TEKNOLOGI BAHAN KABEL

download TEKNOLOGI BAHAN KABEL

of 18

Transcript of TEKNOLOGI BAHAN KABEL

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    1/18

    1

    BAB I 

    PENDAHULUANA.  Latar Belakang

    Kabel sebagai material konstruksi sudah dikenal sejak jaman Mesir kuno.

    Pada saat itu kabel dibuat dari serat alami. Pada abad pertengahan Leonardo da

    Vinci (1452  –   1519) sudah membuat sketsa gambar konstruksi jembatan

    dengan sistem kabel-kabel penahan girder jembatan. Sejak akhir abad ke-19,

    mulai digunakan kabel-kabel dari bahan metal besi/baja, di mana

     penggunaannya masih terbatas untuk konstruksi jembatan berbentang lebar.

    Tetapi kini para arsitek pun dapat menggunakan struktur kabel untuk

    menciptakan bangunan dengan ruangan dalam yang luas, dengan kesan ringan,anggun, dan transparan. Makalah ini membahas beberapa aspek yang penting

     pada struktur kabel dari segi teknologi dan desain.

    Berkembangnya penggunaan kabel baja sebagai bahan struktur pada

     berbagai jenis bangunan, dari konstruksi jembatan ke konstruksi gedung

    sebagai penutup atap stadion olah raga, ruang pertemuan, ruang pameran, dan

    lain-lain, memerlukan tahapan konstruksi yang sangat rinci. Dukungan tenaga

    spesialis, yang menguasai know  –  how  struktur kabel, amat diperlukan untuk

    menjamin tercapainya performance dan keunikan bentuk bangunan.

    Diawali dengan konstruksi stadion untuk pesta olah raga olimpiade di

    Munich (Jerman) tahun 1972, para arsitek dan insinyur telah melakukan

    inovasi dan penelitian di bidang engineering   dan manufacture  struktur kabel

    dengan berbagai variasi bentuknya. Dengan struktur kabel, arsitek dapat

    menciptakan ruang dalam yang sangat luas tanpa kolom, dengan massa

     bangunan yang sangat ringan dan transparan. Keuntungan struktur kabel

    terletak pada fleksibilitas pemakaian dan pra-pabrikasi pembuatannya,

    sehingga siap untuk dipasang di tempat konstruksi dan dapat dikerjakan dalam

    waktu yang singkat.

    Beberapa aspek penting untuk proses pembangunan struktur kabel meliputi

    hal-hal sebagai berikut :

       Form finding , bentuk geometri struktur kabel

      Hitungan dan sistem pemberian gaya prategang

      Penentuan tipe dan jenis bahan kabel

      Penentuan panjang terpotong kabel dengan tepat

      Perancangan bentuk dan detil pemegang kabel

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    2/18

    2

      Pemilihan pelindung terhadap bahaya korosi

      Proses pabrikasi dan pemasangan

    Untuk merancang dan melaksanakan pelaksanaan struktur kabel,

     penguasaan ketujuh aspek teknis ini memerlukan kerja sama erat antara

    insinyur struktur dan arsitektur. Berbeda pada bangunan standar, bentuk

    struktur kabel yang unik memerlukan peranan insinyur struktur lebih dominan

    dari pada arsitek. Sangat mendasar bila insinyur struktur tersebut mengerti

    akan segi estetika dari bentuk.

    B. 

    Identifikasi Masalah 

    Berdasarkan latar belakang masalah, maka identfikasi masalah dari

    makalah ini adalah :

    1.  “ Apa yang dimaksud dengan kabel konstruksi serta bagaimana bahan

     penyusunnya?

    2.  “Bagaimana struktur dan tipe kabel konstruksi ?” 

    3.  “ Apa saja keunggulan dan kelemahan kabel konstruksi?” serta 

    4.  “Bagaimana penggunaan serta aplikasi kabel konstruksi pada

    bangunan?” 

    C. Tujuan Penulisan 

    Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci

    mengenai kabel konstruksi sebagai bahan bangunan serta bagaimana

     penggunaannya terhadap sebuah karya arsitektur.

    D.  Manfaat Penulisan 

    Penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

    1.  Memahami kabel konstruksi serta bahan penyusunnya

    2. 

    Mengetahui struktur dan tipe kabel konstruksi3.  Mengetahui keunggulan dan kelemahan kabel konstruksi, serta

    4.  Memahami penggunaan serta aplikasi kabel konstruksi pada bangunan.

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    3/18

    3

    BAB II

    ISI

    A. Kabel Konstruksi

    1.  Pengertian Kabel Konstruksi

    Struktur Kabel Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja

     berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb

    yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah

     bangunan.

    Prinsip konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman dahulu pada

     jembatan gantung, di mana gaya-gaya tarik digunakan tali. Contoh lainnya

    adalah tenda-tenda yang dipakai para musafir yang menempuh perjalanan

     jarak jauh lewat padang pasir. Setelah orang mengenal baja, maka baja

    digunakan sebagai gantungan pada jembatan. Pada taraf permulaan baja itu

    dapat berkarat. Pada zaman setengah abad sebelum sekarang,

    ditemukanlah baja dengan tegangan tinggi yang tahan terhadap karat.

    2.  Bahan Penyusun Kabel Konstruksi

    Bahan

    Tali kawat baja yang dipergunakan untuik sebuah crane terdiri atas

     beberapa bagian:

    1.  wire / kawat 

    2.  strand / untaian 

    3.  core / inti 

    http://2.bp.blogspot.com/-IdiQngBuInk/TfS4sK8L1kI/AAAAAAAAAB8/8g48fvhiM98/s1600/220px-6x19_wire_rope_construction-en.svg.png

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    4/18

    4

    Sebuah tali kawat baja dibangun atas beberapa untaian, dan setiap untaian

    terdiri atas beberapa utas kawat dengan persyaratan sebagai berikut:

      Terbuat dari bahan baja berkualitas tinggi

      Tahan terhadap kelelahan

      Tahan terhadap gesekan

      Tahan terhadap karat

      Tahan terhadap tekukan

      Tahan terhadap keausan

     

    Mempunyai sifat anti putar (non rotating)  Mempunyai fleksibilitas tinggi

    Biasanya kawat untuk pembuatan wire rope terbuat dari bahan baja

    Improved Plow Steel (IPS) -180 kg/ mm persegi atau yang lebih bagus

    lagi Extra Improved Plow Steel (XIPS) -200 kg/mm persegi.

    Inti atau Core

    Secara umum ada tiga macam inti dalam Tali Kawat / Kabel (wire rope)

      Independent wire rope core (IWRC), inti kawat tunggal

     

    Fibre core, inti tali fiber

      Steel strand core, inti untaian kawat

    Identifikasi

    Untuk mengetahui dengan jelasz data sebuah tali kawat baja sesuai

    dengan penggunaannya kita harus memahami dengamn benar identifikasi

    yangb tercantujm padxa masing –  masingb tali kawat baja. Contohnya

    500 M X 1” X 6 X 19. IWRC. RRL

    Artinya panjang kawat 500 meter, diameter 1 inch, dengan 6 strand,

    masing-masing strand terdiri atas 19 utas kawat, Independent Wire RopeCore, Right Regular Lay

    Pemeliharaan

    Untuk menjaga ketahanan tali kawat baja perlu diperhatikan cara

     pemakaian dan penyimpanannya sebagai berikut:

      Jangan diseret

      Jangan diikat atau disimpul

      Dibersihkan dengan dry cleaner atau penetrating oil

      Bebas dari air hujan dan sinar matahari langsung (saat penyimpanan)

     

    Dilumasi dengan wire rope grease (gardium compound) 

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    5/18

    5

    3.  Struktur Kabel Konstruksi 

    Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana

    gedung, yaitu struktur pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur

    yang berbeda ini mempunyai karakteristik dasar struktural yang sama,

    khususnya dalam hal perilaku strukturnya.

    Kabel yang mengalami beban eksternal tentu akan mengalami

    deformasi yang bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk

    yang didapat khusus untuk beban itu ialah bentuk funicular ( sebutan

    funicular berasal dari bahasa Latin yang berarti “tali”). Hanya gaya tarik

    yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yangdiperoleh tadi, kita akan mendapat struktur baru yang benar-benar analog

    dengan struktur kabel, hanya sekarang gaya yang dialami adalah gaya

    tekan. Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan

    menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai

    tekan) dan struktur yang diperoleh akan stabil. Akan tetapi, sedikit variasi

     pada beban akan berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk

    funicular sehingga akan timbul momen lentur dan gaya geser akibat beban

    yang baru ini. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan pada

    struktur tersebut sebagai akibat dari hubungan antara elemen-elemen yang

    tidak kaku, tidak dapat memikul momen lentur. Karena bentuk struktur

    tarik dan tekan yang disebutkan di atas mempunyai hubungan dengan tali

    tergantung yang dibebani, maka kedua jenis struktur disebut sebagai

    struktur funicular.

    Banyak bangunan yang menggunakan struktur funicular. Sebagai

    contoh, jembatan gantung yang semula ada di Cina, India, dan Amerika

    Selatan adalah struktur funicular tarik. Ada struktur jembatan kuno yang

    menggunakan tali, ada juga yang menggunakan bambu. Di Cina ada

     jembatan yang menggunakan rantai, yang dibangun sekitar abad pertamaSM. Struktur kabel juga banyak digunakan pada gedung, misalnya struktur

    kabel yang menggunakan tali. Struktur ini dipakai dipakai sebagai atap

    amfiteater Romawi yang dibangun sekitar tahun 70 SM.

    Sekalipun kabel telah lama digunakan, pengertian teoretisnya masih

     belum lama dikembangkan. Di Eropa, jembatan gantung masih belum

    lama digunakan meskipun struktur rantai-tergantung telah pernah

    dibangun di Alpen Swiss pada tahun 1218. Teori mengenai struktur ini

     pertama kali dikembangkan pada tahun 1595, yaitu sejak Fausto Veranzio

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    6/18

    6

    menerbitkan gambar jembatan gantung. Selanjtnya pada tahun 1741

    dibangun jembatan rantai di Durham County, Inggris. Jembatan ini

    mungkin merupakan jembatan gantung pertama di Eropa.

    Titik balik penting dalam evolusi jembatan gantung terjadi pada awal

    abad ke-19 di Amerika, yaitu pada saat James Findley mengembangkan

     jembatan gantung yang dapat memikul beban lalu lintas. Findley

    membangun jembatannya untuk pertama kali pada tahun 1810 di Jacobs

    Creek, Uniontown, Pennsylvania dengan menggunakan rantai besi

    fleksibel. Inovasi Findley bukanlah kabelnya, melainkan penggunaan dek

     jembatan yang diperkaku yang pengakunya diperoleh dengan

    menggunakan rangka batang kayu. Penggunaan dek kaku ini dapatmencegah kabel penumpunya berubah bentuk sehingga bentuk permukaan

     jalan juga tidak berubah. Dengan inovasi ini dimulailah penggunaan

     jembatan gantung modern.

    Inovasi Findley dilanjutkan oleh Thomas Telford di Inggris dengan

    mendesain jembatan yang melintasi selat Menai di Wales (1818-1826).

    Louis Navier, ahli matematika Prancis yang amat terkenal, membahas

    karya Findley dengan menulis buku mengenai jembatan gantung, Rapport

    et Memoire sur les Ponts Suspends, yang diterbitkan pada tahun 1823.

     Navier dalam bukunya sangat menghargai karya Findley dalam hal

     pengenalan dek jembatan kaku.

    Segera setelah inovasi Findley, banyak jembatan gantung terkenal

    lainnya dibangun, misalnya jembatan Clifton di Inggris (oleh Isombard

    Brunel) dan jembatan Brooklyn (oleh John Roebling). Banyak pula

     jembatan modern yang dibangun setelah itu, misalnya yang membentangi

    Selat Messina dengan bentang tengah sekitar 5000 ft (1525 m) dan

     jembatan Verazano-Narrows yang bentang tengahnya 4260 ft (1300 m).

    Penggunaan kabel pada gedung tidak begitu cepat karena pada saat itu

     belum ada kebutuhan akan bentang yang sangat besar. Meskipun James

    Bogardus telah memasukkan proposal kepada Crystal Palace pada New

    York Exhibition pada tahun 1853, yang mengusulkan atap gedung

     berbentuk lingkaran dari besi tuang berdiameter 700 ft (213 m) digantung

    dari rantai yang memancar dan ditanam pada menara pusat, struktur

     pavilyun pada pameran Nijny-Novgorod yang didesain oleh V. Shookhov

     pada tahun 1896 dianggap sebagai awal mulanya aplikasi kabel pada

    gedung modern. Struktur-struktur yang dibangun berikutnya

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    7/18

    7

    adalahpavilyun lokomotif pada Chicago World’s Fair pada tahun 1933 dan

    Livestock Judging Pavillion yang dibangun di Raleigh, North Carolina

     pada sekitar tahun 1950. sejak itu sangat banyak dibangun gedung yang

    menggunakan struktur kabel. 

    Ukuran Elemen

    Gambar 6.8 mengilustrasikan batas-batas perbandingan tinggi bentang

    untuk beberapa sistem struktur baja yang umum digunakan. Kolom baja

    struktural umumnya mempunyai perbandingan tebal-tinggi bervariasi

    antara 1 : 24 dan 1 : 9, yang tergantung pada beban dan tinggi

    kolom.Keseluruhan kemungkinan bentang yang dapat dicapai dari

     beberapa sistem terangkum dalam gambar 6.9.

    Setiap struktur

    adalah gabungan dari

     bagian-bagian tersendiri

    atau batang-batang yang

    harus disambung bersama

    (biasanya di ujung batang)

    dengan beberapa cara.

    Sambungan terdiri darikomponen sambungan

    (pelat pengisi, pelat buhul,

     pelat pendukung, dan pelat

     penyambung) dan alat

     pengencang (baut dan las).

    4.  Tipe Kabel Konstruksi

    Kabel sesuai dengan keperluannya, terdiri dari berbagai macam tipe.

    Menurut standard DIN 18 800 semua kabel yang digunakan untuk struktur

     bangunan dikategorikan sebagai high tensile members.

    Secara umum kabel-kabel tersebut mempunyai kekuatan rencana yang

    lebih tinggi dari pada batang tarik baja, sehingga dengan luas penampang

    yang sama dapat memikul beban lebih besar. Tetapi modulus elastisitas

    kabel adalah antara E = 155.000 N/mm 2 sampai E = 165.000 N/mm 2 ,

    http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Tsb9.jpg

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    8/18

    8

     jelas lebih rendah dari pada modulus elastisitas yang dipakai untuk batang

    tarik baja (E = 210.000 N/mm 2 ).

    Ada pula kabel yang mempunyai lapisan krom dan nikel, agar bersifat

    tahan terhadap karat. Untuk keperluan konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe

     penampang kabel, yaitu  spiral strands, full locked coil   cables  dan

     structural wire ropes (Gambar 10).

    Spiral strands terutama digunakan untuk bangunan di mana bebannya

    relatif kecil seperti untuk pendukung antena telekomunikasi, cerobong

    asap, ikatan angin (bracing ) pada jaringan kabel, struktur kayu dan baja.

    Spriral strands diproduksi dengan diameter antara 5 mm sampai 40 mm.

    Spiral strands  hanya terdiri dari kawat-kawat yang berpenampang

    lingkaran, akibat adanya celah-celah  spiral strand   dikelompokkan pada

    material yang kurang tahan terhadap bahaya korosi.

     Full locked coil cables terutama digunakan sebagai kabel utama pada

     berbagai konstruksi, antara lain kabel utama pada  suspension bridge  dan

     stay cables bridge, kabel tepi pada jaringan kabel.

    Sifat-sifat khusus dari full locked coil cables, adalah:

      Mempunyai E –  modulus yang tinggi

      Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi

      Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap bahaya korosi

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    9/18

    9

    Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri dari kawat-

    kawat dengan penampang lingkaran, sedangkan bagian luar,

     penampangnya berbentuk Z.

    Structural wire ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada

    struktur membran (textile structure).Kabel ini terdiri dari beberapa strands,

    sehingga sifatnya fleksibel.

    5.  Keunggulan Dan Kelemahan Kabel Konstruksi

    a.  Keunggulan

    Keunggulan struktur kabel :

    1.  Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk

    menutup permukaan yang luas

    2.  Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi

    3.  Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan

    ratusan meter mengungguli semua sistem lain

    4.  Memberikan efisiensi ruang lebih besar. Struktur kabel mampu mewujudkan

    ruang dalam yang sangat luas, “tanpa kolom”, tapi tetap mempunyai kesan ringan,

    anggun, transparan dengan bentuknya yang unik. 

    5. 

    Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan

    struktur tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen

    tekan di bawah temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga

    konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih panjang,

    sehingga mengurangi resiko kehancuran

    6.  Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera

    menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa

    adanya perubahan yang berarti dari tegangan

    7.  Cocok untuk bangunan bersifat permanen

    8. 

    Memiliki fleksibilitas pemakaian dan pra-pabrikasi pembuatannya,sehingga siap untuk dipasang di tempat konstruksi dan dapat

    dikerjakan dalam waktu yang singkat.

    9.  Merupakan elemen struktur yang mampu memikul aksial tarik serta

    aksial tekan secara bersamaan dan mempunyai kekakuan lentur.

    10. Melalui teknik prategang, sangat efektif bila digunakan pada jaringan

    kabel untuk atap bangunan yang dirancang sebagai geometri ruang

    (3D) yang mempunyai bentuk lengkung ganda yang saling berlawanan

    (anti klastis) atau bentuk pelana , di mana kedua kabel yang saling

     bersilangan tersebut mempunyai pusat lengkung berlawanan dengan

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    10/18

    10

     posisi di atas dan di bawah . Dengan demikian gaya prategang pada

    kedua kabel tersebut, akan saling menstabilkan diri pada saat

    memikul beban luar.

    11. Elemen struktur yang dapat mengeksplorasi keindahan bangunan.

    12. Penggunaannya dapat diperhitungkan dari awal sehingga efesiensi

     penggunaan kabel konstruksi pada bangunan bisa diperoleh.

    13. Kabel merupakan material yang fleksibel, yang dapat digunakan

    sebagai elemen struktur yang dengan mudah dapat mengikuti bentuk

    optimal dari sebuah bangunan.

    b. Kelemahan 

    Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur

    ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak

    mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi

    struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya bangunan

    1.  Diperlukannya proses Form finding  untuk menghasilkan bentuk

    geometri struktur kabel material konstruksi hanya mengalami tarik

     pada bidangnya (membran), tanpa adanya tegangan akibat momen

    lentur. 

    2. 

    Memerlukan penghitungan yang cukup rumit terhadap sistem

     pemberian gaya prategang 

    3.  Diperlukannya analisa yang tepat untuk menentukan tipe dan jenis

     bahan kabel yang sesuai.

    4.  Rentan terhadap bahaya korosi sehingga diperlukan bahan pelindung

    yang tepat.

    5.  Harus benar dari proses pabrikasi dan pemasangan.

    B. 

    Penggunaan Serta Aplikasi Kabel Konstruksi Pada Bangunan1.  Aplikasi Struktur Kabel

    Bila pada awalnya struktur kabel banyak digunakan untuk berbagai

     jembatan, seperti  suspension bridge,  cable stayed bridge, dan lain-lain,

    tapi kini para arsitek pun dapat mewujudkan idenya melalui struktur kabel

    untuk mewujudkan ruang dalam yang sangat luas, “tanpa kolom”, tapi

    tetap mempunyai kesan ringan, anggun, transparan dengan bentuknya yang

    unik.

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    11/18

    11

    Struktur kabel yang paling banyak digunakan untuk atap stadion olah

    raga, karena stadion olah raga memang memerlukan ruang yang bebas

    kolom pada bagian dalamnya. Kombinasi struktur kabel dan tekstil

    merupakan solusi bagi keperluan untuk perancangan atap stadion olah raga

    yang dapat digerakkan tutup buka.

    Sedangkan rancangan gedung masa kini makin banyak pula

    menggunakan struktur kabel sebagai “ suspended cable” untuk dinding

    kaca dengan bidang yang luas, atau sebagai “ supported cable” untuk  

    rancangan atap kaca.

    Perkembangan dalam arsitektur struktur kabel ini menunjukkantantangan bagi para insinyur struktur, bahwa mereka seharusnya dapat

     berperan lebih dominan dalam membuat rancangan struktur kabel

    dibandingkan arsitek. Mereka tidak hanya “tukang  hitung” saja, tapi

    mereka pun bertanggung jawab untuk segi estetika karena keindahan

    struktur kabel justru tampil dari elemen strukturnya sendiri.

    Penerapan Struktur Kabel dalam Arsitektur

    Aplikasi Baja Kabel Pada Stadium

    Baja kabel sangat cocok digunakan pada atap stadion,karena struktur

    kabel tidak membutuhkan kolom  –   kolom yang besar untuk menyalurkan

     beban , sehingga pandangan penonton ke arena tidak terganggu. Selain itu

     penggunaan struktur kabel pada atap stadion dapat menambah nilai estetis

     bangunan. Gaya yang terjadi pada atap stadion rata –  rata merupakan gaya tarik

    menarik ,ini dikarenakan kabel yang menarik bertumpu pada sebuah tiang dan

    menarik rangka atap. Akibatnya kabel yang menarik atap terbebani oleh berat

    dari atap tersebut dan terjadilah gaya tekan, disisi lain atap tersebut ditarik oleh

    kabel yang ditahan oleh tiang dan disalurkan oleh kabel belakang ketanah.

    Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur

    yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini

     bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi

     perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel merupakan struktur funicular

    dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan

    material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    12/18

    12

    Pemasangan Struktur Kabel

    Sistem Stabilisasi

    Beberapa sistem stabilisasi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi

    deformasi pada struktur kabel antara lain :

    1.  Peningkatan beban mati Stabilisasi ini dilakukan dengan penerapan

    material dengan berat yang memadai dan merupakan material yang

    homogen sehingga diperoleh beban yang terdistribusi merata.

    2.  Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted arch). Stabilisasi dengan

     pengaku bususr atau kabel ini berusaha mencapai bentuk yang kaku

    dengan menambah jumlah kabel sehingga kemudian menghasilkan suatu

     jaring-jaring (cable net structure).3.  Penggunaan batang-batang pembentang (spreader). Stabilisasi ini

    menggunakan batang-batang tekan sebagai pemisah antara dua kabel

    sehingga menambah tarikan internal didalam kabel.

    4.  Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground anchorage). Sistem ini

    hanya berlaku bagi kabel karena adanya gaya-gaya taik yang dinetralisir

    oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi

    tumpuan tarik akibat perlawanan gaya tarik kabel.

    5.  Metoda prategang searah kabel (masted structure). Ciri utamanya adalah

    tiang-tiang dan kabel yang secara keseluruhan membentuk suatu struktur

    kaku. Kabel ditempatkan pada keadaan tertegang dengan jalan

    memberikan beban yang dialirkan searah kabel.

    Mengapa Struktur Kabel Prategang ?

    Teknik prategang, yang umumnya kita kenal pada struktur beton, tidak lain

    merupakan suatu rekayasa yang cerdik, di mana aplikasinya telah berdampak

    luar biasa pada perkembangan dunia teknik, termasuk juga pada penggunaan

    kabel sebagai bahan struktur.

    Melalui teknik prategang, kabel sebagai elemen struktur yang tadinya hanyamampu memikul aksial tarik menjadi elemen struktur yang mampu memikul

    aksial tekan dan mempunyai kekakuan lentur. Sedangkan gaya prategang yang

    diberikan pada struktur kabel ruang, harus mampu menstabilkan keseluruhan

    sistem struktur, sehingga untuk setiap kombinasi pembebanan kabel-kabel

    tetap dalam keadaan tarik. Perilaku struktur kabel yang diberi gaya prategang

    dapat kita pelajari dari percobaan seperti pada Gambar 1.

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    13/18

    13

    Kita rentangkan 2 tali karet

    (atau kabel yang cukup

    elastis), satu tali

    direntangkan tanpa

    dikencangkan, artinya tanpa

    gaya prategang (V = 0),

    sedangkan tali yang lain

    dikencangkan, artinya diberi

    gaya prategang (V ≠ 0). Bila

    di tengah ketinggian setiap

    tali digantungkan beban P,

     pada tali di mana V = 0 bagian atas meregang

    sebesar ∆l, dan bagian bawah

    tali akan terlipat. Sedangkan

    tali di mana V ≠ 0 bagian

    atas hanya akan meregang

    sebesar setengah ∆l. Hal ini 

    disebabkan sekarang beban P

    dipikul baik oleh bagian atas

    dan bagian bawah tali,

    masing-masing sebesar 50 %

     beban P.

    Dari grafik hubungan P dan ∆l untuk kedua tali memperlihatkan bahwa tali

    dengan gaya prategang akan mempunyai deformasi yang jauh lebih kecil. Bila

     beban P sudah mencapai kondisi detension  (tegangan tali pada bagian bawah

    menjadi nol), maka grafik hubungan P dan ∆l kembali menjadi paralel dengan

    grafik untuk tali tanpa tegangan.

    Bila kedua tali sekarang

    dibebani dengan beban

    terpusat P seperti pada

    Gambar 2, maka grafik P dan

    ∆  kedua tali tersebut

    memperlihatkan kabel dengan

     prategang (V ≠ ∆) mampu

    untuk memikul beban

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    14/18

    14

    melintang secara lebih efektif, yaitu deformasi lenturnya menjadi jauh lebih kecil

    dibandingkan dengan ∆ untuk tali tanpa prategang (V = ∆). Dari kedua contoh

    tersebut, terbukti bahwa gaya prategang pada kabel selain akan meningkatkan

    “kekakuan”  arah aksial juga akan

    meningkatkan lenturnya.

    Teknik prategang akan lebih

    efektif bila digunakan pada

     jaringan kabel untuk atap

     bangunan yang dirancang sebagai

    geometri ruang (3D) yang

    mempunyai bentuk lengkung

    ganda yang saling berlawanan (antiklastis) atau bentuk pelana , di

    mana kedua kabel yang saling

     bersilangan tersebut mempunyai

     pusat lengkung berlawanan dengan

     posisi di atas dan di bawah

    (Gambar 3). Dengan demikian gaya prategang pada kedua kabel tersebut, akan

    saling menstabilkan diri pada saat memikul beban luar.

    Bila seluruh sistem jaringan

    kabel tersebut diberi gaya prategang,

    maka jaringan kabel mampu

    memikul berbagai kombinasi

     pembebanan luar. Besarnya gaya

     prategang yang diberikan, harus

    diberikan sedemikian besarnya

    sehingga kita dapat menghindari

    adanya kabel dalam keadaan tanpategangan tarik (pasif). Hal ini untuk

    menghindari terjadinya penurunan

    kekakuan struktur, yang

    menyebabkan membesarnya

    deformasi. Transfer gaya prategang

     pada jaringan kabel, dilakukan

    dengan memasang kabel utama pada

    tepi jaringan, di mana kabel

    utamanya harus dipasang dengan

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    15/18

    15

     bentuk lengkung. Dengan cara menarik kabel utama ini,maka gaya prategang akan

    ditransfer pada seluruh jaringan kabel (Gambar 4).

    Form Finding

    Berbeda dengan perencanaan bangunan yang mempunyai bentuk standar

    seperti lingkaran, persegi, dan lain-lain, maka untuk struktur kabel yang

    digunakan untuk atap stadion ataupun lainnya dengan bentang sangat lebar,

    maka proses perencanaannya dimulai dengan pencarian bentuk geometrinya,

    dikenal sebagai metoda  form finding . Proses ini diperlukan agar diperoleh

     bentuk atap yang unik dan estetis, tapi bentuk ini justru merupakan bentuk

    yang optimal ditinjau dari segi struktur.Per definisi, form finding  adalah proses untuk menemukan bentuk struktur

    yang optimal, yaitu struktur yang bentuknya akan memberikan kondisi paling

    efisien dari segi penggunaan bahan konstruksinya. Kondisi ini dapat kita

     peroleh bila material konstruksi hanya mengalami tarik pada bidangnya

    (membran), tanpa adanya tegangantegangan akibat momen lentur.

    Dari proses  form finding   akan dihasilkan bentuk 3D yang unik, yaitu

     bentuk lengkung ganda antiklastis atau bentuk pelana (Gambar 5), yang juga

    terbukti sangat efektif bila digunakan teknik prategang padanya. Kabel sebagai

    material yang fleksibel, dapat kita pakai sebagai elemen struktur yang dengan

    mudah dapat mengikuti bentuk optimal ini. Proses  form finding dilakukan

     pada saat pradesain sampai ke tahap desain konsep bangunan, dan dikerjakan

    dengan melakukan berbagai eksperimen untuk mendapatkan variasi bentuk

     bangunan. Setelah ada kepastian bentuk geometrinya, maka secara tepat

    geometri bangunan akan dihitung dengan metoda matematik numerik.

    Adapun perhitungan matematik numerik diturunkan berdasarkan prinsip

     permukaan minimum, yaitu suatu gejala fisika yang kita temukan pada  form

     finding  dengan menggunakan gelembung sabun.

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    16/18

    16

    Kini sudah tersedia program komputer

    yang bisa men” generate” bentuk geometri

     berdasarkan kondisikondisi Batas yang telah

    Ditetapkan (Gambar 6).

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    17/18

    17

    Karena elemen-elemen struktur

    kabel ini umumnya tidak selalu

     bersilangan secara orthogonal,

    diperlukan desain bentuk dari titik

     pertemuan antara kabel. Setiap titik

     pertemuan dari kabel selain harus

    memenuhi syarat kekuatan dan

    kemudahan pemasangan, juga harus

    dipertimbangkan secara estetika.

    Sesuai fungsinya titik pertemuan

    dari kabel-kabel tersebut dapatdikategorikan dalam beberapa bentuk

    simpul untuk persilangan dari 2 atau 4

    kabel. Sifat dari pemegang persilangan

    ini dapat dibedakan dalam 2 sistem,

    yaitu: sistem di mana sifat persilangan

    tidak dapat berotasi ( fix) dan sistem

    dimana persilangan masih dapat

     bergeser dan berotasi (Gambar 7).

    Dudukan Untuk Pelengkung Kabel 

    Sesuai dengan fungsinya resultan

    gaya pada kabel utama harus pula

    dapat dibelokkan. Sebagai lintasan dari

     pembelokan kabel utama umumnya

    digunakan konstruksi dudukan

     berbentuk pelana dengan radius tertentu

    (Gambar 8).

    Sedangkan bila diperlukan perubahan arah gaya di mana sudut beloknya kecil

    dan panjang kabelnya terbatas, maka direncanakan dengan sistem di mana kabel-

    kabel tersebut diputus pada daerah tersebut, untuk kemudian kabel-kabel tersebut

    akan bertemu pada konstruksi pelat simpul 3D (Gambar 9).

  • 8/18/2019 TEKNOLOGI BAHAN KABEL

    18/18

    18

    Pengangkuran 

    Seperti sudah dijelaskan, pemberian gaya prategang pada jaringan kabel

    dilakukan dengan menarik kabel utama pada ujung-ujungnya. Untuk itudiperlukanpengangkuran dan penarikan pada kabel utama.

    Ketiga tipe detil dari bentuk pertemuan ini merupakan aspek teknis yang

    harus dirancang dan diuji terlebihdahulu. Saat ini, untuk beberapa detail standar

    sudahtercantum dalam standard DIN.