Sistem Hepatobilier

30
SISTEM HEPATOBILIER

description

bedah

Transcript of Sistem Hepatobilier

Page 1: Sistem Hepatobilier

SISTEM HEPATOBILIER

Page 2: Sistem Hepatobilier

Anatomi dan Fisiologi Sistem HepatoBillier

Empedu disekresikan oleh sel-sel hepar, disimpan dan dipekatkan di dalam vesika biliaris,kemudian dikeluarkan ke dalam duodenum.

Ductus biliaris hepatis terdiri atas ductus hepatis destra dan sinistra, ductus hepatis comunis, ductus choledochus, vesica biliaris dan ductus cysticus.

Page 3: Sistem Hepatobilier

Ductus hepaticus

Ductus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dan sinistra pada port hepatis. Keduanya bersatu membentuk ductus hepatis comunis. Panjang ductus hepatis comunis sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan berjalan turun di pinggir bebas omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus cysticus dari vesica billiaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochus.

Page 4: Sistem Hepatobilier

Ductus Choledochus

Panjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagian perjalanannya, ductus ini terletak pada pinggir bebas kanan omentum minus, di depan foramen epiploicum. Di sini ductus choledochus terletak di depan pinggir kanan vena porta bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica.

Pada bagian kedua perjalanannya, ductus terletak di belakang pars duodenum di sebelah kanan arteri gastroduodenalis.

Pada bagian ketiga perjalanannya, ductus terletak di dalam sulcus yang terdapat pada facies posterior caput pancreatis. Di sini ductus choledochus bersatu dengan ductus pankreaticus.

Page 5: Sistem Hepatobilier

Ductus chodedochus berakhir di bawah dengan menembus dinding medial pars descendens duodenum kira-kira di pertengahan panjangnya.

Biasanya ductus choledochus bergabung dengan ductus pankreatikus, dan bersama-sama bermuara ke dalam ampula kecil di dinding duodenum, yang disebut ampula hepatopankreatica (ampula vater).

Ampula ini bermuara pada lumen duodenum melalui sebuah papila kecil, yaitu papila duodeni major. Bagian terminal kedua ductus beserta ampula dikelilingi oleh serabut otot sirkular yang disebut musculus sphinter ampullae (sphincter oddi).

Page 6: Sistem Hepatobilier
Page 7: Sistem Hepatobilier

Vesica Biliaris (Kandung Empedu)

Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah hepar.

Vesica biliaris mempunyai kemampuan menyimpan empedu sebanyak 30-50 ml, serta memekatkan empedu dengan cara mengabsorpsi air.

Vesica biliaris terdiri atas fundus, corpus, dan collum. Fundus vesica biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior hepar

Page 8: Sistem Hepatobilier
Page 9: Sistem Hepatobilier

Empedu dialirkan ke duodenum sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial vesica biliaris. Mekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak ke dalam duodenum.

Lemak menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari tunica mucosa duodenum. Lalu hormon masuk ke dalam darah dan menimbulkan kontraksi vesica biliaris.

Pada saat yang bersamaan otot polos yang terletak pada ujung distal ductus choledochus dan ampula relaksasi, sehingga memungkinkan masuknya empedu yang pekat ke dalam duodenum. Garam-garam empedu di dalam cairan empedu penting untuk mengemulsikan lemak di dalam usus serta membantu pencernaan dan absorbsi lemak.

Page 10: Sistem Hepatobilier

Vesica biliaris mendapat perdarahan dari arteri cystica, cabang arteri hepatica dextra dan vena cystica yang mengalirkan darah langsung ke vena porta.

Cairan limfa mengalir ke nodus cysticus yang terletak dekat colum vesicae biliaris.

Persarafan di vesica biliaris terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis yang membentuk pleksus coeliacus

Page 11: Sistem Hepatobilier

Secara fisiologi, empedu dihasilkan oleh hepatosit dan sel-sel duktus sebanyak 500-1500 mL/ hari.

Ada tiga faktor yang meregulasi aliran empedu yaitu : sekresi hepatik, kontraksi vesica biliaris, dan tahanan spincter choledochal.

Page 12: Sistem Hepatobilier

Ductus Cysticus

Panjang ductus cysticus sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan menghubungkan colum vesica biliaris dengan ductus hepatis comunis untuk membentuk ductus choledochus.

Biasanya ductus cysticus berbentuk huruf S dan berjalan turun dengan jarak yang bervariasi pada pinggir bebas kanan omentum minus.

Page 13: Sistem Hepatobilier

Komposisi Empedu

Komponen Dari Hati Dari Kandung Empedu

Air 97,5 gm % 95 gm %

Garam Empedu 1,1 gm % 6 gm %

Bilirubin 0,04 gm % 0,3 gm %

Kolesterol 0,1 gm % 0,3 – 0,9 gm %

Asam Lemak 0,12 gm % 0,3 – 1,2 gm %

Lecithin 0,04 gm % 0,3 gm %

Page 14: Sistem Hepatobilier

Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar retroperitoneal dengan panjang sekitar 12-15 cm dan tebal 2,5 cm dan berada pada posterior dari omentum majus .

Pankreas terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor yang biasanya langsung berhubungan dengan duodenum melalui dua duktus.

Pancreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin.

Page 15: Sistem Hepatobilier

Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan secret yang mengandung enzim-enzim yang dapat menghidrolisis protein lemak, dan karbohidrat.

Bagian endokrin kelenjar yaitu pulau-pulau langerhans yang menghasilkan hormone insulin dan glucagon yang mempunyai peranan penting pada metabolisme karbohidrat.

Page 16: Sistem Hepatobilier
Page 17: Sistem Hepatobilier

Kelenjar ini merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas.

Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas menyilang planum transpyloricum.

Pankreas dapat dibagi menjadi caput, collum, corpus, dan cauda.

Page 18: Sistem Hepatobilier

Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica superior serta dinamakan Processus Uncinatus.

Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.

Page 19: Sistem Hepatobilier

Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.

Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.

Page 20: Sistem Hepatobilier

Ductus Pancreaticus

Ductus Pancreaticus Mayor ( W I R S U N G I ) Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar

menuju ke caput, menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.

 Ductus Pancreaticus Minor ( S AN T O R I N I ) Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput

pancreas dan kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.

Page 21: Sistem Hepatobilier

Vaskularisasi Pankreas

Arteriae a.pancreaticoduodenalis superior

(cabang a.gastroduodenalis ) pancreaticoduodenalis inferior (cabang

a.mesenterica cranialis) pancreatica magna dan a.pancretica

caudalis dan inferior cabang a.lienalis

Venae Venae yang sesuai dengan arteriaenya

mengalirkan darah ke sistem porta.

Page 22: Sistem Hepatobilier

Hepar

Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Fungsinya antara lain:

pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah penyerapan mereka dari saluran pencernaan

detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya

sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein yang penting untuk pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol dalam darah

Page 23: Sistem Hepatobilier

penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin

pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal

pengeluaran dan bakteri sel darah merah yang usang, berkat adanya makrofag residen

ekskresi kolesterol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang berasal dari destruksi sel darah merah yang sudah usang

membantu penyekresian garam empedu

Page 24: Sistem Hepatobilier

METABOLISME BILIRUBIN

Page 25: Sistem Hepatobilier

Keterangan 80-85% terbentuk dari pemecahan eritrosit tua dalam

sistem monosit-makrofag (rata-rata masa hidup eritrosit adalah 120 hari). 15-20% terbentuk dari pemecahan eritrosit immatur dalam sumsum tulang.

Hemoglobin dipecah menjadi globin dan heme. Globin akan digunakan lagi untuk sintesis protein baru, sedangkan heme dipecah (melepaskan Fe dan CO).

Pigmen heme oleh heme oksigenase diubah menjadi biliverdin.

Biliverdin mengalami reduksi oleh enzim reduktase menjadi bilirubin tak terkonjugasi.

BTT berikatan dengan albumin dan ditranspor melalui darah ke hati.

Page 26: Sistem Hepatobilier

Di dalam hati, metabolisme bilirubin berlangsung dalam 3 langkah : Pengambilan BTT oleh sel hati dengan bantuan 2 protein hati

(protein ligandin), yang diberi simbol sebagai protein Y dan Z Konjugasi BTT dengan asam glukoronat, yang dikatalisis oleh

enzim glukoronil transferase, dalam retikulum endoplasma Transpor bilirubin terkonjugasi ke dalam saluran empedu

melalui suatu proses aktif

BT dibawa ke usus melalui aliran empedu.

Dalam kolon, bakteri usus mereduksi BT menjadi urobilinogen dan sterkobilinogen.

Sterkobilinogen diekskresikan dalam feses, sedangkan urobilinogen direabsorpsi kembali oleh mukosa usus. Urobilinogen masuk ke dalam sirkulasi darah, sebagian besar dikembalikan ke hati (siklus enterohepatik), sebagian kecil mencapai ginjal dan diekskresi bersama urine.

Page 27: Sistem Hepatobilier

Bilirubin tak terkonjugasi (BTT) : Larut dalam lemak Terikat secara kompleks dengan albumin Tidak dapat diekskresikan ke dalam

empedu atau urine

Bilirubin terkonjugai (BT) : Larut dalam air Terikat secara lemah pada albumin Dapat diekskresikan ke dalam empedu

atau urine

Page 28: Sistem Hepatobilier
Page 29: Sistem Hepatobilier
Page 30: Sistem Hepatobilier