Tutorial Beton_2 Kolom
-
Upload
saiful-nazar -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Tutorial Beton_2 Kolom
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
1/41
STRUKTURBETON 2
Oleh:
Yulius Rief Alkhaly, ST., M.Eng
UNIVERSITAS MALIKUSSALEHLHOKSEUMAWE 2 11
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
2/41
ANALISIS DAN
DESAIN KOLOM
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
3/41
INFORMASI UMUM
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
4/41
Istilah-Istilah: Tegangan: intensitas gaya per satuan luas
yang dinyatakan dalam satuan kg/cm2, Mpa
atau N/mm2
fc (kuat tekan beton yang disyaratkan):
tegangan beton yang ditetapkan/digunakanpada perencanaan, dengan aplikasi pengujian
di lapangan berupa hasil benda uji berbentuk
silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
fy (kuat tarik leleh): tegangan tarik leleh
minimum yang disyaratkan pada tulangan.
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
5/41
Istilah-Istilah (lanjutan
): Kuat nominal: kemampuan elemen atau
penampang struktur dalam menerima beban
yang dihitung berdasarkan ketentuan danasumsi dari tata cara pada SNI 03-2847-2002.
Jika berupa momen, maka kuat nominal
dimaksud adalah momen nominal (Mn). Jika berupa gaya tekan, maka kuat nominal
dimaksud adalah kuat tekan nominal (Pn).
Jika berupa gaya geser, maka kuat nominaldimaksud adalah kuat geser nominal (Vn).
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
6/41
Istilah-Istilah (lanjutan
): Beban terfaktor: Beban kerja yang telah
dikalikan dengan faktor beban yang ditentukan
dalam pasal 11.2 SNI 03-2847-2002.
Kuat Perlu: kekuatan suatu komponen struktur/
penampang yang diperlukan untuk menahanbeban terfaktor dalam suatu kombinasi beban.
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
7/41
Kuat rencana: kuat nominal x faktor reduksikekuatan komponen struktur () menurut pasal
11.3 SNI 03-2847-2002, nilai < 1. Artinya
kekuatan elemen struktur beton bertulang yangdigunakan pada perencanaan lebih kecil dari
kemampuan elemen itu yang sesungguhnya
(kuat nominalnya)
Kuat rencana Kuat perlu
Mn Mu; Vn Vu; Pn Pu
Mu, Vu dan Pu merupakan kekuatan momen,
gaya geser dan gaya tekan yangdiperlukan
untuk menerima beban terfaktor
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
8/41
Definisi: Kolom adalah suatu elemen struktur yang
menahan beban vertikal.
Berfungsi untuk menyalurkan beban lantai dan
atap yang berada di atasnya dengan atau
tanpa momen dan meneruskannya ke pondasi
Melihat fungsinya, kolom sangat
penting bagi bangunan, jika kolom runtuh,maka keseluruhaan bangunan runtuh!
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
9/41
Katagori elemen struktur sebagaikolom:
Dikatakan elemen kolom apabila memenuhi:
L/b 3 Dikatakan elemen padestal apabila:
L/b 3
dengan:
L = panjang kolom,
b = lebar penampangkolom
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
10/41
JENIS-JENIS KOLOM
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
11/41
Jenis kolom berdasarkan bentuk dankomposisi material:1. Kolom empat persegi dengan tulangan
longitudinal dan tulangan pengikat lateral/sengkang. Bentuk penampang kolom bisa
berupa bujur sangkar atau berupa empat
persegi panjang. Kolom dengan bentuk empatpersegi ini merupakan bentuk yang paling
banyak digunakan, mengingat pembuatannya
yang lebih mudah, perencanaannya yangrelatif lebih sederhana serta penggunaan
tulangan longitudinal yang lebih efektif (jika
ada beban momen lentur) dari type lainnya
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
12/41
2. Kolom bulat dengan tulangan longitudinal dan
tulangan pengikat spiral atau tulangan
pengikat lateral. Kolom ini mempunyai bentukyag lebih bagus dibanding bentuk yang
pertama di atas, namun pembuatannya lebih
sulit dan penggunaan tulangan longitudinalnya
kurang efektif (jika ada beban momen lentur)
dibandingkan dari type yang pertama di atas
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
13/41
3. Kolom komposit: Pada jenis kolom ini,
digunakan profil baja sebagai pemikul lentur
pada kolom. Selain itu tulangan longitudial dantulangan pengikat jugaditambahkan bila perlu.
Bentuk ini biasanya digunakan, apabila jika
hanya menggunakankolom bertulang biasa
diperoleh ukuran yang sangat besar karena
bebannyayang cukup besar, dan disisi lain
diharapkan ukuran kolom tidak terlalubesar.
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
14/41
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
15/41
Jenis kolom berdasarkankelangsingannya, dapat dibagi atas:
1. Kolom Pendek, pada perencanaannya
masalah tekuk tidak perlu menjadi perhatian
karena pengaruhnya cukup kecil.
2. Kolom Langsing, pada perencanaannyamasalah tekuk perlu diperhitungkan.
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
16/41
KOLOM PENDEKVS KOLOM
LANGSING
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
17/41
Bilamana dikatagorikan kolom pendek,atau kolom langsing?
SNI 03-2847-2002, menentapkan bahwa masalah
tekuk pada kolom dapat diabaikan atau
direncanakan sebagai kolom pendek, jika:
k = faktor panjang efektif komponen struktur tekan (akan dibahas lebih
lanjut pada perkuliahan yang berkenaan dengan topik KolomLangsing).
u = panjang bentang komponen struktur lentur (balok/pelat) yang
diukur dari pusat ke pusat titik kumpul.
r = jari-jari girasi penampang kolom.
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
18/41
M1 = momen ujung terfaktor yang lebih kecil pada kolom.M2 = momen ujung terfaktor yang lebih besar pada kolom.
= bernilai positif bila kolom melentur dengan kelengkungan
tunggal.
= bernilai negatif bila kolom melentur dengan kelengkungan ganda
M1
M2
M1M2
0
2
1 M
M0
2
1 M
M
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
19/41
ANALISIS DANDESAIN KOLOM
PENDEK
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
20/41
Kolom dengan Beban Kosentris
A1 A2
h
b
Ast = A1 + A2Ag = b.h
Plastic centroid
Cs1 = A1.fy Cs2 = A2.fyCc = 0.85 fc (Ag - Ast)
PO
PO terletak satu sumbu
dengan resultan dari
Cc, Cs1 dan Cs2.
A. BERSENGKANG IKAT
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
21/41
P0 = 0.85 fc (Ag - Ast) + Ast . fy
atau
P0 = Ag { 0.85 fc (1 - g) + g . fy }
Disini : g =Ast
Ag
V = 0 P0 = Cc + Cs1 + Cs2
Kolom dengan Beban Kosentris (lanjutan)
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
22/41
Kolom dengan Beban Kosentris(lanjutan)
B. BERSENGKANG SPIRAL
P0 = ( 0.85 fc + 8.2 ) Acc + fy.Astfy.Aspd
s
.s
Disini : fy = tegangan leleh baja tulangan
ds = diameter spiral
Asp = luas penampang tul. spiral
s = jarak antara spiral
Acc = luas beton dalam spiral
P
Tul. Utama leleh Kolom berspiral
Kolom bersengkang ikat
(tekan)
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
23/41
Kolom dengan Beban Kosentris (lanjutan)Concrete core
s
Spiral
f1
f2f2
fs
p
fs
p
f1
Dc
spiral
f2fsp fsp
f1
f1
f2
f2
f2
f2
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
24/41
Kolom dengan Beban Kosentris (lanjutan)
Sengkang Spiral
Pn(max) = 0.85 (0.85 fc (Ag - Ast) + fyAst)
Sengkang ikat
Pn(max) = 0.80 (0.85 fc (Ag - Ast) + fyAst)
SNI 03-2847-2002
ps.12.3.(1)/(2)
Kondisi pembebanan kosentris merupakan keadaan
khusus, pada kenyataannya beban tanpa eksentrisitas
tidak pernah ditemui.
Kuat tekan rencana maksimun,Pn(max) adalah:
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
25/41
Kolom Kondisi Regangan Setimbang
xP
n= P
b
As
As
N.A Plastic centroid
d e = eb
e
b
s
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
26/41
Kolom Kondisi hancur Tekan
xP
n
As
As
N.A Plastic centroid
d ee
b
s ycu= 0.003
d
d
T = As fs Cc Cs
a =1c
Pn
V = 0Pn = Cc + Cs - T
disini:Cc = 0.85 fc a b = 0.85 fc1 c bCs = As fyT = As fs
M = 0Pn e = Cc(d-a/2-d ) + Cs(d-d-d ) + Td
Mn
PnCompressioncontrol
Balanced
Tensioncontrol
Syarat: e < eb
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
27/41
Kolom Kondisi hancur Tarik
xPn
As
As
N.APlastic centroid
d ee
b
s >y c
s cu= 0.003
d
d
T = As fY Cc Cs
a
Pn
V = 0Pn = Cc + Cs - T
disini:Cc = 0.85 fc a b = 0.85 fc1 c bCs = As fs
T = As fy
M = 0Pn e = Cc(d-a/2-d ) + Cs(d-d-d ) + Td
Mn
PnCompressioncontrol
Balanced
Tensioncontrol
Syarat: e > eb
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
28/41
Diagram Interaksi Kolom
Mn, Bending moment
PnAxial
compression
Pn (max) Region IICompression controls
Balanced strain condition
Region III
Tension controls
P0
MbM0
Pb
Region IMaximum axial compression permitted by SNIPn (max) = 0.80 P0 (tied)
Pn (max) = 0.85 P0 (spirally reinforced)
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
29/41
Batasan Luas Tulangan Kolom
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa rangkak dan susut yang
terjadi pada kolom cenderung mentransfer beban aksial yang
mula-mula bekerja pada beton kepada tulangan baja.
Agar tulangan baja tidak leleh terlalu dini akibat beban kerja makaperlu disyaratkan tulangan minimum.
Adanya tulangan minimum pada kolom sekaligus mengurangi
rangkak dan susut serta menjamin kolom mampu menahan beban
lentur yang tak terduga.
Persentase luas tulangan memanjang kolom harus :
1% < < 8%disini :
= As / AgAs = Luas total penulanganmemanjang
Ag = Luas bruto penampang
kolom
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
30/41
Detail Penulangan Kolom
4 Bar
6 Bar
8 Bar
12 Bar
Alternate position ofhooksin successive sets of ties(for all bararrangements)
Ac =
Dc2
4
Ag = h2
4
db
Dch
s
as = area ofspiral
s min = 0.45 - 1AgAc
fc
fy
s = as ( Dc - db )( Dc2 / 4) s
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
31/41
ANALISIS DANDESAIN KOLOM
LANGSING
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
32/41
Efek Tekuk Pada Kolom
Kolom Langsing Jika :
k lnr
k ln
r
34 - 12
22
M1bM2b dengan pengaku(braced)
tanpa pengaku
sway/unbraced)
disini:
k = faktor panjang efektif (faktor tekuk)
ln = panjang bersih kolomM1b, M2b = momen batas (Mu) pada ujung
kolom yang tidak menyebabkan
goyangan ke samping.
M1b < M
2b
SNI ps.
12.12.(2)
dan
12.13.(2)
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
33/41
c2
c1
M2
M1
Lengkung
tunggal
c1
c2
M1
M2
Lengkung
ganda
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)
Tipikal Efek Tekuk Kolom Langsing
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
34/41
Panjang Efektif le = k . ln
Panjang Bersih Kolom, Ln
ln
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
35/41
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)
P
P
k Lu = Lu
P
P
k Lu = LuLu
P
P
Lu
k Lu = 0.7 Lu
Lu
P
P
k Lu < Lu
(a)End rotationunrestrained
(b)End rotation
fully restrained
(c)One end restrained,other unrestrained
(d)Partially restrained
at each end
Panjang efektif untuk masing-masing tumpuan:
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
36/41
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)
Pk Lu = Lu
P
Lu Lu
P
P
k Lu = 2 Lu
(a)End rotation
fully restrained (b)One end rotation fully restrained,
other unrestrained
(c)One end rotation partially
restrained,other end unrestrained
Lu
P
P
k Lu > 2 Lu
Partialrestraint
Panjang efektif untuk masing-masing tumpuan:
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
37/41
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)
Lu
P P
0.7 Lu < k Lu < Lu
k Lu
2 Lu
P P
k Lu > 2 Lu
Lu 0.5 Lu < k Lu < 0.7 Lu
P P
Lu
P P
Lu < k Lu < 2 Lu
(a) Braced frame, hinge base (b) Unbraced frame, hinge base
(c) Braced frame, fixed base (d) Unbraced frame, fixed base
Panjang efektif kolom portal:
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
38/41
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)Faktor Jepitan Ujung Kolom Portal,
= EI / ln kolom EI / ln balok
Faktor kekakuan kolom
Faktor kekakuan balok
k1
b1 b2
k1
k2
A
B
A
B
A
B
b1 b2
k2
A
B
A
B = 1.0
Faktor panjang efektif (faktor tekuk),k,
adalah fungsi dari kekakuan relatif Adan B, untuk masing-masing ujungdari kolom yang di tinjau. Dengan
diketahui pada kedua ujung kolom,maka k dapat diperoleh melalui
nomogram.
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
39/41
Efek Tekuk Pada Kolom (lanjutan)
50.0
10.0
5.04.03.0
2.0
1.0
0.80.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
50.0
10.0
5.04.03.0
2.0
1.0
0.80.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.0
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
100.050.0
30.020.0
10.0
8.07.06.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0
100.050.0
30.020.0
10.0
8.07.06.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0
20.010.0
3.0
4.0
5.0
2.0
1.5
1.0
A Bk A Bk
(a) Komponen struktur tak bergoyang (b) Komponen struktur bergoyang
Nomogram faktor tekuk kolom portal, k:
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
40/41
Pembesaran Momen Rangka Portal Tak Bergoyang
PUM1b
PU
M2b
Mc = bM2bb =faktor pembesaran momen = 1.0
Cm = 1.0 (momen+ beban transversal)`
= 0.6 + 0.4 0.4 (hanya ada momen tumpuan, dg M1b/M2bbernilai positif bila kolom melentur dengankelengkungan tunggal
Pc =
EI =
Ec = Modulus elastisitas beton, MPaEs = Modulus elastisitas baja, MPa
Ig = momen inersia penampang bruto, dg mengabaikan tulangan, mm4Is = momen inersia tulangan, mm4
d = rasio beban mati aksial terfaktor maksimum terhadap beban aksialterfaktor maksimum
M2b > M1b
SNI ps.. 12.12.(3)
SNI ps. 12.12.(3)
SNI ps.. 12.12.(3)
Cm
1 -PU
0,75 Pc
M1bM2b
2 EI(k Lu)20.2 Ec Ig + Es Is
1 + d
Disini:
-
5/24/2018 Tutorial Beton_2 Kolom
41/41
Pembesaran Momen Rangka Portal Bergoyang
s = faktor pembesar momen portal bergoyang, untk menggambarkanpeyimpangan lateral akibat beban lateral dan gravitasi
= 1.0
M1b =nilai momen ujung yang lebih kecil pada kolom akibat beban lateral yang
menimbulkan goyangan kesamping
M1ns =nilai momen ujung yang lebih kecil pada kolom akibat beban vertikalyang
tidak menimbulkan goyangan kesampingM2b = nilai momen ujung yang lebih besar pada kolom akibat beban lateral
yang menimbulkan goyangan kesamping
M2ns = nilai momen ujung yang lebih besar pada kolom akibat beban vertikal
yang tidak menimbulkan goyangan kesamping
PUM1b
PU
M2b
M1 = M1ns + S M1b
1
1 - PU0,75 Pc
M2b > M1b
M2 = M2ns + S M2b SNI ps. 12.13.(3)