YUDITH REINAWATI I 0108164 - digilib.uns.ac.id · KATA PENGANTAR Puji syukur terhadap Tuhan Yang...
Transcript of YUDITH REINAWATI I 0108164 - digilib.uns.ac.id · KATA PENGANTAR Puji syukur terhadap Tuhan Yang...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
Manajemen Strategi Kontraktor Golongan Besar Dalam
Menghadapi Persaingan Industri Jasa Konstruksi Menggunakan
Program Ms. Excel
(Studi Kasus Pada Kontraktor Golongan Besar di Wilayah DKI Jakarta)
Management Strategy of High Level Contractor in Facing
Construction Industry Competitiveness Using Ms. Excel Program
(Case Study for High Level Contractor in Jakarta)
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
YUDITH REINAWATI
I 0108164
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Manajemen Strategi Kontraktor Golongan Besar Dalam
Menghadapi Persaingan Industri Jasa Konstruksi
Menggunakan Program Ms. Excel
(Studi Kasus Pada Kontraktor Golongan Besar
di Wilayah DKI Jakarta)
Management Strategy of High Level Contractor in Facing
Construction Industry Competitiveness Using Ms. Excel
Program
(Case Study for High Level Contractor in Jakarta)
Disusun Oleh:
YUDITH REINAWATI I 0108164
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Persetujuan :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Fajar Sri Handayani, ST, MT Ir. Delan Soeharto, MT NIP. 19750922 199903 2 001 NIP. 19481210 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Manajemen Strategi Kontraktor Golongan Besar Dalam Menghadapi
Persaingan Industri Jasa Konstruksi Menggunakan Program Ms. Excel
(Studi Kasus Pada Kontraktor Golongan Besar
di Wilayah DKI Jakarta)
Management Strategy of High Level Contractor in Facing Construction Industry Competitiveness Using Ms. Excel
Program (Case Study for High Level Contractor in Jakarta)
SKRIPSI
Disusun oleh:
YUDITH REINAWATI
NIM. I 0108164
Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarajana teknik.
Pada Hari : Rabu Tanggal : 25 Juli 2012
Tim Penguji Pendadaran :
1. Fajar Sri Handayani, ST, MT …………………………… N I P . 19750922 199903 2 001
2. Ir. Delan Soeharto, MT …………………………… N I P . 19481210 198702 1 001
3. Ir. Sugiyarto, MT …………………………… N I P . 19551121 198702 1 002
4. Ir. Suyatno, MT …………………………… N I P . 19481130 198010 1 001
Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik sipil
Fakultas Teknik UNS
Ir. Bambang Santosa, MT NIP 19590823 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Believe in your self, but do not be attached in your
own point of view.
When walking, as we step one foot forward, we lift the
other foot up. In the same way, we should go
yesterday and focus on today.
“Tak perlu khawatir jika kita belum memperoleh
kemajuan, yang perlu kita khawatirkan adalah
apabila tidak pernah melangkah demi meraih
kemajuan”. (Jing Si Aphorisms)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
© Allah SWT yang telah memberikan ridho, kemudahan, dan kelancaran selama
mengerjakan skripsi ini sampai selesai.
© Karya ini ku persembahkan untuk Ayah di Surga © Terima Kasih untuk Ibu tercinta atas dukungan, semangat, do’a, dan kasih
sayangnya yang tidak ada henti-hentinya diberikan. © Terima Kasih untuk Suami tercinta atas dukungan, fasilitas, semangat, do’a, dan
kasih sayang yang diberikan.
© Terima kasih Anakku ku tersayang (M.Raqilla Asy’syarifi) yang setia menemaniku, tempat ku curahkan semua keluh kesahku.
© Terima kasih keluarga besar Mbah Wiryo atas dukungannya. © Terima kasih kakak-kakakku. © Terima kasih bapak dan ibu Pekalongan atas doanya. © Terima kasih Bapak Sunarmasto atas nasihatnya.
© Terima kasih Fajar Irawan, Ria Kurniawati, dan Reska Candra teman satu
perjuangan skripsi dan satu pembimbing.
© Terima Kasih Siti Rahmi dan Shinta Giur atas dukungan, fasilitas, dan juga menjadi teman setia.
© Terima Kasih Ernha Nindyantika dan Choirunnisaiyah yang selalu sabar
mendengarkan keluh kesahku. © Terima Kasih Ria Kurniawati, Devinta Puspa sudah menjadi sahabat yang baik.
© Teman-teman seperjuangan di Teknik Sipil’08 dan keluarga besar Teknik Sipil
UNS Surakarta. © Teman-teman MARCHING BAND UNS, terima kasih yaaa..... © Teman-teman (Jum2, Priska, Noval, Aya, Oki) dan Teman-teman
SEMUANYAAAAAA....MAKASII YAAAHH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Yudith Reinawati, 2012, Manajemen Strategi Kontraktor Golongan Besar Dalam Menghadapi Persaingan Industri Jasa Konstruksi Menggunakan Program Ms. Excel (Studi Kasus Pada Kontraktor Golongan Besar di Wilayah Jakarta). Skripsi: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Perkembangan dunia bisnis saat ini berlangsung sangat cepat dan membuat pihak- pihak yang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar dapat mempertahankan keunggulannya dalam persaingan. Jika pada zaman dahulu perusahaan hanya mencari keuntungan semata, saat ini semua aspek pada perusahaan harus bertumpu pada pola berpikir secara strategik. Strategi menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungannya. Sehingga sebelum perusahaan dapat memulai perumusan strateginya, manajemen terlebih dahulu harus mengamati lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dan mengamati lingkungan internal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada, serta menghindari ancaman-ancaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor strategi perusahaan, pengembangan alternatif-alternatif strategi, perumusan strategi, dan mengembangkan program Ms. Excel dengan menggunakan rational decision model untuk menentukan pilihan-pilihan alternatif strategis secara cepat dan handal dalam analisis SWOT pada kontraktor golongan besar di wilayah Jakarta. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi strengths, weaknesses, threats dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.Salah satu prosedur Rational decision model yang konprehensif untuk menentukan strategi yang utama yang popular adalah yang seperti terdapat pada David, 2000, Perangkat atau alat yang berbentuk Matriks-Matriks itu telah sesuai dengan ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat membantu pembuat keputusan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih strategi-trategi yang tepat. Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data. Perangkat lunak ini sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan administratif mulai yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks. Hasil penelitian menunjukkan total skor faktor internal kontraktor golongan besar sub-bidang pekerjaan konstruksi di wilayah DKI Jakarta setelah dilakukan analisis data didapat hasil matriks IFE = 3,27 > 2,5. Dalam faktor internal menunjukkan bahwa kontraktor cukup kuat terhadap kelemahannya. Dan total skor faktor eksternal kontraktor golongan besar sub-bidang pekerjaan konstruksi di wilayah DKI Jakarta setelah dilakukan analisis data didapat hasil matriks EFE = 3,28 > 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa kontraktor cukup kuat dalam merespon peluang dan mengatasi ancaman dari faktor eksternal. Perhitungan Matriks
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Quantitative Strategic Planning tampak bahwa alternatif 1 (market development) dengan skor 4,98 merupakan strategi alternatif yang paling menarik. Akan tetapi, dengan melihat perbedaan skor yang kecil, alternative 3 (stability) dengan skor 4,76 juga merupakan alternative yang cukup menarik. Jadi dapat dilakukan Combination strategy antara kedua alternative. Kata kunci : Kontraktor, Manajemen Strategi, SWOT, Rational Decision Model, Ms. Excel. .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRACT
Yudith Reinawati, 2012, Management Strategy of High Level Contractor in Facing Construction Industry Competitiveness Using Ms. Excel Program (Case Study for High Level Contractor in Jakarta). The thesis of Civil Engineering, Engineering Faculty of Sebelas Maret University, Surakarta. Nowadays, the development of world business takes place very rapidly and make the stakeholders must work hard to maintain his lead over the competition. In ancient times the companies only looking for profit oriented, this time all aspects of the company must rely on patterns of thinking strategically. Strategy links a company's strategic advantage with their environmental challenges. So before the company can begin the formulation of strategy, management must first observe the external environment to identify opportunities and threats that may occur and observe the internal environment to identify strengths and weaknesses of the company that will also determine whether the company is able to take advantage of existing opportunities, as well as avoid threats. This study aims to determine the factors of corporate strategy, development of strategic alternatives, formulation of strategies, and develop the program Ms. Excel by using the rational decision model to determine the strategic alternative options quickly and reliably in a SWOT analysis on a high level contractors in the area of Jakarta.
SWOT analysis is a strategic planning method used to evaluate the strengths, weaknesses, threats in a project or a single procedure Rational speculation bisnis.Comprehensive decision models to determine the main strategies are as popular is contained in David, 2000, device or appliance The matrix-matrix in the form that complies with the size and type of company organization, so that the tool can help decision makers to identify, evaluate and select appropriate strategies trategi. Microsoft Excel is a software for automatic data processing includes basic calculations, use functions, graphing and data management. The software is very helpful to solve administrative problems from the simplest to more complex.
The results showed a total score of the internal factors of the sub-contractor group field construction work in areas of Jakarta after the data analysis results obtained in the matrix IFE = 3.27> 2.5. The internal factors indicate that the contractor is strong enough to weakness. External factors and total score of the class of sub-contracting of construction work areas in Jakarta area after the data analysis results obtained in the matrix EFE = 3.28> 2.5. This indicates that the contractor is strong enough to respond to the opportunities and overcome the threat of external factors. Quantitative Strategic Planning Matrix calculations it appears that alternative 1 (market development) by a score of 4.98 is the most attractive alternative strategies. However, by looking at the differences in scores are small, alternative 3 (stability) by a score of 4.76 is also a pretty interesting alternative. So it can be done Combination strategy between the two alternatives. Keywords: Contractor, Management Strategy, SWOT, Rational Decision Model, Ms. Excel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan
petunjuk-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir yang berjudul “MANAJEMEN STRATEGI
KONTRAKTOR GOLONGAN BESAR DALAM MENGHADAPI
PERSAINGAN INDUSTRI JASA KONSTRUKSI MENGGUNAKAN
PROGRAM MS. EXCEL (Studi Kasus Pada Kontraktor Besar di Wilayah
DKI Jakarta)”. Merupakan Sub Tema dari Manajemen Strategis Kontraktor
Golongan Kecil Dalam Menghadapi Era Kebebasan Investasi oleh Dosen Fajar S.
Handayani, ST, MT Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat yang
harus ditempuh guna meraih gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Melalui penyusunan tugas
akhir ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi penyusun,
sehingga dapat menjadi bekal di kemudian hari.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Ir. Slamet Prayitno, MT selaku pembimbing akademis.
4. Fajar S. Handayani, ST, MT dan Ir. Delan Soeharto, MT, selaku dosen
pembimbing I dan II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan
pengarahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Ir. Suyatno, MT dan Ir. Sugiyarto, MT, selaku dosen penguji pendadaran
Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
6. Segenap staff pengajar dan staff administrasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta
8. Semua pihak yang telah berkenan membantu dalam penyusunan tugas akhir ini
Penyusun menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna serta
mempertimbangkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bersifat dinamis
sejalan dengan dinamika pemikiran manusia. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada
umumnya dan bagi mahasiswa pada khususnya.
Surakarta, Juli 2012
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAAN .................................................................................. iii
MOTTO ...................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR NOTASI ................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ......................................................................... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
2.1.1 Penggolongan Kontraktor ............................................. 9
2.1.2 Analisis SWOT ............................................................. 10
2.1.3 Manajemen Strategi ...................................................... 11
2.2 Dasar Teori ............................................................................... 12
2.2.1 Proses dan Model Manajemen Strategi ........................ 12
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Eksternal
dan Internal .................................................................. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
2.2.2.1 Faktor Internal .................................................. 13
2.2.2.2 Faktor Eksternal ................................................ 16
2.2.3 Faktor-Faktor Strategi .............................................................. 18
2.2.4 Tahapan Formulasi Strategi ..................................................... 19
2.2.5 Program Microsoft Excel ......................................................... 28
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 30
3.1 Persiapan Penelitian ................................................................. 30
3.2 Objek Penelitian ....................................................................... 30
3.3 Tahap dan Prosedur Penelitian ................................................. 31
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................................... 40
4.1 Analisa Data dan Pembahasan ................................................. 40
4.1.1 Hasil Studi Literatur ........................................................ 40
4.1.2 Hasil Kuesioner dan Wawancara .................................. 41
4.1.2.1 Umum ............................................................... 42
4.1.2.2 Modal ................................................................ 42
4.1.2.3 Sumber Daya Manusia ...................................... 43
4.1.2.4 Peralatan ........................................................... 44
4.1.2.5 Metode Konstruksi ........................................... 44
4.1.2.6 Material ............................................................. 45
4.1.2.7 Team Work ....................................................... 46
4.1.2.8 Network ............................................................ 47
4.1.2.9 Quality Control ................................................. 48
4.1.2.10 Pengalaman Perusahaan ................................. 49
4.1.2.11 Manajemen Keselamatan ................................ 49
4.1.2.12 Supplier ........................................................... 50
4.1.2.13 Manajemen Produktivitas ............................... 51
4.1.2.14 Struktur Organisasi ......................................... 52
4.1.2.15 Standard Operating Procedure (SOP) ........... 53
4.1.2.16 Sistem Manajemen Informasi dan
Komputerisasi ................................................. 54
4.2 Lembar Kerja Excel (Spreadsheet) .......................................... 55
4.2.1 Menulis Rumus .............................................................. 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
4.2.1.1 Operasi Logika .................................................... 56
4.2.1.2 Menggunakan Fungsi .......................................... 56
4.2.2 Perencanaan Spreadsheet ............................................... 57
4.2.3 Formula Yang Digunakan .............................................. 58
4.3 Pembahasan .............................................................................. 60
4.3.1 Analisa Hasil Survey Faktor Internal dan Eksternal ...... 60
4.3.2 Pemilahan Faktor SWOT ............................................... 60
4.3.2.1 Penentuan Rating Faktor SWOT ........................ 73
4.3.2.2 Penentuan Bobot Relatif Faktor SWOT ............. 78
4.3.2.3 Pembuatan IFE, EFE, dan Skor Bobot ................ 81
4.3.2.4 Pembuatan Matriks IE ......................................... 82
4.3.2.5 Pembuatan Matriks SWOT ................................. 83
4.3.2.6 Pembuatan Matriks QSPM ................................. 83
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 86
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 86
5.2 Saran ......................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... xi
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penggolongan Klasifikasi dan Kualifikasi Kontraktor ............. 10
Tabel 2.2 Contoh Matrik IFE ................................................................... 22
Tabel 2.3 Contoh Matrik EFE .................................................................. 23
Tabel 2.4 Format Matrik SWOT .............................................................. 24
Tabel 3.1 Transformasi dari Severity Index ke skala Saaty ...................... 35
Tabel 4.1 Rumus-rumus yang digunakan ................................................. 59
Tabel 4.2 Tabel Faktor Internal dan Eksternal ………………………… 60
Tabel 4.3 Contoh Rekapitulasi Data Kuesioner … ………… ………… 61
Tabel 4.4 Contoh Perhitungan S/W dan O/T …….……………….…… 61
Tabel 4.5 Rekapitulasi Faktor Internal . …… ………………………… 63
Tabel 4.6 Rekapitulasi Faktor Eksternal …………….…… ………… 65
Tabel 4.7 Pemilahan Faktor Internal…..………………………….…… 67
Tabel 4.8 Pemilahan Faktor Eksternal ……….….…………………… 70
Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata Rating Faktor Internal .…………………… 75
Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata Rating Faktor Eksternal .… ……………… 77
Tabel 4.11 Rating Faktor Internal . ....................…………………… 78
Tabel 4.12 Rating Faktor Eksternal .……........................……………… 78
Tabel 4.13 Severity Index Faktor Internal . ....................…………..... 80
Tabel 4.14 Severity Index Faktor Eksternal . ....................…………..... 80
Tabel 4.15 Matriks IFE ....................……........................……………… 81
Tabel 4.16 Matriks EFE ....................……........................……………… 82
Tabel 4.17 Matriks SWOT ................……........................……………… 83
Tabel 4.18 Quantitative Strategic Planning Matriks …………….………. 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Proses Formulasi Strategi. ...................................................... 20
Gambar 2.2 Matriks Eksternal-Internal ........................................................ 26
Gambar 2.3 Diagram Alir ............................................................................. 29
Gambar 3.1 Matriks SWOT ......................................................................... 37
Gambar 3.2 Diagram Alir ............................................................................. 39
Gambar 4.1 Grafik Persentase Modal Yang Digunakan Perusahaan ........... 43
Gambar 4.2 Grafik Persentase Kepemilikan Peralatan ................................ 44
Gambar 4.3 Grafik Persentase Pemberian Penghargaan Khusus Bagi
KaryawanYang Menemukan Suatu Inovasi Baru …………... 45
Gambar 4.4 Grafik Persentase Strategi Yang Dilakukan
Oleh Perusahaan Dalam Hal Material ...................................... 46
Gambar 4.5 Grafik Persentase Kepemilikan Tim Yang Baik/Solid ……… 46
Gambar 4.6 Grafik Persentase Jumlah Pihak Lain Yang
Bekerjasama Dengan Perusahaan …………………………… 48
Gambar 4.7 Grafik Persentase Jumlah Perusahaan Yang
Memiliki Quality Control ......................................................... 49
Gambar 4.8 Grafik Persentase Perusahaan Yang Mempunyai Manajemen
Keselamatan ………………………………………………….. 50
Gambar 4.9 Grafik Persentase Sistem Pembayaran Perusahaan Dalam Hal
Supplier ……...……………………………………………….. 51
Gambar 4.10 Grafik Persentase Perusahaan Dalam Mengevaluasi Pekerjaan
Proyek …….………………………………………………….. 52
Gambar 4.11 Grafik Persentase Perusahaan Yang Sudah
Menggunakan SOP .................................................................. 54
Gambar 4.12 Tampilan Lembar Kerja pada progran Microsoft Excel ........... 58
Gambar 4.13 Hasil Pemilahan Faktor Internal dan Eksternal. ....................... 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
ai = Nilai Likert Yang Menyatakan Bobot Yang Diberikan Kepada Respon Ke-
I
xi = ni / N
ni = Jumlah Frekuensi Jawaban Yang Menjawab Bobot Tertentu
N = Jumlah Total Responden
S = Jumlah Komulatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Referensi Kuesioner
Lampiran B : Tabel Perhitungan
Lampiran C : Form Survei
Lampiran D : Form Skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Adityas C.W 2009. Kajian Terhadap SWOT Kontraktor dalam Industri Jasa Konstruksi Sub Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan. UNS Surakarta.
Anonim, 2005. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surakarta : Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Boultan (1984) dan Czepiel (1992).
Chinowski, P.S., 2000, Strategic Management in Construction, Journal of
Construction Engineering and Management Vol. 126, ASCE. David, Fred R. 2000. Concept in Strategic Management. Prentice Hall. USA Emory (1995) dan Robert Eddy S (2007 : 19). Fibrian, Trinela. 2009. Industri Jasa Konstruksi. Bandung.
Glueck, William F. and Jauch, Lawrence R, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995. Handayani, Fajar S. 2008, Kajian Terhadap Strength, Weakness, Opportunity,
Threats, Konsultan Golongan Kecil dalam Industri Jasa Konstruksi di Era Kebebasan Investasi, laporan penelitian program Penelitian Kompetitif DIPA PNBP LPPM UNS TA 2008, Surakarta
Handayani, Fajar S. 2009. Manajemen Strategi Konsultan Golongan Kecil Dalam
Menghadapi Era Kebebasan Investasi. Surakarta Hutabarat, Junius, Penyiapan Dunia Jasa Konstruksi Nasional Memasuki Era
Otonomi Daerah Dan Pasar Bebas AFTA 2003 dalam Perspektif UUJK No.18 Th 1998 (Prosiding) , September 2001 Kohler’s Dictionary for accountant 1983 Moh Nazir. (1983). “Metode Penelitian”. Surabaya: Erlangga. Nawawi : Pengertian Manajemen Strategi
Nugroho W P, Susatyo. 1999. Analisis SWOT untuk Identifikasi Faktor-Faktor
Strategik Perusahaan. Semarang Pearch dan Robinson (1977) : Pengertian Manajemen Strategi
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reori-entasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Tanidjojo, Johannes. 2000. Identifikasi Kriteria-Kriteria Prakualifikasi
Kontraktor Serta Perangkatnya Terhadap Kualifikasi Kontraktor Dalam Memenuhi Target Proyek. Tesis Magister Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Petra, Surabaya UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi Indonesia UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi
Wahyudi, A. Sri, Manajemen Strategik : Pengantar Proses Berpikir Strategik ,
Penerbit Bina Rupa Aksara, 1996 www.wikipedia\Struktur Organisasi-Wikipedia bahasa
Indonesia,ensiklopediabebas.htm (www.wikipedia\Analisis SWOT-Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopediabebas.htm) Zaki, mochammad. 2005. Manajemen Strategis Jasa Konstruksi. Semarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis saat ini berlangsung sangat cepat dan membuat pihak-
pihak yang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar dapat mempertahankan
keunggulannya dalam persaingan. Jika pada zaman dahulu perusahaan hanya
mencari keuntungan semata, saat ini semua aspek pada perusahaan harus
bertumpu pada pola berpikir secara strategik.
Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan manajerial untuk melakukan
pola berpikir secara strategik dalam mengambil keputusan-keputusan yang
bersifat strategik di dalam perusahaan, sangat terbatas. Sedangkan para pemegang
saham selaku pemilik perusahaan lebih terbiasa untuk mengambil kebijakan
secara intuitif. Akibat keadaan tersebut, proses perencanaan, implementasi dan
pengawasan kebijakan dilakukan secara sangat longgar dan tidak pernah
diformalkan dalam suatu bentuk model keputusan strategik, yang seharusnya bisa
diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh tingkatan manajemen.
Dengan tingkat persaingan pasar yang semakin kompetitif, maka dalam
menanggapi setiap permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha
konstruksinya, manajemen suatu kontraktor harus melakukan pengambilan
keputusan-keputusan yang bersifat strategik secara formal, melalui kerangka kerja
manajemen strategi. Kerangka kerja ini lahir melalui pengkombinasian pola
berpikir strategik dengan proses manajemen. Secara garis besar, kerangka kerja
manajemen strategi melalui tiga tahapan proses berupa proses perumusan strategi,
proses pelaksanaan strategi, dan proses evaluasi strategi. ( Susatyo Nugroho W P,
1999 : 4 ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Strategi untuk suatu perusahaan adalah rencana jangka panjang. Strategi
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungannya. Sehingga sebelum perusahaan dapat memulai perumusan
strateginya, manajemen terlebih dahulu harus mengamati lingkungan eksternal
untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dan
mengamati lingkungan internal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil
keuntungan dari peluang-peluang yang ada, serta menghindari ancaman-
ancaman.
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang ada di dalam organisasi, tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri
dari Keuangan dan Akuntansi, SDM, Pemasaran, Operasi, dan
Penelitian/Pengembangan.
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar perusahaan
dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya
(uncontrolable), sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini
akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam suatu industri. Lingkungan
eksternal melengkapi operasi perusahaan yang memberikan peluang dan
ancaman. Analisis lingkungan eksternal ini mencakup lingkungan industri dan
lingkungan makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi
ini hidup.
Faktor-faktor strategik eksternal adalah kondisi-kondisi pada lingkungan makro
yang secara strategik berpengaruh besar pada posisi perusahaan dalam persaingan
di industri yang dijalaninya. Oleh karena itu, analisis lingkungan makro dapat
juga dikatakan sebagai analisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategik
yang berasal dari lingkungan makro. Faktor-faktor strategik eksternal makro yang
berasal dari lingkungan makro bisa merupakan faktor peluang, namun bisa juga
justru menjadi faktor ancaman bagi kelangsungan hidup perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dengan melihat kinerja perusahaan terhadap faktor-faktor strategiknya,
perusahaan dapat mengetahui posisi eksternal dan internalnya. Atas dasar posisi
tersebut, serta dengan memperhatikan konsep-konsep strategi (generik maupun
variasi), maka dengan teknik dan analisis tertentu, perusahaan dapat merumuskan
strategi-strategi yang diperlukan dalam menghadapi berbagai macam permasalahn
dalam kegiatan bisnisnya. Dengan perumusan strategi yang tepat, perusahaan
akan dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dipahami bahwa dengan adanya
kompetisi antar kontraktor golongan besar, dengan sub-bidang pekerjaan
komstruksi, maka akan mendatangkan peluang sekaligus tantangan bagi masing-
masing kontraktor, untuk meningkatkan kemampuan agar bisa tetap bertahan dan
dapat bersaing dengan perusahaan lain, sehingga rumusan masalah pada penelitian
ini adalah :
1. Apa saja faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan
beberapa kontraktor golongan besar dalam perkembangan industri jasa
konstruksi di Indonesia ?
2. Apa saja faktor-faktor strategi perusahaan, pengembangan alternatif-
alternatif strategi dan perumusan strategi yang tepat agar tujuan
perusahaan dapat tercapai ?
3. Bagaimana posisi perusahaan dalam suatu industri, agar perusahaan dapat
dengan baik mempertahankan diri dan saling berinteraksi untuk
keuntungan perusahaan?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan yang
telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan masalah guna membatasi
ruang lingkup penelitian, sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya membahas permasalahan kontraktor golongan besar
yang hanya ada di DKI Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Penelitian dititikberatkan pada tahapan proses perumusan strategi untuk
identifikasi faktor- faktor strategi perusahaan, pengembangan alternatif-
alternatif strategi dan perumusan strategi yang tepat agar tujuan
perusahaan dapat tercapai.
3. Rational decision model dibuat menggunakan analisis SWOT.
4. Penelitian menggunakan program Microsoft Excel.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang
mempengaruhi kegiatan kontraktor golongan besar di DKI Jakarta
dalam perkembangan industri jasa konstruksi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor strategi perusahaan, pengembangan
alternatif-alternatif strategi dan perumusan strategi yang tepat agar
tujuan perusahaan dapat tercapai.
3. Untuk menentukan posisi perusahaan dalam suatu industri, agar
perusahaan dapat dengan baik mempertahankan diri dan saling
berinteraksi untuk keuntungan perusahaan.
4. Dapat mengembangkan Rational Decision Model untuk pemilihan
alternatif strategis secara cepat dan handal dalam analisis SWOT pada
kontraktor golongan besar di wilayah Jakarta dengan menggunakan
program Ms. Excel.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan masukan dan kemudahan kepada pembaca akan pentingnya
pengkombinasian pola berpikir strategik dan proses manajemen melalui
kerangka kerja manajemen strategik dalam menghadapi setiap persoalan
yang muncul dalam operasional perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam perkembangan
industri jasa konstruksi, khususnya di beberapa kontraktor-kontraktor
besar di DKI Jakarta.
3. Menyumbangkan referensi pada bidang penelitian di waktu mendatang
yang bisa mendasarkan diri pada penelitian ini dengan topik yang sama
namun dengan metode baru yang merupakan pengembangan dari materi
penelitian ini.
4. Sebagai informasi bagi pelaku jasa konstruksi untuk menghadapi
perubahan kondisi lingkungan eksternal yang ada saat ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Menurut Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 18 Tahun 1999 pasal 1
menjelaskan bahwa jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan
pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan konstruksi, dan layanan jasa
konsultansi pengawasan konstruksi. Adapun ruang lingkup pekerjaan kontraktor
adalah sebagai berikut : (UU No.18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi)
1. Bidang Arsitektural
Pekerjaan arsitektural mencakup antara lain : pengolahan bentuk dan masa
bangunan berdasarkan fungsi serta persyaratan yang diperlukan setiap
pekerjaan konstruksi. Sub bidang dalam bidang ini antara lain perumahan
dan pemukiman, gedung dan pabrik, pertamanan, interior, perawatan dan
pemeliharaan bangunan.
2. Bidang Sipil
Pekerjaan sipil mencakup antara lain : pembangunan pelabuhan, bandar
udara, jalan kereta api, pengamanan pantai, saluran irigasi/kanal,
bendungan, terowongan, gedung, jalan dan jembatan, reklamasi rawa,
pekerjaan pemasangan pipa, pekerjaan pemboran dan pembukaan lahan.
3. Bidang Mekanikal Elektrikal
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal mencakup antara lain : pemasangan
turbin, pendirian dan pemasangan instalasi pabrik, kelengkapan instalasi
bangunan, pekerjaan pemasangan perpipaan air, minyak dan gas,
pembangunan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan.
Perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya disertai kesepakatan dunia
tentang pasar bebas (free market) dengan ditandai adanya APEC (Asia Pasifik,
tahun 2020) dan AFTA (Asean, tahun 2003) menuntut dunia jasa konstruksi
nasional untuk selalu survive dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
kompetitif, termasuk juga kontraktor swasta nasional yang jumlahnya
mendominasi di antara para pemain dalam dunia jasa konstruksi nasional.
(Mochamad Zaqi, 2005).
Kondisi lingkungan persaingan industri jasa konstruksi yang semakin ketat dalam
era kebebasan investasi mengharuskan kontraktor mengetahui kondisi
perusahaannya (lingkungan internal) dan situasi pesaing yang potensial
(lingkungan eksternal) serta posisi perusahaan dalam lingkungannya, dimana hal
ini merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilakukan dalam upaya
menentukan strategi yang relevan diterapkan perusahaan agar selalu survive
dalam menghadapi persaingan. (Fajar S. Handayani, 2009:100).
Dalam penelitiannya, menurut Fajar S. Handayani, 2009, faktor lingkungan yang
dominan untuk konsultan swasta golongan kecil di Surakarta adalah faktor yang
menjadi kekuatan (Strength), yaitu kredibilitas perusahaan, pengalaman dan
reputasi, proses desain, kontrol desain, peralatan dan perlengkapan. Faktor yang
menjadi kelemahan (weaknesses) adalah finansial, sistem manajemen informasi
dan komputerisasi, analisa masalah dan pengambilan keputusan, stadarisasi
program dan prosedur kerja, organisasi perusahaan. Faktor yang merupakan
peluang bagi kontraktor untuk bersaing adalah kepercayaan klien, dukungan
pemerintah, berlakunya UUJK No 18 tahun 1999, otonomi daerah, isu
lingkungan. Faktor yang menjadi ancaman adalah nilai tukar rupiah, praktek
KKN, suku bunga pinjaman, peraturan pajak baru, situasi politik.
Saat ini kontraktor nasional masih sangat kesulitan untuk bersaing dengan
kontraktor asing yang mampu memperoleh finansial dengan bunga rendah di
negaranya. Sementara kontraktor di Indonesia, fasilitas jaminan bank masih sering
ditolak oleh pemilik proyek di luar negeri. Pemberian fasilitas khusus bagi
kontraktor yang berupaya mendapatkan tender di luar negeri sudah banyak
dilakukan di negara-negara lain, seperti Singapura, Cina, Malaysia, dan Korea,
dengan harapan usaha jasa konstruksinya dapat menghasilkan devisa bagi negara.
Selain itu, ada beberapa kelemahan kontraktor nasional, antara lain dalam hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
manajemen organisasi. Kelemahan lainnya adalah, minimnya pengalaman terjun
ke luar negeri, sehingga bisa dikatakan bahwa “lapangan” di mancanegara masih
asing bagi kontraktor nasional. Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan
beberapa cara, misalnya dengan menjalin kerjasama kemitraan dengan perusahaan
kontraktor asing, memperbaiki profesionalitas dan manajemen usaha, serta terus
menerus mempelajari karakteristik bisnis konstruksi di berbagai negara. (Trinela
Fibrian, 2009:4).
Chinowski dan Meredith (1998) menyatakan pentingnya pemahaman mengenai
pengembangan manajemen strategi bagi insinyur sipil atau manajer konstruksi.
Pada masa lalu manajemen dibidang konstruksi baik di dalam akademisi maupun
di dalam lingkungan industri, terbatas hanya untuk menekankan pada kemampuan
untuk membuat perencanaan dan pelaksanaan proyek, tetapi dengan
berkembangnya sektor industri konstruksi saat ini mengharuskan para eksekutif
konstruksi untuk memahami secara luas faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh dalam analisis strategi baik internal maupun eksternal. Dengan
pemahaman manajemen strategis maka kebijakan dan pilihan-pilhan strategis
akan dapat dibuat dengan cepat dan relevan.
The Microsoft EXCEL spreadsheet model can be used to run an almost infinite
number of cases that can illustrate many different assumptions and portray
sensitivity to changes in any input variable, either in cost or operational
scenarios. (BMT Nigel Gee and Associates, Ltd, 2006)
Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis
meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan
manajemen data. Perangkat lunak ini sangat membantu untuk menyelesaikan
permasalahan administratif mulai yang paling sederhana sampai yang lebih
kompleks. Permasalahan ini sebenarnya dapat juga diselesaikan menggunakan
Microsoft Word karena hanya sedikit memerlukan proses perhitungan, tetapi lebih
mudah diselesaikan dengan Microsoft Excel. Contoh permasalahan yang
lebih kompleks adalah pembuatan laporan, manajemen data dengan menampilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
grafik atau pivot tabel atau penggunaan fungsi-fungsi matematis ataupun logika
pada sebuah laporan. Penyelesaian permasalahan yang kompleks juga dapat
memanfaatkan pemrograman macro yang disediakan oleh Excel agar proses
penggunaan lebih mudah.
2.1.1 Penggolongan Kontraktor
Dalam peraturan Lembaga Jasa Konstruksi Nomor 11 tahun 2006 tentang
Registrasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi menjelaskan bahwa klasifikasi
adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan usaha di
bidang jasa konstruksi menurut bidang dan sub bidang pekerjaan, sedangkan
kualifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan
usaha di bidang jasa konstruksi menurut tingkat atau kedalaman kompensasi dan
kemampuan usaha. Di dalam penggolongan berdasarkan klasifikasi dan
kualifikasi kontraktor terdiri dari golongan kecil, golongan menengah, dan
golongan besar. Penggolongan Klasifikasi dan Kualifikasi Kontraktor dapat
dilihat pada tabel 2.1 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tabel 2.1. Penggolongan Klasifikasi dan Kualifikasi Kontraktor
Golongan Besar Golongan Menengah Golongan Kecil Kualifikasi Gred 7 Kualifikasi Gred 7 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan (nilai proyek) diatas Rp. 1 milyar sampai dengan tidak terbatas Kualifikasi Gred 6 Kualifikasi Gred 6 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan (nilai proyek) diatas Rp. 1 milyar sampai dengan Rp. 25 milyar
Kualifikasi Gred 5 Kualifikasi Gred 5 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan (nilai proyek) diatas Rp. 1 milyar sampai dengan Rp. 10 milyar
Kualifikasi Gred 4 Kualifikasi Gred 4 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan (nilai proyek) sampai dengan Rp. 1 milyar Kualifikasi Gred 3 Kualifikasi Gred 3 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan (nilai proyek) sampai dengan Rp. 600 juta Kualifikasi Gred 2 Kualifikasi Gred 2 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan (nilai proyek) sampai dengan Rp. 300 juta
Sumber : (www.wikipedia\kualifikasikontraktor -Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopediabebas.htm, 13/2/2011, 19.04)
2.1.2 Analisi SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities)
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan misi tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan.
Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
kondisi yang ada saat ini analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan
(Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Analisa SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.
Menurut Czepiel (1992), dijelaskan bahwa misi bisnis sebagai terjemahan dari
visi yang dimiliki perusahaan berkaitan dengan kondisi lingkungan perusahaan,
baik internal maupun eksternal yang selalu berubah karena adanya dimensi baru
persaingan antar perusahaan. Untuk menganalisis kondisi lingkungan tersebut,
digunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan
hasilnya sangat penting bagi penentuan tujuan perusahaan, utamanya profit yang
berkelanjutan.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
(www.wikipedia\Analisis SWOT-Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopediabebas.htm, 25/12/2011, 18.30)
2.1.3 Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh
jajaran di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Berikut ini adalah
pengertian manajemen strategi menurut beberapa ahli :
1. Menurut Pearch dan Robinson (1977) dikatakan bahwa manajemen strategis
adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi.
2. Manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar
(disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang
jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi
(keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan
strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
2.2 Dasar Teori
Wahyudi (1996, hal.13), menyatakan bahwa keputusan-keputusan yang bersifat
strategik dalam perusahaan, secara umum dilakukan melalui proses perencanaan
strategik. Dan segala sesuatu yang bersifat strategik tentu tidak akan hanya
berhenti pada perencanaan saja, tetapi pasti dilanjutkan sampai pelaksanaan dan
pengawasan. Untuk itu, agar perusahaan bisa menciptakan keputusan-keputusan
yang sifatnya strategik secata tepat, sangat diperlukan adanya pengkombinasian
antara pola berpikir strategik dengan proses manajemen yang terdiri dari proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
2.2.1. Proses dan Model Manajemen Strategi
Manajemen strategi terdiri atas tiga proses, yaitu perumusan strategi, penerapan
strategi, dan evaluasi strategi :
· Perumusan (Formulation) Strategi
Meliputi penelaahan strategic guidelines di tingkat korporat (misi
perubahan, dsb), analisis lingkungan eksternal dan internal (SWOT) untuk
pendefinisian kekuatan dan kelemahan perusahaan, pengidentifikasian
peluang dan ancaman dari luar, pengembangan alternatif-alternatif strategi
dan penetuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
· Penerapan (Implementation) Strategi
Meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional jangka pendek,
memotivasi karyawan dan mengalokasi sumber-sumber daya agar strategi
yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
· Evaluasi (Control) Strategi
Mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari
pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu
dan perusahaan, serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika
diperlukan.
Dengan mengacu kepada tiga proses manajemen strategi tersebut, maka dapat
dimengerti bahwa perubahan satu komponen dalam perusahaan akan
mempengaruhi beberapa atau seluruh komponen lain.
2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Eksternal dan Internal
2.2.2.1 Faktor Internal
Faktor-faktor yang berpengaruh bagi kontraktor untuk dapat bersaing di industri
jasa konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Modal (Finansial). Dalam setiap proyek, kontraktor harus menyediakan
modal finansial untuk berbagai keperluan, antara lain biaya pembuatan
dokumen penawaran, biaya jaminan atau asuransi yang biasanya terdiri
dari jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan pembayaran
tenaga kerja, asuransi kerusakan bangunan, serta biaya pelaksanaan
pekerjaan. Secara keseluruhan, modal finansial yang diperlukan kontraktor
untuk menangani suatu proyek antara 25% hingga 100% dari nilai proyek.
2. Tenaga kerja (Sumber Daya Manusia). Faktor tenaga kerja merupakan
suatu keharusan dalam pelaksanaan konstruksi. Kontraktor dihadapkan
pada keputusan untuk menetapkan jumlah tenaga kerja karena berkaitan
dengan biaya atau penjadualan kerja. Tenaga kerja kontraktor dapat dibagi
menjadi tenaga kerja terampil (tukang dan mandor), tenaga kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
administrasi (bagian akuntasi dan keuangan proyek), dan tenaga ahli (staf
ahli teknik).
3. Peralatan. Kemajuan perkembangan teknologi yang sangat cepat
berpengaruh juga terhadap perkembangan peralatan konstruksi. Teknologi
tinggi memudahkan pekerjaan dan user friendly terus dikembangkan.
Penggunaan teknologi tinggi harus diperhatikan tingkat efektivitas dan
efisiensinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang tergolong mudah,
terutama dari segi biaya dan waktu karena ada kemungkinan
ketidakefektifan dan ketidakefisiensinya peralatan menjadi kerugian
kontraktor.
4. Metode Konstruksi. Untuk mendapatkan hasil akhir dari suatu kegiatan
proyek konstruksi berupa jalan dan jembatan, maka diperlukan suatu
metode yang mengatur agar rangkaian kegiatan proyek dapat mencapai
hasil akhir yang optimal yang sesuai mutu, biaya, dan waktu yang
ditentukan.
5. Material. Merupakan salah satu komponen sumber daya yang penting
dalam suatu proyek. Oleh sebab itu, material harus direncanakan
pengadaannya secara progresif selama tahapan konstruksi berlangsung.
Perencanaan dan pengendalian material yang kurang baik akan
berpengaruh pada pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Untuk dapat
merencanakan dan mengendalikan material dengan baik diperlukan suatu
sistem yang mampu memberikan informasi-informasi terbaru secara
akurat, relevan, dan cepat.
6. Kerjasama Tim (Team Work). Salah satu struktur inti (core structure) dari
organisasi perusahaan konstruksi adalah tim proyek (proyek team work).
7. Jaringan Kerja (Network). Dalam proyek konstruksi ada 3 pihak yang
terlibat dalam prosesnya, yaitu pemilik, konsultan, dan kontraktor. Ketiga
pihak harus berada dalam suatu jaringan kerja yang mempunyai sinergi
baik.
8. Pengendalian Kualitas (Quality Control). Untuk menghasilkan produk
pekerjaan konstruksi yang baik sesuai dengan spesifikasi yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
diisyaratkan, kontraktor harus mempunyai suatu sistem pengendalian
mutu.
9. Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan. Jenis kontrak dengan tender terbuka
pengalaman perusahaan merupakan salah satu poin penilaian
(administrasi), sedangkan untuk jenis kontrak dengan sistem penunjukan
langsung reputasi merupakan hal utama yang menentukan besarnya
peluang kontraktor untuk mendapatkan proyek.
10. Faktor Keselamatan. Dalam mengerjakan pekerjaan konstruksi yang
banyak mempunyai resiko tinggi, harus memperhatikan keamanan pekerja
dan orang yang berada di sekitar proyek sehingga mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan.
11. Supplier. Sebuah kontraktor akan lancar dalam mengerjakan proyek jika
didukung juga oleh supplier yang menyediakan material/barang yang
dibutuhkan oleh proyek. Akan tetapi, kontraktor juga harus
memperhatikan mutu dari material/barang yang ada dengan syarat yang
sudah ditentukan dalam spesifikasi teknik kontrak.
12. Manajemen Produktivitas. Merupakan sebagai hasil yang didapat dari
produksi yang menggunakan satu atau lebih faktor produksi, produktivitas
biasanya dihitung sebagai indeks dan rasio antara output dengan input.
Sumber Daya Manusia memegang peranan utama dalam proses
peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada
hakekatnya merupakan hasil karya manusia (Kohler’s Dictionary for
accountant 1983).
13. Struktur Organisasi Perusahaan. Suatu struktur organisasi pada perusahaan
sangatlah penting untuk memberikan job description yang jelas serta
tanggungjawab dan koordinasi di antara karyawan dari level atas sampai
bawah baik secara hubungan horisontal maupun vertikal. Pada organisasi
proyek biasanya lebih teknis dan kecil serta tidak terlalu ribet dalam
koordinasi. Organisasi pada setiap jenis proyek bisa tidak sama, hal ini
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan dan kebiasaan struktur
organisasi yang dimiliki pemilik proyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
14. Standarisasi Program dan Prosedur Kerja. Proses bisnis dalam perusahaan
akan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan visi misi perusahaan jika
mempunyai SOP (Standard Operating Procedur). Setiap karyawan dari
level bawah sampai atas akan mudah memahami pekerjaan yang harus
dilakukan dan menjadi tanggungjawabnya serta memiliki alur kerja yang
jelas sehingga proses bisnis berjalan secara otomatis.
15. Sistem Manajemen Informasi (SMI) dan Komputerisasi. Dalam zaman
modern sekarang ini, komputer sangatlah penting dalam mendukung
kinerja perusahaan khusunya kontraktor. Perpaduan antara komputer dan
internet akan menjadikan perusahaan mudah dalam mendapatkan
informasi ter-update tentang perkembangan dunia konstruksi. Melalui
internet, perusahaan kontraktor dapat mendapatkan suatu proyek yang
dilakukan dengan cara e-procurement, yang sekarang sedang digencarkan
oleh pemerintah untuk mengurangi KKN.
2.2.2.2 Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang mempengaruhi faktor eksternal kontraktor adalah :
1. Dukungan pemerintah. Hal ini berkaitan dengan adanya proyek jalan dan
jembatan tersebut biasanya merupakan inisiatif pemerintah dalam
membangun infrastruktur, sarana dan prasarana di suatu daerah tertentu
demi berkembangnya perekonomian daerah tersebut dan secara tidak
langsung juga berdampak luas pada perekonomian negara.
2. Praktek KKN. Dalam memenangkan tender suatu proyek, kontraktor
biasanya tidak jauh dari praktik KKN. Kontraktor akan melakukan
berbagai cara agar proyeknya dapat dimenangkan dan bisa mendapatkan
untung sebesar-besarnya.
3. Situasi Politik. Situasi politik yang selalu memanas akan mempengaruhi
pembangunan, karena keputusan suatu proyek tertentu biasanya
merupakan keputusan politik yang sangat urgent.
4. Nilai Tukar Rupiah. Perekonomian yang stabil akan membuat nilai tukar
rupiah juga stabil. Hal ini sangat berpengaruh untuk menentukan harga
material yang menggunakan kurs mata uang asing (USD), seperti BBM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dan besi baja. Jika nilai tukar rupiah tidak stabil, kontraktor bisa rugi
karena salah memasukkan harga satuan yang tidak bisa diprediksi akibat
terjadinya fluktuasi harga.
5. Suku Bunga Pinjaman. Pemerintah harus selalu menjaga kondisi
perekonomian negara stabil untuk mendukung berjalannya bisnis swasta
maupun masuknya investor asing. Perusahaan kontraktor yang meminjam
modal dari bank biasanya selalu memperhitungkan perkembangan
ekonomi dunia dan dalam negeri khususnya. Hal ini agar perusahaan tidak
mengalami kerugian akibat suku bunga yang labil dan menelan kerugian
akibat pembiayaan tersebut.
6. Undang Undang Jasa Konstruksi dan Peraturan Baru. UUJK dan Peraturan
baru yang dibuat oleh pemerintah, khususnya tentang jasa konstruksi harus
mendukung perusahaan kontraktor dalam menjalankan bisnisnya.
Sosialisasi peraturan baru juga harus terus ditingkatkan agar cepat diterima
oleh perusahaan dan tidak terjadi salah paham.
7. Isu Lingkungan. Kondisi iklim dunia yang terus memanas akibat
pemanasan global membuat kontraktor harus bekerja ekstra agar proyek
yang dilakukan ramah lingkungan. Inovasi-inovasi dari para engineer
dalam metode kerja terus muncul agar bumi yang kita tempati tidak
bertambah rusak dan menjaga lingkungan agar tetap hijau.
8. Kepercayaan Klien. Kontraktor yang sudah bagus dalam reputasi di suatu
instansi pemerintahan, biasanya akan ditawarkan proyek baru. Hal ini
membuktikan bahwa kontraktor tersebut bekerja sesuai dengan mutu yang
disyaratkan dan waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebut membuat
kepercayaan klien akan terus terjaga dan klien tidak perlu meragukan
kinerjanya lagi.
9. Otonomi Daerah. Pelimpahan wewenang pemerintah pusat ke daerah
membuat pembangunan nasional cepat dilakukan sehingga pemerintah
daerah terus meningkatkan pembangunan sarana, prasarana dan
infrastruktur daerahnya masing-masing. Hal ini mempunyai arti sendiri
bagi perusahaan kontraktor, karena semakin banyak infrastruktur yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dibangun maka semakin banyak proyek yang bisa didapatkan dan
dikerjakan.
10. Kompetitor. Banyaknya perusahaan sejenis, dapat menjadikan pihak
manajemen memeras otak agar selalu mendapatkan proyek yang
merupakan target dari perusahaan. Jika perusahaan tidak memungkinkan
untuk mendapatkannya, manajemen bisa mengajak kerjasama dengan
kompetitor yang menang tersebut untuk Joint Operation (JO) atau
Kerjasama Operasi (KSO). Inilah salah satu strategi yang bisa dilakukan
agar tetap mendapatkan proyek.
2.2.3. Faktor-Faktor Strategi
Komponen pokok manajemen strategis adalah :
1. Analisis lingkungan bisnis yang diperlukan untuk mendeteksi peluang
dan ancaman bisnis.
2. Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
3. Strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan,
dengan memperhatikan misi perusahaan. Hubungan antara lingkungan
bisnis dan profil perusahaan memberikan indikasi pada apa yang mungkin
dapat dikerjakan. Dari sisi posisi perusahaan di pasar dapat diketahui.
Keterkaitan antara analisis lingkungan bisnis, profil perusahaan dan misi
perusahaan menunjukkan pada apa yang diinginkan oleh pemilik dan
manajemen perusahaan.
Perumusan strategi bisnis merupakan pengembangan rencana jangka
panjang yang efektif bagi manajemen, guna menciptakan kondisi yang
aman (defendable position), untuk dapat memenangkan persaingan.
Perumusan strategi bisnis perlu memperhatikan:
a. Kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta kesernpatan dan
ancaman lingkungan, terutama lingkungan tugasnya, yaitu
lingkungan industri di mana perusahaan tersebut bersaing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Penentuan misi perusahaan, tujuan-tujuan yang dapat dicapai,
pengernbangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
c. Melalui pendekatan pertahanan yang terbaik untuk menghadapi
rangkaian kekuatan-kekuatan persaingan yang ada, serta gerakan
strategis dengan memilih strategi yang cocok dengan keseimbangm
persaingan baru.
d. Lima kekuatan persaingan yaitu ancaman peserta baru, ancaman
jasa atau produk pengganti, daya tawar para penyalur, daya tawar
pembeli, dan persaingan di antara pesaing yang ada.
e. Dua jenis dasar keunggulan bersaing yang dapat dimiliki oleh
sebuah perusahaan, yaitu: Keunggulan biaya (biaya rendah) ,
differensiasi, dan fokus (fokus biaya dan fokus diferensiasi).
f. Tahapan rumusan strategi secara lengkap dapat dilakukan dengan
prinsip-prinsip rnanajemen strategis, yaitu rnelalui tahapan
pengamatan lingkungan (Internal dan Eksternal), perumusan/
perencanaan strategi (misi, tujuan, strategi, kebijakan), pelaksanaan
strategi/ eksekusi (program, anggaran, prosedur), serta evaluasi dan
kontrol.
2.2.4. Tahapan Formulasi Strategi
Menurut Hill & Jines (2008), strategi adalah serangkaian tindakan terkaityang
diperlukan manager untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kepemimpinan
strategis adalah mengenai bagaimana mengelola paling efektif proses pembuatan
untuk menciptakan keunggulan bersaing. Proses pembuatan strategi adalah proses
dimana manager memilih dan mengimplementasikan strategi dengan tujuan
mendapatkan keunggulan bersaing. Kepemimpinan strategis berkaitan dengan
mengelola proses pembuatan strategi intuk meningkatkan kinerja perusahaan,
yang selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan bagi para pemiliknya dalam
bentuk profit. Untuk itu, pemilihan strategi dengan memanfaatkan keunggulan
bersaing adalah hal yang harus dilakukan dengan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
David, Fred R., 2000 [dalam bukunya Concept in Strategic Manajement, Prentice
Hall, 2000] menjelaskan konsep menejemen strategi dan analisisnya seperti pada
gambar 2.1 :
Gambar 2.1. Bagan Proses Formulasi Strategi
Ada dua cara ekstrim yang biasa digunakan oleh para manajer untuk memilih
strategi mana yang akan diambil yaitu Rational Decision Model dan Intuitive
Approach. Langkah untuk melakukan Rational Decision Model adalah sebagai
berikut:
1. Mengembangkan satu set objective lengkap dengan bobotnya
2. Menyiapkan inventori yang lengkap mengenai values dan sumber daya
3. Mengembangkan satu set lengkap alternative/ pilihan strategi
4. Menyiapkan satu set lengkap tentang prediksi benefit dan cost (atau pros
dan cons) dari masing-masing alternative
5. Pilih alternative dengan expected value tertinggi
Sedangkan untuk model Intuitive Approach tidak mempunyai satu tahapan
langkah pengerjaan yang eksplisit, tetapi kadang hanya tergantung dari gut level
tiap manajer. Walaupun begitu tidak berarti model ini cara yang buruk, karena
seiring dengan berkembangnya pengalaman dan pengetahuan, biasanya insting
manajerial dapat terbentuk.
Input Stage
External Factor Internal Faktor
Evaluation (EFE) Matrik Evaluation (IFE) Matrik
Matching Stage
SWOT Internal-Eksternal (IE)
Matrik Matrik
Decision Stage
Quantitative Stategic
Planning matrik (QSPM)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Salah satu prosedur Rasional Decision Model yang komprehensif untuk
menentukan strategi yang utama yang populer adalah seperti terdapat pada David ,
2000. Perangkat atau alat yang berbentuk matrik-matrik itu telah sesuai dengan
ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat membantu
pembuat keputusan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi
yang tepat. Untuk menentukan strategi utama dapat dilakukan dalam 3 tahapan,
masing-masing adalah input stage, matching stage, dan decision stage. Tahapan
formulasi strategi diatas dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada tahap Input Stage ada dua macam matrik yaitu matrik IFE (Internal
Factor Evaluation) dan matrik EFE (External Factor Evaluation).
a. Matrik IFE (Internal Factor Evaluation)
Matris IFE digunakan utntuk mengetahui faktor-faktor internal
perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dianggap penting. Langkah-langkah analisisnya sebagai berikut :
· Membuat daftar faktor-faktor dominan (key factor) yang terdiri
dari 5 sampai 20 faktor, baik kekuatan dan kelemahan, usahakan
spesifik.
· Menentukan untuk tiap-tiap faktor sebuah bobot tertentu. Bobot
ini bernilai berkisar antara 0,0 dan 1,0. Bobot merupakan
indikasi dari derajat penting tidaknya masing-masing faktor itu
secara relatif mempengaruhi kesuksesan perusahaan didalam
industri yang dijalaninya. Total bobot dari seluruh faktor harus
sama dengan 1,0.
· Menentukan nilai rating dalam skala 1 sampai 4 untuk tiap
faktor dominan. Nilai rating merupakan degree of severity atau
effectiveness kondisi perusahaan berkaitan dengan faktor
tersebut. Nilai 4 = superior, 3 = diatas rata-rata, 2 = dibawah
rata-rata, 1 = buruk sekali.
· Mengkaitkan nilai rating pada tiap faktor untuk mendapatkan
skor bobot (weighted score).
· Total skor bobot merupakan penjumlahan dari skor bobot tiap
faktor. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
menandakan posisi perusahaan secara internal adalah lemah, dan
jika nilainya diatas 2,5 menunjukkan posisi perusahaan secara
internal kuat. Contoh matrik IFE dapat dilihat pada tabel 2.2 :
Tabel 2.2. Contoh matrik IFE (Internal Factor Evaluation)
FAKTOR KODE BOBOT RATING SKOR
STRENGTH S1
S2
S3
0,30
0,15
0,05
....
....
....
....
....
....
WEAKNESS W1
W2
W3
0,30
0,15
0,05
....
....
....
....
....
....
TOTAL 1,00
b. Matrik EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Matris EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal
perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal
yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di
pasar industri dimana perusahaan berada, dan data eksternal relevan
lainnya. Langkah-langkah analisisnya dijelaskan sebagai berikut :
· Membuat daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak
penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha (critical success
factor) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal peluang
dan ancaman bagi perusahaan.
· Menentukan bobot dari critical success factor. Total bobot dari
seluruh faktor harus sama dengan 1,0.
· Menentukan nilai rating dalam skala 1 sampai 4 untuk tiap
critical success factor. Nilai rating merupakan degree of
severity atau effectiveness kondisi perusahaan berkaitan dengan
faktor tersebut. Nilai 4 = sangat bagus, 3 = diatas rata-rata, 2 =
dibawah rata-rata, 1 = buruk sekali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
· Mengkaitkan nilai rating pada tiap faktor untuk mendapatkan
skor bobot (weighted score).
· Total skor bobot merupakan penjumlahan dari skor bobot tiap
faktor. Nilai rata-rata adalah 2,5 menandakan posisi perusahaan
lemah dalam merespon peluang dan mengatasi ancaman yang
ada, dan jika nilainya diatas 2,5 menunjukkan posisi
perusahaan merespon dengan baik peluang dan mengatasi
ancaman yang ada. Jika total skor 4,0 mengidentifikasi bahwa
perusahaan merespon dengan cara luar biasa terhadap peluang-
peluang. Sementara jika total skor 1,0 menunjukkan bahwa
perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau
tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal. Contoh matrik
EFE dapat dilihat pada tabel 2.3 :
Tabel 2.3. Contoh matrik EFE (Eksternal Factor Evaluation)
FAKTOR KODE BOBOT RATING SKOR
OPPORTUNITY O1
O2
O3
0,30
0,15
0,05
....
....
....
....
....
....
THREAT T1
T2
T3
0,30
0,15
0,05
....
....
....
....
....
....
TOTAL 1,00
2. Pada tahap Matching Stage dilakukan perhitungan matrik SWOT dan
matrik Internal-Eksternal (IE). Hal pertama yang harus dilakukan adalah
mengisi komponen SWOT pada sel yang ada, dan setelah itu proses untuk
mengembangkan strategi alternatif dengan memperhatikan kesesuaian
antara faktor lingkungan internal dengan eksternal.
a. Matrik SWOT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Format matrik SWOT adalah seperti pada tabel 2.4 :
Tabel 2.4. Format matrik SWOT
STRENGTH:
S1=
S2=
S3=
WEAKNESS:
W1=
W2=
W3=
OPPORTUNITY:
O1=
O2=
O3=
S/O STRATEGIES
1.
2.
3.
W/O STRATEGIES
1.
2.
3.
THREAT:
T1=
T2=
T3=
S/T STRATEGIES
1.
2.
3.
W/T STRATEGIES
1.
2.
3.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengisi item-item SWOT pada
sel yang ada, dan setelah itu proses untuk mengembangkan alternative
strategi dengan memperhatikan kesesuaian antara faktor lingkungan
internal dengan eksternal. Analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
i. S-O Analysis, yaitu melakukan analisis bagaimana kekuatan dapat
digunakan untuk memanfaatkan keuntungan dengan datangnya
peluang. Dari analisis tersebut kemudian dibuat daftar beberapa
strategi yang dapat digunakan, disebut strategi S/O
ii. W-O Analysis, yaitu analisis bagaimana kelemahan dapat ditutupi
ataupun diatasi dengan memanfaatkan keuntungan berupa
datangnya peluang. Dari analisis tersebut kemudian dibuat daftar
beberapa strategi yang dapat digunakan, disebut strategi W/O
iii. S-T Analysis, yaitu melakukan analisis bagaimana kekuatan dapat
digunakan untuk mengatasi atau meminimalisasi datangnya
ancaman yang cenderung menghambat uantuk pencapaian tujuan
atau pemanfaatan peluang. Dari analisis tersebut kemudian dibuat
daftar beberapa strategi yang dapat digunakan, disebut strategi S/T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
iv. W-T Analysis, yaitu melakukan analisis bagaimana kelemahan
dapat diatasi untuk meminimalisasi datangnya ancaman yang
cenderung menghambat untuk pencapaian tujuan dan pemanfaatan
peluang. Dari analisis tersebut kemudian dibuat daftar beberapa
strategi yang dapat digunakan, disebut strategi W/T.
Alternatif strategi yang dihasilkan harus secara logis konsisten dengan
berbagai aspek internal perusahaan, sesuai dengan kecenderungan
eksternal yang ada dan secara realistic dapat dilaksanakan (feasible)
b. Matrik Internal-Eksternal (IE)
Matrik IE bermanfaat untuk memposisikan suatu Strategic Business
Unit (SBU) perusahaan ke dalam matriks yang terdiri atas 9 sel.
Matriks IE terdiri dari 2 dimensi, yaotu total skor dari matriks IFE pada
sumbu X dan total Skor dari matriks EFE pada sumbu Y. Perlu diingatkan
kembali bahwa masing-masing SBU perusahaan harus membentuk matriks
IFE dan Matrik EFE-nya
Matriks IE bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan ke
dalam matriks yang terdiri dari 9 sel. Matriks IE terdiri dari dua dimensi
yakni total skor dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks
EFE pada sumbu Y. Matriks IE (Internal-Eksternal) dapat dilihat pada
gambar 2.2 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Businees Sektor 4.00
Prospects
Atracrtive
Moderate
Unattractive
1.00
Excellent Moderate Weak
4.00 1.00
Business Strength
Sumber : Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit Gramedia,
1997, hal 163.
Gambar 2.2. Internal-Eksternal (IE) Matriks
Dari posisi perusahaan pada kesembilan sel tersebut dapat diberikan
alternative strateginya sebagai berikut :
a. SBU yang berada pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai
Grow atau Build. Strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti
market penetration, market development dan product development.
Strategi yang juga bisa dipilih adalah strategi integrasi, seperti
backward, forward dan horizontal integration.
b. SBU yang berada pada sel III, V atau VII dapat digambarkan sebagai
Hold atau Maintain. Strategi yang cocok adalah market penetration
atau product development
I
Invest/Grow
Maintain
Seek cash flow
II
Identify Weakness
Built Srength
III
Dominate/Divest
Joint Venture
IV
Selective segment
Maintain position
Invest strongly
V
Selective
Strategies
VI
Minimize to invest
Divest
VII
Maintain position
Seek cash flow
Invest maintenance
VIII
Specialize
Seek niche
IX
Harvest/Divest
Combine/License
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c. SBU yang berada pada sel VI, VIII atau IX strateginya adalah Harvest
atau Divesture.
Perusahaan yang paling sukses adalah perusahaan yang mampu
mengendalikan bisnis yang berada pada sel I
3. Tahap Decision Stage
Karena dari matching stage didapatkan tiga alternative strategi maka
analisis selanjutnya harus menggunakan Quantitative Strategic Planning
Matrix (QSPM) atau metode lainnya agar dapat menghasilkan alternative
yang sesuai.
Dari beberapa alternative yang didapatkan, dipilih strategi yang terbaik
dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Teknik ini secara ojective memberikan penilaian strategi mana yang
terbaik. Quantitative Strategic Planning Matrix menggunakan input dari
matriks ekternal, matriks internal, matriks SWOT, matriks IE, yang
digunakan sebagai informasi untuk membuat Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM). Quantitative Strategic Planning Matrix
berdasarkan factor-faktor kunci yang ada mengidentifikasi faktor-faktor
sebelumnya. Seperti alat-alat analisis formulasi strategi lainnya,
Quantitative Strategic Planning MatrixI juga membutuhkan intuitive
judgement yang baik.
Prosedur atau langkah-langkah analisis menggunakan QSPM adalah :
1. Buat daftar faktor internal dan eksternal pada kolom kiri QSPM.
Faktor-faktor ini diambil dari analisis SWOT sebelumnya
2. Berikan bobot untuk setiap faktor internal dan eksternal tersebut.
Bobot ini identik dengan bobot pada analisis sebelumnya
3. Gunakan matriks unutk melakukan identifikasi strategi yang
mungkin harus digunakan dengan menempatkan strategi pada
bagian atas matriks dan usahakan agar setiap strategi adalah
mutually exclusive.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4. Tentukan Attractiveness Score (AS), sebuah angka numerik yang
merupakan indikasi dari bobot relative setiap strategi.
Attractiveness Scores ditentukan dengan menghitung tiap faktor
internal dan faktor eksternal, satu persatu, dengan bertanya, “
Apakah faktor ini terpengaruh oleh strategi yang dipilih?” Nilai
Attractiveness Scores adalah 1 = tidak attractive, 2 = sedikit
attractive, 3 = cukup attractive, dan 4 = sangat attractive.
5. Hitung Total Attractiveness Score (TAS) sebagai produk dari
perkalian antara bobot dengan Attractiveness Scores (AS) untuk
tiap baris.
Hitung jumlah (Sum of Total Attractiveness Scores). Skor yang tertinggi
menunjukkan strategi yang harus dipilih.
2.2.5. Program Microsoft Excel
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi
lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft
Corporation untuk system operasi Microsoft Windows dan Mac.OS. Aplikasi ini
memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang dengan menggunakan strategi
marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Excel sebagai salah satu program
komputer yang populer digunakan didalam komputer mikro hingga saat ini.
Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak
digunakan oleh banyak pihak.
Excel merupakan program spreadsheet pertama yang mengizinkan pengguna
untuk mendefinisikan bagaimana tampilan dari spreadsheet yang mereka sunting.
Excel menawarkan banyak keunggulan antarmuka jika dibandingkan dengan
program spreadsheet yang mendahuluinya,. Excel juga menawarkan perhitungan
kembali terhadap sel-sel yang cerdas, di mana hanya sel yang berkaitan dengan
sel tersebut saja yang akan diperbarui nilainya (dimana program-program
spreadsheet lainnya akan menghitung ulang keseluruhan data atau menunggu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
perintah khusus dari pengguna. Selain itu, fitur pengolahan grafik yang sangat
baik pada program Excel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Persiapan Penelitian
Pada kegiatan persiapan penelitian dilakukan kajian literatur, yang bertujuan
untuk menemukan hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian tujuan penelitian,
faktor-faktor internal dan eksternal kontraktor golongan besar di DKI Jakarta
dengan sub bidang pekerjaan jalan dan jembatan, faktor-faktor yang berpengaruh
dalam persaingan, dan menentukan pilihan-pilihan alternatif strategis secara cepat
dan handal menggunakan Microsoft Excel.
3.2 Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kontraktor golongan besar yang berlokasi di
wilayah DKI Jakarta. Kontraktor tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Mempunyai sertifikat dan pendaftaran legal (meliputi akte pendirian
perusahaan, SIUJK, Sertifikat Tanda Daftar Perusahaan, NPWP, SK
Perusahaan Kena Pajak).
2. Dapat mewakili kontraktor besar dengan sub bidang jalan dan jembatan
yang tergabung dalam AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia).
3. Pengalaman perusahaan minimal 5 tahun.
Responden yang mengisi kuesioner harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Mengetahui profil internal perusahaan
2. Mengetahui keadaan lingkungan industri jasa konstruksi
3. Memiliki kemampuan koordinasi fungsi-fungsi teknis, pemasaran, dan
pengembangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Dari ketentuan tersebut di atas, responden adalah orang yang benar-benar
mengetahui kondisi perusahaan seperti personil di bawah ini :
1. Direktur
2. General Manajer
3. Manajer
4. Kepala Cabang
5. Kepala Proyek
6. Engineer
3.3 Tahap dan Prosedur Penelitian
Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara
sistematis sesuai dasar teori permasalahan sehingga diperoleh analisa yang akurat
dalam mencapai tujuan penelitian. Tahapan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Tahap 1 : Kajian Literatur
Pada tahap ini, bertujuan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan penelitian, faktor-faktor internal dan eksternal yang dominan pada
perkembangan perusahaan kontraktor yang menangani pekerjaan jalan dan
jembatan.
Tahap 2 : Pembuatan Desain Kuesioner
Setelah dilakukan kajian literatur, kemudian dilakukan pembuatan desain
kuesioner yang baik yang bertujuan mencari pertanyaan-pertanyaan yang relevan
dengan tujuan dan obyek penelitian.
Tahap 3 : Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara sumber data dengan masalah
penelitian yang akan dipecahkan (Moh. Nazir, 1983 : 221).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Wawancara yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung berupa
wawancara terhadap sumber-sumber data pada seluruh tingkatan manajemen
perusahaan untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang diperlukan.
Metode ini digunakan terutama untuk melakukan konfirmasi dan melengkapi
data-data yang telah diperoleh melalui metode dokumentasi. Metode ini juga
digunakan untuk mendapatkan data primer dalam penentuan rating nilai pengaruh
faktor strategi eksternal dan internal.
Studi Pustaka digunakan dengan maksud untuk mendapatkan konsep-konsep
teoritis melalui referensi kepustakaan mengenai manajemen strategi,implementasi
strategi fungsional dan lain-lain.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Di dalam membuat kuesioner perlu
diperhatikan bahwa kuesioner disamping bertujuan untuk menampung data sesuai
kebutuhan, juga merupakan suatu kertas kerja yang harus ditatalaksanakan dengan
baik. Berikut ini adalah contih sederhana di dalam membuat kuesioner. Emory
(1995) dalam Robert Eddy S (2007 : 19) mengatakan bahwa ada empat komponen
inti dari sebuah kuesioner. Keempat komponen tersebut adalah :
1. Adanya subyek yaitu individu atau lembaga yang melakukan penelitian.
2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden turut
serta mengisi secara aktif dan obyektif dari pertanyaan maupun pertanyaan
yang tersedia.
3. Ada petunjuk pengisian kuesioner, dan petunjuk yang tersedia harus
mudah dimengerti
4. Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat jawaban, baik
secara tertutup, semi tertutup/terbuka. Dalam membuat pernyataan jangan
sampai lupa isian untuk identitas dari responden (Husein Umar, 2002 :
171-172).
Data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer diambil dari beberapa kontraktor golongan besar yang berlokasi di wilayah
Jakarta. Metode pengambilan data primer adalah dengan kuesioner dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
wawancara. Kuesioner disampaikan langsung kepada responden ketika mengisi
kuesioner dengan maksud agar responden dapat menanyakan hal-hal yang kurang
jelas dan juga agar peneliti sekaligus melakukan wawancara sehubungan dengan
jawaban responden. Data sekunder yang diambil mengenai data statistik sektor
konstruksi, diantaranya adalah kualifikasi kontraktor dan jumlah kontraktor di
Jakarta.
Tahap 4 : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam menganalisis data, digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab
perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan
ancaman dari luar yang harus dihadapinya. Tujuan analisis dengan teknik
deskriptif adalah membuat deskripsi gambaran yang sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta- fakta yang diteliti di lapangan yang kemudian dianalisis dengan
bantuan program Microsoft Excel. Microsoft Excel adalah program kedua yang
mendasar dalam suatu komputer setelah Microsoft Word, keduanya saling
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Microsoft Excel sangat berguna untuk
masalah-masalah analisis perhitungan bahkan mengolah data pun juga bisa dicatat
dalam program ini. Para ahli komputer menciptakannya untuk mempermudah kita
menganalisis data dalam kehidupan kita.
1. Pemodelan analisis SWOT menggunakan program Microsoft Word
Data hasil kuesioner berupa faktor-faktor kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang menggunakan
skala ordinat Likert, analisis data menggunkan metode statistic non parametric
yaitu dengan menggunakan uji tanda (signtest). Menurut Fred R. David (2000)
analisis SWOT dilakukan dengan menggambarkan matriks Evaluasi Faktor
Internal (Internal Factor Evaluation) dan matriks. Evaluasi Faktor Eksternal
(External Factor Evaluation). Proses analisi dilakukan melalui tahap-tahap
sebagai berikut :
a. Pemilahan faktor-faktor SWOT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh responden, faktor-faktor internal
dan eksternal yang ada dipilah dahulu kedalam kelompok Strength, Weakness,
Opportunities, dan Threats dengan cara :
i) Skala ordinal Likert untuk rating ditransformasikan terlebih dahulu
menjadi nilai sebagai berikut :
Sangat lemah : -2 Lemah : -1
Sedang : 0 Kuat : 1
Sangat kuat : 2
ii) Nilai rating yang sudah ditransformasi dikalikan dengan bobot (hasil
kuesioner) untuk masing-masing faktor.
iii) Hasil perkalian untuk masing-masing faktor dijumlahkan dari seluruh
responden.
iv) Tiap faktor internal dan eksternal diurutkan dari jumlah nilai yang
besar.
v) Lima faktor teratas dimasukkan dalam kelompok Strength atau
Opportunities, lima faktor terbawah dimasukkan dalam kelompok
Weakness atau Threats.
b. Penentuan rating faktor-faktor SWOT
Setelah dilakukan pemilahan tiap kelompok faktor-faktor SWOT, maka
selanjutnya dihitung nilai rata-rata rating dalam skala 1-4.
c. Penentuan bobot relatif faktor SWOT
Untuk menghitung bobot relatif faktor, terlebih dahulu menghitung Severity
Index dari tiap faktor SWOT. Untuk faktor Strength/Weakness dibuat dalam
satu set, demikian pula untuk faktor-faktor Opportunities/Threats dibuat
dalam satu set tersendiri, sehingga pada akhirnya jumlah boobot untuk faktor-
faktor S/W adalah 1, dan ketentuan ini juga berlaku untuk faktor-faktor O/T.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Rumus pengukuran Severity Index (Is) adalah :
Is = (3.1)
Dimana :
ai = nilai skala Likert yang menyatakan bobot yang diberikan kepada respon
ke-i
xi = ni/ N
ni = jumlah frekuensi jawaban yang menjawab bobot tertentu
N= jumlah total responden
Berdasarkan nilai Severity Index dilakukan analisis rangking dengan
mengurutkan terlebih dahulu faktor-faktor S/W dan O/T berdasarkan nilai
Severity Index dari yang terbesar. Selisih Severity Index kemudian
ditransformasikan ke skala Saaty dengan ketentuan seperti pada tabel 3.1.
jumlahkan nilai hasil transformasi untuk nilai faktor, kemudian dihitung nilai
eigen value-nya. Dari nilai eigen valuedilakukan pembulatan (bila perlu)
sehingga diperoleh bobot faktor relatif yang selanjutnya digunakan untuk
perhitungan matriks IFE dan EFE. Transformasi dari Severity Index ke skala
Saaty dapat dilihat pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1. Transformasi dari Severity Index ke skala Saaty
Selisih Severity Index Skala Saaty Arti
0 -5 1 Equally important than others
6 – 10 2 Between 1 and 3
11 – 15 3 Slightly important than others
16 – 20 5 Essentially important than others
21 – 30 7 Obviously important than others
31 keatas 9 Absolutely important than others
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Setelah analisis lingkungan internal berhasil mengidentifikasi faktor-faktor
strategik internal yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan
pada industri yang dijalaninya, baik yang merupakan faktor kekuatan maupun
kelemahan, maka kemudian didapat suatu daftar rincian faktor-faktor strategi
internal.Dari daftar tersebut, perusahaan dapat menyusun matrik IFE. Dari
matrik IFE dapat diketahui posisi dan profil lingkungan internal perusahaan.
e. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Matriks ini memuat rincian faktor-faktor strategik eksternal, juga memuat
rating bobot kepentingan masing-masing faktor strategik eksternal dan rating
nilai pengaruh masing-masing faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Dari matrik EFE dapat diketahui posisi dan profil
lingkungan eksternal perusahaan. Profil lingkungan eksternal perusahaan
sering disebut juga profil peluang dan ancaman dari lingkungan.
f. Matriks IE (Internal-Eksternal)
Strategi ditingkat unit bisnis yang ditentukan melalui I/E matrik di atas adalah
strategi secara garis besar. Detail strategi tersebut, akan dapat diketahui
menggunakan teknik berupa SWOT matrik, serta memperhatikan kebijakan-
kebijakan di tingkat korporat (perusahaan holding) sebagai structural
conditioner.
g. Matriks SWOT
Matrik SWOT merupakan matrik yang disusun dengan menggunakan variabel
berupa faktor peluang (O), ancaman (T), kekuatan (S), dan kelemahan (W),
yang telah terlebih dahulu diidentifikasi dalam daftar rincian faktor-faktor
strategi eksternal dan internal. Matriks SWOT seperti pada gambar 3.1 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
IFE EFE
STRENGTHS (S) Rincian Faktor-faktor Strategik Internal Berbentuk Kekuatan
WEAKNESSES (W) Rincian Faktor-faktor Strategik Internal Berbentuk Kelemahan
OPPORTUNITIES (O) Rincian Faktor-faktor Strategik Eksternal Berbentuk Peluang
STRATEGI S-O Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI W-O Strategi dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATS (T) Rincian Faktor-faktor Strategik Eksternal Berbentuk Ancaman
STRATEGI S-T Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI W-T Strategi dengan meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit
Gramedia, 1997, hal 31.
Gambar 3.1. SWOT Matriks
Matriks ini akan menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi di
tingkat unit bisnis, yaitu strategi S-O, strategi W-O, dan strategi W-T dengan
penjelasan sebagai berikut :
· Strategi S-O
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yang ingin
tumbuh secara cepat, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
· Strategi S-T
Strategi ini dibuat dengan cara menggunakan seluruh kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
· Strategi W-O
Strategi ini diterapkan dengan tujuan agar perusahaan dapat
memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
· Strategi W-T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat sangat defensif
dengan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Melalui strategi ini, strategi di tingkat unit bisnis dalam bentuk detail dapat
ditentukan dengan melakukan pilihan yang paling tepat terhadap alternatir-
alternatif strategi S-T, S-O, W-T, dan W-O.
h. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning)
Teknik ini secara ojective memberikan penilaian strategi mana yang terbaik.
Quantitative Strategic Planning Matrix menggunakan input dari matriks
ekternal, matriks internal, matriks SWOT, matriks IE, yang digunakan
sebagai informasi untuk membuat Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM). Quantitative Strategic Planning Matrix berdasarkan factor-faktor
kunci yang ada mengidentifikasi factor-faktor sebelumnya.
Tahap 5 : Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari analisis data harus dapat menjelaskan rumusan
masalah yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor
baik internal maupun eksternal yang dominan pada perkembangan industri jasa
konstruksi, khususnya perusahaan kontraktor yang menangani pekerjaan jalan dan
jembatan di Jakarta, dan untuk mengetahui posisi perusahaan yang menangani
pekerjaan jalan dan jembatan di wilayah Jakarta apakah cukup kuat atau lemah
baik secara internal maupun eksternal dalam merespon peluang dan mengatasi
ancaman yang ada pada industri jasa konstruksi secara cepat dan handal dengan
menggunakan program Microsoft Excel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
DIAGRAM ALIR
Gambar 3.2 Diagram Alir
Melakukan analisis data penelitian dan pembahasan dengan menggunakan Ms. Excel : Pemilahan Faktor SWOT Penentuan Rating Faktor SWOT Penentuan Bobot Relatif Faktor SWOT Matriks IFE Matrik EFE Matrik IE Matrik SWOT Matrik QSPM
Pengumpulan data :
Wawancara
Observasi ke Lapangan
Survey Lapangan :
Menentukan Kontraktor
Pembuatan desain kuisioner
Persiapan :
Merumuskan masalah
Menentukan tujuan penelitian
Menentukan metode yang digunakan
MULAI
Kesimpulan
Saran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data dan Pembahasan
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities)
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan misi tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan.
Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Dalam
kondisi yang ada saat ini analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan
(Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Analisa SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.
4.1.1 Hasil Studi Literatur
Faktor internal adalah faktor yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada
di dalam perusahaan, yang sepenuhnya dapat dikendalikan oleh perusahaan
tersebut, antara lain :
1. Modal (Finansial)
2. Tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
3. Peralatan
4. Metode Konstruksi
5. Material
6. Kerjasama Tim (Team Work)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
7. Jaringan Kerja (Network)
8. Pengendalian Kualitas (Quality Control)
9. Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan
10. Faktor Keselamatan
11. Supplier
12. Manajemen Produktivitas
13. Struktur Organisasi Perusahaan
14. Standarisasi Program dan Prosedur Kerja
15. Sistem Manajemen Informasi dan Komputerisasi
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor- faktor yang mencakup lingkungan
eksternal yang berada di luar perusahaan, meliputi berbagai faktor yang umumnya
berada di luar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya, antara lain :
1. Dukungan pemerintah
2. Praktek KKN
3. Situasi Politik
4. Nilai Tukar Rupiah
5. Suku Bunga Pinjaman
6. Undang Undang Jasa Konstruksi dan Peraturan Baru
7. Isu Lingkungan
8. Kepercayaan Klien
9. Otonomi Daerah
10. Kompetitor
4.1.2 Hasil Kuesioner dan Wawancara
Penelitian ini mengambil data primer dan data sekunder yang digunakan sebagai
dasar perhitungan analisisnya. Data primer diambil dari 13 kontraktor golongan
besar sub bidang pekerjaan jalan raya dan jembatan yang berlokasi di wilayah
DKI Jakarta. Data sekunder yang diambil mengenai data statistik sektor jasa
konstruksi, diantaranya adalah kualifikasi kontraktor dan jumlah kontraktor di
DKI Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
4.1.2.1. Umum
Dalam penelitian ini, data primer yang diambil adalah data dari Asosiasi
Kontraktor Indonesia (AKI) yang beranggotakan 130 perusahaan jasa konstruksi
grade 6, 7 yang terdapat di wilayah DKI Jakarta.
Dari jumlah tersebut diambil 13 kontraktor besar yang dijadikan data dalam
penelitian ini. Kontraktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. PT. Wijaya Karya
2. PT. Adhi Karya
3. PT. Waskita Karya
4. PT. Istaka Karya
5. PT. Hutama Karya
6. PT. Nindya Karya
7. PT. Pembangunan Perumahan (PP)
8. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama
9. PT. Brantas Abipraya
10. PT. Multibangun Adhitama Konstruksi
11. PT. Pembangunan Sarana Perkasa
12. PT. Obayashi Corp
13. PT. Conbloc Infratecno
4.1.2.2. Modal
Hasil kuesioner terhadap kontraktor menunjukkan bahwa 56,67% kontraktor besar
lebih banyak menggunakan modal dari pihak lain, dan 43,33% menggunakan
modal sendiri. Hal ini dikarenakan kontraktor golongan besar yang menjadi
responden rata-rata merupakan kontraktor milik BUMN, dimana bagian saham
atas BUMN sebanyak 51% merupakan saham pemerintah, sehingga modal
pengerjaan suatu proyek menggunakan modal dari pihak perencana proyek.
(Dapat dilihat pada Gambar 4.1). Hampir semua kontraktor mengikuti program
asuransi dari badan asuransi yaitu sebesar 93,33%. Sebanyak 30 responden dari
kontraktor besar memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan bank sebesar >Rp. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
56,67%
43,33%
a. Ya
b. Tidak
milyar, karena kontraktor besar rata- rata mengerjakan suatu proyek besar dengan
jumlah biaya yang besar.
Persentase Modal Yang Digunakan Perusahaan
Gambar 4.1. Grafik Persentase Modal Yang Digunakan Perusahaan
4.1.2.3. Sumber Daya Manusia
Sistem perekrutan karyawan yang dilakukan di perusahaan responden lebih
memanfaatkan pada Teknologi yaitu melalui Internet sebesar 96,67%. Hal ini
dikarenakan sangat efektif dan efisien. Pihak perusahaan hanya mengumpulkan
data pelamar dan kemudian diolah dengan komputer sehingga bisa melihat profil
pelamar yang sesuai dengan persyaratan tanpa harus membaca satu per satu
lamaran yang dalam bentuk hardcopy (apply via pos). Selain itu, perusahaan
dapat mengurangi sampah kertas bekas akibat banyaknya surat lamaran hardcopy
yang tidak masuk kualifikasi persyaratan perusahaan. Tenaga Kerja Administrasi
dan Teknik terdiri dari 1-25% merupakan lulusan SD dan S2 dan 26-50%
merupakan lulusan diploma dan S1. Untuk menjadikan SDM yang berkualitas,
perusahaan melakukan pelatihan baik bagi karyawan lama maupun yang baru
masuk serta mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Sebanyak
66,67% perusahaan mempunyai karyawan ahli bidang air, 96,67% ahli bidang
transportasi, dan 83,33% ahli Gedung Bangunan. Hasil kuesioner menghasilkan
komposisi jumlah sumber daya manusia dalam kontraktor adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
13,33%
86,67%
a. Tidak
b. Ya
4.1.2.4. Peralatan
Kemajuan perkembangan teknologi yang sangat cepat berpengaruh juga terhadap
perkembangan peralatan konstruksi. Teknologi tinggi memudahkan pekerjaan dan
user friendly terus dikembangkan. Peralatan merupakan salah satu pendukung
suatu proyek berjalan dengan lancar. Perusahaan responden sebagian besar
mempunyai peralatan pendukung suatu proyek sebanyak 86,67% dan pada proyek
tertentu melakukan sewa alat sebanyak 96,67%. Dasar menentukan alat yang akan
dipakai yaitu dengan melihat keseimbangan antara kualitas dan biaya. Grafik
persentase kepemilikan peralatan dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Grafik Persentase Kepemilikan Peralatan
4.1.2.5. Metode Konstruksi
Tiap-tiap perusahaan responden memiliki metode konstruksi yang khas dalam
mengerjakan suatu proyek dengan tetap mengacu pada prinsip ilmu teknik sipil
yaitu sebesar 83,33%. Hal ini dikarenakan antara proyek yang satu dengan yang
lain selalu mempunyai permasalahan yang berbeda-beda walaupun dalam jenis
proyek yang sama. sehingga kontraktor akan selalu terus mempunyai inovasi baru
dan mengembangkan ilmunya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal
ini menjadikan perusahaan kontraktor harus mempunyai buku panduan/literatur
ilmu teknik sipil yaitu sebanyak 76,67% perusahaan. Dengan mempunyai
literatur, maka karyawan juga harus selalu mengupdate ilmunya. Perusahaan
responden sebanyak 83,33% mempunyai komitmen akan memberikan
penghargaan bagi karyawan yang memberikan kontribusi dalam menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
16,67%
83,33%
a. Tidak
b. Ya
inovasi baru pengerjaan suatu proyek. Persentase pemberian penghargaan khusus
bagi karyawan yang menemukan suatu inovasi baru seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.3. Grafik Persentase Pemberian Penghargaan Khusus Bagi Karyawan
Yang Menemukan Suatu Inovasi Baru
4.1.2.6. Material
Material merupakan faktor penting agar suatu proyek terwujud. Sebuah
perusahaan kontraktor harus pintar dalam memilih material yang sesuai dengan
kualifikasi kontrak yaitu kualitas tinggi dengan harga seminimal mungkin. Hal
tersebut merupakan strategi perusahaan responden dalam memilih suatu material.
Selama ini, perusahaan responden sebanyak 90% tidak mengalami kesulitan
mendapatkan material yang dimaksud. Selain melihat kualitas dan biaya,
perusahaan juga menyiasati dengan melihat cash flow keuangan agar perusahaan
terus berjalan dan berkesinambungan antara proyek satu dengan yang lain dengan
cara membeli material secara kredit/cicilan. Dari kuisioner, terdapat 90%
perusahaan responden melakukan sistem pembayaran secara kredit. Grafik
persentase strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal material dapat
dilihat pada gambar 4.4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
100,00%
0,00%
0,00%
a.Kualitas/produktivitas
b. Seimbangkualitas danbiaya
c. Penghematanbiaya
90,00%
10,00%
a. Ya
b. Tidak
Gambar 4.4. Grafik Persentase Strategi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Dalam
Hal Material
4.1.2.7. Team Work
Teamwork atau Kerjasama merupakan kunci suatu kegiatan berhasil dan sesuai
dengan tujuan. Menjalankan suatu proyek jika tanpa kerjasama yang baik, maka
proyek tidak akan berjalan dengan semestinya dan proyek bisa bubar di tengah
jalan. Kerjasama ini harus dilakukan dari level manajemen sampai dengan level
Office Boy sekalipun. Hal ini dikarenakan, setiap orang mempunyai peranan
masing-masing dalam proyek sesuai tugas dan tanggungjawabnya yang saling
berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lain. Sebanyak 90% Perusahaan
responden mempunyai kerjasama yang baik dalam menjalankan bisnis
perusahaannya. (Dapat dilihat pada Gambar 4.5). Membentuk teamwork yang
baik dan solid dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti; mengadakan team
building, family gathering, rapat koordinasi secara berkala dan lain-lain.
Gambar 4.5. Grafik Persentase Kepemilikan Tim Yang Baik/Solid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4.1.2.8. Network
Persaingan dunia bisnis selalu menjadikan suatu perusahaan harus memutar otak
lebih keras untuk mendapatkan suatu proyek agar bisnisnya berjalan sehingga
mampu menghidupi perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan
hubungan dengan semua pelaku bisnis seperti institusi pemerintah, swasta,
perusahaan kontraktor lain, supplier, institusi keuangan, komunitas kontraktor dan
lain-lain. Perusahaan responden lebih mementingkan menjalin hubungan dengan
institusi pemerintah (100%), swasta (96,67) dan institusi keuangan (96,675).
(Seperti pada Gambar 4.6). Selain itu, perusahaan juga bergabung dalam asosiasi
atau komunitas kontraktor agar lebih mudah mendapatkan informasi tentang
tender suatu proyek dan update perkembangan bisnis konstruksi. Perusahaan
memiliki strategi mengembangkan network dengan berbagai cara seperti :
· melalui kinerja proyek yang memenuhi ketentuan
· pengalaman yang dimiliki dan kinerja kerja yang positif
· win-win solution dengan owner dan kualitas pekerjaan dan pelayanan after
sales
· dengan pendekatan marketing, hasil kerja yang memuaskan, harga yang
kompetitif, dsb
· memberikan keuntungan/kelebihan yang akan diperolehnya dapat tepat
waktu, mutu/quality, dan biaya
· membuat proposal dan menyampaikan company profile disertai
pengalaman kerja perusahaan, lapangan keuangan, neraca, daftar
peralatan, SDM, dll
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
96,67%
86,67%
96,67%
100,00%93,33%
96,67%
93,33%
76,67%
a. Kontraktor lain
b. Konsultan
c. Supplier
d. Owner pemerintah
e. Owner swasta
f. Institusi keuangan
g. Badan pmrintah terkait
h. Lembaga pelayanan
Gambar 4.6. Grafik Persentase Jumlah Pihak Lain Yang Bekerjasama Dengan
Perusahaan
4.1.2.9. Quality Control
Perusahaan yang baik sudah memiliki pengendalian kualitas (Quality Control)
dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini sangat penting, karena pihak owner/rekanan
akan lebih puas menerima hasil pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditentukan
dan tepat waktu. Quality Control dilakukan untuk semua kegiatan baik dari segi
administrasi, teknis, pemilihan material, penggunaan metode pekerjaan dan lain-
lain yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan tersebut. Semua
perusahaan responden (100%) berpendapat bahwa quality control sangatlah
penting yaitu dengan melakukan Sertifikasi Internasional seperti ISO 9001. Hal
ini dapat mengangkat prestise perusahaan dan owner akan lebih yakin
memberikan pekerjaan kepada perusahaan yang memiliki sertifikasi tersebut,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Perusahaan responden
berpendapat bahwa sertifikasi diperlukan karena untuk memenuhi standard dlm
persaingan bisnis, mengontrol mutu, biaya dan waktu, menjaga kesamaan hasil
produk antara implikasi dan spek di semua lokasi pekerjaan,
Standarisasi&komitmen perusahaan lebih jelas, menguntungkan dari segi
marketing, menjamin standar yg telah ditetapkan berjalan sesuai rencana, ada
standar yang jelas untuk menjadi acuan serta hal tersebut juga dapat
meningkatkan kepercayaan partner kerja apabila memiliki sertifikasi
Internasional. Grafik persentase jumlah perusahaan yang memiliki Quality
Control dapat dilihat pada gambar 4.7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
100,00%
0,00%
a. Ya
b. Tidak
Gambar 4.7. Grafik Persentase Jumlah Perusahaan Yang Memiliki Quality
Control
4.1.2.10. Pengalaman Perusahaan
Perusahaan yang memiliki pengalaman dibidangnya serta ahli dalam konstruksi
tertentu akan lebih mendapatkan prioritas dalam mendapatkan suatu proyek
tertentu. Semakin tua umur suatu perusahaan, semakin berpengalaman dalam
mengerjakan suatu proyek dan menjadi pertimbangan tersendiri bagi owner.
Perusahaan responden sudah menjalankan bisnisnya antara 20-50 tahun.
4.1.2.11. Manajemen Keselamatan
Keselamatan merupakan kunci utama selama mengerjakan proyek. Perusahaan
responden sudah mempunyai manajemen keselamatan yang baik dengan
menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), safety briefing, dan
pelatihan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penerapannya akan
berjalan lancar dengan memberikan simulasi terlebih dahulu terhadap tenaga kerja
yang terlibat dalam proyek, dan hal ini sudah dilakukan oleh semua perusahaan
responden. Selain memberikan pelatihan dan simulasi, pelaksanaannya juga harus
diawasi agar tetap dalam prosedur yang sudah ditentukan dengan cara kunjungan
direksi, safety patrol, safety talk, tool box meeting, audit K3LMP, audit internal
setiap bulan sekali dan audit eksternal setiap 6 bulan sekali, implementasi safety
target, monitoring QSHE per minggu, membentuk Departemen khusus Q-SHE
dan menempatkan personil khusus yang menangani masalah K3. Grafik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
100,00%
0,00%
a. Ya
b. Tidak
persentase perusahaan yang memiliki manajemen keselamatan dapat dilihat pada
gambar 4.8.
Gambar 4.8. Grafik Persentase Perusahaan Yang Mempunyai Manajemen
Keselamatan
4.1.2.12. Supplier
Supplier adalah teman yang mendukung berjalannya proyek untuk menyediakan
material ataupun alat yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menjalin hubungan yang
baik dengan supplier dapat mempercepat keinginan kita mendapatkan
material/alat yang dibutuhkan. Hal ini tentu harus didukung dengan sikap
perusahaan yang selalu tepat membayar utang dan dapat dipercaya. Perusahaan
dalam menentukan supplier juga memerlukan proses tertentu yaitu memiliki
daftar approve list supplier, seleksi supplier dengan tender dari produk dan
pricing time schedule, E-Training dan supplier harus tepat waktu dalam
pengiriman. Kualitas barang material/alat yang dikirim oleh supplier perlu
dievaluasi juga oleh perusahaan dengan tes bahan, uji material kepada pihak
ketiga atau pengecekan oleh QC maupun dengan uji laboratorium. Selain itu,
supplier yang perusahaan pilih harus bersedia dikembalikan barangnya jika tidak
sesuai dengan kualitas yang ditentukan. Sistem pembayaran perusahaan dalam hal
supplier dapat dilihat pada gambar 4.9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
16,67%
83,33%
a. Cash
b. Kredit
Gambar 4.9. Grafik Persentase Sistem Pembayaran Perusahaan Dalam Hal
Supplier
4.1.2.13. Manajemen Produktivitas
Produktivitas suatu perusahaan dapat dilihat dengan bagus tidaknya kinerja orang-
orang yang menjalankannya. Semua perusahaan responden melakukan evaluasi
produktivitas secara berkala minimal kurang lebih sebulan sekali dan berpendapat
bahwa faktor yang menentukan produktivitas tersebut tinggi dikarenakan Sumber
Daya Manusianya. Perusahaan mempunyai strategi untuk meningkatkan
produktivitas dengan cara meminimalkan beban usaha dan meningkatkan
pendapatan, menjadi pioneer dalam segala produk manajemen perusahaan, SDM
yang handal dan metode yang tepat, sesuai dengan visi dan misi perusahaan,
mencari SDM yang sesuai dan alat yang baik, menjalankan planning evaluating
dan controlling (Grafik persentase perusahaan dalam mengevaluasi pekerjaan
proyek dapat dilihat pada Gambar 4.10), melakukan pelatihan dan peningkatan
kemampuan SDM, peremajaan alat struktur permodalan, penggunaan teknologi
dan alat produksi yang tepat, penggunaan modal yang tepat, meningkatkan
efisiensi dalam bekerja, mengadakan reward bagi divisi/proyek yang dapat
menghasilkan produktivitas lebih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
46,67%
3,33%50,00%
10,00%10,00%
a. 1 minggu sekali
b. 2 minggu sekali
c. 1 bulan sekali
d. 3 bulan sekali
e. 6 bulan sekali
Gambar. 4.10. Grafik Persentase Perusahaan Dalam Mengevaluasi Pekerjaan
Proyek
4.1.2.14. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara
posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan (www.wikipedia.org). Ada enam elemen kunci yang perlu
diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur
(www.wikipedia.org), antara lain:
· Spesialisasi pekerjaan
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa
pekerjaan tersendiri.
· Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-
sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
· Rantai komando
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
· Rentang kendali
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien
dan efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
· Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan
terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah
lawan dari sentralisasi.
· Formalisasi
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Perusahaan responden sudah memiliki struktur organisasi yang baik dengan
membagi tugas dan tanggungjawabnya kepada setiap personil perusahaan dan
tidak terjadi tumpang tindih dalam pekerjaan.
4.1.2.15. Standard Operating Procedure (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan
tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah
berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan
tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Tujuan SOP adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh
satuan unit kerja perusahaan untuk mewujudkan good governance (Tjipto
Atmoko). Perusahaan responden sudah mempunyai SOP dan mensosialisasikannya
kepada karyawan dengan cara distribusi SOP ke masing-masing unit kerja,
melalui audit, melalui internet, pelatihan, rapat sosialisasi SOP, dan memberikan
penjelasan SOP pada saat karyawan pertama kali masuk. Pengawasan agar SOP
berjalan sesuai dengan komitmen dalam perusahaan, dilakukan oleh Sistem
Pengawasan Intern (SPI) dan audit internal maupun eksternal. Grafik perusahaan
yang sudah menggunakan (Standard Operating Procedure) dapat dilihat pada
gambar 4.11.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
100,00%
0,00%
a. Ya
b. Tidak
Gambar 4.11. Grafik Persentase Perusahaan Yang Sudah Menggunakan SOP
4.1.2.16. Sistem Manajemen Informasi (SMI) dan Komputerisasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah
tujuan dalam mendesain sistem baru.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregated) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base” (www.duniabaca.com).
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-
masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen,
baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan
yang strategis. Sehingga SMI adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi. Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain
adalah meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi,
menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis, mengembangkan proses perencanaan yang efektif,
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi, menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi,
mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru, memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem, Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Perusahaan responden sebanyak 76,67% menganggap SMI membutuhkan biaya
yang sangat mahal tetapi sangat penting dalam keberlangsungan perusahaan agar
selalu update perkembangan dunia luar.
4.2 Lembar Kerja Excel (Spreadsheet)
Lembar kerja Excel (Spreadsheet) adalah sebuah formulir rencana besar yang
terdiri dari beberapa lembar kerja. Seperti halaman-halaman di sebuah Notes.
Workbook digunakan untuk menyimpan data-data yang kita buat. Masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
workbook terdiri dari sheet atau lembar kerja. Dan sheet inilah yang digunakan
untuk proses pengolahan data yang sebagian besar terdiri dari proses pengolahan
data yang sebagian besar terdiri dari proses aplikasi perhitungan/table baris.
4.2.1 Penulisan Rumus
4.2.1.1.Operasi Logika
Dibawah ini terdapat operasi logika anda dapat menggunakan operasi resali atau
perbandingan dengan lambang yang digunakan pada Excel dan fungsinya sebagai
berikut :
a. = : sama dengan
b. > : lebih besar dari
c. < : lebih kecil dari d. >= : lebih besar atau sama dengan
e. <= : lebih kecil atau sama dengan f. <> : tidak sama dengan
4.2.1.2. Menggunakan Fungsi
Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah ada disediakan oleh Excel 2003,
yang akan membantu dalam proses perhitungan. Kita tinggal memanfaatkan
sesuai dengan kebutuhan. Umumnya penulisan Fungsi harus dilengkapi dengan
argumen, baik erupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini
harus ditulis dengan diapit tanda kurung ().
a. Fungsi Logika
Fungsi logika adalah fungsi yang digunakan untuk menyelesaikan
perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
fungsi logika yang digunakan adalah :
Contoh Fungsi If :
Bentuk penulisannya : =If(kondisi,nilai jika benar,nilai jika salah)
Contoh:=If(A5<17,”anak-
anak”,”dewasa”)>30,”panas”,if(A5>0,”hangat”,”dingin”))
a. Fungsi Tabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP digunakan untuk membaca tabel secara
vertikal (VLOOKUP) atau secara horizontal (HLOOKUP), penulisanya :
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,…)
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,…)
c. Fungsi yang sering digunakan
Fungsi Sum :
Digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada satu range,
penulisannya : =SUM(number1,number2,..)
4.2.2 Perencanaan Spreadsheet
Spreadsheet sebagai alat bantu dalam menganalisis strategi manajemen suatu
perusahaan yang terdiri dari 20 sheet, yaitu :
a. Lembar pertama adalah halaman muka atau cover yang dinamakan lembar
MENU
b. Lembar kedua adalah lembar DATA perusahaan yang di survey.
c. Lembar ketiga adalah lembar RINCIAN KUESIONER, yang berisi faktor-
faktor internal, jumlah persentase pemilihan responden.
d. Lembar keempat dan seterusnya adalah lembar MODAL dan faktor internal;
lainnya yang berisi diagram persentase jawaban responden.
Tampilan Lembar Kerja pada progran Microsoft Excel seperti pada gambar 4.12.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Gambar 4.12. Tampilan Lembar Kerja pada progran Microsoft Excel
4.2.3 Formula yang Digunakan
Proses pengolahan data menggunakan rumus-rumus dalam program Ms Excel
2007 sebagai basic program dalam penyusunan spreadsheet ini. Dalam program
Ms Excel 2007 sudah disediakan rumus singkat dalam analisi ekonomi teknik
sehingga user lebih dimudahkan dalam proses perhitungannya. Rumus yang
digunakan sudah tersedia dan tidak dilakukan perubahan bahasa pemrograman di
dalamnya. Formulasi yang digunakan seperti pada tabel 4.1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 4.1. Rumus-rumus yang digunakan
No Rumus Fungsi
1. Hyperlink Untuk memudahkan user membuka halaman lain atau file
lain dengan cara menghubungkan menggunakan shape.
2. SUM Untuk menjumlahkan semua angka pada suatu barisan
tertentu.
3. IF Untuk menghasilkan sebuah ekspresi (bisa nilai ataupun
pernyataan) jika kondisi yang ditetapkan bernilai BENAR
dan kondisi lain bernilai SALAH.
4. VLOOKUP Untuk mencari nilai pada barisan nilai kolom pertama dan
menghasilkan nilai pada baris yang sama dari barisan nilai
pada kolom yang lainnya.
5. COUNTIF Dalam sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa
orang yang mendapat nilai “A”. Untuk itu telah disediakan
sebuah fungsi yaitu
=COUNTIF(range,criteria)
dimana pada area yang sidebutkan di range akan dicari
berapa jumlah sel yang sesuai dengan criteria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
4.3 Pembahasan
4.3.1. Analisa Hasil Survey Faktor Internal dan Eksternal
Survey dilakukan di wilayah DKI Jakarta dengan data dari AKI (Asosiasi
Kontraktor Indonesia). Faktor internal dan eksternal yang terdapat dalam survey
antara lain pada tabel 4.2 :
Tabel 4.2. Tabel Faktor Internal dan Eksternal
Internal Eksternal
1. Modal 1. Dukungan Pemerintah
2. Sumber Daya Manusia 2. Praktek KKN
3. Peralatan 3. Situasi Politik
4. Metode Konstruksi 4. Nilai Tukar Rupiah
5. Material 5. Suku Bunga Pinjaman
6. Teamwork 6. Berlakunya UUJK
7. Network 7. Isu Lingkungan
8. Quality Control 8. Kepercayaan Klien
9. Pengalaman Perusahaan 9. Otonomi Daerah
10. Manajemen Keselamatan 10. Kompetitor
11. Supplier
12. Manajemen Produktivitas
13. Struktur Organisasi
14. Standard Operating Procedure
15. Sistem Manajemen Informasi dan Komputerisasi
4.3.2. Pemilihan Faktor SWOT
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh responden, yaitu perusahaan jasa
konstruksi golongan besar di wilayah DKI Jakarta, dapat dianalisa faktor internal
dan eksternal dengan memasukkan ke dalam kelompok Strength, Weakness,
Opportunities, Threath. Contoh perhitungan untuk tahapan pemilahan faktor
SWOT pada tabel 4.3. sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel 4.3. Contoh Rekapitulasi Data Kuesioner
Faktor Internal Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3 B R B R B R
1 2 3 4 5 6 7 Modal x y x y X Y Sumber Daya Manusia x y x y X Y
Keterangan :
Kolom 1 : Faktor Internal
Kolom 2, 4, 6 : Nilai Bobot Hasil Kuesioner
Kolom 3, 5, 7 : Nilai Rating Hasil Kuesioner
x : Nilai hasil kuesioner skala ordinal likert (1-5)
y : Nilai hasil kuesioner skala ordinal likert (1-5)
Contoh perhitungan untuk tahapan pemilahan faktor SWOT adalah sebagai
berikut :Misalkan 30 Responden memilih faktor Internal Finansial dengan Bobot
(B) = 5 dan Rating (R) = 4, sehingga dengan menggunakan rumus excel
didapatkan Transformasi nilai rating :
(R)=IF(R=5,2,IF(R=4,1,IF(R=3,0,IF(R=2,-1,IF(R=1,-2,none)))))
Perhitungan pengelompokkan kategori Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Contoh Perhitungan Pengelompokkan kategori S/W dan O/T
Faktor Internal Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3
BXR Kategori B R B R B R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Modal x y y' x y y' x y y' S1 Sumber Daya Manusia x y y' x y y' x y y' S2
Keterangan :
Kolom 1 : Faktor Internal
Kolom 2, 5, 8 : Nilai bobot hasil kuesioner
Kolom 3, 6, 9 : Nilai rating hasil kuesioner
Kolom 4, 7, 10 : Nilai rating hasil transformasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Kolom 11 : Jumlah nilai bobot dikalikan dengan nilai rating hasil
transformasi
Kolom 12 : Pemilahan faktor internal, untuk 5 faktor dengan urutan
jumlah nilai faktor terbesar dikelompokkan dalam
kekuatan (strenghts), dan 4 faktor dengan urutan jumlah
nilai faktor terkecil dikelompokkan dengan kelemahan
(weaknesses).
Untuk pemilahan faktor eksternal, 5 faktor dengan urutan
jumlah nilai terbesar dikelompokkan dalam peluang
(Opportunities), dan 4 faktor dengan urutan jumlah nilai
faktor terbesar dikelompokkan dalam ancaman (threats)
Rekapitulasi data hasil kuesioner faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada
tabel 4.5 dan 4.6 dan data hasil perhitungan pemilahan faktor internal dan
eksternal perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 4.5. Rekapitulasi Faktor Internal Perusahaan
No
Perusahaan A B C D E F
Responden A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E3 F1 F2
Faktor Internal B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R 1 Finansial 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
5 4 4 5
2 Kualitas SDM 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
5 4 5 3
3
Peralatan 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4
5 5 4 3
4
Metode Konstruksi 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
5 5 4 3
5
Material 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4
5 4 5 4
6
Team Work 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5
7
Network 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5
5 5 4 4
8
Quality Control 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4
3 5 5 4
9
Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
5 5 3 4
10
Manajemen Keselamatan 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 3 5
11
Supplier 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 3 5 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 5 3 5
12
Manajemen Produktivitas 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5
3 5 4 4
13
Struktur Organisasi Perusahaan 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 3 3 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
5 5 3 4
14
Standarisasi Program dan Prosedur Kerja 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4
4 5 4 4
15
Sistem Manajemen Informasi dan Komunikasi 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
G H I J K L M
G1 G2 H1 H2 I1 I2 J1 J2 K1 K2 L1 L2 M1
B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R
5 3 4 4 5 5 4 4 5 2 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
5 4 5 4 5 5 4 4 5 2 4 3 5 4 4 5 3 5 3 5 5 4 4 5 5 5
5 3 4 3 4 4 2 2 5 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 3 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5
4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 4 2 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4
5 3 5 4 5 5 5 5 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 2 4 5 5 3 5 3 5 4 5 3 5 4 4 4
4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5 5 5
4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 5 3 5 5 5 3 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4
4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 5 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5
4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 Keterangan : A : PT. Wijaya Karya F : PT. Pembangunan Sarana Perkasa K : PT. Nindya Karya B : PT. Waskita Karya G : PT. Conbloc Infratecno L : PT. Multibangun Adhitama Konstruksi
C : PT. Pembangunan Perumahan (PP) H : PT. Obayashi Corp M : PT. Brantas Abipraya D : PT. Adhi Karya I : PT. Istaka Karya E : PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama J : PT. Hutama Karya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 4.6. Rekapitulasi Faktor Eksternal Perusahaan
No Perusahaan A B C D Responden A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3 D4 D5 Faktor Eksternal B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R
1 Dukungan Pemerintah 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2 Praktek KKN 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 5 5 3 5 3 3 4 4 3 Situasi Politik 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 Nilai Tukar Rupiah 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 Suku Bunga Pinjaman 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 6 Berlaku UUJK 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 3 3 7 Isu Lingkungan 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 3 3 8 Kepercayaan Klien 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 9 Otonomi Daerah 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4
10 Kompetitor 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 5 5 5 5 3 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
E F G H I J K L M E1 E2 E3 F1 F2 G1 G2 H1 H2 I1 I2 J1 J2 K1 K2 L1 L2 M1
B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R B R 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 5 5 5 3 3 2 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 1 1 1 1 1 1 3 4 1 1 3 3 1 5 2 3 1 1 2 5 2 4 3 4 2 2 2 3 3 3 1 3 5 1 2 3 3 3 1 1 2 1 3 4 2 3 5 5 1 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 5 3 5 4 4 3 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 3 5 4 5 3 4 3 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 3 5 4 4 3 5 2 3 2 3 5 4 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 2 2 3 3 2 5 3 5 4 5 2 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 1 2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 4 4 3
Keterangan : A : PT. Wijaya Karya F : PT. Pembangunan Sarana Perkasa K : PT. Nindya Karya B : PT. Waskita Karya G : PT. Conbloc Infratecno L : PT. Multibangun Adhitama Konstruksi
C : PT. Pembangunan Perumahan (PP) H : PT. Obayashi Corp M : PT. Brantas Abipraya D : PT. Adhi Karya I : PT. Istaka Karya E : PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama J : PT. Hutama Karya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Pemilahan Faktor Internal Perusahaan
No
Perusahaan A B C Responden A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 Faktor Internal B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R
1 Finansial 5 5 2 4 4 1 5 4 1 5 4 1 5 5 2 5 5 2 4 4 1
2 Kualitas SDM 5 4 1 4 5 2 5 4 1 5 4 1 5 5 2 4 4 1 5 4 1
3 Peralatan 4 3 0 5 4 1 5 4 1 4 4 1 4 5 2 3 3 0 4 3 0
4 Metode Konstruksi 5 4 1 4 5 2 5 4 1 5 4 1 5 5 2 5 5 2 4 5 2
5 Material 4 3 0 5 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1
6 Team Work 5 4 1 4 5 2 5 4 1 5 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1
7 Network 5 4 1 4 5 2 4 4 1 5 4 1 5 4 1 5 5 2 5 4 1
8 Quality Control 4 4 1 5 5 2 4 4 1 5 4 1 4 5 2 4 4 1 4 5 2
9 Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan 5 5 2 4 4 1 4 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 3 0
10 Manajemen Keselamatan 5 5 2 4 4 1 5 4 1 5 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1
11 Supplier 4 3 0 5 4 1 5 4 1 4 4 1 5 5 2 3 3 0 4 3 0
12 Manajemen Produktivitas 4 4 1 5 5 2 5 4 1 4 4 1 5 5 2 4 4 1 5 4 1
13 Struktur Organisasi Perusahaan 4 4 1 5 5 2 5 4 1 4 4 1 5 4 1 4 4 1 5 3 0
14 Standarisasi Program dan Prosedur Kerja 4 4 1 5 5 2 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 5 4 1
15 Sistem Manajemen Informasi dan Komunikasi 4 4 1 5 5 2 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 5 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
D E F G D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E3 F1 F2 G1 G2
B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R 5 3 0 5 3 0 5 5 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 5 5 2 4 5 2 5 4 1 4 5 2 5 3 0 4 4 1 5 5 2 3 2 -1 5 5 2 5 5 2 4 4 1 4 4 1 5 5 2 5 5 2 5 4 1 5 3 0 5 4 1 5 4 1 5 4 1 4 3 0 4 5 2 4 4 1 4 3 0 4 4 1 5 5 2 4 4 1 5 5 2 4 3 0 5 3 0 4 3 0 5 3 0 5 3 0 4 5 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 5 5 2 4 5 2 5 5 2 4 3 0 4 4 1 4 4 1 5 3 0 5 3 0 4 5 2 4 4 1 3 3 0 4 4 1 5 4 1 5 4 1 5 4 1 5 4 1 5 4 1 5 4 1 5 5 2 5 4 1 4 5 2 5 5 2 4 4 1 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 4 1 5 5 2 5 4 1 5 3 0 4 5 2 4 4 1 5 5 2 4 4 1 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 4 1 4 4 1 3 3 0 5 5 2 5 4 1 5 5 2 5 5 2 4 3 0 4 4 1 5 4 1 4 4 1 3 5 2 5 4 1 5 3 0 5 4 1 5 4 1 5 3 0 5 5 2 4 4 1 5 4 1 4 4 1 5 4 1 4 4 1 5 5 2 3 4 1 4 4 1 3 4 1 5 5 2 5 3 0 5 5 2 5 5 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 5 5 2 3 5 2 4 3 0 3 4 1 5 5 2 4 3 0 5 5 2 4 4 1 3 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 3 5 2 3 5 2 4 3 0 4 4 1 5 5 2 4 4 1 5 5 2 4 4 1 4 3 0 4 4 1 4 5 2 4 5 2 3 5 2 4 4 1 5 3 0 4 4 1 5 5 2 3 3 0 3 5 2 4 4 1 3 3 0 4 4 1 4 4 1 4 4 1 5 5 2 3 4 1 4 3 0 4 4 1 5 4 1 4 4 1 5 5 2 5 5 2 4 4 1 4 4 1 5 4 1 5 4 1 4 5 2 4 4 1 4 4 1 5 5 2 5 4 1 5 3 0 5 5 2 5 5 2 3 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 3 0 4 4 1 4 5 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
H I J K L M ∑BxR S/W H1 H2 I1 I2 J1 J2 K1 K2 L1 L2 M1
B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R 5 5 2 4 4 1 5 2 -1 4 3 0 5 5 2 4 4 1 5 5 2 4 5 2 4 4 1 4 4 1 5 4 1 159 S5 5 5 2 4 4 1 5 2 -1 4 3 0 5 4 1 4 5 2 3 5 2 3 5 2 5 4 1 4 5 2 5 5 2 169 S4 4 4 1 2 2 -1 5 2 -1 4 3 0 4 5 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 3 0 4 4 1 5 4 1 93 W1 5 5 2 5 5 2 4 3 0 5 4 1 5 5 2 5 4 1 5 5 2 5 3 0 5 5 2 5 4 1 3 4 1 175 S3 4 4 1 4 4 1 4 3 0 4 3 0 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 3 0 5 4 1 4 4 1 4 4 1 106 W4 5 5 2 5 5 2 5 1 -2 5 1 -2 4 5 2 5 5 2 3 5 2 5 5 2 4 4 1 5 5 2 5 5 2 196 S1 3 3 0 4 4 1 4 1 -2 4 2 -1 4 5 2 5 4 1 4 3 0 3 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 132 5 5 2 5 5 2 4 2 -1 4 2 -1 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 5 2 4 5 2 5 5 2 4 5 2 183 S2 3 3 0 4 4 1 4 1 -2 4 2 -1 4 5 2 5 3 0 5 3 0 5 4 1 5 3 0 5 4 1 4 4 1 102 W3 3 3 0 5 4 1 4 3 0 4 3 0 5 5 2 4 4 1 4 3 0 4 5 2 5 4 1 3 5 2 5 5 2 150 3 3 0 4 4 1 3 3 0 3 3 0 5 4 1 4 4 1 5 3 0 5 5 2 5 3 0 4 4 1 4 4 1 110 W5 4 4 1 4 4 1 3 2 -1 4 2 -1 4 5 2 4 4 1 5 4 1 4 5 2 3 4 1 5 4 1 5 4 1 143 3 3 0 4 4 1 4 2 -1 5 2 -1 4 4 1 4 3 0 4 3 0 4 5 2 4 3 0 4 4 1 4 4 1 96 W2 4 4 1 4 4 1 4 3 0 4 3 0 4 5 2 5 3 0 5 4 1 5 4 1 5 4 1 4 5 2 5 5 2 158 4 4 1 3 3 0 4 3 0 4 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 5 4 1 4 5 2 5 5 2 5 5 2 149
Keterangan : ∑BxR : Jumlah nilai rating setelah ditransformasi dikalikan dengan bobot hasil kuesioner B : Nilai bobot hasil kuesioner skala ordinal likert (1-5) S/W : Kategori strength atau weakness berdasarkan nilai ∑BxR, R : Nilai rating hasil kuesioner skala ordinal likert (1-5) lima faktor dengan nilai terbesar dimasukkan ke dalam kelompok strength R : Transformasi nilai rating skala ordinal likert menjadi (2,1,0,-1,-2) Dan lima faktor dengan nilai terkecil dimasukkan dalam kelompok weakness : Tidak digunakan pada perhitungan selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Pemilahan Faktor Eksternal Perusahaan
No Perusahaan A B C Responden A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 Faktor Eksternal B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R
1 Dukungan Pemerintah 4 4 1 4 5 2 4 4 1 5 5 2 4 4 1 2 3 0 3 3 0 2 Praktek KKN 3 4 1 4 4 1 3 3 0 2 3 0 2 3 0 2 3 0 2 3 0 3 Situasi Politik 5 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 3 4 1 4 Nilai Tukar Rupiah 5 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 3 5 2 3 4 1 5 Suku Bunga Pinjaman 5 4 1 4 5 2 4 5 2 5 5 2 5 5 2 4 5 2 4 4 1 6 Berlaku UUJK 3 3 0 3 3 0 3 4 1 4 4 1 3 4 1 4 3 0 4 3 0 7 Isu Lingkungan 3 3 0 3 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 3 3 0 3 3 0 8 Kepercayaan Klien 5 5 2 5 5 2 4 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 4 1 9 Otonomi Daerah 4 3 0 4 3 0 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 3 0 4 3 0 10 Kompetitor 4 4 1 5 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 3 4 1 3 4 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
H I J K L M ∑BxR H1 H2 I1 I2 J1 J2 K1 K2 L1 L2 M1
B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R
5 5 2 3 3 0 2 3 0 2 4 1 4 3 0 2 2 -1 4 4 1 4 4 1 3 3 0 4 3 0 4 5 2
106
2 3 0 1 1 -2 2 5 2 2 4 1 3 4 1 2 2 -1 2 3 0 3 3 0 1 3 0 5 1
-2 2 3 0
22
4 3 0 1 1 -2 4 4 1 3 3 0 3 4 1 4 3 0 4 3 0 3 4 1 2 3 0 3 3 0 4 3 0 74
5 5 2 3 3 0 3 5 2 3 5 2 4 4 1 3 5 2 4 5 2 4 3 0 4 5 2 4 3 0 4 3 0 143 3 3 0 3 3 0 3 4 1 4 4 1 4 5 2 3 4 1 5 4 1 4 3 0 4 4 1 5 5 2 5 4 1 179
3 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3 0 4 3 0 3 3 0 3 3 0 4 4 1 4 3 0 4 4 1 3 5 2 67
4 4 1 3 5 2 2 3 0 2 3 0 5 4 1 3 3 0 4 3 0 5 3 0 3 3 0 4 3 0 4 3 0 83 2 2 -1 5 5 2 2 4 1 3 4 1 5 5 2 5 4 1 5 4 1 5 5 2 5 4 1 5 3 0 5 5 2 220
2 2 -1 3 3 0 2 5 2 3 5 2 4 5 2 2 5 2 4 3 0 4 4 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 103 1 2 -1 5 5 2 4 5 2 4 5 2 5 5 2 4 5 2 4 5 2 5 4 1 5 4 1 3 4 1 4 3 0 156
D E F G D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E3 F1 F2 G1 G2
B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R B R R 4 4 1 4 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 3 3 0 4 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3 0 5 3 0 4 5 2 3 4 1 5 5 2 3 5 2 3 3 0 4 4 1 1 1 -2 1 1 -2 1 1 -2 3 4 1 1 1 -2 3 3 0 1 5 2 4 4 1 3 4 1 4 5 2 5 5 2 4 4 1 3 3 0 1 1 -2 2 1 -2 3 4 1 2 3 0 5 5 2 1 4 1 4 4 1 4 5 2 5 5 2 5 5 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 5 3 0 4 5 2 5 4 1 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 4 1 3 3 0 5 5 2 4 5 2 4 5 2 4 5 2 5 4 1 3 5 2 4 4 1 4 3 0 5 5 2 5 5 2 3 3 0 3 3 0 5 4 1 5 3 0 4 3 0 4 4 1 5 5 2 3 3 0 4 4 1 4 5 2 4 5 2 5 5 2 3 3 0 3 3 0 4 4 1 3 3 0 5 4 1 5 4 1 3 4 1 3 5 2 5 4 1 5 4 1 5 5 2 5 5 2 5 4 1 4 4 1 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 4 1 3 3 0 5 5 2 5 5 2 4 4 1 3 3 0 4 4 1 4 4 1 4 5 2 4 4 1 4 5 2 3 3 0 4 3 0 3 3 0 5 5 2 5 5 2 3 3 0 3 3 0 5 5 2 5 4 1 5 5 2 5 5 2 4 4 1 3 5 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Data rekapitulasi hasil pemilahan faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada
gambar 4.13 (Hasil Printscreen Excel) sebagai berikut :
Gambar 4.13. Hasil Pemilahan Faktor Internal dan Eksternal
Dilakukannya pemilihan faktor SWOT dimaksudkan agar didapat faktor-
faktor yang secara relative memberikan derajat kepentingan yang lebih tinggi
dibanding dengan faktor lainnya. Lampiran A-1, A-2, A-3 menyajikan hasil
pemilahan faktor SWOT, dan nilai rating serta bobot hasil analisis data
kuesioner. Kontraktor Golongan Besar menempatkan Teamwork, Metode
Konstruksi, Quality Control, Finansial dan Kualitas SDM sebagai kekuatan bagi
kontraktor untuk dapat bersaing di industri jasa konstruksi.
Faktor Supplier, Struktur Organisasi, Peralatan, Material, dan Pengalaman
Perusahaan merupakan faktor yang termasuk kategori weakness bagi
kontraktor golongan besar, hal ini mengisyaratkan sampai saat ini kontraktor
golongan besar belum memperhatikan masalah network (jaringan), dimana
dengan memiliki jaringan yang luas dalam bisnis konstruksi dapat meningkatkan
pendapatan bagi perusahaan. Selain itu, kontraktor golongan besar belum
memperhatikan manajemen keselamatan dan produktivitas secara fokus, dimana
faktor keselamatan menentukan berhasil tidaknya suatu proyek dan faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
produktivitas menentukan kualitas dan kinerja sumber daya manusianya.
Kontraktor golongan besar belum menjadikan SOP dan sistem manajemen
informasi data yang mendukung kegiatan proyek dimana data-data maupun
informasi yang disimpan dapat dihubungkan dengan keperluan proyek yang
akan dikerjakan dan hambatan hambatan yang pernah terjadi dan solusi
menyelesaikannya.
Kepercayaan klien, Suku Bunga Pinjaman, Kompetitor, Nilai Tukar Rupiah, dan
Dukungan Pemerintah merupakan peluang bagi kontraktor untuk eksis bahkan
berkembang di industri jasa konstruksi. Berlakunya undang-undang jasa
konstruksi dan otonomi daerah merupakan salah satu upaya pemerintah agar
kontraktor dan konsultan terus dapat bertahan.
Faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi perkembangan dan eksistensi
kontraktor golongan besar adalah praktek KKN, situasi politik, Isu lingkungan,
Otonomi Daerah, dan Berlakunya UUJK. Praktek KKN masih menjadi ancaman
bagi kontraktor golongan besar untuk mendapatkan pekerjaan terutama jika
proyek tersebut milik pemerintah. Selain itu, situasi politik dalam negeri yang
kurang stabil juga bisa menjadi ancaman tersendiri bagi kontraktor sebagai
pelaksana dan owner sebagai pemilik proyek untuk menjalankan suatu
pembangunan proyek. Terjadinya global warming yang merupakan isu
lingkungan yang terkini, membuat kontarktor harus menambah cost untuk
pekerjaan yang go green dan tidak mengganggu lingkungan. Peran serta
pemerintah sebagai regulator dan fasilitator sangat diharapkan guna mengatasi
ancaman yang ada dan menciptakan iklim yang kondusif bagi semua pelaku
industri konstruksi dengan tidak merugikan pengusaha konstruksi tersebut.
4.3.2.1 Penentuan Rating Faktor SWOT
Setelah dilakukan pemilahan terhadap tiap kelompok faktor-faktor SWOT
(Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Threats), maka selanjutnya dihitung
nilai rata-rata rating dalam skala 1-4. Perhitungan penentuan rating SWOT
diperoleh dari penjumlahan semua rating untuk tiap permasalahan kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
dicari reratanya. Hasil rerata merupakan rerata rating skala Likert (1-5).
Kemudian ditransformasikan menjadi skala 4 dengan cara mengalikan dengan
nilai 0,8. Nilai 0,8 didapat dari hasil transformasi dari skala 5 menjadi skala 4 (4/5
= 0,8).
Contoh perhitungan rata-rata rating faktor internal :
Teamwork
R skala 5 =∑R/n
=(5+4+4+4+5+5+4+3+3+5+4+4+4+5+5
+4+5+3+4+5+4+2+3+5+4+5+5+4+4+4)/30
= 4,17
R skala 4 = R skala 5 x 0,8
= 4,17 x 0,8
= 3,33
Pada lembar Excel, rumus formula yang digunakan yaitu,
R skala 5 = “=SUM(C50:AF50)/30”
R skala 4 = “=AI50*0,8”
Kepercayaan Klien
R skala 5 =∑R/n
=(5+5+5+5+5+5+4+4+4+5+5+4+4+5+5
+5+5+5+5+2+5+4+4+5+4+4+5+4+3+5)/30
= 4,50
R skala 4 = R skala 5 x 0,8
= 4,50 x 0,8
= 3,60
Pada lembar Excel, rumus formula yang digunakan yaitu,
R skala 5 = “=SUM(C79:AF79)/30”
R skala 4 = “=AI79*0,8”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Perhitungan selengkapnya mengenai rata-rata rating faktor internal dan eksternal
dapat dilihat pada tabel 4.9 dan tabel 4.10.
Tabel 4.9. Nilai Rata-Rata Rating Faktor Internal
No Perusahaan A B C D
Responden A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3 D4 D5
Faktor Internal R R R R R R R R R R R R 1 Finansial 5 4 4 4 5 5 4 3 3 5 4 4 2 Kualitas SDM 4 5 4 4 5 4 4 5 2 5 5 4 3 Peralatan 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 3 4 Metode Konstruksi 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 5 Material 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 6 Team Work 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 7 Network 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 8 Quality Control 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 9 Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 10 Manajemen Keselamatan 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 11 Supplier 3 4 4 4 5 3 3 5 3 5 4 4 12 Manajemen Produktivitas 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 13 Struktur Organisasi Perusahaan 4 5 4 4 4 4 3 5 3 5 4 3 14 Standarisasi Program dan Prosedur Kerja 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 15 Sistem Manajemen Informasi dan Komunikasi 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
E F G H I J K L M
S/W Rata-Rata Rating
E1 E2 E3 F1 F2 G1 G2 H1 H2 I1 I2 J1 J2 K1 K2 L1 L2 M
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R skala
5 R skala
4
4 5 5 4 5 3 4 5 4 2 3 5 4 5 5 4 4 4 S5
4,17
3,33
4 5 5 4 3 4 4 5 4 2 3 4 5 5 5 4 5 5 S4
4,23
3,39
4 5 4 5 3 3 3 4 2 2 3 5 4 4 4 3 4 4 W1
3,70
2,96
4 5 5 5 3 4 4 5 5 3 4 5 4 5 3 5 4 4 S3
4,27
3,41
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 W4
3,80
3,04
5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 1 5 5 5 5 4 5 5 S1
4,40
3,52
4 5 5 5 4 4 3 3 4 1 2 5 4 3 4 4 4 4 0
3,97
3,17
4 4 4 5 4 3 4 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 S2
4,33
3,47
4 4 4 5 4 4 4 3 4 1 2 5 3 3 4 3 4 4 W3
3,77
3,01
4 4 4 5 5 3 4 3 4 3 3 5 4 3 5 4 5 5 0
4,13
3,31
4 4 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 4 W5
3,87
3,09
4 5 5 5 4 3 4 4 4 2 2 5 4 4 5 4 4 4 0
4,10
3,28
4 4 4 5 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 5 3 4 4 W2
3,77
3,01
4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 3 4 4 4 5 5 0
4,17
3,33
4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 0
4,13
3,31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tabel 4.10. Nilai Rata-Rata Rating Faktor Eksternal
No Perusahaan A B C D E
Responden A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E3
Faktor Eksternal R R R R R R R R R R R R R R R 1 Dukungan Pemerintah 4 5 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 3 2 Praktek KKN 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 3 4 1 1 1 3
Situasi Politik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 1 1
4
Nilai Tukar Rupiah 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4
5
Suku Bunga Pinjaman 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5
6
Berlaku UUJK 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 3 4 3
7
Isu Lingkungan 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 3 3 4 3
8
Kepercayaan Klien 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5
9
Otonomi Daerah 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 5 4 3 4 4
10
Kompetitor 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 3 5 4
F G H I J K L M
O/P Rata-Rata Rating
F1 F2 G1 G2 H1 H2 I1 I2 J1 J2 K1 K2 L1 L2 M
R R R R R R R R R R R R R R R R skala
5 R skala
4
3 3 3 5 5 3 3 4 3 2 4 4 3 3 5 O5
3,80
3,04
4 1 3 5 3 1 5 4 4 2 3 3 3 1 3 T1
3,07
2,45
4 3 5 4 3 1 4 3 4 3 3 4 3 3 3 T3
3,50
2,80
4 4 3 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 3 3 O4
4,20
3,36
5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 O2
4,37
3,49
3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 T2
3,53
2,83
4 4 4 5 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 T4
3,70
2,96
5 5 5 5 2 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 O1
4,50
3,60
5 4 5 3 2 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 T5
3,90
3,12
5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 O3
4,17
3,33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Perhitungan mengenai nilai rating faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada
tabel 4.11 dan tabel 4.12.
Tabel 4.11. Rating Faktor Internal
No Faktor Internal Kategori Rating
1 Teamwork Strenght 3.52
2 Metode Konstruksi Strenght 3.41
3 Finansial Strenght 3.47
4 Kualitas SDM Strenght 3.33
5 Quality Control Strenght 3.39
6 Material Weakness 3.09
7 Pengalaman perusahaan Weakness 3.01
8 Peralatan Weakness 2.96
9 Supplier Weakness 3.04
10 Struktur Organisasi Weakness 3.01
Table 4.12. Rating Faktor Eksternal
No Faktor Eksternal Kategori Rating
1 Kepercayaan Klien Opportunity 3.60
2 Suku Bunga Pinjaman Opportunity 3.49
3 Kompetitor Opportunity 3.33
4 Nilai Tukar Rupiah Opprotunity 3.36
5 Dukungan Pemerintah Opprotunity 3.04
6 Praktek KKN Threats 2.45
7 Situasi Politik Threats 2.80
8 Isu Lingkungan Threats 2.96
9 Otonomi Daerah Threats 3.12
10 Berlaku UUJK Threats 2.83
4.3.2.2 Penentuan Bobot Relatif Faktor SWOT
Data yang digunakan dalam perhitungan bobot relatif diperoleh dari nilai bobot
skala ordinal likert tabel 4.5 dan 4.6. Untuk menghitung bobot relatif faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
SWOT, terlebih dahulu menghitung severity index dari tiap faktor SWOT.
Kemudian dilakukan analisis rangking, yaitu mengurutkan nilai hasil perhitungan
dari yang terbesar sampai yang terkecil. Dalam tahapan ini faktor-faktor SWOT
akan bergeser sesuai dengan posisi nilai severity index masing-masing faktor.
Selisih severity index kemudian ditransformasikan ke dalam skala saaty dengan
ketentuan pada tabel 3.1. Jumlahkan nilai hasil transformasi (skala saaty) untuk
tiap faktor, kemudian dihitung nilai eigen value-nya.
Rumus pengukuran severity index (Is) adalah :
Is = (4.1)
dengan :
ai = nilai skala Likert yang menyatakan bobot yang diberikan kepada responden
ke- i
xi = ni/N
ni = jumlah frekuensi responden yang menjawab bobot tertentu
N = jumlah total responden
Contoh perhitungan severity index:
Teamwork
Is = (1x0/30)+(2x0/30)+(3x1/10)+(4x7/10)+(5x22/10) X 100 = 94
5
Kepercayaan Klien
Is = (1x0/30)+(2x2/30)+(3x1/10)+(4x2/10)+(5x25/10) X 100 = 93,33
5
Perhitungan pada lembar kerja Excel yaitu :
Teamwork
Is=”=(($AN$4*AN5/AO5)+($AM$4*AM5/AO5)+($AL$4*AL5/AO5)+($AK$4*
AK5/AO5)+($AJ$4*AJ5/AO5))*100/5”
Kepercayaan Klien
Is=“=(($AN$3*AN4/AO4)+($AM$3*AM4/AO4)+($AL$3*AL4/AO4)+($AK$3*
AK4/AO4)+($AJ$3*AJ4/AO4))*100/5”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Perhitungan selengkapnya mengenai severity index faktor internal dan eksternal
dapat dilihat pada tabel 4.13 dan 4.14.
Tabel 4.13. Severity Index Faktor Internal
Tabel 4.14. Severity Index Faktor Eksternal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
4.3.2.3 Pembuatan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks
EFE (External Factor Evaluation) dan Menghitung Skor Bobot
Setelah diperoleh hasil perhitungan bobot relatif dan hasil perhitungan
rating selanjutnya membuat matriks IFE dan matriks EFE. Hasil analisi
data untuk perhitungan matriks IFE dan matriks EFE ditunjukkan pada
tabel 4.15 dan 4.16 sebagai berikut :
Tabel 4.15. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
No Faktor Internal Bobot Rating Skor
KEKUATAN/STRENGTH
1 Teamwork 0,15 3,52 0,539
2 Metode Konstruksi 0,12 3,41 0,400
3 Quality Control 0,12 3,47 0,406
4 Finansial 0,11 3,33 0,360
5 Kualitas SDM 0,12 3,39 0,397
KELEMAHAN/WEAKNESSES
1 Supplier 0,06 3,09 0,176
2 Struktur Organisasi 0,06 3,01 0,172
3 Peralatan 0,07 2,96 0,195
4 Material 0,10 3,04 0,315
5 Pengalaman perusahaan 0,10 3,01 0,312
Total 3.27
Dari matriks EFE di atas didapat skor total untuk faktor-faktor strategi internal
adalah 3,28. Skor ini menunjukkan bahwa reaksi kontraktor golongan besar di
wilayah DKI Jakarta terhadap faktor-faktor strategi internalnya cukup baik, dimana
skor berada jauh di atas skor 2,5 yang merupakan batas tengah antara skor
outstanding (4) dengan skor poor (1). Ini menunjukkan bahwa kontraktor besar di
Jakarta, kekuatan yang dimilikinya mampu melebihi kelemahan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Tabel 4.16. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
PELUANG (OPPORTUNITY)
1 Kepercayaan Klien 0,25 3,60 0,892
2 Suku Bunga Pinjaman 0,14 3,49 0,488
3 Kompetitor 0,12 3,33 0,410
4 Nilai Tukar Rupaih 0,12 3,36 0,413
5 Dukungan Pemerintah 0,08 3,04 0,235
ANCAMAN (THREATS)
1 Praktek KKN 0,01 2,45 0,028
2 Situasi Politik 0,05 2,80 0,133
3 Isu Lingkungan 0,08 2,96 0,226
4 Otonomi Daerah 0,08 3,12 0,239
5 Berlaku UUJK 0,08 2,83 0,219
Total 3.28
Dari matriks EFE di atas didapat skor total untuk faktor-faktor strategi eksternal
adalah 3,27. Skor ini menunjukkan bahwa reaksi kontraktor golongan besar di
wilayah DKI Jakarta terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya cukup baik, dimana
skor berada jauh di atas skor 2,5 yang merupakan batas tengah antara skor
outstanding (4) dengan skor poor (1). Ini menunjukkan bahwa kontraktor besar di
Jakarta akan mampu mengeksploitasi peluang yang ada serta menggeliminir
ancaman yang mengitari kegiatan usahanya.
4.3.2.4 Pembuatan Matriks IE (Internal-Eksternal)
Dari matriks IFE didapat skor 3,27 sedangkan matriks EFE diadapatkan skor
3,28. Berdasarkan matriks IE (pada gambar 1), Strategic Business Unit
kontraktor golongan besar terletak pada sel I yang digambarkan sebagai
Invest/Grow Maintain Seek cash flow. Strategi yang cocok adalah market
development dan horizontal integration.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
4.3.2.5 Pembuatan Matriks SWOT
Tabel 4.17. Matriks SWOT
STRENGTH WEAKNESS
S1 : Teamwork W1 : Peralatan S2 : Quality Control W2 : Struktur Organisasi S3 : Metode Konstruksi W3 : Pengalaman Perusahaan S4 : Kualitas SDM W4 : Material S5 : Finansial W5 : Supplier OPPORTUNITIES S/O STRATEGI W/O STRATEGI
O1 : Kepercayaan Klien
1. Menjaga teamwork yang baik dan solid serta memiliki metode konstruksi yang khas agar bisa bersaing dengan kontraktor lain dan asing (S1,S3,04)
1. Pertahankan kepercayaan klien dengan selalu menjaga hubungan dengan supplier agar dapat dengan mudah mendapatkan peralatan dan material (W1,W4,W5,O1)
O2 : Suku Bunga Pinjaman
2. Pertahankan kepercayaan klien dengan meningkatkan quality control dan memiliki SDM yang berkualitas (S2,S4,O1)
2. Tingkatkan pengalaman perusahaan untuk mendapatkan suatu proyek agar bisa bersaing dengan kompetitor lain (W3,O4)
O3 : Nilai Tukar Rupiah O4 : Kompetitor O5 : Otonomi Daerah ANCAMAN (THREATS) S/T STRATEGI W/T STRATEGI
T1 : Praktek KKN
1. Mempertahankan finansial yang kuat dan metode konstruksi yang baik dapat mendukung isu lingkungan "go green" (S3,S5,T4)
1. Tingkatkan pengalaman perusahaan yang lama dapat menjadikan pembelajaran sehingga dapat mengatasi situasi politik yang tidak stabil maupun karena isu lingkungan (W3,T2,T4)
T2 : Situasi Politik
2. Meningkatkan kualitas SDM dan Quality Control yang baik, kontraktor dapat memenangkan tender tanpa melakukan praktek KKN (S2,S4,T1)
2. Tingkatkan struktur organisasi yang efektif, sehingga dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih baik dari kompetitor lain dan bisa menyiasati otonomi daerah lebih baik (W2,O4,O5)
T3 : Berlaku UUJK T4 : Isu Lingkungan T5 : Dukungan Pemerintah
4.3.2.6 Pembuatan Matriks QSPM
Dari tahap matching stage yang menggunakan matriks IE dan matriks
SWOT dihasilkan beberapa alternatif strategi sebagai berikut :
1. Alternatif 1 (Market Development)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
a. Dengan memiliki kualitas SDM dan Quality Control yang baik,
kontraktor dapat memenangkan tender tanpa melakukan praktek KKN.
b. Gunakan pengalaman perusahaan untuk mendapatkan suatu proyek
agar bisa bersaing dengan kompetitor lain.
2. Alternatif 2 (Horizontal Integration)
Menjaga teamwork yang baik dan solid serta memiliki metode konstruksi
yang khas agar bisa bersaing dengan kontraktor yang lain.
3. Alternatif 3 (Stability)
a. Pertahankan kepercayaan klien dengan meningkatkan Quality Control
(QC) dan kualitas SDM yang baik.
b. Pertahankan kepercayaan klien dengan selalu menjaga hubungan
dengan supplier agar dapat dengan mudah mendapatkan peralatan dan
material.Pembuatan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matriks) dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tabel 4.18. Quantitative Strategic Planning Matriks
Dari perhitungan Matriks Quantitative Strategic Planning tampak bahwa
alternatif 1 (market development) merupakan strategi alternatif yang paling
menarik, akan tetapi, dengan melihat perbedaan skor yang kecil, alternative 3
(stability) juga merupakan alternative yang cukup menarik. Jadi dapat dilakukan
Combination strategy antara kedua alternative.
Faktor Kunci Bobot Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
AS TAS AS TAS AS TAS
Team Work 0.153 3 0.460 4 0.613 3 0.460 Metode Konstruksi 0.117 2 0.234 4 0.469 2 0.234 Finansial 0.108 2 0.216 3 0.324 2 0.216 Kualitas SDM 0.117 4 0.469 4 0.469 4 0.469 Quality Control 0.117 4 0.469 4 0.469 4 0.469 Material 0.104 2 0.207 2 0.207 4 0.414 Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan 0.104 4 0.414 2 0.207 2 0.207 Peralatan 0.066 2 0.132 2 0.132 4 0.264 Supplier 0.057 2 0.114 2 0.114 4 0.228 Struktur Organisasi Perusahaan 0.057 2 0.114 3 0.171 1 0.057 1.00 Kepercayaan Klien 0.248 4 0.991 1 0.248 4 0.991 Suku Bunga Pinjaman 0.140 1 0.140 2 0.279 1 0.140 Kompetitor 0.123 4 0.492 1 0.123 1 0.123 Nilai Tukar Rupiah 0.123 1 0.123 1 0.123 1 0.123 Dukungan Pemerintah 0.077 1 0.077 1 0.077 1 0.077 Berlaku UUJK 0.077 1 0.077 1 0.077 1 0.077 Otonomi Daerah 0.077 1 0.077 1 0.077 1 0.077 Isu Lingkungan 0.076 1 0.076 1 0.076 1 0.076 Situasi Politik 0.047 1 0.047 1 0.047 1 0.047 Praktek KKN 0.012 4 0.046 1 0.012 1 0.012 1.00 4.98 4.31 4.76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Faktor Internal yang merupakan kekuatan (strength) bagi kontraktor dengan
skor : Teamwork (0.539), Metode Konstruksi (0.4), Quality Control (0.406),
Finansial (0.36), Kualitas SDM (0.397). Faktor Internal yang merupakan
kelemahan (weaknesses) bagi kontraktor dengan skor: Supplier (0.176),
Struktur Organisasi Perusahaan (0.172), Peralatan (0.195), Material (0.315),
Pengalaman dan Reputasi Pekerjaan (0.312). Dari total skor faktor internal
kontraktor golongan besar sub-bidang pekerjaan konstruksi di wilayah DKI
Jakarta setelah dilakukan analisis data didapat hasil matriks IFE = 3,27 > 2,5.
Dalam faktor internal menunjukkan bahwa kontraktor cukup kuat terhadap
kelemahannya.
Faktor Eksternal yang merupakan kesempatan (opportunity) bagi kontraktor
dengan skor : Kepercayaan Klien (0.892), Suku Bunga Pinjaman (0.488),
Kompetitor (0.410), Nilai Tukar Rupiah (0.413), Dukungan Pemerintah
(0.235). Faktor eksternal yang merupakan ancaman (threats) bagi kontraktor
adalah Praktek KKN (0.028), Situasi Politik (0.133), Isu Lingkungan (0.226),
Otonomi Daerah (0.239), Berlakunya UUJK (0.219). Dari total skor faktor
eksternal kontraktor golongan besar sub-bidang pekerjaan konstruksi di
wilayah DKI Jakarta setelah dilakukan analisis data didapat hasil matriks EFE
= 3,28 > 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa kontraktor cukup kuat dalam
merespon peluang dan mengatasi ancaman dari faktor eksternal.
2. Dari perhitungan Matriks Quantitative Strategic Planning tampak bahwa
alternatif 1 (market development) dengan skor 4,98 merupakan strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
alternatif yang paling menarik, dengan jalan mempertahankan
kepercayaan klien dan meningkatkan quality control dan sumber daya manusia
yang berkualitas, sehingga dapat bersaing dengan competitor lain. Akan tetapi,
dengan melihat perbedaan skor yang kecil, alternative 3 (stability) dengan skor
4,76 juga merupakan alternative yang cukup menarik. Jadi dapat dilakukan
Combination strategy antara kedua alternative. Alternatif tersebut dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan struktur organisasi yang efektif, sehingga
dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih baik dari kompetitor lain
dan bisa menyiasati otonomi daerah lebih baik.
3. Dengan rumusan strategi ditingkat unit bisnis secara garis besar tersebut di atas,
maka alternative bagi kontraktor besar khususnya di wilayah DKI Jakarta
dalam kerangka stabilitas, adalah dengan memanfaatkan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Jadi, prioritas pertama yang
harus dilakukan adalah melakukan perbaikan-perbaikan pada komponen
internal perusahaan yang merupakan factor kelemahan perusahaan. Hal ini
dilakukan dengan maksud, apabila kelemahan perusahaan dapat diminimalkan,
perusahaan akan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Dengan demikian
kepercayaan klien dapat tetap dipertahankan, bahkan mungkin dapat
ditingkatkan secara otomatis, seiring dengan diminimalkannya kelemahan
perusahaan.
5.2 Saran
Beberapa saran yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yang telah
dilaksanakan yang dapat bermanfaat antara lain :
1. Jumlah responden yang diteliti sebaiknya seluruh kontraktor gred 6,7 yang ada
di wilayah DKI Jakarta agar diperoleh hasil perhitungan yang lebih akurat.
2. Perlu dilakukan studi literatur lebih lanjut yang bertujuan agar mendapatkan
kuesioner yang efisien dan lebih detail untuk diberikan kepada responden.
3. Perlu dilakukan analisi SWOT lebih lanjut sampai diperoleh perumusan strategi
bisnis perusahaan.