8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
1/16
MANIFESTASI KULIT PADA KELAINAN ORGAN INTERNAL
Kelainan kulit dan traktus Alimentary, sistim e!at"#ilier, $in%al, dan sistim
kardi"!ulm"nar
Penyakit kulit sering mengindikasikan atau berhubungan dengan penyakit
pada saluran alimentary, sistem hepatobilier, ginjal dan sistim kardiopulmonar.
Hanya dengan pemeriksaan fisik yang lengkap, hal ini juga dapat sebagai
penilaian dermatologi, menjadi hal yang penting dalam memeriksa kulit pada
pasien dengan penyakit sistemik. Manifestasi kulit yang mengindikasikan adanya
penyakit internal dari tubuh akan didiskusikan pada setiap langkah pemeriksaan.
Peru#aan Kulit Se&ara Umum
Gan$$uan !ada kualitas kulit
Terdapat gambaran non spesifik kulit yang kering, kasar, dan terdapat
skuama yang biasanya gatal pada pasien dengan malabsorpsi, gagal ginjal kronik,
atau penyakit hepar kronik. Asteatotic ekzema dapat juga terjadi pada pasein
tersebut. Beberapa pasien merasa gatal tanpa adanya gambaran abnormal pada
kulit yang terlihat.
Penyakit 'antun$
Sindr"ma Elers(Danl"s
Pada penyakit ini kulit mengalami Hiperelastic elety yang akan kembali
ke keadaan semula setelah ditarik, luka dengan bentuk !cigarette"paper#. dan
sendi yang hiperekstensible merupakan karakteristik dari sindroma $hlers"%anlos.
Adanya prolaps pada katup mitrak dan trikuspid, dilatasi aorta dan parteri
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
2/16
pulmonal, rupptur arteri, infark miokard, dan emfisema dapat terjadi pada
sindroma ini.
)utis La*a
Merupakan kondisi hilangnya kuit secara progresif dengan lappisan
pendulum dan kelopak mata yang turun yang dihubungan dengan hiperelastosis
generalisata, yang dapat menyebabkan dilatasi aorta, atau cor pulmonale dengan
stenosis arteri pulmonar dan emfisema progresif.
Pseud"*ant"ma Elasti&um
&ulit pada pasien dengan pseudo'anthoma elasticum akan mengalami
penebalan, keekuningan, khususnya pada aksila, area antekubiti, dan leher. Patch
ber(arna kuning dapat terjadi pada mebran mukosa, khususnya di labia. Arteri
dapat mengalami kalsifikasi, dan katup aorta dan mitral dapat menjadi tebal.
Angina pektoris dan klaudikasi merupakan gejala yang sering pada penyakit ini.
Pr"$eria
Pada sindroma (erner )progeria*, kulit dapat mengalami atropi dan
menebal+ terdapat tanda kehilangan jaringan subkutan, dengan ulkus pada kaki
dan aterosklerosis koroner kematian akibat infark miokard pada a(al usia
kehidupan sering terjadi.
Penyakit +ati
Pada penyakit hati yang kronik, hormon dapat memengaruhi pperubahan
kulit diantaranya rontoknya rambut pada kening, aksila, dan pubis pada laki"laki
ataupun perempuan. -aki"laki akan mengalami penurunan pppertumbuhan dari
rambut (ajah, pektoral alopesia, dan distribusi rambut pubis (anita, kehilangan
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
3/16
libido, atropi testis, dan oligospermia. triae dapat terjadi pada laki"laki dan
(anita )gambar /0/"/*. 1inekomastia, bersamaan dengan upuytren kontraktur dan
pembengkakan kelenjar parotid dapat terjadi pada sirosis. Banyak dari perubahan
ini terjadi lebih sering pada penyakit sirosis akibat alkohol.
Pasien dengan kronik alkoholisme juga dapat mengalami !pseudo"2ushing
syndrome#., bahkan gejala ini dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki
penyakit hati gejalanyab diantaranyab adalah (ajah seperti bulan, obesitas pada
trunkus, dan berkurangnya masa otot di bagiabn proksimal. Perubahan ini akan
menghilang jika pasien mengurangi konsumsi alkohol.
Pasien dengan penyakit hati yang kronik sering mengalami telangiektasis,
utamanya pada kulit yang terpapapar oleh cahaya. ejumlah telangiektasis yang
kecil terkadang terlihat menyebar, bahkan sampai mengalami kemerahan yang
eksantema. Tanda ini akan menghilang saat diberi tekanan dengan kaca dan dapat
mengalami pulsasi namun jarang.
Gam#ar -(. triae yang menyebar pada anak laki"laki berusia /3 tahun
dengan hepatitis kronik yang aktif
Penyakit Gin%al
Perubahan kulit ppada pasien dengan gagal ginjal kronik )11&* sering
terjadi, gejalanya berupa skuama dengan gambaran mirip icthyosis. Hal ini dappat
terjadi karena adanyab gangguan metabolisme itamin A pada pasien dengan
11& bersamaan dengan perpindahan olume cairan akibat dialisis.
Peru#aan /arna
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
4/16
4aran kulit dapat terganggu pada 11&. &ulit menjadi pucat karena
terdapat anemian dan kulit juga sering berubah (arnanya menjadi abu"abu
kekuningan karena adanya akumulasi dari karotenoid dan nitrogen pigmen
)urokrom* pada kulit.
Sian"sis
Peningkatan absolut dari hemoglobin yang mengalami desaturasi yang
menyebabkan perubahan (arna kulit menjadi ungu"kebiru"biruan. ianosis di
klasifikasikan menjadi sianosis sentral dan perifer+ istilah ini mengacu pada leel
dari saturasi oksigen pada arteri dibandingkan pada daerah anatomis dari sianosis.
ehingga, sentral sianosis terjadi pada kondisi rendahnya saturasi oksigen di
arteri, seperti pada penyakit jantung kongenital dengan pintasan intrakardiak atau
intrapulmoner dari kanan ke kiri, atau penyakit paru yang berat. ianosis perifer
terjadi saat saturasi oksigen arteri normal tetapi mengalami penurunan dari
kecepatan aliran darah, seperti pada gagal jantung yang menyebabkan lo("output
dan asokonstriksi lokal. $mboli paru dapat terjadi akibat kombinasi dari sianosis
sentral yang disebabkan oleh pintasan intrapulmoner dan sianosis perifer akibat
kardiak output yang rendah.
ianosis sentral biasanya terlihat pada daerah yang hangat pada kulit
seperti pada lidah, mukosa oral, dan konjungtia. ianosis perifer terlihat pada
area yang lebih dingin seperti pada hidung, bibir, lubang telinga, dan ujung jari.
Pada pasien anemia, sianosis susah dideteksi karen adanya penurunan jumlah
hemoglobin. ianosis akan menghilang saat diberi tekanan karena perubahan
(arna ini terjadi didalam pembuluh darah.
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
5/16
Eritema
&emerahan pada kulit disebabkan oleh peningkatan saturasi hempogobin,
peningkatan pada diameter kapiler kulit atau jumlah hemoglobin pada kapiler
kulit, atau kombinasi dari keduanya. $dema pada (ajah, lengan dan tangan
dihubungkan dengan kondisi kemerahan dan5atau sianosis mengindikasikan
adanya obstruksi ppada ena kaa superior karena adanya penyakit mediastinal.
Polisitemia dapat menyebabkan adanya gambaran kompleksi !ruddy#,
tetapi juga dapat menyebabkan peculiar ruddy sianosis. 1ejala ini biasantya lebih
menonjol pada lidah, bibir, hidung, dan lubang telinga, konjungtia, dan ujung
jari. Hal ini bisa terjadi karena adanya peningkatan hemoglobin yang mengalami
saturasi sehingga menyebabkan eritema, sedangkan peningkatan hemoglobin yang
mengalami desaturasi akan menyebabkan sianosis karena ketidak mampuan tubuh
untuk mengoksigenasi secara lengkap. Tidak adanya clubbing finger dapat
membantu membedakan pasien polisitemia era dengan pasien penyakit
kardiopulmonar yang mengalami polisitemia sekunder. &ondisi hiperolemia
pada polisitemia era dihubungkan dengan peningkatan stroke olume dan dapat
menyebabkan gagal jantung dengan output yang tinggi. $mboli paru dapat terjadi
karena trombosis ena sekunder karena hiperiskositas.
Flusin$
Paroksimal flushing pada (ajah, leher, dada, dan abdomen, sdapat terjadi
pada pasien dengan tumor jantung, dan sering bersamaan dengan munculnya
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
6/16
telangiektasis pada (ajah dan leher, sistemik mastositosis, dan feokromositoma,
dan sindroma sipple.
Peru#aan Pi$men
Adanya jaundice, baik yang difusa atau sirkumpskripta dapat terjadi pada
penyakit hati yang kronik. Adanya (arna keabu"abuan yang difusa pada pasien
dengan sirosis jangka panjang terjadi karena adanya sel basal melanin.
Sir"sis
Melanosis sering terjadi pada primary biliary cirrhosis )PB2* dan dapat
muncul pada a(al penyakit ini. A(alnya gejala ini terjadi pada area yang terpapar
namun lama"kelamaan mengalami generalisata. Area syang sirkumskripta dari
pigmentasi kecoklatan juga dapat menjadi tanda dari melanosis. Pigmentasi lokal
yang linear dapat muncul pada pinggir jari dan pinggir telapak tangan. Pigmentasi
chloasma dapat terlokalisasi pada area perioral dan periorbital. Hypomelanosis
gutata, merupakan sebuah kondisi dengan makula putih kecil, terkadang dengan
adanya gambaran sentral spider, dan muncul pada kulit bokong, punggung, betis,
dan punggung tangan, dapat terjadi pada sirosis dan jarang terjadi pada PB2. -esi
kulit yang ber(arna kuning atau orange, dan tendon 'anthomas dan juga
'anthelasma sering ditemukan pada PB2 dan dapat meluas.
+em"kr"mat"sis
4arna kulit abu"abu metalik atau siler kecoklatan yang muncul secara
generalisata terjadi pada kondisi hemokromatosis. kondisi ini muncul pada kulit
yang terpapar oleh matahari dan kulit yang mengalami trauma, terkadang pada
daerah bukal dan konjungtia.
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
7/16
$tiologi dan patogenesis dari hiperpigmentasi pada penyakit lier yang
kronik masih belum jelas. Pigmentasi pada PB2 karena adanya kelebihan melanin
tanpa adanya pe(arnaan besi. Pada hemokromatosis, pigmentasi tidak hanya
terjadi karena adanya hemosiderin pada kulit, tetapi juga karena adanya kelebihan
melanin. etelah dilakukan flebotomi, akan terjadi penurunan siderosis dan
pigmentasi, bahkan pada keadaan masih adanya melanosis.
De0isiensi 1itamin
Pelagra dapat menyebabkan likenifikasi dan sering terjadi pada bagian
kulit yang terkena paparaan sinar matahari, dan dapat terjadi pada pasien dengan
penyakit hati karena alkohol. %efisiensi itamin B/6 menyebabkan pigmentasi
pada ekstremitas bagian distal dengan distribusi gloe and stocking.
Hiperpigmentasi yang difusa dapat terjadi pada kondisi defisiensi folat.
&(asiokhor dapat menyebakan depigmentasi generalisata.
'aundi&e
Pada keadaan jaundice, peningkatan plasma bilirubin akan menyebabkan
perubahan (arna pada kulit, membran mukosa , dan jaringan tubuh lainnya
dengan (arna berariasi dari keemasan hingga kuning gelap. Baik jaundice dan
pigmentasi lebih menonjol pada obstruksi ekstrahepatik bilier dan pada PB2.
Tabel /0/"/ klasifikasi jaundice secara fungsional
"Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi
"&asus baru dan terjadi pada bayi
"7isiologis 8 imaturitas dari fungsi hati
"Prematuritas
"Transient familial hyperbbilirubinemia 8 akibat pemberian inhibior steroid
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
8/16
pada ibu
" sindroma 2rigler"9ajjar 8 defisiensi glucuronyl transferase )herediter*
"de(asa
"kelebbihan produksi bilirubin
"hemolisis
"kongenital
"%idapat
"dyserthropoietic 8 !pintasan# hiperbilirubinemia
"defisiensi konjugasi
"familial
"disfungsi hepatik konstitusional )sindroma gillbert*
"indroma 2rigler"9ajjar tipe ::
"didapat
"posthepatik
"akibat penyakit 8 jantung, saluran penceraan, metabolik
"akibat obat"obatan
"gambaran diagnostik
"serum bilirubin terkonjugasi kurang dari /0; dari total
"tidak adanya bilirubinuria
"urobilinogen yang rendah sampai normal
"tidak adanya gangguan fungsi hati lainnya
"gambaran morfologi hepar yang normal
"hiperbilirubinemia terkonjugasi
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
9/16
"kerusakan sel hepar
"akut 8 akibat irul, toksik, anop'ia, metabolik
"kronik 8 sirosis, metabolik
" gangguan ekskresi biliaris
"obstruksi ekstra hepatik
"kolestasis intrahepatik 8 akibat atresia, irus, obat"obatan, hormon, kehamilan
"7amilial )defek pada ekskresi bilirubin*
" sindroma %ubin"
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
10/16
bilirubin yang ada. Hiperbilirubinemia sering duluan terjadi sebelum onset dari
jaundice dapat terdeteksi, dan jaundice dapat saja bertahan (alaupun serum
bilirubin sudah mengalami penurunan atau bahkan normal. &orelasi antara (arna
kulit dan kadar pigmen serum biasanya tidak jelas pada neonatus. :ntesintas dari
jaundice dan kadar serum bilirubin pada pasien dengan atresia bilier, obstruksi
duktus biliaris yang didapat, atau adanya defek bilirubin konjugasi cenderung
stabil. Hiperbilirubinemia dan jaundice sekunder akibat peningkatan tekanan
intrahepatik dapat terjadi pada pasien dengan gagal jantung kongestif.
Gam#aran klinis
ecara klinis jaundice yang dapat dideteksi muncul saat jumlah bilirubin
yang berikatan dengan jaringan meningkat. &eterlibatan dari sklera dapat
membedakan jaundice akibat penyakit pigmentasi kulit lainnya, diantaranya
adalah karotenemia, pigmentasi kulit menjadi kuning akibat =uinacrine dan
busulfan, dan lycoppenemia karena meminum jus tomat.
>rin akan menjadi kuning gelap dan kemudian coklat saat bilirubin
konjugasi meningkat. &arena kebanyakan (arna coklat pada feses diproduksi oleh
urobilin yang berasal dari degradasi bilirubin ppada intestine, jaundice yang
diakibatkan karena adanya gangguan ekskresi bilirubin atau obstruksi bilier
dihubungkan dengan fese ber(arna seperti tanah liat. %egradasi bilirubin terjadi
karena adanya paparan terhadap radiasi ultraiolet, sehingga menjadi rasional
untuk melakukannya fototerapi untuk mencegah kernicterus pada neonatal
jaundice yang berat.
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
11/16
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
12/16
kolestasis dan apakah gejala ini timbul akibat dari perifer )contoh, di dalam hati*
atau secara sentral.
Gam#aran Klinis
Pruritus memiliki gejala mulai dari ringan sampai berat dan lama, pruritus
lebih sering terjadi pada kondisi yang disebabkan oleh kolestasis. Pruritus dapat
sangat mengganggu pada pasien dengan PB2, obstruksi biliar secra mekanik, atau
adanya obstruksi intrahepatik. 9amun, pada infeksi irus hepatitis, gatal sering
tidak terlihat pada gejala a(al penyakit ini sampai akhirnya muncul kemudian
pada saat fase ikterik. ?bat"obatan, khususnya eritromisin, kontrasepsi oral,
fenotiazine, klorpropamide, para"aminosalicylic acid, dan nitrofurantoin, dapat
menyebabkan kolestasis dengan gejala ppruritus. Pruritus merupakan gejala yang
muncul pada lebih dari 0@ persen kasus PB2 dan dapat muncul beberapa bulan
atau bahkan tahun sebelum munculnya gejala jaundice.
Pruritus bisa terjadi secara sementara atau secara terus menerus dapat
terjadi tanpa munculnya jaundice, pruritus biasanya ppaling sering terjadi di
ekstremitas. Pruritus juga dapat terjadi di leher, (ajah, dan genitalia, namun
jarang. Ada sedikit hubbungan antara keparahan dari kolestasis an keparahan
pruritus, dan berkurangnya pruritus secara spontan dapat menjadi sebuah tanda
terjadinya kegagalan hepatoselular dibandingkan sebuah tanda perbaikan.
Menggaruk tidak akan menghilangnkan pruritus akibat kolestasis, dan pada
kondisi mungkin tidak ditemukannya perubahan kulit kecuali adanya bekas
garukan, (alaupun pada kasus plak likenifikasi yang kronik, nodular prurigo, atau
perforating lagenoses.
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
13/16
Penatalaksanaan
Pruritus akan cepat mereda saat kolestasis sekunder akibat obstruksi
mekanik duktus biliaris mereda. ?bat"obatan yang fungsinya untuk mengobati
kolestasis, seperti ursodeo'ychpolic acid, tidak secara konsisten meredakan gejala
pruritus, obat ini akan mengikat intestinal prurirogens dan mencegah mereka
mereka masuk kedalam kulit.
Hepatik enzym inducers, daiantaranya fenobarbital dan rifampisin, dapat
menyebabkan metabolisme dari pruritogen + hal ini sudah dibbuktikan ppada
penelitian randomized controlled trials. Antihistamin atau steroid topikal terbutki
tidak memiliki efek yang baik, tetapi antihistamin sedatif atau sinar ultraiolet
dapat membantu meredakan pruritus. Percobaan dari plasmafareseis dan charcoal
hemoperfusion juga belum mendapatkan hasil.
9eurotransmitter reseptor antagonist, seperti nalmefene oral, mungkin
berguna dalam pengendalian jangka panjang pruritus akibat kolestasis, nalo'one
intraena memiliki efek jangka pendek sama halnya dengan oral naltre'one.
Renal Pruritus
:nsidensi dari renal pruritus dilaporkan sebanyak @ persen pada pasien
yang melakukan hemodialisis.
Pat"$enesis dari Renal Pruritus
enal pruritus disebabkan oleh adanya kombinasi dari peningkatan
histmanin serum, itamin A, dan hormon paratiroid )PTH* sel mast hiperplasia
polineuropati perifer dan 'erosis. ecara klinis kulit akan terlihat normal atau
terdapat likenifikasi atau lesi hipperkeratotik.
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
14/16
Penatalaksanaan
Topikal moisturizer yang meringankan pruritus dapat menyebabkan
'erotic skin. 1lukpokortikoid topikal dan fototerapi ultraiolet sering digunakan
untuk menekan inflamasi pada area yang mengalami pruritus. 2apsaicin topikal
akan menurunkan subtansi P dari ujung saraf, sehingga akan menurunkan sensasi
gatal. Memperbaiki efektifitas dari dialisis dan5atau merubah konsentrasi dialysate
mungkin dapat membantu meringankan gejala pruritus. Beberapa pasien
meresppon pengobatan dengan lidokain intraena, heparin, dan kolestyramin.
Pembedahan diantaranya parathroidectomy, electric needle stimulation, dan
transplantasi ginjal dapat menjadi pilihan pengobatan pruritus. Pemberian
eritropoietin yang akan menurunkan konsentasi histamin plasma dapat
meringankan gejala pruritus. ebbuah ppenelitian menunjukkan bah(a pemberian
eening pprimrose oil, endocannibinoids, dan topikal oinment takrolimus
memiliki efek terapi untuk renal pruritus.
Gan$$uan dalam 2erkerin$at
Berkeringan merupakan gejala yang menonjol pada beberapa kondisi
kardiopulmoner seperti infark miokard akut, shock kardiogenik, gagal jantung
kiri, emboli paru yang masif, dan edem paru. pucat dan dingin pada ekstremitas
danb pada bagian tubuh yang dapat terlihat sering dialami pada kondisi ini.
&eringat yang berlebih dapat mengindikasikan feokromositoma saat dihubungkan
dengan adanya kondisi hipertensi.
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
15/16
odium dan klorida akan meningkat jumlahnya pada keringat pasien
dengan kistik fibrosis dan dapat menyebabkan peningkatan kerutan kulit setelah
direndam dengan air, atau pada saat setelah mandi.
Peru#aan Kulit !ada Mali$nansi
Banyak perubahan kulit yang terjadi yang dihubungkan pada kondisi
malignansi. &ulit yang kering )ac=uire ichtyosis* dengan asteatotic dermatitis,
hiperpigmentasi dapat terjadi pada keganasan.
Dermat"my"sitis
?nset de(asa dari dermatomyositis dihubungkan dengan penyakit
keganasan yang mendasarinya. Pemeriksaanb Blind computed tomography scan
dapat membantu mendiagnosis keganasan pada pasien. kanker pankreas, kanker
gastrik, kanker kolorektal merupakan penyakit kanker ketiga setelah kanker
bronkogenik dan kanker oairum di $ropa dan Amerika >tara. %i 2hina
karsinoma nasofaring sering terjadi. ash dan miopati akan mereda setelag
dilakukannya pembuangan dari tumor.
Penyakit paru interstisial dapat terjadi pada bronkiolitis obliterans,
emfisema subkutan, dan pneumotoraks spontan. &elemahan faringeal bagian atas
yang dapat menyebabkan aspirasi, dan dispnea e'ertional dapat terjadi karena
adanya kelemahan dari otot pernapasan. Penyakit paru dihubungkan dengan Anti"
8/18/2019 TRANSLATE HARIYATI 2.docx
16/16
Pada dua pertiga pasien dengan akantosis nigrikan pada kanker,
penyebabnya adalah tumor gastric. Akantosis nigrikan akan mera jika tumor di
bbuang, bbiasanya adalah adenokarsinoma lambung atau usus.
+i!ertrik"sis lanu$in"sa
Pertumbuhan berlebih dari rambut lanugo merupakan komplikasi langka
ppada kanker gastrointestinal.
Peru#aan kulit lainnya !ada Mali$nansi
indroma kutaneus paraneoplastik dapat terjadi akibat adanya tumor.
Biasanya sindroma ini muncul lebih a(al dibanding diagnosis kanker dapat
ditegakkan dan sindroma ini sering menandakan adanya prognosis yang buruk.
1ejalanya diantaranya adalah eritema yang reaktif, seperti eritema gyratum dan
nekrolitik migratori eritema+ askular dermatosis ) sindroma Trouseau * dan
kelainan ppapulos=uamous, diantaranya tripe palms )gambar /0/"6*, palmar
hiperkeratosis, ac=uire ichtyosis, pitryriasis rotunda, sindroma Baze', florid
cutaneous papillomatosis, dan tanda dari -eser"Trelat, dan penyakit ekstra
mamary. Tromboplebitis migratory supperficial dapat terjadi pada kasus
neoplasia, khususnya pada karsinoma pankreas. 1lucagonoma merupakan salah
satu prekursor amine dan dekarboksilasi sel tumor. 1lukagonoma bbiasanya
terjadi pada sel islet dari pankreas dan dapat menyebabkan gejala necrolytic
migratory erthema.
Tumor di bagian manapun yang mengalami metastasis ke kulit sering
terjadi pada kulit kepala. Metastasi pada umbilikus ) ister
Top Related