Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pencernaan Pada ...
Transcript of Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pencernaan Pada ...
JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No 1, April 2020, pp. 47-58 47
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pencernaan
Pada Anak Menggunakan Metode Forward Chaining Fransiskus Panca Juniawan1*, Margret Ade Cipta Rahmani2, Dwi Yuny Sylfania3, Hengki4
1,3Program Studi Teknik Informatika, ISB Atma Luhur, Pangkalpinang 4Program Studi Bisnis Digital, ISB Atma Luhur, Pangkalpinang
2Politeknik Bisnis KALTARA, Tarakan [email protected], [email protected], [email protected],
I. Pendahuluan
Perkembangan teknologi semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masing-masing individu di berbagai bidang seperti di bidang pendidikan, bisnis, perbankan,
ARTICLE INFO ABST RACT
Article history:
Received : February 25, 2020
Revised : March 24, 2020
Accepted : April 9, 2020
The expert system is a branch of artificial intelligence that learns how to adopt a way of thinking and reason expert in solving problems, and then make decisions and conclusions from a number of facts. In this study an expert system application will be designed to diagnose digestive disorders of children. Where many parents consider it natural because sometimes it looks as light as there are no distractions. In addition to economic factors, the long distance from the hospital to the hospital, and the hectic routine schedule prevented consultations early. The reason for this expert system application is using forward chaining method. Where in this method begins with the initial information (initial symptoms) and moves forward to the next match information to find information in accordance with the rules, it will conclude a description of the type of disease and its solution. The development of this expert system application uses the waterfall methodology, which is done step by step in sequence. The results of this study are the application of an expert system to diagnose digestive disorders in children who have facilities that can help parents deal with early digestive disorders suffered by children.
Keywords:
Expert System
Forward Chaining
Diagnosis
Digestive Disorders in Children.
INFO ARTIKEL ABST RAK
Proses Artikel:
Artikel Diterima : 25 Februari 2020
Artikel Direvisi : 24 Maret 2020
Dinyatakan Diterima : 9 April 2020
Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang mempelajari cara mengadopsi cara berpikir dan bernalar ahli dalam memecahkan masalah, dan kemudian membuat keputusan serta kesimpulan dari sejumlah fakta. Dalam penelitian ini akan dirancang suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit gangguan pencernaan anak-anak. Di mana banyak orang tua menganggapnya wajar karena terkadang tampak seringan tidak ada gangguan. Selain faktor ekonomi, jarak tempat tinggal yang jauh dengan rumah sakit, dan jadwal rutin yang padat menjadi penghalang untuk berkonsultasi sejak dini. Alasan aplikasi sistem pakar ini menggunakan metode inferensi jejak lanjutan (forward chaining). Dimana dalam metode ini dimulai dengan informasi awal (gejala awal) dan bergerak maju ke informasi pertandingan berikutnya untuk menemukan informasi sesuai dengan aturan, maka akan disimpulkan deskripsi jenis penyakit dan solusinya. Pengembangan aplikasi sistem pakar ini menggunakan metodologi waterfall, yang selangkah demi selangkah dilakukan secara berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit gangguan pencernaan pada anak yang memiliki fasilitas yang dapat membantu orang tua menangani penyakit gangguan pencernaan dini yang diderita anak-anak.
Kata Kunci:
Sistem Pakar
Forward Chaining
Diagnosis
Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
48 JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, Dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
komunikasi, dan tentu saja di bidang kedokteran. Dengan perkembangan teknologi saat ini, semua orang dapat
berkomunikasi serta memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan kapan pun dan di mana pun mereka berada secara cepat, akurat, dan ekonomis. Fenomena tersebut kemudian mendorong para ahli untuk mengembangkan kegunaan komputer agar dapat membantu dan meringankan pekerjaan manusia.
Kini, teknologi mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia (pakar) yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Sistem Pakar merupakan salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang diambil dari satu atau lebih manusia yang pakar dalam bidangnya sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan penyakit gangguan pencernaan pada anak.
Gangguan pencernaan pada anak kadang tampak ringan seperti tidak ada gangguan bahkan orang tua atau dokter seringkali menganggapnya sebagai sesuatu yang normal. Terlebih lagi malah orang tua yang mempunyai peran utama dalam memperhatikan kesehatan anak tidak mengetahui jenis gejala maupun penyakit yang diderita oleh anaknya karena kurangnya informasi yang mereka ketahui. Jika mereka ingin mengetahui tentang penyakit, gejala-gejala, penyebab, serta cara penanganan yang baik maka mereka akan mendatangi dokter untuk berkonsultasi. Namun, hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh semua orang dikarenakan beberapa kemungkinan seperti faktor perekonomian yang kurang atau bahkan tidak mencukupi sama sekali, jarak tempat tinggal yang jauh dari rumah sakit, atau jadwal rutinitas yang terlalu padat sehingga tidak dapat berkonsultasi dini dengan dokter. Terkadang ketika berkonsultasi pun informasi hasil diagnosa yang disampaikan oleh dokter tidak sepenuhnya dipaparkan secara mendetail.
Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988). Sistem Pakar dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk di bidang kedokteran, dengan mendiagnosis suatu penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi system pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan pada anak dengan menggunakan metode forward chaining. Dengan adanya aplikasi ini, para orang tua dapat melakukan diagnosis mandiri dan mengetahui gejala dan solusi dari penyakit gangguan pencernaan anak.
II. Landasan Teori
A. Sistem Pakar
Contoh pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubstitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak [1]-[5].
Sistem pakar memiliki ciri-ciri sebagai berikut [2]:
1. Memiliki informasi yang handal
2. Mudah dimodifikasi
3. Heuristic dalam menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan penyelesaian.
4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer.
5. Memiliki kemampuan adaptasi
ISSN: 2722-4805 JASIKA 49 Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
B. PHP
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat server side (bekerja di sisi server). PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).
PHP paling banyak dipakai saat ini untuk memprogram situs web dinamis, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk membuat aplikasi-aplikasi lain yang berbasis web. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan [3].
C. Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Infeksi sistem pencernaan yang mengakibatkan diare atau muntah sangat sering terjadi pada anak-anak. Pada usia dini, mereka memasukkan segala macam benda ke dalam mulut sehingga mudah kemasukan kuman akibat kebiasaan makan yang tidak higienis. Meskipun diare dan muntah-muntah menyusahkan bagi orang tua dan anak, gangguan ini jarang bertahan lama dan bukan ancaman serius bagi kesehatan. Kini semakin banyak anak yang alergi makanan seperti protein susu sapi atau ikan, kacang-kacangan, dan telur. Namun, kebanyakan anak akan sembuh pada waktunya. Beberapa gangguan pencernaan dapat menyebabkan penyakit kronis yang bisa mempengaruhi pertumbuhan jika tidak ditangani [4].
III. Metode Penelitian
Dalam proses analisis dan perancangan pada penelitian ini, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
A. Tahap Pengumpulan Data
1) Studi Literatur
Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data yang sifatnya teoritis dengan membaca buku-buku atau literatur, jurnal, paper, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan laporan tugas akhir dan skripsi.
2) Referensi Penelitian Terdahulu
Mencari informasi atau menjelajah lewat internet mengenai artikel-artikel atau data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dapat membantu hasil dari penelitian.
B. Tahapan Analisis dan Rancangan Sistem Pakar
1) Analisis Masalah
Merupakan tahapan penelaahan dan penjabaran masalah yang ada untuk mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti keseluruhan dari masalah tersebut.
Analisa masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Informasi mengenai penyakit gangguan pencernaan anak masih kurang sehingga para orang tua banyak yang tidak tahu.
b) Biaya konsultasi ke dokter relatif mahal.
c) Jarak tempat tinggal ke rumah sakit jauh.
d) Jadwal rutinitas terlalu padat sehingga tidak sempat berkonsultasi secara dini ke dokter.
Adapun identifikasi kebutuhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Sistem dapat menekan biaya konsultasi ke dokter dan biaya transportasi bagi yang tempat tinggalnya jauh dari rumah sakit.
50 JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, Dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
b) Sistem dapat diakses kapan pun dan dimana pun melalui komputer yang terhubung ke jaringan.
c) Informasi yang ditampilkan akurat dan sesuai kebutuhan.
d) Informasi dapat di-update sesuai kebutuhan.
e) Penggunaan sistem dapat mendorong efisiensi waktu dan biaya konsultasi.
f) Sistem harus mudah digunakan (user friendly).
g) Sistem harus dapat meminimalisir human error.
2) Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah adalah solusi dari permasalahan yang dihadapi yaitu dengan membangun aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak berbasis web.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dibangun suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gangguan pencernaan anak yang mampu merepresentasikan keahlian seorang pakar (dokter spesialis) dan dapat diakses di mana pun dan kapan pun.
Aplikasi sistem pakar ini akan memberikan informasi mengenai jenis penyakit beserta solusinya berdasarkan hasil konsultasi yang dilakukan oleh pengguna dengan cara menjawab pertanyaan yang terdapat pada menu konsultasi.
Dengan dibangunnya aplikasi ini, diharapkan para orang tua dan masyarakat umum dapat mengetahui informasi tentang penyakit gangguan pencernaan anak dan menanganinya secara dini dengan pengobatan yang tepat.
3) Rancangan Sistem Pakar
Pada bagian rancangan sistem pakar ini terdiri dari:
a) Metode Inferensi
b) Pohon Keputusan
Untuk menghasilkan sistem pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak yang baik diperlukan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar proses inferensi juga berjalan dengan baik. Mekanisme inferensi pada sistem pakar ini adalah melakukan penalaran maju dengan menggunakan aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji gejala sesuai dengan aturan satu demi satu untuk memperoleh nilai kepercayaan.
C. Rekayasa Sistem
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma
perangkat lunak secara waterfall. Waterfall adalah sebuah pengembangan model
perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial. Adapun tahapan-
tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut
1) Membuat Struktur Basis Data
Tahapan pada bagian ini terdiri dari:
a) ERD (Entity Relationship Diagram)
b) Struktur Tabel
ISSN: 2722-4805 JASIKA 51 Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
Struktur basis data pada Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pencernaan
Anak ini terdiri dari pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD), skema relasi, dan
struktur tabel.
2) Merancang Layar Program
Rancangan layar program merupakan rancangan yang dibuat sebelum program
aplikasi dibuat. Dengan adanya rancangan layar, maka akan mempermudah proses
pembangunan aplikasi sistem pakar.
Rancangan layar dari aplikasi ini berupa interface atau antarmuka yang merupakan
tampilan dari suatu program aplikasi yang berperan sebagai media komunikasi yang
digunakan sebagai sarana untuk berdialog antara program dengan user. Sistem yang
akan dibangun diharapkan menyediakan interface yang mudah dipahami dan digunakan
oleh user.
3) Membuat Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah yang
disusun secara sistematis dan logis. Tool yang digunakan pada tahap ini adalah diagram
alir (flowchart) untuk menggambarkan beberapa prosedur dalam sistem.
4) Implementasi dan Pengujian
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Tabel Dasar Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Jenis penyakit gangguan pencernaan anak beserta kodenya masing-masing dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Tabel Dasar Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Kode Penyakit Nama Penyakit
P1 Alergi Protein Susu Sapi
P2 Intoleransi Laktosa dan Sukrosa
P3 Alergi Makanan Tertentu
P4 Radang Usus Buntu
P5 Gastroenteritis
P6 Diare Balita
P7 Sembelit
P8 Seliak
P9 Obstruksi Usus
P10 Sindrom Iritasi Usus
P11 Malabsorbsi
P12 Radang Usus Crohn
P13 Radang Usus Kolitis Ulseratif
P14 Stenosis Pilorus
P15 Hernia Umbilikalis
P16 Hernia Inguinalis
P17 Hepatitis
P18 Giardiasis
P19 Cacingan
52 JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, Dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
B. Tabel Dasar Gejala Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Jenis penyakit gejala gangguan pencernaan anak beserta kodenya masing-masing dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Tabel Dasar Gejala Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Kode Penyakit Nama Penyakit
G1 Diare
G2 Muntah
G3 Sakit Perut
G4 Syok Anafilaktik
G5 Ruam
G6 Urtikaria
G7 Bengkak pada bibir dan mulut
G8 Mual
G9 Demam
G10 Nyeri pada perut bagian bawah
G11 Kehilangan nafsu makan
G12 Kurang berenergi
G13 Feses cair dan berisi potongan-potongan makanan
G14 Ruam popok yang konstan
G15 Feses kering dan keras
G16 Buang air besar jarang
G17 Sakit saat buang air besar
G18 Feses sangat pucat, mengambang, dan berbau tidak enak
G19 Berat badan turun
G20 Kulit pucat
G21 Sesak napas
G22 Kekurangan energi akibat anemia
G23 Feses berlumuran darah dan lendir seperti jeli
G24 Nyeri parah berselang-seling di perut
G25 Kembung
G26 Gagal buang air besar
G27 Sensasi kenyang yang menetap dan distensi usus besar
G28 Nyeri perut yang reda bila buang air besar atau buang angin
G29 Sakit Kepala
G30 Sesekali feses mengandung darah, nanah, atau lendir jika usus
besar terkena
G31 Kejang nyeri perut
G32 Pertumbuhan lambat
G33 Nafsu makan berkurang
G34 Kadang-kadang ulserasi pada anus
G35 Diare berdarah
G36 Perut nyeri dan perih
G37 Perasaan penuh dalam usus
G38 Muntah proyektil menetap berisi dadih susu
G39 Dehidrasi disebabkan oleh muntah yang berkelanjutan
G40 Lapar konstan
ISSN: 2722-4805 JASIKA 53 Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
Kode Penyakit Nama Penyakit
G41 Jarang buang air
G42 Lesu dan tampak mengkhawatirkan
G43 Pembengkakan lunak di pusar pada siang hari
G44 Pembengkakan lunak di pusar saat menangis atau menegangkan
otot-otot perut
G45 Pembengkakan lunak di pusar tetapi tidak merasa kesakitan
G46 Pembengkakan lunak tepat di atas lipatan paha atau di skrotum
pada siang hari
G47 Pembengkakan lunak tepat di atas lipatan paha atau di skrotum
dan ukurannya membesar jika menangis
G48 Lemas
G49 Perut di kanan atas lunak (tempat hati berada)
G50 Ketidaknyamanan dan kram di daerah perut
G51 Perut bengkak
G52 Gatal di area anus
G53 Vulva gatal pada anak perempuan
G54 Peradangan anus akibat terus-menerus menggaruk
G55 Kadang-kadang cacing putih kecil menggeliat di dalam kotoran
C. Tabel Dasar Solusi Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Jenis penyakit solusi gangguan pencernaan anak beserta kodenya masing-masing dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Tabel Dasar Solusi Penyakit Gangguan Pencernaan Anak
Kode Penyakit
Solusi
P1
Jika Anda menduga anak alergi terhadap protein susu sapi, bawalah ke dokter. Jika reaksi awal ringan, dokter akan menganjurkan Anda untuk menyingkirkan semua produk yang mengandung susu sapi dari pola makan anak selama 2 minggu. Jika gejala menghilang, anak akan diberi susu sapi dalam jumlah kecil untuk percobaan. Jika gejala kembali, diagnosis pun dikonfirmasi. Jika gejala awal lebih parah, pengenalan kembali susu sapi harus dilakukan dengan pengawasan dokter anak.
P2
Dokter akan memastikan diagnosis dengan memberi anak dosis uji laktosa atau sukrosa dalam air dan kemudian memeriksa feses untuk melihat apakah jumlah gula yang berlebihan belum diserap. Jika seorang anak intoleran terhadap laktosa, ahli pola makan dapat merancang pola makan bebas laktosa. Susu seharusnya tidak dimasukkan, tetapi anak mungkin dapat mentolerir produk fermentasi susu seperti yoghurt. Intoleransi sukrosa perlu ditangani dengan pola makan bebas sukrosa.
P3
Jika Anda menduga anak alergi terhadap makanan, konsultasikan pada dokter. Dokter akan memeriksa dan melakukan tes untuk menyingkirkan penyebab lainnya. Anak Anda mungkin akan menjalani pola makan bebas susu untuk menyingkirkan kemungkinan alergi terhadap protein susu sapi atau intoleransi terhadap laktosa. Jika anak terus memiliki gejala, salah satu dari dua metode mungkin dicoba untuk mencari tahu apakah ia memiliki reaksi negatif terhadap makanan tertentu. Salah satu caranya adalah membandingkan gejala saat makanan yang dicurigai disertakan atau disingkirkan dari pola makannya. Dalam metode lain, anak Anda diberi pola makan "beberapa makanan", terdiri dari makanan tertentu yang diketahui tidak mungkin menginduksi gejala. Dalam beberapa minggu menjalani pola makan ini, gejala biasanya berhenti. Kemudian, satu makanan baru diberikan setiap 3 hari sampai gejala-gejala muncul atau pola makan telah kembali normal.
P4
Jika anak mengeluh sakit perut, awalnya sulit untuk mengetahui betapa seriusnya hal ini dan bagaimana membantunya. Botol air panas yang dibungkus handuk dan ditempelkan pada lokasi sakit bisa menenangkan. Janganlah memberi parasetamol atau analgesik lain karena obat tersebut mungkin akan mempersulit diagnosis dokter. Anak tidak boleh makan atau minum apapun apabila perlu dilakukan operasi.
P5 Berikan anak banyak air untuk mencegah dehidrasi. Beli larutan rehidrasi yang dijual bebas di apotek. Berikan anak makanan lunak, seperti pisang dan nasi putih. Hindari buah jeruk, susu,
54 JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, Dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
Kode Penyakit
Solusi
dan makanan tinggi serat selama beberapa hari. Cermatlah terhadap kebersihan setelah anak ke toilet atau bila popok diganti. Pastikan ia mencuci tangan dengan air hangat dan sabun. Jika bayi Anda yang masih menyusu menderita gastroenteritis (yang sangat tidak biasa karena umumnya ASI melindunginya dari gastroenteritis), berikan larutan rehidrasi dan kemudian susui. Jika gejala mereda, Anda secara bertahap dapat mengurangi jumlah larutan selama sekitar 5 hari.
P6 Lembutkan makanan yang sulit untuk dikunyah atau dicerna anak. Ia akan melewati masalah ini setelah usia 3 tahun dan tanpa efek yang tertinggal.
P7
Beri anak banyak cairan untuk mengurangi dan mencegah sembelit. Jika usia anak di atas 6 bulan, beri lebih banyak serat dalam sayuran, buah, dan sereal gandum. Jika sembelit adalah masalahnya, jangan memberi lebih dari 500 ml susu sehari. Anak usia sekolah bisa minum susu skim atau semiskim.
P8
Anak dengan penyakit seliak harus menjalani pola makan bebas gluten. Banyak makanan pengganti khusus yang tersedia, misalnya roti, biskuit, tepung, dan pasta bebas gluten. Makanan lain seperti produk susu, telur, daging, ikan, sayur, buah, beras, dan jagung dapat dimakan seperti biasa.
P9
Panggil ambulans atau bawa anak ke UGD terdekat jika Anda menduga ia memiliki gangguan usus. Anak akan diperika dan cairan dapat diberikan melalui infus untuk mencegah dehidrasi berkembang. Untuk memastikan diagnosis dan mengetahui penyebab penyumbatan, akan dilakukan sinar X.
P10
Makanan tertentu dapat membuat gejala anak memburuk, maka buatlah buku harian pola makan agar Anda bisa cepat mengidentifikasi dan menghindari masalah makanan. Stres dan gangguan emosional kadang-kadang bisa memperparah gejala. Cobalah mengidentifikasi situasi yang membuat anak cemas. Jika situasi tersebut tidak bisa dihindari, berikan perawatan dan dukungan ekstra. Pastikan anak makan banyak buah segar dan kering, sayuran berdaun hijau dan roti atau sereal gandum. Dorong anak untuk banyak minum dan berolahraga teratur untuk membantu pencernaan dan proses makanan di usus besar.
P11
Bawa anak ke dokter jika ia menunjukkan salah satu gejala kesulitan pencernaan. Beratnya akan diperiksa dan dibandingkan dengan berat normal seusianya. Ia mungkin akan dirujuk ke spesialis yang akan melakukan tes untuk menemukan penyebab masalah. Dokter juga mungkin akan mengarahkan Anda ke ahli diet untuk menilai apakah pola makan anak cukup untuk kebutuhannya. Penyebabnya akan ditangani dan pola makan anak akan diubah atau ditambah untuk memastikan ia tumbuh dan beratnya bertambah secara normal. Anak Anda mungkin perlu menjalani pola makan khusus untuk seumur hidup.
P12
Bawa anak ke dokter jika gejala bertahan lebih dari beberapa hari. Jika dokter menduga penyakit Crohn, anak Anda mungkin perlu menjalani tes di rumah sakit, seperti sinar X barium dan endoskopi usus untuk mencari buktinya. Jika penyakit Crohn terdiagnosis, anak Anda dapat diberi obat antiradang. Ia mungkin juga diberi makanan cair yang mengandung protein yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil untuk memudahkan penyerapan. Pada kasus yang parah dan jika anak sangat kekurangan gizi, ia dapat diberikan obat-obatan dan nutrisi melalui infus. Transfusi darah mungkin juga diperlukan. Jika kondisi tidak membaik atau terjadi komplikasi, bagian usus yang rusak mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.
P13
Jika anak mederita diare berdarah dan sakit perut, bawa ke dokter dalam waktu 24 jam. Infeksi bakteri adalah penyebab umum gejala ini. Jika dokter menduga kolitis ulseratif, anak mungkin perlu tes yang serupa dengan tes penyakit Crohn. Jika kolitis ulseratif dikonfirmasi, anak mungkin harus minum obat antiradang. Jika obat tidak berhasil mengendalikan gejala atau usus besar rusak parah, bagian yang terkena mungkin perlu diangkat melalui pembedahan. Jika sebagian besar dibuang, ia bisa jadi dibuatkan ileostomi (buang air melalui perut untuk jalan feses).
P14 Segera hubungi dokter jika bayi menunjukkan gejala stenosis pilorus atau ada tanda-tanda dehidrasi. Sebelum bertemu dokter, beri makan anak dengan sering dalam jumlah kecil sehingga tidak terlalu banyak makanan yang belum dicerna di perutnya.
P15
Periksalah ke dokter jika hernia berukuran besar atau tidak hilang saat anak mencapai usia 5 tahun. Anak Anda mungkin memerlukan operasi kecil untuk menggantikan usus di rongga perut dan menjahit celah di dalam otot-otot dinding perut. Hernia tidak mungkin terjadi lagi setelah diobati.
P16 Jika Anda mendeteksi pembengkakan di pangkal paha atau skrotum anak yang menurut Anda mungkin adalah hernia inguinalis, hubungi dokter. Jika diagnosis dikonfirmasi, anak perlu dioperasi karena hernia ini tidak akan menghilang tanpa pengobatan.
P17
Biarkan anak berada di tempat tidur jika ia ingin. Jika ia muntah atau selera makannya buruk, berikan sedikit cairan rehidrasi yang dicampur dengan jus buah per jam pada siang hari. Jika sakit kuning mereda, nafsu makan anak biasanya meningkat dan ia dapat mulai makan normal. Cegah penyebaran virus hepatitis A di antara anggota keluarga Anda dengan mencuci tangan ekstra hati-hati dan merebus peralatan makanan. Anak Anda seharusnya akan merasa cukup sehat untuk kembali ke sekolah 2-6 minggu setelah timbulnya gejala.
ISSN: 2722-4805 JASIKA 55 Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
Kode Penyakit
Solusi
P18
Pastikan anak Anda minum cukup cairan untuk menggantikan cairan yang hilang melalui diare dan mencegah dehidrasi. Cermatlah mencuci tangan sesudah ke toilet dan sebelum menyiapkan makanan. Tindakan pencegahan ini akan membantu mencegah penyakit menyebar kepada anggota keluarga lainnya.
P19
Jika Anda menduga anak tertular cacing keremi, bawa ke dokter yang mungkin akan meminta Anda untuk mengumpulkan telur untuk pemeriksaan mikroskopis. Seluruh keluarga perlu diobati dengan salah satu dari tiga obat antiparasit. Dua diminum dalam dosis tunggal, satu diminum setiap hari selama seminggu. Satu rangkaian obat harusnya bisa menyembuhkan, tetapi untuk mencegah infeksi ulang, keluarga bisa diobati lagi dalam 2 minggu.
D. ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. ERD
E. Implementasi
1) Halaman Menu Utama Halaman ini merupakan halaman awal saat program dijalankan yang berfungsi
menampilkan menu utama yang terdiri dari home, daftar penyakit, konsultasi, bantuan, dan admin.
56 JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, Dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
Gambar 2. Halaman Home
2) Halaman Daftar Penyakit Halaman ini berfungsi menampilkan daftar jenis-jenis penyakit gangguan pencernaan
anak.
Gambar 3. Halaman Daftar Penyakit
3) Halaman Detail Gejala Penyakit Halaman ini berfungsi menampilkan detail gejala penyakit beserta solusinya.
ISSN: 2722-4805 JASIKA 57 Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
Gambar 4. Halaman Detail Daftar Penyakit dan Solusi
4) Halaman Hasil Analisa
Halaman ini berfungsi menampilkan hasil analisa penyakit gangguan pencernaan anak.
Gambar 5. Halaman Hasil Analisa
V. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit gangguan pencernaan anak memiliki fasilitas yang dapat membantu masyarakat (para orang tua) untuk mendapatkan informasi tentang penyakit gangguan pencernaan anak dan menangani penyakit tersebut secara dini. Aplikasi sistem pakar ini juga dapat menjadi alternatif lain yang biayanya relatif lebih murah untuk berkonsultasi selain berkonsultasi ke dokter yang biayanya relatif lebih mahal. Dengan adanya aplikasi ini masyarakat (para orang tua) dapat dengan segera melakukan konsultasi secara dini tanpa
58 JASIKA ISSN: 2722-4805
Vol. 1, No. 1, April 2020, pp. 47-58
Fransiskus Panca Juniawan, Dkk (Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gangguan ..)
harus berkunjung ke rumah sakit atau berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu, terlebih bagi yang tempat tinggalnya jauh ataupun memiliki jadwal rutinitas yang padat.
Sistem pakar ini dirancang beserta keluarannya berupa penjelasan dan solusi tentang penyakit gangguan pencernaan yang dialami anak. Dengan adanya pembatasan hak akses yang diterapkan pada sistem, proses untuk pengolahan basis pengetahuan dan basis aturan hanya dapat dilakukan oleh administrator (pakar). Aplikasi sistem pakar dapat dijadikan sebagai media penerapan inteligensia seorang ahli atau pakar dalam menganalisis dan mendeteksi suatu penyakit.
Daftar Pustaka
[1] HM., Jogiyanto, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi, 2003.
[2] Arhami, Muhammad, Konsep Dasar Sistem Pakar. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi, 2005.
[3] Nugroho, Bunafit, Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Edisi Pertama. Yogyakarta: Gava Media, 2004.
[4] Collins, Jane, Ensiklopedia Kesehatan Anak (Children’s Medical Guide). Edisi Pertama. Jakarta: Esensi, 2009.
[5] Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi, 2006.