Program/ Project Improvement
Maximize the impact of limited resources
Project Accountability
Understand and Work Effectively within Context
Improve group dynamics and processes
Build support for programs/projects
Deal with uncertainty and change
Kunci Keberhasilan Evaluasi
Tujuan
(Goals)
1. Dikembangkan dalam bentuk
indikator atau satu set pertanyaan
untuk mengetahui tingkat
keberhasilannya
Measurement
Scale
1. Dikembangkan secara obejektif
dan sesuai dengan indikator
evaluasi yang telah ditentukan
sebelumnya
Administrator
1. Patuh pada langkah evaluasi
2. Fokus dalam program
3. Peka terhadap perubahan
4. Memanfaatkan pihak lain atau
lingkungan sekitar
Metode yang Harus Dikembangkan
Kontinyu (continue)
• Monitoring harus dilakukan secara terus menerus sebelum pengambilan keputusan akhir
Multiple
• 1. Multiplayer: semakin banyak yang terlibat semakin memberikan gambaran konkret
• 2. Multilevel: dampak yang terus meningkat, dilihat dari beberapa sudut pandang, melaksanakan beberapa action
Transparansi
• Hasil evaluasi dan perkembangannya menjadi konsumsi administrator dan evaluan
New Methods
• Jika ingin mendapatkan hasil evaluasi yang baik selalu gunakan metode yang terbaru
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
Adalah metode dan alat yang
digunakan dalam rangka
melakukan evaluasi hasil
belajar.
Teknik evaluasi hasil belajar
yang sering diterapkan
disekolah adalah:
Teknik Tes
Teknik Non Tes
Tes tertulis
Wawancara
Teknik Tes
Adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas, baik pertanyaan mapun tugas lain.
Fungsi tes
Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik.
Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes - Berdasarkan fungsi
Tes seleksi (ujian saringan/ujian masuk) Digunakan untuk memilih calon peserta baru dengan materi sesuai
prasyarat yang telah ditentukan.
Tes awal (pre test) Digunakan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan
diajarkan.
Tes Akhir (post tes) Digunakan untukmenguji apakah materi pokok telah dikuasai .
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes - Berdasarkan fungsi
Tes diagnostik Tes yang dilaksanakan untuk menentukan tingkat kesulitan yang
dihadapi peserta didik.
Tes formatif Tes yang dilaksanakan untuk mengatahui apakah peserta didik “telah
terbentuk” sesuai dengan tujuan.
Tes sumatif Tes yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran
selesaidiberikan.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes - Berdasarkan aspek
psikis
Tes intelegensi Tes yang dilaksanakan untuk mengungkap kecerdasan seseorang.
Tes kemampuan Tes yang dilaksanakan untuk mengungkap kemampuan dasar atau
bakat khusus seseorang.
Tes sikap Tes yang dilaksanakan untuk mengungkap kecenderungan seseorang
untuk melakukan respon.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes - Berdasarkan aspek
psikis
Tes Kepribadian Tes yang dilaksanakan untuk mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang
yang bersifat lahiriah (gaya bicara, nada suara, cara berpakaian).
Tes hasil belajar (tes pencapaian) Tes yang dilaksanakan untuk mengungkap tingkat pencapaian hasil
belajar.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes lain-lain
Tes Individual Tes yang dilaksanakan peserta hanya seorang berhadapan dengan yang
memberi tes.
Tes kelompok (group tes) Tes yang dilaksanakan peserta lebih dari satu orang berhadapan
dengan pemberi tes.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes dari segi
waktu
Power Tes Tes yang dilaksanakan tanpa batasan
waktu penyelesaian.
Speed Tes Tes yang dilaksanakan ada batasan waktu
dalam penyelesaian.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Tes)
Penggolongan Tes dari segi pengajuan
pertanyaan
Tes Tertulis (pencil and paper test) Tes yang dilaksanakan dalam mengajukan butir pertanyaan dan
jawaban dilakukan secara tertulis.
Tes Lisan Tes yang dilaksanakan dalam mengajukan butir pertanyaan dan
jawaban dilakukan secara lisan.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Non Tes)
Penggolongan evaluasi
hasil belajar non Tes
Pengamatan (observasi) Tes yang dilaksanakan dengan
melakukan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena yang
sedang dijadikan sasaran
pengamatan.
Wawancara Tes yang dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak.
Teknik Evaluasi Hasil Belajar
(Teknik Non Tes)
Penggolongan evaluasi
hasil belajar non Tes
Angket (kuesioner) Tes yang dilaksanakan dengan
memberikan kumpulan
pertanyaan untuk diberikan
jawaban baik oleh pserta didik
maupun orang tuanya.
Pemeriksaan
Dokumen Tes yang dilaksanakan dengan
mengumpulkan informasi
melalui catatan – catatan yang
telah tersedia.
Keuntungan dan kerugian
penggunaan beberapa tipe
tes/non-tes
(advantages and disadvantages
of different types of tests)
1- Oral examinations
Disadvantages
1. Lack standardization.
2. Lack objectivity and reproducibility of results.
3. Permit favoritism and possible abuse of the personal
contact.
4. Suffer from undue influence of irrelevant factors.
5. Suffer from shortage of trained examiners to administer
the examination.
6. Are excessively costly in terms of professional time in
relation to the limited value of the information it yields.
2- Practical examinations Advantages
1. Provide opportunity to test in realistic setting skills involving all the senses while the examiner observes and checks performance.
2. Provide opportunity to confront the candidate with problems he has not met before both in the laboratory and at the bedside, to test his investigative ability as opposed to his ability to apply ready-made "recipes".
3. Provide opportunity to observe and test attitudes and responsiveness to a complex situation (videotape recording).
4. Provide opportunity to test the ability to communicate under Pressure, to discriminate between important and trivial issues, to arrange the data in a final form.
2- Practical examinations Disadvantages
1. Lack standardized conditions in laboratory experiments using animals, in surveys in the community or in bedside examinations with patients of varying degrees of cooperativeness.
2. Lack objectivity and suffer from intrusion or irrelevant factors.
3. Are of limited feasibility for large groups.
4. Entail difficulties in arranging for examiners to observe candidates demonstrating the skills to be tested.
3- Essay examinations
Advantages
1. Provide candidate with opportunity to demonstrate his knowledge and his
ability to organize ideas and express them effectively
Disadvantages
1. Limit severely the area of the student's total work that can be sampled.
2. Lack objectivity.
3. Provide little useful feedback.
4. Take a long time to score
4- Multiple-choice questions Advantages
1. Ensure objectivity, reliability
and validity; preparation of
questions with colleagues
provides constructive criticism.
2. Increase significantly the range
and variety of facts that can be
sampled in a given time.
3. Provide precise and
unambiguous measurement of the
higher intellectual processes.
4. Provide detailed feedback for
both student and teachers.
5. Are easy and rapid to score.
4- Multiple-choice questions
Disadvantages
1. Take a long time to construct in order to
avoid arbitrary and ambiguous
questions.
2. Also require careful preparation to
avoid preponderance of questions
testing only recall.
3. Provide cues that do not exist in
practice.
4. Are "costly" where number of students is
small.
Rencana Penyusunan Tes
Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal
Tipe tes yang akan digunakan (essay / objektif)
Aspek kemampuan yang akan diuji (ex: C1 s/d C6)
Format butir soal
Jumlah butir soal
Distribusi tingkat kesukaran soal
Beberapa pertimbangan lain
Kisi-Kisi Tes
Ranah Tes Kognitif: pengetahuan (C1), pemahaman
(C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis
(C5); evaluasi (C6)
Afektif: menerima (A1), menanggapi (A2),
menilai (A3), mengelola (A4), dan
menghayati (A5).
Psikomotorik: (P1) Perception (persepsi);
(P2) Set (kesiapan); (P3) Guided Response
(gerakan terbimbing); (P4) Mechanical
Response (gerakan terbiasa); (P5) Complex
Response (gerakan kompleks); (P6)
Adjusment (penyeuaian pola gerakan); (P7)
Creativity (kreativitas)
Penyusunan Butir Soal
Jumlah butir soal terkait langsung
dengan reliabilitas dan representasi
cakupan materi.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Jumlah keseluruhan
Jumlah utk masing-masing topik bahasan
Jumlah utk masing-masing format
Jumlah utk masing-masing tingkat kesukaran
Jumlah utk masing-masing ranah
Prinsip dalam Penyusunan Butir Soal
1. Gunakan tipe tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang cocok
2. Batasi ruang lingkup tes yang pasti
3. Pertanyaan untuk mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja
4. Pertimbangkan kemampuan menulis peserta tes
5. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap perangkat soal makin baik
6. Hendaknya pertanyaan menuntut jawaban yang bersifat baru dari peserta
7. Pergunakan kata-kata deskriptif, misalnya definisikanlah, bandingkanlah, berilah contoh, dll.
8. Dalam setiap soal harus dijelaskan skor maksimal untuk jawaban yang benar
9. Jangan mulai kalimat dengan kata Apa atau Siapa.
10. Buatlah Kisi-kisi
Kisi-kisi Tes Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang
memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman
untuk menulis tes atau merakit tes
Penyusunan Jumlah Butir Soal Menentukan Batasan Soal Tes
Contoh Tes Sumatif dengan 5 Bab
1. Tentukan prosentase pada tiap bab
Ex:
Bab I : 10% Bab IV : 25%
Bab II : 20% Bab V : 25%
Bab III : 20%
2. Tentukan jumlah soal keseluruhan
misal : 100 butir
3. Buatlah spesifikasi dengan perhitungan jumlah butir soal tiap bab
Menentukan jumlah butir soal tiap bab
a. Bab I : 10% x 100 = 10 butir
b. Bab II : 20% x 100 = 20 butir
c. Bab III : 20% x 100 = 20 butir
d. Bab IV : 25% x 100 = 25 butir
e. Bab V : 25% x 100 = 25 butir
100 Butir
Setiap bab memiliki pengetahuan kognitif yang harus dipetakan, yaitu C1, C2, C3, C4, C5, C6. MAKA SELANJUTNYA : • Menentukan Prosentase tiap tingkat pengetahuan kognitif Ex : C1 : 15% C4 : 20% C2 : 20% C5 : 15% C3 : 25% C6 : 5%
Menentukan jumlah butir soal tiap pengetahuan tiap Bab
Bab I
C1 : 15% x 10 butir = 1,5 = 1 soal
C2 : 20% x 10 butir = 2 soal
C3 : 25% x 10 butir = 2,5 = 3 soal
C4 : 20% x 10 butir = 2 soal
C5 : 15% x 10 butir = 1,5 = 1 soal
C6 : 5% x 10 butir = 0,5 = 1 soal
Bab II ……
Bab III ……
Bab IV ……
Bab V …….
10 Butir
Top Related