Welcome to ULM Repository - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/1194/1/Binder9.pdf · 2016-09-01 ·...
Transcript of Welcome to ULM Repository - ULM Repositoryeprints.ulm.ac.id/1194/1/Binder9.pdf · 2016-09-01 ·...
Prosiding
Seminar Nasional Industri Kimia dan
Sumber Daya Alam 2016
“PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
DENGAN TEKNOLOGI TERBARUKAN DAN
RAMAH LINGKUNGAN: TANTANGAN DAN
PELUANG DI MASA DEPAN”
Banjarbaru, 27 Agustus 2016
diselenggarakan oleh:
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
Prosiding Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN : 978-602-70195-1-5
Diterbitkan oleh : Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Alamat : Gedung Fakultas Teknik ULM
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan
Telepon : (0511) 6807214
Fax : (0511) 4773868
Email : [email protected]
Hak Cipta @2016 ada pada penulis.
Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
untuk tujuan bukan komersil, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut
penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari penulis.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga Seminar Nasional “INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA
ALAM 2016” dapat terlaksana. Seminar ini merupakan seminar kedua yang diadakan
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Kalimantan Selatan. Seminar Nasional pada tahun 2016 ini mengangkat tema
“Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Teknologi Terbarukan dan Ramah
Lingkungan: Tantangan dan Peluang di Masa Depan” yang dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 bertempat di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru
Kalimantan Selatan.
Seminar Nasional ini diharapkan sebagai forum diskusi hasil-hasil penelitian di bidang
energi, pemanfaatan sumber daya alam, pengolahan dan pengelolaan lingkungan serta
teknologi proses dan bioteknologi. Seminar ini diikuti oleh 7 (tujuh) perguruan tinggi
dari enam propinsi di Indonesia dengan 31 (tiga puluh satu) makalah. Pada seminar ini
makalah disajikan dalam bentuk presentasi oral.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini,
diantaranya: pimpinan Universitas Lambung Mangkurat beserta jajarannya, tim
reviewer dari internal dan eksternal Universitas Lambung Mangkurat, para sponsor dari
lembaga pemerintahan dan industri serta segenap panitia pelaksana yang telah berusaha
maksimal dan bekerjasama dengan baik hingga terlaksananya seminar ini. Ucapan
terima kasih kami sampaikan pula kepada para pembicara: Bapak Prof. Dr. Ir. H. Gusti
Muhammad Hatta, MS dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat
(Menristek RI periode 2011-2014) serta Bapak Dr. Eng Agus Haryono Kepala Pusat
Penelitian Kimia-LIPI yang telah meluangkan waktu untuk menjadi narasumber pada
seminar ini.
Panitia pelaksana mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan pelaksanaan
seminar ini di waktu yang akan datang. Akhir kata, semoga seminar ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Banjarbaru, Agustus 2016
Panitia Pelaksana
ii
SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
PANITIA PENGARAH
1. Prof. Wahyudi Budi Sediawan, Ph.D (UGM)
2. Prof. Renanto Handogo, Ph.D (ITS)
3. Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D (ITB)
4. Prof. Dr. Misri Gozan (UI)
5. Prof. Dr. Yudi Firmanul Arifin (ULM)
6. Prof. Dr. Danang Wiyatmoko (ULM)
7. Dr. Siswo Sumardiono (UNDIP)
8. Dr. Sunu Herwi Pranolo (UNS)
9. Dr. Isna Syauqiah (ULM)
10. Dr. Abdullah (ULM)
11. Dr. Slamet (ULM)
PANITIA PELAKSANA
Pelindung : Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.
Pembina : Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Chairul Irawan, Ph. D
Penanggung Jawab : - Pembantu Dekan I
Chairul Irawan, Ph. D
- Ketua Program Studi Teknik Kimia
Meilana Dharma Putra, Ph. D
Ketua Pelaksana : Muthia Elma, Ph.D
Sekretaris I : Yuli Ristianingsih, M.Eng.
Sekretaris II : Desi Nurandini, M.Eng.
Bendahara : Iryanti Fatyasari Nata, Ph.D
Pendamping Pelaksana : Dr. Isna Syauqiah
Hesti Wijayanti, Ph.D
Lailan Ni’mah, M.Eng.
Rinny Jelita, M.Eng.
Rinna Juwita, S.T.
Noryati, A.Md.
Yayan Kamelia, A.Md.
Norhasanah Agustina, S.Sos.
Agus Suryani, S.T.
Co-Host : Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ULM
iii
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
08.30-09.00 WITA Registrasi Peserta
09.00-09.40 WITA Penyambutan Tamu (Tari: Radap Rahayu)
Lagu: Indonesia Raya, Ampar-Ampar Pisang
09.40-10.00 WITA Sambutan:
1. Ketua Pelaksana:
Muthia Elma, Ph.D
2. Rektor Universitas Lambung Mangkurat:
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
10.00-10.10 WITA Doa
10.10-10.40 WITA Coffee Break
10.40-11.25 WITA Pembicara 1:
Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS.
(Dosen Fakultas Kehutanan ULM, Menteri KLH
RI Periode 2009-2011, MENRISTEK RI Periode
2011-2014)
11.25-12.10 WITA Pembicara 2:
Dr. Eng. Agus Haryono
(Kepala Pusat Penelitian Kimia-LIPI)
12.10-12.40 WITA Sesi Tanya Jawab dan Penyerahan Kenangan
12.40-13.40 WITA ISHOMA
13.40-16.10 WITA Seminar Paralel I, II, dan III
16.10-16.30 WITA Penutup
Pembagian sertifikat
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Susunan Panitia ii
Susunan Acara iii
Daftar Isi iv
SNIKSDA-2-0001 Produksi Hidrogen Dari Sumber Energi Terbarukan Untuk
Aplikasi Kawasan Terpencil: Sebuah Tinjauan
1
Sutarno, Agus Taufiq
SNIKSDA-2-0002 Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada Proses
Reduksi Logam Pb Total Limbah Industri Sasirangan
8
Bunga Pertiwi, Gusti Indah Hayati, Yuli Ristianingsih
SNIKSDA-2-0003 Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Off-Grade
Menggunakan Katalis CaO/ Serbuk Besi
13
Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman Fatra, Syamsu Herman
SNIKSDA-2-0004 Perancangan Alat Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam 19
Sholeh Ma’mun, Kamariah, Eleonora Amelia, Vitro Rahmat,
Desi Kurniawan
SNIKSDA-2-0005 Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter Dalam
Pengukuran Emisi Karbon Dioksida
24
Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya Eka, Alel, Maulida Hasanah
SNIKSDA-2-0006 Studi Kinetika Adsorbsi Pb Menggunakan Arang Aktif Dari
Kulit Pisang
30
Riduan Situmorang, Ma’rufa Nur, Anisa, Ari Susandy Sanjaya
SNIKSDA-2-0007 Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS, dan VFA Pada
Pengolahan Lindi Dalam Bioreaktor Anaerobik
38
Abdul Kahar, Nonie Novelya, Budi Nining Windarti,
Muhammad Busyairi, Veryatti Octhavia
SNIKSDA-2-0008 Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Larutan Pati
Terhadap Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan Pada Saat
Putus Bioplastik Pati Biji Durian (Durio zibehinus)
45
Muhammad Hendra S. Ginting, Rosdanelli Hasibuan, Yunella
Amelia
v
SNIKSDA-2-0009 Substitusi Bahan Bakar Genset 5 kW Dengan Gas Hasil
Gasifikasi Gamal Dan Kaliandra
50
M.F Hardiansyah, J. Firdha, A.M Navitri, D. Alfianto, W.A.
Wibowo, S.H Pranolo
SNIKSDA-2-0010 Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap Drug
Loading Asam Salisilat Pada Pectin Edible Film
59
Lilis Kistriyani, Ayu Winda Ariestanty, Niken Satorasih
Candramaya
SNIKSDA-2-0011 Pengaruh Kompisisi Minyak Kelapa Dan Minyak Jelantah
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel
64
Shafira Ainun Adhi Utami, Wido Saputri, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0012 Proses Pembuatan Biodiesel Dari Campuran Minyak Kelapa
dan Minyak Jelantah
70
Muthia Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin
SNIKSDA-2-0013 Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi Perekat
Terhadap Karakteristik Biobriket Berbahan Baku Cangkang
Kelapa Sawit
79
Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar, Isna Syauqiah
SNIKSDA-2-0014 Adsorbsi Logam Berat Fe2+
Dalam Larutan Menggunakan
Karbon Aktif Dari Enceng Gondok
87
Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila, Isna Syauqiah
SNIKSDA-2-0015 Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn)
Sebagai Edible Film And Coating
93
Mirna Isdayanti, Muhammad Irham Rasidi, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0016 Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein Pada Susu
Singkong Termodifikasi Dengan Penambahan Biji Pepaya
99
Sazila Karina Rahman, Muhammad Hasan Albanna, Rian
Nugraha Putra, Murhia Elma
SNIKSDA-2-0017 Pemodelan Geostatistik Nilai pH Pada Danau Bekas
Tambang Batubara
105
Hafidz Noor Fikri, Yuniar Siska Novianti
SNIKSDA-2-0018 Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang Sebagai Bahan
Baku Pembuatan Bioetanol Menggunakan Ragi Tape
111
Devina Jenery Putri, Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra
SNIKSDA-2-0019 Proses Degumming Dan Netralisasi Asam Lemak Bebas
Crude Palm Oil (CPO) Pada Pembuatan Biodiesel
117
Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi Rosyadi Suryani
vi
SNIKSDA-2-0020 Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah Minyak Goreng
Bekas dan Minyak Kelapa
121
Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa Pujianor, Meilana Dharma
Putra
SNIKSDA-2-0021 Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit Dalam
Pembuatan Biokomposit Magnetik Nanopartikel Sebagai
Adsorben Pada Pengolahan Limbah Cair Sasirangan
128
Ahmad Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0022 Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L) Khas
Kalimantan Selatan Sebagai Sumber Bahan Baku Gelatin
134
Dovan Tri Saputro, Roby Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0023 Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara (Ipomoea
batatas L) Sebagai Substrate Pada Produksi Glukosa Cair
Dengan Proses Enzimatis
139
Dinda Dewi Yulimasita, Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari
Nata
SNIKSDA-2-0024 Pengaruh Penambahan Kitosan Dari Kulit Udang Windu
(Penaeus monodon) Terhadap Pati Kulit Ubi Nagara
(Ipomoea batatas) Dalam Pembuatan Plastik Biodegradable
145
Roby Kurniawan, Dovan Tri Saputra, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0025 Pengaruh Daya Serap Air Pada Beton Ringan Berbahan
Kulit Kerang dan Cangkang Telur
Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung, Eka Pramita, Muhammad
Topan Darmawan, Aliah
150
SNIKSDA-2-0026 Potensi Limbah Tanda Kosong Kelapa Sawit dan Sekam
Padi Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas
Menggunakan Proses Soda
154
Hero Islami, Muhammad Sarwani
SNIKSDA-2-0027 Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung Gambut
Terhadap Aktivasi Pada Proses Desalinasi Air
160
Zahratunnisa, Nor Hidayah, Mita Riani Rezki, Dewi Puspitasari,
Norminawati Dewi, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0028 Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah Cair Sasirangan
Menggunakan Metode Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari
Kulit Pisang
166
Fakhrizal, Rizqi Fauzi
vii
SNIKSDA-2-0029 Pembuatan Monoasilgliserol Dari Gliserol Hasil Samping
Industri Biodiesel
172
Erna Astuti, Zahrul Mufrodi
SNIKSDA-2-0030 Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan Sistem
Pengadukan dan Membrane
177
Zahrul Mufrodi, Erna Astuti
SNIKSDA-2-0031 Interrelationship Indeks Jenis, Indek Penerimaan Sosial Dan
Indeks Kepentingan Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh
Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
182
Hafizianor
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL I
Ruang: A
Moderator: Meilana Dharma Putra, M.Sc., Ph.D
Teknologi Proses dan Bioteknologi
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0008/Universitas
Sumatra Utara,
Medan
Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan
Larutan Pati Terhadap Sifat Kekuatan Tarik
dan Pemanjangan Pada Saat Putus Bioplastik
Pati Biji Durian (Durio zibehinus)/Muhammad
Hendra S Ginting, Rosdanelli Hasibuan,
Yunella Amelia Siagian
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0007/Universitas
Mulawarman,
Samarinda
Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS,
dan VFA pada Pengolahan Lindi dalam
Bioreaktor Anaerobik/Abdul Kahar, Nonie
Novelya, Budi Nining Widarti, Muhammad
Busyairi, Veryatti Octhavia
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0010/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap
Drug Loading Asam Salisilat Pada Pectin
Edible Film/Lilis Kistriyani, Ayu Winda
Ariestanty, Niken Satorasih Candramaya
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0014/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Adsorpsi Logam Berat Fe2+
dalam Larutan
menggunakan Karbon Aktif dari Eceng
Gondok/Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila,
Isna Syauqiah
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0015/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa
paradisiaca linn) sebagai Edible Film and
Coating/Mirna Isdayanti, Muhammad Irham
Rasidi, Muthia Elma
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0020/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah
Minyak Goreng Bekas dan Minyak
Kelapa/Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa P,
Meilana Dharma Putra
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0021/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit
dalam Pembuatan Biokomposit Magnetik
Nanopartikel sebagai Adsorben pada
Pengolahan Limbah Cair Sasirangan/Ahmad
Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari
Nata
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0024/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Penambahan Kitosan dari Kulit
Udang Windu (Penaeus monodon) terhadap
Pati Kulit
Ubi Nagara (Ipomoea batatas) dalam
Pembuatan Plastik Biodegradable/Roby
Kurniawan, Dovan Tri Saputro, Iryanti
Fatyasari Nata
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0029/Universitas
Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
Pembuatan Monoasilgliserol dari Gliserol
Hasil Samping Industri Biodiesel/Erna Astuti,
Zahrul Mufrodi
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0030/Universitas
Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan
Sistem Pengadukan dan Membrane/ Zahrul
Mufrodi, Erna Astuti
11 16.10-16.25 SNIKSDA-2-
0028/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah
Cair Sasirangan Menggunakan Metode
Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari Kulit
Pisang/Fakhrizal, Rizqi Fauzi
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL II
Ruang: B
Moderator: Hesti Wijayanti, Ph.D/Desi Nurandini, M.Eng
Energi
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0009/Universitas
Sebelas Maret,
Solo
Substitusi Bahan Bakar Genset 5 KW dengan
Gas Hasil Gasifikasi Gamal dan
Kaliandra/M.F. Hardiansyah, J. Firdha, A.M.
Navitri, D. Alfianto, W.A. Wibowo1, S.H.
Pranolo
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0003/Universitas
Riau, Pekanbaru
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Sawit Off-
Grade Menggunakan Katalis CaO/Serbuk
Besi/Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman
Fatra, Syamsu Herman
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0001/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Produksi Hidrogen dari Sumber Energi
Terbarukan untuk Aplikasi Kawasan
Terpencil: Sebuah Tinjauan/Sutarno, Agus
Taufiq
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0011/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Komposisi Minyak Kelapa dan
Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Biodiesel/Shafira Ainun Adhi
Utami, Wido Saputri, Muthia Elma
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0012/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Proses Pembuatan Biodiesel dari Campuran
Minyak Kelapa & Minyak Jelantah/Muthia
Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0013/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi
Perekat Terhadap Karakteristik Biobriket
Berbahan Baku Cangkang Kelapa
Sawit/Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar,
Isna Syauqiah
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0005/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter
dalam Pengukuran Emisi Karbon
Dioksida/Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya
Eka Alel, Maulida Hasanah
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0018/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol
Menggunakan Ragi Tape/Devina Jenery Putri,
Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0019/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Proses Degumming dan Netralisasi Asam
Lemak Bebas Crude Palm Oil
(CPO)/Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi
Rosyadi Suryani
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0023/ Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara
(Ipomoea batatas L.) sebagai Substrate Pada
Produksi Glukosa Cair dengan
Proses Enzimatis/Dinda Dewi Yulimasita,
Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari Nata
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL III
Ruang: C
Moderator: Dr. Isna Syauqiah, MT/Lailan Ni’mah, M.Eng
Pengolahan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemanfaatan SDA
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0002/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada
Proses Reduksi Logam Pb Total Limbah
Industri Sasirangan/ Bunga Pertiwi, Gt Indah
Hayati
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0004/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Perancangan Alat Pengukuran Konstanta
Disosiasi Asam/Sholeh Ma’mun, Kamariah,
Eleonora Amelia, Vitro Rahmat, Desi
Kurniawan dan Deasy R. Alwani
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0017/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemodelan Geostatistik nilai pH pada Danau
Bekas Tambang Batubara/Hafidz Noor Fikri,
Yuniar Siska Novianti
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0006/Universitas
Mulawarman,
Smarinda
Studi Kinetika Adsorpsi Pb Menggunakan
Arang Aktif Dari Kulit Pisang/Riduan
Situmorang, Ma’rufa Nur Anisa, Ari Susandy
Sanjaya
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0016/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein
Pada Susu Singkong Termodifikasi Dengan
Penambahan Biji Pepaya/Sazila K. Rahman,
Muhammad Hasan Albanna, Rian Nugraha
Putra, Muthia Elma
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0022/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L)
Khas Kalimantan Selatan Sebagai Sumber
Bahan Baku Gelatin/Dovan Tri Saputro, Roby
Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0026/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
dan Sekam Padi Sebagai Bahan Alternatif
Pembuatan Kertas Menggunakan Proses
Soda/Hero Islami, Muhammad Sarwani
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0027/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung
Gambut Terhadap Aktivasi Pada Proses
Desalinasi Air/Zahratunnisa, Nor Hidayah,
Mita Riani Rezki, Dewi Puspita Sari,
Norminawati Dewi, Muthia Elma
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0031/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Interrelationship Indeks Jenis, Indek
Penerimaan Sosial dan Indeks Kepentingan
Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh di
Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan/Hafizianor
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0025/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Daya Serap Air pada Beton Ringan
Berbahan Kulit Kerang dan Cangkang
Telur/Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung,
Eka Pramita, Muhammad Topan Darmawan,
Aliah
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
50
SUBSTITUSI BAHAN BAKAR GENSET 5 kW
DENGAN GAS HASIL GASIFIKASI GAMAL DAN KALIANDRA
M.F. Hardiansyah1)
, J. Firdha1)
, A.M. Navitri1)
, D. Alfianto1)
, W.A. Wibowo1)*
, S.H. Pranolo1)
1) Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No. 36A Surakarta, Jawa Tengah 57126
*Email: [email protected]
Abstrak - Gasifikasi biomassa merupakan proses pengubahan bahan bakar padat menjadi gas mempan
bakar (gas produser). Gas mempan bakar tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menggantikan
sebagian kebutuhan bahan bakar genset dengan sistem dual-fuel. Penelitian ini bertujuan untuk
menghitung penghematan konsumsi spesifik bahan bakar dan kesetaraan energi biomassa dengan bahan
bakar konvensional. Alat pengkonversi biomassa menjadi gas produser menggunakan jenis downdraft-
gasifier with throat dengan kapasitas 5 kg/jam. Mesin genset yang digunakan adalah genset berbahan-
bakar bensin dan LPG dengan kapasitas output daya listrik maksimum sebesar 5 kWe. Jenis biomassa
yang digunakan adalah kayu Kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan kayu Gamal (Gliricidia sepium).
Pengamatan operasi genset dual-fuel dilakukan terhadap getaran mesin, konsumsi bensin dan LPG,
konsumsi biomassa pada berbagai variasi beban listrik. Penambahan gas produser ke dalam mesin
genset dibatasi melalui pengamatan getaran mesin secara visual. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
penghematan bahan bakar bensin sebesar 68,55% dan 44,29% (basis L/kVAh) berturut-turut untuk
Kaliandra dan Gamal. Sementara itu, untuk genset LPG diperoleh penghematan sebesar 50,70% dan
47,94% (basis kg/kVAh) berturut-turut untuk Kaliandra dan Gamal. Nilai kesetaraan kayu Kaliandra
terhadap bahan bakar konvensional adalah 0,89 kg/L bensin dan 2,44 kg/kg LPG. Sedangkan, nilai
kesetaraan kayu Gamal terhadap bahan bakar konvensional adalah 3,08 kg/L bensin dan 3,64 kg/kg
LPG.
Kata kunci: gasifikasi, Kaliandra, Gamal, mesin generator, produksi listrik
Abctract - Biomass gasification is a process that converts solid biomass into burnable gas. This gas could
then be used as fuel in internal combustion engine generator by dual-fuel system. Aims of this study were
to calculate specific fuel consumption savings and biomass energy equivalence to conventional fuels. In
this study, a downdraft gasifier with throat with capacity of 5 kg/h was used to convert biomass into gas.
Gasoline and LPG engine generator with each 5 kWe maximum power output were used to produce
electricity. Chipped Calliandra calothyrsus wood and Gliricidia sepium wood were used as feed of
gasifier. Observations of dual-fuel genset operation carried out on the engine vibration, gasoline and
LPG consumption, and biomass consumption at certain electricity loads. The injection of burnable gas
into the generator engine was restricted through visual observation of engine vibration. At highest
electricity load, gasoline savings (by L/kVAh) were 68.55% and 44.29% for Calliandra and Gliricidia,
respectively. Meanwhile, LPG savings were 50.70% and 47.94% respectively for Calliandra and
Gliricidia, respectively. The energy equivalence of Calliandra wood to conventional fuels were 0.89 kg/L
gasoline and 2.44 kg/kg LPG. Meanwhile, energy equivalence of Gliricidia wood to conventional fuels
were 3.08 kg/L gasoline and 3.64 kg/kg LPG.
Keywords: gasification, Calliandra, Gliricidia, engine generator, electricity production
PENDAHULUAN
Menurut BP Statistical Review of World
Energy pada tahun 2015, laju konsumsi energi
secara global cenderung mengalami peningkatan
setiap tahunnya yang ditunjukkan di Gambar 1.
Pada tahun 2014, konsumsi energi global
mencapai 12.928,4 juta ton minyak berasal dari
sumber energi yang didominasi oleh bahan bakar
fosil. Minyak, gas alam, dan batu-bara masing-
masing mensuplai 32,57%, 23,71%, dan 30,03%
dari total kebutuhan energi dunia. Sementara itu,
sektor sumber energi terbarukan yang meliputi
angin, geotermal, solar cell dan biomassa hanya
mampu mensuplai 2,45% dari total kebutuhan
energi dunia.
Menurut Kementerian ESDM tahun 2012,
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk
memenuhi kebutuhan energi perlu dikurangi,
mengingat ketersediaannya yang terbatas dan
proses produksi yang membutuhkan waktu jutaan
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
51
tahun. Biomassa merupakan bahan yang potensial
untuk menghasilkan produk sebagai bahan energi
(bahan bakar). Pemanfaatan biomassa akan
menghasilkan berbagai macam bahan bakar yang
dapat dijadikan penyeimbang energi fosil
diantaranya briket, biooil, dan biogas. Penggunaan
biomassa sebagai bahan bakar memiliki pengaruh
positif yaitu bersifat mendaur ulang CO2, sehingga
emisi CO2 ke atmosfer secara netto berjumlah nol.
Gambar 1. Konsumsi Energi Dunia Tahun 2004-2014
Berdasarkan hal tersebut, gasifikasi
biomassa merupakan solusi yang tepat sebagai
teknologi pemanfaat sumber energi terbarukan.
Gasifikasi biomassa adalah reaksi kimia pada suhu
tinggi dengan udara terbatas untuk produksi gas
mempan bakar (gas produser) yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar (Pranolo,
2010).
Tanaman energi jenis Gamal dan Kaliandra
mudah diperoleh, mampu tumbuh cepat, dan
mampu hidup di berbagai kondisi tanah termasuk
tanah tandus. Produktivitas kayu Gamal mencapai
12 ton berat kering per hektar per tahun (Hanum
dan van der Maesen, 1997). Sedangkan, produktivitas
kayu Kaliandra per tahun berkisar 5-20 m3/ha dari
kebun yang berumur satu tahun dan meningkat
menjadi 30-65 m3/ha dari kebun yang berumur 20
tahun, dan keduanya memiliki nilai kalor tinggi
(Hendrati, 2014).
Gamal (Gliricidia sepium) adalah nama
sejenis perdu (suku Fabaceae alias Leguminosae).
Gamal tersebar di Medan, Nusa Tenggara Timur,
Jawa Tengah (Wonogiri, Sukoharjo), Jawa Barat
(Ciamis, Garut), dan Yogyakarta. Gamal berfungsi
sebagai pencegah erosi, dan penyubur tanah. Kayu
Gamal dapat digunakan sebagai kayu bakar, bahan
baku arang atau sebagai bahan bangunan dan alat
pertanian. Manfaat lain yang lebih umum yaitu
digunakan sebagai tanaman pagar hidup, tanaman
pelindung, tanaman pupuk hijau pada pola tanam
tumpang sari, sebagai penahan tanah pada pola
tanam lorong dan terasering (Anonim, 1992).
Salah satu sebab kayu Gamal cepat populer
adalah resistensinya terhadap hama kutu loncat
(Heteropsylla cubana) lebih baik dari kayu
Lamtoro di berbagai belahan dunia tropis. Kayu
Gamal keras, awet dan kemampuannya bertunas
setelah dipangkas cocok untuk kayu bakar dan
tiang. Tanaman Gamal dapat diperbanyak melalui
stek batang dan dapat dipanen perdana pada usia di
bawah satu tahun. Sedangkan pada tanaman biji,
hasil biomassa baru dapat diperoleh pada usia
sekitar dua tahun. Panen trubusan Gamal
berikutnya dapat dilakukan setiap 3 – 4 bulan
sekali (Hanum dan van der Maesen, 1997).
Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
merupakan tanaman leguminosa. Leguminosa
berupa pohon kecil atau perdu yang termasuk ke
dalam keluarga leguminosae. Kaliandra dapat
dimanfaatkan sebagai tanaman hijauan, pakan
ternak, kayu bakar, produksi lebah madu, dan
untuk konservasi lahan marjinal. Tanaman
Kaliandra yang banyak dibudidayakan di
Indonesia adalah jenis Calliandra calothyrsus
berbunga merah yang bisa tumbuh mencapai 4-6
meter. Tanaman Kaliadra dibudidayakan di
Madura sebagai bahan untuk membuat wood
pellet, dan dijadikan sebagai tanaman pagar di
Wonosobo maupun Majalengka. Kaliandra
disebut tanaman pionir karena kemampuannya
untuk hidup pada berbagai jenis tanah. Kaliandra
tumbuh di daerah dengan suhu minimum 18-22
°C dan tidak tahan terhadap pembekuan. Kaliandra
untuk produksi kayu energi sebaiknya ditanam di
areal terbuka dengan jarak tanam 1 x 1 m atau 1 x
2 m (Macqueen, 1993).
Tanaman Kaliandra dapat membentuk
trubus dengan cepat setelah dipangkas. Dengan
pemangkasan tiap tahun pada cabang diameter 3-5
cm, tanaman Kaliandra dapat bertahan hidup
sampai puluhan tahun. Hasil bahan kering yang
dapat diperoleh Kaliandra sekitar 5 ton/ha
(Hendrati, 2014). Tanaman Kaliandra tumbuh
dengan cepat dan dapat mencapai tinggi 2,5-3,5
meter pada umur tanam 6 bulan, dan mencapai 3-5
meter pada tahun pertama pada lahan yang
memadai. Di bawah tegakan pohon kelapa dengan
cahaya 60% Kaliandra juga bisa ditanam sebagai
tanaman pengisi (Herdiawan, 2008).
Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
tanaman Kaliandra dan Gamal maka tanaman
tersebut sesuai untuk dijadikan sebagai tanaman
energi. Hasil uji proksimat dan ultimat, serta nilai
kalor terhadap kedua jenis kayu Kaliandra dan
Gamal (Tabel 1) menunjukkan bahwa kedua jenis
tanaman tersebut sesuai untuk digasifikasi menjadi
bahan bakar gas.
Gasifikasi
Gasifikasi biomassa merupakan proses
konversi secara termo-kimia bahan biomassa padat
menjadi bahan gas. Pada proses gasifikasi terjadi
reaksi yang bertingkat. Jika disederhanakan, reaksi
10000
10500
11000
11500
12000
12500
13000
Ko
nsu
msi
en
erg
i g
lob
al
per t
ah
un
(mil
lio
n t
on
nes
oil
eq
uiv
ale
nt)
Tahun
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
52
gasifikasi dengan oksidator udara atau oksigen
dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut
(Simpson, 2001).
C6H12O5 + O2 CxHz + CnHmOk + CO + H2 .(1)
Tabel 1. Hasil Uji Proximate dan Ultimate Kayu Gamal
dan Kayu Kaliandra
Kandungan Kimia Kayu
Gamal
Kayu
Kaliandra
PROXIMATE (% berat, air dried basis) :
Moisture 6,59 7,07
Fixed Carbon 19,29 19,53 Abu 2,92 3,61
Volatile Matter 71,20 69,79
ULTIMATE (% berat , ash free basis) :
Karbon 44,80 44,59 Hidrogen 6,41 6,20
Oksigen 44,79 44,27
Nitrogen 1,01 1,15
Total Sulphur 0,07 0,18 Nilai Kalor (cal/g) 4.273 4.273
TSG 1,70 1,45
Bulk Density (g/cm3) 0,361 0,314
Hasil yang diperoleh dari gasifikasi
biomassa merupakan campuran beberapa macam
gas. Komponen utama bahan bakar dalam gas
produser adalah H2 dan CO. Komponen CnHmOk
pada persamaan (1) berupa fraksi uap campuran
dari berbagai macam senyawa organik yang
disebut dengan nama umum tar. Gas hasil proses
gasifikasi dinamakan gas produser atau gas
biomassa sebagai pembeda dengan istilah biogas,
yaitu gas hasil fermentasi anaerob biomassa. Alat
atau ruang yang digunakan untuk gasifikasi
biomassa dinamakan gasifier atau reaktor
gasifikasi atau generator gas (Simpson, 2001).
Proses gasifikasi akan menghasilkan panas
dan gas produser yang mudah terbakar. Gas
produser yang dihasilkan dapat digunakan untuk
bahan bakar mesin pembakaran dalam, mesin
turbine, co-firing dan boiler. Panas yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai media
pengering, Selain itu, proses gasifikasi juga dapat
meng-hasilkan bahan kimia lain termasuk bahan
bakar cair (Brigwater, 2002).
Jika gas dibakar untuk menghasilkan panas,
sistem gasifikasi memiliki kelebihan dibanding
pembakaran biomassa secara langsung. Karena
berbentuk gas, pembakaran gas jauh lebih mudah
dikontrol dibanding pembakaran biomassa secara
langsung, sehingga hal tersebut menguntungkan
dari segi konservasi energi serta penekanan polusi
udara. Keuntungan gasifikasi antara lain lebih
bersih, karena pembakaran dapat berlangsung lebih
sempurna sehingga emisi polutan lebih rendah.
Selain itu, pengaturan laju pembakaran juga dapat
dilakukan lebih mudah.
Gasifikasi terdiri dari empat tahapan proses,
yaitu pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi.
Proses pengeringan, pirolisis, dan reduksi bersifat
menyerap panas (endotermik), sedangkan proses
oksidasi bersifat melepas panas (eksotermik).
Tahapan proses gasifikasi disajikan pada Gambar 2
(Pranolo, 2010).
Gambar 2 Tahapan Proses Gasifikasi
Tahap pengeringan terjadi akibat pengaruh
panas, biomassa mengalami pengeringan pada
temperatur sekitar 100 oC. Selanjutnya tahap
pirolisis terjadi bila temperatur mencapai 250 oC,
biomassa mulai mengalami proses perekahan
molekul besar menjadi molekul-molekul kecil
akibat pengaruh temperatur tinggi. Proses ini
berlangsung sampai temperatur 500 oC. Hasil
proses pirolisis ini adalah arang, uap air, uap tar,
dan gas-gas. Tahap oksidasi terjadi pada sebagian
kecil biomassa atau arang hasil pirolisis yang
bereaksi dengan udara sehingga menghasilkan
panas yang diperlukan oleh ketiga tahap
endotermik. Proses oksidasi ini dapat mencapai
temperatur 1.200oC, yang berguna untuk proses
perekahan tar lebih lanjut. Sebagian besar arang
yang tidak teroksidasi selanjutnya mengalami
tahap reduksi. Pada temperatur di atas 600 oC,
arang bereaksi dengan uap air dan karbondioksida
membentuk hidrogen dan karbon monoksida
sebagai komponen utama gas hasil.
Gas Produser sebagai Umpan Motor Bakar
Menurut Aziz (2006), Dual-Fuel System
(DFS) merupakan teknologi yang memungkinkan
mesin bakar tidak hanya mengurangi biaya
operasional dan emisi tetapi juga tetap
mempertahankan kinerja. Proses ini bertujuan
untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar
konvensional yang selama ini digunakan. Pada
mesin diesel, sedikit solar tetap diperlukan untuk
sarana pengapian. Dalam prakteknya, komposisi
DFS ini kira-kira 20% solar dan 80% gas. Daya
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
53
maksimum yang dapat dihasilkan oleh mesin
bensin maupun mesin diesel dengan bahan bakar
gas turun sampai kira-kira 70% dari daya aslinya.
Pengaturan daya mesin dapat dilakukan dengan
pengaturan laju alir gas, sementara laju alir solar
diatur pada kebutuhan minimum untuk sarana
pengapian. Untuk sistem dual-fuel ini, gas
produser dialirkan ke dalam aliran udara masuk
mesin, dengan sambungan pipa silang atau sistem
injeksi. Sambungan silang sangat sederhana dan
murah, sesuai untuk kapasitas rendah. Sedangkan
sistem injektor agak rumit pembuatannya tetapi
dapat memberikan pencampuran gas-udara yang
lebih baik, dan sesuai untuk kapasitas tinggi.
Persyaratan yang hasrus dipenuhi gas
produser sebagai bahan bakar internal combustion
engine antara lain kandungan tar tidak lebih dari
100 mg/Nm3, kandungan partikel padat maksimum
50 mg/Nm3, dan suhu gas produser maksimal 10
oC
di atas suhu lingkungan (Bridgwater, 2006). Gas
produser keluaran proses gasifikasi umumnya
masih bersuhu tinggi dan mengandung impuritas
berupa tar dan partikel padat. Dengan demikian,
diperlukan sistem pembersihan dan pendinginan
gas produser sebelum diinjeksikan ke dalam
internal combustion engine. Sistem pembersihan
dan pendingian gas umumnya terdiri dari cyclone,
water scrubber dan filter (Susanto, 2009).
Parameter gasifikasi kayu Gamal dan kayu
Kaliandra untuk menghasilkan gas mempan bakar
perlu diketahui dijadikan acuan perancangan
peralatan proses. Sementara itu, potensi
pembangkiran listrik berbasis gasifikasi kayu
Gamal dan kayu Kaliandra perlu dihitung.
Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik
gasifikasi kayu Gamal dan kayu Kaliandra untuk
menghasilkan gas mempan bakar sebagai umpan
generator pembangkitan listrik pengganti bahan
bakar tak terbarukan. Penelitian ini juga bertujuan
untuk menghitung penghematan konsumsi spesifik
bahan bakar dan kesetaraan energi biomassa
dengan bahan bakar konvensional.
METODE PENELITIAN
Bahan baku biomassa yang digunakan
adalah kayu Gamal dan kayu Kaliandra sebagai
bahan baku utama umpan gasifier untuk diubah
menjadi gas produser. Pengeringan dan
pemotongan bahan baku diperlukan sebelum
diumpankan ke dalam gasifier. Pengeringan
dilakukan menggunakan oven kayu pada suhu 70 oC selama 2 hari. Ukuran panjang bahan baku rata-
rata pada rentang 2,8-4 cm berbentuk silinder yang
dibelah empat dengan jari-jari 0,5-1,1 cm.
Arang kayu digunakan sebagai bahan
pembentukan bara pada awal proses untuk
mencapai temperatur reaksi sebelum biomasssa
dimasukkan. Sementara itu, bensin (Premium
Class – RON 88) dan LPG tabung hijau produk
Pertamina digunakan sebagai bahan bakar utama
mesin generator.
Peralatan yang digunakan dan skema
rangkaian alat disajikan di Gambar 3. Rangkaian
alat terdiri dari tiga bagian utama yaitu unit
pengonversi biomassa menjadi gas produser, unit
pembersihan dan pendinginan gas, dan unit
pembangkit listrik. Pada penelitian ini, downdraft
gasifier bertenggorokan (with throat) digunakan
untuk mengonversi bahan baku biomassa menjadi
gas produser mempan bakar. Diameter
tenggorokan 12 cm dan sudut kerucut tenggorakan
sebesar 45o. Empat pipa berdiameter 0,5 inch
dipasang pada bagian tenggorokan sebagai tempat
masuk udara penggasifikasi. Kapasitas unit
gasifikasi yang digunakan sekitar 5 kg/jam.
Gasifier dilengkapi dengan termokopel Tipe-K
(T1) untuk memonitor suhu zona reduksi. Laju alir
udara masuk gasifier diatur dengan menggunakan
sebuah globe valve.
Selama proses gasifikasi berlangsung akan
dihasilkan gas produser panas yang memerlukan
pembersihan dan pendinginan. Water scrubber
jenis spray column digunakan untuk
mengontakkan air dengan gas produser panas
secara countercurrent. Sebagian besar partikel
padat dan condensable tars akan terembunkan dan
keluar bersama air yang juga membawa tar
terlarut. Suhu gas keluar dijaga sekitar 40 oC
(ditunjukkan oleh termometer payung T3) dengan
cara mengatur laju alir air dari pompa 125 watt
menggunakan kran dengan sistem bypass, dan laju
alir air diukur dengan menggunakan flowmeter
analog (F1). Pada kondisi tersebut diperoleh suhu
air keluar sebesar 45 oC (ditunjukkan oleh
termometer T4). Filter 1 dan 2 yang berisi arang
kayu dan kain perca berfungsi untuk memisahkan
sisa partikel padat dan condensable tars, serta
embunan uap air. Filter 3 tidak diisi bahan isian
untuk memisahkan embunan air yang
kemungkinan masih terikut aliran gas. Vortex
blower ½ hp digunakan untuk memasukkan udara
ke dalam gasifier melalui negative pressure action,
sekaligus mengalirkan gas produser ke dalam
mesin pembangkit.
Selain pengukuran suhu gas produser
keluaran water scrubber, kualitas gas produser
diuji dengan melakukan pembakaran melalui
burner. Warna dan stabilitas nyala api diamati
secara visual, serta diukur panjang lidah api yang
dihasilkan. Komposisi kimia gas produser diuji
dengan menggunakan peralatan Gas
Chromatography di Laboratorium Analisis dan
Instrumentasi UGM Yogyakarta.
Setelah nyala api terbentuk pada burner dan
stabil, selanjutnya gas produser akan dialirkan
menuju mesin generator untuk pembangkitan
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
54
listrik pada berbagai variasi beban listrik yang digunakan.
Gambar 3. Skema Rangkaian Alat
Pada penelitian ini digunakan mesin
berbahan bakar bensin dan mesin berbahan bakar
LPG dengan kapasitas maksimum masing-masing
5 kWe yang digunakan secara bergantian. Laju alir
gas produser diatur dengan menggunakan globe
valve dan diukur menggunakan orificemeter
(F2/F3). Laju alir gas produser dan udara diatur
sedemikian sehingga getaran mesin tidak terlalu
besar dan mesin stabil. Laju alir bensin diatur
menggunaan kran yang sekaligus terpasang pada
alat ukur laju alir berupa buret gelas berskala.
Sementara itu, konsumsi LPG diukur secara
gravimetri dengan menggunakan timbangan skala
1 kg. Laju alir LPG diatur menggunakan regulator
gas. Beban listrik menggunakan beberapa
peralatan listrik seperti pemanas air dan setrika.
Voltase dan arus listrik yang
dihasilkan/dikonsumsi diukur menggunakan Volt-
amperemeter (VA).
Data-data penelitian yang diukur selama
operasi berlangsung antara lain: suhu zona reduksi
di dalam gasifier, suhu air masuk dan keluar water
scrubber, suhu gas keluar water srubber, laju
konsumsi biomassa, laju konsumsi bensin, laju
konsumsi LPG, voltase dan kuat arus listrik.
Data-data yang diperoleh selanjutnya
digunakan untuk menghitung nilai Spesific
Gasification Rate (SGR) yang merupakan laju
konsumsi biomassa per satuan luas tenggorokan
(kg/m2.jam), konsumsi bensin spesifik (L/kVAh),
konsumsi LPG spesifik (kg/kVAh), persentase
penghematan bensin spesifik (% basis L/kVAh),
dan persetase penghematan LPG spesifik (% basis
kg/kVAh). Persentase penghematan spesifik
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
(2)
V1 adalah laju alir konsumsi bensin atau LPG saat
operasi single-fuel (hanya menggunakan bahan
bakar bensin atau LPG). Sedangkan, V2 adalah laju
alir konsumsi bensin atau LPG saat operasi dual-
fuel (menggunakan bahan bakar gas produser dan
bensin atau LPG). Pada penelitian ini juga dihitung
nilai kesetaraan energi kayu Kaliandra dan kayu
Gamal terhadap bensin dan LPG.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penanganan Bahan Baku Biomassa
Sebagai hasil pengeringan bahan baku
biomassa, diperoleh kadar air rata-rata kayu Gamal
dan kayu Kaliandra berturut-turut sebesar 26,28%
dan 21,20% berat basah. Sementara itu, pada
ukuran biomassa yang digunakan diperoleh bulk
density kayu Gamal dan kayu Kaliandra berturut-
turut sebesar 0,2232 gram/cm3 dan 0,2043
gram/cm3. Bahan baku biomassa yang digunakan
sebagai umpan gasifier disajikan pada Gambar 4.
(a) (a) (b)
Gambar 4. Hasil potongan kayu (a) Gamal (b) Kaliandra
Produksi Gas
Proses konversi biomassa padat menjadi
gas mempan bakar dilakukan di dalam gasier.
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
55
Jumlah biomassa yang digunakan dan sisa padatan
diukur selama waktu operasi tertentu, sehingga
diperoleh laju konsumsi biomassa seperti disajikan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Operasi Gasifikasi
Dari data tersebut kemudian dihitung nilai
SGR dan diperoleh nilai sebesar 172-340
kg/m2.jam untuk kedua jenis kayu tersebut.
Sementara itu, suhu zona reduksi yang teramati
selama proses pada rentang 650-940 oC yang
sesuai dengan suhu tipikal zona reduksi gasifikasi
biomassa dengan udara sebagai media
penggasifikasi (Reed, 1988).
Gas produser yang terbentuk kemudian
dialirkan menuju water scrubber untuk proses
pembersihan dan pedinginan. Kontak langsung
antara gas produser dengan air menyebabkan
penurunan suhu gas produser dari 150oC menjadi
sekitar 40oC. Sebagian besar kandungan partikel
padat dan condensed tars terpisahkan pada tahap
ini, yang ditandai dengan kondisi air dalam water
seal yang semakin lama semakin kotor/keruh. Gas
produser output water scrubber dialirkan melewati
filter untuk penyaringan lebih lanjut terhadap sisa
pengotor yang masih terikut maupun air yang
terbawa dari water scrubber. Kandungan pengotor
dalam gas produser relatif rendah, hal ini
dibuktikan dengan kondisi filter yang relatif masih
bersih setelah digunakan.
Kualitas gas yang dihasilkan pada proses
gasifikasi diuji secara kualitatif dengan warna api
dan diuji secara kuantitatif dengan alat Gas
Chromatography (GC) untuk analisis komposisi
gas produser. Analisa kualitatif ini berdasarkan
warna dan stabilitas nyala yang digunakan sebagai
acuan layak atau tidaknya gas masuk genset serta
lidah api yang dihasilkan dari uji pembakaran gas
di burner panjang dan stabil (Gambar 5). Uji nyala
api pada burner menghasilkan lidah api relatif
stabil dengan panjang 8-14 cm dengan biomassa
kayu Gamal, dan lidah api sepanjang 15-30 cm
relatif stabil dengan menggunakan biomassa kayu
Kaliandra. Nyala api berwarna oranye dapat
disebabkan oleh kandungan hidrokarbon C2 ke atas
yang tidak terkondensasi dan tidak terdeteksi
peralatan GC.
(a) (a) (b)
Gambar 5. Pembakaran gas produser hasil gasifikasi (a) kayu Gamal , (b) kayu Kaliandra
Komposisi gas hasil uji GC dapat dilihat
pada Tabel 3. Total kadar gas mempan bakar (H2,
CO, CH4) untuk setiap percobaan belum sesuai
dengan komposisi tipikal gas produser hasil
gasifikasi biomassa dengan udara sebagai medium
penggasifikasi. Kandungan CO sudah
menunjukkan hasil yang sesuai, namun kandungan
H2 masih terlalu rendah. Kandungan CH4 tidak
terdeteksi GC disebabkan oleh konsentrasi yang
sangat rendah.
Tabel 3. Komposisi Gas Produser
N/A : kadar yang dimiliki terlalu kecil sehingga tidak terbaca
oleh alat gas analyzer
(Sumber : Laboraturium Analisis Instrumental (ANINS) UGM)
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, didapat suhu pada zona oksidasi dan
kondisi lidah api di burner selama uji pembakaran
gas produser, dapat disimpulkan bahwa proses
gasifikasi maupun gas produser yang dihasilkan
berkualitas cukup baik. Gas produser memiliki
kualitas pembakaran yang cukup baik dan layak
digunakan sebagai bahan bakar pada mesin diesel
genset.
Pembangkitan Listrik
Operasi Dual-Fuel Genset Bensin
Pengambilan data operasi genset bensin
dengan gas produser dilakukan dengan 5 buah
variasi beban listrik. Data operasi genset bensin
dengan gas produser dari biomassa kayu gamal
dan operasi genset bensin dengan gas produser
kayu Kaliandra ditampilkan pada Gambar 6.
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
56
Gambar 6. Kurva Laju Konsumsi Bahan Bakar Bensin tiap daya output listrik genset (L/kVAh) single-fuel dan
dual-fuel
Setelah mengetahui hasil laju konsumsi
bahan bakar bensin pada genset bensin baik single-
fuel dan dual-fuel dengan gas produser hasil
gasifikasi kayu Gamal dan kayu Kaliandra, dapat
dihitung hasil penghematan yang diperoleh dari
operasi genset pada Gambar 7.
Gambar 7. Persentase penghematan konsumsi bensin spesifik pada berbagai variasi beban listrik
Persentase penghematan bensin pada
percobaan menggunakan kayu Gamal terbesar
adalah 44,29% (dalam L/kVAh) pada beban listrik
maksimum, dengan kecepatan alir gas produser
sebesar 20,82 m3/jam. Kesetaraan energi antara
kayu Gamal dengan bensin diperoleh sebesar 3,08
kg/L bensin. Sementara itu, persentase
penghematan bensin terbesar pada percobaan
menggunakan kayu Kaliandra adalah 68,55%
(dalam L/kVAh) pada beban listrik maksimum,
dengan kecepatan alir gas produser sebesar 21,11
m3/jam. Kesetaraan energi antara kayu Kaliandra
dengan bensin diperoleh sebesar 0,89 kg/L bensin.
Berdasarkan perbandingan nilai kalor masing-
masing jenis bahan bakar, diperoleh nilai
kesetaraan energi antara kedua jenis biomassa
dengan bensin sebesar 1,93 kg/L bensin.
Efisiensi panas secara keseluruhan (overall
system thermal efficiency) yang diperoleh pada
operasi genset bensin dengan sistem dual-fuel
sebesar 13% jika menggunakan kayu Gamal dan
20,4% menggunakan kayu Kaliandra.
Operasi Dual-Fuel Genset LPG
Pengambilan data operasi genset LPG
dengan gas produser juga dilakukan dengan 5 buah
variasi beban listrik. Sebelum pengambilan data
operasi genset LPG dengan penambahan gas
produser (dual-fuel), dilakukan pengambilan data
operasi genset tanpa penambahan gas produser
(single-fuel). Data operasi genset LPG dengan gas
produser dari biomassa kayu gamal dan operasi
genset LPG dengan gas produser kayu Kaliandra
ditampilkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Kurva Laju Konsumsi Bahan Bakar LPG
(kg/kVAh) tiap daya output listrik genset single-fuel dan
dual-fuel
Setelah mengetahui hasil laju konsumsi
bahan bakar LPG pada genset LPG baik single-fuel
dan dual-fuel dengan gas produser hasil gasifikasi
kayu Gamal dan kayu Kaliandra, dapat dihitung
hasil penghematan yang diperoleh dari operasi
genset pada Gambar 9.
Gambar 9. Kurva hasil penghematan kayu Gamal dan
Kaliandra
Persentase penghematan LPG terbesar pada
percobaan menggunakan kayu Gamal yaitu
47,94% (dalam kg/kVAh) pada beban listrik
maksimum, dengan laju alir gas produser sebesar
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5
Laj
u K
onsu
msi
Ben
sin (
L/k
VA
h)
Daya Output Genset (kVA)
Single Fuel
Dual Fuel Bensin + Gamal
Dual Fuel Bensin + Kaliandra
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5
Pen
ghem
atan
(%
kg/k
VA
h)
Daya Output Genset (kVA)
Kayu Gamal
Kayu Kaliandra
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5Laj
u K
onsu
msi
LP
G (
kg L
PG
/ kV
Ah)
Daya Output Genset (kVA)
Single Fuel
Dual Fuel LPG + Gamal
Dual Fuel LPG + Kaliandra
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5
Daya Output Genset (kVA)
Kayu Gamal
Kayu Kaliandra
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
57
19,15 m3/jam. Kesetaraan energi antara kayu
Gamal dengan LPG sebesar 3,08 kg/kg LPG.
Sementara itu, persentase penghematan LPG
terbesar pada percobaan menggunakan kayu
Kaliandra yaitu 50,70% (dalam kg/kVAh) pada
beban listrik maksimum, dengan laju alir gas
produser sebesar 19,99 m3/jam. Kesetaraan energi
antara kayu Kaliandra dengan LPG sebesar 2,44
kg/kg LPG. Berdasarkan perbandingan nilai kalor
masing-masing jenis bahan bakar, diperoleh nilai
kesetaraan energi antara kedua jenis biomassa
dengan LPG sebesar 2,65 kg/kg LPG.
Nilai efisiensi panas secara keseluruhan
yang diperoleh pada operasi genset LPG dengan
sistem dual-fuel sebesar 16,6% jika menggunakan
kayu Gamal dan 19,8% menggunakan kayu
Kaliandra.
Kenaikan beban listrik pada operasi genset
menyebabkan kenaikan suhu ruang bakar. Suhu
yang tinggi di ruang bakar mampu meningkatkan
penguapan bahan bakar sehingga proses
pencampuran bahan bakar dan udara menjadi
semakin baik. Fenomena ini menyebabkan proses
pembakaran semakin efektif sehingga laju
konsumsi bensin semakin kecil baik untuk operasi
genset tanpa gas produser maupun dengan gas
produser.
KESIMPULAN
Proses gasifikasi kayu Gamal dan kayu
Kaliandra untuk menghasilkan gas sudah berjalan
dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan suhu
zona reduksi didalam gasifier mencapai 650-
940oC dengan nilai SGR pada rentang 172-340
kg/m2.jam. Sistem pembersihan dan pendinginan
gas beroperasi dengan baik yang ditunjukkan
dengan kondisi filter relatif bersih setelah
pemakaian dan suhu akhir gas produser sekitar
40oC. Komposisi gas produser yang dihasilkan
belum sesuai dengan komposisi tipikal gas
produser, namun gas yang terbentuk dapat terbakar
dengan warna orange keungunan dan stabil.
Konsumsi bensin dan LPG semakin rendah
dengan naiknya beban listrik. Pada operasi dual-
fuel, persentase penghematan konsumsi bensin dan
LPG semakin besar dengan naiknya beban listrik.
Walaupun demikian, nilai efisiensi panas secara
keseluruhan lebih rendah jika dibandingkan
dengan opersari single-fuel.
Pada beban listrik maksimum antara 4,2-4,6
kVA persentase penghematan konsumsi bensin (%
basis L/kVAh) diperoleh sebesar 44,29% dan
68,55% berturut-turut untuk penggunaan kayu
Gamal dan kayu Kaliandra. Sementara itu,
persentase penghematan konsumsi LPG (% basis
kg/kVAh) diperoleh sebesar 47,94% dan 50,70%
berturut-turut untuk penggunaan kayu Gamal dan
kayu Kaliandra.
Nilai kesetaraan energi antara kayu Gamal
dan Kaliandra terhadap bensin berturut-turut 3,08
kg/L bensin dan 0,89 kg/L bensin. Sementara itu,
nilai kesetaraan energi antara kayu Gamal dan
Kaliandra terhadap LPG berturut-turut sebesar
3,64 kg/kg LPG dan 2,44 kg/kg LPG.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Kemenristekdikti atas dana PKMP 2016 yang telah
diberikan untuk penyelesaian penelitian hingga
penyusunan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
All Power Labs. 2015. “The Five Processes of
Gasification”.http://www.allpowerlabs.com
/gasification-explained. diakses pada 22
Februari 2016.
Anonim, 1992, ”Gamal Sebagai Pakan Ternak”.
Lembar Informasi Pertanian BIP
Irian Jaya No. 110/92. Diterbitkan oleh
Informasi Pertanian Irian Jaya.
Aziz, A. A., Said M. F., dan Awang, M. A.2006.
“Performance of Palm Oil-Based Bio
Diesel Fuels in a Single Cylinder Direct
Injection Engine, Palm Oil Development.”
BP. 2015. BP Statistical Review of World Energy
2015.http://www.bp.com/content/dam/bp/
pdf/Energyeconomics/statistical-review-
2015/bp-statistical-review-of-world-energy-
2015-full-report.pdf, diakses pada 20
Desember 2015.
Bridgwater, T. 2006. “Review Biomass for
energy”. Journal of the Science of Food
and Agriculture, vol. 86 pp.1755–1768.
Bio-Energy Research Group, Aston
University, Birmingham.
Hanum ,F. and Van de Maesen, L.J.G (eds), 1997.
PROSEA: Plant Resources of South East
Asia 11, Auxiliary Plants. Prosea
foundation, Bogor. Indonesia.
Hendrati. Rina Laksmi, dkk, 2014, “Budidaya
Kaliandra (Calliandra calothyrsus) untuk
Bahan Baku Sumber Energi”. Bogor.
Herdiawan, I.,2008,” Karakteristik dan
Pemanfaatan Kaliandra, Balai Penelitian
Ternak” :Bogor.
Irawati, Denny , dkk, 2013, “Pengaruh Jenis Kayu
Terhadap Pertumbuhan Dua Jenis Jamur
Sebagai Praperlakuan pada Pemanfaatannya
Untuk Energi”, Yogyakarta.
Kementerian ESDM, 2012,” Biomassa Bahan
Organik Sarat Kegunaan.” ESDMMAG
edisi 03 tahun 2012
Macqueen, D.J. 1993. Calliandra calothyrsus
Complication of plant taxonomy, ecology,
biology for seed coolection.
Commonwealth Forestry Review.
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
58
Manglayang Farm Online. 2006. Analisa
Penanaman Tanaman Gamal. Diakses di
www.manglayang.com, pada 10 Januari
2016.
National Academy of Sciences (NAS), 1983.
Firewood crops: shrub and tree
species for energ y production, Vol. 2,
National Academy of Sciences,
Washington DC.
Nugraha, S.A., dkk, 2015.” Pembuatan Unit
Pembangkit Fas Produser Portable Berbasis
Gasifikasi Tempurung Kelapa dengan
Kapasitas Umpan 24 kg/jam”, UNS,
Surakarta.
Pranolo, S. H. 2010. “Potensi Penerapan
Teknologi Gasifikasi Tongkol Jagung
sebagai Sumber Alternatif di Pedesaan”,
Purwokerto.
Ratmana, I. F., dkk, 2015.” Kinerja Listrik Dual-
Fuel Kapasitas 5 kW Berbasis Gasifikasi
Sekam Padi Berunggun Tetap”, UNS,
Surakarta.
Reed, T., 1988, “Handbook of Biomass Downdraft
Gasifier Engine Systems”, Solar Energy
Research Institute, Colorado.
Simpson, D.H. 2001.”Biomass Gasification for
Sustainable Development”.www.safariseed.
com/botanical/biodigestion.htm, diakses
pada 5 Januari 2016.
Susanto, H., 2009, “Pengembangan Proses
Pemanfaatan Limbah Pertanian dan
Perkebunan sebagai Sumber Energi dan
Bahan Kimia”. Prosiding di Seminar
Nasional Teknik Kimia Kejuangan 2009,
UPN Yogyakarta.