Volume Penumpang

download Volume Penumpang

of 12

Transcript of Volume Penumpang

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kota-kota besar di Indonesia mengalami pertumbuhan urbanisasi yang tinggi akibat

    laju pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dengan demikian menyebabkan kebutuhan penduduk 

    untuk melakukan pergerakan semakin meningkat (Tamin, 1993). Moda angkutan khususnya

    angkutan umum memegang peranan penting dalam sistem transportasi di kota-kota besar.

    Sebagai kota yang berkembang, kota Madiun memiliki banyak aktivitas yang dilakukan oleh

    masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang melakukan aktifitas

    seperti bersekolah, berbelanja, maupun untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi lainnya.

    Kelan!aran aktivitas terlaksana, dengan tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang

    mendukung. Dalam sistem jaringan transportasi, moda bus kota merupakan sistem transit

     berkapasitas besar yang sangat efisien dalam pemakaian ruas jalan, sehingga dapat

    mengurangi kema!etan (Suprihadi, 2001). Salah satu indikator dari pelayanan bus kota

    adalah penyediaan halte yang baik di sepanjang jalan, dimana halte harus tepat

     penempatannya agar tidak mengganggu lalulintas (Ditjen Perhubungan Darat, 2000). Halte

    merupakan suatu bentuk dari terminal dalam skala ke!il, yang juga merupakan tempat atau

    ruang yang disediakan bagi angkutan umum untuk mengangkut atau menurunkan penumpang

    dengan bangunan (Husain,1985). Menurut u!hi!,1981  halte berfungsi menaikkan dan

    menurunkan penumpang yang memiliki tanda dan informasi mengenai pelayanan.

    "ngkutan sebagai bagian dari sistem transportasi yang merupakan salah satu

    kebutuhan pokok masyarakat yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan

    kehidupan masyarakat pada umumnya, tetapi apabila keberadaannya belum ditangani se!ara

     baik dan benar, akan menjadi masalah bagi kehidupan masyarakat. #is Damri merupakan

    salah satu angkutan yang sejauh ini sangat baik memiliki rute yang tetap, $aktu yang tetap,

    dan tarif yang tetap. #is Damri dengan fasilitas "% tersebut memiliki berbagai pusat aktivitas

    sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Di bidang sarana, dalam kasus

    ini adalah mengetahui jumlah rumah dalam setiap radius &'( meter per halte yang dilalui bus

    kota, men!ari jumlah bangkitan perjalanan dari tiap-tiap rumah pada jam sibuk dan harian,

    men!ari jumlah penumpang bus kota )(* dari bangkitan yang terjadi pada tiap-tiap rumah,

    men!ari load fa!tor, headway, dan kapasitas jalan.

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    2/28

    1.2. Rumusan Masalah

    +. #agaimanakah menentukan rute utama angkutan umum bus kota

    &. #agaimanakah men!ari jumlah halte bus kota

    ). #agaimanakah menentukan sistem feeder yang menghubungkan ka$asan satu

    sektor

    . #agaimanakah menghitung bangkitan perjalanan jam sibuk, harian, dan yang

    membebani bus kota pada tiap halte

    '. #agaimanakah men!ari load factor, headway, dan kapasitas jalur

    1.3. Tujuan

    +. Mengetahui rute utama angkutan umum bus kota

    &. Mengetahui jumlah halte bus kota

    ). Mengetahui sistem feeder yang menghubungkan ka$asan satu sektor 

    . Mengetahui bangkitan perjalanan jam sibuk, harian, dan yang membebani bus kota

     pada tiap halte

    '. Mengetahui load factor, headway, dan kapasitas jalur 

    1.. Man!aat

    Melalui makalah ini dapat memberikan beberapa usul-usul dan pendapat terkait upaya

     pemerintah dalam meren!anakan sistem angkutan umum yang baik pada kota-kota besar.

    Sehingga masyarakat atau pengguna jasa transportasi akan lebih tertarik menggunakan

    angkutan umum dibanding dengan menggunakan kendaraan pribadi.

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    3/28

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 Pengert%an angkutan umum

    "ngkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari

    satu tempat ke tempat lain. ujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau

     berbagai tempat yang dikehendaki atau mengirimkan barang dari tempat asalnya ke tempat

    tujuannya./rosesnya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa

    kendaraan. Sementara "ngkutan 0mum /enumpang adalah angkutan penumpang yang

    menggunakan kendaraan umum yang dilakukan dengan sistem se$a atau bayar. ermasuk 

    dalam pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota 1bus, minibus, dsb2,

    kereta api, angkutan air, dan angkutan udara. ("arpani, 1990) 

    "ngkutan 0mum /enumpang bersifat massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan

    kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per penumpang dapat

    ditekan serendah mungkin. Karena merupakan angkutan massal, perlu ada kesamaan diantara

     para penumpang, antara lain kesamaan asal dan tujuan. Kesamaan ini di!apai dengan !ara

     pengumpulan di terminal dan atau tempat perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti

    kesamaan maksud."ngkutan umum massal atau masstransit memiliki trayek dan jad$alkeberangkatan yang tetap. /elayanan angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik 

    apabila ter!ipta keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan. 3leh karena itu,

    /emerintah perlu turut !ampur tangan dalam hal ini #("arpani, 1990)#

    2.2 Peranan Angkutan Umum

    "ngkutan 0mum berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia akan pergerakan

    ataupun mobilitas yang semakin meningkat, untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainyang berjarak dekat, menengah ataupun jauh. "ngkutan umum juga berperan dalam

     pengendalian lalu lintas, penghematan bahan bakar atau energi, dan juga peren!anaan dan

     pengembangan $ilayah #("arpani, 1990)#

    ujuan dasar dari penyediaan angkutan umum, "e$$s (19%5)  mengatakan, adalah

    menyediakanpelayanan angkutan yang baik 4andal, nyaman,aman, !epat dan murah, untuk 

    umum. Se!araumum dapat dikatakan angkutan umum selalukalah bersaing dengan kendaraan

     pribadi. Daribeberapa studi mengenai angkutan umum Harries (19%&) menyatakan pelayanan

    angkutan umumdapat diusahakan mendekati angkutan pribadi. untuk membuat angkutan

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. #Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    4/28

    umum menjadi lebihmenarik dan pemakai angkutan pribadi tertarikberpindah ke angkutan

    umum.Hal ini dapat diukur se!ara relatif dari kepuasanpelayanan.

    #eberapa kriteria angkutan umumideal antara lain adalah

    $ean&alan

    Setiap saat tersedia, kedatangandan sampai tujuan tepat $aktu, $aktu total perjalanan

    singkat dari rumah, sedikit $aktu berjalan kaki ke bus stop, tidak perluberpindah

    kendaraan.

    $en'amanan

    /elayanan yang sopan,terlindung dari !ua!a buruk di bus stop,mudah turun naik 

    kendaraan, tersedia tempatduduk setiap saat, tidak bersesak-sesak, interioryang menarik,

    tempat duduk yang enak.

    $eamanan

    erhindar dari ke!elakaan, badanterlindung dari luka benturan, bebas darikejahatan.

    Murah

    3ngkos relatif murah terjangkau.

    (aktu )erjalanan

    $aktu di dalam kendaraansingkat.

    Kinerja angkutan umum bis kota banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut

    +. Safety

    Meliputi keselamatan dalam berkendaraan1baik pengguna maupun bukan pengguna2

    danpada hentian termasuk aman dari pen!opetandan kejahatan fisik juga keamanan

    kendaraandari kekerasan 1vandalism2.

    &. Comfort 

    Meliputi kenyamanan fisik penumpangdalam kendaraan dan pada hentian.Kenyamanan

    ini antara lain kualitaspengendaraan, lingkungan bus dan di luar 

     bus, penataan kursi5berdiri, pegangan tangan,kemudahan keluar masuk dan

     pembayaranongkos, tempat untuk barang ba$aanseperlunya. 6stetika meliputi kebersihan

    dankeindahan ran!angan kendaraan, tempattempathentian, terminal, trotoar yangmenarik,

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. $Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    5/28

     perlindungan lingkungan 1polusiudara5suara2, fasilitas bagi manula dan kaumpenyandang

    !a!at atau disable, a$ak yangramah dan menyenangkan.

    ).  AccessibilityMenyangkut distribusi rute yang memadaipada seluruh area, kapasitas

    kendaraan,frekuensi dan jam operasi, identifikasi darihentian kendaraan dan distribusi

    informasiakan ongkos, jad$al, serta kemudahanmembayar ongkos serta penempatan

    hentiandan terminal yang tepat.

    .  Reliability

    Men!erminkan tingkat kerusakan5gangguanyang rendah, armada !adangan yang

    selalusiap, ketepatan terhadap jad$al serta informasiyang memadai jika ada perubahan

    layananserta jaminan perjalanan sambungan 1transit2pada titik transfer.

    '. Cost 

    Salah satu faktor dari informasi yang pentingdalam pengelolaan angkutan umum

    adalahharga tarif. /enetapan tarif akan sangatmenentukan nilai ekonomis dari

    keberadaanangkutan umum. /enetapan tarif yang kurangtepat dapat menyebabkan

    menurunnya fungsiangkutan umum.

    7.  Efficiency

    Meliputi ke!epatan rata-rata yang tinggidengan $aktu berhenti minimum serta

    terbebas dari tundaan lalu lintas, jumlahhentian yang memadai untuk jarak 

     berjalanminimum, jad$al dan titik transfer yangterkoordinasi agar tidak repot serta rute

    yanglangsung, jika

    2.3 $a)as%tas

    Kinerja dari angkutan umum, khususnya armada angkutan kota diukur berdasarkan

     poin-poin sebagai berikut, Kapasitas terdiri dari

    Kapasitas Kendaraan 1%v2

    Kapasitas 8alur 1%2

    Kapasitas 8alur 3perasional 1%o2

    Kapasitas adalah daya tampung, ruang atau fasilitas yang tersedia pada sarana dan

     prasarana transportasi sehingga kadang kapasitas tersebut men!apai kemampuan maksimum.

    2. $a)as%tas $en&araan

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. %Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    6/28

    Kapasitas kendaraan adalah daya tampung, ruang atau fasilitas yang tersedia pada

    kendaraan tersebut. Dalam studi kali ini membahas kapasitas kendaraan bus kota. 0ntuk 

    meningkatkan kapasitas bus kota digunakan bus dengan daya angkut yang besar seperti bus

    tempel, bus tingkat.

    8enis-jenis bus menurut kapasitas terdapat beberapa ma!am berdasarkan kategori bus

    tersebut, seperti sebagai berikut

    • #us ke!il dengan kapasitas antara 9 - +7 orang

    • #us sedang disebut juga bus )5 dengan kapasitas +: sampai )' orang

    • #us besar dengan kapasitas )7 - 7( orang

    • #us tingkat dengan kapasitas :( sampai +&( orang

    • #us tempel dengan kapasitas +(( -+:( orang

    Menurut u!hi!, 1981  bah$a kapasitas total pada kendaraan adalah kapasitas tempat

    duduk di tambah kapasitas tempat berdiri. "tau dapat dirumuskan

    %v ; Kapasitas total

    m ; Kapasitas tempat duduk  

    m< ; Kapasitas tempat berdiri

    Standar kenyamanan duduk 1ρ2 (.)-(.'m&5spa!e

    m ; 8umlah spa!e duduk  

    "d ; =uas tempat duduk total 1m&2

    Standar kenyamanan berdiri 1σ2 (.&m&5seat

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. &Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    ..1.........."d

    m   =

    σ  

     Abm   =>

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tempelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tempelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tingkathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tingkathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tempelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tempelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tempelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tingkathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tingkathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_tempel

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    7/28

    m< ; 8umlah spa!e berdiri

    "d ; =uas tempat duduk total 1m&2

    σ ; Standard kenyamanan berdiri

    "n;m?ρ@m

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    8/28

    f ma frek$ensi maksimum kendaraan per jam

    hmin Head$ay minimum 1detik2

    head$ay 7( menit5frek$ensi 1menit2

    =oad Fa!tor rasio demand total dengan kapasitas

     E jumlah gerbong, jika lebih dari satu

    2.+ "umlah Arma&a

    Setiap angkutan umum memiliki jumlah armada yang dimaksudkan untuk membantu

     penyebaran transportasi. #anyaknya armada disesuaikan demand penumpang yang

    menggunakan jasa angkutan umum tersebut. #erikut rumusan yang dapat digunakan dalam

    menghitung jumlah armada angkutan umum.

     E 8umlah "rmada

    =G /anjang rute pp 1km2

    v ke!epatan tempuh ren!ana 1km5jam2

    h Head$ay 1menit2

    2., L-a& a/t-r

     Load Factor adalah suatu angka yang menunjukkan besarnya penggunaan tempat yang

    tersedia dalam suatu kendaraan terhadap kapasitas angkut kendaraan tersebut atau

     perbandingan antara jumlah penumpang yang angkut dalam kendaraan terhadap suatu

    kapasitas tempat duduk penumpang yang tersedia dalam kendaraan tersebut. Kapasitas atau

    muatan didefinisikan sebagai kemampuan atau daya tampung suatu angkutan dalam hal ini

     bus sedang yang akan mempengaruh kenyamanan penumpang. Kapasitas dari suatu angkutan

    yaitu banyaknya daya tampung yang tersedia dalam angkutan yang meliputi jumlah kursi

    yang tersedia serta jumlah penumpang yang berdiri dimana nantinya tidak melebihi darl

    ketentuan yang ada. Load Factor merupakan perbandingan antara kapasitas tersedia untuk satu perjalanan

    yang dinyatakan dalam persen 1*2. "tau dapat juga didefinisikan perbandingan antara jumlah© R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. (Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    hv

     LR N 

      7(?=

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    9/28

     penumpang dengan kapasitas tempat penduduk pada suatu satuan $aktu tertentu. Standar 

     perbandingan  Load Factor yang ditetapkan oleh Departemen /erhubungan sesuai dengan

    /eraturan /emerintah 1//2 nomor ) ahun +99), untuk nilai  Load Factor adalah (,:

    sedangkan perhitungannya adalah menggunakan ketentuan tentang jumlah tempat duduk 

     penumpang yang diijinkan.

     Load Factor merupakan indikator yang sangat dominan dalam menentukan atau menilai

    suatu jaringan trayek untung atau merugi. Semakin tinggi besaran rasio  Load Factor , maka

    semakin tinggi keuntungan yang diperoleh bagi operator, namun besaran rasio  Load Factor 

    yang digunakan di atas  Load Factor minimum yang didasarkan pada perhitungan biaya

    operasi kendaraan. 0ntuk kendaraan umum,  Load Factor 1 LF 2 didefinisikan sebagai nisbah

    antara jumlah penumpang 1demand 2 yang terangkut dengan kapasitas tempat duduk yangdisediakan 1 supply2.  LF sebesar (,' artinya tempat duduk kendaraan yang terisi oleh

     penumpang adalah sebanyak '(* dari kapasitas tempat duduknya, sedangkan  LF sebesar +

    artinya jumlah penumpang sama dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan. 0ntuk 

    kendaraan LF lebih besar dari + artinya jumlah penumpang di dalam kendaraan lebih banyak 

    dari kapasitasnya atau tempat duduk berdesakan dan ini tidak boleh terjadi.

    =oad fa!tor adalah rata-rata jumlah penumpang bus pada $aktu dan lokasi tertentu

    disepanjang rute yang dilalui. "da dua jenis load fa!tor yaitu

    a. =oad fa!tor tetap (static load factor

    =oad fa!tor tetap adalah load fa!tor yang diamati pada saat tertentu dan di suatu lokasi

    tertentu saja, yang kira-kira dapat me$akili jumlah pemumpang rata-rata disepanjang

    rute tersebut. Kondisi ini akan me$akili bila yang dilalui beragam.

     b. =oad fa!tor bergerak (dynamic load factor

    =oad fa!tor bergerak adalah ukuran jumlah penumpang yang berubah-ubah

    disepanjang rute yang dilalui sebagai akibat penumpang yang naik turun di tempat-

    tempat pemberhentian bis. =oad fa!tor akan ideal bila mempunyai nilai berkisar 7' *-

    :( *.

    If ; p5/ +(( *

    Dimana If ; load fa!tor *

    / ; jumlah penumpang yang ada

    / ; jumlah tempat duduk yang tersedia 1kapasitas tempat duduk 2

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. )Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    10/28

     Eilai Load Factor sering kali tidak bisa menggambarkan kondisi riil mengingat periode

    terjadinya volume diatas kapasitas tidak terdeteksi. 0ntuk menentukan  LF digunakan rumus

     berikut

    =F ; 8/ +((*

    Keterangan  LF ; Load Factor 1*2

     !" ; jumlah penumpang per kendaraan umum

     # ; kapasitas penumpang per kendaraan umum.

    2.0 L-a& a/t-r Break Een

    Keseimbangan antara biaya dan pendapatan bagi operator akan terjadi apabila diperoleh

    suatu LF yang memberikan brea$ even yang disebut Load Factor %rea$ Even 1 LF%E 2. Dalam

    hal ini, perbandingan antara LF dan LF%E sama dengan perbandingan antara pendapatan dan

     biaya. Hal ini dirumuskan sebagai berikut

     LF%E ; LF  %

      /

    Keterangan  LF ; Load Factor 

     LF%E ; Load Factor %rea$ Even "  ; pendapatan

     % ; biaya

    2. "umlah Arma&a 'ang D%utuhkan

    Keseimbangan antara supply dan demand harus diperhatikan dalam menentukan jumlah

    armada optimal. 8umlah armada yang telah ada dibandingkan dengan jumlah penumpang

    yang dapat diangkut 1dinyatakan dengan  LF 2. 8umlah kendaraan yang dibutuhkan dapat

    dihitung dengan rumus D=="8 yang dikembangkan oleh ="/I-I# sebagai berikut

    ; ----------------------------

    Keterangan

     #&  ; jumlah kendaraan yang harus disediakan

     LF ; Load Factor 

     LF%E  ; Load Factor %rea$ Even

     '# ; 8umlah armada yang telah beroperasi.

    /ada umumnya semakin besar faktor beban, maka semakin menguntungkan sistem yang

    ada. Karena penumpang semakin banyak semakin banyak pula keuntungan yang di!apai.

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1"Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    11/28

     Eamun dalam aplikasinya, kondisi ini tidak disarankan mengingat tingkat kenyamanan

     penumpang dan beberapa konsekuensi negatif yang dapat ditimbulkan./ada operasi dengan

    faktor beban + 1+((*2, kendaraan dalam keadaan  fully occupied dan dapat mengurangi

     jumlah kendaraan pribadi karena menggunakan angkutan umum. Se!ara umum, besarnya

    faktor beban sangat dipengaruhi oleh frekuensi bus dan besarnya demand penumpang.

    #esarnya faktor ini dapat diubah dengan meningkatkan frekuensi armada atau menghilangkan

    moda kompetitor pada koridor yang ada. Menurut Direktorat 8enderal /erhubungan Darat

    1+9972, load factor merupakan perbandingan antara kapasitas terjual dengan kapasitas tersedia

    untuk satu perjalanan yang biasa dinyatakan dalam persen 1*2.

    Standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat 8enderal /erhubungan Darat untuk nilai

    load factor adalah :(* 1(,:2 dan terdapat !adangan )(* untuk mengakomodasikemungkinan lonjakan penumpang, serta pada tingkat ini kesesakan penumpang di dalam

    kendaraan masih dapat diterima. /ada jam-jam sibuk nilai load factor  bisa melebihi batas-

     batas yang diinginkan sehingga tingkat pelayanan harus ditingkatkan agar tidak terjadi

     perpindahan moda yang dikarenakan adanya kesan buruk. "dapun faktor beban ini dapat

    dihitung dengan formula

     Lf ; )p

      Cb

    Dimana,

    =f ;load fa!tor 

    Bp; volumepenumpang rata- rata dalam bus 1pnp2

    %b ;kapasitas bus 1pnp2

    Menurut Su$ardi &((&, load fa!tor diperoleh dari

    =oad Fa!tor ; 1pnp-km2

      1angkutan-km K2

    Dimana

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 11Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    12/28

    1pnp-km2 ; 8umlah penumpang dikalikan dalam perjalanan dalam satu $aktu

    1angkutan 4 km K2 ; 8umlah perjalanan dikalikan dengan kapasitas

    Faktor muat 1=F2 adalah perbandinganantara jumlah penumpang dari suatuangkutan

    umum dengan jumlah tempatduduk yang tersedia dinyatakan dalamsatuan persen 1*1 dan

    diestimasidengan formula berikut

    =F; C   "s* ..........................................1+2

    1Sumber Soehodo, Sutanto, +99C2

    Dimana

    /sg ; otal penumpang yang diangkut

    % ; Kapasitas kendaraan

    %o;%v.E.)7((5h(

    =oad fa!tor maksimum adalah perbandingan antara jml penumpang pada ruas tertentu yg paling maksimum dibandingkan dengan kapasitas tersedia

    αma;/ma5%o

    αrata-rata;Σ/i.Si5%o.=

    2.14 Per!-rma Angkutan Umum

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1!Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    13/28

    /erforma angkutan umum ditinjau dari dua segi, yaitu segi efektifitas dansegi efisiensi.

    5#-nn' #%s6a&% M$7 2448. Standar ukuran kinerja angkutan umum dapat dilihat pada tabel

    &. berikut

    Tael 2.1 #tan&ar Ukuran $%nerja Angkutan Umum

    In&%kat-r Parameter #tan&ar

    6fektif 

    Kemudahan /anjang trayek yang dilalui5luas areal yang

    dilayani

    -

    Kapasitas 8umlah kendaraan5panjang trayek yang dilalui

    1kend5km2

    -

    Kualitas

    Ke!epatan 1km5jam2 +(-+&

    Head$ay 1Menit2 +(-&(

    Jaktu tunggu penumpang 1menit2 '-+(

    6fisiensi

    =oad Faktor 8umlah penumpang perkapasitas duduk satuan

    $aktu 1*2

    :(

    0nilisasi 8arak tempuh hari 1km5hari2&)(-&7(

    &((

    "vailability 8umlah bus beroperasi total bus yang dimiliki

    trayek 1*2

    C(-9(

    0mur Kendaraan 0mur rata-rata bus 1tahun2 +(

    Kelayakan /endapatan D"MGI5 #iaya operasi D"MGI +.('-+.(C

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1#Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    14/28

    BAB III

    PEMBAHA#AN

    3.1 Menentukan Rute Utama 5Trunk8 Angkutan Umum Bus $-ta

    Jilayah dalam studi kali ini berlokasi di Kota Madiun 8a$a imur Indonesia. Hal ini

     berdasarkan karena Madiun merupakan kota yang sedang berkembang namun memiliki

    $ilayah yang ke!il dengan rumah-rumah yang !ukup padat. 0ntuk meren!anakan rute

    angkutan utama dengan moda berbasis bus kota maka ditentukan terlebih dahulu sektor dari

     batas $ilayah Kota Madiun.

    9amar 3.1 Batas (%la'ah $-ta Ma&%un

    =angkah pertama menentukan pembagian sektor $ilayah kota madiun adalah

    men!ari pusat kota yang sudah pasti merupakan tarikan dari setiap $arga di Kota Madiun

    dalam melakukan perjalanan. Setelah mengetahui pusat Kota Madiun, maka dibuat sampel

     pergerakan bangkitan perjalanan dengan mengambil $ilayah mulai dari pusat kota hingga

     batas $ilayah./usat Kota Madiun terletak di jalan /ahla$an dekat alun-alun. Sedangkan $ilayah

    yang digunakan adalah jalan menuju Kota Magetan dan menuju Kota /onorogo. 0ntuk jalur 

    runk ditentukan menggunakan jalur ke arah Kota /onorogo.

     

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1$Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    15/28

    9amar 3.2 Pusat $-ta Ma&%un

    9amar 3.3 Pemag%an : #ekt-r H%ngga Batas (%la'ah

    Setelah menentukan sektor $ilayah, maka selanjutnya menentukan rute utama 5

    trunk. Gute dari pusat kota menuju Kota /onorogo yang akan diambil sebagai rute trunk 

    angkutan utama pada pembahasan kali ini. Gute tersebut berada di jalan Soekarno Hatta

    dengan panjang Kilometer hingga batas $ilayah Kota Madiun.

    9amar 3. Rute Utama Angkutan Umum Bus $-ta

    3.2 Menetukan "umlah Halte Bus $-ta

    8umlah halte dapat di!ari berdasarkan panjang rute bus kota dibagi standar jarak.

    /ada pembahasan kali ini jarak halte yang digunakan adalah '(( meter sesuai standar atau

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1%Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    16/28

    dengan radius &'( meter. Dengan jarak rute Km dibagi dengan '(( meter jarak antar halte,

    maka terdapat C halte pada rute bus kota.

    Dari kedelapan halte tersebut diambil sampel jumlah rumah dengan jangkauan radius

    &'( meter pada tiap halte untuk mengetahui bangkitan perjalanan pada jam sibuk dan harian.

    Serta untuk mengetahui jumlah pembebanan penumpang pada bus kota

    9amar 3.* "umlah Halte Pa&a Rute Bus $-ta

    3.3 #%stem ee&er 'ang Menghuungkan $a6asan #atu #ekt-r

    /ada pembahasan ini akan ditentukan sistem  feeder  pada suatu ka$asan satu sektor 

    yang menghubungkan dengan trunk. Keberadaan sistem feeder menjadi hal yang sangat

    diperhatikan, dan perlu dihitung 8ika  feeder  tersebut lebih efisien dan efektif menuju pusat

    kota dibanding dengan rute trunk. #ila sistem feeder  yang ada masih tergantung pada trunk 

    guna menuju pusat kota, maka sistem feeder  hanya diren!anakan saja.

    /ada sektor yang diambil dalam pembahasan kali ini adalah merupakan  feeder yang

     bergantung dengan trunk. "rtinya setiap bangkitan perjalanan jika akan menuju pusat kota

    dari feeder  pastilah melalui rute trunk. Sebab disekeliling feeder yang diambil pada sektor ini

    dikelilingi oleh sungai.

    #erikut adalah ran!angan feeder  yang diambil dari eksisting feeder  yang ada di kuta

    madiun. #ah$a setiap feeder akan melalui rute trunk untuk selanjutnya pergerakan perjalanan

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1&Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    17/28

    dapat menggunakan mobil pribadi dan )(* menggunakan angkutan umum berupa bus.

    Seperti yang terdapat pada gambar di ba$ah ini

    9amar 3.+ #%stem ee&er

    3. Mengh%tung Bangk%tan Perjalanan )a&a "am #%uk7 Har%an7 &an 'ang Memean%

    Bus $-ta T%a) Halte

    Setelah mengetahui jumlah rumah pada setiap halte dengan radius &'( meter, maka

    selanjutnya diasumsikan

    • + Gumah membangkitkan + perjalanan jam sibuk,

    • + Gumah membangkitkan ) perjalanan harian,

    • )(* perjalanan menggunakan angkutan umum berupa bus kota

    8adi volume bangkitan perjalanan tiap halte pada jam sibuk dapat diketahui dari

    8umlah rumah dikali + perjalanan, dan pada harian dapat diketahui dari jumlah rumah dikali )

     perjalanan. Dari volume tersebut dikali )(* untuk mendapatkan perjalanan yang

    menggunakan angkutan umum bus kota. Maka hasilnya dapat dilihat pada table ).+ berikut

    ini

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1'Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    ;-lume 1 halte "am #%uk < "umlah Rumah = 1 Perjalanan

    ;-lume 1 halte Har%an < "umlah Rumah = 3 Perjalanan

    Penum)ang Bus "am #%uk < ;-lume "am #%uk  = 34>

    Penum)ang Bus Har%an < ;-lume Har%an = 34>

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    18/28

    Maka hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini

    Tael 3.1 Perh%tungan Bangk%tan Perjalanan &an Pemeanan Bus $-ta

    Radius

    Halte

     Jumlah

    Rumah

    Volume   Volume

    Penumpang Bus

    Penumpang Bus

    250m

    pada JamSibuk 

    Harian

      Per Jamsibuk Harian

    11 276 276 828 83 248

    2

    32 295 295 885 89 266

    4

    53 249 249 747 75 224

    6

    74 356 356 1068 107 320

    8

    95 373 373 1119 112 336

    10

    116 507 507 1521 152 456

    12

    137 442 442 1326 133 398

    14

    158 406 406 1218 122 365

    16

    3.* Mengh%tung 'ad a!tr, Head*a+, Dan $a)as%tas "alur

    Menurut %oyle 1+992 dan Easution 1&((2 menghitung =oad Fa!tor yakni

    menggunakan rumus sebagai berikut

    Moda yang digunakan ialah bus kota dengan kapasitas C tempat duduk, sesuaidengan bus kota /""S "% yang pada umumnya nyaman. Maka menghitung load fa!tor 

    dengan rumus sebagai berikut

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1(Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    L-a& a/t-r "am #%uk < Penum)ang Bus "am #%uk =144>

    $a)as%tas Bus

    L-a& a/t-r Har%an < Penum)ang Bus Har%an =144>

      $a)as%tas Bus

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    19/28

    /ada pembahasan ini belum dilakukan survey berapa orang yang naik pada halte

    tertentu dan berapa yang turun pada halte tertentu, sehingga load factor   menghasilkan

     prosentase yang besar. 3leh sebab itu maka akan dihitung juga jumlah armada bus kota

    sebagai penyebaran penumpang pada jumlah armada.

    9amar 3.+ "umlah $urs% Bus $-ta Damr% PA?

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. 1)Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    20/28

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !"Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    21/28

    Perh%tungan $a)as%tas "alur

    % ; Kapasitas jalur 1spa!e5jam2

    %v ; kapasitas kendaraan 1spa!e5kend2

    f ma ; frek$ensi maksimum kendaraan per jam

    hmin ; head$ay minimum 1detik2

    %v ; 7+.7 spa!e5kend

    hmin ; ' menit ? 7( detik  

    ; )(( detik  

     f ma+ ; )7(( ; +& kend5jam)((

    sehingga % jalur

    % ; 7+.7 ? +& ? +

    % ; %39#2  space-am

    "umlah

    Arma&a

     E ; jmlah armada

    =G ; /anjang rute pp 1km2

    v ; ke!epatan tempuh ren!ana 1km5jam2

    h ; head$ay

    /anjang route 1=G2

     

    8arak Menuju /usat Kota ; .(( km

    v ; +( km5jam

    h ; +( menit

     E ;

    ?7(

    ; #80 unit  5 unit ' +(

    Dengan diketahuinya jumlah armada maka load fa!tor dapat dibagi pada jumlah

    armada, seperti rumus berikut

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !1Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

     N  f  CvC    ××=maD

    hv

     LR N    7(×=

    L-a& a/t-r "am #%uk < Penum)ang Bus "am #%uk =144>

    $a)as%tas Bus = "umlah Arma&a

    L-a& a/t-r Har%an < Penum)ang Bus Har%an =144>

      $a)as%tas Bus = "umlah Arma&a

    %o;%v. f ma+.E

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    22/28

    Maka didapatkan load fa!tor seperti yang tertera pada table ).&

    Tael 3.2 Perh%tungan Bangk%tan Perjalanan7 Penum)ang Bus &an L-a& a/t-r

    Radi

    us Halte

     JumlahRumah

    Volume

      Volu

    me

    Penump

    ang Bus

    Penump

    ang Bus

    Load

    Factor

    Load

    Factor

    250m

    pada JamSibuk 

    Harian

      Per Jamsibuk Harian

     JamSibuk Harian

    11 276 276 828 83 248 35% 104%

    2

    32 295 295 885 89 266 37% 111%

    4

    53 249 249 747 75 224 31% 93%

    6

    7 4 356 356 1068 107 320 45% 134%8

    95 373 373 1119 112 336 47% 140%

    10

    116 507 507 1521 152 456 63% 190%

    12

    137 442 442 1326 133 398 55% 166%

    14

    158 406 406 1218 122 365 51% 152%

    16

    Penentuan Head*a+

    0ntuk penentuan  .eadway  pada perhitungan kapasitas jalur diatas digunakan '

    menit karena jumlah penumpang pada tiap halte sangat banyak. Hal ini menyesuaikan agar 

     jumlah armada menjadi banyak, sehingga penumpang dapat terangkut.  .eadway ' menit

    menga!u pada standar berikut

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !!Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    23/28

    Tael 3.3 $r%ter%a Pela'anan Angkutan Umum &% Daerah Perk-taan

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !#Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    No. Ukuran

    1. Waktu Menunggu

    rata-rata 5 - 10 menit

    menunggu 10 - 20 menit

    2. Jarak jalan kaki ke shelter 

    wilayah padat 300 - 500 m

    wilayah kurang padat 500 - 1000 m

    3. Jumlah pergantian moda

    rata-rata 0 - 1 kali

    maksimum 2 kali

    4. Waktu perjalanan bus

    rata-rata 1 - 1,5 jammaksimum 2 - 3 jam

    5. Keepatan perjalanan bus

    daerah padat dan mix traffic 10 - 12 km/jam

    dengan lajur khusus bus 15 - 1 km/jam

    daerah kurang padat 25 km/jam

    !. "ia#a perjalanan

    dari pendapatan rumah tangga 10!

    Kriteria

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    24/28

    BAB I;

    $E#IMPULAN DAN #ARAN

    .1 $es%m)ulan

    Menentukan trunk dengan !ara langkah pertama menentukan pembagian sektor 

    $ilayah kota madiun adalah men!ari pusat kota yang sudah pasti merupakan tarikan dari

    setiap $arga di Kota Madiun dalam melakukan perjalanan. Setelah mengetahui pusat Kota

    Madiun, maka dibuat sampel pergerakan bangkitan perjalanan dengan mengambil $ilayah

    mulai dari pusat kota hingga batas $ilayah. /usat Kota Madiun terletak di jalan /ahla$an

    dekat alun-alun. Sedangkan $ilayah yang digunakan adalah jalan menuju Kota Magetan

    dan menuju Kota /onorogo. 0ntuk jalur runk ditentukan menggunakan jalur ke arah Kota

    /onorogo. Setelah menentukan sektor $ilayah, maka selanjutnya menentukan rute utama 5

    trunk. Gute dari pusat kota menuju Kota /onorogo yang akan diambil sebagai rute trunk 

    angkutan utama pada pembahasan kali ini. Gute tersebut berada di jalan Soekarno Hatta

    dengan panjang Kilometer hingga batas $ilayah Kota Madiun.

    8umlah halte dapat di!ari berdasarkan panjang rute bus kota dibagi standar jarak.

    /ada pembahasan kali ini jarak halte yang digunakan adalah '(( meter sesuai standar atau

    dengan radius &'( meter. Dengan jarak rute Km dibagi dengan '(( meter jarak antar halte,

    maka terdapat C halte pada rute bus kota. Dari kedelapan halte tersebut diambil sampel jumlah

    rumah dengan jangkauan radius &'( meter pada tiap halte untuk mengetahui bangkitan

     perjalanan pada jam sibuk dan harian. Serta untuk mengetahui jumlah pembebanan

     penumpang pada bus kota.

    8adi volume bangkitan perjalanan tiap halte pada jam sibuk dapat diketahui dari

    8umlah rumah dikali + perjalanan, dan pada harian dapat diketahui dari jumlah rumah dikali )

     perjalanan. Dari volume tersebut dikali )(* untuk mendapatkan perjalanan yang

    menggunakan angkutan umum bus kota

    Moda yang digunakan ialah bus kota dengan kapasitas C tempat duduk, sesuai

    dengan bus kota /""S "% yang pada umumnya nyaman. Maka menghitung load fa!tor 

    dengan rumus sebagai berikut

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !$Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    L-a& a/t-r "am #%uk < Penum)ang Bus "am #%uk =144>

    $a)as%tas Bus

    L-a& a/t-r Har%an < Penum)ang Bus Har%an =144>

      $a)as%tas Bus

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    25/28

    /ada pembahasan ini belum dilakukan survey berapa orang yang naik pada halte

    tertentu dan berapa yang turun pada halte tertentu, sehingga load factor   menghasilkan

     prosentase yang besar. 3leh sebab itu maka akan dihitung juga jumlah armada bus kota

    sebagai penyebaran penumpang pada jumlah armada.

    Perh%tungan $a)as%tas "alur

    % ; Kapasitas jalur 1spa!e5jam2

    %v ; kapasitas kendaraan 1spa!e5kend2

    f ma ; frek$ensi maksimum kendaraan per jam

    hmin ; head$ay minimum 1detik2

    %v ; 7+.7 spa!e5kend

    hmin ; ' menit ? 7( detik  

    ; )(( detik  

     f ma+ ;)7((

    ; +& kend5jam)((

    sehingga % jalur

    % ; 7+.7 ? +& ? +

    % ; %39#2  space-am

    "umlah

    Arma&a

     E ; jmlah armada

    =G ; /anjang rute pp 1km2

    v ; ke!epatan tempuh ren!ana 1km5jam2

    h ; head$ay

    /anjang route 1=G2

     8arak Menuju /usat Kota ; .(( km

    v ; +( km5jam

    h ; +( menit

     E ;

    ?7(

    ; #80 unit  5 unit ' +(

    Maka didapatkan load fa!tor seperti yang tertera pada tabel

    Tael .1 Perh%tungan Bangk%tan Perjalanan7 Penum)ang Bus &an L-a& a/t-r

    Radius

    Halte

     Jumlah

    Volume Volume

    Penumpang Bus

    Penumpang Bus

    LoadFactor

    LoadFactor

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !%Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

     N  f  CvC    ××=maD

    hv

     LR N 

      7(×=

    %o;%v. f ma+.E

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    26/28

    Rumah

    250m

    pada JamSibuk 

    Harian

      Per Jamsibuk Harian

     JamSibuk Harian

    11 276 276 828 83 248 35% 104%

    23

    2 295 295 885 89 266 37% 111%4

    53 249 249 747 75 224 31% 93%

    6

    74 356 356 1068 107 320 45% 134%

    8

    95 373 373 1119 112 336 47% 140%

    10

    116 507 507 1521 152 456 63% 190%

    12

    137 442 442 1326 133 398 55% 166%

    14

    158 406 406 1218 122 365 51% 152%

    16

    Serta untuk headway pelayanan angkutan umum di kota besar standarnya minimal '

    menit, maka digunakan standar minimum agar men!apai jumlah armada yang besar untuk 

    menampung besarnya load factor  penumpang.

    .2 #aran

    • 0ntuk mendapatkan jumlah load factor   yang lebih detail, lebih baik bila ditunjang

    dengan survey langsung. Sehingga mengetahui naik turun penumpang dan mengetahui

    load factor  di tiap-tiap halte.

    DATAR PU#TA$A

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !&Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    27/28

    Herijanto, Jahju. 1&(+)2. AAAAAAAAAAAAA.1 /ateri A-ar.

    Surabaya IS

    Soehodho, Sutanto., 1+99C2, -e.a+asa 'a$u 'intas, Departemen /endidikan danKebudayaan, Direktorat 8enderal /endidikan inggi, Direktorat /erguruan inggi

    S$asta., 8akarta.

    amin 3.L 1+9CC2, &he Estimation of &ransport 0emand /odel from &rafic

    Counts, /hD Dissertation of the 0niversity of =ondon, 0niversity %ollege =ondon

    amin, 3fyar. &(((. "erencanaan dan "emodelan &ransportasi. #andung I#

    )uchic, )1R1, 2342,  0rban  "ublic &ransportation Systems and &echnolo*y,

    /renti!e - Hall. In!., Ee$ 8ersey.

    5arpani, S1 23361  /erencana$an Sistem "eran*$utan. #andung /enerbit I#.

    di$emban*$an oleh LA"7 - 7&%  1+99:2 ...  yang digunakan oleh  0LLA!   /rovinsi

    #ali-Konsultan /S +999

    http55id.$ikipedia.org5$iki5Kapasitas

    http55id.$ikipedia.org5$iki5#uskota

    http55repository.unand.a!.id5+)7((5

    © R. Endro Wibisono

    Manajemen dan Rekayasa Transportasi Hal. !'Jurusan Teknik Sipil FTSP TS!"1#

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_kotahttp://repository.unand.ac.id/13600/http://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Bus_kotahttp://repository.unand.ac.id/13600/

  • 8/20/2019 Volume Penumpang

    28/28