Work To Build The Countrytambang dan energi kelas dunia saja. Namun, Kami pun akan senantiasa peduli...

Sustainability Report 2017 | PT. BUMI Resources Tbk. | 1

Bekerja Membangun NegeriWork To Build The Country

2 | PT. BUMI Resources Tbk. | Sustainability Report 2017


Pada tahun 2017, BUMI terus bekerja melanjutkan tren positif yang dimulai sejak tahun 2016. Peningkatan harga komoditas batubara di pasar global berdampak positif bagi bisnis BUMI. Dalam aspek operasional, Bumi menunjukkan fundamental yang masih sangat kuat seperti tercermin dari produksi dan penjualan komoditas batubara yang stabil dan disertai dengan efisiensi dan optimasi yang membaik.

Kondisi finansial BUMI semakin solid yang terlihat dari pen-ingkatan ekuitas menjadi sebesar USD286,4 juta dibanding tahun sebelumnya yang negatif. Peningkatan ini sebagai dampak dari proses restrukturisasi utang dan penerbitan saham baru (right issue). BUMI juga berhasil memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham dengan membuku-kan laba bersih sebesar USD242,8 juta, meningkat 102% dari tahun sebelumnya.

Tren positif bisnis BUMI diikuti dengan peningkatan tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial dari Perusahaan serta berkontribusi lebih terhadap peningkatan perekonomian negeri dan kesejahteraan masyarakat.

In 2017, BUMI continued work its positive trend from 2016. Improved prices of coal commodity in the global market were favorable to BUMI’s business endeavors. In terms of operations, BUMI exhibited strong fundaments as evidenced by its stable coal production and sales record, whilst operational efficiency and optimization enhanced.

Financially, BUMI grew even more solid. Equity rose to US$286.4 million compared to the negative position in the preceding year. The increase was a testament to the successful debt restructuring initiative and rights issue exercise. BUMI was also able to deliver higher value to its shareholders by posting a net income amounting to US$242.8 million, up 102% from the previous year.

BUMI’s positive business trend was followed by improved good cor-porate governance practices and social responsibility implementa-tion as well as the Company’s con-tribution to the economy of the country and community welfare.

Sustainability ReportLaporan Keberlanjutan



DAFTAR ISITable of Contents

Kata Sambutan CEO atas Kinerja KeberlanjutanThe CEO’s Aknowledgement to Sustainability Performance

Strategi Pembangunan BerkelanjutanSustainability Development Strategy

Mengenal Kami Lebih DekatGet to know us closer

Tentang Laporan Keberlanjutan 2017About Sustainability Report 2017

Etika dan Integritas sebagai Dasar Pencapaian Kinerja KeberlanjutanEthics and Integrity as a Basis for Achieving Sustainability Performance

Batubara Kami untuk Nyala Negeri Our coal to light up the country

Aset Kami Yang Senantiasa Berkarya Untuk NegeriAset Kami Yang Senantiasa Berkarya Untuk Negeri

Demi Lestarinya NegeriDemi Lestarinya Negeri

Kebermanfaatan Untuk NegeriBenefit To The Country

6

14

24

50

62

70

82

118

152

6 | PT. BUMI Resources Tbk. | Sustainability Report 20176 | PT. BUMI Resources Tbk. | Sustainability Report 2017



Kata Sambutan CEO atas Kinerja KeberlanjutanThe CEO’s Aknowledgement to Sustainability Performance (G4-1) (G4-2)

Para Pemangku Kepentingan yang Kami Hormati.

Kami, jajaran Direksi PT BUMI Resources Tbk., kembali menyajikan Laporan Keberlanjutan Tahun 2017. Laporan ini merupakan laporan kedua BUMI dalam dua tahun berturut-turut yang mengacu pada standar Global Reporting Initiative (GRI) G4-Core.

Melalui Laporan Keberlanjutan ini BUMI menyampaikan kinerja keberlanjutan yang berhasil BUMI lakukan bersama dua unit bisnis, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI). Keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi di berbagai aspek keberlanjutan, seperti kinerja ekonomi, praktik ketenagakerjaan, kepatuhan, dan program pemberdayaan masyarakat. Laporan ini juga menyajikan praktik manajemen lingkungan yang bertanggung jawab dengan berbagai inovasi dalam program pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

Our Respected Stakeholders.

We, the Board of Directors of PT BUMI Resources Tbk (public company)present the Sustainability Report of 2017. This report is BUMI’s second in two consecutive years with reference to the G4-Core Global Reporting Initiative (GRI) standard.

Through this Sustainability Report BUMI conveys the successful sustainability of BUMI operating with two business units, namely PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (AI). The success is an achievement in various aspects of sustainability, such as economic performance, employment practices, compliance, and community empowerment programs. The report also presents responsible environmental management practices with innovations in environmentally sound waste management program.


Untuk menjaga keberlanjutan di masa depan, BUMI sadar untuk tidak hanya fokus pada pelaksanaan operasional perusahaan demi mencapai visi sebagai perusahaan tambang dan energi kelas dunia saja. Namun, Kami pun akan senantiasa peduli terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan kepada karyawan, masyarakat, dan lingkungan. Sebagai perusahaan tambang batubara terkemuka, Kami berkomitmen secara berkesinambungan untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam mewujudkan kinerja yang keberlanjutan, patuh terhadap serangkaian peraturan yang diterbitkan pemerintah terkait dengan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Dalam menjalankan bisnis, kami berusaha untuk selalu mendukung program pemerintah melalui bentuk kepedulian terhadap pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Kami juga telah berpartisipasi dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Di samping itu, penyusunan laporan berkelanjutan tahun 2017 ini merupakan bukti kepatuhan Kami terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51 Tahun 2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Perpres Nomor 59 Tahun 2017 merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pemerintah dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jerman pada Juli 2017 guna mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempromosikan pendidikan, dan memerangi perubahan iklim. Sementara POJK Nomor 51 Tahun 2017 berdasarkan pertimbangan bahwa untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang mampu menjaga stabilitas ekonomi serta bersifat inklusif diperlukan sistem perekonomian nasional yang mengedepankan keselarasan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

BUMI menerjemahkan dua peraturan tersebut ke dalam serangkaian kebijakan dan program keberlanjutan yang berorientasi pada kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan sebagai aset utama perusahaan, pemberdayaan masyarakat, dan harmoni pada lingkungan, sebagai wujud komitmen dan dukungan BUMI sebagai institusi bisnis yang peduli terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

To maintain sustainability in the future, BUMI is aware to not only focus on the company’s operational imple-mentation in order to achieve its vision as a world-class mining and energy company. However, we will always be concerned with the impacts of the company’s opera-tional activities to employees, communities, and the environment. As a leading coal mining company, we are continuously committed to implementing best practic-es for sustainable performance, adhering to a series of government issued regulations related to sustainable development goals (SDGs).

In doing business, we strive to always support gov-ernment programs through the form of awareness of poverty alleviation, community empowerment, and environmental conservation. As a manifestation, BUMI has implemented Presidential Regulation (Perpres) No. 59 of 2017 on the Implementation of the Achievement of Sustainable Development Objectives and the Regulation of the Financial Services Authority (POJK) Number 51 of 2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers, and Public Companies.

Perpres Number 59 of 2017 is a follow-up of the govern-ment agreement in the G20 Summit in Germany in July 2017 to end poverty, improve the welfare of the commu-nity, promote education, and combat climate change. While POJK No. 51 of 2017 is based on the consideration that to realize sustainable development capable of main-taining economic stability which is inclusive in nature, a national economic system is required that prioritizes harmony among social, economic, and environmental aspects.

BUMI translates these two regulations into a series of sustainability policies that are oriented towards the health, safety, and welfare of employees as the com-pany’s main asset, community empowerment, and harmony towards the environment as a form of BUMI’s commitment and support as a business institution that cares about government efforts in realizing sustainable development .




Karyawan, Lingkungan, dan Masyarakat sebagai Tiga Unsur Utama BUMI

KPC dan Arutmin adalah unit bisnis BUMI yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Sebuah kebanggan bagi Kami untuk menjadi bagian dari masyarakat Kalimantan dan Indonesia. Membangun dan menjaga hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar merupakan sebuah pondasi utama menuju keberlanjutan atas kegiatan operasional Kami yang mampu memberikan nilai tambah. Kami percaya, dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan adopsi standar internasional ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, BUMI mampu menciptakan manfaat untuk para pemegang saham dan masyarakat dengan menjalankan bisnis yang secara khusus juga membantu masalah-masalah global dan lokal di bidang pembangunan pedesaan, kesejahteraan masyarakat, dan manajemen lingkungan seperti tercermin dalam program Desa Mandiri, beasiswa pendidikan, peningkatan akses layanan dan sarana kesehatan, peningkatan infrastruktur, dan pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

Demikian halnya dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Kami senantiasa berkomitmen untuk memastikan seluruh kegiatan operasional Kami aman dan sehat. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Kami terus mengupayakan peningkatan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengadopsi sistem keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan OHSAS 18001. Pada tahun 2017, KPC berhasil mempertahankan sertifikat OHSAS 18001 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Pada aspek lingkungan, BUMI menyadari bahwa operasional yang BUMI lakukan sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan hidup. Untuk itu, demi mewujudkan operasi yang berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, maka Kami senantiasa menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Kami dapat mempertahankan pencapaian evaluasi kinerja lingkungan sesuai dengan standar PROPER pada tingkatan Compliance (patuh) selain upaya peningkatan pencapaian menuju Beyond Compliance yang terus Kami lakukan. KPC dan Arutmin berkomitmen untuk melaksanakan berbagai efisiensi terkait carbon fooprint dengan fokus utama pada efisiensi energi dan sejumlah inisiatif pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan baik untuk pemenuhan kebutuhan energi operasional dan kebutuhan energi masyarakat.

Employees, Environment, and Community as the Three Major Elements of BUMI

KPC and Arutmin are business units of BUMI that contribute significantly to the economy in East Kalimantan and South Kalimantan. It is a pride for us to be part of the people of Kalimantan and Indonesia. Building and maintaining strong relationships with surrounding communities is a major foundation for the sustainability of our operational activities that can deliver added value. We believe that, with a commitment to the sustainability and adoption of ISO 26000 international standards on the Corporate Social Responsibility Guide, BUMI is able to create benefits for shareholders and the community by conducting business that specifically also helps global and local issues in rural development, community welfareand environmental management as reflected in the Mandiri Village program, educational scholarships, improved access to health services and facilities, improving infrastructure, and developing MSMEs.

Similarly, the safety and health of employees. We are committed to ensuring that all our operations are safe and sound. To realize this commitment, we are continuously working to improve safety and health performance by adopting occupational safety and health system in accordance with OHSAS 18001. In 2017, KPC successfully maintained OHSAS 18001 certificate on Occupational Safety and Health.

On the environmental aspect, BUMI realizes that the operations that BUMI is conducting are very susceptible to environmental damage. Therefore, in order to realize continuous operations with regard to environmental sustainability, we always apply the environmental management system ISO 14001. We are able to maintain the achievement of environmental performance evaluation in accordance with PROPER standards at Compliance level in addition to our continuous efforts atimprovingachievement towards Beyond Compliance. KPC and Arutmin are committed to implementing carbon footprint-related efficiencies with a primary focus on energy efficiency and a number of new and renewable energy utilization initiatives both for meeting the operational energy needs and the energy needs of the community.


Prospek Batubara yang Membawa Semangat Keberlanjutan

Hingga Oktober 2017, produksi batubara nasional mencapai 375,14 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 228,06 juta ton diekspor dan 127,55 juta ton diserap pasar domestik. Konsumen terbesar untuk pasar ekspor adalah Tiongkok, India, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, dan Taiwan. Sedangkan di dalam negeri, konsumen terbesar adalah PT PLN (Persero) untuk kebutuhan energi primer pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Sepanjang tahun ini, pergerakan harga batubara menunjukkan tren penguatan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harga Batubara Acuan (HBA) untuk bulan Desember 2017 tercatat US$94,04 per ton. Angka tersebut meningkat US$7,81 per ton dari posisi Januari yang sebesar US$86,23 per ton.

Harga batubara masih memiliki prospek yang sangat bagus hingga tahun depan. Selain dipicu oleh

Coal Prospects that Bring About the Spirit of Sustain-ability

Until October 2017, national coal production reached 375.14 million tons. Of that amount, 228.06 million tons were exported and 127.55 million tons were absorbed by the domestic market. The major consumers for export markets are China, India, Japan, Korea, Malaysia, the Philippines, and Taiwan. While within the country, the largest consumer is PT PLN (Persero/state owned company) for primary energy needs of its steam power plants (PLTU).

During the year, coal price movements showed a strengthening trend. Based on data from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), Coal Reference Price (HBA) for December 2017 was recorded at US $ 94.04 per ton. The figure increased US $ 7.81 per ton from January’s position of US $ 86.23 per ton.

Coal prices still have a very good prospect until next year. In addition to being triggered by demand from

permintaan dari luar negeri, konsumsi batubara di dalam negeri akan terus meningkat. Hal itu seiring kebutuhan batubara untuk proyek pembangkit listrik 35.000 MW, yang sebagian besar menggunakan energi primer batubara.

Efisiensi Ekonomi yang Membawa Dampak Keberlanjutan

Pada tahun 2017, unit bisnis BUMI berhasil mencapai tingkat efisiensi produksi yang menggembirakan. BUMI memiliki produk batubara unggulan yaitu merek Pinang, Melawan, dan Ecocoal. Pencapaian tersebut tercermin dari total produksi batubara yang berhasil ditambang KPC yaitu sebanyak 57,9 juta ton, dengan overburden removal sebanyak 482 juta bcm dan rasio strip sebesar 8,3 BCM/ton.

abroad, domestic consumption of coal will continue to rise. This is in line with the coal requirement for a 35,000 MW power plant project, which mostly uses coal as its primary energy.

Economic Efficiency that Brings About the Impact of Sustainability

By 2017, BUMI’s business units have achieved an exhilarating level of production efficiency. BUMI has superior coal products namely Pinang, Melawan, and Ecocoal brands. This achievement is reflected in KPC’s total mining production of 57.9 million tons, with 482 million bcm of overburden removal and strip ratio of 8.3 BCM /ton.

Pada tahun 2017 total pendapatan usaha dari KPC dan Arutmin sebesar

Milliar / Billion

In 2017, total revenue of KPC and Arutmin

US$ 4,98




Terkait kinerja keuangan, KPC berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$3,9 miliar. Demikian halnya dengan Arutmin yang membukukan total produksi batubara sebanyak 26 juta ton, dengan pendapatan usaha sebesar US$1,08 miliar.

Untuk dapat terus mempertahankan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan hidup, BUMI menggunakan strategi efisiensi biaya produksi berbasis pada program penghematan bahan bakar, minimalisasi rasio strip, dan efisiensi biaya kontraktor.

Tantangan Adalah Kawan

Kami menjadikan tantangan sebagai kawan dalam hidup. Tantangan merupakan sebuah bekal bagi BUMI untuk senantiasa kuat dan berinovasi untuk menjawab masa depan. Salah satu tantangan BUMI sebagai perusahaan tambang batubara adalah menyediakan batubara yang lebih ramah lingkungan dan dapat dimanfaatkan secara luas penggunaannya.

Demikian halnya dengan deklarasi komitmen Pemerintah Indonesia dalam COP-21 di Paris, dimana pemerintah ikut aktif dalam rangka menurunkan emisi CO2 (Gas Rumah Kaca-GRK) sebesar 29% di tahun 2030. Dan melalui dokumen Intended Nationally Determined Contributions (INDCs), Indonesia mencantumkan kegiatan pembangunan PLTU batubara dengan menggunakan teknologi efisiensi tinggi seperti Clean Coal Technology untuk mencapai 29% penurunan emisi GRK di tahun 2030. Hal ini bukan hanya menjadi tantangan bagi pemerintah, namun juga sektor swasta, khususnya perusahaan pertambangan batubara untuk mewujudkan batubara yang lebih bersih. Perjanjian tersebut tidak hanya dapat mengurangi emisi serta efek dari pemanasan global di dunia. Akan tetapi juga memberikan sentimen positif untuk sektor pertambangan batubara.

Dalam rangka menjawab tantangan tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan pasar batubara bersih, BUMI berencana mengembangkan bisnis petrokimia berbasis gasifikasi batubara di Kalimantan Timur pada pada tahun 2018. Batubara dikonversi menjadi gas, lalu gas bisa diolah menjadi produk bahan kimia yang pemanfaatannya sangat beragam. Tahun 2017 BUMI memulai untuk menjalankan studi kelayakan terkait rencana ekspansi ini. Studi kelayakan diharapkan tuntas tahun 2018 dilanjutkan dengan pencarian investasi sehingga rencana ekspansi itu bisa segera diwujudkan dalam bentuk yang lebih konkret.

Related to financial performance, KPC managed to record revenues of US $ 3.9 billion. Similarly, Arutmin,recorded a total coal production of 26 million tons, with revenues of US $ 1.08 billion.

In order to continually maintain economic and environmental sustainability, BUMI uses a production cost efficiency strategy based on a fuel-saving program, strip ratio minimization, and efficiency of the contractor costs.

Challenge is a Friend

We consider challenges as friends in life. Challenge boosts BUMI to always be strong and innovative to answer the future. One of the challenges of BUMI as a coal mining company is to provide more environmentally friendly coal and can be utilized widely.

Similarly, the declaration of the Government of Indonesia’s commitment to COP-21 in Paris, by which the government actively takes part in reducing CO2 (Greenhouse Gas-GHG) emissions by 29% in 2030. And through the Intended Nationally Determined Contributions (INDCs) document, Indonesia listed coal-fired power plant development using high efficiency technologies such as Clean Coal Technology to achieve a 29% reduction in GHG emissions by 2030. This is not only a challenge for the government, but also for the private sector, especially coal mining companies to realize cleaner coal. The agreement not only reduces emissions and the effects of global warming in the world. However, it also provides a positive sentiment for the coal mining sector.

In order to respond to these challenges and to meet the needs of the clean coal market, BUMI plans to develop a coal-based petrochemical business in East Kalimantan in 2018. Coal is converted to gas, then gas can be processed into chemical products whose utilization is very diverse. In 2017 BUMI started to undertake a feasibility study related to this expansion plan. The feasibility study is expected to be completed in 2018 followed by investment search so that the expansion plan can be realized in a more concrete form.


Keberlanjutan BUMI yang melaju pesat juga tidak terlepas dari implementasi praktik tata kelola yang baik. Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan panduan bagi seluruh insan di BUMI dalam menjalankan kegiatan operasional, berinterasi dengan sesama kolega, maupun dengan pihak eksternal dan pemangku kepentingan. Dengan membawa nilai transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan, disertai semangat untuk mengintegrasikan prinsip 5Ps, yaitu People, Planet, Prosperity, Partnership, and Peace, maka BUMI memiliki kekuatan dalam menempuh perjalanan yang berkelanjutan.

Segenap Dewan Direksi mengucapkan terimakasih kepada tim manajemen, seluruh karyawan, kontraktor, pemasok, mitra bisnis dan para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada BUMI. Kami selalu berikhtiar bahwa batubara dari bumi Kalimantan yang merupakan kekayaan alam Tanah Air akan Kami kelola menjadi salah satu sumber daya utama bagi pemenuhan energi di era modern saat ini yang menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat yang Kami cintai.

The rapid progress of BUMI is also inseparable from the implementation of good governance practices. Good Corporate Governance (GCG) is a guide for all human beings at BUMI in conducting operational activities, interacting with colleagues, as well as with external parties and stakeholders. By bringing the value of transparency, accountability, responsibility, independence, and justice, along with the spirit to integrate the 5Ps principle, namely People, Planet, Prosperity, Partnership, and Peace, BUMI has the power/ strength on its sustainable journey.

The entire Board of Directors would like to thank the management team, all employees, contractors, suppliers, business partners and stakeholders for the support and trust given to BUMI. We always strive that the coal of Kalimantan soil as the natural wealth of the country, we will manage to become one of the main resources for the fulfillment of energy in the modern era today which becomes the backbone of growth and economic even distribution/equity of the community we love.

Direksi Board of Directors

Saptari Hoedaja Presiden Direktur President Director

Andrew C. Beckham Direktur Director




Salah satu tantangan BUMI sebagai perusahaan tambang batubara adalah menyediakan

batubara yang lebih ramah lingkungan dan dapat

dimanfaatkan secara luas penggunannya.

One of the challenges of BUMI as a coal mining company is to provide more

environmentally friendly coal and can be utilized widely.





BUMI melaksanakan kebijakan tanggungjawab sosial melalui penerapan program-program keberlanjutan yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goal (SDGs) yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Program-program keberlanjutan tersebut dilaksanakan agar dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi Perusahaan dan masyarakat yang berada di lingkungan area Perusahaan dan wilayah operasional. Bagi BUMI, tujuan tersebut merupakan perwujudan komitmen yang tinggi dari Perusahaan terhadap kelangsungan kehidupan seluruh umat manusia.

BUMI implements a social responsibility policy through the implementation of sustainability programs that are in line with the Sustainable Development Goal (SDGs) by the United Nations. These sustain-ability programs are implemented to provide benefits and added value to the company and the com-munities around the company’s and site areas. For BUMI, the goal is a manifestation of the Company’s high commitment to the sustainability of all humanity.


Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Kami membentuk Struktur Organisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagai berikut (G4-34) (G4-35) (G4-36):

In order to meet these objectives, BUMI has established the Corporate Social Responsibility Organizational Structure (CSR) as follows (G4-34) (G4-35) (G4-36):

Saat ini, Governance, CSR & HSE Department berada di bawah Divisi Risk Management. Kepala Divisi Risk Management memberikan laporan ke Presiden Direktur atau Direksi guna mendapatkan dukungan yang lebih baik dalam pelaksanaan CSR yang segera dan efektif.

BUMI melengkapi struktur CSR tersebut dengan penjelasan lengkap mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing pejabat pada tingkat Presiden Direktur atau Direktur, Kepala Divisi Risk Management, Governance, CSR & HSE Manager dan pejabat pada unit pelaksana di unit bisnis dalam bagian ini.

Currently, the Governance, CSR and Health and Safety Environmental (HSE) Department is under the Risk Management Division. The Head of Risk Management Division reports directly to the President Director or Board of Directors in order to gain ready support in implementing immediate and effective CSR programs.

BUMI adds a thorough explanation of the roles and responsibilities of each official of the CSR structure from the President Director or Director, Head of Risk Management Division, Governance, CSR & HSE Manager and Officers responsible for CSR at the business unit.

Director

Head of Risk Management

Division

Governance, CSR & HSE Committee

Members :• Director of BUMI (Chairman)• Corsec & IR BUMI• CEOs of Business Units• COOs and/or GMs

Operations of Business Unit Governance, CSR & HSE Manager

KPC CSR Liaison

Operation Unit Operation Unit Operation Unit

Arutmin CSR Liasion

BRM CSR Liaison

Other Operations Units - CSR

Liaison

Struktur Organisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)




Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Komite untuk Mencapai Keberlanjutan (G4-42)

Untuk menerapkan strategi dalam mencapai Keberlanjutan, maka BUMI membentuk Komite dan Departemen Governance, CSR & HSE pada tahun 2012. Komite bertugas memonitor kegiatan CSR sementara Departemen bertugas untuk menyusun dan melaksanakan program serta merancang anggaran. Kedua badan ini bekerjasama untuk kesuksesan dan keberlanjutan kegiatan CSR di BUMI dan unit bisnis. BUMI meluncurkan Kebijakan dan Prosedur Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berdasarkan ISO 26000 sebagai panduan dalam penerapan CSR di PT BUMI Resources Tbk. dan seluruh unit bisnis pada tanggal 1 Agustus 2013. Sosialisasi dan pemahaman panduan tersebut dilakukan setelah peluncuran yang merupakan tahapan berkelanjutan dari terbentuknya Komite dan Departemen Governance, CSR & HSE dan Governance.

Sementara itu, peran dan tanggung jawab jajaran Direksi terkait Keberlanjutan adalah:

• Menyetujui kebijakan, tujuan dan anggaran program keberlanjutan.

• Menetapkan dan menyetujui kerangka kerja, filosofi, visi dan misi, strategi, tujuan dan sasaran program keberlanjutan baik di BUMI maupun di unit bisnis.

• Menyetujui kebijakan program keberlanjutan Perusahaan baik yang baru maupun yang diperbaharui.

• Memastikan kebijakan CSR Perusahaan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan di seluruh BUMI dan unit bisnisnya.

• Memberikan arahan dan kepemimpinan secara menyeluruh atas praktik CSR Perusahaan.

• Memastikan program/kegiatan CSR dan target pencapaian utama lainnya diterapkan dengan baik.

• Memastikan adanya pengembangan yang memadai bagi kemampuan CSR Perusahaan, termasuk perangkat-perangkat CSR.

• Memastikan tersedianya sumber daya manusia yang memadai untuk mengelola CSR.

• Memastikan efektivitas dari kinerja dan pelaksanaan CSR di Perusahaan.

• Menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Komite Governance, CSR & HSE untuk mendiskusikan hal-hal penting yang membutuhkan tanggapan yang segera.

Peran dan Tanggung Jawab Komite Governance, CSR & HSE terkait dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR) adalah:

The Roles and Responsibilities of Board of Directors and Committees to Achieve Sustainability (G4-42)

BUMI established the Governance, CSR & HSE Committee and Department in 2012. The Committee monitors the CSR activities while the Department is responsible for developing the programmes and designing budgets. The Committee and Department are working together to ensure the success of the CSR and sustainability activities in BUMI and BUMI’s business units. BUMI launched its Corporate Social Responsibility Policy and Procedures based on ISO 26000 as guidance in the implementation of CSR programmes and activities in PT BUMI Resources Tbk. and all its business units on August 1, 2013. The dissemination and understanding of the guidance was conducted after the launch of the CSR programmes and activities, which was the next stage in the establishment of the Committee and the Department of Governance, CSR & HSE and Governance.

The overall roles and responsibilities of the Board of Directors in regard to Sustainability are as follows:

• Approving policy, objectives and budgets for sustainability programmes.

• Establishing and approving framework, philosophy, vision and mission, strategies, goals and objectives of sustainability programmes within BUMI and its business units.

• Approving updates on sustainability policy. • Ensuring BUMI’s CSR policy is communicated and

disseminated to all management and employees of BUMI and of its business units.

• Providing comprehensive directions and leadership on BUMI CSR practices.

• Ensuring CSR programmes and activities and other targets of key achievements are well implemented.

• Ensuring the continuous development of CSR personnel capacities

• Ensuring the availability of adequate human resources to manage CSR.

• Ensuring the effectiveness of CSR implementation and performance

• Attending ad hoc meetings with the Governance, CSR & HSE Committee to discuss key issues that require immediate responses

The Roles and Responsibilities of the Governance, CSR & HSE Committee in regard to CSR are as follows:


• Memastikan kebijakan Perusahaan dan standar dari kinerja CSR sesuai dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta mengikuti praktik terbaik secara nasional dan internasional.

• Memantau dan meninjau efektivitas program dan kegiatan CSR BUMI termasuk metode yang digunakan untuk mengkomunikasikan program tersebut kepada para pemangku kepentingan yang dilakukan oleh fungsi yang relevan di bawah Direktur, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan jika diperlukan.

• Memastikan strategi CSR BUMI yang dikembangkan oleh fungsi yang relevan telah memasukkan serta berdasarkan subyek utama dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ISO 26000 yang meliputi hal-hal berikut: 1. Hak-Hak Asasi Manusia.2. Praktik Perburuhan.3. Lingkungan.4. Praktik Operasi yang wajar.5. Isu-Isu Konsumen.6. Keterlibatan dan Pengembangan Masyarakat

• Menelaah kecukupan anggaran dan sumber daya yang dialokasikan untuk program dan kegiatan CSR BUMI.

• Memastikan bahwa risiko atas CSR telah diidentifikasi, dipantau dan dimitigasi secara memadai.

• Menelaah laporan terkait dengan CSR, misalnya masalah CSR yang signifikan.

• Memastikan bahwa sumber daya manusia terkait CSR menerima pelatihan yang memadai untuk memenuhi standar relevan yang ditetapkan oleh peraturan serta praktik terbaik yang berlaku.

• Memberikan saran dan rekomendasi yang diperlukan mengenai CSR kepada Direksi.

• Melakukan tugas lain yang berkaitan dengan masalah CSR lain yang disebutkan di atas, serta hal yang telah disepakati dan diputuskan oleh rapat Komite.

Kesadaran Kami terhadap Keberlanjutan

Kami menyadari sumber daya alam merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. BUMI, KPC dan Arutmin hadir untuk membantu pemanfaatan sumber daya batubara sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Untuk itu, kami berupaya sebaik mungkin dalam memberikan dampak positif terhadap lingkungan serta menciptakan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat guna mewujudkan keberlanjutan.

Kami juga terus mengembangkan sumber daya manusia yang dapat menjawab tantangan masa depan di dalam

• Ensuring BUMI CSR policy, standards and performance is in accordance with the prevailing laws and regulations, as well as national and international best practices.

• Monitoring and reviewing the effectiveness of BUMI CSR programmes and activities including the methods used to communicate the programmes to stakeholders by the relevant BUMI officials, as well as providing recommendations to improve them as necessary.

• Ensuring that the strategies of BUMI’s CSR are developed in accordance with the main subject of ISO 26000 Corporate Social Responsibility that include the following: 1. Human Rights 2. Labour Practices 3. Environment 4. Fair Operation Practices 5. Consumer Issues 6. Community Involvement and Development

• Reviewing the adequacy of budgets and resources allocated to BUMI CSR programmes and activities.

• Ensuring the risks towards CSR are adequately identified, monitored and mitigated.

• Reviewing reports on CSR that include major CSR issues.

• Ensuring that human resources related to CSR programmes and activities are sufficiently trained to meet the existing relevant standards and in accordance with the best practices.

• Providing recommendations on CSR programmes and activities to the Board of Directors.

• Undertaking other tasks relating to other CSR issues mentioned above, as well as matters agreed by the Committee meeting.

Our Awareness of Sustainability

We are aware that natural resources such as coal shall be used carefully and produced in ways that do not harm the environment. Therefore, BUMI, KPC and Arutmin are committed to producing coal without endangering the environment and at the same time creating community welfare and independence in order to achieve sustainability.

We continue to develop human resources that are able to address future challenges in running the business as




well as preserving the environment and improving the capacity of the community.

To address the future challenges, BUMI has developed Strategic CSR Framework as follows:

The explanations in the above diagram are as follows:

1. Revising Vision, Mission and Values. As BUMI shows strong vision, mission and values, it simplifies delivering information within the company and to all stakeholders regarding BUMI’s commitment on sustainable development.

2. DevelopinganeffectiveCSRorganization. The CSR strategy and programme of BUMI is supported by effective CSR organizations. CSR organizations have full authority to directly access the Company’s Board of Directors and are able to develop and plan CSR strategies, create CSR budgets and conduct monitoring and evaluation programmes, as well as demonstrate flexibility in coordinating the business. The CEOs and / or COOs of the business unit are members of the Governance, CSR & HSE Committee in order to create simple coordination in each and well-proven practices that can be promoted from each business unit.

menjalankan usaha serta menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

Dalam rangka menjawab tantangan masa depan tersebut, BUMI menyusun Kerangka Kerja Strategis CSR Bumi sebagai berikut:

Penjelasan diagram di atas adalah sebagai berikut:

1. Merevisi Visi, Misi, dan Nilai. Dengan kejelasan visi, misi, dan nilai-nilai di BUMI, penyampaian informasi baik di internal perusahaan maupun kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai komitmen BUMI terhadap pembangunan berkelanjutan akan tersampaikan dengan baik.

2. MengembangkanorganisasiCSRyangefektif.Strategi dan program CSR BUMI didukung oleh organisasi CSR yang efektif. Organisasi CSR memiliki otoritas penuh untuk akses langsung ke Direksi Perusahaan dan dapat mengembangkan dan merencanakan strategi CSR, membuat anggaran CSR, dan melakukan program monitoring dan evaluasi, serta melakukan beberapa fleksibilitas dalam koordinasi bisnis. Para CEO dan /atau COO unit bisnis adalah anggota dari Komite Governance, CSR & HSE sehingga koordinasi di masing-masing fungsi lebih mudah dan praktik-praktik CSR yang terbukti berjalan dengan baik dapat dipromosikan oleh masing-masing unit bisnis.

Revise Vision, Mission, and Value.

Monitoring control & Evaluation - GRI

Reporting(measurement of

success)

Definingtheinterdependence

shared values in line with society needs

Strategicflagship(theme)

To evercome negative impact

Stakeholders commitment

DevelopaneffectiveCSRorganization.

Fully committed and whole hearted

Effectivecommunication

and socialization to stakeholders

Self sustained society

GoodCorporate

Citizen

(CSRBeyondRuleand regulation)

1 8

2 9

3 10

5

4 6

7

Diargram Kerangka Kerja Strategis CSR Bumi


3. Mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dan mensosialisasikan ke para pemangku kepentingan. BUMI telah menyusun program lanjutan, terstruktur dan efektif dalam mengkomunikasi CSR untuk meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor dan mengurangi pemberitaan yang buruk dan spekulatif yang beredar di masyarakat. Hal ini mencakup kegiatan komunikasi perusahaan, paparan publik, program hubungan kemasyarakatan dan kampanye iklan melalui media yang strategis.

4. Menjabarkan nilai-nilai yang saling ketergantungan yang dapat dibagi bersama, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program CSR BUMI ditujukan untuk mengubah pola pikir, membangun karakter sosial dan modal sosial, memelihara kebersamaan, dan mengubah elemen-elemen baru untuk mendorong kemajuan dan perubahan. Hal ini akan mengembangkan kemandirian sosial dalam gerakan bersama dengan pemangku kepentingan yang utama. Pelaksanaannyapun harus partisipatif untuk mengembangkan rasa kepemilikan di antara para pemangku kepentingan dan menciptakan masyarakat yang mandiri.

5. Mengatasi dampak negatif. Reputasi perusahaan adalah sesuatu yang menjadi perhatian utama dari manajemen BUMI. Manajemen Risiko yang kuat akan mampu mengantisipasi potensi masalah dan kekhawatiran yang timbul, sehingga persiapan terhadap kemungkinan yang timbul diperlukan untuk meminimalkan risiko. Strategi perusahaan dirancang untuk mengatasi pemberitaan yang spekulatif terhadap BUMI.

6. Menetapkan Flagship yang strategis. BUMI percaya bahwa perusahaan dapat berpartisipasi dalam mengatasi salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia dan menjalankannya sebagai agenda CSR jangka panjang perusahaan dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi sebagai cerminan kontribusi BUMI kepada bangsa

7. Memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dari BUMI.Unsur-unsur yang paling penting dalam mencapai flagship BUMI adalah memastikan terjadinya perubahan pola pikir (membangun karakter mulai dari usia dini – remaja, program untuk ibu rumah tangga), pelatihan/ pendidikan, keterlibatan/pemberdayaan yang didukung oleh infrastruktur yang diperlukan.

3. Developingeffectivecommunicationstrategyanddisseminate it to the stakeholders. BUMI has developed an advanced programme that is structured and effective in promoting CSR in order to enhance corporate image, increase public and investor trust and negate contra publicity in society. This includes corporate communications, public exposure, Public Relation programme and strategic advertising campaign through strategic media.

4. Describing the values of interdependence that can be shared together in accordance with community needs. The BUMI CSR programme should be able to change the mindset, build social character and social capital, maintain social cohesion and change certain elements in the society to foster progress and change. This will develop social independence in the collaborative movement / together with key stakeholders. Implementation should be participatory to develop a sense of belonging among stakeholders and build an independent community.

5. Encountering negative impact. The Company’s reputation is one of the main attentions of BUMI management. A strong risk management will be able to anticipate potential problems and rising concerns, thus preparation is needed to minimize for any possible risks that may occur. The company’s strategy is designed to address any negative publicity against BUMI.

6. Establishingastrategicflagship. BUMI believes that we are able to participate in overcoming one of the big challenges faced by Indonesia, as well as executing it as part of agenda of long-term CSR follows by strong commitment and dedication as a simultaneous reflection of BUMI’s contribution to the nation.

7. Ensuring sustainable development of BUMI. The most important elements in achieving BUMI’s flagship are ensuring a change of mindset (building character from an early age – adolescence, housewife programmes) through training/education, engagement/ empowerment supported by necessary infrastructure.




8 Pemantauan, pengendalian, dan evaluasi.Implementasi program CSR BUMI senantiasa dipantau, dikendalikan dan dievaluasi. Evaluasi dari internal dan eksternal dalam bentuk studi persepsi digunakan sebagai dasar perbaikan yang terus-menerus. Untuk mengukur hasil dan manfaat dari setiap kegiatan, masing-masing program CSR memiliki acuan keberhasilan. Acuan keberhasilan harus dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif dibandingkan dengan perubahan persepsi di kalangan masyarakat (tingkat lokal, nasional dan internasional) guna mendukung BUMI ke arah persepsi yang lebih positif. BUMI mengikuti GRI Reporting Guidelines yang memberikan indikator jelas untuk mengukur kinerja perusahaan dibidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pelaporan yang berkelanjutan juga mensyaratkan perusahaan agar melaporkan anggaran CSR.

9. Komitmen yang tinggi dan sepenuh hati. Program CSR BUMI dilakukan sepenuh hati dan menyeluruh untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam suatu siklus tertentu. BUMI menyediakan sumber daya antara lain dana, keterampilan dan kemampuan untuk mewujudkan flagship strategis dalam kehidupan. Ketika sumber daya perusahaan tidak cukup menangani masalah ini, BUMI juga terbuka untuk bersinergi dengan pihak ketiga/para profesional/ahli lainnya.

10. Masyarakat berkelanjutan yang mandiri. BUMI dengan cepat dapat membantu pengenalan kembali nilai-nilai moral/budaya orang Indonesia dan memaksimalkan pengaruh positif dari globalisasi melalui pembangunan karakter dari usia dini sampai remaja dan pemberdayaan perempuan termasuk ibu rumah tangga. Hal ini juga termasuk pemberantasan buta huruf dan pendidikan berbasis keterampilan (studi kejuruan) untuk memastikan adanya kesempatan berwirausaha bagi generasi mendatang. Hal ini, pada akhirnya akan menciptakan masyarakat yang benar-benar mampu menghasilkan kesejahteraan bagi dirinya sendiri dan menjadi aset berharga bagi bangsa, bukan hanya meminta bantuan pemerintah saja.

Peran dan Tanggung Jawab Governance, CSR & HSE Manager terkait dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR) adalah:

• Mempersiapkan anggaran CSR.• Menyusun kebijakan dan prosedur CSR.

8. Monitoring,ControllingandEvaluation.Implementation of BUMI CSR programme is constantly monitored, controlled and evaluated. Evaluation of the internal self-assessment and external evaluation in the form of perceptual study is used as a base for continuous improvement. In order to measure the outcomes and benefits of each activity, each CSR programme has its own benchmark to succeed. The benchmark should be measurable by both quantitative and qualitative methods, which are compared to changes in the perceptions of the communities (local, national and international) in support of BUMI achieving increased positive perceptions. BUMI follows the GRI Reporting Guidelines that provide clear indicators to measure the Company’s economic, social and environmental performance on the implementation of the CSR programme. Sustainable reporting also requires companies to report their CSR budgets.

9. Consistentandgreatcommitment. BUMI’s CSR programmes are carried out consistently and comprehensively in order to overcome social, economic and environmental challenges in certain phases. BUMI provides the resources such as funds, skills and abilities to realize a strategic flagship in life. When the Company’s resources are unable to address this issue, BUMI is also open to synergizing with third parties / professionals /experts.

10. A sustainable and self-sustaining society BUMI is able to quickly help reintroduce moral / cultural values to Indonesians and maximize the positive impact of globalization through a character building approach from early age to adolescence, as well as female empowerment including homemakers. It also includes literacy and skill-based education (vocational studies) to ensure entrepreneurship opportunities for the future generation. This will eventually create a society that is truly able to create its own wealth and become a valuable asset to the nation, not just relying on government assistance.

Details of roles and responsibilities of Governance, CSR & HSE Manager are:

• Prepare CSR budget.• Develop SOP and Procedures CSR.


• Menyusun program dan Term of Reference (TOR) CSR dan mengajukannya kepada Kepala Divisi Risk Management untuk persetujuan.

• Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan CSR diseluruh BUMI dan unit bisnis bersama dengan CSR Liaisons.

• Menjaga hubungan baik dengan berbagai para pemangku kepentingan, pemerintah, pelaku CSR, LSM dan media.

• Meningkatkan kesadaran CSR di seluruh Perusahaan.

• Mempromosikan kegiatan CSR BUMI kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional dalam rangka meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, guna meningkatkan nilai para pemangku kepentingan.

• Menggabungkan/mengkonsolidasikan semua informasi mengenai kegiatan CSR yang diperoleh dari CSR Liaisons.

• Memantau dan melaporkan kemajuan suatu kegiatan/proyek/program CSR kepada Kepala Divisi Risk Management.

• Mengikuti perkembangan terbaru dari suatu metodologi, teknik dan teknologi CSR.

• Melaporkan hal-hal penting yang membutuhkan respon cepat dari manajemen eksekutif kepada Kepala Divisi Risk Management.

•

Peran dan Tanggung Jawab CSR Liaison di unit bisnis adalah:

• Bertanggung jawab sebagai penghubung antara BUMI dan unit bisnis dalam memberikan penyebaran informasi.

• Membantu CSR Department dalam mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur CSR Perusahaan di setiap unit bisnis.

• Membantu CSR Department dalam memantau pelaksanaan kegiatan CSR di setiap unit bisnis.

• Meningkatkan kesadaran CSR di unit bisnis. • Mengikuti perkembangan terbaru dari metodologi,

teknik dan pengembangan teknologi CSR. • Menyediakan data dan membantu dalam penulisan

laporan kegiatan CSR di setiap unit bisnis termasuk perkembangan dari kegiatan CSR kepada pimpinan masing-masing unit bisnis dan CSR Department.

• Melaporkan hal-hal penting yang membutuhkan respon cepat dari manajemen eksekutif ke CSR Department.

• Develop programs and Term of Reference (TOR) CSR, and submit it to Head of Risk Management Division for approval.

• Coordinate and conduct CSR implementation across BUMI together with CSR Liaisons.

• Maintain relationship with different stakeholders such as government, CSR players, NGOs partners and media.

• Promote CSR awareness throughout the Company.• Promote BUMI’s CSR activities to the national and

international community to improve company’s image and reputation in order to add value to the stakeholders.

• Consolidate all information of CSR activities from CSR Liaisons.

• Monitor and report the progress of CSR activities/projects/programs to Head of Risk Management Division.

• Keep abreast of the latest corporate social responsibility methodologies, techniques and technologies development.

• Escalate any critical issues requiring immediate attention from executive management to Head of Risk Management Division.

Roles and responsibilities of CSR Liaison in Business Units are:

• Responsible as a liaison between BUMI and business units to provide the information dissemination.

• Assist CSR Department in communicating Company’s corporate social responsibility policies and process in each Business Units.

• Assist CSR Department in monitoring the implementation corporate social responsibility activities in each Business Units.

• Promote CSR awareness in each Business Units.• Update with the latest corporate social

responsibility methodologies, techniques and technologies

• development.• Provide data and assist in report writing of CSR

result in each Business Units including their implementation progress to their respective Head of Business Units and CSR Department.

• Escalate any critical issues requiring immediate attention from executive management to CSR Department.




Fokus Utama Dari Social Responsibility

Dalam melaksanakan pengelolaan sosial, pengelolaan lingkungan dan pengelolaan pasca-tambang, perusahaan tetap mengacu pada pendekatan 7 subyek inti ISO 26000 khususnya Pelibatan dan Pembangunan Masyarakat dan Lingkungan dengan tema mengembangkan masyarakat mandiri yang berkelanjutan (Developing Self-Sustained Society).

Sedangkan kegiatan subyek inti yang lain seperti organisasi, ketenagakerjaan, HAM, pelaksanaan operasi yang adil, dan isu konsumen, akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ISO 26000:2010. Keberhasilan kegiatan CSR yang berkelanjutan di BUMI dan unit bisnis didukung oleh peranan penting dari karyawan. Untuk itulah kami terus meningkatkan kesejahteraan para karyawan, termasuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Social Responsibility Core Subjects

7 core subjects in ISO 26000 especially Involvement and Community and Environment Development becomes the company’s reference in implementing social, environment and post-mining management with the spirit of Developing Self-Sustained Society.

In the mean time, other core subject activities such as organization, labor practice, human rights, fair operation practice and consumer issue will be implemented gradually as per ISO 26000:2010. The success of sustainable CSR activities in BUMI and business unit is part of the important role of the employees, thus we keep improving employee’s welfare includes guaranteed their Occupational Safety and Health (OSH). Untuk itulah kami terus meningkatkan kesejahteraan para karyawan, termasuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Governance

Organizational

Human Rights

Consumer Issues

Labor Practice

Community involvement and development

Fair Operating

Practice

The Environment

Organization

Interdependence

Holistic Integrated Aproach

Gambar datas adalah fokus utama dari Social Responsibility sesuai dengan ISO 26000: 2010 Guidance on Social Responsibility. The Social Responsibility core subjects according ISO 26000




Nama PerusahaanCompany Name PT BUMI Resources Tbk.

Tahun PendirianYear of Establishment

1973

Bidang UsahaBusiness Fields

Minyak, Gas BUMI, Pertambangan Batubara dan MineralOil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industry

Produk KPC terdiri dari tiga merek yaitu Prima Coal, Pinang Coal dan Melawan Coal. Sedangkan Arutmin memiliki tiga jenis produk yaitu : Bituminous Coal, Sub-Bituminous Coal dan Eco Coal.KPCs coal was mainly distributed under the brands of Pinang, Melawan and Ecocoa. Arutmin’s coal was mainly distributed under the brands of Bituminous Coal, Sub-Bituminous Coal dan Eco Coal.

Kantor PusatHead Office

Bakrie Tower, Lantai 12Kompleks Rasuna EpicentrumJl. H.R. Rasuna SaidJakarta 12940, Indonesia

Tel. +62 21 5794 2080Fax. +62 21 5794 2070Email: [email protected]

Tentang PT Bumi Resources Tbk.About PT Bumi Resources Tbk. (G4-3) (G4-4) (G4-5) (G4-7)


Director & CorsecDileep Srivastava (I)

VP IR/Chief EconomistAchmad Reza W.

CEOPT Arutmin Indonesia

Ido H. Hutabarat

VP Operation - Gallo Oil(Jersey) Ltd

M. Iqbal

CEOPT Kaltim Prima Coal

Saptari HoedajaAudit Committee

Remuneration &NominationCommittee

Board ofCommissioners (BOC)

Eddie J. SubariAnton Setianto S.(I)

Kanaka Poeradiredja (I)Y.A. Didik Cahyanto (I)

Thomas M. KearneyJinping Ma

Benjamin Bao

VP MarketingIdo H. Hutabarat

ManagerInternal Audit

Aidirsyah (BUMI)

Sr. Manager Corp.Secretary

Irana Candra M.

CEOPT Bumi Resources

Minerals TBk.Andrew Neale

VP Strategic Business Dev.Adika Nuraga Bakrie

CEOPT Pendopo Energi

Batubara & Sumatera CoalIdo H. Hutabarat

Risk ManagementCommittee

VP Internal AuditLufti Julian

ManagerInternal Audit

M. Iffan Fanani (KPC)

VP Risk ManagementElly Slamet

Manager PR/CSRRicco Surya

BOARD OF DIRECTOR

Struktur Organisasi BUMIBUMI Organization Structure




General Meetingof Shareholders

PRESIDENTDIRECTOR/CEOSaptari Hoedaja

DirectorR.A. Sri Dharmayanti

DirectorsWen Yao

Haiyong YuXuefeng Ruan

DirectorAndrew C. Beckham

Governance, CSR &HSE Committee

Human ResourcesCommittee

Code of ConductCommittee

IT SteeringCommittee

VP Human Resources &General Affairs

Mahmud

VP InformationTechnology

Dharyanto Effendi

Manager ApplicationSupport

Kus Jayanto (KPC)

Manager SystemCompliance

A. Mahargono (KPC)

Manager IT InfrastructureVacant - (KPC)

VP FinanceNugroho

Damardomo

Sr. Manager AP, PrjBudget & Cost Control

Dicky Zulkarnen

Sr. Manager Fin & TaxReporting

Hendy Roswandy

Manager GL AccountingZainudin

Manager Treasury &Business Analysis

Charles G. Tumbelaka

Manager Corporate Legal

Sandra A. Triyana

GM Legal - KPCAdri Kurnia

Manager Legal – AIEzra L. Sibarani



Struktur Perusahaan BUMIBUMI Corporate Structure

PT. Sitrade Coal

BUMI (99,98%)

PT Bumi Resources Investment (BRI)

BUMI (99,99%)

PT. Green Resources

BRI (99,5%)

PT. Arutmin CBM

BUMI (99%)

PT. Eterna Capital Pte. Ltd

BUMI (100%)

Kalimantan Coal Ltd

BUMI (99,99%)

PT. Mitra Bisnis Harvest

CPS (99,7%)

Pendopo Coal Ltd

BUMI (89%)

PT. Alphard Resources International

BUMI (99,92%)

Goldwave Capital Ltd.ZAI (100%)

PT. Indah Alam Raya (IAR)

Alphard (95%)

PT. Pendopo Energi Batubara

IAR (99,9%)

PT. Kaltim Prima CBM

BUMI (99%)

PT. Cipta Prima Sejati (CPS)

BUMI (99,75%)

Gallo Oil Ltd. (Jersey)

BUMI (100%)

Sangatta Holding

BUMI (99,99%)

PT. MBH Mining Resources

CPS (99,9%)

Zurich Asset International Ltd (ZAI)

CPS (99,9%)

PT. Dharma Henwa TbkShareholdersZAI (21,61%)

Goldwave (17,46%) Public (60,93%)

PT. Kaltim Prima CoalBumi Seri A (25%)

Bumi Seri B (0.004%)

PT. Coalindo Energi

Bumi (4,59%)

PT. Arutmin IndonesiaBUMI (70%)

PT. Green Resources (20%)

PT. Buana Minera Harvest

CPS (99,9%)



PT. BUMI RESOURCES. Tbk(BUMI)

PT. Indocoal Kaltim ResourcesBUMI (51%)

Enercoal Resources

BUMI (51%)

PT. Artha Widya Perkasa

BUMI (30%)

PT. Citra Jaya Nurcahya LC (99,9%)

PT. Indocoal Kalsel ResourcesBUMI (70%)

Bumi Netherlands BV

BUMI (100%)

PT. Visi Multi Artha

BUMI (30%)

PT. Lumbung Capital (LC)

BUMI (99,8%)

PT. MBH Mining ResourcesLC (99,9%)

Forerunner International Pte. Ltd.

BUMI (100%)

Bumi Investment Pte. Ltd

BUMI (100%)

Indocoal Resources (Cayman) Ltd

Forerunner (70%)

PT. Bumi Resources Mineral Tbk.

BUMI (35,73%)

PT. Multi Capital

BUMI (99,9%)

PT. Multi Daerah

BersaingBUMI (75%)

Calipso Investment Pte.

Ltd.BUMI (99,99%)

Herarld Resources Pty.

Ltd.Bumi (100%)

PT. Gain and Win Pte. Ltd. BUMI (100%)

PT. Sarkea Prima Minerals

Bumi (80%)

PT. Gorontalo Minerals

BUMI (80%)

PT. Citra Palu Minerals

BUMI (96,97%)

International Minerals

Company LLCBUMI (100%)

Lemington Investment Pte.Ltd

BUMI (99,9%)

PT Dairi Prima Mineral **)

BUMI (100%)

PT. Bintan Minera ResourcesLC (99,9%)

Indocoal KPC Resources (Cayman) Limited

BUMI (51%)

Bumi Capital Pte. Ltd

BUMI (100%)

*) subject to aproval from relevant institutions, including but nit limit-ed to ESDM, BKPM and GMS

**) BRM and ANTAM have signed the Transfer of Shares Agreement wich result BRM owns 100% shares of PDM


NAME TOTAL SHARES %

HSBC-FUND SVS A/C CHENGDONG INVESTMENT CORP-SELF 8,671,534,236 13.26

CREDIT SUISSE AG SG BRANCH S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-2023334064 8,477,485,702 12.97

THE NT TST CO S/A PATHFINDER STRATEGIC CREDIT LP 2,604,869,871 3.98

PT DAMAR REKA ENERGI 2,300,000,000 3.52

UBS AG LDN BRANCH A/C CLIENT-2157234000 1,749,286,762 2.68

Others 41,573,380,053 63.59

TOTAL 65,376,556,624 100

Pada tahun 2017, struktur permodalan Kami mengalami perubahan dibanding tahun sebelumnya. Komposisi pemegang saham Kami adalah sebagai berikut: In 2017, our capital structure has changed compared to the previous year. The composition of our shareholders is as follows:

HSBC-Fund A/C Chengdong Investment COrp-Self

Credit Suisse AG SG Branch S/A Csagsing-LHHL

The NT TST Co S/A Pathfinder Strategic Credit LP

PT. Damar Reka Energi UBS AG London Branch A/C Client-21572340000

Other

Komposisi Pemegang Saham BUMIShareholders and Ownership

66+2+3+4+13+1213,26

63,59

12,97

3,98

3,52

2,68

(G4-7) (G4-13)




Wilayah Operasi BUMI Operational Areas

66+2+3+4+13+12(G4-6) (G4-17)

Sangatta

Bengalon

Batu Licin

Satui

Kintap

Asam-Asam

NPLCT (North Pulau

Laut Coal Terminal).

Senakin

Wilayah Operasi PT Arutmin Indonesia, di Kalimantan SelatanOperational Areas PT Arutmin Indonesia, at South Kalimantan

This sustainability report, covered two business unit:

Wilayah Operasi PT Kaltim Prima Coal, di Kalimantan Timur Operational Areas PT Kaltim Prima Coal, at East Kalimantan

Laporan keberlanjutan ini mencakup dua unit bisnis Kami, yaitu:


Dimana Kami Memulai SejarahDimana Kami Memulai Sejarah

China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar US$ 1,9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$ 600 juta yang dibayarkan kembali di tahun 2013, US$ 600 juta di tahun 2014, dan sisanya US$ 700 juta di tahun 2015. Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR sebesar 19%, dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk restrukturisasi utang dan belanja modal.

China Investment Corporation (CIC) provided US$1.9 billion in debt instruments, consisting of US$ 600 million to be paid back in 2013, US$ 600 million in 2014, and the remaining US$ 700 million in 2015. These investments have a cash coupon of 12% per year with a total IRR of 19%, with the principle paid at maturity. These funds were used for debt restructuring and capital expenditure.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat memiliki Herald Resources Ltd Australiadengan nilai AU$ 552 juta. Operasi tambang seng, timah,dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara.

After going through a long process, BUMI finally purchased Herald Resources Ltd of Australia at a value of AU$ 552 million. This mining operation, located in North Sumatra, has zinc, lead and, gold.

Dilaksanakannya transaksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Perseroan sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB pada tanggal 24 Juni.

Execution of capital increase without preemptive rights as approve in the EGMS of 24 June.

Perseroan telah menyelesaikan Penerbitan Saham Baru (Rights Issue). Berdasarkan Nilai Ekuitas Aset Bersih sebesar USD4,6 miliar, harga konversi ditetapkan sebesar Rp926,16 per lembar, menggunakan kurs tukar @Rp13.235, dan seluruhnya diambil bagian oleh pemegang saham dan pembeli siaga.

The Company has closed the Rights Issue. Based on Net Asset Equity Value of USD4.6 billion, conversion price would be Rp926.16 per share, using the exchange rate @ Rp13,235, and fully subscribed by shareholders and standby buyers.

2008 2010

2017

2009




Perseroan melakukan pembayaran cicilan Tranche A sebesar US$ 600 juta kepada China Investment Corporation (CIC) yang seharusnya jatuh tempo pada 30 September 2013, dibayarkan hampir 2 (dua) tahun lebih awal berdasarkan kesepakatan bersama.

The Company has made repayment of the Tranche A of US$ 600 million of the China Investment Corporation (CIC) debt, which would have matured on 30 September 2013, paid almost 2 (two) years earlier based upon mutual agreement

Melalui RUPSLB tanggal 21 Mei, diputuskan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Through the EGMS on 21 May, it was decided the change in composition of members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company.

Melalui RUPS Tahunan dan Luar Biasa tanggal 28 Juni, diputuskan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Pada tanggal 26 Juni, Perseroan menyelenggarakan acara syukuran dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-40.

Through the Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders on 28 June, it was decided the change in composition of members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company. On 26 June, the Company held a celebration event for 40th Anniversary.

Pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2014 dengan menerbitkan hingga 32.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp250 per saham, atau senilai Rp8.049.692.500.000. Sejumlah 15.853.620.427 lembar saham diambil bagian dan dikeluarkan pada tanggal 7 Oktober.

Shareholders approved Rights Issue IV in Extraordinary General Meeting held on June 30, 2014 - to issue up to 32,198,770,000 common shares Series B of nominal value of Rp100 per share at an offer price Rp250 per share valued at Rp8,049,692,500,000. A total of 15,853,620,427 shares were subscribed and issued on 7 October.

Rencana restrukturisasi Perusahaan meraih 99,8% dukungan kreditur berjamin dan 100% kreditur tidak berjamin. Dengan demikian, Bumi Resources menghentikan proses PKPU dan segera meratifikasi kesepakatan yang dicapai.

The Company’s restructuring plan won 99.8% support of voting secured creditors and 100% of voting unsecured creditors. Hence, Bumi Resources announced termination of PKPU proceedings and ratification of composition agreement.

Melalui RUPS Tahunan tanggal 13 Agustus, pemegang saham menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Melalui RUPS tersebut, Perseroan melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah anggota Direksi dari semula enam orang menjadi empat orang dan Dewan Komisaris dari semula tujuh orang menjadi tiga orang.

During the Annual General Meeting on August 13, shareholders approved the change in the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Through the GMS resolution, the Company conducted efficiency by reducing the number of members of the Board of Directors from six to four persons and the Board of Commissioners from seven to three persons.

20122011 2013

20142016 2015


Performa 2017 sebagai Peneguhan KomitmenOur Performance in 2017 (G4-6) (G4-9)

5.132

57,6

26,3 US$ 239

Total Karyawan Total Employee

Penjualan Batubara Coal Sales

Total Kapitalisasi Total Capitalization

Laba Bersih Total Net Income

US$3,4Total Utang Total liabilities

Milyar / Billion

US$3,7Total Asset Total Asset

Milyar / Billion

US$286Defisiensi Ekuitas Total equity

Juta / Million

US$17,3Pendapatan Bersih Revenues

Juta / Million

US$ 3,410,147,622

US$ 239,373,703

US$ 3,696,498,624KPC

Arutmin

US$ 286,351,002

US$ 17,366,667

Juta Million

Juta / Million Ton

Juta / Million Ton




Pasar yang Kian MenjanjikanA Promising Market (G4-8)

Tanggal Date

Institusi Institution

Nama Penghargaan Tittle

July 14, 2017 Ministry of Labor Republic of Indonesia Zero Accident Awards

Febuary 16, 2017 Governor of South Kalimantan Zero Accident Awards

May 18, 2017 Ministry of Energy and Mineral Resources Directorate General Mineral and Coal

Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Kelompok Perusahaan Pertambangan Pemegang KK dan PKP2B

Tanggal Date







Tujan Penjualan Sales destination Persentasi

Percentage

Domestic 37%

India 29%

Jepang 11%

China 9%

Filipina 7%

Malaysia 2%

Thailand 2%

Others 3%

37%

29% 11%

9%

7%

2%

2%

3%

37+29+11+9+7+2+2+3India

ChinaJepang

PhilipinesThailand

Malaysia


Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika dalam berusaha. Penerapan GCG dalam seluruh kegiatan Perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pengelolaan risiko bisnis Perusahaan, implementasi GCG diarahkan juga sebagai pedoman bagi manajemen dan karyawan untuk menjaga keberlanjutan usaha Perusahaan dalam jangka panjang dan memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Tantangan yang dihadapi Perusahaan semakin beragam dan kompleks. Oleh karena itu, BUMI berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten sesuai dinamika bisnis dan tuntutan industri pertambangan dan energi di Indonesia. Melalui komitmen ini, BUMI yakin dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan dan menjaga pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dengan standar yang tinggi.

BUMI menyusun dan melaksanakan GCG sesuai dengan panduan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Peraturan OJK No 21/POJK.04/2015 Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Selain itu, BUMI pun telah menyusun Pedoman Kerja bagi Direksi dan Komisaris (Board Manual) yang merupakan panduan komprehensif tentang sistem dan prosedur yang menggarisbawahi bagaiamana Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-Komite menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dalam kerangka kerja GCG.

Untuk mendukung penerapan GCG yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan praktik terbaik, BUMI telah memperbarui Board Manual. Versi 2.0 penyesuaian undang-undang perusahaan terbaru, Kode Etik Tata Kelola Internasional, Kode Etik Tata Kelola Perusahaan Indonesia 2006, dan Pedoman Komite Nasional Kebijakan Governance.

Kami meyakini bahwa aspek tata kelola yang baik adalah bagaimana BUMI dapat terus menjaga hubungan dengan pemegang saham dan menjamin hak-hak

Good Corporate Governance (GCG) is the principles that underlie a process and mechanism of corporate governance based on the laws and ethics in the company. The implementation of GCG in all Company activities is very important. Aside from being a form of accountability and risk management for the Company’s business, GCG implementation is also becoming a guideline for management and employees to maintain the Company’s long-term sustainability and give added value for all stakeholders.

The challenges faced by the Company are increasingly diverse and complex. Therefore, BUMI is committed to apply GCG principles consistently in line with the business dynamics and demands of the mining and energy industries in Indonesia. Through this commitment, BUMI is sure to have a positive impact in improving and maintaining the implementation of GCG principles with high standards.

BUMI prepares and implements GCG in accordance with the guidance of Law Number 40 Year 2007 regarding Public Company and Regulation of Financial Sevices Authority No 21/POJK.04/2015 on Guidelines for Governance of Public Company. In addition, BUMI has also developed a Working Manual for the Board of Directors and Board of Commissioners, which is a comprehensive guide on systems and procedures that outlines how the BoC, BoD, and Committees perform their duties and responsibilities within the GCG framework.

To support the implementation of GCG in accordance with the progress and amendments to the prevailing laws and regulations and best practices, BUMI has updated the Board Manual. Version 2.0 of the latest corporate governance adjustments, the Code of Ethics of International Governance, the Code of Good Corporate Governance of Indonesia 2006, and the Guidelines of the National Committee of Governance Policy. We believe that the aspect of good governance is how BUMI can continue to maintain relationships with shareholders and secure shareholder rights. In addition

Tata Kelola Perusahaan BerkelanjutanSustainability’s Company Governance




pemegang saham. Selain itu kami juga memberikan tugas dan tanggungjawab yang jelas kepada fungsi dan peran dewan direksi dan komisaris dan setiap periode melakukan monitoring dan evaluasi. Kami pun senantiasa melibatkan partisipasi pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan untuk perbaikan sistem tata kelola.

we also provide clear duties and responsibilities to the functions and roles of the board of directors and commissioners and each period of monitoring and evaluation. We also involve stakeholder participation to obtain inputs for improved governance systems.

Kami menerapkan prinsip tata kelola yang berlandasakan pada:We implement governance principles that are based on:

1. Keterbukaan Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan secara tepat waktu, jelas, dan konsisten dalam hal kinerja keuangan perusahaan, corporate governance, serta kepemilikan perusahaan.

2. Pertanggungjawaban Kejelasan atas pelaksanaan dan pertanggung-jawaban tugas dan fungsi dari pengelola perusahaan serta pengawasan yang dilakukan untuk memastikan adanya keselarasan antara kepentingan Perusahaan, pemegang saham, pihak yang berkepentingan lainnya.

3. Tanggung Jawab Kejelasan dan kesesuaian tugas dan fungsi dalam pengelolaan perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

4. Kemandirian Pengelolaan perusahaan dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh ataupun tekanan dari pihak dalam maupun luar perusahaan.

5. Kewajaran Memastikan adanya perlindungan dan perlakuan yang adil/ setara terhadap hak-hak pemegang saham, termasuk hak dari pemegang saham minoritas dan pihak terkait lainnya (stakeholders) serta memastikan kewajaran pelaksanaan kontrak-kontrak yang dibuat dengan penyedia jasa.

1. Transparency Transparency in the process of decision making and transparency in disclosing material and relevant information in a timely, clear, and consistent manner in terms of corporate financial performance, corporate governance, and ownership of the company.

2. Accountability Clarity on the implementation and accountability of the duties and functions of the company’s managers and supervision undertaken to ensure alignment between the interests of the Company, shareholders, other interested parties.

3. Responsibility Clarity and suitability of duties and functions in the management of the company in accordance with applicable laws and regulations.

4. Independence The management of the company is conducted professionally without conflict of interest and is free from any influence or pressure from internal or external parties.

5. Fairness Ensure fair and equitable protection and treatment of shareholder rights, including the rights of minority shareholders and other stakeholders and ensure the fairness of the implementation of contracts made with the service provider.


Kami menggunakan pedoman prinsip tata kelola yang telah diamanatkan oleh pemerintah dan OJK sebagai dewan pengawas. Dari pedoman tata kelola tersebut kami merumuskan dalam rencana jangka panjang yang berupa visi dan rencana jangka menengah yang berupa misi. Untuk memastikan keseragaman budaya perusahaan maka kami juga membuat kesepakatan bersama yang tertuang dalam pedoman perilaku dan kode etik.

Struktur Tata Kelola kami: / Our Governance Structure

We use the governance principles guidelines that have been mandated by the government and Financial Services Authority as the supervisory board. From these governance guidelines we formulate a long-term plan of vision and a medium-term plan in the form of a mission. To ensure the uniformity of our corporate culture we also make a collective agreement set forth in the code of conduct.

General Meetingof Shareholders

PRESIDENTDIRECTOR/CEO

Board ofCommissioners

HR & Legal Director

HRCommittee

Director & Corsec

Code of ConductCommittee

AuditCommittee

Nomination & Renumeration

Committee

Risk ManagementCommittee

Director

IT SteeringCommittee

Director

GCG, CSR & HSECommittee

Board ofDirectors

Selama periode pelaporan 2017, terjadi perubahan nomenklatur anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Keputusan ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 16 Juni 2017. Setelah itu, RUPST menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: (G4-13)

During the reporting period of 2017, there was a change of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners. This decision was adopted through the Annual General Meeting of Shareholders on June 16, 2017. After that, the AGMS approved the change in the composition of the members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors of the Company as follows: (G4-13)

Dewan Komisaris | Board of Commission• Eddie Junianto Subari (Presiden Komisaris)• Nalinkant Amratlal Rathod (Komisaris)• Anton Setianto Soedarsono (Komisaris

Independen)• Kanaka Puradiredja (Komisaris Independen)• Y.A Didik Cahyanto (Komisaris Independen)• Jinping Ma (Komisaris)• Benjamin Bao (Komisaris)• Thomas M. Kearney (Komisaris)

Anggota Direksi | Board of Directors• Saptari Hoedaja (Presiden Direktur)• Andrew C. Beckham (Direktur)• Dileep Srivastava (Direktur Independen)• R.A. Sri Dharmayanti (Direktur)• Wayne Yao (Direktur)• Haiyong Yu (Direktur)• Xuefeng Ruan (Direktur)




Rapat Umum Pemegang Saham

Sesuai Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perusahaan Terbatas, struktur tata kelola PT Bumi Resources, Tbk., terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.

• RUPS merupakan organ Perusahaan tertinggi dalam struktur tata kelola.

• Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang memiliki tugas dan tanggung jawab mengawasi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam mengelola Perusahaan.

• Direksi merupakan organ Perusahaan yang memiliki tugas dan tanggung jawab mengelola Perusahaan.

Ketentuan mengenai kuorum untuk sahnya penyelenggaraan RUPST adalah berdasarkan:

• Kuorum Kehadiran Untuk agenda RUPST berlaku ketentuan berdasarkan Pasal 11 ayat 1.a Anggaran Dasar Perseroan juncto Pasal 26 ayat (1) huruf a Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No. 32”). Berdasarkan ketentuan tersebut RUPST dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan.

• Kuorum Pengambilan Keputusan Untuk agenda RUPST berlaku ketentuan berdasarkan Pasal 11 ayat 1.a Anggaran Dasar Perseroan juncto Pasal 26 ayat (1) huruf c POJK 32. Berdasarkan ketentuan tersebut keputusan RUPST adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPST.

General Meeting of Shareholders

In accordance with Law Number 40 of 2007 on Limited Companies, the governance structure of PT BUMI Resources, Tbk., consists of General Meeting of Shareholders (AGMS), Board of Commissioners, and Board of Directors.

• GMS is the highest corporate organ in the governance structure.

• The Board of Commissioners is the organ of the Company that has the duty and responsibility to supervise and advise the Board of Directors on managing the Company.

• The Board of Directors is the organ of the Company that has the duty and responsibility to manage the Company.

The provisions concerning the quorum for the validity of the AGM are based on:

• Quorum of Attendance For the agenda of the AGMS, the provisions pursuant to Article 11 paragraph 1.a of the Company’s Articles of Association in connection with Article 26 paragraph (1) letter a of the Financial Services Authority Regulation no. 32/POJK.04/2014 on the Plan and Implementation of the General Meeting of Company Shareholders (“POJK No. 32”). Based on the above provisions, the AGMS may be held when attended by Shareholders representing more than one half (1/2) of the total shares with valid voting rights issued by the Company.

• Quorum of Decision Making For the agenda of the AGMS, the provisions pursuant to Article 11 paragraph 1.a of the Articles of Association of the Company in conjunction with Article 26 paragraph (1) letter c of POJK 32. Based on such provisions, the AGMS resolutions are valid if this is approved by more than one half (1/2) of the valid voting rights present at the AGMS.


Program Pelatihan Berkelanjutan Direksi (G4-43)

Pada pertengahan tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat peraturan yang yang mewajibkan kami harus menerapkan keuangan yang berkelanjutan. Sebagai langkah maju, kami telah melakukan workshop/pelatihan secara berkala minimal setahun sekali. Selain itu, selama tahun 2017 kami juga terus meningkatkan kapasitas Direksi melalui pelatihan antara lain:

The Board of Directors’ Sustainable Training Program (G4-43)

In 2017, the Financial Services Authority (OJK) established a regulation requiring company to implement sustainable finance. As a step forward, we have conducted a workshop / training periodically at least once a year. In addition, during the year 2017 we also continue to improve the capacity of the Board of Directors through training, among others:

Nama Name

Tanggal Pelatihan Training Date

Judul Pelatihan Subject

Lokasi Location

Saptari Hoedaja 13 December 2017

Knowledge Update Workshop on Economic Outlook, Coal Market Condition, Risk, GCG, Audit and CSR

Jakarta

Andrew C. Beckham

27 February - 1 March 2017

2017 Global Emerging Markets Corporate Conference

The Ritz-Carlton, South Beach

27 - 30 March 2017 20th Asian Investment Conference Hong Kong

12 - 13 June 2017 Non Deal Roadshow Hong Kong, Singapore

30 October 2017 KPC Board Meeting Beijing

16 - 17 November 2017 Nomura Asian High Yield Corporate Day 2017 Nomura Office, Hong Kong

Dileep Srivastava

27 February - 1 March 2017

2017 Global Emerging Markets Corporate Conference

The Ritz-Carlton, South Beach

27 - 30 March 2017 20th Asian Investment Conference Hong Kong

8 April 2017 MSC Event 2017 Surabaya

12 - 13 June 2017 Non Deal Roadshow Hong Kong, Singapore

7 - 8 August 2017 Credit Suisse Indonesia Conference Ritz Carlton, Singapore

10 August 2017 Non Deal Roadshow Kuala Lumpur Malaysia

3 - 5 October 2017 J.P. Morgan Credit and Equities Emerging Markets Conference JPM Office, London

30 October 2017 KPC Board Meeting Beijing

16 - 17 November 2017 Nomura Asian High Yield Corporate Day 2017 Nomura Office, Hong Kong

29 Novemebr 2017 OCBC Sekuritas Investment Forum 2017 Jakarta

7 December 2017 4th Annual ASEAN Investor Relations Forum Singapore

R.A. Sri Dharmayanti

9-11 Maret 2017

Rights Issue, Non Pre-emptive Rights, & Contract Drafting Jakarta

14-15 Mei 2017 Coaltrans Asia Conference Bali

18 Juli 2017

ICSA: Workshop "Optimise Your Core Potential as Corporate Secretary for Corporate Transformation and Global Positioning" danRapat Umum Anggota Tahunan ICSA

Jakarta

6 Nov 2017 CEO Focus Jakarta




Komite Remunerasi dan Nominasi (G4-52)

Melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk memberikan opini independen dalam rangka memastikan proses nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berjalan sesuai dengan azas GCG. Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab di antaranya:

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai struktur, kebijakan, dan besaran remunerasi dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Rekomendasi harus mempertimbangkan hal berikut:

1. Remunerasi yang berlaku untuk industri sejenis.

2. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari Direksi dan/ atau Dewan Komisaris terkait kinerja Perseroan.

3. Target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

4. Keseimbangan tunjangan yang bersifat tetap dan bersifat variabel.

• Mengkaji dan membuat rekomendasi mengenai remunerasi yang diterima Direksi termasuk gaji pokok, fasilitas, bonus atau pembayaran terkait kinerja, dan perencanaan pensiun, sesuai dengan wewenang yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris;

• Mengkaji dan merumuskan remunerasi Dewan Komisaris dimana Komisaris tidak memiliki hak atas fasilitas dan bonus atau pembayaran terkait kinerja, serta mereka tidak menerima manfaat pensiun, kecuali dinyatakan lain oleh peraturan perundang-undangan terkait:

• Melakukan studi eksternal dengan tujuan untuk mengetahu posisi pasar dan daya saing di antara anggota dewan di industri yang sejenis (competitiveness);

• Memastikan bahwa remunerasi anggota dewan telah sesuai dengan dasar-dasar praktik terbaik;

• Evaluasi atas struktur, kebijakan, dan jumlah remunerasi dari Dewan Komisaris dan Direksi harus dilakukan paling kurang 1 kali dalam 1 tahun.

Remuneration and Nomination Committee

Through the Board of Commissioners’ Decree, the Remuneration and Nomination Committee was established to provide an independent opinion in order to ensure the process of nomination and remuneration of members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company is in line with GCG principles. The Remuneration and Nomination Committee has duties and responsibilities that include:

• Providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the structure, policies, and amount of remuneration of members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Recommendations should consider the following:

1. Remuneration that is applicable to similar industries.

2. Duties, responsibilities and authorities of the Board of Directors and / or Board of Commissioners regarding the performance of the Company.

3. Performance target or performance of each member of the Board of Directors and/ or members of the Board of Commissioners.

4. The balance of benefits is fixed and variable.

• Reviewing and providing recommendations on remuneration received by the Board of Directors including basic salaries, facilities, bonuses or payments relating to performance, and pension planning, in accordance with the authority delegated by the Board of Commissioners;

• Reviewing and formulating the remuneration of the Board of Commissioners in which the Commissioners have no rights to facilities and bonuses or performance-related payments, and they do not receive pension benefits, unless otherwise stated by the relevant laws and regulations:

• Conducting an external study to be aware of the market position and competitiveness among members of the board in a similar industry (competitiveness);

• Ensuring that board member remuneration is in conformity with the basics of best practice;

• Evaluation of the structure, policies, and amount of remuneration from the Board of Commissioners and the Board of Directors should be carried out at least once a year.


Komite Manajemen Risiko (G4-45)

Komite Manajemen Risiko dibentuk tanggal 15 Maret 2007 oleh Dewan Komisaris. Ketua Komite Manajemen Risiko adalah Nailankant A. Rathod yang juga menjabat sebagai salah satu komisaris Perusahaan adalah. Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko mencakup sebagai berikut:

• Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahaan yang telah ditetapkan oleh Direksi.

• Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI.

• Memastikan bahwa Presiden Direktur dan Direktur Manajemen Risiko menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan.

• Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan.

• Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut risiko-risiko apa saja yang dapat timbul dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan.

• Mengkaji efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan.

• Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan.

• Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan penerapan rencana mitigasi risiko utama.

Risk Management Committee (G4-45)

The Risk Management Committee was established on March 15, 2007 by the Board of Commissioners. The Chairman of the Risk Management Committee is Nailankant A. Rathod who also serves as one of the Company’s commissioners. The duties and responsibilities of the Risk Management Committee include the following

• Providing guidance and recommendations on the company’s risk management policies set by the Board of Directors.

• Assessing and ensuring that the risk management framework meets the needs of BUMI’s enterprises.

• Ensuring that the President Director and Director of Risk Management demonstrate leadership and risk management practices and proactively improving the Company’s risk management capabilities.

• Providing recommendations to the Board of Directors on managing corporate strategic risk.

• Reviewing recommendations on BUMI’s strategic decisions and providing recommendations to the Board of Directors regarding risks that may arise and provide recommendations on tolerance limits and risk mitigation plans for each ofthe company’s strategic risks.

• Reviewing the performance effectiveness and implementation of the Company’s risk management including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure that those risks are within the limits of corporate risk tolerance.

• Providing suggestions and recommendations to the Board of Directors for improving the performance and implementation of risk management of the Company.

• Reporting to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation in BUMI including the results of handling the implementation of major risk mitigation plans.




Secara lebih jelas, struktur manajemen risiko di Bumi nampak pada diagram di bawah ini:

The structure of risk management in BUMI is portrayed in the diagram below:

FinanceRisk

Officer

Legal, HR, GARisk

Officer

ITRisk

Officer

Inv, Rel andDor, Sec

Risk Officer

MarketingRisk

Officer

KPCRisk

Officer

ArutminRisk

Officer

Galilo Oil(Jersey)

Risk Officer

Reporting Line Communication Line

AuditCommittee

RISK MANAGEMENCOMMITTEE DIRECTOR

BOARD OF COMMISIONERS BOARD OF DIRECTOR

Head of RiskManagement Division

Risk ManagementManager

Risk ManagementStaff

Dewan Komisaris juga telah membentuk Komite Audit untuk membantu tugas Dewan Komisaris dan menegakkan prinsip-prinsip tata kelola Persusahaan yang baik. Seperti komite-komite di atas, Komite Audit juga bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Perusahaan mendorong seluruh komite dan unit untuk meningkatkan kinerja dan praktik-praktik GCG. Perusahaan juga menilai bahwa komite-komite tersebut telah menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.

Pengendalian Risiko untuk Mencapai Kinerja Keberlanjutan

BUMI terlibat dalam sejumlah aktivitas yang mengandung risiko, termasuk eksplorasi, ekstraksi, pengiriman dan operasi di Indonesia dan di negara-negara asing, serta penetapan harga energi, mata uang, suku bunga, dan risiko permintaan. Untuk mengelola risiko, BUMI memiliki dua komite yang berdedikasi yaitu, Komite Manajemen Hedge Risk dan Komite Manajemen Risiko, serta telah menerapkan Sistem Manajemen Risiko Perusahaan (ERM) sejak 2008 dan sekarang telah diperbarui agar sejalan dengan Prinsip Manajemen

The Board of Commissioners has also established an Audit Committee to assist the Board of Commissioners’ duties and uphold the principles of Good Corporate Governance. Comparable to the above committees, the Audit Committee is also accountable to the Board of Commissioners.

The Company encourages all committees and units to improve the performance and practices of GCG. The Company also considers that the committees have performed their respective duties well.

Risk Control to Achieve Sustainable Performance

BUMI is involved in a number of risk-full activities, including exploration, extraction, shipping and operations in Indonesia and in foreign countries, as well as energy pricing, currency, interest rates and demand risks. To manage the risks, BUMI has two dedicated committees, the Hedge Risk Management Committee and the Risk Management Committee, and has implemented the Enterprise Risk Management System (ERM) since 2008 and is now updated in line with ISO 31000 Risk Management Principles and Guidelines. The


Risiko ISO 31000 Prinsip dan Panduan Manajemen Risiko. Tanggung jawab terhadap manajemen risiko terletak pada Dewan Direksi, dan dalam menjamin mitigasi risiko yang lebih kuat, penguatan manajemen risiko terus berjalan.

Untuk menerapkan sistem manajemen risiko perusahaan yang luas disertai praktik terbaik, BUMI menerapkan Business Contnuity Management System (BCMS). Tujuan untuk menerapkan BCMS adalah untuk meminimalkan risiko dan untuk memastikan kelanjutan operasi dalam hal gangguan, baik karena bencana besar atau kecelakaan.

BCMS dimulai dengan Tahap Analisis Gap dan Fase Dokumentasi. Kegiatan dalam fase ini termasuk pengembangan jadwal proyek, penentuan pencapaian kunci; tinjauan dokumen terkait dengan manajemen risiko, rencana tanggap bencana dan manajemen krisis; wawancara personel kunci; mengembangkan laporan analisis kesenjangan, dilengkapi dengan area untuk perbaikan dan rekomendasi dan diakhiri dengan presentasi manajemen untuk hasil analisis gap dan temuan.

Khusus untuk Sistem Manajemen Lingkungan yang diimplementasikan KPC dan Arutmin mengacu pada ISO 14001 yang merupakan sistem manajemen pengelolaan lingkungan. Salah satu bentuk komitmen KPC dan Arutmin untuk senantiasa menjaga agar setiap potensi dampak terhadap lingkungan akibat kegiatan operasionalnya senantiasa diidentifikasi dan dikelola.

Good Mining Practice sebagai Prinsip Operasional dan Manajemen Risiko

Good Mining Practice (GMP) dikembangkan untuk menjadi kerangka kerja yang aplikatif dari konsep dasar yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sehingga dampak positif aktivitas pertambangan dapat berjalan secara maksimal.

GMP muncul dari pemahaman Kami yang meyakini bahwa batubara tidak hanya terbatas pada produk batubara itu sendiri, namun lebih dari itu, aktivitas pertambangan batubara dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi pertumbuhan sosial kemasyarakatan bila dikelola dan dilaksanakan dengan perencanaan baik dan dengan cara-cara yang bertanggung jawab.

Dalam GMP terdapat Sembilan aspek yang diimplementasikan oleh unit bisnis BUMI. Kesembilan aspek tersebut adalah

responsibility of risk management lies with the Board of Directors, and in ensuring stronger risk mitigation, the strengthening of risk management continues.

To implement a broad enterprise risk management system with the best practices, BUMI implements Business Continuity Management System (BCMS). The objective of implementing BCMS is to minimize risk and to ensure the continuity of operations in case of disruption, either due to major disasters or accidents.

BCMS begins with Gap Analysis Phase and Documentation Phase. Activities in these phases include the development of project schedules, determination of key achievements; documents review related to risk management, disaster response plans and crisis management; key personnel interview; developing gap analysis report, complemented by areas for improvement and recommendations and ends with a management presentation for the gap analysis results and findings.

Especially for Environmental Management System which is implemented by KPC and Arutmin refers to ISO 14001 which is an international standard in environmental management. One of KPC’s and Arutmin’s commitments to keep every potential impact on the environment due to its operational activities to be always reviewed and taken into account. Good Mining Practice as Operational Principles and Risk Management

Good Mining Practice (GMP) was developed to be an applicative framework of basic concepts issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources, so that the positive impact of mining activities can run optimally.

GMP emerges from our understanding that coal is not only limited to the coal product itself, but more than that, coal mining activities can provide sustainable benefits for community social growth if managed and implemented with good planning and in responsible ways.

In GMP there are nine aspects implemented by KPC. The nine aspects are:




Our Participation In Supporting Sustainability (G4-16) Aspek Deskripsi

Kompetensi Karyawan Employee Competence

Prioritas perhatian pada kompetensi karyawan sejak pada proses rekrutmen yang antara lain mencakup aspek: • Pengetahuan dan pemahaman yang memadai di bidangnya • Keahlian dengan pengalaman minimal yang sudah ditentukan • Kualitas personal, yakni sikap dan etos kerja serta memiliki tanggung jawab moral terhadap tugas dan

pekerjaannya Attention priority towards employee competence since the recruitment process which includes aspects of:

• Adequate knowledge and understanding of their field • Expertise with a minimum of predefined experience • Personal qualities, which are attitudes and work ethics, and also have moral responsibility to their tasks and work

Desain dan Perencanaan Tambang Design and Mine Planning

Pemenuhan seluruh kriteria proses penentuan dan implementasi perencanaan yang mencakup: • Perencanaan dan desain tambang yang feasible serta sesuai dengan sumber daya yang tersedia • Faktor keamanan serta kemampuan teknis • Kajian risiko untuk proyek-proyek dengan skala kategori risiko menengah ke atas • Pembuatan kerangka dan rencana desain jangka Panjang

Fulfilment of all criteria for the process of determining and implementing the plan which include: • Feasible planning and designing of the mine in accordance with available resources • Security factors as well as technical capabilities • Risk assessment for projects with medium to upper risk categories • Creation of long-term design frameworks and plans

Pemilihan alat yang tepat dan perawatannya yang baik Selection of right tools and good maintenance

Pemilihan dan perawatan berkala sesuai dengan fungsi dan kondisi area tambang dengan memperhatikan: • Target dan kapasitas produksi • Kesesuaian ukuran antara alat gali dan alat muat • Jenis pekerjaan yang dilakukan • Kondisi material di area tambang • Menggunakan teknologi terkini

Periodic selection and maintenance in accordance with the function and condition of the mining area by taking into account:

• Target and production capacity • Size compatibility between digging tools and loading tools • Type of work performed • Material conditions in the mining area • Using the latest technology

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety

Pembentukan dan penunjukan departemen khusus yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja untuk memastikan bahwa ketaatan terhadap aspek ini benar-nenar dijalankan dan ditaati. The establishment and appointment of special departments dealing with occupational health and safety to ensure that these aspects is properly enforced and adhered to.

Dimensi dan kerangka waktu Dimensions and time frame

Perencanaan desain sampai pada tahap pengelolaan dampak operasional senantiasa dilaksanakan dengan baik dan menyeluruh sejak tahap awal. Sehingga setiap risiko bisa dikendalikan lebih awal, lebih cepat, dan lebih baik. Stages from design planning to operational impact management are always carried out properly and thoroughly from the beginning; sothat every risk can be controlled earlier, faster, and better.

Biaya produksi yang kompetitif Competitive production costs

Implementasi berbagai pendekatan untuk meningkatkan efisiensi dan penghematan demi optimalisasi biaya dan output produksi. Dengan demikian, Kami dapat merencanakan pembiayaan program pengelolaan lingkungan serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sekitar tambang. Implementation of various approaches to improve efficiency and savings for the optimization of production costs and outputs. Thus, we can plan the financing of environmental management programs and improve the quality of life of communities around the mining site.

Aspek lingkungan dan ekosistem Environmental and ecosystem aspects

Perencanaan, implementasi, dan pengembangan metode pengelolaan lingkungan serta kajian risiko serta tindakan preventif atas setiap potensi dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk pencemaran yang mungkin terjadi pada keseluruhan rantai operasional Kami. Planning, implementation and development of environmental management methods and risk assessment and preventive actions on any potential negative impacts on the environment, including various possible pollutions that can be affected by our entire operational chain.

Aspek sosial dan kemasyarakatan Social and communal aspects

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengelolaan aspek sosial masyarakat antara lain:

• Lokasi area tambang yang direncanakan jauh dari area pemukiman penduduk sehingga menghindari potensi konflik sosial dan meminimalisir dampak langsung

• Pengelolaan air keluaran tambang secara terintegrasi untuk menghasilkan sumber air minum bagi masyarakat • Menghindari interaksi langsung proses ataupun dampak kegiatan tambang dengan aktivitas masyarakat • Melibatkan masyarakat untuk beberapa kegiatan yang menunjang tambang misalnya pengadaan barang dan

kebutuhan dari masyarakat sekitar

Several factors underconsiderationin the management of social communityaspects include: • The location of planned mine areasto be kept far from residential areas thus avoiding potential social conflicts

and minimizing direct impacts. • Integrated mine water supply management to produce drinking water sources for the community. • Avoid direct interaction of the process or impact of mining activities with community activities. • Involving the community for some activities that support the mine such as the procurement of goods and needs

of the surrounding community

Aspek prosedur dan ketaatan hokum Aspects of procedures and legal compliance

Pemenuhan dan kepatuhan penuh terhadap seluruh perizinan terkait operasional tambang antara lain mencakup: • Perizinan operasional tambang seperti: studi kelayakan, AMDAL, RKTTL dan RKAB, UKL, dan UPL • Perizinan pengelolaan limbah, seperti: limbah B3, limbah cair, dan lain-lain • Perizinan lahan, seperti: izin pembukaan lahan dan izin pemanfaatan kayu • Pemenuhan biaya jaminan reklamasi

Full compliance and fulfilment of all permits related to mining operations include the following:

• Mining operation permits such as: feasibility study, AMDAL, RKTTL and RKAB, UKL, and UPL • Waste management permits, such as: B3 waste, wastewater, etc. • Land permits, such as land clearance permits and timber utilization permits • Fulfilment of reclamation guarantee fees


Buah Kerja Keras KamiThe proof of our hardwork

Most Powerful Companies Award (MPCA) 2017

BUMI menerima penghargaan Indonesia Most Powerful Companies Award (MPCA) 2017 untuk kategori Coal Mining oleh Warta Ekonomi Indonesia, yang diadakan di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2017.

BUMI received Indonesia Most Powerful Companies Award (MPCA) 2017 for Coal Mining category by Warta Ekonomi Indonesia, held in Jakarta on Friday, 27 October 2017.

Top 5 GCG Issues in Mining Sector Indonesia Corporate Secretary Award 2017

BUMI menerima penghargaan Top 5 GCG Issues in Mining Sector Indonesia Corporate Secretary Award 2017 oleh Warta Ekonomi

Indonesia, yang diadakan di Jakarta pada tanggal 5 Desember 2017.

BUMI received Top 5 GCG Issues in Mining Sector Indonesia Corporate Secretary Award 2017 by Warta Ekonomi Indonesia,

Tuesday, 5 December 2017, in Jakarta.

Sertifikasi ISO & OHAS PT Kaltim Prima Coal / Certifications ISO & OHAS PT Kaltim Prima Coal

(G4-15)




Penghargaan & Sertifikasi PT Kaltim Prima Coal / Awards & Certifications PT Kaltim Prima Coal

Tabel Penghargaan PT. Kaltim Prima Coal / Table of Awards PT. Kaltim Prima Coal

Tanggal Date



July 18, 2017 Bank of Indonesia The Best Export Foreign Exchange Contributor Corporation

August 30, 2017 Indonesia's Best Corporate Social Initiative Award 2017 held by MIX Marcomm Magazine

Outstanding Social Responsible Business Practice 2017(Utilization of Ex-Mining Area)

November 30, 2017 Ministry of Finance Republic of Indonesia

PNPB Award –biggest contribution for PNBP (Non Tax Revenue) of Non-Oil and Gas Natural Resource

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Grand Platinum for Mining and Energy sector

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Platinum for the program of Implementation of Law No.21 of 2000 on unions/labor unions in PT Kaltim Prima Coal

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Platinum for the program of Implementation of Prima Nirbhaya in the HSE Management in PT Kaltim Prima Coal in Indonesian CSR Award 2017

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Platinum for the program of Utilization of Renewable Energy in Mining Operation

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Platinum for the program of Maintaining Biodiversity in the Mine Reclamation Area

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Platinum for the program of Fuel Efficiency in Mining Operation

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Platinum for the program of Used Oil Reduce Reuse Recycle and Its Utilization

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Gold for the program of Self-Reliance Village

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Gold for the program of Improvement of Skill through Mechanic Apprenticeship

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Gold for the program of Empowerment of Health Cadre in the Prevention of Infectious Diseases

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Gold for the program of Empowerment and Conservation of Ecosystems and Recovery Efforts within Company’s Operational Area (Integrated Cow Husbandry and Communitybased Tourism)

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Gold for the program of Olsabara as part of Strategy to Increase Local Competitiveness to Achieve Self-Reliance Village

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Gold for the program of Support Raw Water for Local Water Company in Kutai Timur

November 30, 2017 Indonesian CSR Award 2017 Best of Assessment of Phase 1 Selection

December 20, 2017 Finance Minister Award Appreciation Award From Finance Minister – As Indonesia’s Largest Payer of Mining Royalties


Partisipasi Kami dalam Mendorong Keberlanjutan (G4-16)

BUMI memandang keanggotaan dalam organisasi eksternal sebagai inisiatif untuk meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan dan memperluas jaringan bisnis. Pada 2017, BUMI tercatat aktif pada sejumlah organisasi eksternal seperti Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Indonesian Mining Association (IMA), Bakrie Untuk Negeri (BUN).

Our Participation In Supporting Sustainability (G4-16)

BUMI views membership in external organizations as an initiative to improve relationships with stakeholders and expand its business networks. As of 2016, BUMI is active in a number of external organizations such as Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN), the Employers’ Association of Indonesia (APINDO), Indonesian Mining Experts Association (PERHAPI), Indonesian Coal Mining Assocation (APBI), Indonesian Mining Association (IMA) Bakrie Untuk Negeri (BUN).

Penghargaan & Sertifikasi PT ArutminAwards & Certifications PT Arutmin

Tanggal Date







Tanggal Date







Tujan Penjualan Sales destination Persentasi

Percentage

Domestic 37%

India 29%

Jepang 11%

China 9%

Filipina 7%

Malaysia 2%

Thailand 2%

Others 3%

Tabel Penghargaan PT. Arutmin Table of Awards PT. Arutmin



Keberlanjutan telah tertanam di seluruh kegiatan operasional Kami sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan ‘Good Mining Practice’ dan mekanisme rantai pasokan yang transparan dan akuntabel. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha senantiasa menjaga terciptanya persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif, adil, beretika, dan wajar dilandasi oleh semangat transparansi dan akuntabilitas sesuai dengan pedoman perilaku versi 3.0.

BUMI menyadari bahwa kegiatan bisnis Perusahaan yang membutuhkan berbagai kontribusi dari pemasok dan vendor lain merupakan satu rangkaian proses bisnis yang tidak terpisahkan. Untuk itu, agar proses bisnis Perusahaan tidak terganggu, maka hubungan baik dan saling menguntungkan antara Perusahaan dengan pemasok dan vendor harus terus ditingkatkan. BUMI berkeyakinan hanya melalui cara tersebut, maka

Sustainability has been embedded throughout our operational activities for a long time. This is proven by our implementation of ‘Good Mining Practice’ and also a transparent and accountable supply chain mechanism. The company in conducting its business activities always maintains healthy competition, aligning with the prevailing laws and regulations by upholding the principles of efficiency, effectiveness, competitiveness, fairness, ethical, and reasonable based on the spirit of transparency and accountability in accordance with the behavioral guidelines in version 3.0.

BUMI is aware that the company’s business activities that require various contributions from suppliers and other vendors are an integral set of business processes. Therefore, in order for the company’s business processes to be undisturbed, good and mutual relationships among the company, suppliers and vendors must continue to be improved. BUMI believes only through these means that sustainable partnerships

Cara Kami Mengelola Rantai PasokanHow We Manage Supply Chain

ExplorationSurvey

SecuringVegetation Seed

SoilCompotition Examination

WildlifeRelocation

On-SiteInfrastructureConstruction

Land Clearing &Top Soil Reuse

For Rehabilitations

Blasting

Overload Conveyor

Pre Mining Phase Mining Phase

1

4

2

5

3 1

6 4

(G4-12)




kemitraan berkelanjutan dapat tercapai. Sasaran yang lebih jauh yaitu dengan tercapainya kemitraan yang berkelanjutan, maka dapat membantu korporasi untuk mengurangi risiko dan membangun kepercayaan di antara para pelanggan dan para pemangku kepentingan yang lain.

Pedoman perilaku versi 3.0 dan kebijakan dan prosedur sistem pengadaan versi 1.0 berisikan persyaratan wajib yang harus dipenuhi semua pemasok kami agar bisa berbisnis dengan BUMI. Selain itu, kami juga mendorong para pemasok untuk mengadopsi praktik-praktik standar keberlanjutan internasional. Sehingga pada tujuan utama kemitraan berkelanjutan dapat tercapai, yaitu kepuasan bagi para pelanggan dan para pemangku kepentingan yang lain.Terbukti beberapa pemasok dan kontraktor utama anak usaha baik yang berskala nasional maupun internasional telah menerapkan kinerja yang berkelanjutan dan menyusun laporan keberlanjutan.

can be achieved. A further goal after achieving sustainable partnerships, we aim to help corporations reduce risks and build trust among customers and other stakeholders.

Behavioral guidelines version 3.0 and procurement system policies and procedures version 1.0 contain mandatory requirements that all our suppliers must meet in order to do business with BUMI. In addition, we also encourage suppliers to adopt international sustainability standard practices. So that the main objective of creating a sustainable partnership could be achieved, that is satisfaction for the customers and other stakeholders. It is proven by several major suppliers and contractors of national and international subsidiaries that they have implemented sustainable performances and develop sustainability reports.

Coal Mining &Stockpiling

Post Mining AreaReclamation

& Rehabilitation

BiodiversityMonitor at

Reclamation Area

PostMining AreaUtilization

PortStocpiles

CoalProcessing

Plan

Loading &Shipment toCustomers

Post Mining Phase

2 3 1

5 6 2

3




Laporan keberlanjutan ini merupakan edisi kedua, setelah sebelumnya pada tahun 2016 kami menerbitkan laporan keberlanjutan dengan tema “Semangat Baru untuk Keberlanjutan” . Untuk edisi kali ini Kami menilai independensi dan transparansi dari pihak ketiga tentang kebenaran laporan ini sangat penting bagi para pemangku kepentingan, untuk itu dalam edisi ini kami menggunakan pihak ketiga untuk melakukan penilaian. Laporan ini masih disusun oleh Tim Pelaporan Keberlanjutan BUMI yang beranggotakan perwakilan-perwakilan dari departemen yang relevan untuk dalam rangka menyajikan laporan keberlanjutan yang akuntabel dan berkualitas. (G4-29) (G4-30) (G4-33)

This sustainability report is the second edition, after we previously published a sustainability report in 2016 under the theme “A New Spirit for Sustainability”. For this edition we consider that the indepen-dence and transparent third parties assessment of this report is very important for the stakeholders.therefore in this edition we use third parties to conduct the assessment This report is still prepared by the BUMI Sustainability Reporting Team which consists of representatives from relevant departments for in order to present an accountable and qualified sustainability report. (G4-29) (G4-30) (G4-33)


Seperti halnya dengan edisi pertama, kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tetap menjadi jiwa Kami dalam menyusun laporan ini. Maka dari itu, untuk menjamin kerangka yang koheren dengan edisi sebelumnya Kami akan mengelaborasi keterkaitan kinerja keberlanjutan BUMI dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pada edisi ini pun Kami menambahkan acuan laporan dengan juga mengadopsi Panduan Prinsip-Prinsip untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia (UNGP), sebagaimana panduan tersebut menjadi salah satu referensi utama pada standar GRI.

Dalam laporan ini pun Kami senantiasa menunjukkan wujud kepatuhan BUMI terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51/POJK.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Dalam rangka kepatuhan itu, BUMI berkomitmen untuk menyusun laporan keberlanjutan dan mempublikasikan kepada para pemangku kepentingan setiap tahun seperti yang dipersyaratkan dalam peraturan tersebut. Laporan keberlanjutan edisi 2017 ini merupakan gambaran kinerja keberlanjutan kami selama periode mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2017 yang mencakup dua unit bisnis Kami yakni PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. (G4-28)

Aspek material dan ruang lingkup serta batasan dalam laporan tahun 2017, tidak berbeda dengan laporan Kami sebelumnya pada tahun 2016. Selain itu, tidak ada penyajian informasi pada laporan sebelumnya yang perlu dinyatakan kembali (restatement) di laporan tahun ini. (G4-22) (G4-23)

Proses Penentuan Aspek Material

BUMI menyusun laporan keberlanjutan ini berdasarkan asas materialitas yang mengacu pada pemangku

As in the first edition, the Sustainable Development Goals (SDGs) framework still being the soul of this report preparation. Therefore, to ensure a coherent framework with the previous edition we will elaborate the linkage of sustainability performance of BUMI with Presidential Regulation No. 59 of 2017 on the Implementation of the Achievement of Sustainable Development Goals. In this edition we also add the report reference by adopting the Guiding Principles on Business and Human Rights (UNGP), as the guideline is also one of the main references to GRI standards.

In this report we always demonstrate our compliance with the Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 51 / POJK.03 / 2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers and Public Companies. BUMI is committed to preparing sustainability reports and publishing to stakeholders annually as required by the regulation. This 2017 sustainability report is an overview of our sustainability performance during the period from 1 January to 31 December 2017 covering our two business units namely PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia. (G4-28)

Material aspect, scope and aspect boundaries in 2017 report is not different with our previous report in 2016. Also, there is no presented information in previous report that need to be restated in this report. (G4-22) (G4-23)

Process to Define the Material Aspects

BUMI prepares this sustainability report based on materiality principles that refer to stakeholders and have significant impacts on economic, social and

Demi menjamin kerangka yang koheren dengan edisi sebelumnya Kami mengelaborasi keterkaitan kinerja keberlanjutan BUMI dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 serta senantiasa menunjukkan wujud kepatuhan terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51/POJK.03/2017 To ensure a coherent framework with the previous edition we will elaborate the linkage of sustainability performance of BUMI with Presidential Regulation No. 59 of 2017 as well as demonstrate our compliance with the Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 51 / POJK.03 / 2017

PerPres

POJK




kepentingan dan mempunyai dampak penting pada bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Bagi kami melibatkan pemangku kepentingan merupakan dasar utama dalam menyusun laporan keberlanjutan ini. Kami percaya bahwa para pemangku kepentingan merupakan pihak yang akan merasakan dampak dari kinerja keberlanjutan perusahaan.

Untuk memudahkan kami dalam proses pelaksanaan pelibatan pemangku kepentingan, maka kami mengadopsi AA1000 Stakeholder Engagement Standard (AA1000SES) 2015 sebagai panduan. Dalam menyeleksi para pemangku kepentingan yang terlibat, maka kami mendasarkan pada asas: (G4-25)

environment. Stakeholders engagement is a key foundation in preparing this sustainability report. We believe that the stakeholders are the ones who will feel the impact of the company’s sustainability performance.

We have adopted the AA1000 Stakeholder Engagement Standard (AA1000SES) 2015 as guidance in carrying out the stakeholder engagement. This Standard includes the following principles:

Dependency BUMI memiliki ketergantungan pada seseorang atau sebuah organisasi, atau sebaliknya BUMI has dependency on someone or on organizations, or vice versa

ResponsibilityBUMI memiliki tanggung jawab legal, komersial atau etika terhadap

seseorang atau sebuah organisasi BUMI has legal, commercial and/or ethical responsibility towards

someone or an organization

InfluenceSeseorang atau sebuah organisasi memiliki pengaruh terhadap BUMI

atau strategi atau kebijakan pemangku kepentingan lain Someone or an organization has an influence over BUMI or strategy or

stakeholder policy

ProximitySeseorang atau sebuah organisasi memiliki kedekatan geografis dan

operasional dengan BUMI Someone or an organization is geographically located near

BUMI operations

TensionSeseorang atau sebuah organisasi memiliki pengaruh terhadap BUMI terkait isu ekonomi, sosial atau lingkungan tertentu Someone or an organization needs BUMI’s special attentions related to certain economic, social, and environmental issues

Diverse PerspectiveSeseorang atau sebuah organisasi memiliki pandangan yang berbeda yang dapat mempengaruhi situasi dan mendorong adanya aksi yang tidak ada sebelumnya Someone or an organization has different opinions that could effect the current situation and/or create new actions


Kami menggunakan panduan standar GRI dalam menentukan isi laporan ini. Dalam standar GRI tersebut diatur, bahwa dalam membuat isi laporan yang baik harus memenuhi kaidah sebagai berikut;

The GRI G4 standard provides guidance in defining the content of the report. The process to define the material aspects is guided by the following criteria:

Kelengkapan, prinsip ini mengharuskan laporan dibuat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu serta didukung data yang lengkap untuk cakupan dan periode pelaporan.

Completeness. This principle requires that the report should cover significant aspects during the reporting period.

Keterlibatan Pemangku Kepentingan, prinsip ini mengharuskan pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses pelaporan, mulai dari penentuan konten laporan, sampai pemberian masukan terhadap laporan yang telah dipublikasikan;

Materialitas, prinsip ini mengharuskan laporan berisi mengenai topik ekonomi, lingkungan, dan sosial yang memberikan dampak yang penting dan diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan;

Konteks Keberlanjutan, prinsip ini mengharuskan laporan meliputi seluruh isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi kami;

Stakeholder Engagement. This principle requires stakeholders to be involved in the reporting process, starting from defining the content of the report to providing feedback on published reports.

Materiality. This principle requires that the report contains significant economic, environmental, and social aspects that are important for stakeholders to make decisions;

The Context of Sustainability. This principle requires that the report covers all our relevant sustainability issues;




Proses Penentuan Aspek Material dan Batasan Laporan (G4-18)

Untuk menentukan aspek material dalam laporan ini, Kami melibatkan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan antara lain atas:

• Topik yang dilaporkan unit bisnis.• Topik yang dilaporkan para pesaing pada industry

energy dan pertambangan para pemangku kepentingan.

• Perkembangan atau isu global yang dapat membantu keberhasilan Kami dalam menerapkan kinerja keberlanjutan.

Proses penentuan aspek material yang kami implementasikan terlihat pada alur diagram di bawah ini:

Process to Define Material Aspects and Report Boundaries (G4-18)

To define the priority of the material aspects of this report, we obtained feedback from stakeholders on the following:

• Sustainability topics reported by subsidiaries.• Sustainability topics reported by competitors in the

energy and mining industries.• Global developments or issues that could help

BUMI succeed in implementing sustainability performance.

The process to define material aspects is shown below:

Proses Penentuan Aspek Material dan Batas Pelaporan Process to Define Material Aspects and Report Boundaries

Identifikasi Identification

Konteks Keberlanjutan Sustainability

Context

Kontek Keberlanjutan Sustainability

Context

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stake Holder Inclusivenes

Pelibatan Pemangku Kepentingan

Stake Holder Inclusivenes

Materialitas Materiality

Lengkap Completeness

Prioritas Priority

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Review

Validasi Validation


Para Pemangku Kepentingan Kami (G4-24) (G4-25) (G4-26) (G4-27)

Dengan mengadopsi standar GRI G4 dan AA 1000 SES 2015 tersebut, Kami mengambil kesimpulan bahwa pemangku kepentingan yang harus dilibatkan dalam penentuan aspek material adalah sebagai berikut:

Our Stakeholders (G4-24) (G4-25) (G4-26) (G4-27)

In accordance with the GRI and AA 1000 SES 2015 guidelines, BUMI has determined that in the process of defining the material aspects it should involve the following stakeholders:

Pemangku Kepentingan Stakeholders

Dasar Identifikasi dan Pemilihan

Pemangku Kepentingan

Basis for Stakeholders

identification and selection

Metode dan Frekuensi Method and Frequency

Topik Utama Key Topic

Investor Investor

Dependency, Responsibility,

Influence, Proximity

• Publikasi laporan tahunan, laporan keuangan dan website

Publication of annual report, financial statements and website

• RUPS, minimal satu kali setahun Annual GMS held minimum once a year

• Keuntungan Profit

• Pengelolaan dan Kinerja Lingkungan Hidup Environmental Management and Performance

• Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Sosial-Ekonomi Contribution to the social-economic growth

Karyawan BUMI dan unit bisnis Employees of BUMI and subsidiaries


Tension, Influence, Proximity

• Konsultasi dan Negosiasi peraturan perusahaan melalui email Consultation and negotiation of Company Regulation through email

• Survei keterikatan karyawan, yang meliputi

culture, satisfaction, persepsi, dll Employee satisfaction survey

• Praktik Ketenagakerjaan Employment Practice

• Perlindungan Hak Asasi Manusia Human Rights Protection

Kontraktor Contractors


Tension, Proximity

Pemberian informasi penyelenggaraan tender secara terbuka dan transparan Informing regular tenders in an open and transparent manner

• Anti-Korupsi Anti-corruption

Pemerintah Government (OJK and BEI)


Tension, Influence,

Diverse Perspective, Proximity

• BUMI mengadakan public expose dengan BEI, minimal satu kali setahun BUMI conduct public expose with Indonesian Stock Exchange, held minimum once a year

• BUMI mengirimkan kuesioner kepada OJK BUMI disseminates the questionnaires to Finansial Services Authority

• Kepatuhan Hukum Compliance

• Perlindungan Keanekagaraman Hayati Biodiversity Protection

• Program Paska-Tambang Mine closure programs

• Pelibatan Masyarakat Sekitar Local community engagement

Asosiasi Association (Indonesian Mining Association)

Tension, Influence, Proximity

• Penyelenggaraan seminar dan konferensi Organizing seminar and conference

• Pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan Capacity building as per requirements

• Pengelolaan dan Kinerja Lingkungan Hidup Environmental Management and Performance

• Kualitas Produk dan Pemasaran Product quality and marketing




Dari data yang terkumpul, Tim Pelaporan Keberlanjutan BUMI kemudian melakukan pengolahan dan menguji validitas data. Berdasarkan hasil pengolahan, dihasilkan kesimpulan aspek material yang harus diungkapkan dalam laporan, yakni sebagai berikut:

Daftar Aspek Material dan Batasannya (G4-19) (G4-20) (G4-21)

List of Material Aspects and Its Boundaries

Once the data has been collected, the Sustainability Team analyses its validity. Following verification of the data, further data processing is carried out. Based on the results of the data processing, the material aspects that should be disclosed in this report are, as follows

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ X

√ √

√ X

√ X

SDGs sebagai Jiwa Laporan Keberlanjutan Kami

BUMI memberi arti keberlanjutan dengan cara mencapai tujuan korporasi, yakni mengembangkan keuntungan yang memiliki harkat dan martabat yang berjalan harmonis dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Arahan kebijakan dan program keberlanjutan BUMI kepada unit bisnisnya didukung sumber daya manusia yang mumpuni demi mencapai tujuan keberlanjutan, yang salah satunya adalah Sustainable Development

SDGs as a Spirit of Our Sustainability Report

BUMI define sustainability by achieving corporate objectives, that is to develop profits with the dignity and prestige that run harmoniously with efforts to preserve the environment and improve the quality of community life. BUMI sustainability policy and program directives to its business units are supported by qualified human resources to achieve sustainability objectives, one of which is Sustainable Development Goals (SDGs) which have five main foundations, namely


Goals (SDGs) yang memiliki lima pondasi utama, yakni manusia, lingkungan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan untuk mencapai tujuan mulia di tahun 2030 yang akan datang, yakni mengentaskan kemiskinan, mencapai kesetaraan, dan mengatasi perubahan iklim.

BUMI berkomitmen menjadikan nilai-nilai SDGs sebagai jiwa dalam setiap denyut nadi operasional perusahaan.Nilai-nilai tersebut diantaranya tertuang dalam pernyataan misi korporasi yakni ‘memperbaiki kesejahteraan karyawan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi pertambangan, dan menjaga kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah operasi pertambangan’.

Kami mengadopsi pernyataan-pernyataan misi tersebut sebagai dasar program kontribusi dibidang pemenuhan kepatuhan, lingkungan, pendidikan, juga program pemberdayaan.Hal tersebut merupakan tindakan konkrit BUMI dan unit bisnis untuk menjaga kesinambungan bisnis dan merupakan sebuah inspirasi untuk menjadikan Tanah Air sebagai tumpah darah yang lebih menyejahterakan.

Secara lebih spesifik kontribusi BUMI dalam pencapaian SDGs diantaranya adalah sebagai berikut:

• Mengakhiri kemiskinan dan kelaparan (SDG 1 dan 2) dan mendorong terciptanya kota dan masyarakat yang berkelanjutan (SDG 11); yang tercermin dalam program pemberdayaan pemerintah desa dan masyarakat serta peningkatan kapasitas UMKM.

• Membantu tersedianya pelayanan kesehatan yang baik (SDG 3); yang tercermin dalam program peningkatan akses layanan kesehatan Ibu dan anak, penyuluhan kesehatan, penanggulangan penyakit menular, bantuan pengobatan bagi masyarakat tidak mampu, serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

• Mendorong terselenggaranya pendidikan yang berkualitas (SDG 4); yang tercermin dalam program pemberian beasiswa, uji kompetensi siswa, pelatihan guru, program kewirausahaan, dan peningkatan infrastruktur pendidikan.

• Menerapkan konsep kesetaraan gender (SDG 5); yang tercermin pada pelaksanaan sistem rekrutmen, remunerasi, dan pengembangan karyawan sebagai aset utama perusahaan.

• Membantu ketersediaan air bersih dan sanitasi (SDG 6); yang tercermin dalam program penyediaan area penampungan air hujan dan mendaur ulang air melalui proses water treatment.

human, environmental, welfare, peace and partnership to achieve the noble goals in 2030, which are poverty alleviation, achieving equality and addressing climate change.

BUMI is committed to making the values of SDGs as the spirit in every company’s operation. These values are implied in the corporate mission of ‘improving the welfare of employees, improving the welfare of communities in the mining operation area, and preserving the environment in all areas of mining operations’ .

We adopt these mission as the basis of contributing programs in the areas of compliance, environmental, education, and empowerment programs. It is an action of BUMI and business units to maintain business continuity and is an inspiration to make the country more prosperous.

More specifically the contribution of BUMI through its business units in the achievement of SDGs are as follow:

• Ending poverty and hunger (SDG 1 and 2) and encouraging the creation of sustainable cities and communities (SDG 11); which is reflected in the village administration and community empowerment programs and capacity building of MSMEs.

• Helping the provision of good health services (SDG 3); which is reflected in the program of improving access to maternal and child health services, health counseling, treatment/management of infectious diseases, medical aid for poor people, and campaigns for clean and healthy living behavior.

• Encourage the implementation of quality education (SDG 4); which is reflected in the scholarship program, the library equipment aid, teacher training, entrepreneurship programs, and improvement of educational infrastructure.

• Applying the concept of gender equality (SDG 5); which is reflected in the implementation of the system of recruitment, remuneration and development of employees as the company’s main asset.

• Assisting the availability of clean water and sanitation (SDG 6); which is reflected in the program of providing rainwater storage area and recycling




• Menyelenggarakan penerapan kerja layak (SDG 8); yang tercermin dalam kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja karyawan.

• Aksi nyata dalam mengatasi perubahan iklim (SDG 11); yan tercermin dalam program penghematan listrik, pengurangan pemakaian bahan yang tidak dapat diperbarukan dan peningkatan bahan terbarukan, serta program pengelolaan limbah dan pencegahan pencemaran lingkungan.

• Menjamin konservasi kehidupan darat (SDG 15); yang tercermin dalam program rehabilitasi tanaman, pengelolaan biota sungai, dan penangkaran satwa khas daerah setempat.

• Menjalankan prinsip Kemitraan demi mencapai tujuan (SDG 17); yang tercermin dalam program pembinaan UMKM, pengembangan agribisnis, kemitraan dengan pemerintah daerah dalam aspek pendidikan dan kesehatan, dan program pelestarian alam dan budaya.

Semua inisiatif yang telah dan terus dilaksanakan tersebut merupakan wujud nyata komitmen BUMI dan unit bisnis dalam menerapkan prinsip triple bottom line (profit, people, and planet) ke dalam strategi bisnis Perusahaan, sekaligus bentuk dukungan dalam mencapai SDGs.

Isi Laporan Keberlanjutan BUMI 2017 juga mengikuti referensi sesuai dengan panduan POJK No.51/POJK.03/2017. Dalam laporan 2017 ini, BUMI memasukkan seluruh kriteria dalam POJK, yaitu:

1. Penjelasan Strategi Keberlanjutan 2. Ikhtisar Aspek Keberlanjutan 3. Profil Singkat LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik 4. Penjelasan Direksi 5. Tata Kelola Keberlanjutan 6. Kinerja Keberlanjutan:

• Ekonomi

• Lingkungan

• Sumber Daya Manusia

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Masyarakat

7. Verifikasi tertulis dari pihak independen 8. Lembar umpan balik (feedback)

9. Tanggapan LJK, Emiten, atau Perusahaan Publik terhadap umpan balik laporan tahun sebelumnya

water through water treatment process.

• Carrying out the implementation of decent work (SDG 8); which is reflected in the Employee Health and Work Safety policy.

• Real Action in addressing climate change (SDG 11); which is reflected in the electricity savings program, the reduction of non-renewable materials usage and the improvement of renewable materials, as well as the waste management and environmental pollution prevention programs.

• Ensure the conservation of land life (SDG 15); which is reflected in plant rehabilitation programs and local wildlife conservation programs.

• Implement the principles of partnership for the sake of achieving goals (SDG 17); which is reflected in MSME’s development program, agribusiness development, partnership with local government in education and health aspects, and nature and culture conservation programs.

All initiatives that have been and continue to be implemented is a concrete manifestation of BUMI commitment in applying the principle of triple bottom line (profit, people, and planet) into the Company’s business strategy, as well as the form of support in achieving SDGs.

The content of BUMI 2017 Sustainability Report also follows the reference in accordance with POJK guidelines No.51 / POJK.03 / 2017. In this 2017 report, BUMI includes all criteria in POJK, namely:

1. Sustainability strategy

2. Sustainability aspects highlights

3. Brief profile of the company

4. Statement from the board of directors

5. Sustainability governance

6. Sustainability performance on:

• Economy

• Environment

• Human Capital

• Occupational Health and Safety

• Surrounding Communities

7. Written verification statement from an independent third party

8. Feedback form

9. The company’s response regarding feedbacks from the previous reporting period


Pembentukan Tim Pelaporan Keberlanjutan BUMI (G4-31)

Tim Pelaporan Keberlanjutan BUMI merupakan tim yang memiliki tugas spesifik dalam menyusun dan menyajikan laporan keberlanjutan. Setelah sukses dalam melahirkan edisi perdana untuk Laporan Keberlanjutan BUMI Tahun 2016, maka tim yang sama menyusun pula Laporan Keberlanjutan Tahun 2017 dengan harapan lahirnya laporan ini dapat membawa manfaat yang besar dalam mengkomunikasikan performa keberlanjutan BUMI dan unit bisnisnya. Tim yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur selaku pimpinan tertinggi perusahaan ini merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan dan pemenuhan aspek-aspek keberlanjutan sesuai kriteria dalam Global Reporting Initiative (GRI) G4. Tim terdiri dari seorang ketua dan beberapa anggota yang berasal dari divisi Tata Kelola, CSR, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan Hidup, Manajemen Risiko, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan. Kami mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan atas laporan keberlanjutan ini. Adapun pengaduan, masukan, kritik dan saran dapat dilayangkan melalui e-mail ke [email protected] atau melalui telepon/ sms ke 0812 128 BUMI (0812 128 2864)

The Establishment of The BUMI Sustainability Reporting Team (G4-31)

The BUMI Sustainability Reporting Team is a team that has specific tasks in preparing and presenting sustainability reports. After the success of the first edition of BUMI Sustainability Report 2016, the same team also prepared the Sustainability Report of 2017 with the hope that this report will bring great benefits in communicating the sustainability performance of BUMI and its business units. The team that directly responsible to the President Director plans, executes, evaluates and reports on the implementation and compliance of sustainability aspects as per the criteria in the Global Reporting Initiative (GRI) G4. The team consists of a chairman and several members from the divisions of Governance, CSR, Health and Safety, Environment, Risk Management, Human Resources and Finance. We invite stakeholders to provide feedback on this sustainability report. The complaints, feedback, criticism and suggestions can be sent via e-mail to [email protected] or by phone / sms to 0812 128 BUMI (0812 128 2864)

1 Elly Slamet - Chairwoman | 2 Ricco Surya - Representative of CSR | 3 Rayhana Kurnia Fithri - Representative of Corporate Governance | 4 Azrin Delma - Representative of PT. Arutmin Indonesia | 5 Ropel Nazra - Representative of Finance6 Rafika Wumu - Representative of Corporate Secretary | 7 Mahmud - Representative of HR & GA | 8 Beryanti Putri - Representative of PT Kaltim Prima Coal


1

5

2

6

3

7

4

8

Tim Penyusun Laporan Keberlanjutan BUMI 2017 Tim Penyusun Laporan Keberlanjutan BUMI 2017



Etika dan Integritas sebagai Dasar Pencapaian Kinerja KeberlanjutanEthics and Integrity as a Basis for Achieving Sustainability Performance (G4-56)

Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahaan. Visi perusahaan menjadi landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Misi perusahaan juga berpengaruh terhadap perjalanan perusahaan. Artinya jika perusahaan tidak memiliki misi, maka perusahaan tersebut tidak memiliki tujuan

Vision and Mission is a mandatory requirement for a company. The company’s vision becomes the basic foundation for a company. The company’s mission also affects the company’s milestone. This means that if the company does not have a mission, then the company has no objectives.

Sustainable Development Goals


Dalam mengoperasikan bisnisnya, BUMI menyusun visi, misi, dan filosofi sebagai berikut:

In operating the company, BUMI create vision, mission and philosophy as follows:

Menjadi Perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan.

Being an international operator company in the energy and mining sectors.

Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing perusahaan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: • Meningkatkan hasil investasi

dan nilai yang optimal bagi para pemegang saham.

• Memperbaiki kesejahteraan para karyawan.

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi pertambangan.

• Menjaga kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah operasi pertambangan

Maintaining the business continuity and competitiveness of the Company in dealing with open competition in the future with aims to:• Improve investment returns and

optimal value for shareholders.• Improve the welfare of employees.• Improve the welfare of the

community in the areas of mining operations.

• Maintain environmental sustainability in all areas of mining operations

Langkah-langkah BUMI berpedoman pada prinsip dasar berikut:• Bagaimana cara terbaik untuk

menciptakan nilai.• Bagaimana cara terbaik untuk

mencapai kemakmuran.• Bagaimana cara terbaik untuk

mendapatkan pelbagai peluang.

The steps of BUMI are guided by three basic principles:• How best to create value.• How best to achieve prosperity.• How best to gain opportunities.

Misi

Filosofi

Visi Vision

Philosophy

Misson

Pedoman Perilaku yang Senantiasa Terinternalisasi

Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya,BUMI senantiasa berpedoman pada etika dan integritas yang selalu dikomunikasikan dan diinternalisasi oleh setiap insan BUMI. Untuk itu, BUMI memiliki Pedoman Perilaku – “Cara Kita Melakukan Usaha” Versi 3.0, yang memberikan panduan untuk:

1. Penyusunan kebijakan dan petunjuk/prosedur lainnya yang berlaku dalam perusahaan dan unit bisnis.

2. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan/Pegawai dan /atau organ pendukung dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab.

Code of Conduct

We use the Code of Conduct - “How We Do Business” Version 3.0. Behaviour guidelines version 3.0 provides guidance for:

1. Preparation of policies and guidelines/other procedures applicable in the company and business units.

2. Board of Directors, Board of Commissioners, Employees and/or supporting organs in carrying out their duties and responsibilities.




Pedoman Perilaku (Versi 3.0) mengatur hal-hal sebagai berikut:

1. Pernyataan Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja3. Ketaatan terhadap Lingkungan4. Pelayanan Masyarakat5. Kerahasiaan Karyawan6. Kesempatan Kerja yang Sama7. Lingkungan Kerja yang Bebas dari Pelecehan8. Perlindungan dan Penggunaan yang tepat atas Aset

Perusahaan9. Obat-obatan dan Alkohol di Tempat Kerja10. Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen11. Informasi Rahasia dan Harga yang Sensitif12. Jujur dan Perilaku yang Etis13. Akurasi atas Informasi Publik dan Hubungan dengan

Media14. Akurasi dan Integritas dari Pembukuan dan

Pencatatan15. Menghindari Benturan Kepentingan16. Larangan Penerimaan Uang, Hadiah, Hiburan,

Fasilitas, dan Gratifikasi Seks17. Kontribusi Politik dan Keagamaan18. Pelanggaran atas Pedoman Perilaku19. Melaporkan Pelanggaran melalui Speak Up System Pedoman perilaku BUMI dan unit bisnisnya tersebut menjamin bahwa karyawan harus memiliki standard moral dan integritas yang tinggi, harus dapat dipercaya, menghindari perilaku yang berlandaskan suku, agama, ras, dan antar golongan. Manajemen tidak akan meminta bantuan karyawannya untuk kepentingan-kepentingan pribadi, sekalipun di luar waktu kerja. Jaminan pencegahan perilaku koruptif tersebut tertuang dalam klausa kode etik yang harus ditandatangani setiap karyawan saat periode awal mereka bergabung.

The Code of Conduct (Version 3.0) provides the following:

1. Statement of Compliance to Law and Regulation 2. Employee Safety and Health 3. Compliance to the Environment 4. Community Service 5. Employee Confidentiality 6. Equal Employment Opportunities 7. Harassment-Free Work Environment 8. Appropriate Protection and Use of Company Assets 9. Drugs and Alcohol in the Workplace 10. Use of Third Party or Agent 11. Confidential and Sensitive Price Information 12. Honest and Ethical Behaviour 13. Accuracy of Public Information and Media Relations 14. Accuracy and Integrity of Bookkeeping and

Recording 15. Avoiding Conflicts of Interest 16. Prohibition of Cash Receipts, Gifts, Entertainment,

Facilities and Sexual Gratification 17. Political and Religious Contributions 18. Violation of the Code of Conduct 19. Report Violations through the Speak Up System

BUMI and its two business units always ensure that employees should have high standards of morality and integrity, be reliable, avoid behaviour that targets ethnic, religious, racial, or other groups. Employees will not seek the help of their subordinates for personal interests, even outside of work. The guarantees of prevention of such corrupt behaviour are embodied in the code of ethics that every employee must sign in their initial period of work.

Mr. SPIRIT sebagai Maskot Budaya Perusahaan

Kami memiliki maskot GCG, Mr. SPIRIT merepresentasikan Semangat, Profesionalisme, Independen, Rajin, Integritas dan Tanggung Jawab, diperkenalkan sejak tahun 2007 dan merupakan perangkat komunikasi yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai dan etika kami yang berhubungan dengan komitmen untuk mengimplementasikan nilai GCG, baik secara internal maupun eksternal dengan pihak pemasok, pelanggan, konsultan dan regulator.

We have a GCG Mascot, Mr. SPIRIT representing Spirit, Professionalism, Independence, Diligence, Integrity and Responsibility. Introduced in 2007, it is an effective communication tool for disseminating our values and ethics related to the commitment to implement GCG values, both internally and externally with suppliers, customers, consultants and regulators

Mr. SPIRIT as a Mascot of Corporate Culture


Sistem ‘Speak Up’sebagai Perangkat Pencegahan Tindak Korupsi (G4-58) (G4-SO5)

BUMI terus menjaga dan mencegah segala bentuk praktik koruptif dan mengkomunikasikan mekanisme ‘Speak Up’ kepada seluruh insan BUMI, termasuk kepada pemasok dan vendor Perusahaan. Mekanisme yang telah diperkenalkan pada tahun 2006 dan telah diperbarui oleh memorandum terbaru yang disetujui pada 28 Februari 2008 tersebut sesungguhnya adalah upaya pencegahan terjadinya fraud melalui pengawasan lingkungan. Dengan adanya mekanisme ‘whistleblowing’ tersebut merupakan bukti BUMI senantiasa menegakkan standar etika, integritas, dan sistem pencegahan yang pada akhirnya akan meningkatkan ‘confidence’ di dalam perusahaan.

Khusus untuk pemasok dan vendor, Kami pun melakukan pencegahan perilaku koruptif dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang ketat dengan mempertimbangkan aspek Quality and Cost-Based Selection (QCBS), di samping pengawasan internal yang terus dilakukan.

Sepanjang 2017, tidak ada praktik koruptif yang terjadi baik di BUMI maupun di kedua unit bisnisnya. Perusahaan memiliki divisi Internal Audit yang independen melakukan audit operasional secara berkala dan acak. Divisi Internal Audit melapor langsung kepada Komite Audit.

The mechanism of “Whistleblowing” as an Anti-Corruption Instrument (G4-58) (G4-SO5).

BUMI continues to maintain and prevent all forms of corruption practices and communicate the mechanism of ‘Speak Up’ to all BUMI stakeholders, including to suppliers and vendors Company. The mechanism introduced in 2006 and updated by the latest memorandum approved on 28th February 2008 is the prevention of fraud through monitoring. The existence of such whistleblowing mechanism is evidence that BUMI always upholds ethical standards, integrity and prevention systems that will ultimately increase confidence within the company.

Specifically for supplier and vendor, we also prevent corruption action through strict procurement mechanisms by considering the aspects of Quality and Cost-Based Selection (QCBS), in addition to the internal controls performed.

Throughout 2017, no corrupt practices occurred in BUMI nor in either of its business units. The Company has an Internal Audit Department that independently conducts operational audits on a regular and random basis. The Internal Audit Department reports directly to the Audit Committee.

SPEAKER

COC Committee

UpdateStatus

Send Report

Need Investigation?

AuditCommittee

Third Party

InformationComplete?

Speaker

ConductInvestigation?

Internal Audit Division

THIRDPARTY

RELATEDBUSINESS

UNIT

CODE OF CONDUCTCOMMITTEE(COC)

INTERNAL AUDITDIVISION

SPEAKUP SYSTEM DIAGRAM




Penghormatan Kami terhadap Prinsip-Prinsip Panduan untuk Bisnis dan HAM

Tahun 2011 merupakan tahun bersejarah bagi semua pihak terutama bagi korporasi, dimana secara aklamasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan Prinsip-Prinsip Panduan Bisnis dan HAM (United Nations on Business and Human Rights - UNGP). Dengan adanya UNGP, maka kewajiban korporasi semakin jelas, yaitu menghormati HAM. Karena dalam penyusunan UNGP telah melibatkan dan diakui oleh semua pemangku kepentingan menjadi pemicu korporasi untuk berlomba-lomba mengadopsi Prinsip-Prinsip Panduan Bisnis dan HAM dalam operasional mereka. Beberapa survei memperlihatkan semakin meningkatnya jumlah korporasi yang mengadopsi UNGP. Bahkan saat ini, berbagai organisasi dan negara telah menjadikan penghormatan HAM menjadi persyaratan wajib dalam kerjasama bisnis.

Sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, maka sejak berdiri BUMI telah melaksanakan nilai-nilai HAM sesuai yang dimuat dalam Undang-Undang Dasar (UUD 1945). Nilai HAM tersebut tercermin dalam Pedoman Perilaku. Sampai saat ini BUMI telah merevisi dan memutakhirkan sampai dengan 3 versi. Dimana sampai dengan akhir tahun 2017, BUMI menggunakan Pedoman Perilaku versi 3.0.

Kami ingin pedoman perilaku tersebut menjadi pegangan utama bagi semua karyawan BUMI, KPC dan Arutmin dalam bersikap dan berperilaku guna menjalankan operasional penambangan. Untuk itu, BUMI juga telah mensosialisasikan pedoman perilaku tersebut kepada karyawan BUMI, KPC dan Arutmin melalui pelatihan pengenalan tidak terkecuali kepada pemangku kepentingan melalui berbagai media komunikasi. BUMI mewajibkan KPC dan Arutmin untuk mengadopsi pedoman perilaku tersebut ke dalam sistem operasional penambangan.

Mekanisme Keluhan HAM (G4- HR3)

BUMI mempunyai Speak Up System sejak tahun 2006 dan telah diperbarui pada tahun 2008. Speak Up System merupakan wadah untuk menampung keluhan bagi seluruh karyawan, manajemen, Direktur, Dewan Komisaris, pihak terkait dengan BUMI termasuk pihak yang menjadi mitra bisnis KPC dan Arutmin untuk mengadukan dugaan pelanggaran Pedoman Perilaku yang bermuara pada pelanggaran HAM. Sistem ini juga dirancang untuk melindungi keamanan dari pengadu dengan mengedepankan kerahasiaan bagi indentitas setiap pengadu. Dalam penerapan Speak Up System BUMI dibantu oleh pihak ketiga yang mempunyai

Our Respect for the Guiding Principles on Business and Human Rights

2011 is a historic year for all parties especially for corporations, in which by acclamation the United Nations issued the Guiding Principles on Business and Human Rights (UNGP). With the issuance of UNGP, the corporate liabilities have become clearer, which is to respect human rights. Because during the preparation of UNGP, all stakeholders were involved and recognized UNGP as a trigger for corporations to be competitive in adopting the Guiding Principles of Business and Human Rights in their operations. Some surveys show increasing number of corporations adopting the UNGP. Even today, various organizations and countries have made the respect for human rights as a mandatory requirement in business cooperation.

As a company operating in Indonesia, since our establishment, BUMI has implemented human rights values as contained in the Constitution (UUD 1945). These human rights values are reflected in our Code of Conduct. Up until now, BUMI has revised and updated up to 3 versions. By the end of 2017, BUMI has been using the Code of Conduct version 3.0.

We want the Code of Conduct to be the ultimate guide for all employees of BUMI, KPC and Arutmin in behaving and conducting oneself in order to run good mining operations. To that end, BUMI has also familiarized the behaviour guidelines to all employees of BUMI, KPC and Arutmin through introduction training and various communication media, and to all stakeholders without exception. BUMI requires KPC and Arutmin to adopt such behavioural guidelines into the mining operating system.

Human Rights Grievance Mechanism (G4-HR3)

We developed the Speak Up System in 2006, which has been updated in 2008. The Speak Up System is a procedure that applies to all Employees, Management, Directors, Commissioners, related parties and business units. The system allows everyone to report human rights violations. The Speak Up System ensures confidentiality in regard to the identity of each reporter, by which we use third parties for the recording of all incoming reports.


keahlian dalam mendokumentasikan seluruh catatan pengaduan laporan pengaduan yang diterima.

Melalui mekanisme tersebut, Kami memastikan bahwa sepanjang tahun 2017 tidak ada pengaduan yang Kami terima terkait dengan diskriminasi.

Para pemangku kepentingan BUMI dapat melaporkan pelanggaran pedoman perilaku melalui Speak Up System dengan cara:

Through these mechanisms, we ensure that in 2017 no complaints were received regarding discrimination.

Our stakeholders may report violations of the Code of Conduct through the Speak Up System by:

Menelepon atau mengirim SMS

Call or send SMS to

0812 128 BUMI(0812 128 2864)

Fax formulir yang didapat dari tiap unit

Complete the form that can be obtained in each business unit

and fax it to

021-7918 0608

Melengkapi dan mengirim formulir melalui web

Complete and submit the form that can be obtained through the

website

www.BUMIresources.com

Mengirimkan E-mailSend email to

speakup

@BUMIresources.com




Batubara Kami untuk Nyala NegeriOur coal to light up the country

Sebagai Perusahaan multinasional yang bergerak di bidang pertambangan, produk utama dari Perusahaan adalah batubara. Semua produk adalah legal, tidak ada yang dilarang atau disengkatan. Batubara yang dihasilkan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan ekonomi dan sosial di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. KPC dan Arutmin merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di Tanah Air yang produknya tidak hanya untuk tujuan ekspor, namun juga diperuntukkan bagi kebermanfaatan laju perekonomian di Nusantara.

As a multinational company engaged in mining sector, our main product is coal. All of our products are legal, nothing is prohibited or afflicted. The coal produced by PT Kaltim Prima Coal (KPC) and Arutmin Indonesia has a significant contribution to economic and social progress in East and South Kalimantan. KPC and Arutmin are one of the largest coal mining companies in the country whose products are not only for export purposes, but also for the economic utilization in Indonesia.

(G4-PR2) (G4-PR4) (G4-PR8) (G4-PR9)



Analisis kualitas batubara dilakukan secara komprehensif, yang berawal dari titik awal eksplorasi, produksi, proses penanganan, hingga preshipment untuk menjaga kualitas produk batubara agar sesuai dengan ketentuan yang diharapkan di dalam kontrak. Selain itu, Perusahaan juga meminta rekomendasi dari pihak ketiga yang memiliki akreditasi, untuk mengeluarkan dan memverifikasi dokumen analisis mengenai mutu dan jenis batubara yang menyertai proses pengiriman, hingga sampai di tangan konsumen.

Kualitas produk tersebut juga tidak lepas dari dorongan Bumi kepada unit bisnisnya untuk senantiasa menerapkan manajemen mutu yang mengacu pada standar internasional. KPC dan Arutmin menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) yang mencakup komitmen manajemen yang dituangkan dalam bentuk kebijakan dan pengelolaan peluang peningkatan berkelanjutan.

Perusahaan pun senantiasa menjunjung prinsip-prinsip yang dituangkan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) bagi perusahaan multinasional demi kepentingan konsumen. Secara khusus, Perusahaan menjamin barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi semua aturan standar yang diperlukan bagi kesehatan dan keselamatan konsumen.

Produksi dan Sumber Daya Cadangan Batubara

Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), pemerintah memberikan izin kepada KPC untuk melaksanakan eksplorasi, produksi, dan pemasaran batubara di wilayah seluas 84.938 hektar di Sangatta dan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Di tahun 2017, total produksi batubara KPC (siap jual) dari tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 57,6 juta ton, menurun 1% dari sebesar 58,3 juta ton di tahun 2016. Produksi Batubara KPC di Tahun 2017 terlihat pada tabel di bawah ini:

Coal quality analysis is carried out comprehensively, starting from the exploration, production, handling process, to preshipment to maintain the quality of coal product to conform to the sales contract. In addition, the Company also requests recommendations from accredited third parties to issue and verify the analysis documents on the quality and type of coal accompanying the delivery process, to the consumers.

The quality of the product is also resulted from BUMI that encouraged its business unit to always implement quality management that refers to international standards. KPC and Arutmin implements a Quality Management System (ISO 9001) covering management commitments set forth in the form of policy and management of sustainable improvement opportunities.

The company has also uphold the principles set forth by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) for multinational companies for the benefit of consumers. Specifically, the Company guarantees that the product must meet all the standard required for the health and safety of consumers.

Production and coal resouces & reserves

Based on Coal Contract of Work (CCOW), the government granted the license to KPC to carry out exploration, production and marketing of coal in area of 84,938 hectares in Sangatta and Bengalon of East Kutai Regency, East Kalimantan Province.

In 2017, KPC’s total coal production (saleable form) from Sangatta and Bengalon were recorded at 57.6 million ton, decreased by 1% from 58.3 million ton in 2016. KPC coal production in 2017 is shown below:

Keterangan Sangatta Bengalon Total

2016 2017 2016 2017 2016 2017

Overburden (Million BCM) 438,7 429,5 57,6 52,5 496,3 482,0

Stripping Ratio 8,9 8,4 6,8 7,8 8,6 8,3

Coal Mined (Million Ton) 49,2 51,2 8,5 6,7 57,7 57,9

Coal Ready to Sale (Million Ton) 49,5 50,8 8,8 6,8 58,3 57,6

Lokasi Location

Sumber Daya Batubara (juta ton)

Coal Resources (mt)

Cadangan Batubara (juta ton) Coal Reserves (mt)

X

Sangatta 5.681 715

Bengalon 1.167 133

Total 6.848 848

Senakin Satui Sarongga Mulia/ Jumbang Asam Asam Kintap Totzal

2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017

Overburden (Million BCM) 0 0.2 8.5 27.3 5.8 12.6 22.7 3.5 34.7 35.3 24.6 31.7 96.3 110.7

Stripping Ratio 0 0 5.0 9.9 1.0 2.3 5.9 6.2 3.8 4.2 3.0 3.7 3.3 4.2

Coal Mined (Million Ton) 0 0.0 1.7 2.8 5.9 5.5 3.8 0.6 9.2 8.5 8.2 8.5 28.9 25.8

Coal Ready to Sale (Million Ton)

0 0.0 1.5 2.9 5.9 5.5 3.9 0.5 9.2 8.5 8.1 8.6 28.5 26.0




KPC memiliki sumber daya dan cadangan batubara sebagai berikut:

Data berdasarkan Laporan Sumberdaya dan Cadangan KPC Desember 2016.

Sementara itu, PT Arutmin Indonesia beroperasi di area konsesi seluas 57.107 hektar, yang mencakup sejumlah area di sebelah tenggara Kalimantan dan ujung utara Pulau Laut. Arutmin mengelola lima tambang batubara terbuka (open cut): Asamasam, Batulicin (Sarongga), Kintap, Satui (Satui, Mulia - Jumbang) dan Senakin. Seluruh tambang memiliki lokasi strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), yang terletak di pesisir utara Pulau Laut.

Pada 2017, total produksi batubara di tambang Arutmin mencapai 26 juta ton, menurun 8.9% dari produksi 28,5 juta ton di tahun sebelumnya. Produksi batubara Arutmin di tahun 2017, terlihat pada tabel di bawah ini:

KPC coal resouces & reserves

Based on KPC resources & reserve report December 2016

PT Arutmin Indonesia (AI) operates in a 57,107 hectares concession area, covering narrow strips of land in the southeast of Kalimantan and the northern tip of neighboring island Pulau Laut. Arutmin operates 5 open cut coal mines: Asamasam, Batulicin (Sarongga), Kintap, Satui (Satui, Mulia - Jumbang) dan Senakin, all strategically located near Arutmin’s port facility – North Pulau Laut Coal Terminal (“NPLCT”) in the north shore of Pulau Laut.

In 2017, total coal production in Arutmin mine reached 26 million tons, decreased by 8.9% from 28.5 million tons in the previous year. Arutmin coal production in 2017 is shown below:


2016 2017 2016 2017 2016 2017


Stripping Ratio 8,9 8,4 6,8 7,8 8,6 8,3



Lokasi Location


Coal Resources (mt)


X

Sangatta 5.681 715

Bengalon 1.167 133

Total 6.848 848


2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017


Stripping Ratio 0 0 5.0 9.9 1.0 2.3 5.9 6.2 3.8 4.2 3.0 3.7 3.3 4.2



0 0.0 1.5 2.9 5.9 5.5 3.9 0.5 9.2 8.5 8.1 8.6 28.5 26.0


2016 2017 2016 2017 2016 2017


Stripping Ratio 8,9 8,4 6,8 7,8 8,6 8,3



Lokasi Location


Coal Resources (mt)


X

Sangatta 5.681 715

Bengalon 1.167 133

Total 6.848 848


2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017


Stripping Ratio 0 0 5.0 9.9 1.0 2.3 5.9 6.2 3.8 4.2 3.0 3.7 3.3 4.2



0 0.0 1.5 2.9 5.9 5.5 3.9 0.5 9.2 8.5 8.1 8.6 28.5 26.0


Adapun cadangan batubara Arutmin dapat dilihat pada tabel di bawah berikut. Pembagian cadangan batubara Arutmin berdasarkan pada wilayah sebaran cadangan, bukan berdasarkan pada wilayah pengelolaan operasional penambangan.

Pada tahun 2017 perusahaan berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar USD 17,366,667 dibanding USD 23,372,429 yang tercatat di tahun 2016. Sementara itu, laba tahun berjalan sebesar USD 242,746,183 yang merupakan peningkatan sebesar 102% dibandingkan pencapaian tahun 2016 sebesar USD 120,255,710. Kemudian, Laba per Saham tercatat sebesar USD 5,7 pada tahun 2017 dibandingkan dengan USD 1,9 di tahun 2016.

Tabel berikut ini, menunjukkan nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan oleh perusahaan kepada berbagai pemangku kepentingan (dalam USD):

Meanwhile, Arutmin’s coal reserves is shown below. The data is shown based on reserves distribution area, not area of mining operations.

In 2017, the Company successfully achieved revenue of USD 17,366,667 from USD 23,372,429 recorded in 2016. Meanwhile, the profit for the current year was realized at USD 242,746,183, representing an increase of 102% compared to the achievement in 2016 amounting to USD 120,255,710. Then, Earnings per Share was recorded at USD 5.7 in 2017 compared to USD 1.9 in 2016.

The following table shows the economic value generated and distributed by the Company to various stakeholders (in USD).

Lokasi Location

Cadangan Batubara (juta ton) Coal reserves (in milion tons)


31 Dec 2016 31 Dec 2017

Senakin 7 7

Satui 41 38

Batulicin 14 14

Mulia 18 18

Asam Asam 129 112

Sarongga 52 46

Undeveloped 7 7

Total 268 243

Keterangan / Description 2017

Nilai Ekonomi yang Dihasilkan / Economic Value Generated

Pendapatan Usaha / Revenue 17,366,667

Bagian atas Laba Neto Entitas/ Share in Net Income

Asosiasi dan Ventura Bersama – Bersih/ Associates and Joint Ventures - Net 206,615,438

Penghasilan Bunga/ Interest Income 78,464

Lain-lain – Bersih/ Others – Net 77,686,303

Total 301,746,872

Nilai Ekonomi yang Didistribusikan / Economic Value Distributed

Biaya Operasional/ Operating Expenses 30,009,436

Gaji Karyawan dan Benefit Lainnya/ Salaries and Wages 8,427,583

Pembayaran kepada Penyandang Dana/ Payments of Interests and Finance Charges 70,589

Pengeluaran untuk Pemerintah/ Payments to Government 464,689,791

Total 503,197,399


Lokasi Location



31 Dec 2016 31 Dec 2017

Senakin 7 7

Satui 41 38

Batulicin 14 14

Mulia 18 18

Asam Asam 129 112

Sarongga 52 46

Undeveloped 7 7

Total 268 243

Keterangan / Description 2017

Nilai Ekonomi yang Dihasilkan / Economic Value Generated

Pendapatan Usaha / Revenue 17,366,667

Bagian atas Laba Neto Entitas/ Share in Net Income

Asosiasi dan Ventura Bersama – Bersih/ Associates and Joint Ventures - Net 206,615,438

Penghasilan Bunga/ Interest Income 78,464

Lain-lain – Bersih/ Others – Net 77,686,303

Total 301,746,872

Nilai Ekonomi yang Didistribusikan / Economic Value Distributed

Biaya Operasional/ Operating Expenses 30,009,436

Gaji Karyawan dan Benefit Lainnya/ Salaries and Wages 8,427,583

Pembayaran kepada Penyandang Dana/ Payments of Interests and Finance Charges 70,589

Pengeluaran untuk Pemerintah/ Payments to Government 464,689,791

Total 503,197,399



Realisasi Produksi dan Penjualan

Membaiknya harga jual batubara di pasar global mendorong peningkatan produksi batubara nasional yang menjadi sekitar 461 juta ton, dibanding tahun 2016 sebesar 456 juta ton. Selain untuk pasar ekspor, permintaan domestik juga meningkat sejalan dengan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Perusahaan mencatat bahwa sepanjang 2017 realisasi produksi dan penjualan masih sesuai proyeksi.

Volume batubara Perusahaan pada 2017 telah mencapai 83,7 juta metrik ton, menurun 3% dari posisi 2016 yang mencapai 86,5 juta metrik ton. Total penjualan batubara pada 2017 mencapai 83,9 metrik ton atau menurun 4% dibandingkan dengan 2016 yang mencapai 87,7 metrik ton. Pengupasan tanah pada 2017 mencapai 592,7 mbcm atau sedikit meningkat dibandingkan September 2016 yang sebesar 592,6 mbcm dengan rasio pengupasan (strip ratio) pada tingkat umur tambang sebesar 7,1 bcm/ton atau meningkat 3% dari tahun 2016 yang mencapai 6,9 bcm/ton. Hal ini didorong oleh upaya efisiensi dan optimisasi yang membaik yang dilakukan Perusahaan. Pada 2017, harga jual rata-rata tertimbang batubara Perusahaan mencapai USD58,0 per ton, meningkat 43% dibandingkan dengan 2016 yang mencapai USD42,1 per ton.

Realization of Production and Sales

The improved coal prices in the global market had pushed national coal production to around 461 million tons in 2017, an increase from 456 million tons in 2016. In addition to the export markets, domestic demand also increased in line with development of coal power plant.

Volume of coal production in 2017 reached 83.7 million tons, decreasing 3% from 2016 which amounting to 86.5 million tons. Coal sales volume in 2017 reached 83.9 million tons, or 4.3% lower compared to 2016 of 87.7 million tons. Overburden removal was recorded at 592.7 million bcm, a slight increase compared to 2016 of 592.6 million bcm. Stripping ratio stood at 7.1, higher compared to 6.9 in 2016. In 2017, the weighted average of the Company’s selling price was US$58.0 per tonne, a 43% increase from US$42.1 per tonne in 2016.

Pada 2017, harga jual rata-rata

tertimbang batubara mencapai USD58 per ton, meningkat 43%

dibandingkan dengan 2016

In 2017, the weighted average of the Company’s selling price was US$58 per tonne, a 43% increase from US$42.1 per tonne in 2016.


Business Prospects

The Company currenty operates two lines of business, namely coal, oil & gas; and non-coal/mineral. In the next three years, coal business has potential to grow especially given Indonesia’s limit on coal production and China’s coal policy. With respect to the former, the Ministry of Energy and Mineral Resources limits coal production to a maximum of 485 million tonnes or 5% higher than 2017 realized production of 461 million tonnes. In China, the world’s largest coal producer and consumer, production limit is applied in the interest of the environment. In turn, controlled coal production volume will drive price increase.

The Company is ready to optimize its growth potentials in the future, supported with its 2.4 billion MT of current coal reserves and a total of 13.9 billion MT of total coal reserves and resources.

Product Characteristics

Coal product of KPC and Arutmin is one of the recognised high quality coals. This coal is favoured by international and national markets because of its high volatility, high-calo rie character traits with very low ash, moderate sulfur, and relatively low amounts of moisture. PRIMA Coal Products mined by KPC in Sangatta are glossy coal with high vitrinite contents. Prima mainly minesfrom six main layers in the hole that are located within the Pinang Dome. Higher tempera tures and pressures in coal seam near the Dome produce coal with low humidity and cause higher heat content. In terms of flexibility, coal products from the Bengalon site are products that can be tailored to the required

Prospek Usaha

Perseroan memiliki dua lini bisnis yaitu batubara, minyak dan gas, dan non batubara/mineral. Bisnis batubara dalam rentang waktu 3 tahun ke depan masih berpotensi untuk kelanjutkan pertumbuhan. Hal ini terutama disebabkan pembatasan produksi batubara di Indonesia dan kondisi pasar batubara Tiongkok. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatasi produksi batubara menjadi 485 juta ton, atau 5% dari realisasi produksi batubara pada tahun 2017 yang sebesar 461 juta ton. Keterbatasan produksi batubara di pasar akan memicu peningkatan harga jual. Sementara, Tiongkok sebagai produsen sekaligus konsumen batubara terbesar juga membatasi produksi batubara dalam negerinya dengan alasan lingkungan.

Perseroan siap untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan di masa mendatang. Hal ini didukung dengan cadangan batubara terkini Perseroan sebesar 2,4 miliar metrik ton dan Cadangan & Sumberdaya batubara yang seluruhnya sebesar 13,9 miliar metrik ton.

Karakteristik Produk

Produk batubara yang dihasilkan KPC dan Arutmin merupakan salah satu batubara yang memiliki kualitas dan mutu yang tinggi. Batubara tersebut digemari oleh pasar internasional dan nasional karena karkateristiknya yang memiliki volatilitas tinggi disertai nilai kalori yang tinggi dengan abu yang sangat rendah, sulfur moderat, dan jumlah kelembaban yang relatif rendah. Produk batubara PRIMA yang ditambang KPC di Sangatta adalah batubara mengkilat dengan kandungan vitrinite yang tinggi. Prima terutama berasal dai enam lapisan utama dalam lubang yang terletak dengan Pinang Dome. Suhu yang lebih tinggi dan tekanan dalam lapisan batubara dekat Dome menghasilkan batubara dengan kelembabab

Cadangan & Sumberdaya batubara terkini current coal reserves and resources

13,9 miliar metrik tonbillion metric ton




rendah dan menyebabkan kandungan panas yang lebih tinggi. Dari segi fleksibilitas, produk batubara dari site Bengalon merupakan produk yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan baik di pasar ekspor maupun domestik.

Demikian halnya dengan batubara yang dihasilkan oleh Arutmin. Daerah pertambangan Arutmin di Satui, Senakin, Batulicin, Kintap, dan Asam-Asam menghasilkan delapan jenis batubara yang berbeda. Hal tersebut memberikan keuntungan yang strategis bagi Arutmin sehingga dapat ditawarkan ke pasar yaitu batubara bermutu tinggi yang tentunya ramah lingkungan dan produk campuran untuk memenuhi spesifikasi konsumen. Produk batubara Arutmin memiliki karakteristik pembakaran yang sempurna dikarenakan reaktivitasnya yang tinggi sehingga sesuai untuk konsumsi tenaga di power station ataupun pabrik industri. Pertambangan Asam-Asam menghasilkan produk ECOCOAL (Ecology Coal) yang ramah lingkungan yang memiliki energi rendah dengan sedikit abu (5,5% kering udara) dan sulfur (0,3% kering udara) sehingga menghasilkan pembakaran yang bersih.

Tabel di bawah ini menunjukkan detail karakteristik masing-masing produk:

specifications in both export and domestic markets.

Similar features of coal are also found in the Arutmin coal product. The mining areas of Arutmin in Satui, Senakin, Batulicin, Kintap, and Asam-Asam produce eight different types of coal. This provides strategic advantages for Arutmin thus this can be offered to the market as ahigh-quality coal productthat is undoubtedly eco-friendly and a mixed-product thatmeets consumer specifications. Arutmin’s coal product has excellent combustion characteristics due to its high reactivity, which is suitable for power consumption in power stations or industrial plants. Asam-Asam mining produces eco-friendly ECOCOAL products that have low energy with less ash and sulfur to produce clean combustion. ECOCOAL means Ecology Coal that has low dirt content, especially little dust (5.5% dry air) and low sulfur (0.3% dry air).

The following table details of each product’s characteristics:

Operating Mines CV (kcal/kg) on GAD

Total Sulfur (%)

Total Moisture (%)

Ash (%)

KPC

Prima > 6500 0,4 - 0,8 9 - 14 4,5 - 8,5

Pinang 5500 - 6400 0.4 – 1 14 - 23 4 - 8

Melawan 4500 - 5400 0,4 - 0,8 20 - 30 4,5 - 10

KPC 4200 4000 - 4400 0,2 - 0,4 28 - 36 3 - 8

Arutmin

Senakin 6700 0.8 11.0 12.0

Satui 6800 0.8 10.0 8.0

Mulia Asam-asam 5000 0.2 35.0 3.9

Batulicin 6600 1.4 9.0 12.0

Inovasi demi Mewujudkan Standar Produk yang Tinggi

Komitmen KPC dalam memberikan layanan produk yang berkualitas tinggi diwujudkan dengan membentuk Coal Technology Department yang secara khusus bertugas mengawal kualitas batubara, pengelolaan kuantitas, dan technical marketing. Coal Quality Management

Innovation for a Higher Product Standard

KPC commitment to providing high quality product services is accomplished through the Coal Technology Department that is specifically tasked with guarding coal quality, quantity man agement, and technical marketing. The Coal Quality Manage ment is an integral


merupakan bagian integral dari seluruh operasi KPC. Target yang telah ditetapkan untuk manajemen kualitas batubara yang meliputi: Mengoptimalkan produksi dan jadwal permintaan; Memaksimalkan sumber daya, dan; Memastikan seluruh pengiriman kepada pelanggan sesuai dengan spesifikasi KPC Coal Technology memberikan Technical Assistance kepada End User Customers untuk Coal Handling and Combustion serta secara aktif terlibat dengan pelanggan untuk memastikan bahwa kualitas batubara memenuhi persyaratan dan dalam waktu yang sama sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) dan International Shipping Regulation yang berlaku

part of all of our operations. Targets set for coal quality management include: Optimizing production and demand schedules; Maximizing resources, and; Ensuring all shipments to customers are in accordance with the required specifications and accompanied by the provision of Techni cal Assistance to End User Customers for Coal Handling and Combustion and actively engage with customers to ensure that coal quality meets the requirements and at the same time in accordance with Standard Operating Procedures (SOP) and International Shipping Regulation applicable.


Pada 2017, harga jual rata-rata

tertimbang batubara mencapai USD58,0 per

ton, meningkat 43% dibandingkan dengan 2016

Pada 2017, harga jual rata-rata tertimbang batubara mencapai

USD58,0 per ton, meningkat 43% dibandingkan dengan 2016



Penjelasan di atas merupakan komitmen KPC yang memahami bahwa pelanggan merupakan elemen penting dalam keberlanjutan setiap perusahaan. Reputasi KPC sebagai produsen batubara dibangun di atas kepercayaan pelanggan-pelanggan kami. Untuk itu, KPC berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi setiap pelanggan, baik dari sisi kualitas dan spesifikasi produk, pelayanan pelanggan, pendampingan teknis, dan layanan purna jual lainnya.

Keunggulan lokasi tambang yang strategis menjadi keuntungan bagi pelanggan untuk mendapatkan kualitas batubara terbaik dan rendahnya risiko kontaminasi. Selain itu, KPC memiliki dan mengoperasikan terminal kami sendiri yakni Tanjung Bara Coal Terminal sehingga kami mampu memberikan kepastian ketepatan jadwal loading batubara kepada setiap pelanggan. Perlu diketahui bahwa setiap proses produksi batubara KPC selalu menerapkan Good Mining Practice sebagai prinsip operasional sehingga pelanggan secara tidak langsung ikut mewujudkan kegiatan penambangan batubara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Secara umum, praktik pemasaran dan penjualan sepanjang tahun 2017 berjalan baik. Tidak ada produk KPC dan Arutmin yang melanggar peraturan dan dilarang beredar oleh Pemerintah. KPC dan Arutmin juga tidak mendapatkan teguran atau memiliki kasus hukum terkait produk dan praktik pemasaran pada tahun 2017. Bumi dan unit bisnisnya senantiasa patuh terhadap regulasi yang berlaku. Selama tahun 2017, tidak terdapat pengaduan dari konsumen dan Perusahaan tidak pernah menerima sanksi ataupun denda finansial terkait informasi produk/labeling dan promosi produk dan iklan produk yang tidak benar.(G4-PR8, G4-PR9)

Filosofi Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan KPC (G4-DMA)

KPC berkomitmen untuk memberikan produk batubara yang terbaik disertai dengan pelayanan pelanggan yang unggul. Zero Breach, Zero Contaminant & Zero Reject tidak hanya menjadi motto KPC, namun telah menjadi tujuan utama keunggulan produk dan pelayanan pelanggan.

The above explanation is KPC’s commitment to understand that the customer is an important element in the sustainability of every company. The reputation of KPC as coal producers is built on the trust of our customers. To that end, KPC committed to always providing the best for every customer, both in terms of quality and product specifications, customer service, technical assistance, and other after-sales service. The strategic advantages of the mine site are an advantage for customers to receivethe best coal quality and lower risk of contamination. In addition, KPC own and operate our own terminal namely Tanjung Bara Coal Terminal thus we are able to ensure the exact scheduling of coal loading to every customer. Please note that every coal production process of KPC always apply Good Mining Practice as the operational principle. It provides cus tomers the opportunity to indirectly participate in implementing sustainable mining activities and eco-friendly.

In general, marketing and sales practices throughout the year 2017 were well accomplished. No violations of the laws or prohibitions from the government were found in the mar keting of KPC and Arutmin products. We also received no reprimands nor were subject to legal cases relating to products and / or marketing practices in 2017. BUMI and its business unitsare consistently in compliance with applicable regula tions. During 2017, there were no complaints from consumers and the Company never received financial sanctions or fines related to product / labeling information and / or improper product promotions and / or product advertisements.

Our Marketing Philosophy and Customer Service

KPC committed to providing the best coal products ac-companied by superior customer service. Zero Breach, Zero Contaminant & Zero Reject have become more than a mere motto are now the main purpose of product excellence and customer service.


KPC memiliki filosofi dalam pemasaran produknya dan dalam rangka memberikan pelayanan unggul kepada pelanggannya, sebagai berikut:

We have a philosophy in marketing the products in order to provide superior service to customers, as follows:

Komitmen Kami Our Commitment

Bagaimana Kami Mewujudkannya How We Make This Work

Konsistensi Mutu Consistency of Quality

• Memberikan kualitas sesuai spesifikasi kontrak/ Providing quality as per contract specifications

• Setiap pengiriman yang konsisten dan tepat waktu/ Each delivery is consistent and timely

• Bekerjasama dengan surveyor independen yang dapat diandalkan di loading port/ Cooperating with a reliable independent surveyor at loading port

• Manajemen jaminan kualitas batubara 24-jam, mulai dari pit sampai pada di kapal/ 24-hour coal quality assurance management, from open pit mines to vessel

• Sampling uji mutu di pit, stockpile, penghancur dan port/ Sampling test quality at open pit mines, stockpile, crusher and port

• Mencegah self-combustion dengan menerapkan SOP, bahan kimia, dll/ preventing self-combustion by applying SOPs, chemicals, etc.

• Koordinasi tim yang baik sejak dari pit sampai pada di kapal/ Good team coordination from the pit mines to the ship

Bebas dari Kontaminasi Free from Contamination

• Setiap produk yang dikirim ke pelanggan harus bebas dari kontaminan/ Every product delivered to the customer must be free from contaminants

• Menetapkan SOP Housekeeping di pit, crushing plant, pelabuhan dan kapal/ Establishing the SOP Housekeeping in the pit, crushing plant, port and ship

• Intalasi detektor logam, pemisah magnetik, coal screen, dan dust suppression di crusher, conveyor, dan trestle untuk mencegah kontaminan / Installation of metal detector, magnetic separator, coal screen, and dust suppression in crusher, conveyor, and trestle to prevent contamination

• Meningkatkan kesadaran karyawan KPC tentang prinsip-prinsip dan upaya untuk mencapai zero contaminant / Increasing KPC employees' awareness of principles and efforts to achieve zero contaminant

• Memberikan bantuan teknis apabila ada kontaminan yang terkirim ke pelanggan / Providing technical assistance should custumers receive contaminated products

• Menggunakan versi terbaru dari coal technology / Using the latest version of coal technology

Kehandalan Pengiriman

Shipping Reliability

• Loading time yang tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan / Timely loading time as promised

• Fasilital pelabuhan yang siap 24-jam (jetty and trans-shipment) untuk memfasilitasi proses loading ke kapal / 24-hour ready port (jetty and trans-shipment to facilitate the loading process to the vessel)

• Mempertahankan kecukupan jumlah stok batubara siap jual / Maintain sufficient quantity of ready-to-sell coal stock

• Memahami situasi dan kebutuhan pelanggan / Understanding customer's situation and needs

Responsif

Responsive

• Seluruh pertanyaan dan kebutuhan pelanggan harus direspon dalam jangka waktu 1x24 jam / All questions and customer needs must be responded to within 24 hours

• Personel kunci Divisi Marketing dilengkapi dengan alat komunikasi untuk memastikan respon yang cepat terhadap situasi apapun, termasuk setelah jam kantor dan hari libur / Key personnel of the Marketing Division are equipped with a communication tool to ensure quick response to any situation, including after office hours and on holidays

Fleksibel

Flexible

• Memiliki kemampuan untuk menjawab kebutuhan setiap pelanggan / Having the ability to answer the needs of every customer

• Memiliki loading port dan infrastruktur pelabuhan yang mampu memfasilitasi berbagai jenis kapal (tongkang ke cape) / Having loading port and port infrastructure that are capable of facilitating various types of vessels (barge to cape)

• Memiliki berbagai jenis batubara berkualitas / Having various types of quality coal • Memiliki kecukupan jumlah stok batubara siap jual dari berbagai kualitas / Having

sufficient quantity of ready-to- sell coal stock of various quality




Selain itu, dalam pemasaran produknya, BUMI senantiasa mendukung penerapan prinsip-prinsip persaingan yang sehat. Terbukti selama periode pelaporan, tidak ada sanksi mengenai anti persaingan serta pelanggaran undang-undang anti-trust dan monopoli. BUMI juga tidak memberikan dukungan finansial kepada partai politik atau individu tertentu, di luar peraturan yang telah ditetapkan oleh undang-undang serta tidak menerima perlakuan khusus terkait dengan bantuan finansial dari pemerintah, sebaliknya Perusahaan senantiasa memberikan kontribusi bagi perkembangan perekonomian negara.

In addition, in marketing its products, BUMI always supports the application of the principles of fair competition. It is Proven during the reporting period, there were no anti-competitive sanctions and violations of anti-trust and monopoly laws. BUMI also does not provide financial support to certain political parties or individuals, outside the rules set by the law and does not receive special treatment in relation to financial assistance from the government, on the contrary the Company continues to contribute to the development of the country’s economy.

Dalam pemasaran produknya, Perusahaan senantiasa mendukung

penerapan prinsip-prinsip persaingan yang sehat

In marketing its products, BUMI always supports the application of the principles of fair competition



Aset Kami Yang Senantiasa Berkarya Untuk NegeriOur Assets Who Always Work For The Country

Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, keterbatasan tenaga kerja yang kompeten menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan pertambangan batubara. Padahal, hingga saat ini, sektor pertambangan masih sangat tergantung pada tenaga kerja dalam menjalankan operasionalnya.

In the era of the ASEAN Economic Community (AEC), the limitation of competent labor is a challenge that must be faced by coal mining companies. In fact, for now, the mining sector is still very depen-dent on labor in their operations.



Untuk menjawab tantangan tersebut dan sejalan dengan visi BUMI untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia, maka kami memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas. Manajemen BUMI menerjemahkan visi tersebut ke dalam panduan perilaku versi 3.0. BUMI menjalankan sistem manajemen sumberdaya manusia sesuai dengan persyaratan standar mutu ISO 9001. Salah satu persyaratan ISO mengisyaratkan BUMI untuk patuh pada semua peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Sistem pengelolaan sumber daya manusia BUMI ditangani oleh personil berpengalaman dan berkualitas.

BUMI juga mewajibkan KPC dan Arutmin dan kontraktor yang menjadi mitra bisnisnya untuk mengelola sumber daya manusia dengan berkualitas sesuai dengan persyaratan ISO 9001. Berdasarkan arahan BUMI, maka selama periode 2017 KPC dan Arutmin telah dapat membuktikan kinerja pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas melalui berbagai program inovatif.

Kami pun senantiasa menjunjung tinggi prinsip Good Mining Practice (GMP) yang bukan hanya diperuntukkan bagi kelestarian lingkungan dan meminimalisir dampak terhadap masyarakat, namun juga terhadap karyawan kami yang senantiasa berkarya untuk negeri. Kami menempatkan aspek-aspek karyawan ke dalam GMP tersebut sebagai aspek yang sangat penting. Dalam GMP, kami memiliki prioritas perhatian pada kompetensi karyawan sejak proses rekrutmen yang mencakup pengetahuan dan pemahaman yang memadai di bidangnya, keahlian dengan pengalaman minimal yang sudah ditentukan, dan kualitas personal, yakni sikap dan etos kerja serta memiliki tanggung jawab moral terhadap tugas dan pekerjaannya.

Selain aspek rekrutmen, kami menempatkan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai aspek krusial dalam GMP. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, kami membentuk dan menunjuk departemen khusus di unit bisnis yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja untuk memastikan bahwa ketaatan terhadap aspek tersebut benar-benar dijalankan dan ditaati.

To answer this challenge, in line with BUMI’s vision to become a world-class company, we provide a high quality human resource management system. The BUMI Management pours this vision into the behavioural guidance version 3.0. BUMI runs a human management system in accordance with ISO 9001 quality standards. One of the ISO requirements implies BUMI to comply with all applicable labor regulations. The human resource management system is handled by experienced and qualified personnel.

BUMI also requires KPC, Arutmin and all contractors who have become their business partners to manage their human resources in accordance to ISO 9001. Based on the direction from BUMI, during the 2017 period, KPC and Arutmin have been able to implement high quality human resource management through various innovative programs.

We also uphold the principles of Good Mining Practice (GMP) not only for the intention to create a sustainable environment and minimize negative impacts on society, but also for our employees who are working hard for the country. We place the employee into GMP as a very important aspect. In GMP, we prioritize our attention to employee competence from the recruitment process which includes sufficient knowledge and understanding in their field, minimum predefined experience and personal qualities, which are attitudes and work ethics as well as moral responsibility for their appointed tasks and work.

In addition to recruitment aspect, we place occupational safety and health as another crucial aspect of GMP. To ensure the safety and health of our employees, we set up and appointed a special department in the business unit that deals with occupational safety and health to ensure that adherence to that aspect is truly enforced and adhered to.

Aset Kami Yang Senantiasa Berkarya Untuk NegeriOur Assets Who Always Work for The Country

Selama periode 2017 KPC dan Arutmin telah dapat membuktikan kinerja pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas melalui berbagai program inovatifDuring the 2017 period, KPC and Arutmin have been able to implement high quality human resource management through various innovative programs.



Perlakuan Adil didasarkan Prestasi Kerja

Sepanjang tahun 2017, ketimpangan jumlah pekerja antara laki-laki dan perempuan menjadi salah satu tantangan kami. Padahal semenjak perusahaan beroperasi, dalam penerimaan karyawan BUMI berupaya untuk menghindari diskriminasi gender. Filosofi budaya masyarakat Indonesia merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ketimpangan jumlah antara pekerja laki-laki dan perempuan tersebut. Pengalaman masa lalu yang mempersepsikan bidang pertambangan sebagai pekerjaan yang identik dengan pria dan memiliki risiko tinggi sangatlah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia. Di BUMI, kami memperlakukan seluruh karyawan kami dengan perlakuan yang sama tanpa didasarkan pertimbangan gender dan latar belakang. Kami pun menempatkan prestasi kerja sebagai dasar dalam pemberian standar kompensasi dan promosi.

Fair Treatment according to Work Performance

Throughout the year 2017, the inequality of the number of workers between men and women became one of our challenges. Yet since the operation of the company, BUMI seeks to avoid gender discrimination during employee recruitment. The cultural philosophy of Indonesian society has been one of the factors causing the inequality of the numbers between male and female workers. Past experiences that perceive the field of mining as a job that is synonymous with men and high risk is very inherent in the culture of Indonesian society. At BUMI, we treat all our employees equally regardless of gender and background. We also place performance as the basis for providing compensation and promotion standards.

Performa Ketenagakerjaan BUMI 2017Bumi’s Human Resource Performance 2017

Gender Bumi (Jakarta)

KPC (East Kalimantan)

Arutmin (South Kalimantan)

Pria / Male 43 4.262 430

Wanita / Female 22 322 53

Total 65 4.584 483

Perusahaan Level / Grade Jumlah

BUMI

Director 7 VP & General Manager 11 Senior Manager and Manager 7 Superintendent 9 Supervisor 2 Staff 19 Non-Staff 10 Total 65

KPC

Director 1 CEO/COO/CFO/General Manager 15 Manager/Advisor 60 Superintendent/Advisor 164 Supervisor/Specialist 816 Leading Hand/Officer 462 Operator/Mechanic/Assistant 3.066 Total 4.584

Arutmin

Director 5 CEO, CFO, GMs 5 Manager 21 Superintendent 52 Supervisor 74 Staff / Officer 192 Non-Staff 134 Total 483

Berikut komposisi karyawan kami pada tahun 2017 (G4-10) The following tables are the composition of our employees in 2017 Berdasarkan Gender dan

Wilayah / According to Gender and Area

Berdasarkan Level According to Level

Berdasarkan Status According to Status

Organisasi Pekerja Jumlah Karyawan yang berpartisipasi

KORPPRA (Korps Pegawai Pertambangan Batubara) 991

SP – KEP (Serikat Pekerja - Kimia Energi Pertambangan) 1087 FPE – SBSI (Federasi Pertambangan dan Energi - Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) 555

PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia) 866

SPK (Serikat Pekerja Keadilan) 397

FSP – KEP SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) 184

Non Afiliasi 503

Total 4583

Gender Jam Pelatihan

Laki – Laki Male 7,535

Perempuan Female 2,251

Total 9,786

Level Jam Pelatihan

Management 783

Staff 5,870

Non – Staf 3,133

Total 9,786

Employment Status BUMI KPC Arutmin

Permanent 55 4.498 421

Non-Permanent 10 86 62

Total 65 4.584 483

Gender Bumi (Jakarta)

KPC (East Kalimantan)

Arutmin (South Kalimantan)

Pria / Male 43 4.262 430

Wanita / Female 22 322 53

Total 65 4.584 483

Perusahaan Level / Grade Jumlah

BUMI

Director 7 VP & General Manager 11 Senior Manager and Manager 7 Superintendent 9 Supervisor 2 Staff 19 Non-Staff 10 Total 65

KPC

Director 1 CEO/COO/CFO/General Manager 15 Manager/Advisor 60 Superintendent/Advisor 164 Supervisor/Specialist 816 Leading Hand/Officer 462 Operator/Mechanic/Assistant 3.066 Total 4.584

Arutmin

Director 5 CEO, CFO, GMs 5 Manager 21 Superintendent 52 Supervisor 74 Staff / Officer 192 Non-Staff 134 Total 483


Berikut data rekrutmen dan turnover karyawan kami (G4-LA1)The following tables are our employee recruitment and turnover data

Rekrutmen KaryawanEmployee Recruitment

Turnover KaryawanEmployee Turnover 2017

Persentase turnover karyawan Kami selama 2017The Percentage of Turnover

of Our Employees in 2017

BUMI3,08%0,63%

2,63%

KPC

Arutmin

Karyawan

Perusahaan Company

Usia Age

Jenis Kelamin Gender & Provinsi

Wanita/ Female Pria / Male

DKI Jakarta Kalimantan DKI Jakarta Kalimantan

BUMI 20-25 1 0 0 0

41-50 0 0 1 0

Total 1 0 1 0

Total Gender 1 1

KPC

20 - 25 0 0 0 6

26 - 30 0 0 0 10

31 - 35 0 0 0 9

36 – 40 0 1 0 9

41 – 50 0 0 0 3

< 51 0 0 0 23

Total 1 60

Total Gender 1 60

ARUTMIN

> 18 0 0 0 0

18 - 25 3 1 1 5

26 – 35 0 0 0 2

36 – 45 0 0 0 0

46 – 55 0 0 0 0

< 55 0 0 0 0

Total 3 1 1 7

Total Gender 4 8

Perusahaan Company

Usia Age




BUMI 20-25 1 0 0 0

41-50 1 0 0 0

Total 2 0 0 0

Total Gender 2 0

ARUTMIN

> 18 0 0 0 0

18 - 25 0 0 0 0

26 – 35 0 0 0 6

36 – 45 1 0 3 2

46 – 55 0 0 0 0

< 55 0 0 0 0

Total 1 0 3 8

Total Gender 1 11

Perusahaan Company

Usia Age




BUMI 20-25 1 0 0 0

41-50 0 0 1 0

Total 1 0 1 0

Total Gender 1 1

KPC

20 - 25 0 0 0 6

26 - 30 0 0 0 10

31 - 35 0 0 0 9

36 – 40 0 1 0 9

41 – 50 0 0 0 3

< 51 0 0 0 23

Total 1 60

Total Gender 1 60

ARUTMIN

> 18 0 0 0 0

18 - 25 3 1 1 5

26 – 35 0 0 0 2

36 – 45 0 0 0 0

46 – 55 0 0 0 0

< 55 0 0 0 0

Total 3 1 1 7

Total Gender 4 8

Perusahaan Company

Usia Age




BUMI 20-25 1 0 0 0

41-50 1 0 0 0

Total 2 0 0 0

Total Gender 2 0

ARUTMIN

> 18 0 0 0 0

18 - 25 0 0 0 0

26 – 35 0 0 0 6

36 – 45 1 0 3 2

46 – 55 0 0 0 0

< 55 0 0 0 0

Total 1 0 3 8

Total Gender 1 11

4+5+3+88


Kami percaya, tingkat turnover karyawan yang rendah merupakan salah satu indikator yang membuktikan bahwa program ketenagakerjaan kami dapat diterima oleh seluruh karyawan.

We believe low employee turnover rate is one of the indicators that our employment programs are accept-able to all employees



Perusahaan Company

Tunjangan Allowance

Karyawan Tetap Permanent Employees

Karyawan Tidak Tetap Non-Permanent Employees

BUMI

Tunjangan Transportasi Transportation Allowance V V

Tunjangan Hari Raya (THR) Religious Day Allowance V V

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Health care insurance V V

Beasiswa Pegawai Employee Scholarship V

Uang Cuti Tahunan Annual leave allowance V

Uang Penghargaan Masa Kerja 5 tahun 5-year Working Period Reward V

Kompensasi Cuti Panjang Long Leave Compensation V

Uang Bantuan Kacamata Eyewear Assistance Allowance V

Uang Bantuan Pendidikan Education Assistance Allowance V

Program Pensiun (sukarela/tidak wajib) Pension Program (voluntary/not compulsory) V

Uang Penghargaan Siswa Berprestasi Outstanding Student Reward V

Uang Bantuan Aqiqah/Baptis Aqiqah/Baptism Allowance V

Bantuan Pemakaman Funeral Support V

KPC

Tunjangan Transportasi Transportation Allowance V V

Tunjangan Hari Raya (THR) Religious Day Allowance V V

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Health care insurance V V

Bantuan Pendidikan Education Assistance / COSEA V

Program Pensiun Pension Scheme V

Ongkos cuti untuk keluarga Leave Fare For Family V

Program Kepemilikan Rumah Housing Ownership Program V

ARUTMIN

BPJS Ketenagakerjaan Public Employment Insurance V V

BPJS Kesehatan Public Health Insurance V V

Bantuan Sewa Rumah (site base) Housing Rent Allowance V V

Bantuan Pembelian Rumah Housing Ownership Allowance V

Tunjangan Regional Regional Allowance V V

Bantuan Kaca Mata Eyewear Assistance Allowance V V

Tunjangan Angkutan Transportation Allowance V V

Tunjangan Cuti Tahunan Annual Leave Allowance V

Tunjangan Pendidikan Education Allowance V

Tunjangan Pengawas Regu Giliran Group Supervising Allowance V V

Tunjangan Hari Raya Religious Day Allowance V V

Pelayanan Kesehatan (rawat inap & jalan) Health Insurance V V

Tunjangan Pembelian Alat Bantu Dengar Hearing Aid Allowance V

Tunjangan Lapangan Site Allowance V V

Berikut data tunjangan bagi karyawan kami (G4-LA2)The following tables are the data for our employee allowance (G4-LA2)

Kami menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam pengupahan, sebagaimana tercermin dalam tabel berikut:

We respect the principle of fair wages, as reflected in the following table:


Program Persiapan Pensiun

BUMI memberikan program persiapan pensiun berupa pelatihan guna mempersiapkan karyawan yang akan memasuki masa purnabakti. Pelatihan tersebut diharapkan membekali para karyawan demi mendukung keberlanjutan kehidupan setelah masa bakti mereka berakhir. Pelatihan yang diberikan antara lain pelatihan kewirausahaan, pengelolaan keuangan/investasi dan konsultasi psikologi. Program ini dinamakan Employee Assistance Program (EAP).

Menjaga Keseimbangan Keluarga dan Pekerjaan

BUMI senantiasa berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Salah satu komitmen tersebut kami wujudkan pada kesempatan cuti melahirkan bagi seluruh karyawati. Kami juga berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi karyawati tersebut untuk kembali bekerja setelah cuti berakhir.

Mekanisme Penyelesaian Keluhan dan Perselisihan Industrial

BUMI juga menyediakan mekanisme penanganan keluhan bagi karyawan dan unit bisnis. Karyawan dapat menyampaikan keluhan secara lisan atau tulisan kepada atasan langsung untuk suatu Pembahasan. Penanganan masalah dibuat berjenjang agar sedapat mungkin dalam penyelesaian masalah terselesaikan dengan secepatnya.

Menghindari Segala Bentuk Pelecehan di Lingkungan Kerja

Kami memahami bahwa kesetaraan gender atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan merupakan jaminan atas pemenuhan hak-hak, kesempatan dan

Retirement Preparation Program

BUMI provides a pension preparation program in the form of training to prepare employees who will enter retirement. The training is expected to equip employees to support the sustainability of life after their term of service has ended. The training provided includes entrepreneurship training, financial/investment management and psychological counseling. This program is called the Employee Assistance Program (EAP).

Keeping the Balance between Work and Family

BUMI has always been committed in providing opportunities for employees to maintain a balance between work and family. One of these commitments we took action upon was providing maternity leave for all female employees. We are also committed to giving the employees an opportunity to return to work after the leave ends.

Mechanism of Resolving Complaints and Industrial Disputes

BUMI also provides a complaint handling mechanism for employees and business units. Employees may file complaints verbally or in writing to the immediate superior for a discussion. Handling the problem is tiered to make it possible to resolve problems as quickly as possible.

Avoiding All Forms of Harassment in the Workplace

We understand that gender equality or equality between men and women, is a guarantee for the fulfilment of rights, opportunities and fair treatment of men and women of all age groups at all stages of life and work.

Jumlah Karyawati yang mendapatkan cuti melahirkan / Number of Employees who get maternity leave

Perusahaan Company

Jumlah Karyawati yang mendapatkan cuti melahirkan

Number of Employees who get maternity leave

Jumlah Karyawati yang kembali bekerja setelah

cuti melahirkan Number of Employees who

returned to work after maternity leave

%

BUMI 3 Karyawan 3 Karyawan

100% KPC 44 Karyawan 44 Karyawan

Arutmin 2 Karyawan 2 Karyawan

Pelatihan Training

Organizer Penyelenggara

Standarisasi Kompetensi Kementerian Tenaga Kerja

Workshop MSDM LSP MSDMI

Skema Sertifikasi MSDM LSP MSDMI

Intralinks - Securing Business Beyond Boundaries Intralinks

Right Issue, NPR & Contract Drafting "Memahami Peraturan OJK terbaru terkait Right Issue & NPR beserta perancangan kontrak baru Bakrie Strategic Solution

Kejadian Occurence

Lamanya Ijin (hari) Duration of Paid Leave (days)

Karyawan menikah Employee’s Wedding 3

Menikahkan anak Wedding of employee’s children 2

Mengkhitankan/membaptiskan anak dan sejenisnya bagi agama lain Circumcision/baptism or other religion event 2

Istri melahirkan atau keguguran kandungan Paternity or miscarriage 2

Karyawan wanita yang dalam masa haid merasa sakit Menstruational pain for women 2

Suami/istri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia Decease of husband/wife, parents/parent in laws or children/children in laws 2

Anggota keluarga dalam satu rumah meninnggal dunia Decease of other family member in one house 1

Suami/istri, orang tua/mertua atau anak atau menantu sakit keras Critical illness of husband/wife, parents/parent in laws or children/children in laws 1

Menunaikan ibadah haji (maksimum)* Hajj 40

* Ijin yang sama dipertimbangkan untuk agama lainnya Paid leave considered for other religion




perlakuan yang adil pada laki-laki dan perempuan dari semua kelompok umur di segala tahapan kehidupan dan pekerjaan. Kami pun memahami bahwa kesetaraan gender tidak berarti bahwa laki-laki dan perempuan adalah sama. Namun, hak-hak, tanggungjawab, status sosial dan akses ke sumberdaya mereka tidak tergantung berdasarkan gender semata.

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan BUMI (G4-LA10)

Secara periodik sesuai dengan prosedur dan peraturan masing-masing entitas, BUMI dan anak usaha melakukan penilaian kinerja yang berlaku bagi semua karyawan. Penilaian kinerja dilakukan tidak hanya digunakan sebagai pertimbangan kenaikan pendapatan atau jabatan. Selain itu, penilaian kinerja juga digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk rotasi pekerjaan (job rotation) berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kinerja perusahaan. Bumi dan anak usaha, menetapkan penilaian kinerja pada level prosedur operasional dan menuangkan laporan penilaian kinerja ke dalam Performance Management Form. Selama tahun 2017, Bumi telah melakukan pelatihan bagi karyawan sebanyak 120 jam pelatihan.

We also understand that gender equality does not mean that men and women are the same. However, their rights, responsibilities, social status and access to resources are not gender-dependent.

BUMI Employee Development and Training (G4-LA10)

Periodically and in accordance with the procedures and regulations of each entity, BUMI and subsidiaries conduct performance appraisals that apply to all employees. Performance appraisal is performed not only used for pay raise or promotion considerations. In addition, performance appraisal is also used as a consideration for job rotations based on the interests and abilities of each employee, aiming to improve the productivity of the company’s performance. BUMI and its subsidiaries established performance appraisals at the level of operational procedures and integrates performance appraisal reports into the Performance Management Form. During the year 2017, BUMI has been providing trainings for employees as much as 120 hours of training.

Program pelatihan yang diberikan Bumi kepada karyawan selama tahun 2017 / Training programs Bumi provided to employees during 2017:

Pelatihan Training

Penyelenggara Organizer

Standarisasi Kompetensi Standardization of Competence Kementerian Tenaga Kerja

Pelatihan MSDM Workshop MSDM LSP MSDMI

Skema Sertifikasi MSDM MSDM Certification Scheme LSP MSDMI

Intralinks - Securing Business Beyond Boundaries Intralinks

Right Issue, NPR & Contract Drafting "Memahami Peraturan OJK terbaru terkait Right Issue & NPR beserta perancangan kontrak baru Bakrie Strategic Solution


Sebagai bagian dari BUMI, sudah menjadi kewajiban bagi KPC untuk membantu mewujudkan visi dan misi BUMI. Dalam pengeloaan sumberdaya manusia, KPC menggunakan panduan perilaku BUMI versi 3.0 yang kemudian diterjemahkan kedalam prinsip Good Mining Practice (GMP).

Fasilitas dan Kenyamanan Terbaik

KPC senantiasa berusaha memberikan fasilitas terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Kami memberikan karyawan tempat tinggal berupa mess dan makan 3 kali sehari. Di sekitar mess karyawan, kami juga menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan olahraga seperti golf, lapangan bola, lapangan basket, kolam renang, dan lainnya. KPC juga menyediakan bus antar jemput karyawan dari dan ke tempat kerja. Di samping itu, kami menyediakan jemputan dari dan ke sekolah perusahaan bagi anak-anak karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan juga efisiensi bahan bakar.

Meski jauh dari kota besar, bukan berarti bekerja di area tambang tidak menyenangkan. Sudah menjadi tugas bagi kami untuk memberikan kenyamanan bagi karyawan KPC yang bekerja di area tambang. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas karyawan agar mereka semakin nyaman dan betah sehingga terus punya semangat dalam bekerja. Selain itu, KPC juga rutin menggelar berbagai acara kebersamaan agar para karyawan dapat melepas rutinitas dan kejenuhan mereka sejenak, serta menjalin kekerabatan yang lebih erat.

Sepanjang 2017, kami mencatat tingkat turnover karyawan KPC sebesar 0,63%, terdiri dari karyawan yang pensiun dini dan resign

Kegiatan Kebersamaan Karyawan

Dalam memupuk semangat kebersamaan seluruh karyawan KPC, kami memiliki berbagai kegiatan bersama di luar aktivitas pekerjaan perusahaan. Setiap divisi di KPC rutin mengadakan year end party satu tahun sekali. Setiap karyawan mendapatkan kesempatan untuk berkumpul dan melakukan kegiatan guna memupuk dan mempererat rasa kebersamaan. Kegiatan outbound juga secara berkala diadakan untuk terus meningkatkan kekompakan antar karyawan. Biasanya dilakukan di area pasca-tambang, Telaga Batu Arang, yang telah

As part of BUMI, it is the duty of KPC to help realize the vision and mission of BUMI. In human resource management, KPC uses BUMI’s behavioral guidelines version 3.0 which is then translated into Good Mining Practice (GMP) principles.

Best Facilities and Comfort

KPC always strives to provide the best facilities tailored to the needs of employees. We provide employees residences in the form of mess/housing and meals 3 times a day. In the vicinity of employee mess/housing, we also provide various recreational and sports facilities such as golf, soccer field, basketball court, swimming pool, and others. KPC also provides shuttle buses for employees from and to the workplace. In addition, we provide pick-up from and to company schools for our employees’ children. This is intended to maintain safety and fuel efficiency.

Although far from big cities, it does not mean that working in the mining area is not fun. It is our duty to provide comfort for KPC employees working in the mining area. We are committed to continuously improve our employee facilities so that they will be more comfortable and continue to have a passion in working. In addition, KPC also regularly holds various gathering events so that employees can take a break from their routines and tedium for a moment, and establish a better relationship amongst each other.

Throughout 2017, we recorded the turnover rate of KPC employees at 0.63%, which consists of employees who had early retirement and resigned. Employee Gathering Activity In fostering the spirit of togetherness of all employees of KPC, we have various gathering activities outside the company’s work routines. Each division at KPC regularly holds a year end party once a year. Every employee gets the opportunity to gather and enjoy activities to foster and strengthen their sense of togetherness. Outbound activities are also regularly held to continuously improve the chemistry among employees. The activities are usually conducted in the post-mining area, TelagaBatuArang, which has been converted into a

Performa Ketenagakerjaan KPC 2017KPC Labor Performance 2017




dialihfungsikan menjadi area rekreasi keluarga lengkap dengan berbagai fasilitasnya, ataupun tempat lain disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan divisi terkait. Sekarang ini, Telaga Batu Arang menjadi salah satu tempat favorit bagi karyawan KPC dalam melakukan berbagai hal untuk menunjang kegiatan kebersamaan karyawan KPC.

Keseimbangan Kerja dan Keluarga

Keluarga merupakan hal yang paling berharga dan kunci sukses dalam memberikan dorongan semangat bagi setiap karyawan. Oleh karena itu, KPC terus memberikan program dan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Kami memberikan pengaturan jam kerja dan cuti bagi karyawan, tunjangan transportasi cuti tahunan dan kemudahan pengambilan cuti bagi karyawan yang ingin melaksanakan ibadah keagamaan seperti haji dan umrah. Selain itu, KPC juga mempunyai aturan bagi karyawan wanita untuk memperoleh istirahat dengan upah selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Program rotasi dan mutasi karyawan dilakukan bagi karyawan wanita yang sedang hamil demi menjamin kesehatan dan keselamatan. Sebagai contoh, rotasi bagi operator tambang wanita yang sedang menjalani masa kehamilan dengan menduduki fungsi non-lapangan selama kehamilannya.

family recreation area complete with various facilities, or even other places adjusted to the activities held for related divisions. Currently, TelagaBatuArang is one of the favorite places for KPC employees to do various things to support KPC’s employee gathering activities.

Work and Family Balance

Family is the most valuable and the key to success in giving encouragement to every employee. Therefore, KPC continues to provide programs and policies that support the balance between work and family life. We provide work hour adjustments and leave of employment, annual leave transport allowances and the freedom of taking leave for employees who want to perform religious services such as hajj and umrah. In addition, KPC also has a rule for female employees to obtain a leave with pay for 1.5 (one and a half) months before the time of childbirth and 1.5 (one and a half) months after childbirth according to the obstetrician’s or midwife’s calculations. Employee rotation and mutation programs are performed for pregnant female employees to ensure their safety and health. For example, a rotation would be performed for female mine operators undergoing pregnancy by occupying them to non-field functions during pregnancy.

*Ijin yang sama dipertimbangkan untuk agama lainnyaPaid leave considered for other religion


Tingkat Grade

APR Score 2017 Total

A B C D E

A 1 8 9

B 7 166 2820 50 14 3057

C 1 76 373 9 2 461

D 2 90 423 24 3 542

E 50 211 2 263

F 29 110 2 141

G 5 12 17

H 1 8 31 40

I 3 18 21

J 3 11 14

LV4 1 1

LV5 1 1

Total 11 431 4019 87 19 4584

Level Perempuan Female

Laki-laki Male Total

1 – Manajemen 21 508 529

2 – Profesional 62 457 519

3 – Teknis 4 72 76

4 – Administrasi 12 12

5 – Terampil 139 3061 3200

Total 328 4098 4336

Row Labels Total Jam Pelatihan

TR1 – Staff Development Systems (softskill, management, engineering & other technical training 21,591.5

TR 2 – Maintenace Training 11,471.0

TR 3 – Operator Training 24,186.0

TR 7 – Safety & External Training 18,570.5

TR 8 – Operation Support (Coal Processing & Handling; Draught Survey) 536.0

Total 76,355.0

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan KPC (G4-LA9) (G4-LA10) (G4-LA11)

Kami terus mengadakan pelatihan secara berkelanjutan untuk mengembangkan karyawan. Pelatihan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Diharapkan seluruh karyawan dapat meningkatkan kemampuan individu, baik soft skills maupun technical skills agar menjadi lebih baik. Pada tahun 2017, KPC telah melakukan penilaian pekerjaan bagi 100% karyawan. Hasil penilaian ini kami gunakan untuk mengarahkan program pengembangan dan pelatihan dari masing-masing karyawan.

KPC Employee Development and Training (G4-LA9) (G4-LA10) (G4-LA11)

We continuously provide regular training to develop our employees. The training performed has improved from the previous year. It is expected that all employees could improve their individual abilities, both soft skills and technical skills to be better. In 2017, KPC has conducted a job assessment for 100% of employees. We used the results of this assessment to direct the development and training programs of each employee

Jumlah Karyawan yang mendapat penilaian performa sepanjang periode tahun 2017Number of Employees whose performance have been assessed throughout 2017

Berikut detail pelaksanaan pelatihan KPC sepanjang tahun 2017 The following tables are the details of KPC’s training implementation throughout 2017

4.262 322 4.584

Karywan PriaMale Emlployee

Karywan WanitaFemale Emlployee

Jumlah KarywanEmlployee




Tingkat Grade

APR Score 2017 Total

A B C D E

A 1 8 9

B 7 166 2820 50 14 3057

C 1 76 373 9 2 461

D 2 90 423 24 3 542

E 50 211 2 263

F 29 110 2 141

G 5 12 17

H 1 8 31 40

I 3 18 21

J 3 11 14

LV4 1 1

LV5 1 1

Total 11 431 4019 87 19 4584

Level Perempuan Female

Laki-laki Male Total

1 – Manajemen 21 508 529

2 – Profesional 62 457 519

3 – Teknis 4 72 76

4 – Administrasi 12 12

5 – Terampil 139 3061 3200

Total 328 4098 4336

Row Labels Total Jam Pelatihan

TR1 – Staff Development Systems (softskill, management, engineering & other technical training 21,591.5

TR 2 – Maintenace Training 11,471.0

TR 3 – Operator Training 24,186.0

TR 7 – Safety & External Training 18,570.5

TR 8 – Operation Support (Coal Processing & Handling; Draught Survey) 536.0

Total 76,355.0

Total Jam Pelatihan selama 2017 adalah 76.355 jam pelatihan / Total of Training Hours during 2017 is 76,355 hours of training

Program Pelatihan KPC 2017

Pada tahun 2017, KPCtelahmelakukan

penilaian pekerjaan bagi 100% karyawan

In 2017, KPC has conducted a job assessment for 100% of

employees.


Program Pelatihan dari Karyawan untuk Karyawan

Tidah hanya bertujuan mencapai produktivitas, namun KPC juga mempertimbangkan segi efisiensi, dengan menjalankan program pelatihan yang dilakukan oleh karyawan untuk karyawan lainnya. Inisiatif ini dilakukan setelah melihat kompetensi para karyawan yang telah berpengalaman, memiliki pendidikan tinggi, dan telah mendapatkan beasiswa S2 dari KPC untuk bisa memberikan pelatihan kepada karyawan lainnya. Kami berusaha melengkapi karyawan dengan skill baru agar kompetensi di bidangnya meningkat serta memiliki bekal untuk masa yang akan datang. KPC telah melihat bahwa kompetensi para karyawan khususnya bagian teknisi memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni. Para teknisi yang telah mendapatkan pendidikan diminta untuk memberikan pelatihan kepada teknisi lainnya yang masih junior sekaligus mengaktualisasikan ilmu yang telah mereka dapatkan. Salah satu kelebihan pelatihan internal ini adalah karyawan bisa saling berbagi ilmu serta bertukar ide karena memiliki lingkungan kerja yang sama. Mereka tidak malu dan ragu-ragu untuk bertanya atau mengemukakan pendapat apabila ada hal yang tidak dimengerti saat mengikuti pelatihan. Berbeda jika pelatihan diberikan oleh pihak eksternal atau konsultan.

Program Rotasi

Kami mengadakan program rotasi yang diberlakukan pada beberapa beberapa karyawan. Dengan rotasi tersebut, para karyawan tidak hanya berada di satu area, tetapi merasakan berada di area lain. Tujuannya agar tiap karyawan mendapatkan pengalaman baru, peningkatan keahlian, serta penguasaan area kerja yang lebih luas. Selain itu, apabila terdapat tantangan atau masalah baru, mereka lebih siap untuk menanganinya. Program rotasi ini didasarkan pada kebutuhan dari masing-masing divisi. Apabila ada divisi yang kelebihan sumber daya atau memiliki sumber daya yang statusnya hanya penunjang, maka akan dirotasi ke divisi lain yang membutuhkan sehingga produktivitas tetap terjaga dan tetap memerhatikan efisiensi tenaga sumber daya manusia. Rotasi dijalankan setelah karyawan mendapatkan pelatihan di area kerja yang baru.

Training Programs from Employees for Employees

Not only aiming to achieve productivity, but KPC also considers the efficiency aspect, by running training programs conducted by employees for other employees. This initiative is done after seeing the competence of experienced employees, have higher education, and have received master degree scholarships from KPC to be able to provide training to other employees. We strive to equip employees with new skills to increase competence in their fields of expertise and be equipped for the future. KPC has seen the competence of their employees, especially the technicians who have qualified abilities and experience. Educated technicians are required to provide training to other junior technicians while also actualizing the knowledge they have gained. One of the advantages of this internal training is that employees can share knowledge and exchange ideas because they have the same work environment. They are not shy nor hesitant to ask or express opinions if there are things that are not understood during training. It would be different if the training were provided by an external party or consultant.

Rotation Program

We conduct a rotation program that applies to some of our employees. With this rotation, employees are not going to be only in one area, but they can experience other areas as well. The goals are to give employees a chance to gain new experience, ability improvement, and mastery of a wider work area. In addition, when there are new challenges or problems, they are better equipped to handle them. This rotation program is based on the needs of each division. If there are divisions that are overloaded or have resources with support status only, employees would be rotated to other divisions in need so that productivity is maintained and still giving attention to the efficiency of human resource. Rotation is executed after the employees join training of the new work area.


Program Pelatihan KPC 2017Training Programs from Employees for Employees



Program Persiapan Pensiun (G4-LA10)

KPC tidak akan pernah melupakan masa bakti para karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan. Bagi karyawan yang memasuki usia pensiun, kami memberikan program pelatihan bernama Masa Persiapan Pensiun (MPP). Program ini bertujuan untuk menyiapkan fisik dan mental para karyawan ketika pensiun yang dilengkapi pembekalan-pembekalan seperti keterampilan maupun pengetahuan dalam mengelola kesehatan dan gizi. Selain itu diberikan pembekalan pada penerapan hubungan keluarga yang harmonis, pengelolaan keuangan, konsultasi psikologi, hingga kewirausahaan.

KPC Peduli Kesehatan Karyawan

Tanggung jawab kami tak hanya memberikan remunerasi dan fasilitas kepada karyawan. Tapi kami juga peduli terhadap kesehatan para karyawan. Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan karyawan yang ingin mengimplementasikan pola hidup sehat. Mulai dari kelompok-kelompok olahraga sampai menyediakan fasilitas kesehatan. Kami selalu mendukung upaya-upaya yang mengarahkan pola hidup sehat, bahkan melakukan tindakan pencegahan agar karyawan tidak mengalami sakit.

Selama tahun 2017, untuk menekan angka Lost Day due to Sickness atau jumlah ketidakhadiran atau jam kerja yang hilang disebabkan sakit, KPC melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi dalam kelas Absenteeism dan Pedoman Tindakan Disiplin (PTD) kepada para pengawas lapangan di divisi-divisi besar, terlibat dalam kelas refresh dalam program PKU Refresh dan MDP, melakukan On Spot Monitoring (OSM) yang melibatkan atasan karyawan bila diperlukan dengan mengunjungi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit, serta melakukan komunikasi intensif dengan para admin supervisor berbagai departemen dalam mencermati absensi. Penurunan angka tersebut berdampak pada produktivitas karyawan KPC selama 2017.

Jika dibandingkan, pada 2014 dengan jumlah karyawan lebih dari 5.000 orang mampu mencapai produksi 58 juta ton batubara. Sedangkan pada 2017, jumlah karyawan 4572 orang tetapi tetap mencapai produksi di angka 57,9 juta ton. Produktivitas karyawan makin meningkat karena sistem dan mekanisme kerja yang efektif diterapkan oleh perusahaan. Ditambah mekanisme yang terukur dari divisi Human Resources sehingga produktivitas dan efisiensi tetap terjaga.

Retirement Preparation Program (G4-LA10)

KPC will never forget the service period/tenure of employees who have long worked in the company. For employees entering retirement age, we provide a training program called Masa Persiapan Pensiun (MPP). This program aims to prepare the employees physically and mentally for the life after retirement, such as skills and knowledge in managing health and nutrition. In addition, we also provide preparation for harmonious family relationships, financial management, psychology consultation, and entrepreneurship.

KPC Care for Employee Health

Tanggung jawab kami tak hanya memberikan remunerasi Our responsibility is not only to provide remuneration and facilities to employees. We also care about the health of our employees. We strongly support the activities of employees who want to lead a healthy lifestyle. Ranging from sports groups to providing health facilities, we always support efforts that implement a healthy lifestyle, even on taking precautions so that employees would not get sick.

During 2017, to minimize Lost Day due to Sickness or the number of absenteeism or lost working hours due to illness, KPC made various efforts such as the familiarizing of the Absenteeism class and Disciplinary Action Guidelines (PTD) to field supervisors in the major divisions involved in refresh class in the PKU Refresh and MDP program, performing On Spot Monitoring (OSM) which involves employer superiors when required by visiting employees who are not working due to illness, as well as conducting intensive communication with the supervisors of different departments in observing the absenteeism. The decline in number affects the productivity of KPC employees during 2017.

For comparison, in 2014 with the number of employees of more than 5,000 people, KPC was able to achieve production of 58 million tons of coal. While in 2017, 4,572 employees were employed but still reaching production at 57.9 million tons. Employee productivity continues to increase as effective working systems and mechanisms are applied by the company, plus the measurable mechanism of the Human Resources division so that productivity and efficiency could be maintained.


Kebebasan Berkumpul dan Berserikat (G4-11)

Sebagai cermin pengakuan KPC terhadap hak karyawan untuk berkumpul dan berserikat diwujudkan melalui pengakuan kebebasan bagi para karyawan untuk bergabung dengan serikat pekerja. Bagi KPC kebebasan berserikat bagi karyawan merefleksikan kepatuhan terhadap Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Konvensi ILO nomor 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara profesional sebagai sarana penghubung antar pekerja dan perusahaan untuk menciptakan hubungan Industrial yang harmonis dan saling menguntungkan semua pihak. KPC dan Serikat Pekerja melaksanakan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban karyawan KPC. Sepanjang periode 2017, KPC mengakui sebanyak 6 serikat pekerja dan 4.090 karyawan (89%) telah tergabung dalam serikat pekerja tersebut.

Freedom of Assembly and Association (G4-11)

As a reflection of KPC’s recognition of the right of employees to assemble and associate with each other is realized through the recognition of freedom for employees to join the labor union. For KPC, freedom of association for employees reflects the compliance with the constitution No. 21 of 2000 on Labor Unions and ILO Convention No. 87 which guarantees the freedom of all workers to enter into professionally managed labor organizations as a means of connecting between labors and companies to create harmonious and mutually beneficial Industrial Relations of all parties. KPC and the Labor Union shall conduct a discussion of Collective Labor Agreement (CLA) to ensure the fulfillment of KPC employees’ rights and obligations. Throughout the period of 2017, KPC acknowledged as many as 6 unions and 4,090 employees (89%) have joined in the union.


BagiKPCkebebasanberserikat bagi karyawan merefleksikankepatuhanterhadap Undang-undang

For KPC, freedom of association for employees reflects the compliance

with the constitution



Menjaga Hubungan Industrial Yang Kondusif

KPC secara konkrit menjaga hubungan industrial yang kondusif melalui strategi :

1. Menjaga komunikasi internal secara berkala dengan baik di masing-masing departemen.

2. Menjaga dan mengedepankan bipartit meeting dengan karyawan dan serikat pekerja bila terjadi masalah industrial.

3. Menjaga sesi komunikasi yang berkala antara HR - Admin dan Secretary Meeting yang selama ini telah berjalan dengan baik.

4. Komitmen pengurus LKS Bipartit KPC dalam pertemuan yang pada 2017 berhasil melaksanakan 12 kali pertemuan sesuai dengan amanat pasal 14 Permen 32/2008.

5. Itikad baik dari manajemen puncak untuk bersedia turun ke site dalam menjaga sesi komunikasi dengan manager atau superintendent di berbagai lini.

Maintaining a Conducive Industrial Relationship

KPC concretely maintains conducive industrial relations through the following strategy:

1. Maintaining good internal communication periodically in each department.

2. Maintaining and promoting bipartite meetings with employees and labor unions in case of industrial problems.

3. Maintaining regular communication sessions between HR - Admin and Secretary Meeting which has been running well.

4. The commitment of KPC; Bipartite LKS management in the meeting in 2017 has successfully conducted 12 meetings in accordance with the obligation in article 14 of Permen 32/2008.

5. Good will from the top management to be willing to go to the site for maintaining communication sessions with managers or superintendents on various lines.

Mekanisme Penyelesaian Keluhan dan Perselisihan Industrial KPCKPC’s Industrial Complaints and Dispute Mechanisms.

Mahkamah AgungSupreme Court

Supervisor

Selesai

Penyelesaian tidak tercapai

Pengurus SP/SB Kerja ProsesTkt 5 (3 Hari Kerja)

Kerja ProsesTkt 4 (3 Hari Kerja)







Keluhan

Selesai

Selesai

Selesai

Selesai

Selesai

Keluh Kesah Selesai

Pengadilan PerselisihanHubungan Industrial (PPHI)

Mediasi, ArbitrasiKonsiliasi

GM Human Resources Chief Executive O�icer (CEO)

Manager yang ditunjukGeneral Manager

Manager

Superintendent

KaryawanWakil SP/SB

Wakil SP/SB

SuperintendentIndustrial Relations


Komunikasi Rencana Perubahan Operasional Kami (G4-LA4)

BUMI secara aktif senantiasa memberikan informasi kepada seluruh karyawan yang akan terkena dampak terkait perubahan-perubahan yang terjadi pada kegiatan operasional selambat-lambatnya 3 bulan sebelum perubahan terjadi. Misalnya dalam proses penggabungan perusahaan, pengambilalihan atau pemindahan produksi yang akan mempengaruhi ketersediaan kesempatan kerja. BUMI melakukan komunikasi yang baik dengan karyawan secara berkala baik di kantor pusat maupun di wilayah operasional unit bisnis menggunakan media value talk dan town hall meeting.

Arutmin merupakan salah satu unit bisnis BUMI selain KPC, maka sudah menjadi kewajiban bagi Arutmin untuk membantu mewujudkan visi dan misi BUMI layaknya KPC. Dalam pengeloaan sumberdaya manusia, Arutmin menggunakan panduan perilaku BUMI versi 3.0 yang kemudian diterjemahkan kedalam prinsip Good Mining Practice (GMP).

Fasilitas untuk Karyawan

Dari tahun ke tahun Arutmin terus berusaha memberikan fasilitas terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Arutmin yakin fasilitas merupakan salah satu kunci untuk bagi peningkatan indeks kebahagian para karyawan dimana pada akhirnya berkorelasi positif dengan peningkatan produktivitas kinerja. Kami memastikan bahwa karyawan selalu sehat karena dapat beristirahat dan mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Untuk itu, kami menyediakan tempat tinggal berupa mess dan makanan bergizi sebanyak 3 kali sehari. Di sekitar mess karyawan, kami juga menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan olahraga seperti bulutangkis, lapangan bola, dan lainnya. Arutmin juga menyediakan bus antar jemput karyawan dari dan ke tempat kerja. Bukan hanya untuk karyawan Arutmin, namun kami juga mendorong dan mengawasi pemenuhan fasilitas karyawan untuk semua kontraktor.

Keseimbangan Kerja dan Keluarga

Arutmin menganggap, bahwa keluarga merupakan faktor kunci untuk menumbuhkan semangat bagi karyawan. melalui divisi pengembangan sumberdaya

Our Change in Operational Plan Communication (G4-LA4)

BUMI is actively passing information to all employees who will be affected due to changes that occur in operational activities at least 3 months before the change occurs. For example, in the process of merging companies, acquisitions or production transfers will affect the availability of employment opportunities. BUMI performs good communications with employees on a regular basis both at the head office and in the operating areas of business units using media value talk and town hall meeting.

Arutmin is one of the business units of BUMI besides KPC, and it has become an obligation for Arutmin to help actualizing the vision and mission of BUMI, similar to KPC. In the human resourcesmanagement, Arutmin uses the behavioral guidance of BUMI version 3.0 which is then translated into the principle of Good Mining Practice (GMP).

Employee Facilities

From year to year,Arutminaims to provide the best facilities tailored to the needs of employees. Arutmin believes facility is one of the key factors to increase the index of happiness of employees which ultimately correlates positively with increased productivity performance. We ensure that employees are always healthy by providing them a place to rest and nutritious food intakes. For that, we provide shelter in the form of mess and nutritious food as much as 3 times a day. In the vicinity of employees’mess, we also provide various recreational and sports facilities such as badminton, soccer field, etc. Arutmin also provides an employee shuttle bus from and to work. Not only for Arutmin employees, we also encourage and supervise the fulfillment of employee facilities for all contractors.

Work and Family Balance

According to Arutmin, family is a key factor to foster the spirit for employees. Through our human resource development division, we continue to develop


Performa Ketenagakerjaan Arutmin 2017Arutmin Labor Performance 2017



manusia, kami terus mengembangkan berbagai program untuk memberikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Kami memberikan pengaturan jam kerja dan cuti bagi karyawan, tunjangan transportasi cuti tahunan, kemudahan pengambilan cuti bagi karyawan yang ingin melaksanakan ibadah keagamaan seperti haji dan umrah. Selain itu, Arutmin juga memberikan cuti melahirkan bagi karyawan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Bab 8 pasal 8.2.7. Program rotasi dan mutasi karyawan dilakukan bagi karyawan wanita yang sedang hamil demi menjamin kesehatan dan keselamatan.

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan Arutmin

Kami terus mengadakan pelatihan kepada karyawan secara berkelanjutan untuk mengembangkan potensi bagi karyawan. Pelatihan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Diharapkan seluruh karyawan dapat meningkatkan kemampuan individu baik soft skills maupun technical skills agar menjadi lebih baik. Pada tahun 2017, Arutmin telah melakukan penilaian pekerjaan bagi 100% karyawan. Hasil penilaian ini kami gunakan untuk mengarahkan program pengembangan dan pelatihan dari masing-masing karyawan.

Berikut detail pelaksanaan pelatihan Arutmin sepanjang tahun 2017 (G4-LA9).

Program Pelatihan dari Karyawan untuk Karyawan

Melalui departemen pelatihan dan pengembangan, kami terus berinovasi untuk meningkatkan mutu pelatihan untuk meningkatkan persaingan. Setiap awal periode

programs to provide a balance between work and family life. We provide work hour adjustments and leave of employment, annual leave transport allowances and the freedom of taking leave for employees who want to perform religious services such as hajj and umrah. In addition, Arutmin also provides maternity leave for pregnant employees, in accordance to the Collective Labor Agreement (CLA), Chapter 8 section 8.2.7. Employee rotation and mutation programs are performed for pregnant female employees to ensure their safety and health.

Arutmin Employee Development and Training

We continuously train employees regularly to develop their potentialities. The training has improved from the previous year. It is expected that the ability of all employees can be improvedas individuals both soft skills and technical skills to become better.In 2017, Arutmin has conducted a job assessment for 100% of employees. We used the results of this assessment to direct the development and training programs of each employee.

The following tables are the details of Arutmin’s training implementation throughout 2017

Training Programs from Employees for Employees

Through the training and development department, we are constantly innovating to improve the quality of our

9.786Total Jam Pelatihan selama 2017

jam pelatihantraining hours

Total of Training Hours during 2017







Non Afiliasi 503

Total 4583




Total 9,786

Level Jam Pelatihan

Management 783

Staff 5,870

Non – Staf 3,133

Total 9,786




Total 65 4.584 483







Non Afiliasi 503

Total 4583




Total 9,786

Level Jam Pelatihan

Management 783

Staff 5,870

Non – Staf 3,133

Total 9,786




Total 65 4.584 483

Waktu Pelatihan berdasarkan GenderTraining Hours based on Gender

Waktu Pelatihan berdasarkan LevelTraining Hours based on Level


kami senantiasa membuat perencanaan program pelatihan dan pada akhir periode kami melakukan evaluasi pelatihan. Dalam merencanakan program pelatihan, kami bekerjasama dan melibatkan personil kunci lintas departemen. Kami senantiasa berusaha untuk membuat program dan pelaksanaan pelatihan yang efisien waktu dan biaya.

Program Rotasi

Kami mengadakan program rotasi yang diberlakukan pada beberapa beberapa karyawan. Dengan rotasi tersebut, para karyawan tidak hanya berada di satu area, tetapi merasakan berada di area lain. Tujuannya agar tiap karyawan mendapatkan pengalaman baru, peningkatan skill, serta penguasaan area kerja yang lebih luas. Selain itu, apabila terdapat tantangan atau masalah baru, mereka sudah siap untuk menanganinya. Program rotasi ini lebih ke arah kebutuhan dari masingmasing divisi. Apabila ada divisi yang kelebihan sumber daya atau memiliki sumber daya yang statusnya hanya back up, maka akan dirotasi ke divisi lain yang membutuhkan sehingga produktivitas tetap terjaga dan tetap memerhatikan efisiensi tenaga sumber daya manusia. Rotasi dijalankan setelah karyawan mendapatkan pelatihan di area kerja yang baru.

Program Persiapan Pensiun (G4-LA10)

Arutmin tidak akan pernah melupakan masa bakti para karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan. Bagi karyawan yang memasuki usia pensiun, kami memberikan program pelatihan bernama Masa Persiapan Pensiun (MPP). Program ini bertujuan untuk menyiapkan fisik dan mental para karyawan ketika pensiun yang dilengkapi pembekalan-pembekalan seperti penerapan hubungan keluarga yang harmonis, pengelolaan keuangan, konsultasi psikologi, hingga kewirausahaan.

Kebebasan Berkumpul dan Berserikat (G4-11)

Sebagai perwujudan pengakuan Arutmin terhadap hak karyawan untuk berkumpul dan berserikat, maka diberikan kebebasan bagi para karyawan untuk bergabung dengan serikat pekerja. Bagi Arutmin kebebasan berserikat bagi karyawan merefleksikan kepatuhan terhadap Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Konvensi ILO nomor 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara profesional sebagai sarana penghubung antar pekerja dan perusahaan untuk menciptakan hubungan Industrial yang harmonis dan saling menguntungkan semua pihak. Arutmin dan Serikat Pekerja melaksanakan

training to improve competition. At the beginning of each period we always plan the training program and at the end of the period we conduct training evaluations. In planning the training program, we work together and involve key personnelacross departments. We are constantly striving to make the programs and training implementations time-efficient and cost-effective.

Rotation Program

We conduct a rotation program that applies to some of our employees. With this rotation, employees are not to be only in one area, but they can experience other areas as well. The goals are to give employees a chance to gain new experience, improve expertise, and mastera wider work area. In addition, when there are new challenges or problems, they are better equipped to handle them. This rotation program is based on the needs of each division. If there are divisions that are overloaded or have resources with support status only, employees would be rotated to other divisions in need so that productivity is maintained and still keeping in mind the efficiency of human resources. Rotation is executed after the employees obtain training of the new work area.

Retirement Preparation Program

Arutmin will never forget the service period of employees who have long worked in the company. For employees entering retirement age, we provide a training program called the Pension Preparation Period (MPP). This program aims to prepare employees physically and mentally for the life after retirement, such as skills and knowledge in managing health and nutrition. In addition, we also provide preparation for harmonious family relationships, financial management, psychology consultation, and entrepreneurship.

Freedom of Assembly and Association (G4-11)

As a reflection of Arutmin’s recognition of the right of employees to assemble and associate with each other is realized through the recognition of the freedom for employees to join the labor union. For Arutmin, freedom of association for employees reflects compliance with the Constitution No. 21 of 2000 on Labor Unions and ILO Convention No. 87 which guarantees the freedom of all workers to enter into professionally managed labor organizations as a means of connecting between labor and companies to create harmonious and mutually beneficial Industrial Relations for all parties.Arutmin and the Labor Union shall conduct a discussion of Collective




perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban karyawan Arutmin. Sepanjang periode 2017, Arutmin mengakui sebanyak 1 serikat pekerja dan 377 karyawan (78%) telah tergabung dalam serikat pekerja tersebut.

Menjaga Hubungan Industrial Yang Kondusif

Arutmin secara konkrit menjaga kondusifnya hubungan industrial melalui strategi :

1. Secara aktif dan berkala membangun komunikasi antara Perusahaan dan Serikat Pekerja baik melalui pertemuan informal maupun pertemuan formal seperti Bipartit

2. Komitmen bersama antara Perusahaan dan Serikat Pekerja untuk melakukan perundingan serta pembaharuan Perjanjan Kerja Bersama yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun

3. Memberikan kesempatan pendidikan ataupun pelatihan bagi Manajemen dan pengurus Serikat Pekerja dalam hal Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan

4. Memfasilitasi aktifitas kebersamaan antar pegawai dan juga manajemen seperti aktifitas olahraga, employee gathering, dan halal-bihalal

5. Menghormati tata tertib kedisiplinan dan penyelesaian keluhan dan perselisihan seperti yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama

Mekanisme Penyelesaian Keluhan dan Perselisihan Industrial Arutmin.

Arutmin mengatur mekanisme penyelesaian keluhan dan perselisihan industrial di dalam PKB pasal 19:

• Seorang Pegawai yang mempunyai suatu keluhan harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan atasannya langsung dengan menyebut masalah yang dihadapinya untuk diadakan penyelesaian.

• Jika Pegawai tersebut merasa tidak puas dengan cara penyelesaian oleh atasannya, Pegawai tersebut boleh mengajukan permasalahannya kepada atasan yang lebih tinggi.

• Jika Pegawai tersebut telah mengikuti tata cara penyelesaian yang disebut diatas, dan persoalan tersebut tidak sesuai dengan keinginan Pegawai yang bersangkutan, maka Pegawai tersebut dapat menyampaikan masalahnya kepada Serikat Pekerja untuk dibicarakan pada pihak Perusahaan.

Dalam hal Serikat Pekerja dan Perusahaan tidak dapat mencapai suatu Perjanjian mengenai masalah tersebut, maka keluhan tersebut dapat diteruskan oleh Serikat Pekerja atau Perusahaan kepada Instansi Ketenagakerjaan setempat sesuai dengan ketentuan yang disebut dalam Undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku mengenai Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI).

Labor Agreement (CLA) to ensure the fulfillment of Arutminemployees’ rights and obligations. Throughout the period of 2017, KPC acknowledged as many as one union and 377 employees (78%) have joined in the union.

Maintaining a Conducive Industrial Relationship

Arutmin concretely maintains conducive industrial relations through the following strategy:

1. Actively and periodically establishing communications between the Company and the Labor Union, either through informal or formal meetings such as Bipartite

2. Collectively commiting between the Company and the Labor Union to conduct discussions and to update the Collective Labor Agreement that has been used for more than 20 years

3. Providing educational or training opportunities for the Management and Labor Union’s management in terms of Labor Law Regulations

4. Facilitating the activities of togetherness among employees and also management such as sports activities, employee gathering, and halal-bihalal

5. Respecting the disciplinary order and settlement of complaints and disputes as stated in the Collective Labor Agreement

Complaints and Industrial Disputes Solving Mechanism

Arutmin regulates the mechanism of complaints and industrial disputes resolution within the PKB article 19:

• Employees who havea complaint must first consult with his / her immediate superior by mentioning the problem he / she faced for settlement purposes

• If the Employee is dissatisfied with the way of complaint settlement by his / her superior, the Employee may file the matter to higher personnel.

• If the Employee has followed the settlement procedures above, and the matter is not in line with the Employee’swishes, then the Employee may communicate the matter to the Labor Union for them to discuss with the Company.

In the event that the Labor Union and the Company cannot reach an agreement on such matters, such complaints may be forwarded by the Labor Union or Company to the local Labor Institution in accordance with the rules of the applicable labor law on Industrial Relations Dispute Settlement (IRDS).


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Karyawan merupakan prioritas utama BUMI. Perwujudan prioritas K3 BUMI diwujudkan dalam aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang diatur dalam pedoman perilaku (versi 3.0). Melalui pedoman perilaku tersebut, maka BUMI mengisyaratkan KPC, Arutmin dan semua kontraktornya untuk memprioritaskan K3 dalam operasional pertambangan.

Prioritas K3 berarti kewajiban bagi semua pihak untuk mematuhi semua peraturan K3 yang berlaku. Dalam pengelolaan K3 di pertambangan, yang kemudian disebut sebagai Keselamatan Pertambangan, KPC, Arutmin dan kontraktor menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) berdasarkan Permen ESDM No.38 Tahun 2014 dan standar OHSAS 18001.

Dalam mengelola Keselamatan Pertambangan, kami menggunakan pendekatan Plan, Do, Check, Action (PDCA). Berbagai program penghargaan bagi karyawan yang bekerja dengan cara yang aman telah kami terapkan. Selain penghargaan, kami juga memberikan sanksi bagi karyawan yang bekerja tidak aman. Tujuan kami memberikan penghargaan dan sanksi tersebut memberikan motivasi karyawan agar senantiasa bekerja dengan aman. Kami yakin, ketika karyawan bekerja dengan cara yang aman, maka visi kami untuk menjadi operator pertambangan berkelas internasional dapat tercapai.

The Occupational Safety and Health (OSH) of employees are the main priority of BUMI. The actualization of BUMI’s OSH priority is manifested in safety and health aspect regulated in behavioral guidelines (version 3.0). Through the Code of Conduct, BUMI communicates to KPC, Arutmin and all its contractors to prioritize OSH in mining operations.

The OSH Priority means an obligation for all parties to comply with all applicable OSH regulations. In the management of OSH in mining, which is then referred to as Mining Safety, KPC, Arutmin and contractors apply the Mining Safety Management System (MSMS) based on the Permen’sESDM Ministerial Regulation No.38 Year 2014 and OHSAS 18001 standard. In managing Mining Safety, we use the Plan, Do, Check, and Action (PDCA) principle. Various awards programs for employees working in a safe manner have been conducted. In addition to the award, we also provide penalties for employees who work in an unsafe manner. Our goal of giving rewards and penalties is to motivate employees to always work safely. We believe, when employees work in a safe way, our vision to become an international-class mining operator can be achieved.


Kesehatan Dan Keselamatan Kerja yang AkuntabelAccountable Occupational Safety And Health

plan check

do action1

2

3

4



Identifikasi Resiko Pekerjaan

Kami telah mengindentifikasi resiko pekerjaan menggunakan metode HIRADC dan hasilnya terdapat 12 tipe pekerjaan yang diklasifikasikan memiliki potensi bahaya. Dari hasil identifikasi tersebut, kami mengembangkan alat berupa prosedur, aturan, sarana dan prasarana pendukung untuk mengendalikan resiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung dengan kegiatan pertambangan dalam batas wilayah kontrak KPC.

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan & Lingkungan

KPC menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan & Lingkungan Prima Nirbhaya untuk mengelola aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta keselamatan operasi pertambangan. Sistem yang diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan tinjauan berkala, serta tindak lanjut (Plan, Do, Check, Action / PDCA) ini disesuaikan dengan Permen ESDM No.38 Tahun 2014 dan standar OHSAS 18001. Dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan KPC, kami secara berkelanjutan mengevaluasi sistem manajemen Keselamatan Pertambangan & Lingkungan secara berkala dengan melakukan tinjauan dan audit berkala secara internal dan oleh pihak eksternal terhadap seluruh program dan target, serta berbagai implementasinya di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan efektifitas implementasi dari sistem manajemen Keselamatan Pertambangan dan Lingkungan Prima Nirbhaya ini. Pada tahun 2017, audit internal terintegrasi dilaksanakan pada 28 Aug – 6 Sept 2017 dan audit eksternal oleh SGS dilakukan pada 25 Sept – 29 Sept 2017.

Penerapan Good Mining Practice pada Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Komitmen KPC adalah menciptakan zero accident yang berlandaskan Good Mining Practice di lingkungan kerja KPC. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas perusahaan sejak tahap awal desain dan perencanaan tambang. Kami memberikan pelatihan secara intensif agar setiap karyawan KPC menjadi peduli terkait K3. Lebih jauh lagi, Kami berupaya setiap program KPC mengenai kesehatan dan keselamatan kerja membudaya dalam setiap diri karyawan KPC. Kami selalu melakukan pemantauan dan pengawasan bagi

Job Risks Identification

We have identified occupational risks using the HIRADC and resulted in 12 types of work classified as having potential hazards. From the results of the identification, we develop tools in the form of procedures, rules, supporting facilities and infrastructure to control the risks of safety and health matters that are related directly or indirectly with the mining activities within the boundaries of KPC contract areas.

Safety Management System of Mining & Environment

KPC has implementedPrima Nirbhaya Mining & Environmental Safety Management Systemto manage aspects of occupational safety and health of mining operations. The system was adopted based on the principles of planning, doing, checking, and taking action (Plan, Do, Check, Action / PDCA), and is adjusted to the Ministerial Regulation No.38 of 2014 and OHSAS 18001 standard. In improving the occupational safety and health in KPC environments, we continuously evaluate our Mining & Environmental Safety Management System on a regular basis by conducting periodic internal and external review and audit of all programs and targets, as well as various implementations in the field. This is done to ensure the effective implementation of the Prima NirbhayaMining Safety and Environmental Management System. In 2017, an integrated internal audit was conducted on 28 Aug - 6 Sept 2017 and an external audit by SGS on Sept 25 - 29 Sept 2017.

Implementation of Good Mining Practice on Occupational Safety and Health

KPC’s commitment in creating zero accident is based on Good Mining Practice on KPC’s working environment. Therefore, occupational safety and health becomes our company’s priority since the early stages of mining design and planning. We provide intensive training regarding occupational safety and health issues to our employees to increase their awareness. Furthermore, we are working to implement occupational safety and health in every KPC program; therefore it will be rooted

Kaltim Prima Coal (KPC)


terhadap potensi bahaya kesehatan bagi karyawan KPC seperti kebisingan, kadar debu, penerangan, ventilasi, tekanan panas, kandungan gas beracun, serta getaran di alat berat. Kami telah melaksanakan berbagai program terkait dengan pola hidup sehat bagi karyawan, keluarga karyawan, dan masyarakat sekitar wilayah operasional kami.

Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kami melakukan evaluasi terhadap kinerja K3 setiap tahun, hal ini berguna untuk mengetahui efektivitas program kinerja dan keselamatan yang telah dilakukan bagi karyawan KPC. Evaluasi yang kami lakukan yaitu dengan menilai kekerapan terjadinya kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja (Lost Time Injury Frequency Rate – LTIFR) dan nilai kekerapan terjadinya kecelakan (Total Recordable Incident Frequency Rate – TRIFR).

Seluruh kegiatan produksi yang dijalankan selalu dievaluasi guna mencapai Zero accident. Pada tahun 2017, KPC mencatat LTIFR sebesar 0.12. Angka kehilangan jam kerja diakibatkan kecelakaan kerja meningkat 33.3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

in every KPC employee’s mindset. We will provide monitoring and surveillance for potential health hazard for KPC’s employees such as noise exposure, dust level, ventilation, heat pressure, toxic and gas contents and heavy equipment vibrations. We already carry out various programs regarding employees, family employees, and communities around our operational area regarding healthy lifestyle. Occupational Safety and Health Performance

We conduct an evaluation of the occupational safety and health performance annually. It will provide insights on the effectiveness of performance and safety programs that have been enforced for KPC’s employees. Some of the evaluations that we conduct is to assess the frequency of Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) and the Total Recordable Incident Frequency Rate (TRIFR).

All production activities are always evaluated in order to reach Zero accident. In 2017, KPC recorded the rate LTIFR at 0.12. The number of lost working hours due to occupational accidents has increased to 33.3% compared to the previous year.


45

1996

3.50

3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.00

0.50

39

3635 35

25

2322

1918

29

20

12 12

32

19

1615

14

10

13

7

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

YTD

31De

c 17

2.86

2.592.43

2.31

1.51

1.36

1.11

0.930.76

0.75

0.45 0.56

0.270.32

0.22

0.20 0.18 0.13 0.16 0.090.24

Prima Nirbhaya/NOSA

ImplementationLTIFR Threshold 2017 : 0.12

LTIF

R (p

er 1.

00

0.0

00

Jam

Ker

ja)

No.

of L

TI

FPE & New Golden Rules

Implementation

LTI

LTI FR



Audit Keselamatan Kerja

Dalam hal audit keselamatan kerja, kami melakukannya sebanyak tiga kali setiap minggu melalui Audit Fatality Prevention Elements (FPE), yakni untuk menilai pematuhan setiap departemen dan kontraktor terhadap persyaratan prosedur pencegahan kecelakaan berakibat fatal. Pengetahuan tentang audit K3 yang benar menjadi syarat mutlak setiap auditor yang dimiliki KPC. Oleh karena itu, maka setiap calon auditor diwajibkan untuk mengikuti proses magang selama 4-6 bulan di Divisi Health & Safety Environment and Security (HSES) untuk mengenal dokumen (prosedur, persyaratan, dan standar) K3, teknik audit dan praktik-praktiknya secara menyeluruh. Selain itu, calon auditor juga diberi kesempatan untuk belajar mengaudit tempat kerjanya sendiri setelah selesai program magangnya. Mereka juga diminta untuk menunjukkan 3 peluang peningkatan yang dapat dilakukan di tempat kerjanya tersebut. Para calon auditor diwajibkan untuk mempresentasikan hasil belajar yang mereka dapat kepada General Manager divisi mereka masing-masing dan General Manager Divisi HSES.

Disamping itu, penanganan Keselamatan Pertambangan tentunya juga merupakan bagian dari tanggung jawab staf manajemen di setiap lini, serta seluruh karyawan KPC. Pengawas operasional KPC diwajibkan mengikut sertifikasi POP (Pengawas Operasional Pertama) dan POM (Pengawasan Operasional Madya) agar memiliki kompetensi dan kewenangan dalam melaksanakan tugas mereka seperti inspeksi dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan setiap pengawas operasional untuk memiliki pengetahuan mengenai K3 dan perlindungan lingkungan. Hal ini bertujuan agar pertambangan di Indonesia mempunyai personil yang memiliki kualitas pengelolaan keselamatan pertambangan yang baik, dan mampu memitigasi dampak lingkungan yang timbul dari proses penambangan.

Occupational safety audit

In the case of occupational safety audit, we conduct Fatality Prevention Elements (FPE) audit three times each week, namely to assess the compliance of each department and contractor against the requirements of the accident prevention procedure. In-depth knowledge in occupational health and safety becomes the absolute requirements of every auditor owned by KPC. Therefore, each auditor candidate is required to attend a 4-6 monthinternship program at Health & Safety Environment and Security (HSES) division, to familiarize themselves with occupational safety and health documents (procedures, prerequisites, and standards), audit techniques, and practices. In addition, auditor candidates also have a chance to implement their knowledge by carry out an audit on their very own workplace after completion of the internship program. They will also be asked to point out 3 possible opportunities at that workplace. Prospective auditors are also required to present their learning outcomesto their respective General Division Manager and HSES General manager.

In addition, mining safety handling is also part of the responsibility of management staff in every line, as well as all KPC employees. KPC’s operational supervisor also required to obtain POP (PengawasOperasionalPertama) and POM (PengawasanOperasionalMadya) certification in order to have competence and authority in performing their duties such as inspections and other activities. This is in accordance with government regulations that mandate every operational supervisor to have knowledge in occupational health and safety and environmental protection. It is intended that mining in Indonesia is to have personnel with good quality mining safety management, and is able to mitigate the environmental impacts arising from the mining process.

Pengetahuan tentang audit K3 yang benar menjadi syarat

mutlak setiap auditor yang dimilikiKPC

In-depth knowledge in occupational health and

safety becomes the absolute requirements of every auditor


Program Observasi Perilaku - Prima Nirbhaya Advanced Safety Audit (PRINASA)

Kami memiliki Program Observasi Perilaku yang biasa disebut dengan PRINASA, guna menunjang kelancaran dan efektivitas dalam pengimplementasian K3 di wilayah operasional perusahaan. Program ini juga bertujuan mencegah kecelakaan yang bersifat fatal (Fatality Prevention Elements–FPE) dan frekuensi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja yang dilaksanakan oleh manajemen dan praktisi K3.

Behavioral Observation Program - Prima Nirbhaya Advanced Safety Audit (PRINASA)

We have a behavioral observation program that is commonly known as PRINASA, to support the smooth running and effectiveness in implementing occupational safety and health program in the company’s operational area. This program also aims to prevent fatal accidents (Fatality Prevention Elements - FPE) and its frequency of accidents that lead to loss of working hours undertaken by management and occupational safety and health practitioners.


Lima tahapan program PRINASAThe (5) five stage of PRINASA Program are :

Amati Observe

Bantu Help

Sepakati Agree

Bicarakan Discuss

Hargai Respect

Amati orang yang sedang bekerja dengan fokus terhadap tindakan atau perilaku orang di tempat kerja pada saat mereka melakukan pekerjaan normal dengan menggunakan seluruh indra.

Observe the people who are working with focus on the action or behavior of people at work, when they do normal work using all the senses.

Bantu tegaskan kembali atau memperbaiki standar kerja.

Help reaffirm or repair working standards.

Bicarakan dengan karyawan, yaitu dengan hanya menggunakan pertanyaan saja. Dari hal tersebut para pekerja dapat terbuka dalam mengenali dan mengoreksi masalah keselamatan kerja.

Discuss to employees through questions. From these discussion workers then can recognize and correct safety issues.

Sepakati dan beri pujian kepada karyawan. Tahap ini berguna untuk karyawan dalam menyalurkan ide-ide dalam melakukan pekerjaan secara aman.

Agree and award. This stage is where employees are encouraged to convey ideas on how to do the job safely.

Hargai. Jangan ada hukuman. Sikap yang terbuka, tidak mengancam atau menghukum, serta sikap menghargai dari audit dan atasan adalah dasar dari sebuah kegiatan PRINASA yang sukses.

Respect. No Penalty. Promote open attitude, do not threaten or punish. Respectful attitude from auditors and supervisor are the foundation of a successful PRINASA.

1

2 4

3 5



Penanganan Kecelakaan Kerja

KPC telah membentuk sistem dan prosedur bagi seluruh pihak yang terlibat dalam menangani kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Kami senantiasa berupaya agar setiap kecelakaan yang terjadi dapat ditangani secepatnya, sehingga pihak terkait mendapatkan penanganan terbaik. Di samping itu, KPC juga berupaya mencegah berulangnya kejadian serupa di kemudian hari melalui tahapan investigasi kecelakaan dalam rangka mencari penyebab akar (root causes) dari kejadian kecelakaan tersebut dan menetapkan tindakan perbaikan dan pencegahannya.

Work Accident Handling

KPC has created systems and procedures for all parties involved in handling accidents occurring in the workplace. We are constantly striving for any accidents to be dealt with as soon as possible, so that the parties get the best treatment possible. Furthermore, KPC also seeks to prevent any recurrence of similar incidents in the future through accident investigation phase in order to find the root cause of the incident and to determine its corrective and preventive actions.

Melaporkan kecelakan kepada atasan masing-masing. (Pimpinan juga berkewajiban untuk melaporkan setiap kejadian yang terjadi di area yang merupakan cakupan tanggung jawabnya).

Report accidents to supervisor. (supervisors are also obliged to report any incident that occurs in the area which is their area of responsibility)

Petugas K3 memiliki kewajiban untuk Membantu pengumpulan data sehingga petugas dari benefit section dapat menyusun laporan kepada kantor tenaga kerja, PT JAMSOSTEK, dan perusahaan asuransi dalam waktu kurang dari 48 jam.

OHS officers have an obligation to assist the collection of data so that the benefits section officer may draw up a report to the office of labor, PT Jamsostek, and insurance companies in less than 48 hours.

Jika kategori kecelakaan termasuk dalam kategori fatality, kami akan segera menghentikan operasi sementara pada area tempat terjadi fatality untuk melakukan kajian dan investigasi secara menyeluruh untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya fatality tersebut.

If the accident categories included in the category of fatality, we will immediately halt related operation temporarily in areas where the fatality occured to conduct a study and a through investigation to identify the main cause of the fatality.

Hasil dari kajian serta investigasi tersebut akan digunakan untuk merencanakan action plan sehingga kejadian serupa dapat dihindari di kemudian hari.

We will use the results of the study and the investigation to plan an action plan to avoid similar from occuring incidents in the future.

1

2 4

3

Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Bagi Karyawan

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran K3 di lingkungan operasional KPC, berbagai pendekatan terus kami lakukan diantaranya dengan mengadakan berbagai pelatihan dan kampanye K3. Kami mengharapkan dengan diadakannya pelatihan dan kampanye ini, setiap karyawan KPC dapat meningkat pengetahuan dan kesadarannya terkait pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Occupational Safety and Health (OSH) Training for Employees

In order to improve knowledge and awareness of occupational health and safety in KPC’s operational environment, various approaches continue to be carried out among others through a variety of OSH trainings and campaigns. We hope that through these trainings and campaigns, every employee of KPC will be able to increase their knowledge and awareness regarding the importance of occupational safety and health (OSH).


Forum K3

Forum K3 yang kami laksanakan merupakan kerja sama dari beberapa pihak, baik pihak internal maupun kontraktor. Forum ini dilaksanakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pengelolaan dan program K3. Terdapat beberapa forum komunikasi bagi karyawan dengan manajemen dan praktisi K3 secara berjenjang. Pertemuan bulanan dilakukan di tingkat departemen dengasn melibatkan perwakilan karyawan, di tingkat divisi dengan pimpinan kontraktor yang berada di bawah pengawasan divisi bersangkutan, dan di tingkat KPC dengan melibatkan eksekutif dan para pimpinan kontraktor. Dengan melakukan pertemuan K3 secara berjenjang ini, maka setiap isu yang perlu mendapatkan perhatian manajemen akan dieskalasikan ke pertemuan K3 tingkat di atasnya, demikian seterusnya.

Pertemuan Safety Contractors (SAFCON)

Kami juga melibatkan kontraktor secara khusus dalam membahas isu-isu K3 secara umum dengan mengadakan Pertemuan Safcon (Safety Contractor). Dalam pertemuan ini, general manager, manajer, dan praktisi K3L KPC serta manajer dan praktisi K3L kontraktor dilibatkan untuk memastikan setiap jajaran manajemen dan praktisi K3L serta mitra kontraktor kami memperoleh informasi penting yang berkaitan dengan K3L.

OSH Forum

Our OSH forum is a collaboration of several parties both internal and contractors. This forum is carried out to evaluate and improve the quality of OSH management and programs. There are several communication forums for employees with management and OSH practitioners in tiers. Monthly meetings are held at the departmental level by involving employee representatives, at division level with contractor leaders who are under the supervision of the division concerned, and at KPC level by involving executives and contractor leaders. By conducting this hierarchy of OSH meetings, every issue that needs to gain management attention will be addressed to the OSH level meeting above it, and so on.

Safety Contractor Gathering (SAFCON)

We also involve contractors specifically to discuss general OSH issues by holding a SAFCON (Safety Contractor) gathering. In this gathering, KPC’s General Managers, managers and OSH practitioners and contractor’s OSH practitioners are involved to ensure each other’s management ranks and OSH practitioners as well as our contractor partners obtain important information regarding OSH.


100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

80%

60%

40%

20%

0%

HSE Training Operator Management Maintenance General

Trai

ning

Hou

rs p

er C

ateg

ory

Grafik Pelatihan K3 Bagi Karyawan/ Graphic of Occupational Safety and Health (OSH) training for Employees



Identifikasi Resiko Pekerjaan

Aspek-aspek keselamatan pertambangan dari setiap kegiatan operasional dan tempat kerja di PT Arutmin Indonesia dilakukan identifikasi dan analisa baik bahaya maupun tingkat risikonya. Identifikasi dan analisa bahaya serta risiko ini kemudian digunakan dalam menentukan pengendalian dan pengelolaan risiko kegiatan yang terkait dengan keselamatan pertambangan.

Aspek keselamatan pertambangan diidentifikasi dan dianalisa sebagai berikut:

a. Identifikasi potensi bahaya untuk menghasilkan daftar risiko pada setiap jenis aktivitas;

b. Analisa risiko (risk analysis) menggunakan teknik Analisa Keselamatan Pekerjaan (job safety analysis) untuk menghasilkan sebuah petunjuk teknis yang baku atau standard operating procedure (SOP);

c. Menentukan tindakan perbaikan atau kontrol yang diperlukan untuk setiap aktivitas dengan bahaya dan risiko tertentu yang dianggap perlu.

Hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko yang telah dilakukan untuk seluruh kegiatan operasional di PT Arutmin Indonesia dicatat dalam dokumen Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR) atau biasa disebut dengan istilah HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control).

Dokumen Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko keselamatan pertambangan ditinjau ulang secara berkala setiap 3 (tiga) tahun atau apabila terjadi suatu perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain, perubahan yang signifikan terhadap kegiatan operasi atau kondisi lain yang mempengaruhinya.

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan

Arutmin menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) sebagai pegangan dan acuan kerja bagi jajaran manajemen lini dan karyawan Arutmin serta seluruh kontraktor dan subkontraktor untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dalam bidang keselamatan pertambangan. Sistem yang diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan, pelaksanaan dan tinjauan berkala, serta tindak lanjut (Plan, Do, Check, Action / PDCA) ini disesuaikan dengan standar persyaratan minimum elemen-elemen dari Peraturan

Identification of Occupational Risks

Aspects of mining safety of every operational activity and workplace at PT Arutmin Indonesia are identified and analyzed in both the danger and risk level. This hazard identification and risk analysis is used in determining the control and risk management of activities related to mining safety.

Mining safety aspects are identified and analyzed as follows:

a. Identification of potential hazards to generate risk lists for each type of activity;

b. Risk analysis, using Job Safety Analysis technique to produce a standard operating procedure (SOP);

c. Determining the necessary corrective or control measures for each activity with particular hazards and risks deemed necessary.

The result of hazard identification, risk assessment and risk control that have been conducted for all operational activities in PT Arutmin Indonesia are recorded in documents of Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) or usually called HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control).

Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control documents for mining safety is reviewed periodically every 3 (three) years or in the event of any changes in legislation and other requirements, significant changes to operating activities or other conditions affecting it.

Mining Safety Management System

Arutmin implements the Mining Safety Management System as a work guideline and reference for line management, Arutmin employees and all contractors and sub-contractors to achieve the company’s objectives and target in mining safety matters. The system adopted based on the principles of planning, implementation, and periodic review, and follow-up (Plan, Do, Check, and Action / PDCA) is adjusted to the minimum requirement standards of Government Regulation No.50 of 2012 on the Application of OSH

ARUTMIN


Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3, seri OHSAS 18001 serta Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) Minerba berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.38 tahun 2014.

Penerapan Keselamatan Pertambangan

Untuk mewujudkan target dan sasaran Keselamatan Pertambangan, maka sepanjang tahun 2017, Arutmin telah berhasil mewujudkan berbagai program Keselamatan Pertambangan yaitu:

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan

1. Keselamatan Kerja Pertambangan, yaitu antara lain: a. Inspeksi, yaitu:

• Inspeksi K3 internal oleh Tim SHE dan Tim dari Departemen lain;

• Inspeksi bersama anggota Komite Keselamatan Pertambangan yang terdiri dari perwakilan manajemen tambang Arutmin dan perwakilan manajemen kontraktor;

• Inspeksi bersama dengan para perwakilan kontraktor di area tambang, jalan hauling, settling pond dan workshop;

• Inspeksi bersama dengan Tim Geotek Arutmin dan perwakilan kontraktor di area tambang untuk mengawasi keselamatan lereng tambang dan aspek geotek lainnya;

• Inspeksi bersama para Inspektur Tambang (IT) Kementrian ESDM Jakarta dalam rangka Pengawasan Terpadu Pertambangan yang meliputi seluruh aspek pengawasan pertambangan seperti aspek teknis pertambangan, keselamatan pertambangan, lingkungan dan konservasi;

• Inspeksi Safety Gerebek Sahur kepada para supir dan operator dump truck dan alat berat yang masuk area Hopper Coal Processing Plant (CPP);

• Inspeksi bersama dengan Tim Penilai Verifikasi Penilaian Keselamatan Pertambangan dari Kementrian ESDM Jakarta;

• Inspeksi Mendadak (SIDAK) bersama di jalan hauling antara Arutmin dan kontraktor-subkontraktor;

• Inspeksi bersama Arutmin dan kontraktor untuk pengecekan

Management System, OHSAS 18001 series and Mining Safety Management System Minerba based on the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No.38 of 2014.

Application of Mining Safety

In order to achieve the goals and targets in mining safety, throughout 2017, Arutmin has succeeded in realizing various mining safety programs, among others:

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan

1. Mining Occupational Safety and Health Occupational Safety and Health in mining, i.e.: a. Inspections, namely:

• Internal Occupational Safety and Health Inspection from SHE Team and other teams from various departments;

• Joint inspection with the Mining Safety Committee consisting of Arutmin’s mining management representative and contractor’s management representative;

• Joint inspection with contractor’s management representative at the mining field, hauling road, settling pond and workshops;

• Joint inspection with Arutmin Geotech Team and contractor representatives at the mining site to oversee the safety of mining slopes and other geotechnical aspects;

• Joint inspection of Mining Inspectors (MI) of Ministry of Energy and Mineral Resources Jakarta in the context of integrated mining supervision such as technical aspects of mining, mining safety, the environment and conservation;

• Gerebek Sahur Safety Inspection to drivers and operators of dump trucks and heavy machinery entering the Hopper Coal Processing Plant (CPP) area;

• Joint inspection with the Mining Safety Assessment Verification Team from the Ministry of Energy and Mineral Resources in Jakarta;

• Joint unannounced inspection (SIDAK) at the hauling road between Arutmin and contractor-subcontractor;

• Joint inspection of Arutmin and




kecepatan unit dengan menggunakan speed gun;

b. Pertemuan, yang termasuk di dalamnya adalah:• Safety briefing/toolbox meeting harian

dilakukan pada setiap awal giliran kerja untuk menjelaskan Keselamatan Pertambangan yang terkait dengan rencana kerja pada hari itu. Toolbox meeting ini harus diikuti semua karyawan di suatu lokasi kerja;

• Safety talk (mingguan) dilakukan satu kali seminggu diikuti oleh semua karyawan untuk membahas masalah-masalah Keselamatan Pertambangan dengan cakupan yang lebih luas;

• Rapat Safety Committee (bulanan) dihadiri oleh anggota Safety Committee untuk membahas hasil temuan atau masalah Keselamatan Pertambangan yang sedang berkembang;

• Rapat koordinasi safety dengan pihak kontraktor;

• Bimbingan Teknis Cara/ Mekanisme Pengisian RKTTL oleh Kasubdit Konservasi Kementerian ESDM Jakarta;

• Pembahasan dan perumusan draft Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) Arutmin.

c. Kampanye, yaitu berupa:• Pelaksanaan bulan kampanye K3

dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran K3 semua karyawan seperti seminar, kampanye, promosi, sharing safety knowledge-skill, K3 Goes To School, dan perlombaan K3;

• Safety days dan incident recall merupakan program khusus untuk menyegarkan ingatan akan beberapa hal/ isu penting yang terkait Keselamatan Pertambangan dan kecelakaan-kecelakaan yang pernah terjadi yang ditujukan bagi karyawan Arutmin dan kontraktor;

• Penerapan penghargaan dan sanksi atas kinerja/pelanggaran K3, yaitu dengan pemberian penghargaan Safety Award periode tahun 2015 dan secara berkala (triwulanan) bagi karyawan yang paling berprestasi dalam aspek Keselamatan Pertambangan serta pemberian reward

contractors to measure unit speed with the use of a speed gun

b. Meetings, which include:• Daily safety briefing/toolbox meeting

is done at the beginning of each shift to explain mining safety related to the work schedule of the day. All employees working on the site are obligated to attend the toolbox meeting;

• Safety talk (weekly) is conducted once a week followed by all employees to discuss Mining Safety with a wider coverage;

• Safety committee meeting (monthly) is attended by Safety Committee members in order to discuss findings or mining safety that are currently developing;

• Safety coordination meeting with the contractors

• How-To Technical Guidance / RKTTL Filling Mechanism by the conservation head of Ministry of Energy and Mineral Resources in Jakarta.

• Discussion and draft formulation of Arutmin Mining Safety Management System (SMKP)

c. Campaigns, which include:• Implementation of OSH campaign

month with various activities to raise the OSH awareness of all employees, such as seminars, campaigns, promotions, sharing safety knowledge-skills, OSH goes to school and OSH competitions.

• Safety days and incident recall is a special program to refresh memory on some important matters related to mining safety and accidents that had occurred, for Arutmin employees and contractors.

• Awards and sanction implementation based on performance / violation of OSH, namely by awarding safety award for the period of 2015 and periodically (quarterly) for the most accomplished in the aspect of mining safety as well as giving rewards for employees sending quality hazard reports;

• Holding fatigue management for family and spouse care for the wives and families of contractor employees

• Safety alert delivery to employees who


bagi karyawan yang mengirimkan hazard report berkualitas;

• Mengadakan Fatigue Management for Family and Spouse Care untuk para istri dan keluarga karyawan kontraktor;

• Penyampaian Safety Alert kepada karyawan terkait dengan beberapa kecelakaan di dunia tambang;

• Pembuatan dan distribusi artikel K3 Informasi K3 kepada karyawan Arutmin dan kontraktor.

d. Penyediaan peralatan dan fasilitas K3 lainnya seperti rambu-rambu informasi dan tanda K3 di sepanjang jalan hauling dan jalan tambang.

e. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh karyawan yang bekerja di wilayah Arutmin. APD minimal yang harus digunakan oleh setiap karyawan adalah helm, seragam bereflektor dan sepatu safety. Sedangkan peralatan keselamatan lainnya digunakan sesuai keperluan (SOP) tergantung jenis dan resiko pekerjaan yang dilakukan.

f. Tinjauan manajemen dan evaluasi terhadap hasil kinerja keselamatan pertambangan.

g. Menetapkan obyektif, target, dan program kerja keselamatan pertambangan untuk tahun 2017 berdasarkan analisa hasil evaluasi kinerja di tahun 2016.

h. Tinjauan manajemen dan evaluasi terhadap hasil kinerja keselamatan pertambangan secara berkala (triwulanan).

i. Penyusunan/ peninjauan-ulang Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian.

j. Pelatihan dan pendidikan yaitu dengan menyelengarakan dan mengkoordinir pelatihan Keselamatan Pertambangan bagi karyawan termasuk subkontraktor baik internal maupun eksternal. Pelatihan tersebut sesuai dengan analisa kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis) yang disusun untuk memenuhi kompetensi karyawan yang bekerja di lokasi Arutmin. Pelatihan yang diadakan yaitu:• Pembuatan Identifikasi Bahaya,

Penilaian Risiko, dan Pengendaliannya;• Teknik pelaporan bahaya dan inspeksi

K3;• Pembuatan Job Safety Analysis (JSA);• Bekerja di atas ketinggian (Working At

Height);• Basic First Aid dan Fire Fighting;• Lock Out and Tag Out (LOTO);

are related to some incident in the mining industry

• Article creation and distribution of OSH information onto Arutmin’s employees and contractors

d. Provision of OSH equipment and facilities such as information signs and OSH signs along haul road and mining road.

e. Procurement of personal protective equipment (PPE) for every employee working in Arutmin’s work site. Minimum requirement of PPE all employees should wear are, head gear, high-visibility/reflector uniform, and insulated boots, while other protective equipment are used depending on risk and type of work

f. Management review and evaluation of mining safety performance result

g. Establishing objective, target and mining safety program for the year of 2017 based on the year 2016’s analysis of performance evaluation results

h. Review of management and evaluation on the performance of mining performance on a regular basis (quarterly).

i. Arrangement / review of hazard identification, risk assessment and control

j. Training and education is by organizing and coordinating Safety Mining training for employees including both internal and external subcontractors. The training is in accordance with the training needs analysis that is designed to meet the competence of employees working in Arutmin location. The training held:• Making Hazard Identification, Risk

Assessment, and Control;• Hazard reporting and inspection

techniques;• Job Safety Analysis (JSA);• Working at Height;• Basic First Aid and Fire Fighting;• Lock Out and Tag Out (LOTO);• Safety on mechanical work;• Working safely in confined spaces;• B3 waste management;• Work permits and heat work permits;




• Keselamatan pada pekerjaan mekanik;• Bekerja aman di ruang terbatas;• Pengelolaan limbah B3;• Izin kerja dan izin kerja panas;• Keselamatan dalam pengangkatan

beban (Safety Manual Handling);• Seminar keselamatan pertambangan

bertemakan Build Safety Leadership at Mine Company bagi karyawan/staf, pengawas, dan kepala departemen;

• Pendidikan dan pelatihan SMKP yang diikuti oleh salah satu perwakilan SHE kontraktor sebagai bagian persiapan pelaksanaan SMKP Minerba (eksternal);

• Pendidikan dan pelatihan serta ujian kompetensi POP bagi karyawan kontraktor di Banjarmasin (eksternal).

k. Tanggap darurat dan simulasi tanggap darurat, yaitu berupa latihan bagi Tim Emergency Response Team (ERT) dan penyediaan sarana dan prasarana ketanggapdaruratan serta simulasi tanggap darurat yang dilakukan setiap tahun dengan melibatkan semua karyawan sesuai jenis pekerjaan dan potensi bahayanya serta anggota ERT yang sedang bertugas. Materi latihan yang dilakukan yaitu:• Teknik tali simpul;• Penanganan P3K dan DRABC korban;• Water rescue;• Basic fire fighting dan basic first aid;• Pengenalan fungsi setiap peralatan

tanggap darurat seperti Larkin Frame, Holmatro, SCBA dan SCUBA;

• Teknik system descend/ascend.Sedangkan materi simulasi adalah sebagai berikut:• Motor Vehicle Accident (MVA) Rescue;• Ledakan tabung bertekanan di

workshop.l. Pencegahan dan penyelidikan kecelakaan,

yaitu pada setiap kecelakaan baik ringan maupun berat serta terhadap kejadian berbahaya. Penyelidikan (investigasi) ini melibatkan pengawas yang bersangkutan dan petugas K3 yang sudah memiliki keterampilan investigasi. Hasil investigasi akan berupa rekomendasi-rekomendasi yang nantinya mencegah terulangnya kecelakaan.

2. Kesehatan Kerja Pertambangan, yaitu antara lain:a. Pemeriksaan kesehatan untuk karyawan

• Safety in handling of the load (Safety Manual Handling);

• Mining safety seminar themed Build Safety Leadership at Mine Company for employees / staff, supervisors, and department heads;

• SMKP education and training followed by one of the contractor SHE representatives as part of the preparation for execution of SMKP Minerba (external);

• Education and training and POP competency exams for contractor employees in Banjarmasin (external).

k. Emergency Response and Emergency Response (ERT) simulations and the provision of emergency response and emergency response facilities and facilities that are conducted annually by involving all employees on the type of work and potential hazards and ongoing members of the ERT. Training materials are:• Strap knot technique;• First aid handling and victim DRABC;• Water rescue;• Basic fire fighting and basic first aid;• The introduction of the function of any

emergency equipment such as Larkin Frame, Holmatro, SCBA and SCUBA;

• Technique of system descend / ascendWhile the simulation material is as follows:• Motor Vehicle Accident (MVA) Rescue;• Explosion of pressurized tubes at

workshop.

l. Prevention and investigation of accidents, ie in every accident both mild and severe as well as against harmful events. This investigation involves the concerned supervisor and OSH officer who already has investigative skills. The results of the investigation will be recommendations that will prevent the recurrence of accidents.

2. Occupational health mining, are in the following:a. Health checkup for new employee, is

conducted to ensure employee candidate


baru, dilakukan untuk memastikan bahwa calon karyawan dalam kondisi sehat dan fit untuk melakukan pekerjaan dan untuk melihat kondisi awal kesehatan karyawan tersebut.

b. Pemeriksaan kesehatan untuk seluruh karyawan, dilakukan secara rutin setiap tahun. Pemeriksaan ini meliputi: pemeriksaan umum, rontgen paru dan EKG, audiometri dan spirometri serta analisa laboratorium yaitu pengecekan kimia darah, fungsi ginjal, fungsi hati, sero-imunologi dan urine.

c. Pemeriksaan kesehatan khusus, dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan rutin tahunan. Jika ditemukan kondisi karyawan memiliki penyakit khusus (kronis) seperti jantung, ganguan fungsi pernafasan, fungsi hati serta sesuai rekomendasi dari dokter maka akan dilakukan pengobatan khusus.

d. Pengelolaan higenies dan sanitasi, dilakukan di lingkungan kantor dan kantin/catering. Adapun contoh kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : melakukan inspeksi kantin dan area kantor untuk memastikan higiene dan sanitasi tataboga.

e. Pengelolaan ergonomis, yang salah satu contoh kegiatannya adalah pengukuran lingkungan kerja berkala yang dilakukan menggunakan jasa pihak ketiga yang bersertifikat..

f. Pengelolaan makanan/ minuman, dan gizi pekerja/ buruh dilakukan inspeksi dan pengukuran pada sample makanan yang dilakukan setiap bulan.

g. Inspeksi higiene da sanitasi rutin dapur, camp dan kantor yang dilakukan oleh setiap karyawan/ pengawas sesuai posisi dan tanggung jawabnya khusus di area kantin, camp dan kantor.

h. Pendidikan dan pelatihan, yaitu health talk khusus dari narasumber (dokter K3 perusahaan). Health talk khusus yang dilakukan dengan tema antara lain:• Beberapa jenis penyakit nyeri kepala,

penyakit varicella zooster, dan bahaya konjunctivitis;

• Tips sehat dan bugar selama berpuasa di bulan suci Ramadhan;

• Bahaya penyakit glaukoma dan pencegahannya;

• Bahaya penyakit dislipidemia dan pencegahannya.

is in good health and fit to do the job and to see the initial condition of the employee’s health

b. Health checkup for all employees is conducted periodically each year. This checkup consists of: general checkup, lungs x-ray and ECG, audiometry, and spirometer as well as laboratory analysis of blood chemistry tests, kidney function, liver function, sir-immunology and urine.

c. Special examination is conduct to complement the annual check-up results. If the employees have a chronic disease, such as heart disease, breathing pattern disorder, liver dysfunction, upon doctor’s recommendations would be given special treatment.

d. Hygiene management and sanitation, is conduct in office environment and canteen/catering. Examples of activities undertaken are: conducting cafeteria inspection and office area to ensure culinary hygiene and sanitation standard.

e. Ergonomics management of which one of the examples is periodic measurement of work environment conducted by using certified third party services

f. Food / beverage and nutrition management of workers is carried out by inspection and measurement on food samples conducted every month.

g. Kitchen, camp and office hygiene and sanitation inspection is routinely conducted by every employee / supervisor according to their positions and responsibilities specifically in the canteen area, camp and office.

h. Education and training, which is a health talk from OHS company doctor. Health talks are conducted with the following themes:• Types of headaches, varicella zoster

disease and conjunctivitis.• Healthy and fit tips during fasting in

the holy month of Ramadhan• Glaucoma disease and prevention• Dyslipidemia disease and prevention

i. Campaigns through posters installed in the




i. Kampanye, melalui poster yang dipasang di area kerja, yang mengajak karyawan bergaya hidup sehat dan menghindari perilaku berisiko yang menimbulkan penyakit.

j. Mengadakan kegiatan olah raga seperti turnamen tenis meja antar seksi, lari maraton (long distance runner) 3K bagi karyawan.

k. Berpartisipasi dalam Arutmin Intersite Tournament 2017 yang diadakan di Kotabaru yang mempertandingkan olah raga futsal (indoor), bulutangkis dan tenis meja.

l. Penyedian obat-obatan dilakukan oleh tim kesehatan perusahaan untuk dilengkapi pada kotak P3K di setiap area kerja dan klinik perusahaan yang dilakukan bulanan, triwulanan dan tahunan sesuai kebutuhan karyawan.

3. Lingkungan Kerja pertambangan, yaitu antara lain:a. Pengendalian debu, kebisingan, getaran,

pencahayaan, dan kualitas udara kerja, contoh kegiatan yang dilakukan adalah seperti pengukuran lingkungan kerja (debu, kebisingan, getaran dan kualitas udara) secara berkala yang dilakukan menggunakan jasa pihak ketiga yang bersertifikat.

b. Pengendalian faktor biologi, contoh kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan fogging dan pembasmian hama tikus di area kantor, camp dan kantin.

c. Kebersihan lingkungan kerja, dilakukan kegiatan housekeeping dengan menerapkan sistem 5S di lokasi kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan tertata sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan produktivitas kerja karyawan.

4. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, yaitu dengan melakukan audit internal untuk melihat pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) secara internal ke kontraktor.

B. Keselamatan Operasi Pertambangan

1. Pengelolaan (seperti perawatan dan perbaikan) sarana, instalasi, dan peralatan pertambangan dilakukan seperti commissioning sarana/alat (LV dan alat/kendaraan berat), pemeriksaan dan perawatan harian (P2H) sarana/unit alat oleh

work area, encouraging employees to live a healthy lifestyle and avoid risky behavior that causes illnesses.

j. Holding sports activities such as table tennis tournaments among sections, 3K long marathon (long distance runner) for employees.

k. Participate in Arutmin Interstice Tournament 2017 held in Kotabaru holding indoor football (futsal), badminton and table tennis matches.

l. The provision of medicines is carried out by the company’s health team to be put in first aid boxes in each work area and clinics conducted monthly, quarterly and annually depending on employee needs.

3. Mining work environment, in the following:a. Control of dust, noise level, vibration,

lighting, and air quality; example of activities that are being conducted such as regular measurements of working environment (dust, noise level, mechanic vibration, and air quality) using certified third party services.

b. Control of biological factors, examples of activities undertaken are by conductiong fogging and eradication of pests in office areas, camps and canteens.

c. Sanitation in work environment, by conducting housekeeping activities through implementation of 5S system in the work sight to create a clean and organized work environment so as to boost employee safety and productivity

4. Mining Safety Management System, by conducting internal audit to see the implementation of Mining Safety Management System (SMKP) internally to the contractor.

B. Safety of mining operations

1. Management (such as maintenance and repair) of facilities, mining installation and equipment are conducted such as commissioning of equipment (LV and heavy equipment / vehicles), daily inspection and maintenance of facilities by operator / driver, inspection and


operator/driver, pemeriksaan dan perawatan sesuai dengan jadwal Preventive Maintenance (PM) sarana/alat, perbaikan sarana/alat oleh tenaga teknis yang kompeten.

2. Pengelolaan dan pemantauan pengamanan instalasi, dilakukan seperti inspeksi sarana/alat yang dipakai dan dipastikan seluruh persyaratan keselamatan pertambangan telah terpenuhi, seperti sarana/alat telah dilengkapi dengan cover pengaman (guard), memiliki emergency stop, dan lain sebagainya.

3. Sertifikasi kelayakan sarana/peralatan, yaitu dengan melakukan sertifikasi oleh pihak ketiga/lembaga pemeriksa bersertifikasi dan license terhadap sarana/peralatan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti sertifikasi lifting gear, sertifikasi alat berat, sertifikasi alat angkat dan angkut, sertifikasi kalibrasi alat pengukur, dan lain sebagainya. Selain sertifikasi kelayakan oleh lembaga independen penguji, juga dilakukan sertifikasi pengesahan pengoperasian sarana/peralatan pertambangan oleh instansi pemerintah.

4. Kompetensi tenaga teknik, yaitu dengan mengirim beberapa karyawan terpilih untuk mengikuti training dan sertifikasi kompetensi tenaga teknis yang disyaratkan oleh pemerintah.

5. Kajian teknis pertambangan dan evaluasi hasil kajiannya, yaitu dengan melakukan pertemuan koordinasi antara pihak terkait untuk mendiskusikan dan membahas tentang kajian teknis tambang yang efektif, produktif, selamat, dan memperhatikan aspek lingkungan. Seluruh progress kemajuan tambang harus dievaluasi kesesuaian antara rencana pertambangan dengan aktualisasi di lapangan.

Kinerja Keselamatan Pertambangan

Kinerja keselamatan pertambangan PT Arutmin Indonesia dilihat dan diukur dari 3 (tiga) indikator utama yaitu leading indicator, process indicator dan lagging indicator. Masing-masing indikator dalam pengukuran kinerja keselamatan pertambangan tersebut digunakan di seluruh lokasi PT Arutmin Indonesia untuk menentukan tingkat keberhasilan atau pencapaian kinerja keselamatan pertambangan sehingga lebih mudah dipahami dan diukur. Masing-masing indikator terlebih dahulu disusun dan ditetapkan oleh Kepala Teknik Tambang. Selanjutnya setiap periode dilakukan pemantauan pencapaian kinerja yang diukur melalui metode SIAP ini.

maintenance according to the schedule of preventive maintenance (PM) of equipment / tools, repair facilities by competent technical personnel.

2. Management and inspection of installation security is conducted such as the inspection of facilities / tools that are being used and to ensure every mining safety requirements have been met, such as facilities / equipment already equipped with guard cover, emergency stops, etc.

3. Certificate of feasibility of facilities / equipment, by conducting certification by third party / certified examiner and licensing of facilities/ equipment owned by the company, such as such as lifting gear certification, equipment certification, certification of lifting equipment and transport, measuring calibration certification, and so forth. In addition to the certification of feasibility by independent testing institutions, certification is also carried out for the operation of mining facilities/ equipment by government agencies.

4. Competence of technical personnel, namely by sending selected employees to attend training and certification of technical personnel competence required by the government.

5. Mining technical review and evaluation of the results of the study, by conducting coordination meetings among relevant parties to discuss effective, productive, safe, and environmental aspects of the mining technical review. All progress of the mine should be evaluated on conformity between the mining plan with actualization in the field.

Performance of mining safety

The mining performance of PT Arutmin Indonesia is viewed and measured from 3 (three) main indicators, namely leading indicator, process indicator and lagging indicator. Each indicator in the measurement of the safety performance of the mine is used throughout PT Arutmin Indonesia’s location to determine the level of success or achievement of mining safety performance so that it is more easily understood and measured. Individual indicators are first prepared and established by the Head of Mine Engineering. Further, each period of monitoring performance achievement is measured by this SIAP method.




Di dalam SIAP, pemantauan dan pengukuran dilakukan untuk mengetahui pencapaian kinerja dari hal-hal berikut ini:a. Sasaran, target dan program keselamatan

pertambangan;b. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja;c. Pengelolaan lingkungan kerja;d. Pengelolaan keselamatan operasi pertambangan.

Database terkait kegiatan dan kinerja keselamatan pertambangan harus dianalisa dan menjadi pertimbangan dalam menentukan target, sasaran dan program keselamatan pertambangan periode selanjutnya. Data-data keselamatan pertambangan tidak terbatas hanya pada data-data statistik kecelakaan tetapi juga menyangkut masalah data hasil pemeriksaan kesehatan karyawan, hasil inspeksi lokasi dan peralatan kerja, hasil pertemuan keselamatan pertambangan dan lain sebagainya. Data-data tersebut dikumpulkan dan dianalisa sesuai dengan kebutuhan di masing-masing lokasi kerja PT Arutmin Indonesia.

Adapun terkait dengan tingkat keparahan/ severity rate (SR) Arutmin pada tahun 2017 adalah 203,92. Selama tahun 2017 tidak terjadi kasus PAK (Penyakit Akibat Kerja).

In SIAP, monitoring and measurements are conducted to determine the performance achievement of the following:a. Mining safety objectives, targets and programsb. Management of occupational safety and healthc. Management of working environmentd. Management of safety mining operations

Databases relating to mining activities and safety performance shall be analyzed and taken into consideration in determining future mining safety objectives, target and program. Mining safety data is not limited to accident statistical data but also concerns the data of employee health examination, location inspection result and work equipment, result of mining safety meeting and others. The data are collected and analyzed in accordance with the needs of the respective PT Arutmin Indonesia work site.

The severity rate Arutmin in 2017 is 203.92. During 2017, there is no case of occupational disease.

14

12

10

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

88

4 4

5

3 3 3

6

7

3 3 3

1 1 1

2

13

0,970,41 0,48 0,24 0,18

0,610,12 0,27 0,04 0,23 0,1 0,03 0,09 0,09 0,09 0,14 0 0,03

6

4

2

0

No.

LTI

No. LTI - FRNo. LTI

Berikut adalah kinerja keselamatan pertambangan sampai dengan tahun 2017. / Below is the performance of mining safety until 2017.



Demi Lestarinya NegeriFor the Sake of the Country’s Sustainability

Kami juga senantiasa mendorong KPC dan Arutmin untuk menciptakan metode kerja pengelolaan lingkungan yang kreatif dan inovatif, dengan mengikutsertakan karyawan penanggung jawab pengelolaan lingkungan. Secara periodik pula KPC dan Arutmin mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan pengelolaan lingkungan untuk menambah wawasan serta pengetahuan.

We also constantly encourage KPC and Arutmin to create creative and innovative methods of envi-ronmental management work, by involving employees in charge of environmental management. Pe-riodically KPC and Arutmin engage employees in environmental management training to add insight and knowledge.



Sistem Manajemen Lingkungan [G4-DMA] [G4-14]

Tantangan Keberlanjutan

Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, persediaan batubara akan habis seiring dengan umur tambang. Apabila dikelola dengan baik pertambangan batubara dapat memberikan berbagai manfaat bagi para pemangku kepentingan. Pada prakteknya sejumlah pertambangan tidak dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi kelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan pendapat para pemangku kepentingan dari hasil identifikasi aspek material, maka aspek lingkungan merupakan salah satu aspek krusial yang harus diperhatikan dan dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha BUMI. Semakin meningkatnya kepedulian dan kesadaran insan pertambangan terhadap kegiatan pertambangan dan lingkungan hidup membawa konsekuensi peningkatan persyaratan terhadap standar kepatuhan lingkungan dari pemerintah. Bagi BUMI, peningkatan persyaratan tersebut bukan merupakan suatu hambatan untuk terus maju, melainkan hal tersebut adalah tantangan yang harus dijawab dan diwujudkan demi perbaikan perusahaan secara terus menerus (continuous improvement). Pada prakteknya pun KPC dan Arutmin telah memiliki kebijakan lingkungan yang didalamnya memuat sebuah komitmen untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku.

Strategi BUMI [DMA]

Sebagai perwujudan penerapan pedoman perilaku BUMI (V.3), maka KPC dan Arutmin senantiasa melakukan identifikasi terhadap isu dan potensi dampak kelangsungan lingkungan hidup yang akan digunakan sebagai bahan untuk memperbaharui kebijakan lingkungan. KPC dan Arutmin menggunakan kebijakan lingkungan sebagai panduan dalam penyusunan prosedur standar operasional yang berlaku. Kami juga senantiasa mendorong KPC dan Arutmin untuk menciptakan metode kerja pengelolaan lingkungan yang kreatif dan inovatif, dengan mengikutsertakan karyawan penanggung jawab pengelolaan lingkungan. Secara periodik pula KPC dan Arutmin mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan pengelolaan lingkungan untuk menambah wawasan serta pengetahuan. Dengan metode kerja yang kreatif dan inovatif, KPC dan Arutmin telah berhasil meminimalisir kerusakan lingkungan melalui program pengolahan limbah, dimana limbah

Environmental Management System[G4-DMA] [G4-14]

Sustainability Challenge

Coal is one of the non-renewable natural resources, coal supply will be exhausted along with the mine life. If well managed coal mining can provide various benefits to stakeholders. In practice, a number of mines are not well managed, causing adverse impacts on environmental sustainability. Based on the opinion of the stakeholders from the result of material aspect identification, the environmental aspect is one crucial aspect that must be considered and can affect the sustainability of BUMI’s business. Increasing concern and awareness of mining personnel in mining and environmental activities brings the consequences of increasing requirements for environmental compliance standards from the government. For BUMI, the increase in requirements is not an obstacle to move forward, but it is a challenge that must be answered and realized for continuous improvement of the company. In practice, KPC and Arutmin already have an environmental policy which includes a commitment to comply with all applicable regulations.

BUMI’S Strategy [DMA]

As a manifestation of the application of BUMI’s Code of Conduct (V.3), KPC and Arutmin always identify the issues and potential environmental impacts that will be used as materials/reference to update environmental policies. KPC and Arutmin use environmental policies as guidance in the preparation of standard operating procedures. We also constantly encourage KPC and Arutmin to create creative and innovative methods of environmental management work, by involving employees in charge of environmental management. Periodically KPC and Arutmin engage employees in environmental management training to add insight and knowledge. With creative and innovative work methods, KPC and Arutmin have succeeded in minimizing environmental damage through waste treatment program, where waste previously considered as a burden to the environment, can now be processed into supporting materials for mining operations. In addition,




yang sebelumnya menjadi beban bagi lingkungan hidup, saat ini sudah dapat diolah menjadi bahan pendukung untuk operasional pertambangan. Selain itu, ada beberapa limbah yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar menjadi produk yang memiliki nilai tambah.

Standar Pengelolaan Lingkungan Kami dan Prinsip Kehati-hatian

Sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia, BUMI senantiasa mendorong KPC dan Arutmin untuk menggunakan standar pengelolaan lingkungan yang diakui oleh masyarakat dunia. Untuk menjadikan BUMI berkelas dunia, maka KPC dan Arutmin mengadopsi semua persyaratan pengelolaan lingkungan sesuai dengan panduan ISO 14001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) selalu disertakan dalam seluruh perencanaan kegiatan penambangan di seluruh wilayah tambang Kami yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2012 dan No.17 Tahun 2012.

Dalam kegiatan penambangan BUMI senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip kehati-hatian (precautionary approach), praktik-praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practices) dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Kami senantiasa mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku untuk memenuhi kelengkapan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) serta Rencana Pascatambang (sebelumnya disebut Rencana Penutupan Tambang) yang telah disepakati. Kami menggunakan Dokumen Rencana Pascatambang menjadi acuan dalam pengelolaan lingkungan, pengembangan masyarakat, pengelolaan aset dan tenaga kerja sejak awal kegiatan sampai pascatambang. Hingga tahun 2017, seluruh lokasi kerja pertambangan yang memiliki perijinan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dikelola dengan Clean and Clear.

there is some waste that is utilized by the surrounding community turning them into products of added value. Our Environmental Management Standards and Prudent Principles/ Precautionary Approach

As a world-class mining company, BUMI constantly encourages KPC and Arutmin to use environmental management standards recognized by the global community. To make BUMI a world-class company, KPC and Arutmin adopt all environmental management requirements in accordance with ISO 14001 guidelines. Environmental Impact Assessment (AMDAL) is always included in all mining planning activities throughout our mining areas that refer to Minister of Environment Regulation No.5 Year 2012 and No.17 Year 2012.

In mining activities BUMI has always committed to apply the precautionary approach, good mining practices and comply with applicable laws and regulations. We continue to comply with applicable government regulations to meet the completeness of the Environmental Impact Analysis (AMDAL) documents, Environmental Monitoring Plan (RPL) and Environmental Management Plan (RKL) and Post-Mining Plans (previously called Mining Closure Plans) as agreed. We use the Post-Disaster Plan Document to be a reference in environmental management, community development, asset management and labor from the start of activities to post-mining. Until 2017, all mining work sites licensed by the Coal Mining Concession Working Agreement (PKP2B) are clean and clearly managed.

Sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia, BUMI menggunakan standar pengelolaan lingkungan yang diakui oleh masyarakat dunia.As a world-class mining company, BUMI constantly encourages KPC and Arutmin to use environmental management standards recognized by the global community.


Pedoman Perilaku BUMI Terhadap Aspek Lingkungan

BUMI bertujuan untuk secara efektif mengelola semua dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasinya. Perusahaan harus mengambil semua langkah praktis untuk melindungi lingkungan alam dan secara efisien mengelola ekstraksi sumber daya alam.

Pada setiap tahap bisnis, Perusahaan harus dengan tekun menerapkan bukti teknis dan tindakan perlindungan lingkungan yang layak secara ekonomi dalam konteks prinsip-prinsip berikut:

o Mematuhi semua undang-undang lingkungan dan dipelihara secara internasional standar kinerja lingkungan yang dapat diterima dalam semua aspek operasinya;

o Mengoperasikan dan menutup usahanya dengan tujuan untuk meminimalkan kerugian berdampak pada ekosistem di mana ia beroperasi;

o Masukkan laporan lengkap mengenai dampak lingkungan dan biaya dari setiap penilaian, evaluasi atau rencana;

o Mempertahankan rencana operasi lingkungan untuk setiap elemen operasi bisnisnya;

o Terapkan perbaikan berkelanjutan melalui pelaporan dan sistem kinerja tahunan yang efektif audit, khususnya di bidang risiko lingkungan yang signifikan;

o Tetapkan dan tetapkan tanggung jawab masing-masing karyawan sesuai dengan kebijakan lingkungan Perusahaan;

o Bekerja secara proaktif dengan pemerintah dan organisasi lain yang sesuai untuk dikembangkan prioritas lingkungan yang berwawasan ilmiah untuk perlindungan dan keberlanjutan lingkungan Hidup;

o Secara teratur berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemahaman masalah lingkungan dan cara terbaik untuk mengelolanya;

o Pastikan bahwa sumber daya yang memadai tersedia untuk memenuhi reklamasi dan kewajiban pengendalian lingkungan.

Biaya Lingkungan Tahun 2017 (G4-EN31)

BUMI sepenuhnya mendukung penerapan pengelolaan lingkungan melalui persetujuan semua pembiayaan pengelolaan lingkungan tersebut. Selama periode

BUMI Behavior Guidelines on Environmental Aspects

BUMI aims to effectively manage all the environmental impacts resulting from its operations. Companies must take all practical steps to protect the natural environment and efficiently manage the extraction of natural resources.

At every stage of the business, the Company must diligently apply technical evidences and environmental protection measures that are economically appropriate in the context of the following principles:

o Comply with all environmental laws and environmental performances maintained with internationally acceptable standards in all aspects of its operations;

o Operate and close its business with a purpose to minimizing losses impacting the ecosystems in which it operates;

o Include a full report on the environmental impacts and costs of any assessment, evaluation or plan;

o Maintain an operating environment plan for every element of its business operations;

o Apply sustainable improvements through effective annual reporting and performance auditing systems, particularly in areas of significant environmental;

o Set and assign responsibilities of each employee in accordance with the Company’s environmental policy;

o Work proactively with the government and other appropriate organizations to develop scientifically sound environmental priorities for environmental protection and sustainability;

o Regularly communicate with all stakeholders to improve understanding of environmental issues and how best to manage them;

o Ensure that adequate resources are available to meet reclamation and environmental control obligations.

Environmental Costs 2017 (G4-EN31)

BUMI fully supports the implementation of environ-mental management through the approval of all fi-nancing of environmental management. During the period of 2017 KPC has incurred expenses of USD




tahun 2017 KPC telah mengeluarkan biaya sebesar USD 79.415.672 sedangkan Arutmin mengeluarkan USD 18.561.135 untuk pengelolaan, pemantauan, konsultan dan pelatihan biaya sub kontraktor serta pelaksanaan audit lingkungan.

Kaltim Prima Coal

Arutmin

Pada tahun 2017, KPC dan Arutmin tidak mendapatkan sanksi administratif maupun denda yang terkait dengan pelanggaran pengelolaan lingkungan (G4-EN29).

Pencapaian Kinerja Lingkungan

Pada tahun 2017, KPC telah berhasil mempertahankan sertifikat ISO 14001 melalui serangkaian audit surveillance oleh lembaga sertifikasi. Selain penerapan standar internasional, KPC juga menerapkan standar penilaian nasional yang dibuktikan dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Berdasarkan skema

79,415,672 while Arutmin spent USD 18,561,135 for management, monitoring, consultancy and training of sub contractor fees and implementation of environmental audits. In 2017, KPC and Arutmin were not subject to administrative sanctions or fines related to violations of environmental management(G4-EN29).

Environmental Performance Achievement

In 2017, KPC has successfully maintained the ISO 14001 certificate through a series of surveillance audits by certification bodies. In addition to applying international standards, KPC also implements national assessment standards as evidenced by the Corporate Performance Rating Program (PROPER) implemented by the Ministry of Environment and Forestry (KLHK). Under the PROPER scheme, the ratings obtained by the

Alokasi Biaya perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (USD)

Alokasi Biaya Lingkungan Hidup 2016 2017

Biaya Pengelolaan Lingkungan 54,841,848 50,475,983

Biaya Pemantauan Lingkungan 874,274 839,187

Konsultan Lingkungan dan Pelatihan 616,456 419,242

Biaya Subkontraktor 22,408,230 27,681,260

Alokasi Biaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (USD)


Biaya Pengelolaan Lingkungan 12.747.084 18.122.445

Biaya Pemantauan Lingkungan 409.804 334.281

Konsultan Lingkungan dan Pelatihan & Perayaan Hari Lingkungan Hidup 40.989 50.259

Biaya Subkontraktor 69.554 54.150

Jenis Bahan Bakar Jumlah

Solar 23.857.920 Gjoule

Bensin 35.673 Gjoule

Biodiesel 2.650.896 Gjoule

Batubara 2.164.423 Gjoule



Biosolar 470.160 Gjoule






















PROPER, peringkat yang diperoleh unit bisnis yang bersangkutan mengindikasikan tingkat kepatuhan unit tersebut terhadap peraturan dan persyaratan lingkungan jika memperoleh peringkat Biru. Sedangkan unit yang melakukan upaya beyond compliance akan memperoleh peringkat Hijau dan Emas. Pada tahun 2017, seluruh tambang KPC memperoleh peringkat Biru dari penilaian PROPER oleh KLHK sedangkan penilaian PROPER oleh Gubernur Kalimantan Timur memperoleh peringkat Emas. Pada tahun 2017 KPC juga memperoleh Penghargaan Terbaik pengelolaan lingkungan pertambangan batubara dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Anak usaha yang lain, yaitu Arutmin dalam pengelolaan lingkungan menerapkan standar internasional ISO 14001 di semua lokasi tambang, selain menerapkan standar internasional Arutmin juga menerapkan penilaian nasional yang sama dengan KPC yaitu penilaian yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui program PROPER. Pada tahun 2016, tambang Kintab, Tambang Batulicin dan Tambang Asam-Asam memperoleh peringkat Biru, sedangkan pelabuhan batubara NPLCT memperoleh peringkat biru.

Konsumsi Energi dengan Mengedepankan Prinsip Efisiensi (G4-EN3)

Tantangan Pelestarian Lingkungan

Energi merupakan komponen penting yang dibutuhkan dalam menjalankan operasional pertambangan. Pengeluaran biaya untuk kebutuhan energi yang relatif besar dibanding dengan biaya komponen biaya. Kami menggunakan secara efisien sebagian besar energi untuk proses penambangan dan sisanya digunakan

business unit indicate the compliance level of the unit against environmental regulations and requirements receive a Blue rating. While units that make efforts beyond compliance will get a rating of Green and Gold. By 2017, all KPC mines were rated Blue from PROPER’s assessment by KLHK while the PROPER valuation by the Governor of East Kalimantan earned a Gold rating. In 2017 KPC was also awarded the Best Environmental Management Coal Mining Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources. Another subsidiary, Arutmin in environmental management, implements the international standard of ISO 14001 in all mine sites, in addition to applying international standards. Arutmin also implements the same national assessment as KPC which is an assessment carried out by the Ministry of Environment and Forestry (KLHK) through PROPER program. In 2016, the Kintab mine, Batulicin Mine and Asam-Asam Mine received a Blue rating, while the coal port of NPLCT was rated blue. Energy Consumption by Promoting Efficiency Principles (G4-EN3)

Challenges of Environmental Conservation

Energy is an important component needed to run mining operations. Expenditure on energy needs is relatively large compared to cost component costs. We use most of the energy efficiently for the mining process and the rest is used to meet the needs of mining support facilities. Climate change and the demands

Tingkat Penataan Peringkat Penilaian Kinerja Penataan Jenis

Penataan Aera Metoda

Lebih Taat

Emas Sistem Manajemen Lingkungan

Proses / Effort Oriented (Upaya)

Sukarela Volunteer

Hijau

Pemanfaatan Limbah dan Konservasi Sumber Daya

CSR : Community Development

Taat Biru Pencemaran Laut

Result Oriented (Hasil) Wajib

Pencemaran Air

Belum Taat Merah

Pencemaran Udara

Pengelolaan L-B3

Hitam Penerapan AMDAL

Penghematan KPC Jumlah Penghematan

Efisiensi Bahan Bakar 20.94 Juta Liter

Penggunaan Biodiesel 73.63 Juta Liter

Pemanfaatan oli bekas sebagai pengganti solar pada proses peledakan 5.01 Juta Liter

Penggunaan 127 unit Solar Cell 0.036 Juta Liter (setara 126,2 Mwh)

Penggunaan overland conveyor 2 menggantikan coal trucking 44.16 Juta Liter

Penghematan listrik di kantor yang bisa mengurangi pemakaian genset 1.09 Juta Liter (setara 3.758,14 MwH)

Penghematan Arutmin Jumlah Penghematan

Penggunaan Biodiesel 13,06 juta liter

Menggantikan sumber listrik dari Genset ke PLTU Asam milik PLN untuk operasional OLC dan CPP 4,29 juta liter

Penggunaan overland conveyor menggantikan coal trucking 2,82 juta liter




untuk memenuhi kebutuhan sarana pendukung pertambangan. Perubahan iklim dan tuntutan masyarakat dunia terhadap pemakaian energi yang ramah terhadap lingkungan menjadikan motivasi semua pihak untuk berkontribusi menurunkan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Sebagai perusahaan berkelas dunia, BUMI menangkap peluang dan melakukan perubahan dengan program jangka panjang untuk menciptakan gasifikasi dari batubara. Program jangka pendek secara berkesinambungan BUMI mengembangkan berbagai inovasi untuk ikut dalam mengurangi emisi GRK.

Berikut realisasi penggunaan energi untuk proses penambangan dan sarana pendukungnya pada tahun 2017:

Kaltim Prima Coal

Strategi Pengelolaan Energi

Sebagai perwujudan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, dalam pengelolaan energipun kami berusaha untuk menerapkan Peraturan Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Dalam pengelolaan lingkungan, BUMI menerapkan pendekatan Plan, Do, Check, Action (PDCA). Sebelum memutuskan sumber energi yang digunakan, kami senantiasa membuat perencanaan, kemudian kami juga melakukan pemantauan dan pengukuran yang hasilnya akan dievaluasi dan melakukan langkah nyata melalui berbagai program efisiensi energi.

Kaltim Prima Coal1. Penghematan Listrik.

Sejak 2010, kami memiliki program penghematan listrik. Program ini telah memberikan dampak yang sangat positif terkait penghematan energi. Khusus di tahun 2017 kegiatan-kegiatan yang kami lakukan antara lain:

o Pemasangan saklar yang dilengkapi sensor

of the world community on the use of environmentally friendly energy make the motivation of all parties to contribute to reducing the amount of greenhouse gas (GHG) emissions. As a world-class company, BUMI seizes opportunities and changes with long-term programs to create gasification from coal. A short-term program on an ongoing basis BUMI develops innovations to contribute to reducing GHG emissions.

The following is the realization of the use of energy for the mining process and its supporting facilities in 2017:

Arutmin

Energy Management Strategy

As a manifestation of compliance with applicable regulations, even in energy management we strive to implement the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No.14 of 2012 on Energy Management. In environmental management, BUMI applies the Plan, Do, Check, Action (PDCA) approach. Before deciding on the energy source used, we always make the planning, then we also do the monitoring and measurements in which the results would be evaluated and take concrete steps through various energy efficiency programs.

Kaltim Prima Coal1. Electricity Savings

Since 2010, we have an electricity savings program. This program has had a very positive impact on energy savings. In 2017, The activities we do among others:

o Installation of light sensor-equipped switches.o Installation of KWH meter in factory area.









































Faktor Konversi:

1 liter Bensin = 0,033 GJ

1 liter High Speed Diesel = 0,036 GJ

1 kg Batu bara = 0,019 GJ

Referensi: IPCC (UNEP) 2006, GHG Protocol

(WBCSD, WRI), ISO 14064


cahaya.o Pemasangan KWH meter di wilayah pabrik.o Pemasangan timer AC di perkantoran.o SOP mematikan semua peralatan listrik bila

tidak digunakan.o Penggunaan lampu hemat energi.o Pengurangan jumlah lampu berlebih.o Memasukkan hemat energi sebagai kriteria

perancangan peralatan di KPCo Mengganti AC Window dengan AC Split.o Revisi program perbaikan lingkungan KPC untuk

menyertakan program hemat energi.

2. Penghematan bahan Bakar.Sejak 2008, kami telah menginisiasi program penghematan bahan bakar. KPC menugaskan tim khusus untuk mengidentifikasi penyebab keborosan secara kontinyu, serta pada akhirnya menerapkan sistem perbaikan, seperti:

o Melakukan sosialisasi SOP untuk mematikan mesin pada kondisi tidak produktif dan SOP untuk menjaga match factor (keseimbangan) truck-shovel pada operasional yang optimum.

o Melakukan peninjauan ulang terhadap range match factor optimal terhadap pilihan untuk mematikan shovel saat tidak digunakan atau mematikan truk saat sedang berhenti untuk waktu yang cukup lama.

o Melakukan pemasangan lampu khusus di truk untuk memantau apakah operator benar-benar mematikan mesin pada saat kondisi truk standby.

3. Penggunaan Over Land Conveyor (OLC) sebagai Alternatif Transportasi Batubara.Kami berkomitmen di dalam peningkatkan efisiensi transportasi batubara. KPC telah membangun Over Land Conveyor (OLC) guna menggantikan dump truck yang mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak, dikarenakan harus mengangkut sebagian jumlah batubara ke tempat tujuan serta kembali ke tempat awal untuk mengangkut batubara lainnya. OLC pertama menghubungkan Pit Melawan dan area crusher. Sementara OLC kedua menghubungkan crusher dan terminal batubara Tanjung Bara (Tanjung Bara Coal Terminal – TBCT). Sementara itu, OLC TBCT telah selesai dengan jalur sepanjang 13 Km. OLC turut berperan penting dalam membantu kami menghemat konsumsi bahan

o Installation of AC timers in offices.o SOP on turning off all electrical equipment

when not in use.o Use of energy-saving lamps/light bulbs.o Reduced number of excess lights.o Incorporating energy-saving as equipment

design criteria in KPC.o Replacing the Window type AC with Split AC.o Revised KPC’s environmental improvement

program to include energy-saving programs.

2. Fuel SavingsSince 2008, we have initiated a fuel-saving program. KPC commissioned a special team to identify the cause of continuous waste, and ultimately implemented a system of improvement, such as:

o Disseminating SOPs to turn off the engine on unproductive conditions and SOPs to keep the truck-shovel match factor (balance) on optimum operation.

o Reviewing the optimal range match factor against the option to turn off the shovel when not in use or turn off the truck while it is off for a long time.

o Installing a special light in the truck to monitor whether the operator actually turns off the engine when the truck is on standby condition.

3. Use of Over Land Conveyor (OLC) as Alternative Coal Transportation

We are committed to improving the efficiency of coal transportation. KPC has built the Over Land Conveyor (OLC) to replace a dump truck that consumes more fuel, because it has to transport a portion of the coal to its destination and return to the starting place to transport other coal. The first OLC connects the Fight Pit and the crusher area. While the second OLC connects the crusher and coal terminal of Tanjung Bara (Tanjung Bara Coal Terminal - TBCT). Meanwhile, OLC TBCT has been completed with a 13 km long track. OLC plays an important role in helping us save diesel fuel consumption for coal transportation.




bakar solar untuk transportasi batubara.

4. Pemanfaatan Biodiesel sebagai Bahan Campuran SolarPemanfaatan biodiesel telah kami gunakan untuk bahan campuran solar. Dengan pemanfaatan biodiesel, penggunaan solar murni dalam kegiatan operasional dapat dikurangi. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 update ke Peraturan Menteri ESDM nomor 25 tahun 2013, KPC berkomitmen untuk menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar campuran solar secara bertahap.

4. Utilization of Biodiesel as a Solar Mixture MaterialUtilization of biodiesel we have used for the mixture of diesel. With the utilization of biodiesel, the use of pure diesel in operational activities can be reduced. In accordance with the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 32 of 2008 that is updated to the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources number 25 of 2013, KPC is committed to gradually using biodiesel as fuel mixture of diesel.

Komitmen BUMI dalam Peningkatanefisiensitransportasi batubara

dengan membangun Over LandConveyor(OLC)

BUMI’s Commitment to improving the efficiency of coal transportation through Over Land Conveyor (OLC)

development


Arutmin

1. Penghematan penggunaan listrikBeberapa program penghematan penggunaan listrik dalam operasional perusahaan yang telah dilakukan sejak tahun 2011. Khusus pada tahun 2017, program-program yang dilakukan antara lain:− Penggunaan lampu hemat energi− Hemat energi sebagai kriteria penentuan

penggunaan peralatan− Kampanye hemat energi, papan informasi

lingkungan dan program lingkungan lainnya di dalam area kantor, unit dan area operasional

− Prosedur tidak menggunakan pendingin udara (AC) saat pagi hari

− Mematikan semua peralatan listrik dan lampu bila tidak digunakan atau diperlukan

− Penggunaan solar cell untuk beberapa keperluan listrik

− Penggunaan pasokan listrik dari PLTU Asam Asam milik PLN sehingga mengurangi penggunaan Generator set

2. Penghematan bahan bakarBeberapa hal yang senantiasa dilakukan untuk menghemat penggunaan bahan bakar:− Pengaturan dan pengawasan waktu delay dan

idle seperti saat istirahat, peledakan, waktu hujan dan pergantian shift kerja

− Optimalisasi pengaturan truk terhadap alat gali (match factor)

− Kesesuaian desain jalan tambang (tingginya OB truck cycle time dan pengaturan lalu lintas truk)

3. Penggunaan Over Land Conveyor (OLC)Arutmin telah menggantikan proses distribusi batubara masing-masing dari tambang Asamasam dan Kintap ke pelabuhan yang awalnya dengan angkutan Dump Truck menjadi Over Land Conveyor (OLC), dimana sistem OLC ini mampu mengurangi pencemaran udara dan emisi, menghemat BBM, melakukan efisiensi air, menghilangkan penggunaan air permukaan untuk penyiraman debu di jalan angkut, meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja karyawan serta menghindari konflik sosial masyarakat. OLC tersebut mendistribusikan batubara dari coal processing plant (CPP) Asamasam dan Kintap ke terminal batubara dengan

Arutmin

1. Electricity SavingsSome electricity usage savings programs in the company’s operations that have been conducted since 2011. In 2017, we do among others:− Use of energy-saving lamps − Save energy as a criterion for determining

equipment usage − Energy-saving campaigns, environmental

information boards and other environmental programs within office areas, units and operational areas

− The procedure of not using the air conditioner (AC) in the morning

− Turn off all electrical appliances and lights when not in use or required

− The use of solar cell for several purposes of electricity

2. Fuel Savings Several ways that are always done to save fuel usage:− Arrangement and supervision of delay and idle

time such as break/rest, blasting, rain and shift work change

− Optimization of truck arrangement to the digging tool (match factor)

− Conformity of mine road design (high OB truck cycle time and truck traffic setting)

3. Use of Over Land Conveyor (OLC)Arutmin has replaced its coal distribution process from the Asamasam and Kintap mines to its port which was originally by Dump Truck to Over Land Conveyor (OLC), where the OLC system is able to reduce air pollution and emissions, save fuel, make water efficiency, eliminate the use of surface water for dust watering in haul roads, improving employee safety and health performance and avoiding social conflicts. The OLC distributes coal from the Asamasam and Kintap coal processing plants (CPP) to a coal terminal with a length of approximately 7 km each.




panjang masing-masing kurang lebih 7 km. 4. Penggunaan biosolar

Dengan pemanfaatan biodiesel, penggunaan solar murni dalam kegiatan operasional dapat dikurangi. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 yang telah diperbarui menjadi Peraturan Menteri ESDM nomor 25 tahun 2013, Arutmin berkomitmen untuk menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar campuran solar secara bertahap

Pencapaian

Atas keberhasilan penerapan program tersebut, pada 2017 KPC berhasil menghemat pemakaian bahan bakar sebesar 144,866 Juta Liter.

Tahun 2017, KPC menggunakan batubara sebanyak 113.917 ton sebagai sumber pembangkit energi listrik dan berhasil melakukan penghematan energi listrik sebesar 3.758.139 KwH.

4. Use of biosolarWith the utilization of biodiesel, the use of pure diesel fuel in operational activities can be reduced. In accordance with the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 32 of 2008 which has been renewed to Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources number 25 of 2013, Arutmin is committed to gradually using biodiesel as mixed diesel fuel.

Achievement

On the successful implementation of the program, in 2017 KPC managed to save fuel consumption of 144.866 Million Liters.

In 2017, KPC used 113.917 tons of coal as a source of electrical energy and succeeded in saving electricity energy of 3.758.139 KwH.

Tingkat Penataan Peringkat Penilaian Kinerja Penataan Jenis

Penataan Aera Metoda

Lebih Taat

Emas Sistem Manajemen Lingkungan

Proses / Effort Oriented (Upaya)

Sukarela Volunteer

Hijau

Pemanfaatan Limbah dan Konservasi Sumber Daya

CSR : Community Development

Taat Biru Pencemaran Laut

Result Oriented (Hasil) Wajib

Pencemaran Air

Belum Taat Merah

Pencemaran Udara

Pengelolaan L-B3

Hitam Penerapan AMDAL

Penghematan KPC Jumlah Penghematan

Efisiensi Bahan Bakar 20.94 Juta Liter

Penggunaan Biodiesel 73.63 Juta Liter

Pemanfaatan oli bekas sebagai pengganti solar pada proses peledakan 5.01 Juta Liter

Penggunaan 127 unit Solar Cell 0.036 Juta Liter (setara 126,2 Mwh)

Penggunaan overland conveyor 2 menggantikan coal trucking 44.16 Juta Liter

Penghematan listrik di kantor yang bisa mengurangi pemakaian genset 1.09 Juta Liter (setara 3.758,14 MwH)

Penghematan Arutmin Jumlah Penghematan

Penggunaan Biodiesel 13,06 juta liter

Menggantikan sumber listrik dari Genset ke PLTU Asam milik PLN untuk operasional OLC dan CPP 4,29 juta liter

Penggunaan overland conveyor menggantikan coal trucking 2,82 juta liter


Penggunaan Air

Ketersediaan air merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu proses penambangan batubara, karena air selalu digunakan dalam setiap fase penambangan mulai dari fase eksplorasi sampai pada fase produksi. Dalam proses penambangan KPC dan Arutmin mendapatkan persediaan air yang berasal dari air hujan, air dari area paska tambang, dan air daur ulang hasil pencucian batubara. Kami menyadari, bahwa dengan kebutuhan air yang cukup besar, maka kami harus senantiasa mengelola sumber air dengan baik demi keberlanjutan pertambangan.

Strategi Pengelolaan Air [DMA]

KPC melakukan perawatan kolam pengendap untuk menjaga kapasitas kolam pengendap tetap optimal, sedangkan untuk strategi perencanaan kolam pengendap yang baru dibuat dengan 2 konfigurasi kolam, yaitu kolam retensi banjir dan kolam pengendap. Sistem ini menjadi solusi dalam mengontrol debit sehingga dapat dikelola saat hujan tinggi sehingga proses penetralan dan pengendapan air tambang dapat berlangsung secara optimal di kolam sedimentasi, sedangkan kolam pengendap exsisting dilengkapi dengan saluran keluaran on-off yang diletakkan di level lebih rendah dari spill way kolam dan di fungsikan saat kualitas air di kolam baik, upaya ini dilakukan untuk menjaga kapasitas kolam saat hujan tinggi. KPC juga melakukan uji karakterisktik sedimentasi untuk menetapkan dimensi kolam yang dibutuhkan agar kualitas air yang dikeluarkan ke lingkungan dapat diketahui sesuai rencana desain kolam pengendap.

Water Usage

Water availability is a determining factor in the success of a coal mining process, since water is always used in every phase of mining from the exploration phase to the production phase. In the mining process KPC and Arutmin obtain water supply from rain, water from post mining area, and recycled water from coal washing. We recognize that with considerable water demand, we must constantly manage water resources well for mining sustainability.

Water Management Strategy [DMA]

KPC carries out a settling pool treatment to maintain optimum settling pool capacity, while for the newly constructed pool planning strategy is made with 2 pool configurations, ie flood retention pools and sediment pools. This system is a solution to control debit so it can be managed during high rainfall so that the process of neutralization and deposition of mine water can take place optimally in the sedimentation pool, while the existing settling pool is equipped with an on-off output channel located at lower level of spill way pool and in function when the water quality in the pool is good; this effort is done to maintain the pool capacity when rain is high. KPC also conducted a characteristic sedimentation test to determine the pool dimension required for the quality of the water released to the environment to be known according to the design of the settling pool.

Kolam Labirin Srigunting Kolam Kepodang 3

Desain Kolam Pengendap




The location of waste water disposal from the mining area to the water body is determined through the environmental assessment of waste water disposal, and is determined by Decree of the East Kutai Regent. Wastewater quality monitoring refers to the quality standard according to Kep Men LH 113/2003 and East Kalimantan Regulation 02/2011 for parameters of pH, TSS, concentration of ferrous (Fe) and manganese (Mn), is done in 28 locations, ie 21 locations in Sangatta and 7 locations in Bengalon area.

Monitoring of the disposal of wastewater into the sea is carried out in accordance with the Decree of the Head of East Kalimantan Provincial One Stop Service and Investment Office, conducted in 7 locations, namely 4 coal terminal terminals, 1 leachate box outlet of coal ash TPS, cooling water of PLTU and from Common Monitoring Basin of Power Plant (PLTU).

While Arutmin uses a prevention approach to pollution and water quality control to maintain the availability of water. Prevention mechanisms are conducted by restricting land clearing only to areas that are needed to reduce the extent of open land exposed to rainwater and potential erosion and an increase of surface water turbidity. As for the related control mechanisms of mine clearance and disturbed/spoiled land areas are designated for runoff and water from mine pumping.

Lokasi pembuangan air limbah dari areal penambangan ke badan air ditentukan melalui kajian lingkungan pembuangan air limbah, dan ditetapkan oleh Keputusan Bupati Kutai Timur. Pemantauan kualitas air limbah mengacu pada baku mutu menurut Kep Men LH 113/2003 dan Perda Kaltim 02/2011 untuk parameter pH, TSS, konsentrasi logam besi (Fe) dan mangan (Mn), dilakukan pada 28 lokasi, yaitu 21 lokasi di areal Sangatta dan 7 lokasi di areal Bengalon.

Pemantauan pembuangan air limbah ke laut dilaksanakan sesuai Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur, dilakukan di 7 lokasi yaitu 4 lokasi kolam pengendap terminal batubara, 1 lokasi outlet leachate box TPS abu batubara, air pendingin PLTU dan dari CMB (Common Monitoring Basin) PLTU.

Sedangkan Arutmin menggunakan pendekatan pencegahan pencemaran dan pengendalian kualitas air menjaga ketersediaan air. Mekanisme pencegahan dilakukan dengan cara membatasi pembukaan lahan hanya pada areal yang memang diperlukan sehingga mengurangi luas lahan terbuka yang terpapar oleh air hujan dan berpotensi menimbulkan erosi dan meningkatkan kekeruhan air permukaan. Sedangkan untuk mekanisme pengendalian terkait areal bukaan tambang dan lahan terganggu ditujukan bagi air limpasan permukaan (runoff) dan air dari pompaan tambang.


Air larian permukaan dan hasil pompaan tambang tersebut dialirkan melalui saluran drainase untuk selanjutnya ditampung dan dikelola baik pada kolam-kolam pengendapan (sediment pond) maupun kolam perlakuan (settling pond). Pada areal kerja lain seperti bengkel, tempat penyimpanan material hidrokarbon dan limbah B3, juga dilengkapi dengan sarana penangkap ceceran minyak (oil trap) guna mencegah ceceran minyak terlepas ke lingkungan. Selain pengelolaan terhadap parameter Total Padatan Tersuspensi (TSS), pada kolam pengendapan juga dilakukan pengukuran rutin dan pengelolaan terhadap parameter-parameter kualitas air lainnya seperti pH, Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Kadmium (Cd), sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku sehingga kualitas air yang dilepas ke badan air dipastikan telah memenuhi baku mutu.

Semua kolam pengolahan yang dioperasikan oleh Arutmin telah memiliki izin pembuangan limbah cair (titik penaatan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) terkait. Di tahun 2017, Arutmin mengajukan perpanjangan izin pembuangan limbah cair ke laut untuk dua lokasi, yaitu masing-masing untuk lokasi terminal khusus batubara NPLCT dan terminal khusus batubara di Senakin. Arutmin telah melengkapi semua persyaratan dan dokumen yang diperlukan untuk perpanjangan izin ini. Kegiatan verifikasi lapangan juga telah dilakukan oleh tim KLHK di kedua lokasi tersebut. Perpanjangan izin pembuangan limbah cair ke laut untuk lokasi NPLCT telah disetujui oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada bulan September tahun 2017 lalu. Adapun tambahan luas lahan baru yang dibuka selama tahun 2017 untuk digunakan sebagai kolam pengendap/ perlakuan seluas kurang lebih 2,5 ha. Kolam - kolam pengendap/ perlakuan ini difungsikan untuk melengkapi atau menggantikan kolam kolam yang telah dibangun pada tahun - tahun sebelumnya sesuai dengan proses kemajuan tambang.

Guna memastikan pemenuhan terhadap baku mutu kualitas air limbah, setiap bulannya dilakukan pengukuran kualitas air oleh pihak eksternal terakreditasi. Sepanjang tahun 2017 sebanyak kurang lebih 1.864 sampel air telah dikirimkan ke laboratorium terakreditasi untuk dianalisa kualitasnya. Evaluasi terhadap pengukuran kualitas air harian maupun bulanan juga dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalimantan

The surface run-off and mine drainage output are channeled through drainage channels to be accommodated and managed in both sediment pool and settling pools. In other work areas such as machine shops, storage of hydrocarbon materials and B3 wastes, it is also equipped with an oil trap catcher to prevent oil spills from being released into the environment. In addition to the management of the parameters of Total Suspended Pads (TSS), in the sediment ponds also routine measurements and management of other water quality parameters such as pH, Iron (Fe), Manganese (Mn) and Cadmium (Cd), as required by prevailing laws and regulations so that the quality of water released to water bodies is ensured to meet the quality standards.

All processing pools operated by Arutmin have licensed waste disposal (compliance points) from the relevant Ministry of Environment and Forestry (KLHK) and the Regional Environment Agency (BLHD). In 2017, Arutmin proposed an extension of a liquid waste disposal license to the sea for two locations, each for the location of the special coal terminal of NPLCT and the coal-specific terminal in Senakin. Arutmin has completed all the requirements and documents required for the renewal of this permit. Field verification activities have also been undertaken by KLHK teams in both locations. The extension of the permit for disposal of liquid waste to the sea for the NPLCT location has been approved by the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia in September of 2017. The additional area of new land that was opened during 2017 to be used as a sediment pool / treatment of approximately 2.5 ha. These sedimentation pools are functional to supplement or replace pools that have been constructed in previous years in accordance with the mine progress process.

In order to ensure compliance with the quality standards of wastewater quality, every month water quality measurement is performed by an accredited external party. Throughout the year 2017 approximately 1,864 water samples have been sent to accredited laboratories for quality analysis. Evaluation of daily and monthly water quality measurements was also undertaken by the government in this case the Ministry of Environment and Forestry (KLHK) and the Regional Environment Agency (BLHD) of South Kalimantan as part of the Company




Selatan sebagai bagian dari Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Hasil pengukuran kualitas air di seluruh lokasi pemantauan selama tahun 2017 menunjukkan hasil yang memuaskan. Secara umum air yang keluar dari lokasi operasional Arutmin telah memenuhi bakumutu yang dipersyaratkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 113/ 2003 dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 36/ 2008.

Pencapaian / Achievement

Kaltim Prima Coal

Performance Rating Assessment Program (PROPER). Water quality measurement results throughout the monitoring sites during 2017 showed satisfactory results. In general, water discharged from Arutmin’s operational location has met the standards required in the Decree of the Minister of the Environment. 113/2003 and South Kalimantan Governor Regulation no. 36/2008.

Arutmin

Total Pengambilan Air Baku KPC Tahun 2017 Total KPC Raw Water Retrieval in 2017 (G4-EN8)

Lokasi Jumlah M3

Air Sungai Sangatta / Water of Sangatta River 1,566.176

Air Permukaan dan Sumur Bor Tanjung Bara / Surface Water and Tanjung Bara Drilling Well 671.972

Total pengambilan air / Total of water retrieval 2.238.148

Total Produksi Air Minum Total Drinking Water Production

Lokasi Jumlah M3

WTP Swarga Bara 1.530.786

WTP Tanjung Bara 398.055

Total produksi Air Minum 1.928.841

Total Konsumsi Air Minum 2.101.989

Total Pengambilan Air Baku Arutmin tahun 2017 Total Arutmin Raw Water Retrieval in 2017 (G4-EN8)

Lokasi Sumber Air Baku Jumlah M3

Water Treatment Plant (Site NPLCT) Air permukaan (kolam) 21.143

WTP camp Asamasam Air tanah 5.395

WTP camp Kintap Air laut 702

WTP camp Satui Air tanah 175.209

WTP kantor Batulicin Air tanah 593

WTP camp Senakin Air tanah 22.755

Total pengambilan air / Total of water retrieval 225.797


Pengendalian Emisi

BUMI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Lebih lanjut, kami terus berupaya untuk mensukseskan program pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tentang rencana aksi penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) dan Peraturan Presiden No. 71 tahun 2011 tentang Pencatatan Inventarisasi GRK Nasional.

Oleh sebab itu, Kami menyadari bahwa operasional penambangan yang kami lakukan berkontribusi menimbulkan emisi GRK. Pada prakteknya dengan model tambang terbuka, maka KPC dan Arutmin melakukan pembukaan lahan dengan menghilangkan sementara tanaman yang sudah ada. Sebagai konsekuensinya, KPC dan Arutmin terus berupaya untuk menanam kembali tanaman yang telah ditebang sehingga dapat kembali menyerap CO2 yang pada akhirnya dapat menurunkan jumlah GRK. Pada sarana pendukung seperti halnya dikantor, mess dan kendaraan operasional, kami juga mengganti Bahan Perusak Ozon (BPO) dengan bahan yang ramah lingkungan.

Kinerja Pengelolaan Pemantauan dan Pengendalian Emisi Kaltim Prima Coal KPC selalu melakukan pemantauan terhadap emisi yang dihasilkan dalam proses penambangan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini merupakan salah satu usaha KPC dalam menjaga kelestarian alam dan memastikan bahwa perusahaan memiliki aspek tanggungjawab dalam menjaga lingkungan. Proses pemantauan ini juga dilakukan untuk menjadi patokan kami sejauh mana emisi kegiatan penambangan berpengaruh terhadap lingkungan dan yang terpenting adalah KPC mampu mencari cara untuk menekan keluaran emisi tersebut.

Penggunaan bahan bakar fosil menjadi sumber utama emisi karbon dari kegiatan operasional KPC yang bertujuan untuk menunjang aktivitas penambangan, antara lain: penggunaan bahan bakar untuk boiler dan genset, penggunaan bahan bakar untuk kendaraan operasional, penggunaan batubara untuk PLTU serta landclearing dalam rangka pembukaan lahan untuk penambangan.

Control of Emissions

BUMI is committed to supporting the government program as stipulated in Presidential Regulation no. 59 of 2017 on the Implementation of the Achievement of Sustainable Development Objectives in Indonesia. Furthermore, we continue to strive for the success of government programs through Presidential Regulation no. 61 Year 2011 on the action plan of Greenhouse Gas (GHG) reduction and Presidential Regulation no. 71 of 2011 on National GHG Inventory Record.

Therefore, we recognize that our mining operations contribute to GHG emissions. In practice with the open pit model, KPC and Arutmin cleared the land by eliminating temporary existing crops. As a consequence, KPC and Arutmin continue to replant the crops that have been harvested so that they can re-absorb the CO2, which in turn could reduce the amount of greenhouse gases. In supporting facilities such as office, guesthouse and operational vehicles, we also replace Ozone Depleting Substances (BPO) with environmentally friendly materials.

Management of Emissions Monitoring and Control Performance

Kaltim Prima Coal KPC always monitors the emissions generated in the mining process undertaken by the company. This is one of KPC’s efforts at nature conservation and ensuring that the company has an aspect of responsibility in protecting the environment. This monitoring process is also done to be our benchmark to what extent the emissions of mining activities affect the environment and most importantly KPC is able to find ways to reduce the emissions output.

The use of fossil fuels is a major source of carbon emissions from KPC’s operational activities aimed at supporting mining activities, including: the use of fuel for boilers and generators, the use of fuel for operational vehicles, the use of coal for steam power plants and landclearing in the framework of land clearing for mining.




Dalam rangka pengurangan terhadap dampak yang ditimbulkan dari emisi gas pada peralatan operasional maupun kendaraan operasional, kami selalu melakukan perawatan berkala untuk menjaga efektifitas proses pembakaran. Dalam pengadaan peralatan baru seperti truk dan alat berat lainnya, KPC mengacu pada standar emisi Enviromental Protection Agency (EPA) Tier1, Tier 2, dan Tier-3. Sehingga kami memastikan bahwa setiap kendaraan dan peralatan yang beroperasi di area KPC sesuai dan layak pakai. Pada proses perbaikan lingkungan serta pengurangan jumlah emisi gas karbondioksida pada area tambang, kami melakukan reklamasi yang dilanjutkan dengan revegetasi. Vegetasi yang terpelihara dapat menghasilkan terciptanya kondisi yang stabil, pencegahan erosi, dan tentunya perbaikan kondisi lahan bekas tambang secara menyeluruh.

In order to reduce the impact of gas emissions on operational equipment and operational vehicles, we always undertake periodic maintenance to maintain the effectiveness of the combustion process. In the procurement of new equipment such as trucks and other heavy equipment, KPC refers to the Tier1, Tier 2, and Tier-3 Enviromental Protection Agency (EPA) emission standards. So we make sure that every vehicle and equipment operating in the KPC area is appropriate and viable. In the process of environmental improvement and reduction of the amount of carbon dioxide emissions in the mining area, we undertake reclamation followed by revegetation. Maintained vegetation can result in the creation of stable conditions, erosion prevention, and of course improved overall mine site conditions.

KPCselalumelakukanpemantauan terhadap emisi yang dihasilkan

dalam proses penambangan yang

dilakukan oleh perusahaan

KPC always monitors the emissions generated in the mining process

undertaken by the company.


Arutmin

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, Arutmin menyadari kegiatan penambangan yang melibatkan alat alat berat baik bergerak dan tidak bergerak seperti truk-truk berukuran besar dan generator set dapat memberikan dampak pada kualitas udara dan kebisingan. Untuk mengendalikan dampak yang ditimbulkan dilakukan pengelolaan kualitas udara ambien/ debu dan pengendalian emisi gas buang sisa hasil pembakaran dari sumber tidak bergerak seperti genset dan sumber bergerak seperti unit-unit operasional. Pengendalian debu yang dihasilkan dari proses penambangan maupun proses pengangkutan batubara dilakukan secara berkala melalui penyiraman menggunakan truk tangki air pada lokasi lokasi yang berpotensi tinggi menghasilkan debu.

Selain itu juga diberlakukan pembatasan kecepatan terhadap truk truk yang melintasi jalan tambang dan jalan angkut batubara dengan tujuan untuk menekan dispersi debu ke udara. Pengendalian debu dapat juga dilakukan dengan merubah metode pengangkutan. Tambang Asam Asam dan Kintap telah merubah metode pengangkutan batubara dari menggunakan truk dengan menggunakan fasilitas sabuk penyampai (overland conveyor/ OLC) sehingga dispersi debu ke udara dapat ditekan sekecil mungkin dibandingkan jika menggunakan truk angkut dan juga berperan dalam menekan emisi gas buang yang dilepas ke udara.

Fasilitas peremukan batubara/ coal processing plant (CPP) Arutmin juga telah dilengkapi dengan fasilitas dust suppression system (DSS) untuk meminimalkan sebaran debu batubara. Pada terminal-terminal batubara, dalam rangka meminimalkan sebaran debu batubara saat pembongkaran batubara dari tongkang dan pengisian batubara ke kapal besar upaya yang dilakukan adalah pemasangan penutup (cover) pada ban berjalan (conveyor belt), penggunaan corong (chute) saat pengisian batubara ke kapal pengangkut dan pengaturan jarak jatuh batubara. Untuk mengendalikan kebisingan dan emisi gas buang, dilakukan pengukuran dan pemeliharaan genset dan unit-unit kendaraan operasional secara teratur. Selain itu juga diupayakan untuk menggunakan genset dengan tingkat kebisingan yang rendah serta menempatkan genset dalam ruangan yang dilengkapi dengan peredam kebisingan.

Arutmin

In conducting its operations, Arutmin realizes that mining activities involving heavy equipment such as large trucks and generator sets can have an impact on air quality and noise. To control the impacts, the management of ambient / dust air quality and control of exhaust gas emissions from non-moving sources such as generators and mobile sources such as operational units is conducted. Dust control resulting from the mining process and coal transportation process is carried out periodically through spraying by water tank truck at locations of high potential of producing dust.

It also imposed speed restrictions on trucks that pass the mines and coal haul roads in order to suppress dust dispersion into the air. Control of dust can also be done by changing the method of transportation. AsamAsam andKintap Mines have changed the method of transporting coal from trucks using overland conveyor (OLC) facilities so that the dust dispersion into the air can be minimized as much as possible compared to when using haul trucks and it also plays a role in reducing exhaust emissions into the air.

Arutmin’s coal processing plant (CPP) has also been equipped with a dust suppression system (DSS) facility to minimize the spread of coal dust. At coal terminals, in order to minimize the distribution of coal dust during the dismantling of coal from barges and filling of coal to vessels, the efforts made are the installation of the conveyor belt, the use of a funnel (chute) during the filling of coal to the vessel carrier and coal fall arrangement. To control the noise and exhaust emissions, regular measurements and maintenance of generators and operational vehicle units are performed. In addition it is also attempted to use generators with low noise level and placing the genset in a room equipped with noise absorbers.




Manajemen Limbah yang Bertanggung Jawab

Isu pencemaran merupakan salah satu topik yang selalu menghiasi berbagai pemberitaan dari masa ke masa. Berdasarkan hasil identifikasi aspek material yang melibatkan pemangku kepentingan, maka mereka memandang bahwa pengungkapan terkait pengelolaan limbah sangat penting untuk dimuat dalam laporan keberlanjutan ini.

Perusahaan memonitor dan memastikan pengelolaan limbah dilakukan secara berkala diiringi dengan tanggung jawab. Dalam operasional pertambangan KPC dan Arutmiun menghasilkan limbah padat dan cair baik yang bersifat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) maupun limbah Non-B3. Dari tahun ke tahun kami senantiasa berupaya untuk terus berinovasi untuk membuat strategi mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Pemerintah juga mensyaratkan agar dalam pengelolaan limbah, perusahaan mematuhi Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Sehubungan dengan peraturan tersebut, merupakan tantangan bagi kami untuk secara konsisten menerapkan pengelolaan limbah secara baik dan benar sesuai dengan panduan perilaku dan kebijakan lingkungan KPC dan Arutmin untuk meminimalisasi dampak kerugian bagi lingkungan.

Strategi Pengelolaan Limbah

KPC dan Arutmin menerjemahkan komitmen pencegahan pencemaran melalui prosedur standar operasional penangganan limbah B3 dan Non B3. Secara spesifik, kami juga telah menunjuk karyawan dan mengikutsertakan pelatihan karyawan untuk meningkatkan kemampuan agar dapat menangani limbah sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku. Walaupun kami telah mempunyai karyawan yang mumpuni dalam menangani limbah, tetapi untuk memastikan bahwa yang penanganan sudah sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku, kami juga menggandeng laboratorium independen yang terakreditasi terakreditasi ISO 17025 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup. Dengan konsep PDCA dan Good Mining Practice, kami senantiasa membuat laporan pengelolaan limbah dilakukan secara berkala dan dilaporkan secara rutin kepada manajemen dan instansi berwenang. Dalam menggani limbah, kami menggunakan konsep Reduce-Reuse-Recycle sesuai

Responsible Waste Management

The issue of pollution is one of the topics that always adorn various news from time to time. Based on the results of identifying material aspects involving stakeholders, they view that disclosure related to waste management is very important to be included in this sustainability report.

The company monitors and ensures that waste management is carried out periodically and responsibly. Mining operations KPC and Arutmiun produce solid and liquid waste both of which are Hazardous and Toxic (B3) as well as Non-B3 waste. From year to year we always strive to continue innovating strategies to reduce the amount of waste generated. The government also requires that in waste management, the company complies with Government Regulation No.101 of 2014 on the Management of Hazardous and Toxic Waste. In connection with the regulation, it is a challenge for us to consistently implement waste management properly and in accordance with the KPC and Arutmin environmental policy and behavior guidelines to minimize the environmental impacts on the environment..

Waste Management Strategy

KPC and Arutmin translated the pollution prevention commitment through standard operating procedures for handling B3 and Non B3 wastes. Specifically, we have also appointed employees and included employee training to improve the ability to handle waste in accordance with applicable rules and regulations. Although we have qualified employees in handling waste, but to ensure that handling complies with applicable rules and regulations, we also work together with an independent ISO 17025 accredited laboratory that is accredited by the National Accreditation Committee (KAN) and registered with the Ministry of Environment. With the concept of PDCA and Good Mining Practice, we constantly make periodic waste management reports regularly and routinely reported to the management and authorized agencies. In handling waste, we use the Reduce-Reuse-Recycle concept in accordance with what is required in Law no. 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment. On an ongoing basis, we continue to innovate in order


dengan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Secara berkesinambungan, kami terus berinovasi untuk dapat memanfaatkan limbah, namun sampai saat ini KPC dan Arutmin belum dapat memanfaatkan semua limbah sehingga bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki izin untuk mengangkut, mengumpulkan, dan mengolah akhir limbah B3.

Pencapaian Kinerja Pengelolaan Limbah (G4-EN23)

Kaltim Prima Coal

Limbah B3Limbah B3 dari kegiatan operasional KPC dikelola dengan mengikuti peraturan pemerintah dan izin pengelolaan limbah B3 yang diperoleh, yaitu mulai dari tata acara penyimpanan sementara, pemanfaatan, pengolahan internal, sampai dengan dikirim ke pihak ketiga berizin untuk dikelola lebih lanjut. Pihak ketiga berizin yang dimaksud adalah pengelola limbah B3 yang berada di Indonesia dan telah memiliki izin dari KLHK untuk melakukan pengelolaan sebagian atau semua jenis limbah B3 dari penghasil limbah B3. KPC tidak melakukan pengiriman limbah B3 ke luar negeri.

Limbah B3 yang dikelola oleh KPC meliputi majun beroli, filter beroli, hose beroli, limbah medis, limbah hydrogen peroksida, pelumas bekas, aki bekas, toner bekas, limbah kimia, abu insinerator, baterai kering bekas, lampu TL bekas, wadah terkontaminasi B3, limbah elektronik, oli bekas, abu batubara, dan sludge IPAL. Dalam melakukan kegiatan pengelolaan limbah B3 untuk penyimpanan sementara KPC memiliki 8 TPS Limbah B3 berizin, yaitu 7 TPS di Wilayah Sangatta dan 1 TPS di Wilayah Bengalon.

Secara teknis KPC telah melakukan penyimpanan sementara limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam izin, diantaranya memastikan bahwa limbah B3 yang disimpan tidak melebihi batas waktu yang ditetapkan berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3, serta kemasan limbah B3 dilengkapi dengan simbol label yang sesuai. Salah satu upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) KPC melakukan kegiatan pemanfaatan terhadap timbulan limbah B3 berdasarkan izin pemanfaatan limbah B3 yang diperoleh, yaitu Kep. MENLHK RI No. SK.277/Menlhk/Setjen/PSLB.3/4/2016 tentang izin pemanfaatan oli bekas sebagai substitusi bahan

to utilize the waste, but to date KPC and Arutmin have not been able to utilize all the waste so that it works with third parties with permits to transport, collect and process the final B3 waste.

Achieving Waste Management Performance(G4-EN23)

Kaltim Prima COal

B3 WasteB3 waste from KPC’s operational activities is managed in accordance with government regulations and B3 waste management licenses obtained, ie from temporary storage arrangements, utilization, internal processing, until shipped to third parties with permits to be managed further. The licensed third party is a B3 waste management company located in Indonesia and already has a license from KLHK to manage part or all types of B3 waste from B3 waste producers. KPC does not ship B3 waste abroad.

B3 wastes administered by KPC include oily majun,oily filters, oily hoses, medical waste, hydrogen peroxide waste, used lubricants, used batteries, waste toners, chemical waste, incinerator ash, dry used batteries, used TL lamps, B3 contaminated containers, electronic waste, used oil, coal ash, and sludge IPAL. In carrying out B3 waste management activities for temporary storage KPC owns 8 licensed B3 Waste TPS (temporary disposal sites), ie 7 TPS in Sangatta and 1 TPS in Bengalon area.

Technically KPC has temporarily stored B3 waste in accordance with the provisions stipulated in the license, among others ensuring that the stored B3 waste does not exceed the time limit specified under PP. 101 Year 2014 on B3 Waste Management, as well as B3 waste packaging equipped with appropriate label symbols. One of 4R (Reduce, Reuse, Recycle and Recovery) efforts, KPC conducts utilization activities against B3 waste generation based on the utilization permit of B3 waste obtained, that is Kep. MENLHK RI No. SK.277 / Menlhk / Setjen / PSLB.3/4/2016 concerning utilization permit of used oil as substitution of diesel fuel in manufacturing ANFO-Emulsion explosive, used for




baku solar pada pembuatan bahan peledak ANFO-Emulsi, yang digunakan untuk kegiatan peledakan, dengan komposisi 80% oli bekas dan 20% solar. Pada pertengahan Triwulan II 2017, PT. KPC menerima perubahan atas izin pemanfaatan oli bekas, yaitu terkait dengan perubahan komposisi oli bekas yang dimanfaatkan dari 80% menjadi 100% melalui Kep. MENLHK RI No.SK.221/Menlhk/Setjen/PLB.3/5/2017 tanggal 8 Mei 2017. Dengan ditetapkannya perubahan ini maka upaya PT. KPC dalam memanfaatkan oli bekas dan konservasi energi dapat lebih ditingkatkan. Selama tahun 2017, jumlah oli bekas yang dimanfaatkan sebesar 4.912,40 ton atau sekitar 52% dari jumlah oli bekas yang ditimbulkan yakni 9.417,34 ton.

Praktik kerja KPC dalam memanfaatkan oli bekas dijadikan sebagai SNI 7642:2010 tentang Tata Cara

blasting activity, with 80% of used oil and 20% diesel. In mid-Quarter II 2017, PT. KPC accepts changes to the utilization permit used, which is related to changes in used oil composition utilized from 80% to 100% through Kep. MENLHK RI No.SK.221 / Menlhk / Setjen / PLB.3 / 5/2017 dated May 8, 2017. With the stipulation of this change then the efforts of PT. KPC in utilizing used oil and energy conservation can be further improved. During 2017, the amount of used oil utilized is 4.912,40 tons or about 52% of the total used oil that is generated ie 9.417,34 tons.

The KPC work practice in utilizing used oil is made into SNI 7642: 2010 on Procedure of Used Oil Utilization for

Neraca Limbah B3 PT KPC Tahun 2017 (dalam satuan ton)

Jenis Limbah B3 Masuk Keluar Sisa

Saldo Awal Timbulan Pemanfaatan Pengolahan Pengiriman Saldo Akhir

Majun Beroli 10,64 371,54 - - 358,50 23,68

Filter Beroli 16,26 537,00 - 27,42 497,90 27,93

Hose Beroli 20,50 336,48 - - 341,72 15,25

Limbah Medis 0,011 3,218 - 3,21 - 0,0215

Limbah H2O2 1,44 7,14 - - 7,21 1,37

Grease Bekas 2,08 64,57 - - 62,37 4,28

Aki Bekas 8,74 173,54 - - 164,62 17,66

Toner Bekas 0,05 0,41 - - 0,43 0,026

Limbah Kimia 4,41 119,44 - - 99,43 24,42

Abu Insinerator 0,13 2,41 - - 2,53 -

Baterai Bekas - 0,69 - - 0,57 0,124

Lampu TL Bekas - 1,11 - - 1,11 -

Wadah Terkontaminasi 0,01 0,33 - - 0,34 0,003

Limbah Elektronik 0,02 0,18 - - 0,20 -

Pelumas Bekas 90,77 9.417,34 4.912,40 - 4.551,80 43,90

Fly Ash 4.307,06 17.663,50 7.905,92 - - 14.064,64

Bottom Ash 6.808,75 351,65 4.501,25 - - 2.659,15

Sludge IPAL 347,00 327,84 - 647.09 1,40 26,34

Total Limbah B3 8.390,54 15.214,38 4.556,19 34.14 7.396,75 11.617,85


Pemanfaatan Oli Bekas untuk Campuran Amonium Nitrat dengan Fuel Oil pada Tambang Terbuka.

Uji Coba Pemanfaatan Abu Batubara sebagai Penudung Batuan Berpotensi Asam (PAF)

KPC akan menambah PLTU berkapasitas 3 x18 MW yang akan berdampak meningkatnya timbulan limbah abu batubara. Agar dapat melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka KPC harus dapat memaparkan pemanfaatan alternatif pengelolalaan limbah tersebut. Dalam dokumen lingkungan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) menyatakan KPC akan mengkaji pemanfaatan fly ash sebagai lapisan kedap pengganti lempung pada penutup asam batuan. Hal ini berdasarkan dan didukung dengan penelitian akademis yang memadai. KPC juga memiliki izin pemanfaatan abu batubara yaitu Kep. MENLHK RI No. 907/Menlhk/Setjen/PLB.3/12/2016. Berdasarkan izin tersebut, abu batubara dari proses pembakaran batubara pada fasilitas Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) KPC dapat dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku pembuatan paving block, beton, dan agregat untuk konstruksi pelapis dasar jalan (road base). Dalam kajian ilmiah yang KPC lakukan, pemanfaatan abu batubara memiliki beberapa nilai kebaikan yang bisa dihasilkan yaitu:

o Meminimalkan pasokan oksigen yang berasal dari proses difusi.

o Mengendalikan pH air pori.o Memaksimalkan ketersediaan mineral penetral asam

dan alkalinitas air pori.o Ketersediaan area pemanfaatan sangat luas dengan

proyeksi pemanfaatan yang besar.o Sebagai solusi pengelolaan Limbah B3 (abu

batubara)

Ammonium Nitrate Blend with Fuel Oil in Open Mine.

Trial of Utilization of Coal Ash as a Potential Acid Stone Screen (PAF)

KPC will add a 3 x 18 MW steam power plant which will impact the increase of coal ash waste. In order to carry out waste management in accordance with applicable regulations, KPC should be able to exploit the alternative utilization of the waste management. In the environmental document AMDAL (Environmental Impact Analysis) states that KPC will review the utilization of fly ash as an impermeable substitute layer of clay on acid rock cover. It is based and supported with adequate academic research. KPC also has a license to use coal ash , namely Kep. MENLHK RI No. 907 / Menlhk / Setjen / PLB.3 / 12/2016. Based on the permit, coal ash from coal combustion process at KPC Steam Power Plant (PLTU) facility can be utilized as substitution of raw material for making paving block, concrete, and aggregate for road base construction. In the scientific study that KPC conducted, the utilization of coal ash has some good values that can be generated:

o Minimizes the supply of oxygen from the diffusion process .

o Controls the pH of the pore water .o Maximize the availability of acid neutralizing

minerals and pore water alkalinity .o The availability of a vast utilization area with large

projected utilization .o As a solution to the management of B3 waste (coal

ash).


Lokasi Pemanfaatan Abu Batubara sebagai Penudung

Batuan Berpotensi Asam di Tanjung Bara

Trial Location of Utilization of Coal Ash as a Potential Acid Stone

Screen at Tanjung Bara



Penjelasan

1. Limbah abu batubara yang dihasilkan dari aktivitas PLTU disimpan di TPS Coal Ash Tanjung Bara

2. Saat uji coba dilakukan, limbah abu batubara ditransfer dari lokasi TPS Coal Ash Tanjung Bara ke lokasi pemanfaatan di Pit Jupiter.

3. Tahapan proses uji coba pemanfaatan abu batubara sebagai penudung material batuan berpotensi asam (PAF) adalah sebagai berikut:o Lapisan paling bawah merupakan material

penutup berpotensi asam (PAF) yang dikonfirmasi dengan data analisa geokimia batuan

o Abu batubara dihampar menggunakan dozer di atas material PAF dan dibagi menjadi 4 blok dengan ketebalan yang ditentukan

o Abu batubara kemudian ditutup dengan material penudung yang tidak berpotensi asam (NAF) dengan ketebalan yang ditentukan untuk masing-masing blok

o Material NAF kemudian ditutup dengan lapisan soil dengan ketebalan 1 meter untuk semua blok uji.

o Dilakukan pengeboran untuk pemasangan sensor oksigen dan sensor kadar air untuk pemantauan secara kontinyu

Sebelumnya KPC juga telah memiliki izin pemanfaatan abu batubara yaitu Kep. MENLHK RI No. 907/Menlhk/Setjen/PLB.3/12/2016. Berdasarkan izin tersebut, abu batubara dari proses pembakaran batubara pada fasilitas Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) KPC dapat dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku pembuatan paving block, beton, dan agregat untuk konstruksi pelapis dasar jalan (road base).

Limbah Non B3

Upaya 4R juga dilakukan oleh KPC untuk mengelola limbah non B3, yaitu dengan melakukan upaya pemanfaatan terhadap limbah organik dan anorganik. KPC memiliki fasilitas lengkap dalam melakukan pemanfaatan sampah organik dan keseluruhan sampah organik dikelola dengan baik, antara lain:

1. Pembuatan Kompos KPC memiliki fasilitas composting terpusat di area nursery yang hasilnya dimanfaatkan untuk pembibitan tanaman. Di tahun 2017, KPC telah

Explanation

1. The coal ash waste generated from the steam power plant activities is stored at TPS Tanjung Bara Coal Ash Temporary Disposal Site (TPS).

2. During the trials/testings, coal ash waste was transferred from the Coal Ash Tanjung Bara TPS location to the utilization site at Jupiter Pit .

3. Stages of the process of testing the use of coal ash as a cover of potentially acidic rock material (PAF) are as follows :o The bottom layer is a potentially acidic cover

material (PAF) which is confirmed by rock geochemical analysis data

o Coal ash is laid out using a dozer on PAF material and divided into 4 blocks with specified thickness

o Coal ash is then covered with a non-potentially acidic (NAF) cover material with a specified thickness for each block

o The NAF material is then covered with a layer of soil with a thickness of 1 meter for all test blocks .

o Drilling is carried out for the installation of oxygen sensors and water content sensors for continuous monitoring.

Earlier, KPC also has license on utilization of coal ash namely Kep. MENLHK RI No. 907 / Menlhk / Setjen / PLB.3 / 12/2016. Based on the permit, coal ash from coal combustion process at KPC steam Power Plant (PLTU) facility could be used as substitution of raw material for making paving block, concrete, and aggregate for construction of road base coating.

Non Hazardous (B3) Waste

4R efforts are also undertaken by KPC to manage non-B3 waste, ie by making efforts to utilize organic and inorganic waste. KPC has complete facilities in the utilization of organic waste and all organic waste is managed properly, among others:

1. Compost Making KPC has a centralized composting facility in the nursery area the results of which are used for plant propagation. In 2017, KPC has succeeded in


berhasil memproduksi kompos sebanyak 93,18 ton yang dimanfaatkan untuk pemupukan di area reklamasi. Untuk produksi kompos, KPC memanfaatkan limbah dapur dari jasa catering rekanan KPC serta limbah kertas dari kantor KPC. Jumlah limbah dapur yang dimanfaatkan selama 2017 adalah sebanyak 30,35 ton. Sedangkan jumlah limbah kertas yang dimanfaatkan adalah 10,96 ton. Selain composting di area Nursery, KPC juga memiliki binaan yaitu RKPL (CV Rencana Kedepan Pasti Lancar) yang mengelola Composting Training Center (CTC). Dari kegiatan tersebut, CTC memproduksi kompos untuk kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan reklamasi tambang KPC. Selama tahun 2017, KPC mengambil sebanyak 55 ton kompos dari CTC sesuai purchase order yang tercatat. Khusus untuk sampah organik yang dikelola di Composting Training Center (CTC), hasil dari composting-nya dimanfaatkan untuk kegiatan reklamasi tambang.

2. Pemanfaatan Palet Kayu BekasSelain composting, KPC juga melakukan pemanfaatan palet kayu bekas untuk digunakan dalam pengiriman limbah dengan kemasan drum. Sebanyak 790 pcs palet kayu bekas telah dimanfaatkan oleh KPC selama periode Januari hingga Desember 2017.

3. Pemanfaatan Ban BekasKPC memanfaatkan ban bekas sebagai drop structure di area reklamasi. Di tahun 2017, jumlah total ban bekas yang dimanfaatkan sebanyak 1.579 each terdiri dari 659 each di areal penambangan KPC, 669 each di areal penambangan PT PAMA, 180 each di di areal penambangan PT Thiess, dan 71 each di areal penambangan Bengalon.

4. Pemanfaatan Cutting Edge BekasSelain memanfaatkan ban bekas, pemanfaatan limbah anorganik lainnya yaitu cutting edge bekas untuk digunakan kembali sebagai cutting edge untuk unit Grader 24 Series, disebut cutting edge rejoint. Di tahun 2017, KPC telah melakukan reuse cutting edge sebanyak 444 buah. Sebagai informasi tambahan, bahwa untuk 1 unit Grader 24 Series diperlukan 6 buah cutting edge rejoint.

Limbah non-B3 yang tidak bisa dimanfaatkan dibuang ke areal TPA atau rubbish tip yang dibangun dengan

producing compost of 93.18 tons which is used for fertilization in the reclamation area. For compost production, KPC utilizes kitchen waste from KPC catering services as well as waste paper from KPC offices. The amount of kitchen waste utilized during 2017 was 30.35 tons. While the amount of waste paper used is 10.96 tons. In addition to composting in the Nursery area, KPC also has a pilot company CV- RKPL (Rencana Ke Depan Pasti Lancar) that manages a Composting Training Center (CTC). From these activities, CTC produces compost which is then used for KPC mining reclamation activities. During 2017, KPC took as much as 55 tons of compost from CTC according to the recorded purchase order. Especially for organic waste managed at the CTC, the results of its composting is used for mining reclamation activities.

2. Utilization of Used Wood Pallets In addition to composting, KPC also utilizes used wood pallets to be used in the delivery of waste with drum packaging. A total of 790 pcs of used wooden pallets have been utilized by KPC during the period of January to December 2017.

3. Utilization of Used Tires KPC utilizes used tires as a drop structure in the reclamation area. In 2017, the total number of used tires utilized was 1,579 each consisting of 659 each in the KPC mining area, 669 each in the mining area of PT PAMA, 180 each in the PT Thiess mining area and 71 each in the Bengalon mining area.

4. Utilization of Used Cutting Edge In addition to utilizing used tires, the utilization of other inorganic waste that is used cutting edge for reuse as cutting edge for 24 Series Grader unit, called cutting edge rejoint. In 2017, KPC has reused cutting edge of 444 pieces. As additional information, that for 1 unit of Grader 24 Series required 6 pieces of cutting edge rejoint.

Non-B3 waste that can not be utilized is discharged into TPA or rubbish tip area built with trench system (ditch).




sistem trench (parit). Desain TPA dilengkapi dengan lapisan lempung terkompaksi (compacted clay) untuk mencegah rembesan air lindi dari sampah ke dalam air tanah. Penimbunan sampah dilakukan setelah trench penuh dalam satu baris dan ditutup dengan batuan penutup (overburden). Revegetasi dilakukan setelah seluruh area trench tertutupi oleh overburden yang dilanjutkan penutupan dengan lapisan tanah pucuk (top soil). Selama tahun 2017, jumlah limbah non-B3 yang dibuang ke TPA sebanyak 9.045,2 m3.

The TPA design is equipped with a compacted clay layer to prevent seepage of leached water from waste into the ground water. Garbage dumping is done after full trench in one line and covered with overburden. Revegetation is done after the entire trench area is covered by overburden followed by a top soil cover. During 2017, the amount of non-B3 waste disposed to the landfill was 9,045.2 m3.

.

1.579each

di areal penambanganin mining site

Sepanjang 2017 jumlah ban bekas yang dimanfaatkanDuring 2017, utilization of used tires amounting to


Arutmin

Hidrokarbon dan Limbah B3

Pengelolaan bahan hidrokarbon dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan salah satu aspek lingkungan yang juga menjadi perhatian dan terus dilakukan pengelolaannya oleh Arutmin untuk menjaga kualitas lingkungan.

Jenis B3 yang digunakan dan dihasilkan limbahnya antara lain adalah solar bekas, oli bekas, pelumas bekas, filter dan majun terkontaminasi, serta baterai bekas dari kegiatan operasional, perbaikan dan perawatan unit operasional di bengkel-bengkel kerja. Limbah B3 yang dihasilkan ditampung dan disimpan sementara pada gudang tempat penyimpanan sementara yang telah memiliki ijin dari pemerintah sebelum diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki ijin untuk mengangkut dan mengelola lebih lanjut limbah B3 tersebut. Pengelolaan limbah B3 dilaporkan secara rutin setiap triwulan kepada instansi yang berwenang (Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Lingkungan Hidup Daerah).

Sarana-sarana pendukung dan upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam pengelolaan limbah B3 adalah dengan membuat tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) di lingkungan kerja yang berkaitan dengan pengelolaan bengkel, pembuatan sarana oil trap, sediment pond, saluran penirisan di sekeliling bengkel, gudang penyimpanan sementara serta menyediakan bahan penyerap dan alat penanggulangan jika terdapat tumpahan seperti adsorbent, oil boom dan lainnya.

Semua Limbah B3 yang dihasilkan 100 persen dikelola dengan cara disimpan terlebih dulu di tempat penyimpanan sementara (TPS B3) dalam batas waktu sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku sebelum diserahkan kepada pihak pengangkut dan pengelola yang telah memiliki izin dari Kementerian/ Badan Lingkungan Hidup. Semua TPS B3 yang dikelola oleh Arutmin telah memiliki izin dari Pemerintah Daerah setempat dimana masing-masing tambang dan terminal khusus beroperasi.

Arutmin

Hydrocarbons and B3 Wastes

Management of hydrocarbon and hazardous and toxic materials (B3) is one aspect of the environment that is also a concern and continues to be managed by Arutmin to maintain the quality of the environment.

The type of B3 used and the resulting waste are used diesel fuel, used oil, used lubricants, filters and contaminated majun, and used batteries from operational activities, repair and maintenance of operational units in workshops. The resulting B3 waste is temporarily stored in a warehouse in temporary storage which has a government license before it is handed over to a licensed third party to transport and further manage the B3 waste. The management of B3 waste is reported on a quarterly basis to the authorized institution (Ministry of Environment and Regional Environment Agency).

The supporting facilities and efforts that have been made by the company in the management of B3 waste are done by making temporary storage place of B3 waste and applying Standard Operating Procedures (SOP) in the work environment related to workshop management, making of oil trap facility, sediment pool, draining channels around the workshop, temporary storage shed as well as providing absorbent materials and handling tools in case of spills such as adsorbent, oil boom and others.Arutmin melakukan serangkaian inovasi dalam mengelola limbah B3, yakni:

100 percent of all B3 Wastes produced are managed by storing them in temporary storage ( B3-TPS) within the time limit in accordance with the provisions of prevailing laws before they are handed over to the transporters and managing companies licensed by the Ministry / Environment Agency. All B3 TPS managed by Arutmin have licenses from the Local Government where each of the mines and special terminals operate.




Jenis Limbah B3 Masuk Keluar Sisa

Saldo Awal Timbulan Pemanfaatan Pengolahan Pengiriman Saldo Akhir

Oli bekas 2 1.152,6 0 0 1.124 28,6

Aki bekas 0,04 22,9 0 0 22,1 0,8

Filter bekas 0,2 131,5 0 0 129,4 2,1

Pelumas bekas 0 0,18 0 0 0,18 0

Majun terkontaminasi 0,4 145,4 0 0 139,8 5,6

Sampah terkontaminasi 0 23,1 0 0 23,1 0

Hose terkontaminasi 0 8 0 0 8 0

Tanah terkontaminasi 0 0,6 0 0 0,6 0

Lampu TL bekas 0 0 0 0 0 0

Total Limbah B3 2,64 1.484,3 0 0 1.447,2 37,1

Pengelolaan Limbah Non-B3 Arutmin

Upaya yang dilakukan oleh Arutmin untuk mengelola limbah non B3, yaitu dengan melakukan upaya pemanfaatan terhadap limbah organik dan anorganik.

Upaya yang dilakukan Arutmin dalam mengelolan limbah Non-B3 meliputi:

1. Pengurangan penggunaan air minum kemasan @ 600 ml.Penggunaan air minum kemasan dapat meningkatkan limbah non-B3 berupa kemasan plastik jenis PET yang dihasilkan. Pengurangan penggunaan air kemasan berarti sampah plastik yang dihasilkan juga berkurang drastis.

2. Pembuatan KomposSelama tahun 2017, sekitar 8.725 kg sampah organik yang berasal dari Kantin yang menyiapkan makanan untuk rata rata sekitar 52 penghuni mess. Sampah organik tersebut di jadikan kompos untuk digunakan di lahan reklamasi.

3. Pengurangan penggunaan kertasUpaya meningkatkan kesadaran karyawan dalam penggurangan penggunaan kertas (paperless) dilakukan dan selama tahun 2017 sebanyak kurang lebih 94 rim. Jumlah tersebut jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya sebesar 113 rim.

Arutmin Non-B3 Waste Management

Efforts made by Arutmin to manage non-B3 waste, is namely by utilization of organic and inorganic wastes.

Arutmin’s efforts in managing Non-B3 waste include:

1. Reduction of use of 600 ml drinking water bottles .Use of bottled drinking water may increase non-B3 waste in the form of PET plastic packaging produced. Reduction in the use of bottled water means that the resulting plastic waste is also drastically reduced.

2. Compost Making During the year 2017, about 8,725 kg of organic waste derived from the Canteen that prepares food for an average of about 52 residents of the guesthouse/mess. The organic waste is made into compost for use in reclamation.

3. Reduction of Paper Usage Efforts to raise the awareness of employees in reducing paper usage (paperless) were conducted and during the year 2017, approximately 94 reams were used. The number is considerably less than the previous year of 113 reams.

Neraca Limbah B3 Arutmin Tahun 2017 (dalam satuan ton)

Sepanjang tahun 2017, jumlah limbah B3 yang dihasilkan dari seluruh lokasi operasional Arutmin sebagai berikut:

Throughout 2017, the amount of B3 waste generated from all Arutmin operational locations as following:


Reklamasi dan Rehabilitasi Pasca Tambang

Perubahan bentang alam dan pelanggaran komitmen perusahaan pertambangan untuk mengembalikan fungsinya sebagai sumber kehidupan masyarakat merupakan isu hangat di setiap pemberitaan sektor pertambangan. Isu dan citra negatif tersebut terjadi karena pelaku pertambangan tidak melaksanakan proses penambangan yang sesuai dengan dokumen lingkungan (AMDAL dan Rencana Reklamasi) dan rencana pascatambang (RPT). Pada akhirnya BUMI sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia yang bertanggung jawab memiliki kontribusi untuk memperbaiki citra pertambangan dan menepis isu kebobrokan program reklamasi sektor pertambangan melalui arahan kebijakan reklamasi kepada kedua unit bisnisnya.

Reklamasi Lahan KPC (G4-EN13) (G4-MM1) (G4-MM2)

Sampai akhir tahun 2017, KPC telah melaksanakan penatagunaan lahan dan revegetasi area reklamasi pada lahan bekas tambang sebesar 33,43% dari total area penambangan seluas 25.659,2 ha. Reklamasi yang telah dilakukan sebagian besar adalah reklamasi normal atau rehabilitasi sebagai upaya pengembalian fungsi alam dan ekosistemnya. Untuk menjamin fungsi jangka panjangnya, KPC melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan. Tidak hanya pemantauan terhadap kondisi flora, pun dilakukan pada perkembangan fauna khususnya mamalia sebagai kelas teratas rantai makanan. Hasil pemantauan yang dilakukan pada tahun 2017 tertuang pada rangkuman berikut.

Post-Mining Reclamation and Rehabilitation

Changing landscapes and violating the commitment of mining companies to restore their function as a source of community life is a hot issue in every news/reporting of the mining sector. These negative issues and images occur because mining actors do not carry out mining processes in accordance with environmental documents (AMDAL and Reclamation Plan) and post-mining plans (RPTs). In the end BUMI as a responsible world-class mining company contributes to improving the image of mining and dismiss the issue of deplorable mining sector reclamation programs through the direction of reclamation policy to both business units.

KPC Land Reclamation (G4-EN13) (G4-MM1) (G4-MM2)

Until the end of 2017, KPC has conducted land stewardship and revegetation of reclamation area on former mining land by 33.43% from the total mining area 25,659.2 ha. The reclamation mostly done were normal reclamation or rehabilitation as an effort to restore the function of nature and its ecosystem. To ensure its long-term function, KPC conducts ongoing/continuous monitoring and evaluation. Not only monitoring the condition of flora, but also on the development of fauna, especially mammals as the top class in the food chain. The results of monitoring conducted in 2017 are contained in the following ;

KPC - 01

KPC - 02

KPC - 03

KPC - 04

KPC - 05

KPC - 06

KPC - 07

KPC - 08

KPC - 09

KPC - 10

KPC - 11

KPC - 12

KPC - 13

KPC - 14

KPC - 15

KPC - 16

0 50

19

18

196

153

100 150 150 200

Plot

Pen

gam

atan

Veg

etas

i

Nilai Jumlah

Jumlah Jenis Jumlah IndividuGra�ik Jumlah Jenis & Individu

16

14

11

51

48

82

1061

1055

15104

2477

2058

1644

1662

1045

1162

1132

751

Keanekaragaman Flora Reklamasi Usia 1 – 16 tahun / Reclamation Flora Variety Ages 1 - 16 years




Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Lokasi Pengamatan

Identifikasi BN PL AB MN D2 TP HT D4 GH

Monyet Ekor Panjang Macaca fascicularis Cerchopithecidae L, CT

Monyet Beruk Macaca nemestrina Cerchopithecidae L, CT

Rusa Sambar Rusa unicolor Cervidae J, CT

Kijang Muncak Muntiacus Muntjac Cervidae J, CT

Owa Kalawat Hyolbates muelleri Hylobatidae S

Landak Raya Hystrix brachyura Hysticidae CT

Orangutan Pongo pygmaeus morio Pongidae L, CT, Sr

Bajing Kelapa Callosciriud notatus Sciuridae L, CT

Bajing bancirot Sundasciriurus tenuis Sciuridae L

Babi berjenggot Sus barbatus Suidae J, CT

Pelanduk napu Tragulus napu Tragulidae J, CT

Tupai tercat Tupaia picta Tupaiidae L, CT

Beruang Madu Helarctos malayanus Ursidae CT

Tenggalung Malaya Viverra tangalunga Viveriidae L

Total 7 4 5 7 5 7 4 3 5

Lokasi BN Bendii PL Pelikan AB AB East MN Mentari D2 D2 Surya/Arboretum TP Taman Payau HT Hatari D4 D4 Valley GH Gajah Hitam Identifikasi L Pengamatan Langsung CT Camera Trap J Jejak Kaki atau Cakaran Sr Sarang S Suara

Keanekaragaman Fauna Mamalia Reklamasi Usia 1 -16 tahun

Variety of Mammal Fauna Reclamation Age 1-16 years

Keanekaragaman Avifauna Reklamasi Usia 1 -16 tahunAvifauna Reclamation Diversity Ages 1-16 years

60

10

1924

3034 35

3943

45 46 47 474750

52 53 54

50

40

30

20

10

01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7

Tota

l Spe

sies

/ Sp

ecie

s

Lembar Pengamatan Jenis Burung / Bird Type Observation Sheet

Kurva Keanekaragaman Jenis Burung / Curve of Bird Species Diversity

6045

4035

5

14

24

47

3025201510

5

Jum

lah

Jeni

s Bu

rung

/ N

umbe

r of B

irds

Umur Tanaman / Plant Age

1 - 3 Tahun 4 - 6 Tahun 7 - 9 Tahun > 10 Tahun

Keanekaragamaan Jenis Burung pada Setiap UmurThe Different Types of Birds at Any Age

KRPT PT KPC Tahun 2017


Disimpulkan bahwa kawasan rehabilitasi dan revegetasi KPC secara umum telah dimanfaatkan bagi sebagian jenis-jenis satwa liar. Keragaman flora dan fauna relatif tinggi, namun jumlah tersebut dapat bertambah maupun berkurang menyesuaikan dengan perubahan kondisi lingkungan yang terjadi di dalam kawasan pertambangan.

Rehabilitasi Lahan Arutmin (G4-EN13)

Sampai dengan akhir tahun 2017 total luas lahan yang telah dibuka untuk kegiatan penambangan dan fasilitas pendukungnya mencapai kurang lebih 14.891 ha. Dari total luas lahan terganggu tersebut, hingga akhir 2017 seluas kurang lebih 7.209 ha lahan telah ditata kembali dan kurang lebih 5.792 ha telah ditanami. Rasio lahan yang telah ditata terhadap luas bukaan lahan kumulatif mencapai 48% sedangkan rasio lahan yang telah direvegetasi terhadap total luas bukaan adalah 39%.

Selama tahun 2017, kegiatan rehabilitasi lahan di seluruh lokasi tambang meliputi kegiatan penataan lahan seluas 744,6 ha dan revegetasi seluas 777,5 ha.

Kinerja rehabilitasi lahan pada tahun 2017 tersebut lebih rendah dari rencana dikarenakan masih belum berjalannya kegiatan reklamasi dengan optimal pada areal-areal yang sebelumnya sempat tertunda reklamasinya di Tambang Satui dan Senakin. Selain itu curah hujan yang cukup tinggi selama tahun 2017 di Kalimantan juga mempengaruhi kinerja reklamasi.

Kinerja rehabilitasi lahan yang sangat baik, yang dilaksanakan Arutmin dari tahun ke tahun Nampak pada grafik di bawah ini

It was concluded that KPC’s rehabilitation and revitalization area had generally been utilized for wildlife species. The diversity of flora and fauna is relatively high, but the number could increase or decrease in accordance with changes in environmental conditions occurring within the mining area.

Arutmin Land Rehabilitation (G4-EN13)

Until the end of 2017 the total land area that had been opened for mining activities and supporting facilities reached approximately 14,891 hectares (ha). Of the total area of disturbed land, until the end of 2017 an area of approximately 7,209 ha of land had been restructured and approximately 5,792 ha had been planted. The ratio of land that has been restructured against cumulative land clearance reached 48% while the ratio of revegetated land over total opened space is 39%.

During 2017, land rehabilitation activities at all mine sites covered 744.6 ha of land management and revegetation of 777.5 ha.

The land rehabilitation performance in 2017 was lower than planned due to reclamation activities that were not optimally conducted in the previously delayed reclamation areas in Satui and Senakin Mines. In addition, high rainfall during 2017 in Kalimantan also affected the reclamation performance.

Excellent land rehabilitation performance, implemented by Arutmin from year to year can be seen in the graph below


16,000 5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

Thou

sand

s tr

ee

hect

are(

s)

Kinerja Reklamasi Kumulatif / Cumulative Reclamation Performance

14,000

12,000

12,000

8,000

6,000

4,000

2,000

20122011

Pembukaan Lahan haLand Opening

Penataan Lahan haLand Arrangement

2013 2014 2015 2016 2017

PenanamanPlanting

Jumlah PohonNumber of Trees



Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Sebagian wilayah operasi unit bisnis BUMI bersinggungan langsung dengan kehidupan alam. Di wilayah Kalimantan Timur, KPC berbatasan tidak langsung dengan Taman Nasional Kutai yang dibatasi oleh Sungai Sangatta. Maka dari itu, kami senantiasa berupaya mendata dan menyelamatkan semua jenis spesies alam demi melestarikan keanekaragaman hayati.

Pengelolaan flora dan fauna darat dilakukan melalui program biodiversity (keanekaragaman hayati), yaitu dengan cara pemantauan flora dan fauna baik sebelum pembukaan tambang secara sampling maupun pada daerah yang telah di reklamasi. SOP (Standard Operational Procedure) Keanekaragaman hayati telah diterapkan menjadi panduan dalam menetapkan tingkat keberhasilan suatu daerah reklamasi.

Pengelolaan biota perairan dilakukan dengan cara penelitian dan survei di sungai-sungai di wilayah Sangatta dan Bengalon setiap dua tahun, dan akan dilakukan kembali pada tahun 2018. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui keragaman jenis ikan yang ada di Sungai Sangatta dan Bengalon, sejak dari hulu sungai yang belum mendapat pengaruh kegiatan penambangan hingga ke muara sungai.

Adapun Arutmin berhasil melaksanakan sejumlah upaya pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah operasionalnya sebagai berikut:

1. Pelestarian Rusa Sambar

Seperti tambang Senakin dan NPLCT, tambang Asam-asam sejak awal tahun 2017 lalu juga melakukan program penangkaran rusa Sambar (Cervus unicolor) yang bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Program pelestarian rusa sambar ini dilakukan dengan berkerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan melalui izin penangkaran satwa liar Nomor SK. 974/BKSDAKalsel-1.4.1/2017. Penangkaran rusa Sambar Tambang Asam-asam telah menangkarkan seekor jantan dan seekor betina berumur sekitar 6 tahun serta seekor anak rusa betina berumur 3 tahun dan seekor anak rusa betina berumur 10 bulan. Dengan demikian sampai dengan akhir tahun 2017 Arutmin telah melakukan program penangkaran rusa sambar sebanyak 20 ekor, dengan rincian 4 ekor di tambang Asamasam, 4 ekor di tambang Senakin dan 12 ekor di NPLCT.

Conservation of Biodiversity

Sebagian wilayah operasi unit bisnis BUMI Some of the BUMI business unit operating area directly intersects with nature. In East Kalimantan, KPC borders indirectly with Kutai National Park which is bordered by the Sangatta River. Therefore, we always try to record and save all kinds of natural species in order to preserve biodiversity.

Management of terrestrial flora and fauna is carried out through biodiversity programs, ie by monitoring flora and fauna in sampling before the mine opening and in the reclaimed area. The Biodiversity SOP (Standard Operational Procedure) has been applied as a guide in determining the success rate of a reclamation area.

The management of aquatic biota is conducted by research and survey in the rivers in Sangatta and Bengalon region every two years, and will be done again in 2018. It is intended to know the diversity of the fish species in Sangatta and Bengalon Rivers, from upstream which has not been affected by mining activities up to the mouth of the river.

Arutmin has successfully implemented a number of conservation biodiversity efforts in its operational areas as follows:

1. Preservation of Sambar Deer Like the Senakin and NPLCT mines, the Asam-asam mine since early 2017 has also conducted a Sambar (Cervus unicolor) deer breeding program that aims to contribute to biodiversity conservation. This Sambar deer conservation program is conducted in cooperation with Natural Resources Conservation Center (BKSDA) of South Kalimantan Province through the permit of wildlife breeding Number SK. 974 / BKSDAKalsel-1.4.1 / 2017. In the Asam-asam mine breeds a male and a female Sambar deer of about 6 years old and a young 3-year-old female deer and a young 10-month-old female deer. Thus, until the end of 2017 Arutmin has 20 sambar deer from the captive breeding program, with 4 deer in Asam-asam mine, 4 in Senakin mine and 12 in NPLCT.


2. Integrated Farming System (IFS)

Arutmin memulai program integrated farming sistem di lokasi tambang Asam-asam pada tahun 2016 lalu. Sistem pertanian terintegrasi ini dimulai dilakukan pada lahan bekas tambang seluas kurang lebih 30 hektar yang meliputi beberapa zona seperti zona peternakan, zona pertanian, pembibitan tanaman dan lahan revegetasi tanaman cepat tumbuh dan tanaman lokal. Pada zona peternakan pada tahun 2016 diternakan sebanyak 10 ekor sapi yang pada tahun 2017 lalu berkembang biak menjadi 18 ekor sapi.

Selain itu juga dilakukan pemanfaatan kotoran sapi untuk pemenuhan sebagian keperluan energi dan bahan pembuatan pupuk. Kotoran sapi dimasukkan kedalam bak inlet biogas untuk dihancurkan dan diaduk agar mempermudah proses fermentasi oleh bakteri metanogenetik. Kotoran selanjutkan dialirkan melalu pipa inlet ke kubah digester dan merupakan penampungan gas hasil fermentasi bakteri metanogenetik. Proses ini terjadi selama kurang lebih 3 - 7 hari dan menghasilkan gas metana secara terus menerus selama kurang lebih 6 bulan. Limbah padat yang keluar dari bak outlet di tampung di slurry pit dan dapat diolah menjadi pupuk. Gas metana yang dihasilkan digunakan untuk penerangan dan keperluan memasak di areal IFS.

Dalam rangka menunjang kebutuhan pakan ternak, dilakukan penanaman rumput King grass dan Setaria. Selama tahun 2017, kunjungan siswa SMA pada lokasi IFS khususnya lokasi biogas memberikan pembelajaran bagi generasi muda setempat. Sedangkan zona pertanian diperuntukkan untuk tanaman semusim yang coba untuk dibudidayakan di lahan bekas tambang seperti tanaman jagung dan kacang. Tempat pembibitan tanaman seluas kurang lebih 2 hektar diperuntukan sebagai lokasi persemaian dan aklimatisasi tanaman lokal seperti jenis meranti dan buah-buahan yang nantinya akan di sisipkan di antara tanaman cepat tumbuh seperti Sengon dan Trembesi.

3. Rehabilitasi DAS

Selain melakukan reklamasi lahan bekas tambang, Arutmin juga melakukan rehabilitasi lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) di luar wilayah konsesi sebagai salah satu bentuk pemenuhan kewajiban bagi

2. Integrated Farming System (IFS) Arutmin started on an integrated farming system program at the Asam-asam mine site in 2016. This integrated farming system was initiated on 30 hectares of ex-mining land covering several zones such as livestock zones, agricultural zones, plant nurseries and revegetation of fast-growing crops and local crops. In the livestock zone in 2016, 10 cows were reared and by 2017 bred to 18 heads of cattle. In addition, cow manure is also used to fulfill part of energy needs and for fertilizer production. Cow manure is put into the biogas inlet tub to be crushed and stirred to facilitate the fermentation process by methanogenetic bacteria. The manure continues through the inlet pipe to the digester dome which is a gas reservoir for the product of fermentation by metanogenetic bacteria. This process occurs for about 3 - 7 days and produces methane gas continuously for about 6 months. Solid waste that comes out of the tub outlet is contained in the slurry pit and can be processed into fertilizer. The resulting methane gas is used for lighting and cooking purposes in the IFS area. In order to support the needs of animal feed, grass planting of King grass and Setaria was done. During 2017, high school student visits at IFS locations, especially biogas locations, provided learning for the local young generation. While the agricultural zone is designated for seasonal crops on trial to be cultivated in the ex-mining land such as corn and bean crops. Plant nurseries covering an area of approximately 2 hectares was intended as a nursery location and acclimatization of local plants such as species of meranti and fruits that will be inserted among fast growing plants such as Sengon and Trembesi.

3. Watershed Rehabilitation (DAS) In addition to reclamation of ex-mining land, Arutmin also conducts the rehabilitation of DAS outside the concession area as a form of fulfillment of obligations for holders of Forest License (IPPKH)




pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.89/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016. Hingga akhir tahun 2017 lalu Arutmin telah melakukan penanaman di areal-areal kritis dalam rangka rehabilitasi DAS seluas kurang lebih 85 hektar. Areal rehabilitasi DAS tersebut terletak di Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu untuk proses penanaman selanjutnya, Arutmin juga telah menyusun rancangan teknis penanaman tambahan seluas 275 hektar yang juga telah disetujui oleh Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Barito dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

in accordance with Minister of Environment and Forestry Regulation of the Republic of Indonesia Number P. 89 / MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 11/2016. Until the end of 2017, Arutmin had planted in critical areas for the purpose of rehabilitation of approximately 85 hectares of DAS/watersheds. The watershed rehabilitation area is located in Tanah Laut and Tanah Bumbu District of South Kalimantan Province. In addition to the subsequent planting process, Arutmin has also drafted a technical design to plant in an additional 275 hectares that has also been approved by the Barito Forest Management and Protection Center (BPDASHL) and the Provincial Forestry Office of South Kalimantan.




BUMI terus membuat kemajuan yang signifikan dalam memperkuat keberlanjutan kegiatan Kami, BUMI pun menerapkan arahan kepada KPC dan Arutmin berbagai program keberlanjutan masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. BUMI kian menyadari bahwa keberadaan Kami di tengah-tengah masyarakat berada dalam posisi strategis untuk menyebarkan dampak-dampak positif.

BUMI continues to make significant progress in strengthening the sustainability of our activities, BUMI also implements directives to KPC and Arutmin community sustainability programs that focus on empowering and improving people’s welfare. BUMI is increasingly aware that our presence in the com-munity is in a strategic position to spread positive impacts.



BUMI senantiasa turut berkontribusi pada usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) dan lingkungan, yang memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi operasional yang Kami nilai sebagai pemangku kepentingan utama.

Komitmen BUMI dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terus berjalan sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun, dan ikut mendukung Peraturan Presiden (Perpres) No. 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs). Perpres tersebut juga merupakan komitmen agar pelaksanaan dan pencapaian SDGs dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak. Laporan ini tetap mengacu kepada pilar-pilar SDGs dan dipadukan dalam setiap kegiatan SDGs BUMI dan unit bisnis, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI) yaitu People, Planet, Prosperity, Partnership dan Peace.

Kegiatan SDGs ini dikembangkan menjadi serangaian program yang berkelanjutan dan diimplementasikan oleh KPC dan AI sesuai dengan acuan dalam ISO 26000.

Tujuh program itu adalah pengembangan agribisnis, pengembangan usaha kecil dan menengah, peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat, kesehatan, pendidikan dan pelatihan, infrastruktur serta pelestarian alam dan budaya. Program ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan dalam mendukung proses penambangan yang ada di KPC dan AI termasuk melakukan reklamasi pasca tambang dan memberdayakan masyarakat sekitar. Tujuan akhir dari implementasi kegiatan SDGs di BUMI dan unit bisnis KPC dan AI adalah terbentuknya masyarakat mandiri yang berkelanjutan (Developing Self-Sustained Society).

BUMI always contributes to the joint effort to improve the welfare of the community. This is realized through the implementation of social responsibility (CSR) and the environment, which benefits communities around the operational sites that we value as key stakeholders.

BUMI’s commitment in carrying out corporate social and environmental responsibilities continues to run in accordance with the strategic plan that has been developed, and supports the Presidential Regulation (Perpres) no. 59 of 2017 on the Implementation of the Achievement of Sustainable Development Goals (SDGs). The Presidential Regulation is also a commitment to the implementation and achievement of SDGs implemented in a participatory manner by involving all parties. This report still refers to the pillars of the SDGs and is integrated into every BUMI and business unit SDG activity, PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (AI), namely People, Planet, Prosperity, Partnership and Peace.

These SDG activities were developed into a series of sustainable programs implemented by KPC and AI in accordance with the reference in ISO 26000.

The seven programs are agribusiness development, small and medium enterprise development, capacity building for government and community institutions, health, education and training, infrastructure and nature and culture preservation. This program is a continuous activity in supporting mining processes in KPC and AI including post-mining reclamation and empowering the surrounding community. The ultimate goal of implementing SDG activities in BUMI and KPC and AI business units is the establishment of a self-sustained society (Developing Self-Sustained Society).

Total realisasi dana CSR KPC dan Arutmin pada tahun 2017

JutaMillion

Total realization of CSR funds KPC and Arutmin in 2017

US$ 5




Seiring dengan pertumbuhan, realisasi dana CSR KPC untuk membiayai pelaksanaan berbagai program dan kegiatan juga mengalami peningkatan. Total realisasi dana CSR pada tahun 2017 mencapai Rp 67.441.393.892 (USD 5 juta). Catatan menggembirakan juga diraih oleh Arutmin yang pada tahun 2017 berhasil merealisasikan dana CSR sebesar Rp 6.316.034.909 (USD 468.261). Sebuah catatan membanggakan yang diraih unit bisnis Kami demi Kalimantan yang lebih sejahtera.

Berbagai inovasi program CSR tahun 2017 yang mengacu pada standar internasional, yakni ISO 26000 khususnya Pelibatan dan Pembangunan Masyarakat dalam menyusun prioritas program pemberdayaan masyarakat. Kami pun mengadopsi pendekatan Organisasi Kerjasama Pembangunan dan Ekonomi (OECD) yang memiliki prinsip bahwa investasi sosial memiliki tujuan untuk memperkuat hubungan saling percaya antara Perusahaan dengan masyarakat. Inovasi program CSR yang dilakukan KPC membuahkan penghargaan lewat diterimanya 14 penghargaan dari ajang Indonesia CSR Award 2017. Ajang ini tidak hanya menilai kinerja kegiatan pengembangan masyarakat sekitar, tetapi juga kegiatan operasional Perusahaan seperti kinerja lingkungan dan penerapan Hak Asasi Manusia.

Penghargaan tersebut tidak lepas dari sinergi yang luar biasa antara Perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat sekitar, kontraktor dan pemasok, serta seluruh pemangku kepentingan yang memberikan dukungan terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Kami berharap sinergi yang baik itu dapatterus bertahan serta berkelanjutan di masa yang akan datang.

BUMI pun senantiasa berupaya untuk mengurangi terjadinya dampak negatif bagi masyarakat sekitar akibat operasi bisnis, terutama masyarakat di sekitar wilayah operasi KPC dan Arutmin. Kami telah melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) untuk melihat dimana saja risiko yang mungkin dapat terjadi yang dapat merugikan masyarakat.

Along with growth, the realization of CSR KPC funds to finance the implementation of various programs and activities also increased. Total realization of CSR funds in 2017 reached Rp 67,441,393,892 (USD 5 million). An exhilarating record is also achieved by Arutmin which in 2017 successfully realized CSR funds amounting to Rp 6,316,034,909 (USD 468,261). A proud note our business unit achieved is for the sake of a more prosperous Kalimantan.

The various innovations of CSR programs in 2017 refer to the international standard, namely ISO 26000, especially the Involvement and Community Development in preparing the priority of the community empowerment program. We have adopted the approach of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which has the principle that social investment has a goal to strengthen the relationship of trust between the Company and society. Innovation of CSR programs conducted by KPC led to the recognition of 14 awards from the Indonesian CSR Award 2017. This event not only assesses the performance of surrounding community development activities, but also the Company’s operational activities such as environmental performance and human rights application.

he award is inseparable from the extraordinary synergy between the Company, local government, local communities, contractors and suppliers, as well as all stakeholders who support the continuity of the company’s operations. We hope that good synergy will continue to be maintained and sustainable in the future.

BUMI has always strived to reduce the negative impacts on the surrounding community due to business operations, especially the communities around KPC and Arutmin operating areas. We have carried out an environmental impact assessment (AMDAL) to see where possible risks might harm people.

PenghargaanAccolade14 CSR Award

2017

INDONESIA


BUMI Kian Kokohkan Semangat Kemandirian Wilayah (G4-SO1) (G4-EC7) (G4-EC8)

Sejumlah harapan muncul dari otonomi daerah yang harus terlaksana pada pergantian tahun yang segera menjelang. Lepasnya pendekatan sentralistik diharapkan dapat memacu kreativitas daerah, meningkatnya daya inovasi, mengasah kepekaan terhadap permasalahan lokal, meningkatnya transparansi dan demokratisasi, serta sederet harapan mulia lainnya yang menunjang kemandirian daerah. BUMI hadir untuk membantu mewujudkan wilayah yang mandiri yang mampu mensejahterakan masyarakatnya secara swadaya.

Membangun kemandirian masyarakat di wilayah operasi pertambangan bukanlah hal yang sederhana, dibutuhkan komitmen dari Perusahaan untuk menjaga keseimbangan yang seiring dan sejalan selaras dengan fungsi-fungsi sosial dan karakteristik sosial masyarakat demi terwujudnya pembangunan yang berkesinambungan. Untuk mencapai cita-cita masyarakat yang mandiri, secara konseptual, arahan dan komitmen BUMI dalam membangun kemandirian daerah kepada unit bisnisnya senantiasa mengacu kepada kaidah-kaidah perencanaan strategis, manajemen dan evaluasi strategis dalam rangka mengelola dan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki daerah.

Dalam menjaga keselarasan dengan pemerintah, Kami mengacu pada sejumlah aturan yaitu UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, PP no.72 tahun 2005 tentang Desa yang kemudian diperkuat dengan UU no 6 tahun 2014 Permendagri no.39 tahun 2010 dan sejumlah acuan lainnya yang terkait. Kedua unit bisnis Kami pun senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Pelaksanaan program CSR KPC dilakukan oleh Divisi ESD (External Affairs and Sustainable Development) selaku pemegang mandat dari Perusahaan.

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang sumberdaya yang tidak terbarukan, strategi perencanaan dan implementasi Program Pengembangan Masyarakat dilakukan berdasarkan isu paska tambang, baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan.

BUMI Increasingly Strengthens Spirit of Regional Independence (G4-SO1) (G4-EC7) (G4-EC8)

A number of expectations arise from regional autonomy that must be done by the following year immediately ahead. The release of the centralistic approach is expected to spur regional creativity, increase innovation power, sharpen sensitivity towards local issues, increase transparency and democratization, as well as a range of other noble hopes that support regional self-reliance. BUMI is present to help realize an independent region that is able to prosper the community independently.

Building on the independence of communities in the area of mining operations is not a simple matter, requiring the Company’s commitment to maintain an equal balance and stability in line with social functions and social characteristics for the sake of the realization of sustainable development . To achieve the goals of an independent community, conceptually, the direction and commitment of BUMI in establishing regional autonomy to its business units always refers to the principles of strategic planning, management and strategic evaluation in order to manage and utilize all the potential resources of the region.

In maintaining harmony with the government, we refer to a number of regulations, namely Law No. 32 of 2004 on Regional Government, PP no.72 of 2005 on Villages which is then reinforced by Law No. 6 of 2014 Permendagri no.39 of 2010 and a number of other related references . Both of our business units also always collaborate with various parties in the implementation of community empowerment programs that are part of corporate social responsibility. The implementation of KPC’s CSR program is carried out by the External Affairs and Sustainable Development Division (ESD) as the mandate holder of the Company. As a company engaged in non-renewable resources, the strategy planning and Community Development Program implementation is based on post mining issues, both economically, socially and environmentally.




Skenario Persiapan Penutupan Operasional Tambang yang Berorientasi pada Masyarakat

Pemanfaatan lahan pascatambang yang telah direklamasi dilakukan untuk mendukung agenda pembangunan daerah. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan KPC kerjasama dengan berbagai pihak. Pemanfaatan yang telah dilakukan saat ini adalah peternakan sapi dan wisata alam yang juga merupakan agenda pembangunan daerah dan nasional. Dalam pelaksanaannya telah banyak pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah, BUMDesa, dan usaha-usaha lain yang ada serta pelibatan para alumni penerima beasiswa KPC, perguruan tinggi, kader dan berbagai pihak lainnya. Adapun skenario paska tambang KPC nampak pada diagram di bawah ini:

Scenario for Community-oriented Mine Closure Preparation

The utilization of post-mining land that has been reclaimed is done to support the regional development agenda. This is a strategy that KPC undertakes in cooperation with various parties. The current utilization is cattle breeding and nature tourism which is also the regional and national development agenda. In the implementation there have been many parties involved, either directly or indirectly, including collaborating and in synergy with the central and local government, village business units (BUMDesa), and other existing efforts and involvement of alumni of KPC scholarship recipients, universities, cadres and various other parties. The KPC post-mining scenario appears in the diagram below:

PENINGKATAN KAPITAL SOSIAL & POLITIKSOCIAL & POLITICAL CAPITAL BUILDING

Peningkatan Kapasitas DesaVillage Capacity Buliding

PENINGKATAN KAPITAL , MANUSIA, FISIKFINANSIAL, DAN BUDAYA

IMPROVEMENT OF CAPITAL, HUMAN, PHYSICAL, FINANCIAL, & CULTURAL

Pengintegrasian Kapital Ekologis(Natural) dengan kapital lainnya

Integration of ecological capital(natural) with other capital

Pemulihan ekologishidrologis dan

tata guna lahanpasca tambang

Hydrologicalecological restoration

and post-mining land use

Pemanfaatan lahan pasca tambang sesuaidengan tataguna lahanpasca tambang yang

memiliki manfaat ekologisosial dan ekonomi

Utilization of post-miningland in acordance with

post-mining land use that hassocial and economic ecological

benefits

KEHIDUPAN MASYARAKATYANG BERKELANJUTAN

DAN MANDIRISUSTAINABLE AND

INDEPENDENTCOMMUNITY’S LIFE

Pilot : pemanfaatan lahan pasca tambang terintegrasiPilot : use of integrated post-mining land

Pemanfaatan lahan pasca tembang terintegrasiUse of integrated post-mining land

Pelepasan lahan pasca tambangRelease of post-mining land

Program Desa MandiriIndependent Village Program

Berkembangnya agen-agenperubahan yang mandiri

Development of IndependentChange Agents

Peningkatan kualitas hidup masyarakatImprovement of community’s life quality

Pengentasan KemiskinanPoverty alleviation

Pemenuhan kebutuhan dasarFulfillment of basic needs

Penguatan ekonomi keluarga dan lokal(tambang dan non-tambang)

Strengthening family & local economics

Penguatan kapasitas masyarakat(tambang dan non-tambang)Community capacity buliding

Perekonomian non-tambangyang kuat dan multisektor

Strong non-maining economyand multi-sector

Program PemerintahGoverment Programme

Program CSR KPCmelalui Forum MSH

CSR KutimProgramme CSR

of KPC through MSHCSR

Program CSRdikelola KPC

CSR Programmemanaged by KPC

Kualitas hidup masyarakatdi atas rata-rata

Community’s life quality is aboveaverage

DESA MANDIRIIndependent Village Programme

Monitoring-evaluasi pra pasca tambang / Monitoring-evaluation of pre post-mining

Pembentukan, peningkatan dan penguatankapasitas YAYASAN CSR KPC

Establishment, improvement and capacity building ofCSR FOUNDATION of KPC

Pengintegrasian dan pemandirianYAYASAN dalam pengelolaan program CSR

Integration and establishment of foundation inCSR programme management

YAYASAN pengelolaan danaCSR KPC secara mandiri

FOUNDATION of fundmanagement CSR of KPC

Independently

WIL

AYAH

DI

LUAR

LA

HAN

PASC

A TA

MBA

NG(4

keca

mat

an te

rdek

at d

enga

n op

eras

i KPC

)

OUTS

IDE

POST

-MIN

ING

LAND

ARE

A(4

subd

istric

s clo

sest

to K

PC o

pera

tions

)

LAHA

N P

ASCA

TAM

BANG

POST

-MIN

ING

LAND

PENINGKATAN KAPITAL , MANUSIA, FISIKFINANSIAL, DAN BUDAYA

IMPROVEMENT OF CAPITAL, HUMAN, PHYSICAL, FINANCIAL, & CULTURAL

Peningkatan kualitas hidup masyarakatImprovement of community’s life quality

Pengentasan KemiskinanPoverty alleviation

Pemenuhan kebutuhan dasarFulfillment of basic needs

Penguatan ekonomi keluarga dan lokal(tambang dan non-tambang)

Strengthening family & local economics

Penguatan kapasitas masyarakat(tambang dan non-tambang)Community capacity buliding

Pengintegrasian Kapital Ekologis(Natural) dengan kapital lainnya

Integration of ecological capital(natural) with other capital

Penguatan Produk unggulan dan peningkatan daya saing daerahStrenghtening the superior products and enhacing the regional competitiveness

Sinergitas dengan RT/RW dam Ranstra DaerahSynergy with RT/RW and Regional Strategic Plan

PENINGKATAN KAPITAL SOSIAL & POLITIKSOCIAL & POLITICAL CAPITAL BUILDING

Peningkatan Kapasitas DesaVillage Capacity Buliding


Dalam pelaksanaannya, selain berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam mendukung implementasi rencana pembangunannya, KPC juga melakukan koordinasi dan sinergi program dengan pemerintahan terkait diantaranya BAPPEDA, BLH, BPMPD, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Peridustrian, dan SKPD terkait lainnya. Program kolaborasi ini dilakukan juga melalui keterlibatan KPC di dalam Forum Multi Stakeholder for CSR (MSH CSR) dimana seluruh perusahaan di Kutai Timur memiliki komitmen untuk melaksanakan program CSR/CD secara bersama-sama untuk mendapatkan dampak yang lebih luas kepada pengembangan masyarakat di Kutai Timur pada khususnya.

Kegiatan Tanggung Jawab Sosial BUMI Tahun 2017

BUMI secara konsisten dan berkelanjutan akan terus melakukan kegiatan dan program yang berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan semboyan yang telah ditetapkan, yaitu mengembangkan masyarakat mandiri yang berkelanjutan dan juga selaras dengan strategi Perusahaan yang memberikan kontribusi dan nilai tambah positif baik bagi Perusahaan maupun masyarakat yang berada disekitar dan daerah operasi tambang.

Tahun 2017 BUMI telah melaksanakan kegiatan CSR seperti kegiatan donor darah dan pelatihan bagi karyawan BUMI dan unit bisnis.

Kegiatan Donor Darah. Kegiatan ini dilakukan pada 6 September 2017 dengan peserta donor 136 orang dan berhasil mendonorkan sebanyak 90 orang. Kegiatan ini terbuka bagi karyawan dari perusahaan Bakrie lainnya dan juga untuk umum.

Pelatihan. Kegiatan internal BUMI ini selalu dilaksanakan tiap tahun dengan peserta dari perwakilan manajemen dan pegawai BUMI dan unit bisnis. Tema kegiatan ini adalah Knowledge Update on Economic Outlook, Coal Market, Risks, GCG and CSR yang dilaksanakan pada 13 Desember 2017.

Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Unit Bisnis Tahun 2017

Bagi BUMI, Corporate Social Responsibility (CSR)

In its implementation, in addition to coordinating with the village administration in supporting the implementation of its development plan, KPC also coordinates and synergizes the programs with related government offices such as BAPPEDA, BLH, BPMPD, Agriculture Agency, Marine and Fishery Service, Education Office, Health Office, Public Works Office, Industry Office, and other related SKPD. This collaborative program is also conducted through KPC’s involvement in the Multi Stakeholder for CSR Forum (MSH CSR) in which all companies in East Kutai are committed to implementing CSR / CD programs together to gain a wider impact on community development in East Kutai specifically.

BUMI Social Responsibility Activities Year 2017

BUMI will consistently and sustainably continue to conduct sustainable activities and programs that meet the needs of the stakeholders with a slogan that has been established, namely developing a sustainable self-supporting society and also in harmony with the Company’s strategy that contributes and provides positive added value for both the Company and the communities that are located in and around the mining operation area.

In 2017 BUMI has conducted CSR activities such as blood donor activities and training for BUMI employees and business units.

Blood Donor Activities. This activity was conducted on September 6, 2017 with 136 donor participants and successfully donating to 90 people. This activity was open to employees of other Bakrie companies as well as to the public.

Training. This internal activity of BUMI is always conducted every year with participants from management representatives and employees of BUMI and business units. The theme of this activity is Knowledge Update on Economic Outlook, Coal Market, Risks, GCG and CSR carried out on December 13, 2017.

Social Responsibility Activities of Business Units in 2017

For BUMI, Corporate Social Responsibility (CSR) is the




merupakan pengelolaan aspek sosial dan lingkungan yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dan kontribusi bagi masyarakat. Melalui penyelenggaraan program-program CSR yang diimplementasikan dengan sangat baik dan berdampak positif oleh KPC dan Arutmin, menunjukkan bahwa Kami ingin memberikan sumbangsih signifikan bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Program-program CSR yang dijalankan juga menjadi langkah Perusahaan dalam memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan. Program-program Kami adalah:

I. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Masyarakat

Desa merupakan struktur pemerintah terkecil dalam sebuah wilayah. Membangun kemandirian di tingkat desa secara langsung akan mendukung pembangunan di wilayah yang lebih besar. Dalam skenario persiapan penutupan operasional tambang KPC, semua program pemberdayaan diarahkan untuk mendukung percepatan kemandirian desa baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, didukung dengan berbagai agenda pemanfaatan areal tambang yang searah dengan agenda pembangunan pemerintah daerah kabupaten, provinsi, dan nasional.

Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) terus dilakukan untuk melakukan pengelolaan aset desa, menjalankan fungsi pelayanan masyarakat serta sebagai sumber pendapatan asli desa. BUMDesa juga telah mengelola sejumlah aset desa yang berasal dari berbagai pihak sesuai dengan rencana pembangunan desa termasuk berbagai bantuan dari KPC.

Sampai dengan Desember 2017, telah ada 20 BUMDesa dengan 54 unit bisnis serta 214 bisnis yang terkait langsung dengan unit bisnis BUMDesa di Kecamatan Rantau Pulung, Bengalon, Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan. Unit bisnis ini telah menyerap lebih dari 300 tenaga kerja dan melayani masyarakat dengan berbagai unit bisnisnya seperti: pengolahan air bersih/air minum, pengelolaan listrik desa, jasa simpan pinjam, penjualan saprotan, pengelolaan ekowisata, pengolahan kompos, pemijahan ikan air tawar, jasa angkutan, kuliner, jasa penarikan retribusi parkir, budidaya kebun sawit, produksi air mineral dalam kemasan, jasa digital

management of social and environmental aspects that is implemented as a form of responsibility and contribution for the community. Through the implementation of CSR programs that were carried out very well and positively impacted by KPC and Arutmin, shows that we want to contribute significantly to the achievement of sustainable development objectives. The CSR programs being run are also the Company’s step in meeting the expectations of all stakeholders. Our Programs are:

I. Capacity Building of Village Government and the Community

The village is the smallest government structure in a region. Building self-sufficiency at the village level will directly support development in the larger region. In the preparation scenario for closure of KPC mine operations, all empowerment programs are directed to support the acceleration of village self-reliance socially, economically and environmentally, supported by various mine area utilization agendas in line with regency, provincial and central government development agendas.

The development of Village Owned Enterprises (BUMDesa) is continuously carried out to manage village assets, perform community service functions and as a source of village generated income. BUMDesa has also managed a number of village assets derived from various parties according to the village development plan including various assistance from KPC.

As of December 2017, there have been 20 BUMDesa with 54 business units as well as 131 businesses directly related to BUMDesa’s business units in Rantau Pulung, Bengalon, Sangatta Utara, and Sangatta Selatan sub-districts. These business units have absorbed more than 280 workers and served the community with their various unit enterprises such as: water treatment / drinking water, village electricity management, savings and loan services, saprotan sales, ecotourism management, composting, freshwater fish breeding, transport services, culinary, parking retribution services, palm oil cultivation, packaged mineral water


printing, pembibitan sawit, dan jasa pengelolaan Gedung Serba Guna.

Dalam pelaksanaan program ini, KPC bekerjasama dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah terkait. Secara teknis, KPC bermitra LSM PRIMA dimana sebagian anggotanya merupakan alumni Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) - Yogyakarta yang pernah menerima beasiswa penuh KPC. Pendampingan yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat kemampuan, inisiatif, dan gerakan kolektif berbasis desa untuk mengembangkan produk unggulan lokal, pemerintahan desa yang aktif dan produktif serta institusi lokal yang tangguh. Secara teknis kegiatan pendampingan yang dilakukan adalah untuk membantu pemerintah desa dalam pemenuhan indikator kemandirian desa yang masih perlu ditingkatkan. Kegiatan tersebut antara lain: monitoring rutin kegiatan BUMDesa dan pemerintah desa, pelatihan dan pendampingan penyusunan regulasi desa, pendampingan administrasi desa, pendampingan kegiatan PKK, monitoring pemilihan kepala desa, fasilitasi perencanaan bisnis unit bisnis BUMDesa, dan pemantauan manfaat bantuan yang telah diberikan KPC.

Program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan Arutmin disusun dengan melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat terlebih dahulu agar program-program yang dijalankan tepat sasaran. Selain itu, diskusi juga dilakukan dengan pemerintah daerah dalam penyusunan program agar tidak ada program yang saling tumpang tindih dengan rencana pemerintah setempat. Sebagai langkah awal, Pada awal triwulan I 2017 ini tim pemberdayaan masyarakat tambang Senakin telah

production, digital printing services, palm nurseries, and the management services of a Multipurpose Building.

In the implementation of this program, KPC cooperates with various parties, especially related local administrations. Technically, KPC is partnering with NGO PRIMA where a number of its members are alumni of Village Community Development Academy (STPMD) - Yogyakarta who have received full scholarship from KPC. Accompaniment conducted to strengthen village-based collective capacity, initiative and movement to develop local superior products, active and productive village governance and strong local institutions. Technically, the accompaniment activities conducted are to assist the village government in fulfilling the indicators of village self-sufficiency that still need to be improved. These activities include: routine monitoring of BUMDesa and village government activities, training and assistance in the preparation of village regulations, village administration assistance, PKK activities assistance, monitoring of village head election, facilitation of business planning of BUMDesa business unit, and monitoring benefit of assistance given by KPC.

Community empowerment programs implemented by Arutmin are prepared by mapping first the needs of the community in order for the programs to run on target. In addition, discussions were also conducted with the local administrations in the preparation of the program so that no programs overlap with local administration plans. As a first step, at the beginning of the first quarter of 2017, the empowerment team of the Senakin mine

Description

Total Kecamatan

2016 2017 Rantau Pulung (8 Desa)

Sangatta Utara (3 Desa)

Sangatta Selatan (3 Desa)

Bengalon (6 Desa)

Unit usaha di BUMDesa 45 54 20 unit 16 unit 5 unit 13 unit

Unit usaha yang tumbuh di masyarakat

150 214 47 unit 139 unit 15 unit 13 unit

Serapan tenaga kerja (orang) 228 300 84 173 24 19

Perbandingan Perkembangan BUMDesa di 4 Kecamatan / Comparison of BUMDesa Development in 4 District




mengikuti pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kecamatan di lima lokasi tambang dan satu terminal batubara yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat sehingga tercapai kesepakatan program yang akan dijalankan pada tahun 2017.

community has followed the implementation of the Development Planning Meeting (Musrenbang) at the District level at five mine sites and one coal terminal attended by government officials and community leaders in order to reach agreement on the programs to be run in 2017.

Pelatihan pengelolaan keuangan BUMDesa bagi direktur dan bendahara Training on capacity building for village administrations and BUMDesa

Pelatihan pengelolaan keuangan BUMDesa bagi direktur dan bendahara BUMDesa financial management training for directors and treasurers

Pelatihan pengelolaan keuangan BUMDesa bagi direktur dan bendahara Familiarization of survey results of village administration performance in Rantau Pulung Sub-district

II. Peningkatan Kesehatan dan Sanitasi Masyarakat

Donor darah sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan rutin dilakukan di tambang Satui PT Arutmin Indonesia. Bekerjasama dengan masyarakat dan para karyawan kontraktor dan subkontraktor PT Arutmin Indonesia kegiatan ini mendatangkan banyak manfaat. Diharapkan dengan pasokan darah dari para karyawan kebutuhan darah di daerah Tanah Bumbu selalu tercukupi. Sehingga banyak masyarakat bisa terbantu dalam meningkatkan kualitas kesehatannya.

II. Community Health and Sanitation Improvement

Blood donation as a community health empowerment activity is routinely conducted at Satui mine PT Arutmin Indonesia. Working with communities and employees of contractors and subcontractors of PT Arutmin Indonesia, these activities bring many benefits. It is expected that with the blood supply from the employees, the needs of blood in the Tanah Bumbu area is always sufficient; so that many people could be helped in improving the quality of their health.


Dukungan dan kerjasama untuk meningkatan aksesibilitas dan kualitas kesehatan masyarakat di Kutai Timur, khususnya di 4 kecamatan yang berada disekitar wilayah operasi penambangannya juga menjadi perhatian utama KPC. Bentuk dukungan dan kerjasama diberikan dalam bentuk bantuan langsung maupun program kesehatan yang melibatkan banyak pihak yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan yang dicanangkan pemerintah termasuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Sejumlah program yang dilakukan, dapat dikelompokkan menjadi penanggulangan penyakit menular, peningkatan kesehatan ibu dan anak, bantuan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan serta bantuan sarana dan prasarana kesehatan.

Penanggulangan Penyakit Menular Tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS

Melihat fakta tingginya angka penderita TB di Indonesia, KPC berpartisipasi dalam usaha pemberantasan TB khususnya di Kutai Timur. Hal ini sekaligus mendukung agenda nasional dalam Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB yang bertujuan mempercepat pengendalian TB dengan membangun kemitraan multipihak.

Pada tahun 2017, bersama dengan Dinas Kesehatan dan Perkumpulan Pemberantasan Tubekulosis

The support and cooperation to improve accessibility and quality of public health in East Kutai, especially in 4 sub-districts surrounding its mining operation area are also the main concern of KPC. Support and cooperation are provided in the form of direct assistance and health programs involving many parties that are aligned with development priorities set forth by the government including the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs).

A number of programs conducted can be grouped into the prevention of infectious diseases, improving maternal and child health, health assistance for the poor, raising public awareness of health issues and assistance of health facilities and infrastructure.

Control of Communicable Diseases Tuberculosis (TB) and HIV / AIDS

Given the fact of the high number of TB patients in Indonesia, KPC is participating in efforts to eradicate TB, especially in East Kutai. It also supports the national agenda of the National Integrated TB Control Movement aimed at speeding up TB control by building multi-stakeholder partnerships.

In 2017, together with the Health Service Office and the Indonesian Tuberculosis Eradication Association




Indonesia (PPTI) Kutim, KPC melakukan beberapa kegiatan terkait program ini:

• Penyuluhan, sosialisasi, dan konseling rutin kepada total 2.756 orang

• Studi banting ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dengan melibatkan 30 orang/peserta

• Peringatan hari Tuberkulosis se-dunia di Sangatta dan Bengalon

• Penguatan kapasitas kader TB melalui pelatihan

Sebagai bentuk kepedulian KPC terhadap kesehatan masyarakat khususnya permasalahan HIV/AIDS, KPC bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dan Komisi Penanggulanan AIDS Kutai Timur dalam pelaksanaan program pencegahan HIV/AIDS bagi masyarakat di sekitar operasional KPC. Program ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam melaksanakan program pencegahan penularan HIV/AIDS dari kelompok berisiko tinggi ke masyarakat umum.

Pelaksanaan program dilakukan baik di internal maupun eksternal. Internal meliputi program pencegahan yang melibatkan seluruh karyawan KPC sedangkan di eksternal mencakup tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta, Bengalon, dan Rantau Pulung di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah:

• Penyuluhan dan sosialisasi HIV AIDS di masyarakatPenyuluhan dilakukan sebanyak 20 kali dengan total masyarakat yang mendapatkan penyuluhan sebanyak 1.359 orang. Penyuluhan dan sosialisasi HIV/AIDS dilakukan oleh Kader Posyandu dan Kader HIV-AIDS yang telah diberikan pelatihan tentang HIV/AIDS. Dalam melakukan penyuluhan HIV/AIDS, kader didampingi oleh KPC dan KPAD Kutim dengan kelompok sasaran para kader sebagian besar adalah masyarakat, namun demikian ada juga penyuluhan ke anak-anak sekolah dasar.

• Penyuluhan, Sosialisasi HIV/AIDS dan pemeriksaan VCT di kelompok beresiko tinggi

(PPTI) East Kutai, KPC conducted several activities related to this program.

• Counseling, familiarizing and routine counselling to a total of 2,756 persons.

• Comparative study to Maros District, South Sulawesi involving 30 people/participants

• World Tuberculosis Day celebration in Sangatta and Bengalon

• Strengthening the capacity of TB cadres through training

As a form of KPC’s concern for public health, especially on HIV / AIDS issues, KPC is working with the Health Service Office of East Kutai District and the East Kutai AIDS Prevention Commission for the implementation of HIV / AIDS prevention programs for communities around KPC operations. The program aims to support government programs in implementing HIV / AIDS prevention programs from high-risk groups to the general public.

The implementation of the program is done both internally and externally. Internally includes prevention programs involving all employees of KPC while externally includes three districts of Sangatta, Bengalon and Rantau Pulung in East Kutai Regency, East Kalimantan Province.

Activities undertaken in the implementation of this program are:

• Penyuluhan dan sosialisasi HIV AIDS di CounselingandfamiliarizingofHIV/AIDSinthe community Counseling was conducted as many as 20 times with total community members receiving counseling of as many as 1,355 people. HIV / AIDS counseling and dissemination was conducted by Integrated Service Posts (Posyandu) and HIV-AIDS Cadres who have been trained on HIV / AIDS. In conducting HIV / AIDS counseling, the cadres are accompanied by KPC and KPAD Kutim with the target group of mostly the community, however there is also counseling to primary school children.

• Counseling, HIV / AIDS familiarizing and VCT


yaitu ibu hamil, Pekerja Seksual Komersial, dan kelompok berisiko lainnyaPenyuluhan dilakukan sebanyak 6 kali dan dari 269 orang yang mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS, 193 orang yang bersedia dilakukan VCT dan 4 orang ditemukan terinfeksi HIV yang ditemukan diantara penghuni Lokalisasi Segadur Kecamatan Bengalon.

• Forum diskusi HIV AIDSForum ini adalah ajang bertukar pikiran dan bertukar pengalaman di antara perusahaan swasta, masyarakat, dan pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di area kerja masing-masing. Pada tahun 2017 adalah Forum Diskusi HIV dan AIDS ke 5, sesuai kesepakatan, tuan rumah untuk Forum Diskusi HIV dan AIDS 2017 adalah PT Gunta Samba. Forum Diskusi HIV dan AIDS diselenggarakan pada tanggal 12 April 2017 di Hotel Kutai Permai, Sangatta. Tema yang diangkat dalam Forum Diskusi HIV dan AIDS ke 5, adalah “Menangani kasus HIV tanpa Panik”

• Peringatan hari AIDS seduniaBersama dengan KPAD Kutai Timur, KPC menggelar peringatan hari AIDS sedunia. Pemasangan baliho dilakukan sepanjang bulan Desember 2017. Selain itu, penyelenggaraan talkshow di radio RPD Kutim juga dilakukan pada tanggal 7 Desember 2017. Seminar bagi tenaga medis dengan tema “Profilaksis Pasca Pajanan Untuk Pencegahan HIV-AIDS Bagi Tenaga Medis” dilakukan pada tanggal 9 Desember 2017 yang dihadiri oleh 114 tenaga medis (dokter, perawat, bidan, analis, dan konselor HIV).

screening in high risk groups of pregnant women, commercial sex workers, and other at-risk groups. Counseling was conducted 6 times and from 269 people who received HIV / AIDS education, 193 people were willing to do VCT and 4 people were found infected with HIV who were among residents of Segadur localization of Bengalon Sub-district.

• HIV AIDS discussion forum This forum is a place to exchange ideas and exchange experiences between private companies, communities, and governments in preventing and managing HIV and AIDS in their respective work areas. In 2017 was the 5th Forum on HIV and AIDS Discussion, as agreed, the host for the 2017 HIV and AIDS Discussion Forum is PT Gunta Samba. The HIV and AIDS Discussion Forum was held on April 12, 2017 at Hotel Kutai Permai, Sangatta. The theme raised in the 5th AIDS and HIV Discussion Forum is “Handling HIV Cases without Panicking”

• World AIDS Day commemoration Together with KPAD Kutai Timur, KPC held a commemoration of World AIDS Day. Billboards/banners were put up throughout December 2017. In addition, the talk show held at RPD Kutim radio was also held on December 7, 2017. The seminar for medical personnel with the theme “Post-Exposure Prophylaxis for HIV-AIDS Prevention for Medical Personnel” was conducted on December 9, 2017 attended by 114 medical personnel (doctors, nurses, midwives, analysts, and HIV counselors).

Pelatihan pengelolaan keuangan BUMDesa bagi direktur dan bendaharaHIV AIDS familiarizing for community leaders in Tepian Baru village, Bengalon




III. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kondisi kesehatan ibu dan anak, khususnya anak balita berdasarkan data kasus balita gizi buruk dan kurang di Indonesia masih cukup tinggi. Melalui Bidang Program Kesehatan dan Sanitasinya, KPC turut memberikan perhatian melalui Program Edukasi dan Rehabilitasi Gizi (PERGIZI), klinik gizi, dan Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA).

PERGIZI adalah salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) untuk menanggulangi anak balita gizi kurang dan gizi buruk yang dilaksanakan dengan memadukan antara kegiatan edukasi dengan rehabilitasi yang meliputi pemeriksaan dan pengobatan, pemberian sirup zinc untuk meningkatkan nafsu makan, PMT-bersama berupa nasi, lauk, dan sayur, serta mengajak masyarakat memberikan kontribusi berupa bahan makanan, tenaga, atau uang. Upaya ini melibatkan 19

III. Improving Maternal and Child Health

Maternal and child health conditions, especially children under five years old based on data of malnutrition and underweight cases in Indonesia is still quite high. Through its Program of Health and Sanitation, KPC also provides attention through Nutrition Education and Rehabilitation Program (PERGIZI), nutrition clinic and Maternal and Child Health Interest Group (KPKIA).

PERGIZI is one of the Community-Based Health Efforts (UKBM) to care for poorly nourished and malnourished children under 5 which was conducted by combining educational activities with rehabilitation which includes examination and treatment, giving of zinc syrup to increase appetite, PMT-together in the form of rice, dishes/protein , and vegetables, and invited people to contribute in the form of food, time, or money. This effort involved 19 Posyandu and five Community

HIV AIDS familiarizing at HKBP Bengalon Church with speaker Dr. Abraham Simatupang MKes from Christian University of Indonesia (UKI) | Sosialisasi HIV AIDS di gereja HKBP Bengalon dengan pembicara dr Abraham Simatupang MKes dari Universitas Kristen Indonesia

Seminar bagi tenaga medis dengan tema “Profilaksis Pasca Pajanan Untuk Pencegahan HIV-AIDS Bagi Tenaga Medis” | Seminar for medical personnel with the theme “Post-Exposure Prophylaxis for HIV-AIDS Prevention for Medical Personnel”

Peringatan Hari AIDS sedunia di SangattaWorld AIDS Day commemoration in Sangatta


Posyandu dan lima Puskesmas di Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung.

Dengan melibatkan tenaga medis dan puskesmas Kotabaru, Arutmin mendukung program pelayanan kesehatan sejak dini melalui Posyandu untuk program kesehatan ibu dan anak. Program yang diadakan oleh tim pemberdayaan masyarakat NPLCT setiap bulan berpartisipasi aktif dalam pemeriksaan dan pemberian makanan tambahan bagi anak dan ibu hamil. Selain itu setiap bulan juga diadakan pertemuan rutin untuk mempererat hubungan antara kader-kader Posyandu dan menambah pengetahuan tentang kesehatan terutama pada lingkungan keluarga.

IV. Bantuan Pengobatan Bagi Masyarakat Tidak Mampu

Operasi Katarak

Mendukung program pemerintah yaitu vision 2020 yang dicanangkan oleh WHO serta Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan sesuai Kepmenkes RI no.1473/Menkes/SK/X/2005, KPC kembali mengadakan Operasi Katarak gratis bagi masyarakat di Kutai Timur. Operasi ini merupakan kerjasama antara KPC dengan Balai Kesehatan Olah raga dan Mata Masyarakat (BKMOM) dan Dinas Kesehatan Kutai Timur.

Kegiatan penjaringan pasien dilakukan pada tanggal 24 Februari 2017 yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan operasi katarak pada tanggal 25

Health Centers (Puskesmas) in North Sangatta , South Sangatta, Bengalon and Rantau Pulung Sub-districts.

By involving medical personnel and Puskesmas Kotabaru, Arutmin supports early health care programs through Posyandu for maternal and child health programs. The program is organized by the NPLCT community empowerment team, participating actively every month in the examination and supplementary feeding for children and pregnant women. In addition, regular meetings are also held every month to strengthen the relationship between Posyandu cadres and to increase knowledge about health, especially in the family environment.

IV. Medical Assistance for the Underprivileged

Cataract surgery

Supporting the government program of vision 2020 which is proclaimed by WHO as well as the National Strategic Plan for the Control of Visual Impairment and Blindness in accordance with Kepmenkes RI No.11473 / Menkes / SK / X / 2005, KPC again held free Cataract Surgery for the community in East Kutai. This operation is a collaboration between KPC and Community Eye and Sports Health Center (BKMOM) and Health Department of East Kutai.

The patient screening activity was conducted on February 24, 2017 which was followed by cataract surgery on February 25, 2017 at Sepaso


Pelatihan pengelolaan keuan-gan BUMDesa bagi direktur dan bendahara



Februari 2017 di Puskesmas Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur. Dari 103 pasien yang melakukan screening, sejumlah 51 pasien berhasil dioperasi. Sedangkan yang lain tidak bisa menjalankan operasi karena alasan kesehatan dan lainnya.

V. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Program Beasiswa Pendidikan Kualitas generasi penerus dari masyarakat lokal di masa yang akan datang menjadi perhatian Arutmin. Kepedulian Arutmin pada pendidikan diwujudkan dalam beberapa program yang dilakukan di 5 lokasi tambang dan 1 terminal batubara berupa antara lain: program peningkatan kualitas guru dan management sekolah, pengadaan perpustakaan keliling untuk memenuhi minat baca pelajar dan masyarakat, pemberian beasiswa bagi pelajar/mahasiswa kurang mampu dan beasiswa prestasi, dan penyempurnaan dan penyediaan fasilitas pendidikan.

Arutmin juga berkomitmen untuk mendukung sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di wilayah Satui. Satu buah bis sekolah disediakan Arutmin sebagai sarana transportasi pelajar yang bersekolah di sekitar Desa Sungai Danau. Dengan adanya bis sekolah ini, diharapkan dapat mempermudah akses menuju sekolah yang cukup jauh sehingga dapat memotivasi pelajar untuk berangkat ke sekolah.

Salah satu program unggulan di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan

Public Health Center, Bengalon Sub-district, East Kutai Regency. Out of the 103 patients who were screened, a total of 51 patients were successfully operated. While others could not be operated on due to health and other reasons.

V. Improvement in Education and Training

Education Scholarship Program The quality of future generations of local communities becomes the concern of Arutmin. Arutmin’s concern for education is manifested in several programs conducted at 5 mine sites and 1 coal terminal in the form of: teacher quality improvement program and school management, procurement of mobile libraries to meet students’ reading interest and community, providing scholarships for underprivileged students and scholarship achievements, and the improvement and provision of educational facilities.

Arutmin is also committed to supporting teaching and learning support facilities in Satui area. One school bus is provided by Arutmin as a means of transporting students who attend school in the vicinity of Sungai Danau Village. With this school bus, it is expected to facilitate access to schools that are quite far so that it can motivate students to go to school.

One of the flagship programs in the field of Human Resource improvement through quality education, Arutmin again took the leading academic

Operasi Katarak pada tanggal 25 Februari 2017 di Puskesmas Sepaso, Bengalon. Sebanyak 51 orang berhasil dioperasi. Cataract Surgery on February 25, 2017 at Sepaso Public Health Center, Bengalon. A total of 51 people successfully operated.


berkualitas, Arutmin kembali menggandeng lembaga akademik terkemuka di Indonesia yaitu IPB melalui program BUD. Program beasiswa utusan daerah (BUD) ke Institut Pertanian Bogor (IPB) dari PT Arutmin Indonesia sudah dilaksanakan sejak 2011 dan saat ini sebanyak 9 siswa sekitar daerah operasional Arutmin telah menuntut ilmu di IPB melalui program ini.

Semua biaya perkuliahan di IPB ditanggung sepenuhnya oleh PT Arutmin Indonesia melalui program pengembangan masyarakat (PPM). Bagi siswa kurang mampu, juga diberikan tambahan biaya hidup yang diberikan tiap bulan. Pada tanggal 25 Mei 2017 PT Arutmin Indonesia melakukan seleksi tahap wawancara kepada para siswa pilihan dari 3 kabupaten. Sebanyak 27 siswa terbaik melakukan tes wawancara dan pengecekan berkas pengajuan beassiwa program BUD –IPB. Sebanyak 10 siswa terbaik diajukan berkasnya ke panitia pemilihan mahasiswa program BUD –IPB. Dan pada tanggal 14 Juni pihak BUD IPB memberikan daftar nama-nama yang berhasil terpilih menjadi mahasiswa program BUD –IPB atas biaya PT Arutmin Indonesia. Pada Truwulan III tahun 2017 , tambang Asam-Asam Arutmin menyalurkan beasiswa kepada 130 siswa sekolah di lingkar tambang.

Pada Triwulan IV tahun 2017, PT Arutmin Indonesia NPLCT kembali memberikan Beasiswa Arutmin Peduli kepada masyarakat sekitar pelabuhan NPLCT. Kegiatan ini adalah salah satu wujud kepedulian perusahaan dalam mengemban amanat undang undang untuk memberikan kesempatan luas bagi penduduk mengenyam pendidikan dasar. Harapan beliau anak anak yang mendapatkan bea siswa bisa terus semangat untuk belajar dan meraih prestasi dan menggapai apa yang dicita citakan. Beasiswa Arutmin Peduli diberikan kepada 90 anak SD dan MI dari masyarakat lingkar tambang di Ring 1 yang tidak mampu.

institutions in Indonesia, namely IPB through the BUD program. The regional scholarship program (BUD) to the Bogor Agricultural Institute (IPB) from PT Arutmin Indonesia has been implemented since 2011 and currently as many as 9 students around Arutmin operational areas have been studying in IPB through this program.

All tuition fees in IPB are fully borne by PT Arutmin Indonesia through community development program (PPM). For underprivileged students, there is also an additional cost of living provided each month. On May 25, 2017 PT Arutmin Indonesia conducted a selection of interview stages to selected students from 3 districts. A total of 27 best students underwent interview tests and checking documents submitted for the BUD-IPB scholarship program. As many as 10 best students submitted their files to the student election committee of the BUD-IPB program. And on June 14, BUD IPB gave a list of names successfully selected to be BUD-IPB program students at the expense of PT Arutmin Indonesia. In the third quarter of 2017, the Arutmin Asam-Asam mine distributed scholarships to 130 students of in the mine ring.

In the fourth quarter of 2017, PT Arutmin Indonesia NPLCT gave Arutmin Care Scholarships to communities around the NPLCT port. This activity is one manifestation of the company’s concern in carrying out the mandate of the law to provide widespread opportunities for the population to receive basic education. It is hoped that the children who were awarded the scholarships could continue the spirit to study and excel to achieve and reach/attain their dreams. The Arutmin Care Scholarship is awarded to 90 primary and madrasah school children from the mining ring community in Ring 1 who are underprivileged.




Program beasiswa Meretas Warna Meraih Asa telah dilakukan sejak tahun 2000 dengan sasaran masyarakat Kutai Timur yang berada di sekitar wilayah operasi tambang KPC. Program ini juga merupakan bentuk dukungan KPC terhadap program pemerintah yaitu Kutim Cemerlang. Beasiswa yang diberikan terbagi menjadi 2 yaitu beasiswa umum dan beasiswa khusus. Pada tahun 2017, sebanyak 75 beasiswa umum diberikan yang terdiri dari 50 beasiswa tingkat D3/S1, 20 beasiswa tingkat S2, dan 5 beasiswa tingkat S3. Sementara itu, untuk beasiswa khusus yang diberikan adalah 2 beasiswa khusus di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta dan 2 beasiswa khusus di Young Entrepreneur Academic (YEA) Bandung.

Beasiswa umum lanjutan juga kembali diberikan kepada penerima beasiswa di tahun sebelumnya yang memenuhi persyaratan. Sebanyak 159 beasiswa umum lanjutan diberikan di tahun 2017. Selain itu, KPC juga melanjutkan beasiswa khusus lanjutan bagi Ria Engelina di STP Jakarta.

The Meretas Warna Meraih Asa scholarship program has been conducted since the year 2000 targeting the East Kutai community around the KPC mining operation area. This program is also a form of KPC support to the government program that is Kutai Timur Cemerlang. The scholarships are divided into 2, namely general scholarships and special scholarships. In 2017, 75 general scholarships were awarded consisting of 50 D3 / S1 scholarships, 20 S2 level scholarships, and 5 S3 level scholarships. Meanwhile, for the special scholarship given are 2 special scholarships at Jakarta Fishery School (STP) and 2 special scholarships at the Young Entrepreneur Academy (YEA) Bandung

An advanced general scholarship is also re-awarded to the eligible awardees of the previous year. A total of 159 general advanced scholarships are awarded in 2017. In addition, KPC also continues a special advanced scholarship for Ria Engelina at STP Jakarta.

The awarding of scholarships of Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta Serah terima beasiswa Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta

Serah terima beasiswa umum tingkat D3, S1, S2, dan S3. Beasiswa ini dibagikan kepada 75 orang dari Kutai Timur. Selain itu, KPC juga memberikan beasiswa umum lanjutan bagi 159 orang. Handover of level D3, S1, S2, and S3 general scholarships. This scholarship is distributed to 75 people from East Kutai. In addition, KPC also provides general advanced scholarships for 159 people.


Uji Kompetensi Siswa SMK

Uji Kompetensi Keahlian merupakan bagian dari Ujian Nasional pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terdiri dari Ujian Teori dan Ujian Praktek Kejuruan. Uji Kompetensi Keahlian bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa pada level tertentu sesuai Kompetensi Keahlian yang ditempuh di SMK. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian seharusnya dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang sesuai, namun mengingat lembaga tersebut belum ada di Kutai Timur maka SMK dapat bermitra dengan dunia usaha.

Pada tahun 2017 sebanyak 448 siswa dari SMK Muhammadiyah Sangatta, SMK Persada, SMK Hasanuddin, dan SMKN 1 Bengalon melaksanakan uji kompetensi ini. KPC melibatkan 31 staffnya yang berasal dari departemen Maintenance System, Geology, Plant Engineering & Project Sertivice, serta Information Technology. Uji kompetensi ini dilakukan pada tanggal 15 Februari – 4 Maret 2017 dengan jurusan yang diuji antara lain adalah geologi pertambangan, teknik geomatika, PLC, elektromagnetik, teknik komputer dan jaringan, rekayasa perangkat lunak, dan teknik kendaraan ringan.

SMK Student Competency Test

The Skills Competency Test is part of the National Exam at Vocational High School (SMK) which consists of the Theoretical Exam and Vocational Practice Exam. Skills Competency Test aims to measure the achievement of student competence at a certain level according to Skills Competency pursued in SMK. Implementation of the Skills Competency Test should be conducted by the appropriate Professional Certification Institution, but considering that the institution does not exist in East Kutai then SMK could partner with the business world/companies

In 2017 as many as 448 students from SMK Muhammadiyah Sangatta, SMK Persada, SMK Hasanuddin, and SMKN 1 Bengalon took this competency test. KPC involved 31 staff from Department of Maintenance System, Geology, Plant Engineering & Project Service, and Information Technology. This competency test was conducted on 15 February - 4 March 2017 with majors tested including mining geology, geomatics engineering, PLC, electromagnetics, computer and network engineering, software engineering, and light vehicle engineering.

Pelaksanaan Uji Kompetensi untuk 4 SMK di Kutai Timur. KPC mengirimkan 31 karyawan sebagai penguji bagi 448 siswa SMK.Implementation of Competency Test for 4 SMK in East Kutai. KPC sent 31 employees as examiners for 448 students of SMK.




Program Pemagangan

Pada triwulan IV 2017, PT Arutmin Indonesia tambang Asam-Asam mendukung program program perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Selatan, Salah satunya Universitas Islam Negri Antasari – Kalimantan Selatan. Kerjasama yang terjalin adalah memberikan dukungan terdapat Pelaksanaan Program KKN Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin di desa Desa Asri Mulya. Peran Arutmin menjadikan perintis berdirinya SMK Teluk Kepayang, dengan memberikan bantuan operasional guru, sarana dan prasarana sekolah. Arutmin tambang Batulicin mempunyai program Arutmin mengajar dan menyediakan kesempatan praktek kerja industri, merekrut alumni SMA untu bekerja pada pekerjaan reklamasi, kesiswaan dan lain-lain. Diharapkan dengan praktek kerja di PT Arutmin Indoesia para siswa mempunyai pengalaman nyata dalam dunia kerja.

Dalam rangka mendukung peningkatan sumber daya manusia dan masyarakat di wilayah sekitar operasional tambang, KPC bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Timur menggelar Program Pemagangan Mekanik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat terutama keterampilan/keahlian di bidang mekanik peralatan berat pada dunia pertambangan.

Program ini juga mendukung program pemerintah daerah dalam mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) “Mandiri” Kutai Timur dalam rangka mendukung kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan standar yang diperlukan di dunia kerja khususnya mekanik pertambangan yang dibutuhkan di wilayah Kutai Timur.

Program Kewirausahaan di Sekolah

Sejalan dengan program pasca tambang KPC, Program Kewirausahaan Sekolah hadir sebagai media yang berperan memberikan pengalaman berwirausaha yang baik. Program ini selain memberikan pengalaman berwirausaha sekaligus menambah gairah berwirausaha khususnya di kalangan pelajar SMK dan SMA di wilayah Kutai Timur. Hadirnya program kewirausahaan di sekolah ini diharapkan akan mendorong munculnya

Apprenticeship Program

In the fourth quarter of 2017, PT Arutmin Indonesia Asam-Asam mine supports existing university programs in South Kalimantan, one of them is Antasari Negotiation University - South Kalimantan. Cooperation was established to provide support for the Implementation of Real Work Program (KKN) UIN Antasari-Banjarmasin Students in Asri Mulya Village. The role of Arutmin is in the pioneering establishment of SMK Teluk Kepayang, by providing teacher operational assistance, school facilities and infrastructure. Arutmin Batulicin mine has Arutmin teaching programs and provides industrial internship opportunities, recruits high school alumni to work on reclamation, student work and others. It is expected that with the apprentice program in PT Arutmin Indonesia students gain real experience in the world of work.

In order to support the improvement of human resources and communities in the areas surrounding the mining operations, KPC in cooperation with the East Kutai Manpower and Transmigration Office held a Mechanical Apprenticeship Program. This program aims to improve the skills of the community, especially skills / expertise in the field of heavy equipment mechanics in the mining world.

The program also supports local government programs in developing the East Kutai “Mandiri” Training Center (BLK) in order to support the needs of workers in accordance with the required standards in the work world, especially the mining mechanics required/needed in the East Kutai region.

Entrepreneurship Program at School

In line with the KPC post-mining program, the School Entrepreneurship Program comes as a media that plays a role in providing good entrepreneurship experience. This program in addition to providing entrepreneurial experience also increases entrepreneurial passion, especially among students of Vocational (SMK) School and High School (SMA) in the East Kutai region. The presence of the entrepreneurship program in these


“embrio” pengusaha muda Kutai Timur yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Kegiatan yang dilakukan pada program ini antara lain:

• Sosialisasi program di 7 sekolah di Kutai Timur yaitu SMAN 1 Sangatta Utara, SMKN 2 Sangatta Utara, SMKN 1 Sangatta Utara, SMAN 1 Sangatta Selatan, SMAN 1 Bengalon, SMKN 1 Bengalon, dan SMAN 1 Rantau Pulung.

• Seleksi siswa dan siswi peserta Program Kewirausahaan Sekolah. Jumlah peserta maksimal untuk setiap sekolah adalah 25 siswa/siswi.

• Pendampingan identifikasi produk untuk student company (perusahaan siswa).

• Pelatihan penyusunan perencanaan usaha perusahaan siswa.

• Pendampingan penyusunan perencanaan usaha perusahaan siswa.

Program Peningkatan Kualitas Guru dan Manajemen Sekolah

Program peningkatan kualitas guru dan manajemen sekolah dilaksanakan dengan memberikan perhatian kepada kesejahteraan guru-guru di sekitar tambang Senakin. Dua sekolah yaitu madrasah Baburrahman dan madrasah Hayatus Sari’yah setiap bulannya mendapat tambahan dana pembinaan. Pemberian insentif kepada guru bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru sehingga penghasilan yang diterima dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya serta sebagai penghargaan kepada guru yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Guna

schools is expected to encourage the emergence of “embryos” of East Kutai young entrepreneurs that are able to create jobs. Activities undertaken in this program include:

• Program familiarizing in 7 schools in East Kutai which are SMAN 1 Sangatta Utara, SMKN 2 Sangatta Utara, SMKN 1 Sangatta Utara, SMAN 1 Sangatta Selatan, SMAN 1 Bengalon, SMKN 1 Bengalon, and SMAN 1 Rantau Pulung.

• Selection of students of the School Entrepreneurship Program. The maximum number of participants for each school is 25 students.

• Product identification coaching for student companies

• Coaching in the preparation of student business enterprise planning.

Teacher Quality Improvement Program and School Management

Program peningkatan kualitas guru dan manajemen Teacher quality improvement and school management programs are implemented with attention to the welfare of teachers around the Senakin mine. Two schools namely madrasah Baburrahman and madrasah Hayatus Sari’yah each month receive additional coaching funds. Provision of incentives to teachers aims to improve the welfare of teachers so that their income received can be used to improve their professional skills as well as a tribute to teachers who have done the task

Pelatihan pengelolaan keuangan BUMDesa bagi direktur dan bendahara




meningkatkan mutu pendidikan di sekitar tambang Senakin, Arutmin mendukung pelaksanaan program bimbingan teknis pembuatan kurikulum PAUD 2013 untuk para guru di Kecamatan Kelumpang Tengah, Sampanahan dan Kelumpang Utara. Selain itu kegiatan kepramukaan sebagai kegiatan extrakurikuler sekolah di sekitar tambang juga mendapat perhatian dari program pendidikan. Pada bulan Maret 2017 telah diserahkan 30 buah tas untuk kegiatan perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) Pramuka Kecamatan Kelumpang Tengah.

VI. Program Pengembangan Infrastruktur

Tersedianya infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai akan meningkatkan laju percepatan pembangunan di suatu daerah. Menyadari hal ini dan fakta bahwa pembangunan infrastuktur masih sangat diperlukan di Kutai Timur, KPC turut berpartisipasi dalam mendukung berbagai program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur di empat kecamatan di sekitar wilayah operasional KPC.

Dalam pelaksanaannya, KPC terus mendorong keterlibatan multipihak dan diharapkan dalam proses tersebut masyarakat mampu terus membangun jaringan kerjasama dalam meningkatkan akses pada berbagai sumberdaya yang ada, sesuai dengan rencana pembangunan pemerintah dari tingkat desa sampai dengan kabupaten.

to the best of their ability. In order to improve the quality of education around Senakin mine, Arutmin supports the implementation of technical guidance program of preparation of the early childhood education 2013 (PAUD 2013) curriculum for teachers in Kecamatan Kelumpang Tengah, Sampanahan and Kelumpang Utara. In addition, Scouts activities as extracurricular activities of schools around the mine also received attention from educational programs. In March 2017, 30 scout bags had been handed over for Friday Saturday Sunday Scout camping (Perjusami) activities in the Central Kelumpang Sub-district.

VI. Infrastructure Development Program

The availability of adequate infrastructure and facilities would boost the acceleration of development in a region. Recognizing this and the fact that infrastructure development is still very much needed in East Kutai, KPC is participating in supporting various government programs to meet infrastructure needs in four sub-districts around KPC’s operational area.

In its implementation, KPC continues to encourage multi-stakeholder engagement and it is hoped that in the process the community can continue to build a network of cooperation in increasing access to various existing resources, in accordance with the government’s development plan from village to regency level.


Berbagai kerjasama di bidang infrastruktur di tahun

2017 yang telah dilakukan antara lain:

Among various infrastructure cooperations conducted in

2017, are:


Semenisasi gang Aulia, Sangatta Utara Concrete paving of Aulia alleyway, North Sangatta

Semenisasi gang Gusti Ayu, Sangatta Selatan Concrete paving of Gusti Ayu alleyway, South Sangatta

Semenisasi gang Al Khoir, Teluk Lingga

Semenisasi gang Kamarema, Sangatta Selatan

Semenisasi gang Sulawesi V, Sangatta Utara

Semenisasi gang Melon, Sangatta Utara Concrete paving of Melon alleyway, North Sangatta

Semenisasi gang Cahaya, Sangatta Utara

Semenisasi gang Kuda Kaltim, Sangatta Utara

Semenisasi gang Tanjung Rema II, Sangatta Selatan

Semenisasi gang 8, Margosantoso, Sangatta Utara

Semenisasi gang Cendana Hitam, Singa Gembara, Sangata Utara

Semenisasi gang Siam, Sangatta Utara

Semenisasi gang Teratai 3, Sangatta Utara



Semenisasi gang Wulan, Sangatta Utara

Perkerasan jalan menuju kantor KUA Sangatta Selatan dengan batu merah

Semenisasi gang Buntu Desa Sepaso Barat, Bengalon

Semenisasi jalan Plamboyan Desa Sekerat, Bengalon

Semenisasi gang Bersama Desa Sepaso Barat, Bengalon

Semenisasi jalan Hadi Suhadi Desa Sepaso Selatan, Bengalon

Semenisasi jalan Pesisir RT 01 Desa Sekerat, Bengalon

Semenisasi jalan Salamah Desa Sepaso Barat, Bengalon

Penandatanganan kerjasama antara PT PLN dan PT KPC dalam jual beli listrik untuk masyarakat Sangatta dan sekitarnya. Dari kapasitas 3x18 MW sebagian dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat sebesar 1x18 MW melalui PT PLN.

Semenisasi jalan Cendrawasih, Sangatta Utara Pembangunan Taman Literasi, Sangatta Selatan

Semenisasi gang Sylvaduta, Sangatta Selatan Semenisasi jalan Parikesit, Singa Gembara, Sangatta Utara


Demikian halnya dengan Arutmin yang sepanjang tahun 2017 meneguhkan komitmennya dalam membantu mengembangkan infrastruktur masyarakat sekitar wilayah tambang. Tambang Batulicin dalam program Infrastruktur pada triwulan IV tahun 2017 melakukan beberapa kegiatan. Renovasi bangunan toilet dan tempat wudhu Mesjid Darul Hijrah di Desa Mangkalapi Kecamatan Kusan Hulu dengan kegiatan penggantian plafond, dinding, bak air, pintu wc, lantai dan teras tempat wudhu. Bantuan Dana pembangunan gedung TK AL - ITTIHAD Kecamatan Karang Bintang. Bantuan berupa material semen untuk pembangunan gedung TK AL – ITTIHAD. Dalam bidang Infrastruktur pada triwulan IV tahun 2017 dilakukan beberapa kegiatan di desa desa sekitar tambang Kintap. Untuk membantu akses masyarakat menuju tempat pemakaman Umum (TPU) warga desa sumber jaya, PT Arutmin Indonesia tambang Kintap memberikan batuan berupa gorong-gorong kepada pengelola TPU. Pemberian bantuan material ini diharapkan dapat memperlancar drainase/aliran air di sepanjang parit TPU. Sehingga tidak mengakibatkan banjir dan jalan menuju TPU menjadi mudah dilalui. PT Arutmin Indonesia tambang Kintap juga mendukung pelaksanaan Pembangunan Mushola Pesantren di Desa Sumberjaya. Pembangunan Toilet dan Sumur di SDN 2 Sungai Cuka juga mendapat perhatian dari Arutmin tambang Kintap. Para petani karet di sekitar tambang di Desa Sumber Jaya mendapat batuan pembuatan sumur dari program PPM PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap.

Similarly with Arutmin, which in 2017 reinforced its commitment in helping develop community infrastructure around the mining area. Batulicin Mine in infrastructure program in the fourth quarter of 2017 conducted several activities. Renovation of toilet building and ablution place of Darul Hijrah Mosque in Mangkalapi Village Kusan Hulu Sub-district by replacing ceiling, wall, water tub, wc door, floor and terrace of ablution place. Assistance Funding for the construction of the AL - ITTIHAD Kindergarten building of Karang Bintang Sub-district. Assistance in the form of cement material for construction of TK AL - ITTIHAD building. In the infrastructure sector in the fourth quarter of 2017 several activities were conducted in the villages around the Kintap mine. To help community access to the public cemetery (TPU) of Sumber Jaya villagers, PT Arutmin Indonesia Kintap mine provided assistance in the form of culverts to TPU managers. This provision of material assistance is expected to facilitate the drainage / flow of water along the TPU trenches. So as not to cause flooding and the road to the TPU becomes easily accessible. PT Arutmin Indonesia Kintap mine also supports the implementation of the Pesantren Mosque Development in Sumberjaya Village. Toilet and Well Construction in SDN 2 Sungai Cuka also received attention from Arutmin Kintap mine. The rubber farmers around the mine in Sumber Jaya Village received assistance in the construction of a well from the PPM program of PT Arutmin Indonesia Kintap Mine.

Penyelesaian pembuatan pagar Masjid Desa Sigam | Completion of Sigam Village Mosque fence




Melanjutkan program tahun lalu, pada triwulan I tahun 2017 beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur kembali diteruskan. Diantaranya adalah penyelesaian pembangunan pagar mesjid Baiturahman di desa Sigam, penyelesaian bangunan sekretariat bank sampah program Adiwiyata MTsN 2 Kotabaru dan pembuatan bahu jalan/trotoar di jalan Berangas RT 2 km 4 desa Sigam.

Dalam bidang infrastruktur, kualitas jalan menjadi perhatian dalam program pengembangan masyarkat triwulan II tahun 2017 di NPLCT . Arutmin berperan aktif dalam pemperbaiki kondisi jalan dari desa Tirawan sampai ke Desa Sarang Tiung. Bantuan berupa batu untuk pengerasan jalan telah dilaksanakan oleh tim PPM –PT Arutmin Indonesia NPLCT.

Continuing last year’s program, in the first quarter of 2017 some infrastructure development activities were continued. Among them were the completion of the construction of the Baiturahman mosque fence in the village of Sigam, the completion of the secretariat building of the garbage bank program Adiwiyata MTsN 2 Kotabaru and the construction of roadsides / sidewalks on the Berangas street RT 2 km 4 of Sigam village.

In infrastructure, road quality is of concern in the second quarter development program of 2017 in NPLCT. Arutmin plays an active role in improving road conditions from the village of Tirawan to the village of Sarang Tiung. Assistance in the form of stones for road hardening had been carried out by the PPM -PT Arutmin Indonesia NPLCT team.

Pengaspalan Jalan Desa Sigam Asphalt paving in Sigam Village

Pengerasan jalan desa Tirawan hingga Sarang Tiung oleh PT Arutmin Indo-nesia NPLCT | Road paving in Tirawan village to Sarang Tiung by PT Arutmin Indonesia NPLCT

Perbaikan jalan dengan batu di desa Tirawan Road repair with stones in Tirawan village.

Renovasi Masjid Ar Rahman Mosque di desa Baharu Utara Ar Rahman Mosque renovation in North Baharu village.


VII. Empowerment in the Economy Sector

• Steady Empowerment with SIMANTAPLemon grass/ citronella has many benefits, ranging from its use as cosmetic ingredient, medicinal ingredient, perfume and others. Since citronella is a grass plant, the cultivation is not too difficult. Seeing these opportunities, the Kintap Community Development and Training Center (SIMANTAP) program is now starting to develop citronella propagation nursery on 4 ha of land. This nursery activity is a continuation of planting last year which is now harvested and distilled. Seeing the good results it can be concluded the cultivation of fragrant citronella in the SIMANTAP program is considered feasible to be developed. In future there is a plan to build a refinery facility at the SIMANTAP demonstration plot (demplot) to increase added value.

In addition to distillates, the distillation residual of lemon grass is the main feed for cattle and goats which is also cultivated in SIMANTAP demplot. In addition to SIMANTAP land, citronella is also cultivated on community owned land in Mekarsari village to the amount of 5,000 seedlings from Arutmin.

Demplot SIMANTAP also cultivates Boerka type sheep. The Boerka goat is the result of a crossbreed of Boer type sheep and local sheep. This crossbreeding resulted in a meat-producing superior sheep. A total of 34 Boerka goats were developed in SIMANTAP in the first quarter of 2017 last year.

VII. Pemberdayaan di Bidang Ekonomi

• Pemberdayaan yang Mantap dengan SIMANTAPSereh wangi sesuai dengan namanya banyak mengandung manfaat, mulai untuk bahan kosmetik, bahan obat, parfum dan lain-lain. Karena sereh wangi termasuk dalam tumbuhan rumput - rumputan, budidayanya tidak terlalu sulit. Melihat peluang-peluang tersebut dalam program Sentra Pengembangan dan Pelatihan Masyarakat Kintap (SIMANTAP) saat ini mulai dikembangkan pembibitan sereh wangi pada lahan seluas 4 ha. Kegiatan pembibitan ini merupakan kelanjutan penanaman pada tahun lalu yang saat ini sudah dipanen dan disuling . Dengan melihat hasil yang bagus sehingga dapat disimpulkan budidaya sereh wangi pada program SIMANTAP ini dianggap layak untuk dikembangkan. Kedepannya direncanakan akan dibangun fasilitas penyulingan di demonstration plot (demplot) SIMANTAP untuk meningkatkan nilai tambah.

Selain hasil sulingan, sereas sisa penyulingan merupakan pakan utama ternak sapi dan kambing yang juga diusahakan di demplot SIMANTAP. Kecuali pada lahan SIMANTAP, sereh wangi juga dibudidayakan di lahan milik masyarakat di desa Mekarsari sebanyak 5.000 bantuan bibit dari Arutmin.

Demplot SIMANTAP juga membudidayakan domba jenis Boerka. Kambing Boerka merupakan hasil persilangan domba jenis Boer dan domba lokal. Hasil persilangan ini menghasilkan domba unggul penghasil daging. Sebanyak 34 ekor kambing Boerka dikembangkan di SIMANTAP pada triwulan I tahun 2017 lalu.


Panen Sereh Wangi di Simantap

Harvest of Fragrant Lemon Grass in Simantap



• Peternakan Sapi Terpadu (PESAT)Hingga akhir tahun 2017, populasi sapi di PESAT yang dikelola KPC bersama masyarakat mencapai 49 ekor terdiri dari 5 ekor sapi pembibitan 34 ekor perah, dan 10 ekor penggemukan. Selain itu, khusus untuk di Pit J, terdapat 51 ekor sapi penggemukan. Peningkatan kapasitas masyarakat yang dilakukan di PESAT tidak terbatas hanya pada bidang peternakan namun juga berbagai bidang lain termasuk, penelitian mahasiswa dari perguruan tinggi, kunjungan dari sekolah dan komunitas lainnya dalam rangka pengenalan dunia peternakan serta eduwisata. Pada tahun 2017, total pengunjung di area PESAT mencapai 6.001 orang.

• Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Tanaman SemusimPengembangan budidaya tanaman pangan dan tanaman semusim di Bengalon bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan, yang didukung pada luasnya potensi lahan pertanian di Kecamatan Bengalon. Tanaman yang dibudidayakan meliputi tanaman padi (varietas padi lahan basah), tanaman palawija (jagung, semangka) dan sayur- sayuran (kacang panjang, gambas, mentimun, tomat, cabai, terung, kangkung, bayam, sawi, buncis, dsb).

Khusus untuk pengembangan tanaman pangan, KPC mendukung program GERMAS TANAM PADI (Gerakan Masyarakat Tanam Padi) pemerintah Kabupaten Kutai Timur dengan berkolaborasi memberikan bantuan sarana produksi pertanian seperti: benih padi sawah, pupuk, kapur pertanian, perontok padi, dan hand tractor. KPC memberikan bantuan kepada Kecamatan Bengalon pada kegiatan studi banding ke Balai

• Integrated Cattle Breeding (PESAT)Until the end of 2017, the population of cattle in PESAT which is managed by KPC together with the community reached 49 heads consisting of 5 breeding cattle, 34 dairy cattle, and 10 heads for fattening. In addition, specifically for Pit J, there are 51 fattening cattle. Community capacity building undertaken at PESAT is not limited to livestock breeding but also other fields including university student researches, visits from schools and other communities for the introduction of animal husbandry and edutourism. By 2017, the total number of visitors in the PESAT area reached 6,001 people.

• Development of Food Crops and Seasonal PlantsThe development of food crop cultivation and seasonal crops in Bengalon aims to support government programs in achieving food security, supported by the vast potential of agricultural land in Bengalon Sub-district. Cultivated plants include rice crops (wetland rice varieties), palawija crops (corn, watermelon) and vegetables (long beans, gambas, cucumbers, tomatoes, chillies, eggplant, kale, spinach, mustard, beans, etc.).

Especially for the development of food crops, KPC supports GERMAS TANAM PADI (Community Rice Planting Movement) program of East Kutai Regency by collaborating to provide agricultural inputs such as: wetland rice seed, fertilizer, agricultural lime, rice thresher, and hand tractor. KPC provided assistance to the Sub-district of Bengalon on the comparative study to Agricultural Research and Technology

Panen Sereh Wangi di Simantap

Harvest of Fragrant Lemon Grass in Simantap


Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Kaltim, Balai Penyuluhan Pertanian Propinsi Kaltim serta anjangsana ke DPRD Propinsi Kaltim terkait pelaksanaan target GERMAS TANAM PADI di Kecamatan Bengalon seluas ±300 Ha.

• Pengembangan Usaha Budidaya Perikanan Usaha budidaya perikanan KPC adalah salah satu bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mendukung pengembangan perekonomian lokal non-tambang. Usaha perikanan yang menjadi fokus dampingan adalah perikanan tangkap dengan budidaya perikanan (air tawar/payau). Penerima manfaat untuk program perikanan tangkap adalah kelompok nelayan (Desa Muara Bengalon), sedangkan penerima manfaat untuk budidaya perikanan adalah para kelompok tani, yang tersebar di empat empat desa: Sepaso, Sepaso Barat, Sepaso Timur dan Sepaso Selatan.

Selama tahun 2017, KPC memberikan bantuan stimulan budidaya berupa bibit ikan beserta pakan kepada empat kelompok. Total bantuan stimulant bibit ikan mencapai 20.500 bibit ikan nila, 5.000 bibit ikan patin, dan 22.000 bibit ikan lele. Bantuan bibit ikan disertai pula oleh bantuan stimulan pakan, serta sarana budidaya seperti pompa, jaring sarlon, serta bantuan pupuk khusus untuk lima kelompok petambak ikan bandeng sejumlah 9 ton pupuk

Center (BPTP) of East Kalimantan Province, Agricultural Counseling Center and a visit to East Kalimantan Province DPRD related to the implementation of GERMAS TANAM PADI target in Bengalon Sub-district of ± 300 Ha.

• Aquaculture Business Development KPC’s aquaculture business is one part of the community’s economic empowerment program to support the development of a non-mining local economy. The fishery business that became the focus of assistance is capture fisheries with fishery cultivation (freshwater / brackish). The beneficiary of the catch fishery program is the fishermen group (Muara Bengalon Village), while the beneficiaries for aquaculture are the farmers’ groups, spread across four villages: Sepaso, West Sepaso , East Sepaso and South Sepaso.

During the year 2017, KPC provided stimulant aquaculture assistance in the form of fish seeds and feed to four groups. Total aid of fish seed stimulant reached 20,500 nila fish seedlings, 5,000 patin fish seedlings, and 22,000 catfish seedlings. Assistance of fish seeds is accompanied also by the aid of feed stimulants, as well as cultivation facilities such as pumps, sarlon net, as well as special fertilizer assistance for five groups of milkfish fishponds

Bantuan bibit tanaman semusim KT.Mandiri Desa KeraitanSeasonal crop seed assistance of KT.Mandiri Keraitan Village

Bantuan pompa air sarana irigasi KT.Projasam Desa Sepaso Irrigation facility water pump assistance of KT.Projasam Sepaso Village




Phonska dan 500kg pupuk urea. Sementara itu, untuk mendukung usaha perikanan tangkap Kecamatan Bengalon, KPC juga memberikan dukungan berupa bantuan alat tangkap kepada empat kelompok di Desa Muara Bengalon.

• Budidaya Unggas LokalKPC bersama HIMPULI (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia) dan para kelompok ternak unggas menyepakati perbaikan dalam tindak lanjut serta realisasi program budidaya ternak unggas lokal, khususnya ayam kampung. Pada September 2017, KPC bersama HIMPULI melangsungkan pelatihan budidaya ternak ayam kampung kepada lima kelompok peternak (empat dari Kecamatan Bengalon dan satu kelompok dari Kecamatan Rantau Pulung) untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan budidaya ayam kampung.

Setelah kegiatan pelatihan tersebut, KPC mulai merealisasikan bantuan stimulan days old chick (DOC) beserta pakan kepada empat kelompok peternak se-Kecamatan Bengalon. Jumlah total stimulan DOC mencapai 11.000 ekor DOC, 2.000 ekor days old duck (DOD) dengan stimulan pakan unggas sebanyak 12,5 ton. Selain stimulan tersebut, KPC juga memberikan bantuan peningkatan infrastruktur kandang berupa material kayu, atap, wadah pakan, wadah minum, bak air, dan material bangunan terkait lainnya.

to the amount of 9 tons of Phonska fertilizer and 500kg of urea fertilizer. Meanwhile, to support the fishing business of Bengalon Sub-district, KPC also provided support of fishing gear to four groups in Muara Bengalon Village.

• Local Poultry FarmingKPC together with HIMPULI (Indonesian Local Poultry Farmers Association) and poultry groups agreed on improvement in the follow-up and realization of local poultry farming program, especially country chicken. In September 2017, KPC together with HIMPULI conducted a training of poultry farming to five groups of farmers (four from Bengalon Subdistrict and one group from Rantau Pulung Subdistrict) to increase the knowledge capacity of country chicken farming.

After the training activities, KPC began to realize the aid of days old chick (DOC) stimulant along with feed to four groups of farmers in Bengalon sub-district. The total number of DOC stimulants reached 11,000 DOCs, 2,000 days old duck (DOD) with 12.5 tons of poultry feed stimulants. In addition to these stimulants, KPC also provided assistance to improve the cage infrastructure in the form of wood materials, roofing, feed containers, drinking containers, water tubs, and other related building materials.

Distribusi bantuan bibit ikan nila sebanyak 6.000 ekor dan ikan Lele sebanyak 11.200 ekor serta pakan ikan sebanyak 25 karung kepada kelompok Mandiri Desa KeraitanDistribution of Nila fish seed assistance to the amount of 6,000 fish and catfish to the amount of 11,200 fish and 25 sacks of fish feed to Mandiri group of Keraitan Village

Distribusi bantuan bibit ikan lele sebanyak 12.000 ekor dan bibit ikan Nila sebanyak 1.000 ekor serta pakan FF999 sebanyak 10 Karung serta pakan HI-PRO Vite 781Distribution of catfish seed assistance to the amount of 12,000 fish and Nila fish seed to the amount of 1,000 fish and 10 sacks of FF999 feed


Sebagai upaya untuk mendorong tata kelola usaha peternakan ke dalam sistem tata kelola yang berorientasi usaha berkelanjutan, maka KPC juga memfasilitasi pembentukan pendirian badan hukum koperasi yang menaungi peternak unggas Kecamatan Bengalon, yakni Koperasi Bengalon Karya Bakti Mandiri (Koperasi BKBM).

VIII. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

• Program Bisnis Berbasis Masyarakat dan Pendirian Koperasi Dalam bidang peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, Arutmin tambang Senakin memfokuskan pada program untuk menyiapkan kemandirian masyarakat saat pascatambang. Untuk itu diadakan program pelatihan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Petani. Pembinaan usaha kripik pisang di Geronggang menjadi salah satu contoh program ekonomi. Para UKM keripik pisang diberikan pelatihan pengolahan dan pengemasan produk, sehingga hasil olahan pisang tersebut lebih diminati masyarakat karena tampilan dan pengemasan yang lebih menarik juga higenis. Masyarakat pengelola usaha jamur tiram juga diajak melakukan studi banding pengolahan jamur tiram di daerah lain yang mempunyai usaha serupa.

Selain itu sebagai usaha dari persiapan pascatambang Senakin, masyarakat juga diberi pelatihan penyadapan karet, pembibitan dan budidaya karet secara modern. Diharapkan pada

In an effort to promote livestock management in a sustainable business-oriented governance system, KPC also facilitated the establishment of a cooperative legal entity that oversees Bengalon Sub-district poultry farmers, which is the Bengalon Karya Bakti Mandiri Cooperative (Koperasi BKBM).

VIII. Micro, Small, and Medium Enterprise Development

• Community Based Business Program and Establishment of Cooperatives In the field of improving the economic welfare of the community, Arutmin Senakin mine is focusing on programs to prepare for community self-sufficiency during post-mining. Training programs for Small and Medium Enterprises (SMEs) and Farmers are held. Business development of banana chips in Geronggang becomes one example of the economic program. The SMEs of banana chips are given training on the processing and packaging of products, so that the banana processed products are more attractive to the public due to the appearance and packaging that is more interesting and also hygienic. The business community of oyster mushroom business is also invited to conduct comparative studies of oyster mushroom processing in other areas with similar business. In addition, as an effort of Senakin post-mining preparation, the community is also given training on rubber tapping, propagation and modern rubber cultivation. It is expected that








saat operasional Arutmin di Senakin berakhir, masyarakat Senakin mampu mandiri dari segi ekonomi, dengan hasil bertani karet. Arutmin juga mendirikan Koperasi SImpan Pinjam (KSU) Agro Banua menyediakan sarana produksi pertanian dan peternakan bagi masyarakat sekitar tambang melalui Kios Tani Agro Banua. Penjualan dan pembelian kebutuhan petani sekitar tambang Satui dipenuhi oleh Kios Tani Agro Banua ini.

Pembinaan binaan PT Arutmin Indonesia khususnya tambang Kintap selalu menjadi agenda yang melekat pada setiap program kegiatan pengembangan masyarakat dalam segala bidang kegiatan. Dalam bidang ekonomi, monitoring terhadap Kredit Usaha Mikro (KUM) menjadi perhatian khusus. Dalam periode ini salah satu yang menjadi perhatian adalah KUM pembuatan jamu tradisional, dan industri amplang di Desa Sumber Jaya. Syukuran Panen jagung di Kelompok Tani ‘Sido Dadi’ Desa Sumber Jaya juga merupakan wujud keberhasilan pembinaan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan produk produk binaan CSR PT Arutmin Indonesia di berbagai site, PT Arutmin Indonesia bekerjasama dengan Rumah Kemasan Bandung menyelenggarakan Pelatihan dasar kemasan bagi UMKM. Diselengarakan pada tanggal 22 – 23 Agustus 2017 mengambil tempat di Camp Marina Mekarsari-Tambang Kintap. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan UKM –UKM binaan semua site yang didiampingi oleh community development officer masing-masing site.

when the operation of Arutmin in Senakin ends, the people of Senakin are able to be economically independent, with the result of rubber farming. Arutmin also established a Savings Loan Cooperative (KSU) Agro Banua providing agricultural and livestock production facilities for communities around the mine through Kios Tani Agro Banua. The sales and purchasing of the needs of farmers around the Satui mine are met by this Banua Agro Farmer Kiosk. The guidance of PT Arutmin Indonesia, especially Kintap mine has always been an agenda attached to every program of community development activities in all fields of activity. In the economic sector, monitoring of Micro Credit (KUM) is of special concern. In this period one of the concerns is the KUM-making of traditional herbal medicine, and amplang industry in Sumber Jaya Village. Harvesting of corn in ‘Sido Dadi’ Farmer Group of Sumber Jaya Village is also a form of successful coaching. In effort to improve the products guided by PT Arutmin Indonesia’s CSR at various sites, PT Arutmin Indonesia in cooperation with Rumah Kemasan Bandung held a basic packaging training for UMKM. Held on 22 - 23 August 2017 it took place at Camp Marina Mekarsari-Tambang Kintap. This activity was attended by representatives of SMEs of all sites accompanied by the community development officers of each site.


• OlsabaraPada tahun 2017, KPC mendirikan Olsabara sebagai pusat oleh-oleh Sangatta selama 4 tahun sejak tahun 2013. Selain berfungsi sebagai tempat penjualan produk lokal, sesuai dengan tujuan awalnya sebagai rumah kemas, Olsabara menyediakan pelayanan peningkatan kualitas pengemasan berupa pengemasan langsung, penyediaan berbagai kebutuhan untuk pengemasan yang masih sulit didapatkan di seputaran Kutai Timur sampai dengan pelayanan desain kemasan, serta penyediaan klinik bisnis.

• Pengembangan Batik WakarorosPerjalanan pendampingan pengembangan motif wakaroros sudah masuk ke tahun yang ke-11. Motif yang berasal dari masyarakat Dayak Basap ini mendapatkan perhatian dan dukungan yang sangat baik dari pemerintah dan masyarakat. Perhatian terus diberikan ke Desa Manunggal Jaya oleh Sanggar Batik Masri dan di Desa Swarga Bara oleh Sanggar Batik Maju Bersama. Selain itu juga pengembangannya terus diupayakan ke wilayah lain seperti Kecamatan Bengalon.

Total produksi batik di tahun 2017 mencapai 845 kain batik, yang berarti rata-rata setiap bulannya adalah 70 lembar kain batik. Selain memproduksi batik, kedua sanggar batik tersebut juga menjadi sarana tempat edukasi bagi pelajar maupun pengunjung baik perorangan dan rombongan.

• OlsabaraIn 2017, KPC established Olsabara as a center for souvenirs of Sangatta for 4 years since 2013. In addition to serving as a place for the sale of local products, in accordance with its original purpose as a packing house, Olsabara provides packaging quality improvement services in the form of direct packaging, providing various needs for packaging that are still difficult to find around East Kutai up to packaging design services, as well as the provision of business clinics.

• Development of Wakaroros Batik Assistance in the development of Wakaroros motif has entered into the 11th year. The motifs derived from the Dayak Basap community obtains excellent attention and support from the government and community. Attention continues to be given to Manunggal Jaya Village by Sanggar Batik Masri and in Swarga Bara Village by Sanggar Batik Maju Bersama. In addition, its development continues to be pursued to other areas such as Bengalon Sub-district.

Total production of batik in 2017 reached 845 batik cloths, which means on average 70 pieces of batik cloths are produced. In addition to producing batik, the two batik sanggar/studios are also places of education for students and visitors both individuals and in groups.

Program pengembangan batik wakarorosWakaroros batik development program




IX. Pemberdayaan di Bidang Lingkungan dan Budaya

• Penyerahan Bibit MangroveSebagai upaya pelestarian Lingkungan, PT Arutmin Tambang Batulicin pada Triwulan II tahun II, menyerahkan 1000 bibit mangrove kepada Danlanal Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu untuk kegiatan penanaman di area pantai angsana dan pantai sepunggur dalam rangka HUT Kab Tanah Bumbu yang ke-14 tahun 2017.Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar. Diharapkan partisipasi aktif ini bisa menyelamatkan pantai pantai dari abrasi, melindungi habitat ikan dan juga bisa meningkatkan pariwisata daerah Tanah Bumbu.

• Perayaan Hari Lingkungan HidupDalam memperingati Hari Lingkungan Hidup SeDunia , PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin mengadakan serangkaian kegiatan yang diikuti oleh karyawan, akademisi serta melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan di sekitar tambang Batulicin. Adapun rangkaian kegiatan adalah :• Penyisipan tanaman Lokal dan Angrek

Meratus di areal reklamasi di Pit Akasia , Blok Serongga. Turut hadir dalam agenda ini adala perwakilan Bupati Tanah Bumbu, tamu undangan dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan dinas Lingkungan Hidup daerah kabupaten Tanah Bumbu. Bibit tanaman lokal yang disisipkan antara lain Meranti, Mahoni serta angrek meratus sebanyak 7 jenis. Penyisipan tanaman lokal dan angrek Meratus ini bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di areal reklamasi bekas tambang.

• Lomba Fotografi Lingkungan Hidup se kabupaten Tanah Bumbu.

Lomba ini terbuka untuk umum dan akademisi yang berdomisili di Kabupaten tanah Bumbu. Lomba fotografi ini

IX. Empowerment in the Environment and Culture Sectors

• Handover of Mangrove SeedlingsIn effort to conserve the environment, PT Arutmin Tambang Batulicin in the second quarter of year II, handed over 1,000 mangrove seedlings to Danlanal of Kotabaru Regency and Tanah Bumbu for planting activities in the coastal area of angsana and sepunggur beaches on the occasion of the 14th Anniversary of Tanah Bumbu Regency in 2017. Mangrove is one of the most important solutions to address various types of environmental problems especially to overcome environmental damage caused by the destruction of animal habitat. This damage not only affects animals but also humans. Mangroves have become enormous environmental protectors. It is expected that this active participation could save beaches from abrasion, protect fish habitat and could also increase tourism of the Tanah Bumbu area.

• Environmental Day CelebrationIn commemorating the World Environment Day, PT Arutmin Indonesia Batulicin Mine held a series of activities that were attended by employees, academics and involved communities and stakeholders around the Batulicin mine. The series of activities were:• The insertion of local plants and Meratus

Angrek in the reclamation area at Acacia Pit, Serongga Block. Also present on this agenda were the representative of Tanah Bumbu Regent, invited guests from the Ministry of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia and the Environment office of Tanah Bumbu regency. The local seeds inserted were among others Meranti, Mahogany and Meratus angrek as many as 7 types. The insertion of local plants and Meratus angrek aims to increase biodiversity in the former mine reclamation area.

• Environmental Photography Competition throughout Tanah Bumbu regency. The competition was open to the public and academics domiciled in the Regency of Tanah Bumbu. This photography contest emphasized on themes of: preservation


menekankan pada tema: pelestarian flora dan fauna, aksi bersih dan 3 R (Reduce, reuse, recycle) . Respon yang positif dari pihak masyarakat, sekolah dan siswa dengan antusiasnya pengiriman kepada panitia.

• Seminar Lingkungan Hidup

Dalam rangka memberikan wawasan mengenai lingkungan hidup dan persiapan program ADIWIYATA sekolah di SDN Mekarsari, PT Arutmin Indonesia melakukan penyuluhan dengan topik pemilahan sampah sederhana. Kegiatan yang dilakukan ada tanggal 27 September 2017 ini diikuti oleh siswa kelas IV, V, dan VI SDN Mekarsari beserta guru-guru. Antusias siswa dalam penyuluhan ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan. Pada penyuluhan ini diajarkan juga bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk. Semoga dengan dilaksanakan penyuluhan ini para siswa dapat membedakan sampah organik dan anorganik beserta mengetahui cara pengolahan sampah yang baik dan benar.

• Wisata Alam Telaga Batu ArangAreal Telaga Batu Arang (TBA) merupakan lahan bekas tambang seluas kurang lebih 200 ha yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam berbasis komunitas. Dalam dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) KPC, wilayah ini masuk dalam zona Penyangga Taman Nasional Kutai sehingga pemanfaatannya disesuaikan dengan indikator yang sudah disetujui oleh pemerintah dalam dokumen RPT dimaksud.

of flora and fauna, clean action and 3 R (reduce, reuse, recycle). Positive response from the community, schools and students was reflected in the enthusiasm of delivery to the committee.

Environmental Seminar In order to provide insight into the environment and the preparation of ADIWIYATA school program at SDN Mekarsari, PT Arutmin Indonesia conducted counseling/coaching with the topic of simple waste sorting. The event was held on September 27, 2017, participated by students of grades IV, V, and VI of SDN Mekarsari along with teachers. Student enthusiasm in the coaching was evidenced by the many questions. The counseling also taught how to use organic waste into fertilizer. Hopefully by this coaching the students could distinguish between organic and inorganic waste along with knowing how to properly process waste.

• Lake Batu Arang Nature TourismThe area of Telaga Batu Arang (TBA) is a former mining area of approximately 200 ha which is utilized as a community-based nature resort. In the KPC Mine Closure Plan (RPT) document, this area is included in the Kutai National Park Buffer Zone so that its utilization is aligned with indicators already approved by the government in the said RPT document.


PT Arutmin Indonesia melakukan penyuluhan dengan topik

pemilahan sampah sederhana di SDN Mekarsari.

PT Arutmin Indonesia conducted counseling/coaching with the topic of simple waste sorting

at SDN Mekarsari



Hingga saat ini, pemanfaatan wilayah ini untuk kegiatan wisata masih dibatasi untuk kepentingan keselamatan, sampai semua rekomendasi dari berbagai pihak terkait dapat dipenuhi. Namun demikian, TBA sudah memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan konsep pengelolaan wisata berbasis komunitas yang telah direncanakan. Kegiatan dimaksud antara lain: kunjungan yang mendapat ijin khusus dari berbagai lembaga, pengelolaan kebun sawit seluas 6 ha oleh BUMDesa Mitra Swarga Bara, pelatihan dan pendampingan budidaya ikan di Keramba Jaring Ampung kepada siswa SMKN 2 Kelautan dan Perikan Sangatta. Di tahun 2017, terdapat sejumlah kunjungan dari berbagai lembaga dengan total pengunjung mencapai 2.822 orang.

• Mitra Taman Nasional KutaiSejak tahun 1995, KPC telah menjadi anggota Mitra Taman Nasional Kutai dan hingga saat ini terus memberikan dukungan kepada Balai Taman Nasional Kutai untuk menjaga kelestarian wilayah Taman Nasional Kutai. Dukungan yang diberikan baik berupa dana maupun partisipasi aktif KPC dalam memberikan masukan dan berkontribusi dalam kegiatan yang dilakukan oleh Balai TNK. Di tahun 2017, pendampingan terhadap Desa Kandolo di Teluk Pandan dan Desa Swarga Bara sebagai pilot project desa konservasi masih terus dilakukan. Pelaksanaan pendampingan dilakukan oleh sekretariat Mitra TNK bekerja sama dengan LSM lokal. Selain itu, KPC juga berpartisipasi dalam Workshop Green Growth Compact yang diselenggarakan oleh Yayasan Belantara dan Taman Nasional Kutai pada bulan Mei 2017. Pembuatan buku keanekaragaman hayati spesies burung di Taman Nasional Kutai juga berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2017.

Mekanisme Pengaduan Dampak Terhadap Masyarakat

Perusahaan dan unit bisnisnya dituntut untuk patuh kepada kewajiban perundang-undangan dan ketentuan AMDAL dalam menjalankan roda produksi penambangan batubara. Perusahaan harus memastikan dampak lingkungan dan sosial terkelola dengan baik sesuai

To date, the utilization of this area for tourism activities is still limited for the sake of safety, until all recommendations from various related parties could be met. However, TBA has provided benefits to the community in accordance with the planned concept of community-based tourism management. The activities include: visits with special permits by various institutions, the management of oil palm plantations covering 6 ha by BUMDesa Mitra Swarga Bara, training and assistance of fish farming in Keramba Jaring Ampung to students of SMKN 2 Marine and Fisheries of Sangatta. In 2017, there were a number of visits from various institutions with total visitors reaching 2,822 people.

• Kutai National Park PartnerSince 1995, KPC has been a member of the Kutai National Park Partners and continues to provide support to the Kutai National Park Authority to preserve the Kutai National Park area. The support provided is either in the form of funding as well as KPC’s active participation in providing input and contributing in activities undertaken by Balai TNK.

In 2017, assistance to Kandolo Village in Pandan Bay and Swarga Bara Village as a pilot project for conservation villages is still underway. Implementation of assistance is done by the secretariat of Mitra KNP in cooperation with local NGOs. In addition, KPC also participated in the Green Growth Compact Workshop organized by the Belantara Foundation and Kutai National Park in May 2017. The creation of the book on bird species biodiversity in Kutai National Park was also completed by the end of 2017.

Complaints Mechanisms for Impact on Society The company and its business units are required to comply with the legislation and AMDAL requirements in running the coal mining production. Companies must ensure that environmental and social impacts are well-managed in accordance with applicable procedures.


dengan prosedur yang berlaku.

KPC, melalui External Affirs and Sustainable Development Division (ESD), diberi amanat untuk melakukan pengelolaan keluhan masyarakat akibat tambang antara lain isu yang berkaitan dengan lingkungan, bencana alam, dan konflik sosial. Selain itu, ESD juga melakukan koordinasi dan fasilitasi bagi kelancaran proses monitoring sosial bekerjasama dengan Dinas Pemerintah terkait dan Pemerintah Lokal Kecamatan di masing-masing wilayah. Fasilitasi termasuk di dalam menyelesaikan pertentangan/persinggungan dan kekecewaan masyarakat akibat aktivitas tambang KPC.

Keluhan dan teguran dari masyarakat terkait dengan dampak operasional KPC dikelola dalam sebuah sistem pengelolaan bernama Community Feedback System (Umpan Balik Masyarakat). CFS memastikan semua keluhan dan teguran yang berasal dari masyarakat terkelola dengan baik dan diselesaikan sesuai dengan prosedur dengan keluaran yaitu menutup semua kasus keluhan yang terjadi.

Sepanjang tahun 2017, tidak ada tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust, serta praktik monopoli. Kami juga tidak mendapat denda moneter dan sanksi non-moneter akibat ketidak patuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Tujuan dari analisa data community feedback system ini adalah:

• Sebagai bahan analisa terhadap keluhan dan isu sosial yang terjadi dalam satu tahun.

• Memperlihatkan persebaran keluhan dalam tiap bulan dan menunjukkan kecenderungan keluhan di tiap wilayah pantauan dan berdasarkan waktu kejadian.

• Memenuhi kepatuhan AMDAL di dalam Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terutama aspek penting dan dampak dari proyek aktivitas tambang KPC.

• Analisa ini pula memastikan pemecahan masalah dan strategi ke depan dalam meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan maupun konflik sosial akibat aktivitas tambang.

• Perbandingan antara tren keluhan tahun terkini dengan tren keluhan dari tahun sebelumnya, sehingga didapat hasil kecenderungan data keluhan. Ini berguna sebagai masukan untuk upaya

KPC, through the External Affairs and Sustainable Development Division (ESD), is mandated to manage public complaints due to the mine, among others issues related to the environment, natural disasters, and social conflicts. In addition, ESD also coordinates and facilitates the smooth running of the social monitoring process in collaboration with relevant Government Offices and Sub-district Local Government in each region. Facilitation is included in resolving community conflicts and discontent resulting from KPC mining activities.

Complaints and admonitions from the community related to KPC’s operational impact are managed in a management system called Community Feedback System. CFS ensures that all complaints and reprimands from the community are well managed and resolved according to procedure with the outcome of closure of all complaints that occur.

Throughout 2017, there were no legal actions related to anti-competition, anti-trust, and monopolistic practices. We also did not acquire monetary penalties and non-monetary sanctions due to non-compliance with prevailing laws and regulations.

The purpose of this community feedback system data analysis is:

• Sebagai bahan analisa terhadap keluhan dan isu • As analysis material on complaints and social issues that occur within one year.

• To show the spread of complaints in each month and indicate the tendency of complaints in each monitoring area and time of incidence.

• Compliance with AMDALs in the Environmental Management and Monitoring Plan particularly important aspects and impacts of KPC’s mining project activities.

• This analysis also ensures problem solving and future strategies in enhancing community roles in environmental management as well as social conflict due to mining activities.

• Comparison between the trend of recent year complaints with the trend of complaints from previous years, so as to obtain tendency of complaint data. This is useful as input for system improvement, grievance management, and next




perbaikan sistem, manajemen pengelolaan keluhan, serta prediksi tahun ke depan. Sehingga didapat stategi dan program pengelolaan yang tepat sasaran.

Masyarakat dapat mengadukan dampak negatif yang ditimbulkan dari operasional perusahaan melalui:

Telpon : 0812 128 BUMI (0812 128 2864)Email : [email protected]

year’s prediction. So as to obtain the strategy and the right targeted management program.

Communities can submit complaints on the negative impacts of the company’s operations through:

Telpon : 0812 128 BUMI (0812 128 2864)Email : [email protected]


GRI INDEXGRI G4 - Core (G4-32)

General standard disclosures

GRI Index Keterangan Description

Halaman Page

Strategi dan Analisis Strategy and analysis

G4-1 Kata Sambutan CEO atas Kinerja Keberlanjutan The CEO’s Aknowledgement to Sustainability Performance 7

G4-2

Profil Organisasi Organisational profile

G4-3 Tentang PT BUMI Resources Tbk. About PT BUMI Resources Tbk. 25 G4-4

G4-5

G4-6

Wilayah Operasi BUMI Operational Areas 31

Performa 2017 sebagai Peneguhan Komitmen Our Performance in 2017 34

G4-7 Komposisi Pemegang Saham BUMI Shareholders and Ownership 30

G4-8 Pasar yang Kian Menjanjikan A Promising Market 35

G4-9 Performa 2017 sebagai Peneguhan Komitmen Our Performance in 2017 34

G4-10 Komposisi karyawan kami pada tahun 2017 Composition of our employees in 2017 87

G4-11 Kebebasan Berkumpul dan Berserikat Freedom of Assembly and Association 98, 102

G4-12 Cara kami mengelola rantai pasokan How We Manage Supply Chain 50


G4-14 Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System 122

G4-15 Buah Kerja Keras Kami The proof of our hardwork 46

G4-16 Partisipasi Kami dalam Mendorong Keberlanjutan Our Participation In Supporting Sustainability 48

Aspek Material dan Boundary Teridentifikasi Identified material aspects and stakeholder engagement

G4-17 Struktur Perusahaan Corporate Structure 28, 31

G4-18 Proses Penentuan Aspek Material dan Batasan Laporan Process to Define Material Aspects and Report Boundaries 57

G4-19 G4-20 G4-21

Daftar Aspek Material dan Batasannya List of Material Aspects and Its Boundaries 59

G4-22 G4-23

Tentang Laporan Keberlanjutan 2017 About Sustainability Report 2017 54

Hubungan dengan Pemangku Kepentingan Stakeholder engagement

G4-24

Para Pemangku Kepentingan Kami Our Stakeholders 58

G4-25

G4-26

G4-27

Profil Laporan Report profile

G4-28 Tentang Laporan Keberlanjutan 2017 About Sustainability Report 2017 53 G4-29

G4-30

G4-31 Pembentukan Tim Pelaporan Keberlanjutan BUMI The Establishment of The BUMI Sustainability Reporting Team

62

G4-32 GRI Index 192

G4-33 Tentang Laporan Keberlanjutan 2017 About Sustainability Report 2017 53

Tata Kelola Governance

G4-34 Struktur Organisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan the Corporate Social Responsibility Organizational Structure 16 G4-35

G4-36

G4-42

Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Komite untuk Mencapai Keberlanjutan The Roles and Responsibilities of Board of Directors and Committees to Achieve Sustainability

17

G4-43 Program Pelatihan Berkelanjutan Direksi The Board of Directors’ Sustainable Training Program 40

G4-45 Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee 42

G4-52 Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee 41

Etika dan Integritas Ethics And Integrity

G4-56 Etika dan Integritas sebagai Dasar Pencapaian Kinerja Keberlanjutan Ethics and Integrity as a Basis for Achieving Sustainability Performance

65





Halaman Page



G4-2



G4-5

G4-6
















G4-19 G4-20 G4-21


G4-22 G4-23



G4-24


G4-25

G4-26

G4-27



G4-30


62

G4-32 GRI Index 192




G4-36

G4-42


17






65


Halaman Page



G4-2



G4-5

G4-6
















G4-19 G4-20 G4-21


G4-22 G4-23



G4-24


G4-25

G4-26

G4-27



G4-30


62

G4-32 GRI Index 192




G4-36

G4-42


17






65



Halaman Page

Kategori: Ekonomi Category: Economic Dampak Ekonomi Tidak Langsung/ Indirect Economic Impacts

G4-DMA 155

G4-EC7 BUMI Kian Kokohkan Semangat Kemandirian Wilayah BUMI Increasingly Strengthens Spirit of Regional Independence 158

G4-EC8

Kategori: Lingkungan Category: Environmental

Energi/ Energy

G4-DMA 122

G4-EN3 Konsumsi Energi dengan Mengedepankan Prinsip Efisiensi Penghematan energi listrik Energy Consumption by Promoting Efficiency Principles

126

Air/ Water

G4-DMA 132

G4-EN8 Total Pengambilan Air Baku KPC & Arutmin tahun 2017 Total KPC & Arutmin Raw Water Retrieval in 2017 135

Keanekaragaman Hayati/ Biodiversity

G4-DMA 148

G4-EN13 G4-MM1 G4-MM2

Reklamasi Lahan KPC KPC Land Reclamation 148

Reklamasi Lahan Arutmin Arutmin Land Reclamation 150

Efluen dan Limbah/ Effluent and Waste

G4-DMA

G4-EN23 Pencapaian Kinerja Pengelolaan Limbah Achieving Waste Management Performance 140

Kepatuhan/ Compliance

G4-DMA 124

G4-EN29 Sanksi administratif maupun denda yang terkait dengan pelanggaran pengelolaan lingkungan Administrative sanctions or fines related to violations of environmental management

125

Lain-lain/ Others

G4-DMA 124

G4-EN31 Biaya Lingkungan Tahun 2017 Environmental Costs 2017 124

Kategori: Social Category: Social

Sub-Kategori: Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja Sub-Category: Labor Practices and Decent Work

Ketenagakerjaan/ Employment

G4-DMA 87

G4-LA1 Data rekrutmen dan turnover karyawan Employee recruitment and turnover data 88

G4-LA2 Tunjangan karyawan Employee allowance 89

Hubungan Industrial/ Labor/Management Relations

G4-DMA 99

G4-LA4 Komunikasi Rencana Perubahan Operasional Kami Our Change in Operational Plan Communication 100

Pelatihan dan Pendidikan/ Training and Education

G4-DMA 94

G4-LA9

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan KPC KPC Employee Development and Training 94

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan Arutmin Arutmin Employee Development and Training 101

G4-LA10

Pengembangan dan Pelatihan Karyawan BUMI BUMI Employee Development and Training 91


Program Persiapan Pensiun Retirement Preparation Program 97

G4-LA11



Sub-Kategori: Hak Asasi Manusia Sub-Category: Human Rights

Non-Diskriminasi/ Non-Discrimination

G4-DMA 69

G4-HR3 Mekanisme Keluhan HAM Human Rights Grievance Mechanism 69

Sub-Kategori: Kemasyarakatan Sub-Category: Society

Masyarakat Lokal/ Local Community

G4-DMA 155

G4-SO1 BUMI Kian Kokohkan Semangat Kemandirian Wilayah BUMI Increasingly Strengthens Spirit of Regional Independence 158

Anti Korupsi/ Anti-Corruption

G4-DMA 66

G4-SO5

Sistem ‘Speak Up’ sebagai Perangkat Pencegahan Tindak Korupsi The mechanism of “Whistleblowing” as an Anti-Corruption Instrument

68

Sub-Kategori: Tanggung Jawab Atas Produk Sub-Category: Product Responsibility


G4-DMA 81

G4-PR9 Batubara Kami untuk Nyala Negeri Our coal to light up the country 73

GRI INDEXGRI G4 - Core (G4-32)

Specific standard disclosures





Halaman Page


G4-DMA 155


G4-EC8


Energi/ Energy

G4-DMA 122


126

Air/ Water

G4-DMA 132



G4-DMA 148





G4-DMA



G4-DMA 124


125

Lain-lain/ Others

G4-DMA 124





G4-DMA 87




G4-DMA 99



G4-DMA 94

G4-LA9



G4-LA10




G4-LA11





G4-DMA 69




G4-DMA 155



G4-DMA 66

G4-SO5


68



G4-DMA 81



Halaman Page



G4-2



G4-5

G4-6
















G4-19 G4-20 G4-21


G4-22 G4-23



G4-24


G4-25

G4-26

G4-27



G4-30


62

G4-32 GRI Index 192




G4-36

G4-42


17






65

Kami sangat menghargai perhatian dan apresiasi Bapak/Ibu/Sdr terhadap

laporan kam ini.

Untuk meningkatkan pelayanan kami dan pengembangan laporan

keberlanjutan yang akan datang, maka kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuesioner berikut serta

mengirimkannya kembali kepada kami. Kami sangat mengharapkan pemikiran,

saran, dan kritik dari Bapak/Ibu/Sdr.

Thank you for your willingness to read our sustainability report. We greatly appreciate your assistance with this

report.

Your willingness to complete the following and return the questionnaire

will help us in the improvement of our service and development of the upcoming sustainability report. We

really appreciate your thoughts, suggestions, and criticism.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktu mengisi

lembar feedback ini.Thank you for your willingness to

complete this feedback form.

Mohon agar formulir ini dapat dikirim kepada kami.

Kindly return this feedback form to us.

Sustainability Reporting TeamPT. BUMI Resources Tbk.

Bakrie Tower, Lantai 12Kompleks Rasuna Epicentrum

Jl. H.R. Rasuna SaidJakarta 12940, Indonesia

Email: [email protected]

Alamat PengirimanAddress

Laporan ini menyediakan suatu gambaran dan rangkuman mengenai kinerja PT.BUMI Resources yang sejalan dengan usaha pencapaian pembangunan dalam konteks keberlanjutan . This report provides an overview and summary on the performance of PT BUMI Resources that is in accordance with efforts to achieve development in the context of sustainability.

Informasi yang ada pada laporan ini cukup lengkap | This report contains comprehensive information

Laporan ini layak/dapat dipertanggungjawabkan This report is feasible/accountable

Sangat Setuju Strongly Agree

Pemerintah Government

Industri Industry

Masyarakat Public

MediaMedia

Ragu-Ragu No Opinion

Tidak Setuju Disagree

Sangat Tidak Setuju Strong Disagree

Laporan ini mudah dimengerti | This report is easy to understand.Sangat Setuju Strongly Agree












Informasi yang berguna adalah / Helpful information is :a. ....................................................................................................................b. ....................................................................................................................c. ....................................................................................................................

Informasi yang kurang berguna adalah / Less helpful information is:a. ....................................................................................................................b. ....................................................................................................................c. ....................................................................................................................

Saran mengenai isi, desain, layout, dll. / Suggestions on content, design, layout, etc.a. ....................................................................................................................b. ....................................................................................................................c. ....................................................................................................................

Informasi yang dapat ditambahkan / Information that can’t be added:a. ....................................................................................................................b. ....................................................................................................................c. ....................................................................................................................

Lembar Umpan BalikFeedback Form

Nama : .....................................................................................................................

Phone : .....................................................................................................................

E-mail :.....................................................................................................................

Institusi :

Work To Build The Countrytambang dan energi kelas dunia saja. Namun, Kami pun akan senantiasa peduli...

Documents

Transcript of Work To Build The Countrytambang dan energi kelas dunia saja. Namun, Kami pun akan senantiasa peduli...