Analisi TPA Wuri

download Analisi TPA Wuri

of 25

Transcript of Analisi TPA Wuri

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    1/25

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPendidikan Tempat Penitipan Anak merupakan salah satu bentuk

    pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai enam tahun.

    Dalam Undang-undang pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang

    sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini

    (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

    sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

    pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak memasuki

    pendidikan lebih lanjut.

    Tempat Penitipan Anak berfungsi sebagai tempat bermain yang indah,

    nyaman, gembira dan menarik bagi anak untuk mewujudkan berbagai aktivitas

    dalam masa bermain, bersosialisasi dengan teman sebaya, beradaptasi dengan

    lingkungan baru setelah rumah, dan mengembangkan potensi dasar yang anak

    miliki.

    TPA Tatuka Palembang berdiri pada tanggal 05 April 2001, pada awal

    berdirinya belum memiliki badan hukum, baru pada tahun 2002 melalui notaris

    TPA Tatuka memiliki badan hukum dan izin operasional dari dina pendidikan

    Kota Palembang. Lahan yang digunakan untuk pendirian TPA ini merupakan

    hasil swadaya Yayasan dan merupakan hak milik pengelola.

    TPA Tatuka Palembang mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

    Visi : Menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah dan

    didasari Dienul Islam.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    2/25

    2

    Misi : Meletakan dasar kearah perkembangan anak yang optimal jasmani

    dan rohaninya, memberikan bekal untuk hidup bermasyarakat dan

    mempersiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan

    selanjutnya.

    Peran para pendidik baik orang tua, guru, pengasuh maupun orang

    dewasa lainnya sangat dibutuhkan pada masa usia dini, dengan menyediakan

    lingkungan yang kondusif, sehingga anak memiliki kesempatan untuk

    mengembangkan seluruh potensinya.

    Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah analisis

    tersebut maka telah dilakukan penelitian di TPA Tatuka Palembang yang

    bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang

    dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.

    B. Fokus PenelitianSetelah diadakan observasi di salah satu ruang TPA Tatuka Palembang

    maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan

    "mencocok pola gambar sederhana".

    C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan :

    a. Mengumpulkan data mengenai :1) Alasan pendidik melakukan kegiatan " mencocok pola gambar

    sederhana " .

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    3/25

    3

    2) Tujuan pendidik melakukan kegiatan mencocok pola gambarsederhana.

    3) Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan mencocokpola gambar sederhana.

    b. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan mencocokpola gambar sederhana.

    D. Manfaat PenelitianPenelitian ini bermanfaat untuk :

    a. Membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anakb. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan motorik halus pada

    anak di TPA Tatuka Palembang

    c. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.d. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu

    kegiatan anak di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    4/25

    4

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia DiniMenurut Sujiono dkk (2009: 1.14) Motorik halus adalah gerakan yang

    hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-

    otot kecil, seperti keterampilan mengunakan jari jemari tangan dan gerakan

    pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu

    membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan

    tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat

    anak dapat berkreasi seperti: melipat kertas, menganyam kertas. Namun tidak

    semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini. Dalam

    melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan

    keterampilan fisik lain serta kematangan mental.

    Menurut Hildayani dkk (2008: 8.5) Perkembangan motorik halus yaitu

    gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama gerakan

    di bagian jari-jari tangan. Contohnya menulis, menggambar, memegang

    sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.

    Menurut Sumantri (2005: 143) Keterampilan motorik halus adalah

    pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari

    dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata

    dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat

    untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin

    misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    5/25

    5

    Sujiono (2009: 1.14) berpendapat, motorik halus adalah gerakan yang

    hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-

    otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan

    pergelangan tangan yang tepat. Sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga

    melainkan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Dalam

    melakukan gerakan motorik halus, anak juga memerlukan dukungan

    keterampilan fisik lain serta kematangan mental. Menurut Prof. Sumantri

    (2005: 145) tujuan pengembangan motorik halus anak usia dini adalah untuk

    melatih kemampuan koordinasi motorik anak. Pengembangan motorik halus

    akan berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menulis, kegiatan melatih

    koordinasi antara tangan dengan mata yang dianjurkan dalam jumlah waktu

    yang cukup meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin

    tercapai. Masih menurut Sumantri (2005: 146) tujuan pengembangan motorik

    halus di usia 4-6 tahun adalah anak mampu mengembangkan kemampuan

    motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan,

    mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari

    jemari seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda,

    maapu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan serta mampu

    pengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.

    Pada usia 3 (tiga) tahun gerakan motorik halus anak sudah mulai

    berkembang pesat. Di usia itu, anak dapat meniru cara ayahnya

    memegang pensil. Namun, posisi jarijarinya masih belum cukup jauh

    dari mata pensil. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat

    memegang pensil warna atau crayon untuk menggambar. Gerakan

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    6/25

    6

    motorik halus, seperti menulis dan menggambar akan diperlukan saat

    ia bersekolah nanti. Kemampuan seorang anak untuk melakukan gerak

    motorik tertentu tak sama dengan anak lain walaupun usia mereka sama.

    B. Konsep Dasar Mencocok1. Pengertian Mencocok

    Mencocok adalah kegiatan melubangi bagian pinggir suatu objek

    gambar dengan menggunakan benda tajam, seperti paku, pulpen atau besi.

    Kegiatan mencocok adalah kegiatan yang dapat merangsang dan

    melatih motorik halus. kegiatan ini melibatkan koordinasi mata dan

    tangan, serta membutuhkan kehati-hatian yang cukup ekstra karena

    menggunakan alat yang cukup tajam. setelah melubangi pinggiran gambar,

    anak akan merobek gambar tersebut dan menempelkannya di buku kerja.

    manfaaat kegiatan mencocok untuk anak usia dini? Saya akan

    jawab untuk melatih motorik halus anak. Lalu Motorik halus itu apa sih?

    Kenapa mesti dilatih? Waduh pertanyaannya jadi kayak pertanyaan ibu

    saya kesaya..hehehe maklum mantan guru jadi kegiatan kegiatan kayak

    gini kan harus tahu maksudnya untuk apa. Dulu saya pas belom ngajar

    juga mikirnya masak sih kayak gini perlu dilatih kan bisa sendiri naluri

    dan kodratnya lambat laun anak anak juga bisa, eh ternyata pendapat saya

    salah pas mengajar dulu itulah dapat banyak ilmu bahwa untuk kesiapan

    anak aktifitas menulis atau kaitannya dengan motorik halus kita bisa

    melatih anak anak dengan melakukan kegiatan kegiatan yang melibatkan

    motorik halus diantara salah satunya adalah dengan mencocok ini.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    7/25

    7

    Bagaimana cara mereka memegang pensil untuk mencocok/alat cocok,

    lalu bagaimana anak anak melatih kesabaran, melatih ketelitian, dan

    melatih kemampuan motorik halus anak.

    2. ALat alat untuk mencocok;a. Gambar untuk object mencocok (boleh apa saja yang pasti yang anak

    anak suka dan familiar gambarnya, kalo bisa sedikit agak besar biar

    lebih mudah untuk kegiatan mencocoknya)

    b. Pensil yang diraut tajam/runcing ujungnya untuk mencocok (jadi biarlebih aman tentu dalam pengawasan yah, saya menghindari

    menggunakan alat yang tajam seperti jarum atau paku kecil, untuk

    keamanan, lebih baik menggunakan pensil yang runcing baru diraut

    itu)

    c. Busa bekas atau sterofoam bekas atau gabus untuk alas/bantalan untukmencocok (bisa diganti bahan lain yang lembut dan lunak untuk alas

    mencocok)

    d. Cryon,Lem dan buku gambar untuk mewarnai dan menempelkan hasilmencocok.

    Cara Mencocok:

    a.

    Gambar atau objek yang akan di cocok diletakkan dialas untuk

    mencocok atau bantalan.

    b. Lalu pensil diarahkan untuk di cocok pada bagian bagain garis atautitik titik yang untuk di cocok hinggal lepas semua.

    c. Lalu di di beri warna atau tidak sesuai keinginan anaknya lalu ditempeldi buku gambar/ buku lainnya

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    8/25

    8

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Subjek PenelitianSubjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, pimpinan TPA Tatuka

    Palembang.

    B. Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan

    data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.

    C. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini :

    1. ObservasiObservasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan

    untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam

    situasi tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan selama satu kali

    pertemuan. Selama dua jam pelajaran yaitu pada tanggal 27 Maret 2014.

    Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang

    berkaitan dengan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

    melalui pembelajaran mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika

    benda-benda didekatkan dengan magnet.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    9/25

    9

    2. WawancaraWawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa

    digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus

    penelitian. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya

    jawab secara langsung dengan pendidik dan pimpinan TPA untuk

    memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar Kemampuan motorik

    halusmelalui kegiatan menggambar bebas di TPA Tatuka Palembang.

    3. DokumentasiDokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti

    serta penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen

    digunakan dengan tujuan mencari data yang berasal dari dokumen,

    wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian

    sebagai sumber data.

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Obervasi Kegiatan Pengembangan

    NoHal-hal unik yang

    dikemukakan dalam

    Ada Keterangan/ Uraian/

    PertanyaanYa Tidak

    1. Model Pengembangan

    Kegiatan

    2. Penataan Ruang

    3. Kegiatan yang dilakukan

    anak-anak

    4. Alat Peraga Edukatif(APE) yang digunakan

    5. Pengaturan/

    Pengelompokan anak

    6. Cara pendidik/ Pengasuh

    memimpin kegiatan

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    10/25

    10

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Wawancara dengan Guru

    No Kisi-Kisi pertanyaan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    Usia berapa saja jumlah yang berada di TPA ini , khususnya kelas Byang ibu asuh/didik ?

    Berapa banyak jumlah anak dalam satu kelas ?

    Berasal dari lingkungan mana anak usia bermain tersebut?

    Apa perbedaan/keistimewaan program di TPA ini dengan TPA lainnya?

    Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di TPA yang

    ibu asuh/didik ?

    Referensi apa yang ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan

    anak ?

    Manfaat apa yang ibu dapat dari referensi tersebut ?

    Saya tadi melihat kegiatan anak yaitu ..........

    Mengapa ibu melakukan kegiatan tersebut ?

    Apa dasar pemikirannya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti itu?

    Bagaimana reaksi anak dalam menerima kegiatan yang ibu berikan ?

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    11/25

    11

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Wawancara dengan Kepala Sekolah

    No Kisi-Kisi pertanyaan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    Bagaimana sejarah berdiri dan berkembangnya TPA yang ibu pimpin?

    Apa visi/misi/tujuan dari Tempat Penitipan Anak yang ibu asuh?

    Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut, program apa yang diadakan di

    Tempat Penitipan Anak yang Ibu pimpin?

    Kapan waktu pembelajaran dimulai, dan kegiatannya apa saja?

    Ada berapa jumlah pendidik/guru dan jumlah anak di Tempat PenitipanAnak ini?

    Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di Tempat Penitipan

    Anak

    ini?

    Sentra apa saja yang digunakan di TPA?

    Kapan pembelajaran model sentra mulai digunakan di TPA ?

    Alasan apa Tempat Penitipan Anak ini menerapkan model sentra?

    Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di Kelompok

    Bermain yang Ibu asuh?

    Kapan dan siapa yang merancang program tahunan, program semester,

    satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian?

    Prestasi apa saja yang pernah di raih anak-anak?

    Pernahkah anak didik Anda meraih kejuaraan dalam bidang keagamaan?

    Materi pembelajaran sentra tersebut diambil dari mana?

    Mengapa penataan ruang dibuat demikian?

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    12/25

    12

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    A. Tabulasi DataUntuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi

    sebagai berikut :

    ObservasiWawancara dengan

    Guru

    Wawancara dengan

    Pimpinan TPADokumentasi

    Anak-anaksedang

    melakukan

    kegiatan

    mencocok

    gambar

    Usia berapa saja anak

    didik di TPA ini?

    TPA kamimenerima usia 3

    4 tahun dan yang

    berumur 5 tahun

    kami sarankan

    masuk ke TPA.

    Apa saja perbedaan

    dan keistimewaan

    program di TPA ini?

    Kegiatan yangselama ini

    dilakukan untuk

    meningkatkan

    kegiatan motorik

    halus anak melalui

    kegiatan

    mencocok yang

    mencakup

    kegiatan untuk

    melatih

    koordinasi matadan tangan,

    melatih

    konsentrasi,

    koordinasi indra

    dan lain-lain

    Model pengembangan

    apa yang diterapkan di

    TPA ini?

    Anak akan dapatmengkoordinasikan

    antara mata, tangan

    dan otot-otot kecil

    pada jari-jari,

    pergelangan

    tangan, lengan

    yang

    digunakan untukaktivitas melipat

    ini yang secara

    tidak langsung

    dapat

    mengembangkan

    pengetahuannya

    secara efektif

    seperti misalnya,

    anak

    mulai belajar

    memegang pensilsebagai alat

    pencocok, mulai

    mengikuti alur pola

    gambar yang akan

    dicocoknya

    Dalam rencanakegiatan anak-

    anak diajak

    untuk bernyanyi

    sambil

    melakukan

    gerakan .

    Dalam programkegiatan TPA

    tercantum bahwa

    tujuan pendirian

    TPA adalahmengembang

    kan Kemampuan

    motorik

    halusyang

    dimiliki anak

    agar dapat

    berkembang

    dengan optimal

    melalui kegiatan

    menempel.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    13/25

    13

    ObservasiWawancara dengan

    Guru

    Wawancara dengan

    Pimpinan TPADokumentasi

    Anak-anakmencocok

    gambarsederhana

    seperti

    lingkaran,

    segitiga dan

    lain-lain

    Tadi saya lihat ibu

    melakukan kegiatan

    mencocok polagambar sederhana

    yang dibuat oleh guru,

    mengapa ibu

    melakukan kegiatan

    tersebut ?

    Dengan gambarsederhana anak

    tidak terlalu

    mengalami

    kesulitan dalam

    mencocok, disini

    anak hanya dilatih

    untuk mengikuti

    pola gambar dan

    cara memegang

    alat tulis

    Tadi saya telah

    berbicara dengan

    pendidik di TPA ini,mengapa di TPA ini

    menerapkan bernyanyi

    sambil mengenalkan

    bahasa asing kepada

    anak didik?

    Melipat dengankertas origami

    dapat

    meningkatkan

    minat anak dalam

    mengikuti kegiatan

    pembelajaran serta

    anak tertarik

    dengan aneka

    warna yang

    tersedia.

    Contoh berbagai

    bentuk lipatan dari

    kertas origami

    Gurumenggunakan

    alat peraga

    langsung

    sebagai alatperaga

    edukatif.

    Mengapa ibu

    menggunakan alat

    peraga dalam berupa

    media gambar untuk

    kegiatan mencocok? Dengan

    menggunakan alat

    peraga langsung

    anak akan lebih

    memahami dan

    diharapkan anak

    dapat menirukan

    kegiatan

    mencocok benda

    berdasarkan alat

    peraga yangditunjukkan

    Apa dasar pemikiran

    ibu melakukan

    kegiatan seperti itu?

    Kamimengembangkan

    potensi anak sejak

    dini sedemikian

    rupa sehingga anak

    mampu melakukan

    kegiatan mencocok

    dari bentuk

    sederhana hingga

    ke bentuk yang

    cukup sulit

    Dalam rencanakegiatan tertulis

    bahwa salah satu

    alat peraga

    edukatif yangdigunakan

    adalah berbagai

    bentuk

    mencocok

    dengan

    menggunakan

    pola gambar

    sederhana.

    Sebelum anakpulang

    menghafalkan

    doa-doa

    pendek

    Mengapa pada saat

    anak pulang sekolah,

    dilakukan pembiasaan

    dengan membaca doa

    pendek?

    Untuk kemampuandi bidang agama

    lebih banyak kami

    berikan bacaan

    doa sehari-hari

    Selain pengembangan

    seni apa saja kegiatan

    pengembangan yang

    ada di TPA ini?

    Kami memangmemberikan

    bidang

    pengembangan

    agama lebih

    banyak karena

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    14/25

    14

    ObservasiWawancara dengan

    Guru

    Wawancara dengan

    Pimpinan TPADokumentasi

    diharapkan agar

    anak selalu

    mengingat danmenghafalkan.

    sesuai dengan

    harapan dan

    sesuai dengan visidan misinya.

    B. Analisis KritisDari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak mencocok

    pola gambar sederhana merupakan suatu kegiatan yang bermaksud

    mengembangkan Kemampuan motorik halus yang merupakan kemampuan

    yang dikembangkan di TPA Tatuka .

    Guru selalu menyiapkan media yang tepat sebelum melakukan

    kegiatan berupa pola gambar yang dibuat sendiri. Sehingga kegiatan

    Mencocok pola gambar sederhana mudah di pahami anak maka ada media

    yang digunakan yaitu dengan melalu pensil dan penerapannya dengan

    menggunakan metode penugasan agar anak secara langsung terlibat dalam

    kegiatan tersebut dan dapat dinilai bagaimana cara memegang pena,

    bagaimana kerapian dalam mencocok gambar yang diberikan.

    Dalam kegiatan ini guru dan murid yang berperan di dalam

    kegiatannya.Dalam proses pembelajaran agar anak selalu bersemangat dan

    tidak bosan dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai

    sesuai dengan yang diharapkan, pihak sekolah diharapkan selalu mendukung

    proses belajar dan mengajar dengan metode penugasan dengan menyediakan

    media yang digunakan serta menginformasikan kepada guru untuk

    menggunakan metode pembelajaran inovatif yang lain, bagi peneliti lain

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    15/25

    15

    diharapkan mampu menyempurnakan penerapan metode penugasan serta

    mampu melaksanakan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran

    yang lain sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang

    diharapkan.

    Secara keseluruhan, pengembangan motorik halus melalui kegiatan

    mencocok membawa banyak manfaat dan respon positif yang diterima oleh

    anak. Baik perkembangan afektif, kognif serta psikomotor. Pendidikan hanya

    memiliki satu tujuan, yakni membangun generasi penerus bangsa yang dapat

    diandalkan untuk pembangunan negara ini dimasa yang akan datang. Tugas

    orang tua adalah tetap melakukan bimbingan terarah agar anak tetap pada

    jalan yang benar serta menjadi anak yang berguna di masa depan kelak.

    Secara umum TPA Tatuka telah mempunyai kegiatan yang baik dan

    terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa sesuai

    dengan tahap perkembangan anak sehingga kemungkinan anak berkembang

    dengan optimal.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    16/25

    16

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KesimpulanDari tabulasi dan analisis dapat disimpulkan beberapa hal yaitu

    sebagai berikut :

    1. TPA Tatuka Palembang mempunyai program unggulan yaitumemberikan kegiatan pengembangan motorik halus melalui kegiatan

    mencocok sejak awal anak masuk TPA sehingga anak didiknya dapat

    mengembangkan kemampuan menulis.

    2. Pengembangan kemampuan motorik halus anak salah satunyadikembangkan melalui kegiatan Mencocok pola gambar sederhana

    sehingga anak dapat berkreasi sesuai dengan imajinasi yang dimiliki.

    3. Lingkungan kelas di TPA Tatuka Palembang juga disiapkansedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan

    motorik halus anak anak.

    C. Saran-SaranDalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak, pendidik bisa

    memberikan kegiatan lain yang lebih bervariasi sehingga anak berkreasi

    sesuai dengan imajinasinya dan Kemampuan motorik halus anak berkembang

    dengan optimal. Pengembangan kemampuan motorik halus dilakukan dengan

    media dan sarana yang lebih bervariasi dan dikemas melalui kegiatan yang

    menyenangkan sehingga anak-anak lebih termotivasi dan menikmati dunia

    bermainnya.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    17/25

    PEDOMAN PENSKORAN LAPORAN ANALISIS

    Nama Mahasiswa : Wuri Winarti

    NIM : 820792706

    Laporan di Lembaga : TPA/KB/PAUD*

    Nama Lembaga PAUD : TPA TATUKA

    VARIABEL / DESKRIPTORSKOR

    MAKSNILAI

    1. PENDAHULUAN1. Latar belakang penelitian

    Dikemukakan den an elas (3)

    Disusun secara lo is (2)2. Fokus penelitian Fokus penelitian yang ditentukan jelas dan logis (2) Fokus enelitian ditentukan dari hasil observasi awal 1 Fokus enelitian berkaitan den an latar belakan (1)

    3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus penelitian (1) Rumusan tu uan elas dan lo is (3)

    4. Manfaat Penelitian Manfaat an akan di eroleh, elas (1) Manfaat berkontribusi n ata terhada ke iatan en emban an AUD (2

    B. LANDASAN TEORI1.

    Relevansi antara konsep/teori yang dikaji dengati-tokupenelitian (5)2. Relevansi teori/hasil penelitian terkait dengan teknik yang digunakan (5)

    3. Teori menggunakan acuan yang terkini (3)4. Teori disajikan dengan sistematis (3)5. Alur kerangka berpikir penelitian, jelas (4)6. Teori dan kerangka berpikirdisusun denian jelas dan rinci (3)

    C. METODOLOGI PENELITIAN ' - . '1. Subjek penelitian yang dipilih, jelas (mencantumkan nama lembaga PAUD,

    kelas, tema). (2)2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah) (1)3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan (2)4. Instrumen penelitian yang digunakan, jelas (2)5. Instrumen yang dipilih tepat (2)6. Terdapat perencanaan rind langkah-langkah dari instrumen yang digunakan

    (3)D. ANALISIS DATA

    1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2)2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan data (3)3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang disajikan (1)4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan (3)5. Anatisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2)

    E. KESIMPULANIDAN SARAN1. Kesimpulan

    Kesim ulan men awab tu uan enelitian (2) Kesimpulan sesuai dengan pennasalahan dan temuan (2)

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    18/25

    VARIABEL / DESKRIPTORSKOR

    MAKSNILAI

    Kesim ulan disa ikan den an elas (2)2. Saran

    Saran sesuai den an kesim ulan (2) Saran an dia ukan elas dan lo is (1)

    F. BAHASA1. Pilihan kata tepat (1)2. Struktur kalimat lugas dan baku (2)3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3)4. Penulisan sesuai dengan EYD (1)

    G. KUTIPAN DAN DAFJAR PUSTAKA1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori (1)2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1)

    Skor Total

    Nilai Laporan = Skor yang diperoleh x 100

    Skor maksimal

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    19/25

    Observasi Kegiatan Pengembangan Motorik Halus

    Di Tempat Penitipan Anak Tatuka

    Tempat Penitipan Anak : Tatuka

    Tanggal : 27Maret 2014

    Usia : 3-4 Tahun

    NoHal-hal unik yang

    dikemukakan dalam

    Ada Keterangan/ Uraian/

    PertanyaanYa Tidak

    1. Model Pengembangan

    Kegiatan

    Kemampuan motorik halus

    anak melalui kegiatanmencocok

    2. Penataan Ruang Didinding kelas banyak

    ditempeli gambar-gambar

    hewan dan contoh hasil kerja

    anak dalam mencocok

    Pertanyaan :

    Mengapa di ruang kelas

    banyak sekali pola gambar dan

    hasil mencocok anak?

    Jawab :

    Hal tersebut ditujukan agar

    anak dapat melakukan kegiatan

    Mencocok pola gambar

    sederhana dengan contoh yang

    diberikan oleh guru.

    Pertanyaan :

    Mengapa anak-anak diajarkan

    kegiatan Mencocok polagambar sederhana tersebut?

    Jawab :

    Agar kemampuan motorik

    halus anak dapat berkembang

    sebagai dasar untuk melatih

    otot tangan dan lengan anak

    untuk dapat berkoordinasi

    dengan baik.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    20/25

    NoHal-hal unik yang

    dikemukakan dalam

    Ada Keterangan/ Uraian/

    PertanyaanYa Tidak

    3. Kegiatan yang dilakukan

    anak-anak

    Anak-anak melakukan kegiatan

    Mencocok pola gambar

    sederhana denganmenggunakan pencocok pensil

    Pertanyaan :

    Mengapa anak-anak diminta

    untuk Mencocok pola gambar

    sederhana dengan

    menggunakan pencocok pensil

    tersebut?

    Jawab :

    Kegiatan yang selama inidilakukan untuk meningkatkan

    kegiatan motorik halus anak

    yang mencakup kegiatan untuk

    melatih

    koordinasi mata dan tangan,

    melatih konsentrasi, koordinasi

    indra dan lain-lain

    Jawab :

    Menccok kertas merupakankegiatan yang dapat

    meningkatkan minat anak

    dalam kegiatan pembelajaran

    serta anak tertarik dan asyik

    dalam kegiatan mencocok

    mengikuti pola gambar.

    4. Alat Peraga Edukatif

    (APE) yang digunakan

    Alat peraga langsung berupa

    contoh gambar-gambar dengan

    berbagai warna

    5. Pengaturan/

    Pengelompokan anak

    Anak-anak duduk di lantai dan

    mulai melakukan kegiatanmencocok

    6. Cara pendidik/ Pengasuh

    memimpin kegiatan

    Guru memberikan contoh

    Mencocok pola gambar

    sederhana dengan pilihan

    warna yang sesuai.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    21/25

    INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK

    DI TPA TATUKA

    Tanggal : 27 Maret 2014

    Usia : 34 Tahun

    Mahasiswa : Selamat Pagi ibu

    Pendidik : Selamat Pagi

    Mahasiswa : Maaf ibu, saya mengganggu waktu ibu sebentar untuk observasi

    dan wawancara.

    1. Usia berapa saja jumlah yang berada di TPA Tatuka yang ibu asuh/didik ?Usia 3 sampai dengan 4 Tahun.

    2. Berapa banyak jumlah anak dalam satu kelas ?Dalam satu kelas kami hanya membatasi 10 orang anak. Dikelas ini saja

    terdiri dari 6 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.

    3. Berasal dari lingkungan mana anak usia bermain tersebut?Sebagian besar adalah anak yang ada di sekitar lingkungan sekolah tetapi ada

    juga yang tinggal cukup jauh dari sekolah ini.

    4. Apa perbedaan/keistimewaan program di TPA Tatuka dengan TPA lainnya?Keistimewaan di TPA Tatuka adalah adanya kegiatan pengembangan

    kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan-kegiatan bermain dan

    sekaligus belajar.

    5. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di TPA yang ibuasuh/didik ?

    Harus sesuai dengan kurikulum Harus sesuai dengan program tahunan Harus sesuai dengan program semester Harus sesuai dengan SKM dan SKH

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    22/25

    6. Referensi apa yang ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak ?Yaitu dari SKM dan SKH yang sudah saya buat dan saya rencanakan

    berdasarkan kurikulum yang ditetapkan oleh ikatan guru TPA .

    7. Manfaat apa yang ibu dapat dari referensi tersebut ?Manfaatnya adalah kita dapat berkreasi dalam melakukan pengembangan anak

    usia dini dengan berbagai contoh media pembelajaran yang ada.

    8. Saya tadi melihat kegiatan anak yaitu Mencocok pola gambar sederhana kertasdengan berbagai warna berdasarkan contoh alat peraga yang ada didinding.

    Mengapa ibu melakukan kegiatan tersebut ?

    Tujuannya yakni agar anak lebih mampu mengembangkan kreatifitas dan

    motorik halusnya melalui kegiatan mencocok gambar sehingga mereka dapat

    berkoordinasi antara mata dan otot-otot tangan yang sangat penting untuk

    persiapan anak melakukan kegiatan menulis.

    9. Apa dasar pemikirannya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti itu?Dasar pemikirannya adalah dengan adanya kurikulum dan program yang

    sudah dibuat, maka kami mencoba untuk mengembangkan sistem

    pembelajaran yang lebih menarik dan dapat memotivasi anak agar aktif

    mengikuti kegiatan pembelajaran.

    10.Bagaimana reaksi anak dalam menerima kegiatan yang ibu berikan ?Anak-anak sangat senang sekali dan bersemangat dalam menerima kegiatan

    menggambar tersebut.

    11.Baik ibu terima kasih atas jawaban dari beberapa pertanyaan yang sayaajukan, dan kesempatan yang diberikan oleh ibu untuk saya bertanya dan

    terima kasih atas waktu yang disediakan.Terima kasih juga.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    23/25

    INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA PIMPINAN

    TPA. TATUKA

    Tanggal : 27 Maret 2014

    Usia : 34 Tahun

    Mahasiswa : Selamat pagi ibu, tadi saya sudah melakukan wawancara dengan

    guru di TPA Tatuka ini mengenai sedikit kegiatan di TPA,

    bolehkah saya bertanya beberapa hal kepada ibu ?

    Pimpinan : Silahkan, apa yang bisa saya bantu ?

    1. Apa visi/misi/tujuan dari TPA Tatuka ini dalam konteks pendidikan anak?Visi : Menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah

    dan didasari Dienul Islam.

    Misi : Meletakan dasar kearah perkembangan anak yang optimal

    jasmani dan rohaninya, memberikan bekal untuk hidup

    bermasyarakat dan mempersiapkan anak untuk memasuki

    pendidikan dasar.

    2. Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut, program apa yang diadakan di TPAyang ibu pimpin ?

    Program belajar sambil bermain, serta melatih kemandirian, disiplin, sosial

    emosi dalam meakukan aktifitas.

    3. Siapa yang merancang program tersebut ?Kepala TPA dan semua guru.

    4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di TPA Tatuka ? Jumlah pendidik ada 2 orang Jumlah anak ada 10 orang .

    5. Model pengembangan kegiatan apa yang ditetapkan di TPA Tatuka (misal:model sentra, model area, dan model kelompok ?)

    Di TPA Tatuka menggunakan model pengembangan kelompok.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    24/25

    6. Dalam TPA Tatuka utamanya menetapkan apa, dan apa yang menjadiproritasnya ?

    Kedisiplinan, kemandirian serta sosialisasi anak, dan prioritasnya agarkedepannya anak dapat mandiri, disiplin, sosial dengan lingkungan yang

    baru dimana akan melanjuTPAan pendidikan sekolah dasar.

    7. Tadi saya telah berbicara dengan salah satu pendidik di TPA ini danmenurutnya TPA ini diutamakan menerapkan apa?

    Bidang pengembangan motorik halus dan kasar anak, sebagai dasar untuk

    persiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

    Alasannya apa lembaga ini memprioritaskan hal tersebut?

    Alasannya adalah lembaga ini berharap agar anak usia dini dapat mengenal

    dasar-dasar menulis dan menggambar.

    8. Apa dasar pemikiran sehingga ibu dapat melakukan kegiatan tersebut ?Untuk meletakkan dasar yang kuat bagi anak untuk melatih koordinasi antara

    otot tangan dan mata serta konsentrasi anak.

  • 5/26/2018 Analisi TPA Wuri

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Suprijono. (2009) Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

    Masitoh dkk. (2005) Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Pnerbit

    Universitas Terbuka.

    Slamet Suyanto. (2005)Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

    Direktorat Pembinaan Pendidiikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan

    Perguruan Tinggi.

    Sujono, Yuliani nurani. (2009)Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

    Jakarta: PT Indeks.

    UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Visimedia