Semnas LS 2011 Makalah Kimia

download Semnas LS 2011 Makalah Kimia

of 199

Transcript of Semnas LS 2011 Makalah Kimia

PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 1 PENERAPANLESSON STUDY PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI MAN DENANYAR JOMBANG Ririn Eva Hidayati MAN Denanyar Jombang [email protected] Abstract: This research is a discription research. This study aims to determine the application of lesson studyonthesubjectmatterofsalthydrolysisintermof:1)learningmanagement,2)theactivitiesof teachers and students and 3) mastery learning students. The results showed that the ability of teacher in mananginglearningisincreasedinthefirst round75%and thesecondround88%.Activitiesofstu-dentsinadiscussionswithteachersandamongstudentshasalsoincreasedrespectivelyinthefirst round 72% and 81%, and second round 83% and 91%. The students mastery learning in the first round 69% and in the second round 71%. Kata kunci: lesson study, hidrolisis garam Selamainiprosespembelajarankurangmendapatperhatiandariorangtuadanpemerintah.Proses pembelajaranyangterjadididalamkelastidakadayangtahukecualiguruitusendiri.Supervisiyang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah umumnya lebih mementingkan dokumen administrasi guru, seperti RPP dari pada masuk kelas melakukan observasi dan supervisi terhadap pembelajaran oleh seorang guru(Isjoni,2003).Akibatnyagurutidaktertantangmelakukanpersiapanmengajardenganbaik, memikirkanmetodamengajaryangbervariasi,mempersiapkanbahanuntukpercobaanIPAdi laboratorium. Umumnyapembelajarandilakukandalambentuksatuarah.Gurulebihbanyakceramahdihadapan siswasementaraaktivitassiswalebihbanyakmendengarkan.Guruberanggapantugasnyahanya mentransferpengetahuanyangdimilikidengantargettersampaikannyatopik-topikyangtertulisdalam dokumen kurikulum. Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang menantang siswa untuk berpikir. Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran(Imam, 2004). Kesiapan guru dalam penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal dasarbagiterlaksananyapembelajaranyangefektif.Guruyangprofesionaldituntutuntukmemiliki persiapandanpenguasaanyangcukupmemadai,baikdalambidangkeilmuanmaupundalammerancang programpembelajaranyangdisajikan.Selainitu,pelaksanaanpembelajaranmenggambarkandinamika kegiatanbelajarsiswayangdipandudandibuatdinamisolehguru.Untukitu,gurusemestinyamemiliki pengetahuan,kemampuan,danketerampilandalammengaplikasikanmetodologidanpendekatan pembelajaransecaratepat.Kompetensiprofesionaldariguruperludikombinasikandengankemampuan dalam memahami dinamika perilaku dan perkembangan yang dijalani oleh para siswa. Memeliharasuasanapembelajaranyangdinamisdanmenyenangkanmerupakankondisiesensial dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, perlu ditanamkan persepsi positif pada setiap diri siswa, bahwa kegiatanpembelajaranmerupakanpeluangbagimerekauntukmenggalipotensidirisehinggamampu menguasai kompetensi yang diperlukan untuk kehidupannya kelak. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 2 Selainfaktorguru,keberhasilanprosespembelajaranbanyakbertumpupadasikapdancarabelajar siswa,baikperoranganmaupunkelompok.Selainitu,tersedianyasumberbelajardenganmemanfaatkan media pembelajaran secara tepat merupakan faktor pendorong dan pemelihara kegiatan belajar siswa yang produktif, efektif, dan efisien. Pembelajarandikatakanefektifapabiladalamprosespembelajaransetiapelemenberfungsisecara keseluruhan,pesertamerasasenang,puasdenganhasilpembelajaran,membawakesan,sarana/fasilitas memadai,materidanmetodeaffordable,guruprofessional(Handoko,2001).Tinjauanutamaefektivitas pembelajaran adalah outputnya, yaitu kompetensi siswa. Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta sesuai dengan fungsinyamasing-masing.Efektivitaspembelajarandapatdiukurdenganmengadaptasipengukuran efektivitas pelatihan yaitu melalui validasi dan evaluasi (Satori, 2003). Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru perlu melakukan lesson study, sehingga guru dapat melakukan reviewterhadapkinerjanyayangselanjutnyadapatdigunakansebagaimasukanuntukmemperbaiki kinerjanya. Lesson study muncul sebagai salah satu alternatif guna mengatasi masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif (Lewis, 2002). Lesson study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secarakolaboratifdanberkelanjutanberlandaskanpadaprinsip-prinsipkolegalitasdanmutuallearning untuk membangun komunitas belajar (Mulyana, 2007). Lesson study sebagai salah satu program kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran dapat dikembangkan di sekolah sebagai studi untuk analisis atas suatu praktik pembelajaran yangdilaksanakandalambentukpembelajaranberbasisrisetuntukmenemukaninovasipembelajaran tertentu. Lesson study padadasarnya adalah salah satu bentukkegiatan pengembangan profesionalguruyang bercirikangurumembukapelajaranyangdikelolanyauntukgurusejawatlainnyasebagaiobserver, sehingga memungkinkan guru-guru dapat membagi pengalaman pembelajaran dengan sejawatnya. Lesson studymerupakanprosespelatihanguruyangbersiklus,diawalidenganseorangguru:1)merencanakan pelajaranmelaluieksplorasiakademikterhadapmateriajardanalat-alatpelajaran;2)melakukan pembelajaranberdasarkanrencanadanalat-alatpelajaranyangdibuat,mengundangsejawatuntuk mengobservasi; 3) melakukan refleksi terhadap pelajaran tadi melalui tukar pandangan, ulasan, dan diskusi dengan para observer. Lesson study bukan metoda atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson study dapat menerapkan berbagaimetoda/strategipembelajaranyangsesuaidengansituasi,kondisi,danpermasalahanyang dihadapi guru. Lesson study dapat dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning), implementasi (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi(reflection)terhadapperencanaandanimplementasipembelajarantersebut,dalamrangka meningkatkan kualitas pembelajaran (Saito, 2006). Lesson study dapat mendatangkan banyak manfaat meliputi meningkatnya pengetahuan guru tentang materi ajar dan pembelajarannya, aktivitas belajar siswa, menguatnya hubungan kolegalitas baik antar guru maupundenganobserverselainguru.Haliniakandapatmeningkatkanmotivasiguru.Denganmotivasi tinggiuntukselaluberkembangpadaguruakandapatmeningkatkankualitaspembelajarandanstrategi pembelajaran. Akhirnya menuju pada peningkatan yang professional. Lesson study dipilih dan dimplementasikan karena beberapa alasan. Pertama, lesson study merupakan suatucaraefektifyangdapatmeningkatkankualitaspembelajaranyangdilakukangurudanaktivitas belajar siswa. Hal ini karena (1) pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil sharing pengetahuanprofesionalyangberlandaskanpadapraktikdanhasilpengajaranyangdilaksanakanpara guru,(2)penekananmendasarpadapelaksanaansuatulessonstudyadalahagarparasiswamemiliki kualitas belajar, (3) kompetensiyangdiharapkandimiliki siswa, dijadikan fokusdan titik perhatian utama PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 3 dalampembelajarandikelas,(4)berdasarkanpengalamanrealdikelas,lessonstudymampumenjadi landasanbagipengembanganpembelajaran,dan(5)lessonstudyakanmenempatkanperanparaguru sebagai peneliti pembelajaran (Lewis, 2002). Kedua, lesson study yangdidisaindengan baik akanmenjadikanguru yang profesionaldan inovatif. Dengan melaksanakan lesson study para guru dapat (1) menentukan kompetensi yang perlu dimiliki siswa, merencanakandanmelaksanakanpembelajaran(lesson)yangefektif;(2)mengkajidanmeningkatkan pelajaranyangbermanfaatbagisiswa;(3)memperdalampengetahuantentangmatapelajaranyang disajikan para guru; (4)menentukan standar kompetensiyang akandicapai para siswa; (5)merencanakan pelajaransecarakolaboratif;(6)mengkajisecaratelitibelajardanperilakusiswa;(7)mengembangkan pengetahuanpembelajaranyangdapatdiandalkan;dan(8)melakukanrefleksiterhadappengajaranyang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan koleganya (Lewis, 2002). Saito(2006)mengatakanbahwalessonstudymemilikibeberapamanfaatsebagaiberikut:1).Mengurangiketerasinganguru(darikomunitasnya)2).Membantuguruuntukmengobservasidan mengkritisipembelajarannya3).Memperdalampemahamangurutentangmateripelajaran,cakupandan urutanmateridalamkurikulum.4).Membantugurumemfokuskanbantuannyapadaseluruhaktivitas belajar siswa. 5). Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan tentang pemahaman berpikir dan belajar siswa 6). Meningkatkan kolaborasi pada sesama guru. Tahapanpelalsanaanlessonstudyadalah:(1)Merencanakanpembelajarandenganpenggalian akademispada topikdan alat-alat pembelajaranyangdigunakan,yang selanjutnyadisebut tahap Plan. (2) Melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran dan alat-alat yang disediakan, serta mengundangrekan-rekansejawatuntukmengamati.KegiataninidisebuttahapDo.(3)Melaksanakan refleksi melalui berbagai pendapat/tanggapan dan diskusi bersama pengamat/observer. Kegiatan ini disebut tahap See. Lesson study belum banyakdilaksanakandimadrasah. Halinidisebabkan antara lain: a) belum ada danakhususuntukkegiatantersebut,b)keyakinanakanmanfaatlessonstudydapatmeningkatkan efektivitas pembelajaran masih kurang. METODE Ditinjaudaritingkateksplanasinya,jenispenelitihaninitermasukdeskriptif.Sedangyang dideskripsikan adalah gambaran yang lengkap tentang: a) informasi-informasi yang diperoleh peneliti dari openklaslessonstudy,b)seberapabaikpraktekpembelajaranyangdilakukanolehgurumodellesson study. Sumber Data Data yang dikumpulkan adalah RPP, aktivitas siswa, pengelolahan guru, refleksi kolaborasi Metode Pengumpulan Data 1.Metodeobservasi(pengamatan),adapunyangdiamatiadalah:caramengajargurumodel,dan aktivitas siswa2.Metodedokoumentasiyangtermasukdokumenyangdikumpulkanpenelitiadalahprofil madrasah,hasilrefleksigurumodelpadaopenkelasI,II,lembarobservasigurumodelpada open kelas I dan II., lember observasi aktivitas siswa dalam lesson study, dan hasil evaluasi. ANALISIS DATAData yang akan dianalisis adalah data cara mengajar guru, aktivitas siswa, dan data hasil belajar siswa, yang akan dijelaskan sebagai berikut: PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 4 1. Hasil belajar siswa Datahasilbelajardaritesakhir,daridatainiakandiketahuiketuntasanbelajarsiswa.Cara menganalisistesakhirdenganmenggunakankriteriaketuntasanbelajar.Menurutkriteriaketuntasan belajar,siswadisebuttuntasbelajarjikatelahmencapaiskor65%dariskormaksimal.Kelasdikatakan berhasilatautuntasbelajar,jika70%siswanyamempunyaiskorminimal70.Rumusuntukketuntasan belajar adalah: P =% 100 NF Keterangan: P = persentase siswa yang tuntas belajar F = jumlah siswa yang tuntas belajar N = jumlah seluruh siswa 1. Hasil Aktivitas BelajarSiswa Datahasilobservasiaktivitassiswaselamaprosespembelajarandianalisissecaradeskriptif berdasarkanketercapaiantindakansiswayaitupencapaianlangkah-langkahpembelajaranyangdilakukan olehgurudanaktivitasyangdilakukanolehsiswaditunjukandenganbanyaknyajumlahpadalembar observasi. Persentase ketercapaian tindakan guru dan siswa dihitung dengan rumus sebagai berikut:Persentase skor keberhasilan =100%maksimum skor Jumlah dicapai yang skorJumlah Tabel 1. Penentuan Taraf Keberhasilan Tindakan dari Aspek Siswa A.Persentase KeberhasilanTaraf KeberhasilanNilai dengan HurufNilai dengan Angka 85 < x s 100 73< x s 85 61< x s 72 48 < x s 61 33 < x s 48 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang A B C D E 5 4 3 2 1 Tabel 2. Penentuan Taraf Keberhasilan Tindakan dari Aspek Guru B.Persentase KeberhasilanTaraf KeberhasilanNilai dengan HurufNilai dengan Angka 85 < x s 100 73< x s 85 61< x s 72 48 < x s 61 33 < x s 48 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang A B C D E 5 4 3 2 1 Untuk mempermudah perhitungan persentase keberhasilan dan penentuan taraf keberhasilan tindakan, baik semua aspek secara keseluruhan maupun masing-masing aspek diringkas dan ditampilkan dalam Ta-bel 3. Tabel 3. Taraf Keberhasilan Tindakan Siklus ke- Skor klasikal yang diperoleh Skor klasikal maksimum Persentase keber-hasilan Nilai degan huruf Nilai dengan angka 1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 5 2 HASIL DAN PEMBAHASAN Cara Penyajian Materi yang Dilakukan oleh Guru Model Dalam PembelajaranPada Materi Hidrolisis Garam Di MAN Denanyar Jombang Melalui Lesson Study Hasil perbandingan cara penyajian guru dalam menerapkan lesson study disajikan pada Tabel 4 dan 5. Tabel 4.Hasil Ringkasan Analisis Data Observasi Cara Penyajian Materi pada Tahap Pendahuluan Open klas Skor Klasikal yang Diperoleh Skor MaksimumPersentaseNilai dengan Huruf Nilai dengan Angka I II 1 2 2 2 50 100 D A 1 5 Pada Tabel 4 diketahui bahwa kegiatan guru dalam menerapkan lesson study tahap pendahuluan pada open klas II mengalami peningkatan bila dibandingan dengan open klas I.Tabel 5. Hasil Ringkasan Analisis Data Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan Lesson study Tahap IntiSiklus ke Skor Klasikal yang Diperoleh Skor Mak-simum PersentaseNilai dengan Huruf Nilai dengan Angka I II 6 8 8 8 75 100 B A 4 5 Pada Tabel 5 diketahui bahwa cara penyajianmateri dalammenerapkan lesson study tahap inti pada open klas II mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan open klas I Tabel 6. Hasil Ringkasan Analisis Data Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan Lesson study Tahap PenutupSiklus ke Skor Klasikal yang Diperoleh Skor Mak-simum PersentaseNilai dengan Huruf Nilai dengan Angka I II 2 2 2 2 100 100 A A 5 5 Pada Tabel 6 diketahui bahwa cara penyajian materi guru dalam menerapkan lesson study tahap penu-tup pada openklas II tidakmengalami peningkatandibandingkanopen I. Namunkinerjaguru sudahdin-yatakan sangat baik Refleksi Pembelajaran di Kelas (open klas I)1.Siswamasihcenderungbekerjasecaraindividual,belumberkomunikasisecaraaktifdengan teman sekelompoknya hal ini terbukti masih ada siswa yang mengerjakan soal dengan menutupi bukunya agar tidak dicontoh oleh temannya. 2.Beberapasiswadalampembelajaranmasihadayanghanyabermain-maindenganbukunya, serta suka mengganggu temannya yang aktif belajar. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 6 3.Beberapa siswa masih ada yang belum mengerti dari pembelajaran yang disampaikan oleh guru model,inidibuktikandarikelompok4masihkebingungandenganpernyataanbahwagaram bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru.4.Perhatian siswa pada saat pembelajaran masih belum fokus, hal ini dibuktikan bahwa kelompok 3 pada waktu salah siswa dari kelompok lain persentasi di depan kelas tidak memperhatikan dan berbicara sendiri-sendiri.5.Pembagianwaktudalampembelajaranyangdilaksanakangurumodelmasihkurangjelas,hal iniditunjukkanbahwaKelompok6saatgurumemberitugasuntukmenyimpulkankurang memperhatikan, siswa masih sibuk untuk mengerjakan tugas yang belum terselesaikan 6.Masih ada beberapa siswa yangkesulitandalammengisilembar demonstrasi atau lembar kerja siswa. DaridatarefleksipadaopenklasIcaramengajargurumasihdirasakurangbaik.Haliniterbukti masih ada beberapa siswa yang belum mengerti tentang konsep garam bersifat asam. Motivasi siswa pada pembelajaranjugamasihkurang.Haliniterlihatpadaperhatiansiswajugabelumterfokus.Managemen waktugurujugabelumbaikhalinimasihadasiswayangbelummengumpulkantugaspadahalwaktu sudah habis.Refleksi Pembelajaran di Kelas (open klas II) a.Siswaberkomunikasisecaraaktifdengantemansekelompoknyahaliniterbuktidarisetiap kelompok apabiladalammengerjakan soalada yang tidak bisamaka langsung saling bertanya antar teman. b.Dalampembelajarantidakadasiswayangbermain-maindenganbukunya,sertatidak mengganggu temannya yang aktifbelajar. c.Pembelajaran yang disampaikan oleh guru model, sangat mudah diterima oleh siswa dan mudah dimengerti. d.Pada saat pembelajaran berlangsung perhatian siswa sangat fokus. e.Padasaatgurumemberitugasuntukmembuatkesimpulantidakadasiswayangsibukuntuk mengerjakantugasyangbelumterselesaikankarenaalokasiwaktuyangdiberikanolehguru model cukup memadai. f.Siswa tidak kesulitan dalam mengisi lembar demonstrasi atau lembar kerja siswag.DarihasilrefleksiopenklasII,caramengajargurudirasasudahbaik.Haliniterlihatbahwa semua siswa sudah mengerti, siwa tidak kesulitan dalam mengisi lembar demonstrasi, dan semua tugas-tugas sudah dikerjakan dengan baik. Ini berarti pula kolaborasi guru pada lesson study telah meningkatkan kemampuan guru dalam menyampaikan materi. Hasil Observasi Aktivitas SiswaAspek Melakukan Pengamatan Aktivitassiswasaatmelakukandemontrasidiindikasikandenganmelihatjumlahsiswayang melakukan pengamatan sesuai LKS, secara sungguh-sungguh dan tidak bergurau berjumlah 17 siswa yang melakukanpengamatansesuaidenganLKStetapiseringbergurau8anakdanyangtidakmelakukan pengamatan sebanyak 7. Persentase keberhasilan tindakan analisis datanya dapat diringkas dan ditampilkan yang dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Ringkasan Analisis Data Aktivitas Siswa Aspek Melakukan Pengamatan Open klas ke Skor Klasikal yang Diperoleh Skor MaksimumPersentase Nilai dengan Huruf Nilai dengan Angka PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 7 I II 69 80 96 96 72 83 B A 4 5 Aspek Merekam Data Pengamatan Presentasiaspekmerekamdatapengamatandalampembelajarandengandemonstrasidapatdilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil Ringkasan Analisis Data Aktivitas Siswa Aspek Merekam Data Pengamatan Open klas ke Skor Klasikal yang Diperoleh Skor MaksimumPersentase Nilai dengan Huruf Nilai dengan Angka I II 78 88 96 96 81 91 B A 4 5 Aspek Mengumpulkan Hasil PengamatanPresentasiaspekmerekamdatapengamatandalampembelajarandengandemonstrasidapatdilihat pada tabel 9. Tabel 9. Hasil Ringkasan Analisis Data Aktivitas Siswa Aspek Mengumpulkan Hasil Pengamatan Siklus ke Skor Klasikal yang Diperoleh Skor MaksimumPersentaseNilai dengan Huruf Nilai dengan Angka I II 65 87 96 96 68 90 B A 4 5 Aspek penyelesaian tugas Presentasi aspek menyelesaikan tugas dapat dilihat pada tabel 10 Tabel 10 Hasil Ringkasan Analisis Data Aktivitas Siswa Aspek Penyelesaian Tugas Siklus ke Skor Klasikal yang Diperoleh Skor Mak-simum PersentaseNilai dengan Huruf Nilai dengan Angka I II 67 90 96 96 69 93 C A 3 5 Dari tabel hasil ringkasan analisis akivitas siswa mulai 7 sampai 10 dapat disimpulkan terjadi pening-katanaktivitasdarisemuaindikatorkerja.Iniberartisiswatelahtermotivasidenganbaik.Berartipula kepuasan siswa terhadap pembelajaran juga baik.Interaksi Siswa dengan Siswapada Open Klas I 1.Kelompok1 terutama siswa nomor absen 3 masih pasif 2.Kelompok4ditemukanmasihkurangaktifkarenaterdapatsatusiswadengannomorabsen12 masih pasif PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 8 3.Kelompok2cenderungpasiftetapiadasalahsatusiswayangaktifdanmemimpinkelompoknya yaitusiswadengannomorabsen14sedangkannomorabsen17,29,dan12tidakaktifcenderung menunggu dari siswa nomor absen 14 4.Kelompok5terbagimenjadi2kelompokkecilkarenaada2LKS,setiap2orangsiswa mengerjakan1LKS,tidakterjadidiskusipadakelompoknyasecarautuh(nomorabsen26 berkelompok dengan nomor 24, nomor absen 1 berkelompok dengan nomor 21) 5.KelompokKelompok3antarsiswamasihbelumbisaberkomunikasidenganbaikdansiswabekerja sendiri-sendiri 6.Kelompok6siswamasihbekerjasecaraindividualbahkanadasalahsatusiswanomorabsen21 mengerjakan soal dengan menutupi bukunya Interaksi Siswa dengan Siswapada Open Klas II 1.Berjalandenganbaik,haliniterbuktibahwatiap-tiapkelompoksaatmengerjakansoalyang ditugaskan oleh guru model maka dikerjakan secara bersama-sama. 2.Padasaatawalpembelajarandimulaiadabeberapasiswayangmasihkurangaktif,tetapisetelah gurumodelmemberikanarahandanmotifasilebihlanjutmakasiswamenjadiaktifkembalidan berkomunikasi antar siswa berjalan dengan baik 3.Darimasing-masingkelompokdapatdiskusipadakelompoknyasecarautuhdantidakterjadi diskusi kelompok-kelompok kecil 4.Siswadapatberkomunikasidenganbaikantartemannyadalamsatukelompokterbuktibilaada salah satu siswa yang kesulitan tentang pelajaran yang disampaikan oleh guru model maka mereka saling mendiskusikan permasalahan tersebut.Interaksi Siswa dengan Sumber/Media Belajar pada Open Klas I 1.Darikelompok2tidaksemuasiswaberinteraksisecaraaktifdenganmediabelajarterbukti ditemukan siswa nomor absen 29 hanya bermain-main dengan bukunya 2.Kelompok3masihbelumbisainteraksisepenuhnyadengansumberbelajarhaliniditunjukkan bahwasiswanomorabsen13dan15saatmengerjakansoalagakpasifdansukamengganggu teman sekelompoknya, sedangkan yang paling aktif mengerjakan soal yaitu siswan nomor absen 6 3.Darikelompok4masihkebingungandenganpernyataanbahwagarambersifatasamdapat memerahkan kertas lakmus biru4.Kelompok5sangatantusiasdalammengerjakansoalLKSsetelahgurumelakukandemonstrasi, media yang disiapkan guru sangat menarik dan sesuai 5.Kelompok1Masihbelumbisainteraksisecaramenyeluruhdengansumber/mediabelajarkarena masih ada anggota dari kelompok tersebut hanya mempermainkan media dan sumber belajarInteraksi Siswa dengan Sumber/Media Belajar pada Open Klas II 1.Darikelompok4siswadapatberinteraksisecaraaktifdenganmediabelajar,terbuktisaattidakbisa menjawab pertanyaan maka berusaha mencari jawaban dengan membaca bukunya 2.Kelompok3masihberinteraksidengansumberbelajardengan,haliniditunjukkanbahwasaatguru model memberi tugas untuk mengerjakan soal maka dikerjakan dengan penuh kesadaran. 3.Kelompok 5 sangat antusias dalam mengerjakan soal LKSsetelah guru melakukan demonstrasi, media yang disiapkan guru sangat menarik dan sesuaiInteraksi Siswa dengan Guru pada Open Klas I 1.Kelompok6saatgurumemberitugasuntukmenyimpulkankurangmemperhatikanhalini disebabkan siswa masih sibuk untuk mengerjakan tugas yang belum terselesaikan PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 9 2.Darikelompok2siswamasihpasifdanhanyasebagaiansajayangaktifdanmauberinteraksi dengangurukarenasaatsiswanomorabsen14dan12kesulitanmenjawablembardemonstrasi/ LKS langsung bertanya kepada guru 3.Kelompok5sangatberinteraksisekalidengangurunyaterutamapadasaatapersepsiguru memberikan intruksi-intruksi dan parasiswa semangat untuk mengikuti pembelajaran 4.Kelompok4sangatantusiassekalidenganpembelajaranyangdilakukanolehgurumodelhalini dibuktikanpadasaatsiswamendapatkesulitandalammenyimpulkandarijawabanyangdiisidi lembar demonstrasi/ LKS langsung meminta guru untuk menjelaskan Interaksi Siswa dengan Guru pada Open Klas II 1.Darikelompok1berinteraksidengangurusangatbaikterbuktisaatsiswanomorabsen5dan13 kesulitan menjawab lembar demonstrasi/ LKS langsung bertanya kepada guru model. 2.Kelompok2dan6sangatberinteraksisekalidengangurunyaterutamapadasaatapersepsiguru memberikan intruksi-intruksi dan parasiswa semangat untuk mengikuti pembelajaran 3.Kelompok 3 dan 7 sangat antusias sekali dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model hal ini dibuktikan pada saat siswa mendapat kesulitan dalam menyimpulkan dari jawaban yang diisi di lembar demonstrasi/ LKS langsung meminta guru untuk menjelaskan Isi Pembicaraan Siswa pada Open Klas I 1.Darikelompok2padasaatmengerjakanLKSsiswanomorabsen17dan12masihterkesankurang serius dan bercerita kesana kemari yang tidak ada ujung dan pangkalnya. 2.Darikelompok5pembicaraanyangseringdimunculkanyaitumembahasmateri-materiyang disampaikan oleh guru3.Kelompok 3 pada waktu salah siswa dari kelompok lain persentasi di depan tidak memperhatikan dan berbicara sendiri-sendiri Isi Pembicaraan Siswa pada Open Klas II 1.Darikelompok5pembicaraanyangseringdimunculkanyaitumembahasmateri-materiyang disampaikan oleh guru model 2.Secara umum dari semua kelompokpada saattemandari kelompok lain persentasi di depan rata-ratamemperhatikan dan tidak berbicara sendiri-sendiri. Dari data perbandingan interaksi siswa dari open klas I dengan open klas II telah terjadi peningkatan interaksiyangpositif.Iniberartiaktivitas,motivasi,kepuasansiswaterhadappembelajaransangatbaik. Berarti pula aktivitas kolaborasi lesson study dapat meningkatkan kepuasan siswa. C. Data Hasil Belajar Siswa DaripengumpulanpenilaianpadapembelajaranbaikpadaopenklasIdanopenklasIIdapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 11. Hasil Ringkasan Hasil Belajar Siswa pada Open Klas I No.Nama Peserta DidikNilaiKeterangan 1.AHYANA FATIH EZA ROBIN70Tuntas 2.ANIK MASRUROH78Tuntas PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 10 3.BINTI MAULITA SARI55Tidak Tuntas 4.CHOIROTUN NI'MAH55Tidak Tuntas5.DEWI LAILATIS SUBHIYATIL FITRI75Tuntas 6.EMILDA RATNA RAHAYU75Tuntas 7.FARIHATUL ULA RIZA ROHMAH55Tidak Tuntas 8.FAUZIA HIDAYATI 70Tuntas 9.HABIBATUN NURISDAH70Tuntas 10.IRENE ROMADHONA68Tuntas 11.KHUSNIN KHOIRIN NADA58Tidak Tuntas 12.LAILATUL QOMARIYAH75Tuntas 13.LAILY AINUN JARIYAH75Tuntas 14.LAILY NUR HIKMAH78Tuntas 15. LILIK ZAKIYATUR RODLIYAH55Tidak Tuntas 16.MEGA AYU FARIHIN70Tuntas 17.MUSDALIFAH55Tidak Tuntas 18.NAVITA AJENG SETYO HARDINI70Tuntas 19.NI'MATUL FARIHAH75Tuntas 20.NITA NURAINI85Tuntas 21.NUR LAILATIN NISFAH78Tuntas 22.NURUL 'AINI70Tuntas 23.RIDHA SERTIAN LAYINATUL F.65Tuntas 24.RIKA RATIH58Tidak Tuntas 25.RISALATUL MAS'ULAN65Tuntas 26.RIZKI ANIS SHOLIKHAH67Tuntas 27.ROFIQOH ISTIGHFARIN72Tuntas 28.SAYUSNIK NOVITASARI65Tuntas 29.SILVIA NINGSIH72Tuntas 30.SITI FATIMATUZZUHRIYAH67Tuntas 31.SUCI MAIZAROH70Tuntas 32.SUCI NUR LEYLLAH75Tuntas Rata-rata69 Tabel 12.Hasil Ringkasan Hasil Belajar Siswa pada Open Klas II No.Nama Peserta DidikNilaiKeterangan 1.AHYANA FATIH EZA ROBIN67Tuntas PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 11 2.ANIK MASRUROH80Tuntas 3.BINTI MAULITA SARI65Tuntas 4.CHOIROTUN NI'MAH68Tuntas 5.DEWI LAILATIS SUBHIYATIL FITRI69Tuntas 6.EMILDA RATNA RAHAYU68Tuntas 7.FARIHATUL ULA RIZA ROHMAH70Tuntas 8.FAUZIA HIDAYATI 65Tuntas 9.HABIBATUN NURISDAH78Tuntas 10.IRENE ROMADHONA64Tidak Tuntas 11.KHUSNIN KHOIRIN NADA66Tuntas 12.LAILATUL QOMARIYAH57Tidak Tuntas 13.LAILY AINUN JARIYAH66Tuntas 14.LAILY NUR HIKMAH62Tidak Tuntas 15.LILIK ZAKIYATUR RODLIYAH67Tuntas 16.MEGA AYU FARIHIN70Tuntas 17.MUSDALIFAH75Tuntas 18.NAVITA AJENG SETYO HARDINI70Tuntas 19.NI'MATUL FARIHAH75Tuntas 20.NITA NURAINI75Tuntas 21.NUR LAILATIN NISFAH78Tuntas 22.NURUL 'AINI73Tuntas 23.RIDHA SERTIAN LAYINATUL F.70Tuntas 24.RIKA RATIH75Tuntas 25.RISALATUL MAS'ULAN74Tuntas 26.RIZKI ANIS SHOLIKHAH74Tuntas 27.ROFIQOH ISTIGHFARIN80Tuntas 28.SAYUSNIK NOVITASARI80Tuntas 29.SILVIA NINGSIH80Tuntas 30.SITI FATIMATUZZUHRIYAH65Tuntas 31.SUCI MAIZAROH67Tuntas 32.SUCI NUR LEYLLAH72Tuntas Rata rata71 Dari perbandingan hasil belajar siswa pada open klas I dengan open klas II telah terjadi peningkatan dari 69menjadi 71. Ini berati aktivitas lesson studydapat digunakan suatu program yangdapatmencapai tujuan sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 12 KESIMPULAN Lesson study dapat meningkatkanefektivitas praktek pembelajaranpada materi Hidrolisis Garamdi MANDenanyarJombang.Halinidapatdirincidenganindikatorketercapaianefektivitaspembelajaran sebagai berikut: 1.CarapenyajianmateriyangdilakukanolehgurumodeldalampembelajaranpadamateriHidrolisis Garam di MAN Denanyar Jombang melalui lesson studymengalami peningkatan yang sangat baik 2.AktivitassiswadalampembelajaranpadamateriHidrolisisGaramdiMANDenanyarJombang melalui lesson study mengalami peningkatan yang sangat baik.3.PembelajaranpadamateriHidrolisisGaramdiMANDenanyarJombangmelaluilessonstudydapat mencapai tujuannya DAFTAR PUSTAKA Garfield,J.2006.ExploringtheImpactofLessonstudyonDevelopingEffectiveStatisticsCurriculum. www.stat.auckland.ac.nz/-iase/publication/-11/Garfield.doc, diakses pada 19 Juni 2006. Handoko, T. H. 2001. Manajemen, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE UGM. Iman, M. S. 2004. Pendidikan Partisipatif. Yogyakarta: Safira Insania Press. Isjoni. 2003. SMK dan Permasalahanya. http://researchengines.com/isjoni3.html, diakses pada 8 Desember 2007 Lewis,C.C.2002.Lessonstudy:AHandbookofTeacher-LedInstructionalChange.Philadelphia,PA:Re-search for Better Schools, Inc Marwansyah, & Mukaram. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pusat Penerbit Admistrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Robinson,N.2011.Lessonstudy:AnexampleofitsadaptationtoIsraelimiddleschoolteachers. www.weizmann.ac.il/G-math/ICMI/ Robinson_proposal.doc, diakses pada 3 Januari 2011 Saito,E.,Imansyah,H.danIbrohim.2005.PenerapanStudiPembelajarandiIndonesia:StudiKasusdari IMSTEP. Jurnal Pendidikan Mimbar Pendidikan, No.3. Th. XXIV: 24-32.Saito, E., 2006. Development of school based in-service teacher training under the Indonesian Mathematics and Science Teacher Education Project . Improving Schools. Vol.9 (1): 47-59Satori,D.(2003).ImplementasiManajemenBerbasisSekolahdiJawaBarat.Bandung:DinasPendidikan Provinsi Jawa Barat. Steers, R. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. Sukmadinata, N. S. 2002. Pengendalian Mutu Sekolah Menengah: Konsep, Prinsip, dan Instrumen. Bandung: Remaja Rosda Karya. Robbin, S. P. 2001. Orgazinational Behaviour. New Jersey: Pearson Educational International. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 13 PEMBELAJARAN KIMIA MATERI ASAM BASA DI SMPN 2 GEMPOL PASURUAN Yayuk Sudarwati, Korie Suzana SMP Negeri 2 GempolJl. Dau Darmorejo Kepulungan Gempol Abstrak:Materikimia di SMPN 2 Gempol dalam pembelajaran disampaikan oleh guru fisika. Melalui MGMPS, RPP kimia asam basa diupayakan dapat digunakan dengan baik dalam pembelajaran, dengan tujuan materi ini dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Materi ini memerlukan banyak bahan untuk diteliti.Untukituberbagaipersiapanharusdilakukansebelummelakukanpembelajaranmeliputi persiapanalat,bahan,dantehnikyangtepat,untukmengurangikesalahanhasilpengamatandan kesalahankonsep.ModelpembelajaranSTADdipilihdalamprosespembelajaraninisebabtahap-tahapnyasangatmendukungprosespemahamansiswaSMPdalammateriasambasa.Agarlebih kontekstualbahanyangdigunakanadalahbahanyangbiasaditemukandisekitarsiswa.Tehnik pembelajaran yang didukung denganpersiapan yang bagus dapat mempermudah pemahaman siswa. Kata kunci: persiapan pembelajaran, STAD, asam basa Materi kimia kelas VII tingkat SMP semester satu adalah mengelompokan larutan asam, basa dan netraldenganmenggunakanindikatoryangtepat.Materiasam-basayangtertulisdalamlaporanini disampaikanolehgurufisikadiSMPN2Gempolmenggunakanindikatorkertaslakmusmerahdan lakmusbiru.Bagigurumateriinibukanlahhalbarusebabtiaptahunharusmelaksanakan pembelajarandikelasyangberbeda.MelaluipembelajaranLessonStudybaikMGMPHomeBase ataupunLSBS,guruberkesempatanterusmendapatmasukanuntukmemperbaikicaramenyajikan pembelajarandenganharapanmengurangikesalahan-kesalahankonsepyangmungkinmunculdalam proses pembelajaran, sekaligus meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. DalamPermenDiknasNo22tahun2006dinyatakanbahwaPendidikannasionalyangberdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa,bertujuanuntukmengembangkanpotensipesertadidikagarmenjadimanusiayang berimandanbertakwakepadaTuhanYangMahaEsa,berakhlakmulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif, mandiri,danmenjadiwarganegarayangdemokratissertabertanggungjawab.Salahsatuprinsip pengembangankurikulumyaituBerpusatpadapotensi,perkembangan,kebutuhan,dankepentingan pesertadidikdanlingkungannya,untukitudalammelaksanakanpembelajarangur-gurudiSMPN2 Gempolberusahaterusmenyesuaikandenganperkembangantehnologidankebutuhansiswasecara kontesktual.Halinimengacupulapadaundang-undangnomor14tahun2005pasal19,untuk melaksanakantugassecaraprofessional,gurudituntutuntukmemilikikemauandankemampuanuntuk melakukan inovasi-inovasi dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. DalamRPPberkarakterinidirancangpembelajarankooperatifLeraningtipeSTAD memanfaatkanbahan-bahanyangtiaphariditemuidisekitarsiswauntukdiamati.Gurumelakukan pemilihan bahan,mempersiapkan alatdan bahan secara detail,membagikelompokkerja 4 siswa tiap PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 14 kelompok,mempersiapkanalatevaluasiberupasoaltes,danmempersiapkanstrategipembelajaran yang akan diterapkan.COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) Pembelajaran cooperative tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran coopera-tiveyangdinilailebih tepat diterapkandalam pembelajaran Asam-Basa sebabmenggunakankelompok-kelompok kecil dengan anggota 4 atau 5 siswa tiap kelompok, diawali dengan penyampaian tujuan pembe-lajaran, pemyampaian materi, kegiatan kelompok/eksperimen, kuis dan penghargaan.Slavin(dalamNur,2000:26)menyatakanbahwapadaSTADsiswaditempatkandalamtimbelajar beranggotakan 4 sampai 5 siswayangmerupakancampuran heterogenmenurut tingkat prestasi, jeniske-lamindan suku. Guru menyajikan pelajaran,memberi petunjuk cara kerjakelompok,kemudian siswa be-kerja dalam tim hingga seluruh anggota tim dapat memahami pelajaran tersebut. Berikutnya seluruh siswa diberikantestentangmaterihariitusecaraindividu.Persiapan-persiapanmatangyangperludilakukan sebelum kegiatan pembelajaran antara lain: -Perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, alat evaluasi dan lembar jawaban -Membentukkelompokcooperative,perlumemperhatikanprestasiakademik,jeniskelamin,cara belajar individu yang relatif heterogen -Pengaturan tempat duduk a.Kerja kelompok, dilatih dan dibimbing guru b.Soal evaluasi dan jawaban c.Penghargaan atas keberhasilan kelompok direncanakan berupa hadiah atau berupa pujian saja Pembelajaranyangdituliskanberikutiniadalahhasilpengamatan/observasipembelajaranyangdis-ampaikanolehKorieSuzana,S.Pddikelas7FSMPN2GempolPasuruan.Openclasskaliinisudah perbaikandaripembelajaran-pembelajaransebelumnya.Halinimenunjukkanbahwaperbaikankualitas pembelajaran bisa dilakukan dengan cara mengevaluasi pembelajaran sendiri atau pembelajaran orang lain melalui kegiatan observasi dan refleksi. PERSIAPAN PEMBELAJARAN Disekitarkitaterdapatberbagaimacamjenissayurdanbuah-buahandapatdimakandandibuat minuman.Rasanyaberbeda-beda,manis,tawardanmasam.Bahan-bahantersebutmengandungsenyawa yangbersifatasam,basaataunetral.Asamadalahsenyawayangdapatmembuatkertaslakmusbirumenjadi merah. Asam dalam makanan, sayuran dan buah-buahanadalah asam organik yang tidak bersifat korosif/merusak.Asamminerallebihkuatdaripadaasamorganik,biasanyaterdapatlarutanasamini digunakandalamprodukrumahtanggadanindustri.Basaadalahsenyawayangdapatmembuatkertas lakmus merah menjadi biru. Garam dapur (NaCl) adalh contoh bahan yang bersifat netral, tidak mengubah warna kertas lakmus, tetap merah atau tetap biru seperti warna asalnya. Daribanyakbahanyangada,disiapkanbahan-bahanberupalarutan-larutanteh,garamdapur,air kapur, jeruk, cuka, sabun, dan air mineral dengan alasan bahan tersebutmudah ditemukan disekitar siswa sehinggalebihkontekstual,harganyamurahdantidakterlalubanyakmacamnyauntukmenyesuaikan dengan waktu pembelajaran.Alat-alatyangdipersiapkanmeliputigelaskimia6buahataubekerglassdanpipettetes6buah, tabung reaksi dan rak tabung reaksi, kertas lakmus merah dan biru. Gelas kimia dan pipet tetes dibersihkan sebelumdigunakan.Gelaskimia100mldigunakanuntukmenyiapkanlarutan6macambahandiatas denganairsecukupnya.Tiapgelaskimiadiberi1pipettetesuntukmengambillarutanyangdimasukan kedalam tabung reaksi. Pipet tidak boleh dipindah ke gelas kimia lain agar bahan uji tidak bercampur, hal ini dijelaskan oleh guru sebelum siswa melakukan eksperimen. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 15 Tabung reaksi dan rak tabung reaksi disiapkan untuk tiap kelompok12 tabung reaksi,Tiaplarutanbahandimasukankedalam2tabungreaksimasing-masingsekitar15tetes.6 tabunguntukpengamatanmenggunakanindikatorkertaslakmusmerahdan6lainyauntukkertas lakmus biru. Kertaslakmusdipotongkecil-kecildenganukuran2cmx2mmagarlebihhemattapibisadiamati denganjelas.Untukmenghindarikesalahanpengamatan,padaraktabungreaksisudahdibubuhitulisan BIRUdanMERAHsebagaitandapengingatbahwalakmusbirudimasukankanpadaderetantabung reaksilurus tulisan biru. Semua alat tersebut disiapkandidepanmejaguru untukmemudahkangurume-mantau siswa mengambil alat dan bahan. PROSES PEMBELAJARAN Awalpembelajarangurumelakukanapersepsidenganmenanyakanrasajerukdantehpadasiswa. Mengapajerukberasamasam,sambilmenjelaskanbahwatidaksemuabahanujibolehdicobadengan panca indra apalagi dicicipi. Tujuan pengamatan dalam pembelajaran disampaikan yaitu mengelompokkanzat-zatyang bersifat asam, basa dan netral menggunakan indikator kertas lakmus. Kegiatan inti meliputi 3 tahap yaitu: TahapEksplorasi,gurumenjelaskanmaterisingkat,alatdanbahanyangakandigunakansiswa, dengan petunjuk-petunjuk sebagai berikut: -Wadah-wadah yang digunakan serba gelas yaitu gelas ukur, pipet tetes dan tabung reaksi, hati-hati awas pecah.-Proses pengambilan bergantian urut dari kelompok satu sampaikelompok sembilan.-Sambil menunggu yang lain ambil LKS langsung baca -Pipettetesdigunakanuntukmengambilsatujenislarutan,tidakbolehdipindahkelarutanyang lain -Tidak boleh mencicipi bahan dengan lidah-Kertas lakmus merah dan biru dimasukan ke dalam tabung reaksi sesuai deretan yang tertulis pada rak tabung reaksi, awas jangan terbalik meletakan TahapElaborasi,(1)siswamulaibekerjasamadalamkelompok,bergantianmengambilbahan, membacaprosedureksperimendalamLKS,memasukankertaslakmusmerahdanbirukedalamtabung reaksisesuaipetunjukguru.(2)perubahanwarnaindikatoryangterjadidicatatdalamtabel,diskusi PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 16 kelompok berlangsung sampai soaldalamLKSmengarah pada kesimpulan selesaidikerjakan. Guru terus berputar membimbing kerja kelompok siswa. Adahalyangmenarikselamapengamatanterjadipadaairmineral.2menitpertamakertaslakmus merahyangdicelupkandalamairmineralberwarnatetapmerah,setelahituberangsur-angsurberubah kebiruan. (3) Pada proses diskusi kelas terjadi perbedaan pendapat mengenai air mineral yang dipakai saat itu, K4 dan K9 mejawab basa karena tabelnya ditulis biru muda. K5 menulis ungu tetapi mempertahankan pendapat bahwa air min eral semuanya netral. Kelompok yang lain setuju menjawab netral. Tahapkonfirmasi,gurumengajukanpertanyaan-pertanyaanyangbersifatmenggalipemahaman siswahariini,sambilmemberikanpenguatankonsepasambasa.Mengenaiairmineralgurumengulas bahwa air mineral tidak harus netral sebab mungkin mengandung mineral tertentudari pabrik. Penguatan materi disampaikan guru sebelum evaluasi. Padaakhirpembelajarandiberikan5soalevaluasisecaraindividu.Hasilpenilaiantesindividu,8 siswabenarsemua(nilai100),16siswasalahsatusoal(nilai80),12siswasalah2(nilai60)dan6anak salah 3 (nilai 40).Dalamprosespembelajaranterjadikesalahan-kesalahankecildilakukansiswayangperludibahas untukdicermatiselanjutnyadilakukanperbaikanantaralainmemegangkertaslakmusdenganjari langsung,kertaslakmusdiletakanditelapaktangansebelumdimasukanketagungreaksidenganalasan berhati-hati,mendoronglakmusyangmenempelpadatabungreaksidenganujungjarisampaitercelup dalam larutan bahan. Hal tersebut beresiko kertas lakmus terkontaminasi dengan keringat atau bahan yang terbawa tangan, tentu dapat mengurangi keabsahan perubahan waena lakmus.TEMUANOBSERVASI REFLEKSI Meskipunpersiapanpembelajaransudahdilakukanolehgurudenganbaikdenganharapandapat mengurangikesalahan-kesalahanyangmungkinmunculmenggangguprosespemahamansiswa,namun pembelajaranselalumenemukanhal-halbaru.Kejadian-kejadianbarutersebutdapatdigunakanolehguru dansemuaobserveruntukterusbelajarmeningkatkankualitasprosesdanhasilbelajarsiswa.Darihasil observasi refleksi tertulismasukan-masukan penting sebagai berikut (1)Guru atau siswa semuamembawa apel merah atau jeruk kuning atau pisang agar lebih menarik, digunakan pada apersepsi, dan digunakan lagi padatahapkonfirmasiagarsiswatahubuah-buahanyangmerekamakanmengandungapa(2)Pembagian kelompok harap heterogen denganperlu memperhatikan tipe belajar siswa ABC, agar tidak ada kelompok yang pasif atau kurang komunikatif seperti K8 (3)Cara mengambil kertas lakmus harus dengan pinset tidak bolehdengan tangan agar tidak terkontaminasikeringatatau bahanlainyangmungkinnempeldi tangan. Tentumenyebabkanhasilpengamatankurangakurat(4)Kebersihanwadahsebelumdigunakanharus diperhatikanagartidaktercampurdenganbahanyangdigunakansebelumnya(5)Siswaperludiberitahu mengenaigradasiwarnaPHasamsampaibasa,diperbesarmelaluiLCDataucaralainagarsiswabisa mengelompokan zat termasuk asam atau basa.Hal-hal penting dari Dosen Pendamping, Pak Sigit (Dosen Kimia UM) sebagai berikut: -Persiapan RPP sudah bagus, proses pembelajaran sudah menerapkan RPP yang berkarakter. Siswa eksperimendenganjujur,sesudahpraktikumsiswadiajaribertanggungjawabmembersihkanalat yang sudah digunakan, komunikasi dengan gru sopan dan lancar -Bolehmencobabahanujidenganmencicipijikabahanberupabahanmakananyangamanuntuk dimakan -Kalauadajawabanyangsalahselamapengamatandandiskusisiswa,tidakapa-apa.Data pengamatanyangdicatatsiswaharusjujur,tugasgurumengarahkandiskusiuntukmemberikan penguatan konsep -Airmineralsesuainamanyatetntumengandungmineraltertentudaripabrik,jangandipaksakan netral. Kalau ingin lebih kontekstual pakai saja air kran yang dialirkan di laboratorium ini PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 17 -Padatahapkonfirmasi,usahakanmemanfaatkanpotensilingkungan.Misalnya,siswadiajak menganalisamengapamakanmanggamudaharusdengangaramataukecap,ataumenganalisa buah yang mereka suka yang dibawa siswa sendiri -Untukditerapkan dalamkehidupan sehari-hari sampaikaninformasi pada siswa sebaiknyajangan marah.KelenjargondokOrangmarahcenderungtertekansehinggaairludahnyalebihmasam. Itulahsebabnyaorangyangsukamarahbiasanyamenderitasakitasamlambung.Perintah JANGANMARAHsesuaidenganperintahagamakarenatidakbaikuntukkesehatandan lingkungan. KesimpulanModel pembelajaran cooperative tipe STAD dinilai tepat dalam pembelajaran materi asam basa, fase-faseyangdilakukandapatmembantusiswamenemukanpemahamanyangbenarmengenaikonsepini. Suara guru cukup menjangkau seluruh isi kelas, kedekatan guru dengan siswa dan sikap yang komunikatif cukup membantu semangat belajar siswa. Setiapsiswamempunyaihakuntukbelajar.Adalahkewajibanguruuntukmenjaminsiswamampu mempelajaridanmemahamiapayangdiajarkanguru.Untukmendukungkewajibantersebutguruharus mampumemahamiisimateriyangdiajarkan,merancangdanmempersiapkanpembelajaran,mengamati individusiswadanmelihatapakahmerekabenar-benarbelajaratautidak,maumengamatipembelajaran guru lain dan menyerap hal-hal yang berguna, sebab semua guru lain pasti punya kelebihan tersendiri yang bisa diadopsi. Pembelajaran harus menerapkan model dan metode yang sesuai dengan materi ajar agar lebih efektif. OpenclassLessonStudymendorongmeningkatnyamotivasiguruuntuksenantiasamemperbaikidiri dalammenyajikanpembelajaranmenggunakanmetode,modelpembelajaran,mediayangsesuaidan inovatif.Sikapsportifdankebersamaanakantumbuhsecarabertahapdiantaraguru-gurupesertalesson study,halinimembuka peluang semua guru untukdapatmengoreksidiri sendirimelalui saranorang lain dalam refleksi demi kemajuan perbaikan kualitas pembelajaran. SaranBeberapa yang perlu dipertimbangkan bagi pembaca bahwa jika ingin memperbaiki kualitas mengajar jangan ragu-ragu melakukan lesson study, jangan takut dikritik setelah membuka kelas, pengamatan orang lainselamaobservasijustrupentingbagikitauntukmemperbaikipembelajaranberikutnya,keterbukaan menerimasaranoranglainperludilatihterusmelaluirefleksibersama.Sikapinitidaktumbuhdengan sendirinya namun perlu proses kualitas proses dan hasil belajar siswa dapat disampaikan dalam pertemuan-pertemuan observasi refleksi setelah open class. Semoga LSBSdapat dikembangkanoleh semua sekolah secara berkesinambungan untukmembantu meningkatkankualitaspendidikanyangsejatinyaadalahkepentingankitabersamasebagaipendidik sebagaipemegangamanatNegarauntukmempersiapkangenerasi-generasibangsayangterampildan cerdas. DAFTAR PUSTAKA Kamajaya, Fatimah (2007), Inspirasi KIMIA Kelas VII, Ganeca Trianto (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka Nurhadi,BurhanYusin,AgusGurradSenduk(2004),PembelajaranKontekstualdanPenerapannyaDalamKBK, Universitas Negeri Malang. Universitas Negeri Malang (2003), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 18 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM MAHASISWA KIMIA FMIPA UM SEMESTER I TAHUN 2011/2012 MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN STANDAR PROSES YANG DIMODIFIKASI Muntholib Aman Santoso Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang,Jl.Semarang No. 5 Malang, 65145, e-mail: [email protected] Abstrak: Perkuliahan tahun pertama merupakan masa transisi bagai pebelajar, dari kehidupan sekolah (SLTA)menujukehidupankampus(PT).Padatahunpertamaprestasibelajarmahasiswauntuk mata kuliah bidang studi biasanya kurang memuaskan. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencoba menerapkanstrategipembelajaranstandarprosesyangdimodifikasi,disesuaikandenganstrategi pembelajaran di perguruan tinggi. Tujuan studi ini adalah mengetahui efektifitas strateri pembelajaran standar proses yang dimodifikasi dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar Kinetika Kimia matakuliahPraktikumKimiaUmumMahasiswaKimiaFMIPAUMtahunperkuliahan 2011/2012.Studi ini menggunakan design classroom action research berbasis Lesson Study dalam dua siklus.Observerpenelitianiniadalahempatorangasistenyangterdiriatassatuorangmahasiswa pendidikankimiatingkatakhir,duaorangsarjanapendidikankimiafreshgraduate,dansatuorang mahasiswa pasca sarjana pendidikan kimia.Intrumen study ini mencakup pretes, lembar kerja, lembar pengamatanaktifitasmahasiswa,danpostes.Hasilstudimenunjukkanbahwastrategipembelajaran standar proses yang dimodifikasi dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa; rata-rataskortesLajuReaksi(siklusI)meningkatdari62,1(pretes)menjadi85,2(postes)dan Kesetimbangan Kimia (siklus II) meningkat dari 63,6 (pretes) menjadi 88,3 (postes). Kata kunci: proses belajar, hasil belajar, pembelajaran standar proses yang dimodifikasi Tahun pertama merupakan masa transisi bagi pebelajar, dari kehidupan sekolah (SLTA) ke kehidupan kampus (Perguruan Tinggi), dari sistem pembelajaran di mana pebelajar sangat tergantung pada pembelajar ke pembelajaran yanglebihmandiri. Padamasa ini, prestasi belajar pebelajar biasanyamasih cukup baik. Namundemikianseringkaliprestasiinisemu.Prestasiyangsekilastampakbaikinibelumtentubenar-benar baik. Pada tahun pertama, beban kuliah mahasiswa masih didominasi oleh matakuliah umum seperti Agama,Pancasila,Bahasa,IlmuSosial/AlamiahDasar,ataumatakuliahumumyanglain.Sementara matakuliahbidangstudibelumterlaludominandanisinyapunmasihpendalamandarimateripelajaran SMA.Olehkarenaitu,tidakjarangprestasibelajarmahasiswayangterlihatbagusyangsesungguhnya bagus adalah prestasi matakuliah umum, bukan matakuliah bidang studi. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 19 Matakuliah bidang studi tahun pertama, meskipun sifatnya masih berupa pendalaman materi pelajaran SMA,sangatpentingbagikeberhasilanstudimahasiswa.Materikuliahmatakuliah-matakuliahiniadalah dasar-dasarpengetahuanyangakandipelajarimahasiswapadatahun-tahunberikutnya.Olehkarenaitu, setiapmahasiswadituntutuntukmenguasaimaterikuliahbidangstuditahunpertamadenganbaik.Salah satumatakuliahbidangstudiyangwajibdiikutiolehmahasiswakimiatahunpertamaadalahPraktikum Kimia Umum. Matakuliah ini memiliki bobot 1 satuan kredit semester (sks) 3 jam semester (js).Salah satu materi pelajaran matakuliah ini adalah kinetika kimia yang mencakup kecepatan reaksi dan kesetimbangan kimia.Dari tahun ke tahun prestasi belajar mahasiswa untuk matakuliah ini relatif tetap, pada kisaran skor 56 80 atau C sampai B+. Design perkuliahan praktikum yang biasa dilakukan di laboratorium kimia adalah penjelasanawal,pelaksanaanpraktikum,danpenutup.Penjelasanawalmenyangkuttujuanperkuliahan, dasarteori,carakerja,dancaraanalisisdata.Padapelaksanaanpraktikummahasiswamelaksanakan praktikum di bawah bimbingan asisten dan dosen. Sedangkan pada bagian penutup mahasiswa melaporkan hasilpraktikumnyakepadaasistenataudosen.Ditengahdanakhirsemesterbiasanyadosenmelakukan review praktikum yang telah dilakukan mahasiswa, dan mengadakan ujian tulis atau ujian praktek.Designperkuliahanpraktikumdiatassangatberbedadengandesignpembelajaranstandarproses yangditetapkanpemerintahuntuksekolahdasardanmenengah.Menurutdesignpembelajaranstandar proses(PermendiknasNomor41Tahun2011),pembelajarandibagimenjaditigakegiatan,yaitu:(1) pendahuluan,(2)intipembelajaran,dan(3)penutup.Kegiatanpendahuluandimaksudkanuntuk memfokuskanperhatiandanmembangkitkanmotivasipebelajaruntukberpartisipasiaktifdalamproses pembelajaran.Kegiataninidapatberupa:(1)penarikanperhatiansiswadengancaramenunjukkan specimen/gambaryangmenarik,memberikanillustrasiataumenampilkananimasi;(2)mengaitkan pengetahuanawalpebelajardenganmateriyangakandipelajari;(3)memotivasipebelajardengancara menggambarkanmanfaatmateriyangakandipelajari;dan(4)menjelaskanmekanismepelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran dapat mencakup3bagian,yaitu:(1)eksplorasi,(2)elaborasi,dan(3)konfirmasi.Dalameksplorasipembelajar (1)membimbingpebelajarmencariinformasiyangluasdandalamtentangmaterikuliahyangakan dipelajarisecarakontekstualdenganmelibatkanberbagaisumberbelajar;2)menggunakanberagam pendekatandanmediapembelajaran;3)mendorongterjadinyainteraksipebelajar-pebelajardanantara pebelajardenganpembelajar,lingkungan,dansumberbelajarlainnya;4)melibatkanpebelajarsecaraaktif dalam setiapkegiatan pembelajaran; dan5)membimbing pebelajarmelakukan percobaandilaboratorium, studio,ataulapangan.Dalamelaborasipembelajar(1)mendorongpebelajarmembiasakandiriuntuk membaca dan menulis; (2) membimbing pebelajar mengemukakan gagasan baik lisan maupun tulisan; (3) membimbingpebelajarmenganalisis,menyelesaikanmasalah,danbertindak;(4)membimbingpebelajar untuk belajar dan bekerja secara kooperatif dan kolaboratif; (5) membimbing pebelajar untuk berkompetisi secarasehatdalammeningkatkanprestasibelajar;(6)membimbingpebelajaruntukmembuatlaporan eksplorasi, baik lisan maupun tertulis, baik individual maupun kelompok; (7) membimbing pebelajar untuk menyajikanhasilkerjanya,baikkerjaindividumaupunkelompok;(8)membimbingpebelajaruntuk melakukanpameran,turnamen,festival,sertaprodukyangdihasilkan;dan(9)membimbingpebelajar untukmelakukankegiatanyangmenumbuhkankebanggaandanrasapercayadiripesertadidik.Dalam konfirmasipembelajar(1)memberikanumpanbalikdanpenguatandalambentuklisan,tulisan,isyarat, maupun dalam bentuk hadiah; (2)memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi pebelajar; (3)membimbingpebelajaruntukmelakukanrefleksigunamemperolehpengalamanbelajar;dan(4) membimbingpebelajaruntukmemperolehpengalamanbermakna.Sedangkandalamkegiatanpenutup pembelajar(1)membimbingpebelajaruntukmembuatrangkuman/simpulan;(2)melakukanpenilaian dan/ataurefleksi;(3)memberikanumpanbalikterhadapprosesdanhasilpembelajaran;dan (4)menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya. Meskipun perbedaan antara design perkuliahan praktikum dengan standar proses pembelajaran di atas tidak terlalu jauh, tetapi elaborasi langkah-langkah pembelajarannya jauh berbeda. Pada design perkuliahan PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 20 praktikum,pendahuluantidakmementingkanorientasi,apersepsi,motivasi,danpenjelasanskenario pembelajaran,sebabskenariopembelajaransudahmenjadiaktifitasrutin.Biasanyaelaborasikonsepdan prosedurpraktikummenjadimenuwajibpadatahappendahuluan.Eksplorasitahapintipembelajaran terfakuspadapenggaliandatamelaluikegiatanpercobaandansangatsedikit,kaloada,elaborasi. Konfirmasi juga sedikit sekali, kalau ada, dan dilakukan pada tahap penutup kegiatan pembelajaran.Penelitianinimemperluaselaborasisetiaptahapperkuliahanpraktikummengikutistandarproses pembelajaran sesuai Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 yang disesuaikan dengan kondisi pebelajar, yaitu mahasiswatahunpertama.Meskipuntidakseluasstandarproses,penelitianinimencobamenghadirkan tahap-tahappembelajaranyangmencakuppendahuluan,intipembelajaran,danpenutupdenganmerinci inti pembelajaran menjadi tiga bagian, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. METODEPenelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) berbasis LessonStudy.Penelitianiniberusahamengkajidanmerefleksibeberapaaspekpembelajaranyang mencakuppartisipasipebelajar,interaksipembelajar-pebelajar,interaksipebelajar-pebelajar,danhasil pembelajaran. Penelitianinidirencanakandalamduasiklusyangdisesuaikandenganalokasiwaktudanmateri pembelajaran.Setiapsiklusterdiridariempatlangkah(KemmisdanMcTaggart,1988),yaitu:1) Perencanaan;perumusanmasalah,penentuantujuandanmetodepenelitiansertapembuatanrencana tindakan. 2) Tindakan; upaya perubahanyangdilakukandalam pembelajaran. 3) Obeservasi; pengamatan hasil ataudampak dari tindakanyangdilakukandalam pembelajaranyang dilakukan secara sistematis. 4) Refleksi; pengkajian terhadap dampak dari tindakan yang dilakukan. Secaraoperasionalprosedurpenelitianyangdilakukan padasikluspertamapenelitianini adalah: 1) Perencanaan; peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Beberapa perangkat yang disi-apkandalamtahapiniadalah:materikuliah,rencanapembelajaran,alatevaluasi,worksheet,quis,dan lembar observasi. 2) Pelaksanaan; pembelajar mengimplementasikan strategi pembelajaran standar proses yang dimodifikasi. Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab kontekstual yang diikuti dengan pertanyaan pokok yang hanya bisa dijawab setelah pembelajaran berakhir (kegiatan pendahuluan), tanya jawab tentang materi kuliah (eksplorasi), pembentukan kelompok secara heterogen yang diikuti dengan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah (elaborasi), dan diskusi kelas / presentasi (konfirmasi). Kegiatan pembelajaran ditutupdengankesimpulandanevaluasi.3)Observasi;penelitimelakukanobservasiterhadapkegiatan pebelajarmenggunakanlembarobservasiyangtelahdisiapkan.4)Refleksi;penelitimelakukan:(a) Analisis hasil observasi yang mencakup keaktifan pebelajar dalam pembelajaran, kemampuan pebelajar da-lam menerapkan konsep, hasil diskusi kelompok pebelajar, hasil postes, dan kualitas presentasi. Hasil-hasil yangdiperolehdan permasalahanyangmuncul pada pelaksanaan tindakan pertama dipakai sebagaidasar dalammelakukanperencanaansiklusberikutnya.(b)Analisisbeberapakekurangan/kelemahanpe-rencanaan dan pelaksanaan. Beberapa indikator keberhasilan siklus I dan II disajikan pada Tabel 1. PenelitianinidilaksanakandiJurusanKimiaFMIPAUM.Subjekpenelitianiniadalahmahasiswa kimiatahunpertamayangmengikutiperkuliahanPraktikumKimiaUmumpadaSemesterItahun2011/-2012 yang berjumlah 39orang. Materikuliahyangdigunakandalam penelitianini adalah kinetikakimia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Julisampai dengan Nopember2011. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan bulan September sampai Nopember2011. Tabel 1.Indikator KeberhasilanProses Siklus I dan Siklus II Aspek Indikator Keberhasilan siklus I (%)siklus II (%) PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 21 Keaktifan pebelajar mengajukan pertanyaan4050 Ketepatan waktu melakukan kegiatan eksplorasi dan elaborasi (mengerjakan LKS) 60 75 Interaksi antar pebelajar dalam kerja kelompok6080 Kemampuan pebelajar menjelaskan pemecahan masalah 6075 Instrumenyangdigunakandalampenelitianinimeliputi:rencanapembelajaran,lembarobservasi, worksheet,kuis,danteshasilbelajar.Instrumenobservasidisusunberdasarkankomponen standarproses Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Kuis dan tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. Pengumpulandatadilakukandenganteknikobservasidantes.Teknikobservasidigunakanuntuk merekam kualitas pembelajaran. Sedangkan tes digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I berlangsung 3jam pelajaran @ 50menit. Pada setiap pertemuandilaksanakan pretesdan pos tes @ 15 menit. Pembelajaran dilakukan secara klasikal (pendahuluan, eksplorasi, konfirmasi dan penutup) dankelompok(eksplorasidanelaborasi).Padapembelajarankelompok,pebelajardibagimenjadi 8kelompokyangmasing-masingterdiriatas4atau5orang.Dengankomposisitersebutpembelajarmasih dapat mengontrol kegiatan pembelajaran. Pembelajarselalumemantauaktifitassetiappebelajardalampembelajaransehinggamereka berpartisipasidengansangatbaik.Padasaatkerjakelompok,hampirsemuaanggotakelompokdapat bekerjasamadalammenyelesaikanmasalahyangterdapatdalamworksheet.Tetapimasihadaanggota kelompokyangbelumbisabekerjasamadantampakkebingungan.Demikianjugapadasesikonfirmasi, masihadaanggotakelompokyangsamasekalitidakberaniberargumentasi,meskipunpembelajarsudah memandunyadenganpertanyaan-pertanyaanpemandu.Halinitampakdariperolehanpoinaktifitas pebelajaryang bervasiasimulaidari 1 sampaidengan 40. Kelompok poinyangmenunjukkan tingkat par-tisipasi pebelajar dalam pembelajaran disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Partisipasi Pebelajar dalam Pembelajaran Siklus I KriteriaKelompok PoinJumlah pebelajarPersentase (%) Kurang aktif1-9717,95 Cukup aktif10-191641,03 Aktif20-291230,76 Sangat aktif30-40410,26 Jumlah39100 BerdasarkandataTabel2dapatdiketahuibahwadalampelaksanaanpembelajaransiklusI32dari 39pebelajar(82%)berpartisipasiaktifdalampembelajaran.Sebagianbesarpebelajarmengikutipelajaran dengan baiknamun belum banyakmangajukan,menjawab, atau menanggapi pertanyaan temannyadalam diskusi.Pebelajaryangbenar-beanraktif16orangdan4orangdiantaranyasangataktifdalampembela-jaran. Mungkin karena subjeknya mahasiswa tahun pertama yang masih berada pada keadaan transisi dari kehidupan sekolah ke kehidupan kampus. Aktifitas belajar yang baik ini perlu dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap pembelajar sehingga masa studi mahasiswa dapat dikurangi dan dengan kualitas yang memuas-kan.Hasil belajar pebelajar diukur dengan tiga jenis kegiatan evaluasi yaitu penyelesaian tugas, pretes, dan postes. Tabel 3 menyajikan ringkasan hasil belajar.Pada tugas 1 semua kelompok pebelajar mengumpulkan tepat waktu, meskipun belum semua pebelajar bekerja dengan baik. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pebelajarsudahdapatbekerjasama.Padapertemuanberikutnya,tugas2,semuakelompokpebelajar PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 22 bekerjasamadenganlebihbaiksehinggamerekadapatmenyelesaikanpraktikumlebihcepat.Namun demikianmasihadatigapebelajaryangskorpostesnyacukuprendah,yaknikurangdari60.Hasil penelusuranmenunjukkan bahwaketigamahasiswa tersebut belumdapat beradaptasidenganbaik,masih suka menyendiri dan kurang percaya diri. Tabel 3. Hasil Belajar Pebelajar pada Siklus I KriteriaSkor rerata Tugas82,55 Kuis 1 (Pretes)62,1 Kuis 2 (Postes)85,3 Penggunaanstrategipembelajaranstandarprosesyangdimodifikasidalampembelajaranlajureaksi dapat meningkatkan aktifitas pebelajar dalam tanya jawab, praktikum, diskusi, dan presentasi. Peningkatan aktifitasinijugadiikutiolehpeningkatanhasilbelajardimanaskorpretespadasiklusIadalah62,1se-dangkan skor postesnya adalah angka 85,3. Capaian siklus I yang lain disajikan pada Tabel 4. Tabel4menunjukkanbahwapembelajaranyangberlangsungpadasiklusIiniberjalancukupbaik. Dari4aspekyangdiukur,3aspekdapatmencapaitargetdan1yanglainmendekatitarget.Namun demikiankualitasprosesinimasihperluterusditingkatkansehinggadicapaipembelajaranyangbenar-benar berkualitas. BerdasarkanhasilsiklusI,siklusIIdilakukanperbaikan-perbaikansebagaiberikut:1)memperluas elaborasidankonfirmasi.Tindakaninidigunakanuntukmengatasikeraguanpebelajarakankebenaran jawaban temannya;dan 2) Memantaudanmemverifikasi pemahaman setiap pebelajar dengan pertanyaan pemantausehinggasetiappebelajarmempunyairasapercayadiriuntukmengemukakanpendapat,baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Dua perbaikan di atas diterapkan pada siklus II dengan strategi pembelajaran yang sama dengan sik-lus I. Di samping penambahan dua perbaikan di atas, materi kuliahnya juga baru, yaitu kesetimbangan ki-mia.Pembelajarandilakukan3jampelajaran@50menit.Padaakhirpembelajarandilaksanakanpostes selama 15 menit.Tabel 4. Capaian Pelaksanaan Tindakan Siklus I AspekTarget (%)Capaian (%) Keaktifan pebelajar mengajukan atau merespon pertanyaan4038 Ketepatan waktu melakukan kegiatan eksplorasi dan elaborasi (mengerjakan LKS)60100 Interaksi antar pebelajar dalam kerja kelompok6082 Kemampuan pebelajar menjelaskan pemecahan masalah 6074 Tabel 5. Partisipasi Pebelajar dalam Pembelajaran Siklus II KriteriaKelompok PoinJumlah pebelajarPersentase (%) Kurang aktif1-937,69 Cukup aktif10-191641,03 Aktif20-291641,03 Sangat aktif30-40410,26 Jumlah39100 PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 23 Partisipasipebelajarpadatiap-tiappertemuanberjalandenganlebihbaikdanlebihinteratifdiband-ingkandengansiklusI.Padasiklusinipembelajarjugadapatmemantaukinerjasetiappebelajardengan baik.Setiappebelajarmerasalebihyakindenganpemahamannyakarenasetiapresponyangdikemu-kakannya selalu di konfirmasi dan diverifikasi oleh pembelajar. Pada saat presentasi, pembelajar menunjuk anggotakelompokyangakanpresentasisehinggasemuaanggotakelompoksiapmenjadipresenter. Demikianjugapadatanggapanmasing-masingkelompok,pembelajarmenugaskan/menunjuksalahsatu anggotakelompokuntukmemberikankomentarsehinggaaktifitaspebelajarandalampembelajaranmen-jadilebihmerata.Deskripsipartisipasipebelajardalamprosespembelajaranyangdihitungberdasarkan poin yang diperoleh pebelajar disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa 36 dari 39pebelajar (92%) berpartisipasi aktif dalam pembelajaran siklus II. Angka ini lebih baik dari pada siklus I yang besarnya 82%. Pada siklus II ini banyaknya pebelajar yang benar-benaraktifjugabertambahmenjadi51%darisiklusIyangbesarnya41%.Pebelajarlainnya mengikutipelajarandenganbaiknamuntidakmengajukanpertanyaan,menjawab,ataumenanggapi pertanyaan dalam diskusi.Disampingkualitasprosespembelajaran,kualitashasilbelajarsiklusIIjugasedikitlebihbaikdari pada siklus I. Tiga jenis evaluasi yang dilakukan pada siklus II, yaitu penyelesaian tugas, pretes, dan postes, memberikanangkatyanglebihbaikdaripadasiklusI.RingkasanhasilbelajarpebelajarpadasiklusII disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Belajar Pebelajar pada Siklus II KriteriaSkor rerata Tugas90,50 Kuis 1 (Pretes)63,6 Kuis 2 (Postes)88,3 Pada siklus II pebelajarjuga diberikan tugas, pretes dan postes. Tabel 6 menunjukkan bahwa motivasi pebelajardalammenyelesaikantugas-tugasjugatetaptinggisepertipadasiklusI.Semuapebelajar mengerjakan tugas dengan baikdanmengumpulkan tepat waktu.Skor rerata postes pada siklus II (88,3) sedikitlebihtinggidaripadasiklusI(85,2).Penggunaanstandarprosesyangdimodifikasidengan penekananpadaaspekkonfirmasidapatmeningkatkanaktifitaspebelajardalampembelajarandan meningkatkankualitas presentasidandiskusikelas. Capaian pebelajar pada siklus IIdisajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Capaian Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II Aspek Capaian siklus I (%) Target siklus II (%) Capaian siklus II (%) Keaktifan pebelajar mengajukan pertanyaan385051 Ketepatan waktu melakukan kegiatan eksplorasi dan elaborasi (mengerjakan LKS) 100 75 100 Interaksi antar pebelajar dalam kerja kelompok828087 Kemampuan pebelajar menjelaskan pemecahan masalah 7475 77 Dari 4 aspek yang diukur pada siklus II, semuanya dapat melampaui target. Kemampuan menjelaskan sesuatumemangtidakmudah,tidakhanyamembutuhkankompetensidalammemahamimateripelajaran tetapi juga kompetensi dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Namun demikian rasa per-PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 24 cayadiriyang besar akibat bekal pengetahuanyangdimilkidapatmendorong pebelajar untukmengemu-kakan pendapatnya, mengemukakan penyelesaian masalah yang diketahuinya.Penerapanstandarprosesyangdimodifikasidalampembelajaranmenunjukkanadanyapeningkatan kualitaspembelajaran.Kualitasprosespembelajaransangatbaik,pebelajartidaksajaberpartisipasiaktif dalampembelajarantetapijugamemperlihatkanaktifitasmentalyangmenjadiindikatorberlangsungnya proses belajar. Pebelajar menelaah setiap masalah yang dihadapi, mendiskusikan penyelesaiannya, dan me-nelaahbahanajaruntukmenemukanjawabannya.Kualitashasilbelajarmendukunganalisisyangterjadi pada kualitas proses, skor rerata postes siklus IImenunjukkan angka 88,3. Suatu angka hasil belajar yang luar biasa.Kombinasimetodepembelajaranceramah,tanyajawab,praktikum,diskusidanpresentasiyang diramusecaraproporsionalmembantumahasiswamemahamimaterikuliahdengansempurna.Kinetika kimiamerupakanbagianpentingdarikimiafisik,bahankajiankimiayangditakutimahasiswa.Namun demikian,denganstrategipembelajaranyangbaikmaterikuliahyangsulitinibisadipahamimahasiswa denganbaik.Alurpenyajianmateriperkuliahanyangbaik,dimulaidariorientasi,motivasidanapersepsi gunamembentukpemahamanawalpebelajar,diikutidenganeksplorasidanelaborasigunamemperkaya pemahaman, dilanjutkan dengan presentasi dan konfirmasi guna membentuk pemahaman yang benar, dan diakhiridenganpenutupgunamerangkumdanmenyimpulkanhasilbelajar,melahirkanrasapercayadiri yang tinggi pebelajar sehingga mereka merasa dapat memahami materi kuliah dengan baik. Dengan over-view yang jelas mahasiswa dapat memahami arah dan sasaran perkuliahan. Di setiap tahap dalam introdu-sirkonsep (istilah),deskripsi ataumekanismepembelajar selalumenyelinginyadengan tanya jawabguna memantaudanmengkonfirmasipemahamansetiapmahasiswa.Dengancarainipembelajarmengetahui siapa di antara peserta mata kuliah ini yang bisa mengikuti kuliah dengan baik, bisa mengikuti kuliah den-gan bantuan, dan tidak bisamengikutikuliah.Apabilamahasiswamengalamikesulitandalammemahami konsep, deskripsi atau mekanisme yang pembelajar jelaskan, pembelajar meminta mereka membuka hand out. Pembelajar beri waktu sejenak untuk membaca sendiri materi kuliahnya. Pembelajar keliling kelas un-tukmemantaupemahamanmahasiswasambilmenjelaskankosakatayangbarangkalimaknanyabelum diketahui.Padaakhirtahapelaborasipembelajarmintamahasiswaberkelompokuntukmendiskusikan penyelesaian worksheets dan mempresentasikan hasilnya. Dengan cara ini pembelajar berharap mahasiswa dapatmenerapkanpemahamannyadalammenyelesaikansoal-soal.Akhirnya,setiapperkuliahanselalu diakhiri dengan kesimpulan dan rangkuman yang berisi inti materi perkuliahan. Dengan cara ini mahasiswa yanglambatbelajarminimalmemahamimaterikuliahsecaraglobal,sedangkanyangcepatbelajardapat memahami materi kuliah secara detail.Temuan-temuan pentingdariimplementasi standar proses yangdimodifikasiini adalah: (1) pembela-jaran yang dilakukan dengan memadukan berbagai metode dengan pendekatan tanya jawab untuk mening-katkan proses mental pebelajar memerlukan waktu yang panjang; (2) Bekal pengetahuan dan keterampilan yangcukupyangdiperolehpebelajardariprosesbelajarsebelumnya,khusunyakegiataneksplorasi,me-mudahkan dan meningkatkan motivasi pebelajar pada kegiatan elaborasi. Bekal pengetahuan yang dimak-suddisiniadalahpemahamankonsepterkait,sedangkanbekalketerampilanadalahketerampilanmelak-sanakanpraktikum;(3)Implementasistandarprosesyangdimodifikasimemerlukankemampuanpenge-lolaankelasyang baik sehinggadinamikadankinerja setiap pebelajar dapat berjalanbaik;dan (4) Pema-hamanindividupebelajarperludipantaudandikonfirmasidenganpertanyaan-pertanyaankonfirmer,baik pebelajar yang cepat belajar apalagi yang lambat belajar. KESIMPULANBerdasarkanpaparandiatasdapatdisimpulkansebagaiberikut:(1)Standarprosesyangdimodifi-kasidapatditerapkanpadapembelajarankinetikakimiamatakuliahPraktikumKimiaUmum.Optimasi standar proses dengan pertanyaan pemantau dan pemverifikasi pemahaman dapat menumbuhkan motivasi belajar, keberanianmengemukakan pendapat, danhasil belajar pebelajar. (2) Implementasi standar proses PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 25 yangdimodifikasidapatmeningkatkankualitasprosespembelajaran.Penggunaanstrategiinimeningkat-kan partisipasi pebelajar dalam pembelajaran (bertanya, menjawab, danmenanggapi), penyelesaian tugas, interaksi pebelajaran dalam kelompok, dan pemecahan masalah secara kelompok. (3) Implementasi standar prosesyangdimodifikasi dapatmeningkatkan kualitas hasil belajar pebelajar dari skor rata-rata 62,1 (pre-tes) menjadi 85,2(postes) (siklus I) dan 63,2 (pretes) menjadi 88,3 (postes) (siklus II). Berdasarkanhasilpenelitiantersebutdapatdisarankan:1)standarprosesyangdimodifikasiperlu diimplementasikandalam pembelajarangunameningkatkankualitasdanhasil pembelajaran,dan 2) perlu penelitianlanjutanuntukmeningkatkankeefektifanpenggunaanstandarprosesyangdimodifikasidan mengetahui keefektifannya untuk mata kuliah atau materi kuliah yang lain. DAFTAR RUJUKAN Arends, R.I. 1988. Clasroom Instructional Management. New York: MacGraw Hill Book Companies, Inc. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor 41 Ta-hun2007tentangStandarProsesuntukSatuanPendidikanDasardanMenengah.Jakarta:KementerianPen-didikan Nasional Dasna, I.W.,Kartini, Setyowati, I. 2009. Penggunaan Model Siklus Belajar Group Investigation untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam Mempelajari Kimia. Jurnal SAINS. 38(1):2539-48. Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Katalog Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Malang: Univer-sitas Negeri Malang. Gabel,D.1999.ImprovingTeachingandLearningThroughChemistryEducationResearch.AlooktoTheFu-ture.Journal of Chemical Education, 76:548-553. Kemmis, S. & McTaggart, R. 1988. The Action Research Planner. Third Edition. Victoria: Deakin University Press. Muntholib.2011.IncreasingLearningQualityofMetabolismforInternationalLevelofTeacher Tradining Students UsingStandarprosesyangdimodifikasi.InternationalConferenceProceedingonLearningTechnology. FIP, Universitas Negeri Malang. Rohandi, R. 2001. MenujuKebiasaan Bertanya Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Senjaya,W.2008.StrategiPembelajaran;BerorientasiStandarProsesPendidikan.Jakarta:KencanaPrenadaMedia Group. Winarni,E.W.2006.PeningkatanPenguasaanKonsepIPASiswamelaluiPembelajaranInkuiriTerbimbing.Jurnal MIPA dan Pembelajarannya, 35(2):211-225. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 26 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN LEARNINGCYCLE -5E UNTUK MATERI KELARUTAN (S) DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP) PADA SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN 3 MALANG TERHADAP HASIL BELAJAR Binti Afifah 1) Dedek Sukarianingsih2) 1) MAN 3 Malang 2) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang Abstract: This studywas aimed at knowing the influenceof using the Learning Cycle 5E module on solubility matter (s)and constant solubility product (Ksp) on the students learning results. The second graders of MAN 3 Malangwhich were at the beginning of the second semester 2010/2011were the subjects of the research. In this case, there were two classes selected randomly to be experimental and controlgroups.Tocollectthedata,lessonplan,observationsheet,tests,andquestionnaireswereem-ployed as research instrument. The influenceof using the Learning Cycle 5E moduleon the students learning results was analyzed by comparing the learning results of the experimental and control groups after the whole materials were already taught. The study shows that (1) the quality of the experimental group learning prosses performed better than the control one (2) Based on the T-test 2 point of views, it wasfound that there were no significant differencesof the students learning results (3) Basedon the questionnaire results, the students gave the positive responses toward the implementation of the Learn-ing Cycle 5E module with the percentage of 76,32%. Key words: learning module, learning cycle-5E model, solubility (s), constant solubility product (Ksp) Keberhasilansuatupembelajarandapatdilihatdarimeningkatnyakemampuanbelajarsiswasecara mandiri, sehingga pengetahuan yang dikuasai siswa adalah hasil belajar yang dilakukannya sendiri (Novak & Gowin, 1984; Arend, 2001 dalam Idris, 2005: 82). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemam-puan belajar siswa secara mandiri masih rendah, terutama dalam kelompok mata pelajaran matematika dan ilmupengetahuanalam.Halini,menyebabkanhasilbelajarsiswapadakelompokmatapelajaranMIPA, salah satunya mata pelajaran kimia relatif rendah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam belajar kimia secara bermakna disebabkan oleh rendahnya kualitas pemahaman terhadap kon-sep dasar kimia (Pickering, 1990; Sawrey, 1990; Stavy, 1988; Griffith and Preston, 1989; Friedel dan Ma-loney,1992dalamKirna,2002).Kesulitanbelajariniberpengaruhterhadapminatdanmotivasibelajar kimia.Kondisiinibermuarakepadakualitasprosespembelajarandanhasilbelajarsiswapadamata pelajaran kimia cenderung rendah. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 27 Rendahnyakualitasprosespembelajarandanhasilbelajarkimiajugadiakibatkanadanyaanggapan kelirudarisebagiangurubahwapengetahuandapatdipindahkansecarautuhdaripikiranpengajar(guru) kepadapebelajar(siswa).Implikasinya,dalamkegiatanbelajarmengajar,gurumendominasidengan metodeceramahdankurangmengaitkanmateripelajaranyangdiberikandenganpengetahuanyang dimiliki siswa. Halinimerupakan tantangan bagipengajar untukmenentukan strategi pembelajaranyang tepat agar indikator pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Salahsatustrategipembelajaranyangdapatdijadikanalternatifadalahpenggunaanmodel pembelajaranlearningcycle-5EataubiasadisingkatLC-5E.Paradigmakonstruktivistikberusaha mengurangicirigurukonvensionalyangbanyakberfungsisebagaipemberiilmudanpenceramahuntuk bergeserfungsinyamenjadifasilitator(Srini,2001).Modellearningcycle-5Eadalahsuatumodel pembelajarankonstruktivistikyangdidugamemenuhituntutantersebut,sebabpadadasamyamodel pembelajaraninitidakhanyamerupakanrangkaiankegiatanyangmenyorotikonsep-konsepilmukimia yangsedangdipelajaritetapisekaligusmengaitkankonsepbarutersebutdengankonsep-konsepyang pernahdipelajari siswadan fenomenadikehidupan atau dibidang teknologiyangdikenal siswa. Dengan learningcyclesiswadiajaklebihmemahamifenomenaalamdanteknologisecarailmiahdengancara membangunkonsep-konsepsendiri(Srini,2004:10).Secaragarisbesar,didalamprosespembelajaran denganmodelLC-5Epesertadidikdituntununtukmemperolehpengetahuannyasendiridengancara melewatibeberapatahapanataufasepembelajarandalamtiappertemuan.Untukmendukung keterlaksanaanmodeltersebutsupayaefektifdanefisiendiperlukansumberbelajaryangrelevan.Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan bahan ajar berupa modul pembelajaran model LC -5E. Modul Menurut Russel(dalamSetyosaridan Effendi, 1990:8)dalam bukunya Modular Instruction, menjelaskan pengertian modul adalah sebagai berikut A modul is an instructional package dealing with a single conceptual unit ofsubject matter. It is in attemt to individualize learning by enabling the student to master one unit of content before moving to another. Menurut Mulyasa (2002:43) modul merupakan paket belajar yangmeliputi serangkaian pengalaman belajar yangdirencanakandandirancang untukmembantu siswamencapaitujuanbelajar.SedangkanmenurutMbulu(2001:89),modulmerupakansuatukesatuan yangbulatdanlengkap,yangterdiridariserangkaiankegiatanbelajaryangsecaraempiristelahterbukti memberi hasil belajar yang efektif dan spesifik.Modul yang diterapkan adalah modul learning cycle -5E pada materi kelarutan (s) dan hasil kali kela-rutan(Ksp).SalahsatualasandipilihnyamateritersebutadalahPadamateritersebutbanyakdijumpai pengetahuanyangbersifatabstraksertabeberapahitungan.Keabstrakanmaupunhitunganyangterdapat dalam materi Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)memerlukan pemahaman yang lebih agartu-juan pembelajaran dapat tercapai. Untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (memahami konsep-konsep penting), siswa perlu dituntun secara berurutan dan dilatih untuk mandiri. Siswa dituntun secara berurutan maksudnya jelas tahapan-tahapanyangharusdilalui untukmenujuke pemahaman suatukonsep. Mandiri artinya siswa belajar sendiri dari modul yang dibuatdilengkapi dengan langkah-langkah (biasanya berupa kalimat perintah) dalam penggunaan modul maupun yang menyangkut tentang materi atau pengerjaan soal.ModulyangditerapkandenganmodelLC -5E,meliputitahapanengagement,exploration,explana-tion,elaboration,danevaluation(Dasna,2006).Dalampenerapannyadikelasmodulpembelajaranini dirangkai dalam 5 tahap kegiatan, yakni tahap engagement (Membangkitkan minat dan keingintahuan sis-wa tentang topik yang akan diajarkan), tahap exploration (Memberi kesempatan pada siswa untuk menga-jukanprediksi&mengujihipotesismelaluikegiatanpraktikumatautelaahliteratur),tahapexplanation (Bertujuanmenjelaskankonsep yang sedang dipelajaridengankalimat tersendiri danmengaitkannya den-gan hasil exploration ), tahap elaboration (menerapkan konsep dan keterampilan yang mereka kuasai dalam situasibaru ),tahapevaluation(Refleksiterhadappemahamankonsepsiswamengenaimateriyangtelah dipelajari).Berdasarkantahapan-tahapantersebutdiharapkansiswadapatbelajarkimiasecarabermakna yang nantinya akan bermuara terhadap kualitas proses pembelajaran danhasil belajar yang baik. Penelitianinibertujuan(1)Mengetahuiketerlaksanaanpembelajaranmenggunakanmoduldengan model Learning Cycle -5E (2) Mengetahui perbedaan hasil belajarsiswa (3) Mengetahui persepsi siswa. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 28 METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semuyang pada dasarnya bertujuan mengkaji pen-garuh penggunaan modul learning cycle- 5E di kelas terhadap hasil belajar siswa. Untuk itu dibutuhkan dua macam subyek yang paralel, satu diperlakukan sebagai sampel dan lainnya sebagai kontrol. Kelas eksperi-men diajar dengan modul learning cycle -5E sedangkan kelas kontrol diajar dengan model learning cycle-5E berbantuan LKS. Desain penelitian secara ringkas disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Desain Penelitian SubjekPretesPerlakuanPostes Eksperimen-X1O Kontrol-X2O Keterangan:X1 =pembelajaran model LC -5E berbantuan modul X2 = pembelajaran model LC -5E berbantuan LKS O=postes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang tidakacak Untukmenjawabtujuanpenelitiantentangketerlaksanaanprosespembelajarandenganmodul digunakan lembar observasi, persepsi siswa terhadap penggunaan modul selama proses pembelajaran kimia digunakan rancangan deskriptif kualitatif dengan menggunakan angket. Pelaksanaan penelitian mencakup tahap-tahap persiapan (perijinan dan diskusi dengan guru di sekolah uji coba dan sasaran), pengembangan instrumen, uji coba, pelaksanaan pengambilan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian.Subyek penelitian adalah siswakelas IX semester 2 MAN 3 Malang sebanyakduakelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan lainnya sebagai kelas kontrol. Pemilihan dua kelas sebagai sampel penelitian adalahdidasarkanataskesetaraankemampuansiswadikeduakelastersebutyangdibuktikanolehnilai kimia siswa pada pokok bahasan sebelumnya,yaituhidrolisis. Kemampuan awal siswakelaskontroldan eksperimen dibuktikan seimbang dengan uji-t.Instrumenpenelitianinimencakup:(1)instrumenperlakuanberupaperangkatpembelajaranmodel Learning Cycle -5E berbantuan modul pada siswa kelas ekperimen, dan model pembelajaran learning cycle -5E tanpa bantuan modul pada kelas kontrol. (2) intrumen pengukuran berupa angket (mengetahui persepsi siswa),tes(mengetahuihasilbelajarsiswasetelahpenggunaanmodulpembelajaran)tesinidilakukan setiapkalipertemuanberupakuis(faseevaluasi)dandiakhirmateri(ulanganharian),lembarobservasi (mengetahui keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung). Instrumentesdivalidasidandiujicobaterlebihdahulusebelumdigunakanuntukmengambildata penelitian oleh 3 validator yang berkompeten di bidang kimia.Pelaku penelitian adalah peneliti, guru kimia dan 3 observer (mahasiswa kimia). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam bulan Maret-April 2011.Datapenelitianberupa:dataketerlaksanaanmodelpembelajaranLC-5E,datakemampuanawal siswa, data hasil belajar siswa (nilai kuis pada fase evaluasi dan ulangan harian), data hasil belajar afektif, datahasilbelajarpsikomotorikdandatapersepsisiswa.Datadalampenelitianiniakandianalisisbaik secanakuantitatifmaupunkualitatifuntukdapatmembandingkansubyekyangmenjadisampeldan kontrol.PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 29 HASIL-Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran LC 5E Tabel1:DeskripsiPersentaseKetercapaiansetiapAspekpadaModelPembelajaranLearningCycle-5EKelas Eksperimen AspekRPP IRPP IIRPP IIIRPP IVRPP V skor%skor%skor%skor%skor% A19951995199519951995 B19951995199519951995 C22912291229121872291 D1210012100121001210012100 E8100562810081008100 F3753753753754100 G375375375375375 H410041003753754100 Rerata11,391,410,886,711,188,31187,811,394,5 KriteriaSangat BaikSangat BaikSangat BaikSangat BaikSangat Baik Tabel2:DeskripsiPersentaseKetercapaiansetiapAspekpadaModelPembelajaranLearningCycle-5E Kelas kontrol aspekRPP IRPP IIRPP IIIRPP VIRPP V skor%skor% skor% skor% skor% A18901890189018901890 B17851680168016801680 C18752083208320832083 D1083975975975975 E450337787787787 F250250375375375 G375375375375375 H4100375375375375 rerata9,5769,270,59,8809,8809,890 KriteriaBaik BaikBaik Baik Sangat baik Keterangan: A: Fase pendahuluan (engagement)B: Fase eksplorasi (exploration) C: Fase penjelasan (explanation) D: Fase penerapan (elaboration) E: Fase evaluasi (evaluation) F: Pengelolaan waktu G: Mengakomodasi pembelajaran berpusat pada siswa H: Kemampuan guru mengakomodasi masalah di kelas Sangat Baik : 81% - 100% PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 30 Baik : 61% - 80% cukup : 41% - 60% jelek : 1% -40% Secaraumumketerlaksanaanprosespembelajaranmodullearningcycle-5Epadakelas eksperimentrata-ratasebesar89,74dengankategorisangatbaikdankelaskontrolrata-ratasebesar79,30 dengan kategori baik. -Kemampuan Awal Siswa Datakemampuanawalsiswadiperolehdarinilaimaterihidrolisis.Datanilaikemampuanawal tersebut kemudian dilakukan uji homogenitas, uji normalitas danuji-t. Berdasarkan hasil uji-t kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen seimbang. Tabel 3: Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa KelasNilai Probabilitas Kesimpulan Eksperimen0.304NormalKontrol 0,450NormalTabel 4: Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa F hitung F Tabel , = 0,05Kesimpulan 0.2453.990Homogen Tabel 5: Data Uji-t Kemampuan Awal Siswa KelompokJumlah SiswaRerataSig.thitung tTabel Kesimpulan Eksperimen 3483.880,6620,2452,000 Tidakterdapatperbedaanantarakemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen Pemberian kuis pada fase evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa yang telah dipelajaripadamasing-masingfasedansebagaibahanrefleksiuntukmelakukansikluslebihlanjut.Ber-dasarkan data nilai kuis pada Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. -Data Nilai Hasil Belajar Kognitif Tabel 7: Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil TesKelas Eksperimen Kelas Kontrol %Kriteria tuntas EK 0,00- 748 Siswa14 Siswa 23,5245,45Belum tuntas75-10028 Siswa19 Siswa Jumlah siswa34 Siswa33 Siswa Nilai tertinggi10095 76,4854,55TuntasNilai terendah6141 Rata-rata kelas82,3277,15 PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 31 Tabel 8: Data Uji Normalitas Hasil Belajar KognitifSiswa KelasNilai Probabilitas Kesimpulan Eksperimen0,266NormalKontrol 0,414NormalTabel 9: Data Uji homogenitas Hasil Belajar KognitifSiswa F hitung F Tabel , = 0,05Kesimpulan 2.7423.990Homogen Tabel 10:Data Uji-t Hasil Belajar KognitifSiswa KelompokJum-lah Siswa RerataSig.thitung tTabel Kesimpulan Eksperimen34 82,32 0,085.750.000 Tidakterdapatper-bedaanantarahasilbelajar siswa kelas kontrol dan siswa kelas ekperimenKontrol3377.15

Berdasarkan Tabel 10 hasil pengujian hipotesis hasil belajar siswa dengan uji t dua pihak tersebut, H1ditolakdanH0diterima,sehinggadapatdisimpulkanmodelpembelajaran learningcycle-5Eberban-tuanmodulsamaefektifnyadibandingmodelpembelajaran learningcycle-5Euntukmeningkatkanhasil belajar siswa pada materi pokok kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp). -Data Hasil Belajar Afektif Tabel 11: Data Nilai Afektif Siswa aktivitasEksperimenKontrolSelisihNilai rerataNilai rerata A93876 B79745 C776215 D79772 Keterangan : A: Kehadiran siswa B: Kuantitas dan kualitas bertanya C: Kuantitas dan kualitas menjawab pertanyaan D: Partisipasi individu dalam kelompok PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY 4 PERAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS PENDIDIKDAN KUALITAS PEMBELAJARAN SECARA BERKELANJUTAN(Continuing Professional Development) Seminar Nasional Lesson Study 4Kimia | 32 Tabel 12: Data Rerata Nilai Afektif Siswa ParameterKelas EksperimenKelas KontrolSelisih rerata aktivitas N34331 X rata-rata82757 Xmin936231 Xmax936924 -Data Hasil Belajar Psikomotorik Tabel 13: Data Nilai Psikomotor Siswa aktivitasEksperimenKontrolselisih Nilai rerataNilai rerata A87870 B1008713 C67661 Keterangan : A: Penilaian kinerja praktikum B: Pengamatan percobaan C: Kebersihan alat setelah praktikum Tabel 14: Deskripsi Rerata Nilai Psikomotor Siswa ParameterKelas EksperimenKelas KontrolSelisih rerata aktivitas N34331 X rata-rata84,7804,7 Xmin91.77516,7 Xmax91.77516,7-Data persepsi siswa Tabel 15. Data p