi laba:(Tujuan setiap perusahaan)(Tujuan setiap perusahaan)
P = MCP = MCdi mana MC meningkatdi mana MC meningkat
Ada 3 kemungkinan:Ada 3 kemungkinan: P > AC = ProfitsP > AC = Profits P = AC = BEPP = AC = BEP P < AC = LossesP < AC = Losses
Syarat laba = nol (Syarat laba = nol (ΠΠ = 0 = 0))(Bukan tujuan setiap perusahaan)(Bukan tujuan setiap perusahaan)
P = ACP = ACJikaJika P = MC P = MC dandan P = AC P = AC
maka:maka: AC = MCAC = MC
PPS Dalam Jangka Panjang
• Karena kemudahan masuk ke pasar (industri), laba ekonomis akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke pasar (industri).
• Banyaknya perusahaan yang masuk ke pasar (industri) menyebabkan laba ekonomis berkurang sampai nol. Akhirnya semua perusahaan terpaksa menerima laba = nol.
• Pada saat laba = nol maka P = LAC (harga pasar sama dengan biaya rata-rata setiap perusahaan), artinya setiap perusahaan akan beroperasi pada titik terendah dari biaya rata-rata jangka panjang.
Keseimbangan PPS Jangka Panjang
LMC
LAC’
P1
P2
S1
S2
.
Q
1
Q
2
P P
Q Q
P2 = LAC(Zero Profit)
D
Industri Perusahaan Individual
P1
P2
Keseimbangan PPS Jangka Panjang
• Pada awalnya perusahaan beroperasi pada harga P1 dan output Q1 di mana perusahaan memperoleh laba ekonomis (positive profits).
• Karena adanya laba ekonomis (P > AC) maka makin banyak perusahaan yang masuk ke pasar (industri), hal ini menyebabkan kurva penawaran bergeser dari S1 ke S2. Akibatnya output bertambah dari Q1 ke Q2, tetapi harga turun dari P1 ke P2.
• Pada saat P2 = LAC maka laba = 0 (zero profit), artinya dalam jangka panjang setiap perusahaan akan memperoleh zero profit sehingga tidak ada lagi dorongan (insentif) untuk masuk ke pasar (industri).
The Conditions of Long-Run Competitive Equilibrium
• Economic profit is zero: price is equal to short-run average total cost (P = SRATC).
• Firms are producing the quantity of output at which price is equal to marginal cost (P = MC).
• No firms has an incentive to change its plant size to produce its current output that is, SRATC = LRATC at the quantity of output at which P = MC.
Specially, Long-Run Competitive Equilibrium exists when:
• There is no incentive for firms to enter or exit the industry.
• There is no incentive for firms to produce more or less output.
• There is no incentive for firms to change plant size.
Contoh Soal 1
• Apabila diketahui permintaan sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
P = 6 – Q
• Carilah persamaan TR, AR, dan MR!
Contoh Soal 2
• Sebuah usaha kecil yang memproduksi peralatan rumah tangga memiliki kurva biaya total sebagai berikut:
1 TC = q3 + 10q2 + 100q + 48
3 di mana:
q = jumlah peralatan rumah tangga.
• Apabila usaha kecil tersebut berada dalam pasar persaingan sempurna maka:
a. Carilah kondisi yang memaksimalkan laba!b. Carilah jumlah peralatan rumah tangga!c Berapakah q jika harga pasar P1 = 121, P2 = 169, dan
P3 = 256?
d. Hitunglah laba masing-masing berdasarkan P dan q tersebut!
Contoh Soal 3
• Andaikan seluruh SPBU yang bersaing sempurna menghadapi kurva biaya rata-rata jangka panjang sebagai berikut:
100 LAC = 0,01q − 1 +
q
dan kurva biaya marjinal jangka panjang berbentuk:
LMC = 0,02q − 1 di mana: q = jumlah galon BBM per hari.
a. Carilah kondisi keseimbangan dalam jangka panjang!b. Berapakah banyaknya BBM yang dijual setiap SPBU
setiap harinya?c. Hitunglah biaya rata-rata dan biaya marjinal jangka
panjang!