Sistem Distribusi Tenaga Listrik
-
Upload
studyuntildie -
Category
Documents
-
view
621 -
download
21
Transcript of Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Saluran Distribusi Tenaga Listrik
Fauzun Atabiq
1) Gardu Induk Distribusi (GI Distribusi)2) Jaringan Distribusi Tegangan Menengah
(JTM)3) Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (JTR)4) Beban/konsumen
Konstruksi sistem distribusi tenaga listrik
1. Incoming 150 kV 2. Kawat pentanah (ground) 3.Overhead lines 4. Trafo instrumen (potential transformer) 5.Sakelar Pemisah (Disconnect switch ) 6. Pemutus Tebaga/PMT (Circuit breaker) 7. Current Transformer 8.Lightning arrester , 9.Main transformer 10. Gedung kontrol, 11. Pagar pengaman 12. Saluran ke area lain
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
o Trafoo Circuit Breakero Horn gap switcho Disconnecting Switch
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
o Grounding Switcho Lighting Arrestero Current limiting reactoro Trafo instrumeno Relai dan peralatan proteksi
Circuit Breaker (CB)◦ Circuit Breaker dirancang untuk memutuskan beban baik
pada kondisi normal maupun saat kondisi gangguan hubung singkat.
◦ Circuit Breaker beroperasi seperti sebuah sakalar besar yang proses membuka atau menutupnya digerakkan dengan suatu push button lokal, sakelar manual atau dengan sinyal telekomunikasi jarak jauh yang dikendalikan oleh sistem proteksi sistem tenaga (SCADA)
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Circuit Breaker (CB)◦ Circuit Breaker akan memutus saluran secara otomatis
ketika tegangan, frekuensi atau arus saluran tidak sesuai dengan seting yang ditentukan.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Circuit Breaker (CB)◦ 4 tipe circuit breaker yang umum dipakai dalam proteksi
sistem tenaga:1. Oil Circuit Breaker (OCB)2. Air Blast Circuit Breaker3. SF6 Circuit Breaker4. Vacuum Circuit Breaker
Yang membedakan antara satu dengan yg lainnya adalah media pemadam busur apinya
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Oil Circuit Breaker (OCB)
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
1 Bushing 2 Oil level indicator3 Vent4 Current transformer 5 Dashpot6 Plunger guide7 Arc control device8 Resistor9 Plunger bar
Bagian-bagian Oil Circuit Breaker (OCB)
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
275 kV Air Blast Circuit Breaker
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
SF6 Circuit Breaker
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Vacuum Circuit Breaker
Sakelar Pemisah/ Disconnecting Switch (DS)◦ Sakelar pemisah (DS) Sakelar yang beroperasi hanya saat
tidak ada arus.◦Berfungsi untuk mengisolasi trafo, circuit breaker, saluran
transmisi dsb dari saluran aktif.◦DS dioperasikan untuk hal-hal khusus seperti pada saat
maintenance atau manuver aliran beban
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Sakelar Pemisah/ Disconnecting Switch (DS)
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Grounding switches◦Grounding Switches Sakelar pengaman untuk menjamin
suatu saluran transmisi benar-benar ditanahkan selama pekerjaan dilaksanaakan pekerjaan perbaikan.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Grounding switches
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
http://en.zwae.com.pl/min_800_640_cu8u3v1l4mjuzwur4893.jpg
Surge Arrester◦ Surge Arrester merupakan peralatan proteksi untuk
membatasi tegangan lebih yang mungkin terjadi melewati transformer dan peralatan listrik lainnya karena sambaran petir atau surja akibat penyakelaran.
◦Ujung atas dari arrester ini terhubung ke saluran atau terminal peralatan yang diproteksi sedangkan bagian ujung bawah arrester terhubung langsung ke tanah.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Surge Arrester◦ Jenis-jenis Surge Arrester :
1. Arrester Jenis Oksida Film 2. Lightning Arrester Jenis Thyrite3. Lightning Arrester Jenis Katup (Valve)4. Lightning Arrester Jenis Expulsion
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Surge Arrester◦
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
http://lightningsource.wordpress.com/2011/05/06/some-picture-of-surge-arrester/
Current Limiting Reactor◦ Current limiting reactor ◦ Bus bar sistem tegangan menengah (TM) pada suatu gardu induk
biasanya menyuplai beberapa penyulang (feeders), yang mendistribusikan daya ke area pusat-pusat beban di sekitar GI.
◦ Hal ini menyebabkan impedans keluaran dari bus bar TM sangat rendah.
◦ Sebagai akibatnya, jika terjadi gangguan hubung singkat pada salah satu feeder, akan menghasilkan arus hubung singkat yang dapat membahayakan.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
1 2 3 4 5 6 7 8
8 feeder dengan arus nominal masing-masing 200A
Current Limiting Reactor
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
8 % Ohm
Kemampuan Arus gangguan4000 A
1 2 3 4 5 6 7 8
8 feeder dengan arus nominal masing-masing 200A
Current Limiting Reactor
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
8 % Ohm
fault
Kemampuan Arus gangguan4000 A
Current Limiting Reactor
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
8 % Ohm
Kemampuan Arus gangguan4000 A
Current-limiting reactors reduce the shortcircuit current.
Current Limiting Reactor
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
http://lightningsource.wordpress.com/2011/05/06/some-picture-of-surge-arrester/
Trafo Instrumen◦ Potential Transformer (PT) merupakan trafo penurun tegangan
yang dirancang khusus untuk keperluan pengukuran (metering) dan proteksi.
◦ Transformasi tengangan antara primer dan skundernya sangat presisi. Hanya mengalami sedikit perubahan tegangan dengan bertambahnya beban (burden).
◦ Pergeseran fase tegangan antara bagian primer dan sekunder hampir dikatakan tidak ada.
◦ Terminal-terminal dapat dihubungkan ke line ke line atau line ke netral.
◦ Konsturksi trafo tegangan hampir sama dengan konstruksi trafo biasa hanya saja antara kumparan primer dan sekunder mampu tahan terhadap tegangan penuh line ke line.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Trafo Instrumen◦ Potential Transformer (PT)◦ Salah satu terminal pada sisi sekunder harus selalu ditanahkan
untuk menhindarkan dari bahaya kejut listrik yang berakibat fatal ketika menyentuh salah satu dari terminalnya.
◦ Hubungan kumparan primer dan sekunder yang dipisahkan dengan isolasi, akan membentuk hubungan/koneksi yang tak terlihat (seperti kapasitor), yang hal ini akan menghasilkan tegangan sangat tinggi antara kumparan sekunder dan tanah (ground)
◦ Dengan menghubungkan salah satu terminalnya ke tanah maka tegangan keluaran pada sisi sekunder akan selalu pada tegangan nominalnya misalkan 115V.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Trafo Instrumen
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Trafo Instrumen
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
MV PT
Potential Transformer
Trafo Instrumen◦ Current Transformer (CT), merupakan trafo khusus yang digunakan untuk
keperluan pengukuran arus, monitoring daya, mengisolasi alat ukur dari saluran dan peralatan proteksi yang terhubung ke bagian sekunder trafo.
◦ memiliki akurasi transformasi yang tinggi dengan perbandingan/rasio antara bagian primer dan sekunder hampir konstan walaupun dengan adanya burden.
◦ Pergeseran fase antara sekunder dan primer sangat kecil sekali (kurang dari 10).
◦ Akan memiliki akurasi yang cukup tinggi dengan menjaga arus sekunder sekecil mungkin.
◦ Sama seperti PT untuk alasan keamanan maka salah satu terminal pada sisi sekunder hatus di tanahkan.
◦ Rasio CT biasanya 100A/5A, 150A/5A dll.
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Trafo Instrumen
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Trafo Instrumen
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Current Transformer
Relai dan Peralatan Proteksi◦OCR (Over Current Relay)◦Under Over Voltage Relay◦Differential Relay◦Distance Relay◦ dll
Komponen-komponen di Gardu Induk Distribusi
Tiang Penghantar/konduktor Isolator-isolator
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Tiang◦ Tiang listrik pada jaringan distribusi digunakan untuk
saluran udara (overhead line) sebagai penyangga kawat penghantar agar penyaluran tenaga listrik ke konsumen atau pusat pusat beban dapat disalurkan dengan baik.
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Tiang◦ Klasifikasi tiang listrik berdasarkan bahannya:
Tiang kayu (wooden pole) sudah mulai ditinggalkan Tiang Baja (Steel pole) Tiang Beton lebih kuat, lebih murah (dibandingkan baja),
dan mudah perawatannya, hanya saja mudah hancur/patah apabila terkena benturan keras (ditabrak kendaraan).
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Tiang◦ Klasifikasi tiang listrik berdasarkan konstruksinya:
1. Tiang vertikal2. Tiang horizontal
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Tiang konstruksi vertikal Tiang konstruksi horizontal
Tiang1. Tiang vertikal
Kelebihannya Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan tinggi Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan Tanpa menggunakan cross-arm (travers)
Kerugiannya Tekanan angin merata di bagian tiang Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Tiang2. Tiang horizontal
Keuntungannya Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada wilayah cross-arm
(travers) Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa
Kerugiannya Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers) Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat. Lebih banyak menggunakan isolator
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Isolator-isolator◦Merupakan material untuk menompang kawat penghantar
jaringan pada tiang-tiang listrik yang digunakan untuk memisahkan secara elektris dua buah kawat atau lebih atau antara konduktor dengan tanah agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current), loncatan bunga api (flash over) sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan/gangguan pada sistem jaringan tenaga listrik
Komponen-komponen saluran distribusi tenaga listrik
Klasifikasi Jaringan Distribusi
Jaringan Distribusi
Jaringan Distribusi Tenaga ListrikBerdasarkan Tegangannya
Jaringan Tegangan Menengah (TM) /Jaringan Distribusi Primer
Jaringan tengangan Rendah (TR)/ Jaringan distribusi sekunder
Berdasarkan Sistem penyalurannyaDistribusi saluran udara (over head lines)
Distribusi saluran bawah tanah (saluran kabel)
Berdasarkan konfigurasi jaringanSistem Radial
Sistem Loop
Sistem network/Mesh
Interkoneksi
Berdasarkan
Tegangannya
Sistem jaringan distribusi primer◦ Jaringan distribusi tegangan menegah (JDTM) yg terletak
antara gardu induk (GI) dengan gardu pembagi (Gardu Distribusi) dan memiliki tegangan sistem lebih tinggi dari tegangan terpakai oleh konsumen.
◦ Standar tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 6 kV, 10 kV, dan 20 kV (sesuai standar PLN).
◦ Di Amerika Serikat standar tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8 kV
Jaringan Distribusi
Berdasarkan
Tegangannya
Sistem jaringan distribusi sekunder ◦ Jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR), merupakan
jaringan yang berfungsi sebagai penyalur tenaga listrik dari gardu-gardu pembagi (gardu distribusi) ke pusat-pusat beban (konsumen tenaga listrik).
◦ Besarnya standar tegangan untuk jaringan ditribusi sekunder ini adalah 127/220 V untuk sistem lama, dan 220/380 V untuk sistem baru, serta 440/550 V untuk keperluam industri.
Jaringan Distribusi
Jaringan Distribusi Gardu Distribusi
Gardu Distribusi
Gardu Distribusi
Gardu Induk (GI)
JTM
JTM
JTR
JTR
Berdasarkan Sistem penyalurannya
Distribusi saluran udara (over head lines)◦ Saluran udara merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kawat penghantar
yang ditompang pada tiang listrik.
◦ Keuntungannya Lebih fleksibel dan leluasa untuk perluasan beban. Lebih mudah dalam pemasangannya. Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi.
◦ Kerugiannya Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb. Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk menempatkan saluran,
mengurangi nilai estetika kota. Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan mengakibatkan tegangan
drop lebih tinggi. Biaya pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan penggantian material
listrik bila terjadi kerusakan.
Jaringan Distribusi
Distribusi saluran udara (over head lines)
Berdasarkan Sistem penyalurannya
Distribusi Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)◦ Saluran bawah tanah merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang
ditanamkan di dalam tanah.
◦ Keuntungannya Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb. Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi, Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang, Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara, Biaya pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan, penggantian/pembersihan isolator. Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi dapat diabaikan.
◦ Kerugiannya Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara, Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah), Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk
kondisi tanah yang dilalui. Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah
Jaringan Distribusi
Distribusi Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Radial Terbuka◦ Jaringan distribusi sistem radial merupakan sistem
penyaluran tenaga listrik dari GI ke konsumen-konsumen melalui penyulang-penyulang (feeders) yang dilakukan/disalurkan secara radial (terpisah antara satu yang lainnya)
Jaringan Distribusi
Sistem Radial Terbuka
Jaringan Distribusi
PMT
Gardu Distribusi
TD
TD
JDP
JDP
JDP
JDTR
JDTR
JDTR
JDTR
JDTR
TD
Gardu Induk (GI)
Other Feeder
Batu Besar
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Radial Terbuka◦ Keuntungannya
Konstruksinya lebih sederhana Material yang digunakan lebih sedikit, sehingga lebih murah Sistem pemeliharaannya lebih murah Untuk penyaluran jarak pendek akan lebih murah
◦ Kelemahannya Keterandalan sistem ini lebih rendah Faktor penggunaan konduktor 100 % Makin panjang jaringan (dari Gardu Induk atau Gardu Hubung) kondisi tegangan
tidak dapat diandalkan Rugi-rugi tegangan lebih besar Kapasitas pelayanan terbatas Bila terjadi gangguan penyaluran daya terhenti.
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Radial Paralel◦ Sistem radial paralel, menyalurkan tenaga listrik melalui
dua saluran yang diparalelkan.◦ Pada sistem ini titik beban dilayani oleh dua saluran,
sehingga bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang satu lagi dapat menggantikan melayani, dengan demikian pemadaman tak perlu terjadi.
Jaringan Distribusi
Sistem Radial Paralel
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Radial Paralel◦ Keuntungannya
Kontinuitas pelayanan lebih terjamin, karena menggunakan dua sumber
Kapasitas pelayanan lebih baik dan dapat melayani beban maksimum Bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang satu
lagi dapat menggantikannya, sehingga pemadaman tak perlu terjadi. Dapat menyalurkan daya listrik melalui dua saluran yang diparalelkan
◦ Kelemahannya Peralatan yang digunakan lebih banyak terutama peralatan proteksi Biaya pembangunan lebih mahal
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Loop◦ Sistem rangkaian loop pada jaringan distribusi merupakan
suatu sistem penyaluran melalui dua atau lebih saluran feeder yang saling berhubungan membentuk rangkaian berbentuk rangkaian tertutup.
Jaringan Distribusi
Sistem Loop
Jaringan Distribusi
Gardu Induk
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Loop◦ Keuntungannya
Dapat menyalurkan daya listrik melalui satu atau dua saluran feeder yang saling berhubungan
Menguntungkan dari segi ekonomis Bila terjadi gangguan pada salauran maka saluran yang lain dapat menggantikan
untuk menyalurkan daya listrik Kontinuitas penyaluran daya listrik lebih terjamin Dalam kondisi normal beroperasi, pemutus beban dalam keadaan terbuka Keandalan relatif lebih baik
◦ Kelemahannya Drop tegangan makin besar Bila beban yang dilayani bertambah, maka kapasitas pelayanan akan lebih jelek
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Network/Mesh◦ Sistem network/mesh ini merupakan sistem penyaluran
tenaga listrik yang dilakukan secara terus-menerus oleh dua atau lebih feeder pada gardu-gardu induk dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang bekerja secara paralel.
Jaringan Distribusi
Sistem Network/Mesh
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Network/Mesh◦ Keuntungannya
Penyaluran tenaga listrik dapat dilakukan secara terus-menerus (selama 24 jam) dengan menggunakan dua atau lebih feeder
Tingkat keterandalannya lebih tinggi Jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder Dapat digunakan pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi Memiliki kapasitas dan kontinuitas pelayanan sangat baik Gangguan yang terjadi pada salah satu saluran tidak akan mengganggu kontinuitas
pelayanan
◦ Kelemahannya Biaya konstruksi dan pembangunan lebih tinggi Setting alat proteksi lebih sukar
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Interkoneksi◦ Sistem interkoneksi ini merupakan perkembangan dari
sistem network/mesh. Sistem ini menyalurkan tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang dikehendaki bekerja secara paralel
Jaringan Distribusi
Sistem Interkoneksi
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Interkoneksi◦ Keuntungannya
Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus (tanpa putus), walaupun
daerah kepadatan beban cukup tinggi dan luas Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi Apabila salah satu Pembangkit mengalami kerusakan, maka penyaluran tenaga listrik
dapat dialihkan ke Pusat Pembangkit lainnya Bagi Pusat Pembangkit yang memiliki kapasitas lebih kecil, dapat dipergunakan
sebagai cadangan atau pembantu bagi Pusat Pembangkit Utama (yang memiliki kapasitas tenaga listrik yang lebih besar)
Sistem ini dapat bekerja secara bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga menghemat biaya pengoperasian pembangkit
Dapat memperpanjang umur Pusat Pembangkit Dapat menjaga kestabilan sistem Pembangkitan
Jaringan Distribusi
Berdasarkan konfigurasi jaringan
Sistem Interkoneksi◦ Kelemahannya
Memerlukan biaya investeasi yang cukup mahal Memerlukan perencanaan yang lebih matang Saat terjadi gangguan hubung singkat pada penghantar
jaringan, maka semua Pusat Pembangkit akan tergabung di dalam sistem dan akan ikut menyumbang arus hubung singkat ke tempat gangguan tersebut.
Jika terjadi unit-unit mesin pada Pusat Pembangkit terganggu, maka akan mengakibatkan jatuhnya sebagian atau seluruh sistem.
Sistem proteksinya rumit
Jaringan Distribusi
• Tegangan menengah harus cukup diproteksi terhadap gangguan hubung singkat sehingga meminimalkan kerusakan peralatan dan mempersempit gangguan listrik padam sekecil mungkin.
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
• Berdasarkan data statistik gangguan yg terjadi pada sistem distribusi jaringan listrik adalah 85 % gangguan hubung singkat sementara (temporari),
• Dalam studi yang sama dinyatakan bahwa 70 % gangguan adalah gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah. Gangguan hubung singkat tiga fase sangat jarang.
• Metode proteksi pada saluran distribusi ditentukan berdasarkan pada data statistik gangguan dan kebutuhan guna menyediakan tenaga listrik ke konsumen secara terus-menerus.
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
• Komponen Proteksi/Pengaman Saluran Distribusi– Fuse Cutouts– Recloser / Pemutus Balik Otomatis (PBO)– Sectionalizer
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦Fuse Cutouts Fuse cutout (sekring) suatu alat pengaman
jaringan distribusi yang melindungi terhadap arus beban lebih (over load current)
Arus yang mengalir melebihi dari batas arus maksimumnya baik disebabkan oleh hubung singkat (short circuit) atau beban lebih (over load).
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦Fuse Cutouts
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Fuse Cutouts• Dibandingkan dengan Circuit Breaker (CB) konstruksi fuse
cutout lebih sederhana. • Akan tetapi fuse cutout mempunyai kemampuan yang
sama dengan CB. • Fuse cutout hanya dapat memutuskan satu saluran kawat
jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa maka dibutuhkan fuse cutout sebanyak tiga buah.
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Fuse Cutouts• Umur fuse cutout tergantung dari arus yang melaluinya• Pemasangan fuse cutout pada jaringan rating arus fuse
cutout tiga hingga lima kali arus nominalnya.• Pengaman transformator distribusi dan pengaman pada
cabang-cabang feeder yang menuju jaringan distribusi sekunder
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Fuse Cutouts
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
http://c03.apogee.net/contentplayer/templates/foe/tdsplf.jpg
◦ Recloser / Pemutus Balik Otomatis (PBO) Recloser merupakan circuit breaker yang membuka saat adanya
hubung singkat dan menutup kembali setelah beberapa saat waktu tunda (delay).
Waktu tunda ini mulai dari mili detik hingga beberapa detik. Urutan membuka/tutup mungkin diulangi dua atau tiga kali
tergantung set kontrol internal recloser.
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Recloser / Pemutus Balik Otomatis (PBO) Jika hubung singkat tidak hilang secara sendirinya (gangguan
temporari) setelah dua atau tiga kali mencoba menutup kembali, maka recloser akan membuka/memutus saluran secara permanen.
Regu pemeliharaan harus segera merelokasi gangguan, menghilangkannya dan mereset recloser.
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Recloser / Pemutus Balik Otomatis (PBO) Recloser dengan tegangan nominal 24.9 kV dapat mengamankan
arus gangguan hingga 12000 A. Baik recloser untuk saluran satu fase maupun tiga fase Recloser membutuhkan catu daya sendiri, menyerap daya dari
saluran.
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Recloser / Pemutus Balik Otomatis (PBO)
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Recloser / Pemutus Balik Otomatis (PBO)
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
◦ Sectionalizers Sectionalizer merupakan circuit breaker khusus yang trips
tergantung pada jumlah berapa kali sebuah recloser trip mendeteksi gangguan. Dengan kata lain, sebuah sectionalizer bekerja berdasarkan perintah recloser.
Digunakan untuk mengamankan saluran distribusi primer dengan tingkat kepuasan yang tinggi
Dilakukan koordinasi dengan pengaman recloser
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
Contoh Kurva koordinasi proteksi saluran distribusi
◦ Sectionalizers
Sistem Proteksi distribusi tegangan menengah (TM)
SF6 gas insulated sectionalizer