Rks 2013 yes.doc
-
Upload
brayen-obstinate -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Rks 2013 yes.doc
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
1/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
SPESIFIKASI TEKNIS
SYARAT-SYARAT TEKNIS
1. PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN
1.1. Lokasi Kegiatan
Terletak Jl. Lasoso No. 62 Terletak Jl. Lasoso No. 62
1.2. Lingkup Pekerjaan
Renovasi Laboratorium DiseminasiRenovasi Laboratorium Diseminasi1.3. Peraturan Teknis
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-ketentuan
peraturan seperti yang tercantum dibawah ini :
1. NI – 2 : Peraturan Beton bertulang untuk Indonesia 1971
(PBI 1971);
2. M 83 dan
ACI – 350
R – 83 : Peraturan Beton Bertulang untuk USA 1983,
yang berlaku secara internasional;
3. NI – 3 : Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan- bahan bangunan di Indonesia 1982 (PUBI, 1982);
4. NI – 4 : Peraturan Cat Indonesia
5. NI – 5 : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia;
6. NI – 6 : Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL, 1987);
7. NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia;
8. NI – 10 : Peraturan Batu Merah Untuk Bahan Bangunan;
9. : Peraturan Plumbing Indonesia;
10. : Peraturan Pelaksanaan Konstruksi Besi Beton
Indonesia;
11. AVE : Peraturan Pekerjaan Listrik;
12. AVWE : Peraturan Pelaksanaan Bangunan Air;
13. SII – 0021 : Mutu dan Cara Uji Batu Merah untuk bahan
bangunan (1978);
14. SII – 0131 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Lembaran Lapis
Seng (1980);
15. SII – 0193 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Strip (1978);
16. SII – 0285 : Mutu dan Cara Uji Beton Bertulang;
17. SII – 0289 : Mutu dan Cara Uji Beton Pejal;
18. SII – 0293 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Lembaran Lapis
Seng yang diberi lapisan cat berwarna (1980);
19. SII – 0295 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Karbon untuk
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
2/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Konstruksi Umum (1980);
20. SII – 0344 : Mutu dan cara uji Pipa PVC untuk Saluran Air
Minum (1980);
21. KEPPRES No. 18 Tahun 2000;
22. Peraturan-peraturan pembangunan setempat;
23. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 307B/1983;
24. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja;
25. Spesifikasi Teknik yang diuraikan dalam buku ini;
26. Gambar Rencana Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana
dilampirkan dalam Spesifikasi ini;
27. Semua peraturan pemerintah-pemerintah daerah yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan
tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menentukan.
Demikian pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini maka yang berlaku adalah Spesifikasi atau
berdasarkan keputusan Direksi Pengawas.
1.4. Kualitas Bahan dan Pekerjaan
Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang perima dan hasil
kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik.
Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman (pada
pekerjaan serupa) terampil dan cakap.
Apabila diperintahkan oleh Direksi Pengawas, Tim Pelaksana harus
membuat pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan
agar dapat diadakan pemeriksaan.
Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi Pengawas menernukan kesalahan,
kerusakan atau cacat-cacat lain, Tim Pelaksana harus segera membongkar
dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan Spesifikasi
ini, dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk
pembukaan/pembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.
1.5. Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan
1.5.1. Peralatan Pelaksanaan
Tim Pelaksana harus mengadakan dan menyiapkan semua
peralatan pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang
cukup dan kondisi yang baik dan siap pakai, agar terjamin
adanya kualitas pekerjaan yang baik dan memenuhi
persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga seluruh
pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti
ditentukan dalam pelelangan.
Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat
Direksi Pengawas tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai
kegunaannya atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan
yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan atau laju
pekerjaannya tidak memadai, Direksi Pengawas berhak
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
3/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
memerintahkan Tim Pelaksana untuk mengganti atau menambah
peralatan dan Tim Pelaksana harus mentaatinya.
Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Tim Pelaksana, tidak
membebaskan Tim Pelaksana dari tanggung jawabnya ataupemenuhan kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang
diuraikan dalam Dokumen Kontrak.
1.5.2. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas
Tim Pelaksana bertanggung jawab atas perlindungan terhadap
semua bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik
negara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya,
baik yang tertera dalam gambar maupun tidak.
Tim Pelaksana harus mengambil langka-langka yang dianggap
perlu untuk melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari
segala macam kerusakan-kerusakan yang terjadi akibatkegiatan-kegiatan pelaksanaan oleh Tim Pelaksana harus
diperbaiki oleh dan atas beban biaya Tim Pelaksana, sesuai
dengan kondisi sebelumnya.
1.5.3. Penjagaan dan Pemeliharaan
Untuk pekerjaan yang sudah selesai, Tim Pelaksana n
bertanggung jawab atas penjagaan, perlindungan dan
pemeliharaan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian
pekerjaan yang telah selesai seperti permukaan bagian
dalam/luar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari segala
macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan cacat-cacat lainnya
selama masa Kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan
diserahkan untuk Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah
ini harus dianggap sebagai standard kondisi akhir pekerjaan
pada saat penyerahan pertama.
1. Halaman Bangunan
Setelah pekerjaan selesai, kecuali apabila Direksi
berpendapat lain, Tim Pelaksana harus mernbongkar semua
bangunan sementara, peralatan pelaksaan, mesin-mesin,
kelebihan bahan, puing-puing dan kotoran-kotoran lain dari
halaman bangunan. Halaman bangunan harus diserahkan
dalam kondisi yang rapi dan memuaskan.
2. Permukaan Beton, Pasangan dan Logam
Tim Pelaksana harus membersihkan secara cermat semua
permukaan beton, pasangan dan logam serta ceceran
adukan, noda-noda bekas bocoran pada beton bekas-bekas
bekisting,cat dan lain-lain kotoran.
3. K a c a
Tim Pelaksana harus memperbaiki/mengganti, apabila perlu
mencuci, menggosok, secara cermat semua permukaan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
4/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
kaca, dan membersihkan/menghilangkan kelebihan bahan
lapisan kompon, ceceran cat dan goresan. Ruang antara
pada bingkai dengan kaca rangkap harus benar-benar
bersih dari sisa-sisa serutan, serbuk gergaji dan segalamacam bentuk kotoran lain.
4. Permukaan Cat, Email dan Politur
Tim Pelaksana harus membersihkan semua permukaan
dari semua tanda-tanda, noda, goresan, bekas jari dan
kotoran lain.
5. Permukaan Lantai
Tim Pelaksana harus menyingkirkan semua lapis/penutup
pelindung sementara dan membersihkan dari semua noda-noda dan tanda-tanda dan apabila dianggap perlu oleh
Direksi, diberikan lapisan lilin lantai (wax) dan digosok.
6. Permukaan Dinding
Tim Pelaksana harus membersihkan dinding dari semua
noda, ceceran cat dan kotoran-kotoran lain.
7. Perlengkapan Listrik
Tim Pelaksana harus membersihkan dan menggosok
permukaan peralatan-peralatan logam, perlengkapan
penerangan dan papan-papan pemasangan kabel dari
ceceran cat, debu dan kotoran-kotoran lain. Terlebih lagi
pada komponen-komponen yang tergantung.
8. Pekerjaan Ducting
Tim Pelaksana harus membuang dan membersihkan puing-
puing dan kotoran lain dari pekerjaan ducting.
9. Permukaan Atap
Tim Pelaksana harus membuang dan membersihkan puing-
puing, ceceran paku dan semua kotoran lain dari
permukaan atap.
10.Plumbing dan Perlengkapannya
Tim Pelaksana harus membersihkan pipa-pipa dan fittingnya
dari kotoran dan puing-puing, dan membersihkan dengan
menggosok semua perlengkapannya, serta menjamin bahwa
fasilitas ini dapat berfungsi dengan baik.
1.6. Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang
Bila dalam rencana kerja dan syarat disebutkan nama dan pabrik
pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan
untuk menunjukkan bahan dan barang yang digunakan setiap
penggantian nama bahan dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
5/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
barang harus disetujui oleh perencana dan bila tidak ditentukan dalam
rencana kerja dan syarat serta gambar kerja, maka bahan dan barang
tersebut diusahakan dan disediakan oleh Tim Pelaksana yang harus
mendapat persetujuan dari pemberi tugas. Contoh bahan dan barang
yang akan digunakan dalam pekerjaan harus disediakan atas biaya Tim
Pelaksana, setelah disetujui pemberi tugas atau direksi, dan dianggap
bahwa bahan dan barang tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh bahan dan barang tersebut,
disimpan oleh Direksi Pengawas atau pemberi tugas untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak
sesuai kualitas maupun sifatnya.
Persyaratan-persyaratan lain
1.6.1. Catalan dan Laporan
Tim Pelaksana harus selalu menjaga kelengkapan dan ketetapan
catatan yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh
persetujuan Direksi. Semua catatan yang berhubungan dengan
pekerjaan selalu harus disiapkan untuk Direksi. Dan satu set
copy gambar lengkap dan spesifikasi harus selalu tersimpan
dilapangan pekerjaan. Tim Pelaksana juga harus membuat
buku tamu yang akan melaporkan tentang keperluan tamu
kegiatan tersebut.
1.6.2. Gambar Kerja (shop Drawing)
Jika terdapat kekurangan penjelasan-penjelasan dalam gambar
kerja, atau diperlukan gambar tambahan/gambar detail, atau
untuk memungkinkan Tim Pembangunan melaksanakan danmenyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Tim
Pembangunan harus membuat gambar tersebut dalam rangkap
3 (tiga) atas biaya Tim Pembangunan.
1.6.3. Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)
Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena
penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi
Tugas/Direksi Pengawas maka Tim Pembangunan harus
membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan yang jelas memperlihatkan perbedaan-perbedaan
antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar
tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga), semua biaya
pembuatan ditanggung oleh Tim Pembangunan.
1.6.4. Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan
Tim Pelaksana harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan
dimulai, saat akan mengajukan tagihan rutin atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan dan pada tahap akhir. Foto-foto ini
hendaknya dicetak berwarna dengan 2 (dua) copi dan
diserahkan dari waktu ke waktu kepada Direksi dalam bentuk
album.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
6/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
1.6.5. Keamanan Kegiatan
Tim Pelaksana harus menjaga keamanan Kegiatan untuk
memberikan perlindungan dan pengamanan atas semua
bahan, perlengkapan, peralatan dan pekerjaan yang adadidalam batas-batas areal Kegiatan dan sekitarnya yang
menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua bentuk kerusakan,
gangguan atau kerugian yang dilakukan oleh orang-orang atau
pihak-pihak tidak berwenang.
Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Tim Pelaksana
harus membuat gudang penyimpan bahan, perlengkapan dan
peralatan sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan
penjagaan keamanan Tim Pelaksana harus menyiapkan dan
menyediakan satuan pengamanan yang memadai dan harus
melakukan penjagaan terus menerus selama 24 jam setiap hari.
1.6.6. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Tim Pelaksana harus menyediakan semua fasilitas P3K yang
mencakup obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para
medis untuk memberikan pertolongan pertama kepada personil
Tim Pelaksana, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan.
Dalam hal pengamanan P3K Tim Pelaksana harus mengikuti
semua ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta sesuai
dengan petunjuk Direksi.
1.6.7. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalampersyaratan umum ini ditentukan berdasarkan ketentuan seperti
ditunjukan dalam Spesifikasi atau RAB.
2. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG KEGIATAN
2.1.U m u m
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara
yang harus dilaksanakan agar pekerjaan pokok yang sebenarnya dapat
dilaksanakan dengan mudah dan lancar.Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara
struktural harus mampu memiliki beban yang diperlukan dan harus
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai
dengan syarat-syarat Tim Pelaksana.
Tim Pelaksana harus membuat dan menyerahkan Spesifikasi dan
gambar-gambar pekerjaan sementara termasuk perhitungan dan analisa
strukturalnya apabila kondisi lapangan memerlukan, kepada dan
untuk memperoleh persetujuan Direksi Pengawas, selambat-lambatnya
20 (dua puluh) hari sebelum pekerjaan dimulai.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
7/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
2.2.Pembersihan Lapangan
Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, Tim Pelaksana harus
memotong, membongkar, mencabut, menyingkirkan dan membuang
pohon-pohon semak belukar, akar, sampah, bahan-bahan organik dan benda-benda/barang-barang asing lainnya yang dapat mengganggu atau
merusak pekerjaan, dalam areal pekerjaan seperti diuraikan dalam
Kontrak, termasuk lahan-lahan yang digunakan untuk
bangunan/struktur, jalan dan lahan-lahan yang akan digali atau diurug.
2.3.Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Sebelum memulai pekerjaan, Tim Pelaksana harus melakukan pekerjaan
pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk penempatan
komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan dalam
gambar.
Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat dan elefasi.Koordinat dan elefasi titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik
rujukan (Bench Mark) seperti ditunjukan dalam gambar atau ditetapkan
oleh Direksi.
Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik tersebut diatas beruapa titik-titik
yang dipasang pada bouwplank (papan rujukan bangunan/struktur)
yang apabila dihubungkan (dengan benang) satu dengan yang lain akan
merupakan garis-garis sumbu bangunan yang melalui titik-titik yang
diperlukan.
Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Tim Pelaksana sedemikian
rupa sehingga mempunyai elefasi (rujukan) tertentu yang letaknya jauh
dari kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu, lmerusak dan
merubah elevasinya. Konstruksi maupun dimensi bench mark akan
ditentukan kemudian oleh Direksi.
2.4. Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengakutan tenaga
kerja, perelengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan, termasuk pemasangan, penyetelan dan pekerjaan
penumpang lainnya, sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan
peralatan kerja itu berada/terpasang di lokasi pekerjaan dalam kondisi
baik dan siap pakai.
Termasuk dalam mobilisasi adalah pengadaan, penyediaan danpengangkutan :
⇒ Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-pelaksana
pekerjaan;
⇒ Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air,
peralatan laboratorium dan sebagainya disediakan oleh Tim
Pembangunan dan disetujui Direksi.
2.5. Direksi Keet dan Perlengkapan
Tim Pelaksana harus menyediakan Direksi Keet lengkap dengan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
8/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
peralatan/perabotan serta fasilitas-fasilitas kerja lainnya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan :
⇒ 1 (Satu) set meja kerja lengkap dengan kursinya.
⇒ 1 (satu) buah papan tulis (white board).
⇒ Papan tripleks untuk menempel gambar kerja sesuai
kebutuhan.
Tim Pelaksana juga harus menyediakan alat-alat kerja pengelola
Kegiatan di lapangan.
2.6. Direksi Keet dan Gudang Pelaksana
Tim Pelaksana harus membuat Direksi Keet di lokasi Kegiatan untuk
tempat wakil dan seluruh stafnya bekerja dilengkapan dengan peralatan
yang dibutuhkan. Tim Pelaksana harus menyediakan gudang dengan
luas yang cukup menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.
Penempatan Direksi Keet dan gudang pelaksana harus diatur sedemikian
rupa agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan
pekerjaan.
2.7. Penyediaan Air
Atas beban biaya sendiri, Tim Pelaksana harus menyediakan air bersih,
baik untuk dapur maupun untuk keperluan pekerjaan yang akan
digunakan sendiri oleh Tim Pelaksana. Untuk itu Tim Pelaksana harus
memasang jaringan perpipaan sementara yang diperlukan dan apabila
perlu membuat instalasi penjernihan air (minum). Setelah pekerjan
selesai semua instalasi sementara harus dibongkar dari lokasi dan
bekas instalasi tersebut dirapikan sedemikian hingga dapat diterima
oleh Direksi.
2.8. Penyediaan Listrik dan Penerangan Lokasi Kegiatan
Tim Pelaksana harus menyediakan tenaga listrik, baik dari PLN maupun
dari Generator (cadangan) instalasi listrik sementara baik instalasi
dalam bangunan maupun instalasi diluar harus dipasang dan
dijaga/dipelihara untuk keperluan pelaksanaan selama berlangsungnya
Kegiatan. Perlengkapan, fitting, panel dan lampu serta accesories lain yang diperlukan harus disediakan untuk penyediaan listrik dan
penerangan lokasi Kegiatan termasuk dalam pekerjaan instalasi listrik
sementara ini.
Biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan,
pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan/perbaikan dibebankan
atas biaya Tim Pelaksana. Setelah kegiatan selesai, instalasi listrik
sementara harus dibongkar dan lokasi bekas-bekas instalasi harus
dirapikan sedemikian hingga diterima Direksi.
2.9.Dokumentasi
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
9/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Tim Pelaksana harus mernperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi
serta pengirimannya ke kantor Pimpinan Kegiatan serta pihak-pihak lain
yang diperlukan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah :⇒ Laporan-laporan perkembangan Kegiatan
⇒ Foto-foto Kegiatan, berwarna minimal ukuran 4 R dilengkapi
dengan Album
⇒ Surat-surat dan dokumen lainnya.
3. PEKERJAAN TANAH
3.1.U m u m
Sebelum melakukan pekerjaan tanah, Tim Pembangunan/Pelaksana
harus membersihkan dasar yang akan dikerjakan dari sisa akar pohon
maupun semak-semak serta perintang yang ada dalam daerah kerja
kecuali ditentukan lain oleh Direksi Pengawas.
Tim Pembangunan/Pelaksana harus melakukan pengukuran dan
pematokan terlebih dahulu dan melaporkannya kepada Direksi serta
memintah persetujuan untuk memulai pekerjaan.
Pemindahan material akibat pembongkaran puing-puing dan semua yang
merintangi pekerjaan harus dilakukan menurut peraturan-peraturan
pemerintah setempat.
3.2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan pengupasan, perlindungan atas muka
tanah termasuk penggalian pondasi dan saluran, penggalian (cut) danpenimbunan (fill) serta pemadatan untuk peninggian lantai bangunan
sesuai dengan peil/elefasi yang telah ditentukan.
3.2.1. Pekerjaan Pengupasan
Pada daerah yang akan diurug permukaan tanah teratas (top
soil) harus dikupas terlebih dahulu sehingga diperoleh
permukaan tanah yang bebas dari kotoran, humus, akar-akar
dan sisa material organik lainnya. Penilaian atas tanah yang
harus dikupas akan ditentukan oleh Pengawas
Lapangan. Tanah hasil pengupasan tidak diperkenankan untuk
digunakan sebagai material urugan kecuali untuk menimbun
areal yang akan dihijaukan atau sesuai dengan petunjuk
Direksi.
Sisa tanah hasil pengupasan yang tidak digunakan harus
dikeluarkan dari lokasi.
Setelah tanah dikupas sesuai dengan persyaratan, maka
permukaan tanah hasil pengupasan tersebut harus dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat yang sesuai.
3.2.2. Pekerjaan Penggalian
Semua galian harus mencapai yang disyaratkan dalam
gambar rencana kecuali ditentukan lain oleh Direksi
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
10/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Pengawas sehubungan dengan keadaan lapangan dan peil
tanah.
Penggalian tanah baik untuk pemasangan pondasi maupun
untuk keperluan lain dapat dilakukan dengan peralatanmekanis. Pada tempat-tempat yang tidak mungkin
dilakukan dengan pengopersian peralatan mekanis atau
karena terlalu dekat dengan bangunan/struktur yang ada,
penggalian harus dilakukan dengan tenaga manusia atau
perlatan mekanisme ringan.
Apabila menurut pendapat Direksi pada dasar atau
sebagian sadar alur galian atau dibawahnya, kondisi
tanahnya dibawah normal dari persyaratan, atau tanah
yang tidak stabil atau mengandung komponen-komponen
yang tidak stabil, Tim Pembangunan harus menggali dasar
tersebut sampai kedalaman yang ditentukan oleh Direksi.Bagian-bagian yang disingkirkan sampai pada dasar yang
diperlukan diisi kembali dengan pasir atau bahan lain
yang ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
Apabila menurut pendapat Direksi, pada dasar alur galian
perlu diberi lantai kerja atau lapisan perkuatan.Penggalian
dan pengurugan serta pembuatan lantai kerja atau
lapisan perkuatan, apabila tidak tercantum dalam RAB,
akan dibayar sebagian pekerjaan tambahan berdasarkan
harga satuan yang bersangkutan, sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam syarat-
syarat Kontrak.
Apabila saat penggalian berlangsung, didalam, didasar atau
diluar alur galian pada jarak 30 cm dari tepi dan 20 cm dari
dasar diternukan batu-batu, batuan, beton, pasangan, kayu
dan benda-benda lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan, benda-benda tersebut harus digali, dibongkar,
dicabut dan disingkirkan/dibuang ketempat yang ditunjuk
atau disetujui Direksi.
Penggalian harus dilakukan sampai pada dasar pondasi
atau seperti ditunjukan dalam gambar, kecuali apabila
ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi.Penggalian untuk bangunan/struktur harus dilakukan
berdasarkan rencana dan program yang telah disetujui
Direksi. Celah/ruang yang terjadi antara dasar galian
dan dasar (pondasi) bangunan harus diisi/diurug dengan
bahan yang ditentukan atau disetujui Direksi dan
dipadatkan.
3.2.3. Perlindungan atas Permukaan Tanah (subgrade)
U m u m
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
11/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Dasar galian atau permukaan tanah (subgrade) yang akan
memikul beban bangunan melalui dasar pondasi, apabila
selama pekerjaan berlangsung menjadi jalur lalulintas
pejalan kaki, harus diberi pelindung berupa lantai kerja
atau struktur lain sehingga tidak merusak struktur tanah
dibawahnya.
Apabila akibat dari lalulintas tersebut, atau karena kegiatan
lain seperti kekeliruan cara-cara dewatering, pengecoran
beton dan sebagainya menyebabkan permukaan tanah
menjadi lembek, tergenang atau gangguan lainnya yang
menurut pendapat Direksi akan meruntuhkan daya dukung
tanah dari yang diperlukan untuk memikul
bangunan/struktur yang akan didirikan diatasnya, Tim
Pembangunan harus menggali dan membuang tanah yang
rusak itu sampai pada kedalaman yang diperlukan dantidak boleh kurang dari 15 cm dan mengisinya dengan
tanah baik sesuai dengan ketentuan atau persetujuan
Direksi, biaya yang diperlukan untuk perbaikan ini
bibebankan atas beban biaya Tim Pembangunan.
Apabila tanah yang rusak sampai pada kedalaman lebih dari
1,00 meter, Tim Pembangunan harus memperbaiki struktur
tanah dengan cara-cara yang lazim dan paling ekonomis
sesuai dengan pendapat Direksi. Untuk itu Tim
Pembangunan harus menyampaikan program dan jadwal
pelaksanaannya kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya. Pondasi Langsung
Penggalian tanah dilakukan pada elefasi dasar lantai kerja
atau lampisan pasir atau kerikil/sirtu atau pasangan batu
kosong (setelah pemadatan). Penggalian boleh dilakukan
dengan peralatan mekanis yang disempurnakan dan
diratakan dengan tenaga manusia.
Setelah itu permukaan tanah diratakan dan dipadatkan
sampai dinyatakan cukup dan memenuhi persyaratan
oleh Direksi. Untuk pondasi yang terbuat dari beton
bertulang, diatas permukaan tanah dipasang lantai kerjadari beton K-125 setebal 5 cm, atau sesuai dengan
yang ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Untuk pondasi pasangan batu kali diatas permukaan tanah
hamparan lapisan pasir sesuai gambar dan dipasang
pasangan batu kosong, cela-cela pada pasangan batu
kosong diisi dengan pasir, atau langsung diisi dengan sirtu
yang dipadatkan denagn peralatan mekanis ringan.
Diatas permukaan pasangan batu kosong atau lapisan
sirtu dipasang pondasi pasangan batu.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
12/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Selama berlangsungnya pekerjaan galian sampai selesainya
pemasangan lantai kerja atau pasangan batu kosong atau
lapisan sirtu lubang/alur penggalian sama sekali tidak boleh
kemasukan air.
3.2.4. Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Tim Pelaksana harus mengajukan contoh bahan pengisi yang
akan digunakan untuk disetujui oleh Direksi. Bahan pengisi
untuk daerah perkerasan dapat diambil dari lapangan atau
dari luar lapangan dan merupakan tanah yang baik atau pasir
yang disetujui oleh Direksi. Penghamparan dan pemadatan
harus dilaksanakan secara lapis demi lapis dengan tebal
hamparan maksimal 30 cm dan kemudian dipadatkan.
Penghamparan lapisan selanjutnya baru dapat dilaksanakan
setelah pemadatan lapisan bawah memenuhi persyaratan dan
disetujui oleh Direksi.
Untuk pengurugan kembali galian pondasi, tebal hamparan
maksimal 20 cm dan baru dapat dilakukan setelah mendapat isin
dari pengawas. Pelaksanaan
pemadatan harus menggunakan alat pemadat mekanis.
Lapisan tanah urugan harus dipdatkan mencapai 95 % dari
kepadatan kering maksimum.
Pemeriksaan kepadatan di lapangan harus dilaksanakan untuk
setiap hasil pemadatan seluas 50 m2 pada setiap lapisan
pemadatan.
Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan,
tidak diperkenankan adanya genangan air diatas tanah atau
sekitar lapangan pekerjaan. Tim Pelaksana harus mengatur air
sedemikian rupa agar aliran air hujan atau dari sumber lain
dapat berjalan dengan lancar, baik selama maupun sesudah
pekerjaan selesai. Tim Pelaksana bertanggung jawab atas
stabilitas timbunan tanah, dan Tim Pelaksana harus mengganti
bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian
Tim Pelaksana atau akibat dari aliran air.
3.2.5. Pekerjaan Penyelesaian
Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan
harus merupakan daerah yang betul-betul seragam dan bebas
dari permukaan yang tidak merata. Seluruh lapisan akhir
(finish grade) harus benar-benar memenuhi peil yang
dinyatakan dalam gambar. Bila diakibatkan oleh penurunan,
timbunan memerlukan tambahan material yang tidak lebih dari
30 cm, maka bagian atas timbunan tambahan dihamparkan
untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai elefasi dan
sesuai dengan persyaratan teknis lainnya. Seluruh sisa
penggalian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan
pengisi/timbunan, seluruh puing-puing reruntuhan dan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
13/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
sampah-sampah harus segera disingkirkan dari dalam lokasi.
4. PEKERJAAN BETON
4.1.U m u m
Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-
syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian
buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku
persyaratan teknis ini, maka semua persyaratn pekerjaan beton harus
sesuai dengan standard :
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI Ni-2 1971)
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
American Society Of Tasting Materialy (ASIM)
Standard Industri Indonesia.
Tim Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketetapan
dan kesesuaian yang tinggi menurut persyaratn teknis ini, gambar
rencana dan instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Direksi
Pengawas.Semua pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus
dibongkar dan diganti atas biaya Pelaksana sendiri. Semua material baru
dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan persyaratan dan disetujui
oleh Direksi Pengawas.
Direksi pengawas berhak meminta diadakan pengujian bahan-bahan
tersebut dan Tim Pelaksana bertanggung jawab atas segala biaya.
Semua material yang tidak disetujui oleh Direksi Pengawas harus
segera dikeluarkan dari lokasi kegiatan.
4.2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton mencakup penyediaan tenaga kerja. perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk mengeluaran-pengeluaran yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan pengadukan, pengangkutan dan
pengecoran beton, serta pemasangan berbagai macam pekerjaan
penunjangnya seperti : bekisting, perancangan, pengikat dan lain
sebagainya.
4.3.Bahan / Material
Bahan-bahan yang digunakan harus baru dan mempunyai kualitas
yang terbaik yang memenuhi syarat PBI 1971 dan atau 318-83 M. Tim
Pembangunan harus menyediakan contoh bahan yang digunakan
sebagai komponen-komponen campuran beton untuk dimintakan
persetujuan Direksi.
Pemesanan/pengiriman bahan hanya dibenarkan setelah contoh-
contohnya yang telah disetujui sebagai standard, dengan maksud
untuk memeriksa mencocokan dengan pengiriman-pengirimannya
selanjutnya.
Tim Pelaksana tidak diijinkan mengirimkan bahan-bahan dengan
perbedaan yang besar dari standard contoh tanpa persetujuan Direksi.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
14/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Semua bahan yang ditolak oleh Direksi harus segera dikeluarkan dari
tempat pekerjaan atas biaya Tim Pelaksana dalam waktu tidak lebih dari 3
x 24 jam.
4.3.1. S e m e n
1. J e n i s
Semen yang digunakan adalah jenis port land semen tipe I
yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Nl-8
1972 dan Standard Industri Indonesia (SII.0013-81).
Semen harus diperoleh dari pabik yang telah disetujui
oleh Direksi akan dikirimkan ketempat pekerjaan dengan
kantong tersegel dan utuh. Bila karena sesuatu hal
terpaksa menggunakan semen dari pabrik lain harus
mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
2. Sertifikat
Bila Direksi menganggap perlu, Tim Pelaksana harus
mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyatakan
tipe, kualitas semen beserta manufacturer's certificate yang
dinyatakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Nl-8
yang menggumpal, sweeping atau kantong robek/rusak
ditolak untuk digunakan.
3. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan atas persetujuan Direksi.
4.3.2. Agregat Halus (Pasir)
1. Agregat halus untuk pekerjaan beton yang akan
digunakan untuk proyek ini harus sesuai dengan persyaratan
pada FBI 1971 atau ASTM.
2. Klasifikasi dan gradasi agregat halus adalah sebagaimana
terlihat pada tabel berikut :
Ukuran Ayakan (US Standard Sieve) % Lolos
No 4 100 %
No 8 92 – 100 %
No 16 65 – 85 %
No 30 35 – 55 %
No 50 15 – 30 %
No 100 0 – 12 %
No 200 0 %
3. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur tidak lebih
dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering), dan yang
diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0,063 mm atau ayakan No 200 bila
dites sesuai dengan ASTM c 117.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
15/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
4. Agregat halus tidak boleh mengandung terlalu banyak
bahan-bahan organik yang dapat dibuktikan dengan
percobaan larutan NaOH. Pasir laut sama sekali tidak
boleh digunakan.
5. Agregat halus disimpan ditempat bersih, keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pengotoran
dan pencampuran dengan bahan-bahan lain.
4.3.3. Agregat Kasar (Kerikil atau Batu Pecah)
1. Agregat kasar untuk pekerjaan beton yang akan
digunakan pada proyek ini harus sesuai dengan persyaratan
pada FBI 1971 atau ASTM.
2. Klasifikasi dan gradasi agregat kasar adalah sebagai
berikut :
Agregat Kasar Type A.I : (Besar) %
Ukuran Ayakan (US Standard Service) Lolos Saringan
1 Inch 100 %
3 / 4 Inch 90 – 98 %
1 / 2 Inch 30 – 45 %
3/8 Inch 0 – 10 %
No. 4 Inch 0 – 5 %
Agregat Kasar Type A.I : (Besar) %
Ukuran Ayakan (US Standard Service) Lolos Saringan
1 / 2 Inch 100 %
3 / 8 Inch 85 – 100 %No. 4 Inch 10 – 35 %
No. 8 Inch 0 – 5 %
3. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur 1%
(ditentukan terhadap berat bening) yang diartikan dengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat lolos melalui
ayakan 0,063 mm atau ayakan No 200 bila dites sesuai
dengan ASTM C 117. Apabila kadar Lumpur melampaui 1
%, maka agregat kasar harus dicuci.
4. Agregat kasar harus terdiri atas butir-butir yang keras dan
tidak berpori. Agrega mengandung butir-butir pipih dipakaiapabila jumlah butir-butir tersebut tidak nielampaui 20%
dari berat agregat seluruhnya.
Yang dimaksud butir agregat pipih adalah perbandingan
antara lebar dengan tebalnya lebih besar dari 3 (tiga).
Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca,
sperti terik matahari dan hujan.
5. Tim Pelaksana harus mengajukan contoh agregat kasar
yang akan dipergunakan untuk mendapat persetujuan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
16/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Direksi. Pengujian yang harus dilakukan terhadap contoh
diatas berupa :
Pengujian dengan mesin sesuai dengan ASTM C 131.
Uji gradasi sesuai dengan ASTM A 136
Pengujian-pengujian lainnya bila dianggap perlu oleh
Direksi. Semua biaya pengujian dibebankan atas beban
biaya Tim Pembangunan.
6. Agregat kasar harus disimpan ditempat yang bersih, padat
serta kering dan harus dicegah terhadap pengotoran dan
pencampuran oleh bahan-bahan lain.
4.3.4. A i r
1. Air yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah air
bersih dan disetujui oleh Direksi.
2. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, hendaknya
contoh air diperiksa dilaboratorium yang disetujui Direksi.
4.3.5. Bahan Campuran Tambahan (Cement Additive)
Apabila diinginkan Tim Pelaksana dan disetujui oleh Direksi,
penggunaan bahan campuran tambahan boleh dilakukan,
dengan maksud untuk mengurangi penggunaan air dan
meningkatkan kualitas beton.
Jenis dan merk pabrik yang akan digunakan harus mendapat
persetujuan Direksi dengan catatan bahwa bahan tersebut
tidak mengandung kalsium klorida. Penggunaan bahan
campuran tambahan tidak boleh mempenggaruhi komposisi
penggunaan bahan komponen beton apabila tidak menggunakan
bahan campuran tersebut. Biaya yang diperlukan untuk
penggunaan untuk bahan campuran tambahan dibebankan atas
beban biaya Tim Pelaksana.
4.3.6. Calcium Chlorida
Pengunaan calcium chlorida dalam beton tidak diperbolehkan.
4.3.7. Besi Beton Tulangan
Jenis Besi Beton yang dipergunakan harus sesuai dengan FBI1971, sedangkan ukuran dan dimensi disesuaikan dengan
gambar.
1. J e n i s
Jenis Besi Beton tulangan, harus sesuai dengan yang
tersedia diperdagangan, yang akan digunakan adalah
sebagai berikut :
Jenis Batag Mutu Q au (Q 0,2)
Keterangan :
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
17/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
⇒ Q au = Tegangan leleh karakteristik Tegangan
karakteristik
⇒ Q 0,2 = Tegangan Karakteristik yang memberi-
kan tegangan tetap 0,2 %. BesiBeton tulangan yang dipakai adalah
setarap produksi karakatau steel.
⇒ Kawat Beton = Kawat pengikat Besi Beton tulangan
harus terbuat dari Besi Beton
lunak dengan diameter minimal 1
mm yang telah dipijarkan terlebih
dahulu, dan tidak bersepuh seng.
2. Penggantian Diameter
Penggantian dengan diameter lain, hanya
diperkenankan atas persetujuan tertulis Direksi.
Bila penggantian disetujui, luas penampang yang
diperlukan tidak boleh berkurang yang tercantum dalam
gambar atau perhitungan.
Biaya yang diakibatkan oleh tulangan terhadap yang
ada sejauh bukan kesalahan gambar atas beban biaya
Tim Pembangunan.
3. Pengerjaan dan Pemasangan
Besi Beton dan kawat beton seperti dimaksud diatas
harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, minyak, cat,kulit giling serta bahan lain yang akan mengurangi daya
lekat terhadap beton.
Membengkok dan meluruskan Besi Beton tulangan
harus
dilakukan dalam keadaan dingin serta dipotong serta
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sedemikian sehingga tidak berubah tempat atau
bergesar sebelum dan selama pengecoran.
Sambungan dan panjang lewat Besi Beton tulangan harussesuai buku pedoman perencanaan untuk struktur
beton bertulang biasa dan struktur tembok bertulang
untuk gedung 1983.
Besi Beton tulangan yang tidak memenuhi syarat harus
segera dikeluarkan dari lapangan dalam waktu tidak
lebih dari 3 x 24 jam setelah ada perintah tertulis
Direksi.
Penyambungan tulangan dengan diameter lebih besar
atau sama dengan 20 mm baik untuk kolom maupun
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
18/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
balok setiap panjang 6 m selang seling dilakukan sesuai
dengan buku pedoman perencanaan untuk struktur
tembok bertulang untuk gedung tahun 1983.
4. Penyimpanan
Untuk mencegah timbulnya karat, penyimpangan Besi Beton
tulang harus dengan cara meletakannya diatas papan atau
balok kayu sehingga tidak langsung diatas tanah. Bila
penyimpangan dilakukan untuk waktu yang lama Besi
Beton tulangan harus disimpan dibawah atap.
5. Toleransi
Tolerasin diameter yang dapat diterima di lapangan harus
sesuai dengan PUBI - 1982 (Persyaratan Umum Bahan
Bangunan Indonesia).
4.4.Perbandingan Campuran
Beton merupakan campuran semen, agregat dan air. Beton yang
diperlukan harus memiliki kualitas tertentu sesuai dengan
perbandingan campuran bahan-bahan tersebut diatas. Perbandingan
campuran ini akan berbeda-beda tergantung pada mutu
pencampurannya sesuai dengan keperluan, dan ini akan ditentukan
oleh Tim Pelaksana atas persetujuan Direksi. Untuk memperoleh mutu
beton tertentu harus dibuat rencana campuran seperti diuraikan
dalam sub bab tentang rencana campuran.
Rencana campuran dengan menggunakan bahan pasir lebih dari 41%
dari jumlah berat agregat tidak diperbolehkan. Perbandingan tersebuharus dirubah tanpa atau petunjuk Direksi.
Kekuatan tekan minmum dan faktor air semen untuk beton tidak boleh
kurang dari yang ditentukan didalam syarat-syarat berikut ini. Direksi
dapat memerintahkan untuk menambah kadar semen untuk setiap kelas
beton agar diperoleh kualitas yang lebih baik dari yang ditentukan, bila
Direksi menganggap bahwa dengan penambahan tersebut dapat
menambah kekuatan beton yang diperlukan. Kuantitas semen yang
ditambah tersebut, jika diperintahkan harus diberikan oleh Tim
Pelaksana tanpa adanya pembayaran tambahan dari pemilik.
Sebagai pedoman di lapangan tabel berikut ini dapat digunakan :
Klasifikasi Kekuatan Tekan Kekuatan Tekan Kadar Air
Beton Karakteristik min pada usia maksimum
(PBI ’71) kg/cm2 28 hari kg/cm2 1 / kg
( Q bk) ( Q bm)
K-225 225 300 0,52
K-175 175 250 0,55
K-125 125 200 0,37
4.5. Konsistensi
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
19/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Banyaknya air yang diperlukan dalam campuran beton harus dalam
jumlah yang cukup untuk menghasilkan mutu beton yang ditentukan
tanpa adanya pemisahan agregat dan dapat dipadatkan dengan metode
getaran untuk mendapatkan kepadatan, kekedapan dan kerataan
permukaan yang diinginkan. Kuantitas air harus dirubah seperlunya,
dengan vibrasi secara alamia atau mengurangi kadar kelembapan dari
agregat untuk menjaga hasil campuran yang merata dari suatu konsistensi
yang di inginkan.
Konsistensi beton dalam pengecoran yang berturut-turut harus ditentukan
dengan pengujian Slump dari Campuran Beton (PBI 1971 Nl - 2). Untuk
berbagai macam campuran beton, slump akan ditentukan oleh Direksi
atau menurut tabel berikut ini :
Slump (cm)
Macam pekerjaan _______________________________________
Maksimum Minimum
Pondasi pelat dan pelat 7,5 5,0
Pekerjaan lain 10,0 5,0
4.6. Klasifikasi Beton
Klasifikasi
Beton Jenis Pekerjaan
Ukuran
maksimum
agregat mm
Semen per-M3 (kg)
minimum maksimum
Type K.225Beton yang ber-
hubungan dgn air20 320 400
Type K.175Semua Pekerjaan
Beton Bertulang20 240 320
Type K.125
“Thurst blok”
(Blok bertulang)
selubung pipa,
pengurugan
dengan beton,
dan penggunaan
lainnya
40 160 240
4.7. Acuan Cetakan Beton (Bekisting)
Tim Pembangunan bertanggung jawab untuk membuat semua cetakan
yang diperlukan, sebaliknya untuk setiap cetakan yang dianggap tidak
aman dan tidak sesuai ditolak oleh Direksi dan Tim Pelaksana harusinengyingkirkan cetakan tersebut dan menggantinya dengan yang baru
atas beban biaya Tim Pelaksana.
Papan cetakan harus disediakan sedemikian banyaknya sehingga cukup
untuk semua pekerjaan pembuatan cetakan dan tidak menganggu
kemajuan pekerjaan yang diinginkan. Bila menurut pendapat Direksi
cetakan tambahan diperlukan untuk menjaga kemajuan pekerjaan yang
diinginkan, maka cetakan tambahan tersebut harus disediakan Tim
Pembangunan dengan biaya sendiri. Cetakan beton, penopang-
penopangnya dan penyangga harus memenuhi persyaratan dan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
20/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
ketentuan yang berlaku.
4.7.1. Bahan-bahan
Kecuali apabila diijinkan oleh Direksi semua cetakan, penopang
dan penyangga yang diperlukan di lapangan harus bahan-bahan
yang baru. Semua cetakan harus licin permukaannya dan
terbuat dari lembaran plywood atau papan berkisting yang
berkualitas baik seperti yang ditentukan oleh Direksi dengan
beton cor dan tidak menimbulkan perubahan bentuk.
4.7.2. Perencanaan
1. Semua cetakan beton harus memberikan bentuk dan
ukuran yang diperlukan serta harus sesuai dengan garis
dan kemiringan yang diperlukan dan kuat serta kokoh
pada pondasinya pada saat dilakukan pengecoran dan
vibrasi beton. Alat-alat yang cocok dan efektif harusdisiapkan untuk menahan ujung-ujung panel yang
berdekatan dan bagian-bagian yang kedap secara bersama-
sama dan pada posisi yang tepat untuk menjaga bentuk
atau menghindari timbulnya cacat-cacat pada permukaan
beton.
Plywood dengan tebal 15 mm atau lebih boleh dipikulkan
langsung oleh penyangga tanpa melalui balok-balok
penopang, apabila jarak satu dengan lain sedemikian rupa
hingga tidak memungkinkan terjadinya perubahan bentuk
beton. Cetakan harus kedap agar dapat mencegah adanya
kebocoran air dan semen selama berlangsungnyapelaksanaan pengecoran dan vebriasi beton. Lobang
pembersih yang cukup harus disediakan pada bagian
bawah dari setiap cetakan yang dapat diangkat.
Ukuran jumlah dan lokasi dari lobang pembersih harus
mendapat ijin dari Direksi.
2. Sambungan kontruksi beton tidak diperbolehkan pada
lokasi-lokasi selain yang telah ditentukan dan ditunjukan,
kecuali ada persetujuan tertulis dari Direksi. Angkur baut
harus dipasang pada cetakan bila diperlukan.
3. Kecuali ditentukan lain sudut-sudut luar dari bagian- bagian beton harus dibentuk miring selebar 20 mm.
Sudut-sudut miring tersebut tidak boleh disayat, kecuali
ditunjukan lain.
4.7.3. Pengikat Cetakan
Cetakan dinding yang berhadapan hanya boleh diikat satu
dengan yang lain dengan besi beton berukuran diameter 12 mm.
Dibagian luar cetakan besi beton pengikat dijepit dengan mur,
klem atau cara lain yang disetujui Direksi.
Setelah selesai pengecoran dan pembongkaran cetakan, besi
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
21/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
pengikat dipotong sampai masuk kedalam beton tidak lebih dari
2,5 cm dari permukaan. Lubang-lubang yang ditinggalkan
ditutup dengan adukan semen pasir dengan campuran dan
cara-cara sedemikian rupa hingga adukan tidak mudah lepas.
Bila diperlukan boleh digunakan bahan campuran tambahan.
4.7.4. Permukaan Vertikal
Semua permukaan vertikal dari bagian beton harus dicetak,
kecuali pengecoran beton pada tanah yang ditujukan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi. Tidak kurang dari 25
mm beton harus ditambahkan pada bagian beton bilamana
diperkenankan dicor pada tanah yang telah diratakan sebagai
pengganti cetakan. Ijin demikian hanya dapat diberikan untuk
gabian-bagian beton dengan ketinggian yang terbatas dan
bilaman sifat-sifat tanah sedemikian rupa sehingga dapat berdiri
dengan aman tanpa adanya kelongsoran, sampai beton selesaidicor.
4.7.5. Pemeliharaan Cetakan
Cetakan harus selalu dijaga agar tetap dalam kondisi/keadaan
baik, khususnya mengenai ukuran bentuk, kekuatan,
kekerasan, keliatan dan kerataan permukaan. Ketika
pengecoran berlangsung cetekan harus tetap pada garis dan
tingkat kemiringan yang telah ditentukan. Sebelum beton
dicor cetakan harus dibersihkan sebaik-baiknya.
Agar cetakan mudah di lepas setelah pekerjaan beton selesai
dilaksanakan, permukaannya harus dilapisi dengan cat,lembaran plastik tidak boleh menyebabkan berkurangnya
kekuatan pelekatan beton pada tulangan. Untuk itu yang sudah
melekat pada permukaan cetakan tidak boleh mudah
terkelupas dan tidak melekat pada permukaan besi beton.
Penggunaan minyak atau pelumas atau yang sejenisnya tidak
diijinkan.
Cetakan boleh dipergunakan kembali apabila kondisinya
masih baik dan diijinkan oleh Direksi.
4.7.6. Pembongkaran Cetakan
Petunjuk Direksi mengenai pembongkaran cetakan harusdipatuhi, dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati
untuk menghindari cacat pada beton. Diatas beton yang masih
muda tidak boleh diletakan beban yang berat. Dalam hal ini
plat atap lantai atas tanah, maka cetakan harus tetap berada
ditempatnya sampai cylinder uji untuk beton tersebut telah
mencapai kekuatan tekan minimum sebesar 75 % dari
kekuatan beton berumur 28 hari.
Disyaratkan bahwa cetakan tidak boleh terganggu atau dibongkar
dalam satu unit yang tersendiri sebelum beton yang berdekatan
dengan unit tersebut telah mencapai kekuatan tekan 210
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
22/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
kg/cm2, dan tetap ditempatnya untuk sekurang-kurangnya 14
hari. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kekuatan tersebut
ditentukan dari hasil pengujian cylinder beton, bila ternyata
waktu yang diperlukan lebih dari 14 hari, maka waktu 14 hari
ditetapkan sebagai waktu minimum.
Cetakan untuk dinding dan kolom vertikal harus tetap pad
posisinya sekurang-kurangnya 3 hari setelah beton dicor.
Cetakan semua bagian pekerjaan yang selanjutnya tidak
disebutkan secara khusus, harus tetap pada tempatnya untuk
periode waktu tidak kurang dari 14 hari, kecuali apabila
Direksi menentukan lain.
4.8.Pemasangan Tulang
4.8.1. Pembersihan
Besi Beton tulangan sebelum dipasang pada tempatnya harus bebas dari karat, dan cacat-cacat yang lepas, serta
selimut/lapisan yang dapat mengurangi ikatan. Bila ada
penundaan dalam pengecoran beton, maka Besi Beton
tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan seperlunya.
4.8.2. Penyetelan
Besi Beton tulangan harus diletakkan pada posisinya secara
teliti sesuai dengan gambar dan diikat satu sama lain dengan
menggunakan ikatan kawat atau penjepit yang sesuai pada
titik persimpangan tulangan, dan tidak boleh diletakkan
bersinggungan dengan cetakan. Kawat-kawat pengikat tersebut
harus dibengkokan menjauhi cetakan dengan maksud untuk
mempersiapkan selimut beton yang telah ditentukan.
Kecuali apabila ditunjukkan lain, sebagai tambahan untuk
memperkuat pengikat Besi Beton tulangan dengan kokoh pada
posisinya, maka perlu ditambahkan.
Pada dinding dan dua lapisan tulangan digunakan
penahan dengan bentuk U atau Z yang berdiameter 6,5 mm,
pada jarak 180 cm dari pusat ke pusat pada setiap lajurnya.
4.8.3. Selimut Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan harus dipasangdengan selimut beton setebal :
Beton yang tempatnya pada tanah ..............................8.0 cm;
Semua permukaan yang bersinggungan dengan air atau
minyak .......................................................................5,0 cm;
Sisi bawah plat yang berada diatas air dan belok/kolom
yang tidak tampak (dalam tanah air) ........................4,0 cm;
Permukaan yang tampak dan semua permukaan bagian
dalam ruang perpipaan dan ruangan kering ...............2,5 cm;
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
23/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
4.8.4. Toleransi
Toleransi dalam pemasangan tulangan harus :
Untuk bagian-bagian dalamnya 60 cm atau kurang± 0,6
cm;
Untuk bagian-bagian yang dalamnya lebih dari ....60 cm ±
1,2 cm;
4.8.5. Dowel (Tulangan Penyambungan)
“Dowel” harus berdiameter dan berjarak sama dengan
batangnya dan yang dipasang saling bertumpuan satu sama
lain, kecuali ditentukan lain, susunan dan peletakan harus
64 kali diameter batang minimum.
“Dowel” harus diikat dengan kawat kecuali sudah terikat pada
tempatnya. "Dowel" harus dipasang sebelum pengecoran beton.“Dowel” tidak boleh didorong pada bak pencampur. Bahan-bahan
baru boleh dimasukkan kedalam bak pencampur setelah semua
adukan beton dibongkar.
4.8.6. Sambungan Batang Tulangan
Kecuali ditentukan lian dalam gambar, sambungan batang
tulangan vertikal dalam kolom dan semua penyambungan
batang tulangan lainnya harus disusun yang panjangnya 64
kali diameter minimum batang.
Panjang sambungan batang tulangan dari diameter yang berbeda
harus berdasarkan diameter yang lebih besar. Sambungan batang tulangan dengan las boleh dilakukan dengan syarat
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4.8.7. Persetujuan Direksi
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum Besi Beton
tulangan yang dipasang pada tempatnya diperuksa dan
diteliti oleh Direksi yang
dinyatakan siap untuk dicor. Sebelumnya Direksi harus diberi
catatan-catatan tentang pemasangan Besi Beton tulangan untuk
keperluan pemeriksaan.
4.8.8. Pelurusan
Besi Beton tulangan tidak boleh diluruskan atau
dibengkokkan sedemikianrupa sehingga dapat menyebabkan
cacat pada tulangan. batang Besi Beton tulangan yang cacat
karena hal tersebut, tidak boleh dipergunakan.
4.9.Sambungan Beton
Semua sambungan horisontal dan pertikal pada Konstruksi Beton
termasuk dinding-dinding keliling/luar bangunan tempat penyimpanan
air, Saluran-saluran air dan dinding-dinding yang tertanam harus
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
24/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
diberi Water Stop, kecuali apabila secara khusus ditentukan lain. Hal
ini perlu untuk mencegah terjadinya kebocoran pada penyambungan
beton. Sambungan dapat berupa sambungan konstruksi atau
sambungan ekspansi.
Komponen-komponen panyambungan yang diperlukan harus dipasok
oleh Tim Pembangunan dari pabrik atau agen-agennya yang mampu
menyediakan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jadwal
pelaksanaan dan mampu serta sanggup melaksanakan atau
mengawasi pemasangannya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
yang brelaku.
4.9.1. B a h a n
Contoh komponen-komponen penyambungan harus
disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
1. Water Stop
Water Stop harus terbuat dari campuran elastrometric
polyvinyl chlorida yang mengandung komponen-komponen
plasticizer, damar (resin), stabilizer dan lain-lain sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Water
Stop harus berbentuk sayap dengan bagian kanan dan
kirinya terpasang serip-serip tegak lurus sayap.
Sayap dan serip berguna untuk mempertinggi daya
lekatnya dengan beton dan memperpanjang daya
penetrasinya terhadap air.
Dimensi water stop harus seperti diuraikan dibawah ini :
Lebar seluruhnya = 24,00 cm
T ebal = 3,50 cm
Jumlah sirip (tiap sisi) = 2 (Min)
Penyambungan water stop pada perternuan- perternuan
yang berbentuk te, silang dan sebagainya harus dilakukan
dengan penyolderan atau cara lain yang disetujui Direksi.
Penyambungan harus dilakukan sesuai dengan
rekomendasi pabrik, dan Tim Pembangunan harus
menyampaikan contoh-contoh penyambungan tersebut
sebelum memperoleh persetujuan Direksi.
2. Lapisan Dasar (Filler)
Lapisan dasar harus mempunyai ketebalan seperti dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi dan dibentuk
(sebelum dipasang) dari karet spon (cellular sponge rubber)
atau bahan lain yang sifat-sifatnya sama sesuai dengan
persyaratan dan ketentuar yang berlaku dan disetujui
Direksi.
3. Lapisan Sealant
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
25/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Lapisan sealant digunakan bersama-sama dengan lapisan
dasar, dan terbuat dari bahan polyrethane polymer dan
dilekatkan pada temperatur normal. la bersifat kenyal dan
dapat menempel pada beton (adhesive) sedemikian rupa
sehingga mampu menyeka air. la tidak boleh meleleh dan
keluar dari sambungan pada temperatur tinggi. Warnanya
harus abu-abu dan cocok dengan warna beton.
Bahan-bahan perlengkapan yang diperlukan untuk
pemasangan lapisan sealant harus dari Pabrik yang sama
dan digunakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
Pabrik.
Tim Pembangunan harus menyampaikan data-
data/Spesifikasi Teknis yang lengkap kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuannya, mengenai sealant yang akan
dipergunakan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Waktu Kerja 45 - 90 menit;
Waktu yang diperlukan untuk mengeras “A”0
(pada 25 sebanyak 200 gram) maks 30jam.
Kekerasan ultimate 20-40 dari “A”
Daya memanjang ultimate min 400 %
Ketahanan dari sobekan min 120 kg/cm tebal
laporan pengujian pabrik tentang persyaratan-
persyaratan tersebut diatas, harus diserahkan oleh Tim
Pembangunan sebelum sealant tersebut digunakan
dalam pekerjaan. Lapisan dasar dan sealant harus
disimpan dengan teliti sesuai dengan rekomendasi
pabrik. Sebelum sealant disimpan, pekerja yang
melaksanakan pekerjaaan tersebut harus diberi
petunjuk yang jelas tentang cara-cara pemakaiannya
seperti yang ditunjukkan oleh pabrik. Lapisan sealant
harus dirawat selama 7 hari sebelum bangunan
tersebut diisi dengan air.
4.9.2. Pemasangan
Water shop untuk penyambungan beton harus dipasang sesuai
dengan gambar, dan harus terus menerus menyambung pada
semua sudut dan perternuan. Penyambungan watershop
harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi pabrik dan atas
persetujuan Direksi.
Tim Pembangunan harus memasang watershop sesuaidengan
cara yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi.
Perpotongan dan persinggungan dengan tulangan tidak
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
26/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
dibenarkan. Tim Pembangunan boleh memilih diantara
beberapa cara alternatif asal disetujui Direksi.
Agar terjadi pengikatan yang bai antara beton yang lama dan
yang akan dicor pada sambungan.
Permukaan sambungan beton yang lama harus dibuat kasar
dan dilapisi bahan pengikat (epoxy) yang disetujui Direksi dan
digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Perhatian khusus harus diambil pada saat pemasangan
watershop agar posisinya benar dan tidak dapat berubah akibat
pengecoran dan pengetaran beton.
Watershop harus dibersihkan secara cermat segera sebelum
pengecoran beton dan harus diberi perkuatan pengikatan
selama pengecoran, agar tidak terlipat. Pemasangannya harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh bagian-bagian yangtertanam dalam beton pada yang simetris.
Apabila pengecoran sambungan akan dihentikan dalam waktu
lama, waterstop harus dilindungi dan ditutup dengan platina.
Apabila ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi, pada sambungan beton diberi lapisan sealant. Pada
permukaan beton tepat pada sambungan diberi alur yang akan
diisi dengan lapisan sealant.
Alur dibuat pada saat beton akan dicor dengan cara memasang
klos kayu sepanjang alur yang diperlukan. Setelah cetakan
dibongkar termasuk klos pembuat alur, semua kotoran yangtertinggal dalam alur harus dibersihkan dan alur disemprot
dengan pasir (sand blast-ing).
Setelah itu alur dibersihkan dengan ditiupkan angin
(kompresor). Bahan dasar (filer) dibentuk sesuai dengan
ketebalan yang diperlukan dan selebar alur. Bahan dasar
dipasang pada alur dengan menanarnkan paku-paku beton.
Setelah itu permukaan bahan dasar dibersihkan dan
dikeringkan agar bebas dari segala macam kotoran, minyak,
gemuk dan lain sebagainya.
Diatas permukaan bahan dasar diisi dan dilapisi sealant
sehingga seluruh alur terisi penuh dengan sealant. Penyiapan
permukaan, lapisan dan penyimpanan bahan-bahannya harus
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan pabrik.
4.9.3. Penyiapan Permukaan Sambungan
Sambungan-sambungan beton, baik sebagai sambungan
konstruksi maupun sambungan ekspansi, harus
dilaksanakan pada lokasi dan dengan dimensi seperti
ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Komponen yang digunakan beruapa water stop PVC dan atau
lapisan sealant.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
27/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Posisi sambungan yang diperlukan, apabila belum
ditunjukan dalam gambar atau penyimpangan dalam
gambar, harus diatur dan dirundingkan bersama antara
Kontraktor dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai. Tidak
diijinkan adanya sambungan horizontal dipertengahan dinding
yang berdiri bebas.
Tulangan harus menerus melalui sambungan dan tulangan itu,
dan harus dijaga agar tetap bersih sebelum dicor dengan
adukan beton.
4.10.Mempersiapkan Permukaan untuk Pembetonan
1. Setiap permukaan harus disemprot dengan air sampai cukup
basah khususnya untuk pengecoran beton dan permukaan
tersebut harus dijaga agar tetap basah atau lembab dengan
penyemprotan secara berkala sampai waktu pengecoran
dilaksanakan.
Permukaan tersebut dari air yang menggenang, Lumpur dan debu-
debu pada waktu pengecoran.
2. Pengecoran yang dilakukan pada permukaan beton yang telah dicor
terdahulu, bila menurut pendapat Direksi tidak akan dapat
mengikat dengan sempurna terhadap pengecoran beton yang baru,
maka dianggap sebagai sambungan konstruksi. Permukaan
sambungan horisontal harus diratakan dengan kayu untuk
menghasilkan permukaan yang rata dan licin.
Agregat kasar yang muncul kepermukaan harus dibersihkan.
Kecuali dalam gambar ditentukan bahwa permukaan sambungan
tersebut akan dicat, permukaan beton harus dibersihkan dari
lapisan semen dan pasir (sebagai akibat penetrasi air keatas
permukaan beton), betob-beton yang lepas dan rusak dan bahan-
bahan lainnya.
Pembersihan harus dilakukan dengan penyemprotan pasir
(sandlasting) dan selanjutnya dicuci. Genangan air yang terjadi
pada permukaan beton harus dihilangkan sebelum pengecoran
dilakukan setelah seluruh permukaan siap untuk dilakukan
pengecoran, semua sambungan konstruksi yang horisontal
harus dilapisi dengan pasta semen kira-kira dengan ketebalan 2,5
mm.
3. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dalam waktu yang
cukup lama, maka permukaan beton harus dibentuk dengan
menggunakan cetakan atau alat lainnya dalam hal tersebut harus
mengikuti petunjuk dan persetujuan Direksi.
4. Pengecoran dapat dilakukan setelah semua cetakan, tulangan
dan bagian lain terpasang pada tempatnya serta permukaannya
telah disiapkan dengan baik dan telah mendapat persetujuan
Direksi. Semua permukaan cetakan, tulangan-tulangan dan alat-
alat yang terpasang tertanam dalam beton harus dibersihkan dari
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
28/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
pasta beton yang telah mengering.
4.11.Pencampuran dan Pengadukan
Beton harus diaduk dan dihasilkan dengan menggunakan mesin
pengaduk yang disetujui Direksi. Pengadukan dengan tangan hanya
diijinkan untuk pekerjaan-pekerjaan bukan struktur dan kapasitasnya
tidak lebih dari 2 m3 per hari, apabila disetujui oleh Direksi.
Penambahan air selama pengadukan dalam jumlah yang terbatas
hanya dilakukan atas persetujuan dan pengawasan Direksi. Beton
harus diaduk sampai diperoleh campuran yang rata dan harus dituang
sebelum pengadukan berikutnya.
Pencampuran beton dilapangan harus dilengkapi dengan mesin
pengaduk, tangki air, alat pengukur air, lift/crane, talang dan
peralatan penunjang lainnya.
Alat pengukur air harus menyatu dengan mesin pengaduk dan disetel
sedemikian rupa sehingga apabila mesin pengaduk terisi semen dan
agregat, air secara otomatis akan masuk kadalam adukan dalam
jumlah yang diinginkan. Alat pengulur air harus dapat dikunci untuk
mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab merubah
pengaturan air. Kehilangan bahan selama pengisian kedalam mesin
pengaduk tidak diijinkan.
Secara periodik bak pencampur harus dibersihkan dari sisa-sisa beton
yang mengeras. Semen, pasir, kerikil harus dicampur dan ditambah air
sedemikian rupa sehingga diperoleh konsistensi yang homogen danmerata. Kotoran-kotoran dan benda-benda lain yang tidak diperlukan
harus disingkirkan secara cermat.
Beton harus dicampur dengan ukuran dan type yang disetujui Direksi
sedemikian rupa hingga diperoleh campuran yang merata selama
pengadukan berlangsung mulut bak pencampur harus sedemikian
hingga waktu penuangan beton, tidak terjadi pemisahan bahan.
Pengadukan dalam mesin pengaduk harus dilakukan terus menerus
tidak kurang dari 1,5 menit setelah semua bahan, termasuk air berada
didalamnya. Selama waktu pengadukan, kecepatan putaran mesin
pengaduk harus sedemikian rupa sehingga diperoleh campuran dengan
konsistensi yang merata. Pengoperasian mesin pengaduk hanya bolehdilakukan oleh orang-orang yang ditunjuk.
Apabila diperlukan waktu pengadukan dapat diperpanjang melebihi yang
ditentukan tetapi pengadukan dan pencapuran yang berlebihan tidak
diperkenankan. Beton yang telah mengeras tidak boleh dibiarkan
menumpuk dalam bak pencampur. Bahan-bahan baru boleh dimasukkan
kedalam bak pencampur setelah semua adukan beton dituangkan
keluar.
4.12.Pengangkutan Beton
Semua ujung-ujung dari talang, lubang torong dan ujung-ujung
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
29/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
pelapasan lainnya dari sistem pengangkutan, sistem alat pengangkat
dan pengecoran milik Tim Pelaksana, harus disiapkan dan direncanakan
sedemikian, sehingga beton yang melewati system tersebut tidak
terjadi pemisahan didalam bak-bak penampung yang diakibatkan
karena tinggi jatuh dari bahan tersebut cukup tinggi. Pengangkutan
dengan ban berjalan (conveyor belt) dilakukan dengan type yang telah
disetujui oleh Direksi. Talang yang lebih panjang dari 15 m tidak boleh
dipergunakan. Kemiringan minimum dari talang harus sedemikian
sehingga beton yang konsistensi yang dipersyaratkan dapat mengalir
dengan baik.
Apabila ban berjalan (conveyor belt) digunakan harus dibersihkan
dengan mengopersikan suatu alat sehingga tidak ada pasta semen yang
melekat pada ban berjalan (conveyor belt). Semua ban berjalan dan
talang harus ditutup.
Penerangan yang cukup diberikan pada bagian dalam dari cetakan(bekisting) sehingga beton dapat dicor dengan baik dan teliti.
4.13.Pengecoran
Pengecoran beton baru boleh dilakukan atas perintah Direksi, setelah
semua pekerjaan cetakan, pemasangan tulangan, pipa-pipa dan
komponen-komponen lain harus tertanam dalam beton, selesai
dilaksanakan dan diperiksa serta disetujui Direksi. Tidak ada
pengecoran boleh dilakukan dibawah genangan air, atau apabila
genangan air terus bertambah sebelum beton mencapai waktu
pengikatan awalnya, kecuali bila Direksi mengijinkannya. Tidak
diijinkan adanya pengaliran air diatas permukaan beton dengan cara
dan kecepatan sedemikian rupa sehingga dapat merusakkan permukaan
beton. Pemompaan atau pengeringan dengan cara yang lain untuk
membuang air tanah, apabila diperlukan, harus dilakukan atas
persetujuan Direksi.
Permukaan atas plat beton harus diratakan sedemikian rupa untuk
mencegah adanya pengenangan air dan mempermudah pengelirannya.
Setiap bagian pekerjaan yang dimulai pada sesuatu harus dapat
diselesaikan pada sore harinya pada hari yang sama, kecuali apabila
Direksi menyetujui lain.
Beton yang tidak memenuhi persyaratan, baik sebelum maupun sesudah
pengecoran dilakukan, akan ditolak dan harus dibongkar/disingkirkandari pekerjaan ini. Beton yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau
rendah kualitasnya, seperti ditetapkan oleh Direksi harus disingkirkan
dan diganti oleh dan atas beban biaya Tim Pembangunan.
Pengecoran tidak boleh dilakukan kecuali hadirnya wakil Direksi.
Pengecoran tidak boleh dilakukan selama kondisi cuaca panas dan angin
sedemikian rupa sehingga pengecoran dan perawatan beton tidak dapat
dilakukan dengan baik, seperti ditentukan oleh Direksi.
Dalam waktu 3 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan Tim Pelaksana
harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi untuk
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
30/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
mendapatkan persetujuannya.
5. PEKERJAAN PASANGAN
5.1.U m u m
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat pada gambar-gambar
dan seperti yang dipersyaratkan spesifikasi ini.
5.2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan penyiapan, pekerjaan pasangan batu bela untuk
pondasi serta saluran dan keperluan lain, pasangan batu bata dan
pekerjaan plesteran.
5.3. Material
Batu untuk pondasi, digunakan batu dari alam, batu belah, dengan
bentuk bersudut-sudut tajam, keras, tidak kropos serta bersih dari
kotoran, lumpur, pasangan batu belah yang kedap air menggunakan
adukan 1 pc : 2 psr; pasangan batu belah biasa menggunakan adukan 1
pc : 10 psr : 3 kpr.
Batu bata yang digunakan harus baru terbakar keras dan dipasang
dengan adukan 1 pc : 5 ps, untuk daerah toilet dan daerah yang harus
menggunakan kedap air, digunakan adukan 1 pc : 2 ps ukuran batu
bata yang dianjurkan adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm, dengan toleransi
0,5 cm - 1 cm, berbakar matang, tidak keropos dan pecah-pecah.
5.3.1. Pekerjaan Pasangan Batu Belah/Pondasi
Persiapan pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan
persyaratan yang lazim digunakan (untuk pengukuran,
pematokan dan penarikan benang).
Pasangan pondasi batu belah harus dilakukan dengan ikatan
yang baik, lubang antara batu-batu besar selain diisi dengan
adukan juga harus diberi batu pecahan yang kecil.
Kesatuan pondasi harus cukup kokoh sehingga tidak timbul
keretakan atau penurunan pada dinding, sehingga terjadi hal
tersebut. Maka akan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
harus diganti/diperbaiki atas biaya sendiri.
Adukan yang digunakan harus selalu baru dan sesuai dengan
persyaratan adukan yang tidak habis dan tidak boleh
dipergunakan keesokan harinya.
Untuk pekerjaan saluran atau peresapan, harus menggunakan
adukan kedap air (1 pc : 2 psr), demikian juga halnya dengan
pasangan pondasi dibawah sloof.
Pada permukaan pondasi, harus diberi angker diameter 12
mm, panjang 40 cm dengan ujung berbentuk L (siku). Pada
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
31/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
saat pembuatan pondasi harus diperhatikan bukaan-bukaan
atau lubang yang diperlukan bagi keperluan pekerjaan
drainase, plumbing atau elektrikal.
5.3.2. Pekerjaan Pasangan Batu Bata Pres
Meliputi pekerjaan persiapan dan pelaksanaan pasangan batu
bata Pres untuk dinding, rollag dan bagian-bagian lain
bangunan sesuai dengan gambar rencana. termasuk pengadaan
bahan dan peralatan pembantu, menggunakan adukan kuat 1
pc : 2 psr yang dilaksanakan untuk semua pasangan trastram
atau harus kedap air digunakan adukan 1 pc : 2 psr
dilaksanakan pada sekitar lubang-lubang kosen, untuk
pasangan dinding digunakan adukan 1 pc : 5,5 psr.
Pemasangan batu bata Pres harus mengikuti peraturan dengan
tahapan yang lazim dilakukan (pematokan, pemeriksaan benang
dan lain-lain) atas petunjuk pengawas.
Batu bata Pres yang akan digunakan harus direndam terlebih
dahulu sampai jenuh dan permukaan yang akan dipasang harus
dibasahi pula. Pengikatan pada pasangan setengah batu harus
dilakukan secara baik dan sempurna, tidak dibenarkan
menggunakan batu bata Pres pecahan separuh panjang kecuali
sesuai peraturan. Semua pasangan panjang kecuali sesuai
peraturan. Semua pasangan harus lurus, rata secara
horisontal maupun vertikal lurus. rata secara horisontal
maupun vertikal. dan digunakan dengan menggunakan
tarikan benang.Setiap pasangan seluas 9 m2 atau dinding dengan lebar 3 m
harus diberikan kolom praktis berukuran 12 x 12 cm; demikian
juga pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Semua
pasangan mulai dari sloof sampai 20 cm diatas lantai harus
menggunakan adukan kedap air (1 pc : 2 psr), juga untuk
dinding kamar mandi sampai setinggi 160 cm diatas lantai.
Semua pasangan batu yang sudah selesai dikerjakan harus
dijaga agar jangan sampai terkena sinar matahari secara
langsung dan Tim Pelaksana harus menutupinya dengan
membram yang dibasahi, misalnya dengan karung semen.
5.3.3. Pekerjaan Plesteran
Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diplester yaitu
plesteran dinding, kolom, bagian pondasi atau keperluan lain
yang akan diselesaikan dengan cat atau bahan pelapis seperti
tertera dalam gambar rencana, termasuk pengadaan bahan dan
peralatan pembantu.
Untuk plesteran kedap air :
menggunakan campuran 1 pc : 2 psr
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
32/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Untuk campuran biasa :
menggunakan campuran 1 pc : 5 psr
Untuk plesteran sudut dan sekitar lobang-lobang kosen
menggunakan campuran 1 pc : 3 psr.
Semua pasangan batu harus diselesaikan dengan plesteran
kecuali ditentukan lain dalam gambar. Seluruh bidang yang
akan diplester harus dibersihkan, lubang-lubang yang tidak
diperlukan harus ditutup dengan rapi, siar atau spesi antara
pasangan batu harus dikerok dan kemudian dibasahi dengan air.
Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat,
pada plesteran yang benar-benar kering dilakukan pengacian
dengan semen sampai didapat permukaan yang halus, rata,
lurus dan tidak bergelombang.
6. PEKERJAAN KOSEN KAYU / ALUMINIUM
7.1.U m u m
Pekerjaan Kosen Kayu / aluminium harus benar-benar mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku. Bahan-bahan yang digunakan
harus sesuai dengan gambar kerja.
7.2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyiapan bagian-bagian yang memakai bahan dari kayu
sesuai dengan gambar rencana dan penyelesaiannya, termasuk
penyelesaian bahan peralatan pembantu.
7.3. Pelaksanaan
Semua pekerjaan Kayu / aluminium yang tampak dari sisi bawah rangka
langit-langit harus diserut rata, demikian halnya untuk sisi atas lantai
kayu. untuk kosen Kayu / aliminuim, rangka pintu/jendela dan bidang
harus benar-benar rata, licin dan diselesaikan dengan mernuaskan.
Semua sambungan kosen lantai dan rangka harus dikerjakan
dengan penuh keahlian, rapat dan rapi.
Semua sambungan memanjang dan lubang harus dimeni. Semua
pengerjaan harus bertaraf kelas I dengan hasil yang baik dan rapi.Untuk profil panjang harus menggunakan mesin-mesin untuk
pemotong. Semua lubang-lubang/cacat-cacat ditempat bekas paku, baut
dan sebagainya harus ditutup dengan dempul hingga rapi kembali.
8. PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING
8.1.U m u m
Sebelum memulai pekerjaan, Tim Pembangunan wajib mengadakan
pengukuran dan meneliti kembali bidang-bidang yang akan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
33/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
diselesaikan/dilapis dalam hal kelurusan, baik vertical maupun horisontal
dan perarataan permukaannya.
Lapisan kedap air pada dinding kamar mandi dan dinding yang
berhubungan dengan tanah atau tempat-tampat lain yang disyaratkantelah selesai dipasang.
Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini harus mendapat persetujuan
lebih dahulu dari pengawas.
8.2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi bagian-bagian dinding yang diselesaikan, pemasangan
keramik pada tempat-tempat sesuai gambar rencana dan
penyelesaiannya, termasuk penyediaan bahan dan alat-alat pembantu.
8.3. Material
Digunakan keramik produksi dalam negeri, permukaan keramik harusrata tidak bergelombang atau mengelembung, mempunyai warna yang
sama antara satu dengan yang lainnya.
Digunakan bahan perekat adukan 1 pc : 2 psr, sedangkan sebagai bahan
pengisi siar-siar sambungan disaus dengan PC (Portland Cement) kental
yang sewarna keramiknya sampai penuh dan rata.
8.4. Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan, Tim Pembangunan harus memeriksa
gambar kerja yang menunjukkan pola pemasangan keramik pada
gambar rencana dengan ukuran yang diambil dari lapangan. Pola
pemasangan hasil pengukuran lapangan tersebut harus disetujuiPengawas. Bidangan yang akan dipasang harus disiapkan dengan baik,
diplester dengan adukan trastram (1 pc : 2 psr) sampai didapatkan
permukaan yang rata dan lurus dengan ketebalan maksimal 10 mm.
Pemasangan harus lurus secara horizontal maupun vertikal dan
menempel dengan baik tanpa adanya rongga dibelakang pemasangan.
Nat-nat yang terjadi tidak boleh lebih dari 2 mm serta diisi dengan bahan
perekat yang telah disetujui sampai rata, pada tidak
berlubang/berongga.
Pola pemasangan harus mengikuti gambar rencana dan dimulai
dengan satu arah yang ditentukan. Setelah selesai pemasangan,
permukaan harus segera dibersihkan dari sisa-sisa bahan dan tetap
dijaga kebersihannya.
9. PEKERJAAN PENYELESAIAN LANTAI
9.1.U m u m
Sebelum pelaksanaan pekerjaan finishing lantai, Tim Pembangunan
wajib meneliti dan mengukur kembali ketinggian peil lantai dan
kemiringannya, sesuai dengan gambar rencana. Pelaksanaan pekerjaan
dapat dimulai setelah semua pekerjaan plafon dan dinding selesai
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
34/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
dikerjakan dan telah disetujui oleh pengawas. Untuk lantai dasar,
pekerjaan pemadatan tanah dan pengujujiannya sudah selesai
dikerjakan.
Lapisan 'water proofing' pada dasar toilet atau tempat-tempat lain yangdisyaratkan harus sudah selesai dikerjakan.
Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari pengawas.
9.2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pemasangan ubin ceramic dan pelapis dinding
ceramic pada bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar dan
persyaratan.
9.3. Material
a. Untuk lantai dan dinding bagian dalam (di daerah kamarmandi) dipakai ceramic berglasuur dengan kualitas Nomor 1
setaraf produksi KIA, dengan ukuran sesuai dengan gambar
perencanaan dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
b. Untuk pelapis dinding bagian luar pada bangunan-bangunan yang
ditunjuk pada gambar, mempergunakan ceramic dengan kualitas
nomor 1 setaraf produksi Superbata dengan ukuran sesuai gambar
perencanaan.
c. Seluruh material yang akan dipasang diambil secara random
sebanyak 10 buah untuk setiap 1000 buah dan kemudian dites.
Tim Pembangunan harus mengajukan contoh kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
9.4. Pelaksanaan
a. Untuk bagian yang akan difinish dengan ceramic, Tim Pembangunan
terlebih dahulu mengajukan gambar/pola perletakan ceramic
pada bidang yang akan ditempel sehingga pola tersebut memenuhi
persyaratan estetika yang diperlukan.
b. Gambar rencana/pola penempatan tersebut harus disetujui
oleh Direksi, sebelum penempelan dimulai.
c. Cara pemasangan pada lantai, untuk permukaan yang telah rata,
dibersihkan dari kotoran, lemak dan debu yang melekat, kemudiankeramik ditempatkan dengan menggunakan pasta air semen.
Untuk pemotongan ceramic tersebut harus dipergunakan alat yang
dianjurkan oleh produsen/pembuat ceramic.
Lebar naat 4-8 mm dan setiap naad tersebut harus lurus, rata dan
memenuhi unsur-unsur estetika bangunan. Untuk hal tersebut Tim
Pembangunan diharuskan berkonsultasi dengan Konsultan
Perencana.
Setelah ceramic dipasang, maka celah/naad antara ceramic tersebut
diisi dengan pasta yang disetujui olah Direksi. Warna akan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
35/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
ditentukan kemudian.
10.PEKERJAAN PENUTUP ATAP
10.1.U m u m
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan penutup atap Tim
Pembangunan harus memeriksa terlebih dahulu apakah seluruh rangka
atap telah selesai dipasang menurut ketentuan dalam persyaratan teknis
ini.
Pelaksanaan pekerjaan ini baru dapat dimulai setelah diisinkan oleh
pengawas.
10.2.Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap Sakura
Roof pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjuk dalam gambar
perencana.
10.3.Material
Atap yang akan dipakai Yaitu Atap Seng BLJS 0.20 harus dari kualitas
terbaik ukuran akan ditentukan kemudian yang minimal mempunyai
komposisi bahan dengan spesifikasi sebagai berikut :
Sebelum pemasangan, Tim Pembangunan harus menyerahkan contoh-
contoh Seng untuk disetujui Direksi.
11.PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KACA
11.1.Pekerjaan Pintu
11.1.1.U m u m
Semua pekerjaan disesuaikan dengan gambar kerja,
pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilakuka setelah
mendapatkan izin dari Direksi Pengawas.
11.1.2.Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan kosen aluminium/daun
pintu jalusi aluminium serta daun jendela aluminium termasuk
pembuatan dan pemasangannya.
11.1.3.Material
1. Dari bahan aluminium yang terbaik
11.1.4.Pelaksanaan
1. Pembuatan
Ajukan contoh kepada Direksi untuk persetujuan
sebelum dipasang.
2. Transportasi dan Penyimpanan
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
36/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Sediakan penunjang-penunjang untuk konsen, daun pintu
dan simpan ditempat yang aman terhadap cuaca dan lalu
lintas. Lindungi semua permukaan.
3. Pemasangan
Pintu-pintu harus mempunyai kerengangan terhadap
konsen pada tepi samping (engsel), atas dan bawah antara
1,50 - 2 mm, dan pada sisi berkunci (pintu tunggal) dan
1,50 - 2 mm (pintu gantung).
11.2.Pekerjaan Kaca
11.2.1.U m u m
Pengadaan dan pemasangan semua kaca, cermin pada tempat-
tempat yang ditunjuk dalam gambar.
11.2.2.Material
1. K a c a
Semua kaca yang akan dipakai adalah kaca Biru, bening
atau kaca rayband jenis fload glass setebal 5 mm untuk
semua bentang seperti ditunjukkan dalam gambar, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi. Kualitas dari kaca-kaca tersebut
harus setaraf dengan kaca-kaca produksi asahi atau
produksi lokal lainnya dari kualitas baik.
11.3.Alat Perlengkapan Pintu dan Jendela
11.3.1.U m u m
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat
perlengkapan pintu, jendela, seperti : engsel, kunci, handle an
sebagainya.
11.3.2.Material
1. Semua alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini
sedapat mungkin merupakan hasil dari satu perusahaan.
Dalam hal ini kualitas yang dipakai sam atau setaraf
dengan produk cisa.
2. Untuk pintu-pintu jendela utama, semua alat perlengkapanharus difinish dengan material terbaik serta warna yang
sama atau sesuai dengan wama daun pintu/jendela
dan konsennya, yaitu hitam. Untuk pintu-pinti lain akan
ditentukan didalam daftar perlengkapan.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal
terbuat dari logam dimana tertera nomor pengenal.
Plat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan ciccin
nikkel.
4. Selain itu harus diserahkan tiga copy daftar index kunci
pada pemilik.
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
37/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
11.3.3.Daftar/Contoh-contoh
Tim Pembangunan harus menyerahkan daftar perlengkapan dari
material tersebut dalam tiga rangkap, untuk meminta
persetujuan Direksi.
11.3.4.Pasangan
Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atae pintu,
engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari
permukaan lantai. Engsel antara dipasang ditengah kedua engsel
tersebut diatas.
12.PEKERJAAN FINISHING
12.1.Plesteran dan Adukan
12.1.1.U m u m
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan
adukan yang disebut dalam gambar.
12.1.2.Material
Semua bahan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan
kebutuhan persyaratan yang tercantum dibawah ini :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, bebas dari
tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lainnya sesuai
dengan : NI-3 Pasal 14 dan NI-2 Bab 3.3.
2. Semen
Semen yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian
yang membatu dan dalam zak tertutup seperti diisyaratkan
dalam NI-8.
Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh
digunakan dalam pekerjaan, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi.
3. A i r
Harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak,seperti : minyak, asam dan unsur organik. Tim Pelaksana
harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
A c i a n
Acian dibuat dalam campuran 1 pc 7 kpr (volumen) dan hanya
digunakan pada terplester dinding-dinding yang akan dicat.
12.2.Pelaksanaan
1. U m u m
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen), dan peralatan yang
-
8/19/2019 Rks 2013 yes.doc
38/55
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang
akan diplester dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang
dapat merusak plesteran. Tukang-tukang plester yang dinilai
tidak cakap karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan
yang baik.
Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan
teknis ini harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.
Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya.
Pekerjaan yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah
pengawas. Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan
lain adalah 20 mm dengan toleransi minimum tebal 15 mm dan
dan maksimum 25 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata
lilampaui karena kondisi permukaan dinding, maka permukaan
dinding harus