SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara...

20
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Padang, 23-26 Agustus 2006 1 PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PENGGUNA INTERNET DI SISTEM E-COMMERCE FITRA DHARMA Universitas Lampung Abstract The objective of this research is to find the empirical evidence whether structural assurance and perceived reputation have positive effect to trust in e- commerce system. Using e-mail method survey by convenience sampling had obtained 127 questionnaire. A number of 27 questionnaire accepted incomplete so that only 100 questionnaire which can be analysed. It used multiple-regression to analyze the data. Result of the study indicate that structural assurance and perceived reputation had positive and significant influences to trust in e-commerce system. Research in the future requires to check the other factors that influence trust in e- commerce such: personality, ease of use and transaction experience, industrial difference Keywords: structural assurance, perceived reputation, e-commerce, trust K-SISIN 01

Transcript of SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara...

Page 1: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 1

PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST

PENGGUNA INTERNET DI SISTEM E-COMMERCE

FITRA DHARMA Universitas Lampung

Abstract

The objective of this research is to find the empirical evidence whether structural assurance and perceived reputation have positive effect to trust in e-commerce system. Using e-mail method survey by convenience sampling had obtained 127 questionnaire. A number of 27 questionnaire accepted incomplete so that only 100 questionnaire which can be analysed. It used multiple-regression to analyze the data.

Result of the study indicate that structural assurance and perceived reputation had positive and significant influences to trust in e-commerce system. Research in the future requires to check the other factors that influence trust in e-commerce such: personality, ease of use and transaction experience, industrial difference Keywords: structural assurance, perceived reputation, e-commerce, trust

K-SISIN 01

Page 2: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 2

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Sistem informasi berbasis internet banyak digunakan saat ini. Hal ini

menurut Rahardjo (2002) disebabkan internet merupakan platfrom yang terbuka

(open platform) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada vendor

tertentu seperti jika menggunakan sistem yang tertutup (proprietary systems).

Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai

basis sistem informasi. Hubungan antar komputer di internet dilakukan dengan

menghubungkan diri ke link terdekat, sehingga hubungan fisik biasanya bersifat

lokal. Perangkat lunak untuk mengembangkan sistem informasi berbasis internet

secara murah dan bahkan gratis.

Alasan-alasan di atas menyebabkan Internet menjadi media elektronik yang

populer untuk menjalankan bisnis, yang kemudian dikenal dengan istilah electronic

commerce atau e-commerce. Amazon.com dan e-bay adalah contoh perusahaan

yang sukses melakukan perdagangan secara elektronik melalui jaringan internet.

Di Indonesia transaksi bisnis melalui internet menjadi suatu fenomena bisnis

baru. Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via internet seperti

www.studiohandphone.com dan www.globalteleshop.com yang menjual telepon

seluler, www.bhinneka.com dan www.glodokshop.com yang menjual komputer dan

barang-barang elektronik. Bahkan perusahaan perbankan seperti Bank Mandiri,

BCA, Bank Niaga, Lippo Bank, Bank Mega dan Bank Danamon menawarkan jasa

perbankan via internet yang disebut dengan e-banking. Electronic commerce

merupakan penggunaan jaringan komputer untuk melakukan pembelian dan

penjualan barang, jasa dan informasi secara elektronis (Urbaczewski et al. 2002).

Selain besarnya manfaat yang mampu diolah melalui jaringan yang

mendunia, internet merupakan sistem jaringan komputer yang memiliki kerentanan

(vulnerable). Software bug, hardware bug, serangan cracker dan hacker merupakan

sumber kerentanan sistem internet yang dapat memicu kegagalan sistem dan

kerusakan. Jarak jauh yang memisahkan konsumen dan situs belanja dan dan

infrastruktur internet menghasilkan ketidakpastian dalam bertransaksi dengan e-

vendor sehingga pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan privasinya (Pavlou,

2003). Ketidak-pastian sosial dan risiko dengan electronic vendor (e-vendor)

K-SISIN 01

Page 3: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 3

menjadi tinggi karena perilaku e-vendor tidak dapat dimonitor (Reichheld dan

Schefter 2000 dalam Gefen et.al 2003).

Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiris mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kepercayaan (trust) pengguna internet terhadap sistem

elektronic commerce. Ketidakpastian yang melekat di electronic commerce

membuat para peneliti berargumen bahwa membangun kepercayaan (trust) dan

memperkecil risiko menjadi faktor paling penting dalam bertransaksi di electronic

commerce (Pavlov, 2003, Gefen et al. 2003, Jarvenpaa dan Tractinsky, 1999,

McKnight, 2002).

Kepercayaan (trust) menjadi katalisator bagi transaksi penjual dan pembeli

yang membuat konsumen memiliki harapan besar untuk puas terhadap hubungan

tukar-menukar tersebut (Pavlou, 2003). Kepercayaan (trust) terhadap electronic

vendor menentukan putusan konsumen untuk melakukan hubungan penyedia bisnis

e-commerce (Friedman et al. 2000). Kekurang-percayaan terhadap web vendor akan

menghalangi konsumen menggunakan produk web vendor (Bhattacherjee, 2002).

Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) mendefinisikan kepercayaan (trust) di e-

commerce system sebagai kesediaan konsumen untuk bergantung pada penjual dan

melakukan tindakan walaupun penjual dapat dengan mudah merugikan konsumen.

Gefen et al. (2003) memperoleh bukti empiris bahwa structural assurance

berpengaruh terhadap timbulnya trust terhadap sistem e-commerce. Structural

assurance mengacu pada penilaian adanya mekanisme keamanan jaringan sistem

electronic commerce yang memadai. Keyakinan terhadap struktur muncul karena

pengguna yakin bahwa teknologi sistem e-commerce memberikan perlindungan

sehingga konsumen yakin bahwa transaksi melalui internet dapat berjalan aman

(McKnight et al., 2002).

Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) meneliti bahwa perceived reputation suatu

situs belanja suatu situs belanja berpengaruh terhadap trust di e-commerce. Trust

terhadap penjual bergantung pada keahlian, kemampuan untuk menyenangkan dan

kesamaan penjual dengan konsumen (Doney dan Cannon, 1997 dalam Jarvenpaa

dan Tractinsky 1999). Dalam konteks internet, website menggantikan penjual

(Lohse dan Spiller, 1998). Reputasi menjadi faktor penting yang memberi

konstribusi bagi kepercayaan konsumen terhadap organisasi penjualan (Anderson &

K-SISIN 01

Page 4: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 4

Weitz, 1989; Donney dan Cannon, 1997; Ganesan, 1994 dalam Jarvenpaa dan

Tractinsky 1999).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan di sistem electronic

commerce yang diuraikan di atas telah diuji pada setting luar negeri. Penelitian

mengenai trust di e-commerce dengan setting Indonesia belum banyak dilakukan.

Dari uraian diatas, penulis termotivasi untuk meneliti apakah faktor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan (trust) pengguna internet di Indonesia terhadap business

to consumer (B2C) sistem electronic commerce.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Masalah yang diteliti kemudian dirumuskan dalam pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah structural assurance berpengaruh positif kepada kepercayaan (trust)

terhadap sistem e-commerce ?

2. Apakah perceived reputation website berpengaruh positif kepada

kepercayaan (trust) terhadap sistem e-commerce ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris mengenai adanya pengaruh structural assurance, dan

perceived reputation kepada kepercayaan (trust) pengguna internet terhadap sistem

e-commerce.

2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 ELECTRONIC COMMERCE

Electronic commerce didefinisikan beragam oleh para peneliti. Pada

penelitian ini, penulis mengambil definisi electronic commerce yang dikemukakan

oleh Urbaczewski et al. (2002) yakni penggunaan jaringan komputer untuk

melakukan penjualan dan pembelian barang, jasa atau informasi secara elektronis

dengan para suplier, konsumen atau kompetitor atau antar konsumen. Definisi ini

membutuhkan dua persyaratan agar suatu perniagaan dapat disebut sebagai

electronic commerce. Syarat pertama: perniagaan dilakukan secara online dan

kedua, adanya pertukaran nilai (exchange value).

K-SISIN 01

Page 5: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 5

Perniagaan secara online mengindikasikan adanya penggunaan jaringan

komputer yang menjadi dasar teknologi informasinya untuk mendukung akumulasi

data, manipulasi atau komunikasi. Jaringan komputer yang digunakan dalam

bertransaksi berupa jaringan terbuka seperti internet ataupun jaringan privat yang

tertutup seperti intranet yang hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu yang

diizinkan pengelola jaringan. Fokus penelitian ini adalah perniagaan secara

elektronik pada jaringan internet.

Pertukaran nilai (exchange value) yang dilakukan melalui electronic

commerce melibatkan hal yang berkaitan dengan barang, jasa, informasi, uang,

waktu dan kenyamanan. Perusahaan manufaktur, distributor ataupun pedagang

eceran dapat menjual produknya melalui internet. Bila produk berupa barang digital

(misal: software atau musik) dapat juga dijual melalui internet. Demikian pula suatu

bank dapat memberikan pelayanan kepada konsumennya untuk membayar tagihan

atau memperbaiki data pribadinya dengan menggunakan jaringan internet.

Ada tiga elemen berbeda yang ditemui di e-commerce. Pertama, vendor

yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik.

Mereka disebut electronic vendor atau e-vendor. Kedua, konsumen yang

menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau membeli

produk. Ketiga, teknologi berupa perangkat keras (komputer, internet, telepon

seluler), perangkat lunak yang dapat digunakan untuk bertransaksi (Cowles et al.

2002).

E-commerce berdasar pasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori: business

to business (B2B) e-commerce dan business to consumer (B2C) e-commerce. E-

vendor yang bergerak di business to business (B2B) e-commerce akan melakukan

pertukaran bisnis antar organisasi bisnis di pasar online tersebut. Sedang pasar

yang dituju e-vendor yang bergerak di business to consumer (B2C) e-commerce

adalah konsumen akhir yang akan mengkonsumsi barang atau jasa yang dibeli. Riset

ini akan memfokuskan trust yang ada di business to consumer (B2C) e-commerce.

2.2 SISTEM APLIKASI E-COMMERCE

Murthy (2004) mengklasifikasikan sistem electronic commerce sebagai

sistem informasi akuntansi yang real time dan berbasis internet online. Sistem

informasi akuntansi menurut Wilkinson et al. (2001) adalah kesatuan struktur pada

K-SISIN 01

Page 6: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 6

suatu entitas bisnis yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya

untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan

memuaskan kebutuhan informasi bagi berbagai pengguna.

Aplikasi web e-commerce beroperasi melibatkan dua sisi yakni sisi mesin

server dan sisi client atau sering disebut server/client. Server bertugas menyediakan

bermacam-macam jenis layanan misalnya adalah pengaksesan berkas, peripheral,

database dan dihubungkan dengan berbagai client. Sedangkan client adalah sebuah

terminal yang menggunakan layanan tersebut. Sebuah terminal client melakukan

pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari

server tidaklah harus memiliki performansi yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan

data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari

client dilakukan di terminal client (Raharja dkk, 2001). Jaringan komputer yang

terdistribusi seperti LAN, WAN dan juga internet yang digunakan untuk e-

commerce membutuhkan kontrol dan keamanan yang lebih kompleks, sehingga

akuntan terutama fungsi internal audit perlu untuk mengevaluasi lingkungan

pengendalian yang relevan dengan jaringan atau web servernya (Wilkinson et al.,

2000).

2.3 TRUST DI ELECTRONIC COMMERCE

Mengadopsi istilah yang digunakan Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) penulis

mendefinisikan kepercayaan (trust) di sistem e-commerce sebagai kesediaan

konsumen untuk bergantung pada penjual dan melakukan tindakan pembelian

walaupun penjual dapat dengan mudah merugikan konsumen.

Trust adalah suatu harapan bahwa pihak yang telah dipercaya tidak akan

berlaku curang dengan mengambil keuntungan pribadi dalam situasi tertentu (Gefen

et al. 2003). Trust merupakan keyakinan bahwa masing-masing pihak saling

bergantung dan saling membutuhkan (Kumar et al. 1995). Trust berkaitan dengan

keyakinan bahwa pihak yang dipercaya akan memenuhi komitmennya (Luhman,

1979 dan Rotter, 1971 dalam Gefen et al. 2003).

Jarak jauh yang memisahkan konsumen dan situs belanja dan infrastruktur

internet menghasilkan ketidakpastian dalam bertransaksi dengan e-vendor sehingga

pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan privasinya (Pavlou, 2003). Ketidak-

pastian sosial dan risiko dengan electronic vendor (e-vendor) menjadi tinggi karena

K-SISIN 01

Page 7: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 7

perilaku e-vendor tidak dapat dimonitor (Reichheld dan Schefter 2000 dalam Gefen

et al. 2003). Kurangnya rasa percaya menjadi alasan utama konsumen untuk tidak

berhubungan dengan situs e-commerce (Keen dalam Pavlou, 2003).

Ketidakpastian yang melekat di electronic commerce membuat para peneliti

berargumen bahwa membangun kepercayaan (trust) dan memperkecil risiko menjadi

faktor paling penting dalam bertransaksi di electronic commerce (Pavlov, 2003,

Gefen et al. 2003, Jarvenpa dan Tractinsky, 1999, McKnight, 2002). Penelitian-

penelitian sebelumnya dengan seting luar negeri telah membuktikan bahwa trust

terhadap situs e-commerce akan menimbulkan niatan untuk membeli.

Berbagai penelitian mengenai trust di sistem e-commerce telah

mengindentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi trust diantaranya structural

assurance dan situational normality belief, calculative based-belief, perceived

reputation dan perceived size, cognition based trust.

2.4 STRUCTURAL ASSURANCE dan TRUST

Structural assurance mengacu pada penilaian terhadap keamanan jaringan

electronic commerce seperti garansi, kontrak, ataupun prosedur lainnya ada dan

berjalan dengan baik (McKnight et al. 2002, Shapiro, 1987 ). Seseorang memiliki

persepsi structural assurance yang tinggi yakin bahwa teknologi internet (misal:

enkripsi data) memberikan perlindungan, sehingga seseorang yakin bahwa transaksi

melalui internet dapat berjalan aman (McKnight et al., 2002). Enkripsi,

perlindungan hukum dan technology safeguard menjaga konsumen agar tidak

kehilangan uang dan privacy.

Menurut Gefen et al. (2003), structural assurance dapat terbangun ke dalam

situs e-commerce melalui kerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi

baik dalam masalah keamanan jaringan dan memberikan standar jaminan keamanan

internet dengan web assurance seal seperti Verisign, TRUSTe, Good House Keeping

dan CPA Web Trust.

Konsumen yang merasa aman terhadap lingkungan internet secara

keseluruhan akan cenderung percaya terhadap website yang menyediakan pelayanan

electronic commerce dibandingkan dengan orang yang merasa bahwa internet tidak

aman karena tidak yakin adanya perlindungan yang memadai di situs e-commerce

K-SISIN 01

Page 8: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 8

(Gefen et al., 2003, McKnight et al., 2002). Sehingga persepsi yang baik terhadap

structural assurance akan menimbulkan trust terhadap situs e-commerce.

Penelitian McKnight et al. (2002) dan Gefen et al. (2003) menemukan bukti

empiris bahwa structural assurance akan menimbulkan trust pengguna internet

terhadap system e-commerce. Berdasar uraian diatas maka diturunkan menjadi

hipotesis berikut:

H1: Persepsi structural assurance berpengaruh positif kepada kepercayaan

pengguna internet terhadap sistem e-commerce.

2.5 PERCEIVED REPUTATION dan TRUST

Reputasi bagi organisasi yang memasarkan produk atau jasa menjadi

menjadi faktor penting dalam peningkatan kepercayaan konsumen (Anderson &

Weitz,1989, Doney & Cannnon, 1997, Ganesan, 1994 dalam Jarvenpa dan

Tractinsky, 1999).

Reputasi adalah keyakinan konsumen bahwa organisasi yang menjual barang

atau jasa akan jujur dan peduli kepada konsumen mereka (Donney dan Cannon 1997

dalam Jarvenpa dan Tractinsky, 1999). Reputasi baik merupakan signal bahwa

perusahaan di masa lalu berupaya dengan sabar untuk tidak bersikap oportunistik

(Smith & Barclay, 1997). Penjual berusaha menghindarkan hal yang menyebabkan

mereka memperoleh reputasi buruk.

Perceived reputation memberikan keyakinan kepada pihak lain mengenai

kemampuan, integritas dan goodwill. Keyakinan membantu untuk meningkatkan

trust terutama ketika pihak-pihak tersebut belum pernah berinteraksi sebelumnya

sehingga belum memiliki pengetahuan tentang masing-masing pihak (McKnight et

al., 1998).

Di electronic commerce, toko-toko online berusaha untuk membangun

persepsi mengenai reputasi mereka dengan berbagai cara, misal: mempublikasikan

kesaksian konsumen ketika bertransaksi melalui website mereka atau dengan

memiliki sertifikat atau lisensi mengenai keamanan dan kepercayaan dari pihak

ketiga, contoh lisensi dari veri sign). Berdasar uraian diatas maka diturunkan

menjadi hipotesis berikut:

H4: Perceived reputation berpengaruh positif kepada kepercayaan pengguna

internet terhadap sistem e-commerce.

K-SISIN 01

Page 9: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 9

2.6 MODEL PENELITIAN

Berdasar uraian mengenai pengembangan hipotesis diatas maka penulis

membangun sebuah model teoritis dari penelitian ini adalah:

Gambar 1: model teoritis trust di e-commerce

H2

H1 Structural assurance

Trust di E-Commerce

Perceived Reputation

3. METODA PENELITIAN

3.1 SAMPEL dan PENGUMPULAN DATA

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengguna internet di Indonesia.

Agar penelitian dapat dilakukan lebih efektif, maka penelitian ini dilakukan dengan

mengambil sekumpulan sampel sebagai unit analisis.

Sampel penelitian ini adalah pengguna internet di Indonesia yang diambil

secara nyaman (convenience sampling) pada beberapa grup-grup diskusi atau

mailing list yang beranggotakan orang-orang Indonesia. Persyaratan menjadi

responden adalah pengguna internet yang sering mengakses situs e-commerce dan

atau pernah bertransaksi pada situs suatu e-commerce.

Peneliti mengirimkan surat elektronik (electronic mail atau e-mail)

permohonan untuk menjawab kuisioner kepada grup-grup diskusi yang relevan

dengan topik penelitian yang isinya adalah permintaan kepada anggota milis untuk

mengunjungi situs http://www.surveyfitra.info/ dan menjawab kuisioner yang ada

pada halaman situs tersebut. Responden menjawab kuisioner dengan mengisi

formulir yang ada pada situs riset dan jawaban responden kemudian akan dikirimkan

ke e-mail peneliti yang ada www.yahoo.com. Untuk menghindarkan adanya

responden yang menjawab kusioner berulang-kali, e-mail yang berisi jawaban

responden akan mencantumkan IP address responden ketika mengakses situs riset

http://www.surveyfitra.info/.

K-SISIN 01

Page 10: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 10

3.2 INSTRUMEN PENELITIAN

Variabel trust merupakan variabel dependen yang diukur dengan instrumen

yang digunakan oleh Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) terdiri dari tiga item

pertanyaan menggunakan 5 skala likert.

Variabel independen terdiri dari dua yakni structural assurance dan

perceived reputation diukur dengan 5 skala likert. Variabel structural assurance

diukur dengan instrumen yang dipakai McKnight et al. (2002) yang terdiri dari

empat item pertanyaan. Variabel perceived reputation diukur menggunakan

instrumen yang dipakai Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) terdiri dari dua item

pertanyaan.

3.3 PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model pengujian regresi

berganda dengan bantuan software SPSS versi 10. Analisis regresi pada dasarnya

adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau

lebih variabel independen (bebas) dengan tujuan mengestimasi dan/atau

memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan

nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2005)

Berdasar hipotesis dalam penelitian ini (lihat gambar model penelitian) maka

ditransformasikan ke dalam persamaan regresi berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + ε

Keterangan:

Y : trust

α : konstanta

β : koefisien regresi

X1 : structural assurance

X2 : perceived reputation

ε : error

K-SISIN 01

Page 11: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 11

4. HASIL PENELITIAN

4.1. DESKRIPSI PENELITIAN

Milis atau grup diskusi yang dikirim surat permintaan untuk menjawab

kusioner berjumlah ke 28 milis dan kuisioner yang kembali berjumlah 127 atau

berkisar 4,5 orang per milis yang merespon kuisioner. Sebanyak 27 kuisioner tidak

lengkap sehingga tidak dapat digunakan untuk analisa data. Sehingga hanya 100

kuisioner yang dapat dianalisa (lihat tabel 4.1).

Berdasarkan kuisioner yang digunakan, diketahui bahwa 86 responden

berjenis kelamin pria dan 14 responden berjenis kelamin wanita. Respoden survei ini

berumur rata-rata 28,13 tahun dengan standar deviasi 6,59. Responden termuda

berumur 19 tahun dan responden tertua berumur tertua 59 tahun (lihat tabel 4.2)

Hasil survei menunjukkan bahwa dari 100 responden, sebanyak 50

responden pernah melakukan transaksi pembelian melalui situs e-commerce dan 50

responden belum pernah melakukan transaksi pembelian melalui internet. Berdasar

pengelompokan cara mengakses website yang paling sering dilakukan, sebanyak 56

responden (56%) mengakses internet paling sering saat di kantor, 17 respoden

melalui warnet (17%), sebanyak 13 orang mengakses ketika di kampus (13%),

sebanyak 13 orang paling sering mengakses internet di rumah (13%) dan 1 orang

mengakses paling sering saat di café atau restoran yang memiliki hotspot akses

internet (lihat tabel 4.3)

4.2. HASIL UJI VALIDITAS

Menurut Huck (2000) korelasi yang kuat antara konstruk dan item-item

pertanyaannya dan hubungan yang lemah dengan variabel lainnya merupakan salah

satu cara untuk menguji validitas konstruk (construct validity). Ghozali (2005)

menyatakan bahwa uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi

bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.

Hasil korelasi tiga item pertanyaan yang mengukur konstruk trust memiliki

korelasi yang signifikan dengan total skor instrumen trust. Demikian pula item-item

pertanyaan untuk mengukur konstruk structural assurance dan perceived

reputation memiliki korelasi yang signifikan dengan total skor masing-masing

instrumen. Hasil ini membuktikan bahwa kelima instrumen valid mengukur

K-SISIN 01

Page 12: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 12

fenomena. Tabel 4.4 menjelaskan ringkasan korelasi antara skor indikator dan total

skor konstruk.

4.3. HASIL UJI REABILITAS

Menurut Nunally dan Bernstein (1994) reabilitas yang sedang antara 0,5

sampai 0,6 sudah cukup untuk menjustifikasi sebuah penelitian. Hasil uji reabilitas

menunjukkan hasil cronbach alpha sebesar variabel structural assurance adalah

0,7873, variabel perceived reputation memiliki alpha 0,8845, variabel trust memiliki

alpha 0,7478 yang berarti ketiga instrumen tersebut memiliki keandalan dan

konsisten dalam mengukur fenomena (lihat tabel 4.5).

4.4 HASIL UJI KORELASI

Uji korelasi terhadap hasil survei menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara tiga variabel independen terhadap variabel dependen trust,

sedangkan dua variabel independen lainnya tidak memiliki hubungan signifikan

dengan variabel dependen.

Uji korelasi menunjukkan bahwa variabel structural assurance dan variabel

trust memiliki korelasi sebesar 0,686 dengan tingkat signifikansi 0,01. Korelasi

antara perceived reputation dan trust adalah 0,582 yang signifikan pada tingkat 0,01

(lihat tabel 4.6)

4.5 UJI ASUMSI KLASIK

4.5.1 HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation

factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF

lebih besar dari 10.

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai tolerance setiap variabel

tidak ada yang kurang dari 0,10 dan hasil perhitungan VIF menunjukkan tidak ada

variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada masalah multikolinieritas antar variabel dalam penelitian ini (lihat

tabel 4.7)

K-SISIN 01

Page 13: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 13

4.5.2. HASIL UJI AUTOKORELASI

Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson 2,122. Nilai

Durbin Watson dibandingkan dengan menggunakan tabel dengan derajat

kepercayaan 5%, jumlah sampel n=100 dan jumlah variabel independen sebanyak

lima (k=2), di tabel Durbin-Watson didapat nilai dL=1,503 dU=1,583 lalu 4-dU

adalah 4-1,583 = 2,417

Menurut Ghozali (2005) jika dU< DW< 4-dU maka tidak ada autokorelasi

positif atau negatif. Hasil menujukkan bahwa 1,503 < 2,122 < 2,417 yang berarti

tidak ada masalah autokorelasi positif dan negatif pada penelitian ini (tabel 4.8)

4.5.3. UJI NORMALITAS

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel

penggangggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat digunakan untuk menguji normalitas residual.

Data berdistribusi normal jika probabilitas signifikannya di atas 0,05 (Ghozali,

2005).

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan nilai 0,912 dengan

tingkat signifikan 0,377 yang berarti di atas 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa

redisual terdistribusi secara normal (tabel 4.9).

4.6. PENGUJIAN HIPOTESIS

Setelah melakukan uji validitas, reabilitas, korelasi dan uji asumsi klasik

maka untuk menguji hipotesis dilakukan uji regresi berganda menggunakan aplikasi

komputer SPSS versi 10. Hasil perhitungan regresi dapat dilihat di lampiran dan

ringkasannya ada pada tabel 4-9 berikut ini:

Hasil uji F test didapat nilai F hitung sebesar 57,818 dengan probabilitas

0,000. Nilai probablitas F hitung yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa

model regresi dengan variabel independen structural assurance dan perceived

reputation secara bersama-sama berpengaruh terhadap timbulnya Trust pengguna

internet terhadap sistem e-commerce.

Koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model menerangkan variasi-variasi variabel dependen bernilai 0,544. Tetapi untuk

model regresi dengan variabel independen lebih dari satu banyak peneliti

K-SISIN 01

Page 14: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 14

menganjurkan untuk menggunakan adjusted R2 karena penambahan variabel

independen dapat membuat adjusted R2 naik atau turun sedangkan bila

menggunakan R2 penambahan variabel independen akan menaikkan nilai R2.

Adjusted R2 hasil penelitian adalah 0,534 yang berarti variasi variabel Trust

dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen yakni structural assurance dan

perceived reputation sebesar 53,4% sedang sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar

model.

Sehingga dari nilai adjusted R2 dapat disimpulkan bahwa variabel structural

assurance dan perceived reputation secara bersama-sama berpengaruh pada

munculnya Trust pengguna internet terhadap sistem e-commerce adalah sebesar

53,4%.

Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis pertama menyatakan bahwa persepsi structural assurance berpengaruh

positif kepada kepercayaan pengguna internet terhadap sistem e-commerce. Hasil uji

t menunjukkan nilai t = 6,596 p = 0,000 yang berada di bawah level probabilitas

signifikan 0,05. Hasil itu menunjukkan bahwa variabel structural assurance

berpengaruh positif pada munculnya trust pengguna e-commerce terhadap sistem e-

commerce. Hasil penelitian mendukung hipotesis satu.

Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis kedua menyatakan bahwa Perceived reputation berpengaruh positif

kepada kepercayaan pengguna internet terhadap sistem e-commerce Hasil uji t

menghasilkan nilai t = 3,949 dan p= 0.000 yang berada dibawah tingkat probabilias

signifikan 0,05. Hasil uji t menunjukkan nilai bahwa variabel Perceived Reputation

signifikan mempengaruhi munculnya trust pengguna internet terhadap sistem e-

commerce. Penelitian ini mendukung hipotesis keempat.

Berdasar uji hipotesis kedua variabel independen yakni structural assuranc

dan perceived reputation berpengaruh signifikan terhadap trust di sistem e-

commerce.

5. DISKUSI, KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

5.1. DISKUSI dan KESIMPULAN

Penelitian ini berusaha untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi kepercayaan (trust) pengguna internet di Indonesia

K-SISIN 01

Page 15: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 15

terhadap sistem e-commerce. Melalui temuan riset ini diharapkan memberikan

konstribusi bagi entitas bisnis dot com dalam melakukan desain dan pengendalian

bagi situs e-commerce yang dikelolanya. Penelitian ini menemukan bukti empiris

bahwa structural assurance dan perceived reputation secara signifikan berpengaruh

terhadap trust pengguna internet Indonesia terhadap situs e-commerce.

Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa:

1. Structural assurance berpengaruh secara signifikan pada kepercayaan (trust)

pengguna internet di Indonesia terhadap sistem e-commerce. Temuan ini

sejalan dengan penelitian Gefen et al. (2003) dan McKnight et al. (2002).

Hal ini menandakan bahwa keyakinan terhadap adanya mekanisme kontrol

dan prosedur keamanan seperti enkripsi, authentification, sertifikasi

pengamanan dari pihak ketiga yang memadai terhadap situs e-commerce

akan menimbulkan trust pengguna internet.

2. Kepercayaan (trust) pengguna internet di Indonesia terhadap sistem e-

commerce juga dipengaruhi oleh variabel perceived reputation secara

signifikan dengan probabilitas 0,000. Hasil ini mendukung temuan riset

Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) yang telah dilakukan di negara Australia,

Israel dan Finlandia. Temuan ini menunjukkan bahwa tampilan muka situs e-

commerce yang dipersepsikan sebagai pihak yang bereputasi baik akan

menimbulkan trust. Kesaksian konsumen tentang pengalaman bertransaksi di

toko online merupakan salah satu hal yang dilakukan situs e-commerce untuk

mempersepsikan dirinya memiliki reputasi baik.

5.2 KETERBATASAN

Keterbatasan penelitian ini adalah sedikitnya responden wanita (14%) dalam

penelitian ini memungkinan adanya bias gender terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi trust di e-commerce. Penelitian Rodger dan Harris (2003)

menemukan bahwa laki-laki memiliki rata-rata persepsi trust di e-commerce lebih

tinggi daripada wanita.

5.3 RISET KEDEPAN

Penelitian ini membuktikan bahwa structural assurance dan perceived

reputation mempengaruhi trust pengguna internet terhadap situs e-commerce. Tetapi

K-SISIN 01

Page 16: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 16

model penelitian ini hanya menjelaskan 52,3% faktor-faktor yang mempengaruhi

trust terhadap situs e-ocmmerce. Riset-riset di masa depan perlu meneliti faktor-

faktor lain yang mempengaruhi trust di sistem e-commerce seperti faktor

kepribadian dan pengalaman bertransaksi serta jenis industri.

K-SISIN 01

Page 17: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 17

DAFTAR PUSTAKA

Bhattacherjee, A. (2002), Individual trust in online firms: Scale development and Initial Test. Journal Management Information System.

Cowles, Deborah L., Kiecker, Pamela, & Little, Michael W. (2002), Using key Informant Insights as a Foundation for e-retailing theory development. Journal of Business Research 55, pp. 629-636

Doney, P.M., dan Cannon, J.P. (1997), An examination of the nature of trust in buyer-seller relationships. Journal of Marketing April 35-51

Friedman, B., P.H. Kahn, Jr., dan Howe, D.C. (2000), Trust online. Communications of the ACM 43 Vol. 12, 34-40

Gefen, David., Karahanna, Elena dan Straub, Detmar W. (2003), Trust And Tam In Online Shopping: An Integrated Model. MIS Quarterty, March 51-90.

Ghozali, Imam. (2005), Aplikasi Analisis Mutlivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga, BP Undip.

Huck. Schuyler W. (2000), Reading Statistics And Research. Third Edition, Addision Wesley Longman. Inc.

Jarvenpaa, S.L., dan Tractinsky, N. (1999), Consumer trust in an Internet store: Across-cultural Validation. Journal of Computer-Mediated Communication, Dec. 1-35

Jewels, Tony J., Timbrell, Greg T. (2001), Toward a definition of B2C dan B2B e-commerce. Procedings of the Twelfth Australian on Information System.

Jogiyanto H.M. (2004), Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman Pengalaman. BPFE-Yogyakarta.

Kumar, N., Scheer, L.K. and Stenkamp, J.B.E.M., (1995), The Effect of Suppliers Fairness on Vulnerable Resellers. Journal of Marketing Research, Feb. 54-65

Lohse, G.L., dan Spiller, P. (1998), Electronic Shopping. Communications of the ACM, 41 Vol.7, 81-87

McKnight, D. H., Choudhury, V., dan Kacmar, C. (2002), Developing and Validating Trust Measures for E-Commerce: An Integrative Typology. Information Systems Research 334-359.\

Murthy , Uday S. (2004), An Analysis of the Effects of Continuous Monitoring Controls on e-Commerce System Performance. Journal Of Information Systems Vol. 18, No. 2 Fall, 29-47

Nunnaly, J. C., dan Ira H. Bernstein.(1994), Psycometric Theory. Third Edition, Mc Graw Hill, Inc., New York.

Pavlou, Paul A. (2003), Consumer Acceptance of Electronic Commerce: Integrating Trust and Risk with theTechnology Acceptance Model. International Journal of Electronic Commerce, Spring 101-134.

Rahardjo, Budi. (2002), Keamanan Sistem Informasi berbasis Internet. http:// www.paume.itb.ac.id/rahard/id-cert/handbook.pdf.

Raharja, R. A., Yunianto. A., Widyantoro W. (2001), Modul Pelatihan Adminis- trasi Jaringan Linux. Open Source Campus Agreement.

Reichheld, F. F., dan Schefter. P. (2000), E-Loyalty: Your Secret Weapon on the Web. Harvard Business Review 105-113.

Rodger, S., Harris, M.A. (2003), Gender and E-Commerce An Exploratory Study. Journal of Advertising Research, Sept, 322-329

K-SISIN 01

Page 18: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 18

Shapiro, D.L., Sheppard, B.H., dan Cheraskin, L. (1992), Business on Handshake. Negotiation Journal, 365-377

Smith, J.B., dan Barclay, D.W. (1997), The Effect of Organizational Differences and Trust on The Effectiveness of Selling Partner Relationships. Journal of Marketing, 3-21

Urbaczewski, A., Jessup L.M., dan Wheeler, B. (2002) Electronic Commerce Research: A Taxonomy and Synthesis. Journal Of Organizational Computing And Electronic Commerce 12(4), 263–305

Wilkinson, W.J., Cerullo. J.M., Raval. V., Wong-on-Wing. B. (2000), Accounting Information Systems. Fourth Edition, John Wiley and Sons. Inc.

K-SISIN 01

Page 19: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 19

Appendiks

Tabel 4.1 : Jumlah kuisioner kembali dan terpakai Milis yang di kirim 28 Kuisioner kembali 127 Kuisioner yang tidak lengkap 27 Kuisioner digunakan untuk analisa 100 Rata-rata anggota milis yang merespon 4,5 orang per milis

Tabel 4.2 : Jenis kelamin dan usia

Jenis kelamin jml Usia Pria 86 Termuda 19 thWanita 14 Tertua 59 th Rata-rata 28,13 thJumlah 100 Standar dev 6,59

Tabel 4.3 : Aktivitas transaksi dan cara menjelajahi internet Pernah bertransaksi via internet Akses internet

paling sering jumlah %

Ya pernah 50 responden Kantor 56 56% Tidak pernah 50 responden Kampus 13 13% Warnet 17 17% Rumah 13 13% Café 1 1% Tabel 4.4 : Ringkasan korelasi skor indikator dan total skor konstruk Trust Structural

assurance Perceived reputation

Ket

1 0,831** 0,722** 0,953** valid 2 0,819** 0,814** 0,942** valid 3 0,803** 0,862 ** valid 4 0,716** valid ** = korelasi signifikan pada tingkat 0,01 (2-tailed)

Tabel 4.5 : Tabel Reabilitas dengan cronbach alpha Cronbach alpha Structural assurance 0.7873 Perceived reputation 0.8845 Trust 0.7478 Tabel 4.6 : Korelasi antar variabel (N=100) SA PR T Structural assurance SA Sig. (2-tailed)

1

Perceived reputation PR Sig. (2-tailed)

0,509** 0,000

1

Trust T Sig. (2-tailed)

0,686** 0,000

0,582** 0,000

1

**. Korelasi signifikan pada tingkat 0,01

K-SISIN 01

Page 20: SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG · PDF fileyang sukses melakukan perdagangan secara elektronik ... Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via ... sistem informasi akuntansi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 20

Tabel 4.7 : Multikolinieritas Collinearity statistics Tolerance VIF

Stuctural assurance (SA) 0,619 1,616 Perceived reputation (PR) 0,727 1,376

Tabel 4-8: Autokorelasi Durbin Watson

0,737 a 0,544 0,534 0,35781 2,122 Model 1

RR Square Adjusted

R Square Std. Error Estimasi Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Perceived Reputation. Structural Assurance a. Variabel dependen: Trust b.

T abel 4 .9 : U ji N orm alitas dng K o lm o gorov-S m irnov T est

100.000000

.3541737.091.058

-.091.912.377

N M ean S td . D e via tion

N orm a l a ,b

A bso lu teP os itive N ega tive

M os t D iffe rence

K o lm ogo rov-A sym p . S ig . (2 -

U nstandard ized

Tes t d is tribu tion is N o rm a l. a . C a lcu la ted from data . b .

Tabel 4.10: Hasil regresi

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Model B Std. Error Beta 1 konstanta 1,213 0,216 5,607 0,000

Structural Assurance

0,408 0,062 0,526 6,596 0,000

Perceived Reputation

0,252 0,064 0,315 3,949 0,000

R2 = 0,544 Sig = 0,000 Adjusted R2 = 0,534 F = 57,818

a Variabel dependen: Trust

K-SISIN 01