Usaha Guru Dalam Meningkatkan Keaktifan Proses Pembelajaran

download Usaha Guru Dalam Meningkatkan Keaktifan Proses Pembelajaran

of 22

description

Usaha Guru Dalam Meningkatkan Keaktifan Proses Pembelajaran

Transcript of Usaha Guru Dalam Meningkatkan Keaktifan Proses Pembelajaran

  • ALIIIffiffAWISSN: 2085 - 5672

    IMPROVING THE STUDENTS'ABILITY IN SPEAKING SKILLTHROUGH TEXTS ANDWITHOUT TEXTS (A Comparative Study Done to the Sixth Semester Studentsof the Engtish Study Program of FKIP.USM Banda Aceh)Tarmizi Rajab

    PERBUATAN MANUSIA DAI.AM PEMIKIRAN KALAAA(studi Komparatif Antara Ajaran Hamzah Al'Fansury dan Nuruddin Ar-Raniry)Itohd. Kalam Daud

    COMPUTER IN ENGLISH T.ANGUAGE TEACHINGlJsman Kasim

    NILAI.NILAI AGAMA DALAA4 PRAKTIK KONSELINGJasafot

    ANALISIS FORMALIN PADA MIE BASAH YANG BEREDAR DI PASAR I(AIIPONGBARO BANDAACEHZulfikar don Lukmanul Hakim

    IAANAJEMEN OPEMSIONAL BERBASIS SEKOLAH DATA}A RANGKAfiTENINGKATKAN KUALIIAS SISWA DI SEKOLAHNasruddin AR

    USAHA GURU P4,6M MENINGKATKAN KEAKTIFAN PROSES PEMBELAJARANTamarli oiTHE ACADEMIC PI.ANW ttahdi

    HIilPUMN IMAM MASJID DAN MEUNASAH(H|MNAS) PROVTNSIACEH

    "ffiilnlJ[$H[$$ll

  • llo. 3, Januari 2011 rssN 2085 -

    s672AL.IWJURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN UMMAT

    SUSUNAN REDAKSI

    Penanggung JawabProf. Dr. H, ZainalAbidin Alawy, M. Ag

    Ketua Dewan PenyuntingDrs. TarmiziRajab, M. Pd

    Wakil Ketua Dewan PenyuntingDr. lshak Hasan, M. Si

    Penyunting PelaksanaDrs. M. Duskri, M. Kes., Kamarullah, S. Ag., M. Pd., Dr. M. JamilYusuf, M. Pd.,

    Dr. Fauzi Saleh, Dr. Jasafat, MWS Syitra TR, S. Pd., Cut Endang Puspa Sari

    Penyunting Ahli (Mitra Bestari)Drs. H. A. Rahman TB, Prof. Dr. H. Farid Wajdi lbrahim, M.A., Prof. Dr. Darni M. Daud, M. A

    Prof. Dr. H. MisriA. Muchsin, M. A., Prof. Dr. H. HasbiAmiruddin, M. A., Dr. Manat Rahim, M. SiDr. lr. H. Komala Pontas, M. Sc., Drs. Mohd. Kalam Daud, M.Ag., Prof. Dr. Rusdarti, M. Si

    Dr. lsmail Muhammad, M.Ag., Dr. Lukmanul Hakim, M.Ag., Dr. Syahirman Yusi, M. SiProf. Dr. Syahrizal, M. A., Dr. Sofyan A. Gani, M. A., Dr. Mohd. Harun, M. Pd.

    SekretarisRidwan lbrahim, S. Ag., M. Pd

    Wahyu Ningsih, S. PdSiti Maria Ladia Paradisa Syitra

    Setting/LayoutRimbananto, Drs. Subki Djuned, Taufik, SE., Ak., M. Ed., lr. BasriA. Bakar, M. Si

    SirkulasiT. Bahrumsyah, Rusydi, S. Ag

    Diterbitkan oleh:SEKRETARIAT BERSAMA HIMPUNAN IMAM MASJID DAN MEUNASAH

    (HTMNAS) PROVINSt ACEHJalan Utama No. 4 Rukoh, Kec. Syiah Kuala

    - Banda Aceh, Telp. (0651) 7552874

    08 1 360874443 -

    08526000777 A, email: al i mamaceh @yahoo. co. id

  • No. 3, Januari 2011 rssN 2085 -

    5672

    AL{MAMJURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN UMMAT

    PENYUNTTNG AHL| (M|TRA BESTART)

    Drs. H. A. Rahman TB(Kanwil Depag Aceh)

    Prof. Dr. H. Farid Wajdi lbrahim, M. A(lAlN Ar-Raniry Banda Aceh)Prof. Dr. Darni M. Daud, M. A

    (Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)Prof. Dr. H. MisriA. Muchsin, M. A

    (lAlN Ar-Raniry Banda Aceh)Prof. Dr. H. HasbiAmiruddin, M. A

    (lAlN Ar-Raniry Banda Aceh)Dr. Manat Rahim, M. Si

    (Universitas Haluoleo Kendari)Dr. lr. H. Kon3ala Pontas, M. Sc

    (Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)Drs. Mohd. Kalam Daud, M. Ag(lAlN Ar-Raniry Banda Aceh)

    Prof. Dr. Rusdarti, M. Si(Universitas Negeri Semarang)Dr. lsmailMuhammad, M. Ag

    (Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)Dr. Lukmanul Hakim, M. Ag

    (lAlN Ar-Raniry Banda Aceh)Dr. Syahirman Yusi, M. Si

    (Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang)Prof. Dr. Syahrizal, M. A

    (lAlN Ar-Raniry Banda Aceh)Dr. SofyanA. Gani, M. A

    (Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)Dr. Mohd. Harun, M. Pd

    (Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)

  • Kata Pengantar

    B ismillahirr ahmqnin ahimDengan memohon ridha Allah SWT, Jumal Ilmiah AL-IMAM (Mediapendidikan dan

    Pernbinaan Ummat) yang ditertitkan oleh Sekretariat Bersama Himpunan Imam Masjid danMeunasah (I{IMNAS) Provinsi Ace[ sesungguhnya merupakan wadah pengabdian Tri DharmaPergruan Tinggi, terutarna dalam hal kependidikan dan pembinaanummal

    Berdasarkan ISSN Nomor: 2A85-5672 tahun 2009, beralamat di Jalan Utama No. 4Rukoll Kec. Syiah Kuala - Banda Aceh, Telp. (0651) 75552874, Hp. 0g1360874443

    -

    O85260W7770, email [email protected], tefuitz kali sebhun (Jamnri -

    Jgni dan Juli -

    Desember). Visi: "terbinanya ummat beramal yang ilmiah dan berihnu yang amaliah" dan misi:'tnengupayakan sistem dalorah bil-l{alcm yang membumi.,'

    Jumal ini menggunakantiga bahasa Indonesi4 Arab dan Inggris yang disampaikan olehkalangan civitas akademik4 mahasiswa, pengajar dan masyarakat ulnuln, yang konsen terhadappendidikan, agarn4 sosial dan budaya Sesuai dengan kebuhfian, &lisi kedua ini telah diadakansedikit revisi tentang susutum pengurus.

    Kepada para pembaca yang ingin menyumbangkan ide atau gagasannya tentangpendidikan, agarn4 sosial dan budaya serta pembinaan ummat, redaksi menerima dengan laparrgdada dan dapat berhubungan langsung dengan nomor kontak atau email sebagaimana tertera padaalamat Al-Imam tersebut di atas dengan catatan mengikuti pedoman penulisan yang telahditentukan.

    Dewan RedaksiKehra

    TamiziRajab

    Jurnal Al-lmom, No.2, Jonuari 2010; ISSN:2085 -5672

  • Daftar lsi

    Kata PengantarDaftar lsi

    IMPROVING THE STUDENTS'ABILITY IN SPEAKING SKILLTHROUGH TEXTS ANDWITHOUT TEXTS (A Comparative Study Done to the Sixth Semester Students ofthe Engl.ish Study Program of FKIP-USM Banda Aceh)Tarmizi Rajab."..... 1PERBUAtrAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN KALAM(Studi Komparatif Antara Ajaran Hamzah Al-Fansury dan Nuruddin Ar-Raniry)tlohd. Kolam Daud

    COMPUTER IN ENGLISH TANGUAGE TEACHINGUsman Kosim

    NILAI-NILAI AGAMA DALAM PRAKTIK KONSELINGJasofat.....

    ANALISIS FORMALIN PADA MIE BASAH YANG BEREDAR Dl PASAR KA,I,IPONG BAROBANDAACEHZulfikar dan Lukmanul Hakim

    MANAJEMEN OPERASIONAL BERBASIS SEKOI.AH DAI.AM MNGKAMENINGKATKAN KUALITAS SISWA DI SEKOI.AHNasruddinAR......... 81USAHA GURU DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN PROSES PEMBELAJARANTamarli..... 99

    THE ACADEMIC PLANSayed Atlahdi 117

    ilriv

    19

    33

    49

    69

    I Jurnot At-tmam, No. 3, Jonuori 2At l; ISSN: 2085 -

    5672-il)

    i::'qruru.

  • USAHA GURU DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFANPROSES PEMBELAJARAN

    Tamarli

    Dosen FKIP Universitas Abulyatama Aceh

    ABSTRACT

    The improvement of teaching leaming process at school is closely realted to theteachers' achievement in order to improve the activeness in the teaching process.The activeness has an important role in the creation of situational leaming and theresults of the learning got by the students. The professional teachers are theteachers who are able to create the process of learning actively. The learningprocess should be done in order to stress on teaching method or the ways how tomake the students' learning be more active rather than what the students arelearning" To make the students leaming well, it needs the learning method byhaving the environmental leaming and the real experience which is needed by thestudents to learn in understanding by doing the real activities optimally. Based theleaming concepts that concentrates on the students' active learning, so theteachers' activities in selecting the teaching learning method takes care ofconsidering about the use of learning meihod which takes the students learnactively. The activeness is followed by forms of learning which is handledfollowing the activities based on the teaching learning target and its teachingmaterials that will be learned.

    Key Words: Teachers, activeness, leurning pracess

    Pendahuluan

    Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidakpemah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang dan akandilaksanakan, Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi dalarnbidang pendidikan. Salah satu diantaranya dalam sektor pendidikan adalahperubahan kurikulum. Reformasi pendidikan tidak cukup hanya denganperubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupull prosedurpemmusannya. Perubahan kurukulum akan lebih bermakna bila diikuti olehperubahan praktik pembelajaran di dalam maupun diluar kelas. Menurut Abdul

    99

  • Majid (2008 : 1) Indikator per-ubahan kurikulum ditujukan dengan adanyaperubahan pola kegiatan pembelajaran, pernilihan media pendidikan, penentuanpola penilaian yang menentukan hasil pendidikan. Dalam mengikuti reformasi

    pendidikan, pemerintah telah berusaha memberikan petunjuk serta pengarahandan pembinaan kepada para pendidik sejak dari jenjang pendidikan dasar sampaiperguruan tinggi agar setiap anak didik dapat mencapai tujuan pendidikan yangoptimal. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal bagi anak didiktidaklah mudah sebagaimana yang dipikirkan akan tetapi perlu adanya berbagai

    faktor pendukung termasuk kemampuan guru dalam usaha membangkitkankealtifan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.Kemudian harus didukung pula adanya suatu kebiasaan cara mengajar dan belajaryang tepat dengan memperkecil berbagai macam kendala yang ada.

    Keaktifan dalam proses pembelajar adalah termasuk salah satu faktor yangsangat penting untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan suatu pendidikan. Bila

    faktor ini kurang diperhatikan, biasanya akan membawa akibat kepada anak didik

    tidak dapat mencapai tujuan pendidikan secara baik bahkan sering dianggap suatuhambatan bagi seorang guru dalam menya*pbikan pelajaran terhadap pendidikandi sekolah. Dalam usaha mengembangkan aktifitas proses pembelajaran perluadanya serangkaian peraturan pembinaan, latihan dan dorongan bahkan hukuman

    yang sifatnya sistematis terjadwal dan berencana agar segala yang dimilik setiapanak didik dapat menjadi aktual serta berfungsi dengan sebaik-baiknya.

    Sebagai salah satu usaha dalam mengembangkan keaktifan prosespembelajaran di sekolah, guru perlu untuk melakukan berbagai usaha dengan caramengarahkan, membimbing, membina, melatih keterampilan, memberikanmotivasi dalam belajar bagi setiap peserta didik. Berdasarkan suatu kenyataanbahwa keaktitan proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangatpenting diperhatikan oleh setiap guru dalam mengajar di sekolah, guna untukmencapai pelaksanaan tujuan pendidikan di sekolah secara baik. Apabila faktor inidiabaikan begitu saja, biasanya akan membawa pengaruh sulitnya untuk mencapaihasil pelaksanaan pendidikan secara optimal. Bahkan keaktifan proses

    100

    I

  • pembelajaran termasuk sebagai suatu komponen untuk pencapaian mutu prosesbelajar dan mengajar bagi setiap guru di sekolah.

    Kualifikasi Guru dalam Mengembangkan Keaktifan proses pembelajaranKeberhasilau pelaksanaan program pendidikan di sekolah adalah

    ditentukan oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah termasukkualifikasi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar disuatusekolah. Kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang guru bukan hanya disatusegi saja, melainkan harus meliputi pendidikan, kepribadian dan kemampuanberkomunikasi yang baik serta mampu melakukan hubungan sosial denganmasyarakat secara baik dimanapun ia berada. Untuk lebih jelas mengenai batasankualifrkasi guru yang penulis maksudkan, conny Semiawan (19g7:63)menyebutkan agar proses belajar dan mengajar dapat berhasil secara lebih baik,maka seorang guru harus memiliki kualifikasi yang meliputi persyaratan sebagaiberikut :

    Persyaratan profesional/pendidikan, yaitu minimal sarjana (S I ),berpengalaman dalam mengajar, menguasai teknik dan rnodelpenilaian, mempunyai kegemaran membaca dan belajar.Persyaratan kepribadian, yaitu mempunyai sifat toleransi,bersikap terbuka, peka terhadap perkembangan anak, mempunyaipertimbangan yang luas, penuh pengertian, mempunyaikreativitas yang tinggi, bersikap ingin tahu, adil dan iuiur,berdisiplin tinggi.Persyaratan hubungan sosial, yaitu suka danpandai bergaul, dapatmenyesuaikan diri, mudah bergaul dan mampu memahamidengan cepat tingkah laku orang.

    selanjutnya s.c. utami Munandar (.lan'aton Makwa, 2009:42) yangmenyebutkan pendidikan di sekolah adalah perlu adanya guru yang rnemilikikualifikasi yang meliputi sebagai berikut:

    Mempunyai kualifi kasi sebagai guru profe si onalMempunyai kemampuan cukup untuk oto-kritikDapat bekerja secara mandiriTahan tetapi cukup tanggap terhadap kritikPenuh inisiatifKreatif dan inofatifMempunyai kemampuan verbal tinggiMemiliki kemampuan numerik tinggi

    t.

    2.

    J.

    101

  • 9. Memiliki minat yang luas variasinya10. Mempunyai kegemaran membaca dan belajarI 1. Memiliki pengetahuan yang luas mengenai

    perkembangan dalam ilmu dan teknologiberbagai

    12. Mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk melakukananalisis mengenai kej adian-kej adian sosial ekonomi

    13. Bersikap tidak dogmatik dan demokratik14. Memiliki dorongan ingin tahu (curiocity) besar dan suka

    bereksperimen15. Mudah bergaul dan memahami dengan cepat mengenai tingkah

    laku orang lain

    Berhasilnya pembinaan keaktilan anak didik di sekolah melalui prosesbelajar dan mengajar, seorang guru ciituntut harus memiliki kualifikasi diri yangbaik, karena dengan kualifikasi diri yang baik seorang guru akan menarik simpatipara anak didik terhadap apa saja yang akan diajarkan kepadanya. Bahkan dalamproses belajar dan mengajar tingginya rasa simpatisan anak didik kepada guru halini biasanya akan membawa suatu pengaruh positif terhadap keberhasilan prosesbelajar mengajar. Kemudian sikap sirnpatisan ini juga termasuk salah satu faktoryang paling penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar danmengajar terutama dalam membina keaktifan anak didik dalam belajar.

    Melalui kualifikasinya setiap guru dituntut untuk menjalankan peranaktifnya sebagai komunikator, motivator, dan fasilitator. Karena ketiga peran inisecara umurn dapat dikatakan sangat diperlukan oleh anak didik dalammengembangkan aktifitas diberbagai bidang, baik dalam lingkungan sekolahmaupun kehrarga dan lingkungan sosialnya.

    Sebagai komunikator, dalam mengajarkan ilmu pengetahuan, guru harusdapat menciptakzur dan mempunyai kemampuan untuk mentransfer berbagaiinformasi, sikap dan keterampilan kepada anak didiknya dengan melatih berbagaimacam rnctode pendekatan yang mampu menghayati, menyerap nilai sertamengembangkan ilmu dan keterampilan secara mandiri. Sebagai fasilitator, guruharus berusaha agar dirinya benar-benar menjadi orang yang dapat membantuanak didik jika mengalami suatu hambatan dalam mengembangkan keaktifan dankreatifitasnya, hal ini bertujuan untuk memperrnudah serta memperlancar prosesbelajar yang sedang ditekuni oleh anak didik.

    t02

  • Guru dalam Meningkatkan Keaktifan Proses PembelajaranKeaktifan adalah suatu kemampuan dasar siswa yang giat dan rajin

    melalakukan sesuatu termasuk dalam kegiatan pembelajaran, keaktifbn siswa iniakan berkembang apabila diberikan pengaruh luar atau lingkungan misalnyabelajar, latihan teratur secara terjadwal. Dalam proses belajar dan mengajar,keaktifan termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk menentukanberhasil tidaknya anak dalam proses pembelajaran, karena kalau anak tidak aktiftidak mungkin ia dapat dididik. Siswa yang tidak memiliki keatifan tentu ia tidaksanggup untuk mencapai suatu tujuan pendidikan karena disebabkan tidakmempunyai kemampuan bekerja dengan giat dan rajin.

    Mengingat adanya kenyataan tentang anak yang kurang memiliki keaktifandalam belajar di sekolah dengan ditandai dengan gejala rendahnya suatu prestasi,tidak mampu untuk berfikir, sering tinggal kelas, bahkan ada yang tidak berhasillulus dalam mengikuti tes ujian akhir. Maka guru perlu melakukan berbagaimacam usaha pembinaan pengembangan keaktifan anak didik dalam belajar.Mengenai cara pembinaan pengembangan kektifan anak didik di dalam belajar,Conny Semiawan (1987:11) menyebutkan sebagai berikut :

    Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat,dengan segala ketentuan dan kelelmahannya serta memberikepercayaan kepadanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu.Pendidik mengusahakan suasana dimana anak tidak merasa dinilaioleh orang lain.Pendidik memberikan pengertian dalam arti dapat memahamipemikiran, perasaan, dan perilaku anak yang dapat menempatkan diridalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak.

    Usaha serta cara pembinaan pengembangan keaktifan anak didik dalambelajar, berikut ini Kartini Kartono (1981:i0) menyatakan sebagai berikut :

    L Pengembangan kognitif, antara lain dengan merangsang kelancaran,kelenturan dan keaslian dalam berfikir.Pengembangan efektif, dilakukan dengan memupuk sikap dan minatuntuk bersibuk diri secara kreatif.Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan saranadan prasana pendidikan yang memungkinkan siswa mengembangkan

    1.

    2.

    3.

    2.

    a-1.

    103

  • keterampilannya dalam membuat karya-karya yarug produktif daninovatif.

    Usaha untuk pengembangan keaktifan anak didik dalam belajar terutama disekolah, maka bagi seorang guru perlu menenmpuh berbagai macam cara untukusaha membantu diri anak didik dalam kegiatan belajar terutama adalah yangmenyangkut dengan pembinaan pengembangan keaktifan anak didik dalambelajar. Dalam usaha pembinaan pengembangan keaktifan anak didik melaluiproses belajar mengajar di sekolah seorang guru dituntut harus mampumemperhatikan sisi pada saat belajar. Sisi yang pertama adalah menyangkutdengan diri guru itu sendiri sebagai pendidik dan sisi yang kedua adalahmenyangkut dengan diri anak didik sebagai orang yang belajar.

    Sebagai seorang pendidik, guru harus dapat menunjukkan dirinya sebagaiorang dewasa yang terbaik terutama pada saat mengajar atau menyampaikansegala pelajaran kepada anak didiko maka pada saat itu guru harus benar-benardapat memperlihatkan kepribadiannya yang menarik dan menyenangkan diri anakdidik, dan kepribadian yang dimaksudkan itu diantaranya adalah termasukmemiliki kecerdasan dan pengetahuan yang luas, mempunyai kemampuan untukmemperhatikan kekuatan dan kelemahan anak didik, mampu merangsang polaberpikir anak didik, mampu membina sikap serta merangsang minat sibuk bekerjasecara aktif, dapat menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dalam usahamemberikan kesempatan pengembangan keterampilan untuk membuat karya-karya yang produktif dan inovatif.

    Sebagai anak didik yang sedang belajar, disini seorang guru dituntut harusmemberikan perhatian secara adil dan merata artinya adalah seorang guru tidakhanya senang pada anak didiknya yang baik-baik, yang cantik-cantik ataupunyang pandai-pandai saja. Akan tetapi seorang guru yang baik di dalam prosesbelajar dan mengajar di sekolah, ia harus mampu menerima anak didiknya itusebagaimana apa adanya, hal ini mempunyai afii bahwa seorang guru dalam usahamengembangkan keaktifan anak dalam belajar tidak melakukan penilaian ataudengan kata lain bahwa anak didik tidak merasa dirinya sedang dinilai. Melainkan

    104

  • ia merasa bahwa guru terus berusaha melakukan kebaikan dan memperkecilkelemahan bahkan menghilangkannya.

    Minat dan dorongan untuk keaktifan belajar dapat ditimbulkan melaluiupaya dan situasi yang diciptakan oleh guru. Upaya dan situasi yang diciptakanoleh guru disamping dapat mempengaruhi minat dan dorongan belajar, jugamempengaruhi keaktifan dan kreatifi tas belaj ar.

    Meningkatkan keaktifan siswa belajar melalui upaya yang diciptakan olehguru dapat dilakukan melalui.

    A. Penerapan Prinsip Belajar Sambil Berbuat

    Belajar akan efektif dilakukan dengan melakukan kegiatan. Kegiatanbelajar meliputi, melihat, mengerjakan atau bentuk-bentuk perbuatan lainnyadengan melakukan perbuatan dalam proses belajar dapat memungkinkanpengalaman belajar yang diperoleh bersipat lebih baik dan tersimpan dalalr dayaingat (memori) dalam jangka waktu lebih lama. Maksud belajar sambil berbuatbukan semata-mata berkaitan dengan segi, perbuatan jasmaniah saja, tetapimencakup koordinasi antara perbuatan jasmani dan kejiwaan, seperti berpikirmenanggapi dan menghayati. Siswa melakukan proses belajar yang sebenarnyajika ia mengalami sendiri melakukan apa yang dipelajari, tidak hanya sekedarmendengar atau melihat. Dengan mengalami, proses memperoleh hasil belajarsambil mengalami dapat mudah dicapai. Prinsip belajar sambil berbuat ataubelajar sambil mengalami bukan semata-mata berkaitan dengan bentuk pelajaranketerampilan, tetapi berkaitan dengan bentuk belajar yang lain, yaitu belajarverbal, belajar konsep dan belajar pemecahan masalah, meskipun bentukperbuatannya disesuaikan dengan bentuk belajar yang dilakukan. Oleh karena itu,belajar hendaknya melibatkan banyak alat indera. Guru ketika menga.iarhendaknya menjelaskan dengan tindakan yarlg nyata, sehingga ilmu yangdisampaikan lebih jelas, menarik dan lebih meresap pada jiwa, pikiran, atau otaksiswa dari pada hanya dengan kata-kata. Dengan demikian keaktifan siswa akantimbul dalam kegiatan pembelajaran.

    105

  • B. Membimbing dan Mengarahkan Siswa Mengikuti Proses Pembelajaran

    Aktifitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkanketerangan guru, berpikir (mencernakan keterangan atau memecahkan masalah),berpendapat, berbuat, bertanya, dan berbagai aktivitas baik fisik maupun mentallain agar dapat memperoleh hasil belajar secara maksimal.

    C. Membimbing dan Mengarahkan Siswa Membuat Catatan Belajar

    Salah satu cara merekam proses pembelajaran yang paling banyakdigunakan adalah dengan membuat catatan. Kemampuan atau keterampilan dalammembuat catatan pembelajaran sangat dituntut untuk menunjang efisiensi belajar.Oleh karena itu seorang guru harus mampu membimbing siswa agar dapatmembuat catatan secara efektif dan efesien. Menurut A. Tabrani Rusyam Cs(1989 : 126) bahwa secara garis besar, cara membuat catatan pelajaran adalahsebagai berikut:

    a. Menyediakan dan menggunakan buku atau lembaran kertas untuk mencatat.b. Mempercepat menulis. Untuk mempercepat menulis dapat digunakan

    singkatan tertenfu yang dapat mempercepat rekaman pembicaraan.c. Mencatat ide atau informasi yang penting. Unfirk efisien" janganlah semua

    kalimat atau ucapan guru dicatat secara keseluruhan. Tetapi harus diselesaikanide-ide atau informasi tertentu saja yang menjadi pokok dan dianggap penting.

    d. Membuat catatan dengan kalimat sendiri. Ketika guru menerangkan haruslahdiperhatikan secara sungguh-sungguh, intisari keterangan diambil dandisimpulkan dengan kalimat sendiri untuk dicatat.

    e. Memperhatikan dan menandai urutan dan rangkaian antara satu ide denganyang lainnya untuk dicatat.

    f. Menyalin kembali catatan jika ada materi pembelajaran yang belum tercatat.g. Informasi dan pengetahuan dasar yang diperoleh dari proses pembelajaran. dijadikan dasar untuk mempelajari sendiri dari referensi melalui studi pustaka

    D. Menangani Siswa yang Menunjukkan Gejala Pasif dalam Belajar

    Dalam meningkatkan keatifan proses pembelajaran seorang guru harusmemiliki kemampuan menangani siswa yang menunjukkan gejala pasif dan masabodoh. Menangani siswa yang menunjukkan gejala pasif dan masa bodoh dalam

    106

  • a.

    belajar memiliki peranan penting dalam meningkatkan keaktifan proses belaiar disekolah.

    Menurut Rustijah ( l99s : 12r) pendekatan yang dilakukan guru untukmemberi rangsangan kepada siswa yang menunjukkan gejala pasif atau masabodoh dalam melakukan kegiatan belajar dapat dilakukan dengan cara:

    Menggunakan kata-kata yang dapat mendorong semangat, seperti mengajukanpertanyaan pancingan, menanyakan apa kesulitan yung a*ruaapi, menJriukankeyakinan bahwa siswa yang bersangkutan sebenarnyJmampu melakukan apayang seharusnya dikerjakan dan sebagainya.Mendekati siswa yang bersangkutan, menepuk bahu, mengelus rambut dansebagainya yang dilakukan sambil tersenyum.Kedua cara di atas dapat dilakukan secara bersama_sama.

    Prinsip penggunaan cara-cara memberi bantuan, adalah bahwa dalam upayamembantu itu guru mengadakan kontak dengan siswa yang bersangkutan denganpenuh kehangatan, empati, dan tidak menunjukkan sikap yang dirasakan olehsiswa seakan-akan mempersalahkan dirinya. Prinsip ini merupakan salah satubentuk upaya memberi kemudahan bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar.Atas dasar ini dalam pembelajaran, di samping rhemerlukan pemahaman dankecakapan guru dalam melaksanakan pembelajaran juga rliperlukan kemauan(mental set) dali guru yang bersangkutan untuk menciptakan dan memeliharakeaktifan belajar hingga hrjuan pembelajaran dapat tercapai.

    E. Memanfaatkan seluruh Indera siswa dalam proses Belajarseorang guru dalam meningkatkan keaktifan pembelajaran perlu

    memanfaatkan seluruh indera. Memanfaatkan seluruh indera dalam proses belaiaryang dapat memberi kesan sebagai dasar terjadinya berbagai bentuk perubahantingkah iaku, bukan hanya mendengar dan melihat, tetapi melihat, mendengarjuga merasa, meraba, dan mencium. siswa dapat memahami perbedaan beberapaobyek (benda) melalui rabaan, bau yang dapat tercium, atau rasa yang dapatdikecapnya yang membedakan benda tersebut dari yang lain. Dengan prosespenginderaan yang lebih kompleks proses belajar dapat berjalan dengan tingkatkeberhasilan yang lebih tinggi dari keberhasilan yang dicapai dengan hanyamendengar atau melihat saja. Namun demikian, penggunaan penginderaan itu

    b.

    c.

    107

  • sendiri disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan. Jika proses belajar itu hanyamenuntut penggunaan proses mendengar, tentu indera pendengaran yangdigunakan, demikian seterusnya.

    Dalam proses mengolah ide, siswa melakukan proses berpikir atau proses

    kognisi. Dari keterangan yang disampaikan kepadanya baik secara lisan maupun

    tertulisan, serta dari proses penginderaan yang lain, siswa mempersepsi ataumenanggapi. Berdasarkan tanggapannya, dimungkinkan terbentuk pengetahuan,

    pemahaman, kemampuan menerapkan prinsip atau konsep, kemampuanmenganalisis, menarik kesimpulan dan menilai.

    F. Menunjukkan Motivasi, Sikap Semangat Mengajar

    Guru hendaknya menunjukkan sikap semangat kepada para siswa, sehinggamereka pun akan ikut bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada awalpembelajaran guru jangan mengungkapkan hal-hal yang dapat menurunkansemangat siswa, seperti menceritakan ketidaksiapan mengajar karena berbagaimasalah yang dihadapi guru. Akibatnya, siswa secara tidak langsung akanmerasakan beban itu dan menjadikannya tidak semangat untuk belajar. Sebaliknyaguru hendaknya menunjukkan kesiapannya memberikan pelajaran dengan wajahceria, senyum, berdiri dan berjalan tegap, berbicara lantang, jelas, dan sebagainya.

    Selanjutnya guru seharusnya selalu termotivasi untuk mengajar dengan ikhlasdan bukan karena paksaan atau sesuatu. Motivasi atau semangat untukmeningkatkan kemampuan melaksanakan tugas profesional sebagai gurusepatutnya muncul dari dalam diri sendiri. Motivasi mengajar ada dua macamyaitu motivasi intrinsik karena dorongan dari dalam dirinya sendiri yangmemberikan kepuasan dan kesan tersendiri dan motivasi ekstrinsik karenadorongan dari luar dirinya, seperti upaya meningkatkan kemampuan melaluipemberian penghargaan kepada griru-guru teladan. Cara semacam itu dapatdipandang sebagai alat untuk mendorong kreativitas para guru meskipun ada

    kecenderungan bersifat sementara. Motivasi guru untuk mengajar akan tetaptinggi disebabkan faktor-faktor antan lain untuk mempertahankan danmenunjukkan harga diri (prestige), ketenangan lahir dan batin denganmenyebarkan ilmu pengetahuan, mendapatkan pendapatan untuk meningkatkan

    108h*fi

    *ltr

  • kesejahteraan, bersosialisasi dengan orang lain, atau memperoleh status yanglebih tinggi dalam posisi profesinya atau di lingkungan masyarakat.

    Sikap semangat guru ketika mengajar seperti selalu tampil ceria, menarik,enerjik, percaya diri atau antusias. sikap semangat yang ditunjukan guru ketikamengajar akan menular atau berpengaruh kepada siswa untuk semangat dalambelajar, sehingga menumbuhkan keaktifan dalam diri siswa untuk belajar.

    G. Memberi Motivasi dan Kesempatan Bagi siswa Dalam MeningkatkanKeaktifan Proses Pembelajaran

    Agar kegiatan belajar siswa memberi hasil yang efektif, maka perlu adanyamotivasi yang kuat, dan dan untuk itu perlu adanya usaha-usaha untukmembangkitkan motivasi. Guru memotivasi siswa dalam proses pembelajaranyaitu dengan cara menyediakan kondisi dan situasi sehingga siswa melakukankegiatan yang dapat dilakukan. Crow dan Crow ( Icla Jufrana,2006: 16) bahwa.,belajar harus diberi motivasi dengan berbagai cara sehingga minat yangdipentingkan dalam belajar itu dibangunkan dari minat yang telah ada pada dirianak".

    Lebih lanjut ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar (Depdiknas ,2004:3),yaitu:

    a. Jika materi pembelajaran yang dipelajarinya bermakna karena sesuai denganbakat, minat, dan pengetahuan dirinya, maka motivasi belajar siswa akanmeningkat.

    b. Pengetahuano sikap, dan keterampilan yang telah dikuasai siswa dapatdijadikan landasan untuk menguasai pengetahuan, sikap, dan keteranpilanselanjutnya.

    c. Motivasi belajar siswa ,rkan meningkat jika guru rnarnpu menjadi model bagisiswa untuk dilihat dan ditirunya.

    d. Materi atau kegiatan pembelajaran yang disajikan guru hendaknya selalu barudan berbeda dari yang pemah dipelajari sebelumnya, sehingga mendorongsiswa untuk mengikutinya

    e. Pelajaran yang dikerjakan siswa tepat clan sesuai dengan bakat, minat, dankemampuan yang dimilikinya.

    f. Memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk melakukan tugas.

    r09

    -

    r-i,: a- lG E;*sr &-

  • g. Suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan nyamanh. Guru memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk

    dengan strategi, metode, dan teknik belajarnya sendiri.i. Dapat mengembangkan kemampuan belajar siswa seperti

    bagi siswa.belajar sesuai

    berpikir logis,sistematis, induktif, atau deduktif.j Siswa lebih menguasai hasil belajar jika melibatkan banyak indera.

    k. Antara guru dengan siswa terjasi komunikasi yang akrab dan menyenangkan,sehingga siswa mampu dan berani mengungkapkan pendapatnya sesuaidengan ti ngkat berpikirnya.

    Hasil pembelajaran dapat diperoleh dengan baik, jika pembelajaranmemberi kesempatan kepada setiap siswa untuk aktif melakukan kegiatan sendiri.Guru tidak menentukan terlebih dahulu apa yang harus dipelajari siswa, tapisiswalah menentukan apa yang akan Cipelajari, sehingga yang bersangkutanmampu mempertahankan kebaikan yang semula sudah dimiliki danmengembangkannya sesuai dengan dasar-dasar yang sudah dimiliki itu.

    Dalam proses pembelajaran, yang perlu ditumbuhkan pada diri siswaadalah perasaan membutuhan, sehingga terdorong untuk belajar. Kebutuhan dandorongan yang muncul dari dalam diri sendiri, memungkinkan terjadinya prosesbelajar yang bersifat aktif, dan apa yang dipelajari pun disesuaikan dengan apayang dibutuhkannya.

    Fokus pembelajaran bukan pada isi kurikulum atau program belajar yangsudah ditentukan oleh guru sebelumnya, melainkan pada pilihan siswa yangdilakukan secara bebas. Kegiatan belajar pun sangat beraneka ragam. Dapatterjadi, siswa belajar rnelalui membaca, niengeksplorasi lingkmg&n, melakukanpenemuan, berdiskusi dengan teman atau bentuk-bentuk lain sebagaimana yangdimauinya. Untuk itu, guru harus memberi segala kemudahan agar keaktifanbelajar bisa terjadi. Upaya menciptakan suatu situasi belajar yang memungkinkansiswa belajar secara aktif, memerlukan dorongan yang diberikan oleh guru.Pemberian dorongan ini erat kaitannya dengan upaya memberi rangsangan yangdiberikan, tidak akan memunculkan reaksi dari siswa, jika siswa tidak terdorong(termotivasi) untuk mereaksinya. Reaksi ini tercermin dari kegiatan yangdilakukan dalam belajar. Dorongan untuk rnelakukan kegiatan itu sendiri muncul,

    110

  • jika siswa merasa membutuhkan materi pembelajaran yang sepatutnya dipelajari.Dalam hal ini kemampuan guru mempertemukan materi pembelajaran dengankebutuhan siswa sangat diperlukan.

    IL Mengarahkan Siswa kepada Tujuan yang Ingin DicapaiSebagaimana motivasi, tujuan sebagai salah satu unsur yang terdapat dalam

    belajar seharusnya timbul dan ada pada diri siswa. Dapat saja tujuan itudirangsang oleh orang lain. Tetapi harus menjadi milik dan bagian dari diri sendiriyang melakukan proses belajar itu yaitu siswa. Jadi pada dasarnya siswl belajardan akan memperoleh hasil belajar secara efisien jika mempunyai tujuan- ingilmencapai tujuan itu. Bahkan keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu tujuan,dapat menyebabkan berupaya keras clalam belaiar. Usaha ini sangat menunjangefektivitas dan efisiensi belajar.

    I. Membimbing siswa Mengatur waktu dan Disiplin dalam BelajarMengatur waktu dan disiplin banyak membawa manfaat dan hasil. Namr-rn hal

    ini kadang-kadang kurang diperhatikan. oleh karena tidak mengetahui atau tidakmenyadari pentingnya pengaturan waktu dan disiplin dalam belajar, sehingga dikalangan siswa ada kecen,,lerungan untuk bersantai-santai. Waktu yarig dinilikitidak dimanfaatkan untuk belajar atau melakukan kegiatan yang bermanfaat.Mereka baru belajar apabila sudah menclekati saat-saat ujian. Ini suatu kebiasaanyang tidak baik.

    Belajar secara teratur dan mengikuti pengaturan waktu yang sudah ditetapkansecara disiplin, sebenarnya dapat mendatangkan keuntungarr bagi cliri siswasendiri. Baik dalam hal akademis maupun fisik dan mental. Secara akademis,keteraturan dan disiplin dapat memperbanyak perbendaharaan ilmu pengetahuan.Oleh karena waktu yang dimiliki setiap hari disediakan sebagian untuk belajar.Jika ini dilakukan secara terus menerus, dan

  • dengan menumpukkan materi pembelajaran yang harus dipelajari sampaimenjelang ujian. Kemudian baru dipelajari secara penuh dalam beberapa hari'

    Keteraturan dan disiplin dalam berbagai hal dapat mencerminkan karakter

    seseorang. Namun itu bukanlah fbktor pembawaan, melainkan hasil pengaruh dari

    pendidikan atau latihan. Oleh karena itu, jika mau, sebetulnya dapat dilakukan.Siswa dapat melatih diri sendiri untuk belajar teratur dan disiplin. Pandaimembagi waktu dan melaksanakan pembagian waktu tersebut secara terafur, serta

    disiplin terhadap pembagian waktu yang sudah ditentukannya sendiri. Jadi pada

    dasarnya upaya untuk teratur dan disiplin ini datang dari diri sendiri.

    J. Menggunakan Metode dan Kegiatan Pembelajaran yang Bervariasi

    Satu metode pembelajaran tidak ada yang lebih baik daripada metodepembelajaran yang lainnya, karena satu metode pembelajaran pasti memilikikelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, guruhendaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Kelebihan satumetode pernbelajaran dapat menutupi kelemahan metode pembelajaran lainnya.Metode pembelajaran yang bervariasi ini dapat mempertahankan keaktifan siswa

    agar tetap belajar penuh semangat.

    Kegiatan pembelajaran yang bervariasi akan membuat siswa tetap konsentrasidan termotivasi. Sebaliknya kegiatan yang monoton secara terus menerus bisa

    menimbulkan kebosanan sehingga keaktifan dan semangat belajar pun menurun.

    K. Memberikan Tugas yang Menantang kepada Siswa

    Dalam proses pembelajarab guru tidak jarang memberikan tugas yang harusdikeriakan siswa. Tugas itu bisa dikerjakan di sekolah atau di rumah seertiPekerjaan Rumah (PR). Tujuan pemberian tugas diantaranya menarik perhatiandan memotivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu guru hendaknya memberikantugas yang menantang. Tugas yang menantang adalah yang dapat memberikan

    tantangan kepada siswa untuk berpikir lebih kreatif. Namun tugas tersebut jangan

    terlalu sulit sehingga banyak siswa yang gagal dan berakibat dapat menurunkan

    semangat belajarnya. Begitu pula .iangan terlalu mudah sehingga tidak

    t12

  • merangsang aktivitas dan kreativitasnya. Terhadap tugas yang dikerjakan siswa,baik yang benar ataupun yang salah, guru hendaknya memberikan penguatan,pendapat, atau penilaian, sehingga siswa mengetahui kelebihan yang bisaditingkatkan dan kekurangannya dapat diperbaiki. Dengan demikian, siswa lebihtermotivasi dan membang'n kepercayaan dirinya sendiri.

    L. Menciptakan Suasana Kelas yang Mendukung BelajarSuasana kelas yang mendukung untuk menumbuhkan motivasi siswa belajar

    sesuai minatnya diantaranya belajar di kelas merasa tenang, aman, nyaman,bersih, dan indah. Selain itu adanya keakraban antara guru dengan siswa dansiswa dengan siswa. Guru dengan siswa saling menghargai dan menghormati.Dengan demikian motivasi siswa akan tumbuh karena merasa diperhatikal olehguru' Perhatian itu bukan hanya ketika proses pembelajaran tetapi juga di luarproses pembelajaran dengan adanya pengenalan guru yang mendalam terhadappribadi individu siswa.

    M. Balikan dan Penguatan

    Siswa selalu membutuhkan o"ourr,on dari kegiatan yang dilakukan,apakah benar atau salah. Dengan demikian siswa selalu memiliki pengetahuantentang hasil (lmowledge of result),yang sekaligus merupakan penguat (reinforce)bagi dirinya sendiri. Seorang siswa belajar lebih banyak bilamana setiap langkahsegera diberikan penguatan (reinforcemenr) (Davies, 19g7:32). Hal ini timbulkarena kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh balikan dan sekaliguspenguatan bagi setiap kegiatan yang dilakukannya. Untuk memperoleh balikanpenguatan bentuk'bentuk perilaku siswa yang memungkinkan di antaranya adalahdengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataanterhadap skor/nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guLr/orang tuakarena hasil belajar yang jelek. Keadaan tersebut menimbulkan keaktifan bagisiswa untuk melakukan kegiatan belajar.

    113

    :i:--i5

  • PENUTUP

    Keaktifan belajar siswa tetap tinggi jika dalam proses pembelajaran terjadiinteraksi dan komunikasi antara guru dengan siswa. Guru aktif memberipertanyaan, jawaban, tugas, atau rangsangan belajar, demikian pula siswa aktifbelajar merespons rangsangan belajar dari guru. Oleh karena keaktifan prosespembelajaran selalu terdapat bahwa peserta didik yang terus berusahamengembangkan ditinya seoptimal mungkin melalui berbagai kegiatan (belajar)guna mencapai pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangannya. Guruyang selalu berusaha terciptanya situasi yang tepat sehingga memungkinkanterjadinya proses belajar bagi peserta didik dengan mengarah segala sumber danmenggunakan strategi belajar mengajar yang tepat.

    Perilaku belajar dilakukan oleh siswa. Pada diri siswa terdapat kekuatan jiwapenggerak belajar. Kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatikan, kemauanatau cita-cita itu keaktifan belajar. Komponon pertama teaniftn belajar adalahkebutuhan, dorongan dan tujuan belajar. Oleh karena itu grrru harus mampumeningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.

    tt4

  • DAFTAR I'USTAKA

    Davies Ed, Ivoc. K 1987. Pengelolaan Belajar( Terjemahan Sudarsono S, dkk),Jakarta Rajawali dan FAU-UT

    Decentralized Basic Education Project, Q}AT. Better Teashing Learning.Jakarta:AED.

    _, (2007). Life Skills (integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran).Jakarla:AED.

    Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Depdiknas.

    (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarha: Depdiknas.Jufrina, Ida, (2006). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam

    Meningkatkan Prestasi Bel;ajar Siswa. Darussalam Banda Aceh FakultasTarbiyah Institut Agama Islam Negeri.

    Kartono, Kartini (1981), Teori Kepribadian, Bandung: Alumni.

    , (1985),Bimbingan dan I)asar-dasar Pelaksanaannya, Seri PsikologiTerapan 3 Teknik Bimbingan Praktis, Jakarta: CV. Rajawali.(1985), Bimbingan bagi Anak-anak dan Remaja yang Bermasalah, SriPsikologi Terapan 6, Jakarta: CV. Rajawali.

    Majid, Abdul, (2008). Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan KopetensiGuru. Bandung. Remaja Rosdakarya.

    Makwa, Jannaton, (2009) Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi danKreatifitas Siswa Dalam Belajar. Aceh Besar FKIP Universitas Abulyatama.

    Rumiati dan Asra, (2007). Metode Pernbelajaran. Bandung. Wacana PrimaRustijah (1998) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka CiptaSemiawan, Conny (1987), Perkembangan Bakat dan Kreativitas Anak, Jakarta :

    PT. Bina Aksara.

    Tabrani A, Atang Kusdinar dan Zainal Arifin (1989). Pendekatan Dalam ProsesBelajar Mengajar. Bandung. Remaja Karya.

    115