Syllabus Psikiatri Patof- Widy

download Syllabus Psikiatri Patof- Widy

of 19

Transcript of Syllabus Psikiatri Patof- Widy

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    1/19

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    2/19

    Teori Mengenai Tiga Struktur Dasar Psikologi Manusia

    Freud (1923) mengembangkan teori mengenai bagian psikis manusia secara konseptual.Menurut beliau, aspek psikis manusia terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu

    dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku

    manusia yang kompleks.

    1. Id

    d adala! satu"satunya komponen kepribadian yang !adir sejak la!ir. #spek kepribadian

    sepenu!nya sadar dan termasuk dari perilaku naluria! dan primiti$. Menurut Freud, id adala!

    sumber segala energi psikis, se!ingga komponen utama kepribadian. Freud berasumsi id

     berada di alam ba%a! sadar dan digerakkan ole! dua insting biologis& eros (kesenangan,

    untuk berta!an !idup e'. Makan, minum, seks) dan t!anatos (peng!ancuran, kekerasan,

    agresiitas).

    Kedua insting dasar tersebut akan meng!asilkan energi, yang disebut !asrart*libido. +ika

    kebutu!an ini tidak puas langsung, !asilnya adala! kecemasan atau ketegangan. ebagai

    conto!, peningkatan rasa lapar atau !aus !arus meng!asilkan upaya segera untuk makan atau

    minum. id ini sangat penting a%al dalam !idup, karena itu memastikan ba!%a kebutu!an

     bayi terpenu!i. +ika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id

    terpenu!i. -amun d !anya mampu membayangkan sesuatu, tanpa mampu membedakan

    k!ayalan itu dengan kenyataan yang benar"benar memuaskan kebutu!an. d tidak mampu

    menilai atau membedaka benar"sala!, tidak tabu moral. +adi !arus dikembangkan jalan

    memperole! k!ayalan itu secara nyata, yang memberi kepuasan tanpa menimbulkan

    ketegangan baru k!ususnya masala! moral. #lasan inila! yang kemudian membuat d

    memunculkan ego.

    2. Ego

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 2

    http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund-freud/http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund-freud/http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund-freud/

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    3/19

    go adala! komponen kepribadian yang bertanggung ja%ab untuk menangani dengan

    realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan ba!%a dorongan dari id

    dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran

    sadar, prasadar, dan tidak sadar.

    go bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusa!a untuk memuaskan keinginan id

    dengan cara"cara yang realistis dan sosial yang sesuai. /rinsip realitas beratnya biaya dan

    man$aat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan

    impuls. 0alam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenu!i melalui proses menunda kepuasan

      ego pada ak!irnya akan memungkinkan perilaku, tetapi !anya dalam %aktu yang tepat dan

    tempat.

    go juga pelepasan ketegangan yang diciptakan ole! impuls yang tidak terpenu!i melalui

     proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok 

    dengan gambaran mental yang diciptakan ole! proses primer ids.

    0engan kata lain, ego sebagai eksekuti$ kepribadian berusa!a memenu!i kebutu!an d

    sekaligus juga memenu!i kebutu!an moral dan kebutu!an berkembang"mencapai"

    kesempurnaan dan superego. go sesunggu!nya bekerja untuk memuaskan d, karena itu ego

    yang tidak memiliki enerji sendiri akan memperole! enegi dari d.

    3. Superego

    Komponen terak!ir untuk mengembangkan kepribadian adala! superego. superego

    adala! aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita"cita

    yang kita perole! dari kedua orang tua dan masyarakat kami rasa benar dan sala!. uperego

    memberikan pedoman untuk membuat penilaian. uperego adala! kekuatan moral dan etik 

    dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik (idealisticprinciple) sebagai

    la%an dari prinsip kepuasan d dan prinsip realistik dad go. uperego berkembang dari ego,

    dan seperti ego dia tidak mempunyai energi sendiri. ama dengan ego, superego beroperasi di

    tiga daera! kesadaran. -amun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan

    dunia luar (sama dengan d) se!ingga kebutu!an kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak 

    realistik (d tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 3

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    4/19

    ang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. /erilaku ini

    termasuk orang yang disetujui ole! $igur otoritas orang tua dan lainnya. Mematu!i aturan"

    aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.

    4ati nurani mencakup in$ormasi tentang !al"!al yang dianggap buruk ole! orang tua

    dan masyarakat. /erilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau

    !ukuman perasaan bersala! dan penyesalan. uperego bertindak untuk menyempurnakan dan

    membudayakan perilaku kita. a bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima

    mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebi!

    karena pada prinsip"prinsip realistis. uperego !adir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.

     Proses Perkembangan Id, Ego, Superego Berdasarkan Teori Psikoseksual 

    /roses perkembangan id, ego, dan superego tela! dimulai sejak bayi la!ir. Freud

     berpendapat ba!%a dalam perkembangan manusia terdapat dua !al pokok yaitu& (1) ba!%a

    ta!un"ta!un a%al ke!idupan memegang peranan penting bagi pembentukan kepribadian5 dan

    (2) ba!%a perkembangan manusia meliputi ta!ap"ta!ap psikoseksual&

    a) 6a!ap oral ( sejak la!ir !ingga 1ta!un )

    umber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adala! makan. 0ua macam

    aktiitas oral ini, yaitu menelan makanan dan mengigit, merupakan prototipe bagi banyak 

    ciri karakter yang berkembang di kemudian !ari. Karena ta!ap oral ini berlangsung pada saat

     bayi sama sekali tergantung pada ibunya untuk memdapatkan makanan, pada saat dibuai,

    dira%at dan dilindungi dari perasaan yang tidak menyenangkan, maka timbul perasaan"

     perasaan tergantung pada masa ini. Frued berpendapat ba!%a simtom ketergantungan yang

     paling ekstrem adala! keinginan kembali ke dalam ra!im.

    /ada bayi dengan $ase oral yang terpuaskan, biasanya anak tumbu! menjadi anak 

    yang muda! dibo!ongi, senang mengumpulkan !arta.ebaliknya, jika anak tidak terpuaskan

    di $ase ini, umumnya membentuk karakter senang membicarakan orang lain.

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 4

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    5/19

     b) 6a!ap anal ( usia 1"3 ta!un )

    etela! makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk di ujung ba%a! dari usus dan

    secara re$le' akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada otot lingkar dubur mencapai tara$ 

    tertentu. /ada umur dua ta!un anak mendapatkan pengalaman pertama yang menentukan

    tentang pengaturan atas suatu impuls instingtual ole! pi!ak luar. /embiasaan akan kebersi!an

    ini dapat mempunyai pengaru! yang sangat luas ter!adap pembentukan si$at"si$at dan nilai"

    nilai k!usus. i$at"si$at kepribadian lain yang tak terbilang jumla!nya konon sumber akarnya

    terbentuk dalam ta!ap anal.

    ecara dasar, anak pada usia ini menganggap $esesnya sebagai ma!akarya7. Karena itu, ego

    si anak akan memerinta!kan anak untuk mengeluarkan $eses kapanpun dan dimanapun ia

    suka.#kan tetapi, toilet training yang dilakukan orang tua akan membentuk superego si anak.

    /ada anak yang terlalu dibiarkan orangtua, ia akan memiliki superego yang dangkal, se!ingga

    anak menjadi semaunya sendiri. ebaliknya, jika orangtua terlalu mengekang, terdapat dua

    kemungkinan& (1.) anak akan sangat menuruti orang tuanya dan tumbu! menjadi anak yang

    teliti, per$eksionis, dan sangat taat aturan (2.) anak akan melakukan perla%anan se!ingga

    menjadi anak yang agresi$ dan tantrum 

    c) 6a!ap p!alik ( usia 3"8 ta!un)

    elama ta!ap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat dinamika adala! perasaan"

     perasaan seksual dan agresi$ berkaitan dengan mulai ber$ungsinya organ"organ genetikal.Kenikmatan masturbasi serta ke!idupan $antasi anak yang menyertai aktiitas auto"erotik 

    membuka jalan bagi timbulnya kompleks edipus. Freud memandang keber!asilan

    mengidenti$ikasikan kompleks edipus sebagai sala! satu temuan besarnya.

    Freud mengasumsikan ba!%a setiap orang secara in!eren adala! biseksual, setiap jenis

    tertarik pada anggota sejenis maupun pada anggota la%an jenis. #sumsi tentang biseksualitas

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 5

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    6/19

    ini disokong ole! penelitian ter!adap kelenjar"kelenjar endokrin yang secara agak konklusi$ 

    menunjukkan ba!%a baik !ormon seks perempuan terdapat pada masing"masing jenis.

    /ada $ase ini, anak laki"laki akan sangat mencintai ibunya dan bersaing dengan aya!nya.

    #kan tetapi, ia menyadari aya!nya lebi! besar dan kuat se!ingga ia k!a%atir kelaminnya

    akan dipotong ole! aya!nya jika ia mela%an dan merebut ibunya (castration an'iety).

    0engan demikian ia akan berdamai dan justru menjadikan aya!nya sebagai panutan.

    0isinila! superego anak laki"laki akan berkembang.

    /ada anak perempuan, ia juga mencintai ibunya !ingga ia menyadari dirinya dan ibunya tidak 

    memiliki penis. a semacam terobsesi pada penis (penis eny) se!ingga ia juga akan mencari

     per!atian aya!nya.

    d) 6a!ap laten ( usia 8 a%al pubertas)

    Masa ini adla! periode terta!annya dorongan"dorongan seks agresi$. elama masa ini anak 

    mengembangkan kemampuannya bersublimasi ( seperti mengerjakan tugas"tugas sekola!,

     bermain ola! raga, dan kegiatan lainya). 6a!apan latensi ini antara usia :"12 ta!un (masa

    sekola! dasar)

    e) 6a!ap genital*kelamin ( masa remaja)

    Kateksis"kateksis dari masa"masa pragenital bersi$at narsisistik. 4al ini berarti ba!%a

    indiidu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubu!nya sendiri sedangkan

    orang"orang lain dikateksis !anya karena membantu memberikan bentuk"bentuk tamba!an

    kenikmatan tubu! bagi anak. elama masa adolesen, sebagian dari cinta diri atau narsisisme

    ini disalurkan ke pili!an"pili!an objek yang sebenarnya.

    Kateksis"kateksis pada ta!ap"ta!ap oral, anal, dan p!alik lebur dan di sistensiskan dengan

    impuls"impuls genital. Fungsi biologis pokok dari ta!ap genital tujuan ini dengan

    memberikan stabilitas dan keamanan sampai batas tertentu.

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 6

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    7/19

     Interaksi Id, Ego, Superego Akan Membentuk Ego Defense Mecanism

    4al yang sering menimbulkan masala! iala!, tidak selamanya ketiga aspek psikis berjalan

     beriringan. ebagai conto!, id tela! menentukan keinginan dasarnya, namun untuk memenu!inya diperlukan tindakan yang melanggar norma yang berlaku. uperego otomatis

    akan mencoba membatasi id tersebut.disinila! peran ego, untuk memediasi id ataupun

    superego. 0alam !al ini, demi menjaga keseimbangan psikis (yang manapun pili!an ego,

    mengorbankn id atau superego), ego akan menjalankan ego defense mechanism.

    Ego Defense Mechanism:

    1. Represi

    ;epresi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya. uatu cara perta!anan untuk 

    menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam. ;epresi terjadi secara

    tidak disadarai.

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    8/19

    tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan.>/erlu dibedakan dengan represi, karena pada supresi

    seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan memikirkan yang lain.

    0engan demikian supresi tidak begitu berba!aya ter!adap kese!atan ji%a, karena terjadinya

    dengan sengaja, se!ingga ia mengeta!ui apa yang dibuatnya.

    3. Penyangkalan denial!

    Mekanisme perta!anan ini paling seder!ana dan primitie. /enyangkalan berusa!a untuk 

    melindungi diri sendiri ter!adap kenyataan yang tidak menyenangkan. 4al ini dilakukan

    dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau kesibukan dengan !al"!al lain. /eng!indaran

     penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan meng!ilangkan data sensoris.

    /enyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis.

    ebagai conto!, mereka tidak mau mengerti ba!%a dirinya berpenyakit yang berba!aya,

    menutup mata karena tidak mau meli!at sesuatu yang ngeri, tidak mau memikirkan tentang

    kematian, tidak mau menerima anaknya yang terbelakang dan sebagainya.

    ". Proyeksi

    mpuls internal yang tidak dapat diterima dan yang di!asilkannya adala! dirasakan dan

    ditanggapi seakan"akan berasal dari luar diri. /ada tingkat psikotik, !al ini mengambil bentuk 

    %a!am yang jelas tentang kenyataan eksternal, biasanya %a!am kejar, dan termasuk persepsi

     persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan selanjutnya ter!adap persepsi (%a!am

     paranoid psikotok). mpuls mungkin berasal dari id atau superego (tudu!an !alusinasi) tetapi

    dapat mengalami tran$ormasi dalam proses. +adi menurut analisis Freud tentang proyeksi

     paranoid, impuls libido, !omoseksual diruba! menjadi rasa benci dan selanjutnya

    diproyeksikan kepada sasaran impuls !omoseksual yang tidak dapat diterima.  /royeksi

    merupakan usa!a untuk menyala!kan orang lain mengenai kegagalannya, kesulitannya atau

    keinginan yang tidak baik. Misalnya presentasi ola! raga yang kurang baik dengan alasan

    sedang sakit $lu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment. Mekanisme proyeksi ini

    digunakan ole! pasien yang menyebabkan gejala %a!am atau pasien paranoid.

    #. Su$limasi

    ublimasi merupakan dorongan ke!endak atau cita"cita yang yang tak dapat diterima ole!

    norma"norma di masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebi! dapat diterima

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 8

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    9/19

     ba!kan ada yang mengagumi. rang yang mempunyai dorongan kuat untuk berkela!i

    disalurkan dalam ola! raga keras misalnya bertinju. 0okter yang agresi$ disalurkan menjadi

    dokter a!li beda!, mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan meng!isap ibu jari.

    %. Reaksi &ormasi

    ;eaksi $ormasi atau penyusunan reaksi mencega! keinginan yang berba!aya baik yang

    diekspresikan dengan cara melebi!"lebi!kan sikap dan prilaku yang berla%anan dan

    menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya. Misalnya seorang anak yang iri !ati

    ter!adap adiknya, ia memperli!atkan sikap yang sebaliknya, yaitu sangat menyayangi secara

     berlebi!an. ?onto! lain seorang yang secara $anatik melarang perjudian dan keja!atan lain

    dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke ara! itu.

    '. In(royeksi

    ntroyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya

     berbagai aspek keadaan yang akan mengancamnya. 4al ini dimulai sejak kecil, pada %aktu

    seseorang anak belajar mematu!i dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai

    serta peraturan masyarakat. @alu ia dapat mengendalikan prilakunya dan dapat mencega!

     pelanggaran serta !ukuman sebagai akibatnya. 0alam pemerinta!an dan kekuasaan yang

    otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai"nilai kepercayaan baru sebagai

     perlindungan ter!adap perilaku yang dapat menyusa!kan mereka.

    ). Pengelakan a(au salah pindah Displacemen(!

    6erjadi apabila kebencian ter!adap seseorang dicura!kan atau dielakkan7 kepada orang atau

    obyek lain yang kurang memba!ayakan. eseorang yang dimara!i ole! atasannya dielakkan

    atau dicura!kan kepada istri, anaknya atau pembantunya. Kritik yang distrukti$ dan desus"

    desus (gossip) sebagai pembalas dendam merupakan cara yang terselubung dalam

    menyatakan perasaan permusu!an.

    *. Rasionalisasi

    ;asionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan ba!%a prilakunya itu masuk akal

    (rasional) dan dapat disetujui ole! dirinya sendiri dan masyarakat. ?onto!nya membatalkan

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 9

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    10/19

     pertandingan ola! raga dengan alasan sakit dan akan ada ujian, pada!al iya takut kala!.

    Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup.

    1+. Sim$olisasi

    imbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk 

    me%akili ide atau obyek lain, se!ingga sering dinyatakan ba!%a simbolisme merupakan

     ba!asa dari alam tak sadar. Menulis dengan tinta mera! merupakan symbol dari kemara!an.

    0emikian pula %arna pakaian, cara bicara, cara berjalan, tulisan dan sebagainya merupakan

    simbol"simbol yang tak disadarai ole! orang yang bersangkutan.

    11. ,on-ersi

    Konersi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi, identi$ikasi,

     penyangkalan, pengelakan dan simbolis. uatu kon$lik yang berakibat penderitaan a$ek akan

    dikonersikan menjadi ter!ambatannya $ungsi motorik atau sensorik dalam upayanya

    menetralisasikan pelepasan a$ek. 0engan paralisis atau dengan gangguan sensorik, maka

    kon$lik dielakkan dan a$ek ditekan. 4ambatan $ungsi merupakan symbol dari keinginan yang

    ditekan. eringkali konersi memiliki gejala atas dasar identi$ikasi.

    12. Iden(ifikasi

    denti$ikasi merupakan upaya untuk menamba! rasa percaya diri dengan menyamakan diri

    dengan orang lain atau institusi yang mempunyai nama. Misalnya seseorang yang meniru

    gaya orang yang terkenal atau mengidenti$ikasikan dirinya dengan ja%atannya atau

    daera!nya yang maju.

    13. Regresi

    ;egresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebi! renda! dengan

    respons yang kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang. ?onto!nya 5 anak 

    yang suda! besar mengompol atau mengisap jarinya atau mara!"mara! seperti anak kecil

    agar keinginannya dipenu!i.

    1". ,ompensasi

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 10

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    11/19

    Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelema!an dengan menonjolkan si$at yang

    diinginkan atau pemuasan secara $rustasi dalam bidang lain. Kompensasi ini dirangsang ole!

    suatu masyarakat yang bersaing. Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan

    dirinya dengan orang lain. Misalnya karena kurang mampu dalam pelajaran di sekola!

    dikompensasiakan dalam juara ola! raga atau sering berkela!i agar ditakuti.

    1#. Pelepasan ndoing!

    /elepasan merupakan upaya untuk menembus se!ingga dengan demikian meniadakan

    keinginan atau tindakan yang tidak bermoral. ?onto!nya, misalnya seorang pedagang yang

    kurang sesuai dengan etika dalam berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar 

    untuk usa!a social.

    1%. Penyeka(an Emosional Emo(ional Insula(ion!

    /enyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan

    emosionalnya dalam keadaan yang dapat menimbulkan kekece%aan atau yang menyakitkan.

    ebagai conto!, melindungi diri ter!adap kekece%aan dan penderitaan dengan cara menyera!

    dan menjadi orang yang menerima secara pasi$ apa saja yang terjadi dalam ke!idupan.

    1'. Isolasi In(elek(ualisasi dan disosiasi!

    solisasi merupakan bentuk penyekatan emosional. Misalnya bila orang yang kematian

    keluarganya maka kesedi!an akan dikurangi dengan mengatakan suda! nasibnya7 atau

    sekarang suda! tidak menderita lagi7 dan sambil tersenyum.

    1). Pemeranan /c(ing ou(!

    /emeran mempunyai si$at yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan ole!

     berbagai keinginan yang terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya.

    0alam keadaan biasa, !al ini tidak dilakukan. Kecuali bila orang tersebut lema! dalam

     pengendalian kesusilaannya. 0engan melakukan perbuatan tersebut, maka akan dirasakan

    sebagai meringankan agar !al tersebut cepat selesai.

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 11

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    12/19

     Peranan !eurotransmitter Pada "angguan #e$i%aan

     

    =erta!un"ta!un setela! teori Freud, penelitian mutak!ir ak!irnya mampu meli!at aspek psikis

    sebagai bagian organik. 6ela! ditemukan area otak tertentu yang mengatur mood, alam perasaan, $unsi lu!ur, memori, dan sebagainya. elain itu ditemukan pula Aat"Aat yang

    dilepaskan ole! otak disebut sebagai neurotransmitter yang diyakini keterkaitannya ter!adap

     proses proses gangguan kese!atan psikis seseorang. Meskipun !ingga kini,keseluru!an

    konsep neurotransmitter tersebut masi! belum dapat benar"benar terungkap.

    =erikut adala! beberapa neurotransmitter dan !ubungannya dengan gangguan keji%aan

    Monoamin dan Depresi

    • /enelitian menunjukkan ba!%a Aat"Aat yang menyebabkan berkurangnya monoamin,

    seperti reserpin, dapat menyebabkan depresi.#kibatnya timbul teori yang menyatakan

     ba!%a berkurangnya ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama - dan

    serotonin, dapat menyebabkan depresi. 6eori ini diperkuat dengan ditemukannya obat

    antidepresan trisiklik (6?#) dan monoamin oksidase in!ibitor (M#") yang bekerja

    meningkatkan monoamin di sinap. /eningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi.

    Sero(onin

    •  -euron serotonergik berproyeksi dari nukleus ra$e dorsalis batang otak ke korteks

    serebri, !ipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan !ipokampus. /royeksi ke

    tempat"tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan"gangguan psikiatrik. #da

    sekitar 1> reseptor serotonin, 8"461# dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan

    syara$ pusat.

    • erotonin ber$ungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. istem serotonin

    yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma !ipotalamus ber$ungsi mengatur ritmik 

    sirkadian (siklus tidur"bangun, temperatur tubu!, dan $ungsi a'is 4/#). erotonin

     bersama"sama dengan norepine$rin dan dopamin mem$asilitasi gerak motorik yang

    terara! dan bertujuan. erotonin meng!ambat perilaku agresi$ pada mamalia dan reptilia.

    • Kelainan erotonin (846) berimplikasi ter!adap beberapa jenis gangguan ji%a yang

    mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan $ungsi seksual, tidur, kogniti$,

    dan gangguan makan.

    • =anyak tindakan dalam pera%atan gangguan ji%a adala! dengan jalan mempengaru!i

    sistem serotonin tersebut.

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 12

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    13/19

    • Fungsi Btama dari erotonin (846) adala! dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri,

    mengatur status mood dan temperatur tubu! serta berperan dalam perilaku aggresi atau

    mara! dan libido.

    Cejala 0e$isit & rritabilitas D #gresi$, 0epresi D #nsietas, /sikosis, Migren,Cangguan $ungsi seksual, Cangguan tidur D Cangguan kogniti$, Cangguan makan.

    bsessie compulsie disorder (?0)

    • Cejala =erlebi!an & edasi, /enurunan si$at dan $ungsi aggresi /ada kasus yang

     jarang& !alusinasi

    •  -eurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. 0ari penelitian dengan alat

     pencitraan otak terdapat penurunan jumla! reseptor pos"sinap 8"461# dan 8"462# pada

     pasien dengan depresi berat. #danya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentananter!adap kekambu!an depresi.

    • 0ari penelitian lain dilaporkan ba!%a respon serotonin menurun di daera! pre$rontal

    dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar 

    serotonin renda! pada penderita depresi yang agresi$ dan bunu! diri.

    • 6ripto$an merupakan prekursor serotonin. 6ripto$an juga menurun pada pasien

    depresi. /enurunan kadar tripto$an juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi

    yang remisi dan indiidu yang mempunyai ri%ayat keluarga menderita depresi. Memori,atensi, dan $ungsi eksekuti$ juga dipengaru!i ole! kekurangan tripto$an. -eurotisisme

    dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. a dikaitkan dengan $ungsi

    kogniti$ yang terjadi sekunder akibat berkurangnya tripto$an.

    • 4asil metabolisme serotonin adala! 8"4## (hidroxyindolaceticacid ). 6erdapat

     penurunan 8"4## di cairan serebrospinal pada penderita depresi. /enurunan ini sering

    terjadi pada penderita depresi dengan usa!a"usa!a bunu! diri.

    /enurunan serotonin pada depresi juga dili!at dari penelitian C tidur dan 4/#aksis. 4ipo$ontalitas aliran dara! otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai

    dengan penurunan serotonin. /ada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan

    respon serotonin pre$rontal dan temporoparietal. ni menunjukkan ba!% adanya gangguan

    serotonin pada depresi.

    • /ada penderita bulimia nerosa (=-), dan terkait pesta"purge sindrom, $aktor 

    serotonin pusat (8"!ydro'ytryptamine, 8"46) berkontribusi tidak !anya untuk disregulasi

    appetitie tetapi juga untuk mani$estasi temperamental dan kepribadian. /ada temuan dari

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 13

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    14/19

    studi neurobiologis, molekul"genetik, dan otak"pencitraan, tela! diungkapkan model

    integrati$ peran 8"46 $ungsi dalam sindrom bulimia.

    /se(ilkolin

     -euron kolinergik mengandung setilkolin yang terdistribusi di$us di korteks serebridan mempunyai !ubungan timbal balik dengan sistem monoamin. #bnormal kadar kolin

    (prekursor asetilkolin) terdapat di otak pasien depresi. bat yang bersi$at agonis

    kolinergik dapat menyebabkan letargi, anergi, dan retardasi psikomotor pada orang

    normal. elain itu, ia juga dapat mengeksaserbasi simptom"simptom depresi dan

    mengurangi simptom mania.

    • 4ipotesis kolinergik mengklaim ba!%a penurunan $ungsi kogniti$ pada demensia

    terutama terkait dengan penurunan neurotransmisi kolinergik. 4ipotesis ini tela!

    menyebabkan minat yang besar dalam keterlibatan putati$ dari neurotransmisi kolinergik 

    dalam proses pembelajaran dan memori.

    • Fungsi asetilkolin antara lain mempengaru!i kesiagaan, ke%aspadaan, dan

     pemusatan per!atian. =erperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan

    kembali ingatan, atensi dan respon indiidu. 0i otak, asetilkolin ditemukan pada

    cerebral corte', !ippocampus (terlibat dalam $ungEs ingatan), bangsal ganglia

    (terlbat dalam $ungEs motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris).

    #c! merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. a

    ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluru! bagaian otak. #c4 memiliki

    konsentrasi tinggi di basal ganglia dan corte' motorik.

    • Fungsi Btama #cetylc!oline (#?!) adala! mengatur atensi, memori, rasa !aus,

     pengaturan mood, tidur ;M, mem$asilitasi perilaku se'ual dan tonus otot.

    • Cejala 0e$isit& Kurangnya in!ibisi, =erkurangnya $ungsi memori, up!oria,

    #ntisosial, /enurunan $ungsi bicara

    • Cejala =erlebi!an& er"in!ibisi, #n'ietas D 0epresi dan Kelu!an omatic

    • #setilkolin merupakan neurotransmiter !asil sintesa dari ba!an utama berupa kolin.

    aat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji peranan kolin dalam

     pembelajaran.

    • /eran asetilkolin (#c!) dalam $ungsi kogniti$ diselidiki. Keterlibatan #c4 dalam

     proses pembelajaran dan memori. 6erutama, penggunaan skopolamin sebagai alat

    $armakologis dikritik. 0alam bidang perilaku neuroscience racun kolinergik yang sangatspesi$ik tela! dikembangkan. 6ampaknya ba!%a kerusakan yang lebi! besar dan lebi!

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 14

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    15/19

    spesi$ik kolinergik, e$ek sedikit dapat diamati pada tingkat perilaku. Korelasi antara

     penurunan penanda kolinergik dan penurunan kogniti$ pada demensia mungkin tidak 

    tebang !abis seperti yang tela! diasumsikan. Keterlibatan sistem neurotransmitter lain

    dalam $ungsi kogniti$ secara singkat diba!as. 0engan mempertimbangkan !asil dari

     berbagai bidang penelitian, gagasan ba!%a #c4 memainkan peran penting dalam belajar 

    dan proses memori tampaknya dilebi!"lebi!kan. =a!kan ketika peran sistem

    neurotransmitter lainnya dalam belajar dan memori dipertimbangkan, tidak mungkin

     ba!%a #c4 memiliki peran tertentu dalam proses ini. #tas dasar data yang tersedia, #c4

    tampaknya lebi! k!usus terlibat dalam proses attentional dibandingkan dalam proses

     pembelajaran dan memori

    0oradrenergik a(au 0orepinefrin

    •  -orepinep!rine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam

    konsentrasi sekunder dalam !ippocampus, amygdala, dan korte' cerebral. elain itu

    ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di sara$ simpatis.

    •  -orepinep!rine dipinda!kan dari cela! synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui

     proses reuptake akti$.

    • Fungsi Btama adala! mengatur $ungsi kesiagaan, pusat per!atian dan orientasi5

    mengatur $ig!t"$lig!t7dan proses pembelajaran dan memory.

    • Cejala 0e$isit & Ketumpulan. Kurang energi (Fatiue), 0epresi

    • Cejala =erlebi!an & #n'ietas. kesiagaan berlebi!. /enurunan rasa a%as, /aranoia,

    Kurang napsu makan. dan /aranoid

    • =adan sel neuron adrenergik yang meng!asilkan norepine$rin terletak di locus

    ceruleus(@?) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem limbik, basal

    ganglia, !ipotalamus dan talamus. a berperan dalam mulai dan memperta!ankan

    keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks). /royeksi noradrenergik ke !ipokampusterlibat dalam sensitisasi perilaku ter!adap stressor dan pemanjangan aktiasi locus

    ceruleus dan juga berkontribusi ter!adap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari . Locus

    ceruleus  juga tempat neuron"neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber 

    utama sekresi norepine$rin ke dalam sirkulasi dara! peri$er.

    • tresor akut dapat meningkatkan aktiitas @?. elama terjadi aktiasi $ungsi @?,

    $ungsi egetati$ seperti makan dan tidur menurun. /ersepsi ter!adap stressor ditangkap

    ole! korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke @?, selanjutnya ke komponen

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 15

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    16/19

    simpatoadrenalsebagai respon ter!adap stressor akut tsb. /orses kogniti$ dapat

    memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal ter!adap stressor akut tersebut.

    • ;angsangan ter!adap bundel forebrain (jaras norepine$rin penting di otak) meningkat

     pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. tressor yangmenetap dapat menurunkan kadar norepine$rin di $orbrain medial. /enurunan ini dapat

    menyebabkan anergia, an!edonia, dan penurunan libido pada depresi.

    • 4asil metabolisme norepine$rin adala! 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (M4/C).

    /enurunan aktiitas norepine$rin sentral dapat dili!at berdasarkan penurunan ekskresi

    M4/C. =eberapa penelitian menunjukkan ba!%a M4/C mengalami de$isiensi pada

     penderita depresi. Kadar M4/C yang keluar di urin meningkat kadarnya pada penderita

    depresi yang di ?6 (terapi kejang listrik).

    Dopamin

    • =erbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada kesimpulan

     ba!%a neurotransmiter jenis ini mempengaru!i proses pengingatan. Melalui mekanisme

    kompensasi yang di munculkan ole! dopamin, maka !ubungan Aat kimia ini dalam proses

     belajar dan ingatan dapat terli!at jelas.

    • 0opamin di produksi pada inti"inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktiasi

    retikuler. 0opamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang ber$ungsi membantu otak 

    mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan ke%aspadaan mental.

    • Galaupun dopamin di produksi ole! otak, indiidu tetap membutu!kan asupan tirosin

    yang cukup guna memproduksi dopamin. 6irosin di temukan pada makanan berprotein

    seperti & daging, produk"produk susu (sperti keju), ikan , kacang panjang, kacang"

    kacangan dan produk kedelai. 0engan 3"> ons protein se!ari, energi kita akan lebi!

    terjaga.

    • Fungsi 0opamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan ole! neuron"

    neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron"neuron ini terutama berak!ir pada regio

    striata ganglia basalis. /engaru! dopamin biasanya sebagai in!ibisi

    • 0opamin bersi$at in!ibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area.

    istem norepine$rin yang bersi$at eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara

    serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur 

    garis tenga! (midline)

    • #da empat jaras dopamin di otak, yaitu tuberoin$undobulair, nigrostriatal,

    mesolimbik, mesokorteks"mesolimbik . istem ini ber$ungsi untuk mengatur motiasi,

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 16

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    17/19

    konsentrasi, memulai aktiitas yang bertujuan, terara! dan kompleks, serta tugas"tugas

    $ungsi eksekuti$. /enurunan aktiitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan

    kogniti$, motorik, dan an!edonia yang merupakan mani$estasi simptom depresi.

    lu(ama(e

    • #sam amino glutamat dan glisisn merupakan neurotransmiter utama di /, yang

    terdistribusi !ampir di seluru! otak. #da 8 reseptor glutamat, yaitu -M0#, kainat, @"

    #/>, dan #?/0. =ila berlebi!an, glutamat bisa menyebabkan neurotoksik. bat"obat

    yang antagonis ter!adap -M0# mempunyai e$ek antidepresan.

    • Clutamat merupakan neurotransmitter e'citatory utama pada otak dimana !ampir tiap

    area otak berisi glutamate. Clutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan di

    dalam sel cerebellar. Cangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan atau

     penyakit bipolar a$ekti$ dan epilepsi.

    • Fungsi Btama Clutamat adala! pengaturan kemampuan memori dan memeli!ara

    u$ngsi automatic.

    • Cejala 0e$isit & Cangguan memori, @o% energy, 0istractibilitas. c!iAop!renia

    • Cejala =erlebi!an & Kindling, eiAures dan =ipolar a$$ectie disorder.

    //

    •C#=# merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam gejala"

    gejala pada gangguan ji%a. 4ampir tiap"tiap area otak berisi neuron"neuron C#=#.

    • C#=# ( gamma-aminobutyric acid) memiliki e$ek in!ibisi ter!adap monoamin,

    terutama pada sistem mesokorteks dan mesolimbik.

    • /ada penderita depresi terdapat penurunan C#=#. tressor k!ronik dapat mengurangi

    kadar C#=# dan antidepresor dapat meningkatkan regulasi reseptor C#=#.=anyak 

     pat!%ay di otak menggunakan C#=# dan merupakan -eurotransmitter utama untuk sel

    /urkinje. C#=# dipinda!kan dari synaps melalui katabolism ole! C#=# transaminase

    • Fungsi Btama adala! menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan

    akti$ dalam $ungsi eksitasi.

    • Cejala 0e$isit & rritabilitas, 4ostilitas, 6ension and %orry, #n'ietas, eiAure.

    • Cejala =erlebi!an & Mengurangi rangsang selular, edasi dan Cangguan memori

    P/ aksis ( &'potalamic(Pituitar'(Adrenal )

    • =ila pengalaman yang berbentuk stressor dalam ke!idupan se!ari"!ari kita tercatat

    dalam korteks serebri dan sistem limbik sebagai stresor atau emosi yang mengganggu,

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 17

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    18/19

     bagian dari otak ini akan mengirim pesan ke tubu!. 6ubu! meningkatkan ke%aspadaan

    untuk mengatasi stressor tersebut. 6arget adala! kelenjar adrenal. #drenal akan

    mengeluarkan !ormon kortisol untuk memperta!ankan ke!idupan. Kortisol memegang

     peranan penting dalam mengatur tidur, na$su makan, $ungsi ginjal, sistem imun, dan

    semua $aktor penting ke!idupan. /eningkatan aktiitas glukokortikoid (kortiAol)

    merupakan respon utama ter!adap stressor. Kadar kortisol yang meningkat menyebabkan

    umpan balik7, yaitu !ipotalamus menekan sekresi cortikotropik-releasing 

    hormone (?;4), kemudian mengirimkan pesan ini ke !ipo$isis se!ingga !ipo$isi juga

    menurunkan produksi adrenocortictropin hormon (#?64). #k!irnya pesan ini juga

    diteruskan kembali ke adrenal untuk mengurangi produksi kortisol.

    • /engalaman buruk seperti penganiayaan pada masa anak atau penelantaran pada a%al

     perkembangan merupakan $aktor yang bermakna untuk terjadinya gangguan mood pada

    masa de%asa.

    • istem ?;4 merupakan sistem yang paling terpengaru! ole! stressor yang dialami

    seseorang pada a%al ke!idupannya. tressor yang berulang menyebabkan peningkatan

    sekresi ?;4, dan penurunan sensitiitas reseptor ?;4 adeno!ipo$isis. tressor pada a%al

    masa perkembangan ini dapat menyebabkan peruba!an yang menetap pada sistem

    neurobiologik atau dapat membuat jejak pada sistem syara$ yang ber$ungsi merespon

    respon tersebut. #kibatnya, seseorang menjadi rentan ter!adap stressor dan resiko

    ter!adap penyakit"penyakit yang berkaitan dengan stressor meningkat, seperti terjadinya

    depresi setela! de%asa.

    • tressor pada a%al ke!idupan seperti perpisa!an dengan ibu, pola pengasu!an buruk,

    menyebabkan !iperaktiitas sistem neuron ?;4 sepanjang ke!idupannya. elain itu ,

    setela! de%asa, reaktiitas aksis 4/# sangat berlebi!an ter!adap stressor.

    • #danya $aktor genetik yang disertai dengan stressor di a%al ke!idupan,

    mengakibatkan !iperaktiitas dan sensitiitas yang menetap pada sistem syara$. Keadaan

    ini menjadi dasar kerentanan seseorang ter!adap depresi setela! de%asa. 0epresi dapat

    dicetuskan !anya ole! stressor yang derajatnya sangat ringan.

    • /eneliti lain melaporkan ba!%a respons sistem otonom dan !ipo$isis"adrenal ter!adap

    stressor psikososial pada %anita dengan depresi yang mempunyai ri%ayat penyiksaan

    $isik dan seksual ketika masa anak lebi! tinggi dibanding kontrol.

    • tressor berat di a%al ke!idupan menyebabkan kerentanan biologik seseorang

    ter!adap stressor. Kerentanan ini menyebabkan sekresi ?;4 sangat tinngi bila orang

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 18

  • 8/18/2019 Syllabus Psikiatri Patof- Widy

    19/19

    tersebut meng!adapi stressor. ekresi tinggi ?;4 ini akan berpengaru! pula pada tempat

    di luar !ipotalamus, misalnya di !ipokampus. #kibatnya, mekanisme umpan balik7

    semakin terganggu. ni menyebabkan ketidakmampuan kortisol menekan sekresi ?;4

    se!ingga pelepasan ?;4 semakin tinggi. 4al ini mempermuda! seseorang mengalami

    depresi mayor, bila ber!adapan dengan stressor.

    • /eningkatan aktiitas aksis 4/# meningkatkan kadar kortisol. =ila peningkatan kadar 

    kortisol berlangsung lama, kerusakan !ipokampus dapat terjadi. Kerusakan ini menjadi

     prediposisi depresi. imptom gangguan kogniti$ pada depresi dikaitkan dengan gangguan

    !ipokampus

    • 4iperaktiitas aksis 4/# merupakan penemuan yang !ampir selalu konsisten pada

    gangguan depresi mayor. Cangguan aksis 4/# pada depresi dapat ditunjukkan dengan

    adanya !iperkolesterolemia, resistennya sekresi kortisol ter!adap supresi deksametason,

    tidak adanya respon #?64 ter!adap pemberian ?;4, dan peningkatan konsentrasi ?;4

    di cairan serebrospinal. Cangguan aksis 4/#, pada keadaan depresi, terjadi akibat tidak 

     ber$ungsinya sistem otoregulasi atau $ungsi in!ibisi umpan balik. 4al ini dapat diketa!ui

    dengan test 06 (dexamethasone supression test ).

    Endorphin

    • ndorp!in adala! suatu ba!an"kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord yang

    mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. 0alam keadaan de$isit adala!

    Kelu!an omatic.

    Syllabus Psikiatri Modul Patofsiologi

    Oleh: Tim UKMPPD Universitas Malahayati Page 19