TEORI TAMBAHAN
-
Upload
adhiputra-bangun-prakarsa -
Category
Documents
-
view
335 -
download
0
Transcript of TEORI TAMBAHAN
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 1/12
TEORI TAMBAHAN
Proses Penyulutan
Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur
sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang
pendek (garis tengah elektroda).
Menyalakan busur listrik
Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur
(ampere) yang tepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan
busurd apat dilakukan dengan 2 (dua) cara yakni :
y Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busur
dilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja.
y Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkan .
y Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk
melanjutkan pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur
kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti .
Bilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat sedikit dari pekerjaan
hingga jaraknya ± sama dengan diameter elektroda. Untuk elektroda
diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan bahan dasar ±
3,25 mm.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :
y Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam
induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan
geser posisinya ke sisi logam induk.y Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya
untuk memanaskan logam induk.
y K alau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama
dengan garis tengah penampang tadi.
y Memadamkan busur listrik
Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu
penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik
sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur
dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah
agak miring. Pengaruh panjang busur pada hasil las.
Panjang busur (L) Yang normal adalah kurang lebih sama dengan
diameter (D) kawat inti elektroda.
y Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir
dan mengendap dengan baik. Hasilnya : rigi-rigi las yang halus dan
baik, tembusan las yang baik perpaduan dengan bahan dasar baik
percikan teraknya halus.
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 2/12
y Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang
berbentuk bola dari cairanelektroda. Hasilnya : rigi-rigi kasar ,
tembusan las dangkal, percikan teraknya kasar, keluar jalur las.
y Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi
pembekuan ujung elektroda pada pengelasan. Hasilnya : rigi las tidak
merata, tembusan las tidak baik percikan ,teraknya kasar dan berbentuk bola. dan dari las
y Pengaruh Besar Arus
Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. Bila arus terlalu
rendah sukarnya akan menyebabkan busur penyalaan listrik dan busur listrik
yang terjadi tidak stabil. Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan
elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya merupakan rigi-rigi las yang kecil
dan tidak rata serta penembusan yang kurang dalam.
Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu
cepat dan menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yangdalam.
Besar arus untuk pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang
dipakai, posisi pengelasan serta tebal bahan dasar.
Pengaruh K ecepatan Elektroda
K ecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diameter inti
elektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan
lainlainnya. Dalam hampir tidak ada hubungannya dengan tegangan las tetapi
berbanding lurus dengan arus las. K arena itu pengelasan yang cepat
memerlukan arus las yang tinggi.
Bila tegangan dan arus dibuat tetap, sedang kecepatan pengelasan
dinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi menurun. Tetapi di
samping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu, kenaikan kecepatan akan
memperbesar penembusan. Bila kecepatan pengelasan dinaikkan terus maka
masukan panas per satuan panjang juga akan menjadi kecil, sehingga
pendinginan akan berjalan terlalu cepat.
Pada umumnya dalam pelaksanaan kecepatan selalu diusahakan
setinggitingginya tetapi masih belum merusak kwalitas manik las. Pengalaman
juga menunjukkan bahwa makin tinggi kecepatan makin kecil perubahan
bentuk yang terjadi.
K ecepatan pengelasan yang rendah akan menyebabkan pencairan yang
banyak dan pembentukan manik datar yang dapat menimbulkan terjadinya
lipatan manik. Sedangkan kecepatan yang tinggi akan menurunkan lebar
manik dan menyebabkan terjadinya bentuk manik yang cekung dan takik.
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 3/12
Pendinginan
Lamanya pendinginan dalam suatu daerah temperatur tertentu dari
suatu siklus termal las sangat mempengaruhi kwalitas sambungan. K arena itu
banyak sekali usaha-usaha pendekatan untuk menentukan lamanya waktu
pendinginan tersebut. Pendekatan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk rumus
empiris atau nomograf atau tabel .
Elektroda
y K lasifikasi Elektroda
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik
manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan
dengan tanda E XXXX yang artinya sebagai berikut :
E menyatakan elaktroda busur listrik
XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las
dalam ribuan Ib/in2 lihat table.
X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan. angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar di
bawah tangan
X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok
dipakai untuk pengelasan lihat table.
Contoh : E 6013 Artinya: K ekuatan tarik minimum den deposit las
adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2 Dapat dipakai untuk pengelasan
segala posisi Jenis selaput elektroda Rutil-K alium dan pengelasan
dengan arus AC atau DC + atau DC .
y Jenis Elektroda
Elektroda Baja Lunak
1. E 6010 dan E 6011
Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang
dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang
dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang
tipis dapat dengan mudah dibersihkan. Deposit las biasanya
mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai
untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput
selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan
menghasilkan gas pelindung. E 6011 mengandung K alium
untuk mambantu menstabilkan busur listrik bila dipakai
arus AC.
2. E 6012 dan E 6013
K edua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat
manghasilkan penembusan sedang. K eduanya dapat dipakai
untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan jenis E
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 4/12
6013 sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke
bawah.
Jenis E 6012 umumnya dapat dipakai pada ampere yang
relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung
lebih benyak K alium memudahkan pemakaian pada voltage
mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecilkebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis.
3. E 6020
Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las
sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput
elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan.
Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir
menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain dari pada
bawah tangan atau datar pada las sudut.
Elektroda Berselaput
Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik
mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti.
Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi,
semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5
mm sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm.
Jenisjenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa,
kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin,
kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon,
besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-
beda, untuk tiap jenis elektroda. Tebal selaput elektroda
berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektroda
tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput
elektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2
yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda
kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan
N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias.
Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membeku
melapisi permukaan las yang masih panas.
1. Elektroda dengan selaput serbuk besi Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan
E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan
efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih
tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan
adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan
memerlukan ampere yang lebih tinggi.
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 5/12
2. Elektroda Hydrogen rendah
Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang
rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat
bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan
yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye
untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalamitekanan Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E
7015, E 7016 dan E 7018.
Elektroda untuk besi tuang
1. Elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang
akan menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak
dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda
ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakan lagi. Untuk
mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
2. Elektroda Nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila
hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda
nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi
las yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata
dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik.
K arakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
3. Elektroda Perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak,
sehingga panjang las dapat ditambah. K awat inti dari
elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput
yang menghasilkan busur stabil.
4. Elektroda untuk aluminium
Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat
dari logam yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang
sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan
dari pabrik yang membuatnya.
Elektroda untuk pelapis keras
1. Elektroda tahan kikisan
Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang
diisi dengan serbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan
diameter 3,25 mm - 6,5 mm dipakai peda pesawat las AC
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 6/12
atau DC kutub terbalik. Elektroda ini dapat dipakai untuk
pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas
lubang dan beberapa type pisau.
2. Elektroda tahan pukulan
Elektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DCkutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah
dan palu.
3. Elektroda tahan keausan
Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang
mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya
dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan
dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat
tinggi.
Macam-macam gerakan elektroda
y Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan
untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap.
y Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar
jalur las yang dikehendaki.
Ayunan keatas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan
kebawah menghasilkan jalur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan
keatas lebih dangkal daripada ayunan kehawah.
Ayunan segitiga dipakai pada jenis elektroda Hydrogen rendah untuk
mendapatkan penembusan las yang baik diantara dua celah pelat. Beberapa
bentuk-bentuk ayunan diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Titiktitik pada
ujung ayunan menyatakan agar gerakan las berhenti sejenak pada tempat
tersebutL untuk memberi kesempatan pada cairan las untuk mengisi celah
sambungan.
Tembusan las yang dihasilkan dengan gerekan ayun tidak sebaik
dengan gerakan lurus elektroda. Waktu yang diperlukan untuk gerakan ayun
lebih lama, sehingga dapat menimbulkan pemuaian atau perubahan bentuk
dari bahan dasar. Dengan alasan ini maka penggunaan gerakan ayun harus
memperhatikan tebal bahan dasar.
Alur Spiral
Alur Zig-zag
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 7/12
Alur segitiga
Posisi Pengelasan
y Posisi di Bawah Tangan
Posisi bawah tangan merupakan posisi pengelasan yang paling mudahdilakukan. Oleh sebab itu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan
pengelasan sedapat meungkin di usahakan pada posisi dibawah tangan.
K emiringan elektroda 10 derajat 20 derajat terhadap garis vertical kea
rah jalan elektroda dan 70 derajat-80 derajat terhadap benda kerja.
y Posisi Tegak (vertical)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas
atau ke bawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit
karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat
diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajatterhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
y Posisi Datar (horizontal) Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga
mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah
elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring
sekitar 5 derajat 10 derajat terhadap garis vertical dan 70 derajat 80
derajat kearah benda kerja.
y Posisi di Atas K epala (overhead) Posisi pengelasan ini sangat sulit dan
berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las,oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap. Mengelas
dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan
kedudukan elektroda sekitar 5 derajat 20 derajat terhadap garis vertical
dan 75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
Posisi Datar (1G)
Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode weaving yaitu zigzag dan
setengah bulan Untuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada
kedua sisi, tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type
posisi datar (1G) didalam pelaksanaannya sangat mudah. Dapat diapplikasikan
pada material pipa dengan jalan pipa diputar.
Posisi Horizontal (2G)
Pengelasan pipa 2G adalah pengelasan posisi
horizontal, yaitu pipa pada posisi tegak dan
pengelasan dilakukan secara horizontal mengelilingi
pipa. K esulitan pengelasan posisi horizontal adalah
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 8/12
adanya gaya gravitasi akibatnya cairan Adapun las akan posisi selalu sudut
kebawah. Electrode pengelasan pipa 2G yaitu 90º Panjang gerakan elektrode
antara 1-2 kali diameter elektrode.
Posisi Vertikal (3G)
Pengelasan posisi 3G dilakukan pada material plate. Posisi 3G inidilaksanakan elektrode pada vertikal. K esulitan pengelasan ini hampir sama
dengan posisi 2G akibat gaya gravitasi cairan elektrode las akan selalu
kebawah.
Posisi Horizontal Pipa (5G)
Pada pengelasan posisi 5G dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Pengelasan Naik
Biasanya dilakukan pada pipa yang mempunyai dinding teal karena
membutuhkan panas yang tinggi. Pengelasan arah naik rendah
kecepatannya lebih dibandingkan pengelasan dengan arah turun,sehingga panas masukan tiap satuan luas lebih tinggi dibanding
dengan pengelasan turun. Posisi pengelasan 5G pipa diletakkan
pada posisi horizontal tetap dan pengelasan dilakukan mengelilingi
pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan las
kancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai
pengelasan pada jam 5.30 ke jam 12.00
melalui jam 6 dan kemudian dilanjutkan
dengan posisi jam 5.30 ke jam 12.00
melalui jam 3. Gerakan elektrode untuk
posisi root pass (las akar) adalah
berbentuk segitiga teratur dengan jarak
busur ½ kali diameter elektrode.
2. Pengelasan Turun
Biasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak
serta gas bumi. Alasan penggunaan las turun lebih menguntungkan
dikarenakan lebih cepat dan lebih ekonomis.
Pengelasan Posisi Fillet
Pengelasan fillet juga disebut sambungan T.joint pada posisi cairan las-
lasan diberikan pada posisi menyudut. Pada sambungan ini terdapat diantara
material pada posisi mendatar dan posisi tegak. Posisi sambungan ini termasuk
posisi sambungan yang relative mudah, namun hal yang perlu diperhatikan
pada sambungan ini adalah kemiringan elektroda, gerakan ayunan tergantung
pada kondisi atau kebiasaan operator las.
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 9/12
1. Perlengkapan Las listrik
K abel Las
K abel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karet
isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
y kabel elektroda
y kabel massay kabel tenaga
K abel elektroda adalah kabel yang menghubungkan
pesawat las dengan elektroda. K abel massa adalah
kabel yang menghubungkan pesawat las dengan
benda kerja. K abel tenaga adalah kabel yang
menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik
dengan pesawat las. K abel ini biasanya terdapat pada pesawat las AC atau AC DC.
Pemegang elektroda Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan
pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari
mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan
penyekat. Pada waktu berhenti atau selesai mengelas,
bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel
digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.
Palu Las
Palu las digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan
terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau
menggoreskan pada daerah las. Berhati-hatilah
membersihkan terak las dengan palu las karena
kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian
badan lainnya.
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 10/12
Si K
Di untuk :
� M i kan benda ker ja yang akan dilas
� Membersi kan terak Ias yang sudah lepas dar i jalur las oleh
pukulan palu las.
Kl M
lem massa edalah suatu alat untuk
menghubungkan kabel massa ke benda ker ja.
Biasanya k lem massa di buat dar i bahan dengan
penghantar listr ik yang baik seper ti tembaga agar
arus listr ik dapat mengalir dengan baik, k lem
massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat.
Yang dapat men jepit benda ker ja . Walaupun demik ian permukaan benda ker ja yangakan dijepit dengan k lem massa harus di bersihkan ter lebih dahulu dar i kotoran-
kotoran seper ti karat, cat, minyak.
Tang njepi
en jepit (tang) digunakan untuk memegang atau
memindahkan benda ker ja yang masih panas.
Tegangan an arus listri pada esin las
Volt adalah suatu satuan tegangan listr ik yang dapat diukur
dengan suatu alat voltmeter. Tegangan diantara elek troda dan
bahan dasar menggerakkan electron-elek tron melintasi busur.
Ampere adalah jumlah arus listr ik yang mengalir yang dapat diukur dengan amperemeter. Lengkung listr ik yang pan jang
akan menurunkan arus dan menaikkan tegangan.
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 11/12
2. Perlengkapan K eselamatan K erja
Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi
kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan
ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun
mata,Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yangdapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah
tersebut. Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh
dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter.
Oleh karena itu pada saat mengelas harus mengunakan helm/kedok las yang
dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukuran kaca Ias yang dipakai
tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaan kaca las
adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untuk
pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75
amper. No. 10 untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk
pengelasan dari 200 sampai 400 amper.
Sarung Tangan (Welding Gloves)
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak
untuk memudahkan memegang pemegang elektroda.
Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang
sarung tangan.
Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan
bunga api yang dibuat dari kulit atau dari asbes. Ada
beberapa jenis/bagian apron : apron lengan apron
lengkap apron dada.
K amar Las
K amar las dibuat dari bahan tahan api. K amar las
pentinh agar orang yang ada disekitar tidak terganggu
oleh cahaya las. Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya
kamar las dilengkapi dengan si istim ventilasi. Didalam
kamar las ditempatka meja las. Meja las harus bersih
dari bahan-bahan yanng mudah terbakar agar terhindar
dari kemungkinan terjadinya kebakaran .
Jaket Las
Jaket pelindung badan+tangan yang terbuat dari
kulit/asbes
5/8/2018 TEORI TAMBAHAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-tambahan 12/12