8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
1/25
Kode Etik Psikodiagnostik
Selly Dian Widyasari, M.Psi
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
2/25
Masalah dalam etika pemeriksaan
psikologis
Siapa yang berhak melakukan diagnosis
psikologi?
Siapa yang bertanggung jawab untuk
menggunakan perangkat tes (termasukmasalah penggandaannya,
pendistribusiannya dan sebagainya)?
Bagaimana seharusnya seorang diagnostikusbersikap dan bertingkah laku dalam
menegakkan suatu diagnosa psikologi?
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
3/25
Kode Etik Psikodiagnostik
Tes psikologi tidak akan ada manfaatnya
di tangan orang yang tidak ahli
menggunakannya.
Dampaknya akan sangat besar bila tes ini
salah diselenggarakan dan
diinterpretasikan, karena menyangkut
kehidupan manusia.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
4/25
Hanya ahli psikologi dan mereka yang
telah mendapat pelatihan khusus yang
berhak dan berwenang untuk
menyelenggarakan pemeriksaan psikologi
dan psikodiagnostik.
Tetapi dalam kenyataannya mungkinsaja
ada para ahli di luar bidang psikologi yang
juga menyelenggarakan pemeriksaan
psikologi.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
5/25
Prinsip kode etik dalam hal kompetensi :
Para psikolog memberikan hanya jasadan menggunakan hanya teknik yang
mereka kuasai melalui pendidikan,
pelatihan atau pengalaman.Penguji yang memiliki kualifikasi tepat.
Kualifikasi yang diperlukan berbeda
menurut jenis tes.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
6/25
Diversifikasi disiplin ilmu ini danspesialisasi akibat pelatihantak
satupun psikolog sama kualifikasinya di
semua bidang, bahkan dalam bidang
pengetesan dan penaksiran psikologi yang
lebih sempit.
Para psikolog diharapkan menerima
batas-batas kompetensi khusus mereka
dan keterbatasan keahlian mereka
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
7/25
Para penguji yang benar terlatih
seharusnya :
memilih tes yang sesuai, baik dengan
maksud tertentu yang menjadi tujuan
pengetesan maupun dengan orang yang
diuji. sadar tentang kepustakaan riset yang ada
pada tes yang dipilih
mampu melakukan evaluasi dari segi-segiteknis dalam kaitan dengan ciri-ciri misalnya
norma, validitas, reliabilitas
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
8/25
dalam menyelenggarakan tes, merekatanggap terhadap banyak kondisi yang bisa
mempengaruhi kinerja tes. Bisa menarik kesimpulan atau membuat
rekomendasi hanya setelahmempertimbangkan skor tes dari segiinformasi berkaitan lainnya tentang individuyang bersangkutan.
Memiliki pengetahuan yang luas dalam ilmu
perilaku manusia untuk mewaspadaikesimpulan yang tidak berdasar dalaminterpretasi atas skor tes.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
9/25
Bila tes diselenggarakan oleh :
Teknisi psikologis, atau
Asisten psikologis, atau
Orang yang tidak memiliki latihan profesionalmemadai dalam prinsip psikometris serta
praktek penafsiran yang memadai,penting untuk diperhatikan!
Ada psikolog yang memiliki kualifikasi cukup,hadir di tempat itu, setidak-tidaknya sebagai
konsultan untuk memberikan perspektif yangdibutuhkan bagi interpretasi kinerja tes yangtepat.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
10/25
Level A
Level ini mencakup alat tes yang dapat diadministrasikan, diskor dan diinterpretasikandengan bantuan manual.
Tidak bersifat klinis dan tidak membutuhkankeahlian dalam melakukan adm &interprestasi
Tes jenis ini dapat dipergunakan dan
diinterpretasikan oleh nonpsikolog yangmemiliki rasa tanggung jawab, sepertieksekutif business dan kepala sekolah.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
11/25
Tes pencapaian akademik atau tes
prestasi
Tes-tes pilihan ganda yang menggunakan
pengukuran sederhana dalam
penginterpretasiannya, baik individual
maupun kelompok
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
12/25
Level B
Tidak bersifat klinis tetapi membutuhkanpengetahuan dan keahlian dalam adm &interpretasi
Penggunaan alat tes level ini memerlukan
latar belakang training khusus dalampengadministrasian, skoring, dan interpretasi.
Alat-alat tes pada level ini lebih kompleksdaripada level A dan memerlukan
pemahaman tentang prinsip psikometri, sifat-sifat yang diukur, dan bidang keilmuandimana alat tes tersebut digunakan (misalnyapendidikan, klinis, konseling).
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
13/25
Alat tes ini dapat dipergunakan oleh merekayang telah menyelesaikan pendidikan tingkat
lanjut dalam bidang testing atau telahmemperoleh training yang setara dibawahpengawasan psikolog.
Paling tidak, pengguna alat tes ini harus telah
mengikuti pelatihan yang tepat tentangprinsip-prinsip psikometri (reliabilitas,validitas,konstruksi tes)
Memiliki pengalaman dalampengadministrasian, penyekoran, danpenginterpretasian alat-alat tes tersebut.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
14/25
Contoh alat tes kategori ini adalah tes
bakat untuk populasi normal. (RMIB, teskemampuan figural, tes kemampuan
figural verbal)
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
15/25
Level C
Level C merupakan tes yang
membutuhkan beberapa pengetahuan
tentang konstruksi tes dan prosedur tes
untuk penggunaannya dan didukung olehpengetahuan dan pendidikan psikologi
seperti statistik, perbedaan ind dan
bimbingan konseling. Misal: DISC, Papicostick
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
16/25
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
17/25
Tes ini juga membutuhkan pemahaman
tentang testing dan didukung denganpendidikan psikologi standart psikolog
dengan pengalaman satu tahun
disupervisi oleh psikolog dalammenggunakan alat tes tsb.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
18/25
Secara khusus, tes kategori ini hanya
dapat dipergunakan oleh mereka yang
memperoleh pendidikan minimum, master
di bidang psikologi
Juga diperlukan verifikasi tentang ijin atau
sertifikat sebagai psikolog.
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
19/25
Tes-tes level D umumnya mencakup
beberapa tes diagnostik klinis,
kepribadian, bahasa, atau bakat, baik
kelompok maupun individual.
Contoh yang termasuk instrumen kategori
ini adalah rosach inkblot test, tematic
aperception test (TAT), DAP, HTP,
Wartegg tes
12/15/2014 PD 1 _UB
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
20/25
PENYELENGGARAAN TES
Persiapan untuk penguji
Menghafal instruksi verbal
Persiapan materi tesstopwatch,blanko
tes, lembar jawaban, pensil, bahan-bahanlain
Keakraban dengan prosedur tes tertentu
pelatihan yang diawasi (beberapa sesidemopraktik)
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
21/25
Tugas penguji / tester Membacakan instruksi
Memerhatikan waktu
Memimpin kelompok dalam ruang tes Mengadministrasikan tes
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
22/25
Tugas penyelenggara / asisten tester
Membagikan dan mengumpulkan materi
tes
Memastikan instruksi telah dijalankan
Menjawab pertanyaan dari orang-orang
yang mengikuti tes dalam batas-batas
yang ditentukan
Mencegah kecurangan
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
23/25
Kondisi-kondisi tes Pemilihan ruang tes yang sesuai
(representatif, pencahayaan, ventilasi,
tempat duduk memadai) Cara dan perilaku umum penguji
(tersenyum, menganggukkan kepala,
memberi komentar) Jumlah peserta tes
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
24/25
Kaitan tester dengan kondisi-kondisi tes
Ikuti prosedur standar tes sampai rincian
yang sekecil-kecilnya
Catatlah setiap kondisi tes yang tidak
biasa
Mempertimbangkan kondisi tes ketika
mempresentasikan hasil tes (untuk
informasi tambahan)
8/10/2019 Kode Etik Psikodiagnostik
25/25
Pandangan dari sudut peserta tes Kecemasan
Pemahaman
Kenyamanan
Top Related