UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
POSTGRADUATE PROGRAM
IMAGISTER OF MANAGEMENT
COVER SHEET FOR GROUP ASSIGNMENTS
Program : Pasca Sarjana-Magister Manajemen
Student Name : Tarsisius Senggo Laka Student ID : 125001747
Student Name : Andi Krismawan Student ID :125001755
Student Name : Veronica Wuri Lukitasari Student ID : 125001759
Student Name : Hesti Murwaniputri Student ID : 125001761
Course Title : Etika Bisnis Course Code :
Instructor : Dr. M. Parnawa Putranta, MBA, Ph.D
Dr. EF Slamet Santoso Sarwono, MBA
Assignment Title :
Revisi Tugas Kelompok Pelanggaran Etika Bisnis Perusahaan
Due Date : 01 Mei 2013
DECLARATION
I declare that the assignment presented here is entirely my own work except where
otherwise indicated.
Signature/s
Date
01 Mei 2013
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
2
Kerusakan Lingkungan, Sosial-Budaya Masyarakat dan Perubahan Mata
Pencaharian, Cukupkah dibayar dengan Profit Perusahaan
Analisa menggunakan Decide Model
Kasus PT. Semen Gresik (Persero) di Sukolilo, Pati
I. Gambaran Kasus
A. Profil Perusahaan
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. (IDX: SMGR) adalah pabrik semen yang terbesar
di Indonesia. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI
pertama Ir. Soekarno dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun.
Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40
juta lembar saham kepada masyarakat.
Sampai dengan tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi: Pemerintah RI 51,01%, Masyarakat 23,46% dan Cemex 25,53%. Pada
Tanggal 27 Juli Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham CEMEX S.S de. C.V
pada Blue valley Holdings PTE Ltd. Sehingga komposisi kepemilikan saham
sampai saat ini berubah menjadi Pemerintah RI 51,01%, Blue Valley Holdings PTE
Ltd 24,90%, dan masyarakat 24,09%. Saat ini kapasitas terpasang Semen Gresik
Group (SGG) sebesar 16,92 juta ton semen per-tahun, dan menguasai sekitar 46%
pangsa pasar semen domestik. PT Semen Gresik (Persero) Tbk memiliki anak
perusahaan PT. Semen Padang (Persero) dan PT. Semen Tonasa (Persero). Semen
Gresik Group merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Produk semen
yang diproduksi oleh PT. Semen Gresik adalah sebagai berikut:
1. Semen Portland Tipe I. Dikenal pula sebagai ordinary Portland Cement (OPC),
merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi
umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan
khusus, antara lain : bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat,
jembatan, landasan pacu dan jalan raya.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
3
2. Semen Portland Tipe II. Di kenal sebagai semen yang mempunyai ketahanan
terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang; misalnya untuk bangunan di pinggir
laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan.
3. Semen Portland Tipe III. Semua jenis ini merupakan semen yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan
kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan
memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk
pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
4. Semen Portland Tipe V. Semen jenis ini dipakai untuk konstruksi bangunan-
bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok
untuk instalasi pengolahan limbang pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
5. Special Blended Cement (SBC). Semen khusus yang diciptakan untuk
pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan cocok
digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut yang dikemas dalam bentuk
curah.
6. Portland Pozzolan Cement (PPC). Semen Hidrolis yang dibuat dengan
menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan, serta digunakan untuk
bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas
hidrasi sedang. Misalnya, jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton
massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.
Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen
Gresik Group (SGG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang
didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di
dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura,
Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman,
Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia,
Benin dan Madagaskar. PT. Semen Gresik memiliki beberapa anak perusahaan
antara lain :
1. Semen Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas
terpasang 5,24 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
4
Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan,
Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
2. Semen Gresik. Semen Gresik memiliki 3 pabrik dengan kapasitas terpasang
8,2 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen
Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di
Tuban dan Gresik.
3. Semen Tonasa. SemeFn Tonasa memiliki 3 pabrik semen, kapasitas terpasang
3,48 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen
Tonasa memiliki 7 (tujuh) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar,
Samarinda, Banjarmasin, Bitung, Palu, Ambon, Celukan Bawang, Bali.
B. Profil Daerah Karst Sukolilo Pati
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor
0398/40/MEM/2005, kawasan karst Sukolilo membentang di utara Jawa Tengah
dengan luas 19.472 hektar. Kawasan itu meliputi Blora (45,3 hektar), Grobogan (721
hektar), dan Pati (11.802 hektar). Kawasan karst itu berupa gugusan perbukitan
kapur yang dikenal sebagai Pegunungan Kendeng Utara (Kompas Tekno 27/11/12).
Secara umum, kawasan karst terbentuk karena proses pelarutan batuan oleh aliran air
dengan mekanisme dan waktu pelapukan yang unik. Tak heran jika di kawasan kars
terdapat banyak goa dan mata air yang digunakan oleh masyarakat sekitar, baik
untuk kepentingan pengairan, pariwisata, kegiatan ekonomi pertanian maupun
kepentingan kultural.
Gambar 1. Peta Karst Sukolilo (Geoarkeologi.blog.ugm.ac.id)
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
5
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan
Kendeng (JM-PPK), Acintyacunyata Speleological Club (ASC) dan Semarang
Caver Association (SCA) terlibat dalam penyusunan potensi goa dan mata air karst
Sukolilo. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengkampanyekan tentang
besarnya potensi air di kawasan karst Sukolilo yang merupakan hal sangat penting
bagi warga sekitar kawasan karst. Potensi air ini akan terancam hilang jika kemudian
kawasan kars mengalami kerusakan akibat aktivitas penambangan1.
C. Ringkasan Kasus
Rencana pendirian Pabrik Semen Gresik di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah
mengundang sejumlah perdebatan sengit yang akhirnya membelah mayarakat ke
dalam dua kutub yang saling bertentangan: pro dan kontra. Masing-masing
kelompok memiliki alasan dan pembenarnya masing-masing. Secara umum,
masyarakat yang setuju rata-rata memiliki harapan mendapatkan pekerjaan yang
lebih menarik dari sekedar bertani. Masyarakat tersebut menaruh kepercayaan pada
PT. Semen Gresik yang menjamin tidak akan merusak lingkungan serta menjamin
pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat jika ada kerusakan pada mata air
mereka. Selain itu, mereka merasa tidak berdaya karena menganggap rencana
penambangan tersebut merupakan keputusan pemerintah yang telah tidak bisa
diganggu gugat.
Di lain pihak, masyarakat yang menolak rencana penambangan umumnya
memiliki kekhawatiran akan keselamatan lingkungan mereka, terutama pada lahan
pertanian dan suplai air dari mata air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-
hari. Kelompok masyarakat tersebut telah memiliki kesadaran kritis dan tidak
termakan janji yang diberikan oleh pihak perusahaan karena tidak percaya
kebenaran realisasinya. Ketidakpercayaan tersebut didasarkan pada fakta yang
telah ada, dimana setiap industri besar berdiri sering melahirkan persoalan baru
yang jauh lebih pelik.
1Peta Potensi Goa dan Mata Air Karst Sukolilo. (Online), (http://omahkendeng.org/2013-04/1529/peta-potensi-goa-dan-mata-air-karst-sukolilo/).
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
6
Selain dua kelompok masyarakat tersebut, ada satu kelompok masyarakat yang
tidak pedulipada rencana penambangan yang tinggal di lokasi jauh dari daerah
rencana konsesi penambangan.Masyarakat golongan tersebut, sebenarnya tidak
keberatan ada kegiatan penambangan di sekitar mereka dengan syarat mendapatkan
ganti rugi yang sepadan, misalnya upaya bedol desa ke daerah yang lebih baik dan
tidak terlalu jauh dari tempat kelahiran mereka, serta mendapat jaminan hidup
dengan layak. Alasannya, mereka ini ingin tetap dapat memantau perubahan yang
terjadi di wilayah mereka selama/pasca penambangan. Hal tersebut didasarkan
kekecewaaan pada kasus beberapa perusahaan tambang sebelumnya yang telah
berlaku semena-mena pada saat ekplorasi. Hal tersebut yang membuat kerumitan
antara tidak peduli namun pernah mengalami perlakukan semena-mena.
Namun, bila dicermati lebih lanjut, alasan-alasan dari masing-masing kelompok itu
masih bersandar pada level ’harapan’ dan ’kekhawatiran’, belum didasarkan pada
pemahaman yang utuh dari berbagai sisi yang terkait dengan dampak
penambangan. Lemahnya pemahaman tersebut terjadi karena sulitnya akses
informasi dan minimnya dokumentasi serta data pendukung. Hasil Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang dilakukan PT Semen
Gresik (SG) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH)
Pusat Penelitian Universitas Diponegoro terkait rencana pembangunan prabrik
semen PT SG di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah telah selesai.
Hasilnya, berupa dokumen hasil Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) sudah diterbitkan untuk kalangan terbatas pada
November 2008.
Berdasarkan identifikasi dan mempelajari studi kelayakan sebagai dasar
pembangunan pabrik Semen, maka kelemahannya adalah :
1. Hanya memuat perhitungan ekonomi produksi (keuntungan dan biaya
produksi semen) dan ada analisa tentang dampak lingkungan (AMDAL)
sebagai salah satu syarat legal pendirian pabrik menyimpulkan bahwa
rencana kegiatan pembangunan pabrik semen PT SG di Sukolilo Pati dapat
menurunkan prosentase kualitas lingkungan dan dapat menimbulkan
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
7
perubahan skala kuliatas lingkungan hidup (LH), namun keputusan
Pemerintah daerah adalah rekomendasi kelayakannya justru menyatakan
bahwa: LAYAK LINGKUNGAN BERSYARAT.
2. Wilayah perbukitan pada kawasan Sukolilo, Kendeng Utara merupakan
Geomorfologi kawasan Kars yang merupakan perbukitan Kars Struktural
dengan morfologi permukaan (eksokars) berupa bukit kerucut yang menjajar
(conical hills), tebing patahan yang memanjang, lembah-lembah hasil
pelarutan (dolina) dan mata air kars (kars spring). Morfologi bawah
permukaan (endokars) ditemukan sistem perguaan struktural dan sungai bawah
tanah yang berkembang mengikuti pola rekahan.
3. Pola aliran (sistem hidrologi) yang berkembang adalah pola pengaliran paralel
yang dikontrol oleh struktur geologi yang ada dikawasan tersebut. Penjajaran
mata air kars pada bagian Utara dan Selatan perbukitan kars Sukolilo, muncul
pada ketinggian kisaran 5 -150 mdpl radius 1 – 2 km dari perbukitan kars
Sukolilo. Mata air dan sistem sungai bawah tanah di Kawasan Kars Sukolilo
bersifat parennial (mengalir sepanjang musim). Fungsi hidrologi di kawasan
ini merupakan pengontrol utama sistem ekologi yang meliputi hubungan
antara-komponen-komponen abiotik (tanah, batuan, sungai, air, dll), biotik
(biota-biota gua serta flora dan fauna yang ada di kawasan kars), dan culture
(lingkungan sosial, masyarakat, kebudayaan, dan adat istiadat) yang
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya membentuk suatu ekosistem
dimana kars sebagai kontrol utamanya.
4. Perbukitan Kawasan Kars Sukolilo berfungsi sebagai daerah resapan dan
penyimpan air untuk banyak mata air yang mengalir di pemukiman, baik
bagian utara maupun bagian selatan kawasan. Komplek perguaan kawasan
Kars Grobogan memiliki potensi sumber daya air untuk kebutuhan dasar
8.000 rumah tangga serta 4.000 ha lahan pertaniaan sebagai sumber
penghidupan mereka. Pola permukiman di kawasan tersebut semuanya
mendekati pemunculan mata air-mata air, terutama pada bagian atas.
5. Berdasarkan hasil kajian dari fakta-fakta lapangan mengenai potensi dan
kerberlangsungan fungsi utama kawasan kars grobogan, maka Kawasan Kars
Pati–Kawasan Kars Grobogan masuk dalam klasifikasi Kawasan Kars Kelas
1 menurut Kepmen ESDM NO. 1456/K/20/MEM/2000 pasal 12.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
8
Pro-kontra yang terjadi di masyarakat tidak terlalu ditanggapi Pemerintah maupun
pihak PT Semen Gresik, sehingga mereka tetap melanjutkan serta membangun
kelompok ‘tandingan’ yang dihadapkan pada mereka yang kontra. Kelompok
tersebut banyak terdiri dari preman-preman yang bukan penduduk sekitar dan
masyarakat yang sengaja dibayar serta diberi janji untuk diberi pekerjaan. Pada
akhirnya beberapa masyarakat yang dibayar tersebut mengaku pada media massa
dan setelah secara kritis memperoleh informasi dari LSM atau organisasi
independen tentang dampak pembangunan, mereka berbalik menjadi kontra di
tengah gencarnya upaya PT Semen Gresik memenangkan perkara gugatan yang
disampaikan masyarakat Sukolilo dan menang di PTUN (Surabaya); namun kalah
pada banding di Mahkamah Tinggi.
II. Mengidentifikasi Pemangku Kepentingan
III. Mendefinisikan Masalah
Fakta-fakta Penting berdasarkan Kasus yang Ada1. Hasil dokumen Analisa Dampak Lingkungan (Andal) yang dilakukan PT. Semen Gresik berbeda
dengan ijin Pemerintah Propinsi dan Pem-Kab2. Ada 3 kelompok masyarakat : menolak, pro-pembangunan dan tidak peduli 3. Wilayah perbukitan pada kawasan Sukolilo, Kendeng Utara merupakan Geomorfologi kawasan Kars
(yang harus dilindungi menurut Kepmen ESDM NO. 1456/K/20/MEM/2000 pasal 12) 4. Kawasan Fungsi hidrologi di kawasan ini merupakan pengontrol utama sistem ekologi yang meliputi
hubungan antara-komponen-komponen abiotik, biotik dan budaya masyarakat 5. Perbukitan Kawasan Kars Sukolilo berfungsi sebagai daerah resapan dan penyimpan air untuk
kebutuhan dasar 8.000 rumah tangga serta 4.000 ha lahan pertaniaan sebagai sumber penghidupan
Manajemen PT. SEMEN GRESIK
Masyarakat –pro (Sukolilo,
Pati) Pemerintah Kab. Pati
PTUN
Mahkamah Tingkat Tinggi
Pemerintah Tk. Provinsi Jawa Tengah
LSM/OrNop
Jurnalis/Media Massa Un-Dip
Masyarakat –anti,
Sukolilo
Masyarakat –Tidak Peduli
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
9
6. PT. Semen Gresik hanya melakukan hitungan ekonomi produksi untuk keuntungan perusahaan mereka sendiri dan pemanfaatan sumber alam (air dan batuan gamping hanya untuk dikuasai perusahaan).
7. Banyak Kasus penambangan yang tidak berpihak rakyat (berdasar pengalaman pembangunan dan operasional penambangan di Pati)
8. PT. Semen Gresik mendapat dukungan dan ijin dari Pemerintah Propinsi Jateng dan Pem-Kab9. Hasil analisis dan rekomendasi ANDAL dari PPLH Undip dapat diragukan kewajaran atau
kejujurannya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan PPLH Undip bekerja atas kepentingan atau atas permintaan (dibayar) dari PT SG
Who are Key Stakeholders? Is their interest professional or personal? 1. Manajemen PT Semen Gresik Memperluas pembangunan pabrik agar pemenuhan
permintaan semen terakomodasi dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Pemerintah Provinsi / Kabupaten Jateng
Hanya mementingkan peningkatan pendapatan daerah dan pengembangan sektor ekonomi
3. Masyarakat (kontra) Kekhawatiran kerusakan lingkungan dan hilangnya akses air bersih, lahan pertanian (ekonomi-income) dan tempat tinggal
4. Masyarakat (pro) Mendapatkan pekerjaan dan jaminan kelestarian lingkungan serta pasrah dengan keputusan pemerintah
5. Masyarakat yang tidak peduli Mengharapkan ganti rugi yang sepadan dan relokasi satu desa
6. LSM/organisasi independen Mendukung kepentingan publik (masyarakat Sukolilo) yang berbasis pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang adil
Mendorong pemberdayaan masyarakat dan pendidikan kritis akan keberlanjutan fungsi alam
7. Media massa Mendapatkan materi berita sebagai informasi untuk masyarakat dan dorongan ke Pemerintah untuk mengedepankan kepentingan masyarakat luas
8. UNDIP Melakukan Riset Analisa Dampak Lingkungan
9. Pengadilan Tinggi/Mahkamah tk. Tinggi
Menganalisa kasus dan menentukan keputusan
What Particular Problem [or problems] Demand Decisions in this case? 1. Masalah Utama : Hasil analisa dampak lingkungan yang dilakukan oleh PT Semen Gresik diragukan
hasilnya, dengan menyadari berbagai fakta tentang dampak negatif lingkungan yang akan terjadi karena pembangunan Pabrik
2. Masalah pendukung : Pemerintah yang seharusnya melindungi kepentingan, kekhawatiran dan kesejahteraan masyarakat serta menjaga lingkungan alam di wilayah tersebut mendukung hasil Andal (diragukan) PT Semen Gresik yang tidak akurat dan valid.
IV. Ethical Review
Kasus yang telah dijabarkan di atas juga dipengaruhi dari pendekatan hukum dan
dengan etika yang berlaku dan dipahami masyarakat umum dalam menelaah
persoalan yang terjadi, termasuk bagaimana nilai yang diyakini juga ada. Aspek-
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
10
aspek tersebut yang dalam isu-isu etis dibahas oleh Manuel G. Velasquez (hal 16);
bagaimana kasus Semen Gresik di wilayah Sukolilo tersebut dianalisa dari sisi :
Sistemik; yang membahas tentang etika, sosial, politik, sistem hukum, atau
ekonomidimanaperusahaan akan membangun pabriknya
Perusahaan; ketika pertanyaan etika akan bersinggungan tentang bargaining
kepetungan perusahaan yang dihadapkan pada kebijakan, budaya, iklim,
dampakatau tindakan yang dilakukan. Disini, perusahaan dipandang sebagai
kumpulan manusia dan tidak hanya sekedar mesin yang menjalankan usaha
namun disamping menjalankan kepentingan bisnis, perusahaan memiliki
tanggung jawab moral dan hak moral.
Individu; ketika kemudian pertanyaan etika menyangkut atau dipengaruhi
keputusanindividu tertentu, perilaku, atau karakter yang ada.
Aspek-aspek tersebut yang kemudian menjadi dasar analisa dari segi teorities untuk
menganalisa kasus rencana pembangunan pabrik PT. Semen gresik di wilayah Sukolilo,
Pati. Secara moral dan etika, kewajiban perusahaan dalam corporate social responsibilities
(CSR) tidak menjamin kualitas moral yang diimplementasikan oleh perusahaan, karena
standar moral secara riil harus diwujudkan dalam aksi. Idealnya antara kebijakan
(Pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pati) dan hukum
(PTUN) menjadi keadilan yang berpihak pada masyarakat, karena mereka adalah Warga
Negara yang memiliki perlindungan hukum dan dijamin kesejahteraan oleh Undang-
undang Dasar, termasuk menjaga kelestarian alam yang berkelanjutan. Selain itu, hukum
tersebut harus sinergis dengan pelaksanaan etika bisnis yang berjalan di tengah
masyarakat.
A. Konsep dan teori Utilitarianisme
Pada konsep utilitarianisme menjelaskan bahwa :
Tindakan dan kebijakan harus dievaluasi atas dasar manfaat dan biaya
yang akan dihadapkan atau disodorkan pada masyarakat. Suatu
tindakan yang dibenarkan secara moral dalam situasi apapun harus
dilihat pada sisi kegunaannya atau manfaat terbesar dari semua
alternatif manfaat yang tersedia, baik itu memberi dampak langsung saat
ini atau masa y.a.d.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
11
Maka dilihat dari konsep tersebut, dampak yang akan ditimbulkan PT. Semen
gresik jelas memberi dampak negatif, baik saat ini : 2
1. Dimana sektor ekonomi yaitu mata pencaharian masyarakat yang semua
bertani akan berubah dan lahan pertanian akan hilang; padahal Pati
terkenal sebagai ‘Bumi Mina Tani’, kontribusi sektor pertanian pada produk
domestik regional bruto (PDRB) 3Kabupaten Pati masih tetap yang terbesar
dibanding sektor-sektor lainnya yaitu sekitar 40 % (BPS Kab. Pati, 2007).
2. Pertanian yang menjadi sktor pendapatan terbesar tentu saja berhubungan dengan
budaya masyarakatnya; begitu banyaknya budaya saat upacara musim panen,
pengetahuan membaca alam (menentukan musim tanam), kebersamaan dan
kegotongroyongan masyarakat saat memerangi hama, dll yang merupakan ciri
khas eratnya kebersamaan dan menonjolkan karakter masyarakat yang sederhana.
3. Sumber-sumber alam, seperti mata air dan batuan gamping (kars) yang akan
dieksploitasi hanya untuk kepentingan dan keuntungan perusahaan.
Tiga manfaat utama tersebut jelas akan memberi dampak negatif yang tidak
berpihak secara jangka panjang dengan kehidupan masyarakat (karena dampak
tersebut tidak selalu dapat diukur dalam hitungan angka)4dibanding alternatif
kepentingan hitungan ekonomi/keuntungan PT. Semen Gresik yang tentu saja
sebagian besar akan masuk ke benefit pemegang saham dan profit perusahaan.
Selain itu jika bicara dampak, maka dampak biaya yang akan ditanggung jika
PT Semen Gresik melanjutkan rencana pembangunan dan terbukti akan
mengakibatkan kerusakan dan degradasi yang lebih parah akan membuat
perusahaan mengeluarkan biaya sosial dan image yang lebih besar di kemudia
hari, termasuk ancaman pidana karena pelanggaran legal policy.
B. Konsep Hak dan Moral
Hak merupakan kepemilikan individu akan sesuatu. Hak tersebut akan sangat
berhubungan dengan hukum legal, dimana sebuah hak yang berasal dari sistem
hukum memungkinkan atau memberdayakan seseorang untuk bertindak
3 http://litbang.patikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=103:mengelola. Mengelola Sistem Pertanian Organik Pada Tanaman Padi (Studi Kasus di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati), Selasa, 14 Juni 2011 4 Kritik untuk utilitarianisme, halaman 88-89 : business ethics; concepts and cases, Manuel G. Velasquez
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
12
dengan cara tertentu atau membutuhkan orang lain untuk bertindak dengan
cara tertentu atas tidakan yang dilakukan orang lain terhadapnya.
Sedangkan Moral (or human) rights merupakan hak dimana semua manusia
memiliki tingkatan yang sama; yang mempertimbangkan bahwa hak-hak
hukummemberihakpada manusia dimana sistem hukum tertentu berlaku dan
hak moral memberi hak kepada semua orang tanpa memperhatikan (secara
kaku) sistem hukum yang berlaku di wilayah tersebut.
Berbasis teori, pemaksaan pembangunan pabrik PT. SG dengan dukungan
perijinan Pemerintah melanggar hak moral walaupun secara jelas hasil analisa
dampak lingkungan yang dilakukan bersama Universitas Diponegoro,
semarang menunjukkan dampak negatif yang akan mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan beralihnya sistem mata pencaharian masyarakat yang secara
turun temurun. Dalam hal ini, ‘keterpaksaan menerima kebijakan Pemerintah’
melanggar etika moral karena tidak menyediakan individu dengan otonomi dan
kesetaraan dalam mengejar bebas dari kepentingan mereka. PT. SG tidak
memberikan kesempatan berdialog kesepakatan dengan prinsip ‘kesetaraan’
dan menjelaskan secara jelas konsekuensi atas dampak negatif. Jika dalam hak
moral menekankan tentang pemberian dasar untuk membenarkan tindakan
seseorang dan untuk memohon perlindungan atau bantuan dari orang lain,
disini PT SG mencoba menghalangi upaya kelompok masyarakat dengan
membentuk forum atau kelompok tandingan, bahkan atas nama hokum;
mereka meminta bantuan polisi tidak dalam rangka meredam konflik dan
menjaga keamanan namun menangkap beberapa orang yang menolak. PT SG
tidak berusaha mengamankan kepentingan individu tidak seperti standar
utilitarian yang berfokus pada mengamankan utilitas agregat dari setiap orang
dalam masyarakat.
C. Enviromental Rights dan Absolute Bans
Hak5lingkungan dan absolute bans seperti pendapatWilliam T. Blackstone
menjelaskan bahwa manusia memiliki hak kepemilikan atas lingkungan yang
5 ….Business and its External Exchanges : Ecology and Consumers, Halaman 270-271, Manuel G. Velasquez
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
13
ditinggali, maksudnya hak tersebut juga memungkinkan orang lain bertugas
dan mendukung kepemilikan atas hak tinggal di lingkungan tersebut dengan
nyaman. Selain itu, hak kepemilikan tersebut menekankan pada upaya untuk
tidak menghalangi dan mencampuri orang lain mendapatkan hak tersebut.
Untuk itu agar semua hak kepemilikan atas lingkungan yang ditinggali
berjalan baik, perlu didukung dengan sistem hukum.Pandangan William
menekankan bahwa seberapa jauh tingkat polusi yang dapat diterima? Siapa
yang harus membayar biaya melestarikan lingkungan? Serta keseriusan
pengorbanan biaya untuk mencegah atau menghapus sejumlah pencemaran
yang disebabkan dan mempertimbangkan manfaat yang akan didapat.Prinsip
utilitarianism dapat mendukung pandangan ini dan menjawab beberapa
kesulitan teori William Blackstones.
Jika dikaitkan dengan kasus PT Semen Gresik, seharusnya penghitungan
manfaat tidak dapat dilihat hanya dari aspek Perusahaan yang besar. Para
utilitarianssee memandang masalah lingkungan sebagai ‘cacat pasar’ yang
harus dihindari karena akan mengurangi manfaat Perusahaan dalam hal ini
Semen Gresik, sehingga pemenuhan persayaratan pembangunan dilakukan
tidak sesuai standar (mempertimbangkan aturan lingkungan). Maka, William
menjadikan posisi lebih jelas untuk membantu membedakan antara biaya
pribadi dan biaya sosial.Biaya sosial seharusnya didasarkan pada konsekuensi
yang harus diambil PT. SG, hasil AMDAL, aturan legal, serta pertimbangan
bagaimana kondisi lingkungan dan masyarakat wilayah tersebut dimasa depan.
Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan biaya sosial
eksternal adalah biaya pengendalian (dilakukan masyarakat, lembaga
independen dan Pemerintah) dan pencegahan atas kemungkinan dampak
negatif terkait lingkungan dengan perspektif ecology pollution, social
corporate, eco-feminisme, dancaring social ethics. Dalam 4 perspektif tersebut
perusahaan dapat melihat konteks lingkungan alam secara kritis, tidak hanya
sekedar pertimbangan profit. Konsep caring dipahami sebagai bagaimana PT.
SG juga menjabarkan dalam analisa AMDAL jika dilakukan sesuai mekanisme
yang benar dan jelas dengan desain bagaimana merawat dan memelihara
hubungan dengan alam dan makhluk hidup lainnya. Alam harus dilihat
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
14
sebagai"sesuatu yang lain" yang harus diperhatikan, tidak didominasi atau
dikuasai untuk kepentingan perusahaan saja
Sedangkan pendekatan ekologi menekankan bagaimana komunitas-komunitas
alami berfungsi untuk mempertahankan lingkungan hidup yang harmonis dan
lestari, serta bagaimana keseimbangan tersebut tidak terganggu (menyebabkan
kematian ke kehidupan tanaman dan hewan). Dalam kaus ini, kehidupan biota
di gua karst dan sumber air bawah tanah yang terdapat di area sukolilo jelas
akan terganggu karena kegiatan penambangan kapur yang akan dilakukan
perusahaan jika pabrik didirikan. Selain itu bagaimana dengan kemungkinan
dampak lain yang ditimbulkan karena pencemaran tanah, udara dan air, serta
komunitas manusia itu sendiri yang tergantung pada alam (pertanian).
Proses yang dilakukan untuk mendapatkan batu gamping yang ada di
pegunungan Karst adalah dengan cara mengeruk atau mengebom batuan
tersebut sehingga mudah untuk diangkut. Pengeboman dan pengerukan yang
dilakukan tentu saja akan menghasilkan suara dan debu yang berbahaya untuk
dihirup. Jika terus dilakukan tentu saja akan berbahaya bagi kesehatan
masyarakat yang tidak mempunyai peralatan modern untuk melindungi diri.
Pohon-pohon yang ada di pegunungan tersebut akan ditebang demi
pembangunan lahan pabrik, pepohonan yang ada berguna sebagai penyangga
hutan tersebut, jika hutan tersebut dibangun pabrik maka tidak ada yang
menjadi penyangga hutan dan sebagai alat resapan air sehingga dapat
menyebabkan longsor dan banjir. Selain itu hutan yang ditebang akan
menyebabkan pemanasan global sehingga berpengaruh pada lapisan ozon,
ozon yang menipis tidak akan mampu untuk menahan sinar UV yang masuk ke
bumi sehingga dapat menyebabkan penyakit kulit dan perubahan genetic.
Hutan juga menjadi tempat berbagai macam tumbuhan dan hewan, jika
dilakukan pembangunan pabrik dikawasan tersebut, secara langsung akan
mengurangi tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan penduduk sekitar untuk
pengobatan dan sebagainya. Habitat bagi spesies beberapa hewan akan
terancam punah karena tidak memiliki “rumah” untuk bertahan hidup, mereka
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
15
akan berpindah tempat atau mulai memasuki perkampungan karena hilangnya
tempat hidup mereka6.
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW (Rencana Tata
Ruang Wilayah) Nasional menyatakan bahwa kawasan karst masuk dalam
areal Kawasan Lindung Nasional.Walaupun sangat kering di permukaannya,
namun di bagian bawah kawasan ini banyak ditemukan sumber-sumber mata
air7. Sumber mata air yang menjadi pusat ketersediaan air tawar (air bersih)
bagi kawasan sekitarnya yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Jika PT.
SG membangun pabrik didaerah tersebut, tentu mereka akan memerlukan air
sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, air yang ada tentu akan
dieksploitasi menjadi milik PT. SG dan menyebabkan kekurangan air bagi
penduduk sekitar serta tidak menjamin bahwa air yang akan digunakan oleh
penduduk merupakan air yang baik untuk dikonsumsi karena air tersebut bisa
jadi telah terkontaminasi oleh limbah pabrik yang mengandung banyak bakteri
dan racun yang berbahaya bila dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
Hal ini menyebabkan keterbatasan penduduk sekitar untuk memanfaatkan
segala sumber daya yang tersedia di kawasan tersebut, menjadi terbatas karena
kawasan tersebut telah menjadi milik PT. SG dan menjadi terbatas karena
tidak semua sumber daya yang ada merupakan sumber daya yang baik seperti
sebelumnya. Sekali lagi apakah ini etis? Penduduk tidak dapat menggunakan
air dan tanah karena telah tercemar oleh limbah pabrik yang beracun, tidak
dapat menghirup udara yang bersih karena telah bercampur dengan debu
pabrik, tidak dapat hidup dengan tenang karena terusik oleh suara ledakan dan
alat-alat berat lain dan tidak dapat leluasa mengelola segala sumber daya yang
ada dikawasan tersebut yang merupakan hak mereka.
6Penyebab Pemanasan Global pada Bumi. (Online), http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1582--penyebab-pemanasan-global-pada-bumi.html. 7 Pendirian Pabrik Semen Akan Musnahkan Sumber Air Rakyat di Pegunungan Kendeng. (Online), http://www.mongabay.co.id/2013/02/04/pendirian-pabrik-semen-akan-musnahkan-sumber-air-rakyat-di-pegunungan-kendeng/
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
16
V. Consider Option
A. Kawasan Kars Sukolilo merupakan kawasan penyimpan air bagi seluruh mata air kars di Pati dan Grobogan, sehingga Pemerintahan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati perlu menetapkan kawasan ini sebagai kawasan kars yang dilindungi agar fungsinya tetap terjaga sehingga risiko bencana kekeringan bagi 8000 kk dan 4000 ha lahan pertanian di kemudian hari dapat dihindari.
B. Perlu dilakukan eksplorasi bawah pemukaan untuk memetakan sistem-sistem perguaan dan sisten-sistem sungai bawah permukaan di Kawasan Kars Sukolilo seperti yang sudah dilakukan di Kawasan Kars Grobogan untuk menemukan hubungan sistem-sistem utama Kawasan Kars Kendeng Utara.8
C. Kelayakan hasil AMDAL Sukolilo masih harus dinilai Komisi Penilai AMDAL yang terdiri dari unsur pemerintah dan unsur-unsur masyarakat yang terkena dampak sehingga belum tentu diijinkan.
D. Rekomendasi ANDAL bukanlah satu-satunya ”kartu AS” untuk melegalkan pemerintah memperbolehkan atau tidak memperbolehkan berdirinya suatu perusahaan di suatu lokasi lingkungan. Dari perspektif etika bisnis, diperlukan persetujuan langsung yang ”jujur” dari masyarakat yang terkena dampak langsung atau tidak langsung dan pihak-pihak kompeten untuk menerimanya (willingness to accept).
E. Masih perlu dilakukan suatu studi empiris yang mendalam dan jujur untuk menyajikan fakta-fakta tentang dampak-dampak positif dan negatif terhadap masyarakat dan lingkungan secara longitudinal (jangka waktu yang panjang) yang telah ditimbulkan PT SG dan sejumlah perusahaan semen lainnya di Indonesia selama ini. Bukti-bukti empiris dari sejumlah negara juga perlu disertakan untuk memberikan gambaran yang utuh tentang dampak sosial-ekologis kepada masyarakat. Hasil studi empiris tersebut perlu disosialisasikan secara jujur dan transparan kepada masyarakat setempat, pemerintah dan publik untuk pertimbangan dalam bersikap dan mengambil keputusan apakah mengijinkan atau tidak mengijinkan PT SG mendirikan pabriknya di Sukolilo.
VI. Investigasi Capaian yang ada
A. Masih perlu dilakukan suatu studi empiris yang mendalam dan jujur untuk
menyajikan fakta-fakta tentang dampak-dampak positif dan negatif (fungsi
lingkungan dan dampak bagi kerusakan abiotik-biotik, dll) terhadap
masyarakat dan lingkungan secara longitudinal (jangka waktu yang panjang)
yang telah ditimbulkan PT SG. Kegiatan tersebut melibatkan pemantauan
Pemerintah Propinsi dan Kabupaten, masyarakat, Media, dan organisasi
independen, serta akademisi yang kompeten.
B. Mendorong peran Pemerintah dan Masyarakat harus menjaga fungsi
lingkungan di wilayah Sukolilo sesuai keputusan Menteri serta ketersediaan
8Pusat Studi Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta dan Acintyacunyata Speleological Club (ASC) Yogyakarta, KAJIAN POTENSI KARS KAWASAN SUKOLILO – PATI JAWA TENGAH, 2008.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
17
sumber air yang mendukung kehidupan dan kebutuhan dasar Masyarakat
sekitar.
VII. Tambahan Analisa
Pada etika lingkungan dibahas bagaimana hubungan etis antara manusia dan
lingkungan alam, sehingga disini manusia menjadi bagian masyarakat dan makhluk
hidup lainnya, kemudian tanaman dan hewan adalah bagian dari kehidupan kita
secara integral. Hubungan tersebut menimbulkan hak yang saling terkait dan
membimbing kearah nilai-nilai moral dan etika.
Dalam kasus Semen Gresik, dapat kita analisa bahwa penggunaan atau
pemanfaatan yang berlebihan dapat mengakibatkan penipisan sumber mata air,
mempertaruhkan kehidupan generasi masa depan kita. Apakah ini etis? Hal
tersebut terkait dengan masalah etika lingkungan hidup yang memang
membutuhkan berbagai analisa dan pandangan dari para ahli lingkungan. Selain
itu, sejak isu perubahan iklim dan diakuinya hari Bumi pada tahun 1970, etika
lingkungan menjadi salah satu perhatian utama umat manusia. Untuk itu jika upaya
yang dapat dilakukan masyarakat Sukolilo yang mulai kritis untuk menghindarkan
menipisnya sumber daya alam yang membahayakan generasi masa depan dan
ketidakseimbangan di alam yang mengganggu kehidupan makhluk hidup menjadi
hal yang harus didukung Pemerintah sebagai penyedia kesejahteraan. Perusahaan
yang jelas tidak melalukukan sesuatu dengan jujur dan dianalisa akan mengarah
pada penghancuran alam, jelas merampas bentuk kehidupan tersebut dan hak
mereka untuk hidup. Manusia memiliki tugas tertentu terhadap sesamanya,
termasuk bagaimana mendukung etika lingkungan hidup yang mendasarkan
perilaku pada seperangkat nilai-nilai.
VIII. Keputusan dan Rencana aksi (yang ditawarkan)
Components of Your Plan Means to be used Outcome expected
1. Perusahaan harus melakukan Studi empiris yang mendalam dan jujur tentang AMDAL
Bekerja sama dengan Akademisi yang kompeten di bidang lingkungan dan tata ruang dan jujur
Memantau proses studi secara terbuka untuk menghindari praktek negatif
Ada hasil studi empiris berdasar kajian tata ruang, pemanfaatan lingkungan, dan dampak positif negatif yang dihasilkan
Ada rekomendasi yang valid,
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
18
Components of Your Plan Means to be used Outcome expected
relevan, dan jujur yang tidak berpihak hanya pada keuntungan perusahaan tapi masyarakat dan berjalannya kebijakan Pemerintah yang adil
2. Perusahaan sebagai komponen masyarakat juga perlu mendorong peran aktif Pemerintah dan keterlibatan masyarakat harus menjaga fungsi lingkungan di wilayah Sukolilo; bagi peningkatan image Perusahaan
Memediasi dialog dengan Pemerintah dan Masyarakat
Melalui Media masa dan media sosial Mendukung dengan data-data relevan,
akademis dan dipertanggungjawabkan Mencari referensi dan peraturan
tentang lingkungan serta pemanfaatannya
Pemerintah dan Masyarakat memahami peran menjaga fungsi lingkungan di wilayah Sukolilo melalui pengeluaran dan pelaksanaan kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik
Mendorong pelarangan tegas Perusahaan yang hanya mementingkan keuntungan dan merusak alam dan tatanan sosial masyarakat
Publik mengetahui secara transparan dampak negative kerusakan lingkungan
3. Perusahaan perlu membangun komunikasi dengan lembaga Independen seperti Media, CSO, dan lembaga sosial sebagai control public atas pelaksanaan social responsibility
Publikasi informasi yang transparan dan akuntabilitas laporan atas pelaksanaan social responsibility
Dialog dan diskusi untuk memperoleh berbagai masukan kritis yang terkait dengan dampak sosial dan lingkungan jika akan membangun pabrik
Ada informasi yang transparan diketahui publik sebagai kontrol pemenuhan aturan legal dan kewajiban sosial perusahaan.
Perusahaan mendapat masukan kritis (langkah selanjutnya) yang dapat dipertimbangkan sebagai aspek etis dan sosial dalam perluasan usaha.
4. Jika kedua langkah di atas tidak berhasil, maka Perusahaan jika tetap berniat membangun Pabrik harus siap mengantisipasi gugatan jalur hukum
Mempelajari berbagai aturan yang mendasari tindakan
Mengajukan gugatan hukum di lembaga hukum yang berwenang
Mencari lembaga yang dapat mendukung dan memberi referensi dan konsultasi terkait hukum pendirian pabrik dan keterkaitan dengan tanggung jawab sosial
Ada keputusan tegas yang legal yang mempertimbangkan dan menelaah segala aspek konsekuensi dan tanggung jawab dari berbagai sudut
IX. Evaluasi Hasil
Komponen-komponen yang masuk dalam rencana aksi tersebut diharapkan dapat
menjadi input bagi analisa PT. Semen Gresik dalam memutuskan dan mencari
lokasi pembangunan pabrik. Semua hasil yang diharapkan dengan langkah 1 dan 2
tersebut akan berhasil jika didukung dengan adanya control social yang melibatkan
lembaga media dan independen, karena jika tidak kecenderungan pemanfaatan
mendapatkan profit sebesar-besarnya akan terus mendominasi alas an perusahaan
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
19
tanpa kesadaran kontribusi bagi penguatan sekor lingkungan, sosial-budaya,
kesehatan dan kesejahteraan masayarakat.
Poin penting yang harus ditekankan dengan dilakukannya langkah-langkah diatas
adalah praktek ekonomi dari elemen Perusahaan dan Pemerintah akan membawa
kepada kesejahteraan seluruh komponen bangsa (Masyarakat, Perusahaan dan
Pemerintah, dan Organisasi Sosial); sehingga hal-hal yang disebutkan dibawah ini
menjadi prioritas dimana :
1. Kawasan Kars Sukolilo yang merupakan kawasan penyimpan air bagi seluruh
mata air kars di Pati dan Grobogan, sehingga Pemerintahan Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten Pati Jawa Tengah perlu menetapkan kawasan ini
sebagai kawasan karst yang dilindungi agar fungsinya tetap terjaga sehingga
risiko bencana kekeringan bagi 8000 kk dan 4000 ha lahan pertanian di
kemudian hari dapat dihindari.
2. Perlu dilakukan eksplorasi bawah pemukaan untuk memetakan sistem-sistem
perguaan dan sisten-sistem sungai bawah permukaan di Kawasan Kars
Sukolilo seperti yang sudah dilakukan di Kawasan Kars Grobogan untuk
menemukan hubungan sistem-sistem utama Kawasan Kars Kendeng Utara.
Selain itu, proses penambangan secara besar-besaran akan membawa dampak pada
keseimbangan lingkungan, misalnya perubahan ekosistem pada lingkungan sekitar,
hilangnya sumber mata air, polusi udara, polusi suara, zat-zat beracun dalam limbah
pabrik, dan perubahan suhu udara. Banyak bukti menunjukkan beberapa bencana alam
seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, lumpur Lapindo, dan
lain-lain terjadi karena lambatnya pencegahan, penegakan hukum terkait perijinan
pembagunan pabrik atau eksploitasi sehingga satu-satunya jalan untuk mengurangi
bencana tersebut hanyalah menghijaukan kembali Pegunungan Kendeng menjadi
kawasan lindung, secara umum adalah bagaimana kebijakan yang telah diputuskan
dipenuhi dan ditaati oleh Perusahaan dengan ketegasan Pemerintah serta sinergisitas di
tiap levelnya.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
20
Referensi :
Adiwibowo, Soeryo. Tanggapan Terhadap Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Rencana Pembangunan Pabrik Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah, Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Departemen Kehutanan DI Yogyakarta. Kawasan Karst. (Online), (http://www.dephut.
go.id/INFORMASI/PROPINSI/DIY/kawasan_karst_diy.html). Indonesia. Keputusan Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang
pencabutan ijin pembangunan pabrik di wilayah Sukolilo Pati. Putusan Mahkamah Agung Nomor 103 K/TUN/2010. (Online), (http://www.putusan.mahkamahagung. go.id).
Indonesia. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI tentang Penetapan
Kawasan Bentang Alam Karst. Nomor 17 tahun 2012. Kabar Bisnis. 2009. Warga tetap Tolak Pendirian pabrik SG di Pati : kembali gelar demo
besar-besaran. (Online), (http://www.kabarbisnis.com/read/282649). Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati. 2011. Mengelola Sistem Pertanian
Organik pada Tanaman Padi (Studi Kasus di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati). (Online), diunduh dari (http://litbang.patikab.go.id/index.php?option= com_content &view =article&id=103:mengelola).
National Geographic. Kondisi Kawasan Karst Terkini di Jawa. (Online),
(http://nationalgeographic.co.id/forum/topic-2371.html/Kondisi terkini kawasan karst di Jawa).
Oak Manali. 2011. What are Environmental Ethics?. (Online), (http://www.buzzle.com/
articles/what-is-environmental-ethics.html). Peta Potensi Goa dan Mata Air Karst Sukolilo. (Online), (http://omahkendeng.org/2013-
04/1529/peta-potensi-goa-dan-mata-air-karst-sukolilo/). Penyebab Pemanasan Global pada Bumi. (Online), (http://www.alpensteel.com/article/108-
230-pemanasan-global/1582--penyebab-pemanasan-global-pada-bumi.html). Product Process, Semen Gresik, (Online), (http://www.semengresik.com/ina/Product
Process.aspx). Pusat Studi Manajemen Bencana (2008)., Kajian Potensi Kars Kawasan Sukolilo-Pati Jawa
Tengah, UPN “Veteran” Yogyakarta dan Acintyacunyata Speleological Club (ASC), Yogyakarta.
Rofiuddin, Politik, Gugatan Izin Pendirian Semen Gresik Ditolak, Senin, 11 Januari 2010.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
21
Semen Padang. Bagaimana Semen Dibuat. (Online), (http://tssp.semenpadang.co.id/ produksi-semen-6-bagaimana-semen-dibuat.html)
Siaran Pers Jaringan Nasional Peduli Penyelamatan Pegunungan Kendeng, 6 November
2008, Rencana Pendirian PT. Semen Gresik di Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah terus berjalan meskipun terjadi protes dan aksi penolakan dari masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jawa Tengah Tolak Pabrik Semen (TOPAN).
Tempo News online, (Online), (http://www.tempo.co/read/news/2010/01/11/063218494/
Gugatan-Izin-Pendirian-Semen-Gresik-Ditolak). Tommy Apriando. 2013. Pendirian Pabrik Semen Akan Musnahkan Sumber Air
Rakyat di Pegunungan Kendeng. (Online), (http://caves.or.id/2013/02/pendirian-pabrik-semen-akan-musnahkan-sumber-air-rakyat-di-pegunungan-kendeng/).
Velasquez, G Manuel. 2012. Business Ethics. Seventh Edition. United States of America:
Pearson.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
22
Lampiran (Tambahan Data dan Informasi): A. Apa yang Dimaksud dengan Kawasan Karst
Apayang dimaksud Karst? Karst adalah jenis batuan gamping yang telah mengalami proses pelarutan dengan batuan asam karbonat dan asam lainnya sebagai hasil dari proses pembusukan sisa-sisa tumbuhan di atasnya.Pembentukan Fisiografis secara umum berupa bukit-bukit dengan besar dan ketinggian yang beragam. Ciri khas bentang alam ini selain pembukitan, adanya dekokan/cekungan dengan berbagai ukuran, pengasatan permukaan yang terganggu, serta gua dan sistem pengasatan bawah tanah.Perlindungan kawasan karst dan gua-gua di bawahnya diatur dalam UU No. 24 th 1992 bahwa yang termasuk kawasan lindung diantaranya kawasan resapan air dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan (pasal 7) yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan kawasan dibawahnya (pasal 3). Potensi Kawasan Karst Aspek Hidrologi, wilayah endokarst (dalam karts) di kawasan karst kaya akan sumber air. Aspek Ilmu Pengetahuan, gua merupakan salah satu laboratorium alam bagi ilmuwan biologi, geologi, karstologi, dll. Gua juga merupakan habitat bagi kelelawar, sriti dan walet.Karst termasuk sebagai kawasan keunikan dimana memiliki keanekaragaman batuan dan dapat berfungsi sebagai laboratorium alam, memiliki batuan yang mengandung jejak atau sisa kehidupan di masa lampau (fosil), memiliki nilai paleo-antropologi dan arkeologi, memiliki tipe geologi unik. Aspek Ekonomi, Walet dan sriti yang tinggal dalam gua merupakan aset hayati yang sangat berharga. Gua juga merupakan aset wisata alam yang sangat unik dan menarik baik sebagai gua wisata umum maupun khusus (adventure).Gua tertentu dapat dikembangkan sebagai obyek wisata gua. Fenomena bukit karst alam. Macam olah raga dapat dikembangkan di kawasan ini antara lain penyusuran gua, panjat tebing, lintas medan, jalan lari-lintas medan9. Kerusakan karst dalam jangka pendek maupun panjang dapat mengancam sumber-sumber air yang penting seperti di kawasan karst Kendeng Utara, makanya masyarakat setempat menolak dengan keras rencana pendirian pabrik semen disana. Selain itu, kerusakan karst akan berakibat pada lingkungan gua karena kurangnya pasokan air sehingga menyebabkan ornamen mati dan berhenti berproses, fauna-fauna akuatik yang bergantung pda air rembesan seperti udang primitif Stenasellus dapat punah karena hilangnya habitat. Mata air yang penting mungkin akan semakin terancam keberadaannya, debit air semakin mengecil karena pasokan kedalam “kapur” semakin sedikit karena daerah tangkapan semakin kecil sehingga air lebih banyak menjadi air larian atau air permukaan10. Aspek Perlindungan Hukum 1. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Tata Wilayah
Nasional yang juga memasukkan penyelamatan kawasan karst di tanah air.
9 http://www.dephut.go.id/INFORMASI/PROPINSI/DIY/kawasan_karst_diy.html 10 Kondisi Kawasan Karst Terkini di Jawa.http://nationalgeographic.co.id/forum/topic-2371.html/Kondisi terkini kawasan karst di Jawa.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
23
2. UU No. 24 th 1992 bahwa yang termasuk kawasan lindung diantaranya kawasan resapan air dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan (pasal 7) yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan kawasan dibawahnya (pasal 3).
3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penetapan kawasan bentang alam karst yang merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian dari kawasan lindung nasional. Pada Permen tersebut Kawasan bentang alam karst dapat digunakan sebagai pemukiman sepanjang tidak mengganggu dan merusak nilai keunikan dan fungsi pengatur alami tata air.
4. Keputusan Menteri ESDM Nomor 0398.K/40/MEM/2005 tanggal 25 Februari 2005 tentang penetapan kawasan karst sukolilo, Pati.
B. Bahan Baku Pembuatan Semen
Tahapan Raw Material Preparation merupakan langkah awal yang meliputi mining (penambangan), crushing, preblending, raw material grinding, dan raw meal blending. Dua bahan baku utama yang biasanya ditambang sendiri yaitu limestone (batu kapur) dan clay (tanah liat), bahan baku corective dan additive biasanya dibeli dari supplier. Pada umumnya penambangan batu kapur menggunakan sistem blasting (pengeboman-meledakkan) karena sifat materialnya yang keras, proses blasting biasanya dilakukan di siang hari saat istirahat. Eksplorasi yang terus menerus (baru tahap awal) dan berlebihan, pasti akan mengganggu keseimbangan lingkungan, misalnya : 1. Berkurangnya ketersediaan air tanah.
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
24
2. Seiring dengan proses produksi semen, dihasilkan pula gas karbon dioksida (CO2) dalam jumlah yang banyak sehingga sangat mempengaruhi kondisi atmosfer dan mempercepat terjadinya pemanasan global. Misalnya: Meningkatnya suhu udara perkotaan. Menurut International Energy Authority: World Energy Outlook, produksi semen ortland menyumbang tujuh persen dari keseluruhan karbon dioksida yang dihasilkan berbagai sumber.
3. Produksi semen juga menimbulkan dampak tersebarnya abu ke udara bebas sehingga mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan. Studi kesehatan lingkungan menyebutkan, bahwa debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat mengakibatkan penyakit sementosis.
4. Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat 5. Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa
air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan
6. Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang karena hilangnya vegetasi pada suatu lahan akan mengakibatkan penyerapan air hujan oleh tanah di tempat itu menjadi berkurang, sehingga persediaan air tanah menjadi menipis, akibatnya persediaan ait tanah menjadi makin sedikit. Akibat lanjutan adalah sungai menjadi kering pada musim kemarau dan sebaliknya sungai akan banjir (debit air menjadi sangat tinggi) karena tanah tidak mampu lagi menyerap air yang mengalir terlalu cepat
7. Kebisingan yang terdiri dari tiga jenis sumber bunyi : a. Mesin-mesin yang digunakan dalam pabrik, b. Alat-alat besar seperti traktor yang dipakai pada waktu pengambilan bahan baku, c. Dentuman dinamit yang digunakan pada waktu pengambilan kapur
8. Berkurangnya keanekaragaman flora, berubahnya pola vegetasi dan jenis endemik, berubahnya pembentukkan klorofil dan proses fotosintesa. Berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka). Berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut
C. Informasi lain terkait masuknya Sukolilo dalam Daerah Rawan Bancana
Sejak beberapa tahun terakhir, wilayah Sukolilo, Pati sering dilanda banjir bandang. Banyak orang menduga banjir bandang karena banyaknya penebangan pohon di wilayah hutan, sehingga daya serap air hujan semakin berkurang.Selain itu,aktivitas penambangan di wilayah Pegunungan juga turut menjadi penyebab banjir bandang.Kondisi tersebut, , diperparah dengan saluran air di sepanjang jalan tidak berfungsi secara normal karena kurangnya perawatan. Mumpung banjir belum meluas ke banyak daerah. Pemerintah setempat yang wilayahnya rawan banjir semestinya mulai berbenah dengan melibatkan partisipasi warga.11
11 http://green.kompasiana.com/polusi/2013/04/20/waspada-banjir-upaya-penyelamatan-bencana-di-wilayah-
sukolilo-pati-553288.htm
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
25
Kecamatan Sukolilo
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
26
KONDISI PADA SAAT INI MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI,NOMOR 8 TAHUN 2011, TENTANG, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, KABUPATEN PATI TAHUN 2005 – 2025) Kabupaten Pati secara geografis terletak antara 110º,50´ - 111º,15´ Bujur Timur dan 6º, 25´ - 7º,00´Lintang Selatan, dengan luas wilayah 150.368Ha terdiri dari 58.917Ha lahan sawah dan 91.451 Ha lahan bukan sawah. Kabupaten Pati berjarak 75 Km dari Ibu Kota Jawa Tengah (Semarang), panjang garis pantai 60 km, dengan batas wilayah yaitu : Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Laut Jawa. Sebelah Timur : Kabupaten Rembang dan Laut Jawa. Sebelah Barat : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara. Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora.
Secara administratif Kabupaten Pati terdiri dari 21 Kecamatan, 401 Desadan 5 Kelurahan, dengan jumlah RW 1.464 dan RT 7.519. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Sukolilo dengan luas 15.874 Ha dan terkecil adalah Kecamatan Wedarijaksa dengan luas 4.085 Ha. Kondisi wilayah Kabupaten Pati secara umum terdiri dari dua wilayah dengan karakteristik yang berbeda. Sebelah utara merupakan lereng pegunungan Muria dan pantai, sedangkan sebelah selatan merupakan wilayah sedimentasi pegunungan Kendeng Utara. Kabupaten Pati memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau, dengan suhu rata-rata 23o C - 35o C dan curah hujan tertinggi 1.664 mm dengan 89,5 hari hujan. Wilayah Kabupaten Pati mempunyai ketinggian daratan 0 sampai dengan 1.280 meter, dengan rata-ratanya + 17 meter di atas permukaan air laut. Secara umum, wilayah Kabupaten Pati terbagi dalam lima wilayah ketinggian, yaitusebagai berikut : Dataran rendah yang terdapat di Kabupaten Pati mempunyai ketinggian 0-7 meter dari permukaan laut (m dpl). Wilayah ini meliputi Kecamatan Dukuhseti, Kecamatan Margoyoso, Kecamatan Tayu, Kecamatan Trangkil, Kecamatan Pati, Kecamatan Jaken, sebagian Kecamatan Sukolilo, sebagian Kecamatan Kayen, sebagian Kecamatan Tambakromo, sebagian Kecamatan Pucakwangi, sebagian Kecamatan Margorejo, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Gabus, Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana serta Kecamatan Wedarijaksa. Kabupaten Pati memiliki jumlah sungai yang cukup besar jumlahnya,yaitu terdapat 111 sungai/kali yang tersebar merata di seluruh wilayah. Pada umumnya sungai-sungai berpola kipas atau pohon dengan muara sungai pada umumnya ke Laut Jawa. Sungai di Kabupaten Pati pada umumnya berfungsi untuk pengairan dan irigasi. Namun pada musim kemarau kebanyakan sungaisungai itu mengalami kekeringan, sedangkan pada musim hujan beberapa sungai justru meluap. Ada beberapa sungai yang memiliki mata air, akan tetapi banyak juga yang tidak, yaitu bersumber dari drainase kota saja. Mata air sungai-sungai umumnya bersumber dari mata air Gunung Muria, khususnya sungai-sungai yang terdapat di Wilayah Utara Kabupaten Pati. Disamping itu terdapat juga bangunan-bangunan utama sebagai penampung air maupun sumber air sebagai upaya pemenuhan sumber daya air di Kabupaten Pati yang terdiri dari waduk 2 (dua) buah, bendung tetap 201 buah, bendung gerak 12 buah, pengambilan bebas 188 buah, mata air 36 buah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pati. Luas hutan rakyat paling besar di Kecamatan Sukolilo yaitu sebesar
Etika Bisnis-Magister Manajemen; Universitas Atmajaya Yogyakarta
27
4.232 Hadengan jumlah produksi kayu (jati dan mahoni) sebanyak 4.302,286 m³. 12Dimana pengertian hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh diatas tanah yang dibebani hal milik maupun hak lainnya dengan ketentuan luas minimum 0,25ha, penutupan tajuk tanamankayu-kayuan dan tanaman lain lebih dari 50%. Selain daerah rawan bencana Kabupaten Pati berdasarkan data rekapitulasi kejadian bencana, mempunyai daerah rawan bencana alam yang dibedakan atas : daerah rawan tanah longsor, terdapat di sekitar lereng Gunung Muria (Kecamatan Cluwak, Kecamatan Gunung Wungkal, Kecamatan Margoyoso, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gembong) maupun wilayah selatan Pati yaitu antara lain di wilayah Kecamatan Dukuhseti, Kecamatan Pucakwangi, Kecamatan Winong, Kecamatan Tambakromo, Kecamatan Kayen dan Kecamatan Sukolilo. Daerah rawan bencana banjir, merupakan banjir rutin diantaranya di wilayah Kecamatan Gabus (15 Desa, 4 parah), Kecamatan Juwana (24 desa 9 parah), Kecamatan Jakenan (8 desa 4 parah), Kecamatan Pati (8 desa), Kecamatan Kayen (4 desa), Kecamatan Sukolilo (5 desa 1 parah), Kecamatan Wedarijaksa (2 desa), Kecamatan Trangkil (2 desa), Kecamatan Margoyoso (1 desa), Kecamatan Tayu (1 desa) , Kecamatan Winong (1 desa) dan Kecamatan Margorejo (2 desa) . total jumlah yang terkena banjir adalah 72 desa di 12 kecamatan.
12 …lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan/P.03/Menhut-V/2004/22 Juli 2004
Top Related