Rks 2013 yes.doc

download Rks 2013 yes.doc

of 24

Transcript of Rks 2013 yes.doc

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    1/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    SPESIFIKASI TEKNIS

    SYARAT-SYARAT TEKNIS

    1. PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN

    1.1. Lokasi Kegiatan

     Terletak Jl. Lasoso No. 62 Terletak Jl. Lasoso No. 62

    1.2. Lingkup Pekerjaan

    Renovasi Laboratorium DiseminasiRenovasi Laboratorium Diseminasi1.3. Peraturan Teknis

    Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-ketentuan

    peraturan seperti yang tercantum dibawah ini :

    1. NI – 2 : Peraturan Beton bertulang untuk Indonesia 1971

    (PBI 1971);

    2. M 83 dan

     ACI – 350

    R – 83 : Peraturan Beton Bertulang untuk USA 1983,

     yang berlaku secara internasional;

    3. NI – 3 : Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan- bahan bangunan di Indonesia 1982 (PUBI, 1982);

    4. NI – 4 : Peraturan Cat Indonesia

    5. NI – 5 : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia;

    6. NI – 6 : Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL, 1987);

    7. NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia;

    8. NI – 10 : Peraturan Batu Merah Untuk Bahan Bangunan;

    9. : Peraturan Plumbing Indonesia;

    10. : Peraturan Pelaksanaan Konstruksi Besi Beton

    Indonesia;

    11. AVE : Peraturan Pekerjaan Listrik;

    12. AVWE : Peraturan Pelaksanaan Bangunan Air;

    13. SII – 0021 : Mutu dan Cara Uji Batu Merah untuk bahan

     bangunan (1978);

    14. SII – 0131 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Lembaran Lapis

    Seng (1980);

    15. SII – 0193 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Strip (1978);

    16. SII – 0285 : Mutu dan Cara Uji Beton Bertulang;

    17. SII – 0289 : Mutu dan Cara Uji Beton Pejal;

    18. SII – 0293 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Lembaran Lapis

    Seng yang diberi lapisan cat berwarna (1980);

    19. SII – 0295 : Mutu dan Cara Uji Besi Beton Karbon untuk

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    2/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Konstruksi Umum (1980);

    20. SII – 0344 : Mutu dan cara uji Pipa PVC untuk Saluran Air

    Minum (1980);

    21. KEPPRES No. 18 Tahun 2000;

    22. Peraturan-peraturan pembangunan setempat;

    23. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 307B/1983;

    24. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja;

    25. Spesifikasi Teknik yang diuraikan dalam buku ini;

    26. Gambar Rencana Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana

    dilampirkan dalam Spesifikasi ini;

    27. Semua peraturan pemerintah-pemerintah daerah yang

     berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

     Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan

    tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menentukan.

    Demikian pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini maka yang berlaku adalah Spesifikasi atau

     berdasarkan keputusan Direksi Pengawas.

    1.4. Kualitas Bahan dan Pekerjaan

    Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang perima dan hasil

    kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik.

    Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman (pada

    pekerjaan serupa) terampil dan cakap.

     Apabila diperintahkan oleh Direksi Pengawas, Tim Pelaksana harus

    membuat pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan

    agar dapat diadakan pemeriksaan.

     Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi Pengawas menernukan kesalahan,

    kerusakan atau cacat-cacat lain, Tim Pelaksana harus segera membongkar

    dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan Spesifikasi

    ini, dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk

    pembukaan/pembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

    1.5. Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan

    1.5.1. Peralatan Pelaksanaan

     Tim Pelaksana harus mengadakan dan menyiapkan semua

    peralatan pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang

    cukup dan kondisi yang baik dan siap pakai, agar terjamin

    adanya kualitas pekerjaan yang baik dan memenuhi

    persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga seluruh

    pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti

    ditentukan dalam pelelangan.

     Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat

    Direksi Pengawas tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai

    kegunaannya atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan

     yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan atau laju

    pekerjaannya tidak memadai, Direksi Pengawas berhak

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    3/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    memerintahkan Tim Pelaksana untuk mengganti atau menambah

    peralatan dan Tim Pelaksana harus mentaatinya.

    Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Tim Pelaksana, tidak

    membebaskan Tim Pelaksana dari tanggung jawabnya ataupemenuhan kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang

    diuraikan dalam Dokumen Kontrak.

    1.5.2. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas

     Tim Pelaksana bertanggung jawab atas perlindungan terhadap

    semua bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik

    negara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya,

     baik yang tertera dalam gambar maupun tidak.

     Tim Pelaksana harus mengambil langka-langka yang dianggap

    perlu untuk melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari

    segala macam kerusakan-kerusakan yang terjadi akibatkegiatan-kegiatan pelaksanaan oleh Tim Pelaksana harus

    diperbaiki oleh dan atas beban biaya Tim Pelaksana, sesuai

    dengan kondisi sebelumnya.

    1.5.3. Penjagaan dan Pemeliharaan

    Untuk pekerjaan yang sudah selesai, Tim Pelaksana n

     bertanggung jawab atas penjagaan, perlindungan dan

    pemeliharaan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian

    pekerjaan yang telah selesai seperti permukaan bagian

    dalam/luar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari segala

    macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan cacat-cacat lainnya

    selama masa Kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan

    diserahkan untuk Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah

    ini harus dianggap sebagai standard kondisi akhir pekerjaan

    pada saat penyerahan pertama.

    1. Halaman Bangunan

    Setelah pekerjaan selesai, kecuali apabila Direksi

     berpendapat lain, Tim Pelaksana harus mernbongkar semua

     bangunan sementara, peralatan pelaksaan, mesin-mesin,

    kelebihan bahan, puing-puing dan kotoran-kotoran lain dari

    halaman bangunan. Halaman bangunan harus diserahkan

    dalam kondisi yang rapi dan memuaskan.

    2. Permukaan Beton, Pasangan dan Logam

     Tim Pelaksana harus membersihkan secara cermat semua

    permukaan beton, pasangan dan logam serta ceceran

    adukan, noda-noda bekas bocoran pada beton bekas-bekas

     bekisting,cat dan lain-lain kotoran.

    3. K a c a

     Tim Pelaksana harus memperbaiki/mengganti, apabila perlu

    mencuci, menggosok, secara cermat semua permukaan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    4/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    kaca, dan membersihkan/menghilangkan kelebihan bahan

    lapisan kompon, ceceran cat dan goresan. Ruang antara

    pada bingkai dengan kaca rangkap harus benar-benar

     bersih dari sisa-sisa serutan, serbuk gergaji dan segalamacam bentuk kotoran lain.

    4. Permukaan Cat, Email dan Politur

     Tim Pelaksana harus membersihkan semua permukaan

    dari semua tanda-tanda, noda, goresan, bekas jari dan

    kotoran lain.

    5. Permukaan Lantai

     Tim Pelaksana harus menyingkirkan semua lapis/penutup

    pelindung sementara dan membersihkan dari semua noda-noda dan tanda-tanda dan apabila dianggap perlu oleh

    Direksi, diberikan lapisan lilin lantai (wax) dan digosok.

    6. Permukaan Dinding

     Tim Pelaksana harus membersihkan dinding dari semua

    noda, ceceran cat dan kotoran-kotoran lain.

    7. Perlengkapan Listrik

     Tim Pelaksana harus membersihkan dan menggosok

    permukaan peralatan-peralatan logam, perlengkapan

    penerangan dan papan-papan pemasangan kabel dari

    ceceran cat, debu dan kotoran-kotoran lain. Terlebih lagi

    pada komponen-komponen yang tergantung.

    8. Pekerjaan Ducting

     Tim Pelaksana harus membuang dan membersihkan puing-

    puing dan kotoran lain dari pekerjaan ducting.

    9. Permukaan Atap

     Tim Pelaksana harus membuang dan membersihkan puing-

    puing, ceceran paku dan semua kotoran lain dari

    permukaan atap.

    10.Plumbing dan Perlengkapannya

     Tim Pelaksana harus membersihkan pipa-pipa dan fittingnya

    dari kotoran dan puing-puing, dan membersihkan dengan

    menggosok semua perlengkapannya, serta menjamin bahwa

    fasilitas ini dapat berfungsi dengan baik.

    1.6. Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang

    Bila dalam rencana kerja dan syarat disebutkan nama dan pabrik

    pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan

    untuk menunjukkan bahan dan barang yang digunakan setiap

    penggantian nama bahan dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    5/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

     barang harus disetujui oleh perencana dan bila tidak ditentukan dalam

    rencana kerja dan syarat serta gambar kerja, maka bahan dan barang

    tersebut diusahakan dan disediakan oleh Tim Pelaksana yang harus

    mendapat persetujuan dari pemberi tugas. Contoh bahan dan barang

     yang akan digunakan dalam pekerjaan harus disediakan atas biaya Tim

    Pelaksana, setelah disetujui pemberi tugas atau direksi, dan dianggap

     bahwa bahan dan barang tersebut yang akan dipakai dalam

    pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh bahan dan barang tersebut,

    disimpan oleh Direksi Pengawas atau pemberi tugas untuk dijadikan

    dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak

    sesuai kualitas maupun sifatnya.

    Persyaratan-persyaratan lain

    1.6.1. Catalan dan Laporan

     Tim Pelaksana harus selalu menjaga kelengkapan dan ketetapan

    catatan yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh

    persetujuan Direksi. Semua catatan yang berhubungan dengan

    pekerjaan selalu harus disiapkan untuk Direksi. Dan satu set

    copy gambar lengkap dan spesifikasi harus selalu tersimpan

    dilapangan pekerjaan. Tim Pelaksana juga harus membuat

     buku tamu yang akan melaporkan tentang keperluan tamu

    kegiatan tersebut.

    1.6.2. Gambar Kerja (shop Drawing)

     Jika terdapat kekurangan penjelasan-penjelasan dalam gambar

    kerja, atau diperlukan gambar tambahan/gambar detail, atau

    untuk memungkinkan Tim Pembangunan melaksanakan danmenyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Tim

    Pembangunan harus membuat gambar tersebut dalam rangkap

    3 (tiga) atas biaya Tim Pembangunan.

    1.6.3. Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)

    Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena

    penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi

     Tugas/Direksi Pengawas maka Tim Pembangunan harus

    membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah

    dilaksanakan yang jelas memperlihatkan perbedaan-perbedaan

    antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar

    tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga), semua biaya

    pembuatan ditanggung oleh Tim Pembangunan.

    1.6.4. Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan

     Tim Pelaksana harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan

    dimulai, saat akan mengajukan tagihan rutin atas pekerjaan

     yang telah dilaksanakan dan pada tahap akhir. Foto-foto ini

    hendaknya dicetak berwarna dengan 2 (dua) copi dan

    diserahkan dari waktu ke waktu kepada Direksi dalam bentuk

    album.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    6/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    1.6.5. Keamanan Kegiatan

     Tim Pelaksana harus menjaga keamanan Kegiatan untuk

    memberikan perlindungan dan pengamanan atas semua

     bahan, perlengkapan, peralatan dan pekerjaan yang adadidalam batas-batas areal Kegiatan dan sekitarnya yang

    menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua bentuk kerusakan,

    gangguan atau kerugian yang dilakukan oleh orang-orang atau

    pihak-pihak tidak berwenang.

    Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Tim Pelaksana

    harus membuat gudang penyimpan bahan, perlengkapan dan

    peralatan sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan

    penjagaan keamanan Tim Pelaksana harus menyiapkan dan

    menyediakan satuan pengamanan yang memadai dan harus

    melakukan penjagaan terus menerus selama 24 jam setiap hari.

    1.6.6. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

     Tim Pelaksana harus menyediakan semua fasilitas P3K yang

    mencakup obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para

    medis untuk memberikan pertolongan pertama kepada personil

     Tim Pelaksana, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan.

    Dalam hal pengamanan P3K Tim Pelaksana harus mengikuti

    semua ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta sesuai

    dengan petunjuk Direksi.

    1.6.7. Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalampersyaratan umum ini ditentukan berdasarkan ketentuan seperti

    ditunjukan dalam Spesifikasi atau RAB.

    2. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG KEGIATAN

    2.1.U m u m

    Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara

     yang harus dilaksanakan agar pekerjaan pokok yang sebenarnya dapat

    dilaksanakan dengan mudah dan lancar.Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara

    struktural harus mampu memiliki beban yang diperlukan dan harus

    dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai

    dengan syarat-syarat Tim Pelaksana.

     Tim Pelaksana harus membuat dan menyerahkan Spesifikasi dan

    gambar-gambar pekerjaan sementara termasuk perhitungan dan analisa

    strukturalnya apabila kondisi lapangan memerlukan, kepada dan

    untuk memperoleh persetujuan Direksi Pengawas, selambat-lambatnya

    20 (dua puluh) hari sebelum pekerjaan dimulai.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    7/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    2.2.Pembersihan Lapangan

    Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, Tim Pelaksana harus

    memotong, membongkar, mencabut, menyingkirkan dan membuang

    pohon-pohon semak belukar, akar, sampah, bahan-bahan organik dan benda-benda/barang-barang asing lainnya yang dapat mengganggu atau

    merusak pekerjaan, dalam areal pekerjaan seperti diuraikan dalam

    Kontrak, termasuk lahan-lahan yang digunakan untuk

     bangunan/struktur, jalan dan lahan-lahan yang akan digali atau diurug.

    2.3.Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

    Sebelum memulai pekerjaan, Tim Pelaksana harus melakukan pekerjaan

    pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk penempatan

    komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan dalam

    gambar.

    Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat dan elefasi.Koordinat dan elefasi titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik

    rujukan (Bench Mark) seperti ditunjukan dalam gambar atau ditetapkan

    oleh Direksi.

     Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik tersebut diatas beruapa titik-titik

     yang dipasang pada bouwplank (papan rujukan bangunan/struktur)

     yang apabila dihubungkan (dengan benang) satu dengan yang lain akan

    merupakan garis-garis sumbu bangunan yang melalui titik-titik yang

    diperlukan.

    Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Tim Pelaksana sedemikian

    rupa sehingga mempunyai elefasi (rujukan) tertentu yang letaknya jauh

    dari kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu, lmerusak dan

    merubah elevasinya. Konstruksi maupun dimensi bench mark akan

    ditentukan kemudian oleh Direksi.

    2.4. Mobilisasi dan Demobilisasi

    Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengakutan tenaga

    kerja, perelengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan

    pekerjaan, termasuk pemasangan, penyetelan dan pekerjaan

    penumpang lainnya, sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan

    peralatan kerja itu berada/terpasang di lokasi pekerjaan dalam kondisi

     baik dan siap pakai.

     Termasuk dalam mobilisasi adalah pengadaan, penyediaan danpengangkutan :

    ⇒ Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-pelaksana

    pekerjaan;

    ⇒ Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air,

    peralatan laboratorium dan sebagainya disediakan oleh Tim

    Pembangunan dan disetujui Direksi.

    2.5. Direksi Keet dan Perlengkapan

     Tim Pelaksana harus menyediakan Direksi Keet lengkap dengan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    8/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    peralatan/perabotan serta fasilitas-fasilitas kerja lainnya yang

    dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan :

    ⇒ 1 (Satu) set meja kerja lengkap dengan kursinya.

    ⇒ 1 (satu) buah papan tulis (white board).

    ⇒ Papan tripleks untuk menempel gambar kerja sesuai

    kebutuhan.

     Tim Pelaksana juga harus menyediakan alat-alat kerja pengelola

    Kegiatan di lapangan.

    2.6. Direksi Keet dan Gudang Pelaksana

     Tim Pelaksana harus membuat Direksi Keet di lokasi Kegiatan untuk

    tempat wakil dan seluruh stafnya bekerja dilengkapan dengan peralatan

     yang dibutuhkan. Tim Pelaksana harus menyediakan gudang dengan

    luas yang cukup menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.

    Penempatan Direksi Keet dan gudang pelaksana harus diatur sedemikian

    rupa agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan

    pekerjaan.

    2.7. Penyediaan Air

     Atas beban biaya sendiri, Tim Pelaksana harus menyediakan air bersih,

     baik untuk dapur maupun untuk keperluan pekerjaan yang akan

    digunakan sendiri oleh Tim Pelaksana. Untuk itu Tim Pelaksana harus

    memasang jaringan perpipaan sementara yang diperlukan dan apabila

    perlu membuat instalasi penjernihan air (minum). Setelah pekerjan

    selesai semua instalasi sementara harus dibongkar dari lokasi dan

     bekas instalasi tersebut dirapikan sedemikian hingga dapat diterima

    oleh Direksi.

    2.8. Penyediaan Listrik dan Penerangan Lokasi Kegiatan

     Tim Pelaksana harus menyediakan tenaga listrik, baik dari PLN maupun

    dari Generator (cadangan) instalasi listrik sementara baik instalasi

    dalam bangunan maupun instalasi diluar harus dipasang dan

    dijaga/dipelihara untuk keperluan pelaksanaan selama berlangsungnya

    Kegiatan. Perlengkapan, fitting, panel dan lampu serta accesories lain yang diperlukan harus disediakan untuk penyediaan listrik dan

    penerangan lokasi Kegiatan termasuk dalam pekerjaan instalasi listrik

    sementara ini.

    Biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan,

    pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan/perbaikan dibebankan

    atas biaya Tim Pelaksana. Setelah kegiatan selesai, instalasi listrik

    sementara harus dibongkar dan lokasi bekas-bekas instalasi harus

    dirapikan sedemikian hingga diterima Direksi.

    2.9.Dokumentasi

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    9/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

     Tim Pelaksana harus mernperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi

    serta pengirimannya ke kantor Pimpinan Kegiatan serta pihak-pihak lain

     yang diperlukan.

     Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah :⇒ Laporan-laporan perkembangan Kegiatan

    ⇒ Foto-foto Kegiatan, berwarna minimal ukuran 4 R dilengkapi

    dengan Album

    ⇒ Surat-surat dan dokumen lainnya.

    3. PEKERJAAN TANAH

    3.1.U m u m

    Sebelum melakukan pekerjaan tanah, Tim Pembangunan/Pelaksana

    harus membersihkan dasar yang akan dikerjakan dari sisa akar pohon

    maupun semak-semak serta perintang yang ada dalam daerah kerja

    kecuali ditentukan lain oleh Direksi Pengawas.

     Tim Pembangunan/Pelaksana harus melakukan pengukuran dan

    pematokan terlebih dahulu dan melaporkannya kepada Direksi serta

    memintah persetujuan untuk memulai pekerjaan.

    Pemindahan material akibat pembongkaran puing-puing dan semua yang

    merintangi pekerjaan harus dilakukan menurut peraturan-peraturan

    pemerintah setempat.

    3.2. Lingkup Pekerjaan

    Meliputi pekerjaan persiapan pengupasan, perlindungan atas muka

    tanah termasuk penggalian pondasi dan saluran, penggalian (cut) danpenimbunan (fill) serta pemadatan untuk peninggian lantai bangunan

    sesuai dengan peil/elefasi yang telah ditentukan.

    3.2.1. Pekerjaan Pengupasan

    Pada daerah yang akan diurug permukaan tanah teratas (top

    soil) harus dikupas terlebih dahulu sehingga diperoleh

    permukaan tanah yang bebas dari kotoran, humus, akar-akar

    dan sisa material organik lainnya. Penilaian atas tanah yang

    harus dikupas akan ditentukan oleh Pengawas

    Lapangan. Tanah hasil pengupasan tidak diperkenankan untuk

    digunakan sebagai material urugan kecuali untuk menimbun

    areal yang akan dihijaukan atau sesuai dengan petunjuk

    Direksi.

    Sisa tanah hasil pengupasan yang tidak digunakan harus

    dikeluarkan dari lokasi.

    Setelah tanah dikupas sesuai dengan persyaratan, maka

    permukaan tanah hasil pengupasan tersebut harus dipadatkan

    dengan menggunakan alat pemadat yang sesuai.

    3.2.2. Pekerjaan Penggalian

    Semua galian harus mencapai yang disyaratkan dalam

    gambar rencana kecuali ditentukan lain oleh Direksi

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    10/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Pengawas sehubungan dengan keadaan lapangan dan peil

    tanah.

    Penggalian tanah baik untuk pemasangan pondasi maupun

    untuk keperluan lain dapat dilakukan dengan peralatanmekanis. Pada tempat-tempat yang tidak mungkin

    dilakukan dengan pengopersian peralatan mekanis atau

    karena terlalu dekat dengan bangunan/struktur yang ada,

    penggalian harus dilakukan dengan tenaga manusia atau

    perlatan mekanisme ringan.

     Apabila menurut pendapat Direksi pada dasar atau

    sebagian sadar alur galian atau dibawahnya, kondisi

    tanahnya dibawah normal dari persyaratan, atau tanah

     yang tidak stabil atau mengandung komponen-komponen

     yang tidak stabil, Tim Pembangunan harus menggali dasar

    tersebut sampai kedalaman yang ditentukan oleh Direksi.Bagian-bagian yang disingkirkan sampai pada dasar yang

    diperlukan diisi kembali dengan pasir atau bahan lain

     yang ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

     Apabila menurut pendapat Direksi, pada dasar alur galian

    perlu diberi lantai kerja atau lapisan perkuatan.Penggalian

    dan pengurugan serta pembuatan lantai kerja atau

    lapisan perkuatan, apabila tidak tercantum dalam RAB,

    akan dibayar sebagian pekerjaan tambahan berdasarkan

    harga satuan yang bersangkutan, sesuai dengan

    persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam syarat-

    syarat Kontrak.

     Apabila saat penggalian berlangsung, didalam, didasar atau

    diluar alur galian pada jarak 30 cm dari tepi dan 20 cm dari

    dasar diternukan batu-batu, batuan, beton, pasangan, kayu

    dan benda-benda lain yang dapat menggangu pelaksanaan

    pekerjaan, benda-benda tersebut harus digali, dibongkar,

    dicabut dan disingkirkan/dibuang ketempat yang ditunjuk

    atau disetujui Direksi.

    Penggalian harus dilakukan sampai pada dasar pondasi

    atau seperti ditunjukan dalam gambar, kecuali apabila

    ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi.Penggalian untuk bangunan/struktur harus dilakukan

     berdasarkan rencana dan program yang telah disetujui

    Direksi. Celah/ruang yang terjadi antara dasar galian

    dan dasar (pondasi) bangunan harus diisi/diurug dengan

     bahan yang ditentukan atau disetujui Direksi dan

    dipadatkan.

    3.2.3. Perlindungan atas Permukaan Tanah (subgrade)

    U m u m

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    11/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Dasar galian atau permukaan tanah (subgrade) yang akan

    memikul beban bangunan melalui dasar pondasi, apabila

    selama pekerjaan berlangsung menjadi jalur lalulintas

    pejalan kaki, harus diberi pelindung berupa lantai kerja

    atau struktur lain sehingga tidak merusak struktur tanah

    dibawahnya.

     Apabila akibat dari lalulintas tersebut, atau karena kegiatan

    lain seperti kekeliruan cara-cara dewatering, pengecoran

     beton dan sebagainya menyebabkan permukaan tanah

    menjadi lembek, tergenang atau gangguan lainnya yang

    menurut pendapat Direksi akan meruntuhkan daya dukung

    tanah dari yang diperlukan untuk memikul

     bangunan/struktur yang akan didirikan diatasnya, Tim

    Pembangunan harus menggali dan membuang tanah yang

    rusak itu sampai pada kedalaman yang diperlukan dantidak boleh kurang dari 15 cm dan mengisinya dengan

    tanah baik sesuai dengan ketentuan atau persetujuan

    Direksi, biaya yang diperlukan untuk perbaikan ini

     bibebankan atas beban biaya Tim Pembangunan.

     Apabila tanah yang rusak sampai pada kedalaman lebih dari

    1,00 meter, Tim Pembangunan harus memperbaiki struktur

    tanah dengan cara-cara yang lazim dan paling ekonomis

    sesuai dengan pendapat Direksi. Untuk itu Tim

    Pembangunan harus menyampaikan program dan jadwal

    pelaksanaannya kepada Direksi untuk mendapatkan

    persetujuannya. Pondasi Langsung

    Penggalian tanah dilakukan pada elefasi dasar lantai kerja

    atau lampisan pasir atau kerikil/sirtu atau pasangan batu

    kosong (setelah pemadatan). Penggalian boleh dilakukan

    dengan peralatan mekanis yang disempurnakan dan

    diratakan dengan tenaga manusia.

    Setelah itu permukaan tanah diratakan dan dipadatkan

    sampai dinyatakan cukup dan memenuhi persyaratan

    oleh Direksi. Untuk pondasi yang terbuat dari beton

     bertulang, diatas permukaan tanah dipasang lantai kerjadari beton K-125 setebal 5 cm, atau sesuai dengan

     yang ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.

    Untuk pondasi pasangan batu kali diatas permukaan tanah

    hamparan lapisan pasir sesuai gambar dan dipasang

    pasangan batu kosong, cela-cela pada pasangan batu

    kosong diisi dengan pasir, atau langsung diisi dengan sirtu

     yang dipadatkan denagn peralatan mekanis ringan.

    Diatas permukaan pasangan batu kosong atau lapisan

    sirtu dipasang pondasi pasangan batu.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    12/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Selama berlangsungnya pekerjaan galian sampai selesainya

    pemasangan lantai kerja atau pasangan batu kosong atau

    lapisan sirtu lubang/alur penggalian sama sekali tidak boleh

    kemasukan air.

    3.2.4. Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan

     Tim Pelaksana harus mengajukan contoh bahan pengisi yang

    akan digunakan untuk disetujui oleh Direksi. Bahan pengisi

    untuk daerah perkerasan dapat diambil dari lapangan atau

    dari luar lapangan dan merupakan tanah yang baik atau pasir

     yang disetujui oleh Direksi. Penghamparan dan pemadatan

    harus dilaksanakan secara lapis demi lapis dengan tebal

    hamparan maksimal 30 cm dan kemudian dipadatkan.

    Penghamparan lapisan selanjutnya baru dapat dilaksanakan

    setelah pemadatan lapisan bawah memenuhi persyaratan dan

    disetujui oleh Direksi.

    Untuk pengurugan kembali galian pondasi, tebal hamparan

    maksimal 20 cm dan baru dapat dilakukan setelah mendapat isin

    dari pengawas. Pelaksanaan

    pemadatan harus menggunakan alat pemadat mekanis.

    Lapisan tanah urugan harus dipdatkan mencapai 95 % dari

    kepadatan kering maksimum.

    Pemeriksaan kepadatan di lapangan harus dilaksanakan untuk

    setiap hasil pemadatan seluas 50 m2 pada setiap lapisan

    pemadatan.

    Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan,

    tidak diperkenankan adanya genangan air diatas tanah atau

    sekitar lapangan pekerjaan. Tim Pelaksana harus mengatur air

    sedemikian rupa agar aliran air hujan atau dari sumber lain

    dapat berjalan dengan lancar, baik selama maupun sesudah

    pekerjaan selesai. Tim Pelaksana bertanggung jawab atas

    stabilitas timbunan tanah, dan Tim Pelaksana harus mengganti

     bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian

     Tim Pelaksana atau akibat dari aliran air.

    3.2.5. Pekerjaan Penyelesaian

    Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan

    harus merupakan daerah yang betul-betul seragam dan bebas

    dari permukaan yang tidak merata. Seluruh lapisan akhir

    (finish grade) harus benar-benar memenuhi peil yang

    dinyatakan dalam gambar. Bila diakibatkan oleh penurunan,

    timbunan memerlukan tambahan material yang tidak lebih dari

    30 cm, maka bagian atas timbunan tambahan dihamparkan

    untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai elefasi dan

    sesuai dengan persyaratan teknis lainnya. Seluruh sisa

    penggalian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan

    pengisi/timbunan, seluruh puing-puing reruntuhan dan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    13/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    sampah-sampah harus segera disingkirkan dari dalam lokasi.

    4. PEKERJAAN BETON

    4.1.U m u m

    Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-

    syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian

     buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku

    persyaratan teknis ini, maka semua persyaratn pekerjaan beton harus

    sesuai dengan standard :

    Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI Ni-2 1971)

    Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983

     American Society Of Tasting Materialy (ASIM)

    Standard Industri Indonesia.

     Tim Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketetapan

    dan kesesuaian yang tinggi menurut persyaratn teknis ini, gambar

    rencana dan instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Direksi

    Pengawas.Semua pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus

    dibongkar dan diganti atas biaya Pelaksana sendiri. Semua material baru

    dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan persyaratan dan disetujui

    oleh Direksi Pengawas.

    Direksi pengawas berhak meminta diadakan pengujian bahan-bahan

    tersebut dan Tim Pelaksana bertanggung jawab atas segala biaya.

    Semua material yang tidak disetujui oleh Direksi Pengawas harus

    segera dikeluarkan dari lokasi kegiatan.

    4.2. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan beton mencakup penyediaan tenaga kerja. perlengkapan,

    peralatan, bahan termasuk mengeluaran-pengeluaran yang diperlukan

    untuk pelaksanaan pekerjaan pengadukan, pengangkutan dan

    pengecoran beton, serta pemasangan berbagai macam pekerjaan

    penunjangnya seperti : bekisting, perancangan, pengikat dan lain

    sebagainya.

    4.3.Bahan / Material

    Bahan-bahan yang digunakan harus baru dan mempunyai kualitas

     yang terbaik yang memenuhi syarat PBI 1971 dan atau 318-83 M. Tim

    Pembangunan harus menyediakan contoh bahan yang digunakan

    sebagai komponen-komponen campuran beton untuk dimintakan

    persetujuan Direksi.

    Pemesanan/pengiriman bahan hanya dibenarkan setelah contoh-

    contohnya yang telah disetujui sebagai standard, dengan maksud

    untuk memeriksa mencocokan dengan pengiriman-pengirimannya

    selanjutnya.

     Tim Pelaksana tidak diijinkan mengirimkan bahan-bahan dengan

    perbedaan yang besar dari standard contoh tanpa persetujuan Direksi.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    14/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Semua bahan yang ditolak oleh Direksi harus segera dikeluarkan dari

    tempat pekerjaan atas biaya Tim Pelaksana dalam waktu tidak lebih dari 3

     x 24 jam.

    4.3.1. S e m e n

    1. J e n i s

    Semen yang digunakan adalah jenis port land semen tipe I

     yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Nl-8

    1972 dan Standard Industri Indonesia (SII.0013-81).

    Semen harus diperoleh dari pabik yang telah disetujui

    oleh Direksi akan dikirimkan ketempat pekerjaan dengan

    kantong tersegel dan utuh. Bila karena sesuatu hal

    terpaksa menggunakan semen dari pabrik lain harus

    mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi.

    2. Sertifikat

    Bila Direksi menganggap perlu, Tim Pelaksana harus

    mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyatakan

    tipe, kualitas semen beserta manufacturer's certificate yang

    dinyatakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Nl-8

     yang menggumpal, sweeping atau kantong robek/rusak

    ditolak untuk digunakan.

    3. Penyimpanan

    Penyimpanan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang

     berlaku dan atas persetujuan Direksi.

    4.3.2. Agregat Halus (Pasir)

    1. Agregat halus untuk pekerjaan beton yang akan

    digunakan untuk proyek ini harus sesuai dengan persyaratan

    pada FBI 1971 atau ASTM.

    2. Klasifikasi dan gradasi agregat halus adalah sebagaimana

    terlihat pada tabel berikut :

    Ukuran Ayakan (US Standard Sieve) % Lolos

    No 4 100 %

    No 8 92 – 100 %

    No 16 65 – 85 %

    No 30 35 – 55 %

    No 50 15 – 30 %

    No 100 0 – 12 %

    No 200 0 %

    3. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur tidak lebih

    dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering), dan yang

    diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang

    dapat melalui ayakan 0,063 mm atau ayakan No 200 bila

    dites sesuai dengan ASTM c 117.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    15/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    4. Agregat halus tidak boleh mengandung terlalu banyak

     bahan-bahan organik yang dapat dibuktikan dengan

    percobaan larutan NaOH. Pasir laut sama sekali tidak

     boleh digunakan.

    5. Agregat halus disimpan ditempat bersih, keras

    permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pengotoran

    dan pencampuran dengan bahan-bahan lain.

    4.3.3. Agregat Kasar (Kerikil atau Batu Pecah)

    1. Agregat kasar untuk pekerjaan beton yang akan

    digunakan pada proyek ini harus sesuai dengan persyaratan

    pada FBI 1971 atau ASTM.

    2. Klasifikasi dan gradasi agregat kasar adalah sebagai

     berikut :

     Agregat Kasar Type A.I : (Besar) %

    Ukuran Ayakan (US Standard Service) Lolos Saringan

    1 Inch 100 %

    3 / 4 Inch 90 – 98 %

    1 / 2 Inch 30 – 45 %

    3/8 Inch 0 – 10 %

    No. 4 Inch 0 – 5 %

     Agregat Kasar Type A.I : (Besar) %

    Ukuran Ayakan (US Standard Service) Lolos Saringan

    1 / 2 Inch 100 %

    3 / 8 Inch 85 – 100 %No. 4 Inch 10 – 35 %

    No. 8 Inch 0 – 5 %

    3. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur 1%

    (ditentukan terhadap berat bening) yang diartikan dengan

    lumpur adalah bagian-bagian yang dapat lolos melalui

    ayakan 0,063 mm atau ayakan No 200 bila dites sesuai

    dengan ASTM C 117. Apabila kadar Lumpur melampaui 1

    %, maka agregat kasar harus dicuci.

    4. Agregat kasar harus terdiri atas butir-butir yang keras dan

    tidak berpori. Agrega mengandung butir-butir pipih dipakaiapabila jumlah butir-butir tersebut tidak nielampaui 20%

    dari berat agregat seluruhnya.

     Yang dimaksud butir agregat pipih adalah perbandingan

    antara lebar dengan tebalnya lebih besar dari 3 (tiga).

    Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya

    tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca,

    sperti terik matahari dan hujan.

    5. Tim Pelaksana harus mengajukan contoh agregat kasar

     yang akan dipergunakan untuk mendapat persetujuan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    16/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Direksi. Pengujian yang harus dilakukan terhadap contoh

    diatas berupa :

    Pengujian dengan mesin sesuai dengan ASTM C 131.

    Uji gradasi sesuai dengan ASTM A 136

    Pengujian-pengujian lainnya bila dianggap perlu oleh

    Direksi. Semua biaya pengujian dibebankan atas beban

     biaya Tim Pembangunan.

    6. Agregat kasar harus disimpan ditempat yang bersih, padat

    serta kering dan harus dicegah terhadap pengotoran dan

    pencampuran oleh bahan-bahan lain.

    4.3.4. A i r

    1. Air yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah air

     bersih dan disetujui oleh Direksi.

    2. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, hendaknya

    contoh air diperiksa dilaboratorium yang disetujui Direksi.

    4.3.5. Bahan Campuran Tambahan (Cement Additive)

     Apabila diinginkan Tim Pelaksana dan disetujui oleh Direksi,

    penggunaan bahan campuran tambahan boleh dilakukan,

    dengan maksud untuk mengurangi penggunaan air dan

    meningkatkan kualitas beton.

     Jenis dan merk pabrik yang akan digunakan harus mendapat

    persetujuan Direksi dengan catatan bahwa bahan tersebut

    tidak mengandung kalsium klorida. Penggunaan bahan

    campuran tambahan tidak boleh mempenggaruhi komposisi

    penggunaan bahan komponen beton apabila tidak menggunakan

     bahan campuran tersebut. Biaya yang diperlukan untuk

    penggunaan untuk bahan campuran tambahan dibebankan atas

     beban biaya Tim Pelaksana.

    4.3.6. Calcium Chlorida

    Pengunaan calcium chlorida dalam beton tidak diperbolehkan.

    4.3.7. Besi Beton Tulangan

     Jenis Besi Beton yang dipergunakan harus sesuai dengan FBI1971, sedangkan ukuran dan dimensi disesuaikan dengan

    gambar.

    1. J e n i s

     Jenis Besi Beton tulangan, harus sesuai dengan yang

    tersedia diperdagangan, yang akan digunakan adalah

    sebagai berikut :

     Jenis Batag Mutu Q au (Q 0,2)

    Keterangan :

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    17/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    ⇒ Q au = Tegangan leleh karakteristik Tegangan

    karakteristik

    ⇒ Q 0,2 = Tegangan Karakteristik yang memberi-

    kan tegangan tetap 0,2 %. BesiBeton tulangan yang dipakai adalah

    setarap produksi karakatau steel.

    ⇒ Kawat Beton = Kawat pengikat Besi Beton tulangan

    harus terbuat dari Besi Beton

    lunak dengan diameter minimal 1

    mm yang telah dipijarkan terlebih

    dahulu, dan tidak bersepuh seng.

    2. Penggantian Diameter

    Penggantian dengan diameter lain, hanya

    diperkenankan atas persetujuan tertulis Direksi.

    Bila penggantian disetujui, luas penampang yang

    diperlukan tidak boleh berkurang yang tercantum dalam

    gambar atau perhitungan.

    Biaya yang diakibatkan oleh tulangan terhadap yang

    ada sejauh bukan kesalahan gambar atas beban biaya

     Tim Pembangunan.

    3. Pengerjaan dan Pemasangan

    Besi Beton dan kawat beton seperti dimaksud diatas

    harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, minyak, cat,kulit giling serta bahan lain yang akan mengurangi daya

    lekat terhadap beton.

    Membengkok dan meluruskan Besi Beton tulangan

    harus

    dilakukan dalam keadaan dingin serta dipotong serta

    dibengkokkan sesuai dengan gambar.

    Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat

    sedemikian sehingga tidak berubah tempat atau

     bergesar sebelum dan selama pengecoran.

    Sambungan dan panjang lewat Besi Beton tulangan harussesuai buku pedoman perencanaan untuk struktur

     beton bertulang biasa dan struktur tembok bertulang

    untuk gedung 1983.

    Besi Beton tulangan yang tidak memenuhi syarat harus

    segera dikeluarkan dari lapangan dalam waktu tidak

    lebih dari 3 x 24 jam setelah ada perintah tertulis

    Direksi.

    Penyambungan tulangan dengan diameter lebih besar

    atau sama dengan 20 mm baik untuk kolom maupun

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    18/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

     balok setiap panjang 6 m selang seling dilakukan sesuai

    dengan buku pedoman perencanaan untuk struktur

    tembok bertulang untuk gedung tahun 1983.

    4. Penyimpanan

    Untuk mencegah timbulnya karat, penyimpangan Besi Beton

    tulang harus dengan cara meletakannya diatas papan atau

     balok kayu sehingga tidak langsung diatas tanah. Bila

    penyimpangan dilakukan untuk waktu yang lama Besi

    Beton tulangan harus disimpan dibawah atap.

    5. Toleransi

     Tolerasin diameter yang dapat diterima di lapangan harus

    sesuai dengan PUBI - 1982 (Persyaratan Umum Bahan

    Bangunan Indonesia).

    4.4.Perbandingan Campuran

    Beton merupakan campuran semen, agregat dan air. Beton yang

    diperlukan harus memiliki kualitas tertentu sesuai dengan

    perbandingan campuran bahan-bahan tersebut diatas. Perbandingan

    campuran ini akan berbeda-beda tergantung pada mutu

    pencampurannya sesuai dengan keperluan, dan ini akan ditentukan

    oleh Tim Pelaksana atas persetujuan Direksi. Untuk memperoleh mutu

     beton tertentu harus dibuat rencana campuran seperti diuraikan

    dalam sub bab tentang rencana campuran.

    Rencana campuran dengan menggunakan bahan pasir lebih dari 41%

    dari jumlah berat agregat tidak diperbolehkan. Perbandingan tersebuharus dirubah tanpa atau petunjuk Direksi.

    Kekuatan tekan minmum dan faktor air semen untuk beton tidak boleh

    kurang dari yang ditentukan didalam syarat-syarat berikut ini. Direksi

    dapat memerintahkan untuk menambah kadar semen untuk setiap kelas

     beton agar diperoleh kualitas yang lebih baik dari yang ditentukan, bila

    Direksi menganggap bahwa dengan penambahan tersebut dapat

    menambah kekuatan beton yang diperlukan. Kuantitas semen yang

    ditambah tersebut, jika diperintahkan harus diberikan oleh Tim

    Pelaksana tanpa adanya pembayaran tambahan dari pemilik.

    Sebagai pedoman di lapangan tabel berikut ini dapat digunakan :

    Klasifikasi Kekuatan Tekan Kekuatan Tekan Kadar Air

    Beton Karakteristik min pada usia maksimum

    (PBI ’71) kg/cm2 28 hari kg/cm2 1 / kg

    ( Q bk) ( Q bm)

    K-225 225 300 0,52

    K-175 175 250 0,55

    K-125 125 200 0,37

    4.5. Konsistensi

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    19/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Banyaknya air yang diperlukan dalam campuran beton harus dalam

     jumlah yang cukup untuk menghasilkan mutu beton yang ditentukan

    tanpa adanya pemisahan agregat dan dapat dipadatkan dengan metode

    getaran untuk mendapatkan kepadatan, kekedapan dan kerataan

    permukaan yang diinginkan. Kuantitas air harus dirubah seperlunya,

    dengan vibrasi secara alamia atau mengurangi kadar kelembapan dari

    agregat untuk menjaga hasil campuran yang merata dari suatu konsistensi

     yang di inginkan.

    Konsistensi beton dalam pengecoran yang berturut-turut harus ditentukan

    dengan pengujian Slump dari Campuran Beton (PBI 1971 Nl - 2). Untuk

     berbagai macam campuran beton, slump akan ditentukan oleh Direksi

    atau menurut tabel berikut ini :

    Slump (cm)

    Macam pekerjaan _______________________________________

    Maksimum Minimum

    Pondasi pelat dan pelat 7,5 5,0

    Pekerjaan lain 10,0 5,0

    4.6. Klasifikasi Beton

    Klasifikasi

    Beton Jenis Pekerjaan

    Ukuran

    maksimum

    agregat mm

    Semen per-M3 (kg)

    minimum maksimum

     Type K.225Beton yang ber-

    hubungan dgn air20 320 400

     Type K.175Semua Pekerjaan

    Beton Bertulang20 240 320

     Type K.125

    “Thurst blok”

    (Blok bertulang)

    selubung pipa,

    pengurugan

    dengan beton,

    dan penggunaan

    lainnya

    40 160 240

    4.7. Acuan Cetakan Beton (Bekisting)

     Tim Pembangunan bertanggung jawab untuk membuat semua cetakan

     yang diperlukan, sebaliknya untuk setiap cetakan yang dianggap tidak

    aman dan tidak sesuai ditolak oleh Direksi dan Tim Pelaksana harusinengyingkirkan cetakan tersebut dan menggantinya dengan yang baru

    atas beban biaya Tim Pelaksana.

    Papan cetakan harus disediakan sedemikian banyaknya sehingga cukup

    untuk semua pekerjaan pembuatan cetakan dan tidak menganggu

    kemajuan pekerjaan yang diinginkan. Bila menurut pendapat Direksi

    cetakan tambahan diperlukan untuk menjaga kemajuan pekerjaan yang

    diinginkan, maka cetakan tambahan tersebut harus disediakan Tim

    Pembangunan dengan biaya sendiri. Cetakan beton, penopang-

    penopangnya dan penyangga harus memenuhi persyaratan dan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    20/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    ketentuan yang berlaku.

    4.7.1. Bahan-bahan

    Kecuali apabila diijinkan oleh Direksi semua cetakan, penopang

    dan penyangga yang diperlukan di lapangan harus bahan-bahan

     yang baru. Semua cetakan harus licin permukaannya dan

    terbuat dari lembaran plywood atau papan berkisting yang

     berkualitas baik seperti yang ditentukan oleh Direksi dengan

     beton cor dan tidak menimbulkan perubahan bentuk.

    4.7.2. Perencanaan

    1. Semua cetakan beton harus memberikan bentuk dan

    ukuran yang diperlukan serta harus sesuai dengan garis

    dan kemiringan yang diperlukan dan kuat serta kokoh

    pada pondasinya pada saat dilakukan pengecoran dan

     vibrasi beton. Alat-alat yang cocok dan efektif harusdisiapkan untuk menahan ujung-ujung panel yang

     berdekatan dan bagian-bagian yang kedap secara bersama-

    sama dan pada posisi yang tepat untuk menjaga bentuk

    atau menghindari timbulnya cacat-cacat pada permukaan

     beton.

    Plywood dengan tebal 15 mm atau lebih boleh dipikulkan

    langsung oleh penyangga tanpa melalui balok-balok

    penopang, apabila jarak satu dengan lain sedemikian rupa

    hingga tidak memungkinkan terjadinya perubahan bentuk

     beton. Cetakan harus kedap agar dapat mencegah adanya

    kebocoran air dan semen selama berlangsungnyapelaksanaan pengecoran dan vebriasi beton. Lobang

    pembersih yang cukup harus disediakan pada bagian

     bawah dari setiap cetakan yang dapat diangkat.

    Ukuran jumlah dan lokasi dari lobang pembersih harus

    mendapat ijin dari Direksi.

    2. Sambungan kontruksi beton tidak diperbolehkan pada

    lokasi-lokasi selain yang telah ditentukan dan ditunjukan,

    kecuali ada persetujuan tertulis dari Direksi. Angkur baut

    harus dipasang pada cetakan bila diperlukan.

    3. Kecuali ditentukan lain sudut-sudut luar dari bagian- bagian beton harus dibentuk miring selebar 20 mm.

    Sudut-sudut miring tersebut tidak boleh disayat, kecuali

    ditunjukan lain.

    4.7.3. Pengikat Cetakan

    Cetakan dinding yang berhadapan hanya boleh diikat satu

    dengan yang lain dengan besi beton berukuran diameter 12 mm.

    Dibagian luar cetakan besi beton pengikat dijepit dengan mur,

    klem atau cara lain yang disetujui Direksi.

    Setelah selesai pengecoran dan pembongkaran cetakan, besi

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    21/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    pengikat dipotong sampai masuk kedalam beton tidak lebih dari

    2,5 cm dari permukaan. Lubang-lubang yang ditinggalkan

    ditutup dengan adukan semen pasir dengan campuran dan

    cara-cara sedemikian rupa hingga adukan tidak mudah lepas.

    Bila diperlukan boleh digunakan bahan campuran tambahan.

    4.7.4. Permukaan Vertikal

    Semua permukaan vertikal dari bagian beton harus dicetak,

    kecuali pengecoran beton pada tanah yang ditujukan dalam

    gambar atau ditentukan oleh Direksi. Tidak kurang dari 25

    mm beton harus ditambahkan pada bagian beton bilamana

    diperkenankan dicor pada tanah yang telah diratakan sebagai

    pengganti cetakan. Ijin demikian hanya dapat diberikan untuk

    gabian-bagian beton dengan ketinggian yang terbatas dan

     bilaman sifat-sifat tanah sedemikian rupa sehingga dapat berdiri

    dengan aman tanpa adanya kelongsoran, sampai beton selesaidicor.

    4.7.5. Pemeliharaan Cetakan

    Cetakan harus selalu dijaga agar tetap dalam kondisi/keadaan

     baik, khususnya mengenai ukuran bentuk, kekuatan,

    kekerasan, keliatan dan kerataan permukaan. Ketika

    pengecoran berlangsung cetekan harus tetap pada garis dan

    tingkat kemiringan yang telah ditentukan. Sebelum beton

    dicor cetakan harus dibersihkan sebaik-baiknya.

     Agar cetakan mudah di lepas setelah pekerjaan beton selesai

    dilaksanakan, permukaannya harus dilapisi dengan cat,lembaran plastik tidak boleh menyebabkan berkurangnya

    kekuatan pelekatan beton pada tulangan. Untuk itu yang sudah

    melekat pada permukaan cetakan tidak boleh mudah

    terkelupas dan tidak melekat pada permukaan besi beton.

    Penggunaan minyak atau pelumas atau yang sejenisnya tidak

    diijinkan.

    Cetakan boleh dipergunakan kembali apabila kondisinya

    masih baik dan diijinkan oleh Direksi.

    4.7.6. Pembongkaran Cetakan

    Petunjuk Direksi mengenai pembongkaran cetakan harusdipatuhi, dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati

    untuk menghindari cacat pada beton. Diatas beton yang masih

    muda tidak boleh diletakan beban yang berat. Dalam hal ini

    plat atap lantai atas tanah, maka cetakan harus tetap berada

    ditempatnya sampai cylinder uji untuk beton tersebut telah

    mencapai kekuatan tekan minimum sebesar 75 % dari

    kekuatan beton berumur 28 hari.

    Disyaratkan bahwa cetakan tidak boleh terganggu atau dibongkar

    dalam satu unit yang tersendiri sebelum beton yang berdekatan

    dengan unit tersebut telah mencapai kekuatan tekan 210

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    22/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    kg/cm2, dan tetap ditempatnya untuk sekurang-kurangnya 14

    hari. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kekuatan tersebut

    ditentukan dari hasil pengujian cylinder beton, bila ternyata

     waktu yang diperlukan lebih dari 14 hari, maka waktu 14 hari

    ditetapkan sebagai waktu minimum.

    Cetakan untuk dinding dan kolom vertikal harus tetap pad

    posisinya sekurang-kurangnya 3 hari setelah beton dicor.

    Cetakan semua bagian pekerjaan yang selanjutnya tidak

    disebutkan secara khusus, harus tetap pada tempatnya untuk

    periode waktu tidak kurang dari 14 hari, kecuali apabila

    Direksi menentukan lain.

    4.8.Pemasangan Tulang

    4.8.1. Pembersihan

    Besi Beton tulangan sebelum dipasang pada tempatnya harus bebas dari karat, dan cacat-cacat yang lepas, serta

    selimut/lapisan yang dapat mengurangi ikatan. Bila ada

    penundaan dalam pengecoran beton, maka Besi Beton

    tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan seperlunya.

    4.8.2. Penyetelan

    Besi Beton tulangan harus diletakkan pada posisinya secara

    teliti sesuai dengan gambar dan diikat satu sama lain dengan

    menggunakan ikatan kawat atau penjepit yang sesuai pada

    titik persimpangan tulangan, dan tidak boleh diletakkan

     bersinggungan dengan cetakan. Kawat-kawat pengikat tersebut

    harus dibengkokan menjauhi cetakan dengan maksud untuk

    mempersiapkan selimut beton yang telah ditentukan.

    Kecuali apabila ditunjukkan lain, sebagai tambahan untuk

    memperkuat pengikat Besi Beton tulangan dengan kokoh pada

    posisinya, maka perlu ditambahkan.

    Pada dinding dan dua lapisan tulangan digunakan

    penahan dengan bentuk U atau Z yang berdiameter 6,5 mm,

    pada jarak 180 cm dari pusat ke pusat pada setiap lajurnya.

    4.8.3. Selimut Beton

    Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan harus dipasangdengan selimut beton setebal :

    Beton yang tempatnya pada tanah ..............................8.0 cm;

    Semua permukaan yang bersinggungan dengan air atau

    minyak .......................................................................5,0 cm;

    Sisi bawah plat yang berada diatas air dan belok/kolom

     yang tidak tampak (dalam tanah air) ........................4,0 cm;

    Permukaan yang tampak dan semua permukaan bagian

    dalam ruang perpipaan dan ruangan kering ...............2,5 cm;

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    23/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    4.8.4. Toleransi

     Toleransi dalam pemasangan tulangan harus :

    Untuk bagian-bagian dalamnya 60 cm atau kurang± 0,6

    cm;

    Untuk bagian-bagian yang dalamnya lebih dari ....60 cm ±

    1,2 cm;

    4.8.5. Dowel (Tulangan Penyambungan)

    “Dowel” harus berdiameter dan berjarak sama dengan

     batangnya dan yang dipasang saling bertumpuan satu sama

    lain, kecuali ditentukan lain, susunan dan peletakan harus

    64 kali diameter batang minimum.

    “Dowel” harus diikat dengan kawat kecuali sudah terikat pada

    tempatnya. "Dowel" harus dipasang sebelum pengecoran beton.“Dowel” tidak boleh didorong pada bak pencampur. Bahan-bahan

     baru boleh dimasukkan kedalam bak pencampur setelah semua

    adukan beton dibongkar.

    4.8.6. Sambungan Batang Tulangan

    Kecuali ditentukan lian dalam gambar, sambungan batang

    tulangan vertikal dalam kolom dan semua penyambungan

     batang tulangan lainnya harus disusun yang panjangnya 64

    kali diameter minimum batang.

    Panjang sambungan batang tulangan dari diameter yang berbeda

    harus berdasarkan diameter yang lebih besar. Sambungan batang tulangan dengan las boleh dilakukan dengan syarat

    sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    4.8.7. Persetujuan Direksi

    Pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum Besi Beton

    tulangan yang dipasang pada tempatnya diperuksa dan

    diteliti oleh Direksi yang

    dinyatakan siap untuk dicor. Sebelumnya Direksi harus diberi

    catatan-catatan tentang pemasangan Besi Beton tulangan untuk

    keperluan pemeriksaan.

    4.8.8. Pelurusan

    Besi Beton tulangan tidak boleh diluruskan atau

    dibengkokkan sedemikianrupa sehingga dapat menyebabkan

    cacat pada tulangan. batang Besi Beton tulangan yang cacat

    karena hal tersebut, tidak boleh dipergunakan.

    4.9.Sambungan Beton

    Semua sambungan horisontal dan pertikal pada Konstruksi Beton

    termasuk dinding-dinding keliling/luar bangunan tempat penyimpanan

    air, Saluran-saluran air dan dinding-dinding yang tertanam harus

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    24/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    diberi Water Stop, kecuali apabila secara khusus ditentukan lain. Hal

    ini perlu untuk mencegah terjadinya kebocoran pada penyambungan

     beton. Sambungan dapat berupa sambungan konstruksi atau

    sambungan ekspansi.

    Komponen-komponen panyambungan yang diperlukan harus dipasok

    oleh Tim Pembangunan dari pabrik atau agen-agennya yang mampu

    menyediakan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jadwal

    pelaksanaan dan mampu serta sanggup melaksanakan atau

    mengawasi pemasangannya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan

     yang brelaku.

    4.9.1. B a h a n

    Contoh komponen-komponen penyambungan harus

    disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan

    persetujuannya.

    1. Water Stop

     Water Stop harus terbuat dari campuran elastrometric

    polyvinyl chlorida yang mengandung komponen-komponen

    plasticizer, damar (resin), stabilizer dan lain-lain sesuai

    dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Water

    Stop harus berbentuk sayap dengan bagian kanan dan

    kirinya terpasang serip-serip tegak lurus sayap.

    Sayap dan serip berguna untuk mempertinggi daya

    lekatnya dengan beton dan memperpanjang daya

    penetrasinya terhadap air.

    Dimensi water stop harus seperti diuraikan dibawah ini :

    Lebar seluruhnya = 24,00 cm

     T ebal = 3,50 cm

     Jumlah sirip (tiap sisi) = 2 (Min)

    Penyambungan water stop pada perternuan- perternuan

     yang berbentuk te, silang dan sebagainya harus dilakukan

    dengan penyolderan atau cara lain yang disetujui Direksi.

    Penyambungan harus dilakukan sesuai dengan

    rekomendasi pabrik, dan Tim Pembangunan harus

    menyampaikan contoh-contoh penyambungan tersebut

    sebelum memperoleh persetujuan Direksi.

    2. Lapisan Dasar (Filler)

    Lapisan dasar harus mempunyai ketebalan seperti dalam

    gambar atau ditentukan oleh Direksi dan dibentuk

    (sebelum dipasang) dari karet spon (cellular sponge rubber)

    atau bahan lain yang sifat-sifatnya sama sesuai dengan

    persyaratan dan ketentuar yang berlaku dan disetujui

    Direksi.

    3. Lapisan Sealant

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    25/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Lapisan sealant digunakan bersama-sama dengan lapisan

    dasar, dan terbuat dari bahan polyrethane polymer dan

    dilekatkan pada temperatur normal. la bersifat kenyal dan

    dapat menempel pada beton (adhesive) sedemikian rupa

    sehingga mampu menyeka air. la tidak boleh meleleh dan

    keluar dari sambungan pada temperatur tinggi. Warnanya

    harus abu-abu dan cocok dengan warna beton.

    Bahan-bahan perlengkapan yang diperlukan untuk

    pemasangan lapisan sealant harus dari Pabrik yang sama

    dan digunakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan

    Pabrik.

     Tim Pembangunan harus menyampaikan data-

    data/Spesifikasi Teknis yang lengkap kepada Direksi untuk

    mendapatkan persetujuannya, mengenai sealant yang akan

    dipergunakan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

     Waktu Kerja 45 - 90 menit;

     Waktu yang diperlukan untuk mengeras “A”0

    (pada 25 sebanyak 200 gram) maks 30jam.

    Kekerasan ultimate 20-40 dari “A”

    Daya memanjang ultimate min 400 %

    Ketahanan dari sobekan min 120 kg/cm tebal

    laporan pengujian pabrik tentang persyaratan-

    persyaratan tersebut diatas, harus diserahkan oleh Tim

    Pembangunan sebelum sealant tersebut digunakan

    dalam pekerjaan. Lapisan dasar dan sealant harus

    disimpan dengan teliti sesuai dengan rekomendasi

    pabrik. Sebelum sealant disimpan, pekerja yang

    melaksanakan pekerjaaan tersebut harus diberi

    petunjuk yang jelas tentang cara-cara pemakaiannya

    seperti yang ditunjukkan oleh pabrik. Lapisan sealant

    harus dirawat selama 7 hari sebelum bangunan

    tersebut diisi dengan air.

    4.9.2. Pemasangan

     Water shop untuk penyambungan beton harus dipasang sesuai

    dengan gambar, dan harus terus menerus menyambung pada

    semua sudut dan perternuan. Penyambungan watershop

    harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi pabrik dan atas

    persetujuan Direksi.

     Tim Pembangunan harus memasang watershop sesuaidengan

    cara yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh

    Direksi.

    Perpotongan dan persinggungan dengan tulangan tidak

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    26/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    dibenarkan. Tim Pembangunan boleh memilih diantara

     beberapa cara alternatif asal disetujui Direksi.

     Agar terjadi pengikatan yang bai antara beton yang lama dan

     yang akan dicor pada sambungan.

    Permukaan sambungan beton yang lama harus dibuat kasar

    dan dilapisi bahan pengikat (epoxy) yang disetujui Direksi dan

    digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik.

    Perhatian khusus harus diambil pada saat pemasangan

     watershop agar posisinya benar dan tidak dapat berubah akibat

    pengecoran dan pengetaran beton.

     Watershop harus dibersihkan secara cermat segera sebelum

    pengecoran beton dan harus diberi perkuatan pengikatan

    selama pengecoran, agar tidak terlipat. Pemasangannya harus

    sedemikian rupa sehingga diperoleh bagian-bagian yangtertanam dalam beton pada yang simetris.

     Apabila pengecoran sambungan akan dihentikan dalam waktu

    lama, waterstop harus dilindungi dan ditutup dengan platina.

     Apabila ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh

    Direksi, pada sambungan beton diberi lapisan sealant. Pada

    permukaan beton tepat pada sambungan diberi alur yang akan

    diisi dengan lapisan sealant.

     Alur dibuat pada saat beton akan dicor dengan cara memasang

    klos kayu sepanjang alur yang diperlukan. Setelah cetakan

    dibongkar termasuk klos pembuat alur, semua kotoran yangtertinggal dalam alur harus dibersihkan dan alur disemprot

    dengan pasir (sand blast-ing).

    Setelah itu alur dibersihkan dengan ditiupkan angin

    (kompresor). Bahan dasar (filer) dibentuk sesuai dengan

    ketebalan yang diperlukan dan selebar alur. Bahan dasar

    dipasang pada alur dengan menanarnkan paku-paku beton.

    Setelah itu permukaan bahan dasar dibersihkan dan

    dikeringkan agar bebas dari segala macam kotoran, minyak,

    gemuk dan lain sebagainya.

    Diatas permukaan bahan dasar diisi dan dilapisi sealant

    sehingga seluruh alur terisi penuh dengan sealant. Penyiapan

    permukaan, lapisan dan penyimpanan bahan-bahannya harus

    sesuai dengan persyaratan dan ketentuan pabrik.

    4.9.3. Penyiapan Permukaan Sambungan

    Sambungan-sambungan beton, baik sebagai sambungan

    konstruksi maupun sambungan ekspansi, harus

    dilaksanakan pada lokasi dan dengan dimensi seperti

    ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.

    Komponen yang digunakan beruapa water stop PVC dan atau

    lapisan sealant.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    27/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Posisi sambungan yang diperlukan, apabila belum

    ditunjukan dalam gambar atau penyimpangan dalam

    gambar, harus diatur dan dirundingkan bersama antara

    Kontraktor dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai. Tidak

    diijinkan adanya sambungan horizontal dipertengahan dinding

     yang berdiri bebas.

     Tulangan harus menerus melalui sambungan dan tulangan itu,

    dan harus dijaga agar tetap bersih sebelum dicor dengan

    adukan beton.

    4.10.Mempersiapkan Permukaan untuk Pembetonan

    1. Setiap permukaan harus disemprot dengan air sampai cukup

     basah khususnya untuk pengecoran beton dan permukaan

    tersebut harus dijaga agar tetap basah atau lembab dengan

    penyemprotan secara berkala sampai waktu pengecoran

    dilaksanakan.

    Permukaan tersebut dari air yang menggenang, Lumpur dan debu-

    debu pada waktu pengecoran.

    2. Pengecoran yang dilakukan pada permukaan beton yang telah dicor

    terdahulu, bila menurut pendapat Direksi tidak akan dapat

    mengikat dengan sempurna terhadap pengecoran beton yang baru,

    maka dianggap sebagai sambungan konstruksi. Permukaan

    sambungan horisontal harus diratakan dengan kayu untuk

    menghasilkan permukaan yang rata dan licin.

     Agregat kasar yang muncul kepermukaan harus dibersihkan.

    Kecuali dalam gambar ditentukan bahwa permukaan sambungan

    tersebut akan dicat, permukaan beton harus dibersihkan dari

    lapisan semen dan pasir (sebagai akibat penetrasi air keatas

    permukaan beton), betob-beton yang lepas dan rusak dan bahan-

     bahan lainnya.

    Pembersihan harus dilakukan dengan penyemprotan pasir

    (sandlasting) dan selanjutnya dicuci. Genangan air yang terjadi

    pada permukaan beton harus dihilangkan sebelum pengecoran

    dilakukan setelah seluruh permukaan siap untuk dilakukan

    pengecoran, semua sambungan konstruksi yang horisontal

    harus dilapisi dengan pasta semen kira-kira dengan ketebalan 2,5

    mm.

    3. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dalam waktu yang

    cukup lama, maka permukaan beton harus dibentuk dengan

    menggunakan cetakan atau alat lainnya dalam hal tersebut harus

    mengikuti petunjuk dan persetujuan Direksi.

    4. Pengecoran dapat dilakukan setelah semua cetakan, tulangan

    dan bagian lain terpasang pada tempatnya serta permukaannya

    telah disiapkan dengan baik dan telah mendapat persetujuan

    Direksi. Semua permukaan cetakan, tulangan-tulangan dan alat-

    alat yang terpasang tertanam dalam beton harus dibersihkan dari

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    28/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    pasta beton yang telah mengering.

    4.11.Pencampuran dan Pengadukan

    Beton harus diaduk dan dihasilkan dengan menggunakan mesin

    pengaduk yang disetujui Direksi. Pengadukan dengan tangan hanya

    diijinkan untuk pekerjaan-pekerjaan bukan struktur dan kapasitasnya

    tidak lebih dari 2 m3 per hari, apabila disetujui oleh Direksi.

    Penambahan air selama pengadukan dalam jumlah yang terbatas

    hanya dilakukan atas persetujuan dan pengawasan Direksi. Beton

    harus diaduk sampai diperoleh campuran yang rata dan harus dituang

    sebelum pengadukan berikutnya.

    Pencampuran beton dilapangan harus dilengkapi dengan mesin

    pengaduk, tangki air, alat pengukur air, lift/crane, talang dan

    peralatan penunjang lainnya.

     Alat pengukur air harus menyatu dengan mesin pengaduk dan disetel

    sedemikian rupa sehingga apabila mesin pengaduk terisi semen dan

    agregat, air secara otomatis akan masuk kadalam adukan dalam

     jumlah yang diinginkan. Alat pengulur air harus dapat dikunci untuk

    mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab merubah

    pengaturan air. Kehilangan bahan selama pengisian kedalam mesin

    pengaduk tidak diijinkan.

    Secara periodik bak pencampur harus dibersihkan dari sisa-sisa beton

     yang mengeras. Semen, pasir, kerikil harus dicampur dan ditambah air

    sedemikian rupa sehingga diperoleh konsistensi yang homogen danmerata. Kotoran-kotoran dan benda-benda lain yang tidak diperlukan

    harus disingkirkan secara cermat.

    Beton harus dicampur dengan ukuran dan type yang disetujui Direksi

    sedemikian rupa hingga diperoleh campuran yang merata selama

    pengadukan berlangsung mulut bak pencampur harus sedemikian

    hingga waktu penuangan beton, tidak terjadi pemisahan bahan.

    Pengadukan dalam mesin pengaduk harus dilakukan terus menerus

    tidak kurang dari 1,5 menit setelah semua bahan, termasuk air berada

    didalamnya. Selama waktu pengadukan, kecepatan putaran mesin

    pengaduk harus sedemikian rupa sehingga diperoleh campuran dengan

    konsistensi yang merata. Pengoperasian mesin pengaduk hanya bolehdilakukan oleh orang-orang yang ditunjuk.

     Apabila diperlukan waktu pengadukan dapat diperpanjang melebihi yang

    ditentukan tetapi pengadukan dan pencapuran yang berlebihan tidak

    diperkenankan. Beton yang telah mengeras tidak boleh dibiarkan

    menumpuk dalam bak pencampur. Bahan-bahan baru boleh dimasukkan

    kedalam bak pencampur setelah semua adukan beton dituangkan

    keluar.

    4.12.Pengangkutan Beton

    Semua ujung-ujung dari talang, lubang torong dan ujung-ujung

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    29/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    pelapasan lainnya dari sistem pengangkutan, sistem alat pengangkat

    dan pengecoran milik Tim Pelaksana, harus disiapkan dan direncanakan

    sedemikian, sehingga beton yang melewati system tersebut tidak

    terjadi pemisahan didalam bak-bak penampung yang diakibatkan

    karena tinggi jatuh dari bahan tersebut cukup tinggi. Pengangkutan

    dengan ban berjalan (conveyor belt) dilakukan dengan type yang telah

    disetujui oleh Direksi. Talang yang lebih panjang dari 15 m tidak boleh

    dipergunakan. Kemiringan minimum dari talang harus sedemikian

    sehingga beton yang konsistensi yang dipersyaratkan dapat mengalir

    dengan baik.

     Apabila ban berjalan (conveyor belt) digunakan harus dibersihkan

    dengan mengopersikan suatu alat sehingga tidak ada pasta semen yang

    melekat pada ban berjalan (conveyor belt). Semua ban berjalan dan

    talang harus ditutup.

    Penerangan yang cukup diberikan pada bagian dalam dari cetakan(bekisting) sehingga beton dapat dicor dengan baik dan teliti.

    4.13.Pengecoran

    Pengecoran beton baru boleh dilakukan atas perintah Direksi, setelah

    semua pekerjaan cetakan, pemasangan tulangan, pipa-pipa dan

    komponen-komponen lain harus tertanam dalam beton, selesai

    dilaksanakan dan diperiksa serta disetujui Direksi. Tidak ada

    pengecoran boleh dilakukan dibawah genangan air, atau apabila

    genangan air terus bertambah sebelum beton mencapai waktu

    pengikatan awalnya, kecuali bila Direksi mengijinkannya. Tidak

    diijinkan adanya pengaliran air diatas permukaan beton dengan cara

    dan kecepatan sedemikian rupa sehingga dapat merusakkan permukaan

     beton. Pemompaan atau pengeringan dengan cara yang lain untuk

    membuang air tanah, apabila diperlukan, harus dilakukan atas

    persetujuan Direksi.

    Permukaan atas plat beton harus diratakan sedemikian rupa untuk

    mencegah adanya pengenangan air dan mempermudah pengelirannya.

    Setiap bagian pekerjaan yang dimulai pada sesuatu harus dapat

    diselesaikan pada sore harinya pada hari yang sama, kecuali apabila

    Direksi menyetujui lain.

    Beton yang tidak memenuhi persyaratan, baik sebelum maupun sesudah

    pengecoran dilakukan, akan ditolak dan harus dibongkar/disingkirkandari pekerjaan ini. Beton yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau

    rendah kualitasnya, seperti ditetapkan oleh Direksi harus disingkirkan

    dan diganti oleh dan atas beban biaya Tim Pembangunan.

    Pengecoran tidak boleh dilakukan kecuali hadirnya wakil Direksi.

    Pengecoran tidak boleh dilakukan selama kondisi cuaca panas dan angin

    sedemikian rupa sehingga pengecoran dan perawatan beton tidak dapat

    dilakukan dengan baik, seperti ditentukan oleh Direksi.

    Dalam waktu 3 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan Tim Pelaksana

    harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi untuk

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    30/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    mendapatkan persetujuannya.

    5. PEKERJAAN PASANGAN

    5.1.U m u m

    Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis

    ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat pada gambar-gambar

    dan seperti yang dipersyaratkan spesifikasi ini.

    5.2. Lingkup Pekerjaan

    Meliputi pekerjaan penyiapan, pekerjaan pasangan batu bela untuk

    pondasi serta saluran dan keperluan lain, pasangan batu bata dan

    pekerjaan plesteran.

    5.3. Material

    Batu untuk pondasi, digunakan batu dari alam, batu belah, dengan

     bentuk bersudut-sudut tajam, keras, tidak kropos serta bersih dari

    kotoran, lumpur, pasangan batu belah yang kedap air menggunakan

    adukan 1 pc : 2 psr; pasangan batu belah biasa menggunakan adukan 1

    pc : 10 psr : 3 kpr.

    Batu bata yang digunakan harus baru terbakar keras dan dipasang

    dengan adukan 1 pc : 5 ps, untuk daerah toilet dan daerah yang harus

    menggunakan kedap air, digunakan adukan 1 pc : 2 ps ukuran batu

     bata yang dianjurkan adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm, dengan toleransi

    0,5 cm - 1 cm, berbakar matang, tidak keropos dan pecah-pecah.

    5.3.1. Pekerjaan Pasangan Batu Belah/Pondasi

    Persiapan pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan

    persyaratan yang lazim digunakan (untuk pengukuran,

    pematokan dan penarikan benang).

    Pasangan pondasi batu belah harus dilakukan dengan ikatan

     yang baik, lubang antara batu-batu besar selain diisi dengan

    adukan juga harus diberi batu pecahan yang kecil.

    Kesatuan pondasi harus cukup kokoh sehingga tidak timbul

    keretakan atau penurunan pada dinding, sehingga terjadi hal

    tersebut. Maka akan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan

    harus diganti/diperbaiki atas biaya sendiri.

     Adukan yang digunakan harus selalu baru dan sesuai dengan

    persyaratan adukan yang tidak habis dan tidak boleh

    dipergunakan keesokan harinya.

    Untuk pekerjaan saluran atau peresapan, harus menggunakan

    adukan kedap air (1 pc : 2 psr), demikian juga halnya dengan

    pasangan pondasi dibawah sloof.

    Pada permukaan pondasi, harus diberi angker diameter 12

    mm, panjang 40 cm dengan ujung berbentuk L (siku). Pada

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    31/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    saat pembuatan pondasi harus diperhatikan bukaan-bukaan

    atau lubang yang diperlukan bagi keperluan pekerjaan

    drainase, plumbing atau elektrikal.

    5.3.2. Pekerjaan Pasangan Batu Bata Pres

    Meliputi pekerjaan persiapan dan pelaksanaan pasangan batu

     bata Pres untuk dinding, rollag dan bagian-bagian lain

     bangunan sesuai dengan gambar rencana. termasuk pengadaan

     bahan dan peralatan pembantu, menggunakan adukan kuat 1

    pc : 2 psr yang dilaksanakan untuk semua pasangan trastram

    atau harus kedap air digunakan adukan 1 pc : 2 psr

    dilaksanakan pada sekitar lubang-lubang kosen, untuk

    pasangan dinding digunakan adukan 1 pc : 5,5 psr.

    Pemasangan batu bata Pres harus mengikuti peraturan dengan

    tahapan yang lazim dilakukan (pematokan, pemeriksaan benang

    dan lain-lain) atas petunjuk pengawas.

    Batu bata Pres yang akan digunakan harus direndam terlebih

    dahulu sampai jenuh dan permukaan yang akan dipasang harus

    dibasahi pula. Pengikatan pada pasangan setengah batu harus

    dilakukan secara baik dan sempurna, tidak dibenarkan

    menggunakan batu bata Pres pecahan separuh panjang kecuali

    sesuai peraturan. Semua pasangan panjang kecuali sesuai

    peraturan. Semua pasangan harus lurus, rata secara

    horisontal maupun vertikal lurus. rata secara horisontal

    maupun vertikal. dan digunakan dengan menggunakan

    tarikan benang.Setiap pasangan seluas 9 m2 atau dinding dengan lebar 3 m

    harus diberikan kolom praktis berukuran 12 x 12 cm; demikian

     juga pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Semua

    pasangan mulai dari sloof sampai 20 cm diatas lantai harus

    menggunakan adukan kedap air (1 pc : 2 psr), juga untuk

    dinding kamar mandi sampai setinggi 160 cm diatas lantai.

    Semua pasangan batu yang sudah selesai dikerjakan harus

    dijaga agar jangan sampai terkena sinar matahari secara

    langsung dan Tim Pelaksana harus menutupinya dengan

    membram yang dibasahi, misalnya dengan karung semen.

    5.3.3. Pekerjaan Plesteran

    Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diplester yaitu

    plesteran dinding, kolom, bagian pondasi atau keperluan lain

     yang akan diselesaikan dengan cat atau bahan pelapis seperti

    tertera dalam gambar rencana, termasuk pengadaan bahan dan

    peralatan pembantu.

    Untuk plesteran kedap air :

    menggunakan campuran 1 pc : 2 psr

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    32/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Untuk campuran biasa :

    menggunakan campuran 1 pc : 5 psr

    Untuk plesteran sudut dan sekitar lobang-lobang kosen

    menggunakan campuran 1 pc : 3 psr.

    Semua pasangan batu harus diselesaikan dengan plesteran

    kecuali ditentukan lain dalam gambar. Seluruh bidang yang

    akan diplester harus dibersihkan, lubang-lubang yang tidak

    diperlukan harus ditutup dengan rapi, siar atau spesi antara

    pasangan batu harus dikerok dan kemudian dibasahi dengan air.

    Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat,

    pada plesteran yang benar-benar kering dilakukan pengacian

    dengan semen sampai didapat permukaan yang halus, rata,

    lurus dan tidak bergelombang.

    6. PEKERJAAN KOSEN KAYU / ALUMINIUM

    7.1.U m u m

    Pekerjaan Kosen Kayu / aluminium harus benar-benar mengikuti

    peraturan-peraturan yang berlaku. Bahan-bahan yang digunakan

    harus sesuai dengan gambar kerja.

    7.2. Lingkup Pekerjaan

    Meliputi penyiapan bagian-bagian yang memakai bahan dari kayu

    sesuai dengan gambar rencana dan penyelesaiannya, termasuk

    penyelesaian bahan peralatan pembantu.

    7.3. Pelaksanaan

    Semua pekerjaan Kayu / aluminium yang tampak dari sisi bawah rangka

    langit-langit harus diserut rata, demikian halnya untuk sisi atas lantai

    kayu. untuk kosen Kayu / aliminuim, rangka pintu/jendela dan bidang

    harus benar-benar rata, licin dan diselesaikan dengan mernuaskan.

    Semua sambungan kosen lantai dan rangka harus dikerjakan

    dengan penuh keahlian, rapat dan rapi.

    Semua sambungan memanjang dan lubang harus dimeni. Semua

    pengerjaan harus bertaraf kelas I dengan hasil yang baik dan rapi.Untuk profil panjang harus menggunakan mesin-mesin untuk

    pemotong. Semua lubang-lubang/cacat-cacat ditempat bekas paku, baut

    dan sebagainya harus ditutup dengan dempul hingga rapi kembali.

    8. PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING

    8.1.U m u m

    Sebelum memulai pekerjaan, Tim Pembangunan wajib mengadakan

    pengukuran dan meneliti kembali bidang-bidang yang akan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    33/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    diselesaikan/dilapis dalam hal kelurusan, baik vertical maupun horisontal

    dan perarataan permukaannya.

    Lapisan kedap air pada dinding kamar mandi dan dinding yang

     berhubungan dengan tanah atau tempat-tampat lain yang disyaratkantelah selesai dipasang.

    Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini harus mendapat persetujuan

    lebih dahulu dari pengawas.

    8.2. Lingkup Pekerjaan

    Meliputi bagian-bagian dinding yang diselesaikan, pemasangan

    keramik pada tempat-tempat sesuai gambar rencana dan

    penyelesaiannya, termasuk penyediaan bahan dan alat-alat pembantu.

    8.3. Material

    Digunakan keramik produksi dalam negeri, permukaan keramik harusrata tidak bergelombang atau mengelembung, mempunyai warna yang

    sama antara satu dengan yang lainnya.

    Digunakan bahan perekat adukan 1 pc : 2 psr, sedangkan sebagai bahan

    pengisi siar-siar sambungan disaus dengan PC (Portland Cement) kental

     yang sewarna keramiknya sampai penuh dan rata.

    8.4. Pelaksanaan

    Sebelum memulai pekerjaan, Tim Pembangunan harus memeriksa

    gambar kerja yang menunjukkan pola pemasangan keramik pada

    gambar rencana dengan ukuran yang diambil dari lapangan. Pola

    pemasangan hasil pengukuran lapangan tersebut harus disetujuiPengawas. Bidangan yang akan dipasang harus disiapkan dengan baik,

    diplester dengan adukan trastram (1 pc : 2 psr) sampai didapatkan

    permukaan yang rata dan lurus dengan ketebalan maksimal 10 mm.

    Pemasangan harus lurus secara horizontal maupun vertikal dan

    menempel dengan baik tanpa adanya rongga dibelakang pemasangan.

    Nat-nat yang terjadi tidak boleh lebih dari 2 mm serta diisi dengan bahan

    perekat yang telah disetujui sampai rata, pada tidak

     berlubang/berongga.

    Pola pemasangan harus mengikuti gambar rencana dan dimulai

    dengan satu arah yang ditentukan. Setelah selesai pemasangan,

    permukaan harus segera dibersihkan dari sisa-sisa bahan dan tetap

    dijaga kebersihannya.

    9. PEKERJAAN PENYELESAIAN LANTAI

    9.1.U m u m

    Sebelum pelaksanaan pekerjaan finishing lantai, Tim Pembangunan

     wajib meneliti dan mengukur kembali ketinggian peil lantai dan

    kemiringannya, sesuai dengan gambar rencana. Pelaksanaan pekerjaan

    dapat dimulai setelah semua pekerjaan plafon dan dinding selesai

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    34/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    dikerjakan dan telah disetujui oleh pengawas. Untuk lantai dasar,

    pekerjaan pemadatan tanah dan pengujujiannya sudah selesai

    dikerjakan.

    Lapisan 'water proofing' pada dasar toilet atau tempat-tempat lain yangdisyaratkan harus sudah selesai dikerjakan.

    Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini harus mendapat persetujuan

    terlebih dahulu dari pengawas.

    9.2. Lingkup Pekerjaan

    Meliputi pengadaan dan pemasangan ubin ceramic dan pelapis dinding

    ceramic pada bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar dan

    persyaratan.

    9.3. Material

    a. Untuk lantai dan dinding bagian dalam (di daerah kamarmandi) dipakai ceramic berglasuur dengan kualitas Nomor 1

    setaraf produksi KIA, dengan ukuran sesuai dengan gambar

    perencanaan dengan warna yang akan ditentukan kemudian.

     b. Untuk pelapis dinding bagian luar pada bangunan-bangunan yang

    ditunjuk pada gambar, mempergunakan ceramic dengan kualitas

    nomor 1 setaraf produksi Superbata dengan ukuran sesuai gambar

    perencanaan.

    c. Seluruh material yang akan dipasang diambil secara random

    sebanyak 10 buah untuk setiap 1000 buah dan kemudian dites.

     Tim Pembangunan harus mengajukan contoh kepada Direksi untuk

    mendapatkan persetujuan.

    9.4. Pelaksanaan

    a. Untuk bagian yang akan difinish dengan ceramic, Tim Pembangunan

    terlebih dahulu mengajukan gambar/pola perletakan ceramic

    pada bidang yang akan ditempel sehingga pola tersebut memenuhi

    persyaratan estetika yang diperlukan.

     b. Gambar rencana/pola penempatan tersebut harus disetujui

    oleh Direksi, sebelum penempelan dimulai.

    c. Cara pemasangan pada lantai, untuk permukaan yang telah rata,

    dibersihkan dari kotoran, lemak dan debu yang melekat, kemudiankeramik ditempatkan dengan menggunakan pasta air semen.

    Untuk pemotongan ceramic tersebut harus dipergunakan alat yang

    dianjurkan oleh produsen/pembuat ceramic.

    Lebar naat 4-8 mm dan setiap naad tersebut harus lurus, rata dan

    memenuhi unsur-unsur estetika bangunan. Untuk hal tersebut Tim

    Pembangunan diharuskan berkonsultasi dengan Konsultan

    Perencana.

    Setelah ceramic dipasang, maka celah/naad antara ceramic tersebut

    diisi dengan pasta yang disetujui olah Direksi. Warna akan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    35/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    ditentukan kemudian.

    10.PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    10.1.U m u m

    Sebelum memulai pekerjaan pemasangan penutup atap Tim

    Pembangunan harus memeriksa terlebih dahulu apakah seluruh rangka

    atap telah selesai dipasang menurut ketentuan dalam persyaratan teknis

    ini.

    Pelaksanaan pekerjaan ini baru dapat dimulai setelah diisinkan oleh

    pengawas.

    10.2.Lingkup Pekerjaan

    Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap Sakura

    Roof pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjuk dalam gambar

    perencana.

    10.3.Material

     Atap yang akan dipakai Yaitu Atap Seng BLJS 0.20 harus dari kualitas

    terbaik ukuran akan ditentukan kemudian yang minimal mempunyai

    komposisi bahan dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Sebelum pemasangan, Tim Pembangunan harus menyerahkan contoh-

    contoh Seng untuk disetujui Direksi.

    11.PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KACA

    11.1.Pekerjaan Pintu

    11.1.1.U m u m

    Semua pekerjaan disesuaikan dengan gambar kerja,

    pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilakuka setelah

    mendapatkan izin dari Direksi Pengawas.

    11.1.2.Lingkup Pekerjaan

    Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan kosen aluminium/daun

    pintu jalusi aluminium serta daun jendela aluminium termasuk

    pembuatan dan pemasangannya.

    11.1.3.Material

    1. Dari bahan aluminium yang terbaik

    11.1.4.Pelaksanaan

    1. Pembuatan

     Ajukan contoh kepada Direksi untuk persetujuan

    sebelum dipasang.

    2. Transportasi dan Penyimpanan

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    36/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    Sediakan penunjang-penunjang untuk konsen, daun pintu

    dan simpan ditempat yang aman terhadap cuaca dan lalu

    lintas. Lindungi semua permukaan.

    3. Pemasangan

    Pintu-pintu harus mempunyai kerengangan terhadap

    konsen pada tepi samping (engsel), atas dan bawah antara

    1,50 - 2 mm, dan pada sisi berkunci (pintu tunggal) dan

    1,50 - 2 mm (pintu gantung).

    11.2.Pekerjaan Kaca

    11.2.1.U m u m

    Pengadaan dan pemasangan semua kaca, cermin pada tempat-

    tempat yang ditunjuk dalam gambar.

    11.2.2.Material

    1. K a c a

    Semua kaca yang akan dipakai adalah kaca Biru, bening

    atau kaca rayband jenis fload glass setebal 5 mm untuk

    semua bentang seperti ditunjukkan dalam gambar, kecuali

    ditentukan lain oleh Direksi. Kualitas dari kaca-kaca tersebut

    harus setaraf dengan kaca-kaca produksi asahi atau

    produksi lokal lainnya dari kualitas baik.

    11.3.Alat Perlengkapan Pintu dan Jendela

    11.3.1.U m u m

    Ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat

    perlengkapan pintu, jendela, seperti : engsel, kunci, handle an

    sebagainya.

    11.3.2.Material

    1. Semua alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini

    sedapat mungkin merupakan hasil dari satu perusahaan.

    Dalam hal ini kualitas yang dipakai sam atau setaraf

    dengan produk cisa.

    2. Untuk pintu-pintu jendela utama, semua alat perlengkapanharus difinish dengan material terbaik serta warna yang

    sama atau sesuai dengan wama daun pintu/jendela

    dan konsennya, yaitu hitam. Untuk pintu-pinti lain akan

    ditentukan didalam daftar perlengkapan.

    3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal

    terbuat dari logam dimana tertera nomor pengenal.

    Plat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan ciccin

    nikkel.

    4. Selain itu harus diserahkan tiga copy daftar index kunci

    pada pemilik.

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    37/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    11.3.3.Daftar/Contoh-contoh

     Tim Pembangunan harus menyerahkan daftar perlengkapan dari

    material tersebut dalam tiga rangkap, untuk meminta

    persetujuan Direksi.

    11.3.4.Pasangan

    Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atae pintu,

    engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari

    permukaan lantai. Engsel antara dipasang ditengah kedua engsel

    tersebut diatas.

    12.PEKERJAAN FINISHING

    12.1.Plesteran dan Adukan

    12.1.1.U m u m

    Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan

    adukan yang disebut dalam gambar.

    12.1.2.Material

    Semua bahan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan

    kebutuhan persyaratan yang tercantum dibawah ini :

    1. Pasir

    Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, bebas dari

    tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lainnya sesuai

    dengan : NI-3 Pasal 14 dan NI-2 Bab 3.3.

    2. Semen

    Semen yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian

     yang membatu dan dalam zak tertutup seperti diisyaratkan

    dalam NI-8.

    Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh

    digunakan dalam pekerjaan, kecuali ditentukan lain oleh

    Direksi.

    3. A i r

    Harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak,seperti : minyak, asam dan unsur organik. Tim Pelaksana

    harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.

     A c i a n

     Acian dibuat dalam campuran 1 pc 7 kpr (volumen) dan hanya

    digunakan pada terplester dinding-dinding yang akan dicat.

    12.2.Pelaksanaan

    1. U m u m

    Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen), dan peralatan yang

  • 8/19/2019 Rks 2013 yes.doc

    38/55

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis 

    memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang

    akan diplester dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang

    dapat merusak plesteran. Tukang-tukang plester yang dinilai

    tidak cakap karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan

     yang baik.

    Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan

    teknis ini harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.

    Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya.

    Pekerjaan yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah

    pengawas. Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan

    lain adalah 20 mm dengan toleransi minimum tebal 15 mm dan

    dan maksimum 25 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata

    lilampaui karena kondisi permukaan dinding, maka permukaan

    dinding harus