5/25/2018 Ppt INA CBGs New
1/31
INA BCGSAulia Rosa Amelinda, SKed
Meiny Nastridha, Sked
Tria Ayu Pratiwi, SKed
Pembimbing :
dr. Ardhelia Arin
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
2/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
3/31
Case Base Groups (CBG)
Cara pembayaran perawatan pasienberdasarkan diagnosis-diagnosis atau
kasus-kasus yang relatif sama.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
4/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
5/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
6/31
BAGI PASIEN
Adanya kepastian dalam pelayanan dengan prioritas
pengobatan berdasarkan derajat keparahan. Dengan adanya batasan pada lama rawat (length of
stay) pasien mendapatkan perhatian lebih dalam
tindakan medis dari para petugas rumah sakit, karena
berapapun lama rawat yang dilakukan biayanya
sudah ditentukan. Pasien menerima kualitas pelayanan kesehatan yang
lebih baik.
Mengurangi pemeriksaan dan penggunaan alat medis
yang berlebihan oleh tenaga medis sehingga
mengurangi resiko yang dihadapi pasien.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
7/31
BAGI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit mendapat pembiayaan berdasarkan beban kerja sebenarnya.
Dapat meningkatkan mutu & efisiensi pelayanan Rumah Sakit.
Bagi dokter atau klinisi dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk kualitas
pelayanan lebih baik berdasarkan derajat keparahan, meningkatkan komunikasi
antar spesialisasi atau multidisiplin ilmu agar perawatan dapat secara
komprehensif serta dapat memonitor QA dengan cara yang lebih objektif. Perencanaan anggaran pembiayaan dan belanja yang lebih akurat.
Dapat untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh masing-masing
klinisi.
Keadilan (equity) yang lebih baik dalam pengalokasian budget anggaran.
Mendukung sistem perawatan pasien dengan menerapkan Clinical Pathway.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
8/31
BAGI PENYANDANG DANA
Dapat meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran
pembiayaan kesehatan.
Dengan anggaran pembiayaan yang efisien, equity terhadap
masyarakat luas akan akan terjangkau.
Secara kualitas pelayanan yang diberikan akan lebih baik
sehingga meningkatkan kepuasan pasien dan
provider/Pemerintah.
Penghitungan tarif pelayanan lebih objektif dan berdasarkan
kepada biaya yang sebenarnya.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
9/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
10/31
Definisi
Suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang
merangkum setiap langkah yang diberikan kepada
pasien mulai masuk sampai keluar rumah sakit
berdasarkan standar pelayanan medis, standar asuhankeperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan
lainnya, yang berbasis bukti dengan hasil yang dapat
diukur dan dalam jangka tertentu selama di rumah
sakit.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
11/31
Tujuan
Mengurangi variasi dalam pelayanan, Cost lebih mudah diprediksi.
Pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan
(Quality of Care) Meningkatkan prosedur costing.
Meningkatkan kualitas dari informasi yang telah dikumpulkan.
Sebagai (counter-check) pada DRG cost.
Terutama pada kasus-kasus (high cost, high volume).
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
12/31
Keuntungan
Mendukung pengenalan evidence-based medicine dan penggunaan
pedoman klinis.
Meningkatkan komunikasi antar disiplin, teamwork & perencanaan
perawatan. Menyediakan standar yang jelas dan baik untuk pelayanan
Membantu mengurangi variasi dalam perawatan pasien(melalui
standar)
Meningkatkan proses manajemen sumber daya
Menyokong proses Quality Improvement secara berkelanjutan Membantu dalam proses audit klinis
Meningkatkan kolaborasi antar dokter & perawat
Meningkatkan peran dokter dalam perawatan.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
13/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
14/31
Peran koding sangat menentukan, dimana logic software yang
digunakan untuk menentukan tarif adalah dengan pedoman ICD 10
untuk menentukan diagnosis dan ICD 9 CM untuk tindakan atau
prosedur.
Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBGs
ditentukan oleh Diagnosis dan Prosedur.
Kesalahan penulisan diagnosis akan mempengaruhi tarif. Tarif bisamenjadi lebih besar atau lebih kecil.
Diagnosis dalam kaidah CBGs, harus ditentukan diagnosa utama
dan diagnosa penyerta. Diagnosa penyerta terdiri dari Komplikasi
dan Komorbiditas. Diagnosis penyerta juga dapat mempengaruhi
besar kecilnya tarif. Jika dalam akhir masa perawatan terjadi lebihdari satu diagnosis, kader harus bisa menetukan mana yang
menjadi diagnosa utama maupun sekunder.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
15/31
Diagnosa Utama (Principal Diagnosis) Diagnosa akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan
dengan kriteria paling banyak menggunakan sumber daya atau yangmenyebabkan hari rawatan paling lama.
Diagnosis utama selalu ditetapkan pada akhir perawatan seorang pasien.
(established at the end of the episode of health care)
Jika terdapat lebih dari satu diagnosis maka dipilih satu diagnosis yang
paling banyak menggunakan resources (SDM, bahan pakai habis,
peralatan medik, tes pemeriksaan dan lain2).
Diagnosis Sekunder
Diagnosis sekunder adalah diagnosis selain dari diagnosis utama berupa
Komplikasi + Ko-morbiditi
KOMPLIKASI : Kondisi/diagnosa sekunder yang muncul selama masa
perawatan dan dianggap meningkatkan Length Of Stay (LOS) setidaknyasatu hari rawat pada kira-kira 75 %
KONDISI KO-MORBID : kondisi yang telah ada saat admisi & dianggap
dapat meningkatkan Length Of Stay (LOS) setidaknya 3/4 hari rawat pada
kira-kira 75 %
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
16/31
Prosedur /Tindakan
Prosedur Utama (Principal Procedure)
Prosedur tindakan yang paling banyak menghabiskan sumber daya
atau yang menyebabkan hari rawatan paling lama dan biasanya
berhubungan erat dengan diagnosa utama.
Prosedur Sekunder
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan pada pasien
rawat inap atau rawat jalan, membutuhkan peralatan special atau
dikerjakan oleh staf terlatih dan berpengalaman. Dalam proses Case
Mix Ina DRG, tidak semua prosedur atau tindakan harus di input
dalam software Ina DRG.
Beberapa tindakan-tindakan yang tidak perlu di input adalah: Prosedur/tindakan yang berhubungan dengan keperawatan
Prosedur/tindakan yang rutin dilakukan
Prosedur/tindakan yang tidak memerlukan staf khusus
Prosedur/tindakan yang tidak memerlukan peralatan khusus
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
17/31
Keterkaitan Kode Diagnosis Dengan Ina CBGs
Ketepatan pengkelasan CBGs (CBGs grouping) sangat tergantung kepadaketepatan diagnosis utama.
Diagnosis utama akan menentukan MDC (Major Diagnostic Category) atau
sistem organ yg terlibat.
Tingkat keparahan penyakit (severity level) ditentukan oleh diagnosis
sekunder, prosedur dan umur pasien.
Ketepatan jumlah biaya rawatan pasien ditentukan oleh ketepatanpengkelasan CBGs dan pemilihan diagnosis
Mengikuti standar resmi WHO dalam pengkodean diagnosis (WHO
Morbidity Refference Group)
Mengikuti standar resmi aturan coding ICD 10 dan ICD 9 CM
Untuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0 s/d 30 hari) data berat badan
lahir dalam gram harus dimasukkan. Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika umur pasien kurang
dari 30 hari.
Gunakan kode O820, O821, O828 dan O829 sebagai diagnosa utama jika
terdapat prosedur tindakan bedah Caesar (caesarian section)
Prosedur utama mesti berkaitan dengan Diagnosa utama (upcoding,
unnecessary procedure)(upcoding, unnecessary procedure.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
18/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
19/31
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyusun
formularium nasional daftar obat pelayanan kesehatan
(FORNAS), yang dipakai secara luas dalam
pelaksanaan BPJS mulai 1 Januari 2014.
Formularium daftar obat ini disusun oleh Komite
Nasional Penyusunan Formularium Nasional yangdidasarkan pada bukti ilmiah mutakhir, paling berkhasiat,
aman dan memiliki harga terjangkau sehingga
digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam
sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
20/31
Manfaat Fornas yaitu selain sebagai acuan
penetapan penggunaan obat dalam JKNjuga dapat meningkatkan penggunaan obat
yang rasional, dapat juga mengendalikan
mutu dan biaya pengobatan, serta
mengoptimalkan pelayanan kepada
pasien. Fornas juga bisa mempermudah
dalam melakukan perencanaan dan
penyediaan obat, serta meningkatkanefisiensi anggaran pelayanan kesehatan.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
21/31
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
22/31
Tarif INA CBGs menurut Pasal 1 angka 3
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69
Tahun 2013 tentang Standar Tarif PelayananKesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan Dalam Penyelenggaraan ProgramJaminan Kesehatan adalah besaran
pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
atas paket layanan yang didasarkan kepada
pengelompokan diagnosis penyakit.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
23/31
Tarif INA CBGs dibedakan berdasarkan:1. RegionalTerdapat 5 (lima) regional dengan rincian sebagai berikut:
Regional I (Banten, DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim).
Regional II (Sumbar, Riau, Sumsel, Lampung, Bali, NTB). Regional II (Aceh, Sumut, Jambi, Bengkulu, Kepri, Kalbar,
Sulut, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Sulbar, Sulsel).
Regional IV (Kalsel, Kalteng).
Regional V (Babel, NTT, Kaltim, Kaltara, Maluku, Maluku
Utara, Papua, Papua Barat).
C h if I CBG 2013 R i l 1 R h S ki
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
24/31
Contoh tarif Ina CBGs 2013 Regional 1 Rumah Sakit
Kelas A
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
25/31
Tarif INA CBGs dibedakan berdasarkan:
2. Tarif Kapitasi dan Non Kapitasi
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
26/31
Tarif Kapitasi menurut Pasal 1 angka 1
Permenkes Nomor 69 Tahun 2013 adalah
besaran pembayaran per-bulan yang dibayar
dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitasKesehatan Tingkat Pertama berdasarkan
jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan.
Tarif Kapitasi
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
27/31
Tarif Kapitasi Di
Puskesmas
Tarif Kapitasi Di RS Pratama,KlinikPratama,Dokter Praktek,Dokter Gigi
Praktek
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
28/31
Tarif Non Kapitasi
Besaran pembayaran klaim oleh BPJS
Kesehatan kepada Fasilitas KesehatanTingkat Pertama berdasarkan jenis dan
jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan.
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
29/31
Tarif Non Kapitasi
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
30/31
Tarif Non Kapitasi Pelayanan Kesehatan
Kebidanan Neonatal
5/25/2018 Ppt INA CBGs New
31/31
Top Related